format lp, pengkajian anak kelompok

42
FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN (LP) 1. Halaman Judul 2. Konsep Teori (Medik): - Definisi - Etiologi - Manifestasi Klinis - Patofisiologi - Penatalakssanaan Medik - Penatalaksanaan Keperawatan - Pencegahan 3. WOC (Web of Caucation) 4. Konsep Tumbuh Kembang Anak (sesuai kasus) 5. Asuhan Keperawatan (Secara Teori) - Pengkajian - Analisa Data - Diagnosa Keperawatan - Intervensi Keperawatan dan Rasional 6. Daftar Pustaka (Literatur dalam 10 tahun terakhir, minimal 5 literatur) Keterangan: LP harus ditulis tangan FORMAT PROPOSAL TERAPI BERMAIN 1. Halaman judul 2. Latar belakang 3. Tujuan (umum dan khusus) 4. Prinsip bermain di rumah sakit 5. Hambatan yang mungkin muncul 6. Antisipasi hambatan

Upload: gkeruh

Post on 02-Oct-2015

293 views

Category:

Documents


8 download

DESCRIPTION

anak

TRANSCRIPT

FORMAT LAPORAN PENDAHULUAN (LP)

1. Halaman Judul2. Konsep Teori (Medik): Definisi Etiologi Manifestasi Klinis Patofisiologi Penatalakssanaan Medik Penatalaksanaan Keperawatan Pencegahan3. WOC (Web of Caucation)4. Konsep Tumbuh Kembang Anak (sesuai kasus)5. Asuhan Keperawatan (Secara Teori) Pengkajian Analisa Data Diagnosa Keperawatan Intervensi Keperawatan dan Rasional6. Daftar Pustaka (Literatur dalam 10 tahun terakhir, minimal 5 literatur)

Keterangan: LP harus ditulis tangan

FORMAT PROPOSAL TERAPI BERMAIN

1. Halaman judul2. Latar belakang3. Tujuan (umum dan khusus)4. Prinsip bermain di rumah sakit5. Hambatan yang mungkin muncul6. Antisipasi hambatan7. Waktu dan tempat8. Susunan acara

No.WaktuKegiatan BermainKegiatan Peserta

1Pembukaan

2Pelaksanaan

3Evaluasi

4Terminasi

9. Peserta10. Sarana dan media11. Pengorganisasian kelompok12. Denah bermain13. Evaluasi (struktur, proses dan hasil)14. Daftar pustaka

Keterangan: Jangan lupa membuat daftar hadir untuk peserta dan lembar evaluasi kegiatan yang diisi oleh observer

LEMBAR OBSERVASIPKMRS

Tema : ...........................................Hari/Tanggal : .............Tempat : ..............Persiapan:........................................Pelaksanaan:OrganisasiPemateri : Moderator: Fasilitator : ...........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................

WaktuMulai :. Selesai :..Penjelasan :...................................................................................................

PesertaJumlah :.Orang, Laki2 : Perempuan :.

PenyajianPenyampaian:..Kendala :....................................................................................................Solusi : ...................................................................................................

DiskusiProses diskusi :................................................................................................Kendala : ......................................................................................................Solusi : ...................................................................................................

DaftarPertanyaan+ Nama1. .............2. .3. .........4. .............5. .........

Jawaban +Fasilitator1. .....2. .3. ....4. .5. .....

Masukan/ Tambahan.........

.., 2012 Observer,

()

FORMAT PENGKAJIAN KEPERAWATAN ANAK

Data diambil tanggal: 23 Januari 2015Ruangrawat/kelas: Marwah 2/ 3No. RekamMedik: 722027

I. IDENTITAS ANAKIDENTITAS ORANG TUANama: An. INama Ayah: Tn. MHTanggal lahir: 11-12-2014Nama Ibu: Ny. NKJenis kelamin: Laki2/ 41 HariPekerjaan ayah/ibu: wiraswastaTanggal MRS: 17-1-2015Pendidikan ayah/ibu: SMAAlamat: Medokan Kampung/16 Agama: IslamDiagnosa medis: Diare+Obs. IleusSuku/bangsa: IndonesiaSumberinformasi: Ibu Alamat: Medokan Kampung

II. RIWAYAT KEPERAWATAN1. Riwayatkeperawatansekaranga. Keluhanutama: Buang air besar anak cair dan bewarna hijaub. Riwayatpenyakit saat iniAnak panas sejak tgl 13 januari 2015 (jumat) setelah dari posyandu, malam harinya anak tidak mau menetek ibunya kemudian paginya anak dibawa ke puskesmas diberi puyer penurun panas setelah dari puskesmas anak mencret, kemudian ibu berinisiatif minum jamu daun jambu biji supaya mencret anaknya berhenti akan tetapi bertambah parah, kemudian dibawa ke IGD RSU Haji Tgl 17 Januari 2015 , dan pasien masuk ke ruang anak. Saat pengkajian anak masih mencret 4 kali cair ampas, warna hijau, ubun-ubun cekung.2. Riwayatkeperawatan/Penyakitsebelumnyaa. Riwayatkesehatan yang lalu : Penyakit yang pernah diderita :DemamKejangBatu/pilekMimisanlain-lain Operasi: YaTidakTahun : Alergi: MakanObatUdaraDebuLainnya, sebutkan .

b. Imunisasi :BCGPolio.X DPT..XCampakHepatitis1X

MasalahKeperawatan:Defisit volume cairan .

3. Riwayatkesehatankeluargaa. Penyakit yang pernahdiderita olehanggota keluarga :Keluarga tidak pernah menderita penyakit menular ataupun keturunan seperti DM,HTb. Lingkungan rumah dan komunitas Rumah berada diperkampungan yang tidak padat penduduk , ada ventilasi, cahaya dapat masuk, lantai keramik, rumahnya luasc. Perilaku yang mempengaruhi kesehatanSebelumnya ibu jarang melakukan perawatan payudara dan jarang dibersihkan saat hendak memberikan asi ............................................................................................d. Persepsi keluarga terhadap penyakit anakIbu menganggap bahwa sakit yang diderita anaknya karena ASI nya ............................................................................................................................

MasalahKeperawatan:

4. Riwayat pertumbuhan dan perkembangan : BB saat ini : 4,7 Kg, TB : 55 cm, LK : 37,3 cm, LD : 38,5 .cm, LLA :11,5cm BB lahir :..3200 grBB sebelum sakit : .......4,7 kg Panjang lahir :.......50 cm Pengkajian perkembangan (DDST)/DDTK :Motorik kasar : normal (dapat melewati garis lurus )Motorik Halus : normal (dapat melewati garis lurus)Personal sosial : Normal (dapat melewati garis lurus)Bahasa : Normal (dapat melewati garis lurus) Tahap perkembangan Psikososial : (Tahap percaya & tidak percaya)bayi sudah terbentuk rasa percaya pada seseorang yakni ibu yang telah mengasuhnya............................................................................................................. Tahap perkembangan Psikoseksual : (Tahap oral)anak suka mengoceh sendiri, terkadang menghisap jarinya

MasalahKeperawatan:

5. Genogram (3 generasi)

III. POLA FUNGSI KESEHATAN

1. Pola penatalaksanaan kesehatan / persepsi sehatIbu dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan, ibu langsung membawa anaknya ke puskesmas untuk berobat.MasalahKeperawatan :

2. PolaNutrisi MetabolikSMRS : produksi ASI ibu mencukupi dan anak setiap kali ingin menyusu, ASI keluar dengan lancar.MRS : produksi ASI sedikit (120 cc/hr) terkadang harus di pompa dahulu, ASI di pompa kurang lebih 120 cc.MasalahKeperawatan :Ketidak efektifan pemberian ASI

3. PolaEliminasiEliminasiAlviSMRS ; BAB 2-3x/hr , warna kuning lembekMRS ; BAB 4 x/hr warna hijau,lembek,cairEliminasi UriSMRS : BAK 7-10x/hr warna kuningMRS : BAK 250 cc/hr warna kuning pekatMasalahKeperawatan :Diare

4. PolaIstirahatdantidurSMRS ; siang hari anak tidur, malam hari anank terbangun untuk minta susuMRS : dapat tidur nyenyak siang hari bisa 4-5 jam tapi setiap 2 jam sekali ibu membangunkan untuk memberikan ASIMasalahKeperawatan :5. PolaAktifitas - LatihanSMRS ; gerak tangan dan kaki kuatMRS ; Pasien berbaring di tempat tidur namun gerak tangan dan kaki pasien kuatMasalahKeperawatan :

6. Polakognitif perseptual keadekuatanalatsensoriTidak bisa dikajiMasalahKeperawatan :

7. Polapersepsidankonsepdiri

PolapersepsiTidak bisa di kaji

Konsepdiria. GambarandiriTidak bisa dikajib. Harga diri c. Ideal diri d. Peran diriPx anak ke 3 dari 3 bersaudarae. Identitas diri Px merupakan anak laki-lakiMasalahKeperawatan :8. PolaReproduksiSeksualPx adalah anak laki-laki, genetalia px terlihat bersih tapi sekitar genitalia khususnya daerah inguinal sampai anus terlihat kemerahan.MasalahKeperawatan :9. Polahubunganperan

Persepsi klien tantang pola hubunganTidak bisa dikajiPersepsi klien tentang peran dan tanggung jawabTidak bisa dikajiMasalahKeperawatan :

10. MekanismeKoping

Kemampuan mengendalikan stress:Anak menangis,saat dilakukan tindakan infasif. Sumber pendukung:Yang selalu menemani px adalah keluargaMasalahKeperawatan:

11. PolatatanilaidankepercayaanAnak beragama islam mengikuti orang tuaMasalahKeperawatan:IV. PEMERIKSAAN FISIKStatus kesehatanumumKesadaran :GCS 465, CMTTV : Suhu : 36,9 CTD : -RR : 59 x/mNadi: 132 x/m

PEMERIKSAAN HEAD TO TOE1. KepaladanLehera. KepalaUbun ubun terlihat cekung, tidak ada lesi di kepala.b. MukaMuka tidak pucat, wajah simetri.c. Mata Mata simentris kanan dan kiri, kongjungtiva anemis, schlera warna putih.d. TelingaBentuk simentris, tidak ada cairan serumen yang keluar dari telinga.e. HidungSimentris , tidak ada pernafasan cuping hidung.f. Mulut dan faringMukosa bibir kering, lidah tidak kotor.g. Leherleher tidak ada pembesaran vena jugularis.

2. Thoraka. InpeksiSimetris, bentuk dada normal chest, tidak ada retraksi otot dada, pola nafas normal, inspirasi ekspirasi simetrisb. PalpasiTidak ada nyeri tekan, pergerakan dada samac. PerkusiBunyi dada kanan sonor, dada kiri pekakd. AuskultasiTidak ada suara nafas tambahan, s1-s2 normal

3. Abdomen a. InspeksiAbdomen tidak distended, umbilikus menonjolb. PalpasiAbdomen supel, ada nyeri tekan pada umbilikus, tidak ada pembesaran organc. PerkusiSuara timpanid. Auskultasi.Bising usus 10X menit4. Inguinal, genital dan AnusInguinal terlihat merah, dan ada putihnya, genetalia terlihat bersih, anus terlihat merah

5. IntegumenTurgor kulit kembali 3 detik, ada lesi (lecet ) pada bagian ingiunal dan anus

6. MuskuloskeletalKekuatan otot pasien dalam rentang normla, tangan dan kaki bergerak kuat

7. Neurologis reflek menggenggam ada, reflek routing ada,

Refleks :Fisiologis

DextraSinistraBiceps\DextraSinistraTriceps\

DextraSinistraKneeDextraSinistraAchiles\

Patologis

DextraSinistraOppenheim\DextraSinistraBabinski\DextraSinistraChadok

a. oEkspresi efek dan emosi :SenangSedihMenangisCemasMarahDiamTakutLain ...................................b. Hubungan dengan keluarga :

oAkrabKurang akrab

c. Dampak hospitalisasi bagi anak :........................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................................d. Dampak hospitalisasi bagi orang tua :Ibu cemas terhadap kondisi anaknya

MasalahKeperawatan :

PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. PemeriksaanLaboratorium17 januari 20152. PemeriksaanRadiologi

3. Pemeriksaan Lain lain

4. Terapi dan Diet.Ceforoxim 3x150mg, p/o protexim 1x1 scht, zink drop 1x1CC, cairan D10 0,18 450CC/hr

DAFTAR MASALAH KEPERAWATAN

1 Defisit Volume cairan2 Diare3 Ganguguan Integritas Kulit4Ketidak efktifan pemberian ASI5678910

Surabaya, Mahasiswa

(.)

DAFTAR PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Defisit voulume cairan b/d output cairan berlebihan 2. Diare b/d 3. Gangguan integritas kulit b/d4. Ketidakefektifan pemberian ASI b/d5. ..............................................................................................................................................................6. ..............................................................................................................................................................7. ..............................................................................................................................................................8. ..............................................................................................................................................................9. ..............................................................................................................................................................10. ..............................................................................................................................................................

RENCANA KEPERAWATAN

NoDiagnosa KeperawatanTujuan Kriteria HasilIntervensi Rasional

1

2.

3

.

4Defisit volume cairan b/d out put cairan yang berlebihan

Diare B/d proses infeksi

Gangguan integritas kulit b/d

Ketidak efektifan pemberian ASI b/d hisapan bayi berkurang

Setelah dilakukan asuhan keperawatan 2x24 jam tidak ada tanda-tanda dehidrasi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam ada penurunan frekuensi defekasi

Setelah dilakukan asuhan keperawatan 3x24 jam masalah integritas kulit teratasi

Setelah dilakukan asuhan keperawtaa 1x24 jam ibu dan bayi akan mengalami keefektifan pemberian ASI1. Mukosa bibir lembab2. Turgor kulit kembali 2-3 detik3. Ubun-ubun datar 4. TTV dalam rentang normal RR 30-60x/mntS : 36,6-37,5 C, N : 130x/mnt

1. Penurunan frekuensi defekasi2. Perubahan konsistensi defekasi (lembek)3. Tidak ada tnda-tanda dehidrasi

1. Kulit tidak lecet (kemerahan)2. Tidak terjadi infeksi3. Kulit kembali utuh

1. Bayi menetek pada ibunya lebih dari 8 x/hari2. Produksi ASI mencukupi kebutuhan bayi3. Ibu merasa puas saat memberika ASI

1. Observasi TTV2. Monitoring intake dan output3. Observasi tanda-tanda dehidrasi4. Beri cairan per oral sesuai dengan kebutuhan5. Memonitoring kepatenan IV line dan faktor tetesan 6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian cairan IV

1. Observasi TTV2. Observasi dan catat defekasi3. Jelaskan kepada ibu penyebabb terjadinya diare4. Anjurkan ibu untuk tetap memeberikan ASI5. Ajarkan ibu tentang menjaga kebersihan sebelum meneteki6. Kolaborasi dengan dokter dalam pemberian obat Zinc dan probiotik

1. Observasi lesi 2. Minimalkan pemberian popok yang lama3. Ajarkan ibu untuk membersihkan area genetalia dan anus dengan benar

1. Kaji tingkat pengetahuan dan pengalaman ibu dalam pemeberian ASI2. Kaji kemammpuan bayi dalam lact on dan menghisap secara efektif3. Kaji personal hygiene payudara ibu4. Ajarkan tentang pijat payudara5. Anjurkan pemberian ASI sesering mungkin setiap 2 jam sekali6. Anjurkan melakukan perah ASI jika ASI yang keluar hanya sedikit7. Kolaborasi dengan ahli gizi untuk nutrisi yang diberikan pada ibu

1. Takikardi ,demam dapat menunjukkan respon terhadap efek kehilangan cairan2. Memberikan informasi tentang keseimbangan cairan juga merupakan pedoman auntuk pengganitan cairan3. Menunjukkan kehilangan volume cairan yang berlebihan4. Untuk memenuhi yang hilang5. Jika ada masalah dengan IV line dan faktor tetesan maka terapi yang diberikan tidak efektif6. Penggantian cairan untuk memperbaiki kehilangan/anemia

1. Mengetahui tanda bahwa adanya infeksi yang terjadi2. Membantu membedakan penyakit individu dan mengkaji beratnya episode3. Agar ibu mengetahui penyebab diare sehingga ibu lebih waspada lagi terhadap perilakunya4. Tetap memeberikan ASI dapat membantu mengganti cairan tubuh yang hilang, ASI juga mengandung zat

5. untuk meningkatkan imun6. Menjaga kebersihan sebelum meneteki merupakan salah satu pencegahan terjadinya diare berkepanjangan7. Zinc dapat memperbaiki pencernaan yang terganggu pada pasien diare sedangkan probiotik dapat membentengi kuman yang menyebabkan diare

1. Untuk mengetahui bila terjadi tanda-tanda infeksi2. Popok yan

1. Untuk mengetahui pengalaman ibu dalam pemberian ASI ekslusif2. Untuk mengetahui kemmapuan menghisap bayai apakah adekuat atau tidak dalam menghisap puting ibu3. Untuk mengetahui apakah ada faktor kebersihan yang dapat mempengaruhi produksi ASI4. Pijat payudara akan merangsang pengeluaran ASI5. Pemberian ASI yang sering akan merangasang hormon prolaktin untuk memproduksi ASI6. Perah ASI diperlukan untuk memnuhi kebutuhan bayi jika ASI ynag keluar hanya sedikit7. Gizi yang cukup dan seimbang pada ibu dapat meningkatkan kualitas ASII

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

Hari/TanggalIMPLEMENTASIDefisit volume cairan b/d output cairan berlebihanEVALUASI

Jumat/ 23 Januari 2015

Sabtu/24 Januari 2015

Minggu/ 25 Januari 2015

1. Mengukur Suhu : 36,9C,RR : 59x/mnit, Nadi 132x/mnt2. Mencatat Minum pasien 120 CC/ hari, BAK 350 CC/ hari, BAB 4x Cair ampas warna hijau, cairan IV 450CC/hr3. Mengobservasi tada-tanda dehidrasi, ubun-ubun cekung, mukosa bibir kering , turgor kulit kembali 3 detik4. Memonitoring kepatenan IV line dan faktor tetesan5. Memberikan cairan IV D 10 0,18 Nacl 450CC/24 jam

1. Mengukur Suhu : 36,3C, RR : 40x/mnt, Nadi 130x/mnt2. Mencatat Minum pasien 120 CC/ hari, BAK 300 CC/ hari, BAB 3x ampas warna hijau, cairan IV 450CC/hr3. Mengobservasi tada-tanda dehidrasi, ubun-ubun cekung, mukosa bibir kering , turgor kulit kembali 2 detik4. Memonitoring kepatenan IV line dan faktor tetesan5. Memberikan cairan IV D 10 0,18 Nacl 450CC/24 jam

1. Mengukur Suhu : 36,3C, RR : 48x/mnt, Nadi 130x/mnt2. Mencatat Minum pasien 10x ASI, BAK 400 CC/ hari, BAB 1x ampas warna hijau, cairan IV 450CC/hr3. Mengobservasi tada-tanda dehidrasi, ubun-ubun cekung, mukosa lembab , turgor kulit kembali 2 detik4. Memonitoring kepatenan IV line dan faktor tetesan5. Memberikan cairan IV D 10 0,18 Nacl 450CC/24 jam

S : Anak BAB 4x O : S 36,9C,RR : 59x/mnit, Nadi 132x/mnt, Minum pasien 120 CC/ hari, BAK 350 CC/ hari, BAB 4x Cair ampas warna hijau, cairan IV 450CC/hr ubun-ubun cekung, mukosa bibir kering , turgor kulit kembali 3 detikA : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

S : Anak BAB 3x O : S 36,3C,RR : 40x/mnit, Nadi 130x/mnt, Minum pasien 120 CC/ hari, BAK 300 CC/ hari, BAB 3x Cair ampas warna hijau, cairan IV 450CC/hr ubun-ubun cekung, mukosa bibir kering , turgor kulit kembali 2 detikA : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

S : Anak BAB 1x O : S 36,3C,RR : 48x/mnit, Nadi 130x/mnt, Minum pasien 10x ASI, BAK CC/ hari, BAB 1x ampas warna hijau, cairan IV 450CC/hr ubun-ubun cekung, mukosa bibir lembab, turgor kulit kembali 2 detikA : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

Hari/TanggalIMPLEMENTASIDiare b/d proses infeksiEVALUASI

Jumat/ 23 Januari 2015

Sabtu/24 Januari 2015

Minggu/ 25 Januari 2015

1. Mengukur Suhu : 36,9C,RR : 59x/mnit, Nadi 132x/mnt2. BAB 4x Cair ampas warna hijau, 3. Menjelaskan kepada ibu penyebab terjadinya diare karena kurang menjaga kebersihan4. Menganjurkan ibu untuk tetap memeberikan ASI5. Mengajarkan ibu tentang menjaga kebersihan sebelum meneteki dengan cara mengusap dengan tisu basah6. Memberikan obat Zinc dan probiotik

1. Mengukur Suhu : 36,3C,RR : 40x/mnit, Nadi 130x/mnt2. BAB 3x ampas warna hijau, 3. Menganjurkan ibu untuk tetap memeberikan ASI4. Mengingatkan ibu untuk selalu memberisihkan area puting sebelum meneteki5. Memberikan obat Zinc dan probiotik

1. Mengukur Suhu : 36,3C,RR : 48x/mnit, Nadi 130x/mnt2. BAB 1x ampas warna hijau, 3. Menganjurkan ibu untuk tetap memeberikan ASI4. Mengingatkan ibu untuk selalu memberisihkan area puting sebelum meneteki5. Memberikan obat Zinc dan probiotik

S : Anak BAB 4x O : S 36,9C,RR : 59x/mnit, Nadi 132x/mnt, , BAB 4x Cair ampas warna hijau, anak tetap minum ASIA : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

S : Anak BAB 3x O : S 36,3C,RR : 40x/mnit, Nadi 130x/mnt, BAB 3x Cair ampas warna hijau,A : Masalah teratasi sebagianP : Intervensi dilanjutkan

S : Anak BAB 1x O : S 36,3C,RR : 48x/mnit, Nadi 130x/mnt,BAB 1x ampas warna hijau, A : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

Hari/TanggalIMPLEMENTASIGangguan Integritas kulit b/d peningkatan frekuensi BABEVALUASI

Jumat/ 23 Januari 2015

Sabtu/24 Januari 2015

Minggu/ 25 Januari 2015

1. Mengobservasi lesi, bagian inguinal terlihat kemerahan, dan ada bintik-bintik, bagian anus terlihat kemerahan 2. Mengajarkan pada ibu cara memebersihkan genetalia degan benar3. menganjurkan ibu untuk mengusap area genetalia dengan lembut(jangan mengusap secara berulang-ulang)4. membiarkan area genetalia terbuka 1-3 mnt setelah area tersebut dibersihkan5. Mengingatkan ibu untuk mengganti popok 2 jam sekali

1. Mengobservasi lesi, bagian inguinal terlihat terlihat kemerahan, dan ada bintik-bintik, bagian anus terlihat kemerahan 2. Mengingatkan ibu cara membersihkan area genetalia dengan benar3. menganjurkan ibu untuk mengusap area genetalia dengan lembut(jangan mengusap secara berulang-ulang)4. Mengingatkan ibu untuk mengganti popok 2 jam sekali5. berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian salep untuk kesembuhan kulit

1. Mengobservasi lesi, bagian inguinal terlihat terlihat kemerahan, dan ada bintik-bintik, bagian anus terlihat kemerahan 2. Mengingatkan ibu cara membersihkan area genetalia dengan benar3. menganjurkan ibu untuk mengusap area genetalia dengan lembut(jangan mengusap secara berulang-ulang)4. Mengingatkan ibu untuk mengganti popok 2 jam sekali5. Mengajarkan pada ibu cara memberikan salep dengan benar setelah diberi salep jangan diberi popok duduk di biarkan sebentar S : kulit anak merah pada area kelamin dan bokongO : Area genetalia terlihat merah, bagian anus terlihat merah, dan Ada bintiknyaA : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

S : kulit anak merah pada area kelamin dan bokongO : Area genetalia terlihat merah, bagian anus terlihat merah, dan Ada bintiknyaA : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

S : kulit anak merah pada area kelamin dan bokongO : Area genetalia terlihat merah, bagian anus terlihat merah, dan Ada bintiknyaA : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

Hari/TanggalIMPLEMENTASIKetidak efektifan pemberian ASI b/d hisapan bayi berkurangEVALUASI

Jumat/ 23 Januari 2015

Sabtu/24 Januari 2015

Minggu/ 25 Januari 2015

1. Menanyakan pada ibu tentaang pengalaman menyusui , ibu sudah memiliki pengalaman 2x dalam memberikan ASI dan produksi Asinya selalu lancar2. Kemampuan menghisap bayi masih adekuat tapi sementara ini bayi tidak boleh menetek langsung pada ibu3. Menanyakan kebersihan payudara ibu sebelum meneteki 4. Mengjarkan tentang pijat payudara5. Mengnjurkan melakukan perah ASI jika ASI yang keluar hanya sedikit6. Berkolaborasi dengan ahli gizi untuk nutrisi yang diberikan pada ibu

1. Kemampuan menghisap bayi masih adekuat terbukti saat menetek bayi menghisap puting dengan kuat2. Mengingatkan agar ibu membersihkan payudara sebelum meneteki 3. Menganjurkan ibu agar makan banyak4. Menganjurkan agar ASI selalu dihisapkan pada anaknya agar merangsan hormon prolaktin untuk memproduksi ASI

1. Kemampuan menghisap bayi masih adekuat terbukti saat menetek bayi menghisap puting dengan kuat2. Mengingatkan agar ibu membersihkan payudara sebelum meneteki 3. Menganjurkan ibu agar makan banyak4. Menganjurkan agar ASI selalu dihisapkan pada anaknya agar merangsan hormon prolaktin untuk memproduksi ASI5. Menanyakan ibu tentang kepuasan dalam memberikan ASI

S : Produksi ASI sedikit O : Ibu merasa tidak puas ketika memberikan ASI pada anaknya Produksi ASI hanya 10CC ASI keluar bila dipompaA : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

S : Produksi ASI sedikit O : Ibu merasa tidak puas ketika memberikan ASI pada anaknyaA : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan

S : Produksi ASI lebih banyak O : Ibu merasa masih tidak puas ketika memberikan ASI pada anaknyaA : Masalah belum teratasiP : Intervensi dilanjutkan