fiqih - syar'u man qablana

12
Syar’u man Qablana OLEH : -RISMA AMALIA -MUHAMMAD MAULANA ABDILLAH

Upload: risma-amalia

Post on 27-Jul-2015

778 views

Category:

Spiritual


36 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fiqih - Syar'u man qablana

Syar’u man

Qablana

OLEH : -RISMA AMALIA -MUHAMMAD MAULANA ABDILLAH

Page 2: Fiqih - Syar'u man qablana

Syar’u man qablana berasal dari kata Syara’a dan Qabl

Syar’u/syir’ah sebuah aliran air

sebuah agama

hukum syari’at

Qablana sebelum Islam

Page 3: Fiqih - Syar'u man qablana

Apakah Syar’u man Qablana itu?

ialah syari ‘at yang diturunkan Allah kepada umat sebelum ummat Nabi Muhammad SAW, yaitu ajaran agama sebelum datangnya ajaran agama Islam melalui perantara nabi Muhammad SAW, seperti ajaran agama Nabi Musa, Isa, Ibrahim, dan lain-lain.

Page 4: Fiqih - Syar'u man qablana

ي�ن�ا و�ح�أ� ال�ذي و� ا ن�وح� به و�ص�ى ا م� الد�ين من� ل�ك�م� ع� ر� ش�

أ�ن� ى و�عيس� ى و�م�وس� يم� اه ب�ر� إ به ي�ن�ا و�ص� ا و�م� ل�ي�ك� إا م� ركين� ال�م�ش� ع�ل�ى ك�ب�ر� يه ف وا ق� ر� ت�ت�ف� و�ال� الد�ين� يم�وا ق

أ�م� ت�د�ع�وه�

. ي�نيب� م�ن� ل�ي�ه إ دي ي�ه� و� اء� ي�ش� م�ن� ل�ي�ه إ ت�بي ي�ج� الل�ه� ل�ي�ه إالشورى : سورة ﴿۱۳﴾

Artinya: Dia telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang telah diwasiatkan-Nya kepada Nuh dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu dan apa yang telah Kami wasiatkan kepada Ibrahim, Musa dan Isa Yaitu: Tegakkanlah agama [2] dan janganlah kamu berpecah belah tentangnya. Amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya. Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada (agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS. As-Syura’ : 13).

Page 5: Fiqih - Syar'u man qablana

Syar’u Man Qablana dibagi menjadi dua

bagian.setiap hukum syariat dari umat terdahulu namun tidak disebutkan dalam al-Qur’an dan al-Sunnah

setiap hukum syariat dari umat terdahulu namun disebutkan dalam al-Qur’an dan al-Sunnah

Page 6: Fiqih - Syar'u man qablana

SETIAP HUKUM SYARIAT DARI UMAT TERDAHULU NAMUN DISEBUTKAN DALAM AL-QUR’AN DAN AL-SUNNAH

DIBAGI DALAM 3 KELOMPOK :

1. Dinasakh syariat kita (syariat islam). Tidak termasuk syariat kita menurut kesepakatan semua ulama. Contoh : Pada syari’at nabi Musa As. Pakaian yang terkena najis tidak suci. Kecuali dipotong apa yang kena najis itu.

2. Dianggap syariat kita melalui al-Qur’an dan al-Sunnah. Ini termasuk syariat kita atas kesepakatan ulama. Contoh : Perintah menjalankan puasa.

3. Tidak ada penegasan dari syariat kita apakah dinaskh atau dianggap sebagai syariat kita. eperti halnya diamnya Rosulullah atas suatu perkara, tidak membenarkan tidak pula menyalahkan (Taqririyah)

Page 7: Fiqih - Syar'u man qablana

HUKUM SYARIAT SEBELUM KITA (SYAR’U MAN QABLANA)

Jika al Qur’an atau Sunnah yang sahih mengisahkan suatu hukum yang telah disyariatkan pada umat yang dahulu melaui para Rasul, kemudian nash tersebut diwajibkan kepada kita diwajibkan kepada mereka , maka tidak diragukan lagi bahwa syariat ditujukan juga kepada kita. Dengan kata lain, wajib untuk diikuti, seperti fiman Allah SWT. Dalam surat al-Baqarah: 183

ع�ل�ى ك�تب� ا ك�م� ي�ام� الص� ع�لي�ك�م� ك�تب� ا ن�و� م�أ� ل�ذي�ن�

. ب�لك�م� ق� من� ا ال�ذي�ن� ا ي?ه�ي�أ�

Artinya: “ Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa seagai mana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu (Q.S. al Baqarah: 183)

Page 8: Fiqih - Syar'u man qablana

Ada empat dalil yang juga dipakai oleh para Ulama yang mengingkari syariat umat sebelum kita sebagai syariat kita, yaitu :

Ketika Nabi mengutus Muadz Bin Jabal ke Yaman beliau menanyainya tentang apa yang akan Muadz jadikan dalil ketika mau menghukumi suatu masalah

Firman Allah yang menunjukkan bahwa Allah telah menciptakan syariat dalam masing-masing umat, baik umat Nabi Muhammad atau umat Nabi terdahulu

Seandainya Nabi, umatnya wajib mengikuti syariat umat terdahulu, niscaya beliau wajib mempelajari syariat tersebut.

Syariat terdahulu adalah khusus bagi umat tertentu, sementara syariat islam adalah syariat umum yang menasakh syariat-syariat terdahulu.

Page 9: Fiqih - Syar'u man qablana

Kesimpulan

Syar’u man qablana dalam pandangan para ulama salaf adalah syari’at-syari’at

para nabi terdahulu sebelum adanya syari’at Islam yang dibawa Nabi

Muhammad. Ada beberapa pandangan dalam memahami syar’u man qablana..

Selain itu, ada juga ketentuan syar’u man qablana yang ditulis kembali dalam

Alqur’an tetapi tidak ditemukan ayat lain yang memberlakukan atau

membatalkannya. Terhadap permasalahan ini, terjadi perbedaan pandangan, ada yang memandang hal tersebut sebagai

syari’at Islam ada pula yang memandang sebaliknya.

Page 10: Fiqih - Syar'u man qablana

Syar’u man qablana dapat dibagi menjadi 3 macam yaitu :

a. Ajaran agama yang telah dihapuskan oleh syariat kita (dimansukh) b. Ajaran yang ditetapkan oleh syariat kita.

c. Ajaran yang tidak ditetapkan oleh Syari’at kita

Maka pada dasarnya syariat yang ditetapkan kepada umat terdahulu dapat dikatakan relatif atau partikuker yang wajib diikuti oleh umat Nabi Muhammad. Artinya berdasarlkan kesepakatan ulama jika syari’at itu ditegaskan kembali oleh ketetapan Allah dan Rosulnya, maka syari’at tersebut wajib untuk diikuti.

Kesimpulan

Page 11: Fiqih - Syar'u man qablana

Adanya perbedaan pendapat mengenai legalitas syar’u man qoblana untuk dijadikan dalil dan sumber hukum Islam tidaklah membuat para ulama saling merasa diri mereka benar dan melecehkan argumen ulama lainnya yang tidak sependapat, semakin banyak perbedaan menunjukkan bahwa manusia benar-benar dikaruniai akal yang luar biasa. Tiap ulama memiliki hujahnya masing-masing yang sama-sama kuat. Semoga kita dalam menyoroti dalil yang masih diperselisihkan ini juga berpandangan secara objektif tidak subjektif, segala ilmu berumber dari Allah, dan yang paling mengetahui akan kebenarannyapun hanya Allah. Bila dalil Syar’u man Qoblana mendatangkan manfaat dan kebaikan niscaya tidak ada salahnya kita mempergunakannya dan mengamalknannya.

Page 12: Fiqih - Syar'u man qablana