fiqih zakat dan teori kemiskinan · fiqih zakat dan teori kemiskinan v pengantar kepala baitul mal...

150

Upload: others

Post on 24-Feb-2020

40 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah
Page 2: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

i

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

Page 3: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

ii

Page 4: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

iii

FIQIH ZAKAT DAN TEORI

KEMISKINAN

Dr. Safwan Kamal, S.E.I., M.E.I

Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana

Page 5: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

iv

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

Penulis: Dr. Safwan Kamal, S.E.I., M.E.I

Copyright © 2019, pada penulis Hak cipta dilindungi undang-undang

All rights reserved

Penata letak: Samsidar Perancang sampul: Aulia Grafika

Diterbitkan oleh: PERDANA PUBLISHING

Kelompok Penerbit Perdana Mulya Sarana (ANGGOTA IKAPI No. 022/SUT/11)

Jl. Sosro No. 16-A Medan 20224 Telp. 061-77151020, 7347756 Faks. 061-7347756

E-mail: [email protected] Contact person: 08126516306

Cetakan pertama: Mei 2019

ISBN 978-623-7160-26-7

Dilarang memperbanyak, menyalin, merekam sebagian atau seluruh bagian buku ini dalam bahasa atau bentuk apapun tanpa izin tertulis

dari penerbit atau penulis

Page 6: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

v

PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL

KOTA LANGSA

Tgk. Alamsyah Abubakardin

lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah kepada seluruh hambanya yang senantiasa terus melakukan keta’atan kepadanya. Shalawat dan salam senantiasa terus bergema

kepangkuan alam baginda Muhammad SAW.

Kita tentu memahami bahwa Zakat, Infaq dan Shadaqah adalah instrument penting bagi tegaknya ekonomi khususnya ekonomi ditengah-tengah kaum muslimin. Kita juga memahami bahwa upaya ini telah Nampak dari berbagai regulasi yang lahir serta badan amil zakat dan lembaga amil zakat yang telah tumbuh di tanah air seperti (BAZNAS, Rumah Zakat, Dompet Dhuafa, PKPU, bahkan di Provinsi Aceh Ada Qanun Khusus yang mengatur tentang lembaga zakat, infaq dan shadaqah).

Sesungguhnya salah satu ibadah yang dapat dirasakan dengan nyata manfaatnya adalah zakat, infaq dan shadaqah, bukan hanya dirasakan langsung oleh yang menunaikannya bahkan pula dirasakan oleh yang menerimanya.

Terbitnya buku Fiqh Zakat dan Teori Kemiskinan milik untaian pena Dr. Safwan Kamal, M.E.I ini tentu menambah khazanah keilmuan zakat, infaq dan shadaqah yang masih terbatas saat ini. Mudah-mudahan konstribusi buku ini menjadi amal jariah penulis dan menjadi sebuah referensi dalam kajian zakat,infaq sahadaqah dan turut memperkuat barisan pengembangan zakat, infaq dan shadaqah.

A

Page 7: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

vi

PENGANTAR KETUA IKAT PROVINSI ACEH

Ustz. Fadhil Rahmi, Lc

evitalisasi Keuangan syariah terus bergulir di tanah air dan salah satu lembaga tersebut adalah lembaga yang mengelola Zakat dan Wakaf. Hari ini kita melihat potensi zakat, infaq

dan wakaf di tanah air sangat besar. Meski demikian khazanah ilmu zakat dan waqaf masih minim dan dalam sisi praktikpun masih sangat konsumtif.

Praktik zakat tidaklah bisa dipisahkan dari kehidupan umat muslim karena itu merupakan suatu hal yang wajib. Kehadiran buku ini di harapkan mempu menjadi penambah khazanah tersebut dalam rangka menguatkan sisi kajian fiqh tentang zakat, infaq dan wakaf. Namun demikian, hal menarik lain yang diuraikan dalam buku ini adalah adanya kajian zakat secara fiqh dan penulis memaparkan pula teori-teori kemiskinan, hal ini menjadi arah yang baik mengingat banyak pola dan sebab-sebab kemiskinan namun belum ada strategi jitu dalam menguranginya.

R

Page 8: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

vii

PENGANTAR PENULIS

lhamdulillah, Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah yang telah melimpahkan karunia Iman dan Islam serta TaufiqNya sehingga buku ini dapat terselesaikan. Shalawat dan salam selalu

tersampaikan kepada junjungan Alam Nabi Muhammad Shallallahu a’laihi Wasallam.

Penguatan lembaga zakat dan wakaf ditandai dengan sejumlah regulasi yang terus lahir dalam upaya penguatan lembaga zakat dan wakaf. Di samping perkembangan UU yang kemudian menaungi lembaga/ Badan yang mengelola zakat, infaq, shadaqah dan wakaf serta harta agama lainnya, kini perkembangan zakat dan wakafpun mulai terus terlihat dari maraknya perguruan tinggi yang membuka jurusan/ prodi manajemen zakat dn wakaf. Hal ini menjadi isu yang menarik dimana zakat dan wakaf pada akhirnya akan dikelola oleh sumber daya manusia yang professional sehingga potensi zakat yang selama ini di agung-angungkan benar-benar dapat dihimpun dan dapat disalur dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat banyak.

Meski demikian, zakat dan wakaf serta harta agama lainnya yang dibenarkan syara’ bukanlah produk Negara, dia adalah produk agama yang memiliki ciri dan kekhususan tersendiri dalam kajian fiqh. Oleh sebab itu, buku ini mencoba mengurai kembali pendapat-pendapat ulama terkait hukum zakat dan wakaf sebagai pondasi penguatan peradaban zakat dan wakaf di masa mendatang.

Disamping itu, dalam buku ini penulis juga berupaya memaparkan pula konsep-konsep teori kemiskinan yang sangat erat kaitannya dengan pengembangan zakat dan wakaf. Mulai dari Falsafah Kemiskinan

A

Page 9: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

viii

Dalam Islam, Kemiskinan Sebagai Masalah Sosial, Pengertian Kemiskinan, Bahaya Patologi Kemiskinan, Penyebab Kemiskinan berupa:

1. Kemiskinan Aspek Ekonomi 2. Aspek Struktural 3. Aspek Kultural 4. Aspek Individu

Pandangan Islam Terhadap Kemiskinan, Konsep/ Teori-Teori Kemiskinan, Konsep Penanggulangan Kemiskinan, Indikator Kemiskinan, Hakikat Otonomi, Pengukuran Kemiskinan di Indonesia.

Penulis, Safwan Kamal

Page 10: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

ix

DAFTAR ISI

A. Pengertian Zakat ............................................................. 1 B. Ragam Pengertian Zakat ................................................. 1 C. Dalil Pensyariatan Zakat ................................................... 1 D. Baitul Mal Sebagai Pusat Pengelolaan Zakat ................... 3 E. Sejarah Baitul Mal ............................................................ 4 F. Regulasi Zakat .................................................................. 9 G. Urgensi Pengelolaan Zakat secara Kolektif ....................... 11 H. Harta Yang Dizakati ......................................................... 12

1. Zakat Hasil Pertanian ................................................ 12 2. Zakat Emas dan Perak ............................................... 17 3. Zakat Atas Barang Rikaz ............................................ 20 4. Zakat Atas Binatang Ternak ....................................... 21

a. Zakat Atas Unta .................................................... 21 b. Zakat Atas Sapi & Kerbau ..................................... 23 c. Zakat Atas Hewan Kambing / Domba ................... 24

5. Zakat Perdagangan (Tijarah) ..................................... 25 6. Zakat Atas Piutang ..................................................... 28 7. Zakat Atas Barang Tambang ...................................... 30 8. Zakat Hasil Kekayaan Kontemporer ........................... 31

a. Zakat Penghasilan ................................................. 35 b. Zakat Saham dan Obligasi .................................... 36

9. Zakat Fitrah ............................................................... 37 I. PENERIMA ZAKAT (MUSTAHIQ ZAKAT) ......................... 42

1. Faqir dan Miskin ........................................................ 43 2. Amil ........................................................................... 44 3. Muallaf ...................................................................... 45 4. Gharimin ................................................................... 46

Page 11: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

x

5. Fii Sabilillah ............................................................... 48 6. Ibnu Sabil .................................................................. 49 7. Riqab ......................................................................... 50

J. Wakaf ............................................................................... 51 K. Falsafah Kemiskinan Dalam Islam .................................... 52 L. Kemiskinan Sebagai Masalah Sosial ................................. 57 M. Pengertian Kemiskinan ..................................................... 58 N. Bahaya Patologi Kemiskinan ............................................. 63 O. Penyebab Kemiskinan ....................................................... 64

1. Kemiskinan Aspek Ekonomi ....................................... 65 2. Aspek Struktural ........................................................ 68 3. Aspek Kultural ........................................................... 75 4. Aspek Individu ........................................................... 78

P. Pandangan Islam Terhadap Kemiskinan ........................... 81 Q. Konsep/ Teori-Teori Kemiskinan ...................................... 84 R. Konsep Penanggulangan Kemiskinan ............................... 92 S. Indikator Kemiskinan ....................................................... 102 T. Hakikat Otonomi .............................................................. 106 U. Pengukuran Kemiskinan di Indonesia ............................... 108

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................ 111

LAMPIRAN UU NO 23 TAHUN 2011 ............................................ 116

Page 12: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

xi

Page 13: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

xii

Page 14: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

xiii

Page 15: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

xiv

Page 16: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

1

A. Pengertian Zakat

Kata الزکحبة “zakat” yang berasal dari kata “zakka” yang berarti suci,

berkah, tumbuh dan berkembang. Adapun menurut pandangan istilah syariat, zakat diterjemahkan dengan sebahagian harta yang wajib dikeluarkan oleh setiap orang Islam (muzakki) untuk diserahkan pada penerima zakat (mustahik).

B. Ragam Pengertian Zakat Menurut Yusuf Qardhawi arti zakat dibagi menjadi dua yaitu

menurut bahasa (lughah) dan menurut syara’ (hukum fikih), menurut bahasa (lughah) zakat adalah suci, bersih, tumbuh, bertambah, berkah dan terpuji. Sedangkan menut syara’ (hukum fiqih) bermakna pemberian yang wajib diberikan dari harta tertentu, menurut sifat-sifat dan ukuran tertentu kepada golongan tertentu (Qardhawi: 1999).

Menurut masdar, zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh muzakki sesuai dengan ketentuan Syariat untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya (Musdar Mas’udi: 1991). Definisi yang senada diutarakan oleh Sayyid Sabiq dimana zakat adalah bagian hak Allah SWT yang diberikan oleh manusia kepada orang-orang miskin. Dinamakan zakat, karena mengandung harapan mendapat berkah, penyucian diri dan tambahan kebaikan (Sayyid Sabiq: 2000).

Menurut Undang-undang No. 23 Tahun 2011 “zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam (UU. No 23 Tahun 2011).”

C. Dalil Pensyariatan Zakat Pensyariatan zakat mal tertulis dalam kitab fathul mu’in terjadi

pada tahun kedua Hijriah sesudah difarhukannya perintah zakat fitrah. Beberapa dalil rujukan perintah zakat sebagai berikut:

Page 17: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

2

Qs. At-Taubah : 103

õ‹è{ ô⎯ÏΒ öΝÏλÎ;≡uθ øΒ r& Zπs% y‰|¹ öΝèδ ãÎdγ sÜè? ΝÍκ Ïj.t“ è?uρ $ pκÍ5 Èe≅ |¹uρ öΝÎγ ø‹n= tæ ( ¨βÎ) y7 s?4θ n= |¹ Ö⎯s3y™

öΝçλ°; 3 ª!$#uρ ìì‹Ïϑ y™ íΟŠÎ= tæ ∩⊇⊃⊂∪

Artinya: “ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui.”

Menurut Sayyid Sabiq, Allah memerintahkan Rasul untuk mengambil harta orang-orang yang beriman, baik sedekah yang ditentukan kadarnya seperti zakat wajib maupun sedekah yang tidak ditentukan kadarnya seperti sedekah sunah. Maksud dari “…agar kamu membersihkan dan manyucikan mereka…” adalah dengan sedekah itu kamu mem-bersihkan mereka dari noda kekikiran dan keserakahan, memandang rendah dan keras hari terhadap orang-orang miskin dan menderita, serta segala keburukan yang terkait dengannya. Dan kamu menyucikan diri mereka dengan berbagai bentuk kebaikan dan berkah, baik berupa moral maupun perbuatan. Sehingga orang yang memberikan sedekah akan bahagia di dunia dan akhirat (Sayyid Sabiq: 2000).

Qs. At-Taubah : 71

tβθãΖÏΒ÷σßϑø9$#uρ àM≈oΨÏΒ÷σßϑø9$#uρ öΝßγàÒ÷èt/ â™!$uŠÏ9÷ρr& <Ù÷èt/ 4 šχρâßΔù'tƒ Å∃ρã÷èyϑø9$$Î/ tβöθyγ÷Ζtƒuρ Ç⎯tã

Ìs3Ζßϑø9$# šχθßϑŠÉ)ãƒuρ nο4θn=¢Á9$# šχθè?÷σãƒuρ nο4θx.“9$# šχθãèŠÏÜãƒuρ ©!$# ÿ…ã&s!θß™u‘uρ 4 y7Í×≈s9'ρé& ãΝßγçΗxq÷zy™ ª!$# 3 ¨βÎ) ©!$# ͕tã ÒΟŠÅ3ym ∩∠⊇∪

Artinya : “dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma'ruf, mencegah dari

Page 18: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

3

yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.”

Qs. Al-Hajj : 41

t⎦⎪Ï%©!$# βÎ) öΝßγ≈Ψ©3Β ’Îû ÇÚö‘F{$# (#θãΒ$s%r& nο4θn=¢Á9$# (#âθs?#u™uρ nο4θŸ2“9$# (#ρãtΒr&uρ Å∃ρã÷èyϑø9$$Î/

(#öθyγtΡuρ Ç⎯tã Ìs3Ζßϑø9$# 3 ¬!uρ èπt6É)≈tã Í‘θãΒW{$# ∩⊆⊇∪

Artinya: (yaitu) orang-orang yang jika Kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi niscaya mereka mendirikan sembahyang, menunaikan zakat, menyuruh berbuat ma'ruf dan mencegah dari perbuatan yang mungkar; dan kepada Allah-lah kembali segala urusan.

D. Baitul Mal Sebagai Pusat Pengelolaan Zakat Secara etimologis Baitul Mal terdiri dari kata bahasa Arab bait

yang berarti rumah, dan al-mal yang berarti harta. Jadi Baitul Mal berarti rumah untuk mengumpulkan atau menyimpan harta (A.Djazuli dan Yadi Janwari: 2002).

Secara terminologis, Baitul Mal adalah suatu lembaga atau pihak yang mempunyai tugas khusus menangani harta umat, baik berupa pendapatan maupun pengeluaran negara (Harun Nasution: 2002). Menurut Zallum, Baitul Mal adalah tempat penampungan dan pengeluaran harta, yang merupakan bagian dari pendapatan Negara (Abdul Qadim Zallum: 2006).

Definisi yang lain menerangkan bahwa Baitul Maal adalah rumah harta, gedung pembendaharaan Negara yang menyimpan sekian kekayaan harta Negara dan tempat pengaturan segala sesuatu yang bersangkutan dengan harta Negara tersebut. Pada zaman Rasulullah SAW pemungutan zakat dan lainnya sebagai sumber pendapatan Negara pada masa itu

Page 19: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

4

belum memerlukan administrasi yang luas, hal ini terjadi karena jumlah umat Islam yang masih terbatas (Abdul Dkk: 1997).

E. Sejarah Baitul Mal 1. Sejarah Baitul Mal Awal Periode Islam

Baitul Mal merupakan salah satu lembaga keuangan Negara yang dibentuk oleh Rasulullah untuk mengelola penerimaan dan pengeluaran Negara. Baitul Mal mula-mula beroprasi pada saat kaum muslimin memperoleh ghanimah usai perang badar. Pada masa Rasulullah SAW, Baitul Mal merupakan lembaga yang menangani seluruh harta benda kaum muslimin (negara), baik pendapatan maupun pengeluarannya. Beberapa pendapatan yang masuk kedalam Baitul Mal terdiri dari zakat, kharaj, ushr, jizyah dan kafarat. Pada masa Raslullah penyaluran dilakukan untuk keperluan primer yang berupa:

o Biaya pertahanan sepeti persenjataan, unta, kuda dan persediaan

o Sedangkan penyaluran zakat dan ‘ushr sesuai dengan ketentuan Al-Quran.

o Pembayaran gaji untuk wali, qadhi, guru, imam, muadzin dan pejabat negara lainnya.

o Pembayaran upah para sukarelawan

o Pembayaran utang Negara

o Bantuan musafir dan daerah Fadah.

Penyaluran juga dilakukan untuk kebutuhan sekunder berupa :

o Bantuan orang-orang yang belajar di Madinah

o Bantuan untuk delegasi keagamaan, utusan sukuduta dan hadiah untuk pemerintah negara lain.

o Pembayaran untuk kaum muslimin yang menjadi budak

o Pembayaran denda untuk orang yang terbunuh secara tidak sengaja

o Tunjangan untuk orang miskin dan saudara Rasulullah

Page 20: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

5

o Pengeluaran untuk rumah tangga Rasulullah (80 butir kurma dan 80 butir gandum untuk setiap istrinya)

o Persediaan darurat (sebagian dari pendapatan perang khaibar) (Amrullah: 2010). Sejak zaman Rasulullah, konsep pengelolaan keuangan Negara

sudah berjalan dengan baik, segala bentuk pemasukan diarahkan ke Baitul Mal yang dipoisikan di Masjid Nabawi, dan segala bentuk penyaluran disesuaikan dengan kebutuhan dan ketentuan.

2. Sejarah Baitul Mal Masa Khulafaurrasyidin Perkembangan Baitul Mal tidak hanya di Masa Rasulullah, Baitul

Mal terus berkembang seiring berkembangnya luasnya wilayah kekuasaan Islam pada masa pemerintahan khalifah Abubakar dan Umar. Pertumbuhan pendapatan Negara pun terus mengalami peningkatan. Pada masa kepemimpinan khalifah Umar dirasa perlu untuk menata kembali model pengelolaan Baitul Mal pada masa itu, adapun model penge-lolaan yang digariskan pada masa itu adalah:

o Harta Baitul Mal dikeluarkan secara bertahap sesuai dengan keperluan, sebagian disediakan sebagai cadangan;

o Baitul Mal harus Independen dan pihak eksekutif tidak boleh ikut campur dalam pengelolaan Baitul Mal.

o Pimpinan Baitul Mal memiliki otoritas penuh dalam mengelola harta Baitul Mal dan bertanggung jawab dalam pemerintah pusat.

o Menyusun skala prioritas yang mendapat tunjangan sosial dari Baitul Mal (sistem diwan yang dibentuk oleh komite nassab), yang dimulai dengan orang-orang yang memiliki pertalian dengan Rasulullah SAW (kelompok as-shabiqun al awwalun dan seterusnya) kaum wanita, anak-anak dan kaum budak.

Page 21: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

6

Untuk mendistribusikan harta Baitul Mal, Khalifah umar membuat kebijakan dengan mendirikan beberapa departemen terkait, seperti:

o Departemen pelayanan militer, Departemen ini bertugas untuk mendistribusikan keperluan perang termasuk bantuan keluarga yang ditinggalkan;

o Departemen kehakiman dan eksekutif. Departemen ini bertujuan untuk membayar gaji para eksekutif dan para hakim. Jumlah gaji yang dibayarkan harus dapat menutupi kebutuhan hidup mereka untuk menghindari praktik suap;

o Departemen Pendidikan dan Pengembangan Islam. Departemen ini bertanggung jawab untuk mendistribusi-kan bantuan bagi penyebar dan pengembangan Islam termasuk keluarganya, seperti guru dan juru dakwah;

o Departemen sosial. Departemen ini bertugas mendis-tribusikan bantuan kepada orang miskin dan orang-orang yang menderita; (Euis Amalia: 2005).

3. Sejarah Baitul Mal Masa Bani Umayah Pada masa Bani Umayah, seorang khalifah tidak lagi harus seorang

ahli hukum agama (fuqaha), karena otoritas agama diserahkan pada ulama dipisahkan dengan otoritas politik yang dipegang oleh penguasa. Disamping itu pusat pemerintahan pun telah berpindah ke Damaskus yang terpisah dengan pusat keagamaan di Madinah. Masa Bani Umayah kedudukan Baitul Mal telah menjadi dua bagian, yaitu bagian umum dan khusus. Pendapatan Baitul Mal umum diperuntukkan bagi seluruh masyarakat umum, sedangkan pendapatan Baitul Mal khusus diperuntukkan bagi shulthan dan keluarganya. Praktek pemerintahan ketentuan tersebut tidak murni, hal ini disebabkan karena untuk keluarga para shulthan dan sahabat-sahabat dekatnya lebih banyak diambil dari kas Baitul Mal umum, termasuk untuk hadiah para pembesar Negara dan kesejahteraan umat Islam secara keseluruhan.

Page 22: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

7

Dengan demikian pada masa Daulah Bani Umayah telah terjadi disfungsi penggunaan dana Baitul Mal (Euis Amalia: 2005).

4. Masa Kegemilangan Baitul Mal Pada masa khalifah Umar Ibn Abdul Azis Baitul Mal ditertibkan

kembali dengan memberikan pengumuman kepada seluruh kaum muslimin untuk menyerahkan harta yang tidak wajar yang dimiliki kepada Baitul Mal. Mulai dari Tanah perkebunan di Maroko, berbagai tunjangan yang diperoleh dari Yannamal, Mukaedah, Jabal Al Wars, Yaman dan Fadah serta cincin berlian yang diberikan oleh al-Walid. Disamping itu ia juga tidak mengambil suatu apapun dari Baitul Mal termasuk fa’i yang menjadi haknya. Prioritas pembangunan diarahkan kedalam negeri, karena dinilai lebih banyak dari pada perluasan wilayah.

Untuk mengatur Baitul Mal menjadi lebih terorganisir Umar Ibn Azis malakukan beberapa kebijakan-kebijakan. Beberapa kebijakan tersebut adalah:

o Meningkatkan kemakmuran masyarakat secara kese-luruhan;

o Mengurangi beban pajak kaum nasrani;

o Menghapus pajak terhadap kaum muslimin;

o Membuat aturan takaran dan timbangan;

o Menghapus cukai dan kerjapaksa;

o Memperbaiki kualitas tanah pertanian, penggalian sumur-sumur;

o Pembangunan jalan, dan tempat penginapan bagi para musafir;

o Menyantuni fakir miskin; Baitul Mal sebagai lembaga keuangan Negara pada Masa Umar

Ibn Abdul Azis mengalami masa keemasan. Hal ini ditandai dengan tidak adanya masyarakat yang menerima zakat. Hal ini tentu menunjukkan bahwa konsep zakat terbukti dapat mengangkat taraf hidup serta memberikan kesejahteraan bagi umat. Masa keemasan ini berakhir di tangan khalifah Yazid Ibn Abdul Malik. Kekacauan dalam kehidupan

Page 23: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

8

masyarakat mulai muncul kembali, sang khalifah dan para penggantinya hidup bermewah-mewah tanpa memperdulikan kesejahteraan umat.

5. Sejarah Baitul Mal Masa Bani Abbasiyah Kekuasaan Bani Abbasiyah berdampak pada perpindahan pemerintahan

Islam dari Damaskus ke Baghdad. Kebijakan fundamental dalam masa Abbasiyah mengenai Baitul Mal yaitu adanya diversifikasi sumber pendapatan Negara dengan menunjuk seorang wazir yang mengepalai beberapa Diwan, yaitu :

o Diwan al-Khazanah, bertugas mengurus seluruh perbendaharaan Negara;

o Diwan Al-Azra’ bertugas untuk mengurus kekayaan Negara dari hasil bumi;

o Diwan Khazain as-Sia’ah bertugas mengurus angkatan perang; Berdasarkan paparan sejarah Baitul Mal yang telah dibahas diatas

jelas bahwa pada Masa Rasulullah Baitul Mal tidak hanya mengurusi zakat saja bahkan Baitul Mal mengurusi segala bentuk pemasukan dan pengeluaran Negara. Pada masa itu Baitul Mal memiliki lingkup dan tangung jawab besar yang menjadi perbedaan mendasar dengan Baitul Mal atau lembaga zakat yang ada di tanah air khususnya di Aceh. Meskipun memiliki semangat yang sama dimana Baitul Mal memiliki pengaruh yang besar terhadap peningkatan kesejahteraan umat tetapi pemasukan pendapatan zakat hanya diakui sebagai pendapatan daerah (PAD) saja, bukan sebagai pendapatan negara.

Pada masa Khalifah umar terlihat jelas bahwa citra Baitul Mal dibentuk dengan memantapkan pondasi dan mekanisme pengelolaan keuangan dari mulai mekanisme pengumpulan hingga penyalurannya yang terarah.

Page 24: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

9

F. Regulasi Zakat Salah satu semangat untuk memaksimalkan perolehan zakat di

kalangan masyarakat yaitu dibuktikan dengan lahirnya regulasi yang menjadi landasan dalam menertibkan pengelolaan zakat. Adapun regulasi yang menjadi dasar lahirnya Baitul Mal sebagai lembaga resmi pengelolaan zakat yaitu :

1. UU No. 38 Tahun 1999 UU No. 38 Tahun 1999 merupakan UU pertama yang menjadi landasan berdirinya BAZ ( Badan Amil Zakat) dan LAZ (Lembaga Amil Zakat) di Indonesia. Undang-undang ini mengatur tentang pengelolaan zakat dengan Keputusan Mentri Agama (KMA) No. 581 Thun 1999 serta Keputusan Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan uusan Haji No. D/291 Tahun 2000 tentang pedoman teknis pengelolaan zakat.

2. UU No. 17 Tahun 2000 Undang-undang No. 17 Tahun 2000 ini merupakan nperubahan ketiga dari UU No. 7 Tahun 1983 Tentang Pajak Penghasilan. UU ini memiliki kaitan dengan pengelolaan zakat di Indonesia dimana orang yang menunaikan zakat dapat mengurang atau potongan (diskon) dari pajak penghasilan. Sebagai tindak lanjut UU No 36 Tahun 2008 Tentang Pajak Penghasilan, kemudian pada tahun 2010 diterbitkan peraturan Pemerintah (PP) Nomor 60 Tahun 2010 Tentang zakat yang ditanda tangani oleh Presiden pada tanggal 20 Agustus 2010, pada pasal 1 ayat 1 zakat dianggap sebagai sumbangan keagamaan yang sifatnya wajib yang dapat mengurangi Pendapatan Kena Pajak (PKP). Selanjutnya pada bulan Desember 2010 dikarenakan semakin banyak atau kompleknya tantangan pengelolaan zakat. Maka secara resmi diajukan naskah Rencana Undang-Undang (RUU) Pengelolaan zakat, Infaq, Sedekah (ZIS) kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) untuk dibahas (Irfan Syauqi Beik: 2011).

Page 25: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

10

3. UU No. 18 Tahun 2001 UU No. 18 Tahun 2001 merupakan undang-undang yang mengatur Otonomi Khusus provinsi Aceh. UU ini telah memberikan ruang kepada provinsi Aceh untuk mengelola zakatnya sekaligus diakui sebagai pendapatan daerah (PAD).

4. UU No. 11 Tahun 2006 UU No. 11 Tahun 2006 Tentang Pemerintah Aceh telah menegaskan bahwa zakat mendapatkan perlakuan dan kedudukan di provinsi Aceh, dalam pasal 180, 191 dan 192 zakat disebutkan sebagai salah satu sumber pendapatan daerah (PAD) pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota dan dikelola secara terpisah oleh Baitul Mal Aceh dan Baitul Mal kabupaten/kota sedangkan zakat yang dibayar menjad faktor pengurang terhadap jumlah pajak penghasilan terhitung dari wajib pajak. Atinya model tax credit telah berjalan di provinsi Aceh (Undang-undang Republik Indonesia No.11 Tahun 2006).

5. UU No. 38 Tahun 1999 UU No. 38 Tahun 1999 telah malahirkan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) yang brkedudukan di ibukota Negara. Badan ini dibentuk oleh presiden atas usul menteri, sedangkan Badan Amil Zakat Daerah ( BAZDA) berkeddukan di Ibu kota Provinsi, Kabupaten dan ditingkat kecamatan yang bentk oleh Gubernur, Bupati/Walikota dan Camat atas usulan kepala kanto Departemen Agama setempat. Dalam UU ini juga diatur mengenai Azas dan tujuan pengelolaan zakat (Departemen Agama RI: 2007).

6. UU No. 23 Tahun 2011 Seiring dengan terus berkembangnya problematika zakat di Indonesia maka UU No. 38 Tahun 1999 disempurnakan menjadi UU No. 23 Tahun 2011. UU ini diciptakan untuk meningkatkan daya guna dan hasil guna zakat, supaya zakat dikelola secara melembaga. Hal signifikan yang membeakan UU ini dengan UU No. 38 tahun 1999 bahwa semua pengelolaan zakat di Indonesia

Page 26: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

11

harus berdiri berdasarkan rekomendasi dari BAZNAS serta bertanggung jawab kepada BAZNAS.

7. Perda/ Qanun di Provinsi NAD No.7 Tahun 2004 Qanun No.7 Tahun 2004 merupakan peraturan pemerintah Provinsi Aceh tentang pengelolaan zakat. Qanun ini merupakan wujud keseriusan pemerintah Aceh dalam melaksimalkan potensi zakat.

8. Perda/ Qanun di Provinsi NAD No.10 Tahun 2007 Qanun No 10 Tahun 2007 merupakan penyempurnaan dari Qanun No 7 Tahun 2004 tentang Pengelolaan Zakat. Hal signifikan yang dibahas dalam Qanun ini yaitu tentang pembentukan Baitul Mal pada tingkat Provinsi (Baitul Mal Aceh), Baitul Mal pada tingkat Kabupaten/ Kota dan Baitul Mal Gampong pada tingkat Desa (Amrullah: 2010).

G. Urgensi Pengelolaan Zakat Secara Kolektif Berdasar pada regulasi yang tercipta di atas, maka masyarakat

harus memahami bahwa pengelolaan zakat secara kolektif adalah cara yang baik untuk meningkatkan kesejahteraan umat dan upaya untuk memberikan pemerataan agar zakat, Infaq dan shadaqah tidak tertumpuk pada suatu wilayah saja. Hendaknya ada beberapa hikmah yang dapat diperoleh jika zakat dikelola secara kolektif atau melalui Baitul Mal, yaitu :

1. Pembiayaan Program Strategis. Uang zakat yang terkumpul menjadi besar dan dapat dimanfaatkan untuk membuat program strategis bagi umat. Hal ini tidak mungkin dilakukan jika zakat, Infaq dan Shadaqah disalurkan secara mandiri.

2. Pengendalian Distribusi. Baitul Mal dapat mengendalikan sebaran area program dari dana zakat.

3. Pengendalian output program. Baitul Mal dapat memberi ukuran akan output dari program pemberdayaan zakat.

Page 27: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

12

4. Prioritas Program. Baitul Mal dapat menentukan prioritas program yang paling dibutuhkan.

5. Efisiensi Sumber Daya. Baitul Mal dapat mengurangi hal-hal yang mubazir, berupa ketidaktepatan sasaran, tingkat kecermatan sasaran dll.

6. Penghimpunan terukur. Baitul Mal dapat mengukur potensi dan kadar zakat tehimpun untuk mengetahui tingkat kepedulian dan keterlibatan masyarakat.

7. Kemudahan. Baitul Mal dapat memberikan kemudahan dan inovasi pelayanan zakat.

8. Transparansi. Sebagai lembaga publik, Baitul Mal dapat diperiksa seluruh programnya, sehingga arah programnya dapat dikontrol.

H. Harta yang di Zakati 1. Zakat Hasil Pertanian

Hasil pertanian masuk dalam harta yang dikenai zakat. Penggolongan ini tercantum dalam Alquran surah Al Baqarah 267:

$y㕃r'≈tƒ t⎦⎪Ï%©!$# (#þθãΖtΒ#u™ (#θà)ÏΡr& ⎯ÏΒ ÏM≈t6ÍhŠsÛ $tΒ óΟçFö;|¡Ÿ2 !$£ϑÏΒuρ $oΨô_t÷zr& Νä3s9 z⎯ÏiΒ

ÇÚö‘F{$# ( Ÿωuρ (#θßϑ£ϑu‹s? y]ŠÎ7y‚ø9$# çμ÷ΖÏΒ tβθà)ÏΨè? ΝçGó¡s9uρ ÏμƒÉ‹Ï{$t↔Î/ HωÎ) βr& (#θàÒÏϑøóè? Ïμ‹Ïù

4 (#þθßϑn=ôã$#uρ ¨βr& ©!$# ;©Í_xî Ïϑym ∩⊄∉∠∪

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji”.

Page 28: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

13

Dalam penetapan pertanian (hasil bumi) yang diusahakan, para ulama berbeda pendapat tentang obyek pertanian apa saja yang terkena zakat.

Pandangan Ulama tentang obyek zakat pertanian

No Pendapat dari Pendapatnya adalah

1 Abu Hanifah Zakat wajib terhadap tumbuh-tumbuhan (pada segala jenis tumbuhan) yang ditumbuhkan oleh bumi baik beruipa biji-bijian, buah buahan maupun berupa bunga, kecuali ( kayu api, buluh dan rumput)

2 Imam Malik Wajib bagi tiap-tiap yang mengenyangkan dan disimpan

3 Asy-Syafi’i Tiap-tiap benda yang dibuat roti atau makanan yang mengenyangkan wajib zakat padanya

4 An Nawawy Makanan tertentu yang mengenyangkan yaitu buah-buahan, korma masak (ruthab), buah anggur (‘inab), dari biji-bijian, gandum, sya’ir, beras dan ‘adas dan segala yang mengenyangkan.

5 Ahmad, Abu Yusuf dan Muhammad Ibnul Hasan

Tiap-tiap biji-bijian dan buah-buahan yang disukat dan disimpan walaupun tidak mengenyangkan terhadapnya wajib zakat, tidak wajib zakat bagi buah-buahan lain, tidak terhadap sayur-sayuran dan buaha-buahan.

Disamping pendapat yang telah kami uraikan di atas, maka dalam

mengejar dampak zakat perlu kita perhatikan dan mempertimbangkan pendapat imam Hanafi yang lebih meluaskan diri dalam memandang obyek zakat. Dengan perluasan obyek zakat tentulah kemudian membuka peluang besar bagi petani untuk melaksanakan ibadah zakat.

Page 29: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

14

õ‹è{ ô⎯ÏΒ öΝÏλÎ;≡uθøΒr& Zπs%y‰|¹ öΝèδãÎdγsÜè? ΝÍκÏj.t“è?uρ $pκÍ5 Èe≅|¹uρ öΝÎγø‹n=tæ ( ¨βÎ) y7s?4θn=|¹ Ö⎯s3y™ öΝçλ°;

3 ª!$#uρ ìì‹Ïϑy™ íΟŠÎ=tæ ∩⊇⊃⊂∪

Artinya: Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkandan mensucikanmereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

At Taubah 103 di atas menegaskan fungsi zakat yang dapat “menyucikan dan membersihkan”, tentulah jika kita memahami secara tekstual (apa yang tertulis) maka pada akhirnya kita akan menjustifikasi bahwa yang boleh bersih dan suci hanya petani korma, petani kismis (anggur kering) dan petani gandum saja, sedangkan petani diluar kategori itu seperti karet, apel, petani padi, petani sawit, petani kacang, petani tebu tidak punya hak untuk “bersih dan suci”. Persoalan ini pun memunculkan pertanyaan lainnya misalnya apakah yang harus dizakati oleh sebuah wilayah jika wilayah tersebut bukan wilayah yang ditanami pohon kurma, produksi gandum yang rendah, produksi kismis yang rendah. Apakah tidak ada kewajiban zakat (sebagai rukun Islam) disana. Tentu kita harus memaknainya secara kontekstual agar kita mampu mengejar dampak zakat tersebut.

* uθèδuρ ü“Ï%©!$# r't±Σr& ;M≈Ψy_ ;M≈x©ρá÷èΒ uöxîuρ ;M≈x©ρâ÷êtΒ Ÿ≅÷‚Ζ9$#uρ tíö‘“9$#uρ $Î=tFøƒèΧ …ã&é#à2é&

šχθçG÷ƒ“9$#uρ šχ$Β”9$#uρ $\κÈ:≈t±tFãΒ uöxîuρ 7μÎ7≈t±tFãΒ 4 (#θè=à2 ⎯ÏΒ ÿ⎯ÍνÌyϑrO !#sŒÎ) tyϑøOr& (#θè?#u™uρ …çμ¤)ym

uΘöθtƒ ⎯ÍνÏŠ$|Áym ( Ÿωuρ (#þθèùÎô£è@ 4 …çμΡÎ) Ÿω =Ïtä† š⎥⎫ÏùÎô£ßϑø9$# ∩⊇⊆⊇∪

Artinya : Dan dialah yang menjadikan kebun-kebun yang berjunjung dan yang tidak berjunjung, pohon korma, tanam-tanaman yang bermacam-macam buahnya, zaitun dan delima yang serupa (bentuk dan warnanya) dan tidak sama (rasanya). makanlah dari buahnya (yang bermacam-macam itu) bila dia berbuah, dan tunaikanlah haknya di hari memetik

Page 30: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

15

hasilnya (dengan disedekahkan kepada fakir miskin); dan janganlah kamu berlebih-lebihan. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang yang berlebih-lebihan. ( QS. Al An’am :141)

Besaran Zakat Hasil Pertanian yang harus dikeluarkan

ت ق ا س م ي ف ر ش ع ال ف ص ن ة ي حبق الس ب ي ق ا س م ي ف و ر ش ع ال م ي غ ال و ار ه ن ال اArtinya: “Pada biji-bijian yang diairi dengan air sungai dan hujan, zakatnya sepersepuluh (10%). Sedangkan, yang diairi dengan menggunakan kincir yang ditarik oleh binatang atau disiram dengan alat yang memakai biaya, zakatnya seperduapuluh (5%). (HR.Muslim, Nasa’I dan Ahmad).

Buah-buahan dan biji-bijian yang kena zakat

Para ulama berbeda pendapat tentang jenis obyek tumbuhan yang dikenai kewajiban zakat:

No Sumber Pendapat

1 Ibnu Hazam (Al Muhalla ) Tidak wajib zakat terhadap tumbuh-tumbuhan dan biji-bijian, selain korma, gandum dan sya’ir. Tidak wajib zakat terhadap Zabib.

2 Ibnu Abi Laila, Sufyan Ats Tsaury dan Ibnul Mubarak (Bidayatul Mujtahid)

Tidak wajib zakat tumbuh-tumbuhan selain dari empat jenis tumbuh-tumbuhan, yaitu: gandum, sya’ir (padi belanda), tamar, zabib)

Batas harta pertanian yang kena zakat (nishab)

Nisabnya kekayaan dari hasil pertanian adalah sebanyak 5 wasaq.

Rasulullah SAW bersabda,

س فيما دون خمسة اوسق صدقة لArtinya: “Pada tanaman yang kurang dari 5 wasaq tidaklah wajib zakat. (H.R. al-Bukhari: 1340, dan Muslim: 979)”

Page 31: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

16

Kemudian Hadist lainnya:

س ىف حب وال تمر صدقة حىت يبلغ خمسة اوسق لArtinya: "Pada biji-bijian maupun kurma tidak ada kewajiban zakat sebelum mencapai 5 wasaq."

Wasaq merupakan salah satu ukuran, adapun aplikasi pengukuran

tersebut diuraikan dalam Hadist yang diriwayatkan (Ibnu Majah dan Ahmad).

والوسق ستون صاعاArtinya: “Satu wasaq adalah 60 sha'.”

Hasil-hasil perkebunan yang diusahakan oleh setiap muslim berupa

hasil pertanian seperti gandum, padi, jangung sertahasil lainnya yang berpotensi ekonomi (imam Hanafi) wajib atasnya untuk ditunaikan zakatnya jika telah mencapai niasab. Berbeda dengan zakat emas, pada zakat hasil perkebunan ini tidak disyaratkan adanya haul (kepemilikan setahun). Oleh sebab itu, zakat atas hasil perkebunan yang telah disebutkan di atas ditunaikan saat memanennya.

Yusuf Al Qaradhawi (fiqhuzzakah halaman) 351 Jika dihitung dengan takaran kilogram, maka nisab dari hasil pertanian adalah 653 kg Atau setara dengan 43 buah goni beras ukuran 15 kg.

Ragam pendapat mengenai takaran ini boleh jadi sering terjadi .

Hal ini tidak dapat dihindarkan karena perbedaan dalam menerjemahkan 1 sha’. Bahkan perhitungan 1 sha’ dapat ditempuh melalui pendapat 1 sha’ pada zakat fitrah yang dikalikan dengan 300 sha’.

Misalkan yang berpendapat 1 sha’ setara dengan 2,5 kg Maka 2,5 kg x 5 wasaq ( 5 wasaq = 300 sha’)

2,5 kg x 300 = 750

Page 32: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

17

Demikian pula dengan pendapat lainnya, yang mungkin mudahan-mudahan dapat kita pahami dan tidak terlalu mempersoalkan besar zakat/ khilaf ulama tersebut.

2. Zakat Emas dan Perak Emas dan perak merupakan salah satu komuditas yang sangat di

gandrungi sejak zaman dahulu hingga saat ini. Islam memandang komuditas emas dan perak sebagai komuditas yang wajib dikeluarkan zakatnya jika telah mencapai nisab dan haul. Popularitas komuditas emas dan perak turut tercatat dalam alquran pada surat At Taubah 34-35.

* $ pκš‰ r'≈ tƒ t⎦⎪Ï% ©!$# (#þθ ãΖtΒ#u™ ¨βÎ) #ZÏWŸ2 š∅ ÏiΒ Í‘$ t6 ômF{$# Èβ$t7÷δ ”9$#uρ tβθ è= ä.ù'u‹s9 tΑ≡uθ øΒ r&

Ĩ$ ¨Ψ9$# È≅ÏÜ≈ t6 ø9$$ Î/ šχρ ‘‰ÝÁ tƒ uρ ⎯tã È≅‹Î6 y™ «!$# 3 š⎥⎪Ï% ©!$#uρ šχρ ã”É∴õ3tƒ |=yδ ©%!$#

sπ Ò Ïø9$#uρ Ÿω uρ $ pκtΞθ à)ÏΖム’Îû È≅‹Î6 y™ «!$# Νèδ÷Åe³t7sù A>#x‹yèÎ/ 5ΟŠÏ9r& ∩⊂⊆∪ tΠöθ tƒ 4‘yϑ øtä†

$ yγ øŠn= tæ ’ Îû Í‘$ tΡ zΟΖyγ y_ 2” uθ õ3çG sù $ pκÍ5 öΝßγèδ$ t6 Å_ öΝåκæ5θ ãΖã_uρ öΝèδ â‘θßγ àßuρ ( #x‹≈ yδ $ tΒ

öΝè?÷”t∴Ÿ2 ö/ä3Å¡àΡL{ (#θ è%ρä‹sù $ tΒ ÷Λä⎢Ζä. šχρ â“ ÏΨ õ3s? ∩⊂∈∪

Artinya: 34. Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, 35. pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."

Page 33: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

18

* $pκš‰r'≈tƒ t⎦⎪Ï%©!$# (#þθãΖtΒ#u™ ¨βÎ) #ZÏWŸ2 š∅ÏiΒ Í‘$t6ômF{$# Èβ$t7÷δ”9$#uρ tβθè=ä.ù'u‹s9 tΑ≡uθøΒr& Ĩ$Ψ9$#

È≅ÏÜ≈t6ø9$$Î/ šχρ‘‰ÝÁtƒuρ ⎯tã È≅‹Î6y™ «!$# 3 š⎥⎪Ï%©!$#uρ šχρã”É∴õ3tƒ |=yδ©%!$# sπÒÏø9$#uρ Ÿωuρ

$pκtΞθà)ÏΖム’Îû È≅‹Î6y™ «!$# Νèδ÷Åe³t7sù A>#x‹yèÎ/ 5ΟŠÏ9r& ∩⊂⊆∪ tΠöθtƒ 4‘yϑøtä† $yγøŠn=tæ ’Îû Í‘$tΡ zΟΖyγy_

2”uθõ3çGsù $pκÍ5 öΝßγèδ$t6Å_ öΝåκæ5θãΖã_uρ öΝèδâ‘θßγàßuρ ( #x‹≈yδ $tΒ öΝè?÷”t∴Ÿ2 ö/ä3Å¡àΡL{ (#θè%ρä‹sù

$tΒ ÷Λä⎢Ζä. šχρâ“ÏΨõ3s? ∩⊂∈∪

Artinya: (34) Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya sebahagian besar dari orang-orang alim Yahudi dan rahib-rahib Nasrani benar-benar memakan harta orang dengan jalan batil dan mereka menghalang-halangi (manusia) dari jalan Allah. dan orang-orang yang menyimpan emas dan perak dan tidak menafkahkannya pada jalan Allah, Maka beritahukanlah kepada mereka, (bahwa mereka akan mendapat) siksa yang pedih, (35) Pada hari dipanaskan emas perak itu dalam neraka Jahannam, lalu dibakar dengannya dahi mereka, Lambung dan punggung mereka (lalu dikatakan) kepada mereka: "Inilah harta bendamu yang kamu simpan untuk dirimu sendiri, Maka rasakanlah sekarang (akibat dari) apa yang kamu simpan itu."

Nisab Zakat Emas dan Perak Serta Persentase Yang dikeluarkan

Nisab adalah batas ambang nilai harta yang dimikili untuk berzakat dan haul adalah waktu kepemilikan harta dalam hal ini harta yang dimiliki telah mencapai 1 tahun.

س عليك شي الحول ففيها درهم وحال عليها کحبنت لك مئـتا اذا ء خمسة دراهم ولهب حىت يجلون لك عش وحال کحبنت لك عشرون دينارا فاذا رون دينارايعىن ىف الذ

الحول ففيها نصف دينار. عليها

Page 34: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

19

Artinya: Apabila engkau mempunyai perak 200 dirham dan telah cukup satu tahun, maka zakatnya 5 dirham (2,5%), dan tidak wajib bagimu zakat emas hingga engkau memiliki 20 dinar. Apabila engkau memiliki 20 dinar dan telah cukup satu tahun, maka wajib zakat padanya setengah dinar (2,5%).” )HR. Abu Daud).

Kewajiban zakat emas dan perak sebesar 2,5% turut dijelaskan pula oleh hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari:

ىف الرقة ربع العشر Artinya : “Pada emas dan perak, zakat keduanya seperempatpuluh (2,5%).” (HR. Bukhari).

Berdasarkan dalil di atas, maka zakat emas baru dikenakan jika

seseorang memiliki emas sebesar 20 dinar dan dimiliki selama 1 tahun. Para fuqaha berbeda pendapat tentang menterjemahkan besaran 20 dinar tersebut.

Pendapat fuqaha terhadap 20 dinar

Sajian pendapat Hasil konversi dalam gram

Dalam fiqh Wahbah Az Zuhaily ada pendapat yang menerangkan bahwa 20 Dinar setara dengan empat belas lira emas usmani, atau lima belas Lira emas Prancis, atau dua belas Lira Inggris

96 Gram Emas

Dalam fiqh Wahbah Az Zuhaily di anjurkan untuk menggunakan 85 Gram Emas sebagai bentuk kehati-hatian yang mengacu pada perak (dirham) arab sebesar (2,976 gram)

85 Gram Emas

Muhammad Bagir Al-Habsyi 85 Gram Emas

Yusuf Al Qaradhawi 85 Gram Emas

Page 35: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

20

Pendapat fuqaha terhadap 200 dirham

Sajian pendapat Hasil konversi dalam gram

Yusuf Al Qaradhawi 595 gram

Jumhur Ulama dalam Fiqih Islam Waadillatuhu berpendapat bahwa 1 dirham setara dengan 3,208 gram.

642 gram

Imam Hanafi Menurut hanafi 1 dirham setara dengan 3,50 gram

700 gram

Hasil penelitian Syafii El Bantanie (sebab 1 dirham setara dengan 3,12 gram)3,12 x 200 =624

624 gram

3. Zakat Atas Barang Rikaz

Rikaz merupakan harta temuan yang tertimbun atau terpendam dimasa lalu (masa jahiliyah). Harta ini kemudian ditemukan kembali pada zaman atau waktu sekarang dengan tidak diketahuinya lagi siapa pemilik atas barang tersebut. Menurut Imam Malik, RIkaz yang ditemukan bukanlah barang yang sukar didapatkan melainkan barang yang memang mudah diperoleh.

Harta rikaz, termasuk sebagai salah satu obyek harta yang harus dikeluarkan zakatnya. Besar zakat yang harus dikeluarkan bagi harta rikaz adalah 20%.

عن اهللا عليه وسلم وىف الرکحبز هريرة قال رسول اهللا أيب الخمس صArtinya: “Abu Hurairah r.a berkata, “ Rasulullah SAW telah bersabda, ‘Zakat rikaz seperlima.” (HR Bukhari dan Muslim).

Dalam mengeluarkan zakat rikaz, tidak dipersyaratkan adanya unsur haul (kepemilikan setahun). Zakat rikaz dikeluarkan pada saat itu juga sebagaimana zakat hasil tambang.

Page 36: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

21

4. Zakat Atas Binatang Ternak Sebagai wujud penegakan terhadap kewajiban zakat mal dalam

hal ini hewan ternak, maka Allah melalui Rasulullah menegaskan sebuah hadist yang menggambarkan jenis dan prosesi siksaan bagi mereka yang lalai dalam menunaikan kewajiban zakat.

أويت بها يوم القيامة أعظم ال إ ا يؤدى حقه بل أبقر أو غنم ال إ ما من رجل تجلون له جازت أخراها عادت عليه نها کلمارو وتنطحه بق تجلون وأسمنه تطؤه بأخفافها ما

بني الناس أ والها حىت يقArtinya: “Tidak ada seorang lelaki yang mempunyai unta, atau lembu, atau kambing, yang tidak diberikan zakatnya, melainkan datanglah binatang-binatang itu pada hari kiamat berkeadaan lebih gemuk dan lebih besar dari pada di masa di dunia, lalu ia menginjak-injakinya dengan telapak-telapak tangannya dan menanduknya dengan tanduk-tanduknya. Setiap-tiap habis binatang-binatang itu berbuat demikian, diulanginya lagi dan demikianlah terus-menerus hingga Allah selesai menghukum para manusia. (HR. Bukhari Muslim dari Abi Dzar).

Tentunya hadist ini harus dijadikan perenungan betapa kerasnya siksa dan ganjaran Allah. Tentunya kita harus berhati-hati dalam menjaga harta kita untuk menunaikan zakat jika telah sampai pada waktu mengeluarkan zakatnya.

a. Zakat unta

شحبتان وخمس عشرة ثالث وىف شحبة وىف عشر ففيها خمسحببل حىت تبلغ ىف اإل ء شي وال ياه وخمس وعشرين بنت مخاض وست وثالثني بنت لبون عشرين اربع من الش

تا لبون واحدى جذعة وست وسبعني ة واحدى وستني وست واربعني حق ب

Page 37: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

22

بنات لبون ثم ىف کل اربعني بنت وعشرين ثالث وتسعني حقتان ومائة واحدى لبون وکل خمسني حقة.

Artinya: “Tidak ada zakat unta sebelum sampai 5 ekor, maka apabila sampai lima ekor, zakatnya 1 ekor kambing, 10 ekor zakatnya 2 ekor kambing, 15 ekor zakatnya 3 ekor kambing, 20 ekor zakatnya 4 ekor kambing, 25 ekor zakatnya seekor anak unta, 36 ekor zakatnya eekor anak unta yang lebih besar, 46 ekor zakatnya seekor anak unta yang lebih besar, 61 ekor zakatnya seekor anak unta yang lebih besar lagi, 76 ekor zakatnya 2 ekor anak unta, 91 ekor zakatnya 2 ekor anak unta yang lebih besar lagi, 121 ekor zakatnya 3 ekor anak unta, kemudian tiap-tiap 40 ekor zakatnya seekor anak unta seumur 2 tahun lebih dan tiap-tiap 50 ekor zakatnya seekor anak unta umur 3 tahun lebih” (HR. Bukhari).

Hadist di atas menjelaskan bahwa unta merupakan salah satu harta berjenis binatang peliharaan yang terkena zakat. Berdasarkan hadist tersebut dapat di pahami melalui table berikut bahwa:

Tabel Kadar Nisab zakat Atas Hewan Unta

Nisab (Batas Zakat)

PROSES MENGELUARKAN ZAKAT

Besar Zakat yang harus dikeluarkan Usia Hewan

5 – 9 1 Ekor Kambing atau 1 Ekor Domba

2 Tahun Lebih 1 Tahun Lebih

10 - 14 2 Ekor Kambing atau 2 Ekor Domba

2 tahun lebih 1 tahun lebih

15 – 19 3 Ekor Kambing atau 3 ekor domba

2 tahun lebih 1 tahun lebih

20 – 24 4 Ekor Kambing atau 4 Ekor domba

2 tahun lebih 1 tahun lebih

25 – 35 1 ekor anak unta 1 tahun lebih

36 – 45 1 ekor anak unta 2 tahun lebih

Page 38: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

23

46 – 60 1 ekor anak unta 3 tahun lebih

61 – 75 1 ekor anak unta 4 tahun lebih

76 – 90 2 ekor anak unta 2 tahun lebih

91 – 120 2 ekor anak unta 3 tahun lebih

121 dan seterusnya 3 ekor anak unta 2 tahun lebih

Kepemilikan Jumlah unta di atas 121 ekor selanjutnya dihitung

dengan tiap-tiap 40 ekor unta zakatnya 1 ekor anak unta berusia 2 tahun lebih, dan tiap-tiap 50 ekor unta zakatnya 1 ekor unta yang berumur 3 tahun lebih.

b. Zakat atas hewan Sapi atau Kerbau

ين عن معاذ اهللا عليه وسلم رسول اهللا ابن جبل قال بع إىل اليمن وامرين ص ن أيعة ومن کل اربعني مسنة آخذ يعا اوت .من کل ثالثني من البقر ت

Artinya: “Muadz bin Jabal berkata: ‘ Saya telah diutus oleh Rasulullah saw ke Yaman dan beliau menyuruh saya memungut zakat dari tiap 30 ekor sapi (atau kerbau) zakatnya seekor anak sapi betina atau jantan umur 1 tahun, dan dari tiap-tiap 40 ekor sapi (atau kerbau) zakatnya seekor anak sapi berusia 2 tahun (HR. Jama’ah).

Berdasarkan hadist di atas dapat di sederhanakan dalam table

berikut:

Tabel Kadar Nisab Zakat Hewan Sapi/ Kerbau

Nisab Zakat yang dikeluarkan

30 – 39 1 ekor anak sapi ataupun 1 ekor anak kerbau

1 tahun lebih 1 tahun lebih

40 – 59 1 ekor anak sapi ataupun 1 ekor anak kerbau

2 tahun lebih 2 tahun lebih

60 – 69 2 ekor anak sapi atau 1 tahun lebih

Page 39: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

24

2 ekor anak kerbau 1 tahun lebih

Di atas 70 ekor 1 ekor anak sapi atau seekor anak kerbau Dan 1 ekor anak sapi atau seekor anak kerbau

1 tahun lebuh 2 tahun lebih

c. Zakat atas hewan Kambing / domba

زادت ذاإ ىل عشرين ومائة ف إ کحبنت اربعني ففيها شحبة دقت الغنم ىف سحبئمتها اذاوىف ص ىل ثالثمائة فاذاإ دت واحدة ففيها ثالث شياه زا ذاإ ىل مائتني ف إ واحدة ففيها شحبتان

کل مائة شحبة. زادت فArtinya: “ zakat kambing yang digembalakan apabila mencapai 40-120 ekor zakatnya seekor kambing. Apabila lebih dari itu sampai 200 ekor zakatnya 2 ekor kambing, apabila lebih dari 200 ekor sampai 300 ekor, zakatnya 3 ekor kambing; apabila lebih dari 300 ekor, maka tiap-tiap 100 ekor zakatnya 1 ekor kambing.” (HR. Bukhari, Nasa’I dan ahmad).

Tabel Nisab Zakat Kambing

Nisab Zakat yang dikeluarkan

40 – 120 1 ekor kambing betina atau 1 ekor domba betina

2 tahun lebih 1 tahun lebih

121 – 200 2 ekor kambing betina atau 2 ekor domba betina

2 tahun lebih 1 tahun lebih

201 – 300 3 ekor kambing betina atau 3 ekor domba betina

2 tahun lebih 1 tahun lebih

301 ke atas 4 ekor kambing betina atau 4 ekor domba betina

2 tahun lebih 1 tahun lebih

Page 40: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

25

5. Zakat Perdagangan (Tijarah) Harta perdagangan merupakan salah satu obyek zakat yang

terjadi di masa Rasulullah dan masa khalifah. Kewajiban ini dapat dipahami dari beberapa dalil berikut:

$y㕃r'≈tƒ t⎦⎪Ï%©!$# (#þθãΖtΒ#u™ (#θà)ÏΡr& ⎯ÏΒ ÏM≈t6ÍhŠsÛ $tΒ óΟçFö;|¡Ÿ2 !$£ϑÏΒuρ $oΨô_t÷zr& Νä3s9 z⎯ÏiΒ

ÇÚö‘F{$# ( Ÿωuρ (#θßϑ£ϑu‹s? y]ŠÎ7y‚ø9$# çμ÷ΖÏΒ tβθà)ÏΨè? ΝçGó¡s9uρ ÏμƒÉ‹Ï{$t↔Î/ HωÎ) βr& (#θàÒÏϑøóè? Ïμ‹Ïù 4 (#þθßϑn=ôã$#uρ ¨βr& ©!$# ;©Í_xî Ïϑym ∩⊄∉∠∪

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji. (Al Baqarah :267)

Dalam hadist yang diriwayatkan oleh Hakim.

اقته ىف البز صد

Artinya: “Kain-kain yang disediakan untuk dijual wajib dikeluarkan zakatnya” (HR. Hakim).

Dalam hadist lain yang di riwayatkan oleh Abu Daud:

مرنا عن سم اهللا عليه وسلم يأ دقة م أن نخ رة کحبن رسول اهللا ص ن الذى رج الصيع نعده لل

Artinya: Samurah berkata , “ Rasulullah memerintahkan kepada kami agar kami mengeluarkan zakat barang yang disediakan untuk dijual.” (HR. Abu Daud)

Page 41: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

26

كنت زمن عمر ار ثم حسبها عطاء جمع أموال الت ذا خرج ال إ بيت المال فکحبن ع جحبهد کحبة من شحبهد المال عن الغائب والش .غائبها وشحبهدها ثم أخذ الز

Artinya: “dimasa Umar aku mengurus Baitul Mal, Maka beliau dikala keluar pemberian, mengumpulkan segala harta saudagar, kemudian menghitung harta mereka yang jauh dan yang dekat, kemudian mengambil zakat dari harta mereka yang dekat untuk yang dekat dan jauh. (HR. Ibnu Hazam dari Abdir Rahman ibn Abdil Qariyyi).

ة التقويم , فقا إن عمال عمر قالوا : يا أمري المؤمنني إن ار شكوا شد ل عمر : هاه،التجفوا.هاه و خف

Artinya: Sesungguhnya beberapa pegawai zakat Umar berkata kepadanya: “Ya amirul mu’minin, sesungguhnya kaum saudagar mengeluh mengatakan tingginya bpenaksiran harga-harga barang. Maka Imar berkata “ Aah, aah, ringankanlah” (HR. Ibnu Hazm dari Abi Walahah)

Zakat perdagangan dikeluarkan jika masanya telah mencapai 1 tahun Hijriah. Jika pemilih harta memulai perdagangannya pada 5 Ramadhan 1438 H, maka ia harus menunaikan zakatnya pada 5 Ramadhan 1439 H (satu tahun kemudian.

Kapankah suatu barang di anggap sebagai barang tijarah?

Mengenai hal kapankah suatu barang menjadi harta perniagaan dijelaskan oleh berbagai ulama dengan pendapatnya masing-masing seperti berikut:

Yang Memberi Pendapat Pendapatnya

Ibnu Qudamah Syarat harta barang menjadi barang dagangan adalah: 1. Harta itu dimiliki dengan jalan usaha, dengan

jalan ‘iwadl atau bukan.

Page 42: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

27

2. Diniatkan di ketika memilikinya, bahwa barang itu untuk diperniagakan.

Ahmad Segala benda menjadi Tijarah dengan niat ditijarahkan.

Malik Membagi 2 jenis pedagang yaitu Muhtakir dan Mudir: Muhtakir : adalah seorang saudagar yang membeli barang dan menyimpan untuk menanti musim pasar dan tak ada zakat atasnya hingga barang tersebut dijual. Mudir: adalah seseorang yang sehari-harinya membuka took untuk menjual barang dagangannya dan wajib mengeluarkan zakat tiap tahun.

Abu Hanifah, Asy Syafi’I dan Ahmad

Mudir dan muhtakir sama hukumnya, wajib membayar zakat pada tiap tahunnya.

Asy Syirazi Benda tidak menjadi tijarah kecuali dua syarat: 1. Ia memiliki barang itu dengan jalan ‘iwadl

(imbalan) seperti beli dan sewa. 2. Niat ketika membeli ingin diperniagakan

(dijadikan barang dagangan).

Al Karabisy Jika seseorang memiliki sebuah benda kemudian ia berniat akan diperniagakan, maka jadilah ia barang dagangan, sebagai mana jika di ambil suatu barang dari barang perniagaan untuk dipakai

di rumah.

Dengan demikian, kami menyimpulkan bahwa syarat barang

yang masuk dalam kategori dagang adalah:

1. Niat barang untuk diperniagakan (tindakan untuk melakukan jual-beli barang)

2. Barang yang dimiliki merupakan barang yang telah ia usahakan (jual beli).

3. Barang yang diperdagangkan adalah barang bernilai (yang nilainya semakin naik atau minimal stabil pada masanya dan dimungkinkan mendapatkan laba dari hasil jual beli tersebut).

Page 43: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

28

Sedangkan alat-alat rumah tangga, yang diperjual belikan scara 1 demi 1 untuk menutupi kebutuhan hidup dan di bawah harga pasar, maka tidak ada zakat atas barang tersebut.

Nisab dan Kadar Zakat yang harus dikeluarkan Zakat atas perdagangan dikeluarkan jika telah mencapai nilai

yang setara dengan 85 gram emas. Nilai yang dimaksudkan disini adalah nilai dari perhitungan jumlah barang dagang yang tersedia untuk dijual, kadar zakat yang harus dikeluarkan sebesar 2,5%ز

قا فأمرين ين عمر مصد اختلفوا بها ذاإ خذ من المسلمني من أموالهم آأن بع للتجارة ربع العشر.

Artinya: “Aku telah di utus Umar sebagai pemungut zakat, dan menyuruh aku mengambil harta dari orang muslimin, apabila barang perniagaan, serubu’ ‘usyer (2,5%). (Atsar yang diriwayatkan oleh Abu ‘Ubaid dari Ziyad.)

Secara sederhana dapat digambarkan dalam rumus singkat:

Kadar zakat Perdagangan

(Nilai taksir barang untuk dijual (barang yang tersedia) + modal berputar dalam usaha dagang dalam bentuk selain barang (uang tunai, dll) + Pi utang yang dapat ditagih – utang usaha)

Jika hasil perdagangan senilai 85 gram emas atau bahkan lebih maka wajib pemilik usaha menunaikan zakatnya dengan mengalikan 2,5%.

6. Zakat Atas Piutang (Harta yang di Hutangkan) Jika seseorang memiliki kekayaan yang dengan kekayaan itu ia

hutangkan kepada orang lain dan telah memenuhi kewajiban zakat maka hendaknya ia menunaikan zakat atas harta tersebut. Piutang

Page 44: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

29

masuk sebagai harta zakat dikarenakan hakikat kemungkinan dikembalikan. Jika harta tersebut tidak berpotensi untuk dibayar (pengutang tidak mampu mebayar) maka tidaklah wajib zakat atas harta tersebut.

Ragam pendapat tentang kawajiban zakat atas piutang

Pendapat Pendapat Sumber

‘Ali, At Tsauri, Abu Tsaur, Hanafiyyah, Hanabillah.

Pemilik harta wajib mengeluarkan zakat hingga harta tersebut diterima. Ia harus membayar zakat selama periode hutang itu berjalan. (jika 2 tahun baru dibayar maka ia harus menunaikan 2 tahun)

Sayyid Sabiq

‘Utsman, Ibnu ‘Umar, Jabir, Thawus, An Nakha’I, Al-Hasan, Az Zuhri, Qatadah, Asy Syafi’i

Wajib mengeluarkan pada saat itu juga. Meskipun harta tersebut belum dibayarkan

‘Ikrimah, dan ‘Aisyah Tidak ada kewajiban atasnya karena harta itu tidak berkembang, sama seperti halnya barang yang dipakai.

Sa’id bin al-Musayyib dan ‘Atha’ bin Abi Rabbah

Wajib mengeluarkan zakat atas piutang tersebut saat hutang telah dilunasi. Dan dikeluarkan hanya untuk satu tahun saja.

Mengingat riwayat oleh umar bin ‘Abdul Azis, Al Hasan, al-Laits,

Al-Auza’I dan Malik bahwa wajib menunaikan zakat ketika hutang itu sudah diterimanya untuk waktu satu tahun. Maka kamipun meyakini demikian. Sebab selama harta itu masih dipinjamkan pemilik tidak dapat mengelola harta tersebut. Bahkan jika dalam masa yang lebih lama harta itu akan habis untuk melunasi tunggakan zakat, tentu hal

Page 45: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

30

ini juga manjadi bahan pertimbangan betapa Islam tidak menggiring manusia paa kemudaratan tetapi membawa pada kemaslahatan.

7. Zakat Atas Barang Tambang Hasil tambang merupakan salah satu obyek zakat nerdasarkan

hadist nabi:

عليه وسلم أ اهلل ص ن رسول اهلل دقة أ خذ من المعادن القبلية الصArtinya: “Bahwasannya Rasulullah S.A.W telah mengambil sedekah (Zakatnya), dari hasil tambang di negeri Qabaliyah” (HR. Abu Daud dan Hakim).

Oleh sebab itu, hasil tambang yang telah mecapai nishab berupa

emas dan perak mesti dikeluarkan zakatnya pada saat ditemukan barang tersebut. Meski demikian, perkembangan zaman telah menuntun manusia kepada kecanggihan-kecanggihan sehingga yang diperoleh dari upaya tambang tidaklah hanya emas, disana ditemui besi, tembaga, batu bara, minyak, gas dan sebagainya.

Pendapat Imam Mazhab terhadap Barang Hasil Tambang dan besaran zakat yang harus dikeluarkan:

Pendapat Pendapatnya

Abu Hanifah

Seluruh barang tambang yang dapat di cetak dan dilebur dengan api, seperti emas, perak, besi dan tembaga, sedangkan yang tidak lebur tidak menjadi obyek zakat. Tidak ada nishab zakat dan kadarnya seperlima baik barang tambang sedikit maupun banyak.

Malik dan Asy Syafi’I, Ahmad bin Hambal

Hanya emas dan perak saja, dan nisabnya adalah 20 mitsqal (85 gram emas), dn ditunaikan zakat tampa menunggu haul. Besar zakat yang ditunaikan sebesar 2,5%

Page 46: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

31

Oleh sebab itu, jika hasil tambang tersebut berpotensi besar atas nilai ekonomi hendaknya turut diperhatikan dan ditunaikan zakat atasnya sebesar 2,5 % sesuai kadar zakat pada emas dan perak. Adapun nisab zakat hasil tambang yaitu 85 gram emas (atau nilai yang setara dengan 85 gram emas).

قة ربع العشر ىف الرArtinya: “ pada emas-perak, zakat keduanya seperempatpuluh (2,5%)”

8. Zakat Hasil Kekayaan Kontemporer Dalam perjalanan hukum zakat kontemporer terdapat dua kelompok

pemahaman, dan kedua pemahaman tersebut keduanya saling bertolak belakang ada yang pro akan diwajibkannya zakat atas hasil usaha kontemporer seperti gaji, honorarium dan sebagainya dan ada pula yang menutup rapat rapat keberadaan zakat hasil usaha kontemporer mengingat zakat merupakan ibadah mahdhah yang tidak memiliki ruang untuk dilakukan ijtihad. Semua ibadah harus dilakukan sesuai dengan tuntunan baginda nabi Muhammad saw. Hal ini serupa pula dengan kaidah

ليل األ صل يف العبادة البطالن حىت يقوم الد مر األ عArtinya: “Hukum asal dalam ibadah mahdhah adalah batal sampai ada dalil yang memerintahkannya”.

Oleh sebab itu, jika kita meyakini zakat sebagai ibadah yang hanya bernilai spiritual saja dan sama seperti mengerjakan ibadah sholat maka tidak ada kewajiban zakat terhadap kebanyakan hasil usaha yang dikembangkan pada masa kontemporer sebab zakat pada zaman Nabi hanya dikenal dengan beberapa zakat saja yaitu zakat binatang ternak (hanya unta, sapi, kerbau, kambing), Emas dan Perak, Biji Makanan yang mengenyangkan (Beras, Jangung, gandum), Buah buahan (kurma dan anggur), Harta perniagaan.

Page 47: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

32

Disamping pemikiran di atas, menarik juga untuk dikaji kelompok yang terus melakukan pendekatan-pendekatan untuk melihat zakat sebagai sebuah ritual ibadah dan memiliki dua dampak besar (yaitu bagi pemberi zakat dan bagi penerima zakat) serta memaknai kembali substansi untuk apa disyariatkan atau dijadikannya ruang beribadah sebagaimana ibadah zakat (khususnya zakat mal) yaitu ibadah yang identik dengan harta dan tidak menuntut ke khusyu’an dalam mengerjakannya sebagaimana ritual ibadah sholat.

Oleh sebab itu, kelompok ini memiliki sensitifitas tinggi bahwa zakat mal merupakan ibadah yang tidak hanya bernilai syariah dan mengatur hubungan hablumminallah saja tetapi bernilai besar pula terhadap hablumminannas.

Nilai hablumminannas ini dirasakan dari kedua sisi baik si muzakki (orang yang menunaikan zakat) dan orang yang menerima zakat.

جلب المصالح ودفع المفاسد Artinya: “Meraih yang maslahat dan menolak yang mafsadah”

Meski demikian, zakat atas hasil usaha kontemporer sebagaimana

zakat gaji, profesi atau honor telah berjalan dengan baik saat ini. Banyak perda-perda yang memberikan penguatan terhadap sumber zakat jenis ini dikarenakan adanya potensi yang besar untuk mengerjar dampak zakat tersebut. Dan dalil umum yang digunakan dalam legistimasi zakat dari hasil usaha kontemporer adalah:

$y㕃r'≈tƒ t⎦⎪Ï%©!$# (#þθãΖtΒ#u™ (#θà)ÏΡr& ⎯ÏΒ ÏM≈t6ÍhŠsÛ $tΒ óΟçFö;|¡Ÿ2 !$£ϑÏΒuρ $oΨô_t÷zr& Νä3s9 z⎯ÏiΒ

ÇÚö‘F{$# ( Ÿωuρ (#θßϑ£ϑu‹s? y]ŠÎ7y‚ø9$# çμ÷ΖÏΒ tβθà)ÏΨè? ΝçGó¡s9uρ ÏμƒÉ‹Ï{$t↔Î/ HωÎ) βr& (#θàÒÏϑøóè? Ïμ‹Ïù 4 (#þθßϑn=ôã$#uρ ¨βr& ©!$# ;©Í_xî Ïϑym ∩⊄∉∠∪

Artinya : Hai orang-orang yang beriman, nafkahkanlah (di jalan Allah) sebagian dari hasil usahamu yang baik-baik dan sebagian dari apa yang

Page 48: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

33

kami keluarkan dari bumi untuk kamu. dan janganlah kamu memilih yang buruk-buruk lalu kamu menafkahkan daripadanya, padahal kamu sendiri tidak mau mengambilnya melainkan dengan memincingkan mata terhadapnya. dan Ketahuilah, bahwa Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji.(Al-Baqarah :267)

Sayyid Quthub dalam tafsirnya Fii zhilalilQuran menafsirkan ayat 267 dalam surah Al Baqarah tersebut dengan pernyataan bahwa ayat ini menginformasikan seluruh hasil usaha manusia yang dilakukan secara baik dan halal dan mencakup pula seluruh yang dikeluarkan Allah SWT baik dari dalam maupun dari atas bumi, sebagai mana hasil pertanian dan hasil pertambangan seperti minyak. Ayat ini menegaskan semua harta untuk dikeluarkan zakatnya sesuai kadar zakat yang telah dicontohkan oleh baginada Nabi Muhammad SAW. Baik yang sudah diketahui secara langsung maupun diketahui dengan qias.

Dalam tafsir Al Jaami’ li Ahkamil Alquran syaikh Al Qurthubi dalam menafsirkan ayat 19 dalam surat Adz-Dzaariyaat:

þ’Îûuρ öΝÎγÏ9≡uθøΒr& A,ym È≅Í←!$¡¡=Ïj9 ÏΘρãóspRùQ$#uρ ∩⊇®∪

Artinya : Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian.

Menegaskan bahwa adanya hak yang pasti milik orang miskin dalam harta sebahagian mereka yang dicukupkan oleh Allah. Ia juga menegaskan bahwa harta yang diperoleh meskipun dari hasil peng-hasilan jika telah memenuhi kewajiban zakat maka harus dikeluarkan zakatnya.

Hadist nabi yang dapat dijadikan hujjah mengenai zakat profesi dapat dilihat dalam hadist HR. Bukhari:

Page 49: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

34

قال رسول اهللا : اهللا, فمن لم ع يجد؟ قال : يعمل کل مسلم صدقة, فقالوا : يانيبق بي نفع نفسه ويتصد ده ف

Artinya: Nabi bersabda; Setiap muslim wajib bersedekah. Mereka bertanya, “Wahai Nabi Allah, bagaimana jika ia tidak memiliki sesuatu untuk disedekahkan?” jawab beliau: hendaklah ia bekerja dengan tangannya, sehingga bermanfaat bagi dirinya dan mampu bersedekah.

Berdasarkan keumuman beberapa ayat dan hadist di atas, penulis lebih condong kepada ijtihad ulama yang menyepakati adanya zakat atas profesi. Hal ini didukung oleh beberapa pendapat penulis atas dasar ayat :

õ‹è{ ô⎯ÏΒ öΝÏλÎ;≡uθøΒr& Zπs%y‰|¹ öΝèδãÎdγsÜè? ΝÍκÏj.t“è?uρ $pκÍ5 Èe≅|¹uρ öΝÎγø‹n=tæ ( ¨βÎ) y7s?4θn=|¹ Ö⎯s3y™ öΝçλ°; 3 ª!$#uρ ìì‹Ïϑy™ íΟŠÎ=tæ ∩⊇⊃⊂∪

Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan dan mensucikan mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha Mengetahui.

Ayat ini turut menerangkan secara jelas tentang fungsi zakat bagi muzakki (orang yang menunaikan zakat), pertama: zakat itu mem-bersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda, Kedua: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

Oleh sebab itu, sesuai dengan maksud dan tujuan zakat di atas, tidaklah mampu dimengerti jika yang boleh menunaikan zakat dan memperoleh kebersihan dan kesucian harta hanya terbatas pada obyek zakat yang dipraktekkan pada zaman nabi saja seperti pengembala binatang ternak (hanya unta, sapi, kerbau, kambing), pemilik Emas

Page 50: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

35

dan Perak, pemlik Biji Makanan seperti padi, Jangung, gandum), petani khusus buah buahan kurma dan anggur saja serta pedagan. Bagaimana dengan profesi-profesi lainnya yang belum dikenal dan popular dizaman Nabi dan muncul di masa sekarang dan yang akan datang. Penulis meyakini bahwa setiap orang memiliki kewajiban dan berhak untuk turut membersihkan dan mensucikan harta yang mereka miliki terlepas dari profesi apa yang ia jalankan pada saat ini dan yang akan datang. Kami meyakini pula bahwa hadir dan banyaknya ayat-ayat sholat yang kemudian di gandengkan dengan sholat menegaskan bahwa zakat mepupakan kewajiban yang sangat tegas dan keras, bahkan turut menjadi lima pilar penting keislaman diantara syahadat, sholat, puasa, zakat dan berhaji.

a. Zakat Penghasilan

Zakat penghasilan merupakan zakat yang dikenakan atas harta kekayaan yang diperoleh seseorang lewat profesi yang ia tekuni di masa kini (terbaru) dan memiliki nilai ekonomis. Profesi disini lebih cendrung pada kegiatan seseorang yang dilakukan dengan kerja jasa/ sumbangan pemikiran, kecakapan, kemampuan, keahlian dalam mendukung suatu program kerja tertentu dan pada diri yang melakukan tersebut di berikan upah/gaji/honorarium yang tinggi.

Nisab Zakat Penghasilan

Nisab zakat atas penghasilan masuk ke dalam ranah ijtihad para ulama, disini ada beberapa pendapat yang dapat di ikuti:

1) Jika dianalogikan pada zakat perdagangan, maka kadar zakat, nisab dan waktu mengeluarkan zakatnya sama dengan zakat perdagangan, emas dan perak. Nisab zakatnya senilai 85 gram emas, kadar zakatnya 2,5% dan waktu dikeluarkannya 1 tahun 1 kali.

2) Zakat penghasilan di analogikan pada zakat pertanian, maka nisabnya senilai 653 kg padi atau gandum, kadar zakatnya 5%

Page 51: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

36

dan dikeluarkan pada setiap saat mendapatkan gaji (memanen dalam hal zakat pertanian).

3) Ketiga, jika di analogikan pada zakat rikaz. Maka zakatnya sebesar 20% tanpa ada nisab, dan dikeluarkan pada saat menerimanya.

b. Zakat Atas Barang berharga (saham & Obligasi)

Saham adalah surat berharga yang menunjukkan bagian kepemilikan atas suatu perusahaan. Membeli saham berarti anda telah memiliki hak kepemilikan atas perusahaan tersebut. Maka dari itu, Anda berhak atas keuntungan perusahaan dalam bentuk dividen, pada akhir tahun periode pembukuan perusahaan.

Sedangkan Obligasi adalah suatu istilah yang digunakan dalam dunia keuangan yang merupakan suatu pernyataan utang dari penerbit obligasi kepada pemegang obligasi beserta janji untuk membayar kembali pokok utang beserta tambahan kelak pada saat tanggal jatuh tempo pembayaran. Saat ini obligasipun telah dikembangkan dengan prinsip syariah dengan pengertian suatu surat berharga jangka panjang berdasarkan prinsip syari'ah yang dikeluarkan Emiten kepada pemegang Obligasi Syari'ah yang mewajibkan Emiten untuk membayar pendapatan kepada pemegang Obligasi Syari'ah berupa bagi hasil / margin / fee serta membayar kembali dana obligasi pada saat jatuh tempo.

Para ulama Mujtahid sepakat bahwa semua kekayaan yang diinvestasikan dalam bentuk saham dan obligasi dengan tujuan perdagangan maupun perindustrian wajib dikeluarkan zakatnya jika telah mencapai nishab.

Adapun Nisab zakat yang harus dikeluarkan sebesar 2,5 % dari kepemilikian saham atau obligasi tersebut. Dan kepemilikan saham/ obligasi hendaknya telah mencapai 1 tahun.

Page 52: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

37

9. Zakat Fitrah Zakat fitrah merupakan salah satu kewajiban yang harus ditunaikan

oleh umat Islam. Zakat fitrah disebut juga sebagai zakat badan, artinya zakat ini memiliki ciri tersendiri jika dibandingkan dengan kewajiban zakat yang dibebankan atas harta (zakat mal). Zakat fitrah diwajibkan atas sebab berakhirnya bulan suci Ramadhan sehingga zakat ini tidak dijumpai pada bulan-bulan Islam lainnya kecuali pada akhir bulan Ramadhan saja. Dalil yang mewajibkan zakat fitrah salah satunya diriwayatkan oleh Ibnu Umar:

عليه وسلم زکحبة اهلل ص صاعا من شعري صاعا من تمر أو الفطر فرض رسول اهلل ع ،العبد والحر كر واأل غري والجلبري ،ىث ن والذ وأمر بها أن تؤدى ،من المسلمني ،والص

الة (إ قبل خروج الناس )ي ار خ ب رواه ال ىل الصArtinya: Diriwayatkan oleh Ibnu Umar, dia berkata: “ Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah sebanyak satu sha’ kurma atau satu sha’ gandum. Baik bagi orang merdeka maupun hamba sahaya, laki-laki maupun oeremouan. Beliau memerintahkan agar mengeluarkan zakat fitrah tersebut sebelum keluarnya orang-orang untuk melaksanakan sholat ‘Ied. (Hadist Bukhari no.1503).

Sejarah Pensyariatan, Hikmah dan Waktu Menunaikan Zakat Fitrah

Perintah pelaksanaan zakat fitrah pertama kali ditetapkan bertepatan pada tahun 2 hijriah pada bulan Sya’ban. Beberapa hikmah penting disyariatkannya zakat fitrah adalah untuk membersihkan orang yang berpuasa dari beberapa kemungkinan perbuatan yang membawa pada kesia-siaan yang secara disadari atau tidak disadari dan secara berangsur angsur telah mengurangi pahala puasa;

Page 53: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

38

: زکحبة الفطر ائم من ا فرض رسول اهلل كني لطهرة للص فث وطعمة للمسحب من ،لغو والردقات الة فهي صدقة من الص الة فهي زکحب ة مقبولة ومن أداها بعد الص أداها قبل الص

(ابو داود)Artinya: “Rasulullah SAW, mewajibkan zakat fitrah untuk menyucikan orang yang berpuasa dari perkara yang sia-sia dan perkataan yang keji sekaligus sebagai makanan bagi orang-orang miskin. Barang siapa yang menunaikannya sebelum shalat ‘Id, maka ia merupakan zakat yang diterima. Dan barang siapa yang menunaikannya setelah shalat ‘Id, maka ia termasuk salah satu sedekah (yang sunnah). (HR.Abu Dawud/Kitab Az Zakaah).”

Hadist di atas juga menguraikan tentang waktu pelaksanaan zakat fitrah. Menurut kesepakatan ulama berdasarkan hadist maka zakat fitrah wajib dikeluarkan di akhir bulan Ramadhan. Hanya saja beberapa ulama berbeda pendapat tentang batas waktu wajib mengeluarkannya.

Imam Pendapat Sumber

Asy Syafi’I, Ahmad, Ats-Tsauri, Ishaq, salah satu riwayat Imam Malik

Dalam pendapat baru menjelaskan bahwa waktu batas wajib mengeluarkan Zakat Fitrah adalah ketika matahari terbenam pada malam Idul Fitri (malam Takbiran/ pada waktu Magrib)

Fiqh Sunah, Sayyid Sabiq h. 596

Abu Hanifah dan Imam Syafi’i dalam pendapat Yang lama dan riwayat kedua dari Imam Malik

Waktu wajib menunaikan zakat Fitrah adalah saat fajar terbit di hari Idul Fitri

Sayyid Sabiq h. 596

Disamping waktu wajib yang telah di uraikan di atas, maka

waktu “boleh” menurut imam mazhab sebagai berikut:

Page 54: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

39

Imam Abu Hanifah : boleh diberikan zakat fitrah itu sejak dari awal tahun.

Imam Malik : dua, tiga hari sebelum hari raya Idul Fitri

Imam Asy Syafi’i : Boleh diberikan sejak awal Ramadhan

Imam Ahmad : Boleh diberikan dua hari sebelum hari raya.

Meski demikian disebutkan dalam Asy Syarhul Kabir, pendapat Malik dan Ahmad yang lebih kuat dan yang berkesesuaian dengan amal shahabat.

Yang wajib mengeluarkan Zakat fitrah

... غري والجلبري العبد والحر ع كر واألنثى والص من المسلمني والذArtinya: Kepada budak dan orang merdeka, laki-laki dan perempuan, kecil dan besar dari segenap orang Islam (HR. Bukhari dan Muslim)

Sumber dan Kadar Yang Harus Dikeluarkan dalam Zakat Fitrah

Dalam hadist, 4 komponen yang masyhur yang menjadi sumber zakat fitrah di zaman nabi , Abu Sa’id al-Khudri ra berkata:

زکحبة الفطر عن کل صغري وكبري نا رسول اهلل صاعا ،حر أو مملوك ،كنا نخرج أذ کحبن ف أو صاعا من زبيب .... ،أو صاعا من تمر ،أو صاعا من شعري ،أو صاعا من أقط ،من طعم

Artinya: “Ketika Rasulullah SAW masih bersama kami, kami mengeluarkan zakat fitrah atas setiap anak kecil, dewasa, orang merdeka dan hamba sahaya sebanyak satu sha’ makanan, satu sha’ keju, satu sha’ gandum, satu sha’ kurma, satu sha’ kismis. (Hadist ini turut di riwayatkan oleh Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, An Nasa’I, Ad Darami).

Dengan demikian, kadar yang harus dikeluarkan pada zakat fitrah

adalah 1 sha’ dari sumber jenis makanan. Dalam aplikasinya

Page 55: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

40

1 sha’ memperloleh hasil konfersi yang beragam. Hal ini terjadi mengingat perbedaan pendapat yang terjadi dari masing-masing alat ukur yang digunakan di wilayah yang tidak menggunakan istilah sha’.

Pendapat Ragam Pendapat mengenai 1 Sha’ Sumber

Asy Syaikh Ibnu

Utsaimin

1 sha’ = empat mudd.

1 mudd = 0,688 liter

Maka, 1 sha’= 0,688x 4=2,752 liter

Jadi 1 sha’ setara dengan 2,04 kg.

Sayyid Sabiq

Abu Hanifah dan

Asy Syaibani

1 sha’ = delapan ritl Irak.

Yang setara dengan 3.800 gram

atau 3,8 Kg

Wahbah Az Zuhaily

Hasil Penelitian para

Ahli yang di perkuat

oleh Muhammad

Bagir Al Habsyi

1 sha’ sama dengan 3 liter atau 2,4

Kg beras.

Sehingga dibulatkan menjadi 2,5 Kg

Muhammad Bagir

Al Habsyi, Fiqh Praktis. H. 319

Penerima Zakat Fitrah (Mustahiq)

Dalam pentasharufan/ penyaluran zakat fitri, terdapat beragam pendapat ulama atasnya. Ada yang berpendapat yang berhak menerima zakat fitrah adalah 8 golongan penerima zakat mal (sesuai dengan Ayat 60 dalam surah At Taubah) pendapat ini di uraikan oleh Imam Syafi’i, sedangkan menurut imam Malik zakat fitrah hanya di khususkan penyalurannya bagi kaum fakir dan miskin saja. Sesuai dengan hadist nabi:

) ي ق ه ي رواه ال أغنوهم ىف هذا اليوم ( Artinya: “Cukupkanlah mereka pada hari ini”

Meski mendapat ragam perbedaan, penulis sangat tertarik pada pendapat Asy Syaukani yang tetap membagi zakat fitrah ke 8 asnaf

Page 56: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

41

penerima zakat. Disebabkan keduanya bernama zakat dan keumuman penerima zakat telah ditentukan dalam Al Quran (QS. At Taubah :60).

* $yϑΡÎ) àM≈s%y‰¢Á9$# Ï™!#ts)àù=Ï9 È⎦⎫Å3≈|¡yϑø9$#uρ t⎦,Î#Ïϑ≈yèø9$#uρ $pκön=tæ Ïπx©9xσßϑø9$#uρ öΝåκæ5θè=è% †Îûuρ

É>$s%Ìh9$# t⎦⎫ÏΒÌ≈tóø9$#uρ †Îûuρ È≅‹Î6y™ «!$# È⎦ø⌠$#uρ È≅‹Î6¡¡9$# ( ZπŸÒƒÌsù š∅ÏiΒ «!$# 3 ª!$#uρ íΟŠÎ=tæ

ÒΟ‹Å6ym ∩∉⊃∪

Artinya: “Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Meski demikian, pada praktiknya penyaluran zakat fitrah haruslah berkorelasi (berhubungan) dengan hadist nabi yang juga memper-hatikan skala prioritas kondisi sebuah wilayah tempat penghimpunan zakat fitrah, jika memang di sana mengalami kondisi yang benar-benar sangat membutuhkan, (misl: kondisi konflik, kelaparan, harga tidak stabil sehingga menyebabkan kelangkaan, kemampuan daya beli masyarakat rendah dan kondisi lainnya yang mendesak), maka penyaluran zakat fitrah hendaknya di utamakan bagi kaum faqir dan miskin saja). Hal ini mengingat fungsi zakat fitrah untuk membebaskan kaum faqir dan miskin pada saat hari raya idul fitri. Zakat Fitrah dengan Uang

Di dunia yang sangat modern ini, praktik menunaikan zakat fitrah lazim dilakukan di berbagai tempat. Ruang ijtihad ini dibuka oleh imam Hanafi yang membolehkan zakat fitrah dengan uang. Sedangkan Imam Syafi’I, imam Ahmad dan Imam Malik menyoroti zakat fitrah sebagai sebuah ibadah yang telah di contohkan sehingga

Page 57: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

42

ke khasan ibadah ini mesti meniru dari sumber-sumber yang ada yang telah di contohkan. Mereka juga mendudukkan persoalan zakat fitrah sebagai bentuk ibadah mahdhah yang sama seperti sholat, zakat dan haji. Meski harus berijtihad maka tetap yang dikeluarkan adalah bahan makanan pokok bukan harga dari bahan makanan tersebut.

Ruang ijtihad dibuka oleh imam Hanafi karena sebab argumentasi bahwa Zakat fitrah memiliki dimensi agama dan sosial, sehingga dalam pelaksanaannya memerlukan pertimbangan mana yang lebih maslahah bagi mustahiq. Argument ini pun didasari oleh hadist

أغنوهم عن طواف ىف هذا اليوم ( جوجزاين)Artinya: (cukupkanlah mereka dari meminta-minta/ berkeliling pada hari ini) Pendapat ini senada dengan pendapat Umar bin Abdul Azis, Ats-Tsauri, Hasan Al basri.

I. Penerima Zakat (Mustahiq Zakat)

أتيت رسول اهللا عليه وسلم اهلل رجل فقال : أعطين فبايعته ف ص دقة أ من الص فقال له رسول اهللا عليه وسلم اهلل لم يرض بحكم نيب وال غريه ىف إن : ص اهلل

اها ثما دقات حىت حكم فيها هو فجز ن كنت من تلك األجزء فإ نية أجزاء الصتك أعط

Artinya: “Aku datang kepada Rasulullah Saw, dan aku membai’atnya. Kemudian datanglah seorang lelaki meminta sedekah, katanya : berilah sedekah yang menjadi bagianku ya Rasulullah. Maka menjawablah Rasul Saw, Sesungguhnya Allah tidak merelakan hukum seorang Nabi dan tiada selainnya di dalam urusan membagi sedekah sehingga Allah sendiri menetapkan ketentuan, maka Allah telah membaginya kepada delapan bagian. Jika sekiranya engkau masuk kesalah satu bagian itu, niscaya aku berikan sedekah yang menjadi hak mu…” (HR. bu Daud dari Ziyad ibn Harits)

Page 58: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

43

$yϑΡÎ) àM≈s%y‰¢Á9$# Ï™!#ts)àù=Ï9 È⎦⎫Å3≈|¡yϑø9$#uρ t⎦,Î#Ïϑ≈yèø9$#uρ $pκön=tæ Ïπx©9xσßϑø9$#uρ öΝåκæ5θè=è% †Îûuρ

É>$s%Ìh9$# t⎦⎫ÏΒÌ≈tóø9$#uρ †Îûuρ È≅‹Î6y™ «!$# È⎦ø⌠$#uρ È≅‹Î6¡¡9$# ( ZπŸÒƒÌsù š∅ÏiΒ «!$# 3 ª!$#uρ íΟŠÎ=tæ

ÒΟ‹Å6ym ∩∉⊃∪

Artinya : Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yuang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

1. Faqir dan Miskin

س المسكني الذي ي طوف ل الناس ترده اللقمة واللقمتان والتمرة والتمرتان عق عليه وال يقوم تصد يه وال يفطن به ف ولجلن المسكني الذي ال يجد غىن يغ

ٴل الناس. سحب فArtinya : “Orang miskin itu bukanlah orang yang berkeliling kepada orang lain, disebabkan satu suap atau dua suap makanan atau karena satu atau dua biji kurma. Tetapi orang miskin adalah orang yang tidak mendapatkan sesuatu yang dapat menutupi kebutuhannya, namun tidak ada yang menyadari kondisinya sehingga (tidak diberi sedekah). Ia tidak berdiri untuk meminta-minta kepada orang lain. (HR.Bukhari Muslim).

Dalam Fathul Mu’in dijelaskan bahwa :

س له مال وال كسب الئق يقع موقعا ن من كفايته وكفاية الفقري من ل ه.مموArtinya : Fakir ialah orang yang tidak memiliki harta dan pekerjaan, dimana hasil nya dapat mencukupi kebutuhannya dan kebutuhan orang yang ditangung biaya hidupnya.

Page 59: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

44

Berdasarkan hadist dan pendapat ulama di atas, kami menyimpulkan bahwa. Faqir: adalah mereka yang hartanya tidak mencapai nisab zakat, bahkan tidak mampu memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Hanya saja keberadaan mereka diketahui oleh masyarakat dan terkadang diberikan perlindungan oleh masyarakat tersebut.

Adapun perbedaannya dengan miskin, dijelaskan pula dalam fathul mu’in adalah:

قدر المسكني من مال ع كسب يقع موقعا من حاجته وال يجلفيه كمن يحتاج و أحببقة و كثر من نصاب حىت ن إ لعشرة وعنده ثمانية وال تجلفيه الجلفاية الس ملك ا ن أ

ليه.إ مام ان يأخذ زکحبته ويدفعهالإل Artinya : Miskin ialah orang yang memiliki harta atau pekerjaan untuk menutupi kebutuhannya, tetapi tidak mencukupinya, misalnya seseorang memiliki kebutuhan 10 tetapi yang ia miliki hanya 8, dan tidak mencukupinya sekalipun ia memiliki harta lebih senisab, oleh karena itu bagi imam berhak mengambil zakatnya lalu memberikan kepadanya.

Dengan demikian yang dimaksud dengan asnaf miskin adalah mereka yang tergolong pada kepemilikan harta tidak mencapai kebutuhannya dalah hal ini kebutuhan primer tentunya, yaitu tidak mampu memenuhi kebutuhannya sehari-hari. Hanya saja keberadaan mereka tidak diketahui dikarenakan mereka menyembunyikan kekurangan yang ada pada mereka dan enggan untuk menginformasikannya kepada orang lain. Mereka lebih bertahan dengan kondisi yang mereka alami.

2. Amil Amil merupakan mustahik ke tiga dalam QS At Taubah ayat 60.

Amil memiliki kedudukan yang sangat penting dalam sebuah kegiatan pengelolaan zakat. Masa dahulu amil juga dikenal dengan istilah al-Jubaah (para penarik zakat). Pada amil merupakan utusan atau perwakilan pimpinan sebuah wilayah untuk mengelola zakat. Mereka

Page 60: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

45

bertugas untuk menghimpun zakat, mejaga dana zakat, merawat harta zakat, menentukan mustahik serta membuat pendataan (pelaporan) zakat. Hal ini senada dengan definisi amil dalam kitab fathul muin:

ع وهو من يبعثه اإل العامل كسحب کحبة وقاسم وحاشر. خذ مام أل الزArtinya : Amil adalah seperti halnya pengusaha zakat (orang yang mengusahakan persoalan zakat) yaitu orang yang diutus oleh imam untuk mengambil (menulis, menghitung, membagi dan menjaga).

Dengan demikian, seorang amilpun memiliki hak sebagai orang yang mengelola harta zakat.

ئا إذا أعط ق من غري أن تسمبل فکل يت ش و تصدArtinya: “Apabila diberikan sesuatu kepada engkau tanpa engkau memintanya, maka makanlah dan sedekahkanlah” (HR. Bukhari dan Muslim).

Potongan riwayat di atas merupakan hasil dialog antara ‘Abdullah bin As-Sa’di dengan Umar bin Al-Khattab r.a. ‘Abdullah bi As-Sa’di mengatakan bahwa “Aku telah di angkat Umar r.a untuk menjadi seorang amil zakat. Setelah selesai mengerjakan urusan itu aku serahkan kepadanya, Umarpun menyuruh memberikan upah kepada ku. Kemudian aku berkata: Saya beramal karena Allah. Mendengar hal tersebut Umar r.a berkata: Aku sendiri dimasa Rasulullah sering dijadikan seorang amil, dan aku pernah juga mengatakan kepada Rasulullah apa yang engkau katakana kepadaku ini. Perkataan ku dijawab Rasulullah dengan sabdanya: “ Apabila diberikan sesuatu kepada engkau tanpa engkau memintanya, maka makanlah dan sedekahkanlah”.

3. Muallaf Salah satu asnaf zakat dalam hukum pentasharufan zakat adalah

golongan muallaf.

Page 61: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

46

فة من المؤل ته ضعيفة أ سلم ون يتوقع باعطائه اسالم غريه له شرف و أArtinya : Muallaf ialah orang yang masuk Islam, dan niat mereka masih lemah, atau orang Islam yang memiliki kewibawaan dengan diberikanya zakat akan menarik Islam Yang lain.

Ashnaf muallaf dipergunakan dalam rangka menjinakkan hati orang-orang yang condong kepada Islam, mereka yang imannya masih tergolong memerlukan perhatian dan mereka orang-orang yang berpotensi masuk Islam.

يب ص أن ال ع اهللا س و ه ي ل لم يجلن يسمبل شيأ م ل ه رجل فأتا ،اإلسالم إال أعطاه عدقة ة كثري بني جبلني من شحب ة فسمبله فأمر له بشحب فرجع إىل قومه فقال : يا قوم ،الص

اهللا عليه وسلم محمدا إن أسلموا ف الفاقة. ص يعطي عطاء ما يخArtinya : “Tidaklah Nabi SAW diminta atas nama Islam melainkan beliau akan memberikannya. Pernah seseorang datang dan meminta kepada beliau, lalu beliau memerintahkan agar dia diberi kambing yang sangat banyak (memenuhi celah) di antara dua gunung, dari kabing zakat. Maka orang itupun kembali pada kaumnya seraya berkata, “Wahai kaumku, masuklah kalian ke dalam Islam, karena sesungguhnya Muhammad SAW memberi dengan pemberian yang tidak takut fakir. (HR. Ahmad dan Muslim dari Anas).

4. Gharimin Gharimin dalam asnaf zakat merupakan mereka-mereka kaum

muslimin yang memiliki/ terlilit hutang. Hutang tersebut tidak mampu di bayar dan bahkan dirinya telah jatuh kepada ke fakiran.

.لنفسه لغري معصية الغارم من استدن Artinya : Gharim ialah orang yang berhutang untuk dirinya yang tidak digunakan untuk maksiat.

Page 62: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

47

Pada perkembangannya hak gharim dapat diberikan pada hutang-hutang kaum muslimin yang darurat untuk dibayar daan diselesaikan. Baik untuk kemaslahatan pribadi yang dibenarkan syariat dan kepentingan umum. Sebagaimana hutang untuk mendamaikan persengketaan, penyelesaian hutang lembaga pendidikan, sarana agama (masjid) dan sebagainya yang bernilai penting dan maslahah.

اهللا عليه وسلم تحملت حمالة فأتيت رسول اهللا . فقال: أسمبله فيها ص قم حىت أدقة فنأمرلك بها نا الص يصة إن المسمبلة قال : ثم تأت ثالثة : تحل إال ألحد ال : يا ق

بها ثم يمسك مل حمالة فحلت له ح رجل ت جائحة ورجل أصابته ،المسمبلة حىت يصش تاحت ماله المسمبلة حىت يصيب اج ش قال: سدادا أو .قواما من ع ورجل ،من ع

من قومه. لقد أصابت فالنا فاقة الحجا أصابته فاقة حىت يقول ثالثة من ذوىش. أو ش, فما سواهن قال: سدادا فحلت له المسمبلة حىت يصيب قواما من ع من ع

يصة فسحت يأ کلها صاحبها سحتا. من المسمبلة يا قArtinya : Diberitakan oleh Qabishah ibn Mukhariq Al Hilal bahwa:Aku telah membebani satu hamalah (beban untuk kepentingan orang lain), aku datang kepada Rasulullah untuk memohon pertolongannya. Karena itu berkatalah Rasulullah kepada ku: Tinggallah disini hingga datang kepadaku shadaqah, agar aku dapat menyuruh memberikannya kepadamu. Kemudian bersabdalah Rasulullah: Hai Qabishah, tidak halal bagi seseorang meminta zakat melainkan karena salah satu dari tiga sebab. Pertama ; karena orang itu menanggung hutang yang diperbuat untuk mendamaikan persengketaan dan hendaklah ia meminta sebanyak keperluannya saja. Kedua: orang yang musnah hartanya, ia boleh meminta sekedar sangat butuh bagi kehidupannya dan yang ketiga orang yang jatuh fakir, tetapi harus di akui ka fakirannya oleh tiga orang yang terpandang dari kaummnya. Selain dari yang tiga ini, wahai Qabishah, tidak ada yang boleh meminta zakat, haram ia memakannya.

Page 63: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

48

5. Fii Sabilillah

Sabil adalah jalan. Sedangkan sabilillah merupakan suatu jalan yang menyampaikan kepada kebaikan, kepercayaan serta amal-amal baik untuk meraih ridho Allah. Para ulama banyak menentukan ciri fiisabilillah pada keadaan khusus sebagaimana peperangan (ghazwah). Mereka berkesimpulan bahwa yang memperoleh hak ini adalah orang-orang yang terlibat dalam peperangan saja. Definisi yang lebih meluas di uraikan dalam Fathul Mu’in dimana :

يل يا القائم بالجهاد وهو اهللا وس له ويعط المجاهد النفقة والجلسوة متطوعا ولو غلة الحرب. ولعياله ذهبا وايابا وثمن ا

Artinya : Sabilillah ialah: pejuang sukarelawan Islam, sekalipun mereka kaya. Mereka diberi bagian zakat sebagai nafkah, pakaian, dan untuk keluarganya selama berangkat dan pulang. Demikian juga diberikan biaya untuk alat peperangan.

Meski demikian, banyak pula ulama yang memperluas pengertian fiisabilillah pada jalan kebaikan lainnya dan tidak terkhusus pada perang saja. Menurut Hasbi Ash Shiddieqy hak sabilillah dapat di ambil untuk keperluan anggota-anggota dakwah, menyeru umat Islam, ongkos untuk mengirim utusan Islam ke negeri yang belum dimasuki oleh orang Islam, guru sekolah dan sabilillah dapat juga diberikan pada ulama-ulama yang menegakkan kemaslahatan yang bersifat keagamaan. Mereka ini termasuk orang-orang yangdiberikan hak oleh Allah meskipun mereka kaya.

Kami sependapat dengan pandangan yang memperluas obyek sabilillah ini dengan pembiayaan bagi perbuatan dakwah dan penyelamatan hak-hak kaum muslimin, sebab adakalanya peperangan tidak dimulai oleh penjajah dalam bentuk perang fisik, adakalanya peperangan dimulai dengan strategi tanpa kontak fisik tetapi jauh lebih berbahaya dari peperangan fisik. Peperangan tersebut dapat

Page 64: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

49

terjadi dari arah budaya, arah ekonomi, arah politik dan arah lainnya yang bersifat menindas.

دقة لغين إال اها بماله ،لخمسة : لعامل عليها التحل الص أو غاز ،أوغارم ،أورجل اشرتق عليه منها فأهدى منها لغين يف يل اهللا, أو مسكني تصد س

Artinya : “Zakat itu tidak halal bagi orang kaya, kecuali untuk lima orang: Para petugas zakat, seorang yang membeli (kembali) harta zakat dengan hartanya, orang yang hutang, orang yang berperang dijalan Allah, atau orang miskin yang diberi zakat lalu dihadiahkan kepda orang kaya (HR. Ahmad, Abu Dawud, Ibnu Majah, Al Hakim).

6. Ibnu Sabil Ibnu Sabil adalah mereka yang kehabisan perbekalan dalam

sebuah perjalanan ketaatan dan tidak pula memperoleh bekal dari kampungnya meskipun ia orang yang sangat berharta di wilayah asal tempat tinggalnya. Secara lebih luas Ibnu Sabil dipandang sebagai hak bagi mereka-mereka yang terlantar.

Ciri khusus Ibnu Sabil turut dijelaskan pada Fathul Mu’in:

يل وهو مسحبفر کحبة ابن الس مجتاز ببلد الز هة و منشئ سفر مباح منها ولو أ اوکحبن ل تاب والمسحبفر لغري مقصد صحيح کحبلهائم. ن إ ال إ ر لمعصية بخالف المسحبف كسوبا

Artinya : Ibnu Sabil ialah Musafir yang melewati daerah zakat atau memulai perjalanan yang dianggap boleh menurut syariat dari daerah/ wilayah zakat tersebut, sekalipun untuk melakukan kegiatan tamasya atau bekerja. Berbeda halnya dengan seseorang bepergian dengan tujuan maksiat, kecuali jika telah bertaubat, atau musafir yang berjalan tanpa tujuan misalnya pengelana.

Meski demikian, hendaklah zakat tetap disalurkan dengan prioritas/ atau kebijaksanaan amil zakat terhadap obyek-obyek penyaluran

Page 65: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

50

zakat yang bersifat sangat mendesak. Khususnya dengan tetap mem-perhatikan kepentingan-kepentingan fakir dan miskin setempat.

Menurut mazhab syafi’iyah hak Ibnu Sabil terbagi atas dua: pertama: seorang yang mulai melakukan perjalanan dari tempat ia bermukim, meskipun di negerinya sendiri. Kedua: Orang asing yang tengah melakukan perjalanan dari negeri ke negeri.

7. Riqab Salah satu penerima zakat dalam bahagian yang 8 (Attaubah: 60)

adalah riqab. Zakat ini dipertujukan untuk membebaskan budak. Dalam Muntaqal Akhbar budak yang masuk dalam golongan riqab adalah golongan mukatab, yaitu budak yang telah dijanjikan oleh tuan mereka akan dilepas jika ia dapat membayar sejumlah tertentu dan termasuk pula budak yang belum dijanjikan. Riqab berfungsi untuk membebaskan mereka.

يب إ جاء رجل اهللا عليه وسلم ىل ال لين ص فقال : د بىن من الجنة ع عمل يقرسمة وفك ال ، ويبعدىن من النار فقال: اعتق ا ل قبة. فقال : يارسول اهلل ر سحبأ ول

قبة أن تنفرد بعتقها، واحدا ؟ قال : ال قبة أن ،عتق الر تعني بثمنها وفك الرArtinya: “Seorang laki-lakidatang kepada Nabi lalu berkata: Tunjukkanlah sesuatu amal yang mendekatkan diriku kepada syurga dan menjauhkan diriku dari neraka. Maka bersabdalah Nabi Saw : meredekakanlah budak dan lepaskanlah dia. Orang itu bertanya : Yarasulullah apakah keduanya itu tidak sama? Nabi Saw menjawab : Memerdekakan budak ialah engkau sendiri memerdekakannya. Melepaskan Budak ialah menolong member harganya” (HR. Ahmad)

Page 66: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

51

Hal senada juga terdapat dalam Fathul Mu’in di mana:

المکحبتب تبون كتابة الرقاب المکحب صحيحة فيع ن عجز عن إ ذنه دينه إ و سيده ب أ ن کحبن كسوبا ال من زکحبة سيده لبقائه إ الوفاء. و ملجله. ع

Artinya : Yang dimaksud dengan Riqab adalah budak-budah mukatab yang dijanjikan merdeka dengan akad Kitabah yang sah, Mukatab atau tuannya degan seizinnya diberi zakat sejumlah tunggakan angsuran tebusan kemerdekaannya, jika ia tidak mampu melunasinya sekalipun dia adalah seorang pekerja. Tetapi jika ia diberikan zakat dari tuannya maka tidak diperbolehkan karena ia masih menjadi milik tuannya.

J. Wakaf

ان عمر رب صاب ارضاأ ست تامرين فيها فقال يارسول اهللا ما بخ فقال ان شئت حقت بها ق بها عمر اصلها وتصد فتصد ع ن اليباع اصلها واليوهب واليورث أ

Artinya : Sesungguhnya ‘Umar telah mendapatkan sebidang tanah di Khaibar. Umar bertanya kepada Rasulullah s.a.w : apakah perintahmu kepadaku berhubungan dengan tanah yang saya dapatkan ini ? Jawab beliau: “Jika engkau suka tahanlah tanah itu dan engkau sedekahkan manfaatnya”. Maka dengan petunjuk beliau itu terus Umar sedekahkan manfaatnya, dengan perjanjian tidak akan dijual tanahnya, tidak pula diberikan dan tidak pula dipusakakan”. (HR. Bukhari dan Muslim).

Hadist ini secara masyhur dijadikan sebagai landasan sejarah awal mulanya peraktek wakaf di dunia Islam. Bahkan setelah hadirnya peristiwa ini mendorong para sahabat untuk turut mewakafkan harta yang mereka miliki.

Wakaf memiliki dimensi kelebihan yang sangat luarbiasa bagi yang mewakafkan hartanya. Bahkan ganjaran wakaf diberikan dalam masa yang panjang selama barang yang diwakafkan terus bernilai dan dimanfaatkan nilai tersebut oleh orang banyak. Tentunya wakaf salah

Page 67: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

52

satu instrument dalam ekonomi Islam yang memiliki nilai positif dalam membangun perekonomian dan kekuatan ekonomi umat muslim.

عن ىب هريرة أ اهللا عليه وسلم قال أ ص ىب من إ نسحبن انقطع عمله مات اإل ذاإ ن ال ال ثالثة صدقة جارية شياء أ تفع به علم و أ ي له ولد صالح يدعو و أ

Artinya : Dari Abu Hurairah, Sesungguhnya Nabi besar s.a.w telah berkata : Apabila mati seorang manusia habislah amalnya kecuali tiga perkara: Sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, anak yang sholeh yang mendoa untuk ibu dan bapaknya”.(HR. Jamaah selain Bukhari dan Ibnu Majah).

K. Falsafah Kemiskinan Dalam Islam Islam memiliki peran yang sangat signifikan dalam menyelesaikan

problematika kehidupan manusia, salah satu jasa Islam adalah memobilisasi akal, pembuka dan penggerak akal manusia dalam kehidupan rohani dan jasmani menuju kesejahteraan (Sirajuddin Zar:2004). Salah satu problematika kehidupan yang menggangu kesejahteraan manusia adalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan ancaman sosial terbesar dalam sebuah masyarakat dari zaman dahulu hingga saat ini, ciri kemiskinan jika ditelaah lebih mendalam maka pemahaman terhadap miskin itu sendiri akan bermuara pada sikap rasa kekurangan atas apa yang diberikan oleh sang pencipta. Karena sifatnya yang sangat vital maka patologi (Yose dan David: 2004. Kartoredjo: 2014) inipun masuk dalam beberapa pembahasan dalam Alquran, di antaranya :

þ’Îûuρ öΝÎγÏ9≡uθøΒr& A,ym È≅Í←!$¡¡=Ïj9 ÏΘρãóspRùQ$#uρ ∩⊇®∪

Artinya: dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bagian. (Q.S. Az Zariyāt /51:19)

Page 68: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

53

Ayat di atas menjelaskan bahwa, kemiskinan identik dengan kekurangan harta dalam memenuhi kebutuhan untuk melanjutkan kehidupan. Problem kemiskinan memang merupakan fenomena yang tidak pernah terpisahkan dari dinamika kehidupan masyarakat. Kemiskinan membuat orang tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi kebutuhan gizi yang cukup dan pendidikan yang semestinya. Akibatnya orang yang miskin cenderung berpendidikan rendah, kurang gizi dan hidup dalam keterbatasan. Pendidikan yang rendah membuat sumberdaya yang dimiliki rendah. Jadi, miskin harta membawa miskin keahlian pada akhirnya miskin produktifitas (Bachtiar Chamsyah: 2006).

Buntunya solusi pemecahan masalah kemiskinan yang dialami oleh masyarakat miskin melahirkan berbagai turunan patologi kemiskinan dalam berbagai tindakan-tindakan kreativitas negatif. Kemiskinan akan serta merta mendorong orang-orang yang mengalaminya untuk melakukan berbagai tindakan kriminal dengan dalih “jalan pintas”, tindakan tersebut berupa pengembil alihan hak milik orang lain secara paksa (pencurian), melakukan tindakan korupsi dalam skala besar, menghidupkan kegiatan prostitusi, penjualan dan konsumsi barang-barang haram (arak,bir, narkotika, ganja, sabu-sabu dan sebagainya) hal tersebut merupakan salah satu dampak dari kemiskinan.

Beberapa agama, aliran dan kelompok filsafat telah berusaha memecahkan masalah kemiskinan ini, berbagai teori dan falsafahpun bermunculan untuk mengentaskannya. Namun, masalah ini belum juga teratasi secara logis, sampai Islam datang dan memberikan solusi yang detail dalam menangani kemiskinan. Sampai akhirnya, masyarakat Islam melewati masa dimana orang-orang yang berhak menerima zakat diseru untuk diberikan bagian zakatnya, namun tidak satupun dari mereka orang-orang yang berhak menerima zakat ditemukan (Mahmud Al-Athrasy: 2011).

Sejak zaman peradaban Islam, kemiskinan menjadi salah satu topik permasalahan yang mendapatkan perhatian penting dan melahirkan sejumlah pandangan-pandangan yang beragam terhadapnya. Pandangan

Page 69: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

54

tersebut menurut Yusuf Qaradhawi terbagi atas lima yaitu: pandangan pengkultus kemiskinan, pandangan jabariah, pandangan penyeru kesalehan individual, pandangan kapitalisme dan pandangan sosialisme (Qaradhawi: 2002).

o Pandangan Pengkultus Kemiskinan

Kelompok ini terdiri dari orang-orang zuhud, rahib dan mereka-mereka yang mengaku sebagai kaum sufi dan taqassyuf (tidak suka terhadap kesenangan dan kelezatan dunia). Mereka menganggap kemiskinan bukanlah sesuatu yang jelek dan perlu untuk dihindari serta bukan pula termasuk masalah yang perlu diributkan untuk dicarikan solusinya. Kemiskinan justru merupakan anugerah Allah yang diberikan kepada hambanya yang dicintai agar hatinya hanya bisa mengingat kehidupan akhirat dan benci kehidupan duniawi serta berhubungan langsung dengan Allah dan penuh kasih sayang terhadap sesama manusia. Berbeda dengan orang-orang kaya yang selalu lalai, melampui batas dan cenderung melakukan tindakan kejahatan.

Sebahagian dari mereka menganggap bahwa alam ini semuanya rusak. Dunia ini jelek dan hanya merupakan bencana (bala’). Kebaikan tertinggi ada pada kerusakan dan kehancuran alam ini sesegera mungkin atau setidaknya mempercepat domisili manusia di alam raya ini. Dengan demikian orang yang berfikir normal tidak harus memper-dulikan sebab-sebab yang bisa memperoleh kehidupan layak dan tidak perlu berinteraksi dengan manusia lain kecuali hanya untuk sekedar hidup.

Pagan religion1 dan agama-agama samawi menunjukkan bahwa ada orang yang mengakui pandangan di atas serta mendewakan dan menyucikan kemiskinan. Sebab, menurutnya kemiskinan merupakan sarana yang baik untuk menyiksa jasad. Menyiksa jasad merupakan sarana efektif untuk meningkatkan kualitas ruh, pandangan seperti ini juga banyak beredar di kalangan sufi muslim sebagai pengaruh dari

1 Agama penyembah berhala.

Page 70: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

55

kebudayaan dan peradaban asing yang melebur dengan peradaban dan kebudayaan Islam dan berhasil mengeruhkan kejernihannya.

o Pandangan Jabariah

Kelompok Jabariah cendrung menganggap kemiskinan merupakan bencana dan keburukan sebagai “ketentuan dari langit” yang tidak bisa ditolak dan dientaskan. Kemiskinan yang diderita oleh orang miskin dan kekayaan yang dimiliki oleh orang kaya merupakan kehendak dan takdir tuhan. Jika Allah berkehendak ia bisa menjadikan semua manusia menjadi orang kaya serta memiliki kekayaan yang dimiliki seperti Qarun. Tetapi Allah sengaja ingin mengangkat sebagian orang di atas yang lain dan memberi serta membatasi rizki untuk orang yang dikehendaki untuk menguji mereka.

Jika dilihat dari sudut pandang solusi, maka yang di tawarkan kaum ini adalah hanya sebatas pada pesan-pesan moral agar mereka (orang-orang miskin) bisa rela menerima qada’ Allah , sabar atas ujian yang diberikan serta qanaah terhadap pemberian Allah. Sebab qanaah merupakan segudang kekayaan yang tidak akan pernah rusak dan binasa. Jadi dalam pandangan kelompok ini, qanaah diartikan sebagai sebuah penerimaan atas realitas yang ada seperti apapun wujudnya (Qaradhawi: 2002).

o Pandangan penyeru kesalehan individual

Kelompok ketiga ini memiliki banyak kesamaan visi dengan kelompok jabariah bahwa kemiskinan adalah bencana dan dapat melahirkan kejahatan-kejahatan, kemiskinan merupakan suatu problem kehidupan yang perlu dicarikan solusinya. Solusi yang ditawarkan kelompok ini tidak hanya terbatas pada sekedar memberikan pesan-pesan moral kepada orang-orang miskin agar rela dan berqanaah (seperti kelompok jabariah), tetapi meraka juga menyampaikan pesan-pesan moral kepada orang kaya (kaum borjuis) untuk berani berkorban, melakukan kebajikan, sedekah kepada orang-orang miskin. Kelompok

Page 71: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

56

ini menegaskan bahwa mereka akan mendapatkan pahala disisi Allah jika menerima seruan moral tersebut. Sebaliknya jika mereka tidak memperdulikan seruan tersebut dan berlaku kejam terhadap orang-orang miskin, mereka diancam dengan siksa neraka.

o Pandangan Kapitalisme

Kelompok kapitalisme memposisikan kemiskinan sebagai problem dan kesengsaraan hidup, yang bertanggung jawab atas keadaan tersebut adalah si miskin itu sendiri, bukan nasib, takdir, bukan umat, negara ataupun orang kaya. Setiap orang bertanggung jawab atas dirinya sendiri. Seseorang memiliki kebebasan untuk memperlakukan harta yang dimilikinya sesuai dengan kehendak hatinya.

Pada awal-awal kemunculannya, kapitalisme sangat menonjolkan sikap keras dan egoisme yang berlebihan. Ia tidak memiliki kepedulian (atau rasa kasih sayang) terhadap anak-anak, wanita, orang-orang lemah dan kepada fakir miskin. Para wanita dan anak-anak dipaksa bekerja di pabrik-pabrik dengan upah yang sangat kecil agar tidak digilas oleh kekejaman hidup ataupun kebrutalan orang-orang kuat (kaya). Tetapi sejalan dengan perkembangan masa dan terjadinya evolusi pemikiran serta munculnya paham sosialisme yang hampir menyentuh semua negara, kapitalisme mulai berusaha untuk bersikap adil. Ia mulai mengakui bahwa orang-orang lemah dan fakir miskin juga memiliki hak yang dapat dikembangkan sedikit demi sedikit melalui pendapatan negara dan pengaturan undang-undang.

Upaya ini akhirnya sampai pada titik final apa yang dikenal dengan asuransi sosial (Al-Ta’min Al-Ijtima’i-social insurance) dan jaminan sosial (Al-Dlaman al-Ijtima’i).

o Pandangan Sosialisme-Marxis

Kelompok ini memiliki pandangan bahwa upaya untuk menghapus kemiskinan dan menyadarkan orang-orang miskin tidak akan menjadi kenyataan kecuali dengan menghancurkan kelas-kelas borjuis, merampas

Page 72: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

57

harta mereka dan membatasi kepemilikan harta dari manapun sumber penghasilannya. Mereka juga menghancurkan dasar-dasar kepemilikan bahkan mengharamkan kepemilikan harta bagi semua manusia darimanapun sumbernya, terutama tanah, perindustrian dan barang-barang produktif lain yang dikenal dengan istilah tsarwah al-Intaj (revolusi produksi).

L. Kemiskinan Sebagai Masalah Sosial Masalah sosial merupakan suatu fenomena yang mempunyai

berbagai dimensi. Karena begitu banyaknya dimensi yang terkandung di dalamnya mengakibatkan hal ini menjadi obyek kajian. Pada umumnya masalah sosial ditafsirkan sebagai suatu kondisi yang tidak diinginkan oleh sebagian besar warga masyarakat. Hal itu disebabkan karena gejala tersebut merupakan kondisi yang tidak sesuai dengan harapan atau tidak sesuai dengan nilai, norma dan standar sosial yang berlaku. Lebih dari itu, suatu kondisi juga dianggap sebagai masalah sosial karena menimbulkan berbagai penderitaan dan kerugian baik fisik maupun non fisik (Soetomo: 2015).

Menurut Parillo di dalam pengertian masalah sosial terkandung empat komponen penting, oleh sebab itu suatu situasi ataupun kondisi sosial dapat disebut sebagai masalah sosial jika adanya indikasi empat komponen tersebut, yaitu:

1. Kondisi tersebut merupakan masalah yang bertahan untuk suatu periode waktu tertentu. Kondisi yang dianggap sebagai masalah tetapi dalam waktu singkat kemudian hilang dengan sendirinya maka kondisi tersebut tidak termasuk dalam masalah sosial;

2. Dirasakan dapat menyebabkan berbagai kerugian fisik atau non fisik, baik pada individu maupun masyarakat;

3. Merupakan pelanggaran terhadap nilai-nilai atau standar sosial dari salah satu atau beberapa sendi kehidupan masyarakat;

4. Menimbulkan kebutuhan akan pemecahannya; (Parillo: 1987)

Page 73: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

58

Raab dan Selznick menyatakan bahwa tidak semua masalah dalam kehidupan manusia merupakan masalah sosial. Masalah sosial pada dasarnya adalah masalah yang terjadi dalam antar hubungan diantara warga masyarakat. Masalah individu dapat menjadi masalah sosial jika berkembang menjadi isu sosial. Keterkaitan dengan proses relasi sosial sering kali juga menyangkut aturan dalam hubungan bersama baik formal maupun informal. Dengan demikian, masalah sosial dapat terjadi jika:

1. Banyak terjadi hubungan antar warga masyarakat yang menghambat pencapaian tujuan penting dari sebagaian besar warga masyarakat;

2. Organisasi sosial menghadapi ancaman serius karena ketidak-mampuan mengatur hubungan antar warga(Raab: 1964). Weinberg dalam the solution of social problems menjelaskan bahwa

masalah sosial adalah situasi yang dinyatakan sebagai suatu yang bertentangan dengan nilai-nilai oleh warga masyarakat yang cukup signifikan, dimana mereka sepakat dibutuhkannya suatu tindakan untuk mengubah situasi tersebut(Weinberg: 1981).

Dari definisi di atas, cukup jelas bahwa karakteristik permasalahan sosial terletak pada situasi yang tidak diinginkan oleh masyarakat tetapi terjadi dalam masyarakat tersebut, kondisi ini kemudian menuntut masyarakat untuk kemudian memecahkannya dan melakukan perubahan-perubahan untuk memperbaikinya. Oleh karenanya, definisi di atas telah menggambarkan pula bahwa kemiskinan merupakan salah satu permasalah sosial diantara banyaknya permasalahan yang dialami oleh setiap wilayah atau negara yang menuntut akan solusi dan pemecahannya melalui berbagai sikap, langkah dan upaya-upaya.

M. Pengertian Kemiskinan Permasalahan yang sangat urgen ditangani adalah masalah

kemiskinan. Bagi setiap negara terkhusus Indonesia kemiskinan merupakan persoalan yang memerlukan perhatian khusus dalam penyelesaiannya.

Page 74: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

59

Menurut BPS Kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan (www. Bps.go.id).

Istilah kemiskinan atau masyarakat miskin merupakan istilah yang umum di pergunakan, sedangkan di dalam Islam ketidakmampuan seseorang dapat dipilah menjadi dua bahagian yaitu fakir dan miskin, meski demikian menurut Abu Yusuf dan Ibnu Qasim2 kedua golongan tersebut sama saja dan memiliki karakteristik yang sama(Yusuf Qardhawi: 2002).

Dari sudut pandang etimologi, kata miskin merupakan asal kata dari “as-sakan” yang berarti bahwa hal yang selalu bergolak atau bergerak. Ibnu Faris berkata “huruf sin, kaf, dan nun adalah huruf-huruf yang asli dan umum yang menandakan pada suatu makna kebalikan dari hal yang bergerak dan bergolak. Menurut Ibnu Faris orang miskin merupakan orang yang ditenangkan oleh kefakiran dan ia adalah orang yang sama sekali tidak memiliki apa-apa atau orang yang memiliki sesuatu tetapi tidak mencukupi kebutuhannya (Ibnu Faris: 1999). Seseorang dikatakan miskin dapat disebabkan oleh menaruh kepercayaan kepada orang lain atau karena kefakiran benar-benar telah membuat geraknya menjadi sedikit lalu mencegahnya untuk bergerak (Mahmud al-Athrasy: 2011).

Menurut pandangan Islam, istilah bagi masyarakat tidak mampu/ kekurangan terdiri dari dua istilah yaitu fakir dan miskin. Faqir adalah orang yang tidak memiliki harta atau penghasilan yang mencukupi kebutuhan hidupnya seperti makanan, minuman, pakaian, tempat tinggal dan apa saja yang dibutuhkannya. Seperti orang yang membutuhkan 10 riyal perhari namun yang didapat hanyalah 4, 3 atau hanya 2 riyal saja. Adapun pengertian miskin para ulama berbeda pendapat dalam mendefenisikannya, diantara pendapat yang termasyhur adalah bahwa

2Abu Yusuf adalah pengikut abu Hanifah dan Ibnu Qasim adalah pengikut

imam Malik.

Page 75: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

60

yang dimaksud dengan miskin yaitu orang yang memiliki makanan pokok untuk sehari namun tidak mencukupi. Namun sebagian ulama menyatakan bahwa miskin dan faqir memiliki makna yang sama apabila disebutkan secara sendiri-sendiri dalam satu kalimat namun menjadi berbeda maknanya apabila disebutkan secara bersamaan dalam suatu kalimat (Majid: 2014).

Namun demikian walaupun memiliki makna yang berbeda ketika disebutkan secara bersamaan, fakir dan miskin tergolong ke dalam golongan ahlul hajah yang sama-sama tidak cukup harta untuk memenuhi kebutuhan mereka (Kamal: 2003).

Syaikh Zadah menyebutkan dalam kitab Majma’ al-Anhar bahwa faqir dan miskin menurut Hanafiah dan Syafi’iyah adalah orang yang memiliki sesuatu di bawah batas nishab zakat (Abdurrahman).

Ibnu al-Rif’ah mengutarakan definisi kemiskinan yaitu suatu kondisi di mana mereka atau seseorang yang tidak mampu memenuhi kebutuhannya sehari-hari (Ibnu al-Rif’ah: 2009). Menurut Supardi kemiskinan adalah standar tingkat hidup yang rendah, yaitu adanya suatu tingkat kekurangan materi pada sejumlah atau segolongan orang dibandingkan dengan standar kehidupan yang umum berlaku dalam masyarakat yang bersangkutan. Standar kehidupan yang rendah ini secara langsung nampak pengaruhnya terhadap tingkat keadaan kesehatan, kehidupan moral, dan harga diri mereka yang tergolong sebagai orang miskin (Supardi: 1984).

Glencoe berpendapat bahwa kemiskinan adalah ukuran relatif yang tergantung pada harga barang, standar hidup, dan pendapatan. Keluarga dan individu didefinisikan hidup dalam kemiskinan jika pendapatan mereka rendah di bawah tingkat tertentu(Glencoe: 2001).

Pengertian kemiskinan juga diutarakan oleh Lavitan dimana kemiskinan adalah kekurangan barang-barang dan pelayanan yang dibutuhkan untuk mencapai suatu standar hidup yang layak (Ninik Sudarwati: 2009).

Page 76: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

61

Penduduk miskin didefinisikan sebagai penduduk yang pendapatannya (didekati dengan pengeluaran) lebih kecil dari pendapatan yang dibutuhkan untuk hidup secara layak diwilayah tempat tinggalnya. Kebutuhan untuk hidup layak tersebut diterjemahkan sebagai suatu jumlah rupiah yang dapat memenuhi kebutuhan konsumsi makanan setara 2.100 kilo kalori sehari, perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi dan lain-lain. Jumlah rupiah tersebut kemudian disebut dengan garis kemiskinan (GK)(t.p. Indikator Kesejahteraan Rakyat: 2006).

Definisi yang lebih mendalam dijelaskan oleh Suryono dimana kemiskinan diartikan sebagai suatu keadaan seseorang yang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental atau fisiknya dalam kelompok tersebut. Seseorang bukan merasa miskin karena kurang sandang, pangan, papan tetapi karena harta miliknya dianggap tidak cukup untuk memenuhi taraf kehidupan yang ada(Suryono Soekanto: 2002).

Menurut Darlene dan Cheryl kemiskinan adalah tidak adanya kekuatan yang dimiliki oleh seseorang untuk berkerja. Kekuatan tersebut tidak dimiliki disebabkan karena hilangnya rasa putus asa dan percaya diri hingga pada akhirnya merasa bahwa tidak adanya harapan untuk bangkit (Darlene Ciuffeteli dan Cheryl J.Craig,: Vol. 52).

Francesco dkk, menyatakan bahwa kemiskinan dapat dipandang dalam dua perspektif. Perspektif pertama kemiskinan dari sudut pandang pendapatan yang rendah, perspektif kedua dari pandangan pola hidup yang serba kekurangan (Francesco Devicienti: Vol. 66) .

Bachtiar Chamsyah menyorot lebih mendalam tentang hakikat definisi kemiskinan di atas, kemiskinan harus kembali dilihat dari sudut pandang penciptaan manusia itu sendiri vis a vis, penciptaan alam yang luas dan kaya raya dan manusia telah dibekali oleh seperangkat kemampuan (akal terusan budi) dalam pengelolaan dan pengembangannya. Menurutnya disamping besarnya kelengkapan sarana yang telah tuhan berikan manusia harus memupuk dan memahami nilai-nilai

Page 77: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

62

etika religius dan ini merupakan akar kemiskinan teologis, kemiskinan jenis teologis adalah kemiskinan terparah yang akan menghantarkan pada kekafiran dan kufur (Bachtiar Chamsyah: 2006).

Di samping itu, Zakiyah Daradjat mendefinisikan kemiskinan sebagai orang yang tidak cukup penghidupannya dan dalam keadaan kekurangan (Zakiyah Daradjat: 1995). Menurut Sajogyo dalam bukunya “Sosiologi Pedesaan” kemiskinan adalah keadaan penghidupan dimana orang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasar (Sajogyo dan Jiwati: 1983).

Dari beberapa definisi di atas dapat dipahami bahwa kemiskinan mayoritas didefinisikan sebagai bentuk kekurangan-kekurangan fisik maupun nonfisik yang dialami oleh seorang atau sejumlah manusia dalam perjalanan kehidupan yang disebabkan oleh ketertutupan (kufr) akan nikmat yang telah diberikan tuhan terutama nikmat dalam menjalankan fungsi akal dan hati.

Implementasi definisi ini jelas memberikan filosofi mendalam di mana yang membuat kaya itu adalah keimanan dan rasa kesyukuran bukan kadar kekayaan yang dimiliki. Dalam kehidupan betapa kayapun seseorang maka secara naluriah kekayaan tersebut belumlah dirasa cukup, hal ini dibuktikan dengan tingkat kasus korupsi yang tinggi dan terjadi dimana-mana, perusakan norma-norma, pelanggaran dan lain-lain. Oleh sebab itu tentulah pemahaman seseorang terhadap teologis itu menjadi hal yang sangat penting dalam mengurangi kemiskinan dan menjungjung keadilan.

Menurut Jazairy berbagai definisi yang mengkondisikan kemiskinan dapat diartikan pula secara lebih luas dan dapat diklasifikasikan menjadi lima jenis:

a. Kemiskinan “interstitial”. Kondisi deprivasi materil dan alienasi mendorong timbulnya kantong-kantong kemiskinan yang dikelilingi oleh para pemilik kekayaan, kekuasaan dan aset lain yang besar. Kondisi seperti ini sulit melakukan intervensi untuk penanggulangan kemiskinan tanpa diselewengkan oleh mereka yang tidak miskin.

Page 78: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

63

b. Kemiskinan “periferal”. Kemiskinan ini terdapat di wilayah-wilayah pinggiran dan terjadi akibat deprivasi materil yang berlangsung dalam keadaan isolasi dan alienasi.

c. Kemiskinan “overcrowding”. Yaitu deprivasi materil akibat desakan kependudukan dan kelangkaan sumber daya.

d. Kemiskinan “sporadik” atau “traumatik”, yaitu yang timbul akibat kerentanan terhadap bencana alam (misalnya kemarau panjang), hilangnya lapangan pekerjaan dan ketidakamanan yang mungkin sementara tetapi sering berkembang menjadi endemik.

e. Kemiskinan endemik dapat timbul akibat isolasi, alienasi, deprivasi teknologis, ketergantungan dan kelangkaan aset (Jazairy: 1992). McKenzie menjelaskan bahwa ada empat sebab terjadinya kasus

kemiskinan, yaitu :

1) Rendahnya produktivitas;

2) Jenis kelamin dan diskriminasi suku;

3) Permintaan agregat rendah; dan,

4) Pilihan gaya hidup. (McKenzie: 1986)

N. Bahaya Patologi Kemiskinan Setiap kelompok masyarakat memiliki “kaidah” yang secara luas

memiliki pandangan tentang cara-cara yang tepat untuk mengatur kehidupan pribadi, bisnis dan aktivitas pemerintah (Takashi Inoguchi). Kemiskinan sebagai salah satu persoalan tentu memberikan dampak yang luarbiasa terhadap kehidupan masyarakat baik dalam hal pribadi, bisnis dan aktivitas pemerintah, dampak tersebut yaitu;

a. Kemiskinan membahayakan akidah Tidak dapat dipungkiri bahwa kemiskinan merupakan penyakit

yang amat berbahaya bagi keselamatan dan keutuhan aqidah, terutama jika si miskin hidup di lingkungan orang-orang kaya yang sama sekali tidak peduli dengan nasib mereka. Lebih-lebih

Page 79: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

64

jika si miskin termasuk orang yang sudah mati-matian bekerja keras (tetapi nasib tidak juga berubah). Sementara si kaya nampak hanya sekedar duduk-duduk saja. Dalam keadaan seperti itu, kemiskinan cenderung merasakan semacam keragu-raguan untuk mempertanyakan kebijaksanaan dan keadilan Tuhan dalam men-distribusikan harta kepada umat manusia (Yusuf Qardhawi: 2002)

b. Kemiskinan membahayakan akhlak dan moral Kemiskinan bisa berdampak negatif terhadap perilaku dan moral

seseorang. Kesengsaraan dan kepedihan hidup yang di derita oleh orang miskin apalagi orang-orang di sekitarnya hidup dalam serba berkecukupan sering menjadi stimulus negatif untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak terpuji. Wajar kalau kemudian banyak pakar mengatakan, Shaut al-ma’iddah aqwa min shaut al-dhamīr (bunyi perut yang keroncongan karena lapar lebih nyaring/ bisa mengalahkan suara hati nurani). kondisi ini akan lebih berbahaya lagi apabila frustasi dan kekecewaan mereka sudah tidak bisa di kuasai lagi maka akan timbul suatu sikap masa bodoh terhadap nilai-nilai etika dan kemantapan sendi-sendinya dan pada akhirnya akan menjurus untuk mengabaikan nilai-nilai agama.

c. Kemiskinan Mengancam Kestabilan Pemikiran Problem kemiskinan tidak hanya berdampak negatif pada aspek

moral spiritual saja, melainkan juga akan menggangu dan mem-pengaruhi pikiran seseorang. Karena seseorang yang tidak sanggup menutupi kebutuhan hidupnya, keluarga dan anak-anaknya bagaimana ia dapat berfikir dengan cermat (Imam Musbikin: 2004).

O. Penyebab Kemiskinan Fenomena kemiskinan bukan persoalan yang berdiri sendiri

melainkan persoalan yang muncul atas dasar sebab dan akibat. Menurut Ridwan kemiskinan dibagi menjadi dua kategori yaitu dari sisi pendapatan yang meliputi kemiskinan relative dan kemiskinan absolute. kedua sisi tersebut mencakup kemiskinan natural, kemiskinan

Page 80: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

65

kultural dan kemiskinan struktural (Mas’ud: 2005). Hal senada juga diutarakan oleh Rustanto, terdapat beberapa bentuk-bentuk kemiskinan yang sekaligus menjadi faktor penyebab kemiskinan (asal mula kemiskinan), seperti: kemiskinan natural, kemiskinan kultural dan kemiskinan struktural (Bambang Rustanto: 2015). Untuk memperdalam kajian kemiskinan tersebut, aspek individu turut terlibat dalam salah satu faktor yang dinilai memiliki peran dalam kemiskinan.

1. Kemiskinan Aspek Ekonomi

Kemiskinan ekonomi disebut juga sebagai kemiskinan natural, kemiskinan natural adalah keadaan miskin karena seorang individu dari awalnya memang berada dalam kondisi miskin (silsilah keluarga didominasi oleh keadaan miskin), kelompok masyarakat tersebut awalnya miskin karena tidak memiliki sumber daya yang memadai baik sumber daya alam, sumber daya manusia maupun sumber daya pembangunan, meskipun mereka ikut dalam pembangunan mereka hanya mendapat imbalan pendapatan yang rendah (Mas’ud: 2005).

Kemiskinan ekonomi merupakan keadaan ketertutupan, tertutup dari segala bentuk pemenuhan kebutuhan diri yang bersifat fisik atau non fisik. Ketidakmampuan secara fisik dan non fosik ini menyebabkan dua bentuk turunan kemiskinan yaitu; kemiskinan ekonomi dan kemiskinan sosial. Keduanya adalah bencana yang sangat mendasar bagikehidupan manusia.

Shabu Abraham dalam penelitiannya “ Poverty in the united states A review of relevant programs” menyebutkan bahwa ketimpangan pendapatan/ kekurangan ekonomi telah menjadi perhatian yang sangat berkembang di kalangan pembuat kebijakan, banyak kemiskinan disinyalir terjadi karena aspek ekonomi dan beberapa aspek lainnya seperti aspek politik, sosial dan juga disebabkan oleh aspek individu itu sendiri (Abraham: 2016).

Robert Haveman dkk, menyebutkan bahwa kemiskinan merupakan sebuah kondisi yang sangat parah dan harus diperangi. Persoalan

Page 81: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

66

kemiskinan dari aspek ekonomi merupakan persoalan ketimpangan upah yang sangat rendah yang diterima oleh sebagaian masyarakat miskin. Proses kemiskinan cendrung terus dialami oleh antar generasi dikarenakan hilangnya berbagai kesempatan dalam mempertahankan hidup, hal ini disebabkan karena tidak adanya kekuatan ekonomi keluarga tersebut, kelemahan ekonomi keluarga juga sangat di pengaruhi oleh tingkat pendidikan keluarga (Havement: vol. 34).

Suinyuy dan Beninla menyebutkan penyebab kemiskinan ekonomi adalah bencana dan kurangnya sumber daya dalam mengembangkan ekonomi. Bencana menghilangkan kesempatan bagi masyarakat kurang mampu untuk maju dan berubah (Suinyuy: vol. 7) . Peter Sounders dalam penelitiannya Researching poverty, methods, results and impact di wilayah Autralia menyatakan bahwa penghasilan yang rendah merupakan salah satu alasan utama masyarakat terjebak dalam kemiskinan ekonomi. Minimnya pendapatan membuat masyarakat tidak mampu memperkuat ekonomi keluarganya (Sunders: Vol 24).

Hertel menjelaskan bahwa wilayah negara berkembang di didominasi oleh kemiskinan ekonomi yang disebabkan oleh kesenjangan upah, upah diterima masyarakat sangat rendah baik yang bekerja pada sektor formal maupun informal. Hilangnya kesempatan untuk memperoleh upah yang besar menggiring masyarakat masuk dalam kemiskinan (W. Hertel &J. Reimer: vol.14).

Guuerra dkk, dalam penelitiannya “The Dynamics of poverty transitions in Mexico” mengungkapkan bahwa rumah tangga yang dikepalai oleh seorang wanita sangat rentan jatuh dalam kemiskinan ekonomi yang kronis. Disamping faktor tersebut Guerra dkk menyatakan bahwa jumlah keluarga turut mempersulit ruang gerak masyarakat untuk berkerja sehingga berpengaruh pula pada pendapatan mereka (Ramos: Vol 43).

Charles KD menerangkan bahwa ciri kemiskinan Ekonomi adalah kebanyakan masyarakat harus tinggal di permukiman dengan kondisi yang usang dan tidak terurus, disamping itu mereka juga kesulitan

Page 82: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

67

dalam mengakses air bersih, baik untuk keperluan minum maupun untuk sanitasi dan kebersihan diri mereka (Charles: Vol 34).

Tegegne dan Egziabherdalam penelitian nya “Poverty and poverty reduction in Ethiopia” studi pada Ethiopia menegaskan bahwa sebagai salah satu wilayah yang miskin di belahan dunia, dimensi kemiskinan ekonomi yang terjadi diwilayah Ethiopia disebabkan oleh rendahnya tingkat pendapatan masyarakat (Gebre-Egziabher: Vol. 1).

Cuong, dkk dalam “Urban Poverty In Vietnam” secara keseluruhan mereka menguraikan bahwa orang miskin memiliki aset lebih sedikit dari pada non-miskin. Kaum miskin juga memiliki kondisi perumahan yang lebih buruk, terutama substansial akses lebih rendah untuk memanfaatkan air(Cuong Nguyen: Vol. 12).

Menutrut Chambers, faktor penyebab terjadinya kemiskinan adalah hilangnya hak atau kekayaan yang sukar untuk kembali, hal ini terjadi karena kebutuhan yang melampaui ambang batas kemampuannya, salah satu contoh pengeluaran yang besar tersebut yang menyebabkan orang terlilit dalam kemiskinan adalah kewajiban adat, musibah, ketidakmampuan fisik, pengeluaran yang tidak produktif atau pemerasan. Uraian ini menunjukkan bahwa faktor penyebab terjadinya kemiskinan adalah adanya faktor internal berupa kebutuhan yang segera harus terpenuhi namun tidak memiliki kemampuan yang cukup dalam berusaha mengelola sumberdaya yang dimiliki (keterampilan tidak memadai dan tingkat pendidikan yang minim). Adapun faktor lain yang menjadikan seseorang itu terjerat dalam kemiskinan adalah faktor eksternal yaitu berupa bencana alam, krisis ekonomi, serta tidak adanya pemihakan berupa kebijakan yang memberikan kesempatan dan peluang bagi masyarakat miskin (Chambers: 1989).

Beberapa teori di atas dapat dipahami bahwa terdapat beberapa karakteristik kemiskinan dari aspek ekonomi yang di uraikan sebagai berikut:

Page 83: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

68

No KARAKTERISTIK KEMISKINAN ASPEK EKONOMI

1 Turunan dari keluarga Miskin

2 Tidak terlibat dalam Pembangunan sehingga memiliki upah yang minim

3 Turunan dari keluarga yan memiliki sumber daya rendah/ tingkat pendidikan yang rendah

4 Tertutup peluang dalam memenuhi kebutuhan fisik dan non fisik secara maksimal

5 Kepemilikan asset keluarga minim bahkan tiada sama sekali

6 Korban bancana/ konflik

7 Tidak mampu mengembangkan ekonomi karena pendapatan rendah

8 Dikepalai oleh Wanita

9 Jumlah keluarga banyak

10 Tinggal di permukiman bahkan tidak memiliki rumah sendiri

11 Kasulitan mengakses air bersih

12 Pendapatan tidak mampu mengcover kebutuhan primer

13 TErus-menerus terpinggirkan dengan kondisi Ekonomi Makro (krisis dan inflasi)

2. Aspek Struktural Kemiskinan tidak dapat dipisahkan dari sebab kebijakan-kebijakan

sebuah pemerintahan. Soedjatmoko dalam “dimensi manusia pada pembangunan” menguraikan bahwa ada dua kategori kemiskinan yang menjerat masyarakat, yaitu kemiskinan relatif dan kemiskinan mutlak. Kedua kemiskinan ini sangat berkaitan dangan ketidakadilan. Praktik kebudayaan politik suatu bangsa menunjukkan bahwa keadilan yang ada masih terdapat dalam batas-batas kewajaran. Jika konsensus semacam itu mulai retak, maka ketidakadilan itu mulai menjadi faktor penting dalam proses polarisasi yang dapat menghancurkan keutuhan masyarakat tersebut (Soedjatmoko: 1995).

Keadaan kemiskinan sering disebabkan oleh faktor struktural, yang dimaksud dengan struktural ialah pola-pola organisasi sosial yang baik, luas, stabil dan yang mampu untuk meneruskan diri (self

Page 84: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

69

reproducing). Suatu institusi atau lembaga ialah satu rangkaian hubungan antar manusia yang teratur dan yang disahkan secara sosial yang menentukan hak, kewajiban, dan sifat hubungannya dengan orang-orang lain. Lembaga-lembaga dalam pemerintah penting kedudukannya karena mereka menjamin kepastian dan prodictability dalam interaksi sosial dan menentukan pola tata tertib masyarakat. Tanpa lembaga itu hubungan sosial dapat menjadi kacau, pola hierarki dalam suatu masyarakat seperti pola diskriminasi (termasuk diskriminasi rasial), sifat dualistis di dalam suatu masyarakat, pola-pola asimetris, pola-pola ketergantungan yang timpang dalam pembagian kekuatan yang eksploitatif sifatnya semua merupakan pola struktural. Oleh sebab itu, jelaslah bahwa di negara-negara yang sedang berkembang kemiskinan itu memiliko hubungan dengan struktural dan bahwa struktur-struktur sosial untuk sebagian mempengaruhi kemiskinan (Soedjatmoko: 1995).

Kuncoro dalam “Ekonomi pembangunan, masalah dan kebijakan” mengutarakan beberapa pokok penyebab kemiskinan secara makro, kemiskinan muncul karena tidak adanya kesamaan pola kepemilikan sumber daya yang menimbulkan distribusi pendapatan timpang, penduduk miskin hanya memiliki sumber daya terbatas dan dalam kualitas yang rendah (Kuncoro: 2000).

Ketimpangan-ketimpangan struktural tidak hanya menghalangi berkembangnya suatu ekonomi nasional, melainkan memantapkan pula yang dinamakan dengan struktur ketidakadilan sosial. Ketimpangan-ketimpangan itu meliputi hubungan pusat dengan daerah pada umumnya, hubungan antar daerah tertentu dengan daerah lainnya, hubungan antar kota dan desa, hubungan antara sektor moderen dan tradisional, pada umumnya hubungan antar suku bangsa dan hubungan sektor asing dan sektor domestik atau nasional. Atas dasar struktural, pertumbuhan ekonomi seakan-akan bukan mengurangi melainkan makin mem-pertajam atau memperbesar ketimpangan-ketimpangan struktural.

Menurut Andrew Copus dkk, kekurangan pendapatan merupakan indikator yang sangat besar dan beresiko dalam masyarakat. Pemerintah

Page 85: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

70

melalui kebijakan regional memiliki peran penting untuk mengurangi angka kemiskinan dengan berbagai pola-pola kebijakan (Andrew Copus: Vol. 30).

Ketimpangan-ketimpangan akibat struktural harus diantisipasi dengan pembangunan daerah, usaha pembangunan daerah pedesaan dan peningkatan kesempatankerja sebagai suatu tujuan strategi pembangunan(Copus. Vol. 30). Al Qarni menjelaskan bahwa kemiskinan terjadi disebabkan dua hal, pertama;Penyebab agensi, yang dicirikan sebagai akibat dari aksi orang lain termasuk perang, pemerintah dan ekonomi, kedua; Penyebab struktural, yang memberikan alasan bahwa kemiskinan merupakan hasil dari struktur sosial.

Islam sebagai agama turut menaruh perhatian terhadap kemiskinan struktural, salah satu jenis penyebab kemiskinan struktural dalam Islam yaitu keenggangan orang kaya untuk mengeluarkan zakat. Padahal mereka mengetahui bahwasannya zakat merupakan rukun Islam. Sampai-sampai Abu Bakar mempersiapkan pasukan untuk memerangi orang yang enggan berzakat (Al-Qarni: 2006).

Menurut Dauda dalam penelitiannya yang terfokus pada peningkatan angka kemiskinan di wilayah Nigeria ia meyatakan bahwa pertumbuhan penganguran, tingkat kesetaraan, sifat mendukung masyarakat kaya, tata pemerintah yang buruk, korupsi, kurang trasformasi struktural, dan minimnya perlindungan sosial adalah beberapa masalah yang mempertinggi angka kemiskinan secara struktural. Disamping itu ia juga menyatakan bahwa salah satu upaya yang dapat ditempuh oleh pemerintah adalah dengan membenahi struktural pemerintah sehingga mampu membuka lapangan pekerjaan yang layak agar tidak terjadi kesenjangan pendapatan yang parah serta memperkuat ekonomi masyarakat dengan bantuan sosial. Disamping itu pemerintah harus mampu menyediakan kebutuhan akan pendidikan untuk menciptakan sumber daya yang berdaya saing dan memberantas korupsi (Stephen Dauda: Vol. 21).

Page 86: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

71

Charles KD dalam penelitiannya di wilayah Ghana menerangkan suatu kondisi kemiskinan yang parah, ia menemukan kondisi infrastruktur yang sangat tidak memadai turut memperparah kondisi kemiskinan (Charles KD Adjasi Kofi: Vol. 34).

Kemiskinan struktural pernah pula diteliti oleh Egziabher dengan obyek penduduk miskin di wilayah Ethiopia, dalam penelitiannya ia mnyatakan bahwa sebab utama kemiskinan adalah kurangnya sumber daya produktif, kurangnya akses modal (Tegegne Gebre-Egziabher: Vol.1). Hal serupa juga di utarakan oleh Kuncoro dimana kemiskinan muncul disebabkan akibat perbedaan akses dalam modal (Kuncoro: 2000).

Persoalan kemiskinan turut di jelaskan oleh He Dewen, dkk dengan mengangkat persoalan kemiskinan di Cina ia mengutarakan resiko kemiskinan yang muncul karena relokasi. Relokasi merupakan salah satu kebijakan pemerintah yang harus di rancang dengan baik. Program relokasi yang buruk akan memperburuk kondisi kemiskinan. Kebijakan sosial yang diambil pemerintah haruslah memperhatikan dampak keuntungan dan kerugian bagi masyarakat yang terkena dampak relokasi. Pengembalian kembali jaringan sosial yang dialami oleh masyarakat yang terkena dampak relokasi sangat berperan untuk menghindari resiko kemiskinan (He Dewen: Vol.4).

Demikian pula ledakan penduduk di daerah pedesaan dan laju urbanisasi juga menyebabkan proliferasi kemiskinan (Egziabher). Bayed dan Njong menerangkan hal yang serupa bahwa salah satu sebab meningkatnya angka kemiskinan adalah urbanisasi seperti kasus urbanisasi di Kamerun, perpindahan masyarakat dari desa ke kota justru telah menjadi transfer pengangguran. Masyarakat pedesaan dengan tingkat pendidikan yang rendah tentu tidak mampu diserap pada sektor pekerjaan modern. Oleh karena itu untuk menghindari migrasi, pemerintah secara struktural harus mempersiapkan dan mengembangkan potensi desa misalkan modrenisasi pertanian, moderenisasi perikanan dan lain-lain sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan pendapatan (Francis Menjo Bayed dan Aloysius Mom Njong: Vol.2).

Page 87: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

72

Dalam perspektif yang lain, kemiskinan juga dapat terjadi dengan sebab-sebab berikut:

1) “policy-bias”. Yaitu kebijakan pemerintah yang cenderung meng-utamakan kota, mengistimewakan kondisi ekspor, kebijakan harga pangan yang mengistimewakan bahan makanan impor dan sebagainya. Hal ini sering menjadi sebab utama kemiskinan.

2) Proses-proses kelembagaan. Kelangkaan akses tanah dan pengairan, bagi-hasil dan sewa-menyewa tanah yang timpang, pasar yang kurang berkembang, kelangkaan kredit, input, kurangnya fasilitas pelatihan, dan sebagainya.

3) Dualisme ekonomi, Dalam proses ini sumberdaya yang paling baik diambil untuk mengambangkan pertanian komersial besar dan berorientasi ekspor, sementara petani kecil dan pinggiran tidak punya kesempatan berkembang.

4) Tekanan kependudukan. Masalah ini berkaitan dengan kelangkaan tanah

5) Mamanajemen sumber daya dan lingkungan. Kemiskinan di pedesaan dan malnutrisi sangat erat terkait dengan persoalan kelangkaan sumber daya alam.

6) Siklus dan proses alamiah. Kelangkaan pangan yang bersifat musiman seringkali memperburuk kemiskinan karena si miskin di pedesaan terpaksa segera menjual hasil taninya demi memenuhi kebutuhan jangka pendek dan membeli kembali ketika harga tinggi. Ini berarti hilangnya kesempatan untuk menabung bahkan menimbulkan persoalan hutang.

7) Marginalisasi wanita. Wanita sering mengalami diskriminasi, di beberapa daerah jumlah wanita yang menanggung beban keluarga semakin banyak. Mereka biasanya tergantung pada bidang kerja yang berpenghasilan rendah. Mereka umumnya juga sulit memperoleh akses ke input, pelatihan atau kredit.

Page 88: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

73

8) Tengkulak yang eksploitatif. Orang miskin di pedesaan menghadapi berbagai jenis tengkulak yang eksploitatif. Eksploitasi dari pemilik terhadap penggarap, pelepas uang terhadap peminjamnya, pedagang terhadap petani kecil.

9) Fragmentasi politik internal dan gejolak sosial.

10) Proses-proses internasional. Hal ini terjadi pada negara-negara yang penghasilannya tergantung pada pasar internasional, gejolak sistem internasionalnya akan langsung terasa akibatnya pada kehidupan masyarakat miskin. Fluktuasi suku bunga internasional, naiknya harga dolar, turun naiknya harga minyak. Hal ini sangat berpengaruh terhadap ekonomi mereka (Mohtar Mas’oed: 2008).

Mas’oed menekankan bahwa penyebab kemiskinan dibedakan dalam dua jenis, yaitu kemiskinan alamiah dan kemiskinan buatan (artificial). Kemiskinan alamiah timbul akibat kelangkaan sumber daya alam. Kondisi tanah yang tandus, tidak adanya pengairan dan kelangkaan prasarana lain merupakan penyebab kemiskinan. Sedangkan kemiskinan buatan lebih banyak diakibatkan oleh munculnya kelembagaan/ institusi(sering kali disebabkan oleh modernisasi atau pembangunan ekonomi sendiri) yang membuat anggota masyarakat tidak dapat menguasasi sumber daya, sarana dan fasilitas ekonomi yang ada secara merata. Misalnya, walaupun berbagai sumber daya ekonomi apabila dibagi secara merata tersedia cukup untuk semua, kenyataannya banyak anggota masyarakat yang sama sekali tidak memiliki kesempatan untuk memperolehnya karena struktur yang mengukung mereka tidak memberi kemungkinan untuk itu. Karena itu, kemiskinan ini juga disebut sebagai kemiskinan struktural. Ada cukup banyak makanan yang tersedia untuk mereka, namun masyarakat miskin tidak memiliki sarana untuk memperoleh makanan tersebut. Ada cukup banyak sumberdaya untuk mengembangkan usaha, namun struktur yang ada tidak memberi kesempatan pada masyarakat miskin untuk memperoleh sumberdaya itu (Mohtar Mas’oed: 2008).

Page 89: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

74

Berdasarkan kajian di atas, dapat dirumuskan beberapa karakteristik kemiskinan dari segi struktural sebagai berikut:

No KARAKTERISTIK KEMISKINAN ASPEK STRUKTURAL

1 Terjadi Kesenjangan kepemilikan sumber daya alam

2 Kesenjangan distribusi pendapatan yang tinggi

3 Penduduk miskin hanya memiliki pendapatan yang terbatas

4 Minim kesempatan merasakan/ menerima bantuan sosial

5 Tidak tersedianya pekerjaan yang diselenggarakan pemerintah dengan upah yang layak

6 Minim bantuan bagi keberlangsungan warga pasca konflik

7 Pengelolaan zakat belum maksimal baik dari segi penerimaan dan penyaluran

8 Tingginya angka pengangguran

9 Sifat mendukung masyarakat kaya

10 Korupsi

11 Kurang Transformasi Struktural

12 Minim perlindungan social

13 Infrastruktur yang tidak memadai

14 Ketersediaan akses modal yang sulit

15 Relokasi yang buruk

16 Ledakan penduduk di pedesaan

17 Urbanisasi

18 Minim Modrenisasi pertanian dan perikanan

19 Kebijakan Pemerintah Terpusat di Kota

20 Mengistimewakan impor

21 Kelangkaan sumber daya alam

22 Tidak tersedianya pelatihan-pelatihan dan akses modal untuk pemberdayaan masyarakat miskin

Page 90: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

75

3. Aspek Kultural Kemiskinan kultural adalah kemiskinan yang mengacu pada sikap

hidup seseorang atau kelompok masyarakat yang disebabkan oleh gaya hidup, kebiasaan hidup dan budaya dimana mereka hidup dalam ketidakbercukupan dan selalu merasa kekurangan. Kebudayaan dapat pula diartikan sebagai hal yang bersangkutan dengan budi atau akal (Soerjono Soekanto: 1970). Kelompok masyarakat yang dipengaruhi budaya miskin identik dengan tidak mau berusaha untuk memperbaiki dan mengubah tingkat kehidupannya.

Kultural yang menghubungkan kemiskinan dengan kehidupan sehari-hari dipelajari atau dijalankan dalam lingkungan sekitar seperti keyakinan, norma adat dan agama. Kemiskinan kultural dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat tak terkecuali umat Islam yang saat ini merupakan umat terbesar di Indonesia. Penyebab kemiskinan yang dirasakan umat Islam di karenakan umat Islam mencoba untuk memisahkan ilmu agama dengan ilmu pengetahuan umum, atau memisahkan antara dunia dan akhirat yang jelas bertentangan dengan ajaran Islam yang mengajarkan konsep integrasi, monokotisme, menyatu dan tidak memisahkan kedua ruang tersebut baik umum maupun agama, dunia maupun akhirat (A.M Saifuddin: 1991).

Pengembangan ilmu umum dala pandangan Islam bersifat integralistik dengan menjadikan tauhid sebagai landasan tumpunya. Tauhid dalam konteks ini merupakan sistem ajaran yang merefleksikan adanya kesatuan yaitu kesatuan penciptaan, kesatuan kemanusiaan, tuntutan hidup dan kesatuan tujuan hidup. Kesemua konsep kesatuan ini merupakan derivasi dari kesatuan ketuhanan (M. Amien Rais: 1989).

Penyebab lainya kemiskinan dari segi kultural dalam pandangan Islam yaitu karena adanya salah faham terhadap ajaran Islam, salah satunya adalah pemahaman tentang pengertian zuhud dengan maksud membenci kehidupan duniawi secara keseluruhan dan berpaling pada kehidupan ukhrawi dan hal ini dipahami juga sebagai anti keduniaan atau anti harta. Pemahaman zuhud seperti ini jelas kurang sesuai

Page 91: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

76

dengan Alquran yang dengan jelas mengajarkan kepada umat manusia agar mencari kebahagiaan di akhirat melalui karunia Allah yang di anugerahkannya kepada mereka di dunia ini. Di samping itu, mereka juga di ingatkan supaya tidak mengabaikan kesejahteraan dan kebahagiaan hidup di dunia, bahkan orang yang tidak mengindahkan kehidupan di muka bumi ini dipandang oleh Tuhan sebagai orang yang berbuat kerusakan di atasnya (Amin Syukur,: 2003).

Sejarah menjelaskan bahwa kehidupan masyarakt Islam tidak kesemuanya dalam keadaan miskin. Tidak sedikit tokoh-tokoh tasawuf yang kaya dan salah satunya Al Ghazali. Nabi sendiri menggunakan kuda, unta, dan bahkan juga adakalanya mengkonsumsi makanan yang tergolong yang baik yang bernilai ekonomi tinggi. Barang-barang yang memiliki nilai ekonomi tinggi hanya dapat diperoleh dengan harta atau kekayaan yang lebih banyak. Oleh karena itu, umat Islam harus memahami bahwazuhud adalah anti keserakahan. Untuk itu zuhud diartikan dengan meninggalkan hal-hal yang menyebabkan jauh dari Allah bukan meninggalkan harta. Dengan demikian, zuhud dapat dipraktekkan oleh mereka yang bekerja keras dan kaya. Namun kekayaannya diperoleh dengan cara yang benar dan etis, demikian pula penggunaannya bagi kebaikan, kemaslahatan, ibadah dan bukan kemaksiatan (A. Qodry Azizi: 2004).

Islam sebagai teologi anti kemiskinan turut diteliti oleh Bachtiar, menurut Bachtiar kemiskinan sangat berhubungan erat dengan teologi, kemiskinan timbul sebagai akibat balik dari kekafiran. Karena kafirlah seseorang menderita kemelaratan, kafir dalam kerangka teologis bermakna tertutup atau ketertutupan. Tertutup cara pandang hidupnya, tertutup jalan penghidupannya dan tertutup cakrawala pemikirannya, termasuk tertutup memahami dirinya sendiri. Akibat ketertutupan inilah seseorang berada dalam kegelapan, kekurangan, ketidakjelasan, bahkan kemiskinan (Bachtiar Chamsyah: 2006).

Paul Ninggaye dalam penelitian “Etno Cultural diversity and Multidimensional poverty differensial in Camerun” menyebutkan bahwa

Page 92: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

77

faktor budaya turut mempengaruhi kemiskinan yang terjadi di suatu masyarakat (Paul Ningaye: Vol. 10). Menurut Oscar Lewis dalam bukunya “kisah lima keluarga” menerangkan bahwa kemiskinan yang dirasakan oleh bangsa-bangsa modren saat ini merupakan hal yang sangat berbeda. Kemiskinan ini menunjukkan adanya pertentangan kelas yang luar biasa, masalah-masalah sosial dan diperlukan suatu perubahan. Kemiskinan menjadi suatu faktor dinamis yang mempengaruhi partisipasi dalam kebudayaan nasional yang lebih luas dan menciptakan suatu subkultur tersendiri. Orang dapat berbicara tentang kebudayaan orang miskin, karena kebudayaan tersebut mempunyai cara-cara dan akibat-akibat sosial serta psikologis tersendiri bagi para anggotanya. Tampaknya kebudayaan kemiskinan membelah batas-batas regional, pedesaan kota dan bahkan batas-batas nasional (Oscar Lewis: 2016).

Menurut Alan Gilbert dan Josef budaya kemiskinan dapat di lihat dari segi perkampungan tempat tinggal, perkampungan kumuh merupakan lambang dari kegagalan upaya memanusiakan manusia. Sebenarnya, kesenjangan masyarakat yang kaya dengan masyarakat yang miskin dapat ditemukan di mana-mana, tetapi lebih umum dijumpai di daerah negara-negara dunia ketiga (negara berkembang). Secara dramatis kemiskinan lahir disebabkan adanya ketidakpekaan manusia terhadap kondisi manusia yang lain. Kemudian ketidak pedulian ini diperparah oleh jarak budaya yang lebar dan penjajaran kelompok setempat serta kelompok migran yang beragam di kota tersebut yang siap memberikan basis bagi pembedaan kultural. Budaya kemiskinan menegaskan bahwa perilaku dan nilai-nilai orang miskin tidak ditentukan oleh lingkungan, tetapi merupakan respons-respons yang berkembang secara kultural (Alan Gilbert dan Josef Gugler: 2007).

Kemiskinan sebagai permasalahan kultural turut diterangkan oleh Nugroho, ia menyatakan bahwa kemiskinan merupakan kondisi absolut dan relatif yang menyebabkan seseorang dan kelompok masyarakat dalam suatu wilayah tidak mempunyai kemampuan untuk mencukupi kebutuhan dasarnya sesuai dengan tata nilai atau norma tertentu yang berlaku di dalam masyarakat karena sebab-sebab kultural (Nugroho,

Page 93: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

78

Iwan dan Dahuri: 2004). Sebab-sebab cultural turut dijelaskan pula oleh Daniel, ia menyatakan bahwa kemiskinan kultural terjadi atas dasar;

1) Budaya Konsumtif;

2) Apatis;

3) Pasrah;

4) Tidak memiliki visi dan misi;

5) Dan tidak terintegrasi dengan masyakat luas (Daniel: 2012).

No KARAKTERISTIK KEMISKINAN ASPEK KULTURAL

1 Salah memahami dasar-dasar agama seperti konsep Zuhud

2 Gaya hidup konsumtif

3 Pengetahuan rendah

4 Apatis

5 Pasrah

4. Aspek Individu Penyebab Individual atau patologis, yang melihat kemiskinan

sebagai akibat dari perilaku, pikiran, pilihan atau kemampuan dari individu yang miskin. Kemiskinan muncul akibat dari perbedaan dari kualitas sumber daya manusia (SDM) yang rendah sehingga seoran individu hanya memiliki produktivitas juga rendah, produktivitas yang rendah berakibat pada upahnyapun rendah. Rendahnya kualiatas sumber daya ini karena rendahnya pendidikan, nasib yang kurang beruntung, adanya diskriminasi atau karena keturunan yang kurang beruntung secara ekonomi (Mudrajat Kuncoro: 2000).

Islam sebagai agama turut menaruh perhatian terhadap persoalan individu. Islam memandang bahwa puncak dari kemiskinan dan ketertinggalan umat Islam sekarang di karnakan mereka meninggalkan perintah Alquran dan Hadist. Alquran merupakan kitab segala ilmu pengetahuan dan merupakan kitab suci umat Islam. Tetapi umat Islam tidak pernah mengkaji ilmu-ilmu yang ada di dalam alquran serta perintah-perintah yang ada di dalamnya. Allah memerintahkan

Page 94: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

79

umat Islam untuk bersedekah, untuk mengeluarkan zakat, untuk menunaikan haji yang artinya umat Islam itu harus kaya, harus memiliki harta dan bisa menolong yang lain dengan hartanya. Alquran memerintahkan umatnya untuk berfikir yang artinya umat Islam harus berilmu dan berpandangan luas, firman Allah dalam Al-quran yang bahwasannya “Allah akan meninggikan derajat orang-orang yang beriman dan memiliki Ilmu...” Dalam Alquran juga terdapat ilmu pengetahuan teoritis (sains), Allah juga menebarkan ilmu-ilmu praktis yaitu teknologi. Hal ini dapat kita ketahui melalui alquran bahwa teknologi merupakan peradaban bangsa-bangsa maju yang telah dikuasai oleh umat-umat terdahulu (Agus Mustofa: 2006).

Perkembangan pengetahuan seorang individu tidak dapat terlepas dari faktor keluarga, faktor keluarga menghubungkan kemiskinan dengan pendidikan keluarga dan perencaaan keluarga sejahtera. Negara-negara Islam saat ini secara kualitas maupun kuantitas masih miskin sumber daya manusia, baik tenaga ahli, tenaga professional, maupun tenaga kerja kasar sekalipun. Karena itu, negara-negara Islam yang sedang membangun itu terpaksa harus mendatangkan tenaga ahli dari negara-negara barat (M. Umer Chapra: 1999).

Sumberdaya yang rendah menghilangkan kesempatan masyarakat miskin untuk mengolah hasil-hasil bumi menjadi barang yang layak untuk di produksi (Suinyuy. Vol.7).Disamping itu tingkat pendidikan salah satu faktor penting lainnya yang dapat memperbesar probabilitas masyarakat jatuh dalam kemiskinan kronis (Ramos: Vol. 43).

Temuan seputar kemiskinan individu yang diuraikan oleh Charles menyatakan bahwa kepala rumah tangga yang dikepalai perempuan cendrung lebih miskin dibandingkan dengan rumah tangga yang dikepalai laki-laki. Disamping itu tingkat pendidikan juga turut mem-perburuk kondisi rumah tangga sehingga lemahnya ilmu pengetahuan membuat mereka tidak dapat mengakses pekerjaan yang lebih baik (Charles KD Adjasi Kofi: Vol 43).

Page 95: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

80

Tegegne dan Egziabhermenjelaskan kondisi kemiskinan sangat identik dengan kurangnya asupan kalori berupa asupan makanan, kemudian tingkat pendidikan juga terus memperburuk kondisi kemiskinan di suatu wilayah (Tegegne Gebre-Egziabher: Vol.1). Egziabher juga menambahkan bahwa kemiskinan individu terjadi karena kurangnya keterampilan dan kurangnya kesempatan kerja (Tegegne Gebre-Egziabher: Vol.1).Hal serupa juga diterangkan oleh Nguyen dimana kepala rumah tangga miskin cenderung memiliki pendidikan rendah dan bekerja tidak terampil (Cuong Nguyen: Vol. 12).

Kemiskinan berkaitan erat dengan kualitas sumber daya manusia, kemiskinan muncul karena sumber daya manusia tidak berkualitas. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia tidak mungkin dapat dicapai bila penduduk masih dibelenggu kemiskinan.

Sebab lain kemiskinan individu juga diutarakan oleh Bambang dengan menegaskan bahwa kemiskinan didasari oleh persoalan aksesibilitas. Akibat dari keterbatasan dan ketertiadaan akses, maka manusia mengalami keterbatasan (bahkan tidak ada) pilihan untuk mengembangkan hidupnya, kecuali menjalankan apa yang dapat dilakukan (bukan apa yang seharusnya dilakukan) (Bambang Ismawan: Vol.5).An Ansoms menyebutkan pula bahwa kemiskinan hendaknya tidak diukur hanya dari segi kurangnya asset individu melainkan juga harus dikaitkan dengan kekuasaan, kesempatan, peluang, pengaruh, kemampuan dan capability(An Ansoms: Vol. 44).

Amartya Sen berpendapat bahwa kemiskinan merupakan gejala hilangnya kebebasan (capability derivation) dari pada hilangnya pendapatan. Karena kemiskinan terkait dengan usia, kesehatan, lokasi, jenis kelamin dan wilayah tinggal seseorang. Kemiskinan terkait dengan lemah tidaknya daya seseorang untuk hidup bebas dan bermartabat sesuai dengan pilihan hidupnya (Amartya Sen: 2000).

Beberapa teori yang telah dipaparkan di atas, dapat disusun menjadi sebuah karakteristik kemiskinan dari segi aspek individu dengan rincian sebagai berikut:

Page 96: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

81

No KARAKTERISTIK KEMISKINAN ASPEK INDIVIDU

1 Tidak memiliki motivasi belajar

2 Tidak berkeinginan untuk lebih produktif

3 Tidak memiliki rencana untuk meningkatkan pendapatan

4 Tidak berkeinginan mengetahui dan memperlajari teknologi

5 Tidak memiliki perencanaan keluarga sejahtera

6 Kepala Rumah tangga merupakan wanita

7 Kurang terapil

8 Tidak peduli dengan akses sosial terbatas/ kurang brgaul

9 Tidak mencari peluang untuk mengembangkan potensi diri

10 Usia relatif tua

11 Menderita sakit

P. Pandangan Islam Terhadap Kemiskinan Islam memposisikan persoalan harta sebagai bagian dari kehidupan

dunia. Islam bersikap tengah-tengah dan seimbang dalam persoalan dunia. Islam tidak condong kepada paham yang menolak dunia secara mutlak yang menganggap dunia adalah sumber kejahatan yang harus dilenyapkan. Islam juga tidak condong kepada paham yang menjadikan dunia sebagai tujuan akhir, sesembahan, dan pujaan (Yusuf Qardhawi: 1997).

Meski demikian, Imam Al Ghazali dalam Ihya’ Ulumuddin mem-persepsikan dunia dan harta sebagai suatu bahaya jika salah dalam mempersepsikannya;

“semua mata memandang kepadanya, semua kalbu tertegun kepadanya. Semua orang merasa rindu kepadanya. Berapa banyak orang yang rindu kepadanya, maka orang itu dibunuh. Orang yang tenang kepadanya dihinakan. Maka, lihatlah dengan mata dan hakikat. Maka, akan tampak dunia merupakan negeri yang penuh bahaya. Dunia itu dipandang tercela oleh sang pencipta. Al Khaliq itu yang lebih mengerti tentang dunia dari pada kita. Yang baru dari dunia itu busuk. Memilikinya membinasakan. Yang hidup itu mati. Yang baik hilang. Yang mulia dari padanya itu hina. Banyaknya berarti sedikit(Al Imam al Ghazali: 2012).

Page 97: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

82

Sifat manusia dalam mengelola harta cendrung untuk bermegah-megahan. Dalam kitab ‘uddatush Shābirῑn dijelaskan bahwa bermegah-megahan itu merupakan tabiat dan kebiasaan manusia yang berasal dari dirinya. Dia tidak dapat melepaskan diri dari itu kecuali Allah mensucikan dirinya dan menjadikannya sebagai orang yang berorientasi akhirat sehingga dia akan meninggalkan sikap bermegah-megahan itu. Namun, jika Allah tidak menganugrahi hal itu kepadanya maka bermegah-megahan dengan dunia itu akan menjadi sebuah keniscayaan baginya dan tidak akan terelakkan (Ibnul Qayyim Al Jauziyah: 2010).

Menurut Islam, kekayaan adalah nikmat dan anugerah Allah SWT yang harus disyukuri. Sebaliknya dalam pandangan Islam kemiskinan sebagai masalah bahkan musibah yang harus dilenyapkan. Dalam pandangan Islam kemiskinan ada kecenderungan bisa mengakibatkan orang menjadi kufur. Al-quran menyebut kata “fakir miskin” dalam banyak tempat dan pada tiap kesempatan yang berhubungan dengan hal pencaharian, harta benda, keuangan, kebaikan dan amal kebajikan. Tujuan Islam adalah menghapus kemiskinan dan mengikis habis, sehingga tidak terdapat lagi diatas bumi Allah ini orang fakir yang tersia-sia dan orang miskin yang hidup sengsara (Assaiyid sabiq: 1982).

Beberapa ayat Alquran yang berkenaan dengan miskin diantaranya terdapat dalam ayat yang berbicara mengenai ketentuan pembagian zakat:

Artinya :Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, pengurus-pengurus zakat, Para mu'allaf yang dibujuk hatinya, untuk (memerdekakan) budak, orang-orang yang berhutang, untuk jalan Allah dan untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha mengetahui lagi Maha bijaksana. (QS. At Taubah :60)

Islam memandang kemiskinan sebagai suatu problem yang memerlukan solusi, Islam juga memandang kemiskinan sebagai bahaya yang mesti segera diatasi dan dicarikan jalan keluar. Islam mendahulukan langkah-langkah positif dalam pengentasan kemiskinan. Disisi lain Islam menganggap kekayaan sebagai suatu anugerah atau

Page 98: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

83

nikmat dari Allah yang perlu disyukuri, sebaliknya Islam menganggap kemiskinan sebagai suatu problem kehidupan bahkan sebagai suatu musibah yang perlu dihindari (Yusuf Qardhawi: 2002).

Kekurangan harta yang disimbolkan dengan kemiskinan tidak serta merta menegaskan bahwa harta itu merupakan segala-galanya dalam kehidupan, Islam juga menyebutkan bahwa harta juga masuk sebagai salah satu ujian bagi manusia.

(#þθßϑn=÷æ$#uρ !$yϑΡr& öΝà6ä9≡uθøΒr& öΝä.߉≈s9÷ρr&uρ ×πuΖ÷GÏù χr&uρ ©!$# ÿ…çνy‰ΨÏã íô_r& ÒΟŠÏàtã ∩⊄∇∪

Artinya: “........dan ketahuilah, bahwa hartamu dan anak-anakmu itu hanyalah sebagai cobaan dan Sesungguhnya di sisi Allah-lah pahala yang besar.(Q.S Al Anfal:28)

Disatu sisi, adakala Islam menjadikan harta sebagai ujian bagi mereka yang memburu haus harta tanpa memperhatikan tujuan, cara memperoleh dan manfaat harta tersebut. Disamping itu adakalanya Islam memerintahkan manusia untuk bertebaran mencari karunia yang telah ditebarkan oleh Allah SWT.

#sŒÎ*sù ÏMuŠÅÒè% äο4θn=¢Á9$# (#ρãϱtFΡ$$sù ’Îû ÇÚö‘F{$# (#θäótGö/$#uρ ⎯ÏΒ È≅ôÒsù «!$# (#ρãä.øŒ$#uρ ©!$# #ZÏWx.

ö/ä3=yè©9 tβθßsÎ=øè? ∩⊇⊃∪

Artinya : Apabila telah ditunaikan shalat, Maka bertebaranlah kamu di muka bumi; dan carilah karunia Allah dan ingatlah Allah banyak-banyak supaya kamu beruntung.

Dari beberapa dalil di atas dapat kita pahami bahwa kemiskinan dan kekayaan merupakan sunnatullah yang terus ada dalam kehidupan sebagai penyeimbang kehidupan, oleh karenanya istilah miskin juga terdapat dalam Alquran sebagai salah satu permasalahan sosial dan Allahpun menciptakan instrumen penanggulangannya yaitu zakat,

Page 99: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

84

infaq dan shadaqah, disamping itupula Allah juga menguji manusia dengan serba kecukupan dengan harta dan di dalamnya terdapat ujian berupa ketaatan untuk mengeluarkan harta tersebut dalam bentuk zakat,infaq dan shadaqah pula.

Q. Konsep/ Teori-teori Kemiskinan 1. Perangkap Kemiskinan

Lingkaran perangkap kemiskinan adalah suatu rangkaian kekuatan-kekuatan yang saling mempengaruhi satu sama lain secara sedemikian rupa sehingga menimbulkan keadaan dimana suatu negara akan tetap miskin dan akan mengalami banyak kesukaran untuk mencapai tingkat pembangunan yang lebih tinggi. Hakikat perangkap kemiskinan menurut Nurkse bahwa kemiskinan bukan saja disebabkan oleh ketiadaan pembangunan pada masa lalu tetapi juga menimbulkan hambatan pada pembangunan masa yang akan datang. Sehubungan dengan itu Nurkse mengatakan bahwa “suatu negara adalah miskin karena ia merupakan negara miskin.” (A country is poor becoause it is poor) (R. Nurkse: 1953).

Menurut Nurkse lingkaran perangkap kemiskinan yang terpenting adalah keadaan-keadaan yang menyebabkan timbulnya hambatan kepada terciptanya tingkat pembentukan modal yang tinggi. Disatu sisi pembentukan modal ditentukan oleh tingkat tabungan dan dilain pihak oleh perangsang untuk menanam modal. Di negara-negara berkembang keadaan kedua faktor itu tidak memungkinkan dilaksanakannya tingkat pembentukan modal yang tinggi. Jadi menurut pandangan Nurkse, terdapat dua jenis lingkaran perangkap kemiskinan yang menghalangi negara-negara berkembang untuk mencapai tingkat pembangunan yang pesat yaitu dari segi penawaran modal dan dari segi permintaan modal (R. Nurkse: 1953).

Pada bahagian yang lain Nurkse menjelaskan pula bahwa peningkatan pembentukan modal bukan saja dibatasi oleh lingkaran perangkap kemiskinan tetapi adanya faktor International demonstration efeect,

Page 100: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

85

yang dimaksud dengan International demonstration efeect adalah kecendrungan untuk mencontoh corak konsumsi di kalangan masyarakat yang lebih maju. Adanya negara-negara maju yang pada hakikatnya adalah masyarakat dengan sektor industri yang sudah sangat maju memungkinkan penduduk di negara-negara berkembang mengimpor dan mengkonsumsi barang-barang industri yang mutunya jauh lebih baik dari pada yang dihasilkan di dalam negeri. Pengeluaran yang bertambah tersebut akan mengurangi tingkat tabungan yang dapat dikerahkan untuk membiayai pembentukan modal yang akan mempertinggi kemampuan mereka menghasilkan produksi nasional. Jika keadaan yang demikian berlaku maka International demonstration efeect akan memperburuk lagi keadaan lingkarang perangkap kemiskinan yang dihadapi suatu negara berkembang (R. Nurkse: 1953).

Meier dan Baldwin mengemukakan pola satu lingkaran perangkap kemiskinan lain, lingkaran perangkap kemiskinan ini timbul dari hubungan saling mempengaruhi di antara keadaan masyarakat yang masih terkebelakang dan tradisionil dengan kekayaan alam yang masih belum berkembang. Untuk mengembangkan kekayaan alam yang dimiliki dalam suatu masyarakat harus ada tenaga kerja yang mempunyai keahlian memimpin dan melaksanakan berbagai macam kegiatan ekonomi (G.M. Meier dan R.E Baldwin: 1960).

Di negara-negara berkembang kekayaan alam belumlah sepenuhnya diusahakan dan dikembangkan karena tingkat pendidikan masyarakat masih relatif rendah, karena kurangnya tenaga-tenaga ahli yang diperlukan dan karena terbatasnya mobilitas dari sumber-sumber daya. Kenyataan di berbagai negara menunjukkan bahwa semakin kurang berkembang keadaan sosial dan ekonomi suatu negara semakin lebih terbatas jumlah sumber-sumber daya dan kekayaan alam yang dimilikinya yang sudah dikembangkan. Sebaliknya pula, karena kekayaan alam yang dimiliki belum sepenuhnya dikembangkan mengakibatkan tingkat pembangunan masyarakat tersebut rendah dan membatasi kemampuannya untuk mempertinggi tingkat pengetahuan dan keahlian penduduknya (G.M. Meier dan R.E Baldwin: 1960).

Page 101: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

86

Ketiga lingkaran perangkap kemiskinan di atas dapat digembarkan sebagai berikut:

Lingkaran Perangkap Kemiskinan

(Sumber: G.M. Meier dan R.E Baldwin)

Pengamatan yang lebih mendalam memperlihatkan bahwa di negara-negara berkembang kemiskinan mempunyai konteks struktural dan struktur-struktur sosial mempengaruhi kemiskinan. Pola hirarki dalam suatu masyarakat, pola diskriminasi rasial, sifat dualistis di dalam masyarakat, pola-pola asimetris dan pola-pola ketergantungan yang timpang dalam pembagian kekuatan dan eksploitatif sifatnya semua ini adalah pola struktural yang turut mempengaruhi kemiskinan (Umar Juoro: 1985).

Teori Permasalahan-permasalahan dalam Kemiskinan

Menurut Riddell dkk, kemiskinan dapat dibagi atas dua bahagian yaitu kemiskinan absolut dan kemiskinan relative. Kemiskinan absolut

Page 102: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

87

merupakan kondisi masyarakat yang bersusah payah untuk memenuhi kebutuhannya hari demi hari, kondisi seperti ini dapat dicontohkan seperti kondisi pengemis dan tunawisma. Sedangkan kemiskinan relatif kondisi mereka lebih baik secara materi dari pada kemiskinan absolut (Riddell: 1987). Kemiskinan adalah suatu kondisi di mana orang-orang memiliki pendapatan yang tidak memadai. Hal ini cendrung terjadi disebabkan oleh kemampuan dan keterampilan seseorang, intensitas bekerja, kesempatan bekerja (Paul A.Samuelson and William D.Nordhaus: 1995).

Menurut Solmon, karakteristik yang sangat mencolok dari kemiskinan terletak pada pendapatan. Keluarga yang masuk dalam kategori kemiskinan absolut jika keluarga tersebut sudah tidak mampu lagi berusaha untuk membeli kebutuhan primer yang menjadi kebutuhan pokok dalam hidup seperti makanan, pakaian dan tempat tinggal. Sedangkan kondisi kemiskinan relative merupakan kondisi kemiskinan yang terjadi jika adanya perbandingan antara satu individu dengan individu lainnya (Lewis C. Solmon,Economics: 1987).

Disisi lain, salah satu isu yang menarik dalam kajian panjang persoalan ekonomi adalah distribusi pendapatan nasional. Hal ini berkaitan dengan upah dan pendapatan, kaya dan miskin, petani dan pekerja industri dan golongan “haves” dan “have nots” (orang kaya dan orang miskin) (George Leland Bach: 1960).

Menurut Rustanto fenomena kemiskinan yang terjadi di Indonesia dapat diartikan sebagai suatu kondisi ketidakmampuan yang dialami individu, kelompok dan keluarga untuk memenuhi kebutuhan standar hidup minimum. Contohnya seperti pendidikan yang rendah sehingga banyak yang menganggur dan tidak bekerja serta banyak warga yang belum mampu mengakses program maupun pelayanan pemerintah sehingga sulit untuk memenuhi kebutuhannya (Bambang Rustanto: 2015). Hal serupa juga diutarakan oleh Wiliam dan Alan dimana ciri masyarakat miskin yaitu mereka yang kurang berpendidikan dan kesehatan yang lebih buruk, disamping itu mereka juga cenderung

Page 103: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

88

hidup dalam jumlah keluarga besar (William J. Baumol and Alan S. Blinder: 1988).

Negara Indonesia memiliki tanggung jawab terhadap kemiskinan karena hal ini merupakan amanah konstitusi sebagaimana tercantum di dalam undang-undang dasar tahun 1945 pasal 34 (1) yang berbunyi “Fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh negara.” Ketentuan ini lebih diperjelas lagi dalam undang-undang nomor 13 tahun 2011 tentang penanganan fakir miskin di mana negara mempunyai kewajiban memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan fakir miskin dan keluarganya (Bambang Rustanto: 2015).

Berdasarkan Undang-Undang No.13 Tahun 2011, kedua kata tersebut tidak memiliki makna yang berbeda, tetapi manjadi satu makna yang sama dengan menyebutkan bahwa fakir dan miskin adalah orang-orang yang sama sekali tidak mempunyai sumber mata pencaharian dan atau mempunyai sumber mata pencaharian tetapi tidak mempunyai kemampuan memenuhi kebutuhan dasar yang layak bagi kehidupan dirinya dan atau keluarganya (Bambang Rustanto: 2015).

Kebutuhan dasar bagi fakir miskin yang dimaksudkan dalam Undang-Undang No. 13 Tahun 2011 meliputi kebutuhan pangan, kebutuhan sandang, kebutuhan perumahan, kebutuhan kesehatan, kebutuhan pendidikan, kebutuhan pekerjaan dan atau kebutuhan sosial. Semua kebutuhan dasar fakir miskin tersebut seharusnya dipenuhi dan menjadi tanggung jawab negara (Bambang Rustanto: 2015).

Kemiskinan merupakan suatu kondisi hidup yang merujuk pada keadaan kekurangan. Sering pula kondisi ini diidentikkan dengan kesulitan dan kekurangan dalam memenuhi kebutuhan hidup (Bachtiar Chamsyah: 2006). Todaro dan Smith menggambarkan kemiskinan dengan permasalahan umum yaitu perpaduan tingkat perkapita yang rendah dan distribusi pendapatan yang sangat tidak merata akan menghasilkan apa yang disebut dengan kemiskinan absolut yang parah (Todaro dan Smith: 2006). Kemiskinan absolut biasanya dipandangan dari sisi kemampuan memenuhi kebutuhan dasar minimum(Indra

Page 104: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

89

Maipita: 2014). Pada tingkat pendapatan tertentu semakin tinggi pendapatan perkapita yang ada akan semakin rendah jumlah kemiskinan absolut. Akan tetapi kadangkala tingginya tingkat pendapatan perkapita tidak menjamin lebih rendahnya tingkat kemiskinan absolut. Pemahaman terhadap hakikat distribusi ukuran pendapatan merupakan landasan dasar bagi setiap analisis masalah kemiskinan di negara-negara yang berpendapatan rendah(Indra Maipita: 2014).

Pada umumnya negara-negara yang berpendapatan rendah didiami oleh penduduk miskin yang bermukim di daerah-daerah pedesaan, dengan mata pencaharian pokok di bidang-bidang pertanian dan kegiatan-kegiatan lainnya yang erat kaitannya dengan sektor ekonomi tradisional, mereka kebanyakan wanita dan anak-anak dari pada lelaki dewasa dan mereka sering berkosentrasi di antara kelompok etnis minoritas dan penduduk pribumi (Todaro dan Smith: 2006).

Jika dibandingkan standar hidup penduduk termiskin di berbagai negara-negara berkembang akan terungkap fakta bahwa hampir disemua tempat yang paling menderita adalah kaum wanita beserta anak-anak. Merekalah yang paling menderita kemiskinan serta kekurangan gizi dan mereka pula yang paling sedikit menerima pelayanan kesehatan, air bersih, sanitasi, dan berbagai bentuk jasa sosial lainnya (Todaro dan Smith: 2006).

Terdapat sembilan kriteria yang menandai kemiskinan, yaitu :

1. Ketidakmampuan memenuhi kebutuhan konsumsi dasar (pangan, sandang dan papan);

2. Ketidakmampuan untuk berusaha karena cacat fisik maupun mental;

3. Ketidakmampuan dan ketidakberuntungan sosial ( anak telantar, wanita korban tindak kekerasan rumah tangga, janda miskin, kelompok marginal dan terpencil);

4. Rendahnya kualitas sumberdaya manusia (buta huruf, rendahnya pendidikan dan keterampilan, sakit-sakitan) dan keterbatasan

Page 105: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

90

sumber alam (tanah tidak subur, lokasi terpencil, ketiadaan infrastruktur jalan, listrik, air);

5. Kerentanan terhadap goncangan yang bersifat individual (rendahnya pendapatan dan aset) maupun massal (rendahnya modal sosial, ketiadaan fasilitas umum);

6. Ketiadaan akses terhadap lapangan kerja dan mata pencaharian yang memadai dan berkesinambungan;

7. Ketiadaan akses terhadap kebutuhan hidup dasar lainnya (kesehatan, pendidikan, sanitasi, air bersih dan transportasi);

8. Ketiadaan jaminan masa depan (karena tidak adanya investasi untuk pendidikan dan keluarga atau tidak adanya perlindungan sosial dari negara dan masyarakat);

9. Ketidakterlibatan dalam kegiatan sosial masyarakat (Suharto Edi: 2006).

Ted K.Bradshaw mengutarakan beberapa sebab munculnya kemiskinan. Pertama: kelemahan-kelemahan individual. Kedua, Sistem budaya yang mendukung subkultur kemiskinan. Ketiga, distorsi-distorsi ekonomi politik atau diskriminasi sosial ekonomi. Keempat, kesenjangan kewilayahan. Kelima, asal usul lingkungan yang bersifat kumulatif (Ted K. Bradshaw: 2006).

Secara sederhana, penjelasan tentang sebab-sebab kemiskinan dapat dipilah ke dalam dua golongan besar. Pertama, kemiskinan lebih disebabkan oleh perilaku dan sifat-sifat orang miskin sendiri, orang miskin dekat dengan rasa malas, karena mereka memiliki “budaya kemiskinan” secara rinci budaya kemiskinan itu dapat dipahami 1) bahwa orang miskin menjadi miskin akibat kelemahan fisik dan genetik (misalnya cacat dari sejak lahir) dan 2) orang miskin menjadi miskin karena lingkungan sosialnya membawa kemiskinan atau “siklus kemiskinan” (Cycle of derivation) misalnya seorang anak yang lahir dan besar dari lingkungan yang kumuh, miskin dan kriminal.

Page 106: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

91

Kedua, lebih melihat sebab-sebab di luar dirinya sebagai faktor yang menyebabkan kemiskinan. Sebab sebab tersebut dapat berupa kebijakan, struktur, dan juga sistem sosial ekonomi (LkiS: 2008).

Amartya Sen dalam Development as freedom meneyebutkan bahwa kemiskinan merupakan gejala “hilangnya kebebasan (capability derivation) dari pada hilangnya pendapatan. Karena kemiskinan sangat terkait dengan usia, kesehatan, lokasi sosial, jenis kelamin, dan wilayah tinggal seseorang, kemiskinan juga berkaitan dengan lemah tidaknya daya seseorang untuk hidup bebas dan bermartabat sesuai dengan pilihan hidupnya (Amarty Sen: 2000).

Menurut Jazairy, kelasifikasi kemiskinan dapat dibagi menjadi lima jenis, yaitu:

a. Kemiskinan “Interstitial”. Kondisi deprivasi materil dan alienasi mendorong timbulnya kantong-kantong kemiskinan yang dikelilingi oleh para pemilik kekayaan, kekuasaan dan asset lain yang besar. Dalam kondisi seperti ini sulit melakukan intervensi untuk penanggulangan kemiskinan tanpa diselewengkan oleh mereka yang tidak miskin itu.

b. Kemiskinan “Periferal”. Kemiskinan ini terdapat di wilayah-wilayah pinggiran dan terjadi akibat deprivasi materil yang berlangsung dalam keadaan isolasi dan alienasi.

c. Kemiskinan “overcrowding”. Deprivasi materil akibat desakan kependudukan dan kalangan sumber daya akan mendorong timbulnya alienasi dan kemiskinan jenis ini.

d. Kemiskinan sporadik atau traumatik, yaitu yang timbul akibat kerentanan terhadap bencana alam (misalnya kemarau panjang), hilangnya lapangan pekerjaan dan ketidakamanan yang mungkin sementara tetapi seringkali berkembang menjadi endemik.

e. Kemiskinan endemik dapat timbul akibat dari isolasi, alienasi, deprivasi teknologis. Ketergantungan dan kelangkaan asset (Jazairy: 1992).

Page 107: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

92

Ditinjau dari perspektif ekonomi, kemiskinan sebagai suatu masalah sosial melahirkan sejumlah derivasi permasalahan yang berdampak pada akselerasi pembangunan dan perlu kiranya utuk segera diperbaiki. Masalah tersebut yaitu;

a. Tingginya kesenjangan ekonomi antara beberapa orang yang amat kaya dengan mayoritas penduduk yang masih tergolong amat lemah ekonominya;

b. Terjadinya konglomerasi ekonomi di tangan beberapa ratus orang Indonesia saja yang akan berpengaruh besar dalam pemerataan ekonomi dan rasa keadilan sosial.

c. Rapuhnya ekonomi nasional karena PDBnya dipengaruhi secara tajam oleh beberapa orang konglomerat yang tidak mustahil sewaktu-waktu akan mudah memindahkan kapitalnya ke luar negeri bila ada daya tarik materi yang lebih menguntungkan.

d. Masih tingginya ketergantungan ekonomi bangsa pada produk IPTEK negara lain sehingga devisa terus mengalir deras keluar negeri sedangkan kemampuan IPTEK di dalam negeri dalam keadaan tertinggal (Fuad Amsyari: 1995).

R. Konsep Penanggulangan Kemiskinan Sejak awal peradaban manusia, masyarakat baik secara individual

maupun kelompok memiliki peran penting dalam perekonomian. Kesejahteraan ekonomi dan ketimpangan ekonomi merupakan hasil kerja kolektif dari semua komponen dalam masyarakat tersebut (Pusat kajian dan pengembangan Ekonomi Islam: 2008).

Mengatasi kemiskinan di dalam suatu negara tidak dapat disamakan dengan cara mengatasi kemiskinan orang-per orang. Miskinnya seorang penduduk bisa saja diatasi dengan sekedar mencarikannya pekerjaan atau memberinya warisan besar, namun banyak orang miskin di suatu negara harus dikaitkan dengan metoda pengelolaan negara itu sebagai suatu sistem nasional. Untuk dapat memahami dengan mudah

Page 108: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

93

bagaimana proses terbentuknya kesejahteraan rakyat dalam suatu negara dapat kiranya proses itu di analogikan dengan mekanisme yang berjalan dalam suatu rumah tangga. Dimana dalam sebuah rumah tangga tentulah memiliki kekayaan yang kemudian dimanfaatkan. Untuk menghindari terjadinya ketimpangan hidup antar sesama anggota keluarga yang mengelola kekayaan tersebut maka diperlukannya sebuah metoda agar setiap anggota dapat memanfaatkan dengan adil(Amsyari, Islam Kaffah).

Pada dasarnya kemiskinan disebabkan pula oleh sikap keadilan sosial yang tidak merata. Prinsip ini didominasi oleh sikap-sikap saling mengasihi, tolong menolong, penuh rasa persaudaraan dan memiliki rasa solidaritas tinggi baik pada waktu senang maupun pada saat susah. Itu adalah sifat-sifat masyarakat Islam yang utama, sebuah masyarakat yang dilindungi dan di proteksi oleh Islam dari berbagai bentuk penyimpangan dan penyakit moral, sosial dan ekonomi. Islam menegaskan tentang keharusan membasmi kemiskinan, kebodohan, penyakit, pengangguran, keterbelakangan ekonomi (Wahbah Al-Zuhaili: 2007).

Tugas negara dalam menjamin kesetaraan dan pemerataan terhadap masyarakat miskin sangat besar. Pernyataan ini lahir atas dasar bahwa negara adalah yang bertanggung jawab terhadap rakyatnya, seluruh kaum muslimin antara satu dengan yang lain adalah saling menjamin dan saling membantu. Islam mewajibkan negara untuk menjamin kehidupan setiap rakyatnya. Negara berkewajiban menyediakan akses-akses mendapatkan penghidupan yang legal bagi semua rakyat, menyediakan lapangan pekerjaan yang terhormat, membuka kesempatan untuk ikut berperan dalam berbagai bentuk aktivitas ekonomi yang dapat memberikan keuntungan dan kebaikan bagi mereka. Sehingga mereka mampu mendapatkan pemenuhan kebutuhan-kebutuhan dasar berupa pangan, sandang dan papan, kemudian meningkat pada kebutuhan-kebutuhan yang bersifat pelengkap (tersier) sesuai dengan tingkat kemampuan yang dimiliki (Wahbah Al-Zuhaili: 2007).

Page 109: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

94

Disamping itu, negara juga memiliki tugas untuk menuntut orang kaya agar membantu masyarakat miskin. Sebab, negara adalah yang bertanggung jawab terhadap kemaslahatan dan kesejahteraan mereka. Karena Islam menetapkan bahwa interaksi sosial harus berlandaskan pada asas saling mengasihi, saling menyayangi, solidaritas dan simpati (Wahbah Al-Zuhaili: 2007).

Hal yang serupa juga diuraikan oleh Ridha, dalam tafsir Al Manār beliau mengutarakan beberapa sebab—sebab terjadinya kemiskinan, kefakiran dan beberapa solusianya:

عف وللفقر عي ومنهاوالعجز عن الجلسب ومنها أسباب كثرية منها الض إخفاق السرق البطالة والجلسل ومنها لة الجهل بالط نون من إزالة ، الموص ياء متمك واألغ

اث أعمال أو تدارك ضررها وإضعاف أثرها کجتزالة البطالة بإحد بعض هذه األسباب .ومصالح للفقراء

(Muhammad Rasyid bin Ali Ridhā:1990)

Menurut Ridha ada empat sebab kemiskinan yaitu; pertama, adalah ketidakmampuan untuk memperoleh harta; kedua, kegagalan usaha; ketiga, pengangguran dan kemalasan; keempat, minimnya ilmu pengetahuan dalam mengembangkan hidup. Menurut Ridha yang mampu mengatasi persoalan ini adalah pihak-pihak mereka yang kaya, yaitu mereka yang mau menafkahkan sebagian hartanya bagi kaum miskin, menciptakan peluang kerja baru dan hal-hal lain yang membawa pada kemaslahatan kaum miskin.

Islam memaklumatkan perang melawan kemiskinan demi keselamatan akidah, moral, dan akhlak umat manusia. Langkah ini diambil untuk melindungi keluarga dan masyarakat serta menjamin keharmonisan dan persaudaraan di antara anggotanya. Islam menghendaki setiap individu hidup di tengah masyarakat secara layak sebagai manusia. Sekurang kurangnya, ia dapat memenuhi kebutuhan pokok berupa sandang dan pangan, memperoleh pekerjaan sesuai dengan keahliannya

Page 110: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

95

atau membina rumah tangga dengan bekal yang cukup. Bagi setiap orang harus tersedia tingkat kehidupan yang sesuai dengan kondisinya. Dengan demikian, ia mampu melaksanakan berbagai kewajiban yang dibebankan Allah dari berbagai tugas lainnya. la tidak akan menjadi gelandangan yang tidak memiliki apa-apa.

Dalam masyarakat Islam, seseorang tidak boleh dibiarkan walaupun ia ahlu dzimmah (non muslim yang hidup dalam masyarakat Islam) seperti, kelaparan, tanpa pakaian, hidup menggelandang, tidak memiliki tempat tinggal atau kehilangan kesempatan membina keluarga (Yusuf Qardhawi: 1995).Untuk menciptakan kemakmuran dalam masyarakat Islam memerintahkan agar pemerintah menggunakan segenap kebijakannya untuk melakukan perimbangan yang sama bagi kemakmuran masyarakat. Sehingga hilanglah garis pemisah yang membedakan orang kaya dengan orang miskin (Zainal Abidin Ahmad: 1979).

Ada beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi persoalan kemiskinan, yaitu:

a. Menguasai Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

Pada dasarnya ilmu pengetahuan dan teknologi berasal dari dunia Islam, sampai pada akhirnya runtuhnya teologi mu’tazilah dan dimulainya masa kemunduran Islam setelah penyerangan oleh tentara mongol sampai pada akhirnya barat ‘mencuri’ khazanah keilmuan yang pernah dikuasai umat Islam beberapa abad silam. Itulah yang menyebabkan negara-negara barat maju karena mereka menguasai IPTEK. Dalam hal ini, kenyataan menunjukkan bahwa IPTEK yang ditemukan dan dikembangkan di Barat pada abad modern ini memegang peranan penting dalam konstalasi perkembangan keilmuan diberbagai belahan dunia (Syahrin Harahap: 2005).

b. Bekerja Keras

Seorang manusia tidak diperkenankan bermalas-malasan sehingga menjadi gelandangan atau peminta-minta. Seorang individu dituntut untuk berusaha dengan sekuat-kuatnya kemudian berserah diri kepada

Page 111: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

96

Allah SWT. Jika usaha maksimal tidak berhasil, hal tersebut mungkin nasib yang telah ditentukan oleh Allah SWT yang wajib diterima, namun dengan tetap mencoba dan mencoba dengan memperbaiki kegagalan yang telah terjadi secara maksimal (Hadiyah Salim: 2009).

c. Melakukan pemaksimalan pengelolaan zakat

Zakat adalah salah satu nama yang diberikan untuk harta yang dikeluarkan oleh seorang manusia sebagai hak Allah Ta’ala yang diserahkan kepada orang-orang fakir. Dinamakan zakat karena didalamnya terdapat harapan akan adanya keberkahan, kesucian jiwa, dan berkembang di dalam kebaikan. Kata zakat diambil dari lafaz adz zakāh yang bermakna berkembang, suci dan berkah (Sayyid Sabiq: 2005), sebagaimana firman Allah:

Artinya : Ambillah zakat dari sebagian harta mereka, dengan zakat itu kamu membersihkan3 dan mensucikan4mereka dan mendoalah untuk mereka. Sesungguhnya doa kamu itu (menjadi) ketenteraman jiwa bagi mereka. dan Allah Maha mendengar lagi Maha mengetahui. (Q.S At Taubah :103)

Pelaksanaan shalat melambangkan baiknya hubungan seseorang dengan tuhan, sedangkan zakat melambangkan harmonisnya hubungannya sesama manusia. Zakat adalah ibadah yang berkaitan dengan harta benda (Ismail Muhammad Syah: 1999).

d. Kebijakan fiskal

Pemerintahan pada hakikatnya adalah memberikan pelayanan kepada masyarakat (Nurman: 2015). Penanggulangan kemiskinan menjadi kata kunci semua pihak, ditingkat internasional kesepakatan bermuara pada Tujuan Pembangunan Millenium/MDGs tahun 2015.

3 Maksudnya: zakat itu membersihkan mereka dari kekikiran dan cinta yang berlebih-lebihan kepada harta benda

4 Maksudnya: zakat itu menyuburkan sifat-sifat kebaikan dalam hati mereka dan memperkembangkan harta benda mereka.

Page 112: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

97

Di Indonesia, urusan penanggulangan kemiskinan sebenarnya telah dijamin secara tegas dalam UUD 1945 khususnya dalam pasal-pasal berikut. Pasal 27 ayat 2: “tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan”; Pasal 28 B ayat 2 disebutkan bahwa “Setiap anak berhak atas keberlangsungan hidup, tumbuh dan berkembang serta berhak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi” (LkiS: 2008).

Kebijakan publik memiliki peranan penting dalam mengurangi jumlah penduduk miskin (Hal Hill: 2001). Suatu kebijakan yang sangat terkait dengan distribusi pendapatan dan kemiskinan adalah kebijakan fiskal. Wujud dari kebijakan ini dapat dilihat dari perkembangan pendapatan dan pengeluaran negara dalam anggaran pendapatan belanja negara (APBN). Saat ini landasan filosofi keuangan publik yang dianut oleh Republik Indonesia adalah kedaulatan rakyat dan bukan hanya perwujudan pengelolaan keuangan negara. Oleh karenanya, pengalokasian anggaran harus di dasarkan pada aspek keberpihakan yaitu keberpihakan pada kelompok masyarakat yang terpinggir secara ekonomi, sosial, politik maupun budaya. Jika proses penganggaran negara dan daerah bervisi pro-poor, maka anggaran publik yang berpihak pada kaum miskin (pro poor budget) menjadi instrumen politik terpenting dalam pengurangan kemiskinan. Disinilah politik anggaran menempati posisi penting dalam mensejahterakan rakyat (Indra Maipita: 2014).

Menurut Amsyari, kemiskinan dapat dikurangi dengan melakukan berbagai upaya kebijakan - kebijakan strategis dalam pembangunan. misalnya;

a. Kebijakan pembangunan nasional harus lebih diarahkan pada upaya peningkatan IPTEK dari bangsa secara intensif dan terprogram rapi. Untuk itu perlu digalakkan secepatnya kampanye IPTEK, pelatihan massal tentang keterampilan kerja dan pemasyarakatan pendidikan khususnya ilmu pengetahuan alam, matematika dan managemen.

Page 113: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

98

b. Harus disadari sedalam-dalamnya akan terbatasnya dan semakin langkanya sumberdaya alam (SDA) milik bangsa Indonesia, sehingga SDA itu harus secepatnya dilindungi dan diolah secara lebih efisien dan efektif sehingga mendatangkan nilai tambah ekonomis yang amat tinggi dirasakan manfaatnya oleh rakyat banyak. Harus ada sentuhan teknologi maju sebelum menjual sumber daya alam yang dimiliki bangsa Indonesia. Oleh sebab itu arah pembangunan bangsa harus bersifat melindungi kekayaan sumber daya alam ini dan mengendalikan pencemaran lingkungan

c. Arah kebijakan dalam proses pembangunan nasional harus melibatkan nilai dan prinsip ajaran agama yang dianut oleh bangsa secara proporsional. Ajaran agama harus diterapkan bukan hanya nilai spiritual dan ritualnya saja, namun lebih penting lagi adalah ajaran yang menyangkut penataan sosial yang dituntunkan oleh agama tersebut seperti kelayakan pemimpin, larangan barang maksiat, perlindungan untuk eksploitasi ekonomi, monopoli, dan semacamnya. Substansi kebijakan nasional harus sudah memasukan pertimbangan dampak kemerosotan moral dalam proses kualitas bangsa yang tinggi. Agama harus makin berperan dominan dalam upaya untuk mencapai cita-cita bangsa. Agama tidak lagi dianggap sebagai sekedar perangkat spiritual dan ritual namun juga dihitung sebagai teknologi mengelola masyarakat.

d. Perlu ditegakkan asas kualitas manusia ideal, yakni taat men-jalankan praktik ritual agama yang dipeluknya, terpuji akhlaknya, berfikir agamis dalam setiap tindak-tanduknya, tidak materialistis dan hedonis, berilmu pengetahuan canggih dan sehat. Hanya dengan kualitas seperti itu maka proses pembangunan nasional akan bisa membawa bangsa menjadi bangsa yang maju, bertuhan secara benar, berakhlak secara baik, dan berperilaku sosial yang akan membawa pada akselerasi pembangunan.

Page 114: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

99

e. Kebijakan pembangunan ekonomi nasional perlu diarahkan pada enam strategi pokok yang kemudian dituangkan dalam kebijakan ekonomi serta perundang-undangan secara rinci, yakni;

1) Tidak boleh ada eksploitasi sumber daya alam yang dijual keluar negeri secara murah dengan komisi tinggi bagi beberapa makelar saja yang dilindungi dengan sistem monopoli;

2) Rakyat banyak yang bekerja di sektor manufaktur harus diberikan gaji yang layak;

3) Tidak boleh ada praktek rasialis dalam setiap usaha manufaktur dan industri. Untuk itu harus dibuat peraturan yang efektif dengan pengawasan yang ketat;

4) Industrialisasi juga harus disertai dengan kendali ketat pada kualitas lingkungan dan pemerataan hasil investasinya;

5) Melindungi teknologi yang dikembangkan dan diproduksi oleh kemampuan sendiri dari impor teknologi asing;

6) Aktifitas ekonomi yang merugikan rakyat kecil dan bertentangan dengan nilai agama harus dihapuskan selamanya.

f. Kebudayaan yang dikembangkan harus kebudayaan yang menunjang terbentuknya akhlak yang luhur dan membawa peningkatan keimanan pada ajaran Allah SWT. Seni-budaya yang membawa pada arah kebrutalan, penyelewengan seksual, eksploitasi wanita dan anak, sekularisme, materialisme, hedonisme, sinkretisme dan memacu mentalitet konsumerisme harus secepatnya dibongkar dari kehidupan sosial bangsa (Fuad Amsyari).

Di samping itu, terdapat strategi lainnya yang dapat diterapkan untuk menangani kemiskinan sebagaimana diutarakan oleh Shabu Abraham Varghese menjelaskan bahwa untuk menangani tingkat pendapatan yang memiliki kerentanan yang tinggi pemerintah di Amerika serikat melakukan program-program pengentasan kemiskinan seperti memanajemen pengeluaran pajak, memberikan voucer dan hibah (Shabu Abraham Varghese: 2016). Hal senada juga diutarakan

Page 115: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

100

oleh Bustanul dan Rachbini di mana sistem asuransi sosial perlu dikembangkan secara seksama sehingga kelebihan dana dari sebagian masyarakat yang produktif dapat dinikmati oleh sebagaian yang lain (Bustanul Arifin dan Didik J. Rachbini: 2001).

Abubakar Mongguno dkk, dalam penelitiannya tentang peran lembaga mikro dalam mengentaskan kemiskinan di negara Nigeria menyimpulkan bahwa dalam menekan angka kemiskinan, keberadaan lembaga keuangan mikro sangatlah dibutuhkan, peran lembaga keuangan mikro jelas sangat penting dalam mensuplay modal kepada mereka masyarakat yang tidak mampu. Tingginya tingkat kemiskinan disebuah Negara berbanding lurus dengan peran jumlah lembaga keuangan di wilayah tersebut. Semakin sedikit lembaga keuangan yang menyediakan ketersediaan modal tentu semakin lemah kemampuan modal atau ekonomi masyarakat setempat dan secara umum akan terjadi ekonomi kontraproduktif. Disamping itu tawaran lain yang menarik dalam pengentasan kemiskinan adalah peran keterlibatan orang-orang kaya terhadap partisipasi di lembaga keuangan mikro tersebut sehingga modal pada lembaga keuangan mikro untuk membantu masyarakat lebih besar (Abubakar Monguno:Vol. 14).

Ines dan Michael Jindra dalam penelitiannya “Connecting Poverty, culture and cognition” menyatakan bahwa kedudukan sebuah program merupakan sebuah jembatan untuk mengatasi persoalan kemiskinan. Program-program yang dirancang harusnya merujuk pada bagian mendasar persoalan kemiskinan yaitu kemamuan individu itu sendiri. Program-program pengentasan kemiskinan harus masuk dalam wilayah membagun kepercayaan diri, memiliki tujuan dan pola perilaku masyarakat itu sendiri. Dengan demikian barulah program akan berjalan dengan baik dengan didukung oleh kesiapan individu yang mandiri. Sebuah program pengentasan kemiskinan harus mampu mengubah pola fikir hingga kebiasaan masyarakat hingga akhirnya memunculkan sikap kepercayaan diri yang tinggi (Ines dan Michael Jindra.).

Page 116: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

101

Menurut Kinyanjui dalam Poverty Reduction in Malaysia pengurangan angka kemiskinan dapat diminimalisir dengan cara mengoptimalkan fungsi struktural yaitu pemerintah yang lebih pro-poor, jalan yang titempuh pemerintah dengan memanajemen ekonomi makro yang memadai, adanya kebebasan ekonomi bagi petani dan pengusaha-pengusaha kecil serta menghidupkan industri diwilayah tersebut (Betuel Kinyanjui Kinuthia: Vol.1).

Yiu dan Saner menerangkan bahwa salah satu aspek pendekatan pengentasan kemiskinan yaitu dengan menjaga stabilitas kesehatan masyarakat. Meski demikian banyak hal lainnya yang juga berpengaruh besar misalnya pada koneksi multisektoral antara pendidikan, kesehatan, perdagangan, pembangunan di pedesaan, tata kelola pemerintahan serta pemberdayaan masyarakat terhadap wanita. Peningkatan kesetaraan jender dan pemberdayaan akan meningkatkan status dan penghidupan perempuan di negara-negara berkembang yang memungkinkan menjamin keseharan generasi-generasi seterusnya (Lichiya Yiu dan Raymod Saner:Vol.2).

Sudeep kumar dan Anirudh dengan penelitian “Managing Water Resourches Through Collective Action: A Case Study With reference to Water User Group in a Village of eastern Jharkhand” mengungkapkan bahwa kemiskinan dan ketimpangan dalam masyarakat dapat di selesaikan dengan metode memberdayakan masyarakat secara kolektif. Penelitiannya di wilayah timur India di kabupaten Jharkhand dengan metode etnografi menerangkan bahwa masyarakat yang ikut dalam pemberdayaan kelompok mengalami peningkatan pendapatan setelah melakukan kegiatan permbedayaan kolektif dengan memaksimalkan fungsi air untuk menanam sayur-sayuran. Ia juga menjelasakan bahwa pendapatan yang meningkat itu diikuti oleh tingkat pengeluaran mereka yang meningkat dalam segi kebutuhan pengeluaran untuk pendidikan, kesehatan dan kebahagiaan. Pola permbedayaan kolektif telah melahirkan irigasi sayur-sayuran yang lebih produktif dalam produksi, minim resiko dan membuka lapangan kerja (Sudeep Kumar dan anirudh Prasad:Vol. 13).

Page 117: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

102

Chaira dan Silvia Dal dengan analisis makro menyatakan bahwa pengurangan kemiskinan dapat dilakukan dengan beberapa jalan: Pertama, dengan meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Kedua, memaksimalkan distribusi pendapatan masyarakat miskin (Chaira Amini dan silvia Dal: Vol. 50).

Menurut Erani, salah satu strategi untuk memanggulangi kemiskinan dapat dilakukan dengan mengaktifkan seluas-luasnya usaha kecil menengah (UKM). Ia menjelaskan bahwa UKM selama ini telah menjadi tumpuan sebagian besar tenaga kerja di Indonesia (Ahmad Erani Yustika: 2003).

Menurut Edi Suharto, pemerintah dapat menurunkan tingkat kemiskinan dengan cara memberikan perlindungan sosial. Perlindungan sosial merupakan elemen penting dalam strategi kebijakan serta mampu memperkecil kesenjengan multidimensional (Edi Suharto: 2013).

S. Indikator Kemiskinan Salah satu kebanggaan rezim Soeharto yang kerap dikedepankan

termasuk ketika Presiden Soeharto menyampaikan pidato pertanggung-jawabannya yang terakhir kepada MPR tanggal 1 Maret 1998 adalah keberhasilannya mengurangi jumlah penduduk miskin pada tahun 1970. Pada tahun 1996, jumlah penduduk yang berada dibawah kemiskinan tinggal 22,5 juta jiwa atau 11,2 persen dari jumlah penduduk (Faisal Basri: 2002).

Keberhasilan mengurangi jumlah penduduk miskin selama 30 tahun terakhir kini bagaikan tidak berbekas. Krisis ekonomi selama 10 bulan sudah memaksa puluhan juta penduduk Indonesia kembali terpuruk hidup di bawah garis kemiskinan. Hal ini dipicu oleh meroketnya harga-harga kebutuhan pokok, terutama pangan dan unsur pangan pula menjadi unsur perhitungan angka garis kemiskinan yang dominan yaitu lebih dari 80 persen (Faisal Basri: 2002).

Kemiskinan mempunyai bermacam-macam aspek, Aspek ini memiliki ciri yang berbeda dalam tiap-tiap negara. Kemiskinan dalam

Page 118: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

103

artian manusia adalah sedikit makan dan pakaian. Secara ringkas negara yang berpotensi miskin memiliki aspek, Pertama; produsen dinegara tersebut minim akan memproduksi produk sekunder dan tersier. Kedua, banyaknya pengangguran, kenaikan jumlah penduduk yang pesat dan tingkat kelahiran penduduk yang tinggi. Ketiga, sumber daya alam yang masih bersifat potensial belum mampu untuk diolah. Keempat, kemampuan terbatas dan tidak mudah meninggalkan tempat tinggal untuk mengupgrade ilmu pengetahuan. Kelima, rendahnya tingkat investasi di karenakan rendahnya tingkat tabungan.Keenam, kalah dalam ekspor barang jadi dan sering melakukan impor bahan mentah (Irawan dan Suparmoko: 2002).

Penelitian yang dilakukan oleh Nicola Jo,menyatakan bahwa dimensi lain dalam kemiskinan adalah munculnya rasa malu bagi mereka yang mengalami kemiskinan. Sebagai salah satu dimensi yang muncul akibat kemiskinan rasa malu akan memperburuk motivasi individu untuk terlepas dari kemiskinan. Disamping itu Nicola Jo menegaskan bahwa dibutuhkannnya kebijakan sosial yang dapat berimplikasi pada peningkatan martabat masyarakat miskin guna meningkatkan efektivitas anti kemiskinan(Yongmie Nicola Jo: Vol. 33).

Kemiskinan dapat dipandang bukan hanya dalam pengertian subsistensi, tetapi juga dalam pengertian yang relatif dan lebih luas. Beberapa indikator kemiskinanpun dapat lebih luas terlihat sebagaimana berikut:

a. Deprivasi materil, yaitu kemiskinan yang diukur dari kurangnya pemenuhan kebutuhan akan pangan, sandang, kesehatan, papan dan kebutuhan konsumsi dasar lainnya.

b. Isolasi, yaitu kemiskinan yang dicerminkan oleh lokasi geografiknya maupun oleh marginalisasi rumah tangga miskin secara sosial dan politik. Mereka sering tinggal di daerah terpencil hampir tanpa sarana dan transportasi.

c. Alienasi, yaitu perasaan tidak memiliki identitas dan tidak punya kontrol atas diri-sendiri. Hal ini timbul akibat dari isolasi dan

Page 119: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

104

hubungan sosial yang eksploratif. Walaupun proses pembangunan berjalan dan menghasilkan teknologi baru, mereka tetap tidak dapat ikut serta dalam memanfaatkannya. Mereka kekurangan kecakapan yang bisa “dijual”.

d. Ketergantungan. Inilah yang selama ini memerosotkan kemampuan orang miskin untuk “bergaining”, dalam dunia hubungan sosial yang sudah timpang antara pemilik tanah dan penggarap antara majikan dan buruh. Buruh tidak punya kemampuan untuk menetapkan upah, petani tidak dapat menetapkan harga hasil taninya.

e. Ketidakmampuan membuat keputusan sendiri dan tiadanya kebebasan memilih dalam produksi, konsumsi dan kesempatan kerja serta kurangnya perwakilan sosio-politik mereka, hal ini tercermin dalam tidak adanya fleksibilitas dan berkurangnya kesempatan bagi orang-orang miskin di desa.

f. Kelangkaan aset membuat penduduk miskin di desa bekerja dengan tingkat produktivitas yang sangat rendah.

g. Kerentanan terhadap guncangan eksternal dan terhadap konflik-konflik sosial internal juga sangat terpengaruh terhadap status kemiskinan penduduk pedesaan. Kerentanan tersebut dapat muncul karena faktor alamiah ( kemarau panjang, banjir, hama), karena perubahan pasar (merosotnya harga komoditi), kondisi kesehatan (penyakit).

h. Tidak adanya jaminan keamanan dari tindak kekerasan akibat status sosial rendah, karena lemah, karena faktor-faktor agama, ras, etnik dan lain-lain (Jazairy: 1992).

Kemiskinan memang seumur dengan kehidupan manusia sendiri, tetapi kemiskinan juga diyakini dapat diperkecil atau dikurangi (LkiS: 2008). Kemiskinan merupakan masalah sosial yang bersifat global. Artinya, kemiskinan merupakan masalah yang dihadapi dan menjadi perhatian banyak orang di dunia. Meskipun dalam tingkatan yang berbeda, tidak ada satupun negara di jagad raya ini yang kebal dari

Page 120: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

105

kemiskinan. Semua negara di dunia ini sepakat bahwa kamiskinan merupakan problema kemanusiaan yang menghambat kesejahteraan dan pedaban (Edi Suharto: 2013).

Masalah utama yang dihadapi oleh masyarakat muslim adalah kemiskinan dan kesenjangan. Kemiskinan atau kesenjangan selalu terjadi sebagai sunatullah dan alqur’an sendiri menegaskan bahwa Allah SWT melebihkan seseorang di atas kelebihan yang lain, kelebihan ini di sebabkan perbedaan intelektual, perbedaan nasib dan perbedaan lokasi maupun geografis. Tingkat perbedaan telah menciptakan perbedaan pendapatan yang akhirnya memiliki perbedaan konsumsi (Puteh M. Jakfar).

Kemiskinan dalam William Outmate mengkonsep bahwa sepanjang abad 20 berkembang tiga jenis kemiskinan alternatif sebagai basis kerja internasional dan komparatif. Mereka pada prinsipnya bergantung pada ide subsistensi, kebutuhan dasar dan deprivasi relatif. Menurut standar subsistensi yang muncul akibat dari kajian ahli gizi, kemiskinan di definisikan sebagai miskin apabila pandapatan “tidak cukup untuk mendapatkan kebutuhan minimum guna menjaga efisiensi fisik” berdasarkan hal tersebut keluarga akan dianggap miskin jika pendapatnnya di bawah garis kemiskinan. Walaupun tunjangan dipakai untuk pembelian pakaian, minyak dan beberapa barang lain, tapi tunjangan itu sangat kecil (Outhwate William: 2008).

Konsep selanjutnya adalah kebutuhan Dasar. Konsep Kebutuhan Dasar mencakup dua elemen yaitu: pertama, mencakup persyaratan minimum konsumsi privat keluarga, sandang pangan dan papan, serta perabotan rumah tangga yang memadai; kedua, yaitu kebutuhan dasar yang mencakup essensial yang di sediakan untuk komunitas pada umunya seperti air bersih, sanitasi, transportasi publik dan kesehatan pendidikan serta fasilitas kebudayaankecil (Outhwate William: 2008).

Istilah kebutuhan dasar merupakan perluasan dari konsep substitusi. Penekanannya pada fasilitas minimum yang di butuhkan

Page 121: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

106

oleh komunitas lokal secara keseluruhan dan bukan karena kebutuhan individu dan keluarga untuk bertahan hidup dan efisiensi. Daya tarik intelektual dari konsep ini adalah penekanannya pada penyusunan prakondisi demi kelangsungan hidup komunitas dan kesejahteraan seluruh rakyatkecil (Outhwate William: 2008).

Masyarakat sedang melalui perubahan cepat sehingga standar terhadap yang terjadi di masa lalu sulit untuk menjadi acuan keadaan di masa sekarang. masyarakat tunduk pada hukum dan kewajiban baru dan mengkonsumsi barang dan jasa yang berbeda. Karena pendapatan tidak dapat di sesuaikan dengan indeks harga. Sehingga kemiskinan mungkin paling baik dipahami sebagai bukan hanya mereka yang menjadi korban (mal distribusi) sumber daya, tetapi juga mereka yang sumber dayanya tidak memungkinkan untuk memenuhi tuntutan dan adat sosial yang di bebankan pada warga masyarakat kecil (Outhwate William: 2008).

Kemudian dalam analisa di atas motivasi untuk memandang kemiskinan sebagai “deprivasi sosial” dapat dikatakan merupakan motivasi ilmiah dan internasional. Adahal dimana konsep substitusi meminimalkan rentang dan level kebutuhan manusia sebagai konsep kebutuhan dasar hanya sebatas pada fasilitas fisik dan di komunitas dunia ketiga. Orang dikatakan miskin (deprivasi) jika mereka tidak dapat atau kurang memadai atau memperoleh kehidupan yang layak yakni pangan, fasilitas standar dan jasa yang membuat mereka bisa berperan dan berpartisipasi dalam hubungan sosial dan mengikuti perilaku adat istiadat yang telah di tetapkan oleh masyarakatkecil (Outhwate William: 2008).

T. Hakikat Otonomi Pembentukan pemerintah otonomi daerah bermaksud untuk

mendekatkan kekuasaan dengan rakyat. Tujuannya untuk memakmurkan rakyat daerah serta mempercepat kemakmuran itu dinikmati rakyat (Bungaran Antonius Simanjuntak: 2011).

Page 122: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

107

Konteks kemiskinan merupakan bahagian penting yang tidak dapat dipisahkan dari pembangunan negara. Ciri-ciri pembangunan yang bersifat usaha pencapaian tujuan-tujuan pembangunan biasanya berkaitan dengan peranan pemerintah sebagai pendorong pembangunan. Ciri tersebut adalah:

a. Suatu usaha yang dicerminkan dalam rencana untuk mencapai perkembangan sosial ekonomi yang tetap. Hal ini dicerminkan dalam usaha peningkatan produksi nasional, berupa tingkat laju pertumbuhan ekonomi yang positif;

b. Suatu usaha yang dicerminkan dalam rencana meningkatkan pendapatan per kapita dan laju pertumbuhan ekonomi yang positif, yang setelah dikurangi laju pertumbuhan penduduk menunjukkan pula kenaikan pendapatan perkapita;

c. Suatu usaha untuk mengadakan perubahan struktur ekonomi yang mendorong peningkatan struktur ekonomi agraris menuju struktur industri;

d. Adanya perluasan kesempatan kerja;

e. Adanya pemerataan pembangunan yang meliputi pemerataan pendapatan dan pembangunan antar daerah;

f. Lebih menunjang kegiatan pembangunan;

g. Upaya membangun secara bertahap dengan berdasar kemampuan sendiri atau nasional;

h. Suatu usaha terus menerus untuk menjaga stabilitas ekonomi; (Nurman: 2015)

Terwujudnya pemerintah yang menyelenggarakan pembangunan yang merata merupakan impian masyarakat. Beragamnya daerah di Indonesia yang meliputi provinsi, kabupaten, kota, kecamatan, dan desa/kelurahan membutuhkan sistem yang mampu mengatur agar ketimpangan daerah tidak semakin lebar(Rudi, Badruddin: 2012). saat ini pemerintah telah memberikan otonomi daerah yang memungkinkan

Page 123: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

108

daerah dapat mengaktualisasikan segala potensi terbaik yang dimilikinya secara optimal (Faisal Basri: 2002).

Hakikat otonomi adalah mengembangkan manusia-manusia yang otonom, yang memberikan keleluasaan bagi terkuaknya potensi-potensi terbaik yang dimiliki oleh setiap individu secara optimal. Individu-individu yang otonom menjadi modal dasar bagi perwujudan otonomi daerah yang hakiki. Oleh karena itu, penguatan otonomi daerah harus membuka kesempatan yang sama dan seluas-luasnya bagi setiap pelaku dalam rambu-rambu yang disepakati bersama sebagai jaminan terselenggaranya sosial order. Diluar itu pada prinsipnya tidak boleh ada pembatasan khususnya dalam mobilitas faktor-faktor produksi. Otonomi juga memberikan peluang bagi persaingan sehat antar daerah (Faisal Basri: 2002).

U. Pengukuran Kemiskinan di Indonesia

Terdapat dua pendekatan untuk mengukur kemiskinan yaitu pendekatan absolut dan pendekatan relatif.

1. Pendekatan Absolut

Pendekatan kemiskinan secara absolut merupakan pendekatan yang memandang kemiskinan dalam suatu ukuran yang bersifat mutlak yang bermuara atau berwujud sebagai garis, titik atau batas kemiskinan. Seseorang yang tidak mampu keluar dari ukuran-ukuran tersebut dikelompokkan sebagai miskin. Ukurannya antara lain berupa tingkat pendapatan, pengeluaran dan konsumsi atau kalori seseorang. Pendekatan absolut lebih mudah diterapkan sebab hanya melakukan perbandingan saja terhadap batasan yang dikendaki (Nugroho: 2004).

Menurut Thee Kian, kemiskinan absolut dapat diartikan pula sebagai suatu keadaan dimana tingkat pendapatan absolut dari suatu orang tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan pokoknya seperti pangan, sandang, permukiman, kesehatan dan pendidikan. Besarnya atau dimensi kemiskinan absolut tercermin dari jumlah penduduk

Page 124: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

109

yang tingkat pendapatan dan tingkat konsumsinya berada dibawah “tingkat minimum” yang telah di tetapkan (Wie Thee Kian: 1983).

2. Pendekatan Kemiskinan Relatif

Yaitu pendekatan kemiskinan yang memandang kemiskinan dalam suatu ukuran yang dipengaruhi ukuran-ukuran lainnya yang berhubungan dengan proporsi dan distribusi. Ukurannya berasal dari ukuran absolut namun lebih ditekankan pada proporsi relatif (Nugroho: 2004).

Berdasarkan konsep kemiskinan relatif ini, garis kemiskinan akan mengalami perubahan bila sekiranya seluruh tingkat kehidupan masyarakat mengalami perubahan. Kelemahan konsep ini justru terletak pada sifatnya yang dinamis. Secara implisit akan terlihat bahwa “kemungkinan kemiskinan akan selalu ada diantara kita”. Dalam setiap waktu akan selalu terdapat sejumlah penduduk dari total penduduk yang dikategorikan sebagai penduduk miskin (Esmara dan Hendra: 1986).

Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita perbulan dibawah garis kemiskinan (www.bps.go.id).

Secara konsep, garis kemiskinan (GK) merupakan penjumlahan dari garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan non makanan (GKNM). Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan dibawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai penduduk miskin. Garis kemiskinan makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2100 kilokalori perkapita perhari. Paket komoditi kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditi (padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, minyak dan lemak, dll). Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM)

Page 125: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

110

adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan. Paket komoditi kebutuhan dasar non makanan diwakili oleh 51 jenis komoditi di perkotaan dan 47 jenis komoditi di pedesaan (www.bps.go.id).

Rumus Penghitungan :

GK = GKM + GKNM

Keterangan: GK = Garis Kemiskinan

GKM = Garis Kemiskinan Makanan

GKNM = Garis Kemiskinan Non Makan (www.bps.go.id).

Page 126: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

111

DAFTAR PUSTAKA

A Djazuli dan Yadi Janwari, Lembaga-Lembaga Perekonomian. Umat (sebuah pengenalan). Jakarta:Raja Grafindo Persada, 2002

A Qodry Azizi. Membangun Fondasi Ekonomi Umat. Meneropong prospek berkembangnya Ekonomi Islam.. Solo: Pustaka Pelajar. 2004.

A.M Saifuddin. Islamisasi Pengetahuan.Bandung: Mizan. 1991.

Abdurrahman. Majma’ al-Anhar fi Syarh Mulataqa al-Abhar.Bairut: Dar Ihya’ al-Turats al-‘Arabi. tt. jilid 1.

Aidh Abdullah Al-Qarni. Masyarakat Idaman. Depok: Pustaka Nauka. 2006.

Alan Gilbert dan Josef Gugler. Urbanisasi dan Kemiskinan di dunia ketiga .Yogyakarta: Tiara wacana.2007.

Amin Syukur. et.al.. Teologi Islam Terapan; Upaya Antisipatif Terhadap Hedonisme Kehidupan Modern .Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri. 2003.

Andrew Copus. “Regional poverty mapping in Europe – Challenges. advances. benefits and limitations”. dalam Sage Journal. vol. 30.

Asy Syekh Zainuddin bin Abdul Aziz Al Malibari, Fathul Mu’in. Surabaya: Al Hidayah.1993

Bachtiar Chamsyah. Teologi Penanggulangan Kemiskinan .Jakarta: RMBOOK. 2006.

Bambang Rustanto. Menangani Kemiskinan. Bandung: Remaja Rosdakarya. 2015.

Page 127: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

112

Charles KD Adjasi Kofi A.Osei. “Poverty profile and correlates of poverty in Ghana”. dalam ..IPAID. Institute for poverty alleviations and International Development. Vol. 34.

Cuong Nguyen. et.al. “Urban Poverty In Vietnam: Determinants and Policy implication”. dalam Emerald International Journal of development. vol.12.

Darlene Ciuffeteli dan Cheryl J.Craig. “An International Inquiry: Story Of Proverty.” dalam Sage Journal. vol. 52.

Departemen Agama RI, Al Quran dan Terjemahnya. Solo : Tiga Serangkai. 2009

Egziabher. Poverty and poverty reduction.

Euis Amalia. Sejarah Pemikiran Ekonomi Islam. Jakarta : Pustaka Asatrus. 2005

Francesco Devicienti. et.al.. “The Persistance of income poverty and lifestyle Deprivation : Evidence from Italy.” dalam Bulletin Of Economics research. vol. 66.

Francis Menjo Bayed dan Aloysius Mom Njong. “Rular Urban Population shifts and poverty Alleviation in Rural Cameron”. dalam ..IPAID. Institute for poverty alleviations and International Development. vol. 2.

Glencoe. Economics principles and Practices. America: McGraw-Hill. 2001.

He Dewen. et.al.. “Study on Poverty Risk and Risk Avoidance of People Affected by Housing Relocation due to Urban Construction Projects in China Western Cities”. dalam ..IPAID. Institute for poverty alleviations and International Development. vol. 4.

Ibnu al-Rif’ah. Kifayah al- Nabih fi Syarhi al-tanbih . t.t.p. Dār al-Kutub al-ilmiah: 2009. jilid VI.

Ibnu Faris. Mu’jam Maqayis al- Lughah .Beirut : Dār al-jail. 1999..cet ke1.

Ibnu Hazm. Al Muhalla Lajnah Ihya al-Turats al-‘Arabi. Dar al-Afaq: Beirut.

Page 128: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

113

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid wa Nihayatul Muqtashid”. Terj. Imam Ghazali Said dan Achmad Zaidun. Jakarta : Dar al Jiil Beirut.2002.

Imam Musbikin. Rahasia Puasa Bagi Kesehatan Fisik dan Psikis. Yogyakarta : Mitra Pustaka. 2004.

Indikator Kesejahteraan Rakyat .Jakarta: Badan Pusat Statistik .BPS. Indonesia. 2006.

Jazairy. et.al.. The State Of the World Rural Poverty: An Inquiry Into the Causes and Consequences .New York : International Funds for agricultural Development.1992.

Jennifer Fernandes Ramos. et.al.. “The Dynamics of poverty transitions in Mexico”. dalam Journal : Emerald Group Publishing Limited. vol.43.

Kamal. Shahih Fiqh al-Sunnah wa Adillatuh .Mesir: al-Maktabah al-Taufiqiyah. 2003.. jilid 2.

M. Amien Rais. Cakrawala Islam : Antara Cita dan Fakta. .Bandung : Mizan. 1989.

Mahmud Al-Athrasy. Hikmah di balik Kemiskinan .Jakarta: Qisthi Press. 2011.

Majid. Wasail Mu’alijati al-Faqr fi ‘Ahdi al-Nabawi .Madinah: al-Jami’ah al-Islamiyah. 2014.. jilid I.

.Mas’ud. Zakat dan Kemiskinan. Yogyakarta :UII Press.2005.

McKenzie. Microeconomics .Los Angeles: Houghton Mifflin Company. 1986.

Mohtar Mas’oed. Politik. birokrasi dan Pembangunan . Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2008.

Mudrajat Kuncoro. Ekonomi Pembangunan Teori Masalah dan Kebijakan .Yogyakarta: UPP AMP YKPN. 2000.

Muhammad Ridwan Mas’ud. Zakat dan Kemiskinan. Instrumen pemberdayaan ekonomi umat .Yogyakarta: UII Press.2005.

Page 129: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

114

Ninik Sudarwati. Kebijakan Pengentasan Kemiskinan .Malang: Intimedia. 2009. h.23.

Nugroho. Iwan dan Dahuri. Pembangunan Wilayah. perspektif ekonomi. Sosial dan Lingkungan .Jakarta: LP3ES.2004.

Oscar Lewis. kisah lima keluarga .Jakarta: Pustaka Obor Indonesia. 2016.

Parillo. Vincent.et.al. Contemporary Sosial Problems .New York: John Wiley and sons. 1987.

Paul Ningaye. “Etno Cultural diversity and Multidimensional poverty differensial in Camerun”. dalam Emerald International Journal of development. vol. 10.

Peter Sunders. “Researching Poverty. Methods. results and impact “. dalam Sage Journal. vol. 24.

Raab. eral. et.al. Major Social Problems .New York: Harper and Row Publisher.1964.

Rasaki Stephen Dauda. “Poverty and Economic Growth in Nigeria :Issues and Policies”. dalam San Diego: Journal of poverty . vol. 21.

Robert Chambers. Rural Development. Putting The Last First .London: Longman.1983.

Robert Havement. et.al.. “The War On Poverty: Measurement. Trends and Policy”. dalam Wiley Journal of Policy analysis and Management. vol. 34.

Sajogyo dan Jiwati. Sosiologi Pedesaan . yogyakarta: Gajahmada university Press. 1983.

Sayyid Sabiq. Fiqih Sunah. Kairo: Darul Fath Lil I’lam Al ‘Arobi. 2000.

Shabu Abraham Varghese. Poverty in the united states A review of relevant programs .USA: wiley. 2016.

Sirajuddin Zar. Filsafat Islam Filosof dan filsafatnya .Jakarta: Raja Grafindo Persada. 2004.

Page 130: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

115

Soedjatmoko. Dimensi Manusia dalam pembangunan .Jakarta: LP3ES. 1995.

Soerjono Soekanto. Sosiologi . Jakarta : Yayasan Penerbit UI. 1970.

Soetomo. Masalah sosial dan upaya pemecahannya .Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2015.

Suinyuy. et.al.. “circumscribing the nexus between natural disaster. Water Resources and Poverty in Sub Sahara Africa”. dalam IISTE: Journal of resources development and Management. vol. 7.

Supardi Suparlan. Kemiskinan di Perkotaan . Jakarta: Sinar Harapan dan yayasan Obor Indonesia. 1984.

Suryono Soekanto. Sosiologi Suatu Pengantar .Jakarta: PT. Grafindo Persada. 2002.

Takashi Inoguchi. et.al.. Kota dan Lingkungan .Jakarta : LP3ES.

Tegegne Gebre-Egziabher. “Poverty and poverty reduction in Ethiopia”. dalam ..IPAID. Institute for poverty alleviations and International Development. vol. 1.

Thomas W. Hertel & Jeffrey J. Reimer. “Predicting The Poverty impacts of trade reform”. dalam Journal International Trade and economic development . vol.14.

UU. No 23 Tahun 2011

Weinberg. Martin. at.al. the solution of social problems .New York: Oxford University Press. 1981.

www. Bps.go.id .diakses tanggal 5 Juli 2017.

Yusuf Qaradhawi. Teologi Kemiskinan Doktrin dasar dan solusi Islam Atas Problem Kemiskinan . Yogyakarta: Mitra Pustaka. 2002.

Yusuf Qardhawi. Hukum Zakat .Jakarta: Litera Antar Nusa. 2002.

Zakiyah Daradjat. Ilmu Fiqih. cet. 1 .Yogyakarta: Dana Bakti Waqaf. 1995. jilid I.

Page 131: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

116

LAMPIRAN UU NO 23 TAHUN 2011

Page 132: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

117

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 TAHUN 2011

TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang :

a. bahwa negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu;

b. bahwa menunaikan zakat merupakan kewajiban bagi umat Islam yang mampu sesuai dengan syariat Islam;

c. bahwa zakat merupakan pranata keagamaan yang bertujuan untuk meningkatkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat;

d. bahwa dalam rangka meningkatkan daya guna dan hasil guna, zakat harus dikelola secara melembaga sesuai dengan syariat Islam;

e. bahwa Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat sudah tidak sesuai dengan perkembangan kebutuhan hukum dalam masyarakat sehingga perlu diganti;

f. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan huruf e perlu membentuk Undang-Undang tentang Pengelolaan Zakat;

Mengingat : Mengingat : Pasal 20, Pasal 21, Pasal 29, dan Pasal 34 ayat (1) Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;

Page 133: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

118

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA

Dan

PRESIDEN

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : UNDANG-UNDANG TENTANG PENGELOLAAN ZAKAT

BAB I KETENTUAN UMUM

Pasal 1

Dalam Undang-Undang ini yang dimaksud dengan:

1. Pengelolaan zakat adalah kegiatan perencanaan, pelaksanaan, dan pengoordinasian dalam pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

2. Zakat adalah harta yang wajib dikeluarkan oleh seorang muslim atau badan usaha untuk diberikan kepada yang berhak menerimanya sesuai dengan syariat Islam.

3. Infak adalah harta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

4. Sedekah adalah harta atau nonharta yang dikeluarkan oleh seseorang atau badan usaha di luar zakat untuk kemaslahatan umum.

5. Muzaki adalah seorang muslim atau badan usaha yang berkewajiban menunaikan zakat.

6. Mustahik adalah orang yang berhak menerima zakat.

7. Badan Amil Zakat Nasional yang selanjutnya disebut BAZNAS adalah lembaga yang melakukan pengelolaan zakat secara nasional.

8. Lembaga Amil Zakat yang selanjutnya disingkat LAZ adalah lembaga yang dibentuk masyarakat yang memiliki tugas membantu pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat.

Page 134: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

119

9. Unit Pengumpul Zakat yang selanjutnya disingkat UPZ adalah satuan organisasi yang dibentuk oleh BAZNAS untuk membantu pengumpulan zakat.

10. Setiap orang adalah orang perseorangan atau badan hukum.

11. Hak Amil adalah bagian tertentu dari zakat yang dapat dimanfaatkan untuk biaya operasional dalam pengelolaan zakat sesuai syariat Islam.

12. Menteri adalah menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang agama.

Pasal 2

Pengelolaan Zakat Berasaskan :

a. syariat Islam;

b. amanah;

c. kemanfaatan;

d. keadilan;

e. kepastian hukum;

f. terintegrasi; dan g. akuntabilitas.

Pasal 3

Pengelolaan zakat Bertujuan :

a. meningkatkan efektivitas dan efisiensi pelayanan dalam pengelolaan zakat; dan

b. meningkatkan manfaat zakat untuk mewujudkan kesejahteraan masyarakat dan penanggulangan kemiskinan.

Pasal 4

(1) Zakat meliputi zakat mal dan zakat fitrah.

(2) Zakat mal sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi:

a. emas, perak, dan logam mulia lainnya;

b. uang dan surat berharga lainnya;

c. perniagaan;

Page 135: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

120

d. pertanian, perkebunan, dan kehutanan;

e. peternakan dan perikanan:

f. pertambangan;

g. perindustrian;

h. pendapatan dan jasa; dan

i. rikaz.

(3) Zakat mal sebagaimana dimaksud pada ayat (2) merupakan harta yang dimiliki oleh muzaki perseorangan atau badan usaha.

(4) Syarat dan tata cara penghitungan zakat mal dan zakat fitrah dilaksanakan sesuai dengan syariat Islam.

(5) Ketentuan lebih lanjut mengenai syarat dan tata cara penghitungan zakat mal dan zakat fitrah sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diatur dengan Peraturan Menteri.

BAB II

BADAN AMIL ZAKAT NASIONAL

Bagian kesatu Umum

Pasal 5

(1) Untuk melaksanakan pengelolaan zakat, Pemerintah membentuk BAZNAS.

(2) BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berkedudukan di ibu kota negara.

(3) BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan lembaga pemerintah nonstruktural yang bersifat mandiri dan bertanggung jawab kepada Presiden melalui Menteri.

Page 136: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

121

Pasal 6

BAZNAS merupakan lembaga yang berwenang melakukan tugas pengelolaan zakat secara nasional.

Pasal 7

(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, BAZNAS menyelenggarakan fungsi:

a. perencanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

b. pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat;

c. pengendalian pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat; dan

d. pelaporan dan pertanggungjawaban pelaksanaan pengelolaan zakat.

(2) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAZNAS dapat bekerja sama dengan pihak terkait sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

(3) BAZNAS melaporkan hasil pelaksanaan tugasnya secara tertulis kepada Presiden melalui Menteri dan kepada Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia paling sedikit 1 (satu) kali dalam 1 (satu) tahun.

Bagian Kedua Keanggotaan

Pasal 8

(1) BAZNAS terdiri atas 11 (sebelas) orang anggota.

(2) Keanggotaan BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) terdiri atas 8 (delapan) orang dari unsur masyarakat dan 3 (tiga) orang dari unsur pemerintah.

Page 137: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

122

(3) Unsur masyarakat sebagaimana dimaksud pada ayat (2) terdiri atas unsur ulama, tenaga profesional, dan tokoh masyarakat Islam.

(4) Unsur pemerintah sebagaimana dimaksud pada ayat (2) ditunjuk dari kementerian/ instansi yang berkaitan dengan pengelolaan zakat.

(5) BAZNAS dipimpin oleh seorang ketua dan seorang wakil ketua.

Pasal 9

Masa kerja anggota BAZNAS dijabat selama 5 (lima) tahun dan dapat dipilih kembali untuk 1 (satu) kali masa jabatan.

Pasal 10

(1) Anggota BAZNAS diangkat dan diberhentikan oleh Presiden atas usul Menteri.

(2) Anggota BAZNAS dari unsur masyarakat diangkat oleh Presiden atas usul Menteri setelah mendapat pertimbangan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia.

(3) Ketua dan wakil ketua BAZNAS dipilih oleh anggota.

Pasal 11

Persyaratan untuk dapat diangkat sebagai anggota BAZNAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 paling sedikit harus:

a. warga negara Indonesia;

b. beragama Islam;

c. bertakwa kepada Allah SWT;

d. berakhlak mulia;

e. berusia minimal 40 (empat puluh) tahun;

f. sehat jasmani dan rohani;

g. tidak menjadi anggota partai politik;

h. memiliki kompetensi di bidang pengelolaan zakat; dan

Page 138: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

123

i. tidak pernah dihukum karena melakukan tindak pidana kejahatan yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun.

Pasal 12

Anggota BAZNAS diberhentikan apabila:

a. meninggal dunia;

b. habis masa jabatan;

c. mengundurkan diri;

d. tidak dapat melaksanakan tugas selama 3 (tiga) bulan secara terus menerus; atau

e. tidak memenuhi syarat lagi sebagai anggota

Pasal 13

Ketentuan lebih lanjut mengenai, tata cara pengangkatan dan pemberhentian anggota BAZNAS sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Pasal 14

Dalam melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibantu oleh sekretariat. Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kerja sekretariat BAZNAS sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Ketiga

BAZNAS Provinsi dan BAZNAS Kabupaten/Kota Pasal 15

(1) Dalam rangka pelaksanaan pengelolaan zakat pada tingkat provinsi dan kabupaten/kota dibentuk BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota.

(2) BAZNAS provinsi dibentuk oleh Menteri atas usul gubernur setelah mendapat pertimbangan BAZNAS.

Page 139: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

124

(3) BAZNAS kabupaten/kota dibentuk oleh Menteri atau pejabat yang ditunjuk atas usul bupati/walikota setelah mendapat pertimbangan BAZNAS.

(4) Dalam hal gubernur atau bupati/walikota tidak mengusulkan pembentukan BAZNAS provinsi atau BAZNAS kabupaten/kota, Menteri atau pejabat yang ditunjuk dapat membentuk BAZNAS provinsi atau BAZNAS kabupaten/kota setelah mendapat pertimbangan BAZNAS.

(5) BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota melaksanakan tugas dan fungsi BAZNAS di provinsi atau kabupaten/kota masing-masing.

Pasal 16

(1) Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya, BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota dapat membentuk UPZ pada instansi pemerintah, badan usaha milik negara, badan usaha milik daerah, perusahaan swasta, dan perwakilan Republik Indonesia di luar negeri serta dapat membentuk UPZ pada tingkat kecamatan, kelurahan atau nama lainnya, dan tempat lainnya.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai organisasi dan tata kerja BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Keempat

Lembaga Amil Zakat Pasal 17

Untuk membantu BAZNAS dalam pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat, masyarakat dapat membentuk LAZ.

Page 140: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

125

Pasal 18

(1) Pembentukan LAZ wajib mendapat izin Menteri atau pejabat yang ditunjuk oleh Menteri.

(2) Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1) hanya diberikan apabila memenuhi persyaratan paling sedikit:

a. Terdaftar sebagai organisasi kemasyarakatan Islam yang mengelola bidang pendidikan, dakwah, dan sosial;

b. berbentuk lembaga berbadan hukum; c. mendapat rekomendasi dari BAZNAS; d. memiliki pengawas syariat;

c. memiliki kemampuan teknis, administratif, dan keuangan untuk melaksanakan kegiatannya;

d. bersifat nirlaba

e. memiliki program untuk mendayagunakan zakat bagi kesejahteraan umat; dan h. bersedia diaudit syariat dan keuangan secara berkala.

Pasal 19

LAZ wajib melaporkan pelaksanaan pengumpulan, pendistribusian, dan pendayagunaan zakat yang telah diaudit kepada BAZNAS secara berkala.

Pasal 20

Ketentuan lebih lanjut mengenai persyaratan organisasi, mekanisme perizinan, pembentukan perwakilan, pelaporan, dan pertanggung-jawaban LAZ diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB III

PENGUMPULAN, PENDISTRIBUSIAN, PENDAYAGUNAAN, DAN PELAPORAN

Bagian Kesatu Pengumpulan

Page 141: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

126

Pasal 21

(1) Dalam rangka pengumpulan zakat, muzaki melakukan penghitungan sendiri atas kewajiban zakatnya.

(2) Dalam hal tidak dapat menghitung sendiri kewajiban zakatnya, muzaki dapat meminta bantuan BAZNAS.

Pasal 22

Zakat yang dibayarkan oleh muzaki kepada BAZNAS atau LAZ dikurangkan dari penghasilan kena pajak.

Pasal 23

(1) BAZNAS atau LAZ wajib memberikan bukti setoran zakat kepada setiap muzaki.

(2) Bukti setoran zakat sebagaimana dimaksud pada ayat (1) digunakan sebagai pengurang penghasilan kena pajak.

Pasal 24

Lingkup kewenangan pengumpulan zakat oleh BAZNAS, BAZNAS provinsi, dan BAZNAS kabupaten/kota diatur dalam Peraturan Pemerintah.

Bagian Kedua

Pendistribusian

Pasal 25

Zakat wajib didistribusikan kepada mustahik sesuai dengan syariat Islam.

Pasal 26

Pendistribusian zakat, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 25, dilakukan berdasarkan skala prioritas dengan memperhatikan prinsip pemerataan, keadilan, dan kewilayahan.

Page 142: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

127

Bagian Ketiga Pendayagunaan

Pasal 27

(1) Zakat dapat didayagunakan untuk usaha produktif dalam rangka penanganan fakir miskin dan peningkatan kualitas umat.

(2) Pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan apabila kebutuhan dasar mustahik telah terpenuhi.

(3) Ketentuan lebih lanjut mengenai pendayagunaan zakat untuk usaha produktif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Menteri.

Bagian Keempat Pengelolaan Infak, Sedekah,

dan Dana Sosial Keagamaan Lainnya

Pasal 28

(1) Selain menerima zakat, BAZNAS atau LAZ juga dapat menerima infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya.

(2) Pendistribusian dan pendayagunaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan sesuai dengan syariat Islam dan dilakukan sesuai dengan peruntukkan yang diikrarkan oleh pemberi.

(3) Pengelolaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya harus dicatat dalam pembukuan tersendiri.

Bagian Kelima Pelaporan

Pasal 29

(1) BAZNAS kabupaten/kota wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan

Page 143: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

128

lainnya kepada BAZNAS provinsi dan pemerintah daerah secara berkala.

(2) BAZNAS provinsi wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan pemerintah daerah secara berkala.

(3) LAZ wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada BAZNAS dan pemerintah daerah secara berkala.

(4) BAZNAS wajib menyampaikan laporan pelaksanaan pengelolaan zakat, infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan lainnya kepada Menteri secara berkala.

(5) Laporan neraca tahunan BAZNAS diumumkan melalui media cetak atau media elektronik.

(6) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaporan BAZNAS kabupaten/ kota, BAZNAS provinsi, LAZ, dan BAZNAS diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB IV PEMBIAYAAN

Pasal 30

Untuk melaksanakan tugasnya, BAZNAS dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan Hak Amil.

Pasal 31

(1) Dalam melaksanakan tugasnya, BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 16 ayat (1) dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah dan Hak Amil.

(2) Selain pembiayaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota dapat dibiayai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

Page 144: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

129

Pasal 32

LAZ dapat menggunakan Hak Amil untuk membiayai kegiatan operasional.

Pasal 33

(1) Pembiayaan BAZNAS dan penggunaan Hak Amil sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Pasal 31 ayat (1), dan Pasal 32 diatur lebih lanjut dalam Peraturan Pemerintah.

(2) Pelaporan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (3) dan pembiayaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30 dan Pasal 31 dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

BAB V PEMBINAAN DAN PENGAWASAN

Pasal 34

(1) Menteri melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap BAZNAS, BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/kota, dan LAZ.

(2) Gubernur dan bupati/walikota melaksanakan pembinaan dan pengawasan terhadap BAZNAS provinsi, BAZNAS kabupaten/ kota, dan LAZ sesuai dengan kewenangannya.

(3) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) meliputi fasilitasi, sosialisasi, dan edukasi.

BAB VI

PERAN SERTA MASYARAKAT

Pasal 35

(1) Masyarakat dapat berperan serta dalam pembinaan dan pengawasan terhadap BAZNAS dan LAZ.

(2) Pembinaan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam rangka:

Page 145: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

130

a. meningkatkan kesadaran masyarakat untuk menunaikan zakat melalui BAZNAS dan LAZ; dan

b. memberikan saran untuk peningkatan kinerja BAZNAS dan LAZ.

(3) Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilakukan dalam bentuk:

a. akses terhadap informasi tentang pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNASdan LAZ; dan

b. penyampaian informasi apabila terjadi penyimpangan dalam pengelolaan zakat yang dilakukan oleh BAZNAS dan LAZ.

BAB VII

SANKSI ADMINISTRATIF

Pasal 36

(1) Pelanggaran terhadap ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Pasal 23 ayat (1), Pasal 28 ayat (2) dan ayat (3), serta Pasal 29 ayat (3) dikenai sanksi administratif berupa:

a. peringatan tertulis;

b. penghentian sementara dari kegiatan; dan/atau

c. pencabutan izin.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat diatur dalam Peraturan Pemerintah.

BAB VIII

LARANGAN

Pasal 37

Setiap orang dilarang melakukan tindakan memiliki, menjaminkan, menghibahkan, menjual, dan/atau mengalihkan zakat, infak, sedekah, dan/atau dana sosial keagamaan lainnya yang ada dalam pengelolaannya.

Page 146: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

131

Pasal 38

Setiap orang dilarang dengan sengaja bertindak selaku amil zakat melakukan pengumpulan, pendistribusian, atau pendayagunaan zakat tanpa izin pejabat yang berwenang.

BAB IX

KETENTUAN PIDANA

Pasal 39

Setiap orang yang dengan sengaja melawan hukum tidak melakukan pendistribusian zakat sesuai dengan ketentuan Pasal 25 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pasal 40

Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37 dipidana dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp500.000.000,00 (lima ratus juta rupiah).

Pasal 41

Setiap orang yang dengan sengaja dan melawan hukum melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 38 dipidana dengan pidana kurungan paling lama 1 (satu) tahun dan/atau pidana denda paling banyak Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah).

Pasal 42

(1) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 39 dan Pasal 40 merupakan kejahatan.

(2) Tindak pidana sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 merupakan pelanggaran.

Page 147: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

132

BAB X KETENTUAN PERALIHAN

Pasal 43

(1) Badan Amil Zakat Nasional yang telah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku tetap menjalankan tugas dan fungsi sebagai BAZNAS berdasarkan Undang-Undang ini sampai terbentuknya BAZNAS yang baru sesuai dengan Undang-Undang ini.

(2) Badan Amil Zakat Daerah Provinsi dan Badan Amil Zakat Daerah kabupaten/kota yang telah ada sebelum Undang-Undang ini berlaku tetap menjalankan tugas dan fungsi sebagai BAZNAS provinsi dan BAZNAS kabupaten/kota sampai terbentuknya kepengurusan baru berdasarkan Undang-Undang ini.

(3) LAZ yang telah dikukuhkan oleh Menteri sebelum Undang-Undang ini berlaku dinyatakan sebagai LAZ berdasarkan Undang-Undang ini.

(4) LAZ sebagaimana dimaksud pada ayat (3) wajib menyesuaikan diri paling lambat 5 (lima) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.

BAB XI

KETENTUAN PENUTUP

Pasal 44

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, semua Peraturan Perundang-undangan tentang Pengelolaan Zakat dan peraturan pelaksanaan Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 164; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan dalam Undang-Undang ini.

Page 148: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

133

Pasal 45

Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku, Undang-Undang Nomor 38 Tahun 1999 tentang Pengelolaan Zakat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 164; Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3885) dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 46

Peraturan pelaksanaan dari Undang-Undang ini harus ditetapkan paling lama 1 (satu) tahun terhitung sejak Undang-Undang ini diundangkan.

Pasal 47

Undang-Undang ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Undang-Undang ini dengan penempatannya dalam Lembaran Negara Republik Indonesia.

Disahkan di Jakarta pada tanggal 25 November 2011; PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, ttd. DR. H. SUSILO BAMBANG YUDHOYONO Diundangkan di Jakarta pada tanggal 25 November 2011 MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA, ttd. AMIR SYAMSUDIN LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2011

NOMOR 115

Page 149: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah

FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN

134

Page 150: FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN · FIQIH ZAKAT DAN TEORI KEMISKINAN v PENGANTAR KEPALA BAITUL MAL KOTA LANGSA Tgk. Alamsyah Abubakardin lhamdulillah, semoga rahmat Allah terus tercurah