gangguan autisme

21
GANGGUAN AUTISME Preceptor: DR. Chatidjah S.W., dr., Sp.KJ(K) Presentan : Lyka Mustika Delima 4151121457 Fityan Aulia Rahman 4151121459 Yulita Santika 4151121463 Partisipan : Ramos Sohumuntal 4151121442 Nazmi Azwari Azima 4151121443 Ahmad Hanifi 4151121450 Mutia Rahayu 4151121451

Upload: lyka-mustika-delima

Post on 20-Oct-2015

73 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: GANGGUAN AUTISME

GANGGUAN AUTISME

Preceptor: DR. Chatidjah S.W., dr., Sp.KJ(K)Presentan :• Lyka Mustika Delima 4151121457• Fityan Aulia Rahman 4151121459• Yulita Santika 4151121463

Partisipan :• Ramos Sohumuntal 4151121442• Nazmi Azwari Azima 4151121443• Ahmad Hanifi 4151121450• Mutia Rahayu 4151121451

Page 2: GANGGUAN AUTISME

Gangguan Perkembangan Pervasif

Kelompok kondisi psikiatrik dimana keterampilan social yang diharapkan, perkembangan bahasa, dan kejadian perilaku tidak berkembang secara sesuai atau hilang pada masa anak-anak awal.

Page 3: GANGGUAN AUTISME

Gangguan Perkembangan Pervasif

Gangguan Asperger

Gangguan Rett

Gangguan Disintegratif masa anak-anak

Gangguan Autistik

Gangguan yang tidak ditentukan

Page 4: GANGGUAN AUTISME

Gangguan autismeGangguan autisme merupakan gangguan yang ditandai

dengan 3 kategori yaitu ketidakmampuan untuk berinteraksi dengan orang lain, gangguan berbahasa, adanya aktivitas bermain repetitive dan stereotype, rute ingatan yang kuat dan keinginan obsesif untuk mempertahankan keteraturan di dalam lingkungannya. Sedangkan menurut Diagnostic and Statistical Manual of mental Disorder edisi keempat (DSM IV) karakteristik perkembangan autistik dan gangguan fungsi abnormal harus ditemukan pada usia 3 tahun.

Page 5: GANGGUAN AUTISME

Epidemiologi

• Prevalensi gangguan autisme terjadi dengan angka 5-9 kasus/10.000 anak < 12 tahun.

• Laki-laki > perempuan• anak autisme lebih banyak ditemukan pada

keluarga yang memiliki status sosioekonomi tinggi, tetapi selama lebih dari 25 tahun yang lalu, semakin banyak kasus ditemukan pada kelompok sosioekonomi rendah.

Page 6: GANGGUAN AUTISME

Etiologi dan Patogenesis

1. Faktor Genetik • 36% monozigot : 0% dizigot• 96% monozigot : 27% dizigot

2. Faktor Biologikalberhubungan dengan kondisi : lesi neurologis, rubella kongenital, fenilketonuria, sklerosis tuberosus, dan gangguan Rett

Page 7: GANGGUAN AUTISME

3. Faktor Immunologiterdapat inkompatibilitas ibu dan janin

4. Faktor Perinatalperdarahan setelah trimester pertama, tercampurnya mekonium pada cairan amnion, dan sindroma gawat napas.

5. Faktor Neuroanatomikalkerusakan pada lobus temporalis

6. Faktor Biokemikalterjadi peningkatan serotonin plasma, peningkatan konsentrasi homovanillic acid, dan peningkatan 5-HIAA metabolit serotonin

Page 8: GANGGUAN AUTISME

7. Faktor Psikososial dan Keluargatidak ada perbedaan signifikan bahwa fungsi keluarga yang menyimpang menyebabkan perkembangan autisme.

Page 9: GANGGUAN AUTISME

Kriteria DiagnosisJumlah dari 6 (atau lebih) item dari (1), (2) dan (3),

dengan setidaknya dua dari (1), dan satu dari masing-masing (2) dan (3):(1) Kerusakan kualitatif dalam interaksi sosial, yang

dimanifestasikan dengan setidak-tidaknya dua dari hal berikut: (a) Kerusakan yang dapat ditandai dari penggunaan

beberapa perilaku non verbal seperti tatapan langsung, ekspresi wajah, postur tubuh dan gestur untuk mengatur interaksi sosial.

Page 10: GANGGUAN AUTISME

(b) Kegagalan untuk mengembangkan hubungan teman sebaya yang tepat menurut tahap perkembangan.

(c) Kekurangan dalam mencoba secara spontanitas untuk berbagi kesenangan, ketertarikan atau pencapaian dengan orang lain (seperti dengan kurangnya menunjukkan atau membawa objek ketertarikan).

(d) Kekurangan dalam timbal balik sosial atau emosional.

Page 11: GANGGUAN AUTISME

(2) Kerusakan kualitatif dalam komunikasi yang dimanifestasikan pada setidak-tidaknya satu dari hal berikut: (a) Penundaan dalam atau kekurangan penuh pada perkembangan

bahasa (tidak disertai dengan usaha untuk menggantinya melalui beragam alternatif dari komunikasi, seperti gestur atau mimik).

(b) Pada individu dengan bicara yang cukup, kerusakan ditandai dengan kemampuan untuk memulai atau mempertahankan percakapan dengan orang lain.

(c) Penggunaan bahasa yang berulang-ulang dan berbentuk tetap atau bahasa yang aneh.

(d) Kekurangan divariasikan, dengan permainan berpura-pura yang spontan atau permainan imitasi sosial yang sesuai dengan tahap perkembangan.

Page 12: GANGGUAN AUTISME

(3) Dibatasinya pola-pola perilaku yang berulang-ulang dan berbentuk tetap, ketertarikan dan aktivitas, yang dimanifestasikan pada setidaktidaknya satu dari hal berikut: (a) Meliputi preokupasi dengan satu atau lebih pola

ketertarikan yang berbentuk tetap dan terhalang, yang intensitas atau fokusnya abnormal.

(b) Ketidakfleksibilitasan pada rutinitas non fungsional atau ritual yang spesifik.

(c) Sikap motorik yang berbentuk tetap dan berulang (tepukan atau mengepakkan tangan dan jari, atau pergerakan yang kompleks dari keseluruhan tubuh).

(d) Preokupasi yang tetap dengan bagian dari objek

Page 13: GANGGUAN AUTISME

B. Fungsi yang tertunda atau abnormal setidak-tidaknya dalam 1 dari area berikut, dengan permulaan terjadi pada usia 3 tahun: (1) interaksi sosial, (2) bahasa yang digunakan dalam komunikasi sosial atau (3) permainan simbolik atau imajinasi.

C. Gangguan tidak lebih baik bila dimasukkan dalam Rett’s Disorder atau Childhood Disintegrative Disorder

Page 14: GANGGUAN AUTISME

Gambaran Klinis1. Karakteritik Fisik

sekilas tidak memperlihatkan kelainan fisik, insidensi tinggi pada kalinan minor (mlaformasi telinga)

2. Karakteristik Perilaku• Gangguan Kualitatif pada Interaksi Sosial• Gangguan Komunikasi dan Bahasa• Perilaku Stereotipik• Ketidakstabilan Mood dan Afek• Respon Terhadap Stimuli Sensorik• Gejala Perilaku Lain• Fungsi Intelektual

Page 15: GANGGUAN AUTISME

Diagnosis Banding

1. Skizofrenia dengan onset masa anak-anakJarang pada anak-anak di bawah usia 5 tahun, disertai halusinasi atau waham, dengan insidensi kejang dan retardasi mental yang lebih rendah, IQ >anak autisme.

2. Retardasi mental dengan gejala perilaku40% anak autisme teretardasi sedang, berat, atau sangat berat.Ciri utama : 1. berhubungan dgn orang tua atau anak lain dengan

cara sesuai dengan umur mentalnya.2. Menggunakan bahasa untuk berkomunikasi

Page 16: GANGGUAN AUTISME

3. Afasia didapat dengan kejang• Jarang yang kadang-kadang sulit dibedakan dari

gangguan autisme dan gangguan disintegratif masa anak-anak.

• Normal untuk beberapa tahun sebelum kehilangan bahasa reseptifnya dan ekspresifnya selama periode beberapa minggu atau bulan.

• Mengalami kejang dan kelainan EEG pada saat onset, tetapi tanda tersebut biasanya tidak menetap.

• Pola berbicara yang menyimpang dan gangguan bicara.

• Beberapa anak pulih tetapi dengan gangguan bahasa residual yang cukup besar.

Page 17: GANGGUAN AUTISME

4. Ketulian kongenital atau gangguan pendengaran parahCiri-ciri yang membedakan : • bayi autisme mungkin jarang berceloteh, sedangkan bayi

yang tuli memiliki riwayat celoteh yang relatif normal dan selanjutnya secara bertahap menghilang dan berhenti pada usia 6 sampai 1 tahun.

• Anak yang tuli berespon hanya terhadap suara keras, sedangkan anak autisme mungkin mengabaikan suara keras atau normal dan berespon hanya terhadap suara yang lemah.

• Audiogram menyatakan kehilangan pendengaran yang bermakna pada anak-anak yang tuli.

• Tidak seperti anak-anak autisme, anak-anak tuli biasanya dekat dengan orang tuanya, mencari kasih sayang orang tua, dan sebagai bayi, senang digendong.

Page 18: GANGGUAN AUTISME

5. Pemutusan psikososial• Gangguan parah dalam lingkungan fisik dan emosional (sepeti

pemisahan dari ibu, kekerdilan psikososial, perawatan di rumah sakit, dan gagal tumbuh) anak tampak apatis, menarik diri, dan terasing.

• Keterampilan bahasa dan motorik dapat terlambat.• membaik dengan cepat jika ditempatkan dalam lingkungan

psikososial yang menyenangkan dan diperkaya

6. Psikosis disintegratif

Page 19: GANGGUAN AUTISME

Prognosis

• anak-anak autisme dengan IQ > 70 dan menggunakan bahsa komunikatif pada usia 5 -7 tahun memiliki prognosis yang terbaik.

• Kira-kira 4-32 % memiliki kejang grand mal pada masa anak-anak akhir atau masa remaja, dan kejang memiliki pengaruh buruk terhadap prognosis

• Hanya 1 atau 2 % mencapai status normal dan mandiri dengan pekerjaan yang mencukupi

• 5-10% mencapai status normal ambang• Prognosis membaik jika lingkungan atau rumah

suportif dan mampu memenuhi kebutuhan anak.

Page 20: GANGGUAN AUTISME

TerapiTujuan terapi • menurunkan gejala perilaku• Meningkatkan kemampuan berintegrasi• Mengembangkan hubungan antar teman• Meningkatkan kemungkinan hidup mandiri

Page 21: GANGGUAN AUTISME

Psikoterapi :• latihan diruang kelas yang terstruktur.• Melatih orangtua dalam konsep modifikasi

perilaku

Terapi Farmakologi :• Tidak ada obat spesifik• Pemberian Haloperidol menurunkan gejala

perilaku dan mempercepat belajar.