fm transmitter kel 4

12
FM Transmitter 5.1 : Tujuan Belajar FM transmitter 5.2 : Hardware yang di perlukan Modul GOTT-CE05 FM Transmitter Power Supply Osiloskop Sinyal konektor saluran kabel DC power line kabel 5.3 : Teori Frekuensi modulasi (FM) adalah teknik standar untuk komunikasi seperti terlihat dalam sinyal yang diterima dari band FM (88-108 MHz) vs band AM (450-1.650 KHz). Alasan utama untuk meningkatkan adalah bahwa detektor FM, ketika benar dirancang, tidak sensitif terhadap variasi amplitudo acak yang merupakan bagian dominan dari kebisingan listrik (didengar sebagai statis pada radio AM). Frekuensi modulasi tidak hanya digunakan dalam siaran radio komersial, tetapi juga dalam komunikasi polisi dan rumah sakit, saluran darurat, suara TV, wireless (selular) sistem telpon, dan band amatir radio di atas 30 MHz. Ide dasar dari sebuah sinyal FM vs sinyal AM ditampilkan dalam gambar 5.1. Dalam sinyal FM, frekuensi sinyal diubah oleh sinyal (baseband) modulasi sedangkan amplitudonya tetap sama. Dalam sebuah sinyal AM, kita sekarang tahu bahwa itu adalah amplitudo dari sinyal yang diubah oleh sinyal modulasi. Sinyal FM dapat dilihat sebagai berikut:

Upload: alwi-saladin-h

Post on 12-Dec-2014

155 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: FM Transmitter KEL 4

FM Transmitter

5.1 : Tujuan

Belajar FM transmitter

5.2 : Hardware yang di perlukan

Modul GOTT-CE05 FM Transmitter Power Supply Osiloskop Sinyal konektor saluran kabel DC power line kabel

5.3 : Teori

Frekuensi modulasi (FM) adalah teknik standar untuk komunikasi seperti terlihat dalam sinyal yang diterima dari band FM (88-108 MHz) vs band AM (450-1.650 KHz). Alasan utama untuk meningkatkan adalah bahwa detektor FM, ketika benar dirancang, tidak sensitif terhadap variasi amplitudo acak yang merupakan bagian dominan dari kebisingan listrik (didengar sebagai statis pada radio AM). Frekuensi modulasi tidak hanya digunakan dalam siaran radio komersial, tetapi juga dalam komunikasi polisi dan rumah sakit, saluran darurat, suara TV, wireless (selular) sistem telpon, dan band amatir radio di atas 30 MHz.

Ide dasar dari sebuah sinyal FM vs sinyal AM ditampilkan dalam gambar 5.1. Dalam sinyal FM, frekuensi sinyal diubah oleh sinyal (baseband) modulasi sedangkan amplitudonya tetap sama. Dalam sebuah sinyal AM, kita sekarang tahu bahwa itu adalah amplitudo dari sinyal yang diubah oleh sinyal modulasi. Sinyal FM dapat dilihat sebagai berikut:

Page 2: FM Transmitter KEL 4

Gambar 5.1 presentasi FM

Amplitudo dari sinyal modulasi menentukan jumlah perubahan frekuensi dari frekuensi pusat.

Frekuensi dari sinyal modulasi menentukan laju perubahan frekuensi dari frekuensi pusat.

Amplitudo dari sinyal FM konstan setiap saat dan tidak tergantung dari sinyal modulasi.

Page 3: FM Transmitter KEL 4

5.4 : Circuit Diagram

Gambar 5.2 FM Transmitter

5.5 : prosedur eksperimen

Eksperimen 1 : FM Transmitter

1. Lihat gambar 5.2 atau GOTT – CE05 FM Transmitter.2. Supply 12V power ke modul3. 12V LED akan dihidupkan.4. Masukan sinyal audio 200Hz gelombang sinus pada data amplitudo 2V pada port

input USB.5. Mengatur frekuensi FM Transmitter untuk 88.0MHz dengan menekan tombol CH +

atau CH-6. Dengan menggunakan osiloskop, amati sinyal output dari TP1, output sinyal TP2,

output sinyal dari TP3, output sinyal audio kiri dan audio kanan. mencatat hasil akhir pengukuran dalam tabel 5.1.

Page 4: FM Transmitter KEL 4
Page 5: FM Transmitter KEL 4

5.6 : Hasil PercobaanTabel 5.1 hasil pengukuran FM Transmitter. (USB input)

Test Points Output Signal WaveformsAnalisis Tegangan Sinyal

Output

TP1

CH1 1V : CH2 1V ; 0,1 µs

VCH2 = Volt/div x div = 1 x 3,4 = 3,4 V

TP2

CH1 1V : CH2 1V ; 0,1 µs

VCH2 = Volt/div x div = 1 x 3,4 = 3,4 V

TP3

CH1 1V : CH2 0,5V ; 0,5 ms

VCH2 = Volt/div x div = 0,5 x 1,2 = 0,6 V

Audio Left

CH1 1V : CH2 0,2V ; 0,5 ms VCH2 = Volt/div x div = 0,2 x 3 = 0,6 V

Page 6: FM Transmitter KEL 4

Audio Right

CH1 1V : CH2 0,2V ; 0,5 ms

VCH2 = Volt/div x div = 0,2 x 4,6 = 0,92 V

Page 7: FM Transmitter KEL 4

FM Receiver

6.1 : Tujuan

Belajar FM receiver

6.2 : Hardware yang diperlukan

Modul GOTT – CE05 FM Transmitter Modul GOTT – CE06 FM Receiver Power Supply Osiloskop Sinyal konektor saluran kabel DC power line kabel

6.3 : Teori

Frekuensi modulasi (FM) adalah teknik standar untuk komunikasi seperti terlihat dalam sinyal yang diterima dari band FM (88-108 MHz) vs band AM (450-1.650 KHz). Alasan utama untuk meningkatkan adalah bahwa detektor FM, ketika benar dirancang, tidak sensitif terhadap variasi amplitudo acak yang merupakan bagian dominan dari kebisingan listrik (didengar sebagai statis pada radio AM). Frekuensi modulasi tidak hanya digunakan dalam siaran radio komersial, tetapi juga dalam komunikasi polisi dan rumah sakit, saluran darurat, suara TV, (selular) nirkabel sistem telepon, dan band amatir radio di atas 30 MHz.

Ide dasar dari sebuah sinyal FM vs sinyal AM ditampilkan dalam Gambar 6.1. Dalam sinyal FM, frekuensi sinyal diubah oleh sinyal (baseband) modulasi sedangkan amplitudonya tetap sama. Dalam sebuah sinyal AM, kita sekarang tahu bahwa itu adalah amplitudo dari sinyal yang diubah oleh sinyal modulasi. Sinyal FM dapat dilihat sebagai berikut:

Page 8: FM Transmitter KEL 4

Gambar 6.1 presentasi FM

Amplitudo dari sinyal modulasi menentukan jumlah perubahan frekuensi dari frekuensi pusat.

Frekuensi dari sinyal modulasi menentukan laju perubahan frekuensi dari frekuensi pusat.

Amplitudo dari sinyal FM konstan setiap saat dan tidak tergantung dari sinyal modulasi.

Page 9: FM Transmitter KEL 4

6.4 : Circuit Diagram

Gambar 6.2 FM Receiver

6.5 : Prosedur Eksperimen

Eksperimen 1 : FM Receiver

1. Lihat gambar 5.2 atau GOTT – CE05 FM Transmitter2. Lihat gambar 6.2 atau GOTT – CE06 FM Receiver3. Supply 12 V power ke modul FM transmitter4. 12V LED akan dihidupkan.5. Mengatur frekuensi pemancar FM untuk 88.00MHz dengan menekan tombol CH +

atau CH-6. Supply 5V power ke modul FM receiver7. 5V LED akan dihidupkan8. Menyesuaikan volume speaker ke titik pusat.9. Sesuaikan frekuensi sampai FM receiver menerima sinyal audio dari modul

transmitter.10. Masukan 200Hz gelombang sinus pada amplitudo 2V pada input audio transmitter.

Kemudian tingkatkan frekuensi sampai 500Hz.11. Dengan menggunakan osiloskop, amati pada sinyal output dari TP1, output sinyal

TP2, output sinyal TP3 dan sinyal output dari TP4.12. Mencatat hasil akhir pengukuran dalam tabel 6.1.

Page 10: FM Transmitter KEL 4

6.6 : Hasil PercobaanTabel 6.1 hasil pengukuran FM Receiver

Test Point

s

Output Sinyal Bentuk gelombang (frekuensi masukan Audio adalah

200Hz)

Output Sinyal Bentuk gelombang (frekuensi masukan Audio adalah

500Hz)

TP1

CH1 1V : CH2 5V ; 2 msCH1 1V : CH2 5V ; 2 ms

CH1 1V : CH2 5V ; 2 msCH1 1V : CH2 5V ; 2 ms

Page 11: FM Transmitter KEL 4

TP2

TP3

CH1 1V : CH2 5V ; 2 msCH1 1V : CH2 5V ; 2 ms

TP4

CH1 1V : CH2 5V ; 2 msCH1 1V : CH2 5V ; 2 ms

Analisis Tegangan Sinyal Output TP1-TP4Untuk 200 Hz dan 500 Hz

VCH2 = Volt/div x div = 5 x 6,4 = 32 V