gambaran pengetahuan mitigasi dan tanggap darurat bencana ...elib.stikesmuhgombong.ac.id/601/1/dwi...

44
GAMBARAN PENGETAHUAN MITIGASI DAN TANGGAP DARURAT BENCANA TANAH LONGSOR PADA MASYARAKAT DUKUH SEMAMPIR KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN KEBUMEN SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan Diajukan Oleh: Dwi Riyadi Lukmanul Hakim NIM: A11300877 PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH GOMBONG 2017

Upload: truongdang

Post on 17-Mar-2019

239 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

i

GAMBARAN PENGETAHUAN MITIGASI DAN TANGGAP DARURAT

BENCANA TANAH LONGSOR PADA MASYARAKAT

DUKUH SEMAMPIR KECAMATAN SEMPOR

KABUPATEN KEBUMEN

SKRIPSI

Disusun Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Mencapai Derajat Sarjana Keperawatan

Minat Utama Program Studi Ilmu Keperawatan

Diajukan Oleh:

Dwi Riyadi Lukmanul Hakim

NIM: A11300877

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH

GOMBONG

2017

ii

iii

iv

v

vi

vii

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warohmatullohi Wabarokatuh

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan proposal skripsi

dengan judul “Gambaran Pengetahuan Mitigasi dan Penanganan Bencana Tanah

Longsor pada Masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten

Kebumen”. Sholawat serta salam tetap tercurahkan kepada baginda Nabi

Muhammad SAW, sehingga penulis mendapat kemudahan dalam menyelesaikan

proposal skripsi ini.

Dalam proses penyusunan proposal ini tidak terlepas bantuan dari berbagai

pihak, sehingga proposal ini dapat terselesaikan. Oleh karena itu penulis

mengucapkan terimakasih sebesar-besarnya kepada:

1. Hj. Herniyatun, S.Kep, M.Kep, Sp.Mat, selaku Ketua STIKES

Muhammadiyah Gombong.

2. Isma Yuniar, M.Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan STIKES

Muhammadiyah Gombong.

3. Rina Saraswati, M. Kep, selaku pembimbing satu yang selalu memberikan

waktu dan berbagi ilmunya untuk pembuatan proposal skripsi ini.

4. Putra Agina W.S., M.Kep, Selaku pembimbing kedua yang telah berkenan

memberikan bimbingan dan pengarahan kepada kami.

5. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, penulis

ucapkan terimakasih atas bantuan, Do’a dan dukungannya.

Peneliti menyadari bahwa proposal skripsi ini masih banyak

kekurangan baik dari isi maupun tulisan. Penulis berharap semoga proposal

ini bermanfaat bagi penulis pada khusunya dan bagi pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Warohmatullohi wabarokatuh

Gombong, Maret 2017

(Dwi Riyadi Lukmanul Hakim)

viii

PERSEMBAHAN

Perrsembahan karya ini :

1. Alhamdulilah Terimakasih kepada alloh (ى عال ه و ت بحان س ) yang telah memberikan saya

kelancaran dalam penyusunan skripsi ini, semoga selalu engkau bimbing saya dalam

jalanMU..aammiinn. solawat salam kita haturkan kepada baginda agung muhammad ملسو هيلع هللا ىلص

sebagai mahluk yang termulia dan yang kita cintai, sayang lebih dari siapapun.

2. Bapakku Bambang Siyono dan Ibuku Siti Khanifatun Ma’sumah atas lantunan do’a, dukungan

moril dan materil, motivasi, kesabaran, dan kasih sayang yang telah diberikan sepanjang

hidupku, semua yang telah kalian berikan kepada anakmu ini, rasanya tak mampu saya

membalaskan jasa engkau. Buatku kalian adalah segalanya, kalian orang tua terhebat dalam

hidupku.

3. Keluarga besar Mbah Kakung Putri Amir ( Pakde Yatin, Pakde Anip, Lik Ipul, Lik Umi ) dan

Keluarga Mbak Singa Wangsa ( Pakde Selamet, Lik Warsih, Lik Basuki, Lik Muhaimin ) terima

kasih atas dukungan dan motivasinya selama ini.

Ku bingkiskan untuk :

1. Adikku tersayang, Fikri Nur Iskandar, Fatimah Jamilatun Khoiriyah, Fajriatul Mufidah terima

kasih atas dukungann, do’a, bantuan semangat dan motivasinya selama ini

2. Seseorang : Dwi Rizki Mardiana terima kasih untuk dukungan, do’a, bantuan, semangatnya

3. sepupuku semuanya ( aziz, hasan, wahid, topa, nadif, imam, nisa, nida, atun, mudah, dan

semuanya terima kasih untuk dukungannya.

4. Sahabat-sahabatku ( tama, rizky sibeng ahli hisap, amar, ibnu, fathul, ardli, andi, burhan, irfan,

bambang, ozi, rois, caesar, faisal, agung, fajar mustape dan lainya

5. Teman-teman seperjuangan S1 Keperawatan angkatan tahun 2013/2014

ix

MOTTO

“ Satu kata untuk hidup, tetaplah terus berusaha”

“ Disetiap kesusahan yang engkau peroleh entah itu kegagalan, makian, cacian ataupun hinaan

berusaha dan yakinlah akan ada saatnya engkau bangkit dan di diberi kemudahan karena

semuanya, disetiap jam, menit bahkan disetiap detikpun ada yang mengatur,

ALLOH ( ى ) tak pernah tidur”

“ Hidup ini proses, berusaha nikati dan syukuri apa yang telah diberi ”

*** ***

x

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH GOMBONG

Skripsi, juli 2017

Dwi riyadi L.H1Rina saraswati

2 Putra agina W.S

3

GAMBARAN TINGKAT PENGETAHUAN TENTANG MITIGASI DAN

TANGGAP DARURAT BENCANA ALAM TANAH LONGSOR PADA

MASYARAKAT DUKUH SEMAMPIR KECAMATAN SEMPOR KABUPATEN

KEBUMEN

ABSTRAK

Latar Belakang: Indonesia merupakan negara yang rawan bencana. Tahun 2016

terdapat 323 kejadian longsor yang menyebabkan 126 orang meninggal dan

18.655 jiwa menderita, Kejadian ini mengalami peningkatan 54% dibandingkan

tahun 2015. Bencana tanah longsor yang terjadi di Sampang telah menimbulkan 6

korban jiwa dan 8 kerusakan bangunan. Upaya yang dapat mengurangi resiko bencana,

antara lain dengan melakukan penanganan mitigasi dan tanggap darurat bencana.

Tujuan Penelitian: Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mitigasi dan

tanggap darurat bencana tanah longsor pada masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan

Sempor, Kabupaten Kebumen.

Metode Penelitian: Deskriptif kuantitatif dengan Pendekatan survey.Jumlah sampel 55

responden.Tehnik pengambilan sampel dengan purposive sampling.Pengumpulan data

dengan lembar kuesioner. Analisa data dengan menggunakan analisa univariat.

Hasil: Berdasarkan penelitian yang telah di lakukan, didapatkan hasil bahwa:

Gambaran tingkat pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi kategori baik sebanyak 48

responden (87.3%), Gambaran tingkat pengetahuan masyarakat tentang tanggap darurat

kategori baik sebanyak 49 responden (89.1%).

Kesimpulan: Responden memiliki rata-rata bependidikan SD/sederajat (54.5%). tetapi

tingkat pengetahuan masyarakat mengenai mitigasi dan tanggap darurat bencana tanah

longsor mayoritas di peroleh kategori baik.

Rekomendasi: Untuk penelitian selanjutnya dapat meneliti mengenai faktor

faktor yang mempengaruhi tingkat pengetahuan mitigasi dan gawat darurat.

Kata Kunci: bencana, mitigasi, tanggap darurat ------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 1Mahasiswa S1 Keperawatan Stikes Muhammadiyah Gombong

2Dosen Pembimbing I Stikes Muhammadiyah Gombong

3Dosen Pembimbing Ii Stikes Muhammadiyah Gombong

xi

S1 PROGRAM OF NURSING DEPT

MUHAMMADIYAH HEALTH SCIENCE INSTITUTE OF GOMBONG

Mini-thesis, July 2017

Dwiriyadi L.H 1Rina saraswati

2 Putra agina W.S

3

KNOWLEDGE LEVEL OVERVIEW OF MITIGATION AND EMERGENCY

RESPONSES OF LAND SLIDE NATURAL DISASTER AT SEMAMPIR

SOCIETY, SEMPOR, KEBUMAT

ABSTRACT

Background: Indonesia is one of the most disaster-prone countries. The incidents of

disaster can threaten and disrupt the life and livelihood of the people. Mean while,

landslide disaster has caused many serious losses and negative impacts. This needs an

effort to reduce disaster risks, such as by mitigation and emergency response.

Objective: To know the knowledge level over view of mitigation and emergency

response of landslide disaster at Semampir society, Sempor Sub-district, Kebumen

Regency.

Method: This study is a descriptive quantitative with survey approach. The samples are

55 respondents taken by purposive sampling technique. Data was obtained from

questionnaire sheet and analyzed by using univariate analysis.

Result: This study resulted in the findings that the knowledge level about disaster

mitigation was mostly in good category of 48 respondents (87.3%). The knowledge level

of the public about emergency response of landslide disaster was mostly in good category

of 49 respondents (89.1%).

Conclusion: The knowledge level of the community about mitigation and emergency

response of landslide disaster was in good category.

Recommendation: Further study is needed to examine the factors that affect the

knowledge level of mitigation and emergency.

Keywords: Disaster, mitigation, emergency response.

------------------------------------------------------------------------------------------------------------ 1Student of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

2First Consultant of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

3Second Consultant of Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

xii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

HALAMAN PERNYATAAN............................................................................ ii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................ v

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING .................................................. vi

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vii

MOTTO................................................................................................................. viii

HALAMAN PERSEMBAHAN............................................................................ ix

ABSTRAK............................................................................................................. x

ABSTRACT........................................................................................................... xi

DAFTAR ISI ........................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. xiv

DAFTAR TABEL................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................... xvi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ............................................................................ 5

C. Tujuan Penelitian.............................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian............................................................................ 6

E. Keaslian Penelitian ........................................................................... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori .................................................................................. 8

B. Kerangka Teori ................................................................................. 25

C. Kerangka Konsep ............................................................................. 26

D. Hipotesa Penelitian ........................................................................ .. 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenisdan Rancangan Penelitian ........................................................ 27

B. Populasi dan Sampel ........................................................................ 27

C. Waktu dan Tempat Penelitian .......................................................... 28

D. Variabel Penelitian ........................................................................... 28

E. Definisi Oprasional .......................................................................... 28

xiii

F. Teknik Pengumpulan Data ............................................................... 29

G. Pengolahan dan Analisa Data ........................................................... 31

H. Uji Validitas dan Uji Reliabilitas ..................................................... 32

I. Etika Penelitian ................................................................................ 33

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ................................................................................ 35

B. Pembahasan Penelitian ..................................................................... 37

C. Keterbatasan Penelitian .................................................................... 42

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan....................................................................................... 43

B. Saran ................................................................................................. 43

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN - LAMPIRAN

xiv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Teori.............................................................................. 25

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian.......................................................... 26

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Definisi Operasional ...........................................................................28

Tabel 3.2 Kisi-kisi Kuesioner Pengetahuan Bencana .........................................29

Tabel 4.1 Distribusirespondenditinjaudarikarakteristik.......................................35

Tabel 4.2 Distribusi responden ditinjau dari karakteristik pekerjaan..................36

Tabel 4.3 Distribusi responden ditinjau dari tingkat pengetahuan masyarakat

tentang mitigasi bencana alam tanah longsor......................................36

Tabel 4.3 Distribusi responden ditinjau dari tingkat pengetahuan masyarakat

tentang tanggap darurat bencana alam tanah longsor..........................37

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Permohonan Menjadi Responden

Lampiran 2. Lembar Persetujuan Menjadi Responden

Lampiran 3. Lembar Kuesioner

Lampiran 4. Surat Studi Pendahuluan

Lampiran 5. Surat Studi Pendahuluan

Lampiran 6. Lembar Konsultasi Pembimbing

Lampiran 7 Tabulasi Penelitian

Lampiran 8 Hasil Uji Statistik

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang rawan dilanda bencana, tanah

longsor menjadi bencana paling mematikan saat ini, hingga awal bulan September 2016

terdapat 323 kejadian longsor yang menyebabkan 126 orang meninggal dan 18.655 jiwa

menderita. Dibandingkan dengan tahun 2015, jumlah korban meninggal dan hilang pada

tahun 2016 mengalami peningkatan 54% (BNPB, 2016). Provinsi Jawa Tengah

merupakan yang sering dilanda tanah longsor, Kabupaten Kebumen menduduki

peringkat ketiga untuk daerah yang rentan terjadi longsor, Berdasarkan letak

geografisnya Kabupaten kebumen terletak pada 7o27

1-7

o50

1 Lintang Selatan dan

109o33

1-109

o50

1 Bujur Timur. Kabupaten Kebumen secara administratif terdiri dari 26

kecamatan dengan luas wilayah sebesar 128.111,50 Ha atau 1.281,115 Km2, dengan

kondisi beberapa wilayah merupakan daerah pesisir pantai, pegunungan, dan dataran

rendah (Kebumenkab, 2015).

Daerah Kabupaten Kebumen yang rentan terjadi tanah longsor Sebanyak 210 dari

449 desa dan 11 Kelurahan yang tersebar pada 26 kecamatan, Badan Nasional

Penanggunalan Bencana (2016). Kecamatan Sempor merupakan salah satu daerah yang

rawan terkena longsor, tahun 2016 Kecamatan Sempor mengalami tanah longsor yang

menimpa 3 rumah dan 6 korban jiwa. Hal ini terjadi karena masih rendahnya

pengetahuan masyarakat tentang bencana tanah longsor. Dampak dari bencana tanah

lonsor terpengaruh dari sikap, perilaku dan pengetahuan masyarakat tentang tanah

longsor.

Bencana adalah rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu

kehidupan dan penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh faktor alam, faktor

non alam maupun faktor manusia sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa,

kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis (UU No.24 Tahun

2007 dalam BNPB, 2016). Tanah longsor merupakan suatu bentuk erosi dimana

pemindahan tanahnya terjadi pada suatu saat dan melibatkan volume besar tanah.

Longsor terjadi akibat gangguan kesetabilan tanah yang menjadikan bergesernya suatu

volume tanah (Munir, 2006).

Bencana tanah longsor telah menimbulkan banyak kerugian-kerugian dan dampak

negatif yang cukup berat. Perlu adanya upaya-upaya yang dapat mengurangi resiko

bencana, antara lain dengan melakukan penanganan mitigasi dan penanganan tanggap

darurat bencana. Menurut Triatmadja (2010). “Mitigasi adalah suatu upaya atau tindakan

yang dilakukan untuk mengurangi efek dari suatu kejadian bencana” yang dilakukan

dalam jangka panjang maupun jangka pendek, yang berupa program maupun kebijakan

yang diterapkan sebelum terjadi bencana atau tahap dini, upaya ini dilakukan untuk

mengurangi resiko yang terjadi terhadap masyarakat, sehingga dapat meminimalisir

dampak dari tanah longsor. Indonesia sebagai negara yang berada di daerah rawan

bencana, harus melakukan tindakan peningkatan upaya dalam kesiapsiagaan untuk

meminimalkan dampak dari bencana yang terjadi (Herdwiyanti & Sudaryono, 2013).

Berdasarkan Peraturan Kepala BNPB Nomor 4 Tahun (2008).Tanggap darurat

bencana adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian

bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan, yang meliputi kegiatan

penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar,

perlindungan, pengurusan pengungsi, penyelamatan, serta pemulihan prasarana dan

sarana bagi masyarakat. Kegiatan ini di lakukan oleh siapa saja yang bisa melakukannya,

baik masyarakat, relawan dan petugas kesehatan.

Pengetahuan mengenai penanganan mitigasi dan tanggap darurat sangat penting

dan berpengaruh besar bagi masyarakat yang tinggal di wilayah-wilayah rawan terkena

bencana, Bencana alam yang terjadi akan menimbulkan banyak kerugian dan dampak

yang negatif bagi masyarakat, baik material maupun nonmaterial, maka sangatlah di

perlukan usaha-usaha untuk meminimalkan, mitigasi merupakan salah satu upaya untuk

meminimalkan dampak tersebut, sehingga masyarakat harus sadar akan pentingnya

mitigasi untuk meminimalkan dampak dari bencana, mitigasi bencana dapat diartikan

sebagai tindakan-tindakan untuk mengurangi dampak dari suatu bencana sebelum

bencana itu terjadi. Sedangkan jika tidak ada upaya yang dilakukan dalam penanganan

tanggap darurat dampak dan kerugian akan lebih besar khususnya bagi masyarakat, maka

dibutuhkan bekal bagi masyarakat tentang pengetahuan penanganan bencana,

penanganan bencana dapat di artikan sebagai upaya penyelamatan jiwa, melindungi harta

dan menangani dampak dari bencana (Kurniayanti, 2012).

Pada penanganan mitigasi dan tanggap darurat diperlukan berbagai data dan

gambaran yang berkenaan dengan keadaan wilayah suatu daerah, oleh karena itu

dibutuhkan sebuah sistem yang baik dengan kemampuan dapat menggabungkan data

tersebut dan kemudian menganalisisnya hingga menjadi sebuah acuan untuk melakukan

tindakan mitigasi. Penanggulangan bencana tanah longsor agar tidak berdampak pada

munculnya masalah sosial, maka perlu adanya pengetahuan masyarakat terhadap mitigasi

dan tanggap darurat bencana tanah longsor. Harapannya agar masyarakat mengerti dan

memahami kondisi lingkungan serta dapat berbuat sesuatu untuk menyelamatkan diri dan

lingkungan, sehingga masyarakat dapat mengetahui tentang penanggulangan dan tahu

tindakan yang harus dilakukan ketika bencana tanah longsor. Penanganan korban

bencana saat ini belum tertangani secara maksimal, dimana evakuasi korban bencana

sulit dilakukan dan seringkali menimbulkan keterlambatan penanganan karena

kurangnya pemahaman penanganan (Priambodo, 2013).

Pengetahuan atau knowledge atau pemahaman akan sesuatu yang bersifat spontan

tanpa mengetahui seluk beluknya secara mendalam. Sedangkan ilmu pengetahuan adalah

ilmu yang mempelajari tentang pengetahuan yang metode, sistematis, dan logis. Metode

maksudnya pengetahuan tersebut di peroleh dengan menggunakan cara kerja yang

terperinci, dan telah di temtapkan sebelumnya, metode itu dapat deduktif dan induktif.

Sitematis maksudnya pengetahuan tersebut merupakan suatu keseluruhan yang mandiri

dari hal-hal yang saling berhubungan sehingga dapat di pertanggung jawabkan. Logis

maksudnya proposisi-proposisi (pernyataan) yang satu dengan yang lain saling

berhubungan sehingga dapat di tarik kesimpulan yang rasional pula (Notoatmodjo,

2007). Dampak dari pengetahuan tersebut akan memunculkan masyarakat yang

berpengetahuan baik tehadap siap siaga penanganan bencana tanah longsor.

Kurangnya pengetahuan masyarakat terhadap penanganan tanggap darurat,

mitigasi, dan siapsiaga terhadap bencana, menimbulkan lebih banyaknya kerugian.

Berdasarkan penelitian Ningtyas (2015). Pengaruh pengetahuan kebencanaan terhadap

sikap kesiapsiagaan warga dalam menghadapi bencana tanah longsor di Desa Sridadi

Kec. Sirampog Kab. Brebes. Berdasarkan hasil penelitian tingkat pengetahuan dikategori

tinggi dan sikap kesiapsiagaan berada dikategori sangat tinggi. Hasil pengujian hipotesis

dengan uji t dan uji koefisien determinasi, maka ada pengaruh positif.Artinya semakin

tinggi pengetahuan maka sikap kesiapsiagaannya juga akan meningkat. Penelitian

tersebut menunjukan pengetahuan sangat penting dimiliki oleh masyarakat sebagai bekal

dalam melakukan segala tindakan untuk mengurangi dampak dari bencana. Berdasarkan

penelitian Firmansyah, (2014). Hubungan pengetahuan dan perilaku kesiapsiagaan pada

remaja usia 15-18 tahun di SMA Al-Hasan Kemiri Kecamatan Panti, Kabupaten Jember,

memiliki arah hubungan yang positif (r=0,531), artinya semakin tinggi pengetahuan

maka prilaku kesiapsiagaannya juga akan meningkat, sehingga dengan pengetahuan yang

tinggi tetang penanggulangan bencana, dampak dari bencana dapat di minimalkan.

Studi pendahuluan yang dilaksanakan pada tanggal 13 Februari 2017 di Desa

Sampang. Kepala Desa mengatakan bahwa Desa Sampang terbagi atas 7 RW setiap RW

terbagi atas 5-7 RT. Desa sampang mengalami tanah longsor, hampir kurang lebih 10x

dalam setahun, tanah longsor di Sampang biasanya hanya merusak material, tetapi tanah

longsor yang terjadi terakhir pada tahun 2016 yang tepatnya di Dukuh Semampir

RW03/RT07 merusak material dan menimbulkan korban, dalam kejadian tersebut

menimbulkan 6 korban dan 8 rumah rusak. Berdasarkan wawancara dengan 3 orang

mengenai pengetahuan masyarakat tentang mitigasi bencana tanah longsor, terdapat 2

orang belum mengerti tentang mitigasi bencana tanah longsor dan 1 orang yang tahu dan

Dari hasil wawancara dengan 2 orang mengenai pengetahuan masyarakat tentang

tanggap daruratbencana tanah longsor, 2orang tersebut belum mengerti tentang tanggap

darurat bencana tanah longsor.

Berdasarkan studi pendahuluan di atas, peneliti tertarik untuk meneliti tentang

“Gambaran pengetahuan tentang mitigasi dan tanggap darurat bencana alam tanah

longsor pada masyarakat Dukuh Semampir Kecamatan Sempor Kabupaten Kebumen”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas perumusan masalah yang di angkat adalah

bagaimana gambaran pengetahuan mitigasi dan tanggap daruratbencana tanah longsor

pada masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan umum

Untuk mengetahui gambaran tingkat pengetahuan mitigasi dan tanggap darurat

bencana tanah longsor pada masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan Sempor,

Kabupaten Kebumen.

2. Tujuan khusus

a. Untuk mengetahui gambaran karakteristik masyarakat Dukuh Semampir,

Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.

b. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang mitigasi bencana alam tanah

longsor pada masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten

Kebumen.

c. Untuk mengetahui gambaran pengetahuan tentang tanggap darurat bencana alam

tanah longsor pada masyarakat Dukuh Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten

Kebumen.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoritis

a. Bagi Ilmu Keperawatan

Sebagai masukan untuk tenaga kesehatan di bidang keperawatan komunitas,

mengenai pengetahuan mitigasi dan tanggap darurat bencana pada masyarakat

rawan bencan tanah longsor.

b. Bagi Peneliti

Hasil penelitian ini dapat menambah wawasan mengenai pengetahuan

masyarakat tentang mitigasi dan tanggap darurat bencana tanah longsor.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Masyarakat

Sebagai pemahaman dan masukan untuk masyarakat mengenai mitigasi,

kesiapan pasca bencana dan tanggap darurat yang di lakukan saat bencana.

b. Bagi Aparat Pemerintah

Sebagai masukan kepada aparat pemerintah mengenai pemahaman tentang

mitigasi dan tanggap darurat bencana tanah longsor pada masyarakat di Dusun

Semampir, Kecamatan Sempor, Kabupaten Kebumen.

E. Keaslian Penelitian

1. Firmansyah, (2014). Hubungan pengetahuan dengan perilaku kesiapsiagaan dalam

menghadapi bencana banjir dan longsor pada remaja usia 15-18 tahun di SMA Al-

Hasan Kemiri Kecamatan Panti, Kabupaten Jember, desain yang di gunakan pada

penelitian ini adalah deskriptif analitik dengan pendekatan crossectioanal, populasi

pada penelitian ini adalah 183 siswa SMA Al-Hasan dengan 125 siswa sebagai

sampel. Tehnik sampel yang digunakan yaitu simple random sampling. Analisis data

menggunakan uji korelasi pearson product moment dengan tingkat kepercayaaan

95%. Hasil penelitian ini menunjukan ada hubungan pengetahuan dengan prilaku

kesiapsiagaan dalam menghadapi becana banjir dan longsor pada remaja usia 15-18

tahun di SMA Al-Hasan Kemiri Kecamatan Panti, Kabupaten Jember. (P value =

0,000 α = 0,05). Pengetahuan dan perilaku kesiapsiagaan memiliki arah hubungan

yang positif (r=0,531), artinya semakin tinggi pengetahuan maka prilaku

kesiapsiagaannya juga akan meningkat, persamaannya adalah sama-sama

mengambil tema bencana alam, perbedaannya adalah pada jumlah variabelnya.

2. Ningtyas, (2015). Pengaruh pengetahuan kebencanaan terhadap sikap kesiapsiagaan

warga dalam menghadapi bencana tanah longsor di Desa Sridadi, Kecamatan

Sirampog, Kabupaten Brebes. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kepala

Keluarga (KK) Dukuh Lebak Goak sebanyak 278 KK dengan sampel 162 KK.

Teknik pengumpulan data yang digunakan yaitu: 1) Dokumentasi, 2) Angket, 3)

Observasi. Analisis data dilakukan dengan metode analisis deskriptif persentase

untuk mendeskripsikan semua variabel, analisis regresi linier sederhana untuk

mengetahui ada tidaknya pengaruh variabel (X) terhadap variabel (Y) dengan

menggunakan uji hipotesis uji t dan R2. Berdasarkan hasil penelitian tingkat

pengetahuan dikategori tinggi dan sikap kesiapsiagaan berada dikategori sangat

tinggi. Hasil pengujian hipotesis dengan uji t dan uji koefisien determinasi, maka ada

pengaruh positif. Artinya semakin tinggi pengetahuan maka sikap kesiapsiagaannya

juga akan meningkat, persamaannya adalah sama-sama mengambil tema bencana

alam, perbedaannya adalah pada jumlah variabelnya.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2006). Manajemen Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Aryono, D. P. & Sujudi A. (2016). Kegawatdaruratan dan Bencana (Solusi Dan

Petunjuk Teknis Penanggulangan Medik & Kesehatan). Jakarta :Rayana

Komunikasindo.

Azwar, S. (2013). Sikap Manusia – Teori dan Pengukurannya. Yogyakarta:

Pustaka Pelajar.

BNPB. (2008). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Nomor 4 Tahun 2008 Tentang Pedoman Penyusunan Rencana

Penanggulangan Bencana. Jakarta: BNPB.

BNPB. (2008). Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana

Nomor 10 Tahun 2008 Tentang Pedoman Komando Tanggap Darurat

Bencana. Jakarta: BNPB.

BNPB. (2016). Berita, Profil Pengetahuan Bencana, dan Produk Hukum.

www.bnpb.go.id. Diakses Pada Tanggal 10 Januari 2017.

Firmansyah, I,. Rasni, H., & Rondhianto. (2014). Hubungan pengetahuan dengan

perilaku kesiapsiagaan dalam menghadapi bencana banjir dan longsor

pada remaja usia 15-18 tahun di SMA Al-Hasani Kemiri Kecamatan

Panti Kabupaten Jember. SKRIPSI. Program Studi Ilmu Keperawatan

Universitas Jember.

Hardisman. (2014). Gawat darurat praktis. Yogyakarta :gosyen publishing.

Hardiyatmo, H. C. (2012). Tanah Longsor dan Erosi – Kejadian dan

Penanganan. Yogyakarta: UGM Press.

Herdwiyanti, F. & Sudaryono. (2013). Perbedaan Kesiapsiagaan Menghadapi

Bencana Di Tinau Dari Tingkat Self-Eficacy Pada Anak Usia Sekolah

Dasar Di Daerah Dampak Bencana Gunung Kelud. Jurnal Fakultas

Psikologi Universitas Airlangga. Diakses Pada Tanggal 21 Januari 2017.

Kebumenkab. (2015). Geografis. Diakses 5 Februari 2017 Dari

kebumenkab.go.id:

http://www.kebumenkab.go.id/index.php/public/page/index/23.

Kurniayanti, M. R. (2012). Peran Tenaga Kesehatan Dalam Penanganan

Manajemen Bencana (The Role Ofhealt Of Officer In Handling Disaster

Management). Jurnal Ilmiah Kesehatan Media Husada, 1(1).

Majid, K. A. (2008). Tanah Longsor dan Antisipasinya. Semarang: Aneka Ilmu.

Munir,M. (2006). Geologi Lingkungan. Malang : Bayumedia Publishing.

Nazir, M. (2013). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Ningtyas B, A. (2014). Pengaruh Pengetahuan Kebencanaan Terhadap Sikap

Kesiapsiagaan Warga Dalam Menghadapi Bencana Tanah Longsor Di

Desa Sridadi Kecamatan Sirampog Kabupaten Brebes tahun 2014.

Skripsi. Universitas Negeri Semarang.

Nurjanna. (2012). Manajemen Bencana. Alfabeta: Bandung.

Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu

Keperawatan. Jakarta : Salemba Medika.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta.

Notoatmodjo, S. (2010). Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rineka

Cipta

Pembriati. (2013). Pengaruh Model Pembelajaran Terpadu pada Pengintegrasian

Materi Pengurangan Risiko Bencana dalam Mata Pelajaran IPS SMP

terhadap Pengetahuan dan Kesiapsiagaan Bencana. Dalam Jurnal Bumi

Lestari, Vol. 1 No.1, September 2013, hal. 1-8.Surakarta: UNS. (Diunduh

tanggal 12 Februari 2017).

Polit, D, F & Beck, T. C (2012). Nursing Research. Philadelphia: Lippincot.

Priambodo, S. A. (2013). Panduan Praktis Menghadapi Bencana. Yogyakarta:

Kanisius.

Pudjawidjana. (2008). Model-Model Pembelajaran. Yogyakarta : Pustaka.

Radianta, T. (2010). Tsunami: Kejadian, Penjalaran, Daya Rusak, dan

Mitigasinya. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.

Rahman, A. Z. (2015). Kajian Mitigasi Bencana Tanah Longsor di Kabupaten

Banjarnegara. Jurnal Manajemen dan Kebijakan Publik, 1(1).

Setyowati, D. L. (2010). Buku Ajar Erosi dan Mitigasi Bencana. Semarang:

Sanggar Krida Aditama.

Sitanala, A. (2010). Konservasi Tanah & Air. Bogor: IPB Press.

Soehatman, R. (2010). Pedoman Praktis Manajemen Bencana (Disaster

Management). Jakarta: Dian Rakyat.

Sutikno. (1994). ”Pendekatan Geomorfologi Untuk Mitigasi Bencana Alam Akibat

Gerakan Massa Tanah atau Batuan”. Yogyakarta: Fakultas Geografi

UGM.

Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana.

Jakarta : Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia

Undang-Undang 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah. Jakarta : Sekretaris

Negara Republik Indonesia.

Wawan, A., & Dewi, M. (2010). Teori dan pengukuran pengetahuan, sikap, dan

perilaku manusia. Cetakan II. Yogyakarta: Nuhamedika

NO.

TINGKAT PENGETAHUAN MITIGASI BENCANA

PENDIDIKAN

PEKERJAAN

Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item 10

Item 11

Item 12

Item 13

Item 14

Item 15

Skor Katagori katagori

1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 9 cukup

5 TIDAK SEKOLAH

1 BURUH

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 1 BURUH

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 1 BURUH

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 1 BURUH

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 1 BURUH

6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 baik 5 TIDAK SEKOLAH 1 BURUH

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 1 BURUH

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 baik 1 SD 1 BURUH

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 baik 1 SD 2 PETANI

10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 1 SD 2 PETANI

11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 11 baik 1 SD 2 PETANI

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 1 SD 1 BURUH

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 baik 1 SD 1 BURUH

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 13 baik 1 SD 1 BURUH

15 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 baik 1 SD 1 BURUH

16 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 9 cukup 1 SD 1 BURUH

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 13 baik 1 SD 1 BURUH

18 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 kurang 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

19 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 12 baik 5 TIDAK SEKOLAH 1 BURUH

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 1 BURUH

21 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 baik 5 TIDAK SEKOLAH 1 BURUH

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

23 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 8 cukup 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

24 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 13 baik 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 1 SD 2 PETANI

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 1 SD 2 PETANI

28 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

29 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 1 SD 1 BURUH

31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 1 BURUH

32 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12 baik 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 1 SD 2 PETANI

34 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 9 cukup 1 SD 2 PETANI

35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 1 SD 2 PETANI

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

38 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

39 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 baik 5 TIDAK SEKOLAH 2 PETANI

40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 1 SD 2 PETANI

41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 baik 1 SD 2 PETANI

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 baik 1 SD 2 PETANI

43 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 1 SD 2 PETANI

44 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 11 baik 1 SD 1 BURUH

45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 1 SD 1 BURUH

46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 baik 1 SD 1 BURUH

47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 13 baik 1 SD 1 BURUH

48 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 baik 1 SD 1 BURUH

49 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 9 cukup 1 SD 1 BURUH

50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 1 SD 1 BURUH

51 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 kurang 1 SD 2 PETANI

52 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 10 cukup

5 TIDAK SEKOLAH

1 BURUH

53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 1 SD 1 BURUH

54 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik 1 SD 1 BURUH

55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik 5 TIDAK SEKOLAH 1 BURUH

total 46 54 50 53 47 52 44 45 44 49 51 46 47 49 45

TINGKAT PENGETAHUAN TANGGAP DARURAT BENCANA

No Item 1 Item 2 Item 3 Item 4 Item 5 Item 6 Item 7 Item 8 Item 9 Item

10

Item 11 Item

12

Item

13

Item

14

Item

15 Skor Katagori

1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 0 1 1 1 0 1 9 cukup

2 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

6 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14 baik

7 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

8 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14 baik

9 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14 baik

10 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik

11 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 0 1 0 11 baik

12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 baik

14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 13 baik

15 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 baik

16 0 0 0 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 9 cukup

17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

18 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2 kurang

19 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 0 10 cukup

20 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

21 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik

22 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

23 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 0 13 baik

24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

29 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik

30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

32 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik

33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

34 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 baik

36 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 13 baik

37 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 1 1 1 11 baik

38 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 1 9 cukup

39 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 13 baik

40 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 kurang

41 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 1 12 baik

42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14 baik

44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

45 1 1 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 0 8 cukup

46 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 1 13 baik

47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

50 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14 baik

51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

54 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 12 baik

55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15 baik

total 46 54 51 53 47 44 52 46 46 50 51 48 48 50 46

Frequencies

Statistics

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid buruh 30 54.5 54.5 54.5

petani 25 45.5 45.5 100.0

Total 55 100.0 100.0

Tingkat_Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid SD/sederajat 30 54.5 54.5 54.5

lain-lain 25 45.5 45.5 100.0

Total 55 100.0 100.0

Kategori Pengetahuan Tentang Mitigasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 48 87.3 87.3 87.3

cukup 5 9.1 9.1 96.4

kurang 2 3.6 3.6 100.0

Total 55 100.0 100.0

Kategori Pengetahun Tentang Tanggap Darurat

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid baik 49 89.1 89.1 89.1

cukup 4 7.3 7.3 96.4

kurang 2 3.6 3.6 100.0

Total 55 100.0 100.0

Hasil Uji Validitas Pengetahuan

Mitigasi

Correlations

skor_total

item1 Pearson Correlation .532*

Sig. (2-tailed) .005

N 20

item2 Pearson Correlation .504*

Sig. (2-tailed) .019

N 20

item3 Pearson Correlation .669**

Sig. (2-tailed) .001

N 20

item4 Pearson Correlation .581**

Sig. (2-tailed) .098

N 20

item5 Pearson Correlation .542*

Sig. (2-tailed) .003

N 20

item6 Pearson Correlation .590**

Sig. (2-tailed) .023

N 20

item7 Pearson Correlation .653**

Sig. (2-tailed) .002

N 20

item8 Pearson Correlation .499*

Sig. (2-tailed) .025

N 20

item9 Pearson Correlation .581**

Sig. (2-tailed) .018

N 20

item10 Pearson Correlation .617**

Sig. (2-tailed) .004

N 20

item11 Pearson Correlation .627**

Sig. (2-tailed) .011

N 20

item12 Pearson Correlation .541*

Sig. (2-tailed) .002

N 20

item13 Pearson Correlation .574**

Sig. (2-tailed) .006

N 20

item14 Pearson Correlation .558*

Sig. (2-tailed) .011

N 20

item15 Pearson Correlation .684**

Sig. (2-tailed) .024

N 20

total Pearson Correlation 1

N 20

**. Correlation is significant at the

0.01 level (2-tailed).

*. Correlation is significant at the 0.05

level (2-tailed).

Hasil Uji Validitas Pengetahuan

Tanggap Darurat

Correlations

skor_total

item1 Pearson Correlation .621**

Sig. (2-tailed) .048

N 20

item2 Pearson Correlation .614**

Sig. (2-tailed) .010

N 20

item3 Pearson Correlation .557*

Sig. (2-tailed) .011

N 20

item4 Pearson Correlation .676**

Sig. (2-tailed) .001

N 20

item5 Pearson Correlation .571**

Sig. (2-tailed) .024

N 20

item6 Pearson Correlation .590**

Sig. (2-tailed) .016

N 20

item7 Pearson Correlation .598**

Sig. (2-tailed) .005

N 20

item8 Pearson Correlation .546*

Sig. (2-tailed) .007

N 20

item9 Pearson Correlation .601**

Sig. (2-tailed) .021

N 20

item10 Pearson Correlation .483*

Sig. (2-tailed) .031

N 20

item11 Pearson Correlation .538*

Sig. (2-tailed) .014

N 20

item12 Pearson Correlation .540*

Sig. (2-tailed) .014

N 20

item13 Pearson Correlation .538*

Sig. (2-tailed) .014

N 20

item14 Pearson Correlation .552*

Sig. (2-tailed) .012

N 20

item15 Pearson Correlation .612**

Sig. (2-tailed) .036

N 20

total Pearson Correlation 1

N 20

*. Correlation is significant at the 0.05

level (2-tailed).

**. Correlation is significant at the 0.01

level (2-tailed).

Hasil Uji Reliabilitas Pengetahuan Mitigasi

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.836 15

Hasil Uji Reliabilitas Pengetahuan Tanggap Darurat

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 20 100.0

Excludeda 0 .0

Total 20 100.0

a. Listwise deletion based on all variables in the procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

.833 15

Lampiran 8

JADWAL PENELITIAN

No Kegiatan Bulan

Oktober November Desember Januari Maret April Mei Juni

1 Mengajukan judul

2 Menetapkan judul

3 Penyusunan proposal

4 Mengajukan sidang

proposal

5 Perbaikan proposal

6 Mengajukan izin

penelitian

7 Uji coba kuisioner

8 Penelitian

9 Pengolahan data

10 Penyusunan laporan

skripsi

11 Ujian sidang skripsi

12 Perbaikan skripsi

13 Mengumpulkan skripsi

Lampiran 3

KUESIONER PENELITIAN

1. Petunjuk pengisian

a. Tulislah identitas anda pada tempat yang sudah tersedia.

b. Bacalah dan isilah pertanyaan dengan memberi tanda centang (√) sesuai

dengan pengetahuan

c. Angket ini tidak akan mempengaruhi pada pekerjaan anda.

Keterangan :

B = Benar, jika menurut anda pertanyaan/pernyataan benar

S = Salah, jika menurut anda pertanyaan/pernyataan salah.

2. Indentitas responden

Nama : TN. NY.

Umur : TH

Pekerjaan:

Buruh Swasta Wiraswasta

Petani PNS Lainnya..........

Tingkat Pendidikan:

SD/ sederajat SMP/ Sederajat Lainnya..............

SMA / Sederajat Perguruan Tinggi

3. Daftar pertanyaan/pernyataan

No Pertanyaan/Pernyataan Tentang Mitigasi S B

1 Bencana tanah longsor adalah runtuhnya tanah dan batuan

2 Bencana longsor biasa terjadi didaerah perbukitan dan

pegunungan.

3 Tanda-tanda longsor munculnya retakan di permukaan lereng dan

miringnya pohon-pohonan.

4 Di daerah rawan bencana tanah longsor, masyarakat harus

waspada dengan curah hujan yang tinggi.

5 Bencana tanah longsor dapat dicegah dengan penanaman pohon-

pohon dan tidak membuka lahan-lahan untuk persawahan.

6 Harus ada tindakan pencegahan yang dilakukan untuk mengurangi

terjadinya tanah longsor di daerah rawan longsor.

7 Mitigasi/pencegahan adalah tindakan yang dilakukan untuk

mengurangi efek dari suatu kejadian bencana.

8 Upaya mitigasi harus dilakukan pada daerah-daerah rawan

bencana tanah longsor.

9 Pengetahuan mengenai mitigasi diperlukan bagi masyarakat yang

berada di daerah rawan bencana.

10 Agar tidak menimbulkan terjadinya longsor perlu dilakukan

perbaikan lereng.

11 Untuk mengurangi akibat dari bencana longsor masyarakat perlu

diberikan informasi, pendidikan kesehatan, dan pelatihan

penanganan saat terjadi bencana

12 Daerah rawan bencana tanah longsor harus ditanami pohon yang

kuat menahan tanah.

13 Untuk mengurangi terjadinya longsor buatlah persawahan dengan

terasering atau bertingkat.

14 Jika tanah mengalami retakan, secepat mungkin ditutup dan

dipadatkan agar tidak beresiko terjadi bencana longsor.

15 Untuk mencegah longsor atur tingkat kemiringan lahan di

perbukitan.

No Pertanyaan/PernyataanTentang Penanganan Bencana S B

16 Bencana longsor di sebabkan karena tanah yang tidak setabil.

17 Waspadalah saat terjadi hujan lebat.

18 Tanggap darurat merupakan tindakan pertolongan untuk

masyarakat yang sedang tertimpa bencana.

19 Tanggap darurat bertujuan untuk melindungi warga masyarakat

dari dampak bencana.

20 Untuk mengurangi jumlah korban jiwa pada saat bencana perlu

adanya pemberian pendidikan mengenai pertolongan darurat.

21 Keluar dari rumah jika terdengar gemuruh pada tebing.

22 Keterlambatan pertolongan mengakibatkan pada tingginya jumlah

korban.

23 Saat terjadi tanah longsor langsung mencari tempat yang luas dan

kokoh.

24 Berikan pertolongan darurat pada korban bencana untuk

mengurangi jumlah korban jiwa.

25 Evakuasi korban ke tempat yang luas dan aman.

26 Utamakan penyelamatan bayi, anak-anak,ibu hamil dan lanjut usia

27 Setelah bencana lakukan pencarian dan penyelamatkan korban

yang belum terselamatkan

28 setelah terjadi longsor, masyarakat harus tetap waspada adanya

longsor susulan.

29 Hindari memasuki bangunan setelah terjadi bencana longsor.

30 Tetap selalu siapsiaga terhadap bencana baik yang akan terjadi dan

tidak terjadi

Lampiran 2

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Setelah membaca dan memahami penjelasan pada lembar permohonan

untuk menjadi responden, saya bersedia untuk ikut serta atau berpartisipasi

sebagai responden dalam penelitian yang akan dilakukan oleh :

Nama : Dwi Riyadi Lukmanul Hakim

NIM : A11300933

Judul : Gambaran Pengetahuan Mitigasi dan Tanggap Darurat Bencana

Tanah Longsor Pada Masyarakat Dukuh Semampir Kecamatan

Sempor Kabupaten Kebumen.

Demikian persetujua ini saya ikut serta atau berpartisipasi untuk menjadi

responden dalam penelitian dan bersedia melakukan pemeriksaan sesuai dengan

data yang akan diperlukan.

Kebumen, 2017

Responden

(...............................)

Lampiran 1

PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

Kepada /Yth Calon Responden

Masyarakat Desa Sampang

ditempat

Assalamu’alaikum Wr. Wb

Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Program Studi

S1 Keperawatan STIKES Muhammadiyah Gombong :

Nama : Dwi Riyadi Lukmanul Hakim

Nim : A11300933

Judul : Gambaran Pengetahuan Mitigasi dan Tanggap Darurat Bencana

Tanah Longsor Pada Masyarakat Dukuh Semampir Kecamatan

Sempor Kabupaten Kebumen.

Untuk tujuan tersebut saya akan mengumpulkan data dari saudara dan

dengan kerendahan hati saya meminta anda menjadi responden untuk mengisi

kuisioner yang akan saya bagikan. Prosedur penelitian ini tidak akan merugikan

atau menimbulkan resiko kepada responden. kerahasian semua tindakan yang

telah dilakukan akan dijaga dan hanya akan digunakan untuk kepentingan

penelitian. Apa bila ada pertanyaan atau kurang penjelasan, anda bisa

menghubungi saya di nomor 089631557177 atau email [email protected]

atau ditempat saya menempuh jenjang S1 Keperwatan di STIKES

MUHAMMADIYAH GOMBONG dengan alamat Jl Yos Sudarso No. 461 telp

(0287)472433, 473750. atas kerja samanya saya ucapkan terimakasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb Peneliti

(Dwi Riyadi Lukmanul Hakim)

Lampiran 5

Lampiran 4