hukum perikatan dr.h. djunaedi, sh, sp.n

135
HUKUM PERIKATAN Dr H.D.DJUNAEDI,SH,Sp.N.

Upload: fredy-bagus-kusumaning-yandi

Post on 08-Jan-2017

153 views

Category:

Education


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

HUKUM PERIKATAN

Dr H.D.DJUNAEDI,SH,Sp.N.

Page 2: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Pendahuluan Prestasi, Wanprestasi &

Keadaan Memaksa Perbedaan Perikatan dengan

Perjanjian

Page 3: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

a. Pengertian Perikatan

b. Rumusan Hukum Perikatan

c. Schuld & Haftungd. Subjek & objek

Perikatan

Page 4: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

a. Prestasib. Sifat-sifat Prestasic. Wanprestasid. Overmacht (Keadaan Memaksa)e. Teori-teori Keadaan Memaksaf. Risikog. Somasih. Ganti Rugi

Page 5: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

a. Pengertian Perjanjianb. Syarat-syarat Sahnya

Perjanjianc. Bentuk-bentuk Perjanjiand. Unsur-unsur Perjanjiane. Jenis-jenis Perjanjian

Page 6: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

a. Pengertian Perikatanb. Rumusan Hukum

Perikatanc. Schuld & Haftungd. Subjek & Objek

Perikatan

Page 7: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

APA YG APA YG DIMAKSUD DIMAKSUD

DG DG PERIKATAN ?PERIKATAN ?

Page 8: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Istilah PERIKATAN dlm bahasa Belanda – verbintenis. Berasal dari kata kerja verbinden yg artinya MENGIKAT.

• PERIKATAN adl suatu HUBUNGAN HUKUM yg berkaitan dg HARTA KEKAYAAN yg dilakukan oleh 2 orang / lebih / sbg para pihak yg melakukan IKATAN HUKUM, yg satu berHAK atas SESUATU & pihak lain berKEWAJIBAN atas SESUATU.

Page 9: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• PERIKATAN (Sudikno) adl HUBUNGAN HK antara 2 pihak yg menimbulkan HAK & KEWAJIBAN atas suatu PRESTASI.

• PERIKATAN msh bersifat ABSTRAK sehingga diperlukan suatu PERJANJIAN yg isinya memuat PERIKATAN di antara beberapa pihak.

Page 10: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Setiap PERJANJIAN memuat PERIKATAN, tetapi TDK SEMUA PERIKATAN senantiasa dibuat PERJANJIANnya.

• PERIKATAN bersifat UMUM melingkupi berbagai bentuk PERJANJIAN, misalnya perjanjian utang piutang.

Page 11: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Dalam PERIKATAN terdapat minimal 2 belah pihak yg sekaligus melahirkan HAK & KEWAJIBAN masing-masing, contohnya :

Andi menitipkan mobilnya kpd Desy, berarti Andi dg Desy melakukan PERIKATAN. Perikatan tsb berakibat adanya HAK bagi Andi utk menerima kembali mobilnya dari Desy, sedangkan Desy berKEWAJIBAN mengembalikan mobil itu kpd Andi sbg penitip.

Page 12: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Surya menyewakan rumahnya selama 2 tahun kpd Agus. Terjadilah PERIKATAN SEWA MENYEWA rumah yg menimbulkan adanya hak bagi Surya utk menerima & menempati kembali rumah miliknya setelah masa sewanya habis, sedangkan kewajiban Agus membayar uang sewanya kpd Surya & menyerahkan kembali rumahnya ketika sewanya berakhir.

Page 13: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Dlm contoh tersebut, bahwa PERIKATAN sangatlah ABSTRAK. Oleh krn itu diperlukan bentuk konkret yaitu PERJANJIAN. Dg demikian, dibuatlah perjanjian sewa menyewa rumah, perjanjian jual beli mobil, perjanjian utang piutang dll.

Page 14: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Dlm surat PERJANJIAN, terdapat PERIKATAN, yaitu adanya saling KETERIKATAN dlm objek tertentu yg berakibat pada lahirnya HAK & KEWAJIBAN di antara pihak2 yg melakukan PERJANJIAN.

Page 15: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Berdasarkan hubungan tsb, pihak yg satu berHAK MENUNTUT sesuatu dari pihak yg lain, & pihak yg lain berKEWAJIBAN utk MEMENUHI tuntutan itu.

• Pihak yg MENUNTUT sesuatu dinamakan KREDITOR (si berpiutang), sedangkan pihak yg berkewajiban MEMENUHI TUNTUTAN dinamakan DEBITOR (si berutang). Adapun yg dituntut disebut PRESTASI.

Page 16: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• PRESTASI adl OBJEK PERIKATAN, yaitu sesuatu yg dituntut oleh KREDITOR terhadap DEBITOR / sesuatu yg wajib dipenuhi oleh KREDITOR terhadap DEBITOR.

• PRESTASI adl harta kekayaan yg DIUKUR / DINILAI dg UANG.

• Mnrt UU, PRESTASI dpt berupa : Menyerahkan barang.Melakukan perbuatanTdk melakukan perbuatan

Page 17: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Dlm hubungan utang piutang, PIHAK YG BERUTANG disebut DEBITOR, sedangkan PIHAK YG MEMBERI UTANG disebut KREDITOR.

• Dlm hubungan jual beli, pihak PEMBELI berposisi sbg DEBITOR, sedangkan PENJUAL berposisi sbg KREDITOR.

Page 18: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• KUHPerdata – Buku III mengatur ttg verbintenissenrecht & istilah lain yaitu overeenkomst.

• Overeenkomst – dari kata kerja overeenkomen yg artinya SETUJU / SEPAKAT.

Page 19: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Istilah verbintenis & overeenkomst dlm kepustakaan hukum Indonesia diterjemahkan : KUHperdata, Subekti & Tjiptosudibio menggunakan istilah PERIKATAN utk verbintenis & PERSETUJUAN utk overeenkomst.

Page 20: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Utrecht – memakai istilah PERUTANGAN utk verbintenis & PERJANJIAN utk overeenkomst.

Achmad Ichsan, dlm bukunya hukum perdata, menerjemahkan verbintenis dg PERJANJIAN & overeenkomst dg PERSETUJUAN.

Page 21: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

APA SAJA APA SAJA RUMUSAN RUMUSAN

HUKUM HUKUM PERIKATAN PERIKATAN

ITU ?ITU ?

Page 22: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Dasar hk PERIKATAN – Buku III KUHPerdata. Terdiri atas 18 bab dan 631 pasal. Dimulai Pasal 1233 KUHPerdata – 1864 KUHPerdata.

• Didalam NBW negeri Belanda, tempat pengaturan hukum PERIKATAN dalam buku IV tentang Van Verbintenissen, yg dimulai Pasal 1269 NBW – Pasal 1901 NBW.

Page 23: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Sumber PERIKATAN, ada 2, yaitu :PERJANJIAN (Ps.1313 KUHPerdata) UU (Ps. 1352 KUHPerdata), terdiri

dari : UU & Perbuatan manusia (Ps.

1353 KUHPerdata), terdiri dari :- Perbuatan yg mnrt Hk (Ps.1354 & 1359 KUHPerdata).- Perbuatan yg Melawan Hk (Ps.1365 KUHPerdata)

UU saja (Ps. 104 & 625 KUHPerdata).

Page 24: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Buku III KUHPerdata – menganut asas “KEBEBASAN” dlm hal membuat PERJANJIAN.

• Asas ini disimpulkan dlm Pasal 1388 KUHPerdata “ Segala perjanjian yg dibuat secara sah, berlaku sbg UU bagi mereka yg membuatnya”.

Page 25: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Pengaturan hukum PERIKATAN dilakukan dg “SISTEM TERBUKA” artinya orang boleh mengadakan PERIKATAN, baik yg sudah ditentukan namanya maupun yg belum ditentukan dlm UU, akan tetapi keterbukaan dibatasi oleh : tdk dilarang oleh UU tdk bertentangan dg

KESUSILAAN. tdk bertentangan dg

KETERTIBAN UMUM.

Page 26: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• SUMBER PERIKATAN ADL PERJANJIAN & UU.

• PERIKATAN yg timbul krn PERJANJIAN, kedua pihak, D & K, dg sengaja bersepakat utk mengikatkan diri dlm PERIKATAN shg kedua pihak mpy HAK & KEWAJIBAN yg hrs dipenuhi. Pihak DEBITOR wajib memenuhi prestasi & pihak KREDITOR berhak atas prestasi.

Page 27: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

PERIKATAN yg timbul krn UU, HAK & KEWAJIBAN D & K ditetapkan oleh UU. Pihak D & K wajib memenuhi ketentuan UU. UU mewajibkan D berprestasi & K berhak atas prestasi. Kewajiban ini disebut KEWAJIBAN UU. Jk kewajiban tdk dipenuhi, berarti PELANGGARAN UU.

Page 28: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Sifat Hukum PERIKATANSbg hukum PELENGKAP

jika para pihak membuat ketentuan

sendiri, para pihak dapat MENGESAMPINGKAN ketentuan dlm UU.

KONSENSUILdengan tercapainya kata SEPAKAT di antara para pihak, perjanjian tsb telah MENGIKAT.

Page 29: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

OBLIGATOIRSebuah PERJANJIAN

hanya menimbulkan KEWAJIBAN, tdk menimbulkan hak milik.

Hak milik baru berpindah / beralih setelah dilakukannya PENYERAHAN (levering).

Page 30: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

SCHULD & HAFTUNG ?

Page 31: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• SCHULD artinya BERTANGGUNG GUGAT.

• HAFTUNG artinya membiarkan SEBAGIAN / SELURUH harta benda miliknya diambil utk MELUNASI HUTANGnya kpd KREDITOR (pihak yg berpiutang).

Page 32: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Seorang yg BERHUTANG kpd org lain disebut DEBITOR (D).

• (D) yg mpy HUTANG kpd KREDITOR (Pihak yg berpiutang) disebut mpy SCHULD / berkewajiban menanggung GUGATAN dari KREDITOR.

Page 33: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

SUBJEK & OBJEK PERIKATAN ?

Page 34: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Ada 2, yaitu :Pihak yg aktif “KREDITOR” (K).

Pihak yg pasif “DEBITOR” (D)

Page 35: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Sbg pihak yg AKTIF (K) dpt melakukan tindakan2 tertentu, terhadap pihak yg PASIF (D) yg TDK MAU memenuhi kewajibannya.

• Tindakan2 (K) dpt berupa – memberi peringatan (somasi), menggugat di Pengadilan dll.

Page 36: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Sbg pihak yg PASIF (D) berkewajiban utk MEMENUHI prestasi kpd (K), kalau (D) MELALAIKAN KEWAJIBANNYA, mk D akan dibebani dg beban yg lain seperti GANTI RUGI, BUNGA & BIAYA.

Page 37: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Objek Perikatan adl PRESTASI, yaitu KEWAJIBAN DEBITOR atas suatu prestasi.

Wujud Prestasi ada 3 macam (Pasal 1234 KUHPerdata), yaitu :MEMBERI sesuatuBERBUAT sesuatuTDK BERBUAT sesuatu.

Page 38: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Perikatan MEMBERI SESUATU Artinya prestasinya berwujud MENYERAHKAN

sesuatu. Sesuatunya

adl barang.

Page 39: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Perikatan utk BERBUAT SESUATUArtinya prestasinya berwujud BERBUAT SESUATU / melakukan perbuatan tertentu yg positif. Misal : mendirikan bangunan

Page 40: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Perikatan utk TDK BERBUAT SESUATUArtinya prestasinya berupa TDK MELAKUKAN perbutan tertentu yg telah diperjanjikan. Misal : tdk mendirikan

bangunan yg menghalangi jalan.

Page 41: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Utk sahnya suatu perikatan, OBJEK DARI PERIKATAN itu hrs TERTENTU / JELAS, kalau tdk mk PERIKATAN mjd BATAL.

Page 42: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Syarat2 yg hrs dipenuhi utk sahnya PERIKATAN :Objeknya hrs TERTENTU.

Artinya : hrs jelas, terperinci.Objek dari perikatan HRS

DIPERBOLEHKANArtinya bukan objek yg dilarang UU, bertentangan dg KESUSILAAN & KETENTUAN UMUM.

Page 43: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Objek perikatan HRS MUNGKIN DILAKSANAKANArtinya prestasi tsb

hrs sesuatu yg mungkin dilaksanakan (dipenuhi, kalau tidak, perikatan

akan BATAL).

Page 44: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Objeknya hrs berada dlm lapangan HARTA KEKAYAAN. Artinya objek perikatan mpy NILAI EKONOMIS.

Page 45: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

a. Prestasib. Sifat-sifat Prestasic. Wanprestasid. Overmacht (Keadaan Memaksa)e. Teori-teori Keadaan Memaksaf. Risikog. Somasih. Ganti Rugi

Page 46: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

PRESTASI ??

Page 47: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

PRESTASI adl sesuatu yg WAJIB dipenuhi oleh D dlm setiap PERIKATAN.

PRESTASI adl OBJEK PERIKATAN.

Dlm hk perdata, kewajiban memenuhi PRESTASI selalu disertai JAMINAN HARTA KEKAYAAN D.

Page 48: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Dlm Pasal 1131 & 1132 KUHPerdata – bhw semua harta kekayaan D, baik yg BERGERAK maupun yg TDK BERGERAK, baik yg SDH ADA maupun yg AKAN ADA, mjd JAMINAN PEMENUHAN UTANGnya terhadap K.

Page 49: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

BENTUK2 PRESTASIMemberikan sesuatu.Berbuat sesuatu.Tdk berbuat sesuatu.

PEMBERIAN SESUATU adl menyerahkan kekuasaan yg riil / suatu benda dari D kpd K. Misalnya dlm perjanjian jual beli, perjanjian sewa menyewa, perjanjian utang piutang dll.

Page 50: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

BERBUAT SESUATU, D wajib melakukan PERBUATAN TERTENTU yg telah ditetapkan dlm PERIKATAN. Misalnya melakukan perbuatan membongkar bangunan, mendirikan bangunan, melelang jaminan dll.

Page 51: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

TIDAK BERBUAT SESUATU – D bersikap PASIF krn telah ditetapkan dlm PERIKATAN. Apbl D melakukan perbuatan tertentu yg seharusnya TDK DIPERBUAT, ia dinyatakan telah MELANGGAR PERIKATAN. Misalnya D tdk boleh menggunakan rumah sewanya untuk usaha bisnis.

Page 52: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Dlm PRESTASI ada 2 konsep penting, yaitu :Schuld, yaitu KEWAJIBAN D utk memenuhi

PRESTASI.Haftung, yaitu HARTA KEKAYAAN D yg

dipertanggungjawabkan bagi pelunasan utang D tsb (Pasal 1131 KUHPerdata).

Contohnya : A berutang kpd B & krn A tdk mau membayar utangnya, kekayaan A DILELANG / DIEKSEKUSI untuk dipergunakan sebagai PELUNASAN.

Page 53: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

JELASKAN SIFAT-SIFAT PRESTASI !

Page 54: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

• Sesuatu yg SUDAH TERTENTU / DPT DITENTUKAN. Apbl tdk tertentu / tdk dpt ditentukan, perikatan dpt DIBATALKAN / BATAL DG SENDIRInya (nietig). Misalnya : membuat pintu kayu, tdk ditentukan ukuran, jenis kayu

Page 55: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Sesuatu yg MUNGKIN DPT DILAKUKAN oleh D. Artinya perbuatan yg dilakukan oleh D sangat WAJAR & MUDAH UTK DILAKUKAN. Apbl prestasi yg hrs dilakukan oleh D mrpk sesuatu yg TDK MUNGKIN / TDK WAJAR, PERIKATAN tsb BATAL.Misalnya : terbang ke langit tanpa pesawat.

Page 56: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Sesuatu yg DIPERBOLEHKAN oleh UU, KESUSILAAN, aturan agama& tdk bertentangan dg KETERTIBAN UMUM.

Page 57: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Sesuatu yg MEMBERIKAN MANFAAT utk K, manfaat dlm arti zat maupun sifat dari BENDA & JASAnya shg K dpt MENGGUNAKAN, MEMBERDAYAKAN, MENIKMATI & MENGAMBIL HASILnya.

Page 58: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

WANPRESTASI ?

Page 59: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

WANPRESTASI artinya TDK MEMENUHI SESUATU YG DIWAJIBKAN, seperti yg telah DITETAPKAN DLM PERIKATAN.

Page 60: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

TDK DIPENUHINYA KEWAJIBAN oleh D disebabkan 2 kemungkinan ALASAN, yaitu:

Krn KESALAHAN D, baik dg SENGAJA tdk dipenuhi kewajiban maupun krn KELALAIAN.

Krn KEADAAN MEMAKSA (overmacht), artinya DILUAR KEMAMPUAN D.

Page 61: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

WANPRESTASI TERJADI karena :D yg SAMA SEKALI TDK

MEMENUHI PERIKATAN.D TERLAMBAT memenuhi

PERIKATAN.D KELIRU / TDK PANTAS

memenuhi PERIKATAN.

Page 62: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Apbl TINDAKAN D MERUGIKAN K, ia wajib MENGGANTI KERUGIAN / disebut dg GANTI RUGI. Selain mengganti kerugian, K dpt pula MEMBATALKAN PERIKATAN.

Dari 2 hal tsb, terdpt 2 AKIBAT :MELANJUTKAN PERIKATAN &

MENGGANTI KERUGIAN.MEMBATALKAN PERIKATAN &

MENGGANTI KERUGIAN.

Page 63: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

3 keadaan D yg dpt dikatakan WANPRESTASI adl : D TDK memenuhi prestasi

SAMA SEKALI.D memenuhi prestasi, tetapi

TDK BAIK / KELIRU.D memenuhi prestasi, tetapi

TDK TEPAT WAKTUNYA / TERLAMBAT.

Page 64: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Agar D TDK MELAKUKAN KELALAIAN dlm pelaksanaan prestasinya, pihak K dpt melakukan hal2 sbb:Memberitahukan JATUH TEMPO PEMBAYARAN melalui TELEPON, PESAN PENDEK, SURAT & EMAIL.Memberi PERINGATAN KETERLAMBATAN & JUMLAH DENDA yg harus dibayarkan.

Page 65: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Menetapkan BATAS AKHIR PEMBAYARAN disebabkan telah melampaui batas toleransi.

Memberikan TOLERANSI PEMBAYARAN MINIMUM TANPA BUNGA & DENDA.

Page 66: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Memberitahukan akan dilakukan PENYITAAN JAMINAN & batas waktu pengambilan harta kekayaan apabila D menghendakinya setelah seluruh utangnya dilunasi.

Page 67: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

MELELANG HARTA KEKAYAAN D setelah melebihi batas waktu yang telah ditentukan.

Page 68: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

PERINGATAN TERTULIS dpt dilakukan secara RESMI & dpt juga secara TDK RESMI.

PERINGATAN TERTULIS secara RESMI dilakukan melalui PN yg berwenang, yg disebut SOMMATIE.

Page 69: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

PERINGATAN TERTULIS TIDAK RESMI, misalnya melalui SURAT TERCATAT, TELEGRAM, / DISAMPAIKAN SENDIRI oleh K kpd D dengan tandaterima. Surat peringatan ini disebut INGEBREKE STELLING.

Page 70: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

D yg melakukan WANPRESTASI berdasarkan pada KETENTUAN PERIKATAN akan menerima AKIBAT HUKUM / SANKSI HUKUM, yaitu :

Mnrt Ps. 1243 KUHPerdata – D diwajibkan MEMBAYAR GANTI KERUGIAN yg telah diderita oleh K.

Page 71: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Mnrt Ps. 1266 KUHPerdata – apbl perikatan tsb timbal balik, K dpt MENUNTUT PEMUTUSAN / PEMBATALAN PERIKATAN melalui hakim di pengadilan.

Page 72: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Ps. 1237 ayat (2) KUHPerdata – prestasi yg berarti utk memberikan sesuatu, RISIKONYA BERPINDAH KPD D SEJAK TERJADI WANPRESTASI.

Page 73: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Ps. 1267 KUHPerdata – D diwajibkan memenuhi perikatan jika masih dpt dilakukan, / PEMBATALAN disertai pembayaran GANTI KERUGIAN.

D WAJIB MEMBAYAR BIAYA PERKARA jika D dinyatakan BERSALAH oleh hakim di PN.

Page 74: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

OVERMACHT ?

Page 75: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

OVERMACHT (KEADAAN MEMAKSA), yaitu SUATU KEADAAN YG DIALAMI oleh D yg berada DI LUAR KEKUASAAN & KEKUATANNYA shg TDK MAMPU MELAKSANAKAN PRESTASInya. Misalnya krn terjadinya gempa bumi, banjir, kebakaran dasyat. Krn peristiwa yg dialami oleh D PRESTASINYA TDK DPT DIPENUHI.

Page 76: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Ada 3 UNSUR yg harus dipenuhi utk KEADAAN MEMAKSA, yaitu :TDK MEMENUHI PRESTASI.ADA SEBAB yg terletak Di Luar Kesalahan D.

Faktor penyebab itu TDK DIDUGA sebelumnya & TDK DIPERTANGGUNGJAWABKAN kpd D.

Page 77: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

AKIBAT OVERMACHT, yaitu K TDK DPT MENUNTUT agar perikatan itu dipenuhi & TDK DPT mengatakan D berada dlm KEADAAN LALAI & oleh krn itu TDK DPT MENUNTUT.

Page 78: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

KEADAAN MEMAKSA mengakibatkan adanya KERINGANAN utk D, yaitu TDK MELAKUKAN penggantian BIAYA, KERUGIAN & BUNGA kpd K.

Page 79: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Ada 3 hal yg menyebabkan D TDK MELAKUKAN PENGGANTIAN BIAYA, KERUGIAN & BUNGA, yaitu :

1. Adanya suatu hak yg TDK TERDUGA SEBELUMNYA.

2. TERJADINYA SECARA KEBETULAN.

3. Keadaan memaksa, dpt dibagi mjd 2 macam, yaitu:

a. Keadaan memaksa ABSOLUT (mutlak).

b. Keadaan memaksa yg RELATIF (nisbi).

Page 80: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

“ D hrs dihukum untuk mengganti biaya, kerugian & bunga, apbl tdk dpt membuktikan bhw tdk dilaksanakannya perikatan tsb / tdk tepatnya waktu dlm melaksanakan perikatan disebabkan oleh suatu hak yg TDK TERDUGA, yg tdk dpt dipertanggungjawabkan kpdnya, walaupun tdk ada itikad buruk padanya “.

Page 81: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

“Tidak ada penggantian biaya, kerugian & bunga, apbl krn KEADAAN MEMAKSA / krn hal yg terjadi secara kebetulan, D terhalang utk memberikan / berbuat sesuatu yg diwajibkan / melakukan sesuatu perbuatan yg terlarang olehnya”

Page 82: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

KEADAAN MEMAKSA ABSOLUT adl suatu keadaan yg D SAMA SEKALI TDK DPT memenuhi perutangannya kpd K krn adanya PERISTIWA YG DILUAR KEKUASAANnya. Misalnya gempa bumi, banjir bandang & adanya lahar.

Page 83: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Contohnya, A ingin membayar utangnya pada B, tiba-tiba pada saat A hendak melakukan

pembayaran utang, terjadi gempa bumi sehingga A sama sekali tidak dapat membayar

utangnya pada B.

Page 84: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

KEADAAN MEMAKSA RELATIF adl suatu keadaan yg menyebabkan D MASIH MUNGKIN utk melaksanakan prestasinya,tetapi pelaksanaan prestasi itu hrs dilakukan dg memberikan PENGORBANAN YG LEBIH BESAR.

Page 85: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

KEADAAN MEMAKSA RELATIF/ Subjektif - bhw D dikatakan dlm keadaan memaksa, apbl pemenuhan prestasi itu “bagi D itu sendiri MEMANG TDK DPT DILAKUKAN, tetapi org lain MUNGKIN MSH BISA MELAKUKAN”.Misalnya : Seorg pedagang hrs menyerahkan brg2 t3 pd pedagang lain, kemudian ternyata harga brg tsb meningkat, shg pedagang tsb tdk mungkin utk membeli barang yg harganya tinggi tsb akibatnya ia tdk dpt memenuhi brg2 tsb pd pedagang yg lain itu.

Page 86: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

TEORI-TEORI KEADAAN

MEMAKSA ?

Page 87: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Ada 2 teori tentang KEADAAN MEMAKSA, yaitu :1. Teori KETIDAKMUNGKINAN2. Teori PENGHAPUSAN / PENIADAAN KESALAHAN

Teori KETIDAKMUNGKINAN – bhw keadaan memaksa adl suatu keadaan “TIDAK MUNGKIN” MELAKUKAN PEMENUHAN PRESTASI yg DIPERJANJIKAN.

TIDAK MUNGKIN (imposible) bagi D utk MEMENUHI PRESTASINYA disebabkan oleh KETIDAKBERDAYAANNYA MENGHADAPI KENYATAAN, misalnya seluruh harta bendanya ludes oleh gempa bumi, tsunami & angin puting beliung.dari peristiwa itu, D MEMPEROLEH PEMUTIHAN DARI SEGALA UTANG PIUTANGNYA.

Page 88: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Ketidakmungkinan tsb dikategorikan sbg ketidakmungkinan ABSOLUTE / OBJEKTIF, yaitu suatu ketidakmungkinan MUTLAK krn D SAMA SEKALI TDK MUNGKIN MELAKUKAN PRESTASInya pd K.

Apbl D MASIH MUNGKIN MELAKUKAN PRESTASInya, hal itu tergolong pd ketidakmungkinan RELATIF / ketidakmungkinan SUBJEKTIF, yaitu ketidakmungkinan yg berada di antara MUNGKIN MASIH DAPAT MELAKSANAKAN PRESTASINYA / TDK MUNGKIN.

Page 89: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

teori PENGHAPUSAN / PENIADAAN KESALAHAN, artinya apbl terjadi keadaan memaksa (overmacht) pada D, TERHAPUSLAH KESALAHAN D.

Teori PENGHAPUSAN disebut sbg overmacht PENIADAAN KESALAHAN.

Dg demikian, D TDK DPT DIMINTAI PERTANGGUNGJAWABAN K krn TDK MEMIKUL KESALAHAN APAPUN.

Page 90: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Akibat keadaan memaksa (overmacht), mnrt Pasal 1244 KUHPerdata adl TDK PERLUnya D memenuhi prestasinya sebagaimana ditentukan dalam perikatan, artinya D TDK PERLU membayar GANTI RUGI.

D melakukan KONTRA PRESTASI & K TDK BERHAK MEMINTA kpd D agar memenuhi prestasinya. Hal ini krn dg keadaan memaksa, D TERBEBAS DARI KEWAJIBANnya kpd K.

Page 91: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

APA ITU RISIKO ?

Page 92: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

RISIKO termasuk BAGIAN KEADAAN MEMAKSA, artinya BEBAN YG HRS DITERIMA oleh pihak2 yg terkait dlm perikatan.

RISIKO adl beban yg hrs ditanggung oleh pihak2 / salah satu pihak yg melakukan KESALAHAN & MENYIMPANG dari perjanjian TANPA ADANYA UNSUR KESENGAJAAN.

Misalnya, telah terjadi kerjasama usaha bagi hasil dalam pertanian padi. Apbl hasil panennya bagus, kedua belah pihak menerima keuntungan. Sebaliknya, jika panennya jelek / gagal, kedua belah pihak menanggung risikonya.

Page 93: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Risikopun DAPAT DITANGGUNG oleh 1 PIHAK. Misalnya telah terjadi penandatanganan kontrak antara pemborong & developer, adanya kenaikan barang, risiko hanya ditanggung oleh pemborong.

Risiko dalam perjanjian jual beli sistem borongan. Pihak pembeli menanggung risiko apabila menemukan buah-buahan yg busuk dalam keranjang.

Page 94: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

RISIKO adalah suatu ajaran tentang PEMIKUL / PENANGGUNG GANTI RUGI apbl D TDK MEMENUHI PRESTASI dalam keadaan overmacht.

Kerugian yg nyata & pasti akan ditanggung sepenuhnya oleh D sehingga ia harus MEMBAYAR PENGGANTIAN BIAYA (seluruh biaya ditanggung oleh D), KERUGIAN K & BUNGA.

KERUGIAN adl BERKURANGNYA HARTA KEKAYAAN dari K.

BUNGA adl SESUATU YG HARUS DIPEROLEH K.

Page 95: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

RISIKO adl SEGALA SESUATU YG HRS DITANGGUNG oleh PIHAK2 YG MELAKUKAN PERIKATAN.

KERUGIAN YG HARUS DITANGGUNG oleh D krn KEADAAN MEMAKSA adl berbentuk hal-hal:1. Pembayaran kerugian materiil.2. Pembayaran kerugian immateriil.3. Pembayaran utang pokok.4. Pembayaran kerugian kreditor5. Pembayaran bunga dari utang pokok6. Penanggungan seluruh biaya.

Page 96: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

APA ITU SOMASI ?

Page 97: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

SOMASI (Penetapan Lalai) adl suatu PROSES yg dilakukan oleh K sehingga sampai pada KEPUTUSAN & KETETAPAN bhw D telah LALAI.

SOMASI berupa SURAT TEGURAN dari PN. INGEBREKE STELING yaitu TEGURAN dari K

TIDAK MELALUI PN. SOMASI termasuk pada AKIBAT ADANYA

WANPRESTASI yg dilakukan oleh D krn TDK MEMENUHI PRESTASInya.

Page 98: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Mnrt Pasal 1238 KUHPerdata, D dinyatakan LALAI apabila :Dg SURAT PERINTAH.Dg AKTA SEJENIS telah dinyatakan LALAI.DEMI PERIKATANNYA SENDIRI yg

menetapkan bhw D lalai dg terlaluinya waktu yg ditentukan.

Krn D telah ditetapkan LALAI, AKIBAT HUKUMnya adl:o D wajib membayar PENGGANTIAN BIAYA

KERUGIAN & BUNGA / HRS MEMBAYAR BUNGA BERIKUT DENDAnya.

Page 99: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

o Penggantian BIAYA KERUGIAN & BUNGA didasarkan pada surat yg ditetapkan oleh PENGADILAN / oleh pihak K secara langsung.

o Pembayaran kerugian diutamakan MEMILIH YANG PALING RINGAN krn biasanya pihak K memberikan pilihan utk D, misalnya pihak K telah 2x melayangkan somasi kpd D, D dpt memilih somasi yg menurutnya sangat memungkinkan utk dilaksanakan.

Page 100: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

KELALAIAN D termasuk pd PMH / WANPRESTASI (ingkar janji) yg diatur dlm Pasal 1365 – 1380 KUHPerdata.

Ps.1365 KUHPerdata “setiap perbuatan yg melawan hk yg membawa kerugian kpd orang lain menyebabkan org krn salahnya menerbitkan mengganti kerugian tsb”.

PMH – BERBUAT / TDK BERBUAT YG BERTENTANGAN dg: HAK SUBJEKTIF ORANG LAIN. KEWAJIBAN HUKUM PELAKU. KAIDAH KESUSILAAN. KEPATUTAN DALAM MASYARAKAT.

Page 101: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Ketika DISOMASI / ditetapkan TELAH LALAI, berarti D telah melakukan PMH krn KELALAIAN MENYEBABKAN KERUGIAN bagi K.

Page 102: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Jadi KELALAIAN MRPK PERBUATAN YG DILAKUKAN DG SENGAJA. Menjadi sangat wajar apbl AKIBAT KELALAIAN tsb D hrs MENANGGUNG RISIKO, yaitu membayar GANTI RUGI, membayar BIAYA PERKARA, membayar DENDA & membayar BUNGA sbg KEUNTUNGAN yg hrs DIPEROLEH K.

Page 103: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

SYARAT2 YG HRS TERPENUHI dari PMH :Hrs ada perbuatan yg dimaksud dg

perbuatan ini baik yg bersifat positif maupun yg bersifat negatif, artinya SETIAP TINGKAH LAKU BERBUAT / TDK BERBUAT.

PERBUATAN itu hrs MELAWAN HUKUM.Ada KERUGIAN.Ada HUBUNGAN SEBAB AKIBAT antara PMH

dg KERUGIAN.Ada KESALAHAN.

Page 104: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

APA ITU GANTI RUGI ?

Page 105: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

GANTI RUGI adl sesuatu yg HRS DIPENUHI oleh D krn telah MELAKUKAN WANPRESTASI.

GANTI RUGI mrpk SANKSI HUKUM bagi PELAKU WANPRESTASI.

GANTI RUGI terdiri atas BEBERAPA JENIS, yaitu :o Ganti rugi BIAYA.o Ganti rugi BUNGA.o Ganti rugi DENDA.o Ganti rugi HARTA KEKAYAAN MELALUI PENYITAAN.o Ganti rugi ONGKOS PERKARA.

Page 106: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Utk terjadinya WANPRESTASI, K dpt berupaya melakukan : tuntutan GANTI RUGI & lain-lain. EKSEKUSI NYATA. EKSEKUSI LANGSUNG/PARATE EXECUTIE

AKIBAT WANPRESTASI GANTI RUGI, BERUPA BIAYA, KERUGIAN, BUNGA.

KERUGIAN adl sesuatu yg DPT DIDUGA SEPATUTNYA & sbg AKIBAT LANGSUNG dari WANPRESTASI.

Page 107: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

EKSEKUSI NYATA adl PUTUSAN HAKIM yg memberi kuasa kpd K utk MEWUJUDKAN SENDIRI PRESTASI YG MJD HAKNYA dg biaya ditanggung D.

PARATE EXECUTIE / EKSEKUSI LANGSUNG adl putusan langsung oleh K TANPA MELALUI PUTUSAN HAKIM.

GANTI RUGI terdiri atas 3 hal, yaitu : Kerugian yg nyata-nyata diderita. Keuntungan yg seharusnya diperoleh. Biaya-biaya.

Page 108: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

a. Pengertian Perjanjianb. Syarat-syarat Sahnya Perjanjianc. Bentuk-bentuk Perjanjiand. Unsur-unsur Perjanjiane. Asas-asas Perjanjianf. Jenis-jenis Perjanjian

Page 109: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

APA BEDA PERIKATAN & PERJANJIAN ?

Page 110: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Hk PERIKATAN –perikatan hy ada dlm IP, khususnya dlm hk Perjanjian yg batasannya terdapat dlm Ps.1313 KUHPerdata.

PERIKATAN mrpk suatu HUBUNGAN HK, sifatnya ABSTRAK, sedangkan PERJANJIAN mrpk PERBUATAN HK, sifatnya KONKRET.

PERIKATAN tdk dpt dibuktikan scr Hk, sedangkan PERJANJIAN bukan hy dpt dibuktikan, tetapi MPY KEKUATAN HK terutama PERJANJIAN TERTULIS.

Page 111: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Di dlm PERIKATAN, BELUM TENTU terdapat PERJANJIAN, tetapi setiap PERJANJIAN mengandung PERIKATAN.

PERSAMAAN antara PERIKATAN dg PERJANJIAN adl MELIBATKAN PARA PIHAK & HARTA KEKAYAAN.

Kedua belah pihak melakukan KESEPAKATAN & saling MENGIKATKAN DIRI utk berbuat, tdk berbuat, & tindakan melawan hk.

Dlm perikatan & perjanjian TERDAPAT ASAS2 YG SAMA.

Page 112: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Overeenkomst – Perjanjian, persetujuan.

PERJANJIAN adl suatu perbuatan dg mana 1 org / lbh mengikatkan dirinya thdp 1 org/lbh (Ps.1313 BW).

Perjanjian = kontrak ?Dlm kehidupan sehari2 istilah kontrak diartikan sbg perjj yg berlaku utk jangka wkt t3.mis : kontrak rumah. Mnrt hk, kontrak = perjanjian, kontrak rumah yg benar adl perjanjian sewa rumah.

Page 113: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Hal apkh yg LAHIR dr PERJANJIAN ?Perjanjian melahirkan HAK & KEWAJIBAN ant 2 pihak (Ps.1233 BW), hak & kewajiban tsb dinamakan dg PERIKATAN2.

PERIKATAN adl hubungan hk ant 2 pihak, dimana 1 pihak ada HAK & di lain pihak ada KEWAJIBAN.

ISI/PRESTASI PERIKATAN – hrs dijabarkan dlm sejuml uang tertentu (Ps.1234 BW).

BENTUK PRESTASI, memberikan sesuatu, utk berbuat sesuatu / utk tdk berbuat sesuatu.

Page 114: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

SYARAT SYAHNYA PERJANJIAN ?

Page 115: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Ada 4 unsur (Ps.1320 BW), yaitu :a. Sepakat mereka yg mengikatkan dirinya.b. Kecakapan utk membuat suatu perikatan.c. Suatu hal tertentu/pokok/objek suatu kontrak.d. Suatu sebab halal.

Dikatakan tdk ada SEPAKAT kalau dwang (paksaan), dwaling (kekhilafan) & bedrog (penipuan).

Tdk cakap berbuat hk : belum dewasa, di bwh pengampuan.

Page 116: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Ada 4 unsur (Ps.1320 BW), yaitu :a. Sepakat mereka yg mengikatkan

dirinya.b. Kecakapan utk membuat suatu

perikatan.c. Suatu hal tertentu/pokok/objek

suatu kontrak.d. Suatu sebab halal.

Page 117: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Artinya kedua belah pihak dlm suatu perjanjian hrs mpy KEMAUAN YG BEBAS utk mengikatkan diri & kemauan itu hrs dinyatakan, & pernyataan itu dpt dilakukan dg tegas / scr diam2.

Kesepakatan TDK SYAH – dianggap tdk ada sepakat apbl sepakat itu diberikan atas kekhilafan / diperolehnya dg paksaan / penipuan (Ps.1321 BW).

Selain itu juga adanya “penyalahgunaan keadaan”.

Page 118: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

KEKHILAFAN – dpt terjadi mengenai org / brg yg mjd tujuan para pihak dlm mengadakan perjanjian (Ps.1322 BW).

PAKSAAN – paksaan telah terjadi apbl seseorg memberikan persetujuannya akibat dr : (Ps.1324 BW).Perbuatan sedemikian rupa shg

menakutkan seseorg yg berpikiran sehat.Perbuatan itu dpt menimbulkan ketakutan

dlm bentuk kerugian yg nyata & terang thdp dirinya / kekayaannya.

Page 119: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

BENTUK PAKSAAN – paksaan berarti keadaan dimana seseorg mlkk perbuatan krn takut dg ancaman, baik diancam dg paksaan fisik maupun dg cara2 lainnya.

PENIPUAN – penipuan terjadi apbl salah satu pihak dg sengaja memberikan keterangan2 yg tdk benar, disertai dg kelicikan2, shg pihak lain terbujuk krnnya utk memberikan persetujuan. (Ps. 1328 BW).

Page 120: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Bgmn perjanjian yg dibuat dg adanya KEKHILAFAN, PAKSAAN & PENIPUAN ?Perjanjian tsb DAPAT dibatalkan.

Page 121: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Kewenangan utk melakukan tindakan hk pd umumnya & menurut hk setiap org adl CAKAP utk membuat perjanjian KECUALI org2 yg mnrt UU dinyatakan tdk cakap.

ORG yg TDK CAKAP (1330 BW) :Org2 yg belum dewasa.Mereka yg ditaruh di bawah pengampuan.Perempuan yg telah kawin.

Page 122: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

BELUM DEWASA – mereka yg blm genap 21 th & tdk telah kawin (Ps.330 BW). DEWASA adl mereka yg telah berumur 21 th & telah kawin.

ORG2 yg ditaruh di bwh PENGAMPUAN- org2 yg dlm penyelenggaraan keptgannya DIURUS & DIWAKILI oleh org lain (orang tua, wali, kurator dll), yaitu:Setiap org dewasa yg selalu dlm keadaan

gila, dungu, lemah akal walaupun jk ia kadang2 cakap mempergunakan pikirannya.(Ps.433 BW).

Page 123: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Apkh PEREMPUAN yg telah KAWIN cakap utk membuat perjanjian ?Ps.133o ayat (3) BW & Ps.108 BW

perempuan yg telah kawin tdk cakap membuat suatu perjanjian.

MA dlm SEMA No.3 th 1961 dlm Ps.108 & 110 BW ttg wewenang seseorg utk mlkk perbuatan hk & utk menghadap di muka pengadilan tanpa ijin/bantuan dr suami, DIANGGAP TDK BERLAKU LAGI.

Ps.31 ayat (2) UU No.1 th 1974 – baik suami maupun istri BERHAK mlkk perbuatan hk.

Dg dmk, PEREMPUAN yg telah kawin CAKAP MEMBUAT SUATU PERJANJIAN.

Page 124: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Apkh ada org yg CAKAP utk bertindak TETAPI TDK BERWENANG utk mlkk perjanjian ? – ada, contohnya adl suami-istri dinyatakan TDK BERWENANG utk mlkk transaksi jual beli yg satu kpd yg lain (Ps.1467 BW).

Akibatnya jk org yg tdk cakap membuat suatu perjanjian – Perjanjian tsb DAPAT dibatalkan atas tuntutan si tdk cakap / oleh wakilnya (Ps.1331 BW).

Page 125: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Akibat hukum dr PEMBATALAN PERJANJIAN akibat salah satu pihak tdk cakap, yaitu : (Ps.1451 BW).Para pihak dipulihkan dlm keadaan seperti

sebelum perjanjian di buat.Hal2 yg telah diperjanjikan/diserahkan hrs

dikembalikan.

Page 126: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Artinya yg diperjanjikan dlm suatu perjanjian hrslah suatu hal / suatu brg yg cukup jelas / tertentu yakni paling sedikit ditentukan jenisnya (Ps.1333 BW) & Hy brg2 yg dpt diperdagangkan saja yg dpt mjd pokok suatu perjanjian (Ps.1332 BW).

Misal : jual beli beras dlm gudang.

Brg2 yg akan ada dpt diperjanjikan ? – misalnya panen padi yg akan dtg, dpt diperjanjikan (Ps.1334 BW).

Page 127: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Dilarang utk diperjanjikan adl mereka yg memperjanjikan : (Ps. 1334 ayat 2 BW).Menolak warisan yg blm dibagi.Memperjanjikan warisan pihak ketiga yg

blm terbuka.Membuat perjanjian ttg warisan sendiri yg

blm terbuka.

Page 128: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Yakni apa yg hendak dicapai oleh kedua belah pihak dg mengadakan perjanjian itu. Dimana dilarang utk membuat perjanjian tanpa TUJUAN BERSAMA / yg dibuat krn sesuatu sebab yg palsu / terlarang (Ps.1335 BW).

Sebab yg terlarang, apabila : (Ps.1337 BW)Sebab itu dilarang oleh UU.Sebab itu bertentangan dg kesusilaan /

ketertiban umum.

Page 129: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Sebab yg bertentangan dg UU – misal : perjanjian dimana salah satu pihak menyanggupi utk mlkk suatu kejahatan (perjanjian utk mencuri, merampok dll.)

Sebab yg bertentangan dg KESUSILAAN – misal : perjanjian dimana salah satu pihak menyanggupi utk meninggalkan agamanya utk memeluk suatu agama lain.

Sebab yg bertentangan dg KETERTIBAN UMUM – misalnya perjanjian yg membahayakan keamanan negara, membuat keresahan dlm masy dll.

Page 130: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Akibatnya jk suatu perjanjian dibuat tanpa adanya hal tertentu & tanpa suatu sebab yg halal, mk PERJANJIAN tsb BATAL demi hukum.

Beda ant Perjanjian DAPAT dibatalkan & perjanjian BATAL demi hukum Perjanjian DPT dibatalkan – perjanjian tsb sah

sepanjang tdk ada permintaan batal oleh org yg membuat perjanjian tsb.

Perjanjian BATAL demi hk – perjanjian itu dianggap dr semula sdh batal & hakim berwenang menyatakan batal perjanjian tsb meskipun tdk diminta oleh salah satu pihak (batal scr mutlak).

Page 131: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

BENTUK-BENTUKPERJANJIAN ?

Page 132: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

TERTULIS, ada 3 bentuk perjanjian tertulis :Perjanjian di bwh tangan ditandatangani

oleh para pihak ybs saja.Perjanjian dg saksi notaris utk melegalisir

tandatangan para pihak.Perjanjian yg dibuat dihadapan & oleh

notaris dlm bentuk notariel.

LISANadl suatu perjanjian yg dibuat oleh para pihak dlm wajud lisan (cukup dg kesepakatam para pihak).

Page 133: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

UNSUR-UNSUR PERJANJIAN ?

Page 134: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

1. Essentialia, yaitu bagian drpd perjanjian yg tanpa itu perjanjian PERJANJIAN TDK MUNGKIN ADA. Misal : harga dlm perjanjian jual beli.

2. Naturalia, yaitu bagian yg oleh UU ditentukan sbg peraturan yg bersifat mengatur. Misal : Penanggungan.

3. Accidentalia, bagian2 yg oleh para pihak ditambahkan dlm perjanjian dimana UU tdk mengaturnya. Misal : jual beli rumah beserta perabotnya.

Page 135: Hukum Perikatan Dr.H. Djunaedi, SH, Sp.N

Selesai ....