hubungan gambaran klinis, elektroensefalogram dan …

95
LAPORAN PENELITIAN TERAPAN UNIVERSITAS LAMPUNG HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN TERAPI AWAL DENGAN LUARAN PENDERITA EPILEPSI PADA ANAK DI RSUD ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A, M.Kes. (Ketua/NIDN 0005058102/SINTA ID 6162374) Dr. dr. Khairun Nisa Berawi, M.Kes., AIFO (Anggota/NIDN 0021027105/SINTA ID 6124856) dr. Dewi Nur Fiana, Sp.KFR (Anggota/NIDN 0021028301/SINTA ID 6676904) PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOKTERAN 2021

Upload: others

Post on 10-May-2022

15 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

LAPORAN

PENELITIAN TERAPAN

UNIVERSITAS LAMPUNG

HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN

TERAPI AWAL DENGAN LUARAN PENDERITA EPILEPSI PADA ANAK

DI RSUD ABDUL MOELOEK PROVINSI LAMPUNG

dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A, M.Kes.

(Ketua/NIDN 0005058102/SINTA ID 6162374)

Dr. dr. Khairun Nisa Berawi, M.Kes., AIFO

(Anggota/NIDN 0021027105/SINTA ID 6124856)

dr. Dewi Nur Fiana, Sp.KFR

(Anggota/NIDN 0021028301/SINTA ID 6676904)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER

FAKULTAS KEDOKTERAN

2021

Page 2: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Scanned by TapScanner

Page 3: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

1. Judul Penelitian : Hubungan Gambaran Klinis, Elektroensefalogram dan Terapi Awal

Dengan Luaran Penderita Epilepsi Pada Anak Di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung

2. Tim Penelitian

No Nama Jabatan Bidang Keahlian Instansi

Asal

Alokasi

Waktu

(jam/minggu)

1 dr. Roro Rukmi WP , M.Kes., Sp.A Ketua Kesehatan Anak FK Unila 2

2

3

Dr. dr. Khairun Nisa B, M.Kes.,

AIFO

dr. Dewi Nur Fiana, Sp.KFR

Anggota 1

Anggota 2

Fisiologi

Kedokteran

Rehabilitasi

Medik

FK Unila

FK Unila

2

2

3. Objek Penelitian : Gambaran Klinis, Elektroensefalogram dan Terapi

4. Masa Pelaksanaan

Mulai : April 2021

Berakhir : Oktober 2021

5. Usulan Biaya : Rp. 25.000.000

6. Lokasi Penelitian : RSUD Abdul Moeloek

7. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu terhadap masyarakat

Penelitian ini merupakan penerapan bidang Ilmu Kesehatan Anak. Penelitian ini

merupakan penelitian yang sangat mendasar mengenai karakteristik suatu penyakit tidak

menular yaitu epilepsi pada usia anak.

8. Jurnal ilmiah penelitian yang menjadi sasaran untuk penerima hibah : Jurnal Pediatrica

Indonesiana tahun 2022.

Page 4: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

DAFTAR ISI

Halaman Sampul………………………………………………………………………………

Halaman Pengesahan………………………………………………………………………….

Identitas dan Uraian Umum …………………………………………………………………..

Daftar Isi ……………………………………………………………………………………...

Daftar Tabel …………………………………………………………………………………..

Daftar Gambar…………………………………………………………………………………

Ringkasan……………………………………………………………………………………...

Bab 1. Pendahuluan……………………………………………………………………………

Bab 2. Tinjauan Pustaka……………………………………………………………………….

Bab 3. Metode…………………………………………………………………………………

Bab 4. Luaran dan Target Capaian…………………………………………………………….

Bab 5. Rencana Anggaran Biaya………………………………………………………………

Bab 6. Jadwal…………………………………………………………………………………..

Daftar Pustaka………………………………………………………………………………….

Lampiran……………………………………………………………………………………….

Page 5: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Klasifikasi Tipe Kejang Epilepsi……………………………………….

Tabel 2. Definisi Operasional……………………………………………………

Tabel 3. Luaran dan Target Capaian …………………………………...............

Tabel 4. Rencana Anggaran Biaya …………………………………...................

Tabel 5. Rencana Jadwal Kegiatan …………………………………..................

Page 6: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Road Map Penelitian……………………………………………………….

Gambar 2. Alur Penelitian ……………………………………………………………..

Page 7: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

RINGKASAN

Latar Belakang : Epilepsi merupakan salah satu penyakit tidak menular masih sering terjadi

di usia anak. Penyakit ini memiliki rentang klinis yang luas sehingga memerlukan tatalaksana

yang tepat sehingga meningkatkan kualitas hidup penderitanya. Karakteristik klinis serta hasil

elektroensefalogram menentukan tatalksana anak dengan epilepsi

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran klinis, elektroensefalogram

dan terapi serta hubungannya dengan luaran pasien.

Metode : Penelitian ini menggunakan metode observasional dengan pendekatan case control

pada anak yang didiagnosis epilepsi yang berobat di RSUD Abdul Moeloek Provinsi Lampung

periode Januari 2019 – Februari 2021 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi yang

ditetapkan dengan metode adalah total sampling. Data terdiri dari data primer dan sekunder.

Data primer diambil dengan instrument kuesioner yang telah divalidasi, dengan cara diisi

melalui wawancara melalui telepon dipandu dengan kuesioner yang sudah dibagikan dengan

format google form. Data sekunder berasal dari rekam medik. Analisis data terdiri dari analasis

univariat dan bivariat dengan uji statistik chi-square atau krusskal-wallis dengan sistem

komputerisasi.

Luaran : Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan luaran berupa publikasi di jurnal

terindeks scopus, menjadi invited speaker dalam seminar ilmiah nasional yang diselenggarakan

oleh kolegium Ilmu Kesehatan Anak di Indonesia, menghasilkan Hak Kekayaan Intelektual

serta disusunnya sebuah draft chapter book.

Kata kunci : anak, epilepsi, karakteristik, elektroensefalogram

Page 8: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

BAB I

LATAR BELAKANG

Epilepsi adalah sebuah penyakit kronis tidak menular yang terjadi pada otak yang

diderita hampir 50 juta orang di seluruh dunia. Penyakit ini memiliki karakteristik yaitu

kejang berulang, yang akan mengarah pada pergerakan yang tidak disadari yang

melibatkan beberapa bagian dari tubuh atau seluruh tubuh yang terkadang diikuti dengan

kehilangan kesadaran dan kontrol terhadap fungsi pencernaan dan kandung kemih.1

Epilepsi merupakan salah satu penyebab terbanyak morbiditas di bidang saraf

anak, yang menimbulkan berbagai permasalahan antara lain kesulitan belajar, gangguan

tumbuh-kembang, dan menentukan kualitas hidup anak. Insidens epilepsi pada anak

dilaporkan dari berbagai negara dengan variasi yang luas, sekitar 4-6 per 1000 anak,

tergantung pada desain penelitian dan kelompok umur populasi. Kasus epilepsi di

Indonesia terdapat paling sedikit 700.000-1.400.000 dengan pertambahan sebesar 70.000

kasus baru setiap tahun dan diperkirakan 40%-50% terjadi pada anak-anak. Sebagian besar

epilepsi bersifat idiopatik, tetapi sering juga disertai gangguan neurologi seperti retardasi

mental, palsi serebral, dan sebagainya yang disebabkan kelainan pada susunan saraf pusat.2

Elektroensefalografi banyak dipakai dalam menegakkan diagnosis epilepsi karena

tidak memerlukan pembedahan pada otak dan dapat memberikan informasi lokasi atau

fokus kejang khususnya pada kasus-kasus kejang fokal.3 Sebagai penunjang diagnosis,

Elektroensefalografi (EEG) berguna dalam mendiagnosis kejang dan berbagai sindrom

epilepsi anak yang memiliki implikasi terapi yang signifikan. EEG berperan dalam

penghentian terapi dan monitoring obat. Akan tetapi, EEG juga memiliki keterbatasan

tersendiri yaitu dapat memberikan gambaran normal pada anak epilepsi dan gambaran

abnormal pada yang normal.4

Rumah Sakit Abdul Moeloek Provinsi Lampung merupakan rumah sakit rujukan

di Provinsi Lampung. Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan, terdapat 75 anak

dengan epilepsi sejak tahun 2019 – 2020. Pasien tersebut dilakukan pemeriksaan EEG saat

awal diagnosis dan sebelum terapi dihentikan. Penelitian mengenai gambaran klinis,

gambaran EEG dan terapi terhadap luaran penderita epilepsi pada anak dilakukan di rumah

sakit tersebut. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk meneliti mengenai gambaran klinia,

gambaran EEG dan terapi terhadap luaran penderita pada anak dengan epilepsi.

Page 9: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Epilepsi adalah sebuah penyakit kronis tidak menular yang terjadi pada otak

yang diderita hampir 50 juta orang di seluruh dunia. Penyakit ini memiliki karakteristik

yaitu kejang berulang, yang akan mengarah pada pergerakan yang tidak disadari yang

melibatkan beberapa bagian dari tubuh atau seluruh tubuh yang terkadang diikuti dengan

kehilangan kesadaran dan kontrol terhadap fungsi pencernaan dan kandung kemih.1

Kejadian kejang pada epilepsi terjadi karena adanya pelepasan muatan listrik

yang berlebihan pada sel otak. Bagian lain pada otak juga bisa menjadi tempat untuk

terjadinya pelepasan tersebut. Kejang dapat bervariasi dari penyimpangan singkat atau

sentakan otot hingga kejang yang parah dan berkepanjangan. Kejang juga dapat bervariasi

dalam frekuensinya yaitu kurang dari 1 kali per tahun sampai beberapa kali dalam sehari.1

Klasifikasi epilepsi menurut International League Against Epilepsi (ILAE)

2017, sebagai berikut5:

Page 10: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Sumber: (ILAE, 2017)

Tabel 1. Klasifikasi Tipe Kejang Epilepsi

No Klasifikasi Tipe Kejang Epilepsi

1. Kejang Fokal • Kesadaran baik

• Kesadaran terganggu

• Fokal ke bilateral tonik klonik

• Motorik

Otomatisasi

Atonik

Klonik

Spasme epileptik

Hiperkinetik

Myoklonik

Tonik

• Non motorik

Otonomik

Perubahan perilaku

Kognitif

Emosional

Sensorik

2. Kejang Umum • Motorik

Tonik Klonik

Klonik

Tonik

Myoklonik

Myoklonik-tonik-

klonik

Myoklonik-atonik

Atonik

Spasme epileptik

• Non motorik

Tipikal

Atipikal

Myoklonik

Myoklonia kelopak

mata

3. Kejang tidak

diketahui

Tidak terklasifikasi • Motorik

Tonik klonik

Spasme epileptik

• Non motorik

Perubahan perilaku

Page 11: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Diagnosis epilepsi dapat ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik

umum dan neurologis, serta pemeriksaan penunjang dengan menggunakan EEG.

Pemeriksaan EEG dapat dijadikan pemeriksaan yang untuk menegakkan diagnosis

epilepsi, tetapi tidak sepenuhnya mendukung ataupun menyingkirkan diagnosis epilepsi,

kurang lebih 5% pasien tanpa epilepsi mempunyai kelainan EEG berupa aktivitas

epilepsi pada rekaman EEG, dan hanya 50% pasien dengan epilepsi memiliki aktivitas

epileptiform pada rekaman EEG pertamanya dan memberikan informasi berkaitan

dengan sindrom epilepsi, serta digunakan untuk menentukan lokasi atau fokus kejang

khususnya pada kasus-kasus kejang fokal. Prosedur standar yang digunakan pada

pemeriksaan EEG adalah rekaman EEG sleep deprivation, pada kondisi hiperventilasi

dan stimulasi fotik, dimana ketiga prosedur tersebut dapat mendeteksi aktivitas

epileptiform. Selain ketiga prosedur standar diatas dikenal pula rekaman Video-EEG dan

ambulatory EEG, yang dapat memperlihatkan aktivitas elektrik pada otak selama kejang

berlangsung.3

Setiap elektroda Elektroensefalografi (EEG) merefleksikan perbedaan potensial

listrik antara dua titik di otak. Bentuk gelombang yang tergambar pada EEG merefleksikan

potensial pasca sinaps yang sinkron dari sejumlah neuron sejauh beberapa sentimeter

persegi dari permukaan korteks dibawah elektroda berada.6 Sistem elektroda 10-20

mungkin adekuat untuk sebagian besar pasien, bahkan, untuk rawat jalan atau video EEG

pemantauan jangka panjang. Sistem standar penempatan elektroda 10-20 diterima secara

international dan memberikan cakupan permukaan kulit kepala yang memadai untuk

mayoritas kasus.7 Hasil rekaman EEG dikatakan abnormal apabila terdapat asimetri irama

dan voltase gelombang pada daerah yang sama di kedua hemisfer otak atau salah satu di

bagian hemisfer otak, irama gelombang yang tidak teratur, irama gelombang yang lebih

lambat dibanding seharusnya misalnya gelombang delta, dan adanya gelombang

epileptiform misalnya gelombang tajam, gelombang paku, paku ombak, paku majemuk

dan gelombang lambat yang timbul paroksismal.8 Sekitar 30% dari Elektroensefalografi

(EEG) diperoleh untuk dievaluasi kejang awal abnormal. Selanjutnya, sebuah EEG yang

abnormal dan etiologi yang teridentifikasi berhubungan dengan peningkatan risiko

kekambuhan kejang. Lebih khusus lagi, temuan abnormal dari pelepasan epileptiform

umum atau fokal berhubungan dengan risiko kekambuhan kejang sekitar dua kali lebih

besar.9

Page 12: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Hasil EEG dapat membantu menentukan tipe dan jenis epilepsi sehingga

penentuan jenis anti epilepsi lebih tepat dan menentukan prognosis.10 Temuan pada EEG

berkontribusi pada diagnosis multiaksial pada epilepsi yaitu fokal atau umum, simtomatik

atau idiopatik, atau bagian dari sindrom tertentu.11 Rekaman EEG dikatakan abnormal

apabila terdapat asimetri irama dan gelombang pada daerah yang sama di kedua hemisfer

otak, irama gelombang yang tidak teratur, atau irama gelombang yang lebih lambat dari

seharusnya.8,12

Pasien anak dengan epilepsi

Science Research

- Prevalensi penderita

epilepsi pada anak

- Karakteristik penderita

epilepsi pada anak

- Faktor risiko epilepsi pada

anak

- Faktor prognostik epilepsi

pada anak

- Faktor yang

mempengaruhi epilepsi

pada anak

- Tatalaksana epilepsi pada

anak

- Luaran epilepsi pada anak

- Komorbid pada epilepsi

pada anak

- Pemeriksaan penunjang

epilepsi pada anak

2021 - 2023 2023 - 2025

Teknologi Produk

- Teknik pemeriksaan

EEG yang ideal

sebagai salah satu

pemeriksaan

penunjang untuk

diagnosis dan

monitoring terapi

- Monitor dan evaluasi

terapi dengan

pemeriksaan

laboratorium tertentu

yang spesifik pada

anal dengan epilepsi

- Tatalaksana

medikamentosa yang

sesuai dengan fenotip

dan genotip penderita

yang bersifat

individual

- Tatalaksana diet

ketogenik pada anak

dengan epilepsi

- Obat antiepilepsi yang

bersifat individual

sesuai fenotip dan

genotip

- Formula diet

ketogenik

- Kuesioner baku untuk

memprediksi

prognosis enak

dengan epilepsi

- Alat diagnostik baru

2025-2045

Gambar 1 . Road Map Penelitian

Page 13: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

BAB III

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan

menggunakan desain case control untuk menganalisis hubungan gambaran klinis,

gambaran eeg dan terapi awal terhadap luaran penderita (epilepsi terkontrol dan tidak

terkontrol).

Penelitian ini akan dilakukan pada pasien anak yang didiagnosis epilepsi yang

berobat rutin di RSUD Abdoel Moeloek periode Januari 2019 – Februari 2021 dengan data

primer dari kuesioner dan data sekunder dari rekam medis dan hasil EEG. Kriteria inklusi

responden dalam penelitian ini adalah 1) usia responden 0 bulan – 17 tahun 11 bulan, 2)

diagnosis epilepsi ditegakkan oleh seorang dokter spesialis anak di RSUD Abdul Moeloek

Provinsi Lampung, 3) berobat rutin di poli rawat jalan bagian anak RSUD Abdul Moleoek

Provinsi Lampung, 4) bersedia menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan.

Pasien yang drop out atau meninggal saat penelitian dilakukan, data rekam medis tidak

lengkap, akan dieksklusikan dalam penelitian ini

Kuesioner yang diberikan untuk mendapatkan data akan divalidasi terlebih

dahulu. Kuesioner akan diberikan melalui google form kepada responden setelah

responden memberikan informed consent. Pengisian kuesioner dengan wawancara melalui

telepon. Data sekunder dari rekam medis (berupa diagnosis dan tatalaksana epilepsi), serta

hasil EEG.

Setelah didapatkan data, maka akan dilakukan pengolahan baik analisis

univariat maupun bivariat. Univariat berupa distribusi frekuensi dan bivariat untuk

menganalisis hubungan gambaran klinis, gambaran EEG dan terapi awal dengan luaran

penderita dengan uji chi-square atau krusskall wallis.

Page 14: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Tabel 2. Definisi Operasional

No. Variabel Definisi Cara

Ukur

Alat

Ukur

Hasil Skala

Variabel

Terikat

1. Luaran Epilepsi Epilepsi terkontrol adalah

epilepsi yang telah bebas

kejang minimal selama 6

bulan (Mangunatmadja et

al., 2019).

Epilepsi tidak terkontrol

adalah epilepsi yang masih

terjadi setelah 6 bulan

terapi (Istiana, Sucipto, &

Mangunatmadja. 2012).

Telaah

rekam

medis

Rekam

medis

0 = Epilepsi

tidak

terkontrol

1 = Epilepsi

terkontrol

Kategorik

(Ordinal)

Variabel

Bebas

1 Gambaran Awal

EEG

Elektroensefalografi (EEG)

merupakan suatu tes yang

dilakukan untuk mengukur

aktivitas kelistrikan dari

otak untuk mendeteksi

adanya kelainan dari otak.

Hasil rekaman EEG

dikatakan tidak normal

apabila terdapat gelombang

epileptiform misalnya

gelombang tajam,

gelombang paku, paku

ombak, paku majemuk dan

gelombang lambat yang

timbul paroksimal (Hahn,

2012).

Hasil

EEG

Rekam

medis

0 = Tidak ada

gelombang

epileptiform

1 = ada

gelombang

epileptiform

Kategorik

(nominal)

Variabel Bebas

2. Gambaran Awal

EEG

Elektroensefalografi (EEG)

merupakan suatu tes yang

dilakukan untuk mengukur

aktivitas kelistrikan dari

otak untuk mendeteksi

adanya kelainan dari otak.

Hasil rekaman EEG

dikatakan tidak normal

apabila terdapat gelombang

epileptiform misalnya

gelombang tajam,

gelombang paku, paku

ombak, paku majemuk dan

gelombang lambat yang

timbul paroksimal (Hahn,

2012).

Hasil

EEG

Rekam

medis

0 = Tidak ada

gelombang

epileptiform

1 = ada

gelombang

epileptiform

Kategorik

(nominal)

3. Onset kejang Usia saat pasien pertama

kali mengalami kejang

(Istiana, Sucipto, &

Mangunatmadja. 2012;

Mangunatmadja et al.,

2019).

Telaah

rekam

medis

Rekam

medis

0 = < 1 tahun

1 = > 1 tahun

Kategorik

(nominal

4. Jenis Kelamin Jenis kelamin penderita Telaah

rekam

medis

Rekam

medis

0 = laki-laki

1 = perempuan

Kategorik

(nominal

Page 15: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

5. Riwayat

epilepsi

keluarga

Ada/tidaknya riwayat

epilepsi pada orang tua dan

atau saudara kandung

Telaah

rekam

medis

Rekam

medis

0 = tidak ada

1 = ada

Kategorik

(nominal

6. Frekuensi

Kejang Awal

Frekuensi kejang merpakan

kejang adalah kejang yang

terjadi sebelum terapi dan

dihitung dalam banyaknya

kejang per hari

Mangunatmadja et al.,

2019).

Telaah

rekam

medis

Rekam

medis

1 = <5 kali/hari

1 = >5 kali/hari

Kategorik

(Ordinal)

7. Jenis kejang Tipe kejang merupakan

bentuk kejang secara klinis.

Kejang umum adalah kejang

terjadi pada seluruh bagian

tubuh dan kesadaran

penderita umumnya

menurun. Kejang fokal

adalah kejang terjadi pada

satu sisi atau satu bagian

tubuh dan kesadaran

penderita umumnya masih

baik. (Rudolph, Hoffman, &

Rudolph, 2007; Istiana,

Sucipto, & Mangunatmadja.

2012). Selain itu juga jenis

kejang dibedakan

berdasarkan gerakan saat

terjadi kejang.

Telaah

rekam

medis

Rekam

medis

0 = Umum

1 = Fokal

0 = tonik

1 = klonik

3 = tonikklonik

4 = absan

Kategorik

(Ordinal)

8. Jenis epilepsi 0 = bukan sindrom

1 = sindrom

Kategorik

(nominal

9. Keterlambatan

Perkembangan

Keterlambatan

perkembangan terjadi bila

seorang anak tidak

mencapai perkembangan

milestone dibandingkan

dengan anak yang sama

rentang usianya,

diperhatikan dari motorik

(Choo et al., 2019).

Telaah

rekam

medis

Rekam

medis

0 = Ada

1 = Tidak Ada

Kategorik

(nominal

10. Terapi Obat

Antiepilepsi

sebelumnya

Terapi obat antiepilepsi

adalah pengobatan utama

dan menekan kejang tanpa

memperbaiki proses

neuropatologis yang

mendasarinya (Chen et al.,

2018).

Telaah

rekam

medis

Rekam

medis

0 = tidak ada

1 = ada

Kategorik

(Ordinal)

11. Defisit

Neurologis

Defisit neuorologis meliputi

kelainan fungsi neurologis,

mikrosefal, makrosefal,

gambaran dismorfik, dan

kelainan refleks neurologis

& gangguan perkembangan,

serebral palsi, retardasi

mental, gangguan

pemusatan perhatian dan

hiperaktifitas dan gangguan

belajar (Triono & Herini,

2016).

Telaah

rekam

medis

Rekam

medis

0 = Ada

1 = Tidak

Kategorik

(Ordinall)

Page 16: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Perencanaan

Studi pendahuluan --> indikator luaran : data awal

Penyusunan proposal--> indikator luaran : proposal

Penanggung jawab :Ketua dan anggota Peneliti

Persiapan

Ethical clearance --> indikator luaran : diterbitkan ethical cleraamce

Izin penelitian --> indikator luaran : diterbitkan izin penelitian

Penanggung jawab : Anggota Peneliti

Pelaksanaan dan Pelaporan

• Pengambilan data, analisis data

• Penyusunan laporan dan presentasi hasil penelitian

• Penanggung jawab : ketua dan anggota peneliti

Gambar 2. Alur Penelitian

Page 17: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

BAB IV

LUARAN DAN TARGET CAPAIAN

Pada penelitian ini diharapkan dapat mencapai luaran dan target capaian sebagaimana

tertera pada tabel berikut:

Tabel 3. Luaran dan Target Capaian

No Jenis luaran Indikator capaian

TS1 TS+1 TS+2

Luaran wajib

1 Publikasi ilmiah di

jurnal/proseding nasional

terakreditasi

Submitted

(Jurnal

terindex

scopus :

Pediatrica

Indonesiana)

2 Publikasi pada media

massa

3 Invited speaker dalam

temu ilmiah

Seminar

ilmiah Ikatan

Dokter Anak

Indonesia

Luaran Tambahan

1 Visiting lecturer Tidak ada

2 Publikasi di jurnal

internasional

Tidak ada

3 Jasa, rekayasa sosial,

metode atau system,

produk/barang

4 Inovasi baru TTG

5 Hak kekayaan intelektual Submitted Accepted

6 Buku ber ISBN

Draft

Page 18: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

BAB V

HASIL PENELITIAN

Tabel 4. Karakteristik Responden Penelitian

Variabel F % Mean ± SD Median

(min – max)

Usia (bulan) 66,14 ± 46,39 65 (0 – 171)

Jenis kelamin

Laki-laki 17 58,6

Perempuan 12 41,4

Riwayat epilepsi

Ayah 0 0

Ibu 0 0

Kakak 0 0

Adik 0 0

Saudara 0 0

Tidak ada 29 100

Riwayat kejang

Ayah 3 10,3

Ibu 1 3,4

Kakak 1 3,4

Adik 0 0

Saudara 1 3,4

Tidak ada 24 82,8

ANC

Tidak 2 6,9

Ya 27 93,1

Frek. ANC 8,07 ± 2,75 9 (0 – 12)

Tempat ANC

Bidan 8 27,6

Dokter spesialis 15 51,7

Bidan & spesialis 6 20,7

Riw. Penyakit kehamilan

Tidak 26 89,7

Ya 3 10,3

Penyakit yang diderita

Hipertensi 1 3,4

Asma dan hemorrhoid 1 3,4

Ab iminens 1 3,4

Tidak ada 26 89,7

Pengobatan

Antihipertensi 1 3,4

Antibiotik dan penguat 1 3,4

Tidak ada 27 93,1

Tempat persalinan

Rumah 2 6,9

Puskesmas 2 6,9

Page 19: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Variabel F % Mean ± SD Median

(min – max)

Rumah sakit 12 41,4

Rumah bersalin 13 44,8

Penolong persalinan

Bidan 17 58,6

Dokter spesialis 11 37,9

Dukun bersalin 1 3,4

Asfiksia

Tidak 24 82,8

Ya 5 17,2

Derajat keparahan

Ringan 1 20,0

Sedang 1 20,0

Berat 2 40,0

Tidak tahu 1 20,0

Diagnosis penyakit

HE 1 20,0

Asfiksia 1 20,0

Aspirasi mekonium 1 20,0

Prematur, microchepaly 1 20,0

Tidak tahu 1 20,0

Dirujuk 3 60,0

RSIA Belleza 1 33,3

RSAM 2 66,7

Alat bantu napas

CPAP 2 40,0

Ventilator 1 20,0

Tidak tahu 2 40,0

Ggn. Pernapasan anak

Tidak 25 86,2

Ya 4 13,8

Derajat keparahan

Ringan 1 25,0

Sedang 1 25,0

Berat 2 50,0

Diagnosis

HIE 1 25,0

Asfiksia 1 25,0

Aspirasi mekonium 1 25,0

Tidak tahu 1 25,0

Dirujuk 5 17,2

RSIA Belleza 1 25,0

RSAM 2 50,0

RS Urip 1 25,0

Alat bantu napas

CPAP 2 40,0

Ventilator 1 20,0

Tidak tahu 2 40,0

Riw. penyakit kuning

Page 20: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Variabel F % Mean ± SD Median

(min – max)

Tidak 22 75,9

Ya 7 24,1

Derajat keparahan

Ringan 2 28,6

Sedang 3 42,9

Berat 1 14,3

Tidak tahu 1 14,3

Diagnosis penyakit

Anemia 1 14,3

Hiperbilirubinemia 2 28,6

Tidak tahu 4 57,1

Dirujuk 2 28,6

RSAM 2 100

Riw. penyakit lain 5 17,2

Jenis penyakit

Thypus 1 20,0

Microsefali 1 20,0

TB 1 20,0

Bronkitis 1 20,0

Kombinasi 1 20,0

Usia saat kejang

≤ 1 tahun 15 51,7

> 1 tahun 14 48,3

Sebelum pengobatan

Frekuensi kejang

≤ 5x 18 62,1

> 5x 11 37,9

Kejang

Seluruh tubuh 16 55,2

Fokal 12 41,4

Kaku 18 62,1

Kelojotan 9 31,0

Mata berkedip 11 37,9

Bengong 10 34,5

Durasi

≤ 5 mnt 22 75,9

> 5 mnt 7 24,1

Pemicu kejang

Demam 8 27,6

Dehidrasi 1 3,4

Kelelahan 2 6,9

Tidak makan 1 3,4

Tidak ada 17 58,6

Setelah pengobatan

Frekuensi kejang

Tidak pernah 9 31,0

≤ 5 mnt 11 37,9

> 5 mnt 9 31,0

Page 21: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Variabel F % Mean ± SD Median

(min – max)

Kejang

Seluruh tubuh 9 31,0

Fokal 11 37,9

Kaku 9 31,0

Kelojotan 3 10,3

Mata berkedip 5 17,2

Bengong 7 24,1

Durasi kejang

Tidak pernah 7 24,1

≤ 5 mnt 18 62,1

> 5 mnt 4 13,8

Pemicu kejang

Demam 5 17,2

Kelelahan 3 10,3

Suara 2 6,9

Tidak ada 19 65,5

EEG 1

Tidak epilepsi 4 13,8

Epilepsi 13 44,8

Tidak tahu 12 41,4

EEG 2

Tidak epilepsi 3 30,0

Epilepsi 4 40,0

Gelombang lainnya 3 30,0

EEG 3

Tidak epilepsi 1 25,0

Epilepsi 1 25,0

Gelombang lainnya 2 50,0

Usia saat epilepsi

≤ 1 tahun 10 34,5

> 1 tahun 19 65,5

Usia saat pengobatan

≤ 1 tahun 9 31,0

> 1 tahun 20 69,0

Obat epilepsi

Asam valproat 23 79,3

Fenobarbital 1 3,4

Fenitoin 1 3,4

Kombinasi 4 13,8

Perubahan epilepsi

Tidak ada 15 51,7

Naik dosis 14 48,3

CT Scan 9 31,0

Normal 1 11,1

HIE 1 11,1

Atrofi cerebri 1 11,1

Hidrosefalus 1 11,1

Kombinasi 1 11,1

Page 22: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Variabel F % Mean ± SD Median

(min – max)

Tidak tahu 4 44,4

MRI 6 20,7

Normal 2 33,3

Suspect HIE 1 16,7

Contusio 1 16,7

Tidak tahu 2 33,3

Diagnosis penyakit lain 4 13,8

Microsefali 1 25,0

HIV 1 25,0

CP 1 25,0

Kombinasi 1 25,0

Page 23: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Tabel 5. Faktor yang berhubungan dengan luaran penderita epilepsi

Variabel

Luaran Epilepsi

p Tidak

terkontrol

(n = 15)

Terkontrol

(n = 14)

Jenis kelamin

Laki-laki 10 (66,7) 7 (50) 0,362

Perempuan 5 (33,3) 7 (50)

Riwayat epilepsi

Ayah 0 (0) 0 (0) –

Ibu 0 (0) 0 (0) –

Kakak 0 (0) 0 (0) –

Adik 0 (0) 0 (0) –

Tidak ada 15 (100) 14 (100) –

Riwayat kejang

Ayah 3 (20) 0 (0) 0,125

Ibu 0 (0) 1 (7,1) 0,483

Kakak 0 (0) 1 (7,1) 0,483

Adik 0 (0) 0 (0) –

Tidak ada 12 (80) 12 (85,7) 0,535

Penyakit selama kehamilan

Tidak 14 (93,3) 12 (85,7) 0,473

Ya 1 (6,7) 2 (14,3)

Asfiksia

Tidak 12 (80) 12 (85,7) 0,535

Ya 3 (20) 2 (14,3)

Ggn. pernapasan anak

Tidak 13 (86,7) 12 (85,7) 0,674

Ya 2 (13,3) 2 (14,3)

Riw. penyakit kuning

Tidak 11 (73,3) 11 (78,6) 0,542

Ya 4 (26,7) 3 (21,4)

Riw. penyakit lain

Tidak 13 (86,7) 11 (78,6) 0,465

Ya 2 (13,3) 3 (21,4)

EEG 1

Tidak ada gelombang epilepsi 2 (13,3) 2 (14,3) 0,369

Epilepsi 5 (33,3) 8 (6,3)

Gelombang lainnya 8 (53,3) 4 (28,6)

Usia saat epilepsi

≤ 1 tahun 6 (40) 4 (28,6) 0,400

> 1 tahun 9 (60) 10 (71,4)

Usia saat pengobatan

≤ 1 tahun 5 (33,3) 4 (28,6) 0,550

> 1 tahun 10 (66,7) 10 (71,4)

Obat epilepsi

Asam valproat 13 (86,7) 10 (71,4) 0,339

Fenobarbital 1 (6,7) 0 (0)

Fenitoin 0 (0) 1 (7,1)

Kombinasi 1 (6,7) 3 (21,4)

Page 24: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

BAB VI

PEMBAHASAN

Epilepsi merupakan suatu keadaan yag ditandai adanya bangkitan yang terjadi secara berulang

akibat terganggunya fungsi otak yang disebabkan oleh muatan listrik yang abnormal pada

neuron-neuron otak.13 Epilepsi merupakan manifestasi gangguan fungsi otak dengan berbagai

etiologic dan gejala tunggal yang khas, yaitu kejang berulang akibat lepasnya muatan listrik

neuron otak secara berlebihan dan paroksismal.14

Terdapat dua kategori dari kejang epilepsi yaitu kejang fokal (parsial) dan kejang umum.

Kejang fokal terjadi karena adanya lesi pada suatu bagian dari korteks serebri, di mana pada

kelainan ini dapat disertai penurunan kesadaran. Pada kejang umum, lesi mencakup area luas

dari korteks serebri dan biasanya mengenai kedua hemisfer otak.15

Pada penelitian ini, rerata usia pasien epilepsi periode Januari 2019-Februari 2021 di RSUD

Dr. H. Abdul Moeloek Provinsi Lampung adalah 66,14 ± 46,39 bulan. Penelitian yang sama

dilakukan pada 65 sampel penelitian di RSUP Dr. M Djamil Padang tahun 2018, di mana

didapatkan frekuensi tertinggi pada usia 0-5 tahun.16 Hal ini sesuai dengan insiden epilepsi

yang lebih tinggi terdapat pada usia bayi dan anak-anak. Epilepsi pada anak usia dini

tergantung pada fisiologis yang belum matang dalam homeostasis ion dan karakteristik

perkembangan lainnya.17

Penelitian ini menunjukkan jenis kelamin laki-laki yang paling banyak menderita epilepsi,

yaitu sebanyak 17 pasien (58,6%), dibandingkan dengan jenis kelamin perempuan sebanyak

12 pasien (41,4%). Hasil penelitian ini didukung oleh penelitian sebelumnya yang dilakukan

di RSUP Sanglah Denpasar Bali pada tahun 2011 yang menunjukkan kasus penderita epilepsi

lebih banyak terdapat pada jenis kelamin laki-laki, yaitu sebanyak 157 pasien (56,9%).2 Secara

genetik dan fisiologis, aktivitas otak dan transfer impuls antar sinaps ditemukan lebih cepat

pada jenis kelamin laki-laki dibandingkan jenis kelamin perempuan. Hal tersebut dinilai

menjadi penyebab laki-laki memiliki risiko lebih untuk terkena epilepsi dibandingkan

perempuan.18 Secara statistik, pada penelitian ini tidak terdapat hubungan yang signifikan (p

Page 25: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

value 0,362) pada jenis kelamin terhadap kejadian epilepsi di RSUD Dr. Hi. Abdul Moeloek

Provinsi Lampung periode Januari 2019 – Februari 2021.

Riwayat epilepsi pada orang tua dan saudara kandung tidak ditemukan pada penelitian ini.

Sedangkan, riwayat kejang keluarga ditemukan sebanyak 6 pasien (20,7%). Secara rinci yaitu

sebanyak 3 pasien (10,3%) pada ayah, 1 pasien (3,4%) pada ibu, 1 pasien (3,4%) pada kakak,

1 pasien (3,4%) pada saudara kandung lain. Hasil penelitian sebelumnya pada tahun 2018 di

RSUP Dr. M. Djamil Padang, didapatkan bahwa anak yang menderita epilepsi tidak memiliki

riwayat epilepsi dalam keluarga. Hasil penelitian menunjukkan sebanyak 62 orang (95,4%)

tidak memiliki riwayat epilepsi pada keluarga.16

Berdasarkan teori, riwayat epilepsi pada keluarga bukan menjadi penyebab langsung terjadinya

epilepsi melainkan menjadi faktor risiko yang lebih tinggi.19 Faktor antenatal seperti

preeklampsia-eklampsia, kelainan perinatal seperti asfiksia, bayi biru, bayi tidak bernapas

spontan, kelainan pada ketuban ibu, BBLR dan prematuritas, serta faktor pascanatal seperti

kejang demam dan trauma kepala juga menjadi faktor risiko terjadinya epilepsi pada anak.19,20

Pada penelitian ini, sebanyak 5 pasien (17,2 %) mengalami asfiksia yang terdiri dari 1 pasien

(20%) derajat ringan, 1 pasien (20%) derajat sedang, 2 pasien (40%) derajat berat dan sisanya

tidak diketahui. Sebanyak 3 pasien (60%) harus menggunakan alat bantu napas, yaitu 2 pasien

menggunakan CPAP dan 1 pasien menggunakan ventilator. Sebuah penelitian yang dilakukan

di Poliklinik Kesehatan Anak RS Dr. Kariadi Semarang pada tahun 2006, didapatkan faktor

risiko asfiksia pada 10 pasien (23,8%).20 Penelitian sebelumnya menyebutkan bahwa asfiksia

bermakna sebagai faktor risiko epilepsi.24 Asfiksia dapat menimbulkan lesi pada hipokampus

yang nantinya akan menjadi fokus epileptogen. Hipoksia iskemik ensefalopati akibat asfiksia

berakibat kelainan neuropatologis berupa gangguan saraf yang tidak progresif seperti kejang,

retardasi mental, gangguan psikomotor dan kelainan motor.20

Selain itu, terdapat 4 pasien (13,8%) mengalami gangguan napas pada anak lainnya dengan

derajat masing-masing 1 pasien (25%) derajat ringan, 1 pasien (25%) derajat sedang dan

sisanya 2 pasien (50%) derajat berat. Sebanyak 3 pasien (75%) menggunakan alat bantu napas

berupa CPAP sebanyak 2 orang dan ventilator sebanyak 1 orang. Riwayat penyakit lain yang

diteliti yaitu riwayat penyakit kuning yang ditemukan pada 7 pasien (24,1%). Sebanyak 2

Page 26: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

pasien (28,6%) mengalami derajat ringan, 3 pasien (42,9%) dengan derajar sedang dan 1 pasien

(14,3%) dengan derajat berat.

Semua responden pasien anak dengan epilepsi yang menjadi subjek penelitian telah dilakukan

elektroensefalogram (EEG) dan beberapa diantaranya menjalani EEG evaluasi kedua dan

ketiga. Hasil EEG pertama menunjukkan sebanyak 13 orang (44,8%) memiliki gelombang

epileptiform, 4 orang (13,8%) tidak memiliki gelombang epileptiform dan sisanya sebanyak

12 orang (41,4%) tidak diketahui hasilnya. Kemudian, sebanyak 10 orang (34,5%) menjalani

EEG kedua dengan hasil yaitu 4 orang (40%) memiliki gelombang epileptiform, 3 orang (30%)

tidak memiliki gelombang epileptiform dan sisanya 3 orang (30%) tidak diketahui hasilnya.

Evaluasi Sebanyak 4 orang kemudian melaporkan evaluasi EEG ketiga dengan hasil 1 orang

(25%) memiliki gelombang epileptiform, 1 orang (25%) tidak memiliki gelombang

epileptiform dan 2 orang (50%) sisanya tidak diketahui hasilnya.

Hasil penelitian yang didapatkan sesuai dengan penelitian yang dilakukan sebelumnya di

RSUP Haji Adam Malik pada tahun 2017 yang menunjukkan sebanyak 44 orang (36%)

memiliki gambaran EEG berupa gelombang tajam dan paku.17 Penelitian lainnya yang

dilakukan pada pasien penderita epilepsi di bangsal anak RSUP Dr. M. Djamil Padang tahun

2018 menunjukkan sebanyak 30 orang (46,2%) memiliki gambaran EEG pada gelombang

sharp wave dan spike dan 23 orang (35,4%) dengan gelombang tajam.16

Epilepsi merupakan gangguan otak yang terjadi akibat ketidaknormalan kerja sementara pada

sebagian atau seluruh hemisfer otak karena cetusan listrik pada neuron yang dapat

menunjukkan gelombang abnormal dalam pemeriksaan EEG. Gambaran epileptiform

disebabkan oleh beberapa faktor, seperti usia, jenis epilepsi dan tipe kejang. Pengaruh tipe

kejang pada kejadian gelombang epileptiform menunjukkan bahwa kejang umum lebih banyak

menimbulkan gelombang epileptiform daripada kejang fokal.20

Selanjutnya, pada variabel usia terdiagnosis epilepsi dan usia pasien mendapatkan terapi obat

antiepilepsi masing-masing dibagi menjadi dua yaitu ≤1 tahun dan >1 tahun. Sebanyak 10

orang (34,5%) didiagnosis epilepsi pada usia ≤1 tahun dan 19 orang (65,5%) lainnya

didiagnosis epilepsi pada usia >1 tahun. Sedangkan, sebanyak 9 orang (31%) mendapatka

terapi obat antiepilepsi pada usia ≤1 tahun dan 20 orang (69%) sisanya mendapatkan terapi

pada usia >1 tahun. Penelitian sebelumnya yang dilakukan ada pasien epilepsi di Departemen

Page 27: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Ilmu Kesehatan Anak RSUP Sanglah Denpasar tahun 2016 menunjukkan usia terdiagnosis

epilepsi yaitu sebanyak 44 orang (53,7%) pada usia <1 tahun, 36 orang (43,9%) pada usia 1-5

tahun dan 2 orang (2,4%) pada usia >5 tahun.2

Terapi obat antiepilesi yang didapatkan pada pasien anak dengan epilepsi di RSUD Dr Hi.

Abdul Moeloek Provinsi Lampung periode Januari 2019-Februari 2021 yaitu sebanyak 23

orang (79,3%) mendapatkan terapi asam valproate, 1 orang (3,4%) mendapatkan terapi

fenobarbital, 1 orang (3,4%) mendapatkan terapi fenitoin, sedangkan 1 orang (3,4%) lainnya

mendapatkan terapi kombinasi. Selama evaluasi pengobatan, sebanyak 14 orang (48,3%)

mendapatkan penambahan dosis obat, sedangkan 15 orang (51,7%) tidak mendapatkan

perubahan pengobatan. Hasil penelitian yang didapatkan didukung oleh hasil penelitian

sebelumnya yang dilakukan di RSUD Dr. Soetomo pada tahun 2016 yang menyebutkan obat

terbanyak yang digunakan sebagai terapi epilepsi adalah asam valproate pada 92 orang

(89,3%).19

Asam valproate dan fenobarbital merupakan obat antiepilepsi lini pertama yang digunakan

pada tatalaksana epilepsi. Kedua oba ini bekerja dengan menjaga keseimbangan antara eksitasi

dan inhibisi potensi antara eksitasi dan inhibisi potensi post sinaptik. Beberapa penelitian

menunjukkan peningkatan kadar GABA di otak setelah pemberian asam valproate lewat

peningkatan asam glutamate dekarboksilasi, yaitu suatu enzim yang berperan dalam sisntesis

GABA. Pada konsentrasi yang tinggi, asam valproate akan menghambat GABA transaminase

di otak sehingga penguraian GABA terhambat.16

Bentuk kejang pada pasien anak dengan epilepsi dinilai menjadi dua kurun waktu, yaitu

sebelum dan setelah mendapatkan pengobatan. Sebelum mendapat pengobatan, frekuensi

pasien kejang ≤5x adalah sebanyak 18 orang (62,1%) dan 11 orang (37,9%) lainnya mengalami

kejang >5x. Bentuk kejang yang dilaporkan adalah sebanyak 16 orang dengan kejang seluruh

tubuh, 12 orang kejang fokal, 18 orang kejang kaku, 9 orang kejang kelojotan, 11 orang kejang

mata berkedip dan 10 orang dengan absans. Durasi kejang ≤5 menit dilaporkan oleh 22 orang

(75,9%) responden, sedangkan durasi kejang >5 menit dilaporkan oleh 5 orang (24,1%)

responden.

Evaluasi frekuensi, bentuk dan durasi kejang juga dinilai setelah pasien mendapatkan

pengobatan. Setelah mendapat pengobatan, frekuensi pasien tidak kejang sebanyak 9 orang

Page 28: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

(31%), kejang ≤5x sebanyak 11 orang (37,9%) dan kejang >5x sebanyak 9 orang (31%).

Bentuk kejang yang dilaporkan adalah sebanyak 9 orang dengan kejang seluruh tubuh, 11

orang kejang fokal, 9 orang kejang kaku, 3 orang kejang kelojotan, 5 orang kejang mata

berkedip dan 7 orang dengan absans. Durasi kejang ≤5 menit dilaporkan oleh 18 orang (62,1%)

responden, sedangkan durasi kejang >5 menit dilaporkan oleh 4 orang (13,8%) responden.

Beberapa pasien menjalani pemeriksaan penunjang lain selain EEG, yaitu CT Scan dan MRI.

Sebanyak 9 orang (31%) menjalani pemeriksaan CT Scan kepala dan didapatkan hasil normal

pada 1 orang (11,1%), HIE pada 1 orang (11,1%), atrofi cerebri pada 1 orang (11,1%),

hidrosefalus pada 1 orang (11,1%), campuran pada 1 orang (11,1%) dan 4 orang (44,4%)

sisanya tidak diketahui. Kemudian, terdapat 6 orang (20,7%) menjalani pemeriksaan MRI

kepala dengan hasil normal 2 orang (33,3%), HIE 1 orang (16,7%), kontusio serebri 1 orang

(16,7%), sedangkan 2 orang (33,3%) lainnya tidak diketahui. Pada penelitian yang dilakukan

pada 276 pasien di RSUP Sanglah pada 2007-2010, sebanyak 113 pasien (40,9%) menjalani

pemeriksaan CT Scan kepala dengan hasil abnormal ditemukan pada 58 pasien (21,0%).2

Pemeriksaan pencitraan yang dapa dilakukan pada pasien epilepsi adalah foto polos kepala, CT

Scan, MRI dan PET. Pemeriksaan seperti CT Scan dan /atau MRI dilakukan biasanya pada

kasus epilepsi dengan defisit neurologis. Pemeriksaan tersebut dapat mendeteksi beberapa

kelainan struktur pada otak. Penelitian lain menunjukka hasil CT Scan kepala abnormal apda

7%-24% kasus, sedangkan MRI kepala abnormal ditemukan pada 50% epilepsi fokal atau

parsial.23,24

Page 29: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

BAB VII

JADWAL PENELITIAN

Tabel 6. Jadwal Penelitian

No Jenis

kegiatan

Bulan

ke

1 2 3 4 5 6

1 Studi

Pendahuluan

2 Penyusunan

Proposal

3 Pelaksanaan

4 Laporan

Penelitian

5 Submit

artikel

ilmiah ke

jurnal

nasional

terakreditasi

/

internasional

terakreditasi

7 Penyerahan

laporan

Page 30: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

DAFTAR PUSTAKA

1. WHO. Epilepsi Fact Sheet. 2019. Diunduh dari: https://www.who.int/news-room/fact-

sheets/detail/epilepsi. [Diakses tanggal 3 Desember 2020]

2. Suwarba IG. Insidens dan Karakteristik Klinis Epilepsi pada Anak. Sari Pediatri.

2011;13(2): 123-7.

3. Vera R, Dewi MAR, Nursiah. Sindrom Epilepsi pada Anak. MKS. 2014;(1);72-76

4. Permana YN, Putranti AH, Setiawan H. Faktor-faktor yang memengaruhi gambaran

elektroensefalografi interiktal anak yang menderita epilepsi. Sari Pediatri.

2020;22(1):13-7.

5. Scheffer IE, et al. ILAE classification of the epilepsies: Position paper of the ILAE

Commission for Classification and Terminology. Epilepsia.2017; 58 (4):512-21

6. Sadleir LG & Scheffer IE. Optimizing electroencephalographic studies for epilepsi

diagnosis in children with new-onset seizures. Archives of neurology.

2010;67(11):1345-9.

7. Mecarelli O. Electrode Placement Systems and Montages. Dalam: Mecarelli O, editor.

Clinical electroencephalography. Roma : Springer;2019.p.35-52

8. Hahn JS. Neonatal and pediatric electroencephalography. Dalam: Aminoff MJ editor.

Aminoff ’s electrodiagnosis in clinical neurology. Edisi ke-6. London :

Saunders;2012.p.85–128.

9. Langer J. Workup of new-onset seizures. Dalam: Goodkin HP & Miller JW, editors.

Epilepsi. Neurology in practice. USA: University of Virginia.2014.p.61-66.

10. Gilbert DL, Gartside PS. Factors affecting the yield of pediatric EEG in clinical

practice. Clin Pediatr. 2002;42:25-32

11. Takashi T. Activation methods. Dalam: Niedermeyer E, Da Silva FL, editors.

Electroencephalography: basic principles, clinical applications, and related fields.

Philadelphia: Lippincott Williams and Wilkins. 2005.p. 281-98

12. Eli S, Jacob G, Sarit A, Aharon. The complementary of sleep deprivation on EEG. Eur

J Paediatr Neurol.2010;12: 308-12

13. Fisher RS. A practical clinical definition of epilepsi. ILAE Official Report. 2014;447.

Page 31: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

14. Yolanda NGA, Sareharto TP, Istiadi H. Faktor-faktor yang berpengaruh pada kejadian

epilepsi intraktabel anak di RSUP Dr Kariadi Semarang. Jurnal Kedokteran

Diponegoro. 2019;8(1):378-89.

15. Setiaji A. Pengaruh penyulihan tentang penyakit epilepsi anak terhadap pengetahuan

masyarakat umum [skripsi]. Semarang: Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro;

2014.

16. Khairin K, Zeffira L, Malik R. Karakteristik penderita epilepsi di Bangsal Anak RSUP

Dr. M Djamil Padang tahun 2018. Heme. 2020; 2(2):17-26.

17. Wahab A. Difficulties in treatment and management of epilepsi and challenges in new

drug development. Pharmaceuticals. 2010;3(7):2090-110.

18. Singh A, Trevick S. The epidemiology of global epilepsi. Neurologic Clinics.

2016;34(4):837-47.

19. Andrianti PT, Gunawan PI, Hoesin F. Profil epilepsi anak dan keberhasilan

pengobatannya di RSUD Dr. Soetomo tahun 2013. Sari Pediatri. 2016;18(1):34.

20. Raharjo TB. Faktor-faktor risiko epilepsi pada anak di bawah usia 6 tahun [tesis].

Semarang: Program Pendidikan Dokter Spesialis I Ilmu Penyakit Saraf Universitas

Diponegoro; 2007.

21. Ponnusamy S. Gambaran elektroensefalografi pada pasien epilepsi di Rumah Sakit

Umum Pusat Haji Adam Malik September 2016-september 2017 [skripsi]. Medan:

Fakulas Kedokteran Universitas Sumatera Utara; 2017.

22. Umma HA. Hubungan efek terapi fenobarbital terhadap gambara elektrokardiogram

pada anak dengan epilepsi [tesis]. Surakarta: Program Pascasarjana Universitas Sebelas

Maret; 2014.

23. Wright NB. Imaging in epilepsi: a paediatric perspective. Br J Radiol. 2001;74:575-89.

24. Gaillar WD, Chiron C, Cross JH, Harvey S, Kuzniecky R. Guidelines for imaging

infants and children with recent onset epilepsi. Epilepsia. 2009;50:2147-53.

Page 32: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

LAMPIRAN

Lampiran 1. Profil Sinta

Ketua peneliti

ID SINTA 6162374

Anggota 1

ID SINTA 6124856

Page 33: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Anggota 2

ID SINTA 6676904

Page 34: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Lampiran 2. Daftar Riwayat Hidup

1. Ketua Peneliti

1 Nama Lengkap (dengan gelar) dr. Roro Rukmi WP, M.Kes., Sp.A

2 Jenis Kelamin Perempuan

3 Jabatan Fungsional Penata

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 19810505 200604 2 002

5 NIDN 0005058102

6 Tempat dan Tanggal Lahir Telukbetung, 5 Mei 1981

7 E-mail [email protected]

8 Nomor Telepon/HP 082186669390

9 Alamat Kantor Jl. Prof. Soemantri Brodjonegoro No. 1 BDL

10 Nomor Telepon/Faks 0721-7691197

11 Lulusan yang Telah Dihasilkan S1=...orang S2=...orang S3=...orang

12 Mata Kuliah yg Diampu Ilmu Kesehatan Anak

2. Riwayat Pendidikan

S1 S2 Sp1 Nama Perguruan Tinggi Universitas Islam

Sultan Agung

Semarang

Universitas

Diponegoro

Semarang

Universitas

Diponegoro

Semarang

Bidang Ilmu Pendidikan Dokter Ilmu Kesehatan

Masyarakat

Ilmu Kesehatan

Anak Tahun Masuk-Lulus 1999-2005 2008-2010 2012-2016

Page 35: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Judul Skripsi/Tesis/Disertasi Hubungan Paritas 4

atau Lebih dengan

Perdarahan pos

partum di RSUD

dr. H. Abdul

Moeloek Bandar

Lampung

Teori

Interaksionisme

Simbolik pada

Perilaku Seksual

Menikah Mahasiswa

di Bandar Lampung

Faktor yang

memepengaruhi

luaran penderita

LLA risiko tinggi

di RSUP dr.

Kariadi Semarang

Nama

Pembimbing/Promotor

dr. Muslih, Sp.OG Drg. Zahroh

Shaluhiyah, Ph.D

Dr. BAmbang

Sudarmanto,

Sp.A(K), Dr. drg.

Henry Swtiawan,

M.Sc.

3. Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir

No Tahun Judul Penelitian Pendanaan

Sumber* Jml (Juta

Rp)

1 2006 Persepsi Penderita TBC Paru Dewasa

Berkaitan Dengan Penyakit TBC dan

Pelayanan Pengobatan di RSUAM

Bandar Lampung.

DIPA UNILA 3.000.000,-

2 2008 Hubungan Tingkat Pendapatan dan Pola

Asuh terhadap status gizi anak baduta di

Lampung (studi kasus di pesisir pantai

kota Bandar Lampung)

DIPA UNILA 3.000.000

3 2017 Faktor-faktor yang Berhubungan Dengan

Luaran Penderita Diare AKut di Bangsal

Anak RS Abdul Moeloek Bandar

Lampung

DIPA UNILA 20.000.000

4 2018 Gambaran Cakupan Imunisasi Balita di

Kota Bandar Lampung dan Faktor yang

Mempengaruhi

DIPA UNILA 20.000.000

5 2019 Determinan Genetik Dan Stadium Klinis

Anak Dengan Hiv-Aids Di Rs Abdul

Moeloek Bandar Lampung

DIPA UNILA 15.000.000

6 2019 Pengaruh Shared Medical Appointments

(SMAS) Terhadap Kualitas Hidup Anak

dengan Hiv-Aids

DIPA UNILA 35.000.000

7 2020 Profil klinis pasien anak dengan covid-19 dan

pengetahuan orang tua tentang covid-19 di

RSUD Abdul Moeloek

DIPA UNILA 25.000.000

Page 36: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

8 2020 Terapi Antiretroviral dan profil laboratorium

anak dengan hiv/aids di rsud abdul moeloek

lampung

DIPA UNILA 20.000.000

4. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 tahun terakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat Pendanaan

Sumber* Jml (Juta Rp)

1 2007 Penyuluhan tentang diare di Kelurahan Way

Kandis Kecamatan Tanjung Seneng

Mandiri 1000000

2 2007 Penyuluhan Kesehatan tentang perilaku hidup

bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan flu

burung pada kader kesehatan puskesmas

Kemiling Bandar Lampung

DIPA FK 1500000

3 2008 Tenaga Medis Bakti Sosial Layanan

Kesehatan di Desa Fajar Baru Kecamatan Jati

Agung Lampung Selatan. Anggota Pelaksana.

2008

MANDIRI 1000000

4 2008 Peningkatan Pengetahuan dan Keterampilan

Kader Posyandu Mengenai Masalah Gizi di

Kecamatan Panjang Bandar Lampung. Ketua

Pelaksana. 2008

DIPA FK 1500000

5 2011 Promosi kesehatan melalui kunjungan rumah

dengan prioritas masalah PHBS

Mandiri 1000000

6 2017 Narasumber siaran Radio tentang Gangguan

Perkembangan Bahasa pada Anak

Mandiri 1000000

7 2017 Narasumber seminar tumbuh kembang pada

anak

Mandiri 2000000

8 2017 Narasumber seminar aplikasi kurva WHO

dalam deteksi gangguan pertumbuhan dan

perkembangan anak

Mandiri 2000000

Page 37: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

9 2017 Narasumber siaran televisi TVRI Lampung

tentang Vaksinasi pada Anak

Mandiri 1000000

10 2017 Juri Regional Medical Olimpiade Sumatera

Blok Gastroenterohepatologi

FK Unila -

11 2017 Edukasi dan Pengelolaan Tanaman

Jamu/Herbal Sebagai Tanaman Obat untuk

Peningkatan Kesehatan Keluarga pada Ibu-

ibu PKK di Bangun Rejo, Lampung Tengah

DIPA FK Unila

7500000

12 2018 Narasumber siaran TVRI Lampung tentang

Kejang pada Anak

Mandiri -

13 2018 Narasumber siaran TVRI Lampung tentang

Pengenalan Puasa pada Anak

Mandiri -

14 2018 Narasumber siaran TVRI Lampung tentang

kampaye imunisasi MR

Mandiri -

15 2019 Narasumber siaran TVRI Lampung tentang

HIV-AIDS pada Anak

Mandiri -

16 2019 Narasumber siaran TV Swasta Lampung

tentang Pencegahan DBD pada Anak

Mandiri -

17 2019 Narasumber siaran Radio SAI Lampung

tentang Penularan HIV-AIDS pada Anak

Mandiri -

18 2020 Narasuber siaran Radio SAI Lampung tentang

Penyakit Jantung Bawaan pada Anak

Mandiri -

19 2020 Narasumber Webinar Awam Mekartalk01

Imunisasi pada Anak di Masa Pandemi Covid-

19

Mandiri -

20 2020 Narasumber Webinar Mekartalk02 Aspek

Klinis dan Sosial Covid-19 pada Anak dan

Dewasa

Mandiri -

5. Publikasi Artikel Ilmiah dalam jurnal dalam 5 tahun terakhir

No Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Volume/Nomer/

Tahun

1 Diagnosis dan penatalaksanaan diare persisten

dengan gizi buruk dan anemia

JIMKI Vol 6 No 2

tahun 2018

2 The effect of treadmill treatment on oxidative

stress markers and endogenous antioxidant

status in obesity mice

Open access

Macedonian journal

of medical sciencies

Vol 6 No 10

tahun 2018

3 Faktor risiko terjadinya Asma Bronkial pada

pasien dengan asma bronkial dan pasien tanpa

asma bronkial di poli anak rawat jalan RSUD

dr. H. Abdoel Moeloek Bandar Lampung

Jurnal Kedokteran dan

Kesehatan FK UNILA

Vol 1 No 1

tahun 2016

Page 38: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

4 Hipertensi Portal pada Anak Jurnal Kedokteran dan

Kesehatan FK UNILA

Vol 1 No 1

tahun 2017

5 Hematological parameters and remission

induction of childhood acute lympholastic

leukemia

Pediatrica Indonesiana Vol 58 No 2

tahun 2018

6 Factors associated with jospital stay among

children with acute diarrhea in abdul moeloek

hospital

Advance Science

Letters

Vol 24 No 9

tahun 2018

7 Perbedaan tingkat pengetahuan, persepsi dan

pengalaman trhadap penggunaan obat generic

pada mahasiswa kedokteran dan non

kedokteran di Universitas Lampung

Jurnal Majority Vol 7 No 2

tahun 2018

8 Sindrom Patau Jurnal Majority Vol 7 No 2

tahun 2018

9 Diagnosis dan tatalaksana enuresis pediatri Jurnal Majority Vol 7 No 2

tahun 2018

10 Penyuluhan kesehatan tentang perilaku hidup

bersih dan sehat sebagai upaya pencegahan

infeksi flu burung pada kader kesehatan

puskesmas kemiling kota Bandar Lampung

Jurnal Pengabdian

Masyarakat (JPM)

Ruwa JUrai

Vol 3 No 1

tahun 2017

11 Efek Binaural Beats terhadap Attention Deficit

Hyperactivity Disorder (ADHD)

Jurnal Majority Vol 7 No 1

tahun 2017

12 Nebulisasi NaCl 3% lebih efektif daripada

NaCl 0,9% pada Bronkiolitis Akut

Jurnal Majority Vol 6 No 3

tahuin 2017

13 Hubungan persepsi terhadap kesehatan

reproduksi dan seksualitas, PMS, HIV-AIDS

dengan perilaku seksual siswa di MAN I

Bandar Lampung

JRK Vol 3 No 6

tahun 2015

14 Diagnosis dan penatalaksanaan nefritis lupus JIMKI Vol 5 No2

tahuin 2018

15 Asam valproate dapat menghambat

pertumbuhan pada pasien epilepsi anak

JIMKI Vol 6 No 1

tahun 2018

19 Penyakit Jantung Rematik pada Anak J Medula Vol 7 No 2

tahun 2017

20 Karakteristik stimulasi ibu dan perkembangan

motoric halus anak usia 0-3 tahun di kelurahan

penegahan raya kecamatan kedaton Bandar

lampung

Majority Vol 7 no 2 tahun

2018

21 Overload cairan pada anak dengan nefritis lupus Juke Vol 2 No 2

tahun 2018

22 Penyuluhan Imunisasi Guna Meningkatkan

Pengetahuan Ibu yang Memiliki Balita di Desa

Fajar BAru Kecamatan Jati Agung Lampung

Selatan

Prosiding Seminar

hasil-hasil pengabdian

kepada masyarakat

Tahun 2018

23 The effect of treadmill treatment on oxidative stress

markers and endogenous antioxidant status in

obesity mice

Open Access

Macedonian Journal of

Medical Sciences

Vol 6 No 10

Tahun 2018

Page 39: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Susantiningsih, T., Perdani, R.R.W., Berawi, K.,

Hadi, S.

24 Bayi usia 28 hari dengan bronkopneumonia J Agromedicine Unila Vol 5 N0 2 tahun

2018

25 Peningkatan Status Gizi dan Kesehatan Anak Balita

Melalui Peningkatan Perilaku Sehat Ibu di

Bangunrejo Lampung Tengah

Jurnal Sakai Sambayan Vol 3 No 1 tahun 2019

26 Decreasing Zinc Levels in Stunting Toddlers in

Lampung Province, Indonesia

Biomedical and

Pharmacology Journal

Vol 12 No 1

tahun 2019

6. Pemakalah Seminar Ilmiah (oral presentation) dalam 5 tahun terakhir

No Nama Temu ilmiah /Seminar Judul Artikel Ilmiah Waktu dan Tempat

1 PIT IKA 6 Clinical manifestation

differences between allergic

and infection

caused chronic recurrent cough

in children

Solo, 2013

2 PIT IKA 8 The Effect of Total Parenteral

Nutrition (TPN) on Gaining

weight in Neonates

Makassar, 2016

3 2nd ICGH Faktor-faktor yang

berhubungan dengan luaran

penderita diare akut pada anak

di bangsal rawat inap RSUD

Abdul Moeloek

FKUI, 2017

4 1st BIPU Factors associated with

induction remission in

childhood high risk acute

lymphoblastic leukemia

Bangkok, 2017

5 International conferece on

agromedicine

Potensi Kombinasi Terapi

Topikal Royal Jelly dan

Mesenkimal Stem Sel Sebagai

Modalitas Terapi Ulkus Kaki

Diabetes

FK Unila, 2018

Page 40: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

6 Semnas Hasil-hasil pengabdian

pada masyarakat

Penyuluhan kesehatan tentang

imunisasi guna meningkatkan

pengetahuan ibu balita di desa

fajar baru lampung selatan

Bukit Randu, 2018

7 PIT IKA ke-10

7. Karya Buku dalam 5 tahun terakhir

No Judul Buku Tahun Jumlah Halaman Penerbit

1 Leukemia

Limpfoblastik Akut

pada Anak

2017 50 Pusaka Panasea

Yogyakarta

2 Pemeriksaan fisik

sesuai tahap

perkembangan anak

2018 81 Graha Ilmu

3 Model Social

Justice Assessment

dalam

Pembentukan

Peraturan di

Daerah

209 Aura

4 Neurologi Anak

8. Perolehan HKI dalam 10 tahun terakhir

No Judul/Tema HKI Tahun Jenis Nomor P/ID

1 Leukemia limfoblastik akut pada

anak

2018 Buku 000124173

9. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/Rekayasa Sosial Lainnya dalam 10

Tahun Terakhir

No Judul/Tema/Jenis Rekayasa Sosial

Lainnya yang Telah Diterapkan

Tahun Tempat Penerapan Respon

Masyarakat

- - - -

10. Penghargaan dalam 10 tahun Terakhir (dari pemerintah, asosiasi atau institusi

lainnya)

No Jenis Penghargaan Institusi Pemberi

Penghargaan

Tahun

1 Piagam Penghargaan sebagai

penulis pada JIMKI

BAPIN ISMKI 2018

2 Penghargaan atas kelulusandan

gelar yang diperoleh

FK Unila 2018

Page 41: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai

ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima sanksi.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk dapat dipergunakan sebagaimana

mestinya

Bandar Lampung, 4 Maret 2021

dr. Roro Rukmi Windi Perdani, Sp.A., M.Kes.

Page 42: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Anggota Peneliti

Anggota 1

1. Identitas Diri 1.1 Nama Lengkap

[jenis kelamin]

Dr. dr. Khairun Nisa Berawi, M.Kes., AIFO

1.2 Jabatan

Fungsional

Lektor

1.3 NIP[NIDN] 197402262001122002 [0021027105]

1.4 Tempat dan

Tanggal Lahir

Bandar Lampung, 26 Pebuari 1974

1.5 Alamat Rumah Jl. Imam Bonjol No. 105/163, Bandar Lampung 35157

1.6 Nomor 081379020029

1.7 Alamat e-mail [email protected]

1.8 Alamat Kantor Fakultas Kedokteran , Universitas Lampung. Jl. S. Brojonegoro No. 1.

Bandar Lampung 35145

1.9 Jumlah

bimbingan

yang telah

diluluskan

S1= 150; S2= - ; S3= - orang

1.10 Mata Kuliah

yang diampu 1. Ekofisiologi Manusia dan Kesehatan (S2 MIL)

2. Kajian Obat Tradisional Adaptif Lingkungan Tropika (S2

MIL)

3. Gizi Seimbang dan Pendayagunaan Ekologis Lokal (S2

MIL)

4. Ilmu Faal (S1 Fakultas Kedokteran)

5. Sport Medicine (S1 Fakultas Kedokteran)

6. Biomedik dan Biomolekuler (S1 Fakultas Kedokteran)

7. Riset (S1 Fakultas Kedokteran)

1.11 Organisasi

profesi yang

diikuti

1. Ikatan Dokter Indonesia Wilayah Lampung, Mulai Tahun

2015. Status: Anggota

2. Ikatan Dokter Indonesia Kota Bandar Lampung, Mulai

Tahun 1999. Status: Anggota

3. Ikatan Alumni FK Unsri (YAFKU) Lampung, Mulai

Tahun 2015, Status; Anggota

Page 43: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

2. Riwayat Pendidikan

a. Program:

S1 S2 S3

b.Nama PT Universitas Sriwijaya Universitas Padjadjaran Universitas Andalas

c. Bidang Ilmu Kedokteran Umum Biomedik Doktoral Biomedik

d.Tahun Masuk 1992 2007 2012

e. Tahun lulus 1999 2008 2018

f. Judul

Skripsi/Tesis/Diser

tasi

- Pengaruh ekstrak wortel

dan jeruk terhadap

kadar MDA plasma

mencit (Mus musculus)

setelah melakukan

aktifitas latihan

intensitas berat

Hubungan antara

polimorfisme gen

PPARA L162V

(rs1800206) dengan

dislipidemia aterogenik

pada obesitas sentral

g.Nama

Pembimbing/Promotor

- - Prof. DR. A. Purba,

Mkes., AIFO

- DR. Setiawan, Med.,

Mkes.

- Prof. dr. Nur

Indrawati Lipoeto,

MSC, PhD

- Dr. dr. Irza Wahid,

Sp.PD. (K)HOM

- Prof. Dr. Sc. Agr.

Jamsari, M.P

3. Pengalaman Penelitian (5 Tahun Terakhir) No. Tahun

Pelaksanaan

Judul Penelitian Sumber

Dana/Skema

Jumlah Dana

[A] [B] [C] [D] [E]

1 2018-2019 Ekspresi Gen PPARA akibat

Gangguan Metabolik pada

Balita Stunting di Provinsi

Lampung

DIPA Unggulan

FK Unila

Rp 40 Juta

2 2017-2018 Pengaruh Obesitas Sentral

terhadap Dislipidemia dan

Diabetes Melitus Sebagai

Pemicu Sindroma Metabolik

DIPA FK Unila Rp 25 juta

3 2017-2018 Kajian Bidang Kesehatan untuk

menurunkan mortalitas bayi

dan ibu di Kabupaten

Tanggamus

Balitbangda,

APBD Provinsi

Lampung

Rp 120. Juta

4 2016-2017 Perbandingan gambaran

dislipidemia antara obesitas

general dengan obesitas sentral

DIPA FK Unila Rp 25 Juta

Page 44: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

sebagai prediktor atherogenik

di lingkungan Universitas

Lampung

5 2016-2017 Produksi Campuran Herbal

untuk Menurunkan Kadar Gula

Darah Penderita Diabetes

Melitus

DRPM

Dikti/Skema

Penelitian Hibah

Bersaing

Rp.50 Juta

6 2015-2016 Pengaruh pemberian ekstrak

daun salam terhadap kadar

MDA plasma dan profil lipid

tikus putih jantan galur

Sprague dawley yang diberi

diet tinggi lemak

DIPA FK Unila Rp 50 Juta

7 2014-2015 Perbedaan pengaruh antara

pemberian ekstrak klorofil

daun suji dengan ekstrak kulit

pisang kepok terhadap kadar

malondealdehyde plasma pada

tikus galur sprague dawley

yang diberi diet tinggi lemak

DIPA FK Unila Rp 50 Juta

4. Publikasi Dalam Jurnal Ilmiah (5 Tahun Terakhir) No. Tahun

Publikasi

Judul Penelitian Paper Nama jurnal Volume

(Nomer):

Halaman

Kategori:

[a] Nasional

[b] Nas.

Terakreditasi

[c] Internasional

[d] Int.

Terindeks

[A] [B] [C] [D] [E] [F]

1 2018 The effect of treadmill

treatment on oxidative stress

markers and endogenous

antioxidant status in obesity

mice

Susantiningsih, T., Perdani,

R.R.W., Berawi, K., Hadi, S.

Open Access

Macedonian

Journal of

Medical

Sciences

The Effect of

Treadmill

Treatment on

Oxidative Stress

Markers and

Endogenous

Antioxidant

Status in

Obesity Mice.

Open access

Macedonian

journal of

medical

sciences, 6(10),

[d] terindeks Scopus

Page 45: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

1803-1808.

doi:10.3889/oa

mjms.2018.397

1. 2018 The Effect of Giving Extract

Etanol of Kepok Banana Peel

(Musa Acuminata) Toward

Total Cholesterol Level on Male

Mice (Mus Musculus L.) Strain

Deutschland-Denken-Yoken

(Ddy) Obese.

Biomedical

Pharmacology

Journal

Biomed

Pharmacol J

2018;11(2).

Available from:

http://biomedph

armajournal.org/

?p=20447

[d] terindeks Scopus

2. 2018 Dyslipidemia Incidents

Between General Obesity and

Central Obesity of Employees

with Obesity at Universitas

Lampung.

Biomedical

Pharmacology

Journal

Biomed

Pharmacol J

2018;11(1).

Available from:

http://biomedph

armajournal.org/

?p=18729

[d] terindeks Scopus

3. 2017 Effectiveness of Antidiabetic

Activity Extract Herbal Mixture

of Soursop Leaves (Annona

Muricata), Bay Leaves

(Syzygium Polyanthum) and

Pegagan Leaves (Centella

Asiatica).

Biomedical

Pharmacology

Journal

Biomed

Pharmacol J

2017;10(3).

Available from:

http://biomedph

armajournal.org/

?p=16428

[d] terindeks Scopus

4. 2017 Perbandingan Mean Arterial

Pressure (MAP) Antara

Obesitas General dengan

Obesitas Sentral pada Pegawai

Laki laki Dewasa di

Lingkungan Universitas

Lampung

Jurnal

Kelitbang-

Inovasi

Pembangunan

JURNAL

KELITBANG -

Inovasi

Pembangunan -

Volume 5

Nomor 1 - April

Tahun 2017

[a] Nasional

5. 2017 Aktivasi Jalur Protein Kinase C

(PKC) oleh Epigallocatechin-3-

Gallate (EGCG) dalam Teh

Hijau sebagai Pencegahan

terhadap Alzheimer’s Disease

MEDULLA -

Medical

Profession

Journal Of

Universitas

Lampung

Volume 7

Nomor 2 -

November 2017

[a] Nasional

6. 2016 Manajemen Kasus Herpes

Zoster yang Beresiko Tinggi

Neuralgia Paska Herpetik

MEDULA -

Medical Medical

Journal of

Lampung

University

Volume 6

Nomor 1 -

Desember

Tahun 2016

[a] Nasional

Page 46: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

5. Publikasi Dalam Prosiding (5 Tahun Terakhir) No. Tahun

Publikasi

Judul Penelitian Paper Judul

Seminar

Tempat

Seminar

dan Wakti

Kategori:

[a] Nasional

[b] Internasional

[d] Int.

Terindeks

[A] [B] [C] [D] [E] [F]

1. 2018 Characteristics Of Central

Obesity Subjects With

Atherogenic Dysiplidermia in

Lampung Province,

Indonesia

Proceeding 21

International

Symphosium On

Moleculular

Medicine

Bangkok,

Thailand

Hotel Tawan,

Bangkok,

Thailand, Mei

2018

[b] Internasional

2. 2016 Comparison Effectivenes of

Antioxidant Activity Extract

Herbal Mixture of Soursop

Leaf (Anona muricata), Bay

Leaf (Syzgium Polynthum)

and Pegagan Leaf (Centella

Asiantica)

International

Wildlife

Symposium

2016 (Basic

science)

Gedung

Rektorat Lantai

5 R. parallel 1

session 2

(jadwal

terlampir)

[b] Internasional

3. 2016 Penurunan Kadar Kolesterol

Total Darah Sebagai Resiko

Dislipidemia Pada Lansia

yang Mengikuti Senam

Jantung Sehat

PEPKI

(pertemuan dan

Expo

Pendidikan

Kedokteran

Indonesia)

Gedung D FK

Unila

[b] Nasional

6. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat (5 Tahun Terakhir) No. Tahun Pelaksanaan Judul Pengabdian Sumber

Dana/Skema

Jumlah Dana

[A] [B] [C] [D] [E]

1 2018-2019 Peningkatan Status Gizi

dan Kesehatan Anak

Balita Melalui

Peningkatan Perilaku

Sehat Ibu Untuk

mencegah Stunting Pada

Balita di Kecamatan

Bangunrejo Kabupaten

Lampung Tengah

DIPA FK Unila Rp 10 Juta

Page 47: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

2. 2017-2018 Edukasi dan

Pengelolaan Jamu

/Herbal sebagai tanaman

obat untuk Peningkatan

Kesehatan Keluarga

pada ibu ibu PKK di

Kecamatan Bangun

Rejo, Kabupaten

Lampung Tengah,

Lampung

DIPA FK Unila Rp 7 Juta

3. 2015-2016 Penyuluhan dan

pelatihan Brain Gym

untuk meningkatkan

Kecerdasan anak pada

Guru-guru TK Arraudah

di

Bandarlampung

DIPA FK Unila Rp 5 Juta

4. 2015-2016 Sosialisasi Pustu Herbal

dalam Pengembanan

Tanaman Obat dan

Herbal sebagai Fungsi

Proteksi dan Promotif

bagi Kesehatan Pada

Asosiasi Pengobat

Tradisional di Bandar

Lampung

DIPA BLU Unila Rp. 12,5 Juta

5. 2014-2015 Pelatihan Managemen

Penyakit Degeneratif

pada anggota

Paguyuban Korem 43

GATAM Lampung

DIPA FK Unila Rp. 3 Juta

6. 2014-2015 Peningkatan

Pengetahuan dan

Ketrampilan

Managemen Obesitas

bagi Kesehatan pada

Ibu-ibu Dharma Wanita

Persatuan Universitas

Lampung

DIPA BLU Unila Rp. 6 Juta

Page 48: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

7. Pengalaman Publikasi Dalam Jurnal Pengabdian (5 Tahun Terakhir) No. Tahun

Publika

si

Judul Penelitian Paper Nama jurnal Volume

(Nomer):

Halaman

Kategori:

[a] Nasional

[b] Nas.

Terakreditasi

[A] [B] [C] [D] [E] [F]

1. 2016 Penyuluhan Kesehatan tentang

SADARI pemeriksaan payudara

sendiri di kecamatan Kalianda

Jurnal Ruwa

Jurai

2016 [a] Nasional

2. 2016 Penyuluhan Kesehatan tentang

SADARI pemeriksaan payudara

sendiri di SMA Negeri 1

Kalianda

Jurnal Ruwa

Jurai

2016 [a] Nasional

8. Konferensi/Seminar/Workshop/Simposium (5 Tahun Terakhir) No. Tahun

Judul Panitia/Peserta/Narasumb

er

[A] [B] [C] [D]

1. 2018 21 International Symphosium On Moleculular

Medicine Bangkok, Thailand

Narasumber

2. 2017 Surabaya Internasional Physiology Seminar (SIPS)

26th Indonesia Physiology Society (IAIFI) Annual

Meeting

Narasumber

3. 2017 3rd International Wildlife Symposium "Conserving

Sumatran Wildlife Heritage for Sustainable

Lifelihood"

Narasumber

4. 2016 International Wildlife Symposium 2016 (Basic

science

Narasumber

9. Pengalaman Mendapatkan Haki (5 Tahun Terakhir) No. Tahun Judul /Tema HAKI Jenis HAKI Status (Terdaftar/Nomro

P/ID Granted)**

[A] [B] [C] [D] [E]

1. 2018 Obesitas Buku Status: Granted

No.ID: 000110245

No Pendaftaran :

EC00201814951

2 2018 Sport Medicine Buku Status: Granted

No.ID: 000110263

No Pendaftaran :

EC00201815012

Page 49: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

10. Pengalaman Dalam Pembuatan Kebijakan Publik (5 Tahun Terakhir) No. Tahun Tema Tempat Penerapan

[A] [B] [C] [D]

1. 2015-2018 Anggota Dewan Riset Bidang Kesehatan Daerah Provinsi

Lampung Masa Bhakti 2015-2018

FGD Penyusunan

Rekomendasi

Kebijakan dan Buku

Bunga Rampai

berkaitan dengan

Pembangunan

Wilayah

2. 2018 Tenaga Ahli Penyusunan Raperda Walikota Metro

Provinsi Lampung Tahun 2018 dalam Penyusunan

Raperda Penyakit Menular dan Tidak menular dan

Raperda Narkoba

Kota Metro Provinsi

Lampung

11. Pengalaman Sebagai Mitra Bestari Dari Jurnal Ilmiah Internasional Dan Atau Jurnal

Ilmiah Nasional Dan Atau Sebagai Pengelola Jurnal Ilmiah Akan Memberikan Nilai

Tambah

No. Tahun Nama Jurnal Volume/

Nomor

Institusi

Penerbit

Mitra

Bestari/Pengelola

1 2018-

2019

Jurnal Internasional

Scopus “Open

Access

Macedonian

Journal of Medical

Sciences

2018-2019

Scientific

Foundation

SPIROSKI,

Skopje,

Republic of

Macedonia

Reviewer

2 2018-

2019

Biomedical and

Pharmacology

Journal 2018-2019

Oriental

Scientific

Publishing

Company

Reviewer

Page 50: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan dapat

dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata dijumpai ketidak-

sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima risikonya.

Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah satu persyaratan

dalam pengajuan Hibah Penelitian Pasca Sarjana Universitas Lampung.

Bandar Lampung, 4 Maret 2021

Dr. dr. Khairun Nisa, MKes., AIFO

Page 51: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Anggota 2

A. Identitas Diri

1 Nama Lengkap (dengan gelar) dr. Dewi Nur Fiana, S.Ked, Sp.U

2 JenisKelamin Perempuan

BidangKeahlian Ilmu Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi

3 Jabatan Fungsional Asisten Ahli

4 NIP/NIK/Identitas lainnya 198302212010122002

5 NIDN 0021028301

6 Tempat dan Tanggal Lahir Bandar Lampung, 21 Februari 1983

7 E-mail [email protected]

8 Alamat Rumah Jln. Abdi Negara no. 54 Telukbetung, Bandar

Lampung

9 Nomor Telepon/HP 08975742024

10 Alamat Kantor Jalan Prof. SoemantriBrojonegoro No.1, Bandar

Lampung

11 Nomor Telepon/Fax (0721) 7691197

12. Lulusan yang telah dihasilkan S1= 900 orang ; S2= - orang;

S3= - orang;

13 Mata Kuliah / Blok yg diampu Ilmu Kedokteran Fisik Dan Rehabilitasi

B. Riwayat Pendidikan

S1 S2 S3

Nama Perguruan Tinggi Universitas

Padjadjaran

Universitas

Padjadjaran

-

Bidang Ilmu Kedokteran Umum Ilmu Kedokteran

Fisik dan

Rehabilitasi

-

Tahun Masuk-lulus 2002-2009 2014-2019 -

Judul Skripsi/ Tesis/Disertasi Efek Toksisitas

Akut Ekstrak Air

Daun Mengkudu

Efek Pemberian

Latihan

Tersupervisi

Rehabilitasi

Jantung Fase II

Terhadap

Kekuatan Otot

Ekstremitas Bawah

dan Kapasitas

Fungsional Pada

Pasien Paska

Bedah Pintas

Arteri Koroner

-

Nama Pembimbing Dr. dr. Jhons

Fatriyadi, M.Sc

dr. Sunaryo B.

Sastradimaja,

SpKFR

dr. Badai Bhatara

Tiksnadi, SpJP

-

Page 52: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

C. Pengalaman Penelitian Dalam 5 Tahun Terakhir (bukan skripsi, tesis, maupun

disertasi)

No Tahun Judul Penelitian

Pendanaan

Sumber*) Jml (Juta Rp

)

1 2014 Pengaruh Pemberian Ekstrak Daun Sirsak

(Annona muricata L.) terhadap Gambaran

Histopatologi Jaringan Paru Tikus Putih

Betina yang Diinduksi Karsinogen 7, 12

Dimethylbenz [

Mandiri 10

2 2014 Efek Protektif Ekstrak Etanol Daun

Binahong (Anredera Cordifolia (Tenore)

Steenis) Terhadap Gambaran

Histopatologi Hati Tikus Putih yang

Diinduksi oleh Etanol

Mandiri 10

3 2014 EFFECT OF ORAL ROUTE RHIZOME

TEMULAWAK (Curcuma xanthorriza

Roxb.) ON LIVER DAMAGE OF

WHITE MALE RATS (Rattus

norvegicus) Sprague dawley STRAIN

INDUCED BY ASPIRIN

Mandiri 10

4 2014 Temulawak (Curcuma xanthorrhiza

Roxb) Sebagai Pencegah Kerusakan

Mukosa Lambung

Mandiri 10

5 2014 Pengaruh Senam Aerobik terhadap Kadar

Glukosa Darah Puasa pada Peserta Senam

Aerobik di Pusat Kebugaran Sonia

Bandar Lampung

Mandiri 20

6 2014 Kualitas hidup pada pasien Akne Vulgaris

di RSUD DR. H. Abdul Moeloek

Lampung

Mandiri 10

7 2014 CHARACTERISTIC OF CARSINOMA

MAMMAE AT RSUD DR. H. ABDUL

MOELOEK BANDAR LAMPUNG

2010-2012

Mandiri

8 2014 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 40%

Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.)

terhadap Gambaran Histopatologis Hepar

Tikus Putih (Rattus Norvegicus) Galur

Sprague dawley yang Diinduksi

Rifampisin

Mandiri

9. 2014 Pengaruh Pemberian Ekstrak Etanol 40%

Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.)

terhadap Gambaran Histopatologis Hepar

Mandiri

Page 53: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

dan Ginjal Tikus Putih (Rattus

Norvegicus) Galur Sprague dawley yang

Diinduksi Rifampisin

10 2014 Pengaruh pemberian ekstrak etanol 40%

kulit manggis (garcina mangostana l.)

terhadap gambaran histopatologi ginjal

tikus putih yang diinduksi rifampisin

Mandiri

11 2014 Effect of Decreasing Total Cholesterol

Level as A Responce to Aerobic Exercise

at Aerobic and Fitness Center Sonia

Bandar Lampung

Mandiri

D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 TahunTerakhir

No Tahun Judul Pengabdian Kepada Masyarakat

Pendanaan

Sumber*) Jml (Juta

Rp )

1

E. Publikasi Artikel Ilmiah Dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama Penulis Judul Artikel Ilmiah Nama Jurnal Vol No Hal Thn

Tingkat

Nasional/

Internasional

1 Tiwuk

Susantiningsih,

DN Fiana, N

Carolia

Pengaruh Pemberian

Ekstrak Daun Sirsak

(Annona muricata

L.) terhadap

Gambaran

Histopatologi

Jaringan Paru Tikus

Putih Betina yang

Diinduksi

Karsinogen 7, 12

Dimethylbenz [

Jurnal

Majority

III 3 09-

17

2014 Nasional

2 Ucha Clarinta,

DN Fiana

Efek Protektif

Ekstrak Etanol Daun

Binahong (Anredera

Cordifolia (Tenore)

Steenis) Terhadap

Gambaran

Histopatologi Hati

Tikus Putih yang

Diinduksi oleh

Etanol

Jurnal

Majority

III 2 164-

172-

2014 Nasional

Page 54: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

3 Sirait RRU,

Windarti I,

Fiana DN

EFFECT OF ORAL

ROUTE RHIZOME

TEMULAWAK

(Curcuma

xanthorriza Roxb.)

ON LIVER

DAMAGE OF

WHITE MALE

RATS (Rattus

norvegicus) Sprague

dawley STRAIN

INDUCED BY

ASPIRIN

Jurnal

Majority

III 4 129-

137

2014 Nasional

4 Gina Sonia

Bintari, Indri

Windarti,

Dewi Nur

Fiana

Temulawak

(Curcuma

xanthorrhiza Roxb)

Sebagai Pencegah

Kerusakan Mukosa

Lambung

Jurnal

Majority

III 5 77-

84

2014 Nasional

5 Anindia Putri,

Khairunnisa

Berawi, Dewi

Nur Fiana

Pengaruh Senam

Aerobik terhadap

Kadar Glukosa

Darah Puasa pada

Peserta Senam

Aerobik di Pusat

Kebugaran Sonia

Bandar Lampung

Jurnal

Majority

III 5 36-

43

2014 Nasional

6 RA Yandi, HT

Sibero, DN

Fiana

Kualitas hidup pada

pasien Akne

Vulgaris di RSUD

DR. H. Abdul

Moeloek Lampung

Jurnal

Majority

III 5 139-

145

2014 Nasional

7 Vicki

Lusbiyanti

Utami,

Muhartono

Muhartono,

Dewi Nur

Fiana, Tri

Umiana Soleha

CHARACTERISTIC

OF CARSINOMA

MAMMAE AT

RSUD DR. H.

ABDUL

MOELOEK

BANDAR

LAMPUNG 2010-

2012

Jurnal

Kesehatan

dan

Agromedicine

I 1 1-7 2014 Nasional

9 Dewi Nur

Fiana

Pengaruh Pemberian

Ekstrak Etanol 40%

Kulit Manggis

(Garcinia

Jurnal

Majority

III 2 64-

73

2014 Nasional

Page 55: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

mangostana L.)

terhadap Gambaran

Histopatologis Hepar

dan Ginjal Tikus

Putih (Rattus

Norvegicus) Galur

Sprague dawley

yang Diinduksi

Rifampisin

10 Dewi Nur

Fiana

Pengaruh pemberian

ekstrak etanol 40%

kulit manggis

(garcina mangostana

l.) terhadap

gambaran

histopatologi ginjal

tikus putih yang

diinduksi rifampisin

Nasional

11 Faraztya

Purnama Sari,

Khairunnisa

Berawi, DN

Fiana, TU

Soleha

Effect of Decreasing

Total Cholesterol

Level as A Responce

to Aerobic Exercise

at Aerobic and

Fitness Center Sonia

Bandar Lampung

Jurnal

Majority

III 2 83-

90

2014 Nasional

12 Dewi Nur

Fiana

Peningkatan

Pengetahuan

mengenai

Pentingnya Deteksi

Dini Kanker

Payudara dengan

Melakukan

Pemeriksaan

Payudara Sendiri

(Sadari) pada Ibu-

Ibu PKK di

Kelurahan Way

Halim Permai

Jurnal

Pengabdian

Kepada

Masyarakat

I 1 67-

70

2015 Nasional

13 Dewi Nur

Fiana, Sunaryo

B

Sastradimaja,

Badai Bhatara

Tiksnadi

The Differences

requency of Lower

Extremities Muscle

Strength and

Functional Capacity

on the difference

Supervised Exercise

Frequency in Post

Jurnal

IndoPMR

VI 1 34-

41

2017 Nasional

Page 56: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Cardiac Bypass

Graft Surgery

14 DN Fiana, SB

Sastradimaja,

DM Sari

Home Based

Programs on

Promoting Return to

Work in The Phase

II of Cardiac

Rehabilitation After

Coronary Artery

Bypass Graft

Indonesian

Journal of

Physical

Medicine &

Rehabilitation

V 45-

50

2018 Nasional

F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun Terakhir

No Nama PertemuanIlmiah / Seminar Judul Artikel lIlmiah Waktu dan

Tempat

1 The 15th Asian Spinal Cord

Network (ASCoN XV)

A Cross Sectional Study on

Frequency Exercise in Cardiac

Rehabilitation Post Coronary

Artery Baypas Graft Based on

Patient Preference.

Jakarta,27

oktober

2016

Page 57: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Lampiran 2. Hasil Olah data dengan sistem komputerisasi

Summarize

Frequencies

Frequency Table

Case Summaries

29 29

66.14 8.07

46.393 2.751

65.00 9.00

0 0

171 12

N

Mean

Std. Deviation

Median

Minimum

Maximum

Usia (bulan)

Frekuensi

pemeriksaan

kehamilan

Jenis kelamin

17 58.6 58.6 58.6

12 41.4 41.4 100.0

29 100.0 100.0

Laki-laki

Perempuan

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Riwayat epilepsi pada ayah

29 100.0 100.0 100.0TidakValid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Riwayat epilepsi pada ibu

29 100.0 100.0 100.0TidakValid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 58: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Riwayat epilepsi pada kakak

29 100.0 100.0 100.0TidakValid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Riwayat epilepsi pada adik

29 100.0 100.0 100.0TidakValid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Saudara riwayat epilepsi

29 100.0 100.0 100.0TidakValid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Tidak ada riw. epilepsi

29 100.0 100.0 100.0YaValid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Riwayat kejang pada ayah

26 89.7 89.7 89.7

3 10.3 10.3 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Riwayat kejang pada ibu

28 96.6 96.6 96.6

1 3.4 3.4 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 59: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Riwayat kejang pada kakak

28 96.6 96.6 96.6

1 3.4 3.4 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Riwayat kejang pada adik

29 100.0 100.0 100.0TidakValid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Saudara riwayat kejang

28 96.6 96.6 96.6

1 3.4 3.4 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Tidak ada riw. kejang

5 17.2 17.2 17.2

24 82.8 82.8 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pemeriksaan rutin selama kehamilan

2 6.9 6.9 6.9

27 93.1 93.1 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 60: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Tempat pemeriksaan kehamilan

8 27.6 27.6 27.6

15 51.7 51.7 79.3

6 20.7 20.7 100.0

29 100.0 100.0

Bidan

Dokter spes ialis

Bidan dan

dokter spes ialis

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Riwayat penyakit selama kehamilan

26 89.7 89.7 89.7

3 10.3 10.3 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Penyakit yang diderita

1 3.4 3.4 3.4

1 3.4 3.4 6.9

1 3.4 3.4 10.3

26 89.7 89.7 100.0

29 100.0 100.0

Hipertens i

Asma dan hemorrhoid

ab im inens

Tidak ada

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pengobatan yang diberikan

1 3.4 3.4 3.4

1 3.4 3.4 6.9

27 93.1 93.1 100.0

29 100.0 100.0

Antihipertensi

Antibiotik, penguat

kandungan

Tidak ada

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Tempat persalinan

2 6.9 6.9 6.9

2 6.9 6.9 13.8

12 41.4 41.4 55.2

13 44.8 44.8 100.0

29 100.0 100.0

Rumah

Puskesmas

Rumah sakit

Rumah bersalin

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 61: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Penolong persalinan

17 58.6 58.6 58.6

11 37.9 37.9 96.6

1 3.4 3.4 100.0

29 100.0 100.0

Bidan

Dokter spes ialis

Dukun bersalin

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Asfiksia

24 82.8 82.8 82.8

5 17.2 17.2 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Derajat keparahan

1 3.4 20.0 20.0

1 3.4 20.0 40.0

2 6.9 40.0 80.0

1 3.4 20.0 100.0

5 17.2 100.0

24 82.8

29 100.0

Ringan

Sedang

Berat

Tidak tahu

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Diagnosis penyakit

1 3.4 20.0 20.0

1 3.4 20.0 40.0

1 3.4 20.0 60.0

1 3.4 20.0 80.0

1 3.4 20.0 100.0

5 17.2 100.0

24 82.8

29 100.0

HIE

Asfiks ia

Aspiras i mekonium

Permatur dan

microchepaly

Tidak tahu

Total

Valid

Sys temMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 62: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Gangguan napas dirujuk

2 6.9 40.0 40.0

3 10.3 60.0 100.0

5 17.2 100.0

24 82.8

29 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Sys temMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Tempat rujukan

1 3.4 33.3 33.3

2 6.9 66.7 100.0

3 10.3 100.0

26 89.7

29 100.0

RSIA Belleza

RSAM

Total

Val id

Sys temMissing

Total

Frequency Percent Val id Percent

Cumulative

Percent

Alat bantu napas

2 6.9 40.0 40.0

1 3.4 20.0 60.0

2 6.9 40.0 100.0

5 17.2 100.0

24 82.8

29 100.0

CPAP

Ventilator

Tidak tahu

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Gangguan pernapasan pada anak

25 86.2 86.2 86.2

4 13.8 13.8 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 63: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Derajat keparahan

1 3.4 25.0 25.0

1 3.4 25.0 50.0

2 6.9 50.0 100.0

4 13.8 100.0

25 86.2

29 100.0

Ringan

Sedang

Berat

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Diagnosis penyakit

1 3.4 25.0 25.0

1 3.4 25.0 50.0

1 3.4 25.0 75.0

1 3.4 25.0 100.0

4 13.8 100.0

25 86.2

29 100.0

HIE

Asf iksia

Aspirasi mekonium

Tidak tahu

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Gangguan pernapasan dirujuk

5 17.2 100.0 100.0

24 82.8

29 100.0

YaValid

Sys temMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Tempat rujukan

1 3.4 25.0 25.0

2 6.9 50.0 75.0

1 3.4 25.0 100.0

4 13.8 100.0

25 86.2

29 100.0

RSIA Belleza

RSAM

RS Urip

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 64: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Alat bantu napas

2 6.9 40.0 40.0

1 3.4 20.0 60.0

2 6.9 40.0 100.0

5 17.2 100.0

24 82.8

29 100.0

CPAP

Ventilator

Tidak tahu

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Riw. penyakit kuning

22 75.9 75.9 75.9

7 24.1 24.1 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Derajat keparahan

2 6.9 28.6 28.6

3 10.3 42.9 71.4

1 3.4 14.3 85.7

1 3.4 14.3 100.0

7 24.1 100.0

22 75.9

29 100.0

Ringan

Sedang

Berat

Tidak tahu

Total

Valid

Sys temMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Diagnosis penyakit

1 3.4 14.3 14.3

2 6.9 28.6 42.9

4 13.8 57.1 100.0

7 24.1 100.0

22 75.9

29 100.0

Anemia

Hiperbilirubinemia

Tidak tahu

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 65: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Penyakit kuning dirujuj

5 17.2 71.4 71.4

2 6.9 28.6 100.0

7 24.1 100.0

22 75.9

29 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Sys temMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Tempat rujukan

2 6.9 100.0 100.0

27 93.1

29 100.0

RSAMValid

Sys temMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Riw. penyakit lain

24 82.8 82.8 82.8

5 17.2 17.2 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Jenis penyakit

1 3.4 20.0 20.0

1 3.4 20.0 40.0

1 3.4 20.0 60.0

1 3.4 20.0 80.0

1 3.4 20.0 100.0

5 17.2 100.0

24 82.8

29 100.0

Thypus

Microsefali

TB

Bronkitis

Kombinas i

Total

Valid

Sys temMis sing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Usia saat kejang

15 51.7 51.7 51.7

14 48.3 48.3 100.0

29 100.0 100.0

<= 1 tahun

> 1 tahun

Total

Val id

Frequency Percent Val id Percent

Cumulative

Percent

Page 66: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Frekuensi kejang sebelum pengobatan

18 62.1 62.1 62.1

11 37.9 37.9 100.0

29 100.0 100.0

<= 5x

> 5x

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kejang seluruh tubuh

13 44.8 44.8 44.8

16 55.2 55.2 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kejang fokal

17 58.6 58.6 58.6

12 41.4 41.4 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kejang kaku

11 37.9 37.9 37.9

18 62.1 62.1 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kejang kelojotan

20 69.0 69.0 69.0

9 31.0 31.0 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 67: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Kejang mata berkedip

18 62.1 62.1 62.1

11 37.9 37.9 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kejang bengong

19 65.5 65.5 65.5

10 34.5 34.5 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Durasi kejang

22 75.9 75.9 75.9

7 24.1 24.1 100.0

29 100.0 100.0

<= 5 mnt

> 5 mnt

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pemicu kejang

8 27.6 27.6 27.6

1 3.4 3.4 31.0

2 6.9 6.9 37.9

1 3.4 3.4 41.4

17 58.6 58.6 100.0

29 100.0 100.0

Demam

Dehidrasi

Kelelahan

Tidak makan

Tidak ada

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Frekuensi kejang setelah pengobatan

9 31.0 31.0 31.0

11 37.9 37.9 69.0

9 31.0 31.0 100.0

29 100.0 100.0

Tidak pernah

<= 5 mnt

> 5 mnt

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 68: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Kejang seluruh tubuh

20 69.0 69.0 69.0

9 31.0 31.0 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kejang fokal

18 62.1 62.1 62.1

11 37.9 37.9 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kejang kaku

20 69.0 69.0 69.0

9 31.0 31.0 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kejang kelojotan

26 89.7 89.7 89.7

3 10.3 10.3 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Kejang mata berkedip

24 82.8 82.8 82.8

5 17.2 17.2 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 69: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Kejang bengong

22 75.9 75.9 75.9

7 24.1 24.1 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Durasi kejang

7 24.1 24.1 24.1

18 62.1 62.1 86.2

4 13.8 13.8 100.0

29 100.0 100.0

Tidak pernah

<= 5 mnt

> 5 mnt

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Pemicu kejang

5 17.2 17.2 17.2

3 10.3 10.3 27.6

2 6.9 6.9 34.5

19 65.5 65.5 100.0

29 100.0 100.0

Demam

Kelelahan

Suara

Tidak ada

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

EEG 1

4 13.8 13.8 13.8

13 44.8 44.8 58.6

12 41.4 41.4 100.0

29 100.0 100.0

Tdk epileps i

Epi leps i

Tdk tahu

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

EEG 2

3 10.3 30.0 30.0

4 13.8 40.0 70.0

3 10.3 30.0 100.0

10 34.5 100.0

19 65.5

29 100.0

Tdk epilepsi

Epilepsi

Tdk tahu

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 70: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

EEG 3

1 3.4 25.0 25.0

1 3.4 25.0 50.0

2 6.9 50.0 100.0

4 13.8 100.0

25 86.2

29 100.0

Tdk epilepsi

Epilepsi

Tdk tahu

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Usia saat epilepsi

10 34.5 34.5 34.5

19 65.5 65.5 100.0

29 100.0 100.0

<= 1 tahun

> 1 tahun

Total

Val id

Frequency Percent Val id Percent

Cumulative

Percent

Usia saat pengobatan epilepsi

9 31.0 31.0 31.0

20 69.0 69.0 100.0

29 100.0 100.0

<= 1 tahun

> 1 tahun

Total

Val id

Frequency Percent Val id Percent

Cumulative

Percent

Obat epilepsi

23 79.3 79.3 79.3

1 3.4 3.4 82.8

1 3.4 3.4 86.2

4 13.8 13.8 100.0

29 100.0 100.0

Asam valproat

Fenobarbital

Fenitoin

Kombinas i

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Perubahan epilepsi

15 51.7 51.7 51.7

14 48.3 48.3 100.0

29 100.0 100.0

Tidak ada

Ada

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 71: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

CT Scan

20 69.0 69.0 69.0

9 31.0 31.0 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Hasil CT Scan

1 3.4 11.1 11.1

1 3.4 11.1 22.2

1 3.4 11.1 33.3

1 3.4 11.1 44.4

1 3.4 11.1 55.6

4 13.8 44.4 100.0

9 31.0 100.0

20 69.0

29 100.0

Normal

HIE

Atrofi cerebri

Hidrosefalus

Kombinas i

Tidak tahu

Total

Val id

Sys temMissing

Total

Frequency Percent Val id Percent

Cumulative

Percent

MRI

23 79.3 79.3 79.3

6 20.7 20.7 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Hasil MRI

2 6.9 33.3 33.3

1 3.4 16.7 50.0

1 3.4 16.7 66.7

2 6.9 33.3 100.0

6 20.7 100.0

23 79.3

29 100.0

Normal

Suspect HIE

Contusio

Tidak tahu

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 72: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Diagnosis penyakit lain

25 86.2 86.2 86.2

4 13.8 13.8 100.0

29 100.0 100.0

Tidak

Ya

Total

Valid

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Jenis penyakit

1 3.4 25.0 25.0

1 3.4 25.0 50.0

1 3.4 25.0 75.0

1 3.4 25.0 100.0

4 13.8 100.0

25 86.2

29 100.0

Microsefali

HIV

CP

Kombinasi

Total

Valid

SystemMissing

Total

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Page 73: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Crosstabs

Jenis kelamin * Perubahan epilepsi

Crosstab

10 7 17

8.8 8.2 17.0

66.7% 50.0% 58.6%

5 7 12

6.2 5.8 12.0

33.3% 50.0% 41.4%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Laki-laki

Perempuan

Jenis kelamin

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

.829b 1 .362

.284 1 .594

.833 1 .362

.462 .297

.801 1 .371

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 5.

79.

b.

Page 74: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Riwayat epilepsi pada ayah * Perubahan epilepsi

Riwayat epilepsi pada ibu * Perubahan epilepsi

Crosstab

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

TidakRiwayat epi leps i

pada ayah

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

.a

29

Pearson Chi-Square

N of Valid Cases

Value

No statistics are computed because

Riw ayat epilepsi pada ayah is a constant.

a.

Crosstab

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

TidakRiwayat epi leps i pada ibu

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

.a

29

Pearson Chi-Square

N of Valid Cases

Value

No statistics are computed because

Riw ayat epilepsi pada ibu is a constant.

a.

Page 75: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Riwayat epilepsi pada kakak * Perubahan epilepsi

Riwayat epilepsi pada adik * Perubahan epilepsi

Crosstab

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

TidakRiwayat epi leps i

pada kakak

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

.a

29

Pearson Chi-Square

N of Valid Cases

Value

No statistics are computed because

Riw ayat epilepsi pada kakak is a constant.

a.

Crosstab

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

TidakRiwayat epi leps i

pada adik

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Page 76: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Saudara riwayat epilepsi * Perubahan epilepsi

Tidak ada riw. epilepsi * Perubahan epilepsi

Chi-Square Tests

.a

29

Pearson Chi-Square

N of Valid Cases

Value

No statistics are computed because

Riw ayat epilepsi pada adik is a constant.

a.

Crosstab

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

TidakSaudara riwayat epi leps i

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

.a

29

Pearson Chi-Square

N of Valid Cases

Value

No statistics are computed because

Saudara riw ayat epilepsi is a constant.

a.

Crosstab

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

YaTidak ada riw. epilepsi

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epileps i

Total

Page 77: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Riwayat kejang pada ayah * Perubahan epilepsi

Chi-Square Tests

.a

29

Pearson Chi-Square

N of Valid Cases

Value

No statistics are computed because

Tidak ada riw . epilepsi is a constant.

a.

Crosstab

12 14 26

13.4 12.6 26.0

80.0% 100.0% 89.7%

3 0 3

1.6 1.4 3.0

20.0% .0% 10.3%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Tidak

Ya

Riwayat kejang

pada ayah

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

3.123b 1 .077

1.339 1 .247

4.278 1 .039

.224 .125

3.015 1 .082

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.

45.

b.

Page 78: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Riwayat kejang pada ibu * Perubahan epilepsi

Crosstab

15 13 28

14.5 13.5 28.0

100.0% 92.9% 96.6%

0 1 1

.5 .5 1.0

.0% 7.1% 3.4%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Tidak

Ya

Riwayat kejang

pada ibu

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

1.110b 1 .292

.001 1 .972

1.495 1 .221

.483 .483

1.071 1 .301

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .

48.

b.

Page 79: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Riwayat kejang pada kakak * Perubahan epilepsi

Crosstab

15 13 28

14.5 13.5 28.0

100.0% 92.9% 96.6%

0 1 1

.5 .5 1.0

.0% 7.1% 3.4%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epi leps i

Tidak

Ya

Riwayat kejang

pada kakak

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

1.110b 1 .292

.001 1 .972

1.495 1 .221

.483 .483

1.071 1 .301

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .

48.

b.

Page 80: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Riwayat kejang pada adik * Perubahan epilepsi

Crosstab

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

TidakRiwayat kejang pada adik

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

.a

29

Pearson Chi-Square

N of Valid Cases

Value

No statistics are computed because

Riw ayat kejang pada adik is a constant.

a.

Page 81: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Saudara riwayat kejang * Perubahan epilepsi

Crosstab

15 13 28

14.5 13.5 28.0

100.0% 92.9% 96.6%

0 1 1

.5 .5 1.0

.0% 7.1% 3.4%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Tidak

Ya

Saudara riwayat

kejang

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

1.110b 1 .292

.001 1 .972

1.495 1 .221

.483 .483

1.071 1 .301

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is .

48.

b.

Page 82: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Tidak ada riw. kejang * Perubahan epilepsi

Crosstab

3 2 5

2.6 2.4 5.0

20.0% 14.3% 17.2%

12 12 24

12.4 11.6 24.0

80.0% 85.7% 82.8%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Tidak

Ya

Tidak ada riw.

kejang

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epileps i

Total

Chi-Square Tests

.166b 1 .684

.000 1 1.000

.167 1 .683

1.000 .535

.160 1 .689

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.

41.

b.

Page 83: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Riwayat penyakit selama kehamilan * Perubahan epilepsi

Crosstab

14 12 26

13.4 12.6 26.0

93.3% 85.7% 89.7%

1 2 3

1.6 1.4 3.0

6.7% 14.3% 10.3%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Tidak

Ya

Riwayat penyakit s elama

kehamilan

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

.453b 1 .501

.004 1 .950

.459 1 .498

.598 .473

.438 1 .508

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.

45.

b.

Page 84: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Asfiksia * Perubahan epilepsi

Crosstab

12 12 24

12.4 11.6 24.0

80.0% 85.7% 82.8%

3 2 5

2.6 2.4 5.0

20.0% 14.3% 17.2%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Tidak

Ya

Asfiks ia

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

.166b 1 .684

.000 1 1.000

.167 1 .683

1.000 .535

.160 1 .689

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.

41.

b.

Page 85: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Gangguan pernapasan pada anak * Perubahan epilepsi

Crosstab

13 12 25

12.9 12.1 25.0

86.7% 85.7% 86.2%

2 2 4

2.1 1.9 4.0

13.3% 14.3% 13.8%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epilepsi

Count

Expected Count

% within Perubahan

epilepsi

Count

Expected Count

% within Perubahan

epilepsi

Tidak

Ya

Gangguan pernapasan

pada anak

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epileps i

Total

Chi-Square Tests

.006b 1 .941

.000 1 1.000

.006 1 .941

1.000 .674

.005 1 .942

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 1.

93.

b.

Page 86: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Riw. penyakit kuning * Perubahan epilepsi

Crosstab

11 11 22

11.4 10.6 22.0

73.3% 78.6% 75.9%

4 3 7

3.6 3.4 7.0

26.7% 21.4% 24.1%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Tidak

Ya

Riw. penyakit

kuning

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epileps i

Total

Chi-Square Tests

.109b 1 .742

.000 1 1.000

.109 1 .741

1.000 .542

.105 1 .746

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 3.

38.

b.

Page 87: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Riw. penyakit lain * Perubahan epilepsi

Crosstab

13 11 24

12.4 11.6 24.0

86.7% 78.6% 82.8%

2 3 5

2.6 2.4 5.0

13.3% 21.4% 17.2%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Tidak

Ya

Riw. penyakit

lain

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epileps i

Total

Chi-Square Tests

.333b 1 .564

.007 1 .932

.334 1 .563

.651 .465

.321 1 .571

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 2.

41.

b.

Page 88: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

EEG 1 * Perubahan epilepsi

Crosstab

2 2 4

2.1 1.9 4.0

13.3% 14.3% 13.8%

5 8 13

6.7 6.3 13.0

33.3% 57.1% 44.8%

8 4 12

6.2 5.8 12.0

53.3% 28.6% 41.4%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Tdk epi leps i

Epi leps i

Tdk tahu

EEG

1

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

1.994a 2 .369

2.023 2 .364

.972 1 .324

29

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

2 cells (33.3%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is 1.93.

a.

Page 89: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Usia saat epilepsi * Perubahan epilepsi

Crosstab

6 4 10

5.2 4.8 10.0

40.0% 28.6% 34.5%

9 10 19

9.8 9.2 19.0

60.0% 71.4% 65.5%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epilepsi

Count

Expected Count

% within Perubahan

epilepsi

Count

Expected Count

% within Perubahan

epilepsi

<= 1 tahun

> 1 tahun

Usia s aat

epilepsi

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epileps i

Total

Chi-Square Tests

.419b 1 .518

.066 1 .798

.421 1 .516

.700 .400

.404 1 .525

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

1 cells (25.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.

83.

b.

Page 90: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Usia saat pengobatan epilepsi * Perubahan epilepsi

Crosstab

5 4 9

4.7 4.3 9.0

33.3% 28.6% 31.0%

10 10 20

10.3 9.7 20.0

66.7% 71.4% 69.0%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

<= 1 tahun

> 1 tahun

Usia saat pengobatan

epileps i

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epileps i

Total

Chi-Square Tests

.077b 1 .782

.000 1 1.000

.077 1 .782

1.000 .550

.074 1 .785

29

Pearson Chi-Square

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio

Fisher's Exact Tes t

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(2-s ided)

Exact Sig.

(1-s ided)

Computed only for a 2x2 tablea.

2 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 4.

34.

b.

Page 91: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Obat epilepsi * Perubahan epilepsi

Crosstab

13 10 23

11.9 11.1 23.0

86.7% 71.4% 79.3%

1 0 1

.5 .5 1.0

6.7% .0% 3.4%

0 1 1

.5 .5 1.0

.0% 7.1% 3.4%

1 3 4

2.1 1.9 4.0

6.7% 21.4% 13.8%

15 14 29

15.0 14.0 29.0

100.0% 100.0% 100.0%

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Count

Expected Count

% within Perubahan

epileps i

Asam valproat

Fenobarbital

Fenitoin

Kombinas i

Obat

epileps i

Total

Tidak ada Ada

Perubahan epilepsi

Total

Chi-Square Tests

3.361a 3 .339

4.177 3 .243

1.643 1 .200

29

Pearson Chi-Square

Likelihood Ratio

Linear-by-Linear

Association

N of Val id Cases

Value df

Asymp. Sig.

(2-s ided)

6 cells (75.0%) have expected count less than 5. The

minimum expected count is .48.

a.

Page 92: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Lampiran 3. Luaran Penelitian Presentasi Poster di KONIKA Medan 2021

Page 93: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …
Page 94: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …

Lampiran 4.

Informed consent dengan G-form

Kuesioner penelitian

Page 95: HUBUNGAN GAMBARAN KLINIS, ELEKTROENSEFALOGRAM DAN …