handouts menggunakan perkakas tangan

18
Halaman i Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919 Handouts Pertemuan ke-1 Kelas : X PM 1, 2, 3 Pengajar : Hilman Burhanudin, S.Pd Semester : 1 Prog. Keahlian : Teknik Pemesinan M P T Tahun : 2008/2009 Sekolah : SMK Negeri I Purwakarta Indikator : Sumber: Perkakas tangan yang tepat menurut keperluan tugas pekerjaan dapat dipilih - Drs. Supena, Menggunakan Perkakas Tangan, Jakarta: Depdiknas, 2005 - Drs. Solih Rohyana, Menggunakan Perkakas Tangan SMK, Bandung: CV. Armico, 2004 Macam-macam Alat Pemotong dan Fungsinya a. Pahat Pahat (chisel) digunakan untuk keperluan-keperluan seperti memotong, membuat alur, meratakan bidang, membentuk sudut dsb. Pahat pelat, digunakan untuk meratakan bidang dan memotong pelat logam. Pahat alur / roreh; digunakan untuk membuat alur dan sponeng. Pahat setengah bulat; digunakan untuk membuat alur setengah bulat salutan minyak dalam bantalan. Macam-macam Pahat b. Kikir Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa yang disesuaikan dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya. Kikir diklasifikasikan menurut ukuran panjang, badan, pahatan dan bentuknya Kikir Plat (Flat file) Kikir Setengah Bulat (Half round file) Kikir segi empat (Square file) Kikir bulat (Round file) Kikir segi tiga (Three-square file) Kikir pisau (Knife file) Macam-macam kikir Jenis Kehalusan Pahatan Gigi Kikir: Pahatan kasar sekali (Rough) Pahatan kasar (Bastard cut) Pahatan setengah kasar (Second Cut) Pahatan halus (Smooth Cut) Pahatan halus sekali (Dead Smooth) c. Gergaji Tangan Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya untuk dikerjakan kembali, Bagian-bagian dari gergaji adalah:

Upload: hilmanburhanudin

Post on 03-Jan-2016

255 views

Category:

Documents


36 download

DESCRIPTION

menggunakan perkakas tangan untuk teknik pemesinan

TRANSCRIPT

Page 1: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman i

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Handouts Pertemuan ke-1

Kelas : X PM 1, 2, 3 Pengajar : Hilman Burhanudin, S.Pd Semester : 1 Prog. Keahlian : Teknik Pemesinan M P T Tahun : 2008/2009 Sekolah : SMK Negeri I Purwakarta

Indikator : Sumber: Perkakas tangan yang tepat menurut keperluan tugas pekerjaan dapat dipilih

- Drs. Supena, Menggunakan Perkakas Tangan, Jakarta: Depdiknas, 2005

- Drs. Solih Rohyana, Menggunakan Perkakas Tangan SMK, Bandung: CV. Armico, 2004

Macam-macam Alat Pemotong dan Fungsinya a. Pahat

Pahat (chisel) digunakan untuk keperluan-keperluan seperti memotong, membuat alur, meratakan bidang, membentuk sudut dsb.

Pahat pelat, digunakan untuk meratakan bidang dan memotong pelat logam.

Pahat alur / roreh; digunakan untuk membuat alur dan sponeng.

Pahat setengah bulat; digunakan untuk membuat alur setengah bulat salutan minyak dalam bantalan.

Macam-macam Pahat b. Kikir

Kikir terbuat dari baja karbon tinggi yang ditempa yang disesuaikan dengan ukuran panjang, bentuk, jenis dan gigi pemotongnya.

Kikir diklasifikasikan menurut ukuran panjang, badan, pahatan dan bentuknya

Kikir Plat

(Flat file)

Kikir Setengah Bulat (Half round file)

Kikir segi empat (Square file)

Kikir bulat

(Round file)

Kikir segi tiga (Three-square file)

Kikir pisau

(Knife file) Macam-macam kikir

Jenis Kehalusan Pahatan Gigi Kikir:

Pahatan kasar sekali (Rough) Pahatan kasar (Bastard cut) Pahatan setengah kasar (Second Cut) Pahatan halus (Smooth Cut) Pahatan halus sekali (Dead Smooth)

c. Gergaji Tangan Gergaji digunakan untuk memotong benda kerja yang selanjutnya untuk dikerjakan kembali, Bagian-bagian dari gergaji adalah:

Page 2: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman ii

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Bingkai/Sengkang Terbuat dari pipa baja yang kuat dan kaku, Sengkang yang dapat diatur digunakan untuk bermacam-macam panjang dari daun gergaji.

Pegangan yang baik dengan bentuk seperti pemegang pistol. Daun gergaji dipasang pada kedua pasak yang terdapat pada bingkai. Mur kupu-kupu berfungsi sebagai pengencang daun gergaji.

Gergaji Tangan

Daun Gergaji Daun gergaji terdiri dari dua macam letak gigi pemotong yaitu gigi pemotong satu sisi (single cut) dan dua sisi (double cut).

Gigi Pemotong Satu Sisi Gigi Pemotong Dua Sisi Sedangkan bentuk gigi gergaji ada yang silang dan ada yang lurus.

Bentuk Gigi Gergaji Silang

Bentuk Gigi Gergaji Lurus

Tabel Ukuran Mata (Gigi) Gergaji

No. Jumlah Gigi/ Inci Kegunaan

1. 14 - 18 Untuk bahan pejal st.37, tembaga, kuningan, besi tuang.

2. 22 - 24 Untuk bahan dengan bentuk tebal dan baja karbon tinggi.

3. 28 - 32 Untuk bahan dengan bentuk tipis, pelat, kawat, pipa yang tipis

d. Mata Bor

Mata bor atau bor spiral terdiri dari sudut tatal dan sudut bebas yang biasa terdapat pada alat-alat potong. Badan bor tidak silindris benar, garis tengah luarnya tirus, dari ujung sampai batas tangkai, dengan kenaikan 0,05 mm setiap panjang 100 mm.

Macam-macam Bentuk Tangkai Mata Bor Keterangan gambar Mata Bor: Bibir Potong (Cutting Edge or Lip) Alur (Flute) Badan (Body) Sudut bebas badan (Body Clearance) Mata Pemotong Sisi (Margin) Tangkai (Shank)

Page 3: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman iii

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Besar Sudut Mata Bor tergantung pada bahan yang akan dibor: - Sudut puncak bor 1180 digunakan untuk bahan baja lunak, - Sudut puncak bor 1360 digunakan untuk bahan baja keras, - Sudut puncak bor 1050 digunakan untuk bahan yang lunak,

e. Reamer Tangan (Peluas)

Alur Spiral Digunakan untuk meluaskan dan menghaluskan lubang sehingga mencapai ukuran yang diharapkan. Reamer beralur spiral hasil pemotongannya lebih halus dan ringan.

Reamer Tangan Beralur Alur Lurus Reamer beralur lurus sama dengan reamer yang beralur spiral dipergunakan pada setiap pekerjaan memperluas lubang.

Reamer Beralur Lurus

f. Pemotong Ulir Luar (Sney) .

g. Tap Tangan Tap adalah alat untuk membuat ulir dalam dengan tangan, tap tangan terdiri dari 3 buah dalam 1 set.

Tap no.1 (Tap Konis), tap urutan pertama pada penggunaannya, dengan bentuk tirus di ujungnya untuk mempermudah pemotongan. Bentuk ulir yang dihasilkan dari tap pertama 25% dari bentuk ulir yang sesungguhnya.

Tap no.2 (Tap Antara), dipakai setelah no.1. Bentuk tirus pada ujungnya lebih pendek dari pada no.1

Tap no.3 (Tap Rata), adalah tap yang terakhir dan yang membentuk profil ulir yang penuh. Bagian tirus pada ujungnya sangat pendek sehingga dapat mencapai dasar untuk lubang yang tak tembus.

Satu Set Tap

Sedangkan sebagai alat pemegang dan pemutar pada waktu pelaksanaan mengulir, dipergunakan tangkai tap (batang pemutar)

Tangkai Tap

Reamer (peluas) adalah alat potong untuk memperhalus permukaan lubang dan memperbesar lubang yang telah kita siapkan sebelumnya.

Untuk memotong ulir pada bagian luar atau pada batang baut dengan tangan, dipergunakan sejenis alat yang dinamakan pengulir luar. Alat bantu untuk memutarkan senei adalah rumah senei atau tangkai senei

Page 4: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman iv

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Macam-macam Alat Penanda dan Fungsinya a. Penggores

Fungsi penggores adalah untuk membuat garis, khususnya penandaan garis pada permukaan logam benda kerja. Tipe macam penggores yang sering digunakan di bengkel:

Penggores sederhana

Penggores dengan salah satu ujungnya bengkok

Penggores yang dapat diubah-ubah ujungnya

Penggores dengan ketinggian yang dapat diatur sesuai skala yang penggunaannya dilakukan diatas meja pengukur kerataan.

b. Cap (Stamp) Cap digunakan untuk menandai logam dan beberapa bahan bukan logam dengan nomor, huruf, angka dan tanda-tanda lainnya.

Bagian-bagian Cap

Tipe Cap Cap Nomor

Cap Huruf

Cap tanda

Cap huruf dan nomor dapat diperoleh dalam set yang berbeda-beda ukuran yang terdiri dari: 0,5; 0,75; 1,0; 1,5; 2,0; 2,5; 3,0; 4,0; 5,0 mm; dst.

c. Penitik Fungsi penitik adalah untuk membuat titik pusat lengkung atau titik-titik garis

d. Jangka Jangka Tusuk

Jangka tusuk diperguna- kan untuk melukis busur dan linkaran dengan teliti.

Jangka Hati Jangka hati dipergunakan untuk membuat garis pada permukaan logam sejajar dengan sisi benda.

Page 5: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman v

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Alat bantu lainnya a. Palu konde

Bentuk palu konde yang biasa dipergunakan di bengkel mesin:

Palu pen searah Palu konde Palu pen melintang (straight hammer) (ball pan hammer) (cross hammer)

b. Palu lunak (mallet)

Palu lunak atau mallet digunakan untuk meratakan, membentuk pelat dengan tanpa ada bekas pemukulan pada permukaan pelat. Kepala palu lunak terbuat dari bahan plastik, kayu, karet, kulit, tembaga, timah dll. dengan kepala palu yang dapat diganti apabila terjadi kerusakan atau keausan.

Palu kayu, digunakan untuk membentuk pelat dari bahan stainless steel atau galvanis.

Palu plastik dan karet, digunakan untuk menghasilkan bentuk dengan sedikit bekas pemukulan pada permukaan pelat alumunium atau tembaga.

Palu kulit, digunakan pada pembentukan pelat-pelat lunak yang relatif tebal

Palu lunak (mallet)

c. Palu pembentuk Palu pembentuk dirancang untuk keperluan tertentu/ khusus, terdiri dari beberapa macam bentuk yang dapat disesuaikan dengan penggunaannya.

Macam-macam palu pembentuk beserta fungsinya adalah : 1. Palu pengeling, digunakan untuk membentuk kepala paku keling. 2. Palu pelipat, digunakan untuk merapatkan ujung pelat dan pada

pekerjaan pengawatan tepi. 3. Palu pelengkung, digunakan untuk membuat cekungan pada pelat 4. Palu peregang, digunakan untuk meregang atau memperpanjang pelat. 5. Palu penipis, digunakan untuk menipiskan ketebalan pelat. 6. Palu perata, digunakan untuk pekerjaan penyelesaian.

Macam palu pembentuk Meja datar

Meja datar digunakan sebagai landasan untuk penggambaran benda, meja datar adalah alat dengan permukaan yang rata dan keras sangat baik untuk penandaan yang teliti dan memeriksa benda kerja.

Gambar Meja datar

Page 6: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman vi

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

e. Penjepit (ragum) Ragum adalah alat yang digunakan utuk menjepit benda kerja pada waktu pekerjaan mekanik, seperti mengikir, memahat dll. Yang harus dikerjakan. Pada penggunaanya ragum umumnya terbuat dari besi tuang, kenyal atau tempa yang dipasang pada bangku kerja dengan kuat. Berikut contoh jenis ragum yang sering digunakan:

Jenis penjepit depan tidak dapat digerakkan Dalam pekerjaan mesin dan pertukangan, ragum yang sering digunakan adalah ragum sejajar. Rahang yang bergerak digerakkan oleh poros berulir dan bergerak ke belakang. Mulut (= pelapis rahang) dapat diganti dan dikeraskan. Apabila ragum dipergunakan setiap hari, permukaan yang saling bergesek dan bagian yang berulir harus dibersihkan dan dilumasi sekurang-kurangnya sekali seminggu.

Jenis penjepit belakang tidak dapat digerakkan Jenis ini dirancang untuk menjepit benda kerja yang panjang atau besar pada posisi tegak. Apabila rahang digerakan ke depan/ digunakan benda kerja akan menjulur ke bawah bebas dimuka bangku kerja.

0

Gambar Ragum rahang belakang tetap

Page 7: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman vii

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Handouts Pertemuan ke-2

Kelas : x PM 1, 2, 3 Pengajar : Hilman Burhanudin, S.Pd Semester : 1 Prog. Keahlian : Teknik Pemesinan M P T Tahun : 2008/2009 Sekolah : SMK Negeri I Purwakarta

Indikator : Sumber: Perkakas tangan untuk pekerjaan yang sesuai dengan spesifikasi termasuk pekerjaan finishing seperti kekuatan, ukuran atau bentuk dapat digunakan.

- Drs. Supena, Menggunakan Perkakas Tangan, Jakarta: Depdiknas, 2005

- Drs. Solih Rohyana, Menggunakan Perkakas Tangan SMK, Bandung: CV. Armico, 2004

Menggunakan alat-alat potong a. Cara menggunakan kikir

Langkah pertama yang harus dilakukan sebelum menggunakan kikir untuk pembentukan bahan adalah pilih ragum penjepit bahan yang sesuai dengan tinggi badan agar posisi pengikiran sesuai.

Atur posisi badan pada saat menggunakan kikir sesuai dengan gambar di samping

Jepit benda kerja yang akan dikikir pada mulut ragum dengan kuat dan tidak terlalu tinggi keluar mulut ragum agar bahan tidak bergetar pada saat dikikir yang akan mengakibatkan bunyi berdesing dan kerusakan pada gigi kikir dan hasil kikiran bergerigi. Setelah melakukan persiapan seperti pada gambar di atas lakukanlah pengikiran untuk berbagai bentuk dan gerakan pengikiran yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Meratakan bidang dengan kikir Dua tanda panah diikuti sekaligus.

Perhatikan cara memegang gagang kikir

cara mengikir rata Pengikiran lubang Mengikir lengkung

b. Menggunakan gergaji tangan Langkah yang harus diperhatikan pada pemasangan daun gergaji sebelum melakukan pemotongan bahan adalah sudut potong daun gergaji harus menghadap ke

Page 8: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman viii

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

depan seperti pada gambar di samping ini. Daun gergaji terpasang pada sengkang gergaji harus kuat Langkah menggergaji: Beri garis yang akan digergaji Beri tekanan ringan pada awal

penggergajian

Cara pengaluran mula

Mulailah dari sisi depan

dengan posisi gergaji menukik dengan kemiringan sedang (lihat gambar)

posisi awal penggergajian Tekanan diberikan saat gergaji

didorong kedepan Tekanan dikurangi pada saat

gergaji ditarik mundur

Posisi mengergergaji

Untuk memudahkan pemotongan berbagai macam bahan yang akan digergaji dapat dipilih daun gergaji dengan jumlah gigi yang sesuai, berikut tabel bahan yang digergaji dan jumlah gigi daun gergaji:

Bahan yang aklan digergaji Jumlah gigi tiap 25 mm panjang daun

Alumunium, paduannya, perunggu, kuningan, besi tuang pejal, tembaga

Baja perkakas, baja lunak Baja profil, pipa baja, pipa besi tuang

Pelat tipis, pipa tipis

14 – 18

18 24 32

Tabel 1. Bahan dan perbandingan jumlah gigi daun gergaji

a. Cara Menggunakan Mata Bor (mengebor) Untuk memulai pengeboran dengan menggunakan mesin bor adalah memasang mata bor pada mesin bor, mata bor dengan kepala silindris dipasangkan menggunkan chuck bor, untuk mata bor dengan kepala tirus dipasang langsung pada sumbu utama pada mesin bor. Jika kepala tirus bor lebih kecil dibandingkan dengan lubang tirus sumbu utama/sarung tirus terlebih dahulu. Langkah selanjutnya adalah mengatur putaran sumbu utama/mata bor sesuai dengan rumus:

n = 1000 . Cs putaran/menit (RPM)

. d Keterangan:

n = jumlah putaran sumbu utama mesin bor permenit (rpm = revolution per Minute)

Cs = Kecepatan potong bahan/benda kerja yang akan dibor dalam m/menit (cutting speed)

D = diamater mata bor dalam mm

Page 9: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman ix

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Contoh perhitungan:

Bahan ST-37 dengan Cs = 35 m/menit akan dibor dengan mata bor yang berdiameter 10 mm. Berapa put/menit putaran sumbu utama mesin bornya? Jawab:

n = 1000 . Cs = 1000 . Cs = 114,7 put/menit . d 3,14 . 10

Pilihlah tingkatan putaran yang ada dimesin bor yang mendekati nilai n di atas.

Persiapan pada benda kerja Tentukan titik senter lubang lalu dititik dengan penitik senter Untuk posisi lubang presisi, buatlah lingkaran pengawasan.

Gambar. Penandaan sebelum dibor d. Menggunakan rimer tangan

Bor lubang yang akan dirimer dengan diameter mata bor 0,2 mm lebih kecil dari diameter rimer. Tempatkan rimer satu sumbu dengan lubang yang akan dirimer.

Rimer kemudian diputar searah jarum jam (ke kanan) dengan tekanan yang merata dan diputar terus hingga ke kedalaman dan jangan diputar balik.

Untuk perimer bahan baja beri sedikit minyak pelumas sedangkan bahan besi tuang dan tembaga dapat dirimer kering.

Gambar Cara merimer e. Cara menggunakan tap tangan

Bor lubang dengan diameter yang sesuai dengan tap yang akan dipakai

Masukan tap ke-1 kedalam lubang tersebut lalu diputar tangkai tapnya searah jarum jam (kekanan untuk ulir kanan) dengan tekanan ringan

Setiap kali putaran dibalikkan arahnya supaya tatal/beram putus

Jaga selalu agar kedudukan tap tetap satu sumbu dengan lubang bor

Lumasi dengan minyak pelumas

Gambar Pemasangan/pelepasan mata bor pada mesin bor Persipakan alat pencekam benda kerja

Gambar 57. Pencekam benda kerja dengan ragum dan klem

Page 10: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman x

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Setelah tap ke-1, ganti dengan tap ke-2 kemudian terakhir tap ke-3

Gambar Urutan tap dan cara mengetap

e. Cara menggunakan snei Siapkan poros sama dengan diameter nominal ulir yang akan dibuat

Pinggul (chamfer) ujung poros yang akan disnei

Tempelkan sisi tirus snei pada ujung poros yang telah dipinggul tersebut, putar tangkai tersebut searah atau berlawanan arah jarum jam sesuai dengan macam ulir kiri atau kanan

Lumasi dengan pelumas. Gambar. Cara menyeney

Menggunakan alat-alat penanda a. Cara menggunakan penggores

Gambar Cara menggunakan penggores

b. Cara menggunakan Cap (Stamp)

Gambar Cara mengecap

c. Cara menggunakan penitik

Page 11: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman xi

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Penitik garis penitik pusat

Gambar Penggunaan macam-macam penitik

c. Cara menggunakan jangka

Page 12: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman xii

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Handouts Pertemuan ke-3

Kelas : x PM 1, 2, 3 Pengajar : Hilman Burhanudin, S.Pd Semester : 1 Prog. Keahlian : Teknik Pemesinan M P T Tahun : 2008/2009 Sekolah : SMK Negeri I Purwakarta

Indikator : Sumber: Semua syarat keselamatan sebelum, selama dan sesudah penggunaan perkakas dapat diikuti

- Drs. Supena, Menggunakan Perkakas Tangan, Jakarta: Depdiknas, 2005

- Drs. Solih Rohyana, Menggunakan Perkakas Tangan SMK, Bandung: CV. Armico, 2004

Salah satu usaha untuk keselamatan kerja dengan perkakas tangan adalah : - memakai perkakas dengan metode yang benar - merawatnta dengan baik setelah bekerja - menempatkan perkakas tersebut ditempat yang aman, dan pada tempatnya - selalu menjaga kondisi alat dalam keadaan siap pakai

1. Keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat penanda.

menjaga keselamatan kerja dalam menggunakan alat-alat penanda seperti penggores dan penitik umumnya menghindari kemungkinan tertusuk ujung alat-alat tersebut yang tajam.

Gambar Hati-hati penggores tergelincir dapat melukai tangan 2. Keselamatan kerja dengan menggunakan alat-alat potong

a. Keselamatan kerja pada penggunaan kikir Gunakan kikir yang

tangkainya mengunakan gagang kayu atau plastik supaya tangkainya yang runcing tersebut tidak melukai tangan

Gagang kikir yang retak

segera diganti untuk menghindari resiko pecah pada saat dipakai dan tangkai kikir melukai tangan pemakai.

Gambar Bahayakan pemakain gagang kikir yang retak

b. Gergaji tangan Beri tekanan ringan pada awal terbentuknya alur supaya gergaji

tidak meleset dan melukai tangan Ketegangan daun gergaji pada sengkangnya cukup kuat supaya daun

gergaji tidak mudah patah saat dipakai dan melukai pemakai

c. Mata bor

Yang harus sangat diperhatikan pada saat pengeboran adalah saat poros mesin / spindel bor berputar. Hindarkan bagian yang terjurai, seperti rambut panjang, bagian dari pakaian kerja, kalung, dsb, ikut tergulung putaran spindel bor tersebut.

Gunakan kaca mata saat mengebor supaya

mata terhindar dari percikan tatal benda kerja. Syarat-syarat kaca mata pengaman :

- Harus mempunyai sifat-sifat yang tidak melelahkan mata

- Harus tahan lama dan tidak mudah berubah sifat

- Harus memberikan rasa aman kepada pemakai.

Page 13: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman xiii

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Puli / sabuk penghubung spindel bor dengan motor listrik harus tertutup, supaya rambut dan bagian lain yang terjurai tidak ikut terlilit.

Gambar. Tindakan pengamanan pada pengeboran

d. Rimer tangan, tap dan snei Rimer tangan, tap dan snei mempunyai bagian sisi potong yang tajam, maka perlu berhati-hati saat memegangnya agar tidak melukai tangan.

e. Pahat Tangan

Pahat tangan yang dipergunakan terus menerus pada waktu yang cukup lama akan membentuk kepalanya melebar tajam-tajam. Bagian kepala pahat yang melebar bisa dihilangkan dengan jalan digerinda, sehingga bentuk kepala pahat itu tetap terpelihara atau bebas dari geram-geram pada kepala pahat.

Memegang pahat membutuhkan latihan dan pengalaman

Waktu memahat jagalah jangan sampai melukai tangan anda atau sampai terpukul ibu jari anda secara tiba-tiba.

Gambar Kepala pahat melebar

f. Palu Palu sebagai alat bantu yang diantaranya pada waktu me mahat. Tangkai palu harus dipegang pada bagian ujungnya, sehingga mendapat keseimbangan tenaga dan beban pukulan yang sesuai. Pasak atau baji tangkai palu harus cukup kuat, sehingga palu tidak mungkin copot atau loncat pada waktu dipukulkan.

Gambar Cara memegang tangkai palu

Page 14: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman xiv

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Handouts Pertemuan ke-4

Kelas : X PM 1, 2, 3 Pengajar : Hilman Burhanudin, S.Pd Semester : 1 Prog. Keahlian : Teknik Pemesinan M P T Tahun : 2008/2009 Sekolah : SMK Negeri I Purwakarta

Indikator : Sumber: Perkakas yang rusak atau tidak aman diidentifikasi dan diberi tanda untuk diperbaiki menurut prosedur yang ditunjuk sebelum, selama dan setelah penggunaannya dapat dikenali

- Drs. Supena, Menggunakan Perkakas Tangan, Jakarta: Depdiknas, 2005

- Drs. Solih Rohyana, Menggunakan Perkakas Tangan SMK, Bandung: CV. Armico, 2004

Kerusakan yang umum terjadi pada perkakas tangan disebabkan oleh penggunaan perkakas tangan yang tidak sesuai dengan fungsi dan kegunaan dari perkakas tangan, penggunaan yang tidak berhati-hati (sembarangan) dan penyimpanan tidak sesuai dengan prosedur yang benar, baik perkakas tangan pada saat digunakan maupun setelah perkakas tangan digunakan (disimpan) serta umur perkakas tangan yang sudah terlalu lama digunakan. Ada beberapa langkah praktis yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi kerusakan pada perkakas tangan, baik bentuk kerusakan maupun penyebab kerusakan, yaitu:

1. Kenali kerusakan pada perkakas tangan dari ciri fisik kerusakannya. 2. Kenali penyebab kerusakan yang terjadi pada perkakas tangan. 3. Analisa cara pemakaian dan penyimpanan perkakas tangan.

Umumnya perkakas tangan tertentu tidak dapat lagi digunakan akibat dari kerusakan yang terjadi, tetapi ada pula beberapa jenis perkakas tangan yang masih dapat diperbaiki apabila terjadi kerusakan akibat penggunaan yang salah.

1. Kerusakan pada alat-alat penanda: a. Kerusakan pada penggores

Bagian utama yang sering rusak ialah ujungnya menjadi tumpul. Cirinya, bila untuk menggores terasa meluncur lebih ringan pada saat digunakan dan tidak ada bekas goresan pada benda kerja, Untuk menajamkannya kembali, penggores dapat diasah dengan batu gerinda.

b. Kerusakan pada penitik, jangka tusuk, dan jangka hati.

Pada pemakaian alat-alat ini sering juga terjadi tumpul terutama pada bagian ujung penitik dan jangka seperti halnya penggores. Pada jangka hati, tumpul terjadi pada bagian jarumnya, tumpulnya bagian ujung jangka dapat diasah dengan batu gerinda. 2. Kerusakan pada alat-alat potong

a. Kerusakan pada kikir, Ciri kerusakannya: Gigi pemarut kikir licin bila diraba dengan tangan. Gigi pemarut kikir terlihat banyak yang rontok. Bagian sisi kikir rusak. Pada bagian sela gigi kikir terlihat banyak geram/tatal. Apabila digunakan untuk mengikir terasa licin atau tidak memarut

bahan yang dikikir. Penyebab kerusakan: Umur penggunaan kikir sudah terlalu lama. Tidak selalu dibersihkan setelah digunakan. Kesalahan pemakaian kikir. Kikir sering digunakan untuk memukul. Penyimpanan kikir diletakkan secara bertumpuk.

b. Kerusakan pada gergaji tangan, Ciri gergaji tangan rusak: Daun gergaji sudah tumpul atau permukaan gigi gergaji tidak tajam. Gigi daun gergaji banyak yang potong. Permukaan gergaji terlihat banyak goresan akibat pemotongan. Ketegangan daun gergajinya tidak bisa disetel.

Penyebab kerusakan: Umur penggunaan daun gergaji sudah terlalu lama. Kesalahan pemakaian gergaji pada saat melakukan pemotongan. Gergaji digunakan untuk memotong bahan yang keras. Lubang kait pada daun gergaji sudah membesar. Kait pengikat kendor pada bagian mur penarik.

Page 15: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman xv

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

c. Kerusakan pada mata bor, Ciri kerusakan pada mata bor: Tumpul pada sisi potongnya Bagian sisi potong matabor terpotong. Bengkok. Tangkainya tidak dapat dijepit dengan baik oleh penjepit mata bor

(chuck). Penyebab kerusakan:

Umur penggunaan mata bor sudah terlalu lama. Kesalahan pemilihan kecepatan putar mesin bor saat melakukan

pengeboran. Mata bor digunakan untuk melubangi bahan yang keras. Pada saat melakukan pengeboran tidak menggunakan cairan pendingin

(coolant). Kesalahan pengasahan mata bor.

d. Kerusakan pada rimer tangan, Ciri kerusakannya: Aus sisi potongnya sehingga ukuran lubang yang dibuat mengecil,

keluar dari toleransi yang diinginkan. Sisi potongnya ada yang terpotong/pecah sehingga kehalusan lubang

yang diinginkan tidak tercapai. Penyebab kerusakan:

Umur penggunaan rimer sudah terlalu lama. Kesalahan penggunaan rimer. Pada saat digunakan rimer tidak menggunakan cairan pendingin

(coolant).

e. Kerusakan pada tap dan sney, Ciri kerusakannya: Sisi potong tap dan snei tumpul Sisi potong tap dan snei patah

Penyebab kerusakan:

Umur penggunaan tap dan snei sudah terlalu lama. Kesalahan penggunaan tap dan snei. Kesalahan persiapan lubang yang akan ditap terlalu kecil atau batang

bahan yang akan disnei terlalu besar. Pada saat tap dan snei digunakan tidak menggunakan cairan pendingin

(pelumas)

3. Kerusakan pada alat-alat pemeriksa

a. Kerusakan pada siku dan siku kombinasi, Ciri kerusakannya: Sudah tidak 90° lagi bagian sikunya. Bagian bilah ataupun balok cacat sehingga tidak datar.

Penyebab kerusakan:

Tidak selalu dibersihkan setelah digunakan. Kesalahan pemakaian siku. Siku sering digunakan untuk memukul. Penyimpanan siku diletakkan secara bertumpuk.

b. Kerusakan pada jam ukur, Ciri kerusakannya:

Jarum tidak menunjukkan posisinya dengan benar. Perabanya sudah tidak peka.

Penyebab kerusakan:

Tidak selalu dibersihkan setelah digunakan. Kesalahan pemakaian. Penyimpanan tidak pada ruangan yang mempunyai suhu kamar

c. Kerusakan pada mistar rambut, Ciri kerusakannya:

Utama kerusakannya bila bagian bilah yang tajam sudah cacat.

Penyebab kerusakan:

Tidak selalu dibersihkan setelah digunakan. Kesalahan pemakaian. Penyimpanan diletakkan secara bertumpuk.

d. Kerusakan pada jangka bengkok dan kaki, Ciri kerusakannya: Utamanya bila engsel sudah terlalu longgar/aus.

Penyebab kerusakan:

Tidak selalu dibersihkan setelah digunakan.

Page 16: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman xvi

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Kesalahan pemakaian. Penyimpanan pada saat atau setelah digunakan diletakkan secara

bertumpuk.

e. Kerusakan pada mal-mal, Ciri kerusakannya: Pada bagian utama mal cacat. Misalnya mal radius pada bagian kaliber

radiusnya sudah cacat.

Penyebab kerusakan:

Tidak selalu dibersihkan setelah digunakan. Kesalahan pemakaian. Penyimpanan pada saat atau setelah digunakan diletakkan secara

bertumpuk.

Page 17: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman xvii

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Handouts Pertemuan ke-5

Kelas : X PM 1, 2, 3 Pengajar : Hilman Burhanudin, S.Pd Semester : 1 Prog. Keahlian : Teknik Pemesinan M P T Tahun : 2008/2009 Sekolah : SMK Negeri I Purwakarta

Indikator : Sumber: Perawatan berkala terhadap perkakas, termasuk mengasah dengan tangan menurut prosedur operasi, cara dan teknik standar dapat dilaksanakan

- Drs. Supena, Menggunakan Perkakas Tangan, Jakarta: Depdiknas, 2005

- Drs. Solih Rohyana, Menggunakan Perkakas Tangan SMK, Bandung: CV. Armico, 2004

1. Mengasah alat-alat penanda Alat-alat penanda pada umumnya setelah pemakaian yang lama menjadi tumpul. Ketajamanya dapat digerinda lagi dengan sudut-sudut ketajaman berikut : penggores ± 20°, penitik garis ± 60°, penyenter ± 90°.

Gambar Cara menggerinda salah satu alat penanda

penyenter penitik garis penggores

Gambar . Sudut penyenter, penitik garis dan penggores 2. Memelihara alat-alat potong

a. Memelihara kikir Ketajaman kikir kadang dapat dikembalikan dengan cara disikat atau membersihkan gigi kikir dengan batang kuningan/brass seperti terlihat pada gambar.

Gambar Membersihkan kikir Gambar Membersihan gigi kikir dengan batang kuningan b. Gergaji Tangan

Selain mengganti daun gergaji yang sudah tumpul hampir tidak ada perawatan khusus untuk daun gergaji tangan.

c. Mata Bor Mata potong bor dapat diasah kembali. Sudut sayat mata potong bor disesuaikan dengan bahan yang akan dibor.

Gambar Mengasah mata bor

d. Rimer Tangan, Tap, dan Snei Tidak diperlukan pengasahan ulang terhadap rimer tangan, tap, dan snei yang aus / tumpul. Perawatannya cukup membersihkan tatal bekas penyayatannya setelah dipakai.

Page 18: Handouts menggunakan perkakas tangan

Halaman xviii

Hilman Burhanudin, S.Pd. – 480 133 919

Handouts Pertemuan ke-6

Kelas : X PM 1, 2, 3 Pengajar : Hilman Burhanudin, S.Pd Semester : 1 Prog. Keahlian : Teknik Pemesinan M P T Tahun : 2008/2009 Sekolah : SMK Negeri I Purwakarta

Indikator : Sumber: Perkakas tangan dapat disimpan dengan aman di tempat yang tepat menurut prosedur operasi standard an menurut rekomendasi pabrik pembuat

- Drs. Supena, Menggunakan Perkakas Tangan, Jakarta: Depdiknas, 2005

- Drs. Solih Rohyana, Menggunakan Perkakas Tangan SMK, Bandung: CV. Armico, 2004

Hal-hal yang sangat penting yang harus diperhatikan oleh pekerja bengkel di dalam penyimpanan alat-alat perkakas di dalam ruang alat adalah sebagai berikut:

- Alat-alat perkakas ditempatkan secara baik, rapih dan teratur sehingga tidak tertumpuk dan bergesekan satu sama lainnya.

- Alat-alat perkakas disimpan sedemikian rupa, sehingga mudah untuk pemeriksaan dan pengontrolan.

- Penyimpanan alat-alat perkakas haruslah dikelompokkan menurut jenis dan macam alat-alat perkakas yang sama.

- Ruang alat selalu terhindar dari zat kimia yang mungkin menimbulkam karat.

- Tool man disamping melayani, peminjam alat, setiap saat aktif megatur penempatan alat sebagaimana mestinya.

- Penempatan mesin-mesin di dalam bengkel hendaknya disesuaikan dengan petunjutk tata-laksana bengkel yang harus menjamin keselamatan kerja.

- Para pekerja bengkel di luar ruang alat, harus dapat menempatkan alat lainnya yang tidak terpakai, pada bangku kerja dimana mereka praktek.

- Pada dasarnya penyimpanan alat-alat ukur, alat penanda, alat potong dan alat pemeriksa tidak boleh saling menindih. Bila menyimpan alat-alat tersebut pada kotak alat, alat-alat yang sudah digolongkan di atas disimpan pada sekat yang berbeda. Bila menyimpannya pada laci alat, alat-alat tersebut disusun mendatar, tidak saling menindih. Bila menggunakan papan panel, alat-alat tersebut berjajar menempel pada papan dan dapat digambarkan alat apa yang harus tertempel di bagian itu.

Gambar Cara menyimpan alat-alat pada

papan panel

Gambar Cara menyimpan kikir

Bila penyimpanan alat-alat tangan di atas bangku kerja, letakkan alat-alat halus/ presisi seperti alat ukur/ pemeriksa terpisah dengan alat kasar seperti kikir, gergaji tangan dan sebagainya

Gambar Cara menyimpan alat pada bangku kerja