fix laporan manbis jadi

53
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Para ahli memandang manajemen dari sudut yang berbeda yaitu beberapa ahli memandang manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, ahli lain memandang manajemen sebagai suatu proses dan sebagai profesi. Manajemen merupakan disiplin ilmu yang bertugas mencari kebenaran dalam predikat dimensi teoritis dan metodologi yang harus diuji dan dibuktikan berdasarkan fakta data secara objektif kebenarannya. Oleh karena itu, manajemen sebagai ilmu penting untuk dikembangkan agar didapatkan kebenaran ilmu. Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, dapat terjadi perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dilakukan agar organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus dengan lancar. Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer. Kegiatan pengambilan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah, pencarian

Upload: adityadwijayanto

Post on 15-Jul-2016

61 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

laporan manbis

TRANSCRIPT

Page 1: Fix Laporan Manbis Jadi

1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Para ahli memandang manajemen dari sudut yang berbeda yaitu

beberapa ahli memandang manajemen sebagai suatu ilmu dan seni, ahli lain

memandang manajemen sebagai suatu proses dan sebagai profesi.

Manajemen merupakan disiplin ilmu yang bertugas mencari kebenaran

dalam predikat dimensi teoritis dan metodologi yang harus diuji dan

dibuktikan berdasarkan fakta data secara objektif kebenarannya. Oleh

karena itu, manajemen sebagai ilmu penting untuk dikembangkan agar

didapatkan kebenaran ilmu.

Setiap organisasi, baik dalam skala besar maupun kecil, dapat terjadi

perubahan-perubahan kondisi yang dipengaruhi oleh faktor-faktor

lingkungan eksternal dan internal organisasi. Dalam menghadapi

perkembangan dan perubahan yang terjadi maka diperlukan pengambilan

keputusan yang cepat dan tepat. Proses pengambilan keputusan yang cepat

dan tepat dilakukan agar organisasi beserta administrasi dapat berjalan terus

dengan lancar.

Pengambilan keputusan tersebut dilakukan oleh seorang manajer.

Kegiatan pengambilan keputusan meliputi pengindentifikasian masalah,

pencarian alternatif penyelesaian masalah, evaluasi daripada alternatif-

alternatif tersebut, dan pemilihan alternatif keputusan yang terbaik.

Kemampuan seorang pimpinan dalam membuat keputusan dapat

ditingkatkan apabila ia mengetahui dan menguasai teori dan teknik

pengambilan keputusan. Adanya peningkatan kemampuan pimpinan dalam

pengambilan keputusan maka diharapkan dapat meningkatkan kualitas

keputusan yang dibuatnya, sehingga akan meningkatkan efisiensi dan

efektivitas kerja organisasi.

Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan

organisasi dan manajemen. Adapun fungsi manajemen meliputi

perencanaan (planning), pengorganisasian (organizing), pelaksanaan

1

Page 2: Fix Laporan Manbis Jadi

2

(actuating), dan pengawasan (contolling). Misalnya, dalam tahap

perencanaan diperlukan banyak kegiatan pembuatan keputusan sepanjang

proses perencanaan tersebut. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam

proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternatif program dan

prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan

identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif

keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin

timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu

organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam

rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang

berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan,

pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk

mengevaluasi pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan.

Contoh nyata perusahaan Indonesia yang mengalami perkembangan

pesat yaitu PT. Carrefour Indonesia. Secara tidak langsung dampak dari

manajemen bisnis yang baik dapat menghasilkan suatu perusahaan yang

dapat berjalan terus dan lancar seperti PT. Carrefour Indonesia. Carrefour

Indonesia memiliki sekitar 28.000 karyawan dan juga telah bermitra dengan

UKM (Usaha Kecil Menengah) yang memasok 70% barang. Selain itu,

adanya kehadiran Carrefour Indonesia dapat membantu industri terkait

seperti transportasi, logistik, konstruksi, pergudangan untuk bersama

membangun negeri. Carrefour Indonesia juga telah memberikan kontribusi

dan berpartisipasi aktif dalam pembangunan daerah di sektor Pertanian

dengan membeli 95% produk dari pasar domestik. Dampaknya yaitu dapat

meningkatkan kehidupan petani dengan menjaga hubungan jangka panjang

dan memperluas akses pasar, meningkatkan perkembangan kualitas produk

lokal dengan memperkenalkan metode pertanian modern yang lebih aman

seperti penggunaan pupuk alami dan menerapkan sistem kontrol

pengelolaan air.

Page 3: Fix Laporan Manbis Jadi

3

B. Permasalahan

Berdasarkan latar belakang diatas maka dapat diuraikan beberapa

permasalahan sebagai berikut:

a. Bagaimana mahasiswa dapat menjalankan manajemen bisnis dengan

cepat dan tepat?

b. Apakah perlu memahami manajemen dalam suatu bisnis?

c. Apa saja kendala-kendala dalam manajemen bisnis?

C. Tujuan dan Kegunaan

1. Tujuan

Berdasarkan permasalahan diatas maka dapat diuraikan beberapa

tujuan dan kegunaan sebagai berikut:

a. Agar mahasiswa dapat mensinergiskan antara teori di bangku kuliah

dengan aplikasinya di lapangan.

b. Dapat memahami manajemen dalam suatu bisnis.

c. Dapat memahami kendala-kendala dalam manajemen bisnis secara

nyata dengan menjadi pelaku bisnis itu sendiri.

2. Kegunaan

Praktikum Manajemen Bisnis ini diharapkan dapat memberi

kegunaan sebagai berikut :

a. Bagi UKM (Usaha Kecil Menengah)

1) Dapat menjadi lahan pertimbangan di dalam menentukan

kebijaksanaan dalam upaya pengembangan UKM.

2) Dapat dijadikan bahan pertimbangan dalam pengelolaan UKM

dan dapat menambah informasi untuk memperluas jaringan usaha

UKM.

b. Bagi Mahasiswa

1) Menambah wawasan mahasiswa mengenai koperasi sehingga

mahasiswa dapat mengetahui secara langsung pertumbuhan

koperasi serta hambatan-hambatan yang ada pada implementasi

business plan.

Page 4: Fix Laporan Manbis Jadi

4

2) Memberikan informasi maupun bahan mengenai berbagai

masalah yang berhubungan dengan business plan

c. Bagi Fakultas

Sebagai kelengkapan dalam penerapan kurikulum

pendidikan pertanian.

d. Bagi pembaca

Dapat menambah pengetahuan dan wawasan tentang business plan

Page 5: Fix Laporan Manbis Jadi

5

II. TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Manajemen Bisnis

Dalam perspektif proses bisnis internal, para manajer

mengidentifikasi berbagai proses penting yang harus dikuasai oleh

perusahaan dengan baik agar mampu memenuhi tujuan para pemegang

saham dan segmen pelanggan sasaran. Sistem pengukuran kinerja

konvensional memusatkan perhatian hanya pada pemantauan dan

perbaikan biaya, mutu, dan ukuran berdasarkan waktu proses bisnis

perusahaan. Sedangkan pendekatan Balanced Scorecard memungkinkan

tuntutan kinerja proses internal ditentukan berdasarkan harapan pihak

eksternal tertentu. Balanced Scorecard mengikutsertakan proses inovasi

sebagai suatu komponen vital perspektif proses bisnis internal, disamping

proses operasi dan proses layanan purna jual (Sipayung, 2009).

Telah ada kekhawatiran tentang pengukuran kinerja berdasarkan

informasi akuntansi tradisional seperti Return on Equity (ROE), Earning

per Saham (EPS), laba operasi bersih setelah pajak (NOPAT) dan Return

on Investment (ROI). Langkah - langkah ini meskipun banyak digunakan

gagal untuk menangkap nilai pemegang saham penciptaan /

penghancuran sebagai akibat dari tindakan manajemen. Konsep EVA

telah mendapatkan popularitas di seluruh dunia khususnya di Amerika

Serikat, Inggris dan negara - negara Eropa sebagai perusahaan

menggunakan EVA sebagai internal maupun eksternal mengukur kinerja

karena konsisten dengan tujuan organisasi penciptaan nilai pemegang

saham. Banyak popularitas pekerjaan penelitian telah dilakukan pada

akhir 1990-an yang meliputi isu - isu beragam di EVA. Meskipun secara

teoritis pentingnya EVA telah terbukti tetapi terdapat kesenjangan antara

berbagai penelitian tentang keunggulan EVA. Dalam beberapa literatur

akademis EVA telah terbukti unggul untuk langkah - langkah tradisional

5

Page 6: Fix Laporan Manbis Jadi

6

dan beberapa penelitian menolak hipotesis ini sebagian atau seluruhnya

(Sharma, 2010).

Bisnis adalah seluruh kegiatan yang diorganisasikan oleh orang -

orang yang berkecimpung di dalam bidang perindustrian dimana sebuah

perusahaan atau organisasi melakukan perbaikan - perbaikan standar

serta kualitas produk mereka. Sedangkan Perusahaan adalah sebuah

organisasi yang memproses perubahan keahlian dan sumber daya

ekonomi menjadi barang atau jasa yang diperuntukkan bagi pemuasan

kebutuhan para pelanggan serta diharapkan mampu memberikan

keuntungan bagi para pemiliknya. Motivasi utama dalam sebuah

organisasi bisnis adalah “laba”. Laba didefinisikan sebagai perbedaan

antara jumlah penghasilan dan biaya (cost) yang dikeluarkan. Untuk

lebih memahami mengenai organisasi bisnis, maka akan diberikan

penjelasan mengenai komponen - komponen apa saja yang terlibat dalam

suatu organisasi bisnis (Wibowo, 2009).

2. Business Plan

Rencana bisnis (business plan) adalah dokumen penting yang

berisi diskripsi tentang perusahaan. Perencanaan ini menunjukkan posisi

perusahaan sekarang, visi masa depan, dan rencana untuk mewujudkan

visi tersebut. Kerangka dasar dalam penyusunan rencana bisni terdiri dari

ringkasan eksekutif (executive summary), deskripsi perusahaan, deskripsi

target pasar, analisis kompetitif, perencanaan pemasaran dan penjualan,

perencanaan operasional, tim manajemen, rencana pengembangan dan

prestasi, dan juga segi keuangan atau finansial (Abraham, 2005).

Perencanaan usaha adalah keseluruhan proses tentang hal-hal

yang akan dikerjakan pada masa yang akan datang, dalam rangka

mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal ini sangat penting, karena

perencanaan usaha merupakan pedoman kerja bagi seorang wirausaha.

Pada umumnya, perencanaan usaha mengatur tentang proses kegiatan

usaha, produksi, pemasaran, penjualan, perluasan usaha, keuangan usaha,

Page 7: Fix Laporan Manbis Jadi

7

pembelian, tenaga kerja, dan penyediaan atau pengadaan peralatan

(Supriyanto, 2009).

Sebuah perencanaan bisnis dapat mengambil macam dari berbagai

bentu formal maupun informal dalam hal penyusunannya. Rencana bisnis

yang telah dibuat tersebut bukan hanya menjadi sebuah dokumen yang

keluar dari sebuah amplop yang tak mempunyai arti, melainkan akan

menjadi pernyataan resmi dari niat masa depan perusahaan. Ada

sejumlah alasan untuk menunjukkan bahwa perencanaan bisnis penting

bagi sebuah perusahaan. Pertama, dan yang paling penting, efektifitas

perencanaan bisnis sering dianggap sebagai salah satu faktor penting

dalam keberhasilan bisnis. Kedua, lembaga-lembaga eksternal akan

menyediakan dana baik sebagai modal atau dana untuk ekspansi. Ketiga,

kebutuhan untuk rencana bisnis ditekankan dalam berbagai pamflet dan

panduan produksi oleh lembaga nasihat bisnis nasional dan juga lokal

(Richbell et al, 2006).

3. Produk atau Komoditas yang Dipasarkan (Kripik usus)

Keripik adalah sejenis makanan ringan berupa irisan tipis dari

umbu-umbian, buah-buahan atau sayuran yang digoreng di dalam minyak

nabati. Selain itu terdapat juga keripik yang terbuat dari dalam tubuh

hewan, misalnya keripik paru yang diambil dari tubuh sapi, keripik usus

ayam yang diambil dari dalam tubuh ayam sehingga menghasilkan

produk bermutu tinggi (Yuwanta, 2004)

Menurut Baihaki, dkk., (2010) pengamatan dari proses produksi

yang telah dilakukan usus ayam yang bagus jika berwarna kekuningan,

tidak berbau busuk, tidak menggumpal dan mudah dibersihkan.

Parameter tersebut sudah terbukti dapat menghasilkan keripik usus ayam

yang berkualitas tinggi. Tetapi, usus ayam yang berkualitas kurang baik

masih dapat digunakan untuk produksi, tetapi harga jualnya lebih murah.

Variabel bahan baku usus ayam sangat penting diketahui untuk

menjamin kualitas produk nantinya. Oleh karena itu, perlu dilakukan

sortasi antara usus ayam yang baik dan tidak baik. Usus ayam yang bagus

Page 8: Fix Laporan Manbis Jadi

INTERNAL PERUSAHAAN

KOMITMENSDM

MANAJEMENMODAL

PESAINGKEUNGGULANKELEMAHAN

PEMERINTAHKEBIJAKANPERATURAN

PASARKONSUMENPELUANG

PERSAINGANIKLAN

PRODUSENHARGA

KUALITASKONTINUITAS

8

jika berwarna kekuningan, tidak berbau busuk, tidak meggumpal dan

sangat mudah dibersihkan. Parameter tersebut telah terbukti dapat

menghasilkan keripik usus ayam yang berkualitas tinggi. Tetapi, usus

ayam yang berkualitas kurang baik masih bisa digunakan untuk produksi,

tetapi harga jualnya lebih murah (Hidayah, 2008).

B. Kerangka Teori

Page 9: Fix Laporan Manbis Jadi

9

III. METODE PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Metode Dasar

Metode yang digunakan dalam pratikum ini adalah Metode penelitian

deskriptif analitis. Pengertian dari Metode penelitian deskriptif analitis adalah

metode penelitian yang berusaha menggambarkan atau mndeskripsikan

keadaan subjek maupun objek penelitian (seseorang, lembaga, masyarakat,

dan lain-lain) pada saat sekarang berdasarkan fakta-fakta yang tampak atau

menggambarkan dan menginterpretasikan objek sesuai dengan apa adanya.

Penelitian deskriptif analitis pada umumnya dilakukan dengan tujuan utama,

yaitu menggambarkan secara sistematis fakta dan karakteristik objek atau

subjek yang diteliti secara tepat.Metode ini merupakan metode yang sering

digunakan dalam penelitian dalam perencanaan dan pembuatan suatu produk.

B. Metode Pengumpulan Data atau Informasi

Teknik atau metode pengumpulan data dalam Manajemen Bisnis

adalah teknik wawancara/interview, observasi dan pencatatan. Pengumpulan

data dilakukan dengan kegiatan wawancara kepada pemilik Usaha Kecil

Menengah KripikUsus..

1. Observasi

Teknik observasi adalah mengumpulkan data dengan melakukan

pengamatan terhadap objek secara langsung. Praktikan melakukan

pengamatan langsung pada lokasi dan sasaran pemasaran produk.

2. Wawancara

Teknik pengumpulan data dengan teknik wawancara atau interview.

Wawancara dilakukan melalui tatap muka dengan narasumber dan

menggunakan pertanyaan yang berkaitan dengan praktikum. Teknik

interview yaitu praktikan bertanya langsung kepada ke pemilik Usaha

Kecil Menengah Kripik Usus yang memasok barang yang akan dipasarkan

mengenai hal-hal yang bersangkutan yang perlu diketahui.

9

Page 10: Fix Laporan Manbis Jadi

10

3. Pencatatan

Teknik Pengumpulan data dengan pencatatan yaitu mahasiswa

mencatat langsung dari media catatan berupa brosur, leaflet, poster,

ataupun buku-buku yang tersedia, dan data atau informasi penting yang

diperoleh dari nara sumber untuk dianalisis lebih lanjut. Pencatatan data

atau informasi penting dilakukan di Usaha Kecil Menengah Kripik Usus.

Informasi yang diperoleh untuk membuat laporan didasarkan pada

sumber informasi dalam bentuk data primer dan data sekunder yaitu :

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh dari sumber-sumber

asli secara langsung. Data primer diperoleh dengan wawancara

langsung dengan narasumber/pemasok.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh seorang peneliti

secara tidak langsung dari objeknya, tetapi melalui sumber lain,

baik lisan maupun data tertulis.

C. Metode Analisis Data atau Informasi

Analisis data dengan deskriptif analitis dengan menggunakan tabulasi

persentatif. Pada kasus tertentu mahasiswa dapat menulis secara lebih

mendalam dan komprehensif sesuai bidang kajian dalam Praktikum

Manajemen Bisnis. Tabulasi presentatif secara kuantitatif adalah dengan jalan

menganalisis data-data yang diperoleh dari hasil implementasi Business Plan,

sedangkan tabulasi presentatif secara kualitatif dengan menggunakan teori-

teori yang berhubungan dengan permasalahan yang ada di dalam

impelementasi Business Plan.

Page 11: Fix Laporan Manbis Jadi

11

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Business Plan

1. Pendahuluan

Melihat kegemaran masyarakat mengkonsumsi “jeroan” khususnya

kalangan remaja sampai dewasa, jeroan adalah organ dalam hewan

ternak seperti paruh, hati, jantung, dan usus yang diolah sebagai

makanan dalam berbagai macam jenis antara lain lauk pauk, cemilan,

dan sebagainya. Usus merupakan salah satu yang paling sering ditemui

olahannya, usus dapat diolah menjadi oseng usus, sate usus, dan keripik

usus. Varian olahan usus terebut dapat dijumpai di tempat makan

kalangan menengah kebawah karena olahan usus ini dijual dengan

harga yang cukup murah antara 2000-5000 per porsi tergantung jenis

hasil olahan dan jumlah yang ditawarkan.

Peluang usaha makanan cemilan di lingkungan kampus sangatlah

besar, maka dari itu kami berusaha menawarkan produk cemilan unik,

sehat dan berkualitas, maka kami mengembangkan bisnis keripik usus

yang dapat dijadikan cemilan saat bersantai. Beberapa alasan mengapa

keripik usus menjadi pilihan berbisnis. Pertama karena budaya

masyarakat Indonesia yang gemar mengkonsumsi jeroan sehingga

keripik ini dapat dengan mudah diterima di masyarakat, kedua dengan

olahan usus yang dijadikan keripik memudahkan konsumen

mengkonsumsi selain dapat menjadi alternatif pilihan makanan cemilan

keprik ini dapat bertahan lama karena kondisinya yang kering sehingga

dapat disimpan dalam waktu yang cukup lama, dan alasan terakhir

adalah karena kami sebagai pengembang bisnis keripik usus akan

mencoba menanpilankan sesuatu yang berbeda dari keripik usus yang

telah beredar dipasaran sebelumnya. Keripik usus ini disajikan dengan

keadaan gurih dan crispy sehingga orang akan menyukainya. Selain itu,

11

Page 12: Fix Laporan Manbis Jadi

12

ditambah dengan berbagai macam varian rasa tambahan sehingga

konsumen memiliki banyak pilihan varian.

2. Rangkuman Eksekutif

a.Produk

Produk yang akan kami buat adalah keripik usus “Zombie”

yang dikemas secara menarik dengan menyajikan 3 varian rasa

yaitu original, cheese, dan spicy BBQ. Produk keripik usus ayam

“Zombie” yang kami buat akan dikemas dengan kemasan yang

menarik. Kami akan menjual keripik usus “Zombie” di daerah

sekitar kampus UNS dan ISI.

b. Sasaran

Sasaran pasar utama yang akan dimasuki adalah

mahasiswa, terutama disekitar UNS dan ISI. Karena para

mahasiswa, baik yang remaja maupun yang dewasa menyukai

cemilan renyah yang dikonsumsi sehari-hari saat santai serta

sebagai alternatif makanan ringan.

c.Biaya dan penghasilan

Target penjualan 30 pack keripik usus ayam tiap minggu

dengan harga Rp. 13.000,00

Keuntungan tiap 1 tahun

= hasil penjualan 1 tahun – total biaya operasional

= Rp. 18.720.000 – Rp. 13.152.000

= Rp. 5.568.000,00

d. Resiko

Resiko yang dihadapi adalah kondisi dan kualitas barang.

Apabila keripik yang dijual sudah tidak renyah lagi atau mlempem

maka akan sulit bagi kami untuk menjualnya karena kerenyahan

keripik sebagai salah satu pertimbangan pembeli sebelum membeli

dan mencicipinya.

Page 13: Fix Laporan Manbis Jadi

13

e.Keunggulan

Keunggulan dari produk kami adalah keripik usus yang

disajikan dengan rasa gurih dan crispy. Kami menyediakan

beberapa varian rasa yaitu cheese, spicy, dan original. Cheese

merupakan varian rasa keripik usus dengan rasa keju lezat, spicy

BBQ merupakan varian rasa keripik usus dengan rasa pedas BBQ

yang menggoda, sedangkan rasa original adalah varian rasa keripik

usus gurih dari rasa asli olahan usus itu sendiri.

3. Visi Dan Misi

a.Visi Usaha

1) Mewujudkan bentuk usaha yang berkualitas yang mengangkat

produk makanan lokal Indonesia.

b. Misi Usaha

1) Menciptakan produk makanan yang berkualitas dan bergizi

tinggi.

2) Menggunakan bahan baku lokal dari Indonesia.

3) Mengembangkan produk tradisional dengan inovasi yang

memiliki cita rasa tinggi.

4) Membangun kerjasama dengan petani lokal.

c.Nilai dan Prinsip Usaha

Nilai dan prinsip usaha kami adalah nilai yang arti

kejujuran, kualitas, kebersihan dan juga memiliki prinsip dengan

mengutamakan kepuasan konsumen dan memberikan manfaat bagi

sesama. Karena dengan mengutamakan kejujuran serta mengingat

sesama, perusahaan juga akan mendaptakan berkah yang halal.

Selain nilai kejujuran dan mengingat sesama, yang perlu untuk di

ingat adalah etika dan juga norma. Etika dan norma angant penting

dalam menjalankan sebuah usaha. Salah satu bentuk patuh

terhadap norma adalah selalu menjalankan peraturan yang berlaku

dalam masyarakat, mengerti dan manjaga akan lingkungan sekitar.

Untuk etika yang harus selalu di ingat adalah tidak merugikan

Page 14: Fix Laporan Manbis Jadi

4

14

orang lain, tidak berbohong, dan juga menjalankan bisnis yang

halal.

d. Keunggulan Produk

Keunggulan dari produk keripik usus ayam “Zombie”

adalah rasa yang ditawarkan pada produk ini tidak hanya satu

macam tapi terdapat tiga macam rasa yaitu original, spicy BBQ,

dan chesee, dengan demikian konsumen dapat menyesuaikan rasa

mana yang mereka sukai, dalam hal ini semua kalangan dapat

mengkonsumsi produk ini. Selain itu, kemasan produk menarik.

Sehingga minat konsumen terhadap produk ini kemungkinan besar

akan bertambah, dimana juga didukung dengan produk ini berbeda

dengan produk yang dipasarkan oleh perusahaan lain yang

biasanya hanya menawarkan keripik usus dengan rasa gurih.

Produk keripik usus ayam “Zombie” ini tahan lama, bisa disimpan

selama 3 bulan, sehingga dalam pemasarannya lebih fleksibel

karena tidak mudah basi.

4. Analisis Industri

a.Perspektif masa depan industri

Bagian - bagian ayam banyak yang dapat dimanfaatkan,

salah satunya adalah ususnya. Usus ayam dapat dimanfaatkan

sebagai camilan sehat yang berupa keripik. Walau pada saat ini

sudah banyak yang menjual keripik usus, namun kami memberikan

inovasi baru agar dapat menarik sasaran pasar. Di masa mendatang

akan semakin banyak orang yang ingin mendapatkan makanan

yang praktis dan tetap memilki gizi yang baik. Potensi pasar yang

ada pada usaha camilan ini sangat besar. Dikarenakan produk

camilan yang dapat mengenyangkan dan enak, lebih sering dicari

oleh masyarakat. Terlebih lagi untuk mahasiswa yang sangat

seringkali malas untuk makan berat dan lebih sering mencari

camilan. Camilan yang mengenyangkan, bergizi, dan terjangkau

akan menjadi favorit mahasiswa. Dan dengan harga yang

Page 15: Fix Laporan Manbis Jadi

15

terjangkau, praktis dan enak untuk di nikmati, camilan ini akan

laku keras. Optimisme ini untuk kesuksesan usaha keripik usus

yang harus bisa merakyat untuk semua kalangan.

b. Analisis persaingan

Persaingan produk Keripik Usus Zombie dengan produk

lain yang sejenis cukup kompetitif. Dikarenakan cukup banyak

produk camilan keripik yang beredar di masyarakat. Namun,

dengan inovasi dalam penambahan rasa seperti pedas dan keju,

Keripik Usus Zombie akan mampu memiliki pasar tersendiri

karena keunikan dan penyajian rasa yang unggul. Keripik Usus

Zombie pun hadir dengan tampilan yang berbeda dari produk

pesaingnya, seperti dalam hal packagingnya.

c.Segmentasi pasar yang dimasuki

Segmentasi pasar yang akan dimasuki oleh Keripik Usus

Zombie adalah semua kalangan dari anak-anak, remaja hingga

orang tua. Namun, di awal usaha ini sasaran pasar utama yang

akan dimasuki adalah mahasiswa, terutama disekitar UNS dan ISI.

Karena para mahasiswa, baik yang remaja maupun yang dewasa

biasanya lebih menyukai makanan tidak terlalu berat sebagai

cemilan sehari-hari di saat santai.

Usaha Keripik Usus Zombie sangat menjanjikan dan

penikmatnya hampir di semua kalangan. Dan pasar yang kita pilih

disini adalah pasar kelas menengah hingga kelas atas.

d. Ramalan-ramalan tentang Produk

yang dihasilkan

Produk yang dihasilkan Keripik Usus Zombie ini ada

berbagai varian, yaitu original, cheese, dan spicy BBQ. Target

yang akan diproduksi sekitar 30 bungkus dengan harga per

bungkusnya senilai sepuluh ribu rupiah. Ramalan atau prospek

tentang produk Keripik Usus Zombie yang dihasilkan adalah

dengan menjadikannya terus berkembang, berkelanjutan, dan

Page 16: Fix Laporan Manbis Jadi

16

meluas. Dapat terus bertahan dengan kuat menghadapi halangan

yang ada, dan menjadi makanan yang merakyat yang mudah di

jumpai. Menjadikan Keripik Usus Zombie sebagai camilan sehat

yang di terima oleh berbagai lapisan masyarakat. Dapat menjadi

usaha yang terus berinovasi untuk kepuasan pelanggan.

5. Deskripsi Usaha

a.Produk yang dihasilkan

Produk yang dihasilkan pada usaha Keripik Usus Zombie

jika dilihat dari bahan baku pembuatannya yaitu usus. Dalam usaha

ini ada beberapa yang spesial yaitu Keripik Usus Zombie akan

disajikan dalam varian rasa yang berbeda. Pemilihan usaha ini

adalah karena tujuan awal yang ingin menciptakan camilan yang

sehat dan banyak di gemari oleh orang banyak. Usus ayam

merupakan bahan yang mudah di jumpai dan juga memiliki

penggemar yang banyak. Selain banyak digemari, Keripik Usus

Zombie juga memiliki kandungan gizi yang sangat banyak dan

bermanfaat bagi kesehatan tubuh.

b. Jasa pelayanan

Jasa pelayanan yang kami sediakan adalah dengan

memberikan penggantian produk bila produk yang diterima tidak

sesuai. Misalnya jika keripik ususnya tidak renyah maka akan di

ganti dengan memberikan produk yang sesuai standart dengan

membayar setengah harga. Selain penggantian produk ketika

pelanggan tidak puas, Keripik Usus Zombie juga menerima pesan

antar dengan minimal pembelian lima bungkus.

c.Ruang lingkup bisnis

Usaha bisnis yang kami jalankan akan bergerak di bidang

makanan yaitu Keripik Usus Zombie. Ruang lingkup bisnis, kami

rancang dengan sebaik mungkin karena semua itu bisa berpengaruh

terhadap maju mundurnya perusahaan kami, maka dari itu kami

berusaha memberikan sesuatu yang terbaik untuk konsumen.

Page 17: Fix Laporan Manbis Jadi

17

6. Rencana Produksi Dan Operasional

a.Pemilihan lokasi (plant location)

Pemilihan lokasi usaha ini adalah ditempat dimana banyak

terdapat target market yang saya bidik, seperti orang dewasa dan

mahasiswa, maka dari itu kami memilih lokasi disekitaran kampus

UNS yaitu tepatnya dibelakang kampus UNS. Selain itu produk

kami akan dititipkan di Expo Internasional Karanganyar.

Lokasi ini memenuhi syarat :

1) Lokasi yang tidak terlalu jauh dari perumahan penduduk dan

target pasar.

2) Lokasi mudah terjangkau dari pusat-pusat pemasaran.

3) Lokasi terpilih akan ramai dikunjungi oleh masyarakat

termasuk target pasar kami.

b. Rencana Tata letak (layout).

Perusaahan kami terletak dipinggir jalan, dan sebelahnya

juga terdapat toko lain. Kami memilih dipinggir jalan agar

memudahkan konsumen untuk membeli Keripik Usus ditempat

kami sehingga dapat lebih efisien dari segi promosi. Selain itu

dekorasi perusahaan kami juga disesuaikan dengan produk yang

kami jual sehingga konsumen merasa puas dengan jasa pelayanan

kami.

c.Proses produksi

Dalam proses produksi ini kami membeli bahan baku

berupa keripik usus yang sudah jadi kepada supplier. Selanjutnya,

kami membeli bumbu penambah rasa seperti rasa keju, rasa BBQ

dan spicy. Sebelum mengemas produk, terlebih dahulu kami

menentukan desain yang akan digunakan sebagai tampilan luar

kemasan. Kami menggunakan cup soup paper yang akan ditempel

desain kemasan yang sudah diprint pada bagian luarnya, kemudian

dilapisi plastik shrink yang kemudian akan dipres.

Page 18: Fix Laporan Manbis Jadi

18

7. Rencana Pemasaran

a.Segmentasi pasar, target pasar dan posisioning

Segmentasi pasar dari produk keripik usus kami ini adalah

mahasiswa dan orang-orang dewasa secara umum. Dalam lingkup

yang masih kecil maka kita juga nantinya akan menaruh beberapa

produk di warung-warung terdekat.

Keunggulan produk kami adalah keripik usus ini memiliki

beberapa varian rasa seperti pedas, keju dan original dimana masih

sedikit produsen yang memproduksi berbagai varian rasa.

b. Penetapan harga

Harga merupakan suatu ukuran yang dijadikan patokan saat

pembeli membeli sebuah produk. Harga produk seringkali

menunjukkan tingkata dari suatu produk. Seringakali harga yang

ditetapkan tidak sesuai dengan kualitas produk yang di tawarkan.

Harga yang kami tetapkan untuk 1 produk kami adalah Rp.

13.000,00

c.Pelaksanaan distribusi

Distibusi dari produk kami adalah menjual sendiri pada

beberapa event di kota Solo dan Karanganyar, dan dititipkan

dibeberapa warung yang sudah dikonfirmasi. Selain itu, jika usaha

sudah mulai berkembang kita akan membuka markas untuk

memproduksi dan menjual produk keripik usus.

d. Promosi yang akan dilakukan

Promosi yang akan kami gunakan adalah yang pertama

promosi dari mulut ke mulut konsumen, kedua kami akan menjual

melalui beberapa event seperti CFD, sunmor UNS, selain itu juga

kami akan mempromosikan produk kami dari berbagai media

sosial yang kami miliki. Seiring berkembangnya zaman ini, media

sosial dapat menjadi media promosi kami.

Page 19: Fix Laporan Manbis Jadi

19

e.Pengembangan produk

Pengembangan produk yang kami miliki adalah jika usaha

kami berkembang dari waktu ke waktu maka jenis olahan kami

akan semakin bervariasi bentuk dan berbagai rasa yang akan

diciptakan. Dan kita akan membuka usaha di tempat lain juga

sesuai dengan keinginan pasar. Dan jika usaha ini sudah sukses

atau dapat berkembang terus menerus maka kami berencana

membuat rumah produksi dimana kami bisa memproduksi usus ini

lebih banyak lagi.

8. Rencana Organisasi

Struktur Organisasi Bisnis Keripik Usus Ayam “Zombie”

Status kepemilikan dari usaha Keripik Usus Ayam “Zombie” ini

adalah usaha milik bersama, karena untuk membuka usaha ini modal

didapatkan dari para anggota dan mempunyai kemampuan finansial

yang lebih besar. Status kepemilikannya dari usaha tersebut menjadi

milik bersama dari orang yang telah memberikan modal untuk usaha

Keripik Usus Ayam “Zombie” ini. Pemilihan nama suatu usaha

diperoleh dari musyawarah yang dilakukan oleh anggota yang

mendirikan usaha tersebut.

PRESIDENT DIRECTORAhmad Rosidi

PRODUCTION MANAGERAditya Dwi

Jayanto

FINANCIAL MANAGER

Rima Wahyu .S

MARKETING MANAGERFatikhatul Rizqiyah

CUSTOMER SERVICE

Muji Triastami

11

Page 20: Fix Laporan Manbis Jadi

20

9. Resiko

Pada setiap penciptaan usaha, resiko merupakan hal yang pasti

ada.Namun resiko tersebut kembali pada kita yang akan mengambil

resiko itu apa tidak. Terdapat tiga jenis resiko utama dalam bisnis yaitu,

resiko pasar, resiko produksi, dan resiko penyediaan bahan baku.

Pertama adalah resiko pasar. Resiko pasar yang dihadapi pada

usaha ini adalah persaingan dengan perusahaan yang memproduksi

jenis makanan yang sejeni dengan bahan utama usus ayam dan di

bentuk sedemikian rupa sehingga menjadi kesukaan masyarakat.

Perusahaan ini harus siap bersaing dalam resiko pasar yang cukup besar

ini. Kedua, resiko produksi yang dihadapi di dalam produk ini adalah

resiko yang dapat terjadi apabila ada kelalaian dalan proses produksi.

Seperti pencampuran bumbu dan keripik usus dengan komposisi yang

kurang sesuai, plastik shrink yang lubang saat dipres, dan lain-lain.

Yang terakhir adalah resiko penyedian bahan baku. Resiko penyediaan

bahan baku yang dihadapi adalah perhitungan bahan baku yang salah

atau berlebihan juga akan menyebabkan penumpukan bahan baku.

Penumpukan jumlah bahan baku akan menyebabkan pembusukan dan

berakibat pada kerugian. Selain itu, ketersediaan bahan baku keripik

usus ayam bergantung pada pemasok, karena kami mengambil keripik

usus ayam yang sudah jadi atau sudah diolah maka resiko penyediaan

bahan baku lainnya yang kami hadapi adalah ketersediaan serta

distribusi dari pemasok utama.

Page 21: Fix Laporan Manbis Jadi

21

10. Rencana Keuangan

a.Sumber

Tabel 1. Sumber Modal Usaha Keripik Usus Ayam “Zombie”

Uraian Jumlah

Modal dari Universitas Rp. 150.000,00

Modal Sendiri (@Rp. 32.000,00 × 5) Rp. 160.000,00

Jumlah Rp. 310.000,00

b. Pembiayaan

1) Biaya usaha

Tabel 2. Pembiayaan Usaha Keripik Usus Ayam “Zombie”

Nama Barang Jumlah Harga Satuan Jumlah Harga

Usus Ayam 2,5 kg Rp. 70.000/kg Rp. 175.000,00

Cup Soup Paper

0,5 pak Rp. 72.500/pk Rp. 37.000,00

Plastik Shrink 0,5 kg Rp. 43.000/kg Rp. 21.900,00

Bumbu Keju 0,5 ons Rp. 7.000/ons Rp. 3.500,00

Bumbu Cabai 0,5 ons Rp. 5.600/ons Rp. 2.800,00

Bumbu BBQ 0,5 ons Rp. 7.600/ons Rp. 3.800,00

Stiker 3 lmbr Rp. 10.000/lmbr Rp. 30.000,00

Jumlah Rp. 274.000,00

2) Biaya dan Harga per Unit

a) Biaya Produk

Usus Ayam @100gr : Rp. 5.850,00 × 30 = Rp. 175.500,00

Kemasan : Rp. 2.950,00 × 30 = Rp. 88.500,00

Bumbu : Rp. 400,00 × 30 = Rp. 10.000,00

Total Biaya Produk = Rp. 175.500 + Rp. 88.500 + Rp. 10.000

Page 22: Fix Laporan Manbis Jadi

22

= Rp. 274.000,00

b) Harga per Unit

Usus Ayam Zombie

@100gr : Rp13.000 × 30 = Rp. 390.000,00

c) Analisis Keuntungan

Total Pendapatan – Total Biaya = Rp. 390.000 – Rp. 274.000

= Rp. 116.000,00/produksi

c.Laporan Keuangan

1) Laporan Keuangan

Produksi 1 bulan = 30 × 4 = 120 pack keripik usus

Produksi 12 bulan = 120 × 12 = 1440 pack keripik usus

Harga 1 pack keripik usus Rp. 13.000,00

Hasil penjualan 1 tahun = 13.000 × 1440 = Rp. 18.720.000,00

Total biaya 1 tahun = Rp. 13.152.000,00

Keuntungan tiap 1 tahun

= hasil penjualan 1 tahun – total biaya operasional

= Rp. 18.720.000 – Rp. 13.152.000

= Rp. 5.568.000,00

2) Analisis Titik Impas

Analisis titik impas atau dinamakan BEP merupakan

analisis yang dilakukan untuk mengetahui tingkat volume dan

harga produk sehingga usaha ini berada pada titik impas. Nilai

BEP sendiri ada dua macam perhitungan yaitu: BEP volume

produksi dan BEP harga produk.

a) BEP volume produksi

Total biaya produk : Harga = Rp.13.152.000 : Rp.13.000,00

= 1.012

Jika pada tingkat volume produksi 1.012 unit usaha ini

berada pada titik impas. BEP ini terjadi setelah berproduksi

selama 8 bulan.

Page 23: Fix Laporan Manbis Jadi

23

b) BEP harga produk

Total biaya produk : Volume Produksi

= Rp. 13.152.000 : 1440

= Rp. 9.133,33

Jadi pada tingkat harga Rp. 9.133,33 usaha ini berada pada

titik impas.

3) Rasio Keuangan

a) B/C ratio = Hasil penjualan : Total biaya

= Rp. 18.720.000 : Rp. 13.152.000

= 1,4

Karena B/C ratio > 1, maka usaha ini layak untuk

dijalankan. Artinya, tiap satuan biaya produksi diperoleh

hasil penjualan sebesar 1,4 kali lipat.

b) ROI (Return On Investment) = Keuntungan : Total Biaya

= Rp. 5.568.000 : Rp. 13.152.000

= Rp. 0,42

Usaha ini layak dikembangkan karena setiap pembiayaan 1

diperoleh keuntungan Rp.0,42

B. Implementasi Bisnis

1. Produk yang dipasarkan

Produk adalah sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk

diperhatikan, dipakai, dimiliki, atau dikonsumsikan sehingga dapat

memuaskan keinginan atau kebutuhan. Dari pengertian ini dapat

disimpulkan bahwa hampir semua yang termasuk produksi adalah

benda nyata yang dapat dilihat, diraba, dan dirasakan.

Karena produk adalah benda ril, maka jenisnya cukup banyak. Secara

garis besar jenis-jenis produk bisa kita perinci menjadi dua jenis, yaitu

produk konsumsi dan produk industri. Produk konsumsi (consumer

Page 24: Fix Laporan Manbis Jadi

24

products) adalah barang yang dipergunakan oleh konsumen akhir atau

rumah tangga dengan maksud tidak untuk dibisniskan atau dijual lagi

Kami memasarkan Keripik Usus “Zombie” adalah produk olahan

berbahan dasar usus ayam yang dibuat keripik. Pada produk ini yang

kami pasarkan memiliki 3 jenis macam produk, yaitu dengan varian

rasa original, BBQ+spicy, dan cheezy. Berat per kemasan pada produk

ini adalah 80gram. Keripik usus “Zombie” merupakan snack ringan dan

nikmat yang bisa dinikmati dimana dan kapan saja, baik bersama

keluarga ataupun kerabat dekat. Varian rasanya terbuat dari bahan yang

aman sehingga tetap aman untuk dikonsumsi. Ragam rasa keripik jamur

tiram membuat anda bisa memilih rasa mana yang ingin anda nikmati.

Keripik jamur tiram ini mengandung nutrisi yang bermanfaat sebagai

sumber utama protein. Keripik usus “Zombie” juga menghadirkan

bentuk dan desain kemasan yang lebih menarik.

a. Hambatan

Ada beberapa hambatan yang kami hadapi dalam

mengembangkan produk ini diantaranya adalah banyaknya

pesaing, metode kemasan dan penyimpanan, serta rasa asli kripik

usus yang sedikit hamba. Adanya Pesaing dalam memasarkan

produk usus ini merupakan hambatan bagi kami, banyaknya

produsen penghasil kripik usus membuat kami memiliki banyak

saingan terutama produk-produk dari produsen menengah kebawah

yang dijual dengan harga yang cukup rendah sehingga menjadi

pesaing dalam memasarkan produk kami tersebut. Hambatan

lainnya adalah pada cara pengemasan dan penyimpanan, hal ini

disebabkan oleh karakteristk kripik usus yang renyah dan apabila

terlalu lama terkena udara luar maka akan tidak renyah lagi atau

mlempem. Cita rasa dari usus asli dari supplier yang sedikit hambar

merupakan hambatan bagi kami sehingga perlunya penambahan

rasa pada kripik tersebut.

b. Solusi

Page 25: Fix Laporan Manbis Jadi

25

Berdasarkan hambatan yang kami hadapi, kami memiliki

beberapa solusi. Solusi yang kami berikan untuk menghadapi

pesaing adalah dengan cara menentukan target konsumen untuk

produk kripik usus kami. Kemasan yang didesain semenarik

mungkin diharapkan memberikan tampilan berbeda dari kripik

usus lainnya yang telah beredar di pasar, selain itu untuk mencegah

adanya kemungkinan kripik yang mlempem atau tidak renyah lagi

maka kami melapisi kemasan dengan plastik pada perbukaan

kemasan sehingga diharapkan tidak ada udara yang masuk

sehingga menyebabkan kerusakan tekstur pada kripik usus

tersebut. Solusi selanjutnya adalah mengenai cita rasa asli dari

kripik usus yang sedikit hambar, maka dari itu kami memberikan

tambahan perasa makanan yaitu BBQ, Spicy, dan cheezy. Kami

tetap menawarkan kripik usus rasa original yaitu kripik yang tidak

ditambahkan perasa makanan bertujuan agar konsumen tetap dapat

merasakan rasa asli dari kripik usus ayam tanpa tercampur rasa

lain.

2. Jumlah produk dibeli

a. Jumlah produk yang dibeli

Pada implementasi bisnis ini jumlah produk yang dibeli

dari UMKM sebanyak 2,5 kg dimana dilakukan 1 kali pembelian.

Pembelian dilakukan salam sekali saja. Jumlah produk yang dibeli

untuk bisnis ini sudah sama seperti target yang dicantumkan pada

bussines plan. Pada bussines plan target untuk pembelian sebanyak

2,5 kg juga.

1) Hambatan

Pada implementasi bisnis pada bagian jumlah produk yang

dibeli tidak lah mengalami hambatan yang berarti. Produsen

sudah memproduksi kripik usus sesuai dengan jadwal

implementasi bisnis. Tidak ada hambatan yang dihadapi oleh

kelompok kami selama dalam memasarkan produk ini kripik

Page 26: Fix Laporan Manbis Jadi

26

usus ini, namun ini baru lah awal dari sebuah bisnis yang belum

diketahui apakah nanti akan ada masalah dalam pemasarannya.

Kita melihat konsumen banyak yang tertarik dalam membeli

produk, bahkan ada konsumen yang memborong kripik usus.

Selain itu ketika ada hambatan lainnya dalam pemasaran kita

masih dapat mengatasi nya.

2) Solusi

Solusi yang diterapkan untuk menghadapi hambatan yang

ada adalah meningkatkan kinerja dari pemasaran ketika dalam

pemasaran produk ini sehingga hasil yang didapat akan lebih

bagus.

b. Jumlah produk yang dijual

Pada implementasi bisnis ini jumlah produk yang di beli terjual

semua. Jumlah produk yang dibeli sejumlah 2,5 kg dan jumlah

produk yang terjual juga 2,5 kg pula. Penjualan pertama yaitu 2,5 kg

yang dikemas menjadi 31 kemasan dengan ukuran yang sama,

kemudian dijual langsung ke konsumen. Penjualan yang dilakukan

dengan memberikan harga sebesar 13.000, namun ketika dalam

pembelian ada konsumen yang memborong maka akan diberi diskon

menjadi 12.500.

1) Hambatan

Hambatan yang dialami kami adalah hambatan dimana rasa

original ternyata rasa nya tidak begitu enak untuk sebuah usus

ayam, sehingga dalam penerapan nya kita memeberi varian rasa

dalam usus tersebut.

2) Solusi

Solusi yang diambil untuk mengatasi masalah atau

hambatan tersebut adalah tidak menerapkan rencana bisnis

berkaitan dengan varian rasa. Kita hanya menjualan kemasan

kecil yang digunakan untuk teman makan. Selain itu kita juga

membuat kemasan yang bagus namun memiliki kualitas yang

Page 27: Fix Laporan Manbis Jadi

27

baik. Hal ini dikarenakan kita sudah membeli plastik besar untuk

yang varian rasa. Karena varian rasa tidak jadi dijual maka kita

membungkus romeo dalam kemasan besar pula dengan rasa

original.

3. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar adalah kegiatan membagi suatu pasar menjadi

kelompok-kelompok pembeli yang berbeda yang memiliki kebutuhan,

karakteristik, atau perilaku yang berbeda yang mungkin membutuhkan

produk atau bauran pemasaran yang berbeda. Segmentasi pasar juga

dapat diartikan sebagai proses pengidentifikasian dan menganalisis para

pembeli di pasar produk, menganalisis perbedaan antara pembeli di

pasar. Kegiatan membagi-bagi pasar yang asalnya bersifat heterogen

menjadi bersifat homogen. Homogenitas masing-masing kelompok

tersebut disebabkan oleh adanya perbedaan dalam kebiasaan membeli,

dari menggunakan barang, kebutuhan pemakainya, tujuan pembelian

barang, dan lain sebagainya.

Berdasarkan business plan segmentasi pasar difokuskan kepada

mahasiswa dengan melakukan promosi di seluruh lingkungan wilayah

UNS dan untuk segala usia dari anak-anak hingga orang dewasa.

Melihat produk yang kami pasarkan cukup diminati oleh semua

tingkatan usia, kami yakin konsumen kami dapat datang dari semua

umur, dengan rencana awal kami menjual produk kepada mahasiswa

UNS dan di tempat-tempat yang banyak dikunjungi orang. Pada

implementasi bisnis, kami menjumpai adanya sedikit hambatan

sehingga merubah strategi yang awalnya produk akan dipasarkan di ke

mahasiswa atau anak kost, akhirnya dipasarkan ke acara expo

Karanganyar, yang kebetulan pada waktu yang telah ditentukan untuk

melaksanakan implementasi, terdapat acara ulang tahun Karanganyar,

dan mengadakan expo di Alun-alunnya, sehingga kami menjual produk

keripik usus di tempat tersebut juga.

a. Hambatan

Page 28: Fix Laporan Manbis Jadi

28

Pada menjalankan segmentasi pasar kali ini ada hambatan-

hambatan dalam implementasinya. Hambatan dalam segmentasi

pasar sasaran mengenai masalah harga yang kami tawarkan, karena

untuk sasaran pemasaran mahasiswa dengan produk kami yang

dijual seharga tiga belas ribu rupiah, dirasa terlalu mahal. sehingga

hal tersebut cukup menyulitkan kami.

b. Solusi

Solusi yang dapat diambil oleh kelompok kami adalah

dengan memberikan potongan harga kepada sasaran mahasiswa.

Selain itu kami juga memperluas segmentasi pasar dengan

menawarkan produk keripik usus kepada teman-teman yang

memiliki komunitas. Apabila mereka menyukai produk kami

maka keripik usus akan diorder dalam jumlah yang besar. Sehingga

hambatan tersebut bisa kami minimalisir dengan baik.

4. Strategi Pasar

Strategi pemasaran yang kami lakukan adalah dengan

menawarkannya dari mulut ke mulut, dan melalui jejaring sosial seperti

Line dan Instagram.dari masing-masing anggota kelompok dan

menitipkan serta menjual langsung ke stand serta konsumen saat ada

event di Solo dan Karanganyar. Selain itu menjual langsung kepada

konsumen di sekitar kampus UNS serta Lobbying yang intensif dan

mendalam adalah cara kami untuk menyakinkan konsumen untuk

membeli produk kami. Strategi pemasaran paling efektif menurut kami

adalah dengan penawaran langsung kepada konsumen.

a. Hambatan

Hambatan saat kami memasarkan produk adalah perlu

menghabiskan waktu yang cukup lama dalam membuat konsumen

yakin dengan produk kami serta beberapa kali penolakan oleh

konsumen, karena pertimbangan produk kami yang berharga lebih

mahal dari produk usus pada umumnya.

b. Solusi

Page 29: Fix Laporan Manbis Jadi

29

Solusi yang kami lakukan adalah dengan melakukan

pendekatan kepada konsumen secara lebih intens, sehingga mereka

menjadi yakin membeli produk kami. Selain itu, solusi yang kami

lakukan adalah dengan mengurang berat dari isi produk dan

menurunkan harga.

5. Analisa Keuangan

Laporan keuangan merupakan bagian dari proses pelaporan

keuangan yang lengkap biasanya meliputi neraca, laporan laba rugi,

laporan perubahan posisi keuangan (yang dapat disajikan dalam

berbagai cara misalnya sebagai laporan arus kas atau laporan arus

dana), catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang

merupakan bagian integral dari laporan keuangan. Di samping itu

jugatermasuk skedul dan informasi keuangan segmen industri dan

geografis serta pengungkapan pengaruh perubahan harga.

Analisis laporan keuangan melibatkan penggunaan laporan

keuangan, terutama neraca dan laporan laba rugi karena laporan

keuangan menyajikan informasi mengenai suatu perusahaan.

Informasi kinerja terutama disediakan dalam laporan laba rugi.

Analisis laporan keuangan (financial statement analysis) adalah

aplikasi dari alat dan teknik analitis untuk laporan keuangan

bertujuan umum dan data − data yang berkaitan untuk menghasilkan

estimasi dan kesimpulan yang bermanfaat dalam analisis bisnis.

Page 30: Fix Laporan Manbis Jadi

30

a. Laporan Rugi Laba

Tabel 3. Laporan Rugi Laba Usaha Keripik Usus Ayam “Zombie”

Perusahaan Keripik Usus Ayam “Zombie”Laporan Rugi Laba

Pendapatan dari penjualan Keripik Usus Ayam “Zombie”

364.000

Biaya Membeli Keripik Usus 175.000 Plastik shrink 21.900 Cup Soup Paper 37.000 Stiker 30.000 Bumbu 10.100Biaya Operasi 274.000 -Laba Bersih 90.000

R / C Ratio = Penerimaan

Biaya

= 364.000274.000

= 1,32

Laba bersih yang didapatkan dari penjualan keripik usus

ayam adalah sebesar Rp. 90.000,00. Laba tersebut didapatkan

dari penerimaan penjualan keripik usus sebesar Rp. 364.000,00

dikurangi biaya sebesar Rp. 274.000,00. Dari penerimaan dan

biaya tersebut juga diperoleh R/C sebesar 1,32, artinya

penjualan keripik usus ayam ini layak untuk dilanjutkan karena

nilai R/C yang lebih dari 1.

Page 31: Fix Laporan Manbis Jadi

31

b. Laporan Perubahan Modal

Tabel 4. Laporan Perubahan Modal Usaha Keripik Usus Ayam Zombie

Keripik Usus Ayam Zombie

Laporan Perubahan Modal

Per 03 Desember 2015

Modal Awal 30 Okt 2015 310.000Laba Bersih 90.000Penambahan Modal 400.000 +Modal Akhir per 18 Des 2014 400.000

Laporan Perubahan Modal menunjukan pergerak modal

yang terjadi akibat adanya tambahan laba. Modal awal usaha

pada bulan Oktober sejumlah Rp. 310.000,00. Modal ini

diperoleh dari dana praktikum yang berasal dari Fakultas, serta

iuran dari masing-masing anggota kelompok sebanyak Rp.

32.000,00 × 5 orang sejumllah Rp 160.000,00. Setelah

dilakukannya implementasi bisnis diperoleh laba bersih yang

sebelumnya dapat dilihat pada laporan laba rugi sejumlah Rp.

90.000,00. Modal awal sejumlah Rp. 310.000,00 dijumlahkan

dengan laba yang diperoleh sehingga jumlah modal akhir pada

bulan Desember sejumlah Rp. 400.000,00.

c. Neraca

Tabel 5. Neraca Usaha Keripik Usus Ayam “Zombie”

Keripik Usus AyamNeraca

Untuk 03 Desember 2015

AKTIVA PASIVA

Aktiva Lancar Modal

Kas… Rp 400.000,00 Modal,

Keripik… Rp 400.000,00

Jumlah Jumlah Rp 400.000,00

Page 32: Fix Laporan Manbis Jadi

32

Aktiva…. Rp 400.000,00 pasiva....

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Berdasarkan implementasi bisnis yang telah kami lakukan, dapat

disimpulkan bahwa :

1. Perencanaan Business Plan keripik usus “Zombie” memiliki 3 varian

rasa yaitu original, BBQ+Spicy dan Cheezy dengan berat bersih 80g

dan kemasan bewarna kuning, merah , dan orens yang menarik bagi

berbagai kalangan dengan harga Rp. 13.000,- dikalangan remaja dan

dewasa.

2. Implementasi Business Plan yang dilakukan adalah melakukan

inovasi kemasan 80 gram dengan tiga varian rasa serta kemasan yang

lebih inovatif dan kreatif dapat menarik konsumen untuk membeli

produk kripik usus kami.

3. Hasil dari pemasaran dan hasil penjualan keripik usus “Zombie”

selama 2 minggu dapat mencapai target penjualan dengan total

keuntungan sekitar 30% dari modal yang digunakan.

B. Saran

Tidak semua kalangan mau mengkonsumsi kripik usus, khususnya

kalangan atas yang menggagap kripik usus adalah olahan sisa dari

produksi daging ayam. Perlunya inovasi dalam mengubah atau menambah

cita rasa dari usus disertai kemasan yang inovatif dan kreatif sehingga

kripik usus dapat diterima oleh semua kalangan.

Page 33: Fix Laporan Manbis Jadi

33

DAFTAR PUSTAKA

Abraham, Rhonda. 2005. Business Plan in A Day. Yogyakarta: Kanisius.

Baihaki., Meirizky, R., Resta, Nove, Kartika S., Imade, A. 2010. Pemanfaatan

Usus Ayam Sebagai Upaya Pemulihan Terhadap Akibat Flu Burung.

Jurusan Peternakan Politeknik Negeri Lampung, Lampung.

Hidayah N. 2008. Pengaruh Penambahan Variasi Konsentrasi Starter Probiotik

pada Pakan Terhadap Perkembangan Ayam Kampung. Universitas

Hasanuddin. Makasar.

Richbell, Suzanne M, H. Doug watts, Perry Wardle. 2006. Owner-managers and Business Planning in the Small Firm. International Small Business Journal 2006; 24; 497.

Sharma, Anil K. 2010. Economic Value Added (EVA). International Journal of Economics and Finance Vol. 2 (2).

Sipayung. 2009. BALANCED SCORECARD : PENGUKURAN KINERJA PERUSAHAAN DAN SISTEM MANAJEMEN STRATEGIS. Jurnal Manajemen Bisnis Volume 2 (1) : 7 – 14.

Supriyanto. 2009. Business Plan Sebagai Langkah Awal Memulai Usaha. JurnalEkonomi & Pendidikan, Volume 6 Nomor 1, April 2009

Wibowo, Sampurno. 2009. Pengantar Manajemen Bisnis Introduction to Business Management. Bandung : Politeknik Telkom.

Yuwanta, Tri. 2004. Dasar Ternak Unggas. Kanisius. Yogyakarta.

32

Page 34: Fix Laporan Manbis Jadi

34

LAMPIRAN