hubungan antara kecerdasan emosi dengan...

74
i HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA REMAJA SKRIPSI Oleh: Divy Drastiana 201110230311309 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2016

Upload: others

Post on 10-Sep-2019

39 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

i

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA REMAJA

SKRIPSI

Oleh:

Divy Drastiana

201110230311309

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 2: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN KARIR PADA REMAJA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Universitas Muhammadiyah Malang sebagai salah satu

persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi

Oleh:

Divy Drastiana

201110230311309

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2016

Page 3: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

i

LEMBAR PENGESAHAN

1. Judul Skripsi : Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan

Pengambilan Keputusan Karir Pada Remaja

2. Nama Peneliti : Divy Drastiana

3. NIM : 201110230311309

4. Fakultas : Psikologi

5. Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

6. Waktu Penelitian : 19 Oktober – 24 Oktober 2015

Skripsi ini telah diuji oleh dewan penguji pada tanggal .

Dewan Penguji

Ketua Penguji : Diah Karmiyati, M.Si ( )

Anggota Penguji :Susanti Prasetyaningrum, M.Psi ( )

Tri Muji Ingarianti, M.Psi ( )

Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si ( )

Pembimbing I Pembimbing II

Diah Karmiyati, M.Si Susanti Prasetyaningrum, M.Psi

Malang,

Mengesahkan,

Dekan Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

Dra. Tri Dayakisni, M.Si.

Page 4: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

ii

SURAT PERNYATAAN

Yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Divy Drastiana

Nim : 201110230311309

Fakultas/ Jurusan : Psikologi

Perguruan Tinggi : Universitas Muhammadiyah Malang

Menyatakan bahwa skripsi/ karya ilmiah yang berjudul :

Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Pengambilan keputusan Karir Pada

Remaja

1. Adalah bukan karya orang lain baik sebagian maupun keseluruhan kecuali dalam

bentuk kutipan yang digunakan dalam naskah ini dan telah disebutkan sumbernya.

2. Hasil tulisan karya ilmiah/ skripsi dari penelitian yang saya lakukan merupakan

Hak bebas Royalti non eksklusif, apabila digunakan sebagai sumber pustaka.

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya dan apabila

pernyataan ini tidak benar, maka saya bersedia mendapat sanksi sesuai dengan

undang-undang yang berlaku.

Mengetahui Malang, 18 Mei 2016

Ketua Program Studi Yang Menyatakan

Yuni Nurhamida, S.Psi, M.Si Divy Drastiana

Page 5: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

iii

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat luar

biasa kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Hubungan

Antara Kecerdasan Emosi Dengan Proses Pengambilan keputusan Karir Pada Remaja

”, sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana psikologi di Universitas

Muhammadiyah Malang. Dalam proses pelaksanaan dan penyusunan skripsi ini,

penulis banyak mendapatkan bimbingan dan petunjuk serta bantuan yang sangat

bermanfaat dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Dra. Tri Dayakisni, M.Si, selaku dekan Fakultas Psikologi Universitas

Muhammadiyah Malang.

2. Diah Karmiyati, M.Si selaku Pembimbing I dan Susanti Prasetyaningrum,, S.Psi,

M.Si selaku Pembimbing II yang telah sabar membimbing dan banyak meluangkan

waktu untuk memberikan bimbingan dan arahan yang sangat bermanfaat, sehingga

penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

3. Ari Firmanto, S.Psi, M.Si selaku dosen wali yang telah banyak memotivasi dan

memberi pengarahan sejak awal mengenal dunia perkulihan hingga selesainya

skripsi ini.

4. Kepala Sekolah SMKN 1 Buduran Sidoarjo, yang telah memberikan izin dan

fasilitas bagi penulis untuk melakukan penelitian.

5. Murid SMKN 1 Buduran Sidoarjo yang telah bersedia meluangkan waktunya

untuk mengisi skala penelitian.

6. Orang tua penulis Sutjipto dan IbuSuhartatikyang tak pernah berhenti berjuang,

berdoa, dan memberikan segalanya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

7. Kakak tercinta Citra Dwi Oktovani dan seluruh keluargabesar yang selalu

memberikan doa, warna kehidupan serta dukungan sehingga penulis

termotivasi untuk dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.

8. Sahabat tersayang Faruk Umar Cherid, Juwita Nofita, Rainy Alifia, Risky Aida

Amalia, Filosofi, Andreas Moensaku, Muhammad Slamet, dan Wulandari yang

telah banyak membantu selama masa perkuliahan sampai sekarang ini.

9. Teman-teman angkatan 2011 khususnya Psikologi kelas Edan G yang selalu

memberikan semangat sehingga penulis terdorong untuk menyelesaikan skripsi

ini.

10. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu, yang telah banyak

memberikan bantuan pada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini.

Penulis menyadari tiada satupun karya manusia yang sempurna, sehingga kritik

dan saran demi perbaikan karya skripsi ini sangat penulis harapkan. Meski demikian,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi peneliti khususnya dan

pembaca umumnya.

Malang, 18 Mei 2016

Penulis,

Divy Drastiana

Page 6: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

iv

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN ........................................................................... ........i

SURAT PERNYATAAN ............................................................................... .......ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... ......iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... ......iv

DAFTAR TABEL........................................................................................... ......vi

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ......vii

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah ............................................................................. .......2

Tujuan Penelitian ....................................................................................... .......3

Manfaat Penelitian ..................................................................................... .......3

LANDASAN TEORI

Kecerdasan Emosi ................................................................................... .......6

Pengertian Kecerdasan Emosi ................................................................. .......7

Aspek Kecerdasan Emosi ........................................................................ .......7

Pengambilan keputusan Karir ................................................................ .......8

Pengertian Pengambilan keputusan Karir....................................................... 9

Aspek Pengambilan keputusan Karir........... ............................................ .....10

Keterkaitan Antar Variabel ............................................................................. 10

Hipotesa ................................................................................................... .....15

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian .............................................................................. .....15

Subjek Penelitian .................................................................................... .....16

Variabel dan Instrumen Penelitian .......................................................... .....16

Validitas Instrumen ................................................................................. .....16

Reabilitas ................................................................................................. .....17

Prosedur Penelitian Analisis Data ............................................................ .....18

HASIL PENELITIAN .....................................................................18

DISKUSI ...........................................................................................20

PENUTUP

Kesimpulan dan implikasi............................................................22

Page 7: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

v

REFERENSI......................................................................................22

LAMPIRAN ......................................................................................28

Page 8: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

vi

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Indeks Validitas dan Reabilitas Alat Ukur Penelitian.............................17

Tabel 2. Indek Validitas Alat Ukur Penelitian......................................................17

Tabel 3. Penghitungan T-Skor Skala Kecerdasan Emosi......................................18

Tabel 4. Penghitungan T-Skor Skala Pengambilan keputusan Karir...................19

Tabel 5. Korelasi Kecerdasan Emosi dengan Pengambilan Keputusan Karir..... 19

Tabel 6. Uji Validitas Skala Kecerdasan Emosi...................................................42

Tabel 7. Blue print skala kecerdasan emosi setelah Try Out................................42

Tabel 8. Uji reliabilitas skala kecerdasan emosi...................................................42

Tabel 9. Uji validitas skala Pengambilan keputusan karir....................................42

Tabel 10. Blue print skala Pengambilan keputusan karir setelah Try Out..............43

Tabel 11. Uji reliabilitas skala Pengambilan keputusan karir.................................43

Tabel 12. Validitas Instrumen Penelitian................................................................43

Tabel 13. Reliabilitas Instrumen (Keseluruhan Aspek)..........................................43

Tabel 14. Hasil Output perhitungan korelasi..........................................................44

Tabel 15. Hasil Output perhitungan mean..............................................................44

Page 9: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

vii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Skala Penelitian (Kecerdasan Emosi dan Skala Pengambilan

Keputusan Karir) Sebelum Try out ....................................... ............29

Lampiran 2. Skala Penelitian (Kecerdasan Emosi dan Skala Pengambilan Keputusan

Karir) Setelah Try out.........................................................................37

Lampiran 3. Validitas dan Realibilitas Skala Penelitian (Skala Kecerdasan

Emosi Dan Pengambilan Keputusan Karir) .......................... ............43

Lampiran 4. Hasil Output Analisa Data Melalui Perhitungan SPSS ........... ............45

Lampiran 5. Data Kasar Skala Kecerdasan Emosi....................................... ............50

Lampiran 6. Data Kasar Skala Pengambilan Keputusan Karir .................. ............57

Lampiran 7. Surat Keterangan Penelitian .................................................. ............65

Page 10: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

1

Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan

Pengambilan keputusan Karir Pada Remaja

Divy Drastiana

Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang

[email protected]

Pengambilan keputusan karir merupakan hal terpenting bagi remaja dalam proses

pemecahan masalah dengan cara menentukan pilihan dari berbagai pilihan atau

alternative untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan

dalam bentuk pengambilan keputusan karir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan keputusan karir

pada remaja. Penelitian ini merupakan penenlitian kuantitatif korelasional dengan

menggunakan skala kecerdasan emosi dan skala proses pengambilan keputusan karir.

Jumlah subjek sebanyak 245 siswa SMKN 1 Buduran Sidoarjo dengan menggunakan

teknik non-random sampling atau Isendental dalam pengambilan sampelnya.

Instrument yang digunakan korelasi produk moment person. Hasil penelitian

menunjuk kanter dapat hubungan positif yang sangat signifikan antara kecerdasan

emosi dengan pengambilan keputusan karir, dengan nilai r sebesar 0,522 dan nilai p=

0,01 (0,000<0,01). Hal ini berarti semakin tinggi kecerdasan emosi maka akan

semakin tingi pula pengambilan keputusan karir.

Kata kunci: Kecerdasan emosi, pengambilan keputusan karir

Career decision-making is the most important thing for young people in the process of solving the problem by determining the choice of various options or

alternatives to define an action in achieving the desired goals in the form of

career decision-making. So that emotional intelligence is one of the important

factors that could influence the decision-making process in young career. The aim

of this study was to determine the relationship between emotional intelligence and

career decision-making process in adolescents. This study is a quantitative

correlation penenlitian using emotional intelligence scale and the scale of career

decision-making. The number of subjects were 245 vocational students using non-

random sampling technique or Isendental in the sample collection. Instrument

used product moment correlation person. The results showed there is a significant

positive correlation between emotional intelligence and career decision-making,

with r value of 0.522 and p = 0.01 (0.000 <0.01). This means that the higher the

emotional intelligence, the lower the career decision-making in adolescents

conducted.

Keyword: Emotional intelligence, career decision-making

Page 11: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

2

Remaja adalah usia yang harus dilewati manusia sebelum masuk usia dewasa.

Pada masa ini menemui banyak tugas-tugas perkembangan mulai dari kehidupan

pribadi, sosial, emosi. Salah satu yang paling penting adalah tentang karier. Karir

dalam kerja merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia

dewasa yang sehat, di manapun dan kapanpun mereka berada. Orang akan merasa

sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau

sampai menjadi pengangguran dan tidak memiliki semangat untuk melanjutkan

hidup. Banyak orang yang mengalami stres dan frustasi dalam kehidupan sehari-

harinya karena masalah pekerjaan ataupun masa depan mereka. Masa remaja

merupakan salah satu fase perkembangan dari kehidupan individu, fase ini terjadi

pada masa transisi atau peralihan dari masa anak-anak menuju masa dewasa. Pada

tahapan ini individu banyak mengalami perubahan-perubahan baik fisik maupun

psikis sehingga berpengaruh terhadap perilakunya.

Menurut Hurlock (2009) masa remaja merupakan masa yang sangat berhubungan

pada penentuan kehidupan di masa depan, karena perilaku dan aktivitas yang

dilakukan pada masa remaja menjadi masa awal dalam mengukir kehidupan yang

lebih baik dimasa depan mereka. Masa yang dilalui oleh remaja ini membuat

mereka mulai dihadapkan pada pilihan-pilihan hidup. Hal ini selaras dengan tugas

perkembangan remaja menurut Havighurst (dalam Yusuf, 2011), siswa SMA

diharapkan dapat menyelesaikan tugas perkembangannya dalam bidang karir yaitu

memilih dan mempersiapkan karir (pekerjaan). Tujuannya adalah agar siswa SMA

mampu memilih pekerjaan yang sesuai dengan kemampuannya, dan

mempersiapkan diri, memiliki pengetahuan dan keterampilan untuk memasuki

pekerjaan tersebut (Yusuf, 2011). Sehingga dapat menghasilkan karir yang

memuaskan seperti yang mereka inginkan sesuai dengan ketrampilan dan

kemampuan mereka masing-masing.

Remaja yang mengalami kemerosotan pada nilai atau prestasi belajarnya, bisa

disebabkan oleh tidak matangnya dalam pengambilan keputusan untuk

menentukan jenjang karir di masa depannya nanti. Jika siswa atau remaja sudah

diberi bekal untuk memilih dengan apa yang dikehendakinya maka hasilnya akan

lebih memuaskan dan lebih maksimal dalam menjalani. Sedangkan siswa atau

remaja yang awalnya tidak diberi bekal untuk memilih keputusan maka hasilnya

akan jauh lebih buruk dan akan mengakibatkan remaja tersebut frustasi,dan tidak

ada semangat untuk menjalaninya. Nilai dan prestasi merekapun juga bakalan

merosot atau menurun jika tidak ada kematangan dalam memilih keputusan.

Perencanaan karir memiliki makna sebagai sebuah identifikasi dan tujuan-tujuan

karir dan penyusunan program seseorang yang berkaitan dengan pekerjaan,

pendidikan, serta pengalaman-pengalaman dalam kerangka perkembangan yang

akan memberikan arah, waktu, dan serangkaian langkah-langkah untuk mencapai

sebuah tujuan karir yang spesifik. Remaja memiliki perasaan ragu-ragu untuk

memasuki dunia kerja ataupun berlanjut ke perguruan tinggi. Banyak remaja yang

belum siap memasuki dunia kerja, salah satunya diakibatkan oleh siswa kurang

percaya atau bahkan tidak memiliki keyakinan terhadap kemampuan yang

dimilikinya.

Page 12: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

3

Terdapat permasalahan karir yang terjadi di sekolah-sekolah. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Ibu X pada tanggal 2 Maret 2013 selaku koordinator BK di

SMK KBFdi kota Madiun beliau mengatakan bahwa masih banyak siswa-siswa di

SMK KBF yang mengalami kebingungan, belum bisa mengambil keputusan karir

setelah lulus sekolah, mereka bingung untuk bekerja atau melanjutkan kuliah.

Antusias siswa untuk melanjutkan kuliah mulai meningkat, siswa aktif mencari

informasi pekerjaan atau pun Perguruan Tinggi. Namun, mereka belum bisa

menentukan pilihan karirnya. Banyak faktor yang melatarbelakangi mereka untuk

melanjutkan kuliah salah satunya keadaan sosio ekonomi keluarga yang terkadang

menghambat mereka untuk melanjutkan kuliah. Hal tersebut sangat mudah

dijumpai di lingkungan sekolah-sekolah, karena banyak siswa yang belum

sepenuhnya mengerti akan pemilihan karir bagi dirinya. Kebanyakan siswa

mengambil dengan asal-asalan karena mengikuti teman atau karena terpaksa

tuntutan keluarga. Peristiwa itu akan menimbulkan siswa mengalami kegalauan

atau tidak percaya diri dengan kemampuannya. Kemungkinan siswa yang

mengalami hal tersebut akan susah dikemudian harinya yaitu akan sulit untuk

menentukan jati diri atau kemampuan untuk memilih sesuatu. Jika dari awal tidak

diberikan pengetahuan atau pilihan-pilihan karir terhadap siswa tersebut maka

kedepannya siswa akan mengalami kesulitan mengambil keputusan dijenjang

karirnya, dan akan mengalami dilema pada pilihan tersebut. (Luluk Sersiana, dkk

2013)

Terdapat juga salah satu siswa lulusan sekolah tersebut yang melanjutkan kuliah

namun mengambil jurusan hukum dengan alasan sudah bosan dengan jurusan

farmasi selama masih duduk di bangku SMK. Terjadi pula fenomena karir di

SMK PGRI 1 MJY berdasarkan wawancara tidak terstruktur dengan Ibu T pada

hari/tanggal Senin, 25 Februari 2013 selaku Koordinator BK di sekolah,

mengatakan bahwa terdapat permasalahan karir yang ada di sekolah. Banyak

siswa yang belum memikirkan masalah karir sehingga belum bisa menentukan

pilihan karirnya. Kebanyakan dari mereka tidak aktif untuk mencari informasi

lowongan pekerjaan. Siswa sangat pasif untuk mencari lowongan pekerjaan dan

kurang memiliki minat terhadap pekerjaan. Hal ini terlihat minat untuk bekerja

dan keyakinan siswa untuk bekerja sangat kurang. Guru BK di sekolah selalu

berusaha memberi informasi dan motivasi kepada siswa agar siswa yakin terhadap

kemampuannya untuk mencapai karir yang diinginkan. Terdapat salah satu siswa

lulusan SMK PGRI 1 MJY jurusan Tehnik Elektro setelah lulus bekerja menjadi

perawat. (Luluk Sersiana, dkk 2013), dalam jurnal Hubungan antara self-efficacy

karir dan persepsi terhadap masa depan karir dengan kematangan karir siswa smk

pgri wonoasri tahun ajaran 2012/2013.

Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa sebagian besar sudah memahami

wawasan karir yang menjadi masalah adalah siswa masih ragu dengan

kemampuannya. Dalam persiapan karir kedepannya selain itu siswa juga masih

bingung menentukan pilihan karirnya, terutama bagi siswa jurusan administrasi

dan perkantoran cenderung belum bisa memikirkan karirnya. Walaupun setelah

lulus banyak siswa SMK PGRI WNSR yang disalurkan oleh pihak sekolah ke

perusahaan-perusahaan yang telah mempunyai ikatan dengan sekolah. Perasaan

Page 13: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

4

ragu-ragu dan tidak dapat menentukan serta memutuskan untuk memasuki dunia

kerja ataupun berlanjut ke perguruan tinggi, belum siap memasuki dunia kerja,

tidak memiliki keberanian memasuki dunia kerja, salah satunya diakibatkan oleh

siswa kurang percaya atau bahkan tidak memiliki keyakinan terhadap kemampuan

yang dimilikinya. Siswa yang kesulitan untuk memilih jurusan atau jenjang karir

yang akan datang akan mempengaruhi motivasi dalam belajar sehingga tidak

maksimal dalam belajar. Jika siswa tidak mempunyai kematangan berpikir sejak

dini maka akan bermasalah dalam pemilihan karir dan akan kesulitan untuk

memilih pekerjaan atau sekolah.

Penelitian-penelitian terdahulu yang berkaitan dengan pengambilan keputusan

karir adalah, Penelitian tentang karir telah banyak sekali dilakukan, antara lain

oleh SriPrihantoro (2007) tentang perencanaan karir siswa kelas X SMAN 2

Majalengkamenunjukkan bahwa 27,8% siswa mempunyai perencanaan karir

rendah, 47,2%perencanaan karir sedang dan 25% mempunyai perencanaan karir

tinggi.

Penelitian yang dilakukan Christina (2009) menunjukkan sebanyak 56siswa

(62,22%) memiliki tingkat career self efficacy rendah. Sementara untukvariabel

pengambilan keputusan karier sebanyak 64 siswa (71,11%) memilikitingkat

pengambilan keputusan karier yang rendah. Ada hubungan antara careerself

efficacy dengan pengambilan keputusan karier diikuti dengan penambahantingkat

pengambilan keputusan karier atau penurunan tingkat career self efficacyakan

diikuti dengan penurunan tingkat pengambilan keputusan karier.

Hasilpenelitian yang dilakukan oleh Sulistiyowati (2010) diketahui bahwa siswa

darikeluarga utuh di SMA Negeri 2 Malang dikategorikan mampu dalam

pengambilankeputusan karier, hal ini ditunjukkan oleh presentase sebesar 95,23%,

sedangkan13siswa dari keluarga broken home di SMA Negeri 2 Malang

dikategorikan kurangmampu dalam pengambilan keputusan karier, hal ini

ditunjukkan oleh presentasesebesar 62,5%.

Hasil penelitian Rubiyanti (2011) menunjukkan bahwa orientasi masadepan

(OMD) remaja di Jatinangor tergolong tinggi, artinya remaja di Jatinangorsudah

memiliki OMD yang jelas. Kontribusi yang paling besar dalam OMDremaja ini

adalah aspek motivasi. Aspek perencanaan dan evaluasi masihtergolong sedang.

Ini menunjukkan bahwa remaja masih membutuhkan arahanuntuk mendapatkan

strategi dan cara-cara di dalam merencanakan masa depannya.Pelatihan motivasi

berprestasi yang dilakukan membantu remaja merencanakandan menetapkan

tujuan dan membuat strategi untuk merealisasikan perencanaan.Setelah pelatihan,

remaja mengungkapkan bahwa dirinya lebih termotivasi untukmelanjutkan

pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, mengetahui strategi untukmeneruskan

pendidikan, mendapatkan pengetahuan mengenai jurusan yangdiminati, dan

pekerjaan yang dapat ditekuni di masa yang akan datang.

Pengambilan keputusan dalam kecerdasan emosi yang rendah dan lebih banyak

dipengaruhi orang lain mengakibatkan proses belajar siswa dan hasil prestasi siswa

menjadi terhambat karena adanya ketidaksesuaian dalam diri individu. Sternberg

Page 14: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

5

(1999) menjelaskan subjectifve expected utility theory, yang menyatakan bahwa

manusia pada dasarnya mengambil keputusan berdasarkan tujuan untuk mendapatkan

kesenangan (mengacu pada positive utility) dan menghindari ketidaksenangan

(mengacu pada negative utility). (Luluk Sersiana, dkk 2013),dalam jurnal Hubungan

antara self-efficacy karir dan persepsi terhadap masa depan karir dengan

kematangan karir siswa smk pgri wonoasri tahun ajaran 2012/2013.

Perkembangan karier seorang remaja ditandai dengan meluasnya penilaian anak

terhadap berbagai masalah dalam memutuskan pekerjaan apa yang akan

dikerjakan di masa yang akan datang (Ginzberg dikutip Sunarto dan Hartono,

1995, h.202). Remaja usia 15-18 tahun sudah dapat memperluas pandangan

mengenai pekerjaan, mengetahui pekerjaan apa yang cocok utuk mereka nantinya

sehingga mereka lebih sadar akan faktor-faktor yang terlibat dalam perencanaan

karier dan mengembangkan konsep diri yang lebih jelas dan tepat. Dalam

perkembangan kognitifnya, remaja tiba pada masa pengambilan keputusan .

Setiap saat pegambilan keputusan kelak akan berpengaruh dalam kehidupannya

dan orang lain. Pengambilan keputusan dimulai dari hal yang sederhana, seperti

memilih warna baju, model pakaian, atau menu makanan. Berdasarkan hasil

Survei Kesehatan Reproduksi. Pengambilan keputusan karir pada remaja

berkaitan dengan beberapa faktor yaitu faktor yang berasal dari dalam diri

individu antara lain, masalah psikologis dan sosial yang dihadapi, belum

matangnya emosi, kurangnya kontrol diri, kemampuan pengambilan keputusan

yang rendah, serta tidak terbiasa mempertahankan usaha untuk mencapai tujuan.

Jika seorang individu memiliki kecerdasan yang rendah maka tidak akan memiliki

pengambilan keputusan karier yang maksimal, dibandingkan individu yang

memiliki kecerdasan emosi yang tinggi akan memiliki pengambilan keputusan

karier yang di inginkan.

Hal di atas membuktikan betapa pentingnya pengambilan keputusan terhadap

anak sekolah, terutama dalam menentukan karier dikehidupannya untuk masa

yang akan datang nanti. Banyak remaja yang salah dalam pengambilan keputusan

untuk memilih jenjang kariernya serta situasi umum di lingkungan sekitarnya

sebelum seorang siswa menentukan pilihan jurusan apa yang hendak ia tuju.

Merekaharus menentukan dengan tepat bidang karir apa, atau jenis pekerjaan apa

yang sesuai dengan mereka. Informasi yang jelas dan lengkap mengenai karier

ataupekerjaan yang akandimasuki memungkinkan siswa untuk dapat mengurangi

masalah yang akan timbul. Mereka dapat menimbang antara potensi diri yang

menyangkut bakat, minat, kepribadian,ketertiban diri, kesenangan, dan kondisi

sosial ekonomi dengan tuntutan yang dibutuhkanuntuk jenis persekolahan, jurusan

studi, dan bidang pekerjaan tertentu.

Kecerdasan emosional merupakan faktor sukses yang menentukan prestasi dalam

organisasi, termasuk pembuatan keputusan, kepemimpinan, terobosan teknis dan

strategies, komunikasi yang terbuka dan jujur, teamwork atau team kerja dan

hubungan saling mempercayai, loyalitas konsumen, serta kreativitas dan inovasi.

Individu yang berpendidikan tinggi merupakan aset penting yang menentukan dan

mencerminkan kinerja perguruan tinggi yang bersangkutan. Perlunya mengkaitkan

antara pengambilan keputusan karier siswa-siswi dengan penilaian yang

berhubungan dengan kecerdasan emosi adalah bahwa kecerdasan emosi ternyata

Page 15: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

6

lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk mencari manfaat dan

potensi mereka, serta mengaktifkan aspirasi dan nilai-nilai yang paling dalam,

mengubahnya dari apa yang mereka pikirkan menjadi apa yang mereka jalani dalam

aktivitas sehari-hari.

Pentingnya kecerdasan emosi dalam pengambilan keputusan karir remaja dalam

memutuskan pilihannya. Dalam rangka memenuhi kebutuhan karirnya maka

individu akan memberikan arti, pandangan, tanggapan dan kesimpulan terhadap

masa depan karirnya, atau dengan kata lain individu akan melakukan persepsi

terhadap masa depan karirnya. Bila individu merasa masa depan karirnya dapat

memenuhi kebutuhan karirnya untuk mencapai tujuan karirnya maka mereka akan

membentuk persepsi yang positif terhadap masa depan karirnya. Sebaliknya bila

individu merasa masa depan karirnya tidak dapat memenuhi kebutuhan karirnya

sehingga tidak dapat mencapai tujuan karirnya maka mereka akan membentuk

persepsi yang negatif terhadap masa depan karirnya. Kecerdasan emosi

mempunyai peran yang penting dalam semua lapangan kehidupan. Orang yang

cerdas secara emosionalnya ia akan terampil dalam memotivasi diri, mengelola

diri dan menjali hubungan dengan orang lain dalam rangka mencari informasi

yang sesuai dengan keadaan dirinya. Kecerdasan emosi ini berkenan dengan

kemampuan seseorang untuk memahami serta menanggapi secara tepat perasaan

orang lain, serta dalam memelihara hubungan baik dengan orang lain ang secara

keseluruhan juga dalam mengambil keputusan karirnya.

Dengan mengetahui adanya keterkaitan antara pengambilan keputusan karier dengan

kecerdasan emosional, maka diharapkan para pengambil keputusan di institusi

pendidikan tersebut dapat mengikutsertakan pertimbangan yang berkaitan dengan

emosi dalam kehidupan organisasional, dan belajar menghargai dengan lebih baik

serta mengelola emosi pada diri kita sendiri dan orang lain. Tujuan dari penelitian ini

adalah untuk mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan proses

pengambilan keputusan karir pada remaja. Manfaat penelitian adalah agar kita

mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan proses pengambilan

keputusan karir pada remaja, sehingga dapat meningkatkan siswa-siswi dalam

pemilihan karier kedepannya.

Kecerdasan Emosi

Goleman (2001) kecerdasan emosi merupakan kemampuan mengenali perasaan

kita sendiri dan perasaan orang lain, kemampuan memotivasi diri sendiri dan

kemampuan mengola emosi dengan baik pada diri sendori dan dalam hubungan

dengan orang lain. Yang artinya kemampuan untuk memotivasi diri sendiri dan

bertahan terhadap frustasi, mengendalikan dorongan hati dan tidak melebih-

lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan menjaga agar beban stres tidak

melumpuhkan kemampuan berpikir, dan berempati.

Menurut Shapiro (1998) kecerdasan emosi merupakan kemampuan memantau diri sendiri atau orang lain yang melibatkan mengendalian diri, semangat serta kemampuan untuk membedakan dan menanggapi dengan tepat suasana hati, tempramen, motivasi, dan hasrat orang lain. Salovey dan Mayer (1993)

Page 16: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

7

mendefinisikan kecerdasan emosi sebagai himpunan bagian dari kecerdasan sosial yang melibatkan kemampuan pada orang lain, memilah-milah semuanya dan menggunakan informasi ini untuk membimbing pikiran dan tindakan. Maksudnya adalah jika seseorang menemui situasi negatif orang tersebut tidak lantas membalas dengan emosi yang negatif, tetapi dia akan menelaah dan memikiran reaksi yang akan dikeluarkan agar tidak terdampak negatif pula sehingga emosi yang keluar adalah kebijakan. Dari pendapat para ahli diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa kecerdasan emosi adalah kemampuan seorang individu untuk menggunakan emosinya secara baik, yang ditandai dengan pengontrolan diri, pemahaman seberapa jauh baik buruk dan apakah bermanfaat bagi dirinya dalam setiap tindakan maupun perbuatannya. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kecerdasan Emosi Perkembangan manusia sangat dipengaruhi oleh dua faktor, yaitufaktor internal dan faktor eksternal.Faktor internal adalah individu yangmemiliki potensindan kemampuan untuk mengembangkan potensi yangdimiliki tersebut, sedangkan faktor eksternal adalah dukungan darilingkungan disekitarnya untuk lebih mengoptimalkan dari sejua potensiyang dimilikinya, terutama kecerdasan emosional.Goleman mengatakan bahwa kecerdasan emosi juga dipengaruhioleh kedua faktor tersebut, diantaranya faktor otak, faktor keluarga, faktor lingkungan sekolah. Berdasarkan uraian tersebut, maka faktor-faktor yangmempengaruhi terbentuknya kecerdasan emosional adalah:a. Faktor otak,b. Fungsi lingkungan keluarga, c.Faktor lingkungan sekolah, d. Faktor lingkungan dan dukungan sosial Aspek-Aspek Kecerdasan Emosi Goleman (2001) mengadaptasi aspek-aspek kecerdasan emosi yang telah diungkap, yaitu: (1) Mengenali emosi, merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi (metamood) kesadaran seseorang akan emosinya sendiri.(2) Mengelola emosi, kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. (3) Memotivasi diri, yaitu kemampuan prestasi yang harus memiliki motivasi dalam diri individu, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis dan keyakinan diri.(4) Mengenali emosi orang lain (berempati), Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.(5) Membina hubungan yang baik dengan orang lain, Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Orang-orang ini populer dalam lingkungannya dan menjadi teman yang menyenangkan karena kemampuannya berkomunikasi.

Page 17: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

8

Pengambilan keputusan Karir

Teori perkembangan karir (developmental career choice) adalah teori dari Eli

Ginzberg yang menyatakan bahwa anak-anak dan remaja melalui tiga tahap pilihan

karir, yaitu: fantasi, tentatif, dan realistis (Ginzberg, 1972; Ginzberg dkk, 1951).

Dapat dikatakan bahwa hampir semua individu mempunyai bidang perilaku tertentu,

dimana mereka kurang percaya diri dan kurang yakin akan kemampuan dirinya.

Adanya ketidak percayaan diri ini dapat membatasi jumlah pilihan karir atau

keberhasilan dalam karir yang dipilihnya (Betz, 2004). Dalam hal ini dikaitkan

dengan karir, dimana siswa pada dasarnya memiliki banyak alternatif pilihan karir.

Untuk memutuskan suatu hal berkaitan dengan karirnya maka peserta didik tersebut

harus memiliki keyakinan diri yang cukup kuat. Ketika mereka ditanya ingin menjadi

apa setelah besar, jawaban yang diberikan oleh anak-anak kecil mungkin berkisar dari

menjadi seorang dokter, pahlawan super, guru, bintang film, atau sejumlah pekerjaan

lainnya. Di masa anak-anak, masa depan terlihat seolah-olah mengandung berbagai

kemungkinan yang tidak terbatas.

Menurut Ginzberg, Axelrad, dan Herma (1951) perkembangan karier dibagi

menjadi 3 tahapan pokok, yaitu :

1. Tahap Fantasi : 0 – 11 tahun (masa sekolah dasar)

2. Tahap Tentatif : 12 – 18 tahun (masa sekolah menengah)

3. Tahap Realistis : 19 – 25 tahun (masa perguruan tinggi)

Menurut Ginzberg, sampai usia sekitar 11 tahun, pilihan karir anak-anak berada di

tahap fantasi. Antara usia 11 hingga 17 tahun, perkembangan karir remaja berada di

tahap tentatif, yang merupakan suatu masa transisi dari tahap fantasi masa anak-anak

menuju tahap pengambilan keputusan yang realistis di masa dewasa muda. Ginzberg

berpendapat bahwa remaja mengalami kemajuan dari tahap mengevaluasi minat

mereka (11 hingga 12 tahun) ke tahap mengevaluasi kepastian mereka (13 hingga 14

tahun) ke mengevaluasi nilai-nilai mereka (15 hingga 16 tahun). Sekitar usia 17

hingga 18 tahun, pemikiran mereka mengalami peralihan dari pilihan karir yang lebih

bersifat subjektif ke pilihan karir yang lebih bersifat realistis.

Pada tahapan eksplorasi remaja mulai menerapkan pilihan-pilihan yang dipikirkan pada

tahap tentative akhir. Individu akan menimbang-nimbang beberapa kemungkinan

pekerjaan yang mereka anggap sesuai dengan bakat, minat, serta nilai-nilai mereka,

namun kebanyakan mereka belum berani mengambil keputusan tentang pekerjaan

mana yang paling tepat. Dalam hal ini masalah memilih sekolah lanjutan yang

sekiranya sejalan dengan karier yang akan mereka tekuni. Pada tahap berikutnya, yakni

tahap kristalisasi, remaja mulai merasa mantap dengan pekerjaan/karier tertentu. Berkat

pergaulan yang lebih luas dan kesadaran diri yang lebih mendalam, serta pengetahuan

akan dunia kerja yang lebih luas, maka remaja makin terarah pada karier tertentu

meskipun belum mengambil keputusan final. Akhirnya, pada tahap spesifikasi remaja

sudah mampu mengambil keputusan yang jelas tenteng karier yang akan dipilihnya.

Apabila seseorang dihadapkan pada beberapa option, satu per satu diseleksi,

kemudian akan ditemukan satu yang paling memuaskan. Pada pengambilan

keputusan Wason & Johnson-Laird (dalam Strenberg, 1999) menyebutkan bahwa

Page 18: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

9

proses seleksi untuk memilih satu dari berbagai alternatif berhubungan dengan

penalaran. Dengan penalaran akan didapat sebuah keputusan. Menurut Pasupathi,

dkk. (2001) dalam proses pengambilan keputusan yang bijaksana ada lima

kriteria, yakni: (1) pengetahuan faktual mengenai hidup, (2) mengetahui prosedur

dalam kehidupan, (3) memahami perjalanan hidup yang sudah dilalui, (4) nilai-

nilai yang dianut, dan (5) rekognisi dan menejemen ketidakpastian. Pasupathi,

dkk. (2001) dalam penelitiannya membandingkan kebijaksanaan pengambilan

keputusan pada remaja dengan orang dewasa. Hasil yang diperoleh menunjukkan

bahwa remaja menunjukkan tingkat yang lebih rendah dalam kebijaksanaan

pengambilan keputusan . Hal ini berarti bahwa di dalam proses pengambilan

keputusan seseorang dituntut untuk bersikap bijaksana sehingga alternatif pilihan

yang ada dapat dipilih dengan tepat.

Pengambilan keputusan karir dapat terjadi pada individu yang sedang mengalami

pemilihan karir dari setiap option yang telah dipilih sebelumnya. Pengambilan

keputusan karir dapat dialami oleh semua kalangan remaja,khusunya pada remaja

yang sedang menempuh jenjang yang lebih tinggi. Dalam pengambilan keputusan

karir pada remaja adalah proses pemecahan masalah dengan menentukan pilihan

dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan

yang diinginkan, tujuan yang diinginkan disini adalah karir. Dimana banyak

remaja yang bingung akan pilihan terhadap karirnya dalam menentukan pilihan

yang harus dipilih, tidak sedikit remaja yang terkecoh akan sebuah pilihan yang

menjadi pilihan karirnya. Fenomena pada kalangan remaja tidak sedikit dari

mereka mengalami kesalahan dalam memilih suatu pilihan terhadap karirnya,

diantaranya adalah pemilihan karir yang kurang tepat, salah dalam memilih

jurusan. Hal tersebut yang masih terjadi dikalangan remaja dari dulu sampai

sekarang, kebanyakan dari mereka memilih atas kehendak orangtua,teman atau

sahabat,dan lingkungan sekitar tanpa harus memikirkan jangka panjang atau

resiko dari memilih karena terpaksa dan ikut-ikutan semata. Karena dalam hal

tersebut remaja sulit dalam mengikuti pelajaran dan mengimbanginya, oleh sebab

itu nilai dan prestasi merekalah yang menjadi sasaran atau dampak dari pemilihan

karir yang kurang tepat dari minat dan bakat mereka di bidangnya.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan keputusan Karir Kemdal dan Montgomery (dalam Raynard, Crozier, & Svensen, 1997) mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi pengambilan keputusan , antara lain: 1) Preference : berkaitan dengan keinginan, harapan, dan tujuan. 2) Belief : berkaitan dengan hipotesis dari teori, misalnya mengenai konsekuensi dari keputusan yang diambil. 3) Emotion : berkaitan dengan perasaan (mood ), reaksi negatif atau positif terhadap situasi yang berbeda, orang lain dan alternatif-alternatif. 4) Action : berkaitan dengan interaksi individu dengan lingkungan dalam pencarian informasi,berdiskusi dengan orang lain, membuat rencana, dan membuat komitmen. 5) Circumstance : melibatkan semua hal di luar kontrol individu, seperti peristiwa eksternal, lingkungan, dan pengaruh dari orang lain.

Page 19: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

10

Aspek-Aspek Yang Mempengaruhi Pengambilan keputusan Karir Menurut Betz (2004) memiliki lima aspek utama. Kelima aspek tersebut adalah : (1) Penilaian Diri (Self-Asppraisal), merupakan suatu kemampuan untuk menilai kemampuan orang itu sendiri secara lebih akurat atau lebih baik lagi, berhubungan dengan minat dan nilai-nilai karena terkait dengan keputusan pendidikan dan karier. (2) Informasi Kerja (Occupational Information), merupakan suatu kemampuan untuk mencari sumber informasi tentang jurusan kuliah dan pekerjaan, termasuk kemampuan untuk mengidentifikasi dan berbicara dengan orang yang sudah bekerja di tempat kerja yang menurutnya menarik. (3) Seleksi Tujuan (Goal Selection), merupakan suatu kemampuan untuk mencocokkan karakteristik sendiri dengan tuntutan dan manfaat karier sehingga dapat mengidentifikasi satu atau lebih jurusan atau karier yang ingin dikejar/dipilih. (4) Perencanaan (Planning), mengetahui bagaimana menerapkan pilihan pendidikan atau karier, termasuk mendaftar di program pendidikan, mencari pekerjaan, menulis resume dan wawancara pekerjaan. (5) Penyelesaian Masalah (Problem Solving), merupakan suatu kemampuan untuk mengetahui rencana alternatif atau strategi kita lakukan ketika rencana yang kita buat tidak sesuai dengan yang kita inginkan. Hubungan Antara Kecerdasan Emosi Dengan Pengambilan Keputusan Karir PadaRemaja Kecerdasan emosi adalah kemampuan memotivasi diri sendiri. Remaja yang memiliki kemampuan diri memotivasi akan menjadi remaja yang yakin dengan dirinya sendiri dan memiliki rasa percaya diri yang tinggi sehingga menganggap bahwa tantangan menjadi peluang. Menurut Goleman (2001) ada beberapa aspek untuk mengetahui seseorang memunculkan ciri-ciri kecerdasan emosi yaitu : (1) Mengenali emosi, merupakan suatu kemampuan untuk mengenali perasaan sewaktu perasaan itu terjadi (metamood) kesadaran seseorang akan emosinya sendiri.(2) Mengelola emosi, kemampuan individu dalam menangani perasaan agar dapat terungkap dengan tepat atau selaras sehingga tercapai keseimbangan dalam diri individu. (3) Memotivasi diri, yaitu kemampuan prestasi yang harus memiliki motivasi dalam diri individu, yang berarti memiliki ketekunan untuk menahan diri terhadap kepuasan dan mengendalikan dorongan hati, serta mempunyai perasaan motivasi yang positif, yaitu antusianisme, gairah, optimis dan keyakinan diri.(4) Mengenali emosi orang lain (berempati), Individu yang memiliki kemampuan empati lebih mampu menangkap sinyal-sinyal sosial yang tersembunyi yang mengisyaratkan apa-apa yang dibutuhkan orang lain sehingga ia lebih mampu menerima sudut pandang orang lain, peka terhadap perasaan orang lain dan lebih mampu untuk mendengarkan orang lain.(5) Membina hubungan yang baik dengan orang lain, Orang-orang yang hebat dalam keterampilan membina hubungan ini akan sukses dalam bidang apapun. Orang berhasil dalam pergaulan karena mampu berkomunikasi dengan lancar pada orang lain. Kecerdasan emosional merupakan faktor sukses yang menentukan prestasi dalam

organisasi, termasuk pembuatan keputusan, kepemimpinan, terobosan teknis dan

strategies, komunikasi yang terbuka dan jujur, teamwork atau team kerja dan

hubungan saling mempercayai, loyalitas konsumen, serta kreativitas dan inovasi.

Page 20: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

11

Individu yang berpendidikan tinggi merupakan aset penting yang menentukan dan

mencerminkan kinerja perguruan tinggi yang bersangkutan. Perlunya mengkaitkan

antara pengambilan keputusan karier siswa-siswi dengan penilaian yang

berhubungan dengan kecerdasan emosi adalah bahwa kecerdasan emosi ternyata

lebih banyak memberikan motivasi kepada siswa-siswi untuk mencari manfaat dan

potensi mereka, serta mengaktifkan aspirasi dan nilai-nilai yang paling dalam,

mengubahnya dari apa yang mereka pikirkan menjadi apa yang mereka jalani dalam

aktivitas sehari-hari. Secara realita, perasaan memberi kita informasi penting dan

berpotensi menguntungkan setiap saat.

Umpan balik inilah yang berasal dari hati, bukan hanya pikiran di kepala saja

yang menyalakan kreativitas, membuat jujur terhadap diri sendiri, menjalin

hubungan baik dengan orang lain yang saling mempercayai, memberi panduan

nurani bagi hidup dan karir, menuntun kita kepada kemungkinan yang tidak

terduga, dan malah bisa menyelamatkan diri kita dari kehancuran. Kecerdasan

emosional menuntut kita untuk belajar mengakui dan menghargai perasaan, pada

diri kita dan orang lain serta untuk menanggapinya dengan tepat, menerapkan

dengan efektif informasi dan energi emosi dalam kehidupan dan pekerjaan sehari-

hari. Dengan mengetahui adanya keterkaitan antara pengambilan keputusan

karier dengan kecerdasan emosional, maka diharapkan para pengambil keputusan

di institusi pendidikan tersebut dapat mengikutsertakan pertimbangan yang

berkaitan dengan emosi dalam kehidupan organisasional, dan belajar menghargai

dengan lebih baik serta mengelola emosi pada diri kita sendiri dan orang lain.

Aspek kecerdasan emosi bisa mengidentifikasi seorang remaja berani mengambil

keputusan kariernya atau tidak. Dilihat dari memotivasi diri, mengenali emosi,

mengelola emosi, mengenali emosi orang lain,dan dapat membina hubungan yang

baik dengan orang lain. Ciri remaja yang mampu memotivasi diri yaitu memiliki

pandangan terhadap karier yang telah dituju, sehingga ia mulai mencari informasi

kerja tentang jurusan kuliah/pekerjaan yang diminatinya. Ini juga ditunjukkan dari

hasil penelitian dari Gunarsa dan Gunarsa (dikutip Agustina, 2006) mengemukakan

bahwa masa remaja merupakan masa kritis, karena individu menghadapi ragam

perubahan biologis dan psikologis dalam proses mencari identitas baru atau jati diri

dalam menghadapi tantangan untuk memecahkan persoalan hidup. Masa remaja

dihadapkan pada berbagai masalah yang harus dipecahkan dan salah satu

permasalahan itu adalah mengenai tujuan karier yang harus dicapainya pada masa

yang akan datang melalui suatu proses perencanaan yang matang. Kartono (1985,)

berpendapat bahwa jenis keputusan yang sangat penting dan mendasar bagi seseorang

terutama pada fase remaja adalah keputusan mengenai pasangan hidup dan karier.

Manusia dalam menjalani hidup perlu merencakanan masa depan. Perencanaan masa

depan menyangkut banyak hal dan salah satu yang penting adalah karier. Pada masa

remaja, pemilihan karier merupakan saat remaja mengarahkan diri pada suatu tahapan

baru dalam hidup mereka, remaja mulai melihat posisi mereka dalam kehidupan,

serta menentukan ke arah mana mereka akan membawa kehidupannya.

Stein dan Book (2002) menyatakan bahwa istilah “kecerdasan emosi” pertama

kali dilontarkan pada tahun 1990 oleh psikolog Peter Salovet dari Harvard

University dan John Mayer dari University of New Hampshire untuk

Page 21: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

12

menerangkan kualitas-kualitas emosional yang tampaknya penting bagi

keberhasilan. Kualitas-kualitas ini antara lain adalah empati, mengungkapkan dan

memahami perasaan, mengendalikan amarah, kemamdirian, kemampuan

menyesuaikan diri, disukai, kemampuan memecahkan masalah antar pribadi,

ketekunan, kesetiakawanan, keramahan dan sifat hormat.

Kecerdasan emosi dapat dikelompokkan ke dalam lima ranah, yaitu: intra pribadi,

antar pribadi, penanganan terhadap stres, penyesuaian diri, dan suasana hati.

Kelima ranah ini kemudian dikelompokkan lagi kedalam lima belas unsur yaitu:

kesadaran diri, asertifitas, kemandirian, penghargaan diri, aktualisasi diri, empati,

tanggung jawab sosial, hubungan antar pribadi, pemecahan masalah, uji realitas,

sikap fleksibel, ketahanan menanggung stres, pengendalian impuls, kebahagiaan,

dan optimisme. Goleman (2000) kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk

memotivasi diri sendiri dan bertahan terhadap frustasi, mengendalikan dorongan

hati dan tidak melebih-lebihkan kesenangan, mengatur suasana hati, dan menjaga

agar beban stres tidak melumpuhkan kemampuan berpikir, dan berempati.

Pada saat memilih alternatif-alternatif tersebut diperlukan proses berpikir, yaitu

pengambilan keputusan (decision making). Sternberg (1999) menjelaskan

subjectifve expected utility theory, yang menyatakan bahwa manusia pada

dasarnya mengambil keputusan berdasarkan tujuan untuk mendapatkan

kesenangan (mengacu pada positive utility) dan menghindari ketidaksenangan

(mengacu pada negative utility). Kedua hal tersebut secara menyertainya.

Kemungkinan itu sendiri ada empat hal yang perlu dijadikan pedoman untuk

pengambilan keputusan , yakni: (1) memunculkan kemungkinan sederhana, (2)

meniadakan kemungkinan yang akan muncul, (3) mengkombinasikan dua

kemungkinan yang sama-sama menguntungkan, dan (4)mengkombinasikan dua

kemungkinan yang berbeda. Herbert Simon (dalam Sternberg, 1999) yang

mendapat Nobel Prize inEconomics menyatakan bahwa manusia tidak

membutuhkan hal-hal yang tidak rasional, namun membutuhkan hal-hal yang

rasional, yakni kepuasan. Apabila seseorang dihadapkan pada beberapa option,

satu per satu diseleksi, kemudian akan ditemukan satu yang paling memuaskan.

Eksplorasi, pengambilan keputusan , dan perencanaan berperan penting dalam pilihan

karir remaja (Feldman & Whitcomb, 2005; Germeijs & DeBoeck, 2003; Millar &

Shevlin, 2003; Quimby & O’ Brien, 2004; Spokane, 2000). Penelitian M. Coetee &

D. Schreuder menyatakan bahwa perceiving & identifying yang merupakan

seseorang dalam menilai dan mengekspresikan emosi secara tepat berpengaruh positif

terhadap pengambilan keputusan karir terhadap remaja (Cameli, 2003). Salovey dan

Mayer (1990) menyatakan pula setiap orang memiliki perbedaan dalam menampilkan

kecerdasan emosinya mereka. Individu yang menilai dan mengekspresikan

(mengekspresikan dan menanggapi) emosi mereka secara akurat, cenderung akan

lebih dapat dipahami oleh orang yang berinteraksi dengan mereka. Mereka juga

memiliki potensi untuk memberi pengaruh yang lebih baik pada orang lain ketika

mereka mampu merasakan emosi dari lawan interaksinya. Mereka juga mampu

mengembangkan empati (kemampuan untuk memahami perasaan orang lain dari

pengalaman pribadi sebelumnya). Kecerdasan emosional dianggap sebagai faktor

yang berpotensi dan menyebabkan sikap, perilaku, dan hasil yang lebih positif,

Page 22: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

13

(Cameli 2003) yang pada akhirnya berhubungan terhadap karir seseorang (Coper

1997; Goleman 1998). Penelitian Abraham Carmeli yang meneliti tentang pengaruh

kecerdasan emosional terhadap komitmen dimana remaja akan memilih karirnya

dimasa akan datang.

Begitupun untuk remaja kelas XII SMA yang akan lulus, dijumpai sebuah kasus

seorang remaja masih mengalami kebingungan hendak melanjutkan kemana atau

mengambil jurusan apa di perguruan tinggi, sehingga remaja tersebut harus

mengikuti serangkaian psikotes untuk mengetahui minat dan bakatnya.

Wawancara juga dilakukan pada seorang remaja kelas X SMA yang akan naik ke

kelas XI. Saat ditanya jika sudah lulus mau kuliah dimana dan bekerja dibidang

apa, siswa tersebut menjawab kalau dia masih bingung dan tidak tahu hendak

mengambil jurusan apa diperguruan tinggi nantinya. Saat ini remaja tersebut

sudah memilih jurusan IPA, namun dia masih tidak yakin dengan pilihannya

karena dia tidak tahu setelah lulus mau kuliah dimana dan dia masih ragu apakah

jurusan IPA cocok untuk dirinya.

Sedangkan faktor yang berasal dari luar individu antara lain, persoalan keluarga,

pengaruh negatif dari teman sebaya, dan pengaruh negatif dari komunitas.

Pengambilan keputusan oleh remaja adalah masalah pengambilan keputusan

memilih jurusan di SMA. Berdasarkan praktikum layanan BK karir yang

dilakukanoleh Bintari dkk (2012) di SMAN 3 SGRJ, banyak siswa yang memilih

jurusan yang salah disebabkan oleh ajakan teman, gengsi (jurusan IPA sering

dilihat lebih baik daripada jurusan IPS), dan paksaan orang tua yang tidak

menoleh prestasi belajar dan minat bakat anaknya. (Luluk Sersiana, dkk 2013)

Pada kenyataannya sekarang, adakejadian seorang remaja SMA masih mengalami

kesulitan dan kebimbangan untuk memilih jurusan, apakah akan mengambil

jurusan IPA atau IPS yang sesuai dengan kemampuan mereka. Begitu pula ketika

akan masuk keperguruan tinggi ada kejadian mahasiswa yang harus berpindah –

pindah dari suatu jurusan ke jurusan lain karena ia merasa jurusan yang ia pilih

tidak tepat baginya. Ada juga kejadian mahasiswa yang masih bingung dalam

memilih mata kuliah pilihan karena belum mengetahui bidang pekerjaan apa yang

ditekuninya setelah lulus nanti. Masih dapat dijumpai juga seorang yang setelah

lulus dari sekolah menengah ataupun perguruan tinggi tidak tahu hendak

melanjutkan kemana atau bekerja dimana. Ada pula kejadian seorang sarjana

bekerja dalam suatu pekerjaan yang tidak sesuai dengan displin ilmu yang telah

diambilnya selama ini. Berdasarkan wawancara yang dilakukan dengan seorang

mahasiswa yang pindah jurusan dari fakultas teknik ke fakultas psikologi,

ditemukan permasalahan bahwa sewaktu di fakultas teknik sipil mahasiswa

tersebut tidak bisa mengikuti materi kuliah dengan baik, nilainya selalu jelek

sehingga akhirnya IPKnya juga tidak sesuai dengan harapannya. Menurutnya

materi kuliah teknik sipil sangat susah sehingga dia merasa tidak mampu untuk

mengikuti kuliah tersebut.

Dalam penelitian ini membahas tentang pentingnya kecerdasan emosional dalam

memanage emosi diri sendiri maupun orang lain yang dialami oleh para remaja

dalam mencapai keinginannya yang seringkali mengakibatkan emosi

Page 23: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

14

disfungsional. Individu yang cerdas secara emosional akan mudah untuk

mengenali, mengelola dan menggunakan emosi mereka untuk menghilangkan

hambatan emosi tersebut serta dapat mudah mencapai keinginan karirnya lebih

matang daripada orang-orang dengan kecerdasan emosional yang cenderung

rendah. Kecerdasan emosional memungkinkan orang untuk mudah

mengendalikan stres ini secara efektif dan mencegah efek negatif pada sikap

seseorang, sikap terhadap keinginannya mencapai karir maupun dampak pada

orang lain. Emmerling dan Cherniss (2003) berpendapat bahwa emosi memainkan

peranan penting dalam karir dan proses pengambilan keputusan dan kecerdasan

emosional individu yang berkembang dapat menyebabkan keputusan yang lebih

lengkap untuk mendapat hasil yang lebih memuaskan dalam karir mereka, dan

nilai-nilai pribadi serta aspirasinya. Remaja sering kali melakukan eksplorasi

karir dan melakukan pengambilan keputusan yang sampai taraf tertentu disertai

dengan ambiguitas, ketidakpastian, dan tekanan. Kebanyakan pengambilan

keputusan yang dilakukan remaja pada karirnya diambil dengan tiba-tiba dan

tidak ada perencanaan terlebih dahulu. Banyak remaja yang tidak cukup dalam

melakukan pengambilan keputusan terhadap karirnya dari konselor di Sekolah

mereka.

Rogers (1972), membagikan masa remaja kepada tiga peringkat iaitu awal remaja

(12 – 15 tahun), pertengahan remaja (15 – 18 tahun) dan akhir remaja (18 – 22

tahun). Namun begitu, umur akhir remaja masih dipertikaikan lagi kerana terdapat

perbezaan budaya dan negara yang membezakan peringkat akhir remaja.

Steinberg (1993) dan Steinberg dan Belsky (1991) mengemukakan teori

pergolakan dan tekanan mengatakan masa remaja adalah satu peringkat pertikaian

emosi yang tidak dapat dielakkan.

Individu dewasa perlu memberi bimbingan pengalaman dengan remaja. Dewasa

membantu remaja membuat pilihan dalam hal-hal pribadi, pekerjaan/karir dalam

pengambilan keputusan. Persepsi remaja tentang masa depan adalah

berkaitandengan pilihan pekerjaan yang lebih luas, sesuai dengan keperluan dan

minatmereka. Erikson berpendapat rancangan hidup adalah usaha remaja

membuktikanbahawa mereka mempunyai identitas sendiri. Usaha remaja mencari

identiti mungkinmenjadi amat sukar dengan terdapatnya berbagai-bagai pilihan

nilai dalam diriremaja tentang masa hadapan mereka.Seltzer dan Waterman

(1996), menjelaskan wujud frameworklessness dalam hidup remaja ialah keadaan

sementara di mana terdapat kekurangan panduan, arahan dan batasan dalam

kehidupan.

Page 24: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

15

Hipotesa

Ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan keputusan karir

pada remaja. Jadi semakin tinggi kecerdasan emosi yang dimiliki oleh siswa-

siswi, maka akan semakin tinggi pula pengambilan keputusan karirnya. Karena

siswa-siswi yang memiliki kecerdasan emosi tinggi maka akan mudah untuk

mengambil keputusan karir dengan baik. Sebaliknya semakin rendah kecerdasan

emosi yang dimiliki siswa-siswi, maka akan semakin rendah pula pengambilan

keputusan karirnya.

METODE PENELITIAN

Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian menggunakan penelitian kuantitatif, dengan bertujuan

mengetahui hubungan antara variabel bebas dan terikat. Metode kuantitatif adalah

metode yang digunakan untuk meneliti pada populasi atau sampel tertentu

(Sugiyono, 2012).

KECERDASAN

EMOSI

PENGAMBILAN

KEPUTUSAN

KARIR

Pengambilan keputusan karir yang tepat dapat

dilakukan oleh remaja yang memiliki

kecerdasan emosi yang tinggi. Dalam hal ini

adalah pengambilan keputusan karir yang akan

dipilih.

Ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan

pengambilan keputusan karir pada remaja.

Page 25: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

16

Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di sekolah SMK N 1 Buduran Sidoarjo. Penelitian ini dilaksanakan pada tanggal 19-24 Oktober 2015. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMK N 1 Buduran Sidoarjo yaitu dengan populasi sampel sebanyak 245 subjek. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan non random sampling. Non random sampling merupakan teknik dalam memilih sampel, peneliti tidak mempunyai pertimbangan lain kecuali berdasarkan kemudahan saja.Alasan peneliti menggunakan teknik tersebut adalah untuk memudahkan peneliti dalam proses pengumpulan data. Variabel dan Instrumen Penelitian Kecerdasan emosi merupakan kemampuan seorang individu untuk menggunakan emosinya secara baik, yang ditandai dengan pengontrolan diri, pemahaman seberapa jauh baik buruk dan apakah bermanfaat bagi dirinya dalam setiap tindakan maupun perbuatannya. Sedangkan pengambilan keputusan karier adalah pemecahan masalah dengan menentukan pilihan dari beberapa alternatif untuk menetapkan suatu tindakan dalam mencapai tujuan yang diinginkan, tujuan yang diinginkan disini adalah karier. Peneliti menggunakan skala yang disusun oleh Goleman, 2002. Berikut ini adalah skala kecerdasan emosional siswa-siswi disusun dari 5 indikator utama, sesuai dengan teorinya Danil Goleman, yaitu: 1. Mengenali emosi, 2. Mengelola emosi, 3. Memotivasi diri, 4. Mengenali emosi orang lain (berempai), dan 5. Membina hubungan yang baik dengan orang lain. Sedangkan pengambilan keputusan karir adalah manusia dalam menjalani kehidupan selalu dihadapkan pada sebuah atau beberapa pilihan yang menentukan individu yang bersangkutan untuk memilih salah satu diantaranya. Peneliti menggunakan modifikasi skala Cindy Adi Pertiwi, 2010. Berikut ini adalah skala pengambilan keputusan karir siswa-siswi disusun dari 5 indikator utama, sesuai teorinya Betz (2004) yaitu: (1) Penilaian Diri, (2) Informasi Kerja, (3) Seleksi Kerja, (4) Perencanaan, (5) Penyelesaian Masalah. Ada dua variabel yang diteliti oleh peneliti, yaitu variabel bebasnya adalah kecerdasan emosi dan variabel terikatnya adalah pengambilan keputusan karir. Model skala yang digunakan adalah skala Likert, berisikan point yang menunjukkan nilai sangat setuju (ST), setuju (S), tidak setuju (TS), dan sangat tidak setuju (STS). Item pernyataan terdiri dari item yang bersifat Favorableyang mendukung indikator variabel yang diungkap dan item-item unfavorable yang menunjukkan tidak mendukung dengan indikator yang diungkap. Validitas Instrumen Proses validasi alat ukur ini menggunakan metode Try Out, skala disebar kepada subjek peneliti sesuai dengan kategori untuk digunakan validasi instrumen. Selanjutnya skor pada item yang tidak valid tidak digunakan dalam penelitian. Dalam validitas item pada alat ukur Kecerdasan Emosi didapatkan jumlah item yang valid yaitu sebanyak 37 item, adapun penjelasan nilai validitas dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Page 26: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

17

Reabilitas

Tabel 1. Indeks Validitas dan Reabilitas Alat Ukur Penelitian

Alat Ukur Jumlah Item

Diberikan

Jumlah Item

Valid

Indeks

Validitas

Alpha

Kecerdasan

Emosi

60 37 0,321 - 0,654 0,928

Berdasarkan tabel diatas skala Kecerdasan Emosi yang diujikan, mendapatkan 13

item yang valid dari 60 item. Indeks validitas yang diujikan berkisar antara 0,321

- 0,654.

Dalam menguji validitas ini menggunakan SPSS 21. Sedangkan pada validitas

item pada alat ukur Pengambilan keputusan didapatkan jumlah item yang valid

yaitu sebanyak 27 item, adapun juga penjelasan nilai validitas dapat dilihat pada

tabel dibawah ini.

Tabel 2. Indek Validitas Alat Ukur Penelitian

Alat Ukur Jumlah Item

Diberikan

Jumlah Item

Valid

Indeks

Validitas

Alpha

Pengambilan

keputusan

33 27 0,354 – 0,667 0,899

Berdasarkan tabel diatas skala Pengambilan Keputusan yang diujikan,

mendapatkan 29 item yang valid dari 33 item. Indeks validitas yang diujikan

berkisar antara 0,354 – 0,667. Uji validitas ini menggunakan SPSS versi 21.

Berdasarkan tabel Kecerdasan Emosi dan Pengambilan Keputusan diatas dapat

disimpulkan bahwa kedua instrumen yang dipakai dalam penelitian ini reliabel

jika dibandingkan dengan syarat cronbach alpha yaitu 0,60 atau 60% (Priyatno,

2011). Hal ini membuktikan bahwa kedua instrumen yang digunakan dalam

penelitian ini memiliki tingkat validitas dan reabilitas yang cukup memadai.

Kedua skala ini dirancang berdasarkan metode likert dengan 4 alternatif pilihan

jawaban yaitu Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Tidak Setuju (TS), Sangat Tidak

Setuju (STS). Item pernyataan berupa favorable dan unfavorable, dimana item-

item yang mempunyai gradasi sangat positif (favorable) sampai sangat negatif

(unfavorable) yang dapat berupa kata-kata (Sugiono, 2002). Pada item favorable,

skor dari jawaban sangat setuju (4), setuju (3), tidak setuju (2), sangat tidak setuju

(1). Dan untuk item unfavorable, skor dari jawaban sangat setuju (1), setuju (2),

tidak setuju (3), sangat tidak setuju (4).

Page 27: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

18

Prosedur Penelitian dan Analisis Data

Penelitian ini dilakukan di SMK N 1 Buduran Sidoarjo. Penelitian ini

dilaksanakan pada tangal 19-24 Oktober 2015. Subjek dalam penelitian ini adalah

siswa-siswi SMK N 1 Sidoarjo yaitu dengan populasi sampel sebanyak 245

subjek. Prosedur penelitian ini terdiri dari tiga tahap pertama persiapan,

pelaksanaan, dan tahap analisa. Tahap persiapan peneliti adalah menentukan

subjek penelitian dan lokasi penelitian. Penelitian dilaksanakan pada siswa-siswi

SMK N 1 Buduran Sidoarjo. Pada tahap persiapan peneliti membuat instrumen

penelitian atau skala. Skala tersebut diuji cobakan kepada subjek tryout sebelum

digunakan untuk penelitian yang sesungguhnya. Setelah melakukan uji coba skala

peneliti melakukan uji validitas dan reabilitas, sehingga diketahui mana item yang

valid dan mana item yang gugur, dan apakah skala ini cukup layak untuk

dijadikan sebagai instrumen penelitian atau tidak.

Pada tahap pelaksanaan penyebaran skala dilakukan di satu tempat yaitu sekolah

SMK N 1 Buduran Sidoarjo. Skala tersebut disebarkan kepada 245 siswa-siswi

SMK N 1 Buduran Sidoarjo yang berada disana. Dalam pengisian skala 1 subjek

diberikan 2 skala sekaligus yaitu skala kecerdasan emosi dan skala pengambilan

keputusan karir. setelah Semua skala disebarkan berulah peneliti memasuki tahap

yang ketiga, yaitu tahap analisa. Pada tahap ini peneliti melakukan input data dari

hasil skor skala setiap subjek. Setelah semua data dimasukkan peneliti melakukan

analisa data menggunakan software perhitungan statistik SPSS versi 18.00.

peneliti menggunakan analisa korelasi produk moment person untuk mengetahui

apakah ada hubungan antara kecerdasan emosi degan pengambilan keputusan

karir pada remaja.

HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian menunjukkan bahwa subjek yang memiliki kecerdasan emosi

lebih tinggi banyak dari pada subjek yang memiliki kecerdasan emosi yang

rendah, seperti pada tabel berikut :

Tabel 3. Penghitungan T-Skor Skala Kecerdasan Emosi

Kategori Interval Frekuensi Presentasi

Tinggi T-skor >50 132 53,9 %

Rendah T-skor <50 113 46,1 %

Total 245 100 %

Berdasarkan skala yang telah disebar maka diperoleh data bahwa subjek yang

memiliki kecerdasan emosi yang tinggi lebih banyak daripada subjek yang

memiliki kecerdasan emosi yang rendah. Hal tersebut ditandai dengan hasil yang

diperoleh yaitu dari 245 subjek yang dijadikan sampel hanya 113 subjek yang di

Page 28: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

19

kategorikan memiliki kecerdasan emosi rendah yaitu berarti hanya 46,1% dari

total subjek. Sedangkan subjek yang dikategorikan ke dalam kategori tinggi

berjumlah 132 subjek itu berarti 53,9% dari jumlah total subjek.

Selanjutnya berikut ini hasil t-skor skala pengambilan keputusan karir :

Tabel 4. Penghitungan T-Skor Skala Pengambilan keputusan Karir

Kategori Interval Frekuensi Presentasi

Tinggi T-skor >50 123 50,2 %

Rendah T-skor <50 122 49,8 %

Total 245 100 %

Berdasarkan tabel tersebut diketahui bahwa subjek yang yang dikategorikan

pengambilan keputusan karir yang rendah lebih sedikit daripada subjek yang

pengambilan keputusan tinggi. Hal tersebut ditandai dengan hasil yang diperoleh

yaitu dari 245 subjek yang dijadikan sampel terdapat 122 subjek yang termasuk ke

dalam pengambilan keputusan rendah, itu berarti 49,8% dari total subjek.

Sedangkan subjek yang dikategorikan kedalam pengambilan keputusan tinggi

berjumlah 123 subjek, itu berarti 50,2% dari total subjek.

Tabel 5. Korelasi Kecerdasan Emosi dengan Pengambilan keputusan Karir

Koefisiensi Korelasi Indeks Analisis

Koefisien korelasi (r) 0,522

Koefisien determinasi (r2) 0,272

P (nilai signifikansi) 0,000

Berdasarka skor koefisien korelasi yang dihasilkan dari perhitungan SPSS, maka

dapat disimpulkan ada hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

keputusan karir pada tingkat signifikan 1%. Nilai signifikansi yang ditunjukkan

yaitu 0,000 lebih kecil dari taraf signifikan yang digunakan yaitu 0,01 (0,000 <

0,01) sehingga dapat dikatakan ada hubungan positif yang sangat signifikan antara

kecerdasan emosi dengan pengambilan keputusan . Hal ini menunjukkan semakin

tinggi kecerdasan emosi maka semakin tinggi pula tingkat pengambilan keputusan

karir, atau sebaliknya semakin rendah kecerdasan emosi seseorang maka akan

semakin rendah juga tingkat pengambilan keputusan karir.

Koefisien determinasi (r2) variabel kecerdasan emosi berdasarkan hasil analisa data

di atas adalah 0,272 yang berarti sumbangan efektif dari kecerdasan emosi yang

diberikan dalam proses pengambilan keputusan karir sebesar 27,2% sedangkan

pengaruh faktor lain terhadap pengambilan keputusan karir sebesar 72,8%.

Page 29: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

20

DISKUSI

Hasil dari penelitian ini membuktikan bahwa ada hubungan positif antara

kecerdasan emosi dengan proses pengambilan keputusan karir pada siswa-siswi

SMKN 1 Buduran Sidoarjo. Nilai signifikansi yang ditunjukkan yaitu 0,000 lebih

kecil dari taraf signifikan yang digunakan yaitu 0,01 (0,000 < 0,01), yang artinya

Ho diterima. Hal ini menunjukkan semakin tinggi kecerdasan emosi maka

semakin tinggi pula tingkat pengambilan keputusan karir, atau sebaliknya

semakin rendah kecerdasan emosi seseorang maka akan semakin rendah juga

tingkat pengambilan keputusan karir. Selain itu sumbangan efektif dari

kecerdasan emosi terhadap proses pengambilan keputusan karir sebesar 27,2%

sedangkan pengaruh faktor lain terhadap pengambilan keputusan karir sebesar

72,8%.

Subjek dengan kecerdasan emosi yang tinggi akan mudah dalam mengambil

keputusan karir yang tinggi dan cenderung tidak mudah terbawa emosi yang negatif

dan tidak mudah terpancing oleh hal-hal yang mengganggu pikirannya, memiliki

tingkat kesabaran yang tinggi, tidak mudah tersinggung, tidak suka memaksakan

pendapatnya untuk menyelesaikan masalah. Sebaliknya subjek dengan kecerdasan

emosi yang rendah maka dalam pengambilan keputusan karirnya akan merasa

bimbang dan mudah terbawah emosi negatif dalam pemikirannya. Akan sangat

mudah terpancing emosi dan mudah tersinggung, serta tidak bisa menyelesaikan

masalah. Hal ini selaras dengan hasil penelitian terdahulu di Malaysia yaitu

membuktikan bahwa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) memang memiliki nilai

yang cukup tinggi dalam pengambilan keputusan karirnya.Siswa-siswi SMK

mempercayai keyakinan pengambilan keputusan karirnya dalam hal menantang

dunia kerja kelak (Bakar, Mohammed, Kazilan, 2008) dalam jurnal Career Decision

Making Self-efficacy among Student in Vocational Institutions. Hal ini disesabkan

pada kurikulum SMK mengarahkan peserta didiknya untuk mampu berhadapan

langsung dengan dunia kerja, membekali ilmu pengetahuan dan ketrampilan yang

secara spesifik pada suatu bidang karir tertentu, sehingga akan memiliki suatu arah

yang jelas yang tercemin dari jurusan yang ditekuni disekolah. Melalui prestasi,

ketrampilan dan pengalaman yang diperoleh dari kegiatan belajar, siswa-siswi SMK

akan dapat memiliki gambaran mengenai pekerjaan yang diinginkan dimasa depan

(Tyas, Wiyanti, Karyanta, 2009).

Kecerdasan emosi berhubungan erat dan sangat signifikan dengan perilaku tiap

individu dalam menguasai permasalahan yang terjadi dalam dirinya dan

permasalahan yang terjadi dengan orang lain. Individu yang memiliki kecerdasan

emosi tinggi akan mampu mengendalikan semua masalah termasuk dalam

pengambilan keputusan karir yang akan dipilihnya, serta mampu memotivasi

dirinya dalam proses pengambilan keputusan karir (Goleman,2004). Artinya

subjek dengan kecerdasan emosi yang tinggi akan dapat merasakan perubahan-

perubahan biologis pada dirinya yang didahului oleh perubahan psikologis.

Subjek juga mempunyai kemampuan untuk mengetahui dan merasakan emosi

orang lain, dan subjek juga mempunyai kemampuan untuk bertoleransi dengan

menjalin hubungan baik dengan oranglain. Serta mampu mneghadapi semua

Page 30: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

21

masalah baik itu tugas sekolah maupun mencari solusi dalam memecahkan suatu

masalah yang dihadapinya.

Masa remaja merupakan masa dimana seorang individu mengalami peralihan dari

satu tahap ke tahap berikutnya dan mengalami perubahan baik emosi, tubuh,

minat, pola perilaku, dan juuga penuh dengan masalah-masalah (Hurlock,1998).

Kondisi ini menunjukkan bahwa peran kecerdasan emosi sangat membantu

remaja dalam mengontrol dirinya untuk memudahkan dalam pengambilan

keputusan karir. Lebih lanjut Slovey dan Mayer (Goleman, 2004) menjelaskan

bahwa besarnya pengaruh kecerdasan emosi menyebabkan seseorang mampu

menentukan perasaan emosi, baik pada diri sendiri maupun pada orang lain,

memilah-milah semuanya dan kemudian menggunakan informasi ini untuk

membimbing pikiran dan perilakunya.

Hal tersebut disebabkan karena, orang yang memiliki kecerdasan emosi yang baik

adalah yang dapat memahami dan mengatur emosi dengan baik sehingga mampu

mengarahkan pikiran dan tindakannya sendiri. Mampu mengendalikan diri

terhadap hal yang mereka inginkan dan mereka juga mempu memberikan

motivasi kepada diri mereka sendiri sehingga meski dalam kondisi sulit mereka

tetap optimis dan yakin apa yang menjadi tujuan dan harapan bisa mereka

laksanakan dan tercapailah suatu keberhasilan. Hal ini selaras dengan penelitian

dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Buvaneswari (2013) pada sebuah

bisnis eksekutif, bahwa karyawan dengan kecerdasan emosi yang tinggi lebih

mampu mengtur emosi mereka sendiri dan juga mengelola emosi orang lain untuk

dapat mendorong interaksi yang lebih positif.

Betz (2004) mendefinisikan keyakinan pengambilan keputusan karir (career

decision-making) adalah suatu keyakinan seseorang untuk dapat menyelesaikan

tugas-tugas tertentu, mengidentifikasi dirinya, dan melakukan tugas untuk

mencapai hasil yang berkaitan dengan karirnya. Betz juga mengungkapkan bahwa

keyakinan pengambilan keputusan karir memiliki 5 aspek yaitu penilaian diri,

informasi kerja, seleksi tujuan perencanaan, dan penyelesaian masalah. Dalam hal

ini selaras dengan meodel tahapan belajar di SMK yang berkaitan dengan aspek

tersebut, yaitu pada tahap pertama peserta didik di SMK menentukan sasaran

kerja bagi dirinya sendiri, kemudian tahapan dua peserta didik akan

mengumpulkan informasi dan mengembangkan rencana tindakan terkait karir,

tahapan ketiga peserta didik akan menerapkan pengetahuan yang terkumpul juga

melatih ketrampilan, kemudian pada tahapan karir peserta didik akan

mengembangkan hasil yang diperoleh dalam dunia kerja. Hal ini dilakukan karena

satu tujuan pendidikan kejuruan yang teramat penting ialah untuk melindungi

kalangan calon pekerja dari resiko kekurangan pekerjaan atau pengangguran

(Nolker & Schoenfeldt, 1983).

Dapat dilihat bahwa siswa-siswi di SMK sedang berada pada tahapan eksplorasi

dengan sub tahap tentatif dimana tugas utama perkembangan karirnya adalah anak

telah mempertimbangkan kesempatan-kesempatan dan mengidentifikasi

kemungkinan pilihan karir yang ada, hal ini biasa terjadi pada peserta didik kelas

X dan XI. Kemudian pada sub tahap transisi yang rata-rata ada pada kelas XII

Page 31: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

22

dimana tugas perkembangan karirnya adalah anak akan mengkhususkan pilihan

karirnya dan memberikan tekanan lebih jauh lagi tentang dunia kerja (Rahma,

2010). Pada saat siswa-siswi berada pada kelas XII tentunya akan memiliki lebih

banyak pengetahuan dan pengalaman yang didapatkan dalam lingkungan sekolah

ataupun dilingkunga luar, sehingga siswa-siswi akan lebih meyakini apa yang

dirasakan, mengetahui apa yang diminati khususnya untuk pilihan yang terkait

dengan karirnya. Remaja yang lebih tua cenderung lebih menghasilkan berbagai

pendapat yang berbeda, menelaah sebuah situasi berdasarkan berbagai perspektif,

mengantisipasi konsekuensi dan keputusan, serta mempertimbangkan kredibilitas

sumber (Keating, 1990 dalam Santrock, 2012).

SIMPULAN DAN IMPLIKASI

Berdasarkan penelitian dari 245 siswa menunjukkan bahwa terdapat hubungan

antara kecerdasan emosi terhadap proses pengambilan keputusan karir pada

remaja. Dan dapat disimpulkan bahwa hipotesis diterima karena terdapat

hubungan positif yang signifikan antara kecerdasan emosi dengan proses

pengambilan keputusan , hal ini ditunjukkan dengan hasil koefisien korelasi (r)

yaitu 0,522 dan dengan nilai signifikannya 0,000. Hal ini menunjukkan bahwa

semakin tinggi kecerdasan emosi seseorang maka akan semakin rendah proses

pengambilan keputusan karir yang dilakukannya, atau sebaliknya.

Implikasi dari peneliti ini adalah diharapkan bahwa setelah melakukan penelitian

tentang hubungan antara kecerdasan emosi dengan proses pengambilan keputusan

akrir pada remaja ini, dapat dijadikan pedoman untuk instansi yang terkait agar

dapat memberikan informasi terkait pengambilan keputusan karir pada siswa.

Siswa diharapkan dapat melihat dan mencari informasi lebih banyak terkait

dengan jurusan yang diambil untuk memperkuat proses pengambilan keputusan

karir. Selanjutnya bagi peneliti yang akan melakukan penelitian terkait dengan

hubungan antara kecerdasan emosi dengan proses pengambilan keputusan karir

pada remaja dengan faktor yang lainnya, seperti hubungan antara kecerdasan

emosi denganself-efficasy. Penggunaan sampel dalam penelitian selanjutnya

disarankan tidak hanya difokuskan pada satu sekolahan saja, namun diharapkan

menggunakan sampel yang lebih luas lagi.

Page 32: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

23

REFERENSI

Akinlolu, David .A. 2005. The Buffering Effect of Emotional Intelegence on The

Adjusment of Secondary School in Transition. Electronik Journal of

Reasearch of Educational Psychology no 63, 79-90.

Agustina. 2006. IQ, Prestasi Belajar Di Sekolah, Dan Kecerdasan Emosional Siswa

Remaja. Provitae. Jakarta : Fakultas Psikologi Universitas Tarumanegara.

Vol. 2 No. 2 hal. 69-76.

Adler, P. A. & P. Adler. 1998. Peer power: Preadolescent culture and identity.

New Brunswick: Rutgers University Press.

Adi P. C. 2014. Perbedaan Self Efficacy dalam Pengambilan keputusan Karier

dalam Siswa SMA dan SMK Di Kota Batu Jawa Timur. Unniversitas

Muhammadiyah Malang.

Bakar, R., Mohammed, S., Khazilan, F. (2008). Career Decision Making Self-

efficacy among Student in Vocational Institutions. Jurnal Of Career

Psychology, 40, (02), 95-106

Buvaneswari, K. (2013). Relationship Between Emotional Intelligence And Altruism

Of Business Executives. International Journal Of Business And Management

Research, 3, 493-497.

Betz, N.E. (2004). Contributions Oftheory To Career Counseling. The Journal Of

Career Development Quarterly, 52, 340-353.

Carmeli, A. 2003. “The Relationship Between Emotional Intelligence And Work

Attitudes Behavior And Autcomes’, Journal Of Managerial Psychology,

18(8): 788-813

Cherniss, C., Goleman, D. Emmerling, R. Cowan, K. & Adler, M. (1998).

Bringing Emotional Intelligence To The Workplace. New Brunswick, Nj:

Consortium For Research On Emotional Intelligence In Organizations,

Rutgers University.

Chiam Heng Keng & Fatimah Haron. 1982. Hubungan remaja dan keluarga. Laporan

Persidangan Nasional Mengenai Kaum Remaja di Malaysia. Universiti

Malaya, 2 – 5 Ogos.

Christina. 2009. Hubungan Antara Career Self Efficacy dengan Pengambilan

Keputusan Karier. Skripsi. Program Studi Psikologi, Jurusan Bimbingan

Konseling dan Psikologi, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Negeri

Malang.

Desi dan Nursalim. 2009. Pengaruh Layanan Informasi Studi Lanjut Terhadap

Kemantapan Pengambilan Keputusan Studi Lanjut. BK UNESA

Page 33: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

24

Efendi, Agus. 2005. Revolusi Kecerdasan Abad 21 ( Kritik MI, EI, SQ, AQ, dan

Succesfull Intelegencee Atas IQ).

Ginzberg, A. & Herma (1951). Theory of career development. Palo Alto,

California:Consulting Psychologi Press, Inc.

Gunarsa, S. D. (1989). PsikologiPperkembangan: Anak dan Remaja. Jakarta: BPK.

Gunung Mulia.

Goleman, D. 2002. Kecerdasan Emosional, Mengapa EI Lebih Penting Daripada

IQ. (Terjemahan : T. Hermaya). Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

__________. 2001. Working Working With Emotional Intelligence : Kecerdasan

Emosional untuk Mencapai Puncak Prestasi (terjemahan: Alex TKW).

Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.

_________. 2002. Emotional Intellegence (Terjemahan : T Hermaya). Jakarta :

PT. Gramedia Pustaka Utama.

_________. 2001. Kecerdasan Emosi Untuk Mencapai Puncak Prestasi. Jakarta:

Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama

Gottman, J. & DeClaire, J. 1997. Kiat-kiat Membesarkan Anak yang Memiliki

Kecerdasan Emosional. Alih Bahasa: T. Hermaya. Jakarta: PT. Gramedia

Pustaka Utama.

Hurlock, Elisabeth. 1994. Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan Sepanjang

Rentang Kehidupan (Edisi 5). Jakarta: Erlangga

Habibah, E.& Noran, F. Y. 1997. Psikologi Personaliti. Kuala Lumpur: Dewan

Bahasa dan Pustaka.

Habsari, S. (2005). Bimbingan Dan Konseling SMA Untuk Kelas XI. Jakarta: Penerbit

PT Grasindo

Kidman, A. 1992. Bagaiman Mengubah Kehidupan Anda Dari Gagasan Menjadi

Tindakan. Jakarta : Binarupa Aksara.

Kartono, K. 1985. Menyiapkan dan Memandu Karir : Seri Psikologi Terapan II.

Jakarta: CV Rajawali.

Kemdal dan Montgomery (dalam Raynard, Crozier, & Svensen, 1997). Faktor-

Faktor Yang Mempengaruhi Pengambilan keputusan .

Http://Www.Academia.Edu/

Mappiare, A. (2013). Psikologi Remaja. Surabaya: Usaha Nasional.

Mulyadi, S. 2002. Generasi Muda Alami Kesulitan Emosional. www.kompas.com

Page 34: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

25

Muhd, M. A & Siti, N. Mohd, T. 1988. Psikologi remaja. Petaling Jaya: Fajar

Bakti Sdn. Bhd.

Nolker, H., & Schoenfeldt, E. (1983). Pendidikan Kejuruan. Jakarta:Gramedia

Patton, P. 1998. Emotional intelligence. Alih Bahasa: Zaini Dahlan. Jakarta:

Pustaka Delapratasa.

Prasetyo Bambang. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif

Priyatno, D. (2011). Buku saku analisis statistik data SPSS. Jakarta : PT. Buku Seru.

Prihantoro,Sri. (2007). Program bimbingan untuk mengembangkan kemampuan

perencanaan karir remaja: study terhadap peserta didik kelas X SMA N 2

Majalengka tahun ajaran 2005/2006. Skripi pada FIP UPI Bandung

Rahma, U. (2010). Bimbingan karier siswa. Malang:UIN-Maliki Press.

Rogers, D. 1972. Adolescents and youth. Prentice-Hall, Inc.: New Jersey.

Rohaty Mohd Majzub. 1998. Memahami Jiwa dan Minda Remaja. Shah Alam:

Penerbit Fajar Bakti Sdn. Bhd.

Rubinto, N. (1980). Instruction In Career Decision Making And Decision-Making

Styles. Journal Of Counseling Psycology, 27, 581-588.

Rubiyanti, Y. 2011. Rancangan Modul Pelatihan Orientasi Masa Depan dalam

Rangka Meningkatkan Pemahaman Remaja Tentang Konsep Orientasi

Masa Depan Area Pendidikan Bagi Siswa Kelas XII. Skripsi. Fakultas

Psikologi. Universitas Padjadjaran Bandung. Tidak diterbitkan.

Santrock,W. John., (2007). Remaja Adolescence : Eleventh Edition. Jilid 2.

Penerbit Erlangga. PT Gelora Aksara Pratama

Santrock, W. John. (2002). Life-Span Development : Perkembangan Masa Hidup.

Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Steinberg, L. 1993. Adolescence. New York: McGraw-Hill, Inc.

Santrock, J.W. (2012). Life-Span Development: Perkembangan Masa Hidup

(Edisi Ketigabelas) Jilid I. Jakarta:Erlangga.

Stenberg, L. & J. Belsky. 1991. Infancy, childhood, & adolescenc: Development

in context. New York: McGraw-Hill, Inc.

Salovey, P & Mayer, J.D. (1993). The Intellegence Of Emotional Intellegence.

Journal Of Educational Psychology, 17, 443-442.

Page 35: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

26

Sarlito, Ws. 2002. Psikologi Remaja. Jakarta : PT. Remaja Grafindo Persada

Shumba, A., Naong,M. (2012). Factors Influencing Students Career Choice And

Aspirations In South Africa. Jurnal Of Social Science, 33, (2), 169-178.

Stein, S. J. & Book, H. E. 2002. Ledakan EQ : 15 Prinsip Dasar Kecerdasan

Emosional Meraih Sukses. (Terjemahan : Januarsi Dan Murtanto).

Bandung: Haifa.

Stenberg, Robert, J. 1999. Cognitive Psychology. Secon Edition. USA : Harcourt

Brace & Company.

Sunarto, H., Hartono, B.A. 1995. Perkembangan Peserta Didik.Jakarta : PT.

Rineka Cipta.

Sugiyono. 2012. Metode penelitian kuantitatif kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sulistiyowati.2010. Perbedaan Pengambilan keputusan Siswa dari Keluarga utuh

dengan dari Keluarga Broken Home di SMA Negeri 2 Malang. Skripsi Prodi

Psikologi Jurusan Bimbingan Konseling dan Psikologi Fakultas Ilmu

Pendidikan Universitas Negeri Malang. Tidak Diterbitkan.

Seltzer, V. & R. Waterman. 1996. A cross national study of adolexcent oeer

concordanceon issues of the future. Journal of Adolescent Research

88(4): 461-482.

Sersiana, L., Dra. Lukitaningsih Retno, Kons.,Dr. Muis Tamsil., Purwoko Budi,

S.Pd., M.Pd.Hubungan Antara Self-Efficacy Karir Dan Persepsi

Terhadap Masa Depan Karir Dengan Kematangan Karir Siswa Smk Pgri

Wonoasri Tahun Ajaran 2012/2013

Tyas, P. S., Wiyanti, S., Karyanta, A. N. (2009). Hubungan Antara Motivasi

Belajar Dan Keyakinan Diri Dengan Kematangan Karir Pada Siswa SMK

Muhammadiyah 2 Boyolali. Jurnal Ilmiah Psikologi, 05, (01).

Vernon, A. 1995. Working with children, adolescent, and their parents: Practical

applicationof development theory. Counseling and Human Development

27(27): 1-12.

Yusuf, Syamsu. 2011. Psikologi Perkembangan Anak & Remaja. Bandung : PT.

Remaja Rosdakarya Offset

White, K. M. & J. C. Speisman. 1987. Remaja. Terj. Maznah Ismail. Kuala

Lumpur:

Woolfolk, A. E. 1995. Educational Psychology. Boston: Allyn & Bacon.

Page 36: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

27

Zainun. 2002. Faktor Penyebab Perilaku Agresi. www.e-psikologi.com.12

Page 37: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

28

LAMPIRAN

Page 38: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

29

Lampiran 1. Skala Penelitian (Kecerdasan Emosi (Skala A) Dan Skala

Pengambilan Keputusan Karir (Skala B)) Sebelum Try Out.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS PSIKOLOGI

Jl. Raya Tlogomas No.246 Telp. 464318 psw. 253, 233, 170, 168 Malang.

PENGANTAR

Saya Divy Drastiana (NIM : 201110230311309) adalah mahasiswa

semeseter VII Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang

sedang dalam penyelesaian tugas skripsi. Saya meminta bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i

untuk mengisi skala berikut. Saya mengharapkan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/i

karena kesungguhan Bapak/Ibu/Sdr/i dalam menjawab merupakan hal yang

penting dalam penentuan kualitas penelitian ini. Atas kerjasama dan perhatian

Bapak/Ibu/Sdr/i, saya ucapkan banyak terima kasih.

Malang, 19 Oktober 2015

Divy Drastiana

Page 39: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

30

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai diri Anda diharapkan

menyatakan sikap aanda terhadap penyataan-pernyataan tersebut dengan cara

memilih.

Pilihan jawabannya adalah:

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Berikan tanda (√) pada kotak pilihan yang Anda anggap paling sesuai dengan

keadaan yang sesungguhnya pada diri Anda. Karena diharapkan jawaban sesuai

dengan diri Anda sendiri, maka tidak ada jawaban yang dianggap salah dan Anda

tidak perlu mencantumkan nama Anda.

Contoh pengisian : Skala Kecerdasan Emosi

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya bisa mengendalikan emosi saya

ketika ada masalah √

Page 40: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

31

Nama (Inisial) : ......................................................................

Usia : ......................................................................

Jenis Kelamin : ......................................................................

Kelas : ......................................................................

Skala A

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya tahu persis hal – hal yang menyebabkan saya

malas belajar

2. Saya bersikukuh dengan memilih jurusan ini meskipun

banyak jurusan lain yang favorit

3. Saya mencari informasi terkait dengan karir.

4. Saya bersedia mendengar keluh kesan teman saya

5. Pada hari pertama masuk sekolah saya dapat dengan

cepat beradaptasi dengan lingkungan sekolah

6. Saya tetap gugup dalam mengerjakan soal – soal ujian

7. Jika ada yang berkata negatif tentang cita – cita saya,

saya diam saja

8. Saya tidak mempunyai target dalam belajar

9. Saya tidak merasa takut melihat film yang penuh

kekerasan di TV

10. Saya tidak disukai oleh teman saya

11. Saya menyadari jika sedang sedih.

12. Saya tidak menghiraukan orang lain yang mengatakan

jurusan saat ini susah mencari pekerjaan

13. Saya akan terus berusaha mendapat nilai – nalai yang

tebaik di antara teman – teman sekelas.

14. Saya menghormati pendapat orang lain

15. Saya selalu menyapa bapak guru bila bertemu dengan

mereka

16. Saat sering merasa tidak mampu melakukan hal baru

17. Saya tidak sedih jika saya gagal dalam ujian tes.

18. Saya enggan mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di luar

sekolah

19. Saya kesulitan mengajak bermain teman yang baru saya

kenal

20. Saya merasa bahagia melihat teman yang tidak saya

sukai sedih.

21. Saya sadar bahwa perasaan malu untuk bertanya dapat

menganggu kesulitan saya dalam belajar.

22. Saya sering berubah pikiran untuk memutuskan suatu

polihan karir

23. Saya dapat menerima pikiran orang lain meskipun

berbeda dengan pemikiran saya

24. Saya mempunyai terget yang tinggi dalam menentukan

cita – cita

Page 41: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

32

25. Saya mudah bergaul dengan teman yang tidak sekelas

dengan saya

26. Saya sudah membuat rencana sebelum melakukan hal

penting

27. Saya sering menangis jika ada masalah

28. Saya rajin mengikuti kegiatan sosial untuk mendapat

penilaian baik dari orang tua, guru, teman – teman

maupun masyarakat

29. Saya merasa tidak sedih ketika melihat berita bencana

di TV

30. Bila memasuki lingkungan baru, saya merasa harus

memakai sepatu dan tas baru juga

31. Saya maklum bila keinginan saya tidak terpenuhi

32. Saya tidak memiliki kepercayaan diri untuk membuat

keputusan karir.

33. Saya percaya dengan cita – cita saya meski orang lain

tidak memahaminya

34. Saya dapat mengenali emosi orang lain dengan melihat

eskrpresi wajahnya

35. Biarlah pretasi belajar saya buruk, karena memang saya

tidak pandai

36. Saya tidak membuat keputusan dengan terburu – buru

dalam memilih karir.

37. Saya merasa tersinggung jika teman – teman mengejek

cita – cita saya

38. Saya belajar hanya jika ada ujian

39. Saya terharu bila ada teman saya menangis

40. Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri dari pada

berdiskusi dengan teman

41. Saya tahu kalau saya sedang cemas

42. Saya sudah membuat rencana sebelum melakukan hal

penting

43. Saya bertekad mencapai cita – cita yang sudah saya

tetapkan

44. Saya akan ikut perihatin bila ada teman yang terkena

musibah

45. Saya sulit memahami pemikiran orang lain yang

berbeda pemikiran dengan saya

46. Saya tidak merasa cemas bila tidak diterima di jurusan

yang saya ambil

47. Saat saya marah, saya bisa membanting barang – barang

yang ada di sekitar saya

48. Saya tidak memiliki cita – cita untuk masa depan saya

49. Saya akan berusaha bersikap baik pada teman yang

menemui saya

Page 42: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

33

50. Saya bersikap acuh tak acuh bila mendengar

pengumuman kegiatan gotong – royong membersihkan

lingkungan di sekitar rumah saya

51. Saya tahu ketika saya sedang marah

52. Saya menahan kepuasan peribadi demi suatu yang lebih

besar

53. Saya menyadari kekurangan saya di sekolah dan

berusaha mengimbanginya dengan belajar lebih giat

54. Saya merasa ikut bahagia bila teman saya berprestasi

55. Saya menahan marah kepada teman saya walau dia

menyakiti saya

56. Saya merasa tidak kecewa ketika temen saya menghina

cita – cita saya

57. Suasasna yang menegangkan membuat saya tidak bisa

berfikir dengan tenang

58. Saya malas membantu urusan orang tua karena sibuk

dengan urusan saya sendiri

59. Saya merasa jenuh mendengar keluh kesah teman saya

60. Saya enggan membantu teman saya yang sedang dalam

kesusahan

Page 43: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

34

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai diri Anda diharapkan

menyatakan sikap aanda terhadap penyataan-pernyataan tersebut dengan cara

memilih.

Pilihan jawabannya adalah:

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Berikan tanda (√) pada kotak pilihan yang Anda anggap paling sesuai dengan

keadaan yang sesungguhnya pada diri Anda. Karena diharapkan jawaban sesuai

dengan diri Anda sendiri, maka tidak ada jawaban yang dianggap salah dan Anda

tidak perlu mencantumkan nama Anda.

Contoh pengisian : Skala Pengambilan Keputusan

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya mencari informasi pekerjaan di

internet dan teman dekat √

Page 44: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

35

Nama (Inisial) : ................................................................

Usia : ................................................................

Jenis Kelamin : ................................................................

Kelas : ................................................................

SKALA B

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya memilih karir tanpa mencari informasi terlebih

dahulu

2. Saya mengikuti ekstrakulikuler yang menunjang pilihan

karir saya

3. Saat ini saya sudah mengetahui apa pilihan karir yang

akan saya tekuni

4. Saya belum memiliki rencana cadangan jika gagal

dengan rencana yang saya jalani saat ini

5. Saya cenderung membuarkan apapun yang terjadi untuk

jangka waktu lima tahun kedepan

6. Menentukan pilihan karir sesuai kemampuan dan minat

saya

7. Mencari informasi mengenai pilihan karir yang saya

sukai

8. Saat ini saya telah memiliki impian berkarir di tempat

yang sesuai dengan kemampuan

9. Minat saya saat ini tidak mempengaruhi pilihan karir

10. Saya merasa kebingunan ketika memilih bidang karir

yang akan di tekuni

11. Saya memikirkan alternatif jika rencana pilihan karir

yang telah di susun gagal

12. Saya mampu mengembangkan kemampuan saya

dengan baik

13. Saya hanya terfokus pada satu pilihan karir

14. Sulit bagi saya untuk merencanakan tentang karir

15. Saya akan berdiskusi dengan orang yang lebih berpengalaman tentang karir yang saya minati

16. Saya mempelajari segala hal yang menunjang pemilihan

karir

17. Saya tidak perlu mengetahui resiko karir yang saya pilih

18. Informasi dari berbagai media dapat membantu saya

lebih percaya diri dalam memilih karir

19. Sulit bagi saya mencari tahu tentang tempat kerja untuk

bidang karir yang saya pilih

20. Memilih bidang karir yang sesuai dengan kemampuan

yang saya miliki

21. Berdiskusi dengan orang yang lebih berpengalaman

dibidang karir yang minati hanya membuang waktu

Page 45: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

36

22. Saya menetapkan karir yang akan saya tekuni sesuai

dengan minat

23. Saya mempersiapkan cadangan bidang karir. Jika gagal

mendapatkan pilihan yang pertama

24. Saya memperbanyak buku yang berkaitan dengan

pilihan karir yang saya inginan

25. Demi karir yang saya inginkan, saya mengikuti kursus

tertentu yang saya inginkan

26. Mencari informasi tentang bidang karir bukan hal yang

penting bagi saya

27. Saya mampu menentukan solusi dengan baik saat

rencana sebelumnya tidak berjalan dengan lancar

28. Sulit bagi saya untuk dapat memilih karir sesuai dengan

kemampuan

29. Saya tidak mengetahui apa yang menunjang pilihan

karir saya

30. Saya mencari banyak informasi terkait tempat kerja dari

bidang karir yang saya kan pilih

31. Saya hanya mengikuti arus dalam memilih karir

32. Saya suka merencanakan bidang karir apa yang akan

saya tekuni

33. Saya sudah menentapkan beberapa bidang (peningkat )

tentang pilihan karir.

Page 46: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

37

Lampiran 2. Skala Penelitian (Kecerdasan Emosi (Skala A) Dan Skala

Pengambilan Keputusan Karir (Skala B)) Setelah Try Out.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

FAKULTAS PSIKOLOGI

Jl. Raya Tlogomas No.246 Telp. 464318 psw. 253, 233, 170, 168 Malang.

PENGANTAR

Saya Divy Drastiana (NIM : 201110230311309) adalah mahasiswa

semeseter VIII Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Malang yang

sedang dalam penyelesaian tugas skripsi. Saya meminta bantuan Bapak/Ibu/Sdr/i

untuk mengisi skala berikut. Saya mengharapkan kerjasama Bapak/Ibu/Sdr/i

karena kesungguhan Bapak/Ibu/Sdr/i dalam menjawab merupakan hal yang

penting dalam penentuan kualitas penelitian ini. Atas kerjasama dan perhatian

Bapak/Ibu/Sdr/i, saya ucapkan banyak terima kasih.

Malang,

Divy Drastiana

Page 47: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

38

PETUNJUK PENGISIAN

Berikut ini disajikan beberapa pernyataan mengenai diri Anda diharapkan

menyatakan sikap aanda terhadap penyataan-pernyataan tersebut dengan cara

memilih.

Pilihan jawabannya adalah:

SS : Sangat setuju

S : Setuju

TS : Tidak Setuju

STS : Sangat Tidak Setuju

Berikan tanda (√) pada kotak pilihan yang Anda anggap paling sesuai dengan

keadaan yang sesungguhnya pada diri Anda. Karena diharapkan jawaban sesuai

dengan diri Anda sendiri, maka tidak ada jawaban yang dianggap salah dan Anda

tidak perlu mencantumkan nama Anda.

Contoh pengisian : Skala Kecerdasan Emosi

No Pernyataan SS S TS STS

1. Saya bisa mengendalikan emosi saya

ketika ada masalah √

Page 48: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

39

Nama (Inisial) : ......................................................................

Usia : ......................................................................

Jenis Kelamin : ......................................................................

Kelas : ......................................................................

Skala A

No Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya tahu persis hal-hal yang menyebabkan

saya malas belajar.

2. Saya bersikukuh dengan memilih jurusan ini

meskipun banyak jurusan lain yang faovorit.

3. Saya mencari informasi terkait dengan karir.

4. Saya bersedia mendengar keluh kesan teman

saya.

5. Pada hari pertama masuk sekolah saya dapat

dengan cepat beradaptasi dengan lingkungan

sekolah.

6. Saya tetap gugup dalam mengerjakan soal-soal

ujian.

7. Jika ada yang berkata negatif tentang cita-cita

saya, saya diam saja.

8. Saya tidak mempunyai target dalam belajar.

9. Saya tidak merasa takut melihat film yang

penuh kekerasan di TV.

10. Saya tidak disukai oleh teman saya.

11. Saya menyadari jika sedang sedih.

12. Saya tidak menghiraukan orang lain yang

mengatakan jurusan saat ini susah mencari

pekerjaan.

13. Saya menghormati pendapat orang lain.

14. Saya selalu menyapa bapak guru bila bertemu

dengan mereka.

15. Saat sering merasa tidak mampu melakukan hal baru.

16. Saya kesulitan mengajak bermain teman yang

baru saya kenal.

17. Saya merasa bahagia melihat teman yang tidak

saya sukai sedih.

18. Saya sadar bahwa perasaan malu untuk

bertanya dapat menganggu kesulitan saya

dalam belajar.

19. Saya sudah membuat rencana sebelum

melakukan hal penting.

20. Saya sering menangis jika ada masalah.

Page 49: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

40

21. Saya rajin mengikuti kegiatan sosial untuk

mendapt penilaian baik dari orang tua, guru,

teman-teman maupun masyarakat.

22. Saya merasa tidak sedih ketika melihat berita

bencana di TV.

23. Bila memasuki lingkungan baru, saya merasa

harus memakai sepatu dan tas baru juga

24. Saya maklum bila keinginan saya tidak

terpenuhi.

25. Saya tidak memiliki kepercayaan diri untuk

membuat keputusan karir.

26. Biarlah pretasi belajar saya buruk, karena

memang saya tidak pandai.

27. Saya tidak membuat keputusan dengan terburu-

buru dalam memilih karir.

28. Saya merasa tersinggung jika teman-teman

mengejek cita-cita saya.

29. Saya belajar hanya jika ada ujian.

30. Saya lebih suka mengerjakan tugas sendiri dari

pada berdiskusi dengan teman.

31. Saya bertekad mencapai cita-cita yang sudah

saya tetapkan.

32. Saya tidak memiliki cita-cita untuk masa depan

saya.

33. Saya tahu ketika saya sedang marah.

34. Saya menahan kepuasan pribadi demi suatu

yang lebih besar.

35. Saya menyadari kekurangan saya di sekolah

dan berusaha mengimbanginya dengan belajar

lebih giat.

36. Saya merasa tidak kecewa ketika teman saya

menghina cita-cita saya.

37. Saya merasa jenuh mendengar keluh kesah

teman saya.

Page 50: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

41

Nama (Inisial) : ................................................................

Usia : ................................................................

Jenis Kelamin : ................................................................

Kelas : ................................................................

Skala B

No. Pertanyaan SS S TS STS

1. Saya mengikuti ektrakulikuler yang menunjang

pilihan karir saya.

2. Saat ini saya sudah mengetahui apa pilihan karir

yang akan saya tekuni.

3. Saya cenderung membuarkan apapun yang

terjadi untuk jangka waktu lima tahun kedepan.

4. Menentukan pilihan karir sesuai kemampuan

dan minat saya.

5. Mencari informasi mengenai pilihan karir yang

saya sukai.

6. Saat ini saya telah memiliki impian berkarir di

tempat yang sesuai dengan kemapuan.

7. Minat saya saat ini tidak mempengaruhi pilihan

karir.

8. Saya merasa kebingungan ketika memilih

bidang karir yang akan di tekuni.

9. Saya memikirkan alternatif jika rencana pilihan

karir yang telah di susun gagal.

10. Saya mampu mengembangkan kemampuan

saya dengan baik.

11. Sulit bagi saya untuk merencanakan tentang

karir.

12. Saya akan berdikusi dengan orang yang lebih

berpengalaman tentang karir yang saya minati.

13. Saya mempelajari segala hal yang menunjang

pemilihan karir.

14. Informasi dari berbagai media dapat membantu

saya lebih percaya diri dalam memilih karir.

15. Memilih bidang karir yang sesuai dengan

kemampuan yang saya miliki.

16. Berdiskusi dengan orang yang lebih

berpengalaman dibidang karir yang minati hanya

membuang waktu.

17. Saya menetapkan karir yang akan saya tekuni

sesuai dengan minat.

18. Saya mempersiapkan cadangan bidang karir, jika

gagal mendapatkan pilihan yang pertama.

19. Saya memperbanyak buku yang berkaitan

dengan pilihan karir yang saya inginkan.

20. Demi karir yang saya inginkan, saya mengikuti

kursus tertentu untuk mengasah kemampuan.

Page 51: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

42

21. Mencari informasi tentang bidang karir bukan

hal yang penting bagi saya.

22. Saya mampu menetukan solusi dengan baik saat

rencana sebelumnya tidak berjalan dengan

lancar.

23. Sulit bagi saya untuk dapat memilih karir sesuai

dengan kemampuan.

24. Saya tidak mengetahui apa yang menunjang

pilihan karir saya.

25. Saya hanya mengikuti arus dalam memilih karir.

26. Saya suka merencanakan bidang karir apa yang

akan saya tekuni.

27. Saya sudah menetapkan beberapa bidang

(peringkat) tentang pilihan karir.

Page 52: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

43

Lampiran 3. Validitas dan Realibilitas Skala Penelitian (Skala Kecerdasan

Emosi Dan Pengambilan Keputusan Karir)

Tabel 6. Uji Validitas Skala Kecerdasan Emosi

No Aspek No Item Valid No Item Tidak

Valid

Indeks

Validitas

1 Mengenali

emosi

1,6,11,16,21,26,31,36,51,56 41,46

0,321-

0,654

2 Mengelola

emosi

2,6,12,27,32,37,52 17,22,42,47,57

3 Memotivasi

diri

3,7,28,38,43,48,53 13,18,23,33,58

4 Mengenali

emosi orang

lain

4,9,14,19,29,59 24,34,39,44,49,54

5 Membina

hubungan

baik

5,10,15,20,30,35,40 25,45,50,55,60

Jumlah 37 23

Berdasarkan hasil uji validitas pada skala kecerdasan emosi yang berjumlah 60

item, diperoleh 37 item valid dan 23 item tidak valid.

Tabel 7. Blue print skala kecerdasan emosi setelah Try Out

No Aspek Favorabel Unfavorabel Total

1 Mengenali emosi 1,11,21,31,51 6,16,26,36,56 10

2 Mengelola emosi 2,12,32,52 6,27,37 7

3 Memotivasi diri 3,43,53 7,28,38,48 7

4 Mengenali emosi orang

lain

4,14 9,19,29,59 6

5 Membina hubungan

baik

5,15,35 10,20,30,40 7

Jumlah 17 20 37

Tabel 8. Uji reliabilitas skala kecerdasan emosi

No variabel Cronbach Alpha Keterangan

1 kecerdasan emosi 0,929 Reliabilitas

Tabel 9. Uji validitas skala Pengambilan keputusan karir

No Aspek No Item Valid No Item

Tidak Valid

Indeks

Validitas

1 Penilaian diri 6,9,12 ,22,28 17

0,334-0,667

2 Informasi kerja 7,15,18, 21,24,26 1,19,30

3 Seleksi tujuan 2,8,10,16,20,25,29 -

4 Perencanaan 3,5,14,32,33 -

5 Penyelesaian

masalah

11 ,23,27,31 4,13

Jumlah 27 6

Page 53: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

44

Berdasarkan hasi uji validitas skala pengambilan keputusan karir yang berjumlah

33item, diperoleh 27 item valid dan 6 item tidak valid.

Tabel 10. Blue print skala Pengambilan keputusan karir setelah Try Out

No Aspek Favorabel Unfavorabel Total

1 Penilaian Diri (Self-

Asppraisal)

6,12,22 9,17,28 6

2 Informasi Kerja

(Occupational

Information)

7,15,18,24,30 1,19,21,26 9

3 Seleksi Tujuan (Goal

Selection)

2,8,16,20,25 10,29 7

4 Perencanaan (Planning) 3,32,33 5,14 5

5 Penyelesaian Masalah

(Problem Solving)

11,23,27 4,13,31 6

Jumlah 19 14 33

Tabel 11. Uji reliabilitas skala Pengambilan keputusan karir

No Variabel Cronbach Alpha Keterangan

1 Pengambilan Keputusan Karir 0,899 Reliabel

Tabel 12. Validitas Instrumen Penelitian

Alat Ukur Jumlah item

diujikan

Jumlah item

valid

Indeks

validitas

Kecerdasan Emosi 60 item 37 item 0,321-0,654

Pengambilan

Keputusan Karir 33 item 27 item 0,334-0,667

Tabel 13. Reliabilitas Instrumen (Keseluruhan Aspek)

Variabel Cronbach Alpha Keterangan

Skala Kecerdasan Emosi 0,929 Reliabel

Skala Pengambilan Keputusan Karir 0,899 Reliabel

Page 54: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

45

Lampiran 4. Analisa Data Perhitungan Melalui Program SPSS versi 18.00

Tabel 14. Hasil Output perhitungan korelasi.

Corelation

Correlations

TotalKE TotalPK

TotalK

E

Pearson Correlation 1 .522**

Sig. (2-tailed) .000

N 245 245

TotalP

K

Pearson Correlation .522**

1

Sig. (2-tailed) .000

N 245 245

**. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed).

Tabel 15. Hasil Output perhitungan mean.

Uji Normalitas Kolmogorov-Smirnov

Tests of Normality

subjek Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic df Sig.

TotalK

E siswa

.072 245 .004 .989 245 .061

TotalP

K siswa

.058 245 .042 .972 245 .000

a. Lilliefors Significance Correction

Data dikatakan normal apabilanilai p lebihdari 0.05

Uji Normalitas Skewnessdan Kurtosis

Statistics

Total KE Total PK

N Valid 245 245

Missing 0 0

Skewness -.319 -.547

Std. Error of Skewness .156 .156

Kurtosis .613 2.351

Std. Error of Kurtosis .310 .310

Data dikatakan normal apabilaberada +- 2

Page 55: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

46

Deskriptif Data

Subjek * K_KE Crosstabulation

K_KE Total

RENDA

H

TINGGI

subjek Siswa

Count 113 132 245

% within subjek 46.1% 53.9% 100.0%

% of Total 46.1% 53.9% 100.0%

Total

Count 113 132 245

% within subjek 46.1% 53.9% 100.0%

% of Total 46.1% 53.9% 100.0%

Subjek * K_PK Crosstabulation

K_PK Total

RENDA

H

TINGGI

subjek Siswa

Count 122 123 245

% within subjek 49.8% 50.2% 100.0%

% of Total 49.8% 50.2% 100.0%

Total

Count 122 123 245

% within subjek 49.8% 50.2% 100.0%

% of Total 49.8% 50.2% 100.0%

JK * K_KE Crosstabulation

K_KE Total

RENDAH TINGGI

JK

l

Count 17 15 32

% within JK 53.1% 46.9% 100.0%

% of Total 6.9% 6.1% 13.1%

p

Count 96 117 213

% within JK 45.1% 54.9% 100.0%

% of Total 39.2% 47.8% 86.9%

Total

Count 113 132 245

% within JK 46.1% 53.9% 100.0%

% of Total 46.1% 53.9% 100.0%

Page 56: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

47

JK * K_PK Crosstabulation

K_PK Total

RENDAH TINGGI

JK

l

Count 18 14 32

% within JK 56.3% 43.8% 100.0%

% of Total 7.3% 5.7% 13.1%

p

Count 104 109 213

% within JK 48.8% 51.2% 100.0%

% of Total 42.4% 44.5% 86.9%

Total

Count 122 123 245

% within JK 49.8% 50.2% 100.0%

% of Total 49.8% 50.2% 100.0%

Jurusan * K_KE Crosstabulation

K_KE Total

RENDAH TINGGI

Jurusan

Aph

Count 26 24 50

% within jurusan 52.0% 48.0% 100.0%

% of Total 10.6% 9.8% 20.4%

busana batik

Count 45 33 78

% within jurusan 57.7% 42.3% 100.0%

% of Total 18.4% 13.5% 31.8%

Desain

Count 3 16 19

% within jurusan 15.8% 84.2% 100.0%

% of Total 1.2% 6.5% 7.8%

Jb

Count 29 44 73

% within jurusan 39.7% 60.3% 100.0%

% of Total 11.8% 18.0% 29.8%

Jbwu

Count 0 5 5

% within jurusan 0.0% 100.0% 100.0%

% of Total 0.0% 2.0% 2.0%

kecantikan

Count 1 0 1

% within jurusan 100.0% 0.0% 100.0%

% of Total 0.4% 0.0% 0.4%

Tkr

Count 9 10 19

% within jurusan 47.4% 52.6% 100.0%

% of Total 3.7% 4.1% 7.8%

Total

Count 113 132 245

% within jurusan 46.1% 53.9% 100.0%

% of Total 46.1% 53.9% 100.0%

Page 57: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

48

Jurusan * K_PK Crosstabulation

K_PK Total

RENDAH TINGGI

jurusan

aph

Count 30 20 50

% within jurusan 60.0% 40.0% 100.0%

% of Total 12.2% 8.2% 20.4%

busana batik

Count 46 32 78

% within jurusan 59.0% 41.0% 100.0%

% of Total 18.8% 13.1% 31.8%

Desain

Count 6 13 19

% within jurusan 31.6% 68.4% 100.0%

% of Total 2.4% 5.3% 7.8%

jb

Count 34 39 73

% within jurusan 46.6% 53.4% 100.0%

% of Total 13.9% 15.9% 29.8%

jbwu

Count 2 3 5

% within jurusan 40.0% 60.0% 100.0%

% of Total 0.8% 1.2% 2.0%

kecantikan

Count 0 1 1

% within jurusan 0.0% 100.0% 100.0%

% of Total 0.0% 0.4% 0.4%

tkr

Count 4 15 19

% within jurusan 21.1% 78.9% 100.0%

% of Total 1.6% 6.1% 7.8%

Total

Count 122 123 245

% within jurusan 49.8% 50.2% 100.0%

% of Total 49.8% 50.2% 100.0%

Usia * K_KE Crosstabulation

K_KE Total

RENDAH TINGGI

usia

16

Count 4 8 12

% within usia 33.3% 66.7% 100.0%

% of Total 1.6% 3.3% 4.9%

17

Count 74 98 172

% within usia 43.0% 57.0% 100.0%

% of Total 30.2% 40.0% 70.2%

18

Count 35 25 60

% within usia 58.3% 41.7% 100.0%

% of Total 14.3% 10.2% 24.5%

19

Count 0 1 1

% within usia 0.0% 100.0% 100.0%

% of Total 0.0% 0.4% 0.4%

Total

Count 113 132 245

% within usia 46.1% 53.9% 100.0%

% of Total 46.1% 53.9% 100.0%

Page 58: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

49

Usia * K_PK Crosstabulation

K_PK Total

RENDAH TINGGI

usia

16

Count 4 8 12

% within usia 33.3% 66.7% 100.0%

% of Total 1.6% 3.3% 4.9%

17

Count 84 88 172

% within usia 48.8% 51.2% 100.0%

% of Total 34.3% 35.9% 70.2%

18

Count 33 27 60

% within usia 55.0% 45.0% 100.0%

% of Total 13.5% 11.0% 24.5%

19

Count 1 0 1

% within usia 100.0% 0.0% 100.0%

% of Total 0.4% 0.0% 0.4%

Total

Count 122 123 245

% within usia 49.8% 50.2% 100.0%

% of Total 49.8% 50.2% 100.0%

Page 59: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

50

usiaJK jurusan Kelas i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10i11i12i13i14i15i16i17i18i19i20i21i22i23i24i25i26i27i28i29i30i31i32i33i34i35i36i37∑ KE

17 p Desain 12 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 2 4 4 3 2 4 3 2 2 1 4 3 3 4 1 3 2 4 2 4 4 3 3 4 3 3 127

17 p Desain 12 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 1 3 2 4 3 3 4 1 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 134

17 p Desain 12 4 2 3 3 3 3 2 3 4 4 3 1 4 3 4 3 3 4 2 2 2 4 3 3 4 1 2 1 2 3 4 4 3 4 4 4 2 122

17 p busana 12 3 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 3 4 4 2 2 2 3 1 3 4 2 1 4 1 4 3 2 2 4 3 1 4 4 2 3 1 107

17 p Desain 12 3 2 4 3 2 2 3 4 1 4 4 4 4 3 3 3 4 3 2 2 2 4 4 3 4 1 3 1 4 3 4 4 4 4 4 2 3 126

17 p busana 12 4 3 4 4 4 2 4 4 4 3 1 2 4 4 3 3 4 3 2 3 1 4 3 4 2 1 2 3 1 3 2 4 3 3 4 4 4 125

17 p busana 12 3 2 4 3 2 3 4 3 3 3 4 1 3 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 120

17 p busana 12 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 4 3 4 3 3 4 3 2 1 2 3 4 3 4 1 3 2 2 3 4 4 4 3 3 2 4 124

17 p busana 12 3 4 3 3 3 1 3 2 3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 2 2 2 4 4 3 3 1 4 1 4 3 4 4 3 3 4 2 3 122

17 p busana 12 3 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 2 3 4 2 2 2 4 2 1 2 3 2 3 2 2 3 2 4 3 3 4 2 2 4 3 2 111

18 p busana 12 3 3 3 3 2 2 1 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 2 2 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 112

18 p busana 12 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 2 4 3 2 3 4 4 2 3 2 4 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 2 3 126

17 p busana 12 3 2 4 4 3 1 1 3 3 4 4 2 4 4 1 2 3 1 1 1 2 4 4 3 2 2 2 3 2 3 3 4 3 3 4 3 4 114

17 p tkr 12 3 4 4 3 4 3 2 4 2 2 3 3 4 3 4 3 4 4 1 3 1 3 4 4 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 3 126

17 p tkr 12 3 3 4 3 2 3 1 4 2 4 3 3 4 3 2 3 3 4 2 1 1 3 2 3 2 2 3 2 4 2 1 4 3 3 3 3 3 113

17 p kecantikan 12 3 2 3 3 2 3 3 2 4 3 2 4 4 4 2 3 4 4 2 3 1 2 4 2 2 1 4 4 4 1 4 4 1 1 4 2 4 117

17 p busana 12 3 2 4 4 3 1 1 3 1 4 4 2 3 4 1 2 3 4 2 1 2 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 4 4 3 4 3 3 113

17 p busana 12 4 3 3 3 2 3 3 4 1 4 3 2 4 3 2 3 4 4 2 3 2 3 4 3 2 1 4 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 124

17 p busana 12 4 4 4 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 4 3 2 3 4 2 2 3 4 4 3 3 1 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 127

17 p busana 12 4 3 4 4 4 3 4 3 1 4 4 1 4 4 3 4 3 4 2 2 2 4 4 4 3 1 3 2 3 4 3 4 4 3 4 4 3 132

17 p busana 12 4 2 3 4 3 2 3 4 3 2 3 2 4 4 3 3 4 2 2 2 2 3 3 3 4 2 3 2 1 3 4 4 3 3 3 3 3 120

18 p busana 12 4 3 3 3 2 1 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 3 1 1 3 2 3 3 2 2 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 117

17 p jb 12 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 2 2 4 4 4 4 1 4 2 3 2 4 4 4 4 4 3 3 126

17 p busana 12 3 3 4 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 4 3 2 3 3 2 1 2 3 3 3 3 1 3 3 4 2 3 4 3 4 4 3 4 124

17 p jb 12 3 3 4 4 4 1 3 1 2 4 3 3 3 3 4 4 2 4 1 4 2 4 3 3 3 3 4 1 3 3 4 1 4 4 3 2 4 123

17 p jb 12 3 2 4 3 3 2 1 4 2 4 3 4 4 3 3 2 3 3 1 2 1 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 2 2 3 2 1 115

17 p jb 12 4 1 3 3 3 2 1 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 1 2 3 4 3 4 3 2 3 2 3 3 3 4 3 4 4 3 4 125

17 p jb 12 3 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 4 1 3 2 3 4 3 4 3 3 4 3 3 125

17 p jb 12 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 2 2 3 3 4 4 4 2 1 4 3 3 3 3 3 1 3 3 3 2 4 3 2 3 3 2 4 119

17 p jb 12 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 4 4 2 4 4 2 2 2 3 3 4 2 3 2 2 2 4 3 3 4 3 3 3 3 4 121

18 p jb 12 3 3 3 4 3 3 3 3 a 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 119

18 l jb 12 3 3 4 3 3 2 4 4 1 2 3 2 4 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 3 4 1 4 3 2 3 4 4 3 3 4 2 3 121

Lampiran 5. Data Kasar Skala Kecerdasan Emosi

Page 60: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

51

17 p tkr 12 3 4 4 4 3 3 4 4 4 4 1 4 4 3 3 1 1 4 2 2 2 1 4 3 4 1 4 1 4 3 4 4 4 4 4 3 4 128

18 p busana 12 3 2 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 1 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 2 3 3 4 3 115

17 p busana 12 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 2 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 108

18 p busana 12 3 3 2 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 108

17 p busana 12 4 4 4 3 1 1 2 4 4 2 4 1 4 3 3 1 4 4 2 1 4 4 4 3 3 2 3 1 2 3 4 4 4 4 3 3 3 122

17 p busana 12 4 1 4 3 1 3 4 4 1 4 2 1 3 3 3 4 3 3 1 1 3 4 4 4 4 1 4 4 1 1 4 4 4 4 4 4 4 123

17 p busana 12 4 3 4 3 3 3 4 4 3 3 4 3 4 4 3 2 3 4 1 2 1 4 3 3 4 1 3 2 4 1 3 3 4 3 4 1 2 122

19 p jb 12 4 4 4 4 4 2 1 2 3 4 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 4 4 1 2 3 3 1 2 1 1 4 1 4 4 4 3 3 125

18 p jb 12 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 119

17 p busana 12 3 4 3 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 4 3 2 2 2 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 119

18 p busana 12 3 2 3 4 2 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 1 4 4 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 2 2 4 4 4 3 114

18 p busana 12 3 3 4 3 4 3 3 2 2 3 3 2 4 3 3 3 3 4 2 1 1 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 120

17 p busana 12 3 4 3 3 3 2 2 3 2 3 4 4 3 3 2 3 2 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 4 2 2 113

17 p busana 12 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 118

17 p busana 12 3 3 4 3 2 1 2 2 1 3 1 4 3 3 1 1 2 3 3 1 1 4 3 4 2 4 3 2 2 3 4 4 2 3 3 2 4 108

16 p busana 12 4 1 3 4 3 2 3 4 1 4 4 4 3 3 3 4 3 4 2 2 2 4 4 4 3 1 4 3 3 2 4 4 3 4 4 4 4 130

17 p busana 12 4 2 4 2 1 4 4 3 0 2 0 4 3 3 2 2 3 4 2 2 2 3 3 2 4 1 3 2 3 2 3 3 3 2 4 3 3 109

17 p busana 12 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 3 117

17 p busana 12 3 2 4 3 3 3 1 4 3 2 3 3 4 4 4 3 4 4 1 3 2 4 3 3 3 1 3 3 4 4 4 4 4 3 3 1 3 125

16 l aph 12 3 3 3 2 2 1 2 3 3 4 3 1 4 3 2 2 3 4 2 1 2 4 3 3 3 3 3 1 1 3 3 4 3 4 4 2 2 111

17 p aph 12 3 4 3 3 4 2 3 2 3 4 3 4 4 4 2 3 3 3 2 4 2 3 4 3 3 1 4 2 4 3 3 4 3 1 4 3 2 124

17 p aph 12 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 1 2 3 1 1 3 4 2 2 2 2 3 2 2 2 4 3 3 3 4 3 3 107

17 l aph 12 3 4 3 3 2 3 1 2 3 3 4 4 3 3 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 2 3 113

18 l aph 12 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 4 4 2 4 2 3 3 3 4 1 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 124

16 p aph 12 4 2 4 3 3 1 1 3 4 3 4 4 4 4 3 2 4 4 1 2 2 3 4 4 3 2 4 4 3 4 3 4 4 4 4 2 3 129

17 p aph 12 3 3 4 3 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 2 2 3 4 1 2 3 3 3 3 2 2 4 1 3 2 3 4 3 3 3 4 2 116

18 p busana 12 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 1 3 2 3 3 3 3 2 1 2 3 4 4 3 3 115

17 p aph 12 4 1 4 4 3 1 4 1 4 2 4 3 4 4 1 1 4 4 1 1 2 4 4 4 1 2 3 2 2 3 3 4 4 4 4 3 4 120

18 p aph 12 3 2 4 4 2 2 2 4 3 3 4 2 4 4 2 1 3 4 1 2 2 3 4 4 3 1 4 2 4 2 4 4 3 4 4 3 3 122

17 p aph 12 4 3 3 3 3 2 2 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 4 4 2 3 122

17 l aph 12 4 3 4 4 3 1 3 3 1 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 4 2 3 4 3 4 1 4 2 2 1 3 4 4 4 3 4 2 123

17 l aph 12 4 1 3 3 2 1 1 1 1 3 3 3 3 2 1 1 1 2 1 2 1 3 4 3 4 3 3 2 2 4 4 3 3 3 2 3 2 100

18 l aph 12 3 3 4 4 3 2 2 3 2 2 4 3 3 4 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 4 3 1 3 4 4 3 2 3 3 3 117

Page 61: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

52

17 l aph 12 3 4 3 4 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 3 4 3 4 2 4 2 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 4 130

17 l aph 12 3 4 3 3 2 2 4 3 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 2 3 3 3 1 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 120

17 p aph 12 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 2 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 2 4 118

18 p aph 12 3 3 4 3 4 3 2 3 3 4 3 1 4 4 3 1 1 4 2 4 4 3 4 4 4 1 4 3 1 2 3 3 3 4 3 3 3 123

17 p aph 12 3 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 3 3 4 4 2 3 2 3 3 3 3 1 3 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 132

17 l aph 12 4 4 4 3 3 2 2 4 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 2 3 2 4 3 3 4 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 2 3 132

17 l aph 12 3 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 4 4 2 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 2 3 3 4 3 3 3 2 4 120

17 l aph 12 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 1 4 2 2 4 3 3 1 4 2 2 4 3 4 3 3 3 3 2 120

17 l aph 12 3 3 4 3 2 2 1 3 4 3 4 4 3 3 2 4 4 4 3 3 3 2 4 2 3 1 4 4 2 2 4 4 3 4 4 1 4 125

17 p aph 12 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 4 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 1 4 2 2 3 4 3 3 4 3 118

17 p aph 12 3 2 2 3 2 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 1 3 4 3 2 2 2 4 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 109

18 p aph 12 3 3 4 3 2 2 2 3 1 2 4 2 3 3 2 3 2 4 2 2 3 3 3 1 2 1 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 2 114

18 p busana 12 3 3 3 4 2 2 2 3 2 4 3 3 4 3 2 2 4 3 2 3 2 3 2 3 3 1 3 1 2 3 4 4 3 3 3 4 3 116

17 p busana 12 3 1 3 3 2 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 2 1 3 3 4 3 4 1 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 123

17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 4 4 3 2 3 4 4 1 2 3 3 4 3 4 1 4 2 3 3 3 4 4 3 4 1 4 122

17 p busana 12 3 2 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 113

18 p jb 12 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 4 1 3 2 3 4 3 4 2 2 2 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 3 3 120

18 p jb 12 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 2 3 3 3 2 113

18 l aph 12 4 4 4 3 3 2 1 3 1 3 4 4 3 2 2 3 1 4 1 2 2 3 2 3 4 1 4 1 4 4 4 4 3 3 3 1 3 115

17 p aph 12 4 4 4 4 3 1 2 4 2 4 4 4 3 4 2 2 3 4 1 2 1 1 4 3 3 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 125

17 p aph 12 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 116

17 p aph 12 2 4 4 4 3 2 1 2 3 2 4 4 4 4 2 3 3 4 1 1 2 2 3 4 3 3 4 3 3 2 4 4 3 4 4 2 3 122

18 p busana 12 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 110

18 p busana 12 4 2 3 3 3 1 3 4 2 3 2 2 4 3 3 3 4 4 2 3 2 4 4 4 3 1 3 3 4 2 3 4 3 4 4 2 4 124

18 p busana 12 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 113

16 p busana 12 3 4 3 4 3 2 2 2 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 4 3 3 3 2 3 120

17 p busana 12 2 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 114

17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 3 119

18 p busana 12 4 1 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 4 1 3 2 3 3 3 3 2 3 1 2 2 3 4 3 3 3 2 2 111

17 p busana 12 3 4 4 4 3 2 3 3 2 4 2 2 4 3 3 3 3 4 1 2 2 3 4 3 3 1 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 121

17 p busana 12 3 4 4 3 2 2 2 3 3 3 3 1 4 3 2 3 4 4 1 1 2 4 3 3 4 1 4 1 4 4 4 4 4 3 4 4 2 122

17 p Desain 12 4 4 4 4 3 3 4 4 4 4 3 1 4 3 2 2 3 4 1 2 2 4 4 4 4 1 4 1 4 3 4 4 4 4 4 4 3 133

17 p Desain 12 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 4 3 2 2 4 3 2 1 3 4 4 3 2 2 4 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 120

Page 62: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

53

16 p Desain 12 4 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 3 3 3 4 3 4 1 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 133

18 p Desain 12 4 4 4 4 2 3 4 4 4 1 4 4 3 2 4 4 1 4 3 3 4 4 1 1 4 3 4 3 3 1 1 1 4 4 4 2 3 125

17 p Desain 12 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 2 2 1 3 3 4 4 3 4 4 4 3 121

17 p Desain 12 3 3 3 4 3 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 4 2 3 127

17 p Desain 12 4 3 4 3 3 1 3 4 2 3 4 2 4 4 3 3 3 4 2 2 4 4 4 3 3 1 4 2 3 2 4 4 3 3 3 3 2 125

18 p Desain 12 4 3 3 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 2 4 4 1 1 3 4 4 3 4 1 4 1 3 3 4 4 4 4 4 3 3 128

17 p Desain 12 3 3 3 4 4 2 3 3 3 3 1 4 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 1 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 3 124

17 p jb 12 4 4 4 4 4 2 2 3 3 4 1 2 3 3 3 3 3 4 2 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 122

17 p jb 12 3 3 4 4 3 2 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 1 2 2 4 4 3 3 1 4 1 3 3 3 4 4 3 4 1 3 124

17 p jb 12 3 2 4 3 2 3 3 3 3 4 3 1 4 3 3 2 4 4 2 3 2 3 4 3 2 2 3 2 3 4 3 4 3 3 4 2 3 121

18 p jb 12 3 4 4 3 2 2 4 4 2 4 3 2 4 3 3 2 4 4 2 1 1 4 4 4 4 2 4 2 4 3 4 4 4 3 4 2 2 127

17 p jb 12 3 3 4 4 4 3 2 3 3 2 3 4 4 3 2 3 3 3 1 1 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 117

18 p jb 12 3 3 3 4 2 3 3 3 4 3 2 3 4 2 3 2 4 3 2 3 2 3 4 3 4 2 4 3 2 2 4 4 4 3 4 4 3 126

17 p jb 12 4 3 3 4 4 1 2 3 2 4 3 3 4 4 2 4 4 4 1 4 2 4 4 2 4 2 4 1 2 3 4 4 4 4 3 1 2 125

18 p jb 12 3 3 3 4 3 3 3 4 2 4 2 4 3 3 4 4 4 4 2 4 3 4 4 3 3 1 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 130

17 p jb 12 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 4 4 1 3 2 3 3 3 2 1 4 1 3 4 3 4 4 3 4 4 2 122

18 p jb 12 4 4 3 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 2 3 3 4 2 3 3 3 2 2 2 3 4 4 3 1 1 2 2 2 4 3 2 113

18 p aph 12 4 4 4 4 2 4 1 1 4 1 4 4 2 3 2 4 4 4 1 1 3 4 3 3 1 4 3 1 1 4 4 4 4 3 3 2 4 121

17 l aph 12 3 3 4 4 4 3 2 4 4 4 3 3 4 3 4 4 4 4 1 2 3 3 4 4 4 1 3 2 3 3 4 4 3 3 3 1 4 131

16 p aph 12 3 4 3 3 3 2 1 3 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 1 2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 4 4 3 2 4 4 2 115

17 l aph 12 4 4 3 4 2 2 1 2 2 3 3 3 4 2 1 1 3 4 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 1 3 3 4 4 4 2 2 3 116

17 l aph 12 3 3 3 4 3 3 3 3 1 4 4 2 4 3 3 3 4 3 1 3 4 3 4 4 3 1 4 1 3 3 3 4 4 4 3 4 3 127

17 l aph 12 3 3 4 3 3 1 3 2 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 2 3 2 3 3 4 2 2 4 2 3 3 4 4 2 2 4 2 2 115

17 p busana 12 4 3 4 4 4 2 4 2 4 4 4 4 4 4 2 4 4 4 2 2 2 4 4 3 2 1 3 2 2 3 4 4 4 3 3 3 2 130

18 p busana 12 3 2 3 3 2 2 3 3 3 4 3 2 3 3 2 2 3 4 2 2 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 114

18 l aph 12 3 3 4 4 3 3 1 4 1 2 4 3 3 3 3 3 4 4 1 4 3 3 3 3 4 1 4 3 4 2 4 4 4 4 4 2 3 127

17 l aph 12 4 4 3 3 3 3 2 2 1 3 3 4 3 3 2 2 2 3 2 3 2 2 3 4 2 3 3 2 2 2 3 3 4 4 3 2 3 114

17 p busana 12 3 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 2 2 3 4 2 2 2 3 3 2 3 1 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 2 111

17 p aph 12 3 2 3 4 3 2 3 2 2 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 2 3 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 2 4 3 3 3 3 115

18 l aph 12 4 4 4 3 2 1 3 3 1 3 4 4 4 4 3 3 4 4 1 2 1 3 1 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 4 4 2 4 122

17 l aph 12 4 3 4 4 3 3 2 3 2 4 2 4 3 2 4 3 4 3 2 4 3 2 4 4 2 3 3 3 2 3 2 4 3 2 3 2 3 123

17 p aph 12 3 2 3 3 2 2 2 2 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 4 3 4 3 3 109

17 p busana 12 3 2 3 4 3 2 2 2 4 2 3 4 4 3 1 2 4 4 2 1 1 4 2 3 3 1 4 4 3 3 2 3 4 3 3 4 4 118

Page 63: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

54

54

16 p jb 12 4 4 4 4 3 2 2 2 4 4 4 4 4 4 3 2 3 4 1 3 1 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 2 4 133

18 p jb 12 3 4 4 4 3 1 4 4 1 2 3 4 3 2 2 4 1 3 2 4 3 4 4 3 4 1 4 2 3 4 3 2 3 3 3 2 3 121

18 p jb 12 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 4 4 4 3 3 4 2 3 1 2 2 4 3 4 3 2 4 1 2 2 3 4 3 4 4 1 3 124

17 p jb 12 4 4 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 2 2 3 4 1 1 1 3 3 4 3 3 4 2 2 3 4 4 4 4 4 3 4 129

17 p jb 12 3 2 4 4 3 2 2 3 4 2 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 2 3 2 4 4 4 3 3 3 3 126

17 p jb 12 3 2 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 4 2 2 3 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 113

17 p jb 12 3 4 3 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 3 3 1 3 2 3 3 3 3 1 3 1 3 3 3 4 3 4 4 3 3 121

17 l jb 12 3 3 4 4 2 2 1 2 2 3 3 3 4 4 2 2 2 4 1 1 2 3 3 4 2 2 3 1 3 3 4 4 4 4 4 1 4 115

17 p jb 12 3 4 4 3 2 2 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 2 3 2 1 114

17 p jb 12 4 4 4 3 4 3 3 3 3 1 4 4 4 4 2 2 4 3 2 1 1 1 3 3 4 3 3 1 4 4 4 4 4 3 4 2 3 125

18 p jb 12 3 2 4 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 4 3 2 3 3 1 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 4 4 3 4 3 4 2 121

17 p jb 12 4 4 3 3 4 0 3 3 2 4 4 2 3 4 2 3 4 1 1 4 2 4 4 3 2 1 4 1 4 2 4 4 4 4 4 3 2 122

18 p jb 12 3 4 3 3 2 1 4 3 2 4 4 2 3 3 3 2 2 4 2 1 3 4 3 3 3 2 3 1 2 3 3 4 4 3 4 3 3 118

18 p jb 12 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 1 3 3 3 4 3 3 2 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 119

17 p jb 12 4 3 3 3 3 3 4 4 4 4 1 2 4 4 2 3 2 4 2 2 1 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 2 2 4 2 3 121

17 p jb 12 4 4 3 3 3 3 2 3 3 3 2 4 4 4 3 2 3 3 1 2 2 4 3 3 3 2 4 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 122

17 p jb 12 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 4 3 2 1 3 3 1 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 3 4 3 2 3 117

16 p jb 12 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 2 2 2 4 3 3 3 1 2 2 1 3 4 4 4 4 3 4 3 122

18 l jb 12 3 4 4 3 4 2 3 2 1 4 1 4 4 4 2 3 2 4 1 2 1 4 4 3 3 2 2 1 4 1 4 4 3 2 3 3 3 116

17 p jb 12 4 4 4 3 3 2 1 4 3 3 3 4 3 4 3 3 4 3 1 1 3 3 4 3 4 1 4 3 2 2 4 4 4 3 4 2 4 126

18 p jb 12 3 4 4 4 4 2 3 3 2 3 4 3 4 4 3 2 3 4 2 1 1 3 3 3 3 2 4 1 1 3 4 4 3 3 3 2 4 121

17 p jb 12 4 4 4 4 3 3 4 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 4 1 1 1 4 3 3 3 1 3 4 4 3 4 4 3 3 4 3 3 129

17 l jb 12 4 3 4 4 4 1 2 3 1 4 1 1 3 3 3 2 3 4 2 4 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 4 4 2 3 4 2 2 118

17 p jb 12 4 2 4 4 3 3 1 3 1 4 1 4 4 3 3 4 4 4 1 3 2 4 4 4 4 1 2 2 4 1 4 4 4 4 4 1 4 125

17 p jb 12 4 4 4 3 3 1 4 3 2 4 3 1 4 3 2 3 3 4 1 1 3 3 4 3 3 2 4 1 4 2 4 4 4 2 4 2 4 122

17 p jb 12 4 4 4 4 3 1 4 3 2 4 3 1 4 4 2 2 3 4 1 1 3 3 4 4 3 2 3 1 4 3 4 4 4 3 4 2 2 123

17 p jb 12 3 4 4 4 3 2 2 3 2 3 4 3 3 3 3 2 3 3 1 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 2 118

18 p jb 12 4 4 4 3 3 2 4 4 4 3 4 4 3 3 2 2 4 4 1 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 4 2 4 130

17 p jb 12 4 3 4 4 3 1 2 3 1 3 4 4 3 4 3 2 3 4 2 1 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 4 4 4 4 2 2 121

18 p jb 12 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 2 4 4 2 1 2 3 4 3 3 1 3 2 3 3 4 4 3 4 3 2 3 125

16 p jb 12 4 3 3 3 3 2 4 2 4 1 3 3 4 4 2 3 4 2 2 4 2 3 4 3 4 1 1 3 3 1 2 1 2 3 3 3 3 114

17 p jb 12 3 4 4 3 4 3 3 3 3 2 4 4 4 4 3 3 4 4 2 1 1 4 4 4 4 4 3 3 1 4 4 4 4 4 3 3 3 134

18 p jb 12 4 4 4 3 3 2 2 3 3 4 2 1 3 4 3 1 3 4 1 2 2 3 3 3 3 2 4 1 3 3 4 4 3 4 4 4 2 120

Page 64: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

55

17 p jb 12 3 3 3 4 3 2 1 3 3 3 4 4 4 4 2 3 3 3 1 2 2 3 3 3 2 2 3 2 3 2 4 3 4 3 4 2 3 118

16 p aph 12 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 4 1 1 2 2 4 3 4 1 3 1 4 1 4 4 3 3 4 2 3 128

17 l jb 12 4 4 3 4 3 2 2 3 2 3 3 1 4 3 3 2 3 4 2 3 2 3 3 3 4 2 2 2 1 2 3 1 3 3 3 2 3 112

17 p jb 12 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 2 3 2 2 2 3 3 2 1 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 2 3 3 2 111

17 p jb 12 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 2 3 2 4 2 4 4 3 4 4 2 2 124

17 p jb 12 3 3 3 3 3 1 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 1 2 2 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 3 4 1 3 121

17 p jb wu 12 3 4 3 3 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 1 2 3 3 3 4 1 3 3 3 1 4 4 3 3 3 2 3 122

17 p jb wu 12 4 3 4 4 2 2 4 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 1 1 1 4 3 3 2 1 3 3 4 2 4 4 1 4 3 2 4 125

17 p jb wu 12 4 4 3 4 2 1 1 3 3 3 4 4 4 3 2 2 3 4 1 2 3 3 3 4 3 2 3 2 3 3 4 3 4 4 4 1 3 121

18 p aph 12 3 2 4 3 4 1 3 3 4 1 2 2 1 1 3 3 3 1 4 3 3 1 1 1 3 4 2 4 3 2 1 1 2 1 2 2 1 97

17 p aph 12 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 4 2 2 3 2 4 3 1 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 115

18 p aph 12 3 0 0 0 0 0 3 3 1 3 2 2 4 4 3 2 3 4 1 2 2 3 3 3 3 1 4 2 3 3 3 4 3 3 4 4 3 103

17 l aph 12 2 3 3 3 2 2 3 3 1 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 3 1 1 4 3 4 2 3 2 2 2 3 4 3 3 3 2 4 113

18 p aph 12 4 3 3 4 3 2 1 3 3 3 4 4 4 3 3 2 4 4 2 2 2 4 4 3 3 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 2 3 129

17 p aph 12 4 4 4 4 3 1 2 3 2 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 1 2 4 3 3 3 1 4 2 3 4 3 4 3 3 3 2 4 125

17 l jb wu 12 4 2 3 3 2 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 2 3 4 3 3 3 2 2 3 2 2 3 4 3 4 4 4 2 3 121

17 l aph 12 3 4 4 4 3 2 3 2 1 3 3 4 4 3 2 3 3 2 2 4 2 3 3 4 2 4 4 2 3 2 4 3 4 3 4 2 4 124

17 l aph 12 4 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 2 3 4 1 1 2 3 3 4 3 4 4 2 3 3 4 3 4 3 4 2 3 126

17 p jb wu 12 3 4 3 4 2 3 2 4 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 1 2 3 3 3 3 3 1 3 1 3 3 1 4 4 3 3 4 3 121

17 p jb 12 4 3 4 3 3 2 3 4 4 2 2 2 4 4 3 2 3 4 1 2 1 4 3 3 3 1 4 2 3 2 4 4 3 3 4 2 4 121

17 p jb 12 3 4 4 3 3 1 2 2 2 2 3 4 3 3 4 2 3 4 1 3 3 3 2 3 2 1 4 3 4 3 4 4 3 4 4 1 3 119

18 p busana 12 3 2 3 3 3 3 2 4 3 4 3 4 3 3 3 2 4 4 1 1 3 3 3 3 4 1 4 2 3 3 3 4 3 4 4 3 3 123

17 p busana 12 3 3 3 3 4 3 1 4 2 4 4 3 3 4 4 3 1 4 2 3 3 4 4 3 3 1 2 2 2 3 3 4 4 4 4 2 4 125

17 p busana 12 4 2 4 3 4 3 3 3 1 3 3 4 3 3 3 2 2 1 2 1 1 4 4 3 4 1 3 3 2 2 4 4 4 4 3 2 2 116

17 p Desain 12 3 4 3 3 4 3 2 3 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 2 2 2 4 3 3 3 2 3 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 122

17 p Desain 12 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 3 2 2 4 4 2 2 2 3 4 3 3 1 3 2 4 2 4 4 3 4 4 3 3 128

16 p Desain 12 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 3 4 3 3 1 3 2 3 3 3 4 3 3 3 4 3 123

17 p Desain 12 3 2 3 3 3 2 3 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 4 1 3 2 2 4 3 2 1 3 1 3 3 3 4 3 3 3 4 3 118

18 p Desain 12 3 3 3 3 3 2 2 3 0 3 2 3 3 4 3 2 3 4 2 3 2 4 3 3 4 1 4 2 4 3 4 4 3 3 4 3 3 120

17 p busana 12 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 1 3 2 4 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 126

17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 2 4 1 3 3 3 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 3 2 4 2 4 2 4 4 3 4 3 3 4 126

18 p busana 12 4 3 3 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 4 2 1 3 3 3 3 4 1 3 1 4 3 4 4 3 3 3 4 3 120

17 p busana 12 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 1 1 3 3 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 1 2 2 3 2 4 4 3 3 4 4 2 114

Page 65: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

56

56

17 p busana 12 4 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 2 4 4 3 3 4 4 1 3 3 4 2 3 3 1 3 1 4 3 4 4 3 4 3 3 3 125

17 p busana 12 3 3 3 3 3 2 2 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 1 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 116

17 p busana 12 4 4 4 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 4 4 2 4 4 1 3 4 4 4 2 4 1 3 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 138

17 p busana 12 4 3 3 3 3 1 3 2 3 4 3 3 4 3 2 2 3 4 1 2 2 3 3 3 3 1 3 2 3 3 4 4 3 3 4 2 2 116

17 p busana 12 4 3 3 4 3 2 3 3 4 3 4 4 4 3 3 2 4 3 1 2 2 4 4 4 1 2 4 3 3 3 3 3 4 4 4 2 4 128

17 p Desain 12 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 4 2 2 4 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 122

17 p busana 12 3 4 3 3 3 3 2 4 2 4 4 4 4 3 2 1 2 4 2 1 3 3 4 3 3 1 3 1 2 3 4 4 4 3 3 4 1 119

17 p busana 12 2 2 3 4 2 2 3 4 3 4 3 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 2 2 3 1 2 2 3 3 2 2 3 4 3 115

17 p busana 12 3 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 4 1 2 2 3 4 3 4 1 4 1 4 1 4 4 4 4 4 3 3 128

17 p busana 12 3 4 4 3 3 3 4 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 3 4 4 3 3 4 2 3 128

18 p busana 12 3 4 4 3 4 1 1 3 1 3 3 4 3 4 2 2 2 4 2 1 1 4 3 3 2 3 3 1 2 2 3 4 3 3 4 1 3 111

17 p busana 12 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 2 4 4 4 3 3 4 4 1 3 3 4 3 3 3 1 3 4 3 2 3 4 3 3 4 2 3 130

17 p busana 12 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 4 3 3 3 2 3 2 4 2 3 3 3 3 3 3 3 118

18 p busana 12 3 2 3 4 2 1 2 4 4 4 3 3 3 4 2 2 3 4 2 2 2 3 4 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 117

16 p busana 12 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 1 4 2 4 3 2 4 1 3 2 2 3 4 4 3 4 3 3 3 126

Page 66: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

57

usia JK jurusan Kelas i1 i2 i3 i4 i5 i6 i7 i8 i9 i10 i11 i12 i13 i14 i15 i16 i17 i18 i19 i20 i21 i22 i23 i24 i25 i26 i27 ∑ PK

17 p Desain 12 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 103

17 p Desain 12 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 1 3 4 4 4 109

17 p Desain 12 3 3 4 2 3 3 3 2 3 4 4 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 100

17 p busana 12 2 2 3 4 4 2 2 1 4 2 2 3 2 2 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 76

17 p Desain 12 3 3 3 4 4 3 3 2 3 4 2 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 1 2 3 3 3 3 95

17 p busana 12 4 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 113

17 p busana 12 3 4 4 4 4 4 2 3 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 108

17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 2 3 3 4 3 2 3 3 92

17 p busana 12 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 96

17 p busana 12 3 3 3 3 3 2 2 2 4 3 2 4 2 3 3 3 3 4 3 2 2 2 2 3 2 3 3 86

18 p busana 12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94

18 p busana 12 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 91

17 p busana 12 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 1 4 4 4 4 3 3 4 2 2 4 3 2 2 2 4 3 90

17 p tkr 12 3 4 1 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 108

17 p tkr 12 3 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 97

17 p kecantikan 12 3 4 4 4 4 4 1 3 4 4 3 4 4 4 4 1 4 2 3 4 1 3 2 3 4 4 4 101

17 p busana 12 2 3 2 3 4 2 3 2 3 3 1 4 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 2 2 2 4 3 92

17 p busana 12 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 4 3 4 3 3 3 2 2 4 3 3 3 3 3 3 93

17 p busana 12 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 2 92

17 p busana 12 3 4 3 3 4 4 1 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 3 3 3 4 3 97

17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 4 2 3 88

18 p busana 12 4 4 2 4 3 3 3 2 2 3 2 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 90

17 p jb 12 3 4 3 3 3 4 2 3 4 4 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 2 3 3 99

17 p busana 12 3 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 3 4 4 4 3 4 106

17 p jb 12 2 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 4 4 3 4 4 4 3 112

17 p jb 12 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 4 93

17 p jb 12 2 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 2 1 3 3 3 3 2 3 4 3 4 1 3 4 93

17 p jb 12 2 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 100

17 p jb 12 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 90

17 p jb 12 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 89

18 p jb 12 2 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 1 3 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 92

18 l jb 12 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102

Lampiran 6. Data Kasar Skala Pengambilan Keputusan Karir

Page 67: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

58

17 p jb 12 3 4 3 3 4 4 2 3 4 4 4 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 102

17 p jb 12 3 2 2 3 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 2 3 3 81

17 p jb 12 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 2 3 3 3 3 3 97

18 l jb 12 4 3 3 4 3 4 1 3 4 4 1 4 4 3 4 4 3 1 4 4 2 3 1 2 1 3 3 92

17 l jb 12 3 3 2 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 100

17 p jb 12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 91

18 p jb 12 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 111

17 p jb 12 3 4 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 4 4 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 111

17 p jb 12 3 4 3 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 95

17 p tkr 12 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 97

17 p tkr 12 3 3 2 4 4 4 3 2 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 93

18 p busana 12 3 3 3 4 3 3 2 2 3 4 2 4 3 3 4 3 4 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 93

17 p jb 12 3 3 3 3 4 2 2 2 4 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 97

17 p busana 12 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 94

17 p busana 12 3 4 2 3 4 3 3 3 3 3 1 4 4 3 3 4 3 3 2 2 3 4 3 3 3 3 3 94

18 p busana 12 4 4 3 3 4 4 1 1 4 3 1 4 3 3 4 3 4 4 4 4 2 2 1 2 2 2 3 91

17 p busana 12 4 3 3 3 3 3 2 1 3 3 3 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 96

17 p busana 12 2 4 4 4 4 4 1 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 96

18 p tkr 12 2 4 4 4 4 4 1 3 3 4 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 96

17 p tkr 12 3 4 3 4 4 4 4 4 4 4 1 4 4 4 4 1 4 4 3 4 1 4 3 4 3 4 4 106

18 p tkr 12 3 4 2 4 4 4 2 3 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 4 3 1 4 2 4 3 4 3 102

17 p tkr 12 4 4 1 4 3 3 3 3 2 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 2 4 4 100

17 p tkr 12 3 4 2 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 2 3 2 2 2 4 3 98

18 p tkr 12 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 94

17 p tkr 12 4 4 4 4 3 4 4 2 1 4 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 3 110

17 p tkr 12 3 4 2 4 3 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 3 3 100

17 p tkr 12 4 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 103

18 p tkr 12 3 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 102

17 p busana 12 3 4 2 4 4 4 3 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 2 4 4 3 2 3 3 3 4 3 102

17 p tkr 12 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 90

17 p tkr 12 3 4 3 3 3 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 92

17 p tkr 12 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 98

17 p tkr 12 4 4 4 4 3 4 4 1 1 4 4 3 3 4 4 4 3 3 3 3 1 1 2 4 4 3 3 97

Page 68: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

59

17 p tkr 12 4 4 4 4 4 4 3 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 4 107

18 p busana 12 2 3 3 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 3 2 4 2 2 2 2 3 2 81

17 p busana 12 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 79

18 p busana 12 2 2 2 3 3 2 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 3 2 79

17 p busana 12 2 4 3 4 4 4 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 4 4 4 3 3 111

17 p busana 12 2 4 3 2 3 4 3 3 2 3 4 4 4 4 4 1 1 4 4 4 1 4 1 1 1 4 4 91

17 p busana 12 3 4 1 4 3 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 2 3 1 2 3 2 4 3 97

19 p jb 12 4 4 1 3 4 4 3 2 3 3 2 4 4 3 3 1 3 3 2 2 2 3 1 3 1 4 4 88

18 p jb 12 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 89

17 p busana 12 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91

18 p busana 12 2 4 3 4 4 3 2 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 4 3 4 3 3 2 3 3 4 3 97

18 p busana 12 3 3 2 3 3 4 2 2 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 95

17 p busana 12 2 3 2 3 3 3 1 1 3 3 1 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 2 2 3 3 83

17 p busana 12 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 88

17 p busana 12 3 2 2 4 4 3 3 2 2 3 3 3 3 3 4 4 3 3 2 2 2 2 4 3 2 4 2 89

16 p busana 12 3 4 3 3 3 4 2 4 4 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 1 4 2 4 4 3 3 2 98

17 p busana 12 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 92

17 p busana 12 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 93

17 p busana 12 4 3 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 4 3 4 4 2 4 3 101

16 l aph 12 3 3 3 4 4 3 3 2 4 4 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 2 3 4 4 4 103

17 p aph 12 3 2 3 3 3 4 3 1 4 3 2 4 4 4 4 4 3 4 1 3 4 3 2 2 2 4 2 93

17 p aph 12 2 3 4 4 3 4 3 2 3 3 1 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 4 91

17 l aph 12 2 3 3 3 3 3 2 2 4 4 3 4 4 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94

18 l aph 12 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 104

16 p aph 12 4 4 3 3 4 4 1 2 4 3 2 4 3 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 2 2 3 3 92

17 p aph 12 2 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 90

18 p busana 12 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 91

17 p aph 12 3 3 4 4 4 4 3 1 1 3 2 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 3 4 4 3 98

18 p aph 12 3 3 4 4 4 2 3 3 4 3 3 4 3 4 4 4 2 3 3 2 4 2 3 3 3 3 4 99

17 p aph 12 4 3 3 4 4 4 2 2 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 100

17 l aph 12 2 4 3 3 4 4 2 2 3 3 3 4 3 3 3 4 4 4 2 2 4 3 4 3 4 3 4 99

17 l aph 12 2 4 4 4 4 3 4 3 1 3 3 2 3 2 4 3 4 2 2 4 3 2 3 1 1 4 4 91

18 l aph 12 2 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 1 3 3 3 4 3 4 4 3 1 1 1 3 2 4 4 90

Page 69: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

60

17 l aph 12 3 4 3 3 3 4 2 3 2 3 3 4 2 2 2 4 3 4 4 2 1 3 2 3 3 3 4 91

17 l aph 12 2 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 3 4 1 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 90

17 p aph 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 89

18 p aph 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 2 3 92

17 p aph 12 4 3 2 4 3 4 3 3 4 3 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 100

17 l aph 12 3 4 3 4 4 4 1 4 4 4 3 4 4 4 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 4 4 4 109

17 l aph 12 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 1 3 4 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 92

17 l aph 12 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 103

17 l aph 12 3 2 4 4 3 2 1 2 4 3 3 4 3 3 3 2 2 1 2 4 2 3 2 3 3 3 3 86

17 p aph 12 2 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 95

17 p aph 12 2 2 3 3 2 2 2 2 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 2 2 2 2 2 78

18 p aph 12 3 4 3 3 3 4 2 1 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 2 2 3 3 2 3 2 4 2 89

18 p busana 12 2 4 3 4 4 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 3 3 3 3 3 87

17 p busana 12 2 2 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 88

17 p busana 12 2 3 3 4 3 3 2 2 3 3 3 4 3 3 4 3 2 4 2 2 3 3 3 2 3 3 3 90

17 p busana 12 3 3 3 3 3 2 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 2 83

18 p jb 12 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 84

18 p jb 12 3 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 2 3 2 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 2 84

18 l aph 12 4 4 3 4 4 4 2 3 4 3 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 4 110

17 p aph 12 3 4 3 4 4 4 3 1 4 4 3 4 4 4 4 1 4 2 4 4 3 4 3 1 3 4 4 102

17 p aph 12 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 88

17 p aph 12 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 2 4 4 4 4 3 3 3 4 4 4 3 2 2 4 4 4 105

18 p busana 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 3 89

18 p busana 12 2 3 4 4 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 96

18 p busana 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 90

16 p busana 12 3 3 3 4 4 3 2 3 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 93

17 p busana 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 92

17 p busana 12 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 91

18 p busana 12 3 3 2 4 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 96

17 p busana 12 3 3 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 99

17 p busana 12 3 4 4 3 4 4 4 2 3 3 2 4 3 4 4 4 3 4 4 4 4 4 1 3 2 4 4 104

17 p Desain 12 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 4 4 4 4 4 116

17 p Desain 12 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 2 4 3 2 4 4 4 3 2 3 3 2 3 3 3 3 3 95

Page 70: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

61

16 p Desain 12 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 100

18 p Desain 12 1 4 4 4 4 4 2 2 4 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 3 3 3 2 3 3 100

17 p Desain 12 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 96

17 p Desain 12 3 2 3 4 3 2 2 2 3 4 2 4 4 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 89

17 p Desain 12 4 1 1 4 3 3 2 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 98

18 p Desain 12 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 4 3 3 2 3 3 2 3 3 2 4 2 98

17 p Desain 12 2 4 3 4 3 4 2 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 4 101

17 p jb 12 4 4 3 4 4 4 1 2 3 4 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 99

17 p jb 12 3 4 3 2 3 4 2 3 3 3 4 4 3 4 2 4 3 3 2 4 4 3 3 4 4 3 3 99

17 p jb 12 2 4 2 3 4 4 4 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 2 3 4 3 2 3 2 4 3 97

18 p jb 12 3 4 4 4 4 4 3 2 4 3 2 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 2 3 3 3 4 4 104

17 p jb 12 3 3 2 3 3 3 2 3 3 4 3 4 3 4 3 3 2 2 2 2 3 4 3 2 2 3 3 89

18 p jb 12 3 4 3 3 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 2 4 3 3 3 95

17 p jb 12 2 3 1 4 3 3 2 4 2 4 3 4 3 4 4 4 3 4 2 2 2 2 3 2 2 3 2 89

18 p jb 12 3 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 4 3 3 100

17 p jb 12 2 3 3 3 3 3 3 3 1 3 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 95

18 p jb 12 2 4 2 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 4 3 4 4 3 3 4 4 2 4 3 3 4 102

18 p aph 12 3 3 4 2 3 2 4 2 2 4 2 3 3 4 3 4 2 3 4 3 4 3 2 3 3 3 3 93

17 l aph 12 4 4 2 4 4 3 2 3 4 3 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 1 2 2 3 3 3 3 96

16 p aph 12 2 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 99

17 l aph 12 2 3 2 4 3 4 1 3 3 4 2 3 3 4 4 3 2 3 2 3 3 3 3 2 2 3 2 88

17 l aph 12 3 3 2 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 4 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 102

17 l aph 12 3 3 1 3 3 4 2 2 2 4 3 4 3 3 3 1 3 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 89

17 p busana 12 3 4 2 4 4 3 1 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 2 4 4 4 4 1 4 4 100

18 p busana 12 2 2 3 3 3 3 3 2 2 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 2 3 3 3 3 83

18 l aph 12 3 3 2 4 4 3 2 2 3 3 2 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 93

17 l aph 12 2 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 3 85

17 p busana 12 2 3 3 4 3 4 3 2 3 2 2 4 2 4 4 4 3 3 2 3 4 3 2 2 3 3 3 92

17 p aph 12 2 2 3 2 2 2 2 1 3 2 1 3 2 2 2 3 3 2 2 2 3 2 1 2 1 2 2 68

18 l aph 12 4 4 3 4 4 4 3 2 4 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 4 3 1 3 4 4 105

17 l aph 12 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 1 2 3 3 3 3 2 2 3 86

17 p aph 12 2 2 3 2 3 3 2 2 3 2 2 3 2 3 2 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 3 3 77

17 p busana 12 3 3 4 3 3 4 3 2 3 2 2 4 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 2 2 3 3 3 93

Page 71: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

62

16 p jb 12 4 3 3 4 4 4 2 3 4 3 3 4 4 3 4 3 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 102

18 p jb 12 2 3 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 89

18 p jb 12 3 3 3 4 4 3 2 3 1 3 3 3 2 4 4 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 4 3 101

17 p jb 12 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 2 3 4 3 4 3 3 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 95

17 p jb 12 2 4 3 3 4 3 2 3 4 4 3 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 99

17 p jb 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 94

17 p jb 12 4 4 3 4 3 4 2 2 2 2 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 2 91

17 l jb 12 3 2 3 4 4 3 2 2 3 3 2 3 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 2 4 3 3 95

17 p jb 12 2 3 3 3 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 89

17 p jb 12 4 4 3 4 4 4 2 2 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 2 4 4 2 2 1 4 4 100

18 p jb 12 4 3 2 4 4 4 3 4 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 4 3 3 3 1 1 2 4 4 100

17 p jb 12 2 4 2 4 3 4 2 3 4 3 2 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 97

18 p jb 12 2 3 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 4 3 94

18 p jb 12 2 3 3 3 3 3 2 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 88

17 p jb 12 3 3 3 3 4 3 2 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 3 4 3 4 2 2 4 3 98

17 p jb 12 3 4 2 4 4 3 3 1 3 2 1 3 4 4 2 2 3 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 90

17 p jb 12 2 3 3 4 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 2 3 3 88

16 p jb 12 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 2 1 3 2 2 3 3 3 96

18 l jb 12 3 3 3 4 4 4 4 3 4 4 3 3 4 4 3 4 2 3 3 4 4 3 3 3 2 3 4 103

17 p jb 12 2 4 3 3 4 4 2 2 2 3 1 3 3 4 3 4 4 2 3 4 3 3 2 3 3 4 3 93

18 p jb 12 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 3 3 3 2 4 3 101

17 p jb 12 4 4 4 4 4 3 2 2 3 4 4 3 4 4 3 4 3 4 3 4 4 4 3 3 4 3 4 107

17 l jb 12 4 4 4 3 4 3 3 3 2 4 4 3 3 4 2 2 1 3 4 3 3 3 3 3 2 3 3 95

17 p jb 12 4 3 4 4 4 4 2 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 3 4 4 3 4 4 4 4 111

17 p jb 12 4 3 3 4 4 3 2 3 4 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 3 102

17 p jb 12 3 4 3 4 4 4 3 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 4 3 3 1 4 2 3 3 3 3 99

17 p jb 12 3 4 2 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 2 3 3 2 4 3 99

18 p jb 12 3 4 4 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 2 4 4 108

17 p jb 12 3 4 2 3 4 3 2 2 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 98

18 p jb 12 2 3 3 3 3 3 2 2 2 3 3 4 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 2 3 3 3 87

16 p jb 12 2 3 3 3 3 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 87

17 p jb 12 3 3 2 4 4 4 1 3 2 4 3 4 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 4 4 101

18 p jb 12 3 4 3 4 3 4 3 3 3 4 2 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 1 3 4 3 3 101

Page 72: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

63

17 p jb 12 2 2 3 4 4 2 3 2 3 3 2 2 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 88

16 p aph 12 2 3 3 3 4 3 2 2 3 4 2 4 4 3 4 3 4 4 2 2 3 3 3 3 3 4 4 96

17 l jb 12 3 3 2 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 4 3 2 3 3 3 3 2 3 3 2 3 3 87

17 p jb 12 2 2 3 3 4 2 3 2 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 2 2 3 2 2 2 3 2 82

17 p jb 12 4 4 1 4 4 4 1 3 3 4 4 4 4 4 4 4 4 4 4 3 4 4 3 3 1 4 4 106

17 p jb 12 4 4 2 4 4 4 2 3 4 4 3 4 4 4 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 104

17 p jb wu 12 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 3 3 99

17 p jb wu 12 3 3 2 4 4 4 2 3 4 3 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 97

17 p jb wu 12 2 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 95

18 p aph 12 1 1 1 1 1 1 3 3 1 2 3 1 1 1 1 3 1 1 1 1 4 1 3 3 2 2 1 57

17 p aph 12 3 2 3 3 4 2 2 2 3 2 2 4 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 87

18 p aph 12 2 2 3 3 4 3 3 2 2 4 3 3 4 4 3 4 3 3 3 2 4 3 2 2 2 4 3 92

17 l aph 12 4 4 3 4 4 4 1 3 3 4 1 4 4 3 3 1 3 4 4 3 2 3 1 1 2 4 4 93

18 p aph 12 3 3 3 4 4 4 3 3 4 3 3 4 3 3 4 4 4 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 103

17 p aph 12 3 3 2 4 4 3 3 2 4 4 1 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 4 3 93

17 l jb wu 12 2 2 3 4 3 2 2 2 3 3 2 3 3 3 4 3 2 3 2 2 3 2 3 3 3 3 2 84

17 l aph 12 3 3 3 4 4 4 3 2 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 4 3 99

17 l aph 12 3 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 4 4 3 4 3 3 3 3 3 3 3 103

17 p jb wu 12 2 4 3 4 3 3 3 4 3 4 3 3 2 3 4 4 4 3 3 3 3 3 4 4 4 3 4 102

17 p jb 12 4 4 4 4 4 4 4 3 4 3 2 4 4 4 4 4 4 3 4 3 4 4 2 3 4 4 4 111

17 p jb 12 3 4 3 4 4 3 3 2 4 3 3 4 4 4 4 3 4 3 4 4 3 3 3 3 3 4 4 105

18 p busana 12 2 3 3 4 3 4 2 2 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 2 3 4 3 3 3 3 3 3 93

17 p busana 12 3 4 4 4 4 3 3 3 2 3 3 4 4 4 4 3 4 3 2 3 4 3 3 3 2 3 3 100

17 p busana 12 3 1 4 4 4 4 1 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 4 3 4 1 3 3 4 3 4 3 100

17 p Desain 12 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 96

17 p Desain 12 3 3 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 94

16 p Desain 12 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 92

17 p Desain 12 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 4 4 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 96

18 p Desain 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 97

17 p busana 12 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 97

17 p busana 12 3 3 3 3 4 3 2 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 2 3 2 3 3 3 3 3 3 3 91

18 p busana 12 4 4 3 4 4 4 2 4 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 4 2 3 3 4 3 3 101

17 p busana 12 3 2 2 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 3 4 3 3 4 3 101

Page 73: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

64

64

17 p busana 12 4 4 3 4 4 4 2 3 3 3 3 4 3 4 3 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 4 3 105

17 p busana 12 3 3 3 4 4 3 3 3 3 3 3 4 4 4 4 4 3 4 3 3 4 3 3 3 3 3 3 102

17 p busana 12 1 4 4 4 4 4 2 2 3 3 2 4 4 3 4 4 3 3 3 3 4 3 4 3 1 3 4 98

17 p busana 12 3 3 3 4 3 3 3 2 3 3 2 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 3 3 91

17 p busana 12 3 2 3 3 3 3 2 1 2 2 1 4 3 4 4 4 3 3 3 4 4 2 3 3 1 4 3 89

17 p Desain 12 3 2 3 3 3 2 3 1 3 2 1 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 86

17 p busana 12 2 3 3 4 4 4 3 3 2 3 3 4 3 4 4 4 4 3 3 3 4 3 4 4 4 4 3 104

17 p busana 12 2 2 2 3 3 2 2 2 3 3 1 3 3 3 3 3 3 3 3 2 4 3 2 3 2 3 3 83

17 p busana 12 4 3 2 4 4 3 3 3 4 3 2 4 3 4 4 4 4 4 3 2 3 3 2 3 2 3 3 98

17 p busana 12 4 4 3 4 4 4 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 98

18 p busana 12 3 4 3 4 4 4 2 2 4 4 2 4 3 4 4 2 3 4 3 3 2 3 2 3 3 3 4 98

17 p busana 12 3 3 3 3 4 3 3 3 3 3 3 3 3 4 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 99

17 p busana 12 3 4 3 4 4 3 2 3 3 3 3 3 4 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 95

18 p busana 12 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 3 3 3 3 3 3 3 2 2 3 2 3 3 2 3 3 87

16 p busana 12 3 3 3 3 3 3 3 3 3 4 4 3 3 3 3 4 3 3 3 3 4 3 3 4 4 3 3 99

Page 74: HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSI DENGAN …eprints.umm.ac.id/34377/1/jiptummpp-gdl-divydrasti-44434-1-skripsi-w.pdf · mengetahui hubungan antara kecerdasan emosi dengan pengambilan

65

Lampiran 7. Surat Penelitian