gambaran sistem respon tanggap darurat di pt … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit...

127
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK JAWA BARAT Mega Karuni R.0008052 PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET Surakarta 2011

Upload: ngoquynh

Post on 23-Apr-2019

214 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user 7

LAPORAN KHUSUS

GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK

JAWA BARAT

Mega Karuni R.0008052

PROGRAM DIPLOMA III HIPERKES DAN KESELAMATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

Surakarta 2011

Page 2: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN

Tugas Akhir dengan judul : Gambaran Sistem Respon Tanggap Darurat di PT Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat

Mega Karuni, NIM : R0008052, Tahun : 2011

Telah disetujui dan sudah disahkan di hadapan Penguji Tugas Akhir

Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja Fakultas Kedokteran UNS Surakarta

Pada Hari ……………Tanggal ………..20………

Pembimbing I Pembimbing II

Sumardiyono, SKM, M. Kes. Agus Widiyatmo, SE, M. Kes. NIP. 19650706 198803 1 002 NIP. 19761028 200810 1 001

Ketua Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja FK UNS

Sumardiyono, SKM, M. Kes. NIP. 19650706 198803 1 002

Page 3: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENGESAHAN PERUSAHAAN

Laporan Umum dengaan judul :

Gambaran Sistem Respon Tanggap Darurat di PT Pupuk Kujang

Cikampek Jawa Barat

dengan peneliti :

Mega Karuni

NIM. R0008052

telah diuji dan disahkan pada tanggal :

Jumat, 13 Mei 2011

Mengetahui, Pembimbing Lapangan

Superintendent KPK

Sumarna Dadi Setiadi

Mengetahui,

Drs. M. Saaf Husnu

Manager PPSDM

Page 4: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ABSTRAK

GAMBARAN RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG CIKAMPEK JAWA BARAT

Mega Karuni1, Sumardiyono2, Agus Widiyatmo3

Tujuan : Untuk mengetahui bagaimana gambaran respon tanggap darurat di PT Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat. Metode : Kerangka pemikiran dari judul yang diambil penulis ini adalah melihat bahwa PT Pupuk Kujang merupakan suatu industri petrokimia yang mana dalam kegiatan operasional produksinya menggunakan bahan baku berupa gas alam, air dan udara yang mana dalam proses produksi membutuhkan suhu dan tekanan yang tinggi sehingga berpotensi besar sewaktu-waktu dapat terjadi keadaan darurat seperti kebakaran, peledakan, dan kebocoran gas atau bahan kimia. Oleh karena itu perlu adanya suatu sistem tanggap darurat sebagai upaya untuk mengendalikan dan menanggulangi apabila terjadi keadaan darurat, sehingga timbulnya kerugian dapat diminimalisasi dan upaya penyelamatan manusia serta aset-aset perusahaan dapat lebih efektif dan efisien. Hasil : Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif yaitu dengan memberikan gambaran yang sejelas-jelasnya terhadap objek penelitian dan data yang diperoleh digunakan sebagai bahan penulisan laporan tanpa dilakukan tes hipotesa. Data yang diperoleh kemudian dibahas dan dibandingkan dengan Permenaker No. PER-05/MEN/1996 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Ligkungan. Simpulan : PT Pupuk Kujang membagi keadaan darurat menjadi tiga tingkatan yaitu keadaan darurat tingkat I, II, dan III. Dalam penerapannya diterapkan tiga buah yaitu prosedur kesiagaan keadaan darurat, prosedur penanggulangan keadaan darurat dan prosedur pemulihan pasca keadaan darurat dan juga instruksi kerja yang berhubungan dengan keadaan darurat. Untuk itu dilakukan pelatihan-pelatihan serta disediakan sarana dan fasilitas penunjang keadaan darurat untuk mengantisipasi jika terjadi keadaan darurat. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa PT Pupuk Kujang telah menerapkan prosedur maupun instruksi-instruksi kerja yang berkaitan dengan keadaan darurat dengan baik sesuai dengan Permenaker No. PER-05/MEN/1996 mengenai Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan ISO 14001 tentang Sistem Manajemen Ligkungan. Kata kunci : Keadaan Darurat 1 Program Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran,

Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Page 5: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirobbil’alamin, segala puji dan syukur penulis panjatkan atas

kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusuna laporan ini sebagai tugas akhir dengan judul “Gambaran Respon Tanggap Darurat di PT Pupuk Kujang Cikampek Jawa Barat” dengan lancar.

Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan kelulusan dari pendidikan yang penulis tempuh di Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Disamping itu kerja praktek ini dilaksanakan untuk menambah wawasan guna mengenal, mengetahui, dan memahami mekanisme serta mencoba mengaplikasikan pengetahuan penulis dan mengamati permasalahan dan hambatan yang ada mengenai penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di perusahaan. Selain itu laporan ini juga diharapkan dapat wawasan dan ilmu pengetahuan pembaca.

Laporan magang ini disusun berdasarkan hasil pengamatan penulis selama melakukan praktek kerja lapangan dengan data dan informasi yang didapat dari karyawan, pembimbing lapangan, dosen dan literatur yang menunjang.

Penulis menyadari bahwa pembuatan laporan ini akan jauh dari kesempurnaan tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu atas terlaksananya kegiatan magang ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada : 1. Bapak Prof. Dr. Zainal Arifin Adnan. dr. S.PD-KR-FINASIM selaku Dekan

Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret, Surakarta. 2. Bapak Putu Suriyasa, dr., MS, PKK, Sp.OK Selaku Ketua Pogram D.III

Hiperkes dan Keselamatan Kerja, Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

3. Bapak Sumardiyono, SKM, M.Kes. Selaku Dosen Pembimbing I. 4. Bapak Agus Widiyatmo, SE, M.Kes. Selaku Dosen Pembimbing II. 5. Bapak-bapak dan Ibu-ibu staff pengajar dan karyawan/karyawati Program

Diploma III Hiperkes dan Keselamatan Kerja. 6. Bapak Sumarna, selaku Superintendent KPK PT Pupuk Kujang yang telah

memberi kesempatan kepada penulis untuk melakukan praktek kerja lapangan. 7. Bapak Dadi Setiadi, selaku pembimbing lapangan dan penguji. Terima kasih

banyak atas segala bimbingan dan dukungan yang telah diberikan kepada penulis baik moral maupun spiritual.

8. Bapak Asep Ridwan, Bp. Rahmat Rusyani, Bp. Mujiono, Bp. Endang Susman, Ibu Ida Rosida, Mas Adi, Mas Ainur, Mas Slamet, Bp. Yoen Sutarya, Bp. Irfan, Bp. Muhidin, Bp. Atim/ pak Tebe selaku anggota Bagian KPK dan Hiperkes PKC yang telah membantu dalam pengumpulan data dan penyusunan laporan penelitian.

9. Shift group A, B, C, dan D yang telah memberikan bantuan dalam melakukan observasi lapangan (khususnya kepada Bp. Cahya, Bp. Asep Rahmat, Bp. Dadi Mulyadi, Bp. Tohir, Bp. Endang Sodikin, Bp. Sugiyo, Bp. Suryadi, Bp. Ridwan, Bp. Atok, Bp, Haji Maman, Mas Idoy, Mas dede, Mas Yudo, Mas Dery, Mas Ridwan,Mas Erwin, Mas Abdurrohman, Mas Handri, Mas Hendra.

Page 6: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10. Rekan-rekan OJT Mas Frima, Mas Husny, Mas Ance, Mas Yogi, Mas Aziz, Mas Adi, Mas Anjas, Mas Indra, Mas iin, Mas April, Mas Heru, Mas Tri, Mas Cecep, Mas Ramdani, Mas Sayoga, Mas Radi terimakasih atas bantuannya selama magang disana.

11. Teman-temanku seperjuangan dari UNS Lely dan Dian serta teman seperjuangan pada saat magang Yudha, Garna dan Doni terimakasih atas dukungan dan bantuan kalian.

12. Teman-teman D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja angkatan 2008, teman-teman kos kepler terimakasih atas dukungan dan doa kalian.

13. Bapak, Ibu, Mas Dodi, Dek Galih, Mas Prila yang tercinta serta semua keluargaku yang tidak henti-hentinya mendo’akan dan telah memberikan dukungan moral, spiritual maupun material kepada penulis.

14. Serta semua pihak yang selalu mebantu penulis dalam segala hal sehingga penulis selalu konsisten dan semangat dalam menyelesaikan laporan ini.

Akhir kata penulis menyadari dalam penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna dan berharap semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, demi kemajuan Hiperkes dan penulis pada khususnya. Untuk itu saran dan masukan yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis harapkan demi kemajuan kita bersama, dan semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi semua pihak. Terima kasih.

Surakarta, 13 Mei 2011 Penulis, Mega Karuni

Page 7: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN PERUSAHAAN ......................................... iii

ABSTRAK ................................................................................................ iv

KATA PENGANTAR ............................................................................... v

DAFTAR ISI ............................................................................................. vii

DAFTAR LAMPIRAN .............................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 4

C. Tujuan Penelitian ........................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian ......................................................................... 5

BAB II LANDASAN TEORI .................................................................... 7

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................ 7

1. Definisi .................................................................................... 7

2. Rencana Respon Gawat Darurat ............................................... 9

3. Peringatan dan Tanda Bahaya .................................................. 23

4. Rencana Pemulihan Keadaan Darurat ....................................... 24

5. Perubahan/ Perbaikan Berkelanjutan ......................................... 36

B. Kerangka Pemikiran ....................................................................... 36

Page 8: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB III METODE PENELITIAN ............................................................. 39

A. Metode Penelitian ........................................................................... 39

B. Lokasi Penelitian ............................................................................ 39

C. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian ............................................. 39

D. Sumber Data .................................................................................. 39

E. Teknik Pengumpulan Data ............................................................. 40

F. Pelaksanaan .................................................................................... 40

G. Analisis Data .................................................................................. 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................... 42

A. Hasil Penelitian .............................................................................. 42

B. Pembahasan ................................................................................... 97

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 114

A. Simpulan ........................................................................................ 114

B. Saran .............................................................................................. 118

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................ 119

LAMPIRAN

Page 9: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi Keadaan Darurat

Lampiran 2 Tanda Keadaan Darurat

Lampiran 3 Area Potensi Bahaya dan Jalur Evakuasi

Lampiran 4 Laporan Pemeriksaan Fire Hydrant

Lampiran 5 Laporan Pemeriksaan Fire Hose Box

Lampiran 6 Laporan Pemeriksaan Hose Reel

Lampiran 7 Laporan Pemeriksaan Safety Shower

Lampiran 8 Laporan Pemeriksaan APAR

Lampiran 9 Laporan Pemeriksaan Gardu Darurat

Lampiran 10 Laporan Pemeriksaan Sprinkler

Lampiran 11 Daftar Lokasi Penempatan APAR

Lampiran 12 Daftar Lokasi Penempatan Fire Hydrant, Hose Reel, Hose Box

Lampiran 13 Daftar Lokasi Penempatan Kotak P3K

Lampiran 14 Daftar Lokasi Penempatan Safety Equipment

Lampiran 15 Laporan Pemeriksaan P3K

Lampiran 16 Laporan Pemeriksaan Fire Alarm System

Lampiran 17 Laporan Pemeriksaan Sliding Chute dan Tangga Darurat

Lampiran 18 Daftar Penempatan SCBA dan Botol Cadangan

Lampiran 19 Laporan Pelaksanaan Latihan Keadaan Darurat

Lampiran 20 Laporan Kegiatan Maintenance KPK

Lampiran 21 Surat Keterangan Magang

Page 10: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejalan dengan perkembangan jaman, berkembang pula ilmu

pengetahuan dan penggunaan tekhnologi, terutama dalam bidang perindustrian.

Penggunaan mesin-mesin kerja yang canggih dapat memberikan keuntungan

yaitu pekerjaan dapat berjalan dengan cepat sehingga hasil yang diperoleh pun

lebih banyak. Akan tetapi penggunaan mesin-mesin modern dan canggih

itupun juga harus diwaspadai karena banyak potensi bahaya yang jika tidak

diwaspadai dan dikendalikan dapat menimbulkan bahaya ataupun kecelakaan

yang dapat merugikan tenaga kerja, perusahaan ataupun lingkungan sekitar.

Keadaan aman sepenuhnya tidak akan mungkin tercapai, hal ini

dikarenakan selalu terdapat kemungkinan faktor-faktor yang tidak

diperhitungkan. Oleh karena itu, di semua industri tidak cukup bila hanya

melalui perencanaan untuk keadaan operasi normal, tetapi juga harus membuat

perencanaan dan persiapan keadaan darurat. Tujuannya tidak lain yaitu untuk

meminimalisasi kerugian baik material maupun korban manusia jika terjadi

keadaan darurat di tempat kerja (Syukri Sahab, 1997).

Manajemen puncak perlu menyadari pentingnya perencanaan dan

persiapan keadaan darura. Untuk itu manajer keselamatan kerja perlu

memberikan penjelasan, serta mengupayakan agar rencana ini mendapat

dukungan. Untuk menyusun rencana keadaan darurat, terlebih dahulu perlu

Page 11: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diidentifikasi dan dievaluasi jenis dan skala keadaan darurat yang mungkin

terjadi. Selanjutnya disiapkan suatu rencana kerja. Perencanaan tersebut harus

dibuat oleh perusahaan, bila perlu dengan bantuan ahli dari pihak pemerintah

atau konsultan. Rencana juga bisa disusun bersama perusahaan lain bila

perusahaan berada dalam suatu kawasan zona industri (Syukri Sahab, 1997).

Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja saat ini menuntut

sikap proaktif. Walaupun telah diambil langkah pencegahan yang memadai,

kemungkinan terjadinya keadaan darurat di industri tidak dapat dihilangkan

sama sekali. Karena itu setiap industri harus mempunyai rencana dan persiapan

keadaan darurat, yang didasarkan atas evaluasi risiko bahaya yang ada, sesuai

dengan Permenaker No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja yang menyebutkan bahwa “Perusahaan

harus memiliki prosedur untuk menghadapi keadaan darurat atau bencana,

yang diuji secara berkala untuk mengetahui keandalan pada saat kejadian yang

sebenarnya” (Syukri Sahab, 1997).

Suatu perencanaan keadaan darurat harus praktis, sederhana dan

mudah dimengerti. Oleh karena, rencana darurat menyangkut soal tindakan

yang perlu guna mengatasi risiko yang masih ada setelah semua tindakan

pencegahan yang sesuai dilakukan (Syukri Sahab, 1997).

Berapapun pengawasan yang diimplementasikan, tidak mungkin

untuk menghilangkan segala masalah atau keadaan gawat darurat sama sekali.

Hal ini meliputi kecelakaan kerja, tumpahan bahan kimia, cedera akibat kerja,

dan rencana persiapan untuk menghadapi kejadian-kejadian yang tidak dapat

Page 12: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diduga ini. Prosedur gawat darurat yang terperinci harus dituliskan sebelum

keadaan darurat terjadi. Rencana yang dipersiapkan untuk menangani keadaan

ini mempunyai beberapa nama, namun demikian yang paling umum digunakan

adalah rencana respon gawat darurat dan rencana pemulihan bencana. Secara

ringkas, respon gawat darurat berurusan dengan pemberian pertolongan segera

pada individu dan lingkungan, sedangkan rencana pemulihan memperinci

bagaimana memulihkan dan menjalankan kembali bisnis yang ada. (Sertifikasi

ISO 14001)

Para ahli dibidang manajemen mengemukakan konsep

“Manajemen Pengendalian Kerugian” sebagai acuan guna meminimalisasi

kerugian perusahaan. Untuk itulah organisasi internasional untuk standardisasi

(ISO = International Standard Organization) mengeluarkan suatu konsep ISO

14000 secara berseri. Standar Sistem Manajemen Lingkungan (SML) ini terdiri

dari berbagai rangkaian seri yang salah satu serinya adalah seri ISO 14001

tentang Enviromental Management System (EMS) atau Sistem Manajemen

Lingkungan.

Salah satu elemen pendukung dalam ISO 14001 adalah Prosedur

Gawat Darurat yang tertera dalam elemen 4.4.7 dimana dalam proses

operasinya, orang tersebut harus membuat prosedur kesiagaan keadaan darurat,

rencana respon keadaan darurat, serta rencana pemulihannya.

Dalam ISO 14001 elemen 4.4.7 kesiagaan dan tanggap darurat

dinyatakan bahwa :

Page 13: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Organisasi harus menetapkan, menjalankan dan memelihara prosedur :

a. Untuk mengidentifikasi potensi situasi darurat;

b. Untuk merespon situasi darurat tersebut.

2. Organisasi harus tanggap terhadap situasi darurat sebenarnya dan mencegah

atau menekan konsekuensi K3 yang ditimbulkannya.

3. Dalam merancang tanggap darurat, organisasi harus mempertimbangkan

keperluan pihak berkepentingan lainnya misalnya layanan darurat atau

tetangga berdekatan.

4. Organisasi harus juga secara berkala menguji prosedurnya untuk tanggap

terhadap situasi darurat, dan jika memungkinkan dengan melibatkan pihak

terkait yang relevan.

5. Organisasi harus secara berkala melakukan kajian dan bilamana mungkin

merevisi prosedur kesiapan dan tanggap darurat, khususnya setelah

pengujian berkala dan setelah terjadinya situasi darurat.

Untuk itu PT Pupuk Kujang Cikampek sebagai perusahaan yang

bergerak di bidang petrokimia berusaha mengimplementasikan respon tanggap

darurat sesuai dengan standar ISO 14001 : 2004 elemen 4.4.7, ISO 9001 :

2008, dan Permenaker No. Per-05/MEN/1996 tentang SMK3 dalam kegiatan

proses produksinya.

B. Rumusan Masalah

Dengan memperhatikan pentingnya penerapan prosedur kesiagaan dan

tanggap darurat di PT Pupuk Kujang Cikampek maka yang menjadi rumusan

Page 14: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana gambaran sistem respon

tanggap darurat di PT Pupuk Kujang Cikampek?”

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengertian keadaan darurat itu sendiri.

2. Untuk mengetahui potensi bahaya apa saja yang dapat menyebabkan

terjadinya keadaan darurat di PT Pupuk Kujang Cikampek.

3. Untuk mengetahui tingkatan keadaan darurat di PT Pupuk Kujang

Cikampek.

4. Untuk mengetahui prosedur untuk menangani keadaan darurat di PT Pupuk

Kujang Cikampek.

5. Untuk mengetahui persiapan awal dalam menghadapi keadaan darurat di PT

Pupuk Kujang Cikampek..

6. Untuk mengetahui tindakan-tindakan yang dilakukan pada saat terjadi

keadaan darurat di PT Pupuk Kujang Cikampek.

7. Untuk mengetahui rencana pemulihan setelah terjadi bencana di PT Pupuk

Kujang Cikampek.

8. Untuk mengetahui kendala-kendala yang mungkin dapat terjadi pada

pelaksanaan keadaan darurat di PT Pupuk Kujang Cikampek.

D. Manfaat Penelitian

Dari hasil observasi yang dilakukan di PT Pupuk Kujang Cikampek makan

diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :

1. Bagi Mahasiswa

Page 15: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Dapat membandingkan secara langsung penerapan ilmu yang didapat

dari bangku kuliah dengan penerapannya di perusahaan.

b. Dapat menambah ilmu pengetahuan dan wawasan penulis tentang sistem

tanggap darurat di tempat kerja.

c. Dapat mengetahui segala permasalahan Keselamatan dan Kesehatan

Kerja beserta penerapannya di perusahaan.

d. Dapat mengetahui persiapan dan langkah-langkah mengahadapi keadaan

darurat di suatu perusahaan khususnya di PT Pupuk Kujang Cikampek.

2. Bagi Program D.III Hiperkes dan Keselamatan Kerja

Dapat menambah literatur di perpustakaan Program D.III Hiperkes dan

Keselamatan Kerja mengenai respon tanggap darurat di lingkungan industri,

serta dapat mengukur sejauh mana kemampuan mahasiswa D.III Hiperkes

dan KK dalam menerapkan ilmu Keselamatan Kerja khususnya tentang

sistem tanggap darurat.

3. Bagi Perusahaan

Diharapkan dapat memberikan masukan berupa informasi, saran dan kritik

sebagai bahan evaluasi dan pertimbangan dalam meningkatkan

implementasi respon tanggap darurat di PT Pupuk Kujang Cikampek.

Page 16: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Definisi

a. Tempat Kerja

Tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka,

bergerak atau tetap dimana tenaga kerja bekerja, atau yang sering

dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat

sumber-sumber bahaya sebagaimana diperinci dalam pasal 2. Termasuk

tempat kerja ialah semua ruangan, lapangan halaman dan sekelilingnya

yang merupakan bagian-bagian atau yang berhubungan dengan tempat

kerja tersebut ( Undang-undang No. 1 tahun 1970 pasal 1, ayat 1).

Menurut Peraturan Menteri Tenaga Kerja RI No.Per-05/MEN/1996

tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja, yang

dimaksud dengan tempat kerja adalah setiap ruangan atau lapangan,

tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja bekerja,

atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan

dimana terdapat sumber atau sumber-sumber bahaya baik di darat, di

dalam tanah, di permukaan air, di dalam air maupun di udara yang berada

di dalam wilayah kekuasaan hukum Republik Indonesia.

b. Potensi Bahaya (hazard)

Page 17: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Potensi bahaya merupakan suatu keadaan yang memungkinkan atau

berpotensi terhadap terjadinya kejadian kecelakaan berupa cedera,

penyakit, kematian, kerusakan atau kemampuan melaksanakan fungsi

operasional yang telah ditetapkan (Tarwaka, 2008).

c. Keadaan Darurat

Keadaan darurat adalah keadaan tidak normal yang apabila terjadi

pada suatu tempat atau kegiatan cenderung membahayakan manusia,

merusak alat dan lingkungan.

Keadaan darurat adalah suatu kondisi yang tidak diinginkan dimana

terjadi kebakaran, peledakan tumpahan minyak/bahan kimia atau

terlepasnya gas dalam jumlah yang besar, kegagalan/kerusakan salah satu

alat utilitas utama atau suatu tindakan penyelamatan yang segera

diperlukan dalam suatu pabrik/perusahaan. Suatu keadaan darurat di

suatu perusahaan memerlukan tindakan segera untuk mengembalikan

kondisi yang aman secepat mungkin.

Keadaan darurat adalah suatu keadaan dimana perlu penanganan

khusus dan tidak dapat ditangani secara biasa oleh personil yang ada,

dikarenakan terjadi salah satu/bersamaan kejadian, seperti kebocoran/

menghamburnya bahan kimia berbahaya, peledakan, kebakaran, bencana

alam gempa bumi atau huru hara pada tingkat tertentu yang

membahayakan keselamatan dan aset perusahaan.

d. Tanggap Darurat

Page 18: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Suatu sikap untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya hal yang

tidak diinginkan, yang akan menimbulkan kerugian baik fisik, material

maupun mental spiritual.

2. Rencana Respon Gawat Darurat

Sistem tanggap darurat merupakan salah satu elemen pendukung dalam

ISO 14001 serta tertera dalam elemen 4.4.7. Di dalam elemen 4.4.7. tentang

sistem tanggap darurat ini, organisasi membuat prosedur untuk

mengidentifikasi potensi terjadinya kecelakaan dan situasi darurat

lingkungan serta prosedur untuk menanggapinya serta mencegah dan

mengurangi dampak lingkungan yang dapat terjadi berkaitan dengan

keadaan darurat tersebut.

Salah satu sumber yang berpotensi memberikan dampak yang besar

terhadap lingkungan adalah kondisi darurat seperti kebakaran, bocoran gas

ataupun bahan kimia, tumpahan bahan kimia, dan bencana alam. Dampak-

dampak yang berpotensi tersebut perlu di identifikasi dan dibuat rencana

untuk penanganannya. Persyaratan dalam menanggulangi keadaan darurat

dengan :

a. Adanya prosedur untuk mengidentifikasi potensi darurat dan langkah

untuk mencegah, menanggapinya, dan mengurangi semua kerusakan

lingkungan yang diakibatkannya.

b. Pengujian periodik dari prosedur darurat serta pembaharuan rencana dan

prosedur bila diperlukan menggunakan pengalaman dari keadaan darurat

sebenarnya atau sumber lainnya dengan uji coba.

Page 19: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Secara garis besar suatu rencana respon gawat darurat dibagi menjadi

tiga, yaitu :

a. Persiapan Distribusi

Rencana gawat darurat harus dipersiapkan dan disusun oleh pakar

lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja setempat yang

mempunyai pengetahuan akan kondisi dan peraturan yang berlaku.

Bagian-bagian yang harus memberikan sumbangan dalam pembuatan

rencana/melakukan peninjauan diantaranya Bagian Keamanan, Fasilitas,

Hukum dan Sumber Daya Manusia serta Tim Tanggap Darurat yang

harus terlibat dalam persiapan rencana atau dalam perbaikan selanjutnya

dari rencana yang ada sehingga mereka mengetahui keseluruhan rencana

dengan baik dan turut merasa sebagai penyumbang saran.

Salinan dari Rencana Gawat Darurat harus diberikan atau dibagikan

ke seluruh unit kerja. Atau sekurang-kurangnya satu salinan harus ada di

setiap gedung, yang biasanya diletakkan pada meja resepsionis, pos

penjagaan atau kotak di tembok dekat pintu keluar. Individu-individu

dibawah ini yang harus memiliki salinan yang dikontrol :

1) Setiap anggota Tim Tanggap Darurat

2) Komite Keselamatan

3) Perwakilan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan

4) Dinas Pemadam Kebakaran

5) Rumah Sakit setempat

6) Koordinator Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja.

Page 20: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Aktivitas Utama dan Komponen yang Harus Dipersiapkan Sebelum

Keadaan Darurat

Semua rencana gawat darurat harus bersifat spesifik, hal ini

diharapkan agar dapat berguna pada keadaan darurat. Ada beberapa

unsur kunci utama pada sebagian rencana Tim Respon Gawat Darurat,

hal-hal tersebut adalah :

1) Tim Respon Gawat Darurat

Tim Respon Gawat Darurat harus terdiri dari para pekerja yang

memiliki pengetahuan atau sudah terlatih untuk bertindak dalam

keadaan gawat darurat seperti kebakaran, peledakan, tumpahan bahan

kimia dan lain sebagainya. Kemudian ditentukan jumlah yang

memadai dari pekerja yang menjadi anggota Tim Tanggap Darurat,

serta setiap tim diangkat seorang pemimpin.

Kebanyakan organisasi akan meminta setiap bagian untuk

menugaskan satu orang sebagai anggota Tim Respon Gawat Darurat.

Bila hal ini tidak mencukupi jumlah yang diperlukan, maka

kekurangannya akan diambil dari tiap gedung. Karena lamanya waktu

pelatihan, maka akan lebih efektif jika setiap anggota Tim Respon

Gawat Darurat harus bertugas sekurangnya selama 2 tahun atau lebih

jika mereka menginginkannya.

Anggota kunci dari Tim Tanggap Darurat adalah pemimpin tim.

Orang ini harus dipilih dengan sangat berhati-hati, karena seorang

Page 21: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemimpin tim harus membuat keputusan penting dalam situasi kritis

dan tekanan. Beberapa keputusan mungkin mempunyai dampak yang

besar terhadap pekerja, lingkungan dan kegiatan bisnis. Orang yang

dipilih harus seorang yang berpikiran jernih, tenang, berpendidikan,

terlatih dan mempunyai kemampuan memimpin dengan kata lain

seorang pekerja ideal.

Pada organisasi yang efisien dan ringkas yang banyak dijumpai

dalam industri saat ini, terkadang sulit untuk mendapatkan jumlah Tim

Respon Gawat Darurat yang memadai. Semua bagian terlihat

kekurangan staf dan sulit dalam menentukan wakil untuk bergabung

dengan Respon Gawat Darurat untuk menangani masalah ini. Bagian

lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja harus terlebih dahulu

menyerahkan permintaan untuk sukarelawan dalam Respon Gawat

Darurat. Untuk alasan yang nyata dan jelas individu-individu yang

ingin bergabung dalam Respon Gawat Darurat lebih berharga dari

mereka yang ditugaskan. Bila tidak cukup sukarelawan yang

diperoleh, maka manajer tiap bagian harus menentukan siapa yang

harus bergabung dalam Respon Gawat Darurat. Perlu bagi bagian

lingkungan, kesehatan, dan keselamatan kerja untuk mengirimkan

salinan dari kebijakan atau dokumen-dokumen lain yang memperinci

kebutuhan akan suatu Respon Gawat Darurat yang telah

ditandatangani oleh manajemen puncak.

2) Peralatan Perlindungan Personil

Page 22: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penempatan Peralatan Perlindungan Personil atau Personal

Protective Equipment (PPE) harus disesuaikan dengan potensi bahaya

yang ada di lokasi tersebut. PPE yang harus disediakan misalnya alat

pelindung pernafasan, pelindung kepala, sepatu keselamatan, baju

tahan bahan kimia, sarung tangan, dan sebagainya. Sebelum

digunakan peralatan harus dilakukan pengujian sebelum keadaan

darurat yang sebenarnya.

3) Peralatan Pembersih

Sebelum keadaan darurat terjadi perlu juga disediakan peralatan

untuk membersihkan sisa penanggulangan keadaan darurat dan

menempatkannya di area yang beresiko tinggi. Sebagai contoh,

keadaan darurat yang diakibatkan oleh karena tumpahan bahan kimia

berbahaya peralatan pembersih yang disediakan meliputi bantal

penyerap, penetral asam-basa, kertas pH, drum dan kantong buangan,

label limbah berbahaya, sapu, sekop dan garu.

4) Pelatihan

Anggota tim Respon Gawat Darurat harus dilatih tentang

bagaimana menangani situasi-situasi yang berbeda seperti tumpahan

bahan kimia, kebakaran, cedera, gempa bumi, dan masalah-masalah

cuaca yang ekstrem. Subyek-subyek yang diberikan termasuk

perlindungan pernafasan, pengetahuan tentang racun, sistem komando

kecelakaan, prosedur pembersihan tumpahan bahan kimia,

penanganan drum gawat darurat, klasifikasi bahaya pemakain lembar

Page 23: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

data keamanan bahan, identifikasi dan penilaian bahaya, peralatan

perlindungan diri (PPE), peralatan pemantauan, pertolongan pertama,

penanggulangan kebakaran, petunjuk tindakan gawat darurat dari

departemen transportasi, dekontaminasi, dan beberapa topik umum

dan spesifik lainnya.

Penting bagi manajemen untuk mendukung pelatihan Tim

Tanggap Darurat. Penyelia harus mengalokasikan waktu untuk

pelatihan dan menekankan pekerja mereka untuk benar-benar terlatih

dalam fungsi Tim Tanggap Darurat. Perwakilan Lingkungan,

Kesehatan dan Keselamatan Kerja Lokasi serta Pemimpin Tim

Tanggap Darurat harus selalu mendukung dan mencatat bahwa

pelatihan yang diperlukan telah dilakukan.

Dengan pelatihan tersebut diharapkan respon dari tenaga kerja

mengenai tanggap darurat dapat ditingkatkan. Untuk meningkatkan

kemampuan tenaga kerja selain melakukan pelatihan tersebut,

sebaiknya tenaga kerja mengikuti kelas khusus yang dapat diperoleh

dari universitas atau lokasi lainnya.

5) Pelatihan Praktik Tim Tanggap Darurat

Tim Tanggap Darurat harus mempraktikkan keterampilan yang

mereka pelajari selama pelatihan. Hal ini dimaksudkan untuk

memastikan bahwa mereka mengikuti prosedur yang benar. Latihan

ini diharapkan dilakukan setiap 2 bulan sekali, dengan diskusi pada

keberhasilan yang dicapai dan masalah yang dijumpai. Latihan harus

Page 24: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilakukan sesuai jadwal bulanan Tim Tanggap Darurat dan sesekali

dilakukan secara mendadak.

6) Kondisi Fisik

Semua Tim Tanggap Darurat harus menjalani tes kebugaran,

pernafasan dan fisik. Dimana hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh

Dokter digunakan sebagai syarat untuk menentukan apakah anggota

Tim Tanggap Darurat dalam keadaan sehat atau sakit, sehingga dapat

berpartisipasi dalam kegiatan Tim Tanggap Darurat.

7) Komunikasi Tim Tanggap Darurat

Anggota Tim Tanggap Darurat masing-masing harus memiliki

radio panggil, telepon genggam, radio komunikasi atau alat

komunikasi lainnya, sehingga mereka dapat dikumpulkan secepat

mungkin ke tempat kejadian. Nomor radio komunikasi mereka harus

diberikan pada Pos Keamanan, Meja Resepsionis, Operator,

Perwakilan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja setempat,

juga perlu memberikan beberapa jenis alat komunikasi gawat darurat

pada tiap pimpinan perwakilan lingkungan, kesehatan, dan

keselamatan kerja dari tiap situs, penjaga keamanan dan perawat di

situs tersebut, karena merekalah sumber daya yang berguna bagi Tim

Respon Gawat Darurat bila terjadi keadaan gawat darurat.

8) Rencana Tanggap Darurat

Rencana Tanggap Darurat perlu dipersiapkan sebelum kejadian

gawat darurat terjadi. Rencana yang dibuat harus diperbaharui apabila

Page 25: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

rencana tersebut sudah tidak valid dengan kondisi yang ada dan terjadi

suatu perubahan penting.

9) Ketersediaan Tim

Tim Tanggap Darurat harus siap setidaknya selama jam kerja

operasional dari fasilitas tersebut. Untuk kegiatan operasional yang

berlangsung terus-menerus, berarti Tim Tanggap Darurat harus berada

di tempat selama 24 jam. Sehingga jelas diperlukan tim dalam

pergantian shift pada sistem jam kerja.

10) Penentuan Nomor Telepon Intern untuk Keadaan Darurat

Nomor telepon intern untuk keadaan gawat darurat harus

ditentukan sehingga dapat digunakan dari setiap nomor telepon intern.

Akan lebih baik apabila nomor yang dipakai mudah diingat.

Nomor telepon ekstern harus diberikan menyangkut telepon ke

Polisi, Dinas Pemadam Kebakaran dan RSUD (Ambulans). Dimana

penentuan nomor telepon ekstern ini berdasarkan hasil diskusi dengan

Perwakilan Lingkungan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja dari lokasi

yang bersangkutan dibawah pengarahan dari pihak koordinator

kecelakaan/pemimpin Tim Tanggap Darurat.

11) Penentuan Nomor Telepon Ekstern untuk Keadaan Darurat

Nomor telepon dan petunjuk harus diberikan menyangkut telepon

ke Polisi, Dinas Pemadam Kebakaran, dan Ambulans. Panduan sangat

penting karena banyaknya keadaan “abu-abu” ketika pihak keamanan

tidak yakin apakah hal tersebut darurat atau tidak. Bila ada keragu-

Page 26: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

raguan, keadaan tersebut harus diasumsikan sebagai keadaan gawat

darurat dan pihak-pihak terkait segera dihubungi.

12) Peta Evakuasi

Peta evakuasi yang terbaru harus dipersiapkan dan ditempatkan di

beberapa lokasi pada tiap fasilitas pabrik. Peta-peta ini harus

menunjukan pintu keluar terdekat, pintu keluar cadangan, dan titik

pertemuan. Disarankan bahwa peta evakuasi juga menunjukan lokasi

rencana gawat darurat, meja resepsionis, pemadam kebakaran, pencuci

mata, pancuran air, peralatan untuk menangani tumpahan bahan

kimia, P3K, dan elemen penting lainnya. Para pekerja harus diberitahu

untuk mengingat rute utama mereka dan rute cadangan bila jalan

keluar utama tertutup.

13) Sistem Pemberitahuan Masyarakat

Beberapa jenis sistem komunikasi harus tersedia saat keadaan

gawat darurat. Apapun sistem yang dipilih, harus dapat didengar di

seluruh area pabrik tempat pekerja mungkin berkumpul, termasuk

area-area yang jauh, kamar mandi, ruang istirahat, dan area yang

bising. Sistem komunikasi gawat darurat harus diuji setiap bulan

untuk memastikan bahwa sistem itu bekerja dengan sempurna.

14) Titik Pertemuan di Luar Lokasi

Beberapa titik pertemuan di luar lokasi yang telah ditentukan

sebelumnya harus ditandai dan para pekerja diinstruksikan untuk

berkumpul di titik tersebut pada saat keadaan darurat. Para penyelia

Page 27: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

diberitahu bahwa titik ini adalah tempat dimereka memimpin segera

setelah evakuasi dilakukan. Untuk melakukan hal ini secara efisien,

maka pengawas harus mengetahui siapa saja yang ada di dalam shift,

sakit atau cuti.

15) Peralatan Gawat Darurat Lain

Selain peralatan pembersih tumpahan, radio, dan peralatan

perlindungan personil, ada peralatan gawat darurat lainnya yang juga

harus dimiliki. Pancuran pengaman, alat pencuci mata, pemadam

kebakaran, P3K, alat transfusi darah, oksigen, peralatan

dekontaminasi adalah contoh peralatan berguna lainnya.

16) Praktik Keadaan Darurat dan Evakuasi

Sekurang-kurangnya satu tahun sekali seluruh pekerja dan tim

tanggap darurat harus melakukan latihan praktik keadaan darurat dan

evakuasi. Bila seluruh fasilitas terganggu pada saat dilakukan latihan

bersama, maka tiap bagian dapat melakukan latihan terpisah. Para

pekerja yang harus menangani proses-proses penting harus melakukan

latihan mereka setelah giliran tugas mereka selesai. Bila

memungkinkan, lebih baik melakukan latihan bersama bagi seluruh

fasilitas pabrik seperti pada kasus gawat darurat yang sesungguhnya.

c. Kegiatan Selama Keadaan Darurat

Salah satu yang sangat penting dalam hal perencanaan keadaan gawat

darurat adalah perencanaan kegiatan selama keadaan darurat. Tim

Tanggap Darurat harus dipersiapkan agar mampu bertindak cepat, efisien

Page 28: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dan aman pada segala situasi yang dapat terjadi pada suatu keadaan

darurat yang sesungguhnya. Tidak mungkin untuk membuat daftar

tindakan yang direkomendasikan secara langsung, karena tindakan yang

cocok untuk suatu situasi belum tentu cocok untuk situasi lainnya, maka

suatu percobaan dilakukan untuk menyajikan saran-saran dengan urutan

garis besar yang biasa terjadi. Kegiatan-kegiatan yang biasa dilakukan

pada saat terjadi keadaan darurat diantaranya:

1) Pemberitahuan

Tim Tanggap Darurat diberitahu akan terjadinya keadaan darurat

oleh pusat komando pengamanan atau sumber lain, kemudian

berkumpul di dekat lokasi gawat darurat pada tempat yang aman.

Pemberitahuan pada Tim Tanggap Darurat dapat dilakukan melalui

telepon genggam, radio komunikasi, alat komunikasi lainnya dan

dilakukan pemberitahuan terhadap masyarakat. Sistem pemberitahuan

masyarakat harus menjadi pilihan yang terakhir karena dapat membuat

pekerja panik pada saat Tim Respon Gawat Darurat belum

dikumpulkan untuk membantu mengatur situasi panik tersebut.

2) Evakuasi

Tim Tanggap Darurat akan membunyikan tanda bahaya dan

mengevakuasi pekerja dari area bahaya bila ada ancaman terhadap

keselamatan jiwa manusia. Keputusan untuk mengevakuasi pekerja

harus dilakukan oleh Pemimpin Tanggap Darurat kepada masing-

masing petugas K3 Representatif dari masing-masing unit kerja

Page 29: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan masukan dari sebanyak mungkin individu yang mengerti

keadaan yang sedang terjadi, seperti penyelia area. Para pekerja harus

diberitahu untuk keluar dari area secara teratur melalui rute yang

ditentukan dalam peta evakuasi.

Segera setelah tanda bahaya atau pengumuman dilakukan Tim

Respon Gawat Darurat dan para penyelia harus memastikan bahwa

evakuasi berjalan secara lancar. Sebagai contoh, para pekerja tidak

boleh panik, tidak boleh memakai elevator, dan tidak membawa

barang-barang pribadi. Ketika penyelia keluar dari area, mereka harus

melakukan pemeriksaan pada kamar kecil atau ruang-ruang lain

tempat para pekerja masih mungkin tertinggal.

3) Penghitungan Pekerja pada Titik Pertemuan

Adalah tanggung jawab pengawas untuk menghitung seluruh

pekerjanya pada titik pertemuan, termasuk yang sakit dan cuti. Bila

ada pekerja yang hilang, Pimpinan Tim Tanggap Darurat harus

diberitahu tentang nama dan lokasi terakhirnya. Para pekerja harus

diberitahu untuk tidak masuk kembali ke area pabrik sampai ada tanda

yang diberikan oleh Pimpinan Tim Tanggap Darurat.

4) Penilaian Keadaan Darurat

Setelah wawancara singkat dengan pekerja yang terlihat, Tim

Tanggap Darurat akan mengenakan PPE (Personal Protective

Equipment) dan memeriksa area untuk memastikan semua pekerja

sudah keluar dan membuat penilaian akan keadaan darurat tersebut.

Page 30: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Sistem pengenalan harus dilakukan dalam penilaian ini. Bahan yang

tertumpah atau penyebab gawat darurat lainnya harus diidentifikasi

secara jelas dengan melihat label, menggunakan pengukur, atau

metode lainnya.

5) Memindahkan Pekerja yang Cidera

Bila ditemukan adanya pekerja yang cidera, maka harus

dipindahkan dari lokasi keadaan darurat hanya oleh Tim Tanggap

Darurat yang memakai PPE (Personal Protective Equipment)

lengkap. Apabila tim tidak cukup memadai, perlu menunggu sampai

ambulans tiba membawa peralatan lengkap untuk memindahkan

pekerja tersebut.

6) Kontak Telepon Awal dengan Pihak Luar

Bila dibutuhkan bantuan yang sifatnya segera ke pihak luar pada

saat tanggap darurat dan tidak bisa ditangani secara intern maka

Pimpinan Tim Tanggap Darurat akan menginstruksikan untuk

menghubungi instansi luar seperti Kepolisian, Pemadam Kebakaran,

Pemerintah, Rumah Sakit dan Aparat pemerintah lainnya sesuai

dengan daftar yang ada.

7) Penghentian Sarana dan Kegiatan Tertentu

Selama keadaan gawat darurat mungkin perlu untuk menghentikan

saluran gas, listrik, air, atau sarana lainnya. Pimpinan Tim Tanggap

Darurat akan memutuskan dengan masukan dari lainnya, seperti

bagian prasarana. Harus diperhatikan untuk tidak menghentikan

Page 31: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terlalu banyak yang dapat menghalangi usaha penyelesaian gawat

darurat dan menyebabkan gangguan yang serius pada kegiatan bisnis.

8) Mendirikan Penghalang

Penghalang menandakan bahwa suatu zona isolasi melarang

siapapun masuk kecuali Tim Tanggap Darurat. Ketika mendirikan

zone isolasi Tim Respon Gawat Darurat harus mempertimbangkan

kemungkinan adanya uap yang dapat menyebar secara luas dengan

cepat. Bila ini terjadi maka dalam jarak arah angin tertentu harus

dievakuasi dan penghalang didirikan.

9) Penghentian Sumber

Sumber bahaya harus segera dihentikan bila hal tersebut dapat

dilakukan dengan aman. Misalnya menutup lubang kebocoran bahan

kimia berbahaya dan lain-lain. Sebagai contoh , PPE lengkap dan

sistem pengenalan harus selalu digunakan, tanpa melihat besarnya

sumber kebocoran.

10) Menyebarkan Informasi pada Para Pekerja

Pengawas harus menyebarkan informasi yang sebenarnya pada

pekerja untuk meredakan ketegangan mereka. Bila terpaksa harus

dipulangkan, maka nama dan tujuan dari pekerja yang dipulangkan

harus dicatat oleh pengawas.

11) Membersihkan Sisa-sisa Penanggulangan

Bila keadaan sudah memungkinkan untuk kegiatan pembersihan

sisa-sisa penanggulangan, maka harus segera dibersihkan.

Page 32: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12) Pelaporan

Pelaporan ini harus dilakukan dalam jangka waktu tertentu,

tergantung dari badan yang mengaturnya atau akan terjadi pengenaan

denda.

13) Pekerja Memasuki Gedung Kembali

Pimpinan Tim Tanggap Darurat akan menentukan (dengan

bantuan lainnya) dan mengumumkan bagian gedung/area mana yang

cukup aman untuk dimasuki. Tidak seorangpun tanpa terkecuali boleh

mengizinkan orang-orang kembali ke area.

14) Pertemuan Penutup

Tim Tanggap Darurat, Perwakilan Manajemen, Perwakilan

Lingkungan, Tim K3 (Keselamatan dan Kesehatan Kerja) serta badan-

badan yang terlibat harus mengadakan pertemuan setelah keadaan

darurat yang terjadi, untuk mendiskusikan masalah, menilai tindakan

terhadap keadaan darurat dan melakukan perbaikan untuk masa

mendatang. Hasil pertemuan harus disebarluaskan pada para pekerja

untuk mengurangi ketegangan.

3. Peringatan dan Tanda Bahaya

Bila suatu keadaan darurat terjadi, maka perlu tanda peringatan segera

dibunyikan secepatnya, dan tindakan segera dilakukan. Tidakan cepat

biasanya dapat membatasi agar keadaan cepat dapat tetap terkendali. Ada

tiga hal yang perlu ditentukan adalah :

Page 33: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a. Siapa yang bertugas dan berhak membunyikan alarm tanda keadaan

darurat.

b. Melatih personil

c. Sistem peringatan dini

Untuk membunyikan tanda peringatan darurat, dapat ditugaskan kepada

setiap pekerja, tetapi juga dapat ditugaskan pada orang-orang tertentu pada

masing-masing shift dan masing-masing lokasi. Untuk berbagai keadaan

darurat perlu irama yang berbeda-beda. Karena itu pekerja yang ditunjuk

perlu dilatih membunyikan berbagai irama tanda peringatan sedang seluruh

karyawan perlu membiasakan dan memahaminya serta bersiap

melaksanakan peran masing-masing sesuai jenis bahaya yang terjadi.

Sesudah tanda peringatan dibunyikan, maka kegiatan penanggulangan

keadaan darurat diaktifkan. Setiap personil segera menempati pos masing-

masing dan melaksanakan tugas sesuai organisasidan prosedur yang

ditentukan. Koordinator lapangan segera menuju tempat kejadian untuk

mengambil alih komando. Setiap petugas segera menuju pos yang

ditentukan, dan secepatnya mempersiapkan peralatan dan siap menerima

komando (Syukri Sahab, 1997).

4. Rencana Pemulihan Setelah Keadaan Darurat

Rencana keadaan darurat juga meliputi kegiatan pasca kejadian. Setelah

keadaan dapat diatasi maka operasi perusahaan harus secepatnya dipulihkan

kembali. Apabila tidak ada kerusakan yang berarti, maka pabrik kembali

dijalankan dengan sangat hati-hati sesuai dengan prosedur (start up)

Page 34: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dibawah pengawasan ahli dan dilakukan uji coba operasi di bawah kapasitas

normal. Kalau ditemukan kerusakan yang berarti, maka langkah pertama

adalah mengiventarisasi kerusakan, dilanjutkan dengan perbaikan dan

rehabilitasi semua kerusakan dan selanjutnya uji coba operasi. Bila pada

operasi percobaan berhasil baik, maka dilanjutkan pada operasi normal

(Syukri Sahab, 1997).

Segera setelah krisis ditanggulangi, rencana pemulihan keadaan darurat

dilakukan jika kegiatan operasional tidak berjalan. Perlu untuk menyusun

suatu rencana pemulihan keadaan darurat untuk membantu pemulihan. Jika

tidak, kehilangan waktu dalam pemulihan akan memakan waktu produksi

organisasi.

a. Kegiatan-kegiatan awal dari rencana pemulihan keadaan darurat yaitu :

1) Menyusun Tim Pemulihan Keadaan Darurat

Anggota-anggota tim ini terdiri dari Tim Tanggap Darurat ditambah

perwakilan-perwakilan dari bagian-bagian seperti operasi, sistem

manajemen informasi, produksi, pengadaan bahan, prasarana,

lingkungan, kesehatan dan keselamatan kerja, keamanan, penjualan,

rekayasa, dan mutu.

2) Identifikasi Sumber-sumber Daya yang Ada di Lokasi

Suatu daftar inventaris kegiatan operasional yang kritis dan sumber

daya yang tersedia harus dibuat. Bila lokasi yang ada mengalami

kerusakan sebagian atau selurunya, daftar inventaris ini akan

menunjukkan apa yang harus segera diganti. Daftar inventaris ini

Page 35: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

mencakup orang-orang, file, produk yang dihasilkan dan bahan

bakunya yang disusun dengan menggunakan dokumen-dokumen yang

ada. Daftar inventaris ini juga penting dalam hal penggantian kerugian

oleh pihak asuransi.

3) Penilaian dan Strategi atas Dampak Potensial

Suatu penilaian tentang apa yang mungkin terjadi pada setiap sumber

daya penting yang diidentifikasi pada langkah 2 harus dibuat untuk

menanggapi kemungkinan kejadian bencana. Ini akan menunjukkan di

bagian mana cadangan diperlukan.

4) Strategi Minimisasi Dampak yang Potensial

Didasarkan pada langkah 2 dan 3, satu strategi minimisasi dampak

yang potensial harus dipersiapkan untuk sumberdaya-sumberdaya

yang dianggap penting dan mempunyai kecenderungan yang tinggi

untuk terkena dampak atau rusak. Sebagai contoh, hal ini mungkin

mencakup peningkatan pelatihan, pembuatan file-file cadangan dan

cadangan untuk kegiatan operasional di lokasi lainnya. Penyimpanan

tambahan bagi bahan- bahan kimia dan limbah, peningkatan Rencana

Gawat Darurat, persiapan menghadapi gempa dan system pemadaman

api tambahan, pancuran, selang air, dan tabung pemadam kebakaran.

5) Strategi Pemulihan

Tidak mungkin untuk menghindari semua dampak dari suatu bencana

dan dampak-dampak tertentu tidak dapat diminimisasi atau dihindari

bila bencana yang hebat terjadi. Dalam situasi ini yang dapat

Page 36: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dilakukan oleh oleh organisasi adalah menyiapkan strategi pemulihan

dan melakukannya dengan sebaik mungkin.

6) Nomor Telepon dan Kontak

Harus ada lebih banyak nomor telepon gawat daurat pada strategi

pemulihan bencana daripada rencana gawat darurat. Nomor-nomor

telepon gawat darurat perlu untuk dicatat dalam rencana pemulihan

bencana. Sebagai tambahan pada apa yang sudah ada dalam rencana

respon gawat darurat, nomor-nomor telepon seperti Pemilik

Bangunan, Pertahanan Sipil dan Manajemen Puncak harus

dimasukkan.

7) Inspeksi Rutin

Sumber daya perusahaan dan peralatan pemulihan keadaan darurat

harus diinspeksi secara berkala, harus ditingkatkan sejalan dengan

perubahan sumber daya yang dimiliki. Direkomendasikan untuk

melakukan kegiatan ini setidaknya sekali dalam tiga bulan.

8) Pusat Pengendalian Pemulihan

Bila keseluruhan kegiatan operasional berada dalam satu gedung,

maka pusat pengendalian pemulihan keadaan darurat/bencana harus

didirikan di luar lokasi. Pusat pengendalian ini dapat didirikan di

fasilitas perusahaan lainnya selama letaknya tidak terlalu jauh dari

lokasi bencana. Tidak dianjurkan untuk membuat markas

pengendalian pemulihan bencana di kantor pusat perusahaan, karena

bila terjadi bencana keduanya akan lumpuh bersamaan.

Page 37: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Markas Pusat Pengendalian Pemulihan Bencana harus secanggih

organisasi yang didukungnya. Bila organisasi kecil atau tidak

bergantung pada sistem informasi manajemen yang rumit, maka

markas pusat pengendalian tersebut cukup hanya memiliki beberapa

file cadangan. Sebaliknya, jika organisasinya besar, maka markas

pusat pengendalian harus menjadi pusat pengendali. Dalam hal ini

harus tersedia file cadangan, telepon, komputer, pembangkit tenaga

listrik cadangan makanan dan minuman, persediaan P3K, peralatan

kantor, dan fasilitas tempat tidur untuk beberapa pekerja.

9) Perawatan Pencegahan

Bila peralatan produksi dan pengawasan lingkungan dirawat dengan

baik, maka keduanya akan membawa dampak yang lebih kecil pada

kegiatan operasional dan lingkungan bila terjadi bencana. Kebanyakan

fasilitas yang dimiliki bagian-bagian mempunyai jadwal perawatan

pencegahan ini, sehingga produksi dapat berjalan normal. Karena itu

perlu ditekankan bahwa jadwal tersebut ada dan frekuensi perawatan

mencukupi.

10) File dan Sistem Komputer Cadangan

Data-data penting yang disimpan dalam sistem komputer harus dibuat

cadangannya dan disimpan di luar lokasi setiap minggunya. Sistem

perangkat lunak utama yang digunakan dalam kegiatan operasional

juga harus dapat berfungsi di tempat lain, selain dari yang ada di

Page 38: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lokasi. Informasi penting yang disimpan dalam disket juga harus

dipindah ke lokasi di luar tempat kejadian secara berkala.

11) Cadangan File-file/ Dokumen

Dokumen yang penting untuk kegiatan operasional harus dibuat

salinannya dan disimpan di tempat cadangan. Salah satu alternatif

adalah dengan mentransfer informasi yang penting ke dalam hard disk

computer, disket atau mikro film,dan disimpan di lemari yang tahan

api. Proses ini dapat dilakukan dengan menggunakan scanner atau

mentransfer informasi ke dalam komputer.

12) Komunikasi

Sistem komunikasi mungkin rusak karena keadaan darurat dan

melumpuhkan usaha-usaha pemulihan kegiatan operasional. Karena

itu perlu memiliki pembangkit tenaga cadangan dan alat-alat

komunikasi pendukung. Sebagai contoh telepon seluler dan radio

komunikasi.

13) Persediaan untuk Pekerja

Beberapa persediaan harus dibeli sebelum bencana, untuk kesehatan

dan keselamatan para pekerja yang tidak dapat pulang ke rumah

mereka. Hal ini termasuk air, selimut, senter, alat-alat dan makanan.

14) Peralatan untuk Perlindungan Lingkungan

Hal ini untuk meminimumkan dampak terhadap lingkungan selama

keadaan darurat terjadi, terutama berlaku untuk kegiatan yang

menggunakan atau menyimpan bahan-bahan kimia atau limbah

Page 39: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

berbahaya dalam jumlah yang besar. Sebagai contoh, tergantung pada

kegiatan operasional, drum dan pompa cadangan perlu dimiliki bila

tangki penyimpanan yang ada hancur selama terjadi bencana/keadaan

darurat.

15) Gambar-gambar Fasilitas Lokasi

Semua gambar mengenai fasilitas yang ada harus disatukan dan

disimpan di markas pengendalian bencana/keadaan darurat.

16) Pembuatan Salinan dan Penyebaran Rencana

Untuk alasan yang jelas penting untuk menyiapkan dan menyebarkan

rencana yang dibuat sebelum bencana terjadi. Keseluruhan bagian

pemulihan bencana dapat menjadi garis besar umum untuk rencana

yang dibuat dan kemudian informasi lokasi yang spesifik dapat

ditambahkan. Segera setelah rencana selesai, harus diberikan pada

Tim Respon Gawat Darurat, tim pemulihan bencana, pos komando

keamanan, perwakilan lingkungan, kesehatan, dan keselamatan,

petugas keamanan, dan manajemen puncak. Rencana tersebut harus

diperbaharui sekurangnya sekali setahun atau lebih cepat bila terjadi

perubahan yang besar.

b. Selama dan Segera Setelah Suatu Bencana

Setelah Tim Repon Gawat Darurat dapat menguasai krisis yang

terjadi seperti terdapat dalam rencana respon gawat darurat , aktivitas-

aktivitas berikut ini harus dilakukan. Aktivitas-aktivitas ini dapat

Page 40: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dianggap sebagai tindakan pemulihan yang dijelaskan pada langkah

strategi pemulihan sebelumnya.

1) Membentuk Tim Pemulihan Bencana/ Disaster Recovery Team

Tim Respon Gawat Darurat telah dibentuk dan menjelaskan tentang

hal-hal yang menyangkut kesehatan dan keselamatan kerja dan

sekarang saatnya berubah menjadi suatu Tim Pemulihan Bencana

(DRT). Anggota tambahan perlu dicari dan mengikutsertakan pekerja

dari bagian Sistem Informasi Manajemen, produksi, bahan-bahan,

operasional, dan keuangan.

2) Pemeriksaan Area

Tim Pemulihan Bencana akan melakukan pemeriksaan untuk melihat

apakah ada hal-hal yang berbahaya, dan jika ada yang ditemukan,

memberitahu kepada para pekerja untuk menjauh. Ini merupakan

pemeriksaan keamanan yang kedua setelah Tim Respon Gawat

Darurat melakukan pemeriksaan sebelumnya. Pemeriksaan ketiga juga

akan dilakukan saat membuat penilaian kerusakan bisnis yang ada

dapat diselesaikan. Hal ini harus mencakup foto-foto dan jumlah biaya

yang diperlukan untuk kembali beroperasi dan rekomendasi-

rekomendasi.

3) Kebutuhan para Pekerja

Walau kebutuhan untuk keselamatan pekerja sudah dipenuh,

kebutuhan jangka panjang juga harus sudah mulai difikirkan. Ini

mencakup memberikan informasi kepada keluarga mereka atau

Page 41: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

membantu memindahkan keluarga mereka. Pekerja mungkin

mempunyai kebutuhan lain selama atau sesudahnya terjadinya

bencana. Sebagai contoh apabila terjadi gempa bumi dahsyat dan

beberapa pekerja tidak dapat pulang ke rumah, maka makanan,

minuman, selimut, dan pelindungan sementara akan diperlukan.

4) Perusahaan Asuransi

Perwakilan asuransi properti harus dipanggil dan segera melihat

langsung tempat kejadian. Perwakilan ini dapat merekomendasikan

perusahaan yang dapat membantu usaha perbaikan. Mereka harus

dipanggil seawal mungkin, sebelum perbaikan dimulai sehingga

tindakan perbaikan dapat berjalan dengan benar dan jaminan

pertanggungan maksimum dapat diberikan. Kadang-kadang perbaikan

yang mendesak harus dilakukan segera, bahkan sebelum agen asuransi

datang.

5) Mengumpulkan Mereka yang Terampil

Seluruh pekerja yang mampu harus melaporkan daripada kantor

sementara untuk mencocokan keterampilan mereka dengan pekerjaan-

pekerjaan perbaikan yang dapat dilakukannya. Hal ini tidak hanya

membantu organisasi tetapi juga membantu para pekerja mengatasi

bencana yang terjadi dengan lebih baik karena mereka akan merasa

produktif dan berguna

6) Memulihkan Prasarana (Utilitas)

Page 42: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Saat terjadi bencana mungkin beberapa prasarana (utilitas) harus

dihentikan baik karena sengaja maupun karena kecelakaan. Tim

Pemulihan Bencana harus mengupayakan pulihnya gas, listrik, air,

dan sarana-sarana pembuangan untuk memulihkan keadaan. Bila

terdapat bahan-bahan kimia, maka listrik harus diupayakan hidup

terlebih dahulu sehingga sistem ventilasi dapat bekerja kembali

membersihkan uap-uap yang ada. Pemulihan listrik ini harus

dilakukan dengan hati-hati karena dapat membakar uap dari bahan-

bahan kimia yang mudah terbakar dan bahan bakar yang ada di lokasi.

7) Memulihkan Komunikasi

Bantuan perusahaan telepon mungkin diperlukan untuk memulihkan

sambungan telepon. Bila mendesak perlu diupayakan untuk

menggunakan telepon seluler, radio panggil atau alat-alat komunikasi

lainnya. Segera setelah sistem saluran telepon bekerja maka saluran

hotline harus dibentuk untuk menjawab pertanyaan pekerja dan

masyarakat.

8) Perbaikan Fasilitas Pabrik

Tim Pemulihan Bencana harus membantu memindahkan kegiatan

operasi, jika diperlukan ke tempat lain dan/ atau mulai memperbaiki

pertama adalah ventilasi dan pemadaman kebakaran, diikuti oleh

pemulihan pos pengendalian keamanan. Kerusakan yang hebat pada

fasilitas yang ada mungkin memerlukan pengalihan lokasi sementara.

Page 43: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Lokasi tersebut dapat berupa area yang tidak mengalami kerusakan

atau sepenuhnya diluar tempat kejadian.

Bila terjadi kebakaran, system pemadam kebakaran mungkin akan

membuat semua menjadi basah. Peralatan dan bahan-bahan basah

harus dipindahkan atau dikeringkan segera untuk mencegah terjadinya

kerat, jamur, dan gangguan kesehatan. Dokumen-dokumen yang rusak

karena air harus segera dikeringkan atau diganti. Beberapa kerusakan

karena asap juga mungkin terjadi yang dapat mengarah pada

kontaminasi produk atau korosi yang tidak diperbaiki.

9) Pemeriksaan dan Perbaikan Struktur dan Tumpahan Bahan Kimia dan

Limbah Berbahaya

Dengan mengansumsikan bahwa kebocoran dan tumpahan bahan

kimia dan limbah berbahaya telah diselesaikan pada kegiatan Tim

Respon Gawat Darurat sebelumnya, maka tibalah saatnya untuk

membuktikan bahwa seluruh sistem limbah dan bahan kimia berada

pada keadaan yang aman dan tidak menimbulkan dampak terhadap

lingkungan. Bila dijumpai adanya kemungkinan masalah sistem

tersebut harus segera diperbaiki. Tangki penyimpanan bawah tanah

dan jaringan pipa adalah area yang cenderung mengalami masalah dan

sulit untuk diperiksa. Karena itu kontraktor yang bergerak di bidang

pengujian kebocoran tangki harus dipanggil.

10) Memulihkan Sistem Komputer/ Sistem Informasi Manajemen

Page 44: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Hampir seluruh operasi bergantung pada sistem komputer yang

mereka miliki karena itu fungsi Sistem Informasi Manajemen yang

penting harus diperbaiki atau dipindahkan secepat mungkin. Sistem

cadangan yang member dukungan pada pelanggan harus dipulihkan

terlebih dahulu. Bila sudah ada sistem cadangan sebelumnya, maka

pekerjaan ini akan lebih mudah.

11) Penggantian File-File Penting

File-file penting yang hancur karena bencana harus dibuat kembali

dari catatan file yang ada. Hal ini penting terutama bagi file-file

lingkungan, keselamatan, dan kesehatan kerja, konsumen dan

personil. Pekerjaan ini akan lebih mudah bila file yang ada sudah

dibuat dalam disket atau mikro film.

12) Memulihkan Sistem Sumber Daya Manusia dan Keuangan

Mungkin perlu untuk memindahkan sistem sumber daya manusia dan

keuangan tertentu seperti administrasi penggajian dan upah ke lokasi

lain untuk sementara waktu. Lokasi yang paling cocok adalah lokasi

dimana catatan-catatan cadangan disimpan. Disarankan sebelumnya

agar catatan-catatan keuangan yang penting dibuat salinannya dan

disimpan di tempat lain. Bila catatan sudah disalin dan disimpan,

mereka dapat membantu memulihkan kegiatan operasional.

13) Berurusan dengan Media

Semua berhubungan dari media harus diarahkan pada manajer humas

dari situs kejadian. Tidak boleh ada pekerjaan lain yang memberikan

Page 45: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pernyataan. Diharapkan pemberitahuan media dapat membantu

menarik dukungan dan bantuan bagi para korban bencana. Namun

demikian terkadang pemberitaan media hanya menyebabkan

kekacauan dan ketegangan emosional.

5. Perubahan/ Perbaikan Berkelanjutan

Rencana respon gawat darurat dan pemulihan bencana harus dapat

diubah. Hal ini penting dalam hal nama-nama anggota tim dan sumberdaya-

sumberdaya yang ada di dalam dan di luar organisasi. Nama-nama yang

diperlukan harus selalu ada atau rencana tersebut akan menjadi tidak efektif.

Setiap kali ada penambahan atau pengurangan anggota, maka harus ada

mekanisme yang harus dapat memperbaiki rencana secara efektif.

B. Kerangka Pemikiran

Kerangka pemikiran dari judul yang diambil penulis tentang respon

tanggap darurat dapat dijelaskan sebagai berikut: Dalam kegiatan operasional

industri akan melibatkan berbagai unsur antara lain tenaga kerja (sebagai

pelaksana), bahan baku (sebagai bahan untuk pembuatan produk), peralatan

produksi (sebagai alat/mesin untuk melakukan proses produksi), tempat kerja

(sebagai tempat berlangsungnya kegiatan produksi) proses produksi dan hasil

produksi itu sendiri. Dimana kegiatan operasional produksi tersebut dapat

mengandung potensi bahaya. Apabila salah satu diantara keenam unsur

tersebut mengalami masalah atau gangguan, maka bisa berpotensi

menyebabkan terjadinya suatu keadaan darurat seperti kecelakaan kerja,

kebakaran, peledakan, kebocoran B3 maupun bencana alam.

Page 46: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Oleh karena itu perlu dibuat dan disusun suatu prosedur keadaan darurat

yang digunakan sebagai panduan untuk mengantisipasi keadaan darurat.

Prosedur tersebut meliputi prosedur kesiagaan keadaan darurat yang berisi

persiapan-persiapan menghadapi keadaan darurat, rencana keadaan darurat

yang berisi komponen-komponen pendukung keadaan darurat, prosedur

penanggulangan keadaan darurat yang berisi langkah-langkah penanggulangan

keadaan darurat, serta prosedur rencana pemulihan pasca keadaan darurat, agar

keadaan yang semula tidak normal dapat segera kembali normal dan produksi

berjalan kembali.

Page 47: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Bagan Kerangka Pemikiran

Kegiatan Operasional Industri

Keadaan Normal

Proses Produksi

Tenaga Kerja

Tempat Kerja

Peralatan Produksi

Bahan Baku

Potensi Bahaya

Kebocoran B3

Peledakan Kebakaran Kecelakaan Kerja

Bencana Alam

Keadaan Darurat

Prosedur Keadaan Darurat

Prosedur Kesiagaan Keadaan Darurat

Rencana Keadaan Darurat (RKD)

Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat

Persiapan Komponen Pendukung RKD

Tindakan Penanggulangan

Pelaksanaan Tanggap Darurat

Prosedur Rencana Pemulihan Setelah Keadaan Darurat

Normal

Hasil Produksi

Page 48: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penulisan ini adalah deskriptif.

Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memberikan gambaran secara jelas

berdasarkan oleh suatu fakta dan data yang ada yang dipergunakan untuk

penulisan laporan.

B. Lokasi Penelitian

Lokasi pengambilan data yang dilakukan adalah di PT Pupuk Kujang Jl.

Jend. A. Yani No. 39 Dawuan, Cikampek 41373, Karawang, Jawa Barat.

C. Objek dan Ruang Lingkup Penelitian

Objek dan ruang lingkup penelitian ini berupa :

1. Rencana Respon Gawat Darurat (Emergency Response Plan)

2. Organisasi/ tim tanggap darurat

3. Penanggulangan Keadaan Darurat

4. Rencana Pemulihan Setelah Keadaan Darurat

5. Potensi bahaya di tempat kerja

6. Tenaga kerja

7. Sarana dan prasarana yang digunakan dalam keadaan darurat

8. Kondisi lingkungan tempat kerja.

D. Sumber Data

Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

Page 49: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1. Data Primer

Dalam penyusunan laporan ini penulis memperoleh data secara langsung

yaitu dari:

1. Mengadakan observasi langsung ke lapangan

2. Wawancara

3. Mengikuti training

2. Data Sekunder

Data penyusunan laporan ini diperoleh secara tidak langsung yaitu dari :

a. Prosedur integrasi mengenai pelaksanaan keadaan darurat di PT Pupuk

Kujang Cikampek.

b. Instruksi Kerja tentang keadaan darurat di PT Pupuk Kujang Cikampek.

Dokumen dan data-data perusahaan yang berkaitan dengan tanggap darurat

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Data diperoleh yaitu dengan cara melakukan pengamatan secara langsung

terhadap objek penelitian di PT Pupuk Kujang Jl. Jend. A. Yani No. 39

Dawuan, Cikampek 41373, Karawang, Jawa Barat.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung

dengan pihak yang terkait dan berwenang dengan masalah tanggap darurat

di PT Pupuk Kujang Cikampek, sehingga dapat mengetahui tindakan-

tindakan yang akan dilakukan dalam menghadapi keadaan darurat.

3. Studi Kepustakaan

Page 50: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Data diperoleh dengan membaca prosedur integrasi, referensi-referensi dan

buku yang ada, yang berhubungan dengan objek penelitian yaitu keadaan

darurat.

4. Mengikuti Training

Penulis mengikuti training/ pelatihan yang dilaksanakan di perusahaan

seperti training SCBA, Fire Fighting, dan P3K

F. Pelaksanaan

Penelitian ini dilaksanakan di PT Pupuk Kujang Cikampek pada tanggal 7

Februari 2011 sampai dengan 13 Mei 2011.

G. Analisis Data

Analisis data yang digunakan yaitu analisa deskriptif atau menggambarkan

yang sejelas-jelasnya mengenai pelaksanaan rencana keadaan darurat di PT

Pupuk Kujang yang selanjutnya dibandingkan dengan pedoman atau standar

yang ada yaitu, Permenaker No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja dan ISO 14001 tentang Sistem Manajemen

Lingkungan.

Page 51: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

1. Identifikasi Potensi Bahaya

PT Pupuk Kujang terbagi menjadi 2 area yaitu area innerfence dan

outerfence. Yang termasuk dalam area innerfence antara lain unit Urea 1A

dan 1B, Ammonia 1A dan 1B, Utility 1A dan 1B, dan PPCO. Sedangkan

area outerfence antara lain Bagging, NPK, Gudang, Lab, Bengkel, dan

Perkantoran serta area lain yang berada diluar area innerfence sampai pada

area perumahan. Secara garis besar potensi bahaya di PT Pupuk Kujang

yang dapat menyebabkan keadaan darurat seperti ledakan dan kebakaran

antara lain :

Tabel 1. Identifikasi Potensi Bahaya

No Potensi Bahaya Lokasi/Unit Kerja Risiko

1 Oksigen (O2) Pabrik, bengkel,

gudang, lab Ledakan

2 Kebocoran gas alam

Utility plant,

ammonia plant,

NPK

Kebakaran,

ledakan

3 Klorin (Cl2) Utility plant, urea

plant Kebakaran

4 Asam sulfat (H2SO4) Utility plant Kebakaran

bersambung

Page 52: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5 Hidrogen (H2)

Ammonia plant,

PPCO plant

Kebakaran,

ledakan

6 Nitrogen (N2) Utility plant,

ammonia plant Kebakaran

7 Karbon monoksida (CO) PPCO plant Kebakaran

9 Karbon karbida (CaC2) Acetylene plant Ledakan,

kebakaran,

10 Kebocoran amonia (NH3) Ammonia plant,

urea plant

Kebakaran,

ledakan

11 Toluen (C6H5CH3) PPCO plant Kebakaran,

ledakan

12 Benfield cair Ammonia plant,

PPCO plant Kebakaran

13 Cosorb solvent PPCO plant Kebakaran,

ledakan

14 Uap/gas amonia NPK Kebakaran,

ledakan,

Sumber : Prosedur Integrasi ISO 9001 : 2000, ISO 14001 : 2004, SMK3 dan

MSDS

2. Keadaan Darurat

PT Pupuk Kujang mendefinisikan keadaan darurat adalah suatu keadaan

dimana perlu penanganan khusus dan tidak dapat ditangani secara biasa oleh

personil yang ada, dikarenakan terjadi salah satu/bersamaan kejadian seperti

sambungan

Page 53: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kebocoran/menghamburnya bahan kimia berbahaya, peledakan, kebakaran,

bencana alam, gempa bumi atau kejadian huru-hara pada tingkat tertentu

yang membahayakan keselamatan manusia dan aset perusahaan.

Keadaan darurat adalah suatu keadaan tidak normal/ tidak diinginkan

yang terjadi di area Pabrik yang cenderung membahayakan bagi manusia,

merusak peralatan/ harta benda dan/ atau merusak lingkungan sekitarnya.

(Prosedur Integrasi, ISO 9001:2008, ISO 14001:2004 & SMK3 PT Pupuk

Kujang)

Penanggulangan keadaan darurat adalah semua usaha, tindakan yang

terkoordinasi untuk mengatasi keadaan darurat, guna menyelamatkan

manusia, aset perusahaan dan lingkungan sekitarnya, sehingga tidak

menimbulkan korban manusia serta kerusakan lingkungan.

Di PT Pupuk Kujang ada tiga (3) tingkatan keadaan darurat yaitu :

a. Keadaan Darurat Tingkat I

Adalah keadaan darurat yang berpotensi mengancam nyawa pekerja dan

peralatan/harta benda (aset) yang secara normal dapat diatasi oleh

karyawan yang ada di lokasi Unit Kerja dengan menggunakan prosedur

yang telah dipersiapkan tanpa adanya regu bantuan yang dikonsinyir.

Contoh :

1) Satu unit perumahan terbakar

2) Satu ruangan kantor terbakar

3) Kebakaran gas di salah satu area saja, misal pabrik amonia.

Page 54: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Keadaan Darurat Tingkat II

Adalah suatu kecelakaan besar dimana semua karyawan yang bertugas

dibantu peralatan dan material yang tersedia di lokasi tersebut, tidak lagi

mampu mengendalikan keadaan darurat tersebut, seperti kebakaran besar,

ledakan dahsyat, bocoran B3 yang kuat, semburan minyak/gas dan lain-

lain, yang mengancam jiwa manusia, lingkungan dan aset perusahaan

dengan dampak bahaya pada karyawan/daerah/masyarakat sekitarnya.

Bantuan tambahan yang diperlukan masih berasal dari industri sekitar,

pemerintah setempat, dan masyarakat sekitarnya.

Contoh :

1) Kebakaran satu lantai gedung pusat administrasi (GPA)

2) Listrik mati total

3) Kebakaran satu lokasi/bangunan di gudang/bengkel

4) Kebakaran bangunan di pabrik yang cukup besar yang tidak merusak

peralatan pabrik

5) Kebocoran gas yang memenuhi areal pabrik.

c. Keadaan Darurat Tingkat III

Adalah keadaan darurat berupa malapetaka/bencana dahsyat dengan

akibat lebih besar dibandingkan dengan Keadaan Darurat Tingkat II serta

memerlukan bantuan Pemerintah Daerah dan koordinasi tingkat

Nasional.

Contoh :

1) Tangki amonia bocor/pecah

Page 55: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Ledakan/kebocoran yang menghancurkan sebagian atau seluruh

pabrik

3) Kebakaran/ledakan bagian yang bisa mengakibatkan malapetaka bagi

masyarakat luas

4) Gempa bumi yang besar yang merusak peralatan pabrik

5) Kebocoran gas yang menjalar sampai keluar pabrik.

Berdasarkan data diatas dapat di simpulkan bahwa potensi bahaya yang

paling mungkin terjadi di PT Pupuk Kujang adalah kebakaran, peledakan

dan bocoran B3.

3. Prosedur Kesiagaan Keadaan Darurat

a. Tujuan

Prosedur ini ditetapkan, diterapkan dan dipelihara untuk menjamin

kesiagaan dalam menghadapi keadaan darurat yang dapat menimbulkan

dampak yang luas mencakup sistem K-3 dan lingkungan.

b. Ruang Lingkup

Prosedur ini mencakup kesiagaan, sarana dan prasarana serta identifikasi

potensi keadaan darurat di seluruh area PT Pupuk Kujang dan diterapkan

secara terintegrasi pada sistem ISO 9001:2000, SMK3 dan Sistem

Manajemen Lingkungan ISO 14001:2004.

c. Definisi

Keadaan darurat adalah keadaan dimana perlu penanganan khusus dan

tidak dapat ditangangani secara biasa oleh personil yang ada,

dikarenakan terjadi salah satu atau bersamaan kejadian, seperti

Page 56: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kebocoran/ menghamburnya bahan kimia berbahaya, peledakan,

kebakaran, bencana alam gempa bumi atau kejadian huru-hara pada

tingkat tertentu yang membahayakan keselamatan manusia dan asset

perusahaan.

d. Ketentuan Umum

1) Keadaan Darurat Tingkat I adalah keadaan darurat yang berpotensi

mengancam nyawa pekerja dan peralatan/harta benda (asset) yang

secara normal dapat diatasi oleh karyawan yang ada di suatu unit

pabrik dengan menggunakan prosedur yang telah dipersiapkan tanpa

adanya regu bantuan yang dikonsinyir.

2) Keadaan Darurat Tingkat II adalah suatu kecelakaan besar dimana

semua karyawan yang bertugas dibantu peralatan dan material yang

tersedia di lokasi tersebut, tidak lagi mampu mengendalikan keadaan

darurat tersebut, seperti kebakaran besar, ledakan dahsyat, bocoran B3

yang kuat, semburan minyak/gas dan lain-lain, yang mengancam jiwa

manusia, lingkungan dan aset perusahaan dengan dampak bahaya

pada karyawan/daerah/masyarakat sekitarnya. Bantuan tambahan yang

diperlukan masih berasal dari industri sekitar, pemerintah setempat,

dan masyarakat sekitarnya.

3) Keadaan Darurat Tingkat III adalah keadaan darurat berupa

malapetaka/bencana dahsyat dengan akibat lebih besar dibandingkan

dengan Keadaan Darurat Tingkat II serta memerlukan bantuan

pemerintah daerah dan koordinasi tingkat Nasional.

Page 57: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Setiap dua tahun sekali dilakukan latihan untuk kesiagaan menghadapi

keadaan darurat.

5) Biro Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup perlu

melakukan evaluasi dan memperbaharui prosedur “Kesiagaan

terhadap Keadaan Darurat” apabila telah terjadi peristiwa/keadaan

darurat.

e. Tanggung Jawab dan Prosedur

1) Biro Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH)

a) Melakukan evaluasi dan memperbaharui prosedur “Kesiagaan

terhadap Keadaan Darurat” apabila telah terjadi keadaan darurat.

b) Melakukan identifikasi :

(1) Bahan-bahan yang mudah terbakar

(2) Bahan-bahan yang mudah meledak

(3) Memperkirakan luas daerah berbahaya berdasarkan informasi

(4) Cara-cara tindakan penanggulangan

(5) Dampak lingkungan yang diakibatkan oleh keadaan darurat

terhadap masyarakat sekitar.

c) Mempersiapkan sarana dan prasarana untuk menghadapi keadaan

darurat yang meliputi :

(1) Mempersiapkan pelatihan dan latihan uji coba penanggulangan

keadaan darurat

(2) Menyiapkan peralatan, APD, APAR, Emergency Unit, Fire

Hydrant dan lain-lain

Page 58: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3) Menyiapkan sarana komunikasi

d) Pemantauan dan pemeliharaan sarana dan prasarana

(1) Memantau peralatan yang berpotensi menimbulkan keadaan

darurat (kebocoran gas explosive, kebocoran/tumpahan B3).

(2) Melakukan pemeriksaan terhadap aktivitas yang berkaitan

dengan keluar masuknya barang-barang dan/atau manusia, dari

atau ke pabrik (innerfence) untuk mencegah terjadinya keadaan

darurat.

(3) Melakukan pemantauan terhadap tempat penyimpanan bahan

kimia berbahaya.

e) Melakukan analisa dan evaluasi kesiagaan, meliputi :

(1) Sarana dan prasarana.

(2) Pemeriksaan peralatan yang berpotensi menimbulkan keadaan

darurat.

(3) Pemeriksaan aktivitas kendaraan angkutan B3 yang masuk ke

area pabrik, manusia yang membawa kendaraan angkutan B3,

dan kondisi kemasan B3.

(4) Hasil uji coba/latihan dan/atau penyuluhan.

2) Biro Komunikasi/Bagian Humas

a) Melakukan koordinasi dengan instansi terkait.

b) Membuat dokumentasi latihan kesiagaan keadaan darurat.

Page 59: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Divisi/Biro dan/atau Dinas/Bagian terkait

Melakukan identifikasi :

a) Instalasi/area operasional bahan-bahan kimia berbahaya dan mudah

meledak.

b) Luas area dan jumlah bahan berbahaya yang ada di area

operasional.

c) Sistem penyimpanan bahan berbahaya.

d) Jumlah penyimpanan bahan berbahaya.

e) Sistem pengangkutan bahan berbahaya.

Hasil identifikasi akan dirangkum dan dievaluasi untuk dijadikan

patokan dalam memeriksa dan menanggulangi bila terjadi keadaan

yang tidak normal dan didistribusikan ke Unit Kerja terkait.

f. Pengecualian

1) Tanda-tanda keadaan darurat untuk perumahan dan masyarakat

sekitarnya selain bunyi sirine pabrik ada juga bunyi sirine mobil

Patroli Biro Pengamanan.

2) Penempatan posisi Pos Komando bisa berubah, melihat situasi dan

kondisi keadaan darurat.

4. Instruksi Kerja Pelaporan Keadaan Darurat

a. Ruang Lingkup

Instruksi Kerja ini hanya masalah pelaporan keadaan darurat di area PT

Pupuk Kujang Cikampek.

Page 60: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Definisi

1) Keadaan Darurat adalah suatu keadaan yang tidak normal/tidak

diinginkan yang terjadi di PT Pupuk Kujang yang cenderung

membahayakan bagi manusia, merusak peralatan/harta benda dan atau

merusak lingkungan sekitarnya.

2) Pelapor :

a) Semua orang yang pertama melihat kejadian di area PT Pupuk

Kujang.

b) Petugas Shift Bagian KPK.

c) Shift Superitendent

3) Nomor Telepon emergency ialah nomor telepon yang harus segera

dihubungi bila terjadi keadaan darurat, yaitu :

a) Nomor 3000 Bagian KPK

b) Nomor 2333 Shift Superitendent IA

c) Nomor 2555 Shift Superitendent IB

d) Nomor 2121 Biro Pengamanan

e) Nomor 2222 Biro Kesehatan

4) PKD (Pimpinan Keadaan Darurat) adalah orang yang ditunjuk sesuai

Prosedur PS-PK-KLH-20.

c. Ketentuan Umum

Apabila pelapor itu karyawan PT Pupuk Kujang, maka selain melaporkan

kejadian ke Bagian KPK juga segera melapor ke atasan langsung dan ke

Shift Superintendent.

Page 61: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Tanggung Jawab

Kepala Biro Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup

e. Operasi

Sistem pelaporan keadaan darurat :

1) Petugas Shift Bagian KPK setelah menerima informasi dari pelapor

melalui pesawat telepon nomor 3333, maka tanyakan :

a) Identitas pelapor :

(1) Nama

(2) Nomor badge

(3) Bagian

b) Jenis kejadian :

(1) Kebakaran/peledakan

(2) Kebocoran bahan kimia berbahaya

c) Tempat kejadian

2) Petugas shift Bagian KPK segera melaporkan ke Shift Superintendent

untuk bisa disampaikan lebih lanjut ke :

(a) PKD/Wakil PKD

(b) Biro Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup

(c) Biro Pengamanan

(d) Supervisor Area

3) Petugas shift Bagian KPK menunggu instruksi dari Shift

Superintendent untuk membunyikan sirine tanda keadaan darurat.

Page 62: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Pengecualian

Shift Superintendent menjabat sebagai PKD sebelum pejabat PKD tiba di

tempat kejadian.

5. Instruksi Kerja Tanda Keadaan Darurat

a. Ruang Lingkup

Ruang lingkup Instruksi Kerja Tanda Keadaan Darurat ini adalah

menjangkau ke seluruh area PT Pupuk Kujang Cikampek.

b. Definisi

1) Keadaan Darurat Tingkat I adalah keadaan darurat yang berpotensi

mengancam nyawa pekerja dan peralatan/harta benda (asset) yang

secara normal dapat diatasi oleh karyawan yang ada di suatu unit

pabrik dengan menggunakan prosedur yang telah dipersiapkan tanpa

adanya regu bantuan yang dikonsinyir.

2) Keadaan Darurat Tingkat II adalah suatu kecelakaan besar dimana

semua karyawan yang bertugas dibantu peralatan dan material yang

tersedia di lokasi tersebut, tidak lagi mampu mengendalikan keadaan

darurat tersebut, seperti kebakaran besar, ledakan dahsyat, bocoran B3

yang kuat, semburan minyak/gas dan lain-lain, yang mengancam jiwa

manusia, lingkungan dan aset perusahaan dengan dampak bahaya

pada karyawan/daerah/masyarakat sekitarnya. Bantuan tambahan yang

diperlukan masih berasal dari industri sekitar, pemerintah setempat,

dan masyarakat sekitarnya.

Page 63: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Keadaan Darurat Tingkat III adalah keadaan darurat berupa

malapetaka/bencana dahsyat dengan akibat lebih besar dibandingkan

dengan Keadaan Darurat Tingkat II serta memerlukan bantuan

pemerintah daerah dan koordinasi tingkat Nasional.

4) Evakuasi adalah proses meninggalkan tempat kerja/tempat

tinggal/lokasi kejadian ke tempat lain yang dianggap cukup aman

untuk menyelamatkan diri dari ancaman bahaya (seperti : peledakan,

bahaya kebakaran, kebocoran/menghamburnya bahan berbahaya,

pencemaran lingkungan, bencana gempa bumi dan lain-lain) melalui

jalan/pintu yang telah ditentukan untuk tujuan tersebut.

c. Ketentuan Umum

Kalau mendengar tanda keadaan darurat yang harus dilakukan adalah :

1) Seluruh karyawan yang terlibat dalam tim penanggulangan segera

menuju ke tempat kejadian untuk membantu penanggulangan.

2) Unit kerja yang tidak bergabung dalam tim penanggulangan harus

tetap siaga untuk menunggu instruksi.

3) Tindakan karyawan di lingkungan pabrik

a) Hentikan semua pekerjaan dan perhatikan instruksi atasan.

b) Matikan sumber api (rokok, kompor, dan lain-lain).

c) Matikan aliran listrik yang tidak berfungsi.

4) Tindakan karyawan non teknis

a) Hentikan semua kegiatan dan perhatikan instruksi atasan.

b) Amankan arsip-arsip.

Page 64: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Matikan semua peralatan listrik yang tidak berfungsi.

d) Matikan sumber api (rokok, kompor, dan lain-lain).

e) Bila ada instruksi meninggalkan gedung jangan menggunakan lift.

5) Tindakan penghuni perumahan

a) Hentikan semua kegiatan rumah tangga.

b) Siap-siap untuk evakuasi.

c) Persiapkan peralatan yang sangat penting.

d) Matikan sumber api.

e) Tetap tinggal, tunggu instruksi lebih lanjut.

f) Tetap tenang jangan panik.

g) Instruksi evakuasi oleh Biro Komunikasi dan Biro Pengamanan

melalui pengeras suara/mobil patroli.

c. Tanggung Jawab

Kepala Biro Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup

d. Operasi

Petugas Shift Bagian KPK yang ditugaskan stand by di fire station begitu

ada instruksi untuk membunyikan sirine tanda keadaan darurat, maka

segera memijit tombol sirine disesuaikan dengan tingkat keadaan darurat

yang diinstruksikan :

1) Tanda Keadaan Darurat Tingkat I dengan bunyi sirine, irama bunyi

naik turun periode 2x15 detik (nada naik 15 detik kemudian turun 15

detik, diulang sebanyak 2 kali), selang waktu 1 menit selama 5x.

Page 65: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Tanda Keadaan Darurat Tingkat II dengan bunyi sirine, irama bunyi

naik turun periode 6x15 detik (nada naik 15 detik kemudian turun 15

detik, diulang sebanyak 6 kali), selang waktu 1 menit selama 3x.

3) Tanda Keadaan Darurat Tingkat III dengan bunyi sirine, irama bunyi

naik turun tiap 15 detik, selang waktu tidak ada selama 15 menit.

4) Evakuasi : bunyi sirine dengan nada monoton selama 5 menit

5) Tanda aman dengan bunyi sirine, irama bunyi monoton, periode tidak

ada, selang waktu tidak ada, selama 60 detik.

e. Pengecualian

Tanda keadaan darurat selain sirine pabrik dibantu dengan pagging

system dan sirine mobil patroli untuk perumahan.

6. Instruksi Kerja Membunyikan Sirine

a. Tujuan

Instruksi kerja ini bertujuan untuk pengendalian dan penanganan keadaan

darurat serta menjamin kepastian tentang keadaan yang sesungguhnya.

b. Ruang Lingkup

Instruksi kerja ini digunakan untuk keadaan darurat seperti kebakaran,

peledakan, maupun kebocoran-kebocoran bahan-bahan kimia di kawasan

PT Pupuk Kujang Cikampek.

c. Definisi

1) Tanda emergency (bunyi sirine) adalah merupakan pemberitahuan

kepada karyawan yang berada di lingkungan perusahaan dan

sekitarnya atas terjadinya suatu keadaan darurat.

Page 66: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Tanda emergency (bunyi sirine) dibunyikan untuk menghindari

kebingungan dan kesimpangsiuran yang tidak perlu sehingga operasi

penanggulangan dapat dilaksanakan dengan cepat dan baik.

3) Tanda emergency (bunyi sirine) dibunyikan sebagai alat komunikasi

dan informasi awal yang akan ditindak lanjuti dengan

penanggulangan, pertolongan dan penyelamatan serta pengamanan.

d. Ketentuan Umum

1) Tingkat Keadaan Darurat dikategorikan menjadi 3 (tiga) tingkat :

a) Keadaan Darurat Tingkat I, misalnya :

(1) 1 (satu) unit perumahan terbakar

(2) 1 (satu) ruang kantor terbakar

(3) Kebakaran di salah satu area saja, misalnya pabrik ammonia.

b) Keadaan Darurat Tingkat II, misalnya :

(1) Kebakaran 1 (satu) lantai Gedung Pusat Administrasi

(2) Listrik mati total (black out)

(3) Kebakaran 1 (satu) lokasi/ bangunan di Gedung Perbengkelan

(4) Kebakaran di pabrik cukup besar yang tidak merusak peralatan

pabrik

(5) Kebocoran gas berbahaya yang memenuhi areal pabrik.

c) Keadaan Darurat Tingkat III, misalnya :

(1) Tangki ammonia bocor/pecah

(2) Ledakan yang menghancurkan semua atau sebagian pabrik

Page 67: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3) Kebocoran/ledakan bagian tertentu yang bisa mengakibatkan

malapetakabagi masyarakat luas.

(4) Bencana alam besar yang merusak peralatan pabrik.

(5) Kebocoran gas B3 dampai menjalar keluar pabrik.

e. Tanggung Jawab

1) Manager Keselamatan dan Lingkungan Hidup

2) Manager Produksi 1A dan 1B

3) Kepala Seksi Penanggulangan dan Pencegahan

f. Operasi

1) Orang yang melihat adanya kejadian segera memberitahukan kepada

atasannya.

2) Atasannya yang bersangkutan melakukan pemeriksaan ke lokasi

kejadian.

3) Segera meminta bantuan ke KPK untuk melakukan tindakan

penanggulangan sirinepun dibunyikan sesuai dengan tingkatan

kejadian.

4) Tanda keadaan darurat, evakuasi dan keadaan aman diinformasikan

dengan bunyi sirine pabrik :

a) Keadaan Darurat Tingkat I : bunyi sirine naik turun dengan periode

2x15 detik, selang waktu 1 menit sebanyak 3x.

b) Keadaan Darurat Tingkat II : bunyi sirine naik turun dengan

periode 6x15 detik selang waktu 1 menit sebanyak 3x.

Page 68: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Keadaan Darurat Tingkat III : bunyi sirine naik turun dengan

periode tiap 15 detik selama 15 menit.

d) Evakuasi : bunyi sirine dengan nada monoton selama 5 menit.

e) Keadaan Aman : bunyi sirine dengan nada monoton selama 60

detik (1 detik).

g. Pengecualian

Tanda keadaan darurat untuk perumahan dan masyarakat sekitarnya

selain bunyi sirine pabrik, dibunyikan pula sirine kendaraan patrol dari

Biro Pengamanan.

h. Lampiran

Diagram bunyi sirine dalam keadaan darurat (lampiran 2)

7. Aktivitas dan Komponen Awal yang Dipersiapkan Menghadapi Keadaan

Darurat

a. Pembentukan Tim Tanggap Darurat (Emergency Response Team)

PT Pupuk Kujang dalam mempersiapkan keadaan darurat telah

membentuk Tim Inti sebagai persiapan menghadapi keadaan darurat,

yang kemudian dibagi menjadi beberapa tim. Tim tersebut antara lain

Tim Pemadam Kebakaran dan Tim Teknis yang terdiri dari Tim

Mekanik, Tim Perbengkelan, Tim Produksi, Tim Inspeksi, Tim P3K, dan

Tim Evakuasi dan Tim Keuangan. Adapun tugas dan tanggung jawab

tim-tim tersebut antara lain :

1) Tim Pemadam Kebakaran

2) Tim Teknis yang terdiri dari :

Page 69: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Tim Mekanik

b) Tim Perbengkelan

c) Tim Produksi

d) Tim Inspeksi

e) Tim P3K

f) Tim Evakuasi

g) Tim Keuangan

b. Fasilitas dan Sarana Penunjang dalam Keadaan Darurat

1) Penyediaan Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri merupakan suatu alat pelindung yang dipakai dari

kepala sampai ujung kaki, yang dibuat untuk melindungi diri dari

bahaya-bahaya kerja dan lingkungan kerja. PT Pupuk Kujang

menyediakan Alat Pelindung Diri (APD) yang disesuaikan dengan

keadaan darurat yang telah terjadi dan bahaya yang diidentifikasi.

Setiap karyawan PT Pupuk Kujang diberikan Alat Pelindung Diri

secara cuma-cuma dalam melaksanakan pekerjaannya. Adapun Alat

Pelindung Diri (APD) yang digunakan meliputi alat pelindung kepala,

alat pelindung mata, alat pelindung muka, alat pelindung

pendengaran, alat pelindung tangan, alat pelindung pernafasan,

pakaian pelindung, sepatu pelindung, alat pelindung tubuh dari

ketinggian seperti safety belt dan safety body hardness.

Page 70: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Fasilitas Pemadam Kebakaran

PT Pupuk Kujang menyediakan bermacam-macam sarana/fasilitas

pemadam kebakaran, antara lain :

a) APAR

APAR yang digunakan di PT Pupuk Kujang adalah jenis Dry

chemical (DC), Foam (busa), CO2, AF-31 dan AF-11E sebagai

pengganti halon. APAR ini disediakan di setiap ruangan. Jumlah

APAR yang masih aktif di PT Pupuk Kujng sebanyak 443 buah.

Pemasangan APAR yaitu tinggi dari lantai kurang lebih 120 cm

dan jarak pemasangan antara APAR yang satu dengan yang lain

tidak kurang dari 15 meter. Pemeriksaan APAR dilakukan secara

visual setiap satu bulan sekali dan bongkar setiap satu tahun sekali

oleh Bagian Maintenance KPK. Pada setiap jenis APAR terdapat

tulisan jenis APAR dan juga tanggal pemeriksaan atau pengecekan

yang terlampir dalam bentuk tag.

b) Sprinkler System

Di PT Pupuk Kujang sarana pemadam sistem sprinkler

ditempatkan khusus di sekeliling ammonia storage tank (tangki

penyimpanan amonia) dan digunakan apabila terjadi kebocoran

amonia. Sistem kerjanya adalah dengan membuka valve pengaman,

air akan menyelimuti seluruh bagian tangki amonia. Pemeriksaan

terhadap sprinkler system dilakukan setiap satu bulan sekali oleh

Bagian Maintenance KPK.

Page 71: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c) Fire Hydrant, Hose Box dan Fire Hose

Hydrant dan perlengkapannya disediakan di setiap unit tempat

kerja. Pemeriksaan terhadap sarana fire hydrant, hose box dan fire

hose dilakukan setiap satu bulan sekali. Pemeriksaan fire hydrant

meliputi pemeriksaan cat, monitor, poster, valve, dan caps serta

lamanya flushing. Sedangkan untuk pemeriksaan hose box dan fire

hose meliputi fire hose, nozzle, y piece dan kunci-kunci selang.

3) Sarana Komunikasi

Komunikasi memegang peranan penting mendukung keberhasilan

sistem tanggap darurat. Komunikasi dapat dikelompokkan atas

komunikasi internal dan komunikasi eksternal. Sarana komunikasi

yang disediakan di PT Pupuk Kujang telah cukup memadai.

Komunikasi internal harus dirancang mulai dari deteksi keadaan

darurat sampai ke penanggulangannya. Komunikasi eksternal dengan

pemerintah daerah atau masyarakat sekitar kegiatan organisasi untuk

mencegah kepanikan atau jatuhnya korban yang tidak diinginkan. PT

Pupuk Kujang menerapkan komunikasi satu arah dan dua arah.

Komunikasi satu arah seperti pagging system, sedangkan komunikasi

dua arah seperti telepon dan handy talky

a) Pagging System

Pagging System berfungsi untuk pengeras suara dalam pembacaan

pesan-pesan keselamatan kerja yang dilakukan 2x sehari, informasi

Page 72: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

penting, serta menginformasikan kejadian keadaan darurat ke

seluruh unit kerja untuk mempermudah proses evakuasi.

b) Telepon

Telepon internal pabrik telah didistribusikan ke setiap bagian.

Khusus nomor-nomor emergency telah ditempel atau dipasang di

setiap seksi atau unit kerja. Hal ini dimaksudkan untuk

mempermudah tenaga kerja jika sewaktu-waktu menemukan

keadaan darurat, karena nomor telepon keadaan darurat telah

terpasang di setiap unit kerja. Adapun nomor-nomor keadaan

darurat antara lain :

(1) Kebakaran : 3000

(2) Poliklinik : 2222

(3) Keamanan : 2121

(4) Shift Supt : 2333

c) Handy Talky

Handy Talky yang digunakan di PT Pupuk Kujang selain untuk

komunikasi dalam menangani pekerjaan lapangan, juga bisa

digunakan pada saat terjadi keadaan darurat.

4) Nomor Telepon Ekstern untuk Keadaan Darurat

Meliputi nomor telepon Rumah Sakit (Ambulance), Kantor Polisi, dan

Pemadam Kebakaran setempat, Pemda.

Page 73: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5) Kotak P3K

Kotak obat P3K disediakan di setiap unit-unit kerja sesuai kebutuhan.

Pemeriksaan kotak obat ini dilakukan secara berkala oleh Bagian

Keselamatan dan Pemadam Kebakaran setiap satu bulan sekali.

Pemeriksaan meliputi kondisi kotak, obat-obatan dan peralatan yang

tersedia di kotak P3K. Obat-obatan dan peralatan yang tersedia di

kotak obat P3K antara lain: kapas, tensoplast, plester, boor water,

betadine, kassa steril, perban gulung, salep luka bakar, gelas mata,

form bukti pemakaian, dan form permintaan pengisian.

6) Kendaraan Pemadam dan Evakuasi

Kendaraan Pemadam dan Evakuasi yang dimiliki bagian KPK

meliputi :

a) Empat unit mobil pemadam kebakaran yaitu :

(1) Tiga unit fire truck antara lain :

(a) Fire Truck Foam Unit/ FT 22/ TR 27

(b) Fire Truck HINO/ FT 66/ TR 28

(c) Fire Truck FUSO/ FT 44/ TR 26

(2) Satu unit Fire Jeep/ FJ 11

b) Satu unit mobil Ambulance Emergency/ AE 55.

Pemeriksaan terhadap kendaraan emergency ini dilakukan 3x

dalam sehari, meliputi kondisi mesin, portable pump, kondisi

perlengkapan peralatan penanggulangan, dan level air dalam

tangki.

Page 74: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7) Peta Evakuasi

Peta evakuasi adalah peta yang dibuat oleh Bagian KPK guna

menunjukkan arah atau rute yang harus dilalui apabila terjadi keadaan

darurat. Peta ini ditempatkan diseluruh unit kerja dan disosialisasikan

kepada seluruh karyawan.

8) Pintu darurat/tangga darurat

Tangga darurat sudah dirancang dengan baik untuk mengantisipasi

jika terjadi keadaan darurat. Untuk pintu darurat tidak dirancang

secara khusus, akan tetapi menggunakan pintu keluar masuk yang ada

di tiap-tiap ruangan yang ditandai dengan papan berwarna hijau yang

bertuliskan kata exit .

9) Detector dan Sistem Tanda Kebakaran

Setiap bangunan atau gedung di PT Pupuk Kujang telah memakai

sistem alarm kebakaran. Untuk yang di dalam ruangan digunakan bel,

dimana apabila terjadi kebakaran (heat/panas atau smoke/asap) akan

terdeteksi oleh heat detector dan smoke detector yang terkoneksi ke

fire alarm system. Penempatan fire alarm system terdapat di 11 titik

yaitu :

a. Gedung Pusat Administrasi (GPA)

b. Bidding Center

c. Construction Office (kantor lama � PPSDM)

d. Gudang 01

e. Gudang 02

Page 75: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

f. Gudang 06

g. Kantor PPM

h. Maintenance Office

i. Main Laboratorium

j. Office Kujang 1B

k. NPK

Sedangkan untuk sistem tanda keadaan darurat yaitu menggunakan

sirine dibunyikan apabila terjadi keadaan darurat baik di area pabrik

maupun di luar pabrik. Sirine keadaan darurat dibunyikan sesuai

dengan tingkat keadaan darurat itu sendiri yang dioperasikan oleh

Bagian KPK.

10) Poster dan Tanda Peringatan

Poster dan tanda peringatan mengenai keselamatan dan kesehatan

kerja diletakkan diseluruh area pabrik, terutama di tempat-tempat yang

mudah terlihat oleh tenaga kerja serta dibuat sedemikian rupa agar

terlihat menarik perhatian. Poster dan tanda peringatan ini dibuat dan

dipasang oleh Bagian Keselamatan dan Pemadam Kebakaran sebagai

pemberitahuan, pengarahan, perhatian dan larangan bagi setiap orang

guna mencegah terjadinya kecelakaan.

11) Sarana Keadaan Darurat

Sarana keadaan darurat di PT Pupuk Kujang diantaranya :

Page 76: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

a) Safety shower dan Eye wash fountain

Sarana ini digunakan untuk mencuci mata atau anggota badan

lainnya sebagai pertolongan pertama bagi karyawan bila terkena

cairan/bahan kimia berbahaya. Pemeriksaan sarana ini dilakukan

setiap empat bulan sekali yang meliputi pemeriksaan nozzle, valve,

tabir dan rantai.

b) Petunjuk arah angin (wind direction)

Adalah sarana atau alat penunjuk arah angin yang digunakan untuk

mengetahui arah angin jika terjadi keadaan darurat baik kebakaran

maupun kebocoran gas yang berbahaya agar dapat menyelamatkan

diri dengan berlari berlawanan arah angin.

c) Gardu Darurat

Gardu darurat adalah tempat yang disediakan untuk berlindung

sementara bagi karyawan dan orang lain yang berada di

area/lingkungan pabrik pada saat terjadi keadaan darurat berupa

bocoran gas, untuk mempermudah pelaksanaan evakuasi

penyelamatan.

Gardu darurat ini berisi enam buah botol O2 bertekanan, telepon,

poster petunjuk yang harus dilakukan, lampu penerangan,

regulator/kunci valve botol dan terdapat lubang pembuangan udara.

Gardu darurat ini dapat menampung sekitar 12 orang. Pemeriksaan

gardu darurat dilakukan setiap empat bulan sekali.

Page 77: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d) Sliding Chute

Sliding chute merupakan alat peluncur yang digunakan pada saat

terjadi keadaan darurat, dan biasanya alat ini dipakai untuk gedung-

gedung bertingkat. Sliding chute terdiri dari kain panjang yang

dirancang khusus, seutas tali tambang dan katrol. Di PT Pupuk

Kujang telah ditempatkan 4 buah sliding chute, tepatnya di Gedung

Pusat Administrasi (GPA) yang diperiksa setiap tiga bulan sekali.

e) Assembly point

Assembly point adalah tempat berkumpul sementara di luar area

pabrik yang diperuntukkan bagi karyawan yang tidak terlibat

langsung dalam penanggulangan keadaan darurat yang dianggap

aman dari bencana dan diberi tanda/bendera bertuliskan assembly

point. Di area pabrik PT Pupuk Kujang terdapat empat tempat yang

dijadikan sebagai assembly point, yaitu di dekat pintu 01 utara,

pintu 01 selatan, sebelah barat gedung construction office baru dan

helipad.

f) Tandu

Digunakan untuk mengangkat korban yang sudah tidak bisa

berjalan sendiri. Misalnya pingsan, patah tulang.

g) Kotak Keselamatan Kerja/Lemari Safety Equipment

Kotak keselamatan kerja berisi alat-alat yang digunakan untuk

membantu melaksanakan pekerjaan. Kotak ini diletakkan di ruang

kontrol, kotak tersebut berisi :

Page 78: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(1) Alat pelindung mata

(2) Alat pelindung pernafasan

(3) Alat pelindung muka

(4) Sarung tangan

(5) Safety belt

(6) Fire blanket

c. Pelatihan

1) Pelatihan Tim Inti Tanggap Darurat

Pelatihan Tim Inti Tanggap Darurat diberikan oleh Bagian KPK.

Pelatihan ini diberikan kepada seluruh karyawan sesuai dengan

kebutuhan pelatihan yang ada. Penjadwalan diatur oleh Bagian KPK,

Biro SDM dan Biro PPSDM. Pelatihan-pelatihan yang diadakan

diantaranya: pelatihan fire fighting, breathing apparatus, pelatihan

P3K, pelatihan rescue dan pelatihan tanggap darurat selain itu juga

ada perlombaan hose drill contest.

a) Pelatihan fire fighting

Pelatihan fire fighting merupakan pelatihan pemadam kebakaran

yang wajib diikuti oleh karyawan PT Pupuk Kujang. Adapun

tujuan diadakannya pelatihan ini adalah untuk melatih keterampilan

dan ketangkasan karyawan dalam mengoperasikan alat pemadam

kebakaran serta dapat melakukan tindakan awal untuk

memadamkan api apabila terjadi kebakaran. Pelatihan ini

dilaksanakan di fire ground PT Pupuk Kujang. Adapun pelatihan

Page 79: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

fire fighting yang dilakukan antara lain menggulung dan menggelar

selang, memadamkan api dengan cara tradisional yaitu dengan

karung basah, pemadaman api dengan peralatan modern yaitu

dengan APAR CO2, APAR jenis Dry Chemical (DC), APAR jenis

foam (busa), dan pemadaman beregu. Pelatihan fire fighting

dilaksanakan 6 angkatan dalam setahun.

b) Pelatihan SCBA (Self Contained Breathing Apparatus)

SCBA merupakan alat bantu pernafasan yang berdiri sendiri yang

digunakan untuk melindungi pernafasan dengan menggunakan

supply udara cadangan. Alat ini terdiri dari full mask, frame

(penggendong) dan tabung udara. SCBA digunakan terutama untuk

penanganan terhadap kebocoran atau tumpahan bahan-bahan kimia

berbahaya dan beracun. Selain itu juga digunakan bagi para pekerja

yang bekerja di ruang tertutup atau ruang yang penuh asap serta

uap bahan kimia.

Pelatihan SCBA diselenggarakan enam angkatan dalam setahun

dan pelaksanaannya di fire ground PT Pupuk Kujang. Seperti

halnya pelatihan fire fighting, pelatihan SCBA diikuti oleh

perwakilan dari tiap-tiap unit kerja di PT Pupuk Kujang. Tujuan

diselenggarakannya pelatihan ini adalah untuk melatih

keterampilan karyawan dalam mengoperasikan atau menggunakan

breathing apparatus sehingga apabila terjadi keadaan darurat,

karyawan dapat cepat dan tanggap dalam membantu atau menolong

Page 80: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

karyawan lain yang menjadi korban dan terjebak pada lokasi

kejadian kecelakaan.

Pelatihan ini dilakukan dengan cara beregu, tahapan pelatihan ini

yaitu satu tim memasuki ruangan gelap untuk menyelamatkan

korban, kemudian setelah keluar dari ruang gelap tim memasuki

gorong-gorong dan yang terakhir masuk ke dalam kolam.

c) Pelatihan Rescue

Pelatihan rescue merupakan pelatihan yang diselenggarakan

dengan tujuan untuk melatih karyawan dalam menyelamatkan diri

apabila terjadi keadaan darurat di gedung bertingkat.

d) Pelatihan Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan (P3K)

Tujuan diselenggarakannya pelatihan ini adalah agar karyawan

dapat terampil dalam melakukan tindakan pertolongan pertama

pada kecelakaan apabila sewaktu-waktu terjadi kecelakaan.

Pelatihan ini dilaksanakan minimal dua kali dalam setahun.

e) Latihan Emergency Response

Program pelatihan ini diselenggarakan oleh PT Pupuk Kujang

sebagai usaha untuk melatih keterampilan karyawan dalam

menyelamatkan diri serta dapat menolong karyawan lain bila

terjadi keadaan darurat.

Latihan penanggulangan keadaan darurat dilaksanakan di salah satu

unit perusahaan PT Pupuk Kujang. Latihan ini khusus ditujukan

untuk karyawan yang berada di unit tempat kejadian terjadinya

Page 81: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

keadaan darurat, namun keseluruhan tenaga kerja PT Pupuk

Kujang juga dituntut kewaspadaannya. Untuk pelaksanaan

emergency response ini karyawan yang terkait tidak diberitahukan

waktu pelaksanaannya, terkecuali panitia yang

menyelenggarakannya. Hal ini dikarenakan agar pelaksanaannya

dapat berjalan dengan baik dan dapat mengetahui sejauh mana

kesiapan tenaga kerja dalam menanggulangi apabila perusahaan

benar-benar mengalami keadaan darurat.

f) Hose Drill Contest

Hose Drill Contest merupakan sebuah perlombaan untuk

melatih respon keadaan darurat yang dilakukan oleh PT Pupuk

Kujang setiap satu tahun sekali. Perlombaan ini dilakukan di fire

ground yang dipandu oleh Bagian KPK dan diikuti oleh perwakilan

tiap unit kerja PT Pupuk Kujang dan perusahaan patungan.

Perlombaan ini dilakukan untuk mengetahui berapa lama waktu

yang diperlukan oleh sebuah tim mengatasi keadaan darurat

kebakaran selain itu dalam perlombaan ini juga melatih kerjasama

yang baik dalam sebuah tim untuk menanggulangi keadaan darurat.

2) Simulasi dan Praktek Evakuasi

PT Pupuk Kujang telah melaksanakan simulasi kejadian darurat yang

dikombinasikan dengan praktek evakuasi saat terjadi keadaan darurat

(emergency). Simulasi dan praktek evakuasi ini dilakukan setiap satu

Page 82: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

tahun sekali sesuai dengan situasi dan kondisi pabrik. Untuk evakuasi

menggunakan bus evakuasi, truck dan kendaraan pick up evakuasi.

Simulasi yang pernah dilakukan antara lain :

a) Keadaan darurat di area Synloop Pabrik Amonia Kujang 1B,

terjadinya kebakaran yang ditimbulkan dari pecahnya salah satu

coil 102-B.

b) Keadaan darurat tingkat II di GPA, terjadi kebakaran di Lt. IV yang

menyebar ke Lt. III dan V.

c) Keadaan darurat di sekitar Ammonia Storage Tank 2101-F, terjadi

ledakan di sekitar Ammonia Storage Tank 2101-F yang

mengakibatkan dinding tangki robek sehingga ammonia bocor.

d. Penentuan Area Evakuasi

Bila terjadi keadaan darurat, seluruh karyawan akan dievakuasikan ke

tempat aman sementara misalnya di assembly point.

e. Kesiagaan Tim Tanggap Darurat

Tim Tanggap Darurat harus selalu siap siaga dan wajib segera datang ke

lokasi kejadian apabila dihubungi saat terjadi keadaan darurat.

f. Sistem Pelaporan

Prosedur pelaporan keadaan darurat di PT Pupuk Kujang yaitu bagi

karyawan yang pertama kali menemukan adanya kondisi bahaya (baik

kecil maupun besar) maka diwajibkan untuk segera melapor ke Bagian

KPK. Kemudian Bagian KPK akan memberitahukan ke unit-unit kerja

lainnya dan akan mengirim Tim Pemadam Kebakaran, Tim Evakuasi,

Page 83: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tim P3K dan tenaga bantuan lain, kemudian Pimpinan Keadaan Darurat

akan menginstruksikan langsung pada Tim Penanggulangan Keadaan

Darurat agar segera menanggulangi keadaan tersebut.

g. Sistem Pemberitahuan Masyarakat

Sistem pemberitahuaan masyarakat apabila terjadi keadaan darurat dapat

dilakukan dengan berbagai cara antara lain dengan dikomunikasikan

melalui Biro Komunikasi ke masyarakat, diumumkan di masjid-masjid

dan door to door ke masyarakat.

8. Instruksi Kerja Pemberitahuan dan Pelaksanaan Evakuasi

a. Ruang Lingkup

1) Instruksi Kerja ini memberitahukan karyawan, penghuni perumahan

dan masyarakat sekitar tentang pelaksanaan evakuasi.

2) Instruksi Kerja ini hanya mencakup pelaksanaan

penyelamatan/evakuasi karyawan dari tempat bencana/kejadian ke

tempat transisi.

b. Definisi

1) Evakuasi adalah pergi meninggalkan tempat kerja atau tempat tinggal

ke tempat lain yang dianggap cukup aman untuk menyelamatkan diri

dari ancaman bahaya kebakaran, ledakan, kebocoran/ menghamburnya

bahan bahaya dan pencemaran lingkungan melalui jalan/ pintu yang

ditentukan untuk tujuan tersebut.

2) Daerah aman ialah daerah yang tersedia tenaga dan peralatan medis

serta dari bahaya.

Page 84: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3) Daerah transisi ialah daerah aman dari bencana langsung, tetapi tidak

cukup tersedia alat-alat dan tenaga untuk melaksanakan perawatan

terhadap korban.

4) Daerah bahaya ialah daerah langsung yang terkena bahaya.

c. Ketentuan Umum

1) Pelaksanaan evakuasi harus memperhatikan arah angin dan arah

bahaya.

2) Evakuasi harus dilakukan arah menyilang atau berlawanan arah

angin/bahaya.

d. Tanggung Jawab

Kepala Biro Keselamatan Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup

e. Operasi

Komandan dengan Regu Penanggulangan Bagian KPK begitu mendapat

informasi evakuasi dari PKD, maka :

1) Komandan Penanggulangan segera menghubungi petugas yang

standby di fire station untuk membunyikan sirine pabrik tanda

evakuasi selama 5 (lima) menit dengan nada monoton.

2) Komandan Penanggulangan setelah menginstruksikan pembunyian

sirine, juga memberikan lewat pagging mengenai tindakan-tindakan

pelaksanaan evakuasi :

a) Segera mematikan sumber api, misalnya: rokok, api las, gerinda

burner, mesin-mesin dan sebagainya.

Page 85: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Semua kendaraan harus menepi, kecuali kendaraan emergency atau

kendaraan untuk tujuan evakuasi.

c) Memberitahukan agar yang dievakuasi tidak panik dan agar

berjalan menurut jalur jalan/pintu yang telah ditentukan untuk

evakuasi.

3) Regu Penanggulangan yang ditugaskan sebagai Tim Penyelamat

Karyawan yang bekerja sama dengan Group Bantuan Pengamanan

melakukan :

a) Bimbing semua karyawan yang dievakuasi secara benar.

b) Group Penanggulangan mengevakuasi hanya sampai daerah

transisi, selanjutnya serahkan ke petugas yang ada di Posko.

c) Setelah mengevakuasi, Group Penanggulangan segera kembali ke

tempat kejadian untuk membantu penanggulangan.

f. Pengecualian

1) Komandan Penanggulangan berhak memerintahkan

karyawan/anggota-anggota lain untuk meninggalkan daerah darurat,

walaupun belum ada instruksi evakuasi dari PKD.

2) Untuk mengevakuasi warga perumahan dan masyarakat sekitar, selain

petugas dari Tim Evakuasi PT Pupuk Kujang juga dibantu oleh aparat

pemerintah setempat.

9. Instruksi Kerja Jalur Evakuasi

a. Tujuan

1) Meminimkan akibat yang timbul dari keadaan darurat

Page 86: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2) Menghindari kebingungan dan kesimpang siuran yang tidak perlu,

sehingga operasi penanggulangan dapat dilaksanakan dengan cepat

dan lancar

b. Ruang lingkup

Instruksi kerja ini mencakup seluruh aktifitas keadaan Darurat yang

terjadi di area PT Pupuk Kujang.

c. Definisi

1) Evakuasi adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk meninggalkan

tempat kerja atau tempat tinggal ke tempat lain yang dianggap cukup

aman untuk menyelamatkan diri dari ancaman bahaya, melalui jalan

atau pintu yang telah ditentukan untuk tujuan tersebut dan

memperhatikan arah angin.

2) Bila dengan suatu pertimbangan tidak mungkin bahaya tersebut diatasi

dengan sumber daya yang ada dan akan dapat menimbulkan akibat

buruk terhadap karyawan, keluarga karyawan, perusahaan maupun

lingkungannya, maka Pimpinan Keadaan Darurat (PKD) di Posko

akan menyatakan perlunya Evakuasi

3) Penentuan evakuasi didasarkan atas akibat buruk terhadap

keselamatan manusia yang mungkin terjadi, adapun luasnya

tergantung pada jumlah bahan atau situasi yang membahayakan.

Page 87: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Ketentuan Umum

1) Pemberitahuan Evakuasi

a) Untuk karyawan di Pabrik/Kantor, dengan nada monoton selama 5

(lima) menit.

b) Untuk keluarga Karyawan di Perumahan Kalihurip dan masyarakat

sekitar, selain mendengar suara sirine pabrik juga ditambah sirine

kendaraan Patroli dari Biro Pengamanan.

2) PKD atau wakil PKD beserta Stafnya dan dibantu Satuan Pengamanan

memimpin pelakasanaan evakuasi, baik di pabrik, perumahan

Kalihurip maupun masyarakat sekitar.

3) Setelah mendengar tanda-tanda evakuasi:

a) Segera hentikan segala aktifitas terutama aktifitas yang

menggunakan atau mengeluarkan api/bunga api.

b) Semua kendaraan harus menepi dan mesin dimatikan, kecuali

kendaraan Emergency atau untuk tujuan Evakuasi.

c) Berjalan menurut jalan, pintu yang telah ditentukan untuk tujuan

evakuasi.

d) Setelah mencapai tempat yang telah ditentukan hubungi Posko

untuk mendapat bantuan transportasi.

e. Tanggung Jawab dan Prosedur

1) Pimpinan Keadaan Darurat

a) Memimpin seluruh kegiatan, memberi keputusan dan kebijaksanaan.

Page 88: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Mengawasi pemberi bantuan/keamanan yang ditugaskan kepada Staf

teknis penanggulangan.

c) Mempertanggungjawabkan operasi penanggulangan kepada Direksi.

d) Meminta bantuan keluar bila diperlukan.

f. Pengecualian

Selama Pejabat Pimpinan Keadaan Darurat (PKD) belum tiba di Posko,

maka Shift Superitendent/Superitendent Pasga/Ka.Biro Pengamanan

bertugas sebagai pejabat PKD.

10. Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat

a. Tujuan

Prosedur ini ditetapkan dan dipelihara untuk meminimalkan akibat yang

timbul dari kejadian darurat dengan sasaran sebagai berikut :

1) Mencegah timbulnya korban jiwa manusia

2) Meminimalkan kerusakan pada aset-aset perusahaan

3) Memungkinkan agar pabrik dapat beroperasi kembali dalam waktu

sesegera mungkin

4) Maminimalkan dampak yang lebih luas terhadap lingkungan

5) Menghindari kesimpangsiuran yang tidak perlu, sehingga proses

penanggulangan dapat dilakukan dengan cepat dan efektif.

b. Ruang Lingkup

Prosedur ini mencakup seluruh sistem penanggulangan keadaan darurat

di seluruh area PT Pupuk Kujang pada jam kerja reguler, shift, jam

istirahat, maupun pada hari libur.

Page 89: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penanggulangan yang dimaksud mencakup :

1) Penanggulangan kebakaran dan peledakan

2) Penanggulangan akibat kebocoran dan pencemaran bahan kimia

3) Penanggulangan korban (P3K)

4) Penanganan unjuk rasa terhadap kondisi lingkungan

5) Mengkoordinir evakuasi dari ancaman peledakan, bahaya kebakaran,

kebocoran bahan berbahaya dan bencana gempa bumi

6) Penanganan unjuk rasa atas kebijakan perusahaan

7) Penanganan huru-hara/kerusuhan.

c. Ketentuan Umum

1) PKD (Pimpinan Keadaan Darurat) adalah petugas yang ditunjuk

sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam prosedur ini.

2) Staff Teknis adalah seluruh pejabat tinggi atau rendah sesuai

fungsinya dalam organisasi resmi PT Pupuk Kujang.

3) Daerah aman adalah daerah yang tersedia tenaga, peralatan dan bebas

dari bahaya.

4) Daerah transisi adalah daerah aman dari bencana langsung tapi tidak

cukup tersedia alat-alat dan tenaga untuk melaksanakan perawatan

terhadap korban.

5) Daerah bahaya adalah daerah langsung yang terkena bahaya.

6) Tempat Aman Mutlak adalah tempat yang mutlak bebas dari pengaruh

bencana dan digunakan sebagai tempat berkumpul orang-orang yang

dievakuasi.

Page 90: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7) Pos Komando

(a) Pos Komando adalah tempat/pusat untuk mengendalikan operasi

penanggulangan, dimana pos komando ini harus ditentukan

menurut pertimbangan keamanan dan mempunyai sarana-sarana

komunikasi serta tempat parkir.

(b) Pos Komando adalah tempat terdekat dengan lokasi kejadian dan

langsung dapat mengendalikan operasi penanggulangan serta

tempat berkumpulnya Pimpinan Keadaan Darurat (PKD), Wakil

PKD, Staff Teknis Penanggulangan (STP), Ketua Bidang

Operasional dan Ketua Pendukung Operasional.

8) Pos Emergency

(a) Pos Emergency adalah tempat terdekat dengan lokasi kejadian yang

dianggap aman dan langsung dapat melihat usaha-usaha

penanggulangan

(b) Pos Emergency adalah tempat berkumpulnya Ketua Regu

Penanggulangan dan Rescue, Ketua Regu Pemantau Lingkungan,

Ketua Regu Pemeliharaan, Ketua Regu Evakuasi, Ketua Regu

Pengamanan, Ketua Regu Medis dan P3K, Pembantu Umum.

9) Evakuasi adalah proses meninggalkan tempat kerja/tempat

tinggal/lokasi kejadian ke tempat lain yang dianggap cukup aman

untuk menyelamatkan diri dari ancaman bahaya (seperti: peledakan,

bahaya kebakaran, kebocoran/menghamburnya bahan berbahaya,

Page 91: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pencemaran lingkungan, bencana gempa bumi dan lain-lain) melalui

jalan/pintu yang telah ditentukan untuk tujuan tersebut.

10) Assembly point adalah tempat berkumpul sementara bagi karyawan

yang tidak terlibat langsung dalam penanggulangan darurat yang

dianggap aman dari bencana dan diberi tanda/bendera bertulis

assembly point.

11) Karyawan PT Pupuk Kujang berhak dan wajib melaporkan adanya

kejadian atau peristiwa yang menimbulkan keadaan darurat kepada

atasannya dan atau pimpinan unit setempat serta ke Bagian KPK.

12) Sistem komunikasi dan pemberitahuan selanjutnya dilakukan oleh

pimpinan unit kerja setempat kepada operator telepon, Shift

Superintendent, Ka. Biro KLH, Ka. Bagian KPK dan Ka. Bagian

Ekologi, serta selanjutnya operator telepon memberitahukan kepada

semua pejabat di Divisi/Biro serta Bagian/Dinas terkait dengan

pagging system maupun telepon.

13) Setelah mengetahui adanya keadaan darurat :

(a) Semua pejabat, Ka. Kompartemen, Staff Umum dan Pejabat

setingkat yang terlibat langsung dalam penanggulangan, segera

menuju ke Pos Komando.

(b) Ka. Kompartemen, Staff Umum dan Pejabat setingkat yang tidak

terlibat langsung dalam penanggulangan, segera menuju ke

assembly point.

Page 92: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(c) Karyawan yang tidak terlibat langsung dalam penanggulangan,

segera mengevakuasi diri ke assembly point.

14) Tanda keadaan darurat, evakuasi dan keadaan aman diinformasikan

dengan bunyi sirine pabrik :

(a) Keadaan Darurat Tingkat I : bunyi sirine naik turun

dengan periode 2x15 detik, selang waktu 1 menit sebanyak 3x.

(b) Keadaan Darurat Tingkat II : bunyi sirine naik turun dengan

periode 6x15 detik, selang waktu 1 menit sebanyak 3x.

(c) Keadaan Darurat Tingkat III : bunyi sirine naik turun dengan

periode tiap 15 detik selama 15 menit.

(d) Evakuasi : bunyi sirine dengan nada monoton selama

5 menit.

(e) Keadaan Aman : bunyi sirine dengan nada monoton selama

1 menit.

15) Penentuan/pengambilan keputusan keadaan darurat dilakukan oleh

pimpinan keadaan darurat (PKD) dan jika pejabat PKD tidak ada atau

belum datang ke lokasi, pada saat kejadian sudah mencapai tahap

keadaan darurat tingkat I, maka keputusan keadaan darurat dapat

ditetapkan minimal oleh dua pejabat berikut: Staff PKD, Shift

Superintendent, Komandan Regu Pengendalian, Komandan Regu

Penanggulangan dan Rescue, Komandan Regu Pemantau Lingkungan,

Komandan Regu Pemantau, Komandan Regu Pemeliharaan, Ketua

Bidang Operasional dan Ketua Bidang Inspeksi.

Page 93: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16) Shut Down Pabrik

(a) Dalam keadaan darurat dan adanya keterkaitan pabrik PKC dengan

Pabrik Perusahaan Patungan di sekitarnya, bila diperlukan maka

diadakan shut down pabrik yang telah ada.

(b) Ka. Divisi Produksi, masing-masing Ka. Dinas Produksi, Shift

Superintendent (Pabrik PKC maupun Pabrik Perusahaan Patungan)

bertugas di dalam pengamanan peralatan pabrik masing-masing

sesuai prosedur yang telah ada.

(c) Tindakan pengamanan diatas didasarkan pada situasi dan kondisi

serta tingkat keadaan darurat yang terjadi.

(d) PKD atau Direksi akan menginstruksikan hal tersebut pada pejabat

yang berwenang dalam kaitannya untuk tindak pengamanan pabrik-

pabrik tersebut.

(e) Setelah keadaan darurat selesai dan menurut pertimbangan teknis

dan lainnya memungkinkan atau setelah ada tindakan-tindakan

perbaikan, maka pabrik akan dilakukan start up kembali.

d. Tanggung Jawab dan Prosedur

1) Pimpinan Keadaan Darurat (PKD)

(a) Segera menuju ke Pos Komando.

(b) Memimpin seluruh kegiatan, memberi keputusan dan

kebijaksanaan.

(c) Mengawasi pemberian bantuan/keamanan yang ditugaskan kepada

Staff Teknis Penanggulangan.

Page 94: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(d) Mempertanggungjawabkan operasi penanggulangan kepada

Direksi.

(e) Meminta bantuan bila diperlukan, melalui Regu Komunikasi.

2) Staff Teknis Penanggulangan

Membantu PKD dalam Bidang Operasional dalam hal melakukan

pengendalian dan pengamanan operasional.

3) Bidang Operasional

(a) Regu Pengendalian Operasional (Bagian-bagian di Lingkungan

Divisi Produksi).

(1) Komandan Regu menuju ke Pos Komando.

(2) Mengambil langkah untuk pengendalian operasi pabrik yang

tidak terkena musibah dan menempatkan ke suatu keadaan yang

aman.

(3) Menginstruksikan operator untuk melakukan penyelamatan

manusia maupun dokumen-dokumen.

(4) Memberikan tenaga bantuan penanggulangan bila

diminta/diperlukan menurut permintaan PKD.

(b) Regu Penanggulangan dan Rescue

(1) Komandan Regu Penanggulangan dan rescue

i. Menerima laporan adanya suatu kejadian/peristiwa yang

menimbulkan keadaan darurat.

Page 95: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii. Memimpin operasi penanggulangan keadaan bencana

penyelamatan dan penyingkiran lokal (dalam pabrik)

karyawan dari daerah bahaya ke daerah transisi.

iii. Menentukan Pos Komando penanggulangan keadaan darurat

dan Pos Emergency.

iv. Memberikan laporan lapangan ke PKD.

(2) Regu Inti

Melakukan penanggulangan bencana dan penyelamatan seperti

penanggulangan kebakaran, penanggulangan kebocoran bahan

kimia, penanggulangan tumpahan bahan kimia, pertolongan

korban (P3K), mengevakuasi korban.

(3) Regu Bantuan (Personil Divisi Pemeliharaan, Laboratorium dan

Bagging yang ada di lapangan).

Bersama-sama Regu Inti melakukan penanggulangan bencana

melakukan penaggulangan bahaya, melakukan

penyelamatan/rescue, membantu Biro Kesehatan melakukan

P3K di Daerah Transisi.

(c) Regu Pemantau Lingkungan

(1) Melakukan pemeriksaan terhadap kemungkinan terjadinya

penyebarluasan pencemaran.

(2) Melakukan upaya untuk mencegah meluasnya pencemaran.

(3) Mengkoordinir sumber daya dan fasilitas yang ada untuk

menghadapi penyebarluasan pencemaran.

Page 96: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(4) Mempersiapkan laporan ke Depnaker/KLH bila diperlukan.

(d) Regu pemeliharaan

(1) Menjaga agar sarana komunikasi untuk keperluan hubungan

intern dan ekstern tetap berfungsi dengan baik.

(2) Menyiapkan atau merencanakan sistem komunikasi lain bila

yang ada tidak berfungsi.

(3) Mengamankan jaringan-jaringan yang dianggap dapat

memperluas sumber bahaya.

(4) Menyiapkan sumber-sumber tenaga listrik bila diperlukan dalam

rangka penanggulangan bahaya.

(5) Menyiapkan personil perbengkelan terutama yang berhubungan

dengan pengelasan, melakukan perbaikan-perbaikan instalasi

maupun mesin-mesin yang rusak.

(e) Pembantu Umum

(1) Bidang Operasional

(2) Membantu pengamanan operasional pabrik.

(3) Bidang Inspeksi

(4) Membantu Regu Pemeliharaan dalam pengamanan peralatan

pabrik.

(5) Bidang Konstruksi

(6) Menyiapkan personil alat-alat berat untuk menanggulangi

bahaya atau memindahkan alat-alat/barang-barang atau bahan-

bahan yang perlu diselamatkan.

Page 97: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4) Pendukung Operasional

a) Regu Evakuasi

(1) Pengurusan masalah ketenagakerjaan

(2) Dengan dibantu Biro Pengamanan dan anggota K-3

Representatif melakukan penyelamatan dan evakuasi personil.

b) Regu Pengamanan Lalu-lintas dan Operasional

(1) Komandan regu Pengamanan Lalu-lintas dan Operasional

(a) Memimpin pengamanan di lingkungan Perusahaan

(b) Membantu dan memberitahukan kepada pejabat-pejabat dan

masyarakat sekitarnya yang mungkin akan terkena bencana

dan diperlukan tindakan evakuasi.

(c) Mengendalikan Personil untuk penyelamatan dan

penyingkiran/evakuasi

(d) Mengendalikan situasi bila terjadi peristiwa unjuk rasa huru-

hara atau kerusuhan.

(e) Melakukan koordinasi dengan pihak berwajib untuk

pengamanan selanjutnya.

(2) Pengamanan Lalu-lintas

(a) Mengawasi dan membatasi kendaraan yang keluar masuk

daerah berbahaya.

(b) Mengendalikan dan membatasi massa yang melakukan unjuk

rasa atau huru-hara bila terjadi kerusuhan.

Page 98: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3) Pengamanan Operasional

(a) Melaksanakan instruksi-instruksi atasan

(b) Mengawasi lingkungan terhadap orang-orang yang tidak

berkepentingan

(c) Mengawasi dan mengendalikan massa yang berunjuk rasa

atau, melakukan huru-hara/kerusuhan.

(d) Berhubungan dengan pihak luar/Kepolisian sesuai dengan

instruksi pihak Komandan Pengamanan Lalu-lintas dan

Operasional.

c) Regu medis dan P3K

(1) Menyediakan ambulance, peralatan medis, obat-obatan dan

tenaga medis untuk merawat korban-korban yang terjadi baik

di area bahaya maupun di daerah transisi.

(2) Menghubungi Rumah Sakit bila diperlukan fasilitas bantuan.

d) Regu Komunikasi

(1) Melayani pihak luar atau instansi lain dalam hal pemberian

informasi.

(2) Membantu pelaksanaan evakuasi warga perumahan,

karyawan dan masyarakat sekitarnya.

(3) Memberikan penjelasan dan negosiasi kepada perwakilan

pengunjuk rasa, bila terjadi unjuk rasa.

(4) Membuat catatan kronologis terjadinya peristiwa unjuk rasa,

huru-hara atau kerusuhan.

Page 99: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e) Regu Keuangan

Menyiapkan dana dan pengadaan sarana yang diperlukan.

f) Regu sarana dan logistik

Menyediakan perbekalan, transportasi dan sarana evakuasi

lainnya yang diperlukan.

e. Pengecualian

1) Selama pejabat Pimpinan Keadaan Darurat (PKD) belum tiba di

tempat (Posko), maka Shift Superintendent/Superintendent

Pasga/Manager Pengamanan bertugas sebagai pejabat PKD

2) Penentuan Posko tidak mutlak, setiap saat bisa berubah.

11. Prosedur Rencana Pemulihan Setelah Keadaan Darurat

a. Tujuan

Prosedur ini ditetapkan, diterapkan dan dipelihara sebagai panduan

untuk pemulihan kembali sesegera mungkin peralatan utama pabrik

dan unit operasi lainnya yang mengalami kerusakan serta sumber daya

manusia/karyawan yang cidera atau trauma akibat dampak kejadian

keadaan darurat yang terkait dengan K3 maupun lingkungan setelah

penanggulangan keadaan darurat.

b. Ruang Lingkup

Prosedur ini berlaku pada lingkup pemulihan di area pabrik dan non

pabrik setelah penanggulangan keadaan darurat dilakukan secara

terintegrasi pada sistem ISO 9001:2000, SMK-3 dan ISO 14001:2004

untuk seluruh unit kerja dan karyawan PT Pupuk Kujang.

Page 100: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Ketentuan Umum

1) Upaya pemulihan terhadap dampak kejadian keadaan darurat, baik

skala besar maupun kecil, harus segera dilakukan dengan

mengerahkan seluruh sumber daya yang dimiliki PT Pupuk

Kujang.

2) Untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan yang dapat

mengakibatkan menambah kerugian, maka proses pemulihan harus

dilakukan setelah kondisi tempat kejadian dinyatakan aman dan

hasil penyelidikan terhadap insiden telah diketahui.

d. Tanggung Jawab dan Prosedur

1) Penanggung jawab terhadap pemulihan yang diakibatkan oleh

kejadian keadaan darurat kecil adalah Manager/Pimpinan unit kerja

tempat kejadian, sedangkan untuk skala besar

penanggungjawabnya adalah pejabat PT Pupuk Kujang sesuai

dengan Struktur Organisasi Keadaan Darurat.

2) Pemulihan terhadap dampak kejadian darurat meliputi :

a) Investigasi dan evaluasi terhadap :

(1) Kerusakan sarana fisik (peralatan pabrik, bangunan dan lain-

lain) penanganannya dilakukan oleh Divisi Pemeliharaan,

Divisi Produksi, Divisi Konstruksi, Biro Pengawasan Proses

dan Unit Kerja terkait lainnya.

(2) Karyawan yang terkena dampak kejadian keadaan darurat,

penanganannya dilakukan oleh Biro Kesehatan.

Page 101: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(3) Kerusakan lingkungan sekitar tempat kejadian,

penanganannya dilakukan oleh Biro K3LH/Bagian Ekologi

serta Unit Kerja lainnya.

b) Perencanaan perbaikan dan rekonstruksi sarana fisik yang rusak,

penanganannya dilakukan oleh tim yang ditunjuk berdasarkan

SK Direksi dan disesuaikan dengan kebutuhan dan lingkup

pekerjaan.

c) Rehabilitasi karyawan yang terkena dampak kejadian keadaan

darurat meliputi :

(1) Pengobatan secara medis dilakukan di bawah pengawasan

Dokter Rumah Sakit rujukan.

(2) Pengobatan secara psikologi/counceling akan dilakukan di

bawah pengawasan Biro Sumber Daya Manusia dan Biro

Kesehatan.

(3) Istirahat sementara karyawan (karena trauma) akan dilakukan

di bawah pengawasan Biro Sumber Daya Manusia dan Biro

Kesehatan.

3) Pimpinan penanggulangan keadaan darurat harus membuat laporan

kepada Manajemen/Direksi tentang usaha pemulihan yang telah

dilakukan.

B. Pembahasan

1. Organisasi dan Tanggung Jawab

Page 102: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Manajemen PT Pupuk Kujang menyadari bahwa industri yang

menggunakan bahan baku gas alam, air, udara, dan bahan pendukung

lainnya serta proses produksi yang berhubungan dengan bahan kimia

berpotensi sangat besar sewaktu-waktu dapat terjadi keadaan darurat seperti

kebakaran, kebocoran gas atau bahan kimia, dan bahkan peledakan dahsyat

yang dapat mengancam kesehatan, keamanan, kenyamanan dan keselamatan

jiwa tenaga kerja serta lingkungan sekitar perusahaan. Maka dari itu

dibentuklah suatu organisasi keadaan darurat dan evakuasi yang disusun

seefektif dan seefisien mungkin sebagai salah satu upaya/tindakan

pengendalian bahaya. Anggota organisasi ini berasal dari seluruh komponen

perusahaan, dan setiap anggota mempunyai tanggung jawab berbeda-beda

sesuai dengan jabatannya masing-masing seperti yang tercantum dalam

Struktur Organisasi Keadaan Darurat di PT Pupuk Kujang.

Pembentukan organisasi keadaan darurat tersebut sejalan dengan

pernyataan dalam Sertifikasi ISO 14001 yang menyatakan bahwa “salah

satu komponen utama yang harus dipersiapkan sebelum terjadi keadaan

darurat adalah Tim Respon Gawat Darurat (ERT)”. Selain itu dalam ISO

14001 juga menyatakan bahwa : “Organisasi harus membuat dan

memelihara prosedur untuk mengidentifikasi terjadinya kecelakaan dan

situasi darurat yang potensial dan menanggapinya, serta mencegah dan

mengurangi dampak lingkungan yang mungkin berkaitan dengannya”.

Sedangkan berdasarkan OHSAS 18001 elemen 4.8.10 tentang tanggap

darurat menyatakan bahwa : “Penanganan keadaan darurat dilakukan secara

Page 103: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

terorganisir dengan melibatkan berbagai fungsi dalam organisasi sesuai

dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing”.

2. Prosedur Keadaan Darurat

Penanganan keadaan darurat diseluruh area PT Pupuk Kujang telah

dibuat Prosedur Keadaan Darurat yang terdiri dari 3 prosedur yaitu:

Prosedur Kesiagaan Keadaan Darurat, Prosedur Penanggulangan Keadaan

Darurat, dan Prosedur Pemulihan Pasca Kejadian Keadaan Darurat serta

didukung dengan instruksi-instruksi kerja yang berkaitan dengan keadaan

darurat. Tanggung jawab setiap personil berbeda-beda, begitu pula

ketentuan-ketentuan umum di dalamnya. Penanganan keadaan darurat

dilakukan secara terorganisir dengan melibatkan berbagai fungsi dalam

organisasi sesuai dengan tugas dan tanggung jawab masing-masing.

Pengujian prosedur dilakukan secara berkala oleh Biro Keselamatan

Kesehatan Kerja dan Lingkungan Hidup (K3LH).

Penyusunan prosedur keadaan darurat di PT Pupuk Kujang telah sesuai

dengan Permenaker No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja Lampiran I poin :

3.3.8 Prosedur Menghadapi Keadaan Darurat atau Bencana yang berisi

“Perusahaan harus memiliki prosedur untuk menghadapi keadaan darurat

atau bencana, yang diuji secara berkala untuk mengetahui keandalan pada

saat kejadian yang sebenarnya”.

3.3.9 Prosedur Menghadapi Insiden

Page 104: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Untuk mengurangi pengaruh yang mungkin timbul akibat insiden,

perusahaan harus memilki prosedur yang meliputi :

a. Penyediaan fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan sesuai sampai

mendapatkan pertolongan medik.

b. Proses perawatan lanjutan.

3.3.10 Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat

Perusahaan harus membuat prosedur rencana pemulihan keadaan darurat

untuk secara cepat mengembalikan pada kondisi yang normal dan

membantu pemulihan tenaga kerja yang mengalami trauma.

Dan untuk pengujian prosedur keadaan darurat juga telah sesuai dengan

Permenaker No. Per-05/MEN/1996 Lampiran II poin 6. 7. 2 yang

menyatakan bahwa “Prosedur keadaan darurat diuji dan ditinjau secara rutin

oleh petugas yang berkompeten”.

Terkait dengan Permenaker No. Per-05/MEN/1996 tentang SMK3

Lampiran II poin 6.7.5 mengenai “Instruksi keadaan darurat dan hubungan

keadaan darurat diperlihatkan secara jelas/menyolok dan diketahui oleh

seluruh tenaga kerja perusahaan”. PT Pupuk Kujang telah melaksanakan hal

tersebut dengan baik yaitu dengan adanya Prosedur Integrasi dan Instruksi

Kerja. Sedangkan untuk poin 6. 7. 6 mengenai “Alat dan sistem tanda

bahaya keadaan darurat diperiksa, diuji dan dipelihara secara berkala”. PT

Pupuk Kujang telah melaksanakan hal tersebut dengan baik (mulai dari

pengadaan alat dan sistem tanda bahaya keadaan darurat, pengujian, sampai

pemeriksaan secara berkala). Pemeriksaan alat dan sistem tanda bahaya

Page 105: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

secara visual dilakukan setiap satu bulan sekali, sedangkan untuk pengujian

alat secara menyeluruh dilakukan setiap 3 (tiga) bulan sekali oleh bagian

Maintenance KPK.

3. Identifikasi dan Pengendalian Resiko Bahaya

Langkah-langkah pengendalian yang harus dilakukan antara lain :

a. Pengendalian risiko terhadap unit-unit yang berpotensi terjadi kebakaran.

Dilakukan pemasangan sarana pemadam kebakaran serta dilakukannya

pemeriksaan rutin terhadap sarana pemadam kebakaran tersebut.

b. Pengendalian risiko terhadap unit-unit yang berpotensi mudah terjadi

peledakan :

Dengan pemeriksaan/pengecekan unit-unit yang berpotensi terjadi

peledakan secara rutin oleh petugas lapangan.

c. Pengendalian risiko terhadap kebocoran gas/tumpahan bahan kimia

berbahaya yaitu :

Dengan dilakukannya pemeriksaan gas secara rutin dua kali sehari shift

sore dan shift malam, serta pemeriksaan gas khusus (extra check gas) bila

dirasa perlu.

Identifikasi sumber bahaya serta pengendalian resiko bahaya selain untuk

menghindari kecelakaan di tempat kerja yang dapat menimbulkan

kerugian bagi pihak perusahaan juga untuk memenuhi ketentuan yang

sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1970 BAB III tentang Syarat-

Syarat Keselamatan Kerja pasal 3 ayat (1) huruf :

(a) : mencegah dan mengurangi kecelakaan;

Page 106: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

(b) : mencegah, mengurangi dan memadamkan kebakaran;

(c) : mencegah dan mengurangi bahaya peledakan;

(h) : mencegah dan mengendalikan timbulnya penyakit akibat kerja baik

fisik maupun psikis, peracunan, infeksi dan penularan.

(m) : memperoleh keserasian antara tenaga kerja, alat kerja, lingkungan,

cara dan proses kerjanya.

Selain itu juga pada BAB V Pasal 9 ayat (1) dan ayat (3) yaitu:

(1)Pengurus diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga

kerja baru tentang:

a. Kondisi-kondisi dan bahaya-bahaya serta yang dapat timbul dalam

tempat kerja;

b. Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan

dalam tempat kerja;

c. Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan;

d. Cara-cara dan sikap yang aman dalam melaksanakan pekerjaannya.

(3)Pengurus diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua

tenaga kerja yang berada dibawah pimpinannya, dalam pencegahan

kecelakaan dan pemberantasan kebakaran serta peningkatan

keselamatan dan kesehatan kerja, pula dalam pemberian pertolongan

pertama pada kecelakaan.

4. Persiapan Awal Menghadapi Keadaan Darurat

a. Sarana dan Fasilitas Penunjang Keadaan Darurat

Page 107: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1) Sarana Komunikasi

PT Pupuk Kujang menerapkan komunikasi satu arah dan dua arah.

Komunikasi satu arah seperti pagging system, sedangkan komunikasi dua

arah seperti telepon dan handy talky. Hal tersebut telah sesuai dengan

Permenaker No. Per- 05/MEN/1996 Lampiran I poin 3. 2. 1 mengenai

komunikasi, yang menyatakan bahwa “Komunikasi dua arah yang efektif

dan pelaporan rutin merupakan sumber penting dalam penerapan

SMK3”.

2) Alarm dan Sistem Tanda Kebakaran

Alarm dan sistem tanda kebakaran yang ada di PT Pupuk Kujang

meliputi alarm system, sirine dan bel. Pemeriksaan alat dan sistem tanda

bahaya ini dilakukan setiap satu bulan sekali secara visual, sedangkan

untuk pengujian alat secara menyeluruh dilakukan setiap 3 (tiga) bulan

sekali. Hal tersebut telah sesuai dengan Permenaker No. Per-

05/MEN/1996 tentang SMK3 Lampiran II poin 6. 7. 6 mengenai “Alat

dan sistem tanda bahaya keadaan darurat diperiksa, diuji dan dipelihara

secara berkala”.

3) Fasilitas Pemadam Kebakaran

Fasilitas pemadam kebakaran yang ada di PT Pupuk Kujang meliputi :

a) APAR

APAR di PT Pupuk Kujang telah ditempatkan pada posisi yang

mudah dilihat, dicapai, diambil serta dilengkapi dengan tanda segitiga

APAR dan penomoran pada box APAR. Semua tabung APAR di PT

Page 108: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Pupuk Kujang merah. Pemasangan APAR di PT Pupuk Kujang yaitu

tinggi dari lantai kurang lebih 120 cm dan jarak pemasangan antara

APAR yang satu dengan yang lain tidak kurang dari 15 meter. Hal ini

sudah sesuai dengan Permenakertrans No.Per-04/MEN/1980 tentang

Syarat-syarat Pemasangan APAR BAB II yang menyatakan bahwa :

(1)Setiap satu atau kelompok alat pemadam api ringan harus

ditempatkan pada posisi yang mudah dilihat dengan jelas, mudah

dicapai dan diambil serta dilengkapi dengan pemberian tanda

pemasangan.

(2)Pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) harus sesuai dengan

lampiran I.

(3)Tinggi pemberian tanda pemasangan tersebut ayat (1) adalah 125

cm dari dasar lantai tepat diatas satu atau kelompok alat pemadam

api ringan bersangkutan.

(4)Pemasangan dan penempatan alat pemadam api ringan harus sesuai

dengan jenis dan penggolongan kebakaran seperti tersebut dalam

lampiran 2.

(5)Penempatan tersebut ayat (1) antara alat pemadam api yang satu

dengan lainnya atau kelompok satu dengan lainnya tidak boleh

melebihi 15 meter, kecuali ditetapkan lain oleh pegawai pengawas

atau ahli keselamatan Kerja.

(6)Semua tabung alat pemadam api ringan sebaiknya berwarna merah.

Page 109: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b) Fire Hydrant, Hose Box dan Fire Hose

Hydrant dan perlengkapannya disediakan di setiap unit tempat kerja.

Pemeriksaan terhadap sarana fire hydrant, hose box dan fire hose

dilakukan setiap empat bulan sekali. Pemeriksaan fire hydrant

meliputi pemeriksaan cat, monitor, poster, valve, dan caps serta

lamanya flushing. Sedangkan untuk pemeriksaan hose box dan fire

hose meliputi fire hose, nozzle, y-piece dan kunci-kunci selang.

Jumlah hydrant yang ada di PT Pupuk Kujang sebanyak 109 buah.

Persediaan air untuk hydrant berasal dari utility melalui 3 pompa man

pump, jockey pump dan diesel pump.

c) Sprinkler System

Di PT Pupuk Kujang sarana pemadam sistem sprinkler ditempatkan

khusus di sekeliling ammonia storage tank (tangki penyimpanan

amonia) dan digunakan apabila terjadi kebocoran amonia. Sistem

kerjanya adalah dengan membuka valve pengaman, air akan

menyelimuti seluruh bagian tangki amonia. Pemeriksaan terhadap

sprinkler system dilakukan setiap empat bulan sekali oleh Bagian

Maintenance KPK.

d) Kendaraan Pemadam

Selain menyediakan fasilitas-fasilitas pemadam kebakaran, Bagian

KPK juga bertugas sebagai unit penanggulangan kebakaran di PT

Pupuk Kujang dan telah mendapatkan pelatihan penanggulangan

kebakaran. Pengadaan unit penanggulangan kebakaran ini telah sesuai

Page 110: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

dengan Kepmenaker RI No. Kep-186/MEN/1999 tentang Unit

Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja (BAB II Pasal 5) yang

menyatakan bahwa “Unit penanggulangan kebakaran sebagaimana

dimaksud terdiri dari petugas peran kebakaran, regu penanggulangan

kebakaran, koordinator unit penanggulangan kebakaran dan ahli K3

spesialis penanggulangan kebakaran sebagai penanggung jawab

teknis”.

Penyediaan fasilitas dan pembentukan unit penanggulangan

kebakaran tersebut untuk memenuhi persyaratan yang tercantum

dalam Kepmenaker RI No. Kep-186/MEN/1999 tentang Unit

Penanggulangan Kebakaran di Tempat Kerja BAB I Pasal 2 ayat 2

huruf (b) dan (d) yang menyebutkan bahwa “Kewajiban mencegah,

mengurangi dan memadamkan kebakaran di tempat kerja meliputi

penyediaan sarana deteksi, alarm, pemadam kebakaran dan sarana

evakuasi, serta pembentukan unit penanggulangan kebakaran di

tempat kerja”.

4) Sarana Keadaan Darurat

Penyediaan sarana dan prasarana keadaan darurat di PT Pupuk Kujang

telah sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja, pasal 9 ayat 3 yang menyatakan bahwa “Pengurus

diwajibkan menyelenggarakan pembinaan bagi semua tenaga kerja yang

berada di bawah pimpinannya, dalam pencegahan kecelakaan dan

Page 111: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

pemberantasan kebakaran serta peningkatan kesehatan dan keselamatan

kerja, pula dalam pemberian pertolongan pertama pada kecelakaan”.

5) Penyediaan Alat Pelindung Diri (APD)

Alat Pelindung Diri yang tersedia di PT Pupuk Kujang sudah cukup

memadai. Sebagai upaya pencegahan kecelakaan, untuk semua orang

yang memasuki area pabrik PT Pupuk Kujang diwajibkan memakai

APD. Hal ini mengacu pada Undang-undang No. 1 tahun 1970 tentang

Keselamatan Kerja (Pasal 12 dan 13) yang menyatakan bahwa “Setiap

tenaga kerja dan orang lain yang memasuki sesuatu tempat kerja,

diwajibkan mentaati semua petunjuk keselamatan kerja dan memakai

alat-alat perlindungan diri yang diwajibkan”.

Selain itu penggunaan APD sebagai upaya untuk perlindungan dalam

bekerja juga diatur dalam Lampiran II Permenaker No.05/MEN/1996

poin 6.1.7 yang menyatakan bahwa “Alat pelindung diri disediakan bila

diperlukan dan digunakan secara benar serta dipelihara selalu dalam

kondisi layak pakai”.

Dan poin 6.1.8 “Alat pelindung diri yang digunakan dipastikan telah

dinyatakan laik pakai sesuai dengan standar dan atau peraturan

perundangan yang berlaku”.

Sedangkan untuk penyediaan APD di PT Pupuk Kujang merupakan

tanggung jawab dari Bagian KPK. Hal ini telah sesuai dengan Undang-

undang No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja dalam pasal 14 (c),

yang menyatakan bahwa “Pengurus diwajibkan menyediakan secara

Page 112: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cuma-cuma semua alat perlindungan diri yang diwajibkan pada tenaga

kerja yang berada di bawah pimpinannya dan menyediakan bagi setiap

orang lain yang memasuki tempat kerja tersebut, disertai dengan

petunjuk-petunjuk yang diperlukan menurut petunjuk pegawai pengurus

atau ahli keselamatan kerja”.

Dan berdasarkan Pasal 9 ayat (1) poin (b) dan (c) Pengurus

diwajibkan menunjukkan dan menjelaskan pada tiap tenaga kerja baru

tentang:

(b) Semua pengamanan dan alat-alat perlindungan yang diharuskan

dalam tempat kerja.

(c) Alat-alat perlindungan diri bagi tenaga kerja yang bersangkutan.

6) Kotak Obat P3K

Kotak obat P3K disediakan di setiap unit-unit kerja sesuai kebutuhan.

Hal ini sesuai dengan Permenaker No. Per-05/MEN/1996 Lampiran I

poin 3. 3. 9 mengenai prosedur menghadapi insiden, yang menyatakan

bahwa “Untuk mengurangi pengaruh yang mungkin timbul akibat

insiden, perusahaan harus memiliki prosedur yang meliputi penyediaan

fasilitas P3K dengan jumlah yang cukup dan sesuai sampai mendapatkan

pertolongan medik”.

Selain itu juga sesuai dengan Permenaker No. Per-05/MEN/1996

Lampiran II poin 6. 8. 1 yang menyatakan bahwa “Perusahaan telah

mengevaluasi alat P3K dan menjamin bahwa sistem P3K yang ada

memenuhi standar dan pedoman teknis yang berlaku”.

Page 113: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7) Peta Evakuasi

Peta evakuasi PT Pupuk Kujang dibuat oleh Bagian KPK, yang

kemudian di distribusikan ke seluruh unit kerja dan disosialisasikan

kepada seluruh karyawan tentang gambaran jika terjadi keadaan darurat.

Peta evakuasi yang berfungsi untuk menunjukkan arah atau rute yang

harus dilalui bila terjadi keadaan darurat. Peta evakuasi diantaranya berisi

lokasi potensi bahaya keadaan darurat yaitu potensi bahaya tinggi,

potensi bahaya sedang dan potensi bahaya rendah, assembly point, rute/

jalur evakuasi keadaan darurat.

8) Pintu dan tangga darurat

Di PT Pupuk Kujang disediakan pintu dan tangga darurat hal ini sesuai

dengan Permenaker No. Per-05/MEN/1996 Lampiran II poin 6. 4. 4 yang

menyatakan bahwa “Rambu-rambu mengenai keselamatan dan tanda

pintu darurat harus dipasang sesuai dengan standar dan pedoman teknis”.

b. Mempersiapkan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat

Tim penanggulangan keadaan darurat di PT Pupuk Kujang sudah

memadai, yakni terdiri dari :

1) PKD/Pimpinan Keadaan Darurat (selaku penanggung jawab kondisi

keadaan darurat).

2) Wakil PKD

3) Staff Teknis Penanggulangan

4) Komandan Penanggulangan

5) Regu Inti Penanggulangan

Page 114: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6) Komandan Pengamanan

7) Regu Pengamanan

c. Pembentukan Tim Penanggulangan Keadaan Darurat

Adapun tim yang secara khusus menangani masalah saat penanggulangan

keadaan darurat diantaranya :

1) Tim Pemadam Kebakaran

Tim pemadam kebakaran bertanggung jawab melakukan pemadaman

api pada saat terjadi kebakaran. Tim pemadam kebakaran merupakan

salah satu tim inti Keadaan Darurat di PT Pupuk Kujang yang personil

intinya dari Bagian KPK.

2) Tim Teknis yang terdiri dari :

a) Tim Mekanik

Tim mekanik bertanggung jawab melakukan perbaikan terhadap

mesin-mesin pabrik yang mengalami kerusakan pada saat terjadi

keadaan darurat.

b) Tim Perbengkelan

Tim Perbengkelan bertanggung jawab melakukan perbaikan alat-

alat konstruksi yang mengalami kerusakan.

c) Tim Produksi

Tim Produksi bertanggung jawab memonitoring proses produksi

yang sedang berjalan.

d) Tim Inspeksi

Page 115: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Tim Inspeksi bertanggung jawab melakukan penilaian terhadap

hasil dari keadaan darurat yang terjadi.

e) Tim Evakuasi

Tim evakuasi bertanggung jawab melakukan penyelamatan

karyawan saat keadaan darurat, serta penyelamatan atas dokumen-

dokumen penting perusahaan dan barang-barang yang mudah

diangkut/diselamatkan setelah mendapat informasi/ perintah dari

PKD. Group penanggulangan mengevakuasi hanya sampai ke

Daerah Transisi, selanjutnya akan diserahkan ke petugas yang ada

di Posko.

f) Tim P3K

Tim P3K dibentuk oleh pelayanan kesehatan yaitu tim medis dan

rescue dari Bagian KPK dan tim bantuan dari K3 representatif. Tim

P3K bertanggung jawab untuk melakukan pertolongan pertama

karyawan yang mengalami cidera. Pertolongan pertama dapat

dilakukan di Daerah Transisi, akan tetapi apabila tidak

memungkinkan korban dibawa ke Klinik untuk menerima

perawatan yang lebih lanjut.

g) Tim Keuangan

Tim keuangan harus mempersiapkan dana yang dibutuhkan dalam

penanggulangan keadaan darurat serta memperhitungkan biaya

untuk pemulihan keadaan darurat.

Page 116: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

d. Pelatihan dan Simulasi Keadaan Darurat serta Praktek Evakuasi

Seperti dalam pernyataan dalam Lampiran I Permenaker No.

05/MEN/1996 poin 3.1.5 bahwa penerapan dan pengembangan Sistem

Manajemen K3 yang efektif ditentukan oleh kompetensi kerja dan

pelatihan dari setiap tenaga kerja di perusahaan. Pelatihan merupakan

salah satu alat penting dalam menjamin kompetensi kerja yang

dibutuhkan untuk mencapai tujuan keselamatan dan kesehatan kerja.

Pelatihan yang dilaksanakan di PT Pupuk Kujang bagi seluruh karyawan

sudah cukup baik dan efektif. Tujuan dari diadakannya rangkaian

pelatihan ini adalah :

1) Untuk memastikan perlindungan yang maksimal bagi tenaga kerja,

masyarakat, asset perusahaan dan lingkungan.

2) Untuk mengukur kesiapan personil, kerjasama dan koordinasi antar

unit kerja yang terkait dalam penanggulangan keadaan darurat.

3) Untuk mengurangi situasi yang dapat mengakibatkan kerugian yang

lebih besar.

4) Untuk mengukur kesiapan peralatan komunikasi (radio komunikasi/

handy talky, pesawat telepon, pagging system) dan alarm tanda

kebakaran (alarm system), sirine dan bel apakah berfungsi dengan

baik pada saat keadaan darurat berlangsung.

5) Untuk mengukur kesiapan dan keandalan dari seluruh sarana

penanggulangan keadaan darurat yang ada, serta kesiapan Tim

Page 117: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Penanggulangan Keadaan Darurat (diantaranya Regu Penanggulangan

dan Rescue, Regu medis dan P3K) dalam menangani keadaan darurat.

6) Untuk meyakinkan bahwa seluruh personil yang ada di dalam pabrik,

di kawasan Pupuk Kujang dan masyarakat di sekitar Pupuk Kujang

tidak menjadi panik dan tahu cara untuk menyelamatkan diri/evakuasi

pada saat terjadi keadaan darurat.

7) Memberikan jaminan kepada warga masyarakat sekitar, bahwa pabrik

dapat dikendalikan dengan aman dalam kondisi apapun.

Pelatihan dan simulasi keadaan darurat serta praktek evakuasi minimal

dilakukan setiap satu tahun sekali, sesuai dengan situasi dan kondisi

pabrik. Pengadaan pelatihan ini sesuai dengan Permenaker No. Per-

05/MEN/1996 Lampiran II poin 6.7.3 yang menyatakan bahwa “Tenaga

kerja mendapat instruksi dan pelatihan mengenai prosedur keadaan

darurat yang sesuai dengan tingkat risiko”. Dan poin 6.7.4 yang

menyatakan bahwa “Petugas penanganan keadaan darurat diberikan

pelatihan khusus”.

e. Sistem Pelaporan

Di PT Pupuk Kujang terdapat instruksi khusus mengenai tata cara

pelaporan keadaan darurat. Hal ini sesuai dengan Permenaker No. Per-

05/MEN/1996 Lampiran II poin 8. 1. 1 tentang pelaporan keadaan

darurat, yang menyatakan bahwa “Terdapat prosedur proses pelaporan

sumber bahaya dan personil perlu diberitahu mengenai proses pelaporan

sumber bahaya terhadap keselamatan dan kesehatan kerja”.

Page 118: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Upaya Penanggulangan Keadaan Darurat

a. Pemberitahuan Keadaan Darurat

Sistem pemberitahuan di PT Pupuk Kujang telah dibuatkan prosedur

yang cukup efektif, sehingga dapat memudahkan dalam pengumpulan

Tim Keadaan Darurat ke lokasi kejadian. Dimana pemberitahuan ini

dilakukan dengan menggunakan sarana komunikasi yang ada seperti

pagging system, handy talky maupun telepon. Selain itu untuk

pemberitahuan jika terjadi keadaan darurat akan dibunyikan sirine sesuai

dengan tingkatan keadaan darurat. Untuk pemberitahuan kepada

masyarakat melalui Biro Komunikasi, masjid-masjid ataupun door to

door.

b. Evakuasi

Evakuasi yang dilaksanakan saat keadaan darurat terjadi di PT Pupuk

Kujang telah dilaksanakan dengan baik. Selain dibentuk Tim Evakuasi

juga dibuat rute/ jalur evakuasi penyelamatan, sehingga proses evakuasi

dapat berjalan dengan cepat, lancar, efektif dan efisien. Dengan melalui

rute-rute dan garis yang telah dibuat pada peta jalur evakuasi menuju

tempat yang lebih aman (assembly point).

Dengan dibuatnya jalur/rute evakuasi di PT Pupuk Kujang, maka

dikatakan hal ini sesuai dengan Undang-undang No. 1 tahun 1970 pasal 3

(d) yang menyatakan bahwa “Memberi kesempatan atau jalan

menyelamatkan diri pada waktu kebakaran atau kejadian-kejadian lain

yang berbahaya”.

Page 119: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c. Perhitungan Pekerja pada Titik Pertemuan

Setelah pekerja semua berkumpul (di evakuasi) dilakukan perhitungan

jumlah pekerja untuk memastikan semua pekerja telah di evakuasi.

d. Penilaian keadaan darurat

Di PT Pupuk Kujang penilaian terhadap keadaan darurat adalah tugas

dari Bagian KPK/Tim Pemadam Kebakaran, dan apabila tempat tersebut

berbahaya maka anggota Tim Pemadam Kebakaran memasang suatu

tanda yang mudah dikenali seperti zona isolasi. Tujuan pemasangan zona

isolasi ini yaitu melarang siapapun memasuki area/lokasi kejadian karena

pertimbangan-pertimbangan tertentu dari Pimpinan Keadaan Darurat.

e. Memindahkan Pekerja yang Cidera

Apabila ada pekerja yang cidera maka mereka harus dipindahkan dari

lokasi gawat darurat oleh anggota Tim Gawat Darurat dan Tim P3K

untuk kemudian diberikan pertolongan pertama dengan ambulance untuk

dibawa ke poliklinik dan ke Rumah Sakit terdekat yang sebelumnya telah

dihubungi atau telah bekerjasama dengan perusahaan sesuai dengan

tingkat keseriusan korban untuk mendapatkan perawatan yang lebih

intensif.

Proses pemindahan korban yang dilakukan oleh Tim P3K dari lokasi

kejadian ke poliklinik sudah baik, oleh karena Tim P3K mendapatkan

pelatihan P3K secara rutin setiap satu tahun sekali. Sehingga apabila di

lokasi kejadian kondisi korban tidak begitu parah, maka bisa segera

Page 120: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

melakukan pertolongan pertama tanpa harus dibawa ke poliklinik dan

dirujuk ke rumah sakit.

f. Kontak Telepon Awal dengan Pihak Luar dan Badan-badan Terkait

Kontak telepon dengan pihak luar antara lain dengan :

1) Pemadam Kebakaran Setempat

2) Pihak Kepolisian

3) Pihak Rumah Sakit

g. Penghentian Sarana atau Kegiatan Tertentu

Apabila bahaya yang terjadi mengharuskan untuk menghentikan jalannya

kegiatan atau proses produksi tertentu di perusahaan, yang berhak

menentukan adalah Kepala Seksi. Yang mana keputusan penghentian ini

berdasarkan saran dari pimpinan tim keadaan darurat (PKD) yang telah

melakukan identifikasi bencana yang terjadi.

h. Mendirikan Penghalang

Penghalang menandakan suatu zone isolasi yang melarang siapapun

kecuali tim respon gawat darurat masuk. Pemasangan zone isolasi

dengan memasang papan yang berisi tanda peringatan maupun pita

pengaman berwarna kuning yang menandakan bahwa selain tim gawat

darurat dan tim investigasi dilarang masuk.

i. Menyebarkan informasi kepada pekerja

Penyebaran informasi dilakukan oleh Bagian KPK di PT Pupuk Kujang

ke setiap unit kerja mengenai keadaan yang telah terjadi. Hal ini cukup

efektif karena sumber berasal dari satu orang, sehingga tidak terjadi

Page 121: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

kekacauan informasi. Penyebaran informasi biasanya menggunakan

pagging system. Apabila keadaan darurat bisa berdampak terhadap

lingkungan dan masyarakat, maka diperlukan penyebaran informasi ke

pihak aparat kepolisian dan masyarakat sekitar.

j. Pelaporan

Setiap kejadian darurat yang terjadi harus dilaporkan oleh setiap unit

kerja yang terkait ke PKD (yang turun langsung ke lapangan) dan ke

Bagian KPK atas instruksi dari PKD kemudian dilaporkan ke Direktur

Produksi dan dilaporkan ke Direktur Utama kemudian dilakukan analisa

penyebabnya dan dicarikan solusinya agar tidak sampai terjadi lagi.

Analisa dilakukan pada saat itu juga, sehingga dapat memperhatikan

kondisi saksi-saksi dan lokasi kejadian secara jelas dan masih sesuai

dengan fakta yang ada. Dan selanjutnya setelah evakuasi, kemudian

dilakukan pembersihan lokasi. Laporan Tindakan Pencegahan/Perbaikan

Masalah yang dibuat berguna untuk mengantisipasi agar kejadian serupa

tidak terjadi lagi. Pembuatan laporan sebaiknya tidak terlalu lama dengan

memperhatikan kondisi dan fakta yang sesuai di lapangan.

k. Pertemuan Penutup

Di dalam pertemuan penutup sebaiknya dihadiri oleh semua pihak yang

terkait. Dimana pada pertemuan antara pihak-pihak yang terkait pasca

kejadian darurat yang dilakukan untuk membahas langkah-langkah

perbaikan dan berusaha untuk membahas tindakan pencegahan terhadap

bahaya susulan maupun bahaya yang baru di waktu yang akan datang.

Page 122: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Rapat bisa dilaksanakan pada saat keadaan darurat maupun setelah

keadaan darurat.

l. Dokumentasi

Setiap laporan keadaan darurat yang terjadi di PT Pupuk Kujang yang

sudah direvisi didokumentasikan dengan cukup baik. Pendokumentasian

dilakukan sebagai referensi atau sarana untuk evaluasi keadaan darurat

yang telah terjadi. PT Pupuk Kujang mendokumentasikan kegiatan-

kegiatannya dalam bentuk file pada kertas, foto-foto, CD, dan komputer.

6. Rencana Pemulihan Setelah Keadaan Darurat

Prosedur Rencana Pemulihan di PT Pupuk Kujang telah disusun dengan

baik, guna untuk meminimalisasi dampak kerugian dari terjadinya keadaan

darurat. Hal ini sesuai dengan Permenaker No. Per-05/MEN/1996 Lampiran

I poin 3. 3. 10 tentang Prosedur Rencana Pemulihan Keadaan Darurat yang

menyatakan bahwa “Perusahaan harus membuat prosedur rencana

pemulihan keadaan darurat untuk secara cepat mengembalikan pada kondisi

yang normal dan membantu pemulihan tenaga kerja yang mengalami

trauma”.

Page 123: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisa data dan pembahasan mengenai keadaan darurat

dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. PT Pupuk Kujang mendefinisikan keadaan darurat adalah suatu keadaan

dimana perlu penanganan khusus dan tidak dapat ditangani secara biasa oleh

personil yang ada, dikarenakan terjadi salah satu/bersamaan kejadian seperti

kebocoran/menghamburnya bahan kimia berbahaya, peledakan, kebakaran,

bencana alam, gempa bumi atau kejadian huru-hara pada tingkat tertentu

yang membahayakan keselamatan manusia dan aset perusahaan.

2. Potensi bahaya yang kemungkinan besar dapat menyebabkan terjadinya

keadaan darurat di PT Pupuk Kujang adalah kebakaran, peledakan, dan

kebocoran gas atau bahan kimia berbahaya (B3).

3. PT Pupuk Kujang menggolongkan keadaan darurat menjadi tiga (3)

tingkatan yaitu :

d. Keadaan Darurat Tingkat I

Adalah keadaan darurat yang berpotensi mengancam nyawa pekerja dan

peralatan/harta benda (aset) yang secara normal dapat diatasi oleh

karyawan yang ada di lokasi Unit Kerja dengan menggunakan prosedur

yang telah dipersiapkan tanpa adanya regu bantuan yang dikonsinyir.

Page 124: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

e. Keadaan Darurat Tingkat II

Adalah suatu kecelakaan besar dimana semua karyawan yang bertugas

dibantu peralatan dan material yang tersedia di lokasi tersebut, tidak lagi

mampu mengendalikan keadaan darurat tersebut, seperti kebakaran besar,

ledakan dahsyat, bocoran B3 yang kuat, semburan minyak/gas dan lain-

lain, yang mengancam jiwa manusia, lingkungan dan aset perusahaan

dengan dampak bahaya pada karyawan/daerah/masyarakat sekitarnya.

Bantuan tambahan yang diperlukan masih berasal dari industri sekitar,

pemerintah setempat, dan masyarakat sekitarnya.

f. Keadaan Darurat Tingkat III

Adalah keadaan darurat berupa malapetaka/bencana dahsyat dengan

akibat lebih besar dibandingkan dengan Keadaan Darurat Tingkat II serta

memerlukan bantuan pemerintah daerah dan koordinasi tingkat Nasional.

4. Penanganan apabila terjadi keadaan darurat diseluruh area PT Pupuk Kujang

telah dibuat Prosedur Keadaan Darurat, meliputi: Prosedur Kesiagaan

Keadaan Darurat, Prosedur Penanggulangan Keadaan Darurat, dan Prosedur

Pemulihan Pasca Kejadian Keadaan Darurat serta didukung dengan

instruksi-instruksi kerja yang berkaitan dengan keadaan darurat, yang mana

pembagian tanggung jawab organisasi tim tanggap darurat telah dirinci

secara jelas dalam setiap prosedur. Hal ini telah telah sesuai dengan

Permenaker No. Per-05/MEN/1996 tentang Sistem Manajemen

Keselamatan dan Kesehatan Kerja.

Page 125: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5. Persiapan awal yang dilakukan dalam menghadapi keadaan darurat di PT

Pupuk Kujang meliputi :

a. Pembentukan tim tanggap darurat.

b. Menyediakan dan mempersiapkan fasilitas dan sarana penunjang dalam

keadaan darurat (APD, fasilitas pemadam kebakaran, sarana komunikasi,

nomor telepon ekstern untuk keadaan darurat, kotak obat P3K, kendaraan

pemadam dan evakuasi, peta evakuasi, pintu dan tangga darurat, detector,

poster dan tanda peringatan, dan sarana keadaan darurat seperti safety

shower dan eye wash fountain, wind direction, gardu darurat, sliding

chute, assembly point, tandu).

c. Mengadakan pelatihan-pelatihan K3 yang berkaitan dengan terjadinya

keadaan darurat, seperti pelatihan pemadam kebakaran (fire fighting),

pelatihan SCBA, pelatihan rescue, pelatihan P3K, pelatihan tanggap

darurat, serta perlombaan hose drill contest. Selain it juga dilakukan

simulasi keadaan darurat dan praktek evakuasi.

d. Menentukan area evakuasi.

e. Merancang sistem pelaporan dan pemberitahuan kepada masyarakat.

6. Tindakan-tindakan yang dilakukan pada saat terjadi keadaan darurat di PT

Pupuk Kujang antara lain :

a. Memberitahukan keadaan darurat tersebut kepada Bagian KPK dengan

menggunakan sarana komunikasi yang tersedia, untuk selanjutnya akan

disebarkan ke unit kerja lain.

Page 126: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

b. Melakukan evakuasi.

c. Memindahkan pekerja yang mengalami cidera agar segera dapat

ditangani dengan baik.

d. Melakukan penilaian terhadap keadaan darurat (apakah keadaan darurat

tingkat I, II atau III).

e. Melakukan penghentian sarana atau jalannya proses produksi apabila

dirasa bahwa keadaan tersebut berbahaya.

f. Memasang penghalang/ zona isolasi.

g. Unit kerja terkait melaporkan kejadian keadaan darurat kepada Pimpinan

Keadaan Darurat dan Bagian KPK untuk dilaksanakan penyelidikan/

investigasi agar diketahui faktor-faktor penyebabnya.

h. Melakukan rapat untuk membahas mengenai masalah yang telah terjadi

dan menentukan bagaimana rencana pemulihan atau tindakan perbaikan

yang dapat dilakukan.

i. Mendokumentasikan kejadian keadaan darurat tersebut untuk selanjutnya

digunakan sebagai referensi atau bahan evaluasi.

7. Tindakan-tindakan yang dilakukan dalam rencana pemulihan pasca keadaan

darurat antara lain :

a. Melakukan observasi ke tempat kejadian keadaan darurat.

b. Melakukan investigasi

c. Mengadakan rapat evaluasi.

d. Penyusunan laporan

Page 127: GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT … fileperpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user 7 LAPORAN KHUSUS GAMBARAN SISTEM RESPON TANGGAP DARURAT DI PT PUPUK KUJANG

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8. Kendala-kendala yang mungkin dapat terjadi pada pelaksanaan keadaan

darurat di PT Pupuk Kujang diantaranya adalah :

a. Kurangnya kepedulian/keseriusan dari para personil atau karyawan

dalam menanggapi jalannya pelatihan.

b. Kendala komunikasi dan koordinasi saat pelaksanaan latihan (hal ini

disebabkan oleh karena kurangnya sarana komunikasi yang tersedia atau

sarana komunikasi tersebut tidak berfungsi dengan baik).

B. Saran

1. Sebaiknya pemeliharaan sarana dan prasarana keadaan darurat harus lebih

ditingkatkan dan lebih dijaga agar selalu dalam kondisi siap bila sewaktu-

waktu diperlukan pada saat terjadi keadaan/kejadian darurat baik kecil atau

besar.

2. Sebaiknya dibuat prosedur keadaan darurat yang spesifik untuk keadaan

darurat seperti bencana alam dan huru-hara.