gagal nafas lee

7/27/2019 Gagal Nafas Lee

http://slidepdf.com/reader/full/gagal-nafas-lee 1/22

GAGAL NAFAS

RULLY HADI PRABOWO,SST



Pendahuluan

Fungsi Paru :

- Pertukaran gas

- Metabolisme



Definisi

- Gagal nafas didefinisikan : apabila paru –

paru tidak dapat memenuhi fungsi primernya

dalam pertukaran gas ; oksigenasi &

pembuangan CO2 Berdasarkan hasil Analisa Gas Darah :

• PaCO2 ≥ 50 mmHg dan PaO2 ≤ 60 mmHg

• Rule of Fifty :PaCO2 > 50 mmHg dan PaO2 < 50 mmHg

Pada udara kamar, permukaan laut, dan

keadaan istirahat.



Klasifikasi

• Kegagalan Oksigenasi- Hipoksemia dengan hipokapnea

- Alveolus menerima ventilasi > perfusi

- PaO2 meningkat dan PaCo2 menurun- Gagal Napas Tipe I

• Kegagalan Ventilasi

- Hipoksemia dengan hiperkapnea- Alveolus menerima Perfusi > ventilasi

- PaCO2 meningkat, PaO2 menurun

- Gagal Napas Tipe II



Causes of ARF

a. Kelainan di luar paru – paru

- Penekanan pusat

pernafasan- Kelainan neuromuskular

- Kelainan pleura dan

dinding dada

b. Kelainan intrinsik paru – paru

- Kelainan vaskuler paru

- Kelainan obstruktif difus



Factors Decreasing Ventilator

Drive

• Depression of respiratory drive with

drugs.

• Brain disorder.

• Obesity

• Trauma

• Cardiovascular disorder



Chest wall dysfunction and neuromuscular

factors.

Anesthetic blocking agents.

Cervical spinal cord injury.

Neuromuscular disorder ;GBS

Kyposcoliosis.



Factors in lung parenchyma

Near-drowning

Pneumonia

Interstitial lung disease

Pulmonary edema Chronic airflow limitation

ARDS

Inhalation of toxic chemicals

Pulmonary contusion.



Gambaran Klinis

Respon awal kardiovaskuler terhadap

hipoksemia adalah takhikardi, ↑ CO, tek

darah

Jika hipoksia menetap ; bradikardi, hipotensi,sesak nafas

Sakit kepala, edema papil, bingung, gelisah

sampai koma



Patofisiologi: Kegagalan Oksigenasi

Acute Lung Injury

↓

Membran alveoli-kapiler rusak

↓ Infiltrasi cairan ke interstitial – alveoli

↓

Alveoli kolaps

↓

Ventilasi/perfusi imbalance



Patofisiologi: Kegagalan Oksigenasi

Mekanisme penyebab ditentukan oleh :

- PaCO2

- Efek O2 pada PaO2

Jika PaCO2 ↑ → hipoventilasi

Bila diberi O2 100% :

- PaO2 ↑ : Vent/Perf imbalance

- PaO2 tetap : Shunt



Diagnosis

Anamnesa : riwayat penyakit

• Pemeriksaan fisik :

- Pemeriksaan umum, vital sign

- Paru, kardiovaskuler, neurologis

• Laboratorium : - Analisa Gas Darah

- Faal Paru

- EKG• Radiologis : X-foto toraks



PROSES KEPERAWATAN

Pengkajian umum :- Kesan umum (sakit berat, sedang, ringan)

- kaji tingkat kesadran (GCS / AVPU)

Pengkajian primer : A – B – Ca. Airway (jalan nafas)

- kaji ada tidaknya sumbatan jalan nafas

(total / parsial)

- kaji adanya distres pernafasan

- kaji adanya kemungkinan fraktur cervikal

cara pengkajian : L L F



b. Breathing

Mengkaji henti nafas dan adekuatnyapernafasan (frekuensi, irama, kedalaman,

suara nafas)

Cara pengkajian : L L F

Data fokus :

Wheezeng

sesak napas

periode ekspirasi lambat retraksi otot interkostal dan sternal

suara napas menurun atau tidak ada



Berkeringat banyak

Takhikardia

peningkatan vena juglaris

sianosis, hipoksemia

hipotensi

kecemasan, agitasi



c. Circulation

- Kaji ada tidaknya denyut nadi (frekuensi &

amplitudo)

- Kemungkinan syok (kaji warna kulit, akral)

- Adanya jejas/trauma pada px trauma thorak

Cara pengkajian : L L F

d. Disability

- Mengkaji kondisi neuromuskular pasien (tanda –

tanda lateralisasi, dilatasi pupil)- Keadaan status kesadaran lebih dalam (GCS)

- Keadaan ekstrimitas ; kemampuan motorik

dan sensorik



Diagnosa Keperawatan

Bersihan jalan napas tidak efektif b.d

bronkhospasme, edema, peningkatan

produksi sputum,penumpukan sekret

Pola nafas tidak efektif bd penurunanekspansi paru

Gangguan pertukaran gas b.d

ketidaksamaan perfusi dan ventilasi hiper /

hipoventilasi



Kurang volume cairan berhubungan dengan

output berlebihan

Kecemasan sedang sampai berat b.d

kesulitan bernafas, takut serangan

berulang Intoleransi akttfitas b.d menurunnya

kemampuan/energi, ketidakseimbangan

oksigenasi

Kurang pengetahuan tentang perawatan dan proses penyakit, upaya pencegahan dan

perawatan b.d kurangnya informasi.



Penatalaksanaan

• Terapi suportif :

Pertahankan Oksigenasi dan Ventilasi

• Oksigenasi pada Kegagalan Ventilasi :

- Cara sederhana dengan flow rendah

- Sasaran : PaO2 50 – 60 mmHg

- Cara pemberian: - Nasal kanula

- Masker (venturi mask)

- Ventilator



Penatalaksanaan

Oksigenasi pada Kegagalan Oksigenasi :

- Pemberian O2 :

- Nasal kanula atau masker

- FIO2 40 – 60%

- Ventilator

- Bronkospasme : bronkodilator

- Infeksi : Antibiotika

- Retensi sputum : - Hidrasi- Nebulisasi

- Fisioterapi dada

- Suction/penghisapan



Management

Intervention for acute respiratory failure is

directed to :

a. Treating the underlying cause of ARF

b. Restoring gas exchange to maintain

physiologic function.



Nursing Intervention focuses on :

Promoting effective airway clearance andeffective gas exchange.

Preventing complication of immobility.

Monitoring and documenting indications of

altered tissue perfusion. Monitoring and promoting effective breathing

pattern.

Reducing anxiety and fear.

Promoting comfort.

gagal nafas lee

Documents