hubungan stress & hpa

Upload: yuchan135

Post on 19-Oct-2015

136 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

hubungan Stress & HPA

TRANSCRIPT

Slide 1

REFERAT STRESS DAN AKTIVITAS AKSIS HPA

Pembimbing :dr. H. Eddy Ario Koentjoro, Sp.SOleh :Yuyun Mawaddatur Rohmah (082011101034)Andjasti Restuningtyas (092011101076)

LAB/SMF SMF ILMU PENYAKIT SARAFRSD. DR SOEBANDI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS JEMBER2014

PendahuluanstressancamanRespon adaptasi Bertahan hidup

PendahuluanHPA adalah Hipotalamus-Pituitari-AdrenalKetika stres, mekanisme aksis HPA ini akan meningkat.

Anatomi dan FisiologiHipotalamus

Hipotalamus mengelilingi bagian bawah ventrikel ketiga. Batas anterior adalah kiasma optika, batas posterior adalah korpus mamilaris, batas lateral adalah sulcus lateral dan batas ventrodorsal adalah tuber cinereum.Hipotalamus dibedakan menjadi beberapa bagian, yaitu: (1) area hipotalamus dorsal; (2) area hipotalamik anterior; dan (3) area preoptikus.Anatomi dan FisiologiFungsi hipotalamus

Anatomi dan FisiologiKelenjar Hipofisis (pituitari)Kelenjar ini terletak pada dasar tengkorak pada bagian tulang sphenoid yang disebut sella tursika (Turkish Saddle).Hipofisis memiliki dua lobus yang secara anatomis dan fungsional berbeda, hipofisis posterior dan hipofisis anterior.

Anatomi dan FisiologiHipotalamus-Hipofisis anteriorHipotalamus merangsang sekresi hormon-hormon hipofisis anterior, yakni:a) Growth Hormone Releasing Hormone (GRH): merangsang sekresi hormone pertumbuhan (GH) oleh somatotrof.b) Somatostatin: menghambat sekresi GH dan TSH.c) Dopamine: merupakan hormone penghambat prolaktin primer (PIH), ditemukan pada sirkulasi portal dan terikat pada reseptor dopamine dalam laktotrof.d) Prolaktin Releasing Factor: merangsang sekresi prolaktin.e) Thyrotropin Releasing Hormone (TRH): faktor hipotalamus mayor dalam sekresi TSH.f) Corticotropin Releasing Hormone (CRH): merangsang sekresi Adrenokortikotropik Hormone (ACTH).g) Gonadotropin Releasing Hormone (GnRH): mengontrol sekresi Luteinizing Hormone (LH) dan Follicle Stimulating Hormone (FSH).

Kelenjar adrenalBerat kira-kira 4 gram, terletak di kutub superior dari kedua ginjal.Tiap kelenjar terdiri atas dua bagian yang berbeda, yakni medula adrenal dan korteks adrenal.Korteks adrenal mensekresi kelompok hormon yang berbeda, yakni kortikosteroid (Mineralokortikoid dan glukokortikoid)Medula adrenal mensekresi hormon-hormon epinefrin dan norepinefrin sebagai respons terhadap rangsangan simpatis.

Definisi stressSuatu reaksi tubuh dimana mengganggu equilibrium (homeostasis) fisiologi normal.Reaksi/respons tubuh terhadap stresor psikososial (tekanan mental/beban kehidupan)Suatu keadaan yang bersifat internal, yang bisa disebabkan oleh tuntutan fisik (badan), atau lingkungan, dan situasi sosial, yang berpotensi merusak dan tidak terkontrol.

Stresor (stressor) adalah stimulus atau peristiwa yang menimbulkan respon stres

Types of Stressors

EmotionalEnvironmentalInjuryPhysicalIllness

Career Pressures

Masalah/ Stresor/Tantangan

14Chronic Stressors for College StudentsTable 3.1

Etiologi StresFisikberasal dari luar diri individu, seperti suara, polusi, radiasi, suhu udara, makanan, zat kimia, trauma, dan latihan fisik yang terpaksa. Psikologistekanan dari dalam diri individu biasanya yang bersifat negatif seperti frustasi, kecemasan (anxiety), rasa bersalah, kuatir berlebihan, marah, benci, sedih, cemburu, rasa kasihan pada diri sendiri, serta rasa rendah diri, Sosial.tekanan dari luar disebabkan oleh interaksi individu dengan lingkungannya.Seyle membagi stress menjadi dua:Stress yang positif (eustress)KonstruktifMenghasilkan sesuatu yang positifStress yang negatif (distress)DestruktifMenghasilkan sesuatu yang negatif

RESPON Frustrasi Kegelisahan KetertekanSTIMULUS/PEMICU Lingkungan Organisasi Kelompok IndividuInteraksi antara stimulus dan responSTRESdistresEustresMekanisme stres1) Kontrol: keyakinan bahwa seseorang memiliki kontrol terhadap stresor yang mengurangi intensitas respons stres. 2) Prediktabilitas: Stresor yang dapat diprediksi menimbulkan respons stres yang tidak begitu berat dibandingkan stresor yang tidak dapat diprediksi.3) Persepsi: pandangan individu tentang dunia dan persepsi Stresor saat ini dapat meningkatkan atau menurunkan intensitas respons stres.4) Respons koping: ketersediaan dan efektivitas mekanisme mengikat anxietas dapat menambah atau mengurangi respons stres.

Secara fisiologi, stres mengaktivasi hipotalamus mengendalikan dua sistem neuroendokrin, yaitu sistem simpatis dan sistem korteks adrenal. Sistem saraf simpatik berespons terhadap impuls saraf dari hipotalamus mengaktivasi berbagai organ dan otot polos yang berada di bawah pengendaliannya, sebagai contohnya, ia meningkatkan kecepatan denyut jantung dan mendilatasi pupil. Sistem saraf simpatis juga memberi sinyal ke medula adrenal melepaskan epinefrin dan norepinefrin ke aliran darah. Sistem korteks adrenal diaktivasi jika hipotalamus mensekresikan CRF, suatu zat kimia yang bekerja pada kelenjar hipofisis yang terletak tepat di bawah hipotalamus. Kelenjar hipofisis mensekresikan hormon ACTH, yang dibawa melalui aliran darah ke korteks adrenal. Acth menstimulasi pelepasan sekelompok hormon, termasuk kortisol, yang meregulasi kadar gula darah. ACTH memberi sinyal ke kelenjar endokrin lain untuk melepaskan sekitar 30 hormon. Efek kombinasi berbagai hormon stres yang dibawa melalui aliran darah ditambah aktivitas neural cabang simpatik dari sistem saraf otonomik berperan dalam respons fight or flight.

HOW : Stress pathways (HPA)

Hypothalamus(PVN)

CRH, AVP

Adrenal gland Ant. pituitaryACTH, endorphins

catecholaminesrelease of neurotransmitters (i.e. NE, cholecystokinin, serotonin)Stress event+-Cortisol22Dependent on the source, stress manifests centrally in the nervous system, converging at the hypothalamus. However, this is vastly oversimplified and in reality is not a nice linear set of events; there are multiple pathways of initiation and feedback which are not entirely understood, as well as numerous pathways such as the immune system input (talk about later) but this is to give a bit of a broad perspective. Cortisol pathways have more or less encompassed most of the studies to dateGejala STRES?Hilangnya antusiasmeMenarik diriPerubahan pola makanInsomnia:sulit tidurMudah marahLelah, depresiMudah takut, cemas, panik, merasa bersalahGangguan mental

23Berdebar-debarBanyak berkeringatNafas cepatTangan dan kaki dinginOtot tegang

Gejala Stres?24Gejala stresperasaan frustrasirasa marah, dan dendam (kebencian)sensitif dan hiperreaktivitas memendam perasaandepresi, komunikasi yang tidak efektif perasaan terkucil dan terasingkebosanan dan ketidakpuasan kerja, kelelahan mental, penurunan fungsi intelektual, dan kehilangan konsentrasi, kehilangan spontanitas dan kreativitas serta menurunnya rasa percaya diriGejala-gejala fisiologisMeningkatnya denyut jantung, tekanan darah, dan kecenderungan mengalami penyakit kardiovaskular, Meningkatnya sekresi dari hormon stres (contoh: adrenalin dan noradrenalin), Gangguan gastrointestinal (misalnya gangguan lambung), Kelelahan secara fisik dan kemungkinan mengalami sindrom kelelahan yang kronis (chronic fatigue syndrome), Gangguan pernapasan, termasuk gangguan dari kondisi yang ada, gangguan pada kulit, sakit kepala, sakit pada punggung bagian bawah, ketegangan otot, gangguan tidur, rusaknya fungsi imun tubuh, Gejala-gejala perilaku dari stresMenunda, menghindari pekerjaan, dan absen dari pekerjaan, Menurunnya prestasi (performance) dan produktivitas, meningkatnya penggunaan minuman keras dan obat-obatan, perilaku sabotase dalam pekerjaan, Perilaku makan yang tidak normal (kebanyakan), mengarah ke obesitas, perilaku makan yang tidak normal (kekurangan) sebagai bentuk penarikan diri dan kehilangan berat badan secara tiba-tiba, kemungkinan berkombinasi dengan tanda-tanda depresi, Meningkatnya kecenderungan berperilaku beresiko tinggi, seperti menyetir dengan tidak hati-hati dan berjudi, Meningkatnya agresivitas, dan kriminalitas, Menurunnya kualitas hubungan interpersonal dengan keluarga dan teman serta kecenderungan untuk melakukan bunuh diri.GASTROINTESTINAL

METABOLIC

CARDIOVASCULAR

REPRODUCTIVE

GROWTH AND REPAIR

IMMUNE

Digestion is inhibited (Enzyme action inhibited)

STRESS RESPONSE METABOLIC CARDIOVASCULAR GASTRO INTESTINAL GROWTH & REPAIR IMMUNE REPRODUCTIVE Increased heart rate and blood pressure to speed delivery of glucose and oxygen to tissues that need it

Digestion is inhibited (Enzyme action inhibited)

Inhibition of growth hormone and other anabolic processes

Depletion of lymphocytes (suppression of immune response)

Inhibition of reproductive functions

Triglycerides, glycogen and proteins are degraded and converted in to carbohydrates to provide immediate energy.

HPA axisHPA axis (hypothalamus pituitary adrenal cortex)Salah satu sistem neuroendokrin yang sentral untuk respon tubuh terhadap stresManifestasi stres di tubuh terlihat melalui kinerja aksis HPA bagian utama dari sistem Neuroendokrin (Saraf pada hormon) yang mengontrol reaksi terhadap stres dan pula memiliki fungsi penting dalam mengatur berbagai proses tubuh seperti pencernaan, sistem kekebalan tubuh, suasana hati, emosi, seksualitas, dan penyimpanan penggunaan energi30HIPOTALAMUS(NPV: NUKLEUSPARAVENTRIKULARIS)

ADENOHIPOFISIS(PITUITARIA)ACTHKORTEKSADRENALISGLUKOKOR-TIKOIDJARINGANSASARANCRF: corticotropin releasing factor(CRF juga disekresikan oleh sist. limbik:- PAG, lokus seruleus, amigdala -sebagai neuromodulator/neurotransmitermemberi respon emosional)ACTH: adrenocorticotropic hormoneFig. 11.20AKSIS HPA(HIPOTALAMUS-PITUITARIA-ADRENAL)STRES MENGAKTIVASI AKSIS HPASTRESCRFHUBUNGAN AKSIS HPA DAN STRES

Peningkatan kegiatan aksis HPA akibat stres dihantarkan lewat pelepasan CRF dari sel PVT hipotalamus. Selain meningkatkan aksis HPA, CRF juga meningkatkan aktivitas saraf simpatis lewat locus coeruleus (LC), respon imun lewat imfosit dan perubahan behavior lewat hipokamus. Sekresi CRF dari sel neuron PVN dikendalikan oleh beberapa jenis saraf yang terdapat disitu, antara lain GABAergik, kolinergik, serotoninergik dan adrenegik. Pengaruh saraf-saraf tersebut dapat dilihat dari hasil intervensi bahan atau obat yang meningkatkan dan menurunkan kegiatan aksis HPA sebagai berikut.Aktivitas aksis HPA meningkat Aktivitas aksis HPA menurunAlfa metal meta tyrosinFLA 63ResrpinFentolaminFenoxibenzaminGuanetidinAmfetaminMetamfitainI-dopaIpronazidClonidinSerotonin5 HTPIpsapironCiproheptadinPendololAchFisostigminAtropineMetskoplamin

GABA dikenal sebagai neurotransmitter penghambat di dalam SSP maka hambatan sekresi CRF dan kegiatan aksis HPA merupakan bagian dari fungsinya. Pemberian obat carbolin (GABA antagonist) menyebabkan kenaikan sekresi CRF. Stres berat dan stres berkepanjangan dapat menurunkan fungsi GABAergik sehingga peran inhibisinya berkurang dan timbul kenaikan sekresi CRF dan aktivitas aksis HPA.

Stresor pertama kali ditampung oleh pancaindera diteruskan ke pusat emosi yang terletak di saraf pusat. akan dialirkan ke organ tubuh melalui saraf otonom. Organ yang antara lain dialiri adalah kelenjar dan terjadilah perubahan keseimbangan, akan menimbulkan perubahan fungsional berbagai organ target. Beberapa peneliti membuktikan telah menyebabkan perubahan neurotransmitter neurohormonal melalui berbagai aksis seperti HPA (Hypothalamic-Pituitary Adrenal Aksis), HPT (Hypothalamic-Pituitary-Thyroid Aksis) dan HPO (Hypothalamic-Pituitary-Ovarial Aksis). HPA merupakan teori mekanisme yang paling banyak diteliti.

Manajemen stresLangkah Menghadapi StressMengenali stressGejala: mental, fisik, dan sosialMencari bantuan:Lingkungan: teman, tim konseling,kelompok dukunganMendekatkan diri pada Tuhan

39Cara Manajemen StressBelajar cara untuk merelaksasi tubuh AndaJangan membebani diri berlebihanBerceritaterlalu fokus pada masalah kecilSecara selektif, ubahlah cara Anda bereaksiHindari reaksi yang berlebihanUbahlah cara pandang AndaTidur cukupHindari pemakaian obat yang tidak perlu40Latihan Relaksasi

Anti-AnxietasGolongan Benzodiazepine sebagai obat anti-anxietas mempunyai ratio terapeutik lebih tinggi dan lebih kurang menimbulkan adiksi dengan toksisitas yang rendah, dibandingkan dengan meprobamate atau phenobarbital. Disamping itu, phenobarbital meng-induksi enzim mikrosomal di hepar, sedangkan golongan benzodiazepine tidak.Golongan Benzodiazepine = drug of choise dari semua obat yang mempunyai efek anti-anxietas, disebabkan spesifitas, potensi dan keamanannya.Spektrum klinis Benzodiazepine meliputi efek anti-anxietas, antikonvulsan, anti-insomnia, premedikasi tindakan operatif.

Diazepam / Chlordiazepoxide : broadspectrum- Nitrazepam / Flurazepam : dosis anti-anxietas dan anti-insomnia berdekatan (non dose-related), lebih efektif sebagai anti-insomnia.- Midazolam : onset cepat dan kerja singkat, sesuai kebutuhan untuk premedikasi tindakan operatif.- Bromazepam, Lorazepam, Clobazam : dosis antianxietas dan anti-insomnia berjauhan (dose-related), lebih efektif sebagai anti-anxietas.

Jika masih belum teratasi !!4444

KesimpulanStres dapat merangsang timbulnya respons kegiatan aksis HPABagaimanapun besarnya atau lamanya stres berlangsung, tidak akan terjadi gangguan homeostasis manakala mekanisme umpan balik tersebut masih berfungsi normal. TERIMA KASIH