halaman - e-riset.litbang.kemkes.go.id...laporan akhir penelitian daya tolak ekstrak daun marigold...

68
HALAMAN JUDUL LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul: Marini, S.Si Tanwirotun Ni‟mah, S.Si Vivin Mahdalena, S.Si Rahayu Hasti Komariah, SKM LOKA LITBANG P2B2 BATURAJA BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN KEMENTERIAN KESEHATAN RI 2016

Upload: others

Post on 27-Oct-2020

10 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

HALAMAN

JUDUL

LAPORAN AKHIR PENELITIAN

DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP

NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM

RISBINKES

Tim Pengusul:

Marini, S.Si

Tanwirotun Ni‟mah, S.Si

Vivin Mahdalena, S.Si

Rahayu Hasti Komariah, SKM

LOKA LITBANG P2B2 BATURAJA

BADAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN KESEHATAN

KEMENTERIAN KESEHATAN RI

2016

Page 2: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

1. URAT KEPUTUSAN PENELITIAN

Page 3: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:
Page 4: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:
Page 5: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:
Page 6: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

2. SUSUNAN TIM PENELITI

No. Nama Keahlian/

Kesarjanaan

Kedudukan

dalam Tim Uraian Tugas

1. Marini, S.Si S1 Biologi Ketua

Pelaksana

Bertanggung jawab terhadap

seluruh aspek penelitian,

pembuatan proposal,

pelaporan dan administrasi

2 Tanwirotun Ni‟mah, S.Si S1 Biologi Anggota

Bertanggung jawab terhadap

pemeriksaan data dan

pelaporan

3 Vivin Mahdalena, S.Si S1 Biologi Anggota

Bertanggung jawab terhadap

pemeriksaan data dan

pelaporan

4 Rahayu Hasti Komariah,

SKM

S1 Kesehatan

Masyarakat Anggota

Bertanggung jawab terhadap

pemeriksaan data dan

pelaporan

Page 7: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

vi

3. KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat Rahmat dan Ridho-

Nya maka penulis dapat menyelesaikan laporan akhir penelitian yang berjudul “ Daya

Tolak Ekstrak Daun Marigold (Tagetes erecta L.) terhadap Nyamuk Aedes aegypti di

Laboratorium”. sebagai salah satu hasil penelitian Riset Binaan Kesehatan 2016 Badan

Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia

dari Sekretariat Risbinkes 2016 yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk

melakukan penelitian ini. Ibu Ani Isnawati,Apt.,M.Kes. dan ibu Dra. Blondine Christina,

M.Kes. selaku pembina yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan,

bimbingan dan saran dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan. Kepala

Loka Litbang P2B2 Baturaja, Bapak Yulian Taviv, SKM., M.Si. atas kesempatan dan

fasilitas yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan penelitian Risbinkes 2016.

Ibu Hotnida Sitorus, M.Sc dan Ibu Milana Salim, S.Si.M.Si. selaku pembimbing di Loka

Litbang P2B2 Baturaja yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.

Bapak Yahya, SKM.,M.Si selaku penanggung jawab Laboratorium Entomologi. Ibu

Yanelza Supranelvy,S.Si.,M.Si. selaku penanggung jawab Laboratorium Parasitologi.

Bapak Dr. Salni, M.Si selaku pembimbing dalam ekstraksi sampel di Laboratorium

Genetika UNSRI. Ibu Katarina Sri Rahayu selaku teknisi Laboratorium Entomologi

Loka Litbang P2B2 Baturaja. Ibu Dian Agustin Verawati dan Ibu Fitrianiz Srikandi

selaku administrasi yang membantu semua pengadministrasian pada penelitian ini. Mbak

Melia Handayani selaku customer service Loka Litbang P2B2 Baturaja. Teman-teman

Loka Litbang P2B2 Baturaja dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan

motivasi, baik moral maupun material selama pelaksanaan penelitian dan penyelesaian

laporan serta semua pihak yang telah membantu dan berperan baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam proses kegiatan penelitian ini.

Penulis menyadari bahwa dalam pelaksanaan kegiatan maupun penulisan laporan

ini masih banyak kekurangan dan kesalahan. Penulis sangat mengharapkan masukan dan

saran dari semua pihak demi perbaikan penelitian maupun laporan di kemudian hari.

Akhirnya penulis berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

membutuhkan.

Penulis

Page 8: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

vii

4. RINGKASAN EKSEKUTIF

Daya Tolak Ekstrak Daun Marigold (Tagetes erecta L.) terhadap Nyamuk Aedes aegypti

di Laboratorium

Marini, Tanwirotun Ni‟mah, Vivin Mahdalena, Rahayu Hasti Komariah

Cara yang dapat digunakan untuk memutus rantai penularan penyakit akibat

vektor nyamuk adalah menghindarkan diri dari gigitan nyamuk. Pengendalian nyamuk

menggunakan insektisida kimiawi dilaporkan banyak menimbulkan dampak negatif dan

merugikan manusia. Untuk itu, diperlukan pengembangan bahan-bahan alami (herbal)

sebagai alternatif pengendalian untuk menghindari gigitan nyamuk yang tidak merugikan

dan membahayakan manusia. Tumbuhan marigold (T. erecta) banyak digunakan sebagai

pengusir serangga karena memiliki aroma yang menyengat dan tidak disukai oleh

serangga. Marigold diketahui mengandung senyawa pyrethrin yang diyakini berkhasiat

sebagai bakterisida dan fungisida. Mengacu pada hal tersebut, maka penulis ingin

melihat daya tolak ekstrak daun marigold (T. erecta) terhadap nyamuk Ae. aegypti di

laboratorium.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui daya tolak ekstrak daun marigold

(T. erecta) terhadap nyamuk Ae. aegypti di laboratorium. Penelitian ini menggunakan

disain penelitian eksperimen murni dengan jenis penelitian kuantitatif. Sampel yang

digunakan adalah repelen ekstrak daun marigold (T. erecta) dengan basis losion adalah

cleansing milk. Formulasi krim dibuat dengan bobot 50 gr dengan konsentrasi ekstrak

25%, 30%, 35%, 40% dan 45% yang didapatkan dari uji pendahuluan, sebagai kontrol

negatif adalah tanpa perlakuan dan kontrol positif adalah perlakuan menggunakan

repelen komersil dengan bahan aktif DEET 13%, dan dilakukan 9 kali pengamatan

dengan interval waktu setelah pengolesan yaitu 0 menit, 10 menit, 15 menit, 30 menit, 45

menit, 60 menit, 1 jam, 2 jam, 3 jam, dan 4 jam. Luas area uji yaitu 25 cm2 dibuat

dengan cara melubangi sarung tangan karet yang menutupi lengan sukarelawan dengan

ukuran 5x5 cm. Data yang diambil pada penelitian ini adalah jumlah nyamuk yang

menempel pada area uji yang diolesi repelen dan area uji yang tidak diolesi repelen pada

masing-masing konsentrasi, suhu tubuh probandus, suhu dan kelembaban ruangan.

Sebanyak 30 kg sampel daun basah yang diperoleh dari lapangan dijemur dibawah

sinar matahari tak langsung. Setelah dikeringkan dan dihaluskan mengalami penyusutan

sebesar 63,67% dan dihasilkan 3,107 kg simplisia folia marigold. Ekstraksi dengan

Page 9: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

viii

metode maserasi berulang menggunakan etanol 70% menghasilkan rendemen ekstrak

23,17% atau ekstrak sebanyak 682,79 gr. Hasil fitokimia dengan berbagai pereaksi

menunjukkan bahwa ekstrak etanol daun marigold mengandung golongan senyawa

alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Berdasarkan pengujian daya tolak nyamuk yang

mengacu pada metode WHOPES 2009 menunjukkan bahwa ekstrak daun marigold

mempunyai kemampuan daya tolak nyamuk. Berdasarkan hasil pengamatan terhadap

mutu fisik losion dan pengujian daya tolak nyamuk diketahui bahwa konsentrasi yang

paling bagus sebagai repelen adalah konsentrasi 30%, yaitu losion bersifat homogen

dengan warna hijau keputihan dan pH yang netral untuk kulit, serta hasil pengujian daya

tolak nyamuk menunjukkan bahwa losion mampu menolak nyamuk diatas 90% sampai

pengamatan kelima yang artinya repelen efektif hanya sampai 2 jam setelah pengolesan.

Pengamatan yang dilakukan terhadap nyamuk uji setelah paparan 24 jam, menunjukkan

nyamuk uji tersebut banyak yang mati. Hal ini kemungkinan disebabkan karena ekstrak

daun marigold bersifat racun. Berdasarkan hal tersebut, maka perlu dilakukan penelitian

lanjutan mengenai potensi insektisida ekstrak daun marigold sebagai larvasida dan obat

antinyamuk tipe racun.

Page 10: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

ix

5. ABSTRAK

Marigold (Tagetes erecta L.) banyak digunakan oleh masyarakat sebagai obat tradisional

dan sebagai tanaman pengusir nyamuk, tetapi penggunaan marigold sebagai obat

antinyamuk belum pernah dilakukan sebelumnya. Penelitian ini bertujuan untuk

mengetahui daya tolak ekstrak daun marigold terhadap nyamuk Aedes aegypti di

laboratorium. Ekstrak daun marigold diperoleh dengan cara maserasi menggunakan

pelarut etanol 70% dengan perbandingan simplisia kering dan pelarut 1:3. Repelen

dibuat dengan campuran cleansing milk sebagai pengencer. Berdasarkan uji pendahuluan

ditetapkan lima konsentrasi yang digunakan pada penelitian, yaitu 25%, 30%, 35%, 40%

dan 45%. Metode pengujian repelen mengacu pada WHOPES 2009 dengan modifikasi.

Proses ekstraksi menghasilkan rendemen ekstrak sebanyak 23,1% dan golongan senyawa

yang teridentifikasi, meliputi alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin. Hasil pengujian

daya tolak nyamuk menunjukkan bahwa ekstrak daun marigold dengan konsentrasi 30%

mampu menolak nyamuk selama 2 jam setelah pengolesan.

Page 11: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

x

6. DAFTAR ISI

1. HALAMAN JUDUL ........................................................................................................... i

2. SURAT KEPUTUSAN PENELITIAN .............................................................................. ii

3. SUSUNAN TIM PENELITI .............................................................................................. v

4. KATA PENGANTAR ....................................................................................................... vi

5. RINGKASAN EKSEKUTIF ............................................................................................ vii

6. ABSTRAK ........................................................................................................................ ix

7. DAFTAR ISI ...................................................................................................................... x

8. DAFTAR TABEL ............................................................................................................ xii

9. DAFTAR GAMBAR ....................................................................................................... xiii

10. DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................................ xiv

11. ISI LAPORAN PENELITIAN ...................................................................................... 1

A. Pendahuluan ................................................................................................................... 1

B. Tujuan Penelitian ........................................................................................................... 2

a. Tujuan Umum .............................................................................................................. 2

b. Tujuan Khusus ............................................................................................................. 2

C. Manfaat Penelitian ......................................................................................................... 2

a. Manfaat Bagi Peneliti .................................................................................................. 2

b. Manfaat Bagi Masyarakat ............................................................................................ 3

D. Hipotesis......................................................................................................................... 3

E. Metode ........................................................................................................................... 3

a. Kerangka Teori ............................................................................................................ 3

3

b. Kerangka Konsep ......................................................................................................... 4

c. Definisi Operasional .................................................................................................... 5

d. Desain dan Jenis Penelitian ......................................................................................... 5

e. Tempat dan Waktu Penelitian ...................................................................................... 5

Page 12: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

xi

f. Populasi dan Sampel .................................................................................................... 6

g. Besar Sampel ............................................................................................................... 6

h. Kriteria Inklusi dan Eksklusi ....................................................................................... 7

i. Variabel Penelitian ....................................................................................................... 7

j. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data ...................................................................... 7

k. Pengawasan Kualitas Data ........................................................................................... 8

l. Bahan dan Langkah-Langkah Penelitian ..................................................................... 8

m. Manajemen dan Analisis Data ................................................................................... 12

F. Hasil ............................................................................................................................. 13

1. Deskripsi Habitat ....................................................................................................... 13

2. Determinasi Tanaman ................................................................................................ 15

3. Deskripsi Simplisia dan Ekstrak daun marigold ........................................................ 15

4. Uji fitokimia ekstrak daun marigold .......................................................................... 16

5. Uji mutu fisik losion ekstrak daun marigold ............................................................. 18

6. Uji efektivitas losion ekstrak daun marigold ............................................................. 19

G. Pembahasan .................................................................................................................. 25

H. Kesimpulan dan Saran ................................................................................................. 30

1. Kesimpulan ................................................................................................................ 30

2. Saran .......................................................................................................................... 31

I. Ucapan Terima Kasih ................................................................................................... 31

J. Daftar Kepustakaan ...................................................................................................... 31

Page 13: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

xii

7. DAFTAR TABEL

Tabel 1. Pengamatan uji mutu fisik losion ....................................................................... 10

Tabel 2. Deskripsi lokasi habitat tanaman marigold (Tagetes erecta L.) sampel penelitian

............................................................................................................................ 14

Tabel 3. Rangkuman berat simplisia dan ekstrak daun marigold selama proses .............. 16

Tabel 4. Hasil uji fitokimia ekstrak daun marigold (Tagetes erecta L.) ........................... 17

Tabel 5. Hasil uji mutu fisik losion ekstrak daun marigold .............................................. 18

Tabel 6. Data hasil pengukuran pH dengan pengamatan perminggu ............................... 19

Tabel 7. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap dan daya proteksinya pada uji

repelen ekstrak daun marigold (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 25% .... 19

Tabel 8. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap dan daya proteksinya pada uji

repelen ekstrak daun marigold (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 30% .... 20

Tabel 9. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap dan daya proteksinya pada uji

repelen ekstrak daun marigold (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 35% .... 21

Tabel 10. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap dan daya proteksinya pada uji

repelen ekstrak daun Marigold (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 40% .... 22

Tabel 11. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap dan daya proteksinya pada uji

repelen ekstrak daun marigold (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 45% .... 23

Tabel 12. Rata-rata hasil pengukuran suhu tubuh probandus, suhu ruang dan kelembaban

selama pengujian ................................................................................................ 25

Page 14: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

xiii

8. DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Kerangka teori penelitian .................................................................................. 3

Gambar 2. Kerangka konsep penelitian .............................................................................. 4

Gambar 3. Marigold pada ladang sayur ............................................................................ 13

Gambar 4. Marigold yang sudah berbunga warna kuning (Tagetes erecta L.) ................ 14

Gambar 5. Simplisia daun marigold ................................................................................. 16

Gambar 6. Ekstrak daun marigold .................................................................................... 16

Gambar 7. Hasil pengamatan terhadap perubahan warna dan endapan dari uji fitokimia

ekstrak daun marigold (Tagetes erecta L.) yang terbagi atas (a) uji alkaloid,

(b) uji alkaloid, (c) uji flavonoid, (d) uji saponin, (e) uji tanin, (f) uji quinon,

(g) uji steroid dan triterpenoid ....................................................................... 18

Gambar 8. Fluktuasi daya proteksi repelen ekstrak daun marigold pada konsentrasi 25%

........................................................................................................................ 20

Gambar 9. Fluktuasi daya proteksi repelen ekstrak daun marigold pada konsentrasi 30%

........................................................................................................................ 21

Gambar 10. Fluktuasi daya proteksi repelen ekstrak daun Marigold pada konsentrasi 35%

........................................................................................................................ 22

Gambar 11. Fluktuasi daya tolak nyamuk pada konsentrasi 40% .................................... 23

Gambar 12. Fluktuasi daya proteksi ekstrak daun marigold pada konsentrasi 45% ........ 24

Page 15: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

xiv

9. DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Persetujuan Etik............................................................................................ 34

Lampiran 2. Surat Determinasi Tanaman ......................................................................... 35

Lampiran 3. Photo Kegiatan ............................................................................................. 36

Lampiran 4. PSP dan Inform Consent Probandus ............................................................ 37

Lampiran 5. Data Hasil Pengujian Daya Tolak Nyamuk ................................................. 51

Lampiran 6. Data Hasil Pengukuran Suhu Tubuh, Suhu Ruangan dan Kelembaban

Selama Pengujian ........................................................................................ 52

Page 16: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

1

10. ISI LAPORAN PENELITIAN

A. Pendahuluan

Nyamuk merupakan hewan berbahaya bagi manusia, karena dapat menimbulkan

berbagai macam penyakit, seperti malaria, filariasis dan DBD. Demam Berdarah Dengue

(DBD) merupakan salah satu masalah kesehatan di Indonesia, penyebabnya adalah virus

dengue yang ditularkan oleh nyamuk Ae. aegypti.1 Nyamuk betina mengisap darah

manusia untuk mendapatkan protein yang terkandung dalam darah guna mematangkan

telur. Saat proses mengisap darah, nyamuk meninggalkan air liur yang sudah terinfeksi

virus dengue.2

Salah satu cara untuk memutus rantai penularan penyakit ini adalah dengan

menghindarkan diri dari gigitan nyamuk. Cara yang banyak digunakan yaitu dengan

menggunakan insektisida, karena hasilnya dapat dilihat secara cepat dan langsung.3

Meskipun demikian, pengendalian kimiawi menggunakan insektisida sintetis dapat

menimbulkan efek samping yang merugikan, seperti nyamuk menjadi resisten,

keracunan pada manusia dan hewan ternak, kontaminasi terhadap kebun sayuran dan

buah, serta polusi lingkungan.4 Antinyamuk yang banyak digunakan adalah repelen.

Tetapi, penggunaan repelen yang mengandung bahan kimia seperti DEET (diethyl-meta-

toluamide) dapat membahayakan tubuh manusia seperti iritasi mata dan konjungtivis.3

Maka dari itu, diperlukan pengembangan bahan-bahan alami yang berasal dari alam dan

tidak membahayakan manusia untuk menghindari gigitan nyamuk.

Marigold (T. erecta) banyak digunakan sebagai tanaman pengusir nyamuk karena

memiliki aroma yang menyengat dan tidak disukai oleh nyamuk.5 Marigold hanya

dijadikan tanaman hias pengusir serangga di masyarakat. Tanaman ini banyak ditanam di

pekarangan dan sekitar rumah karena bau khas yang menyengat dari marigold ini

membuat serangga termasuk nyamuk tidak mau mendekatinya.6 Kandungan kimia yang

diperkirakan menjadi pengusir serangga dalam marigold adalah senyawa pyrethrin yang

diyakini berkhasiat sebagai bakterisida dan fungisida.7 Menurut Sucipto,

5 marigold

(T. erecta) tidak disukai oleh nematoda karena mengandung bioaktif seperti piperiton

dan terrhienil yang bersifat antagonis terhadap nematoda. Penelitian terhadap tumbuhan

kenikir yang merupakan famili dari marigold, menunjukkan bahwa tanaman kenikir

berpotensi sebagai antinyamuk atau repelen.8 Repelen dinilai sebagai antinyamuk yang

efektif untuk menghindari gigitan nyamuk di siang hari, karena dapat dipergunakan

Variabel bebas :

berbagai

persentase ekstrak

Variabel terukur :

Suhu, kelembaban,

pencahayaan, arah angin

Variabel terikat :

Persentase data tolak

nyamuk

Variabel pengganggu

karakteristik individu :

Sekresi kelenjar keringat

dan pori-pori tubuh

<90%

Tidak efektif

>90%

Efektif sbg

repelen

Page 17: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

2

kapanpun dan dimanapun.2 Mengacu pada hasil penelitian tersebut penulis melakukan

penelitian untuk melihat daya tolak ekstrak daun marigold (T. erecta) terhadap nyamuk

Ae. aegypti.

Masyarakat Indonesia menggunakan bunga tagetes untuk mengobati infeksi

saluran napas, anti radang, mengencerkan dahak, mengatasi batuk dan obat untuk luka.

Masyarakat Filipina menggunakan bunga tagetes dalam pengobatan anemia, menstruasi

yang tidak lancar, rematik dan sakit pada tulang. Ada banyak negara yang masyarakatnya

menggunakan bunga tagetes untuk penyakit mata. Dibidang pertanian, bunga tagetes

efektif dalam pencegahan nematode penganggu tanaman (Meloidogyne sp., Pratylenchus

sp., dan lain-lain) sehingga digunakan sebagai tanaman tumpang sari, penangkal

serangga, herbisida dan anti jamur. Minyak atsiri dari bunga Tagetes efektif menghambat

pertumbuhan bakteri, antijamur pada Saprolegnia, ferax serta sebagai larvasida pada Cx.

quinquefasciatus, Anopheles stephensi dan Ae. aegypti.9

B. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Menentukan daya tolak ekstrak daun marigold (T. erecta) terhadap nyamuk Ae.

aegypti di laboratorium

b. Tujuan Khusus

1. Menentukan daya proteksi ekstrak daun marigold (T.erecta) terhadap nyamuk

Ae.aegypti pada berbagai konsentrasi

2. Menentukan konsentrasi efektif losion nyamuk ekstrak daun marigold (T.erecta)

dengan basis cleansing milk

3. Menguji mutu fisik repelen ekstrak daun marigold (T. erecta)

C. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Bagi Peneliti

Bagi peneliti penelitian ini diharapkan dapat menjadi acuan untuk penelitian tentang

obat antinyamuk lebih lanjut

Page 18: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

3

b. Manfaat Bagi Masyarakat

Bagi masyarakat penelitian diharapkan dapat dijadikan alternatif pengendalian

nyamuk yang efektif, efisien, aman dan ramah lingkungan serta sebagai alternatif

dalam memanfaatkan tanaman marigold (T. erecta)

D. Hipotesis

Ekstrak daun marigold (T. erecta) memiliki daya tolak terhadap gigitan nyamuk Aedes

aegypti

E. Metode

a. Kerangka Teori

Gambar 1. Kerangka teori penelitian

Pengendalian Nyamuk

Insektisida Kimiawi Alami/pemanfaatan tanaman di lingkungan

sekitar pemukiman

- Resisten

- Keracunan

- Polusi Lingkungan

Marigold

Tanaman Pengusir

Nyamuk

Masyarakat

pemanfaatan alternatif

Ekstraksi

Losion/Repellent

Uji Daya Tolak

Nyamuk

Formulasi

Dan

Uji Mutu Fisik

Determinasi

Page 19: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

4

b. Kerangka Konsep

Gambar 2. Kerangka konsep penelitian

Penelitian ini menghasilkan data berupa persentase daya proteksi nyamuk yang hinggap

pada lengan yang diolesi repelen ekstrak daun marigold dengan basis cleansing milk.

Jumlah nyamuk yang hinggap ini dipengaruhi oleh faktor yang tidak bisa dikendalikan

dan faktor yang bisa diukur, faktor yang bisa diukur yaitu suhu ruangan dan suhu tubuh

probandus dan kelembaban, sedangkan faktor yang tidak bisa dikendalikan yaitu

sekresi keringat yang menimbulkan gangguan pada frekuensi hinggapnya nyamuk.

Input dari penelitian ini yaitu berupa repelen ekstrak daun marigold dengan 5

konsentrasi dan kontrol negatif berupa tanpa perlakuan apapun.

Variabel bebas :

berbagai perlakuan

repelen, yaitu 5

konsentrasi

berbeda (25%,

30%, 35%, 40%

dan 45%

Variabel terukur :

Suhu, kelembaban

Variabel terikat :

Persentase data tolak

nyamuk

Variabel pengganggu

karakteristik

individu:

Sekresi kelenjar

keringat dan pori-

pori tubuh

<90%

Tidak

efektif

>90%

Efektif sbg

repelen

Daya Efikasi

Page 20: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

5

c. Definisi Operasional

1. Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat aktif dari

simplisia nabati atau hewani menggunakan pelarut yang sesuai, kemudian semua

atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau serbuk yang tersisa

diperlakukan sedemikian rupa hingga memenuhi standar baku yang ditetapkan

2. Simplisia adalah bahan alamiah yang dipergunakan sebagai obat yang belum

mengalami pengolahan apapun juga, dapat berupa bahan yang telah dikeringkan

3. Repelen adalah bahan yang mempunyai kemampuan untuk menjauhkan serangga

dari manusia sehingga dapat dihindari gigitan serangga atau gangguan oleh serangga

terhadap manusia

4. Daya Tolak ekstrak daun marigold terhadap nyamuk Aedes aegypti adalah

kemampuan dari ekstrak daun marigold (T. erecta L.) untuk menolak nyamuk lebih

dari 90% sehingga dapat dihindari kontak antara nyamuk dan manusia. Persentase

ini didapatkan menggunakan rumus daya tolak.10

5. Konsentrasi Ekstrak adalah komposisi ekstrak dalam satuan persen berat per

volume (gr/mL) dalam campuran ekstrak dan formulanya. Dilakukan uji

pendahuluan untuk menentukan konsentrasi optimal ekstrak daun marigold dengan

kontrol negatif tanpa diolesi apapun.

6. Perlakuan adalah memberikan olesan repelen dengan lima konsentrasi ekstrak yang

berbeda

7. Daya Efikasi adalah efek atau daya optimal yang dapat diperoleh

(mencapai tujuan) dari adanya intervensi

d. Desain dan Jenis Penelitian

Penelitian ini memiliki desain eksperimen murni dengan jenis penelitian kuantitatif

e. Tempat dan Waktu Penelitian

Pengambilan sampel daun marigold dilakukan di Desa Kerinjing Kota Pagaralam

Sumatera Selatan pada bulan Februari 2016. Proses ekstraksi tanaman dilakukan di

Laboratorium Farmasi dan Laboratorium Genetika FMIPA Universitas Sriwijaya pada

bulan Juni 2016. Kolonisasi nyamuk uji dan uji daya tolak nyamuk dilakukan di

Laboratorium Entomologi Loka Litbang P2B2 Baturaja pada bulan Agustus-November

2016.

Page 21: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

6

f. Populasi dan Sampel

Populasi pada penelitian ini adalah nyamuk Ae. aegypti strain Liverpool keturunan ke

120-123 (Filial 120-Filial 123) yang didapatkan dari nyamuk hasil rearing

Laboratorium Entomologi Loka Litbang P2B2 Baturaja. Sampel dalam penelitian ini

adalah repelen ekstrak daun marigold ( T. erecta) dengan basis cleansing milk.

Penelitian ini menggunakan sepuluh orang sukarelawan yang sudah bersedia

menjadi probandus secara tertulis dengan menandatangani inform consent, dan

sebelumnya telah diberikan penjelasan tentang penelitian yang dilakukan. Sepuluh

orang tersebut terdiri dari dua kelompok, yaitu lima orang sebagai probandus pada uji

pendahuluan dan lima orang lagi sebagai probandus pada uji yang sebenarnya. Sepuluh

orang probandus berasal dari pemukiman sekitar kantor Loka Litbang P2B2 Baturaja.

g. Besar Sampel

Sampel Ekstrak :

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah repelen ekstrak daun marigold

(T. erecta) dengan konsentrasi ekstrak 25%, 30%, 35%, 40% dan 45% yang dibuat

losion dengan basis cleansing milk. Konsentrasi losion ditentukan berdasarkan hasil uji

pendahuluan. Kontrol adalah tanpa perlakuan. Kontrol positif menggunakan repelen

yang sudah komersial dengan bahan aktif DEET 13% dan beraroma jeruk.

Sampel Manusia :

Banyaknya probandus ditentukan dari banyaknya uji daya proteksi yang dilakukan,

yaitu sepuluh orang, dengan pembagian lima orang sebagai probandus pada uji

pendahuluan dan lima orang lagi sebagai probandus pada uji sebenarnya.

Sampel Nyamuk

Jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Berdasarkan Guideline Repellent WHO, untuk jumlah nyamuk setiap perlakuan yaitu

50 ekor10

. Penentuan jumlah ulangan atau replikasi setiap kelompok perlakuan dengan

menggunakan rumus Federer,yaitu:

Keterangan:

T = jumlah kelompok perlakuan

N = jumlah ulangan atau replikasi

(t-1) x (n-1)≥15

Page 22: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

7

Berdasarkan rumus tersebut didapatkan hasil penghitungan adalah t = 4,75 yang

artinya pengulangan berkisar dari 4-5 kali ulangan, karena keterbatasan dana dan waktu

maka pada penelitian ini dilakukan 4 kali ulangan

h. Kriteria Inklusi dan Eksklusi

Sampel yang digunakan adalah ekstrak daun marigold dan nyamuk Ae.aegypti. Kriteria

inklusi pada penelitian ini adalah ekstrak daun marigold (T. erecta), nyamuk betina

umur 3-7 hari yang belum pernah diberi darah, hanya diberi pakan air gula dan sebelum

uji dipuasakan selama 24 jam.Sedangkan kriteria ekslusi adalah nyamuk Ae.aegypti

yang kenyang darah dan nyamuk yang cacat secara fisik pada saat perlakuan.

i. Variabel Penelitian

Variabel bebas pada penelitian ini yaitu berbagai perlakuan repelen ekstrak daun

marigold (T. erecta) dengan konsentrasi yang berbeda-beda. Variabel terikatnya yaitu

persentase daya tolak nyamuk ekstrak daun marigold

j. Instrumen dan Cara Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Instrumen dalam penelitian ini antara lain : perangkat pengambilan sampel dan

persiapan bahan baku (karung plastik, sarung tangan, timbangan, blender atau

penggiling); perangkat ekstraksi dengan maserasi dan fraksinasi (beker gelas,

aluminium foil, parafilm, corong pemisah, rotary evaporator dan waterbath);

perangkat uji fitokimia (cawan, tabung reaksi dan waterbath); perangkat formulasi

losion (tabung reaksi, pipet tetes, beker gelas, spatula dan timbangan); perangkat uji

daya tolak nyamuk (counter, kandang nyamuk yang terdapat 2 buah lubang untuk

memasukkan tangan, sarung tangan karet warna putih, sling psikrometer, stopwatch,

thermometer, timbangan)

2. Cara Pengumpulan Data

Pengumpulan data yang dilakukan meliputi :

a. Pengambilan bahan dan pembuatan simplisia, dilakukan dengan membeli

tanaman marigold ke petani dilanjutkan dengan proses pembuatan simplisia di

Laboratorium Entomologi Loka Litbang P2B2 Baturaja.

b. Determinasi sampel dilakukan di Pusat Penelitian Biologi, LIPI Cibinong

Page 23: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

8

c. Ekstraksi dan uji fitokimia dilakukan di Laboratorium Farmasi dan Laboratorium

Genetika Universitas Sriwijaya menggunakan prosedur standar11

d. Formulasi repelen dan Uji daya tolak nyamuk dilakukan dengan uji volenteer

terhadap probandus di Loka Litbang P2B2 Baturaja dengan modifikasi dari

metode Guidelines Repellents Test WHO10

k. Pengawasan Kualitas Data

Pengawasan kualitas data dilakukan oleh PPI satuan kerja serta dengan tersedianya dan

adanya pengisian logbook pada ketua pelaksana dan anggota peneliti dalam penelitian

l. Bahan dan Langkah-Langkah Penelitian

Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu daun marigold (T. erecta), aquadest,

cleansing milk, nyamuk Ae. aegypti betina kondisi lapar, area uji adalah lengan bagian

ventral probandus dengan diameter 25cm2.

Langkah-langkah penelitian ini dibagi menjadi tiga tahapan yaitu: persiapan,

pelaksanaan, dan tahap akhir. Tahap persiapan meliputi penentuan sampel, pada

pelaksanaan yaitu mengekstrak daun marigold dan uji fitokimia, sehingga didapatkan

ekstrak daun marigold yang kemudian dibuat repelen lalu diuji pada nyamuk, dan pada

tahap akhir meliputi pengumpulan dan pengolahan data serta menyimpulkan hasil.

a. Determinasi Marigold (T. erecta)

Determinasi tanaman dilakukan di Pusat Penelitian Biologi, LIPI Cibinong.

Determinasi tanaman dilakukan untuk mengetahui klasifikasi dan bentuk fisik secara

langsung tanaman yang digunakan sebagai bahan baku penelitian.

b. Pembuatan Simplisia

Dipilih daun marigold (T. erecta) yang sudah mekar sempurna, lalu dibersihkan dari

debu dan tanah kemudian dikeringanginkan pada temperatur ruang atau dibawah

sinar matahari tak langsung selama kurang lebih dua bulan. Setelah kering maka

daun diblender sampai halus dan diayak menggunakan ayakan tepung hingga

diperoleh serbuk simplisia

c. Ekstraksi dan Uji Fitokimia

Ekstraksi dilakukan dengan modifikasi dari metode maserasi standar,11

pelarut yang

digunakan adalah etanol 70%.

Page 24: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

9

Masukkan serbuk simplisia daun marigold (T. erecta) kedalam botol gelap,

tambahkan etanol 70% dengan perbandingan 1:3, rendam selama 6 jam pertama

sambil setiap jam diaduk, kemudian diamkan selama 18 jam setelah itu disaring

dengan kertas saring. Ampas yang didapat kemudian di remaserasi sampai hasil

filtrat maserasi mendekati warna pelarut etanol 95% (tersari sempurna). Pada

penelitian ini dilakukan empat kali remaserasi dikarenakan keterbatasan dana. Filtrat

yang diperoleh kemudian dikentalkan dengan rotary evaporator pada suhu 1000

C

dan dipekatkan dengan waterbath, sehingga diperoleh ekstrak pekat. Kemudian

dilakukan uji fitokimia terhadap ekstrak yang dihasilkan. Uji fitokimia yang

dilakukan menggunakan berbagai pereaksi warna, meliputi uji alkaloid, flavonoid,

saponin, tanin, steroid, triterpenoid dan quinon.12

d. Formulasi repelen ekstrak daun marigold (T. erecta)

Konsentrasi repelen dari campuran ekstrak daun marigold yang digunakan dalam

penelitian ini adalah berdasarkan uji pendahuluan yang telah dilakukan sebelumnya.

Uji pendahuluan dilakukan menggunakan metode Effective Dose dari Guidelines

Repellent WHO tahun 2009, didapatkan hasil bahwa ekstrak daun marigold

memiliki daya proteksi, lalu dilanjutkan menggunakan metode Complete Protection

Time dari Guidelines Repellent WHO tahun 2009 untuk menentukan konsentrasi

yang digunakan pada uji yang sebenarnya.10

Berdasarkan hasil uji pendahuluan

tersebut, maka konsentrasi repelen yang digunakan untuk uji lanjutan pada

penelitian ini adalah 25%, 30%, 35%, 40% dan 45%. Pengenceran repelen dilakukan

menggunakan rumus :

Keterangan : V1 = Volume yang dibutuhkan

N1 = Konsentrasi awal

V2 = Volume yang diinginkan

N2 = Konsentrasi yang diinginkan

V1 x N1 = V2 x N2

Page 25: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

10

e. Uji Daya Tolak Nyamuk

1. Uji Mutu Fisik Losion

Uji mutu fisik losion meliputi uji organoleptis, untuk mengetahui fisik repelen

yaitu bau dan warna repelen. Uji pH, untuk mengetahui derajat keasaman repelen.

Uji homogenitas, untuk mengetahui sifat campuran ekstrak dan basis repelen. Dan

uji efektivitas, untuk mengetahui daya proteksi repelen terhadap nyamuk Ae.aegypti

Tabel 1. Pengamatan uji mutu fisik losion

Variabel Definisi operasional

variabel Alat ukur Hasil ukur

Uji

organoleptis

Uji untuk mengetahui

fisik repelen, meliputi

bau dan warna yang

dihasilkan

Visual

Tekstur bau yang tidak

menyengat dan warna

yang menarik

Uji pH

Hal yang

menunjukkan derajat

keasaman dari

sediaan losion

pH meter

pH yang baik jika

hasilnya menyamai pH

fisiologi kulit yaitu 4,5-

6,5

Homogenitas

Hal ini dilakukan

untuk menunjukkan

homogenitas sediaan

losion

Object Glass

Homogen jika campuran

ekstrak dan cleansing

milk tercampur merata

Tidak homogen jika

seluruh bahan tidak

tercampur merata

Efektifitas

Hal ini dilakukan

untuk

membandingkan

efektifitas sediaan

losion ekstrak

marigold untuk

mengusir nyamuk

dari berbagai

konsentrasi

(Visual)

Banyaknya nyamuk yang

hinggap di tangan

Page 26: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

11

2. Uji Daya Tolak Nyamuk

Dibutuhkan lima orang sukarelawan untuk melakukan uji ini, yaitu untuk lima

konsentrasi repelen yang berbeda (25%, 30%, 35%, 40% dan 45%) dan empat

ulangan. Basis losion menggunakan cleansing milk sebagai pengencer. Kontrol

negatif adalah tangan tanpa pengolesan apapun. Tahapan penelitian yang

dilakukan yaitu seperti berikut :

a. Disiapkan nyamuk uji Ae.aegypti betina umur 3-7 hari dalam kondisi lapar dan

repelen ekstrak dengan lima konsentrasi berbeda. Nyamuk yang digunakan

merupakan nyamuk hasil kolonisasi Laboratorium Entomologi Loka Litbang

P2B2 Baturaja. Strain nyamuk Ae.aegypti yang digunakan merupakan strain

Liverpool keturunan 120-123 (F120-F123).

b. Disiapkan sarung tangan karet yang telah diberi lubang dengan diameter 25 cm2,

kemudian dipakaikan pada kedua lengan. Area uji adalah bagian lengan yang

tidak ditutup sarung tangan/lubang 25 cm2 pada sarung tangan, yaitu lengan

bagian ventral. Sebelum area uji dipaparkan, terlebih dahulu dicuci dengan sabun

non parfum, lalu bilas dengan air dan diusap alkohol 70% yang akhirnya

dikeringkan dengan handuk.

c. Disiapkan kurungan nyamuk (50 x 35 x 40 cm) terbuat dari kawat steenless

dengan kerangka steenless dan sisi atas terbuat dari kaca bening untuk

mempermudah pengamatan. Pada bagian depan terdapat dua lubang untuk

memasukkan tangan dan diberi kain sepanjang 30cm.

Sebelum uji yang sesungguhnya, terlebih dahulu dilakukan adaptasi terhadap

nyamuk dan area uji. Adaptasi dilakukan dengan cara, tangan tanpa perlakuan

dimasukkan kedalam kandang uji selama 1 menit dan diamati. Jika nyamuk yang

hinggap pada area uji lebih dari 10 ekor, maka pengujian dapat dilakukan. Tetapi

jika nyamuk yang hinggap kurang dari 10 ekor, maka pengujian belum bisa

dilakukan. Dan adaptasi ini dilakukan berulang kali sampai memenuhi syarat yang

ditetapkan. Batas adaptasi ini, hingga pukul 08.00 WIB. Jika diatas pukul 08.00

WIB adaptasi masih belum berhasil, maka pengujian hari itu dibatalkan.4

Jika adaptasi berhasil, maka lanjut ke pengujian yang sesungguhnya.

Perlakuan dilakukan pada lima orang sukarelawan yang masing-masing kedua

lengannya dipakaikan sarung tangan karet, lubang 25cm2 diletakkan pada bagian

ventral lengan sebagai area uji. Kemudian oleskan lengan kiri dengan repelen

Page 27: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

12

masing-masing konsentrasi ekstrak 25%, 30%, 35%, 40% dan 45% secara merata

pada area uji. Lengan kanan dibiarkan tanpa diolesi apapun sebagai kontrol.

Masukkan kedua lengan kedalam kurungan yang berisi 50 ekor nyamuk Ae.

aegypti betina kondisi lapar kedalam kurungan selama 3 menit. Hitung jumlah

nyamuk yang hinggap pada masing-masing lengan (area uji). Keluarkan lengan

dari kurungan nyamuk tersebut dan istirahatkan. Setelah 10 menit, masukkan

kembali kedua lengan kedalam kurungan nyamuk selama 3 menit dan hitung

kembali jumlah nyamuk yang hinggap pada masing-masing lengan (area uji). Hal

tersebut diulangi lagi setelah jeda 15 menit, 30 menit, 45 menit, 60 menit, 2 jam, 3

jam dan 4 jam (9x pengamatan).

Nyamuk yang telah kenyang darah dan tidak lincah atau mati pada setiap

pengujian diambil menggunakan aspirator dan dimasukkan nyamuk baru yang

masih lapar dan segar.

m. Manajemen dan Analisis Data

1. Menghitung Rendemen Ekstrak

Rendemen ekstrak hasil ekstraksi secara maserasi berulang, dihitung menggunakan

rumus :

2. Pengamatan Mutu Fisik Losion

Beberapa parameter yang ditentukan dalam pembuatan repelen ekstrak daun

marigold, yaitu uji organoleptis, untuk melihat dan mengamati bau dan warna

losion, derajat keasaman (pH) harus sesuai dengan pH kulit (pH 4,5 hingga pH

7,0), mempunyai sifat homogen antar campuran bahan losion (ekstrak dan

cleansing milk)

x 100%

Page 28: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

13

3. Menghitung Efektivitas Repelen

Efikasi repelen yang diuji ditentukan berdasarkan daya proteksi yang dihitung

dengan rumus :

Keterangan : DP = Daya Proteksi

C = Jumlah nyamuk yang hinggap pada lengan kontrol

P = Jumlah nyamuk yang hinggap pada lengan perlakuan

Repelen dianggap efektif apabila pada pengamatan hingga jam ke-6 daya proteksinya

masih diatas 90 %.13

F. Hasil

1. Deskripsi Habitat

Daun marigold (Tagetes erecta L.) diperoleh dari pekarangan rumah Bapak

Supratman dan ladang sayur milik Bapak Adi di Desa Kerinjing Kota Pagaralam

Provinsi Sumatera Selatan dapat dilihat pada Gambar 3. Berat basah daun marigold

yang didapatkan adalah 30 kg.

Gambar 3. Marigold pada ladang sayur

(C-P)

DP = x 100%

C

Page 29: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

14

Daun marigold diambil dari tanaman yang telah memiliki bunga dapat dilihat

pada Gambar 4, hal ini dilakukan karena marigold varietas lain (T. african) memiliki

ciri daun dan batang yang hampir sama. Ciri yang membedakan kedua jenis tanaman

ini adalah warna bunga.

Secara geografis, Desa Kerinjing terletak di Kecamatan Kota Pagaralam yang

sebagian besar wilayahnya adalah ladang sayur. Lokasi pengambilan sampel

merupakan ladang sayur. Ladang lain disekitarnya berupa ladang sayur tomat dan

kubis milik penduduk. Tanaman lain yang terdapat di sekitar marigold adalah rumput-

rumputan. Karakteristik ladang tergolong heterogen, karena memiliki berbagai macam

tanaman sayuran dan bunga. Tanaman marigold hanya ditanam mengelompok pada

pinggir ladang. Data observasi terdapat pada Tabel 2.

Tabel 2. Deskripsi lokasi habitat tanaman marigold (Tagetes erecta L.) sampel

penelitian

No Observasi habitat tanaman Pekarangan Ladang sayur

1 Karakteristik habitat Heterogen Heterogen

2 Gulma di sekitar tanaman Tidak ada Ada

3 Vegetasi sekitar Mawar, Bonsai,

Bougenville,

Kopi, rumput-

rumputan

4 Tanaman pelindung Tidak ada Tidak ada

5 Jarak tanam Tidak teratur Tidak teratur

6 Drainase Tidak tergenang Tidak tergenang dan

di buat bedeng

7 Luas habitat 5m2

10m2

Gambar 4. Marigold yang sudah berbunga warna kuning

(Tagetes erectaL.)

Page 30: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

15

2. Determinasi Tanaman

Identifikasi tanaman dilakukan dengan pengamatan makromorfologi secara deskriptif

lalu membandingkannya dengan literatur. Hasil identifikasi menunjukkan bahwa

tanaman marigold yang dijadikan sampel sesuai dengan ciri morfologi Tagetes erecta

L. Untuk memastikan kebenarannya, sampel herbarium dideterminasi oleh Pusat

Penelitian Biologi LIPI Cibinong (Lampiran 2).

3. Deskripsi Simplisia dan Ekstrak Daun Marigold

Daun marigold yang digunakan sebagai sampel penelitian adalah daun yang berwarna

hijau dan daun yang mekar sempurna (daun yang masih kuncup tidak digunakan).

Sampel daun diambil pada bulan Februari 2016. Saat pengambilan sampel, sudah

memasuki musim penghujan sehingga sampel yang diambil dalam kondisi basah oleh

air hujan. Jarak antara Kota Pagaralam dan Kota Baturaja ditempuh dengan perjalanan

darat selama kurang lebih 6 jam, menyebabkan sampel daun yang dalam kondisi

basah tersebut mengalami pembusukan yang lebih cepat. Setelah sampai di

Laboratorium Entomologi Loka Litbang P2B2 Baturaja, sampel di sortasi (dipilih

sampel daun yang masih segar dan berwarna hijau).

a) Proses pembuatan simplisia daun marigold

Proses pengeringan dilakukan dibawah sinar matahari tak langsung selama ± 2

bulan. Proses pengeringan tergolong lama karena kondisi cuaca yang sering hujan

dan mendung. Daun marigold merupakan jenis daun majemuk, sehingga setelah

daun kering maka daun tersebut dipisahkan antara tangkai daun dan daunnya

sehingga diperoleh daun kering seberat 3,2 kg. Penggilingan dilakukan

menggunakan blender dan didapatkan serbuk simplisia berwarna hijau seberat 3,1

kg. Rangkuman berat sampel yang diproses tercantum pada Tabel 3.

b) Proses pembuatan ekstrak daun marigold

Ekstraksi dilakukan dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 70%. Serbuk

yang diekstraksi sebanyak 3 kg. Ekstrak pekat yang didapatkan seberat 682,79

gram. Rangkuman berat sampel yang diproses tercantum pada Tabel 3. Lama

proses mulai dari maserasi (1x24 jam) pada penelitian ini dilakukan 4 kali

remaserasi, hingga ekstrak siap ditimbang memerlukan waktu 17-20 hari. Ekstrak

berbentuk pasta warna hijau tua pekat dan sangat lengket. Penyimpanan ekstrak

didalam kulkas dengan suhu berkisar antara 10 oC -15

oC. Penampakan simplisia

dan ekstrak dapat dilihat pada Gambar 5 dan Gambar 6.

Page 31: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

16

Tabel 3. Rangkuman berat simplisia dan ekstrak daun marigold selama proses

Sampel Berat kotor

(kg)

Berat hasil

sortasi (kg)

Berat

kering (kg)

Berat

pemisahan

tangkai

dan daun

(kg)

Berat

serbuk (kg)

Berat

ekstrak

(gr)

Daun

Marigold 30 20 11 3,2 3,107 682,79

4. Uji fitokimia ekstrak daun marigold

Hasil uji fitokimia terhadap ekstrak daun marigold menggunakan berbagai pereaksi

warna menunjukkan hasil bahwa ekstrak mengandung senyawa alkaloid, flavonoid,

saponin dan tanin. Hasil dapat dilihat pada Tabel 4. Pengujian fitokimia terhadap

ekstrak daun marigold menggunakan metode standar dari Departemen Kesehatan11

yang digunakan oleh Laboratorium Farmasi FMIPA UNSRI dalam Modul

Praktikum.12

Gambar 6. Ekstrak daun marigold Gambar 5. Simplisia daun marigold

Page 32: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

17

Tabel 4. Hasil uji fitokimia ekstrak daun marigold (Tagetes erecta L.)

No Uji

Fitokimia Pereaksi Hasil Kesimpulan

1 Alkaloid Dragendorff Terbentuk warna orange

dan endapan

+

Mayer Terbentuk warna keruh +

Wagner Terbentuk warna coklat +

2 Flavonoid Shinoda (Logam Mg + HCl

pekat)

Terbentuk warna orange

gelap

+

NaOH 10% Terbentuk warna orange

kehitaman

+

3 Saponin H2O + HCl pekat Terbentuk buih yang

mantap

+

4 Tanin H2O + FeCl3 1% Terbentuk warna hijau

kehitaman

+

5 Steroid Fase minyak + asam asetat

anhidrat + H2SO4

Tidak terbentuk warna

biru/ungu namun kuning

kehijauan

-

6 Triterpenoid Fase minyak + asam asetat

anhidrat + H2SO4

Tidak terbentuk warna

ungu/merah namun

berwarna kekuningan

-

7 Quinon H2O + NaOH 1N Tidak terbentuk warna

merah namun kuning

kehijauan

-

Keterangan : (+) : mengandung senyawa yang dimaksud; (-) : tidak mengandung senyawa yang dimaksud

Page 33: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

18

Gambar 7.Hasil pengamatan terhadap perubahan warna dan endapan dari uji fitokimia ekstrak daun

marigold (Tagetes erecta L.) yang terbagi atas (a) uji alkaloid, (b) uji alkaloid, (c) uji

flavonoid, (d) uji saponin, (e) uji tanin, (f) uji quinon, (g) uji steroid dan triterpenoid

5. Uji mutu fisik losion ekstrak daun marigold

Hasil uji mutu fisik losion ekstrak daun marigold dengan pengamatan kurang lebih

satu bulan, diketahui bahwa sediaan losion memiliki bau yang menyengat khas

marigold dengan warna hijau keputihan, pH sediaan berkisar dari 5,3 – 7,4, campuran

bersifat homogen. Rangkuman hasil uji mutu fisik dapat dilihat pada Tabel 5.

Tabel 5. Hasil uji mutu fisik losion ekstrak daun marigold

No Pengamatan Cara Pengamatan Hasil Pengamatan

1 Organoleptis Visual Sediaan losion memiliki bau yang

menyengat dengan warna hijau

keputihan, semakin tinggi konsentrasi

maka warna hijau semakin jelas

2 Homogenitas Object-Glass Sediaan losion tercampur secara merata

sehingga bersifat homogen

3 Uji pH pHmeter Pengukuran pH menunjukkan sediaan

berkisar pada pH 5,3 – 7,4

a

1

b

1

c

1

d

1

e

1

f

1

g

1

Page 34: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

19

Hasil pengukuran pH repelen dengan pengamatan perminggu selama sebulan

menunjukkan bahwa pH repelen tidak mengalami perubahan yang berarti. Derajat

keasaman (pH) berkisar antara 5,9 – 7,4. Data hasil pengukuran pH disajikan dalam

Tabel 6.

Tabel 6.Data hasil pengukuran pH dengan pengamatan perminggu

Minggu

ke-

Pengukuran pH

25% 30% 35% 40% 45%

1 5,9 6,2 6,3 6,8 7,3

2 5,9 6,1 6,3 6,9 7,2

3 6,0 6,2 6,5 6,8 7,2

4 6,0 6,1 6,5 6,8 7,4

5 6,0 6,1 6,5 6,8 7,4

6. Uji efektivitas losion ekstrak daun marigold

Pada konsentrasi 25%, daya proteksi lebih dari 90% dijumpai hingga pada

pengamatan kelima, yang artinya losion ekstrak daun marigold pada konsentrasi 25%

efektif 2 jam setelah pengolesan (Tabel 7).

Tabel 7. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap dan daya proteksinya pada uji repelen

ekstrak daun marigold (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 25%

Pengamatan ke- Rata-rata Daya Proteksi

(%) Kontrol negatif Perlakuan

1(setelah pengolesan) 8,5 0,3 96,5%

2(10 menit) 4,5 0 100,0%

3(15 menit) 5,0 0,8 88,0%

4(30 menit) 7,3 0,3 95,9%

5(45 menit) 8,5 0,5 94,1%

6(1 jam) 9,3 3,8 59,1%

7(2 jam) 8,3 3,0 63,9%

8(3 jam) 6,3 3,5 44,4%

9(4 jam) 5,5 3,5 36,4%

Hasil pengamatan menunjukkan fluktuasi daya proteksi ekstrak tidak stabil,

yaitu terlihat pada pengamatan ketiga daya proteksi menurun menjadi 88% dan naik

Page 35: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

20

kembali pada pengamatan keempat dan kelima menjadi diatas 90%, pada akhir

pengamatan daya proteksi hanya 36,40%. Fluktuasi daya proteksi pada konsentrasi

25% terlihat pada Gambar 8.

Gambar 8. Fluktuasi daya proteksi repelen ekstrak daun marigold pada konsentrasi 25%

Pada konsentrasi 30%, daya proteksi lebih dari 90% terlihat hingga pada

pengamatan kelima, yang artinya 2 jam setelah pengolesan repelen masih efektif

menolak. Tetapi semakin lama daya proteksinya semakin menurun. Pada pengamatan

12 jam setelah pengolesan daya proteksi hanya 56,9% . Data disajikan dalam Tabel 8.

Tabel 8. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap dan daya proteksinya pada uji repelen

ekstrak daun marigold (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 30%

Pengamatan ke- Rata-rata Daya Proteksi

(%) Kontrol negatif Perlakuan

1(setelah pengolesan) 11,8 0 100,0%

2(10 menit) 11,0 0,7 93,6%

3(15 menit) 9,8 0,7 92,9%

4(30 menit) 5,0 0,3 94,0%

5(45 menit) 10 1,0 90%

6(1 jam) 8,8 2,7 69,3%

7(2 jam) 7,5 3,7 50,7%

8(3 jam) 10,0 3,7 63,0%

9(4 jam) 6,5 2,8 56,9%

Page 36: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

21

Fluktuasi daya proteksi pada konsentrasi 30% cukup stabil, terlihat kenaikan

dan penurunan daya proteksi tidak terlalu besar. Fluktuasi daya proteksi pada

konsentrasi 30% terlihat pada Gambar 9.

Gambar 9. Fluktuasi daya proteksi repelen ekstrak daun marigold pada konsentrasi 30%

Daya proteksi pada konsentrasi 35% disajikan dalam Tabel 9. terlihat bahwa

daya proteksi lebih dari 90% dijumpai hingga pada pengamatan keempat, yang

artinya 1 jam setelah pengolesan repelen masih efektif menolak.

Tabel 9. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap dan daya proteksinya pada uji repelen

ekstrak daun marigold (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 35%

Pengamatan ke-

Rata-rata Daya Proteksi

(%) Kontrol negatif Perlakuan

1(setelah pengolesan) 11,3 0,3 97,3%

2(10 menit) 10,5 0,5 95,2%

3(15 menit) 13,0 1,3 90,0%

4(30 menit) 10,0 1,0 90,0%

5(45 menit) 12,3 2,0 83,7%

6(1 jam) 10,3 2,3 77,7%

7(2 jam) 9,8 3,0 69,4%

8(3 jam) 8,8 3,5 60,2%

9(4 jam) 6,5 3,5 46,2%

Page 37: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

22

Hasil pengamatan menunjukkan daya proteksi memiliki fluktuasi yang stabil,

semakin lama semakin menurun. Pada pengamatan terakhir (12 jam setelah

pengolesan) daya proteksi repelen ekstrak daun marigold hanya 46,2%. Fluktuasi

daya proteksi ekstrak daun marigold terlihat pada Gambar 10.

Gambar 10. Fluktuasi daya proteksi repelen ekstrak daun marigold pada konsentrasi 35%

Pada konsentrasi 40%, daya proteksi lebih dari 90% dijumpai sampai pada

pengamatan keempat, yang artinya 1 jam setelah pengolesan repelen masih efektif

menolak. Data hasil pengamatan jumlah nyamuk dan daya proteksi untuk konsentrasi

40% disajikan dalam Tabel 10.

Tabel 10. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap dan daya proteksinya pada uji repelen

ekstrak daun Marigold (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 40%

Pengamatan ke- Rata-rata

Daya Proteksi

(%) Kontrol negatif Perlakuan

1(setelah pengolesan) 11,25 0,25 97,8%

2(10 menit) 12,5 0,25 98,0%

3(15 menit) 10,75 0,25 97,7%

4(30 menit) 11,5 1 91,3%

5(45 menit) 9,25 2,75 70,3%

6(1 jam) 10,75 3,25 69,8%

7(2 jam) 9,25 4,25 53,7%

8(3 jam) 16,5 7,5 54,5%

9(4 jam) 6,25 2 68,0%

Page 38: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

23

Hasil pengamatan menunjukkan daya proteksi memiliki fluktuasi yang stabil,

semakin lama semakin menurun. Pada pengamatan terakhir (12 jam setelah

pengolesan) daya proteksi repelen ekstrak daun marigold hanya 68%. Fluktuasi daya

proteksi pada konsentrasi 40% terlihat pada Gambar 11.

Gambar 11. Fluktuasi daya proteksi repelen ekstrak daun marigold pada konsentrasi 40%

Pada konsentrasi 45%, daya proteksi lebih dari 90% hanya dijumpai sampai

pada pengamatan ketiga, yang artinya losion hanya mampu menolak selama 30 menit

setelah dioleskan. Data disajikan pada Tabel 11.

Tabel 11. Jumlah nyamuk Aedes aegypti yang hinggap dan daya proteksinya pada uji repelen

ekstrak daun marigold (Tagetes erecta L.) dengan konsentrasi 45%

Pengamatan ke-

Rata-rata Daya Proteksi

(%) Kontrol negatif Perlakuan

1(setelah pengolesan) 14,5 0,25 98,3%

2(10 menit) 8,75 0,5 94,3%

3(15 menit) 9,25 0,25 97,3%

4(30 menit) 7,25 1,5 79,3%

5(45 menit) 5,25 1 80,9%

6(1 jam) 11 2 81,8%

7(2 jam) 7,75 5 35,5%

8(3 jam) 7,25 5,25 27,6%

9(4 jam) 6,25 2,75 56,0%

Page 39: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

24

Daya proteksi mengalami fluktuasi yang tidak stabil, terlihat pada pengamatan

keempat hanya 79,3% dan pada pengamatan kelima dan keenam naik kembali

menjadi 80,9% dan 81,8 %. Daya proteksi mengalami penurunan drastis pada

pengamatan ke tujuh dan delapan, yaitu hanya 35,5% dan 27,6%. Fluktuasi daya

proteksi pada konsentrasi 45% terlihat pada Gambar 12.

Gambar 12. Fluktuasi daya proteksi ekstrak daun marigold pada konsentrasi 45%

Hasil uji daya tolak sediaan losion ekstrak daun marigold dengan basis

cleansing milk yang dilakukan terhadap nyamuk Ae.aegypti menunjukkan bahwa

untuk semua konsentrasi rata-rata memiliki daya proteksi diatas 90% pada pegamatan

ketiga dan keempat. Kontrol positif pada penelitian ini adalah repelen yang sudah

beredar di masyarakat dan sudah komersil dengan bahan aktif DEET 13% aroma

jeruk. Alasan pemilihan produk ini karena menurut beberapa penjual toko didaerah

Baturaja bahwa repelen jenis ini yang paling laris di masyarakat. Kontrol positif

menunjukkan daya proteksi repelen diatas 90% hingga pada pengamatan kedelapan,

yang artinya repelen tersebut efektif menolak hingga 8 jam setelah pengolesan.

Tetapi, pada pegamatan terakhir yaitu 12 jam setelah pengolesan repelen ini tidak

efektif lagi. Hal ini terlihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pada

pegamatan terakhir nyamuk yang hinggap di perlakuan kontrol positif lebih banyak

daripada yang hinggap di kontrol negatif, yang berarti bahwa daya tolak repelen sudah

benar-benar habis.

Page 40: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

25

1. Hasil pengukuran suhu tubuh probandus, suhu dan kelembaban ruangan

Hasil pengukuran suhu tubuh probandus, suhu ruang (minimal dan maksimal) dan

kelembaban ruangan selama pengujian disajikan dalam Tabel 6.

Tabel 12. Rata-rata hasil pengukuran suhu tubuh probandus, suhu ruang dan kelembaban

selama pengujian

pengamatan ke- rata-rata suhu tubuh suhu ruang

Kelembaban 25% 30% 35% 40% 45% max Min

1(setelah

pengolesan) 36 36,2 35,1 36,5 35,4 28,5 25,8 77%

2(10 menit) 36 36,2 36 36,5 35,4 28,5 25,8 77%

3(15 menit) 36 36,1 35,4 36,5 35,4 28,5 25,8 77%

4(30 menit) 36,1 36,2 35 36,1 36,3 28,5 25,8 66%

5(45 menit) 36 36,3 35,3 36,1 36,3 28,5 25,8 66%

6(1 jam) 36,1 36,2 35,3 36,2 35,2 28,5 25,8 67%

7(2 jam) 36,6 35,9 35,3 36,2 35,6 28,5 25,8 63%

8(3 jam) 36,3 36 36,5 36,3 36,2 27,8 27,4 59%

9(4 jam) 35,6 36,1 35,5 36,3 36,1 27,8 26,4 62%

rata-rata hasil

pengukuran 36,1 36,1 35,5 36,3 35,8 28,3 26,0 68%

Hasil pengukuran menunjukkan suhu tubuh rata-rata probandus selama

pengujian berkisar antara 35,5 hingga 36,3. Rata-rata suhu ruangan maksimal dan

minimal selama pengujian berturut-turut sebesar 28,3 dan 26,0 dengan kelembaban

rata-rata sebesar 68%

Pengamatan yang dilakukan terhadap nyamuk uji setelah pengujian, yaitu 24

jam setelah paparan didapatkan bahwa nyamuk banyak yang mati, semakin tinggi

konsentrasi maka nyamuk yang mati semakin banyak. Pengamatan selama pengujian

juga didapatkan bahwa nyamuk uji mengalami kondisi tidak aktif sampai mati. Pada

saat pengujian nyamuk uji yang tidak aktif dan mati, diganti dengan nyamuk yang

segar.

G. Pembahasan

Tumbuhan marigold jarang dijumpai di masyarakat karena tumbuhan ini memiliki bau

yang menyengat dan tidak disukai. Untuk kalangan petani bunga, tumbuhan ini juga

Page 41: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

26

kurang disukai karena tidak memiliki nilai jual yang bagus. Menurut Sucipto,5 bahwa

tumbuhan marigold tidak begitu populer di masyarakat karena bau yang tidak sedap pada

tumbuhan ini, tetapi karena baunya ini tumbuhan marigold bermanfaat sebagai tanaman

pengusir serangga.

Secara geografis Kota Pagar Alam berada pada posisi 4º Lintang Selatan (LS) dan

103, 15º Bujur Timur (BT). Sebagai salah satu Kota di Provinsi Sumatera Selatan, Pagar

Alam terletak sekitar 298 Km dari Kota Palembang (Ibu Kota Provinsi) serta berjarak 60

Km di sebelah barat daya dari Kabupaten Lahat. Berdasarkan pengamatan dari Pos

pengamatan Gunung Api Dempo, suhu udara minimum di Kota Pagar Alam selama

Tahun 2015 adalah 190C, sedangkan suhu maksimum adalah 30

0C. Jumlah Hujan

terbanyak terjadi pada bulan Februari yaitu 25 hari. Sebagian besar keadaan tanah di

Kota Pagar Alam berasal dari jenis Latosol dan Andosol dengan bentuk permukaan

bergelombang sampai berbukit. Jika dilihat dari kelasnya, tanah di daerah ini pada

umumnya adalah tanah kelas I (satu) yang mengandung kesuburan yang tinggi. Hal ini

terbukti dengan Daerah Kota Pagar Alam yang merupakan penghasil sayur-mayur,

buah-buahan, dan merupakan salah satu Sub terminal Agribisnis (STA) di Provinsi

Sumatera Selatan.14

Desa Kerinjing merupakan salah satu daerah penghasil sayuran

terbesar di Kota Pagaralam.

Daun marigold (T. erecta L.) diperoleh dari Desa Kerinjing Kota Pagaralam

Provinsi Sumatera Selatan. Daerah Kerinjing merupakan daerah pegunungan dengan

iklim yang cenderung basah dan lembab. Tumbuhan marigold dapat tumbuh subur di

daerah ini. Di Kota Pagaralam, tumbuhan marigold banyak ditanam di pekarangan rumah

sebagai tanaman hias. Pada tahun 2009-2013, tumbuhan marigold menjadi salah satu

bunga yang diunggulkan oleh Pemerintah Kota Pagaralam pada festival bunga yang

diselenggarakan di kota tersebut. Sebagian besar pekarangan rumah di Kota Pagaralam

menanam jenis tumbuhan ini. Menurut Purwadi,15

bahwa bunga marigold pada festival

bunga Pagaralam didapatkan dari petani dengan harga Rp. 22.500/kg dan bunga jenis

lain, yaitu bunga krisan dan kancing didapatkan dari lokasi pengembangan milik Kota

Pagaralam.15

Pemerintah Kota Pagaralam mendidik kelompok petani di tiap kecamatan

untuk menanam jenis tanaman marigold dan menjanjikan akan membeli bunga yang

dihasilkan oleh kelompok tani tersebut. Menurut Bapak Supratman selaku ketua

kelompok petani dari Desa Kerinjing, bahwa pemilihan marigold sebagai salah satu

bunga yang diunggulkan pada festival bunga di kota tersebut karena tanaman marigold

ini dapat tumbuh dengan baik di daerah Pagaralam, memiliki bunga yang mecolok

Page 42: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

27

dengan warna yang menarik, satu tanaman marigold dapat menghasilkan bunga yang

banyak mencapai 1 kg per tanaman, bunga marigold memiliki daya tahan yang cukup

lama, yaitu bisa sampai ± 1 minggu.

Marigold yang ditanam di daerah Pagaralam ada dua varietas yang berbeda, yaitu

marigold kuning dan marigold orange. Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah

varietas marigold berbunga kuning. Karakteristik morfologi kedua varietas marigold

tersebut mirip, jadi untuk membedakannya pada saat pengambilan sampel yaitu dipilih

tumbuhan yang sudah berbunga mekar. Hal ini dilakukan karena varietas marigold yang

berbunga orange merupakan jenis lain dari tagetes atau biasa disebut Marigold african.16

Ekstraksi dilakukan secara maserasi dengan metode maserasi berulang atau

remaserasi,11

karena keterbatasan dana pada penelitian ini dilakukan 4 kali remaserasi.

Proses remaserasi bertujuan untuk mendapatkan hasil ekstrak yang banyak, diharapkan

dengan remaserasi maka seluruh zat aktif yang terkandung akan terlarut secara

sempurna. Menurut Edy,17

bahwa remaserasi dilakukan dengan harapan seluruh zat aktif

yang terkandung akan tersari secara sempurna, penggantian pelarut dengan yang baru

setiap kali proses remaserasi akan menghindari kejenuhan dalam proses penyarian.

Ekstrak daun marigold yang diperoleh dari maserasi ini sebanyak 682,79 gr dari

3 kg berat simplisia yang digunakan (Tabel 3). Berdasarkan hasil tersebut, maka

didapatkan rendemen ekstrak sebesar 23,17%. Pelarut etanol 70% berperan dalam

menghasilkan rendemen yang tinggi ini, karena etanol memiliki sifat kepolaran yang

sama dengan sebagian besar komponen yang terdapat pada biomassa sel, seperti protein,

karbohidrat dan klorofil. Hal ini sesuai dengan pendapat Sani,18

yang menyatakan bahwa

etanol 70% dapat melarutkan senyawa fitokimia lebih maksimal karena etanol 70%

masih mengandung air cukup banyak (30%) yang membantu proses ekstraksi sehingga

sebagian senyawa tersebut ada yang dapat tertarik dalam etanol dan ada pula yang

tertarik dalam air. Selain itu, etanol 70% diketahui bersifat sebagai antiseptik sehingga

ekstrak tidak mudah berjamur. Beberapa senyawa fitokimia seperti alkaloid, flavonoid,

glikosida, saponin serta klorofil dapat terlarut dalam pelarut polar sehingga senyawa

yang terekstrak cukup banyak dan menghasilkan rendemen yang tinggi.

Senyawa fitokimia yang berhasil teridentifikasi pada penelitian ini adalah golongan

alkaloid, flavonoid, saponin, dan tanin (Tabel 4). Hasil ini menunjukkan perbedaan

dengan penelitian yang telah dilakukan di India menggunakan pelarut metanol, yang

berhasil mengidentifikasi adanya senyawa aktif lain, yaitu triterpenoid dan steroid.19 20

Sedangkan pada penelitian ini senyawa tersebut tidak berhasil teridentifikasi. Hal ini

Page 43: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

28

kemungkinan disebabkan karena adanya perbedaan varietas dari kedua tanaman tersebut,

letak tumbuh dan perbedaan iklim tumbuh yang akan sangat mempengaruhi

komposisi dan kadar senyawa aktif yang dimiliki oleh tumbuhan.21

Perbadaan senyawa

yang teridentifikasi ini juga dapat disebabkan karena perbedaan pelarut yang digunakan.

Menurut Hariyati,22

bahwa pelarut dapat mempengaruhi kualitas dan jenis senyawa yang

terkandung dalam ekstrak tumbuhan.

Senyawa bioaktif golongan alkaloid, flavonoid, saponin dan tanin diketahui

memiliki potensi farmakologi sebagai antioksidan, antimikrobakterial dan juga dapat

dijadikan bahan dasar insektisida. Hal ini sesuai dengan penelitian yang telah dilakukan

oleh Devika & Justin23

dan Vijay20

yang menggunakan sampel daun dan bunga T.erecta

melaporkan bahwa ekstrak marigold berpotensi sebagai antibakteri, antimikroba,

insektisida, nematisida.23 20

Menurut Rosnani & Mustanir,24

bahwa senyawa alkaloid

dapat dijadikan sebagai penghalau serangga dan tanin merupakan senyawa fenolik yang

tidak disukai nyamuk. Jadi, kemungkinan senyawa bioaktif pada ekstrak daun marigold

yang berpotensi sebagai obat antinyamuk adalah golongan alkaloid dan tanin.

Hasil pembuatan losion ekstrak daun marigold dengan bahan pencampur cleansing

milk diperoleh suatu bentuk losion kental yang berwarna hijau keputihan. Pengamatan

organoleptis pada penelitian ini bertujuan untuk melihat secara visual warna dan bau

losion. Hasil pengamatan diketahui bahwa losion ekstrak daun marigold ditambah

cleansing milk memiliki warna hijau keputihan dengan bau yang menyengat. semakin

tinggi konsentrasi warna losion semakin gelap dan semakin aromatik baunya yaitu bau

khas marigold. Basis losion yang berupa cleansing milk memiliki warna putih bersih, dan

semakin tinggi konsentrasi, maka warna hijau semakin dominan pada losion dan warna

putih semakin menghilang. Warna hijau ini kemungkinan didapatkan dari klorofil daun

marigold.18

Pengukuran pH dalam penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pH losion yang

dibuat. Pada penelitian ini didapatkan pH yang sesuai dengan kulit, yaitu pada

konsentrasi 25%, 30% dan 35% berkisar dari 5,9 – 6,9. Menurut Fitriana et al.25

bahwa

pH yang sesuai untuk kulit berkisar antara 5,0-7,0.Menurut Anief dalam Ameliana &

Winarti3, bahwa pH kulit mendekati netral yaitu berkisar antara 4,5 hingga 6,5.

Kesesuaian nilai pH sediaan topikal dengan pH kulit mempengaruhi penerimaan kulit

terhadap sediaan. Sediaan topikal yang ideal adalah tidak mengiritasi kulit.

Kemungkinan iritasi kulit akan sangat besar apabila sediaan terlalu asam atau terlalu basa

karena repelan topikal meembutuhkan kontak yang lama dengan kulit.3

Page 44: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

29

Berdasarkan hasil pengamatan terhadap homogenitas losion, losion kurang

homogen karena masih terbentuk gelembung didasar object glass. Setelah penyimpanan

24 jam pada suhu ruang, losion terlihat lebih kental dan lebih homogen, artinya

gelembung yang sebelumnya terbentuk mulai menghilang. Campuran ekstrak dan

cleansing milk tercampur secara merata, memiliki tekstur lembut dan stabilitas fisik yang

optimal.25

Penyimpanan pada suhu ruangan (270C) selama 24 jam menunjukkan bahwa

formula losion tetap stabil dan tidak menunjukkan perubahan fisik yang berarti. Hasil

pengamatan, yaitu formula losion tetap homogen, tidak terjadi creaming, bau dan warna

juga tidak berubah. Hal tersebut menunjukkan bahwa sediaan losion yang terbentuk

stabil secara termodinamik.25

Pengamatan setelah satu bulan menunjukkan losion masih

stabil dan tidak terjadi perubahan fisik.

Uji daya tolak nyamuk terhadap repelen ekstrak daun marigold dengaan basis

cleansing milk menunjukkan bahwa repelen mampu menolak hingga pengamatan kelima,

yang artinya efektifitas repelen hanya 2 jam setelah pengolesan. Jika dibandingkan

dengan kontrol positif yang menggunakan losion merk „X‟ dengan bahan aktif DEET

13%, efektivitas losion masih jauh dibawah losion merk X tersebut yang mampu

menolak diatas 90% hingga pengamatan kedelapan, yaitu 8 jam setelah pengolesan.

Pengamatan yang kesembilan atau 12 jam setelah pengolesan yang dilakukan

untuk semua konsentrasi menunjukkan bahwa repelen masih memiliki daya tolak

walaupun tidak efektif lagi, yaitu masih memiliki daya tolak berkisar 50%. Hal ini jika

dibandingkan dengan kontrol positif sangat berbeda, yaitu pada kontrol positif

pengamatan 12 jam setelah pengolesan menunjukkan bahwa daya tolak repelen benar-

benar habis yang ditunjukkan dengan nyamuk yang hinggap lebih banyak di lengan

dengan perlakuan. Hal ini kemungkinan disebabkan, pada repelen yang sudah komersil

daya tolaknya memang dibuat sampai 8 jam saja dengan tujuan menyesuaikan dengan

kulit manusia yang membutuhkan istirahat setelah 8 jam.

Pengamatan yang dilakukan terhadap nyamuk uji setelah 24 jam paparan

menunjukkan bahwa nyamuk uji banyak yang mati. Semakin tinggi konsentrasi maka

nyamuk yang mati juga semakin banyak. Selama pengujian juga didapatkan bahwa

banyak nyamuk uji yang menjadi tidak aktif dan bahkan mati, saat pengujian nyamuk

yang tidak aktif dan mati diganti dengan nyamuk baru yang masih segar. Kematian

nyamuk uji ini belum bisa dipastikan penyebabnya, salah satunya dapat terjadi karena

repelen bersifat racun sehingga setelah mengalami paparan dengan repelen selama

Page 45: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

30

pengujian, nyamuk mengalami kematian. Hal ini sesuai dengan pendapat Slamet,7 bahwa

tanaman marigold mengandung senyawa aktif pyrethrin yang bersifat racun.

Mengacu pada kriteria pengujian repelen dari Komisi Pestisida,13

maka repelen

ekstrak daun marigold dengan basis losion cleansing milk masih belum efektif untuk

menghindari gigitan nyamuk Aedes aegypti. Menurut Komisi Pestisida, bahwa repelen

dianggap efektif bila selama 6 jam setelah pengolesan daya proteksinya masih diatas

90%.13

Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu dilakukan penelitian lebih lanjut

untuk melihat potensi ekstrak sebagai insektisida jenis lain dan larvasida.

H. Kesimpulan dan Saran

1. Kesimpulan

a. Daya proteksi diatas 90% repelen ekstrak daun marigold (T.erecta) dengan basis

losion cleansing milk terhadap nyamuk Ae.aegypti pada konsentrasi 25% sampai

dengan pengamatan kelima, yang artinya dua jam setelah pengolesan

b. Daya proteksi diatas 90% repelen ekstrak daun marigold (T.erecta) dengan basis

losion cleansing milk terhadap nyamuk Ae.aegypti pada konsentrasi 30% sampai

dengan pengamatan kelima, yang artinya dua jam setelah pengolesan

c. Daya proteksi diatas 90% repelen ekstrak daun marigold (T.erecta) dengan basis

losion cleansing milk terhadap nyamuk Ae.aegypti pada konsentrasi 35% sampai

dengan pengamatan keempat, yang artinya satu jam setelah pengolesan

d. Daya proteksi diatas 90% repelen ekstrak daun marigold (T.erecta) dengan basis

losion cleansing milk terhadap nyamuk Ae.aegypti pada konsentrasi 40% sampai

dengan pengamatan keempat, yang artinya satu jam setelah pengolesan

e. Daya proteksi diatas 90% repelen ekstrak daun marigold (T.erecta) dengan basis

losion cleansing milk terhadap nyamuk Ae.aegypti pada konsentrasi 45% sampai

dengan pengamatan ketiga, yang artinya 30 menit setelah pengolesan

f. Konsentrasi efektif losion ekstrak daun marigold (T.erecta) dengan basis

cleansing milk adalah 30% yang memiliki daya proteksi paling lama dan daya

proteksi paling stabil, yaitu dua jam setelah pengolesan

g. Mutu fisik losion yang memenuhi standar repelen adalah konsentrasi 25% dan

30%, yaitu pH 5,9 & 6,2; sifat campuran homogen dan bau menyengat khas

marigold dgn warna hijau keputihan

Page 46: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

31

2. Saran

Perlu dilakukan penelitian lanjutan untuk melihat potensi ekstrak daun marigold

sebagai insektisida jenis lain dan larvasida

I. Ucapan Terima Kasih

Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh panitia dari

Sekretariat Risbinkes 2016 yang telah memberikan kesempatan bagi saya untuk

melakukan penelitian ini. Ibu Ani Isnawati,Apt.,M.Kes. dan ibu Dra. Blondine Christina,

M.Kes. selaku pembina yang dengan penuh perhatian telah memberikan dorongan,

bimbingan dan saran dalam pelaksanaan penelitian dan penyusunan laporan. Kepala

Loka Litbang P2B2 Baturaja, Bapak Yulian Taviv, SKM., M.Si. atas kesempatan dan

fasilitas yang diberikan untuk mengikuti dan menyelesaikan penelitian Risbinkes 2016.

Ibu Hotnida Sitorus, M.Sc dan Ibu Milana Salim, S.Si.M.Si. selaku pembimbing di Loka

Litbang P2B2 Baturaja yang telah memberikan bantuan dalam pelaksanaan penelitian.

Bapak Yahya, SKM.,M.Si selaku penanggung jawab Laboratorium Entomologi. Ibu

Yanelza Supranelvy,S.Si.,M.Si. selaku penanggung jawab Laboratorium Parasitologi.

Bapak Dr. Salni, M.Si selaku pembimbing dalam ekstraksi sampel di Laboratorium

Genetika UNSRI. Ibu Katarina Sri Rahayu selaku teknisi Laboratorium Entomologi

Loka Litbang P2B2 Baturaja. Ibu Dian Agustin Verawati dan Ibu Fitrianiz Srikandi

selaku administrasi yang membantu semua pengadministrasian pada penelitian ini. Mbak

Melia Handayani selaku customer service Loka Litbang P2B2 Baturaja. Teman-teman

Loka Litbang P2B2 Baturaja dan keluarga yang telah memberikan dukungan dan

motivasi, baik moral maupun material selama pelaksanaan penelitian dan penyelesaian

laporan serta semua pihak yang telah membantu dan berperan baik secara langsung

maupun tidak langsung dalam proses kegiatan penelitian ini.

Khusus kami selaku tim dalam penelitian Riset Binaan Kesahatan 2016 dengan

judul “Daya Tolak Ekstrak Daun Marigold (Tagetes erecta L.) terhadap Nyamuk Aedes

aegypti di Laboratorium” mengucapkan terimakasih dan mengapresiasi kepada teman-

teman yang sudah bersedia menjadi probandus dalam pengujian repelen ini, tanpa kalian

penelitian ini tidak bisa dilakukan.

J. Daftar Kepustakaan

1. Hadi UK, Sigit. SH, Gunandini DJ, Soviana S, Sugiarto. Pengaruh Penggunaan

Repelen Masal Jangka Panjang pada suatu Pemukiman terhadap Keberadaan

Page 47: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

32

Nyamuk Aedes aegypti (Diptera: Culicidae). J Entomol Indones. 2008;5(1):27-35.

2. Adiyasa IWS, Santi SR, Manurung M. Uji Aktivitas Repelan Minyak Atsiri Buah

Liligundi (Vitex trifolia Linn) terhadap Nyamuk Aedes aegypti. J Kim. 2014;8(1):23-

27.

3. Ameliana L, Winarti L. Uji Aktivitas Antinyamuk Losion Minyak Kunyit sebagai

Alternatif Pencegah Penyebaran Demam Berdarah Dengue. J Trop Pharm Chem.

2011;1(2):137-145.

4. Champakaew D, Junkum A, Chaithong U, et al. Assessment of Angelica sinensis

(Oliv.) Diels as a Repellent for Personal Protection Against Mosquitoes Under

Laboratory and Field Conditions in Northern Thailand. Parasit Vectors.

2016;9(1):373. doi:10.1186/s13071-016-1650-y.

5. Sucipto E. Berbagai Manfaat Dibalik Keindahan Bunga Marigold. Alam Pedia.

http://alampedia.blogspot.co.id/2014/09/marigold-bunga-yang-indah-dan.html.

Published 2014. Accessed September 23, 2015.

6. Arefin S, Islam MT, Hossain MT. Proximate Analysis , Phytochemical Screening

and Antioxidant Activity of Tagetes erecta Flower Growing in Coastal Area of

Bangladesh. J Glob Biosci. 2015;4(5):140-151.

7. Slamet D. Bunga Tahi Kotok (Tagetes erecta L.). Serba Tanaman. http://serba-

tanaman.blogspot.co.id/2010/07/bunga-tahi-kotok-tagetes-erecta-l.html. Published

2010. Accessed September 30, 2015.

8. Hutagalung, Dwisyahputra; Marsaulina, Irnawati; Naria E. Pengaruh Ekstrak Daun

Kenikir (Tagetes erecta L.) sebagai Repellent terhadap Nyamuk Aedes spp. J

Lingkung dan Keselam Kerja. 2013;2(2):1-10.

9. Ndiha BBA, Martosupono M. Tagetes sebagai salah satu sumber lutein. Jurnalis

NTT. jurnalis-ntt.blogspot.co.id/2009/07/tagetes-sebagai-salah-satu-sumber.html.

Published 2009. Accessed October 21, 2016.

10. WHO. Guidelines for Efficacy Testing of Mosquito Repellents for Human Skin.

Who/Htm/Ntd/Whopes/20094. 2009:1-30.

11. Departemen Kesehatan RI. Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat.

Cetakan 1. Jakarta: Departemen Kesehatan RI; 2000. doi:615.32.

12. Fitriyah. Modul Fitokimia. Inderalaya: Jurusan Farmasi MIPA Universitas

Sriwijaya; 2013.

13. Pestisida K. Metode Standar Pengujian Efikasi Pestisida. Jakarta: Departemen

Pertanian; 1995.

14. Portal Web Kota Pagaralam. Kondisi Geografis Kota Pagaralam.

http://www.pagaralamkota.go.id/web/kondisi-geografis/#.

http://www.pagaralamkota.go.id/web/kondisi-geografis/#. Published 2016. Accessed

September 15, 2016.

15. Purwadi D. Hiasi Mobil dengan Bunga, Habiskan 40.000 Kuntum Bunga.

Republika.co.id.

http://www.republika.co.id/berita/regional/nusantara/11/10/28/ltr7sy-hiasi-mobil-

dengan-bunga-habiskan-40000-kuntum-bunga. Published 2011. Accessed November

14, 2016.

Page 48: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

33

16. Kumar V, Singh AK, Verna RK. Planting Geometry and Pinching in African

Marigold (Tagetes Erecta L.). LAP LAMBERT Academic Publishing; 2014.

doi:3659548839.

17. Edy HJ, Marchaban, Wahyuono S, Nugroho AE. Formulasi dan Uji Sterilitas

Hidrogel Herbal Ekstrak Etanol Daun Tagetes erecta L. J Ilm Farm UNSRAT.

2016;5(2):9-16.

18. Sani RN, Nisa FC, Andriani RD, Maligan JM. Analisis Rendemen dan Skrining

Fitokimia Ekstrak Etanol Mikroalga Laut Tetraselmis chuii. J Pangan dan

Agroindustri. 2014;2(2):121-126.

19. Gong Y, Plander S, Xu H, Bela S, Gao Y. Supercritical CO2 Extraction of Oleoresin

from Marigold (Tagetes erecta L.) Flowers and Determination of its Antioxidant

Componens with online HPLC-ABTS Assay. J Sci Food Agric. 2011;91(15):2875-

2881.

20. Vijay KP, Laxman BC, Balansaheb SR, Yuvraj NR, Janardhan PM.

Pharmacognostic, Physicochemical and Phytochemical Investigation of Tagetes

erecta Linn Flowers (Asteraceae). J Biol Sci Opin. 2013;1(1):21-24.

doi:10.7897/2321.

21. Mardany MP, Chrystomo LY, Karim AK. Skrining Fitokimia dan Uji Aktivitas

Sitotoksik dari Tumbuhan Sarang Semut ( Myrmecodia beccarii Hook . f .) Asal

Kabupaten Merauke. J Biol Papua. 2016;8(1):13-22.

22. Hariyati S. Standarisasi Ekstrak Tumbuhan Obat Indonesia, Salah Satu Tahapan

Penting Dalam Pengembangan Obat Asli Indonesia. InfoPOM. 2005:1-12.

23. Devika R, Justin K. Screening and Evaluation of Bioactive Components of Tagetes

Erecta L. By Gc – Ms Analysis. Asian J Pharm Clin Res. 2014;7(2):5-7.

24. Rosnani, Mustanir. Isolasi Senyawa Bioaktif Penolak (Repellent) Nyamuk dari

Ekstrak Aseton Batang Tumbuhan Legundi (Vitex trifolia). Bul Tanam Rempah dan

Obat. 2008;XIX(2):174-180.

25. Fitriana AY, Wahyuningrum R, Sudarso. Daya Repelan dan Uji Iritasi Formula

Losion Ekstrak Etanol Daun Sirih (Piper betle Linn) dengan Variasi Basis Lanolin

terhadap Nyamuk Aedes aegypti. Pharmacy. 2012;9(2):39-57.

Page 49: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

34

K. Lampiran

Lampiran 1. Persetujuan Etik

Page 50: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

35

Lampiran 2. Surat Determinasi Tanaman

Page 51: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

36

Lampiran 3. Photo Kegiatan

Tumbuhan marigold

(Tagetes erecta L.)

Proses evavorasi

Sampel tumbuhan yang

diambil dari ladang sayur

Simplisia folia marigold Proses penyaringan filtrat

Ekstrak daun marigold

Page 52: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

37

Menimbang ekstrak yang

akan dibuat losion

Sortir nyamuk jantan dan

betina

Kolonisasi nyamuk Aedes aegypti

mulai dari telur hingga dewasa

Losion sebanyak 0,1gr yang siap

dioleskan ke probandus

Page 53: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

38

Proses Uji daya tolak nyamuk

Page 54: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

39

Lampiran 4. PSP dan Inform Consent Probandus

Page 55: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

40

Page 56: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

41

Page 57: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

42

Page 58: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

43

Page 59: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

44

Page 60: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

45

Page 61: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

46

Page 62: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

47

Page 63: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

48

Page 64: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

49

Page 65: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

50

Page 66: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

51

Lampiran 5. Data Hasil Pengujian Daya Tolak Nyamuk

Page 67: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

52

Page 68: HALAMAN - e-riset.litbang.kemkes.go.id...LAPORAN AKHIR PENELITIAN DAYA TOLAK EKSTRAK DAUN MARIGOLD (Tagetes erecta L.) TERHADAP NYAMUK Aedes aegypti DI LABORATORIUM RISBINKES Tim Pengusul:

53

Lampiran 6. Data Hasil Pengukuran Suhu Tubuh, Suhu Ruangan dan Kelembaban Selama Pengujian