fiqih keseharian
TRANSCRIPT
IslamIslam adalah tunduk dan patuh kepada semua yang
telah dibawa oleh Baginda Habibillah Rasulillah Muhammad
SAW. dengan mengikuti segala perintah-perintahnya dan
menjahui segala larangannya .
Agama Islam adalah Agama yang diwahyukan oleh
Allah SWT. kepada Baginda Habibillah Rasulillah SAW. untuk
menunjukkan dan membimbing segenap mahluk, sehingga
mereka yang mendapatkan petunjuk dan mengikuti bimbingan
dan tuntunan serta suri tauladan Beliu akan meraih
kebahagiaan dan keberuntungan di dalam dunia dan akhirat .
Rukun islam ada lima :
1. Bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang wajib
disembah selain Allah dan bersaksi bahwa
Muhammad adalah Utusan Allah.
2. Menegakkan sholat lima waktu.
3. Menunaikan zakat.
4. Puasa bulan Ramadhon.
5. Menunaikan Haji ke Baitullah bagi orang yang
mampu .
اإلسالم (( الله بني إال إله ال أن شهادة خمس وأن على
الله رسول � وصوم الزكاة وإيتاء الصالة وإقام محمدا البيت وحج
))رمضان
Dasar-Dasar Agama Islam ada empat :
1. Al Qur'an Al Karim.
1
2. Al Hadits
3. Al Ijma'.
4. Al Qiyas.
Penjabaran :
Al Qur'an adalah Kitab Allah yang diturunkan kepada
Baginda Habibillah Rasulillah Muhammad SAW. dan satu
surat Al Qur'an itu mempunyai mu'jizat ) mengalahkan segenap
musuh ( serta membacanya termasuk ibadah, meskipun tidak
mengetahui artinya .
Al Hadits adalah segala ucapan dan perbuatan Baginda
Habibillah Rasulillah SAW. atau pengakuan dan penetapan
Beliau terhadap perbuatan salah satu Shohabatnya .
Al Ijma' adalah kesepakatan Para Mujtahid agama
Islam dalam satu masa setelah wafatnya Baginda Habibillah
Rasulillah SAW., baik kesepakatan itu pada urusan-urusan
agama , dunia , akal )logika( atau bahasa .
Al Qiyas adalah menyamakan satu masalah yang tidak
ditemukan dalilnya dengan masalah lain yang ditemukan
dalilnya karena keduanya memiliki persamaan dalam 'ilat
) alasan ( suatu hukum .
Hukum-Hukum agama Islam ada lima :
1. Wajib ) fardhu (
2. Sunnah
3. Haram
4. Makruh
5. Mubah
2
Penjabaran :
Wajib adalah sesuatu yang sipelaku akan diberi pahala ,
dan akan disiksa bagi orang yang meninggalkannya.
Sunnah adalah sesuatu yang sipelaku akan diberi
pahala , dan tidak akan disiksa bagi orang yang meninggal-
kannya.
Haram adalah sesuatu yang sipelaku akan disiksa , dan
bagi orang yang meninggalkannya akan diberi pahala .
Yakni : ketika ada keinginan dan kesempatan untuk
melakukannya , lalu ia tinggalkan guna meraih ridlo Allah
SWT. , maka ia mendapatkan pahala meninggalkan dosa
tersebut, berbeda kalau tidak ada keinginan dan kesempatan
maka tentunya ia tidak mendapatkan pahala meninggalkan dosa
tersebut .
Makruh adalah sesuatu yang sipelaku tidak akan
disiksa dan bagi orang yang meninggalkannya akan diberi
pahala .
Sebagian Ulama' Menambahkan satu istilah lagi yaitu
khilaful Aula , pada dasarnya khilaful aula sama dengan
makruh akan tetapi mempunyai perbedaan dari segi cara
penggaliannya hukum , yakni diambil dari mafhum perintah
ghoiru jazmin ) perintah yang tidak ada keharusan untuk di-
lakukan ( .
Mubah adalah sesuatu yang sipelaku tidak diberi pahala
dan bagi orang yang meninggalkannya tidak akan disiksa .
Fardhu dibagi dua :
3
1. Fardhu ain .
2. Fardhu kifayah .
Fardhu 'ain yaitu sesuatu yang wajib dilakukan oleh
setiap orang dewasa, dan tidak gugur sebab dilakukan oleh
sebagian orang dewasa yang lainnya . Seperti sholat lima
waktu dan puasa romadhon.
Fardhu kifayah yaitu sesuatu yang wajib dilakukan
oleh setiap orang dewasa , dan akan gugur sebab dilakukan
oleh sebagian orang dewasa yang lainnya. Seperti solat janazah.
Mukallaf adalah seorang yang sudah baligh ) dewasa (
dan mempunyai akal .
ThoHharohPengertian :
Menurut bahasa thoharoh berarti bersih dari kotoran,
baik kotoran lahir seperti hadats dan najis maupun kotoran
batin seperti sombong , hasud-iri dan riya'.
Adapun menurut syara' adalah menghilangkan hadats
atau menghilangkan najis atau sesuatu yang semakna dengan
keduanya atau sesuatu yang bentuknya sama dengan keduanya .
Penjabaran :
1. Menghilangkan hadats seperti : Wudhu- dan
mandi fardhu.
2. Menghilangkan najis seperti : istinja' dengan air
dan membasuh pakaian yang najis )1(.
1 )?( Cara yang benar dalam mensucikan pakaian yang
4
3. Sesuatu yang semakna dengan menghilangkan
hadats : seperti tayamum, wudhunya orang yang
beser atau atau wanita yang mengalami istihadhoh.
Karena hadats mereka tidak hilang , akan tetapi
mereka diberi keringanan.
4. Sesuatu yang semakna dengan menghilangkan
najis seperti : istinja' dengan batu atau semisalnya
seperti tisu kering . karena bekasnya najis masih
ada .
5. Sesuatu yang bentuknya sama dengan meng-
hilangkan hadats seperti : mandi sunah, wudhu
yang diperbarui, basuhan kedua dan ketiga dalam
anggota wudhu , karena semuanya tidak
menghilangkan hadats akan tetapi bentuknya sama
dengan menghilangkan hadats.
terkena najis :
~ Jika najis tersebut adalah najis 'ainiyyah ) najis yang warna, bau atau rasanya tampak ( maka sifat-sifat najis tersebut dihilangkan lebih dahulu , pendek kata dirubah menjadi najis hukmiyah terlebih dahulu.
~ Air disiramkan ke pakaian , atau pakaian ditaruh di dalam bak lalu air disiramkan . Demikian juga lantai yang terkena najis maka terlebih
dahulu sifat-sifatnya najis dihilangkan , lalu air disiramkan. Karena jika air langsung disiramkan sebelum najis ainiyah dirubah menjadi najis hukmiyah ) najis yang warna, bau atau rasanya tidak tampak ( , maka lantai tidak dihukumi suci, bahkan najis akan menyebar kemana-mana.
5
6. Sesuatu yang bentuknya sama dengan meng-
hilangkan najis seperti : basuhan kedua dan ketiga
dalam menghilangkan hadats. Karena keduanya
tidak menghilangkan najis akan tetapi bentuknya
sama dengan menghilangkan najis .
Sarana thoharoh :
1. Air : yakni air yang suci dan mensucikan ) air
mutlak (
2. Debu : yakni debu murni yang suci dan yang
berdebu )1( .
1 )?( Atau pasir yang berdebu , sebagaimana pendapat dari
Imam Asy Syafi’i ra. dan Imam Achmad ra. . Adapun
menurut Imam Abu Hanifah dan Imam Malik tayamum
diperbolehkam memakai semua bagian-bagian dari bumi
seperti batu dan kayu meskipun tidak ada debunya . Imam
Malik menambahkan : “Boleh tayamum dengan benda yang
muttashil )menyambung( dengan bumi seperti tumbuh-
tumbuhan”.
Adapun tayamum dengan menggunakan kursi pesawat
terbang maka tidak sah , baik menurut Imam Asy Syafi’I
RA. dan Imam Achmad bin Hanbal RA. atau menurut Imam
Abu Hanifah RA. dan Imam Malik RA., karena tidak ada
debu di kursi pesawat dan kursi pesawat bukanlah
merupakan bagaian-bagaian dari bumi serta bukan
merupakan benda yang muttashil dengan bumi.
6
3. Alat menyamak : yakni sesuatu yang sepat yang
bisa menghilangkan cairan dan lendir-lendir yang
ada pada kulit meskipun najis, seperti kayu
trengguli, kotorannya burung merpati yang kering
4. batu istinjak atau yang semakna dengannya yakni
sesuatu yang suci dan tidak dimuliakan yang
Orang yang ada dipesawat jika ia berhadats ) tidak
mempunyai wudzu atau junub ( , sedangkan ia tidak mampu
untuk melakukan thoharoh dan sholat fardhu sebelum naik
atau sebelum lepas landas atau setelah pesawat mendarat di
dalam waktu sholat fardhu tersebut , meskipun dengan
jama’ takdim atau jamak ta’khir, maka ia berstatus sebagai
orang yang tidak mendapatkan dua sarana bersuci )air dan
debu (, sehingga ia mempunyai kewajiban :
sholat fardhu lihurmatil wakti ) sholat karena untuk
menghormati waktu (.
jika ia dalam keadaan junub maka dalam sholat
lihurmatil wakti ia tidak boleh membaca Al Qur’an
selain al Fatihah .
tidak boleh menjadi imam
ketika sudah mendarat dan mendapatkan air, maka
ia berkewajiban meng-qodho sholat fardhu yang
dilakukan di pesawat karena untuk menghormati
waktu .
Seandainya ia tidak berhadats maka ia boleh dan sah
melakukan sholat sunnah .
7
keras)padat( dan yang bisa menghilangkan bentuk
najis, seperti tisu kering .
5.
AirMacam – macam air :
Ditinjau dari segi tempat dan asalnya ada tujuh , tiga
berasal dari langit dan empat dari bumi :
1. air hujan
Allah SWT. Berfirman:
به)) ((. ] ليطهركم ماء السماء من عليكم ل األنفال [.8وينـز
Adapun sholat fardhu yang harus dilakukan di pesawat,
yakni ia tidak mampu untuk melakukan solat fardhu sebelum
naik atau sebelum lepas landas atau setelah pesawat mendarat
di dalam waktu sholat fardhu tersebut , meskipun dengan jama’
takdim atau jamak ta’khir, maka ia wajib sholat lihurmatil
wakti, dan dalam kondisi seperti ini ada dua keberadaan:
jika di dalam sholat ia melakukan ruku' dan sujud
dengan sempurna serta menghadap ke kiblat, maka
didalam berkewajiban meng-qodlo’ sholat ada
khilaf,)perbedaan pendapat ulama'( menurut
pendapat mu’tamad ) yang dijadiakn pegangan (
adalah wajib meng-qodho’ sholat .
jika di dalam solat ia tidak menyempurnakan ruku’
atau sujud atau tidak menghadap qiblat , , maka
menurut kesepakatan ‘Ulama’ ia berkewajiban
meng-qodlo sholat .
8
2. air salju ) air yang turun dari langit dalam keadaan
cair lalu membeku di atas permukaan bumi.
3. barod ) air yang turun dari langit dalam keadaan
beku seperti garam lalu mencair di atas permukaan
bumi (.
Diriwayatkan dari Abu Hurairah RA. Bahwasya beliau
berkata:
الصالة)) فى كبر إذا وسلم عليه الله صلى الله رسول كان
قال : ؟ تقول ما الله يارسول فقلت يقرأ ان قبل هنية سكت
المشرق بين باعدت كما خطايا وبين بينى باعد اللهم أقول
األبيض , الثوب ينقى كما خطايا من نقنى اللهم والمغرب
والبرد : (( الثلج بماء خطايا من اغسلنى اللهم الدنس من
ومسلم)) (( البخارى رواه
4. air laut.
Rasulullah SAW. Bersabda ketika di tanya tentang air
laut:
ميتته)) : , ((. الحل ماؤه الطهور هو قال
5. air sumur.
Para sahabat bertanya kepada rasulullah tentang air
sumur:وفيها)) بضاعة بئر من تتوضاء انك الله يارسول قالوا
الله (( , رسول فقال والجنب والحائض الناس ماينجىشيء : )) (( الينجسه طهور الماء وسلم عليه الله صلى
6. air sungai.
7. mata air.
Sedangkan air sungai dan mata air itu searti dengan air
sumur.
9
Ditinjau dari segi hukum :
1. air suci dan yang mensucikan ) air muthlak ( . dan
dibagi menjadi dua :
~ air muthlak yang tidak makruh pemakaiannya .
~ air muthlak yang makruh pemakaiannya.
2. air suci dan yang tidak mensucikan, seperti air
kelapa dan air musta'mal .
3. air mutanajis .
Air mutlak
Air mutlak adalah air yang terlepas dari qoyyid ) ba-
tasan ( yang selalu melekat )1(. Berbeda dengan batasan yang
tidak selalu melekat , maka tetap disebut air muthlak, seperti air
laut, air sumur air mata air .
Ketahuilah ! . . .
Bahwa setiap air yang turun dari langit atau keluar dari
bumi dan sifat-sifatnya belum mengalami perubahan sebab
sesuatu yang merubahnya maka disebut air muthlak seperti air
laut , air hujan, air sungai, air mata air , air salju dan air hasil
penyulingan seperti air Aqua, Al Ajwa dan semisalnya .
Macam-macam air yang keseluruhan atau sebagian
sifat-sifatnya mengalami perubahan, akan tetapi tetap dihukumi
air suci yang mengsucikan ) air muthlak ( :
1 )? ( contoh batasan yang selalu melekat : air mawar, air kopi
air teh air kelapa dan air susu . Maka tidak bisa dinamakan
dengan air muthlak sehingga tidak sah dijadikan sebagai
sarana thoharoh .
10
1. air yang berubah yang disebabkan oleh lama
tidak dipakai / didiamkan.
2. air yang berubah yang disebabkan oleh lumut,
ganggang atau hayawan yang habitatnya di air
seperti ikan.
3. air yang berubah yang disebabkan oleh sesuatu
yang menetap pada tempatnya air atau tempat
mengalirnya air ) saluran air ( .
4. air yang berubah yang disebabkan oleh sesuatu
yang sulit untuk dihindarkan dari air seperti
dedaunan pohon yang dekat dengan air yang
rontok dengan sendirinya atau di rontokkan
oleh angin .
5. air yang berubah yang disebabkan oleh
mujawir ) sesuatu yang mendampingi air (
seperti bangkai yang ada dipinggir sungai yang
airnya lebih dua kolah, lalu air mengalami
perubahan sebab tiupan angin .
6. air yang berubah sebab sesuatu yang tidak
mungkin untuk dipisahkannya seperti gajih
dan minyak zaitun.
Air muthlak yang makruh penggunaannya
ada empat :
~ Air musyammas )air yang berada dalam bejana yang
terbuat dari logam selain mas dan perak , yang
11
terjemur oleh terik panas matahari(. Karena akan
menimbulkan karat / tiyeng / bau busuk yang bisa
menyebabkan penyakit baros ) lepra ( .
~ Air yang sangat panas. Karena akan menghalangi
dalam menyempurnakan wudhu . jika sudah tidak
sangat panas sekira tidak menghalangi dalam
menyempurnakan wudhu, maka kemakruhannya
hilang .
~ Air yang sangat dingin. Karena akan menghalangi
dalam menyempurnakan wudhu . jika sudah tidak
sangat dingin sekira tidak menghalangi dalam
menyempurnakan wudhu, maka kemakruhannya
hilang .
~ Air yang ada pada tempat-tempat yang telah
dikutuk / dimurkai oleh Allah SWT .
Rasulullah SAW. Melarang siti aisyah RA. Untuk
menggunakan air Musyammas beliau bersabda:
البرص (((( يورث انه
يلومن : )) فال وضح فأصابه مشمس بماء اغتسل من وقال
نفسه (( اال
Syarat – syarat kemakruhan Air musyammas ada
sembilan , dan kemakruhan itu akan hilang jika salah satu dari
sembilan syarat tersebut tidak ada :o terjemur oleh terik panas matahari .
o digunakan dalam keadaan panas / hangat.
o Berada dalam bejana logam selain mas dan perak,
12
seperti besi dan tembaga.o Penggunaannya pada waktu panas.
o Dipakai pada badan, jika pada pakaian maka
kemakruhannya hilang .o Pada daerah yang sangat panas seperti Hijas dan
Hadhro maut. sehingga di negara Indonisia
kemakruhan air musyammas hilang.o Air selain musyammas masih didapat.
o Tidak ada kehawatiran timbul sakit atau penyakit,
jika ada kehawatiran maka hukumnya haram .
Air muthlak yang tidak makruh
penggunaannya yaitu air muthlak yang selain
empat di atas.
Riwayat dari abu hurairah beliau berkata :
ليقعوا , الناس اليه فقام المسجد فى فبال أعرابى قام
وهريقوا , : )) دعوه وسلم عليه الله صلى النبى فقال به
بعثتم – : – فانما ماء من ذنوبا أو ماء من سجال بوله على
معسرين (( تبعثوا ولم ميسرين
Air suci yang tidak mensucikan:
Yaitu air yang mempunyai batasan yang selalu melekat
seperti air kelapa atau air yang nama kemuthlakannya hilang
akibat tercampur dengan campuran berupa sesuatu yang suci
sehingga mengalami perubahan yang banyak seperti air kopi
dan air musta'mal .
Air suci yang tidak mensucikan ada tiga macam :
13
1. air yang mengalami banyak perubahan dise-
babkan sesuatu yang suci dan mencampurinya ,
tidak dibutuhkan oleh air, dan tidak
mendampinginya. Seperti gula dan madu.
2. air sedikit yang sudah digunakan untuk
menghilangkan hadats ) basuhan fardhu ( atau
menghilangkan najis.
3. air yang keluar dari tumbuhan bumi dengan
sebab di peras atau di masak atau sesamanya
seperti air mawar dan air kelapa.
Diriwayatkan dari abu hurairah RA. Bahwasa nya
rasulullah SAW. Bersabda:
أو)) طعمه غيرت ما اال شيء الينجسه طهورا الماء الله خلق
ريحه ((
جنب :)) (( وهو الدائم الماء فى أحدكم اليغتسل وفال
Air Mutanajjis :
Yaitu air yang sifat sifatnya ) warna, bau dan rasa (
mengalami perubahan yang disebabkan oleh benda najis.
Jika air tersebut sedikit ) kurang dari dua kulah ( ketika
terkena najis maka dihukumi mutanajis, baik air tersebut
mengalami perubahan atau tidak .
Air Mutanajjis ada dua macam :
1. air banyak yang terkena najis yang salah satu
sifatnya berubah baik sedikit ataupun banyak.
2. air sedikit yang terkena najis namun salah satu
sifatnya tidak mengalami perubahan.
14
Rasulullah SAW bersabda:
ريحه)) (( أو طعمه غيرت ما اال شيء الينجسه طهور الماء
Ukuran dua kulah:
Air dianggap banyak seandainya air tersebut dua kulah
atau lebih . dan air yang banyak meskipun terkena najis maka
dihukumi air yang suci dan mensucikan dengan catatan tidak
mengalami perubahan yang menghilangkan nama kemuthlakan
air.
Adapun ukuran dua kulah adalah ukuran taqriby
) kira-kira ( bukan tahdidy ) kepastian (, sehingga para Ulama'
berbeda-beda dalam menghitungnya :
1. Menurut versi kitab fiqhul islami adalah 270
liter air .
2. menurut versi kitab taqrirotussadat adalah 217
liter air.
3. Menurut versi kitab Fathul qarib dan Fathul
qadir adalah 174,58 liter air.
Karena dua kulah adalah 500 ritl baghdad, sedangkan
satu ritl baghdad versi Imam Nawawi adalah 349,16 gr.
Maka Dua kulah = 500 x 349,16 gr = 174580 gr. =
174,580 kg = 174, 58 liter air murni.
Adapun bedasarkan ukuran tempat yang berbentuk
empat persegi , maka : tinggi = 1, 25 dzirok . lebar = 1, 25
dzirok. Panjang = 1, 25 dzirok.
Sedangkan versi Imam Nawawi satu dzirok adalah
44,72 cm .
15
1,25 x 44,72 cm = 56 cm.
Isi = 56 cm x 56cm x 56 cm= 175.616 cm3.
Isi = 175,616 dm3
Isi dua kulah = 175,616 liter air murni.
NajasahPengertian :
Menurut bahasa Najasah merupakan bentuk jama' dari
kata najis yang berarti sesuatu yang menjijikkan .
Adapun menurut syara' adalah sesuatu yang haram di-
peroleh baik dengan dimakan atau diminum atau yang lainnya
secara mutlak )1( dalam keadaan ikhtiyar )bebas( )2( serta mudah
untuk dibedakan )3( yang mana keharaman tersebut bukan
karena dimulyakan atau diagungkannyanya)4(, bukan karena
menjijikannya )5( dan juga bukan karena membahayakan atau
1)?( yakni baik sedikit atau banyak. 2 )?( dikecualikan dalam keadaan darurat maka
diperbolehkan memakan bangkai , dan setatus bangkai yang dimakan tetap najis.
3 )? ( dikecualikan ulat yang ada didalam buah , karena sulitnya untuk dibedakan maka diperbolehkan untuk dimakan dengan buahnya akan tetapi tetap dikatakan najis.
4 )?( dikecualikan bangkainya anak cucu Adam meskipun haram dimakan akan tetapi keharamannya karena dimuliakannya sehingga hukumnya tetap suci sebagaimana firman Allah SWT.
آدم بنى كرمنا ولقد5 (?) dikecualikan air seperma , ludah atau ingus
16
merusak badan atau akal )6( .
Macam-Macam Najis Ada Tiga :
1. najis mugholladzoh
2. najis mukhaffafah
3. najis mutawassithoh
Penjabaran:
Najis Mugholladzoh:
Yaitu najisnya anjing dan babi, serta ludah kedunya,
ingus keduanya, keringat keduanya dan anak yang dilahirkan
dari keduanya atau dari salah satunya walaupun bersamaan
dengan hewan yang suci.
Cara Mensucikan Najis Mugholladzoh:
Yaitu dengan membasuh tempat yang terkena najis
tujuh kali, dengan menggunakan air suci dan salah satu dari
basuhan tujuh kali tersebut menggunakan debu suci setelah
hilangnya sifat sifatnya najis.
Rasulullah SAW. Bersabda :
. مaرات_» aعc ب aس dهa ل eسcغa ي cنa أ ، dبcلa cك ال eيهeف aغa وaل eذaا إ ، cمd aحaدeك أ eاءa eن إ dورdهaط
eاب aرh eالت ب aهdن dوال «.أ
Najis Mukhaffafah:
Yaitu kencingnya bayi laki-laki yang belum makan
maka suci akan tetapi diharamkan diminum karena menjijikannya .
6 )?( dikeculikan batu haram dimakan karena merusak badan, dan kecubung karena merusak akal, maka keduanya suci .
17
sesuatu kecuali susu dan belum mencapai dua tahun.
Cara Mensucikan Najis Mukhaffafah
Yaitu dengan memercikan air pada tempat yang terkena
najis sehingga basah.
Diriwayatkan dari siti a’isyah RA :
dك jرa dب فaي eانa cي eالصjب ب kىa dؤcت ي aانa ك eه الل aولdس aر aن أ ، jيe النب eجcو aز ، aة aشe عaائ cنaع
. . بوله dهaعa cب تa فaأ eمaاء_ ب فaدaعaا eهc aي عaل aالa فaب aيe eصaب ب aيe dت فaأ ، cمdهd jك ن aحd وaي cمeهc aي عaل
dهc ل eسcغa ي cمa . وaل
: اللهe صلى dسولaر aالaق aالaق dهc عaن aعaالaى ت dالله aيeض aر eحcم aالس eي بa أ وعaن
: e aم الغdال eلcوa ب cنeم hشaرd وaي ،eةa ارeي aالج eلcوa ب cنeم dل aسcغd ي وسلم عليه الله
dمe اك aالح وaصaححaه ،hيe وaالنسائ aدdاوaد dو aب أ dهaج aرcخa أ
Najis Mutawassithoh ada dua :
1. hukmiah
2. ainiah
Najis Hukmiah
Yaitu najis yang tidak memiliki jirim, rasa, warna dan
bau, seperti kencingnya bayi yang sudah kering dan tidak
tampak sifatnya.
Cara Mensucikan Najis Hukmiah
Yaitu dengan membasuh tempat yang terkena najis
walaupun satu kali.
Najis 'Ainiah
Yaitu najis yang memiliki jirim, rasa, warna dan bau,
seperti kotoran anak adam, kotoran hewan, darah, nanah,
muntah, sesuatu yang memabukkan, kencing, madzi, wadzi,
18
semua organ bangkai ) kecuali bangkainya anak adam , ikan
dan belalang ( dan susu hewan yang tidak boleh dimakan
dagingnya ) selain anak adam ( dan bagian hewan hidup yang
terpisah.
Cara Mensucikan Najis 'Ainiah
Yaitu dengan membasuh tempat yang terkena najis
sehingga rasa, bau dan warnanya hilang. Namun tetapnya rasa
atau bau dan warna yang sulit untuk dihilangkan tidak dapat
mempengaruhi kesucian tempat tersebut.
Anas bin malik berkata:
eهe ب dسلaغa aت فaي ،eاءaمc eال ب eيهe فaآت ،eهe ت aاجaحe ل dرزa aب aت ي eه الل dولdس aر aانa ك
Cara Mensucikan Arak
Arak bisa menjadi suci jika sudah menjadi cuka dengan
sendirinya.
: الله dولdس aر aلe ئ dس aالaق عنه الله رضي مaالeك_ eنc ب eسa aن أ عaن
: rمe ل cسdم dهaج aرcخa أ a ال قال s خaال dذaتخd ت eرcمaالخ eنaع وسلم عليه الله صلى
rحc ي eحaص rنaسaح rثc حaدeي aالaقaو ،hيeذeم cرj وaالت
Cara Mensucikan Bangkai
Bangkai bisa menjadi suci dengan di samak kecuali
bangkainya anjing dan babi dan anak yang dilahirkan dari
keduanya atau dari salah satunya bersamaan hewan yang suci.
Rasulullah SAW.bersabda :
طهر)) (( فقد اإلهاب دبغ اذا
Istinja'Pengertian :
19
Menurut bahasa Istinja' adalah bersih dari sesuatu
Adapun menurut syara' adalah menghilangkan sesuatu
yang mengotori terhadap tempat keluarnya sesuatu ) qubul atau
dubur ( dengan menggunakan air atau batu atau sejenisnya.
Cara Melakukan Istinja'
Yaitu mengusap kotoran yang keluar, dengan
menggunakan tiga batu, sehingga benda najis tersebut hilang.
kemudian membasuhnya dengan air supaya bekas najis tersebut
hilang. Boleh mengambil cukup atas salah satunya namun
menggunakan air lebih utama
eك_ مaال eنc ب eسa aن أ cنaع rمa غdال dهaعa aب تa فaأ ،� eطا ائ aح aلaخaد eه الل aولdس aر aن أ
eه الل dولdس aر kىaضaقaف ة_، aرcد eس aدc عeن فaوaضaعaهaا aا، ن dرaغcصa أ aوdه ،rةa cضaأ مeي dهaعaم
eاءaمc eال ب kىaجc aن ت cاس eدaقaو aا cن aي عaل aج aرaخaف ،dهa ت aاجaح.
: وسلم عليه الله صلى النبي dعتa اتب قال aريرةdه أبي عن
: � أحcجارا cغeني اب فقال منه dوتa فدaن dفتe cت aل ي ال aفكان ،eلحاجته aج aرaوخ
. بأحجار_ dه فأتيت وcث_ aر وال بعظcم_ eني cت aأ ت وال ـ نحوaه أو ـ بها dضeفc aن ت cسa أ
dهaعa cب aت أ قaضى فلما ،dعنه dضتaرcعa وأ eه cب ن aج إلى dها فوaضaعت ثيابي eرفaبط
.بهن
Syarat Istinja' dengan menggunakan batu.
1. najisnya tidak kering dan tidak pindah
2. tidak bercampur dengan najis lain
3. najisnya tidak melampaui tempat keluarnya
4. batu atau sesuatu yang menyamainya harus
kering dan dapat menghilangkan najis.
Sesuatu yang menyamai batu dalam Istinja'
20
Yaitu setiap sesuatu yang kasar dan suci serta tidak
dibakar, seperti daun dan kayu.
Sunnah-sunnah Istinja'
1. mendahulukan kaki kiri ketika masuk ke kamar
mandi dan mendahulukan kaki kiri ketika keluar.
2. ketika masuk membaca do'a :
" والخبائث" الخبث من بالله أعوذ الله بسم
Dan ketika keluar membaca do'a :
." وعافنى" االذى عنى اذهب الذى لله الحمد
3. hendaknya menjauh dari pandangan manusia
sehingga tidak ada satu orangpun yang
melihatnya dan mendengar suara yang
dikeluarkannya serta tidak tercium baunya.
4. hendaknya melakukan istinja' dengan
menggunakan tangan kiri dan membasuh
tangannya sebelum dan sesudah istinja'.
5. melakukan istinja' setelah selesai dari apa yang
di keluarkannya.
Kemakruhan Dalam Istinja'
1. kencing di dalam air yang banyak.
2. membawa sesuatu yang terdapat nama allah
3. menghadap kiblat atau membelakinginya
4. menghadap terhadap tempat hembusan angin
5. berbicara selain tujuan menghilangkan najis.
6. melihat keatas langit
21
7. membuang air besar di bawah pohon yang
berbuah atau naungan yang ditempati oleh
kebanyakan manusia
Wudlu'Pengertian :
Menurut bahasa Wudlu' adalah penggunaan air pada
anggota tubuh tertentu.
Adapun menurut syara' adalah pekerjaan tertentu yang
di mulai dengan niat.
: eهرaظ عaلaى aيرة aرdه أبي aمع dيتeق aر قال eرeمcجdالم _ dعaيم ن cعن
: وسلم عليه الله صلى النبي dمعتaس إني فقال aوضأ فت eالمسجد
« :،eضوءdالو eآثار من aجلينaحdم � ا غdر eةaيامeالق aيوم aونaعcدd ي dمتي أ إن يقول
aفcعaل cي فل dهa غdرت aيلeطd ي cنa أ cنكمeم aتطاعcاس eمنaف »
Syarat – Syarat Wudlu'
1. orang yang melakukan wudlu' harus islam
2. harus tamyiz
3. anggota tubuhnya harus tidak ada penghalang
yang mencegah sampainya air terhadap kulit.
seperti lilin, gaji dan kotoran mata.
Fardlu – Fardlu Nya Wudlu' Ada Enam:
1. Niat ketika membasuh permulaan bagi dari
wajah
Rasulullah SAW. Bersabda :
بالنية)) (( األعمال انما
2. Membasuh wajah : dari tempat keluarnya
22
rambut kepala sampai ujung dagu dan dari
kuping sampai kekuping satunya.
3. membasuh kedua tangan sampai kedua siku-
siku dan kulit yang berada di bawah kuku yang
panjang yang menutupi ujung jari.
4. mengusap sebagian kepala walaupun tidak ada
rambutnya. Dan tidak cukup mengusap rambut
yang panjang yang melewati batasan kepala.
5. membasuh kedua kaki sampai mata kaki dan
juga wajib membasuh kedua tumit dan
pinggirannya.
6. tartib diantara empat anggota tubuh.
. بوaضdوء_ دaعaا ـ عنه dه الل ضeي aر ـ aف`انaع aنc ب aانaمc عdث aن أ
. . .aل aسaغ dم ث aرa cث aن ت cاسaو aضaمcضaم dم ث مaرات_ aثa aال ث eهc aفي ك aلaسaغaف a aوaضأ فaت
. . مaرات_ aثa aال ث eقaف cرeمc ال eلaى إ aى dمcن cي ال dهaدa ي aل aسaغ dم ث مaرات_ aثa aال ث dهaهcجaو
. . dهa ل cجeر aلaسaغ dم ث dه aسc أ aر aح aسaم dم ث aكe ذkل aلc مeث ى aر cسd cي ال dهaدa ي aل aسaغ dم ث
. . dم ث aكe ذkل aلc مeث ى aر cسd cي ال aل aسaغ dم ث مaرات_ aثa aال ث eنc aي aعcب cك ال eلaى إ aى dمcن cي ال
. :eه الل dولdس aر aالaق dم ث هkذaا eي وdضdوئ aوcحa ن a aوaضأ ت eه الل aولdس aر dتc aي أ aر aالaق:
فeيهeمaا» dثjدaحd ي a ال ، eنc aي cعaت ك aر aعa ك aرaف aامaق dم ث هkذaا، eي وdضdوئ aوcحa ن a aوaضأ ت cنaم
eهe cب ذaن cنeم aدمaقa ت مaا dهa ل aرeفdغ ،dه aسcفa «. ن
: : dغa ب cسa أ dوءdضdوc ال هkذaا aونd aقdول ي aا aمaاؤdن عdل aانa وaك هaاب_ eش dنc اب aالaق
eةa eلصال ل rدaحa أ eهe بd aوaضأ aت ي .مaا
Sunnah – Sunnah Nya Wudlu'
1. membaca bismillah
« : cم aـ ل cنaم eـ ل aوءdضdو a وال ،dهa ل aوءdضdو a ال cنaم eـ ل aةa aصaال ال الله dولdس aر aقال
23
.» eهc ي aـ عaل الله aم cاس eرd aذcك ي
2. membasuh kedua telapak tangan sebelum
memasukannya kedalam air.
« : cنeم cمd أحaدdك aظaقc ي aـ ت cاس إذaا aقال الله aولdس aر أن aة aرc ي aرdه ي eـ أب عن
ال cمd أحaدaك فإن ،eهe وaضdوئ فـي aها ـل eخcدd ي cأن aلc قaب dهaدa ي cل eسcغa ي cـ فaل eهeمcوa ن
.» eبن الله eدc عaب cعن eحc ي eالصح فـي hيeارaخd الب dاهaو aر dهdدa ي cتa aات ب aنc أي aدcرeي ي
. eدc aا ن jالز ي eـ أب cعن aرaآخ وaجcه_ cنeم rم eـ ل cسdم dهaج aرcوأخ مaالeك_ عن aفdوسd . ي
eبن eنaمcالرح eدc وaعaب jه_ aب مdن eبن e وaهaمام aينeير eس eبن eمدaـحdم عن aتa aب وaث
عن aة aرc ي aرdه ي eـ أب عن cد_ ي aز eبن eنaمcالرح eدc عaب مaوcلـى eت_ aاب وaث aوبdقcعa ي
eار aرc التك eرc ذeك aنcوdد dثc الـحaدeي هaذaا jي eـ النب
3. siwak
: إذا وسلم عليه الله صلى hالنبي كان قال aذيفةdح عن وائل_ أبي عن
eواك jبالس dفاه dوص aيش eالليل من .قام
4. berkumur
5. menghirup air
aضaمcضaم aو أ aل aسaغ ثم aهdما، ل aسaفغ يدaيه على eناء اإل aنeم aغ aأفر أنه
. eلى إ eيهaدa ي فaغaسaل � aالثا ث aذلك aففعل واحدة_ aف� ك cمن aق aشc واستن
aل aوغس ، aأدبر وما aأقبل ما eسهc برأ وaمaسaح مرتين، eمرتين eينaقaف cرeالم
: الله صلى eالله eرسول dضوءdو هكذا قال ثم aين، aعب الك eلى إ eيهa رجل
وسلم .عليه
6. mengusap semua kepala
زيد_ بن eه الل eلعبد قال � رجال أن eأبيه عن jنيeالماز يحيى بن عaمرeو عن
dرسول كان aكيف aني dرeي ت أن dتطيع cسa aت أ ـ يحيى بن عمرeو hدaج وهو ـ
. : نعم زيد بن الله عبد فقال d؟ aوضأ aت ي وسلم عليه الله صلى eه الل
واستنثر مضمض ثم مرتين، فغسل يديه على فأفرغ بماء فدعا
eلى إ eمرتين eمرتين يديه غسل ثم � ثالثا وجهه غسل ثم ،� ثالثا
24
: eرأسه e بمقدم a aدأ ب aرa وأدب بهما aلa فأقب eيهaدa بي dه aرأس aسحaم ثم ، eينaقaف cرeالم
dفاهaق eلى إ بهما aهبaذ ثم ،حتى ،dمنه a aدأ ب الذي eكانaالم إلى ردهdما ثم
eيهa رeجل aسلaغ.
7. mengusap luar dalamnya telinga
eزيد cعن aنa عجال بن eمحمد cعن aيسeدرe إ dبن الله dدc عaب aا aن حaدث rهناد حدثنا
« : aمسح النبي أن ، عباس_ eابن عن يسار_ بن eعطاء cعن aمaسلa أ cن ب
: eهما aاطeن وaب ظاهeرهeما eهc dذني وأ eسهc أ aرe « . ب
) :) jع aي ب hالر eعن eالباب وفي عيسى أبو . قال
: rصحيح rحسن rحديث عباس_ eابن dحديث عيسaى أبو . قال
: eنc dذdني األ aح cسaم aنcو aير e cم العل eهلa أ eرa كثa أ aعند هذaا عaلaى dوالعمل
وبطونهمaا .ظdهورهeما
8. menyela-nyelahi jari-jari tangan dan kaki
أخذ : ...... : ثم وفيه توضأ انه عنهما الله رضى عباس ابن عن
فرش , ماء من غرفة أخذ ثم اليمنى يده بها فغسل ماء من غرفة
فغسل , ماء من غرفة أخذ ثم غسلها حتى اليمنى رجله على بها
عليه , الله صلى الله رسول رأيت هكذا قال ثم اليسرى رجله بها
يتوضأ وسلم
9. menyela-nyelahi jenggot yang tebal
عليه : الله صلى النبى ان عنه الله رضى انس عن داود ابو روى
فخلل , , حنكه تحت فأدخله ماء من كفا أخذ توضأ اذا كان وسلم
وجل , ) ( عز ربى أمرنى هكذا وقال لحيته به
10. menggerak-gerakan cincin
11. mendahulukan yang kanan mengakhirkan yang
kiri
12. tiga kali dalam semua rukun
13. terus menerus
25
14. menggosok
15. membaca do'a setelah wudlu'
Kemakruhannya Nya Wudlu' ada empat:
1. berlebih-lebihan dalam menggunakan air
2. minta tolong kepada orang lain tanpa ada udzur
3. melebihi tiga kali
4. mengeringkan anggota tubuh
Yang Membatalkan Wudlu' ada empat:
1. keluar sesuatu dari dua jalan )qubul / dubur(
2. hilang akal sebab mabuk, sakit, gila, ayan atau
tidur yang pantatnya tidak menetap di bumi
3. menyentuh kulit wanita yang bukan muhrimnya
dengan tanpa penghalang
4. menyentuh farji anak adam dengan dalamnya
telapak tangan bukan dengan luarnya telapak
tangan, bukan dengan pinggirnya juga bukan
dengan ujung jari-jari
Mandi besar
Pengertian :
Menurut bahasa Ghuslu ) mandi (adalah mengalirnya
air pada sesuatu .
Adapun menurut syara' adalah mengalirkan air pada
semua anggota tubuh bersamaan dengan niat
Sesuatu Yang Mewajibkan Mandi Besar Ada Enam:
1. memasukkan hasyafah ) kepala dzakar(
26
kedalam fagina
2. keluar seperma
3. mati selain mati syahid
4. haid
5. nifas
6. melahirkan
Fardlu – Fardlu Mandi Besar
1. Niat ketika membasuh permulaan bagian tubuh
2. Menyampaikan air kepada semua tubuh dan
dibawah rambut
Sunah – Sunah Mandi Besar
1. istinja'
2. wudlu' sebelumnya
3. menggosok
4. memulai membasuh tubuh dari arah kanan
5. melakukan basuhan tiga kali
6. terus menerus
Syarat Mandi Besar Dan Kemakruhannya
Syarat mandi besar dan kemakruhannya sama dengan
persyaratan dan kemakruhan dalam wudlu'.
TayammumPengertian :
Menurut bahasa Tayammum adalah bermaksud
Adapun menurut syara' adalah mengusap wajah dan
kedua tangan dengan debu yang suci dan degan persyaratan
27
tertentu sebagai pengganti dari wudlu' dan mandi besar.
Sebab-Sebab Di Perbolehkannya Tayammum
1. tidak ada air
2. hawatir bahaya jika menggunakan air
3. butuh pada air karena dahaganya hewan yang
dimulyakan
Persyaratan Tayammum
1. mencari air sebelum tayammum
2. menggunakan tanah suci yang memiliki debu.
3. melakukan tayammum setelah masuk waktu
sholat
4. melakukan satu tayammum untuk satu fardlu
Fardlu – Fardlunya Tayammum
1. niat diperbolehkan melakukan fardlunya sholat
2. mengusap wajah dan kedua tangan sampai
kedua siku-siku dengan dua pukulan
3. memindah debu kepada anggota tubuh yang di
usap
4. tartib
Sesuatu Yang Membatalkan Tayammum
1. semua sesuatu yang membatalkan wudlu
2. melihat air sebelum masuk waktu sholat
3. murtad
Mengumpulkan Wudlu Dan Tayammum
Seseorang yang pada organ tubuhnya terdapat luka atau
bisul maka dia harus membasuh anggota yang sehat dan
28
melakukan tayammum pada anggota tubuh yang terdapat luka
atau bisul.
Orang Yang Diperban
Sesorang yang pada sebagian tubuhnya di perban dia
harus melakukan tayammum dan mengusap pada perbannya
tanpa mengulangi apabila perban tersebut di pasang dalam
keadaan suci tubuhnya, dan perban tersebut berada pada selain
anggota tayammum. jika tidak demikian maka harus
mengulanginya
Haid dan Nifas
Darah Yang Keluar Dari Farji wanita Ada Tiga:
1. darah haid
2. darah nifas
3. darah istihadloh
Pengertian Darah Haid:
Menurut bahasa Haid artinya adalah Mengalir
Adapun menurut syara' adalah darah yang keluar dari
rahim perempuan setelah berumur sembilan tahun dalam
keadaan sehat dan adat
Pengertian Darah Nifas:
Menurut bahasa Nifas artinya adalah persalinan
Adapun menurut syara' adalah darah yang keluar dari
rahim perempuan setelah melahirkan
Pengertian Darah Istihadloh:
Menurut bahasa Istihadloh artinya adalah Mengalir
29
Adapun menurut syara' adalah darah yang keluar dari
rahim perempuan dengan sebab sakit.
Masa Haid
Batas minimal masa haid adalah sehari semalam )24
jam( sedangkan batas maksimal haid adalah 15 hari dan
malamnya, sedangkan kelebihannya adalah darah istihadloh
Masa Hamil
Batas minimal masa hamil adalah 6 bulan adapun
kebiasaannya yaitu 9 bulan.
Masa Nifas
Batas minimal masa nifas adalah satu keluaran )sekejap
mata( sedangkan pada umumnya yaitu 40 hari 40 malam
adapun batas maksimalnya yaitu 60 hari. Sedangkan
kelebihannya di anggap darah istihadloh.
Sesuatu Yang Haram Dilakukan Bagi Orang Yang
Hadats Kecil
1. sholat
2. towaf
3. memegang dan membawa mushaf
Sesuatu Yang Haram Dilakukan Bagi Orang Yang
Junub
1. sholat
2. towaf
3. memegang dan membawa mushaf
30
4. membaca Al qur'an
5. diam di masjid
Sesuatu Yang Haram Dilakukan Bagi Orang Yang
Haidl dan Nifas
1. sholat
2. towaf
3. memegang dan membawa mushaf
4. membaca Al qur'an
5. diam di masjid
6. puasa
7. besenang-senag diantara pusar dan lutut
ShalatPengertian :
Menurut bahasa Sholat artinya adalah do'a
Adapun menurut syara' adalah beberapa ucapan dan
perbuatan yang di mulai dengan takbir dan di akhiri dengan
salam
Hukum Melakukan Shalat Lima Waktu
Sholat lima waktu hukum melakukannya adalah fardlu
ain bagi tiap-tiap orang mukallaf. Maka barang siapa yang
mengingkari akan kewajibannya secara otomatis dia telah
kufur. Sedangkan anak kecil yang sudah mencapai umur 7
tahun maka bagi orang tuanya wajib untuk memerintahkannya
dan wajib memukulnya jika sudah sampai usia 10 tahun masih
belum melakukan sholat.
31
Syarat Sahnya Melakukan Shalat
1. suci dari dua hadats
2. suci pakian dan tempatnya dari najis
3. menutup aurat
4. menghadap qiblat
5. masuk waktu
Aurat
Auratnya laki-laki yaitu tubuh diantara pusar dan lutut,
sedangkan auratnya perempuan yaitu semua anggota tubuh
kecuali wajah dan dua telapak tangan
Waktu Shalat
o sholat subuh yaitu mulai terbitnya fajar shodiq
sampai terbitnya matahari
o sholat dzuhur yaitu mulai tergelincirnya matahari
sampai bayangan sesuatu menyamainya selain
bayangan istiwa'
o waktu ashar yaitu mulai dari keluarnya waktu
dzuhur sampai terbenamnya matahari
o waktu maghrib yaitu mulai terbenamnya matahari
sampai hilangnya mega merah
o waktu isya' yaitu mulai hilangnya mega merah
sampai terbitnya fajar.
Waktu Yang Di Makruhkan Melakukan Shalat
Sunnah
Makruh melakukan sholat sunnah yang tidak memiliki
32
sebab pada lima waktu selain di mekah.
1. setalah melakukan sholat subuh sampai
terbitnya matahari
2. ketika terbitnya matahari sampai meninggi satu
kira-kira satu tombak
3. ketika waktu istiwa' sehingga tergelincirnya
matahari kecuali pada hari jum'at
4. setelah melakukan sholat ashar sampai matahari
terbenam
5. ketika terbenamnya matahari sampai
terbenamnya sempurna ) mata hari berada di
garis ufuk titik 00 (
Rukun – Rukun Shalat ada 13 Rukun:
1. niat yang bersamaan dengan takbiratul ihram
2. berdiri dalam sholat fardlu bagi yang mampu
3. takbiratul ihram
4. membaca fatihah
5. ruku' dengan tuma'ninah
6. I'tidal dengan tuma'ninah
7. sujud dua kali dengan tuma'ninah
8. duduk diantara dua sujud dengan tuma'ninah
9. duduk pada tasyahhud akhir
10. membaca tasyahud pada duduk terakhir
11. membaca sholawat salam pada duduk terakhir
12. tartib dalam semua rukun
13. salam pertama
33
Persyaratan Niat
o apabila sholatnya fadlu maka wajib bemaksud
)qasdlu(, menertentukan sholatnya )ta'yin( dan niat
kefardluanya )niatul fardiah(
o apabila sholat sunnah yang memiliki waktu atau
sebab maka wajib qasdlu dan ta'yin
o apabila sholat sunnah mutlak maka wajib qasdlu
saja
Persyaratan Fatihah
1. tartib
2. terusmenerus
3. menjaga tasydid
4. tidak melakukan kekeliruan yang akan
merusak ma'na
5. dirinya mendengar apa yang dia baca
6. tidak di tengah-tengahi oleh dzikir lain
Persyaratan Ruku'
1. kedua telapak tangannya memegang kedua
lututnya
2. tidak mengangkat bagian atas dan tidak
menurunkan pantatnya serta tidak
membusungkan dada
Persyaratan Sujud
34
1. tujuh anggota tubuh menetap pada tempat sujud
2. dahinya harus terbuka
3. tidak sujud pada sesuatu yang bergerak sebab
gerakannya
Sunah-Sunah Shalat
kesunahan Sebelum Shalat
1. adzan untuk melakukan sholat lima waktu baik
di perjalanan atau di rumah setelah masuk
waktu sholat kecuali sholat subuh. Adapun
sholat subuh di sunahkan melakukan dua adzan
yang pertama dilakukan pertengahan malam
dan yang kedua di lakukan setelah terbitnya
fajar
2. iqamah sewaktu akan mengerjakan sholat
3. siwak. Hukum siwak itu sunah pada tiap-tiap
melakukan sholat kecuali setelah tergelincirnya
matahari bagi orang yang berpuasa
4. meletakkan penghalang untuk mencegah orang
yang mau lewat di depannya
kesunahan dalam waktu Shalat ada dua:
1. sunah ab'adl
2. sunah hai'at
Pengertian Sunah Ab'adl
Menurut bahasa Ab'adl artinya adalah sebagian
35
Adapun menurut syara' adalah pekerjaan sunah yang
bila di tinggalkan di sunahkan mengganti dengan sujud sahwi.
Sedangkan sunah ab'adl dlam sholat ada 7
1. duduk pada tasyahud awal
2. membaca tasyahud awal
3. membaca sholawat nabi pada tasyahud awal
4. membaca sholawat pada keluarga nabi pada
tasyahud akhir
5. membaca qunut pada sholat subuh dan pada
sholat witir dalam pertengan akhir bulan
ramadlan
6. berdiri ketika baca qunut
7. membaca sholawat kapada nabi dan
keluarganya dalam membaca do'a qunut
Sujud Sahwi
Yaitu sujud dua kali setelah tasyahud akhir dan sebelum
salam
Sebab-Sebab Sujud Sahwi
1. meninggalkan sebagian dari sunah ab'adlnya
sholat
2. melakukan sesuatu dalam keadaan lupa yang
bila dilakukan dalam keadaan ingat maka akan
membatalkan sholat seperti sedikitnya bicara.
3. ragu dalam hitungan raka'at. Apabila seseorang
36
ragu dalam bilangan raka'at yang telah dia
lakukan maka dia harus mengambil yang lebih
yakin )yang lebih sedikit( lalu dia melakukan
sujud sahwi
4. memindah rukun qauli yang tidak membatalkan
pada selain tempatnya seperti mengulangi
membaca fatihah dalam keadaan ruku' atau
sujud atau duduk.
Pengertian Sunah Hai'at
Menurut bahasa Hai'at artinya adalah bentuk
Adapun menurut syara' adalah pekerjaan sunah yang
bila di tinggalkan tidak di sunahkan mengganti dengan sujud
sahwi. Sedangkan sunah Hai'at dlam sholat ada 14
1. mengangkat kedua tangan melurusi kedua
pundaknya ketika takbiratul ihram, ketika ruku',
bangun dari ruku' dan ketika berdiri dari
tasyahud awal
2. meletakkan tangan kanan diatas tangan kiri
yang diletakkan dibawah dada
3. membaca do'a iftitah
4. membaca ta'awudz
5. membaca surat setelah fatihah bagi selain
ma'mum yang mendengar bacaan imamnya
6. mengeraskan bacaan pada tempatnya dan
melirihkannya pada tempatnya
7. membaca takbir ketika bangun dan turun
37
8. membaca tasbih ketika ruku' dan sujud
9. membaca amin
10. membaca ) حمده لمن الله ketika I'tidal )سمع
11. duduk iftirasy dalam semua duduk
12. duduk tawaruk pada tasyahud akhir
13. meletakan kedua tangan diatas kedua paha
dalam keadaan tasyahud, melepaskan tangan
kiri dan menggenggam tangan kanan kecuali
jari telunjuk
14. mambaca salam kedua
Perbedaan Perempuan Dan Laki-Laki Dalam
Keadaan Shalat
Laki-laki dan perempuan memiliki perbedaan dalam
sholat pada empat tempat
Yang dilakukan laki-laki
1. menjauhkan dirinya dari kedua siku-siku
2. mengangkat perutnya dari kedua pahanya dalam
melakukan sujud dan ruku'
3. mengeraskan bacaan pada tempatnya
4. jika tertimpa sesuatu membaca tasbih
Yang diperbuat Perempuan
1. mengumpulkan sebagian tubuhnya kepada yang
lain
2. melirihkan bacaan dalam semua sholat jika
berada disisi laki-laki lain
38
3. jika tertimpa sesuatu dalam sholat melakukan
tepuk tangan
Sesuatu Yang Membatalkan Shalat
Dan Kemakruhannya
Sesuatu Yang Membatalkan Shalat
1. hadats
2. tertimpa najis yang tidak dibuang seketika
3. terbukanya aurat jika tidak ditutup seketika
4. berbicara dengan disengaja
5. sesuatu yang membatalkan orang yang puasa
dalam keadaan sengaja
6. memakan banyak makanan dalam keadaan lupa
7. bergerak tiga gerakan terus menerus walaupun
dalam keadaan lupa
8. memukul dengan pukulan yang menyakitkan
9. melompat dengan keras
10. menambah ukun fi'li dengan di sengaja
11. tertawa dengan terbahak-bahak
12. berubahnya niat
13. meninggalkan sebagian rukun shalat
14. meninggalkan sebagian syarat shalat
Sesuatu Yang Di Makruhkan Dalam Shalat
1. menolehkan wajah tanpa ada hajat
2. melihat ke atas langit
3. berdiri dengan menggunakan satu kaki atau
39
mendahulukan salah satunya atau mendekatkan
kedua kaki
4. meludah
5. membuang ingus
6. mengeraskan dan melirihkan bacaan pada selain
tempatnya
7. sholat di kuburan
8. sholat dalam keadaan menahan air kecil atau air
besar atau angin.
9. membuka kepala
10. sholat di depan makanan yang di sukai
11. menjalinkan jari - jari atau merenggangkan nya
Shalat Sunah
Pengertian :
Menurut bahasa Sunah artinya adalah sesuatu yang di
senangi
Adapun menurut syara' adalah sesuatu yang apabila di
kerjakan mendapat pahala dan apabila di tinggalkan tidak
mendapat dosa
Macam – Macam Shalat sunah
1. shalat sunah rawatib
2. shalat sunah selain rawatib
Pengertian :
40
Menurut bahasa rawatib artinya adalah menyertai
Adapun menurut syara' adalah shalat sunah yang di
lakaukan sebelum atau sesudah shalat fardlu
Macam – Macam Shalat sunah rawatib
1. rawatib mua’akadah
yaitu :
1. dua rakaat sebelum shalat dzuhur
2. dua rakaat setelah shalat dzuhur
3. dua rakaat setelah shalat maghrib
4. dua rakaat setelah shalat isya’
5. dua rakaat sebelum shalat subuh
2. rawatib ghairu muakkadah
1. dua rakaat sebelum shalat dzuhur
2. dua rakaat setelah shalat dzuhur
3. empat rakaat dengan dua salam sebelum
shalat ashar
4. dua rakaat sebelum shalat isya’
Shalat Sunah Selain Rawatib
1. witir setelah shalat isya’ batas
minimalnya satu rakaat sedangkan batas
maksimal sebelas rakaat
2. tarawih setelah shalat isya’ dibulan
ramadlan yaitu 20 rakaat dengan 10 salam
3. shalat dluha. Batas minimal
melakukannya dua rakaat sedangkan batas
41
maksimalnya delapan rakaat. Adapun waktunya
yaitu mulai meningginya matahari sampai
tergelincirnya matahari
4. tahyatal masjid yaitu dua rakaat bagi
orang yang masuk masjid sebelum duduk
5. sholat dua hari raya ) hari raya fitri dan
hari raya kurban (
6. shalat gerhana bulan dan matahari
Shalat Jamaah
Pengertian :
Menurut bahasa Jamaah artinya adalah sekelompok
Adapun menurut syara' adalah shalat yang di lakukan
oleh dua orang atau lebih
Hukum melakukan sholat jamaah
Melakukan shalat jamaah dalam shalat fardlu bagi orang
laki-laki hukumnya fardlu kifayah selain shalat jum’at. Adapun
shalat jamah dalam shalat jum’ah hukumnya fardlu ain
Persyaratan Ma’mum
1. niat menjadi ma’mum
2. tempatnya tidak mendahului imam
3. mengetahui gerak gerik imam walaupun dengan
perantara
4. mendekati imam pada selain masjid
5. tidak ada penghalang antara imam dan ma’mum
6. tidak mendahului atau mengakhiri dua rukun
42
fi’li dari imam
7. tidak mendahului atau menyertai imam dalam
takbiratul ihram
8. menyesuaikan dengan imam dalam beberapa
sunah yang di anggap jelek jika tidak
menyesuaikannya seperti tasyahud awal dan
sujud sahwi
9. tidak memiliki keyakinan wajib mengulangi
shalat bagi imam
Orang Yang Sah Untuk Di Jadikan Imam
Hukumnya sah ma’mum kepada orang yang sah
shalatnya kecuali orang laki-laki berma’mum kepada
perempuan dan qari’ berma’mum kepada ummi )tidak bisa
membaca dan tidak bisa menulis(
Orang Yang Makruh Untuk Di Jadikan Imam
Bermakmum kepada orang yang tidak disenangi oleh
mayoriat manusi hukumnya makruh, juga bermakmum kepada
anak kecil, orang yang salah bacaan yang tidak merubah ma’na,
orang yang belum khitan walau sudah baligh dan orang yang
tidak menjaga najis.
Macam-Macam Makmum
1. makmum masbuq
2. makmum muwafiq
makmum masbuq adalah makmum yang tidak mencapai
waktu untuk membaca fatihah bersama imam.
43
Makmum muwafiq adalah makmum yang mencapai
waktu membaca fatihah bersama imam
Hukum Makmum Masbuk
1. apabila makmum menemukan imam dalam
keadaan ruku’ maka dia juga ikut ruku’ bersama
imam dan bacaan fatihahnya gugur namun dia
tetap dapat satu rakaat jika tuma’ninah bersama
imam
2. apabila makmum menemukan imam dalam
keadaan berdiri namun imam melakukan ruku’
sebelum makmum selesai membaca fatihah
maka makmum juga ikut ruku’ bersama imam
apabila dia tidak membaca do’a iftitah atau
taawwud
3. apabila makmum menemukan imam dalam
keadaan berdiri namun dia masih membaca do’a
iftitah atau taawwudz kemudian imam ruku’
sebelum dia selesai membaca fatihah maka dia
mengakhirkan ruku’nya dengan ukuran waktu
yang telah dia gunakan untuk membaca do’a
iftitah atau taawwudz. Apabila dia mencapai
imam dalam keadaan ruku’ maka dia dapat satu
rakaat. Apabila dia mencapai imam dalam
keadaan I’tidal maka dia tidak mendapatkan
satu rakaat. Apabila imam melakukan sujud
sebelum dia selesai membaca fatihah maka
44
sholatnya batal jika tidak niat pisah dari imam.
Hukum Makmum Muwafiq
1. bagi makmum masbuq wajib untuk
menyempurnakan fatihahnya. Apabila imamnya
sudah ruku’ maka dia mengakhirkan ruku’nya
untuk membaca fatihah
2. apabial dia mengakhirkan untuk membaca
fatihah maka dia boleh mengakhirkan tiga rukun
dari imam dengan sebab udzur-udzur di bawah
ini :
apabila makmum lambat bacaannya
)bukan karena waswas( sedangkan bacaan
imam tidak cepat juga tidak lambat
apabila makmum lupa membaca fatihah
dan dia ingat sebelum ruku’ bersamaan dengan
imam. Apabila dia ingat setelah melakukan
ruku’ maka perlu untuk mengulanginya bahkan
dia harus terus mengikuti imam dan menambah
satu rakaat setelah salamnya imam
apabila dia membaca do’a iftitah atau
taawwudz mengira bahwa dia akan menemukan
waktu untuk membaca fatihah namun dia tidak
menemukannya. Apabila dia sudah yakin
habisnya waktu untuk membaca fatihah dan
tidak menemukan imam dalam keadaan ruku’
45
maka hilanglah satu rakaat dan harus
mendatangkannya setelah salamnya imam
Shalat Musafir
Islam adalah agama yang tidak memberatkan kepada
pemeluknya, karena dalam islam terdapat hukum rukhshah
)keringanan(, seperti ketika seseorang dalam perjalanan jauh,
maka baginya diperbolehkan meringkas sholat dhuhur, ashar
dan isya’ menjadi dua rakaat.
Hukum rukhshah adalah hadiah yang diberikan Allah
kepada hamba-hamba-Nya, dan Allah sangat menyukai jika
hadiah pemberian-Nya diterima dan dikerjakan oleh hamba-
hamba-Nya. Sebagaimana Hadits Nabi SAW. :. معصيته تؤتى أن يكره كما رخصه تؤتى أن يحب تعالى الله إن
, . يحب كما رواية وفى حبان وابن خزيمة ابن وصححه أحمد رواه. عزائمه تؤتى أن
Artinya :"Sesungguhnya Allah SWT. suka jika seseorang
mengerjakan keringanan-keringanan yang diberikan kepadanya,
sebagaimana Allah tidak suka jika seseorang melakukan
sesuatu yang berdosa. )H.R. Ahmad(
46
SHOLAT QASHAR DAN JAMA’
Pengertian Qashar dan Jama’Qashar adalah meringkas sholat dari empat rakaat
menjadi dua rakaat, sedangkan Jama’ adalah mengumpulkan sholat pada waktu sholat yang lain, seperti mengumpukan sholat dhuhur pada waktu sholat ashar atau sebaliknya.
Dipandang dari segi qashar dan jama’nya sholat dapat
dibedakan menjadi tiga:1. Sholat yang boleh untuk diqashar dan dijama’. Yaitu
sholat-sholat yang jumlah rakaatnya ada empat )dhuhur, ashar dan isya’(.
2. Sholat yang hanya boleh untuk dijama’, yaitu sholat maghrib.
3. Sholat yang tidak boleh diqashar dan dijama’, yaitu sholat shubuh.
SHOLAT QASHAR
Bagi seseorang yang melakukan perjalanan diperbolehkan
untuk mengqashar sholat, walaupun sholat yang diqashar
tersebut adalah sholat qodlo’ yang di tinggalkan dalam
perjalanan, meskipun tertinggalnya sholat tersebut bukan dalam
perjalanan yang sedang dilakukan, tetapi perjalanan yang
dilakukan sebelumnya yang telah mencapai masafatul qasri
)jarak perjalanan yang diperbolehkan untuk mengqashar
sholat(. Adapun sholat yang ditinggalkan ketika berada di
rumah, maka tidak boleh diqodlo’ secara qashar ketika dalam
perjalanan.
Dasar diperbolehkannya sholat qashar adalah firman Allah
47
SWT. :
من تقصروا أن جناح عليكم فليس األرض فى ضربتم وإذا
النساء. ) : اآلية (101الصالة
Artinya :“Dan apabila kamu bepergian di muka bumi, maka
tidaklah mengapa kamu mengqashar sholatmu.” )Q.S.
An-Nisa’:101(
Syarat-syarat diperbolehkan mengqoshar sholat :
1. Perjalanan yang akan dilakukan bukan merupakan perjalanan ma’siat. Dalam hal ini mencakup empat hukum perjalanan :a( Wajib, seperti pergi untuk membayar hutang atau
melakukan Hajib( Sunah, seperti pergi untuk berziarah atau silaturrahmic( Mubah, seperti pergi untuk berdagangd( Makruh, seperti pergi untuk berdagang kain kafan
Adapun perjalanan ma’siat1(, maka bagi orang yang
melakukanya tidak diperbolehkan melakukan qashar, jama’ dan
keringanan-keringanan lain2( selama belum bertaubat. Jika
1 Seperti perginya istri tanpa seizin suaminya, perginya orang yang punya hutang tanpa seizin orang yang menghutanginya, sedangkan ia mampu untuk melunasinya, dan lain sebagainya
2( Perlu diketahui bahwa keringanan dalam islam dibagi menjadi tiga:
2 Keringanan yang disyaratkan dengan perjalanan yang mencapai masafatul qasri, yaitu mengqasahar, menjama’, tidak berpuasa pada bulan ramadhan dengan menqadho’nya ketika sudah muqim dan mengusap muzah.
o Keringanan yang tidak disyaratkan dengan perjalanan yang mencapai masafatul qasri, yaitu gugurnya
48
ditengah perjalanan bertaubat dan sisa perjalanan masih
mencapai masafatul qashri, maka baginya boleh untuk
mengqashar, dan jika tidak mencapai masafatul qashri, maka
dia tidak boleh mengqashar sholatnya.Apabila seseorang melakukan perjalanan yang di
perbolehkan, seperti untuk ziarah atau berdagang, kemudian ditengah perjalanan melakukan ma’siat, seperti berzina atau minum arak, maka baginya diperbolehkan mengqashar sholatnya dan melakukan keringanan-keringanan yang lain. Apabila ditengah perjanan dia menjadikan sebagai perjalanan ma’siat )merubah niat semula(, seperti untuk merampok dan berzina, maka baginya tidak diperbolehkan mengqashar sholat dan melakukan keringanan-keringanan yang lain dimulai ketika menjadikan perjalanannya sebagai ma’siat. Pendapat ini menurut qaul yang paling shohih (ashoh).2. Mempunyai tujuan pada
tempat yang telah diketahui ketika memulai perjalanan meskipun hanya arahnya saja. Oleh karena itu jika seorang istri pergi mengikuti suaminya, pembantu mengikuti majikannya dan prajurit mengikuti pemimpinnya, jika mereka tidak tahu tujuannya, maka tidak boleh bagi mereka untuk mengqashar dan menjama’ sholat selama perjalanan
kewajiban melakukan sholat jum’at dengan melakukan sholat dhuhur sendirian bagi orang yang bepergian pada hari itu yang berangkat sebelum masuk waktu subuh, tidak menghadap qiblat ketika melakukan sholat sunah dan tayamum yang bisa digunankan untuk melakukan sholat fardlu tanpa mengulanginya lagi.
o Keringanan yang tidak disyaratkan dengan perjalanan, yaitu memakan bangkai bagi orang yang terpaksa untuk memakannya )tidak menemukan makanan selain bangkai(.
49
tersebut belum mancapai masafatul qashri. Adapun jika perjalanan yang telah ditempuh sudah mencapai masafatul qashri, maka bagi mereka boleh untuk mengqashar dan menjama’ sholatnya.
3. Jarak yang akan di tempuh telah mencapai 16 Farsakh )masafatul qashri(, yaitu 80.640 m )80,64 km(1(
baik di darat maupun di laut. Ukuran ini tidak boleh kurang.
4. Sholat yang akan diqashar berada pada waktunya )ada’(. Adapun sholat yang tertinggal ketika seseorang berada di rumah, maka tidak boleh di qodlo secara qashar ketika orang tersebut sedang dalam perjalanan.
5. Tidak berma’mum kepada orang yang sholatnya sempurna, meskipun pada sebagian sholat, seperti berma’mum pada imam yang sedang duduk tasyahud akhir atau berma’mum kepada orang yang tidak diketahui keberadaannya, ataupun diketahui bahwa orang tersebut )imam( juga musafir tapi ragu pada niatnya, apakah dia mengqashar sholatnya atau tidak. Lain halnya jika berma’mum kepada seseorang dengan menggantungkan niat )ta’liq(, seperti : jika dia )imam( menyempurnakan sholatnya maka aku juga akan menyempurnakannya, dan jika dia mengqasharnya, maka aku juga akan mengqasharnya, niat semacam ini dianggap sah.
6. Mengetahui kebolehan mengqashar sholat serta tata caranya.
7. Selama melakukan sholat masih dalam perjalanan.
8. Niat mengqasahar sholat bersamaan dengan takbiratul
1( Ukuran tersebut menurut kitab “Tanwirul Qulub”, sedangkan menurut Al-Makmun = 89,99 Km, menurut Ahmad Husain = 94,5 Km dan menurut mayoritas Fuqoha' = 119,99 Km.
50
ihram.
Adapun niatnya adalah :
تعال / / لله إماما مأموما ركعتين مقصورة الظهر فرض أصلى
/ / لله إماما مأموما ركعتين مقصورة العصر فرض أصلى
تعالى
/ / لله إماما مأموما ركعتين مقصورة العشاء فرض أصلى
تعالىNiat sholat di atas adalah untuk imam atau ma’mum ketika sholat qashar dilakukan dengan berjama’ah. Adapun ketika dilakukan sendirian, maka tinggal membuang lafadz مأموما
إماما/ .9. Menjaga dari perkara yang bisa
membatalkan niat qashar selama melakukan sholat, seperti niat menyempurnakan sholat setelah melakukan niat qashar.
Apabila setelah melakukan takbiratul ihram seseorang ragu, apakah dia mengqashar sholat atau tidak, atau ragu apakah dia niat qashar atau tidak, maka baginya wajib untuk menyempurnakan sholatnya. Apabila seseorang yang melakukan sholat qashar berdiri untuk melakukan rakaat ke tiga dengan sengaja tanpa ada niat untuk menyempurnakan, maka sholatnya batal, dan jika tidak disengaja tapi karena lupa dan kemudian ingat, maka dia harus segera kembali untuk melakukan tasyahud akhir, kemudian sujud sahwi sebelum melakukan salam. Apabila seorang imam berdiri pada rakaat ke tiga1( kemudian ma’mum ragu apakah imam tersebut menyempurnakan sholatnya atau lupa, maka bagi ma’mum wajib untuk menyempurnakan sholatnya.
Catatan :
a( Menyempurnakan sholat lebih utama dari pada mengqashar sholat, kecuali
1( Hal ini ketika sholat qashar dilakukan berjamaah.
51
jika seseorang mempunyai tujuan melakukan perjalanan yang mencapai tiga marhalah1), maka yang lebih utama adalah mengqashar sholat, meskipun perjalanan tersebut
tidak mencapai tiga marhalah.b( Jika seseorang
melakukan perjalanan pada tempat tertentu, dan disana terdapat dua jalan, yang satu jaraknya mencapai masafatul qashri dan yang satunya lagi tidak mencapai masafatul qashri, maka: jika dia menempuh jalan yang mencapai masafatul qashri karena ada tujuan, seperti agar lebih mudah, agar aman, untuk ziarah atau untuk menengok orang sakit, maka baginya boleh untuk mengqashar sholatnya, dan jika tidak ada tujuan, maka baginya tidak boleh untuk mengqashar sholatnya. Jika kedua jalan tersebut sama-sama mencapai masafatul qashri dan salah satunya ada yang lebih jauh, kemudian dia mengambil jalan yang lebih jauh tanpa ada tujuan, maka boleh mengqashar sholatnya.
c( Jika seseorang melakukan perjalanan, kemudian dia mengakhirkan sholatnya sampai pada waktu yang hanya cukup untuk melakukan sholat qashar, maka baginya wajib untuk mengqashar sholatnya.
d( Seorang musafir apabila dia mengakhirkan sholat dhuhur dengan niat mengumpulkannya pada waktu ashar, kemudian setelah tiba waktu ashar dia belum melakukannya hingga waktu ashar yang tersisa hanya cukup untuk melakukan sholat empat rakaat, maka wajib baginya untuk mengqashar dan menjama’ sholatnya.
1 ( 3 Marhalah = 120.960 m )1 Marhalah = 40.320 m( ukuran ini menurut kitab “Tanwirul Qulub”.
52
Ukuran Yang Dihitung Dalam Jarak Perjalanan
Seseorang yang melakukan perjalanan adakalanya
berangkat dari kota atau desanya, sedangkan kota atau desa
adakalanya terdapat perbatasan dan ada yang tidak, jika
seseorang keluar dari kota atau desanya untuk melakukan
perjalanan sedangkan kota atau desanya ada perbatasan yang
sudah tertentu seperti pagar atau yang lain dan searah dengan
tujuan perjalanan, maka permulaan perjalanan yang dihitung
setelah melewati perbatasan tersebut. Jika kota atau desa
tersebut tidak ada perbatasannya, atau ada tapi tidak searah
dengan tujuan, atau perbatasan itu tidak dikhushuskan untuk
kota atau desa tersebut, seperti satu perbatasan untuk beberapa
kota atau desa, maka permulaan perjalan yang dihitung setelah
melewati parit atau selokan yang ada di kota atau desa itu yang
sudah dianggap sebagai perbatasan meskipun tidak ada airnya,
kalau tidak ada maka setelah melewati gapura atau pintu
gerbang yang menjadi perbatasan antara desa atau kota dengan
desa atau kota yang lain, kalau juga tidak ada, maka setelah
melewati keramaian kota atau desa tersebut )setelah tidak ada
rumah sama sekali( meskipun keramaian tersebut disela-selai
oleh tempat atau per kampungan yang sudah rusak.
Catatan :a. Perkebunan atau persawahan yang bersambung dengan
kota atau desa, baik dipagari atau tidak, yang terletak setelah perbatasan kota atau desa, maka tidak menjadi syarat bagi terhitungnya ukuran dalam perjalanan,
53
meskipun dalam perkebunan atau persawahan tadi terdapat beberapa bangunan atau rumah yang ditempati sewaktu-waktu setiap tahun.
b. Jika musafir telah pulang dan telah sampai pada tempat yang telah dihitung dalam ukuran perjalanan sewaktu berangkatnya )perbatasan atau yang lain(, maka dia sudah tidak diperbolehkan untuk mengqashar sholat atau melakukan keringanan-keringanan yang lain.
c. Jika musafir pada waktu berangkatnya niat bermuqim empat hari pada suatu tempat, maka dengan sampainya dia di sana sudah tidak di perbolehkan mengqashar atau menjama’ sholatnya. Empat hari tadi tidak dihitung dengan waktu masuk dan keluarnya dari tempat tersebut. Jika musafir menetap empat hari disuatu tempat dengan tanpa niat bermuqim, maka dengan lewatnya empat hari di tempat tersebut, perjalanannya sudah dianggap putus )tidak boleh mengqasahar atau menjama’(, jika seseorang telah sampai pada suatu tempat, kemudian disana dia niat bermuqim empat hari, maka dengan niat tersebut perjalanan sudah dianggap putus.
d. Jika musafir bermuqim pada suatu kota atau desa, dengan niat yang apabila sewaktu-waktu hajat yang diinginkan sudah hasil dia pergi, maka dia boleh mengqashar sholatnya sampai empat belas hari. Tapi apabila dia yakin bahwa hajat akan tetap sampai lebih dari empat hari, maka dia tidak boleh mengqashar sholatnya. Adapun bagi pedagang atau pengembara baginya boleh mengqashar sholatnya selama delapan belas hari.
SHOLAT JAMA’
Sholat jama’ tidak hanya diperbolehkan bagi musafir, tapi
juga dierbolehkan bagi orang yang muqim yang akan dijelaskan
dibawah ini, Insya Allah.
54
Seseorang yang melakukan perjalanan yang jaraknya
mencapai masafatul qashri, maka baginya diperbolehkan
menjama’ sholatnya, baik pada waktu sholat yang pertama
) jama’ taqdim ( maupun pada waktu sholat yang kedua )jama’
ta’khir(.
Dasar diperbolehkan melakukan sholat jama’ adalah sebuah
hadits nabi SAW. :
عليه الله صلى الله رسول كان قال عنه الله رضى أنس عن
إلى الظهر أخر الشمس تزيغ أن قبل سفر فى ارتحل إذا وسلم
, أن قبل الشمس زاغت فإن بينهما فجمع نزل ثم العصر وقت
) ( . عليه متفق ركب ثم الظهر صلى يرتحل
Artinya : ”Anas Ra. Mengatakan :“ Rasulullah jika akan pergi
sebelum tergelincirnya matahari, maka beliau sholat
dzuhur jama’ ta’khir dengan sholat ashar, dan turun
dari kendaraan untuk mengerjakan sholat jama’
dhuhur dan ashar. Dan jika beliau pergi setelah
tergelincirnya matahari, maka beliau sholat dzuhur
terlebih dahulu dan kemudian pergi”. )H.R. Bukhori –
Muslim (.
A. JAMA’ TAQDIM
Jama’ Taqdim, yaitu mengumpulkan dua sholat yang
dikerjakan pada waktu sholat yang pertama, seperti
mengerjakan sholat ashar pada waktu sholat dhuhur, atau
sholat isya’ dikerjakan pada waktu sholat maghrib. Dalam
melakukan jama’ taqdim harus memenuhi beberapa syarat :1. Tertib, artinya mendahulukan sholat yang berada pada
55
waktunya. Seperti mengumpulkan sholat Ashar pada waktu sholat dhuhur, maka yang harus didahulukan adalah sholat dhuhur. Apabila sebaliknya, yakni mendahulukan sholat ashar, maka yang sah sholat dhuhur saja. Sedangkan sholat asharnya tidak sah dan wajib mengulangi pada waktunya. Jika seseorang telah mengerjakan kedua sholat tersebut dan kemudian ingat bahwa pada sholat yang pertama dia meninggalkan satu rukun, maka wajib baginya untuk mengulangi kedua sholatnya, karena sholat yang pertama batal sebab meninggalkan rukun dan sholat yang kedua juga batal karena tidak tertib. Jika tertinggalnya rukun tersebut pada sholat yang kedua, kemudian ingat, dan masa ingatnya dari salam sholat yang kedua belum lama, maka dia harus segera mengulangi sholat yang kedua, jika masanya sudah lama, maka wajib mengerjakan sholat yang kedua pada waktuya. Jika tidak tahu, apakah tertinggalnya rukun tersebut dari sholat yang pertama atau sholat yang kedua, maka wajib mengulangi keduanya dan mengerjakan pada waktunya masing-masing.
2. Melakukan niat jama’ pada waktu mengerjakan sholat yang pertama, dan yang lebih utama dilakukan bersama dengan takbiratul ihram, namun diperbolehkan melakukannya ketika berada ditengah-tengah sholat yang pertama sampai melakukan salam yang pertama. Oleh karena itu sah melakukan niat
3. jama’ bersamaan dengan salam sholat yang pertama, dan tidak sah mendahulukannya dari takbiratul ihram atau mengakhirkan dari salam sholat yang pertama.
4. Terus menerus )Muwalah( antara sholat yang pertama dengan sholat yang kedua, artinya diantara keduanya tidak dipisah oleh waktu yang dapat digunakan untuk melakukan sholat dua rakaat secara ringan )melakukan rukun-rukunnya saja(, oleh karena itu tidak diperbolehkan
56
9
mengerjakan sholat sunah diantara kedua sholat tersebut. Dan bila ingin mengerjakannya, maka setelah melakukan kedua sholat tersebut. Jika diantara sholat yang pertama dan sholat yang kedua tidak muwalah, baik karena lupa atau ayanan )epilepsi(, maka wajib melakukan sholat yang kedua pada waktunya.
5. Tetapnya perjalanan mulai melakukan sholat yang pertama hingga melakukan takbiratul ihram sholat yang kedua, meskipun ditengah sholat yang kedua sudah muqim, seperti orang yang menaiki kapal yang sudah berlabuh pada tempat tujuannya sebelum sempurnanya sholat yang ke dua.
6. Meyakini bahwa waktu sholat yang pertama masih ada hingga selesai melakukan sholat yang kedua. Oleh karena itu jika ditengah-tengah sholat yang kedua waktu sholat yang pertama sudah habis, atau ragu, apakah waktu sholat yang pertama sudah habis atau belum, maka sholat jama’nya batal dan wajib mengulangi sholat yang kedua pada waktunya sebagai sholat ada’.
7. Menganggap sah sholat yang pertama supaya terhindar dari keraguan yang menyebabkan tidak diperbolehkannya jama’ taqdim.
Catatan :a( Jika musafir tidak memungkinkan melakukan wudlu’,
seperti karena tidak ada air, maka baginya boleh melakukan sholat jama’ dengan tayamum, dan baginya harus melakukan tayamum dua kali, yaitu melakukan tayamum untuk sholat yang pertama dan melakukan lagi untuk sholat yang kedua, karena tayamum hanya bisa digunakan untuk melakukan satu sholat fardlu saja.
b( Jika musafir melakukan jama’ taqdim, kemudian pada waktu melakukan sholat yang pertama dia niat muqim, maka baginya tidak boleh melakukan sholat jama’ )wajib melakukan sholat yang kedua pada waktunya(. Jika niat
57
10
muqim tersebut dilakukan pada waktu mengerjakan sholat yang kedua, maka sholat jama’nya tidak batal.
NIAT JAMA’ TAQDIM
Untuk sholat dhuhur :
/ مأموما العصر إليه مجموعا ركعات أربع الظهر فرض أصلى
تعالى لله إماما
Untuk sholat ashar :
/ مأموما الظهر إلى مجموعا ركعات أربع العصر فرض أصلى
تعالى لله إماما
Untuk Sholat maghrib :
مأموما العشاء إليه مجموعا ركعات ثالث المغرب فرض أصلى
تعالى/ لله إماما
Untuk sholat isya’ :
المغرب إلى مجموعا ركعات أربع العشاء فرض أصلى
تعالى / لله إماما مأموما
Niat sholat diatas adalah untuk imam atau ma’mum ketika
sholat jama’ dilakukan dengan berjama’ah. Adapun ketika
dilakukan sendirian, maka tingal membuang lafadz / مأموما
إماما
JAMA’ TA’KHIR
Jama’ ta’khir adalah mengumpulkan dua sholat yang
dikerjakan pada waktu sholat yang kedua, ya’ni sholat
dhuhur dikerjakan pada waktu sholat ashar, maghrib
dikerjakan pada waktu sholat isya’. Dalam mengerjakan
jama’ ta’khir harus memenuhi dua syarat :8. Melakukan niat jama’ ta’khir pada waktu sholat yang
58
pertama, meskipun sisa waktu dari sholat yang pertama hanya bisa digunakan untuk melakukan sholat yang pertama dengan sempurna atau diqashar )dua reka’at( bagi orang yang menghendaki mengqashar sholatnya.
Apabila seseorang sama sekali tidak melakukan niat
jama’ ta’khir pada waktu dari sholat yang pertama, atau
melakukannya, tapi waktu sisa dari sholat yang pertama
tidak mencukupi seandainya digunakan melakukan sholat
yang pertama, maka orang tersebut melakukan dosa dan
sholat yang pertama harus dilakukan segera secara
qodho’. Apabila seseorang berada pada waktu sholat yang
pertama, dan dia ingin melakukan jama’ ta’khir, namun
dia belum melakukan niat jama’ sehingga waktu yang
tersisa tidak mencukupi untuk melakukan satu rakaat,
maka dia wajib segera melakukan sholatnya secara
qodlo’. Apabila waktu yang tersisa masih mencukupi
untuk melakukan satu rakaat atau lebih, maka juga harus
segera melakukannya, dan sholatnya dianggap sholat
ada’, tetapi orang tersebut terkena hukum haram, karena
ceroboh mengakhirkan sholat dari waktunya.9. Tetapnya perjalan sehingga selesai melakukan sholat
yang pertama dan yang kedua.
Catatan :a. Dalam jama’ ta’khir tidak diwajibkan untuk tertib
)berurutan( dan terus menerus )muwalah( diantara kedua sholat, dan juga tidak diwajibkan untuk melakukan niat jama’ sewaktu mengerjakan sholat yang pertama, akan tetapi semua itu hukumnya sunah. Adapun melakukan niat jama’ pada waktu dari sholat yang pertama adalah syarat
59
syahnya melakukan jama’ ta’khir sebagaimana yang telah diketahui.
b. Jama’ ta’khir lebih utama daripada jama’ taqdim jika pada waktu sholat yang pertama sedang dalam perjalanan )tidak istirahat( dan jika pada waktu sholat yang pertama tidak sedang dalam perjalanan )istirahat(, maka yang lebih utama adalah jama’ taqdim.
c. Jika seseorang melakukan jama’ ta’khir, kemudian pada waktu melakukan tasyahud sholat ashar dia ingat bahwa dia telah meninggalkan satu rukun, seperti sujud atau yang lain dan dia ragu apakah rukun yang ditinggalkan dari sholat dhuhur atau dari sholat ashar, maka dia wajib segera berdiri untuk menambah satu rakaat, dan setelah itu wajib mengulangi sholat dhuhurnya lagi.
Niat Jama’ Ta’khir
Untuk sholat dhuhur :
/ مأموما العصر إلى مجموعا ركعات أربع الظهر فرض أصلى
تعالى لله إماما
Untuk sholat ashar :
/ مأموما الظهر إليه مجموعا ركعات أربع العصر فرض أصلى
تعالى لله إماما
Untuk Sholat maghrib :
مأموما العشاء إلى مجموعا ركعات ثالث المغرب فرض أصلى
تعالى/ لله إماما
Untuk sholat isya’ :
المغرب إليه مجموعا ركعات أربع العشاء فرض أصلى
تعالى / لله إماما مأموما
Niat sholat diatas adalah untuk imam atau ma’mum ketika
sholat tersebut dilakukan dengan berjama’ah. Adapun ketika
dilakukan sendirian, maka tinggal membuang lafadz / مأموما
60
.إماما
B. SHOLAT JAMA’ QASHAR
Seseorang yang melakukan perjalanan yang jaraknya
mencapai masafatul qashri, baginya diperbolehkan melakukan
jama’ qashar, yaitu mengumpulkan dua sholat sekaligus
meringkasnya, baik dikerjakan pada waktu sholat yang pertama
atau sholat yang kedua.1(
Niat Jama’ Qashar Dengan Jama’ Taqdim
Untuk sholat dhuhur :
/ إماما مأموما العصر إليه مجموعا ركعتين الظهر فرض أصلى
تعالى لله
Untuk sholat Ashar :
/ إماما مأموما الظهر إلى مجموعا ركعتين العصر فرض أصلى
تعالى لله
Untuk sholat Maghrib :
العشاء إليه مجموعا ركعات ثالث المغرب فرض أصلى
تعالى/ لله إماما مأموما
Untuk sholat Isya’ :
المغرب إلى مجموعا ركعتين العشاء فرض أصلى
تعالى/ لله إماما مأموما
Niat Jama’ Qashar Dengan Jama’ Ta’khir
1 Sholat yang boleh diqashar adalah sholat yang bilangan rakaatnya ada empat, jadi apabila maghrib dan Isya’ ingin dijama’qashar, maka yang boleh diqashar hanya isya’nya saja, sedangkan maghrib tetap tiga rakaat
61
Untuk sholat dhuhur :
/ إماما مأموما العصر إلى مجموعا ركعتين الظهر فرض أصلى
تعالى لله
Untuk sholat Ashar :
/ إماما مأموما الظهر إليه مجموعا ركعتين العصر فرض أصلى
تعالى لله.
Untuk sholat Maghrib :
العشاء إلى مجموعا ركعات ثالث المغرب فرض أصلى
تعالى/ لله إماما مأموما
Untuk sholat Isya’ :
المغرب إليه مجموعا ركعتين العشاء فرض أصلى
تعالى/ لله إماما مأموما
Niat sholat diatas adalah untuk imam atau ma’mum ketika
sholat tersebut dilakukan dengan berjama’ah. Adapun ketika
dilakukan sendirian, maka tinggal membuang lafadz / مأموما
.إماما
C. SHOLAT JAMA’ BAGI ORANG YANG MUQIM
Sebagaimana yang telah disebutkan didepan, bahwa
sholat jama’ bukan hanya diperbolehkan untuk musafir, tapi
juga diperbolehkan untuk orang yang muqim. Namun yang
diperbolehkan hanya jama’ taqdim saja.
Bagi orang yang selalu melakukan sholat lima waktunya
dengan berjama’ah pada suatu tempat, baik di masjid atau
bukan, seandainya sebelum dia melakukan sholat turun hujan,
baik turunnya sewaktu berangkatnya atau ketika sudah berada
62
pada tempat jamaah, maka baginya diperbolehkan untuk
menjama’ sholatnya dengan catatan hujan tersebut bisa
membasahi bagian atas pakaiannya atau bagian bawah
sandalnya, meskipun hujan tersebut tidak deras dan dengan
syarat-syarat sebagai berikut :1. Tertib )berurutan(2. Terus menerus )muwalah(3. Melakukan niat jama’ pada waktu melakukan sholat yang
pertama4. Adanya hujan masih tetap pada tiap permulaan bagi dua
sholat yang akan di kerjakan )ketika hendak melakukan takbiratul ihram bagi dua sholat tersebut( dan juga setelah selesai dari sholat yang pertama sampai melakukan takbiratul ihram sholat yang kedua, baik setelah itu terus hujan atau berhenti.
5. Sholat yang ke dua harus dilakukan dengan berjamaah, meskipun pada sebagiannya saja, seperti berjamaah pada imam yang sedang melakukan tasyahud akhir.
6. Pada sholat yang ke dua harus melakukan niat jamaah atau niat menjadi imam bagi imam sholat tersebut, jika tidak melakukan niat jamaah atau imam tidak niat menjadi imam dan ma’mum mengetahui hal itu, maka sholat imam dan ma’mum tidak sah. Adapun niat sholat jama’ di sini sama dengan niat sholat jama’ taqdim yang telah disebutkan di depan, akan tetapi wajib niat jamaah seperti dibawah ini :
Untuk sholat dhuhur :
/ إماما مأموما العصر إليه مجموعا ركعتين الظهر فرض أصلى
تعالى لله
Untuk sholat Ashar :
/ إماما مأموما الظهر إلى مجموعا ركعتين العصر فرض أصلى
تعالى لله
63
Untuk sholat Maghrib :
العشاء إليه مجموعا ركعات ثالث المغرب فرض أصلى
تعالى/ لله إماما مأموما
Untuk sholat Isya’ :
المغرب إلى مجموعا ركعتين العشاء فرض أصلى
تعالى/ لله إماما مأموما7. Tempat jamaahnya secara umum dianggap jauh dari
rumahnya.
Catatan :
Sebagaimana dengan hujan yang menyebabkan di
perbolehkan menjama’ sholat, yaitu air embun, air es, dan air
yang turun bintik-bintik bersamaan dengan hembusan angin
dingin meskipun tidak begitu kencang.
Shalat Jum’at
Hukum Melakukan Shalat Jum’at
Hukum melakukan Shalat jum’at adalah fardlu ain bagi
setiap orang islam mukallaf, laki-laki, sehat dan berpenduduk
tetap.
Persyaratan Sahnya Jum’at
1. harus berada di negara
atau desa
2. jama’ahnya mencapai 40
orang
3. di lakukan pada waktu
dzuhur
64
4. di mulai dengan dua
khutbah
5. tidak mendahului atau
menyertai shalat jum’at dinegrinya
Rukun – Rukun Khutbah
1.khatib suci dari dua hadats )hadats kecil atau hadats
besar(
2.pakian, tubuh dan tempatnya suci dari najis
3.menutup aurat
4.membaca khutbah dengan berdiri jika mampu
5.duduk diantara dua khutbah dengan kadar tuma’ninah
6.mengeraskan khutbah agar di dengar oleh 40 orang
7.terus menerus diantara dua khutbah dan sholat
Udzur Meninggalkan Jum’at
Kewajiban jum’at menjadi gugur disebabkan sakit,
lumpuh, buta dan hujan lebat.
Menjumpai Jum’at
Jum’at dapat diperoleh oleh Seseorang yang
menemukan satu rakaat bersamaan imam. Dan setelah
salamnya imam dia cukup menambah satu rakaat dengan
mengeraskan bacaan. Adapun seseorang yang tidak
menemukan satu rakaat bersama imam maka dia melakukan
shalat dengan niat jum’at dan menyempurnakan shalat dzuhur
)4 rakaat(.
65
Kesunahan Jum’at
1. mandi besar dan membersihkan tubuh
2. memotong kuku
3. menggunakan wewangian
4. memakai pakian putih
5. diam ketika khutbah
6. bergegas ke masjid bagi selain khatib
Shalat Hari Raya
Hukum Melakukan Shalat Hari Raya
Melakukan shalat hari raya baik hari raya fitri atau hari
raya qurban hukumnya sunah muakkadah bagi orang yang
bermuqim, musafir, merdeka dan hambasahaya. Baik di
lakukan dengan jama’ah atau sendirian. Adapun bilangannya
adalah dua rak’at di lakukan mulai terbitnya matahari sampai
tergelincirnya matahari.
Cara Melakukan Shalat Hari Raya
1. takbiratul ihram
2. membaca do’a iftitah dan taawudz
3. melakukan takbir tujuh kali
4. membaca fatihah dan surat dengan keras
5. pada rakaat yang kedua melakukan takbir lima kali
setelah takbir karena berdiri
6. imam membaca dua khutbah pada khutbah pertama
membaca takbir sembilan kali. Sedangkan pada
khutbah yang kedua membaca takbir tujuh kali
66
Kesunahan Pada Hari Raya
1. mandi besar
2. berhias dengan memakai pakian yang bagus
3. mengeraskan bacaan takbir di rumah, pasar dan di
jalan. mulai malam hari raya sampai imam
melakukan shalat
4. membaca takbir setelah shalat mulai dari subuh hari
arafah sampai ashar akhir hari tasyriq
Shalat JenazahKewajiban Mengurus Jenazah
Mengurus dan merawat jenazah hukumnya wajib kifayah. Artinya apabila sebagian orang sudah melakukan, maka gugurlah kewajiban bagi sebagian yang lain. Kewajiban ini diperuntutkan bagi tiap-tiap orang yang tahu atau menduga akan adanya seseorang yang meniggal, meskipun bukan tetangganya dan juga bagi tiap-tiap orang di sekitar nya yang ceroboh karena tidak menghiraukannya. Dalam mengurus dan merawat jenazah ada empat hal yang wajib dilakukan: 1. Memandikan2. Mengkafani3. Mensholati4. Memakamkan
I. MEMANDIKAN
Memandikan mayat merupakan suatu ibadah bagi
67
seluruh umat islam, dan kewajiban ini tidak akan gugur sebelum dilakukan oleh kalangan orang yang terkena hukum taklif, meskipun di lakukan anak kecil yang belum tamyiz, orang gila, jin atau mayat yang mandi dengan sendirinya, karena sebagai karomah menurut qaul mu’tamad )qaul yang bisa dijadikan pegangan(, mengecuali-kan para malaikat, karena malaikat bukan dari kalangan yang terkena hukum taklif.
II. MENGKAFANI
Mengkafani jenazah harus dilakukan setelah jenazah dimandikan atau ditayammumi jika tidak mungkin di mandikan. Mengkafani jenazah sudah dianggap cukup walau hanya dengan memakaikan pakaian atau kain yang diperbolehkan dipakai mayat ketika masih hidup. Oleh karena itu haram mengkafani mayat laki-laki dengan sutera karena sutera haram dipakai oleh laki-laki. Pakaian atau kain yang akan digunakan kafan terlebih dahulu melihat keadaan si mayat, kalau mayatnya kaya maka dikafani dengan kain yang baik )mahal(, kalau mayatnya sederhana maka dikafani dengan kain yang sedang-sedang saja dan kalau mayatnya orang miskin maka dikafani dengan kain yang jelek )murah(.
Cara memakaikan kafan.
Karena jumlah dan bentuk kafan antara mayat laki-laki dan perempuan berbeda maka caranyapun tidak sama, seperti di bawah ini .
A. Mayat laki-laki.Mengkafani mayat laki-laki yang pertama
dengan membentangkan salah satu dari tiga kain
68
11
yang paling bagus dan paling lebar, kemudian menaburkan kayu cendana dan kapur barus. Setelah itu meletakkan kain yang kedua di atasnya dengan melakukan hal yang sama pada kain yang pertama, kemudian meletakkan kain yang ketiga juga dengan melakukan hal yang sama seperti di atas. Setelah itu mayat diletakkan dengan posisi terlentang dan kedua tangannya berada di atas dadanya seperti halnya orang yang sedang sholat atau diluruskan ke bawah, kemudian mayat juga ditaburi kayu cendana atau kapur barus, kecuali pada mayat yang sedang ihrom. Sebelum kain dililitkan pada mayat terlebih dahulu mengikat kedua pantat si mayat dengan sepotong kain. Ini dilakukan setelah menyelipkan kapas yang telah dilumuri kayu cendana atau kapur barus diantara kedua pantatnya. Setiap lubang yang ada pada anggota tubuh si mayat seperti kedua lubang hidung, kedua lubang telinga, kedua mata ataupun luka pada badan mayat juga disumbat dengan kapas seperti di atas. Dan disunahkan pula meletakkan kapas pada anggota sujud. Setelah semua lubang disumbat dengan kapas tiap-tiap kain dililitkan ketubuh mayat dengan meletakkan pinggiran kain dari sisi sebelah kiri di atas pinggiran sebelah kanan, dan melilitkan kain yang kedua dengan meletakkan pinggiran kain sebelah kanan di atas pinggiran kain sebelah kiri dan seterusnya. Sisa dari kain tersebut dikumpulkan ke ujung kedua kaki dan kepala si mayat dan sisa kain yang ada di kepalanya dianjurkan lebih banyak dari sisa kain yang ada di kakinya, setelah itu lilitan kain tersebut diikat supaya tidak terlepas ketika dibawa.
Setelah mayat diletakkan di liang kubur, ikatan-ikatan tersebut dilepas selain pengikat kedua
69
pantat. Pengikatan tersebut dilakukan pada selain mayat yang sedang ihrom, karena untuk mayat yang sedang ihrom hukumnya haram.
B. Mayat perempuan.Mengkafani mayat perempuan yang pertama
yaitu dengan memakaikan penutup tubuh seperti yang telah disebutkan di atas. Kemudian memakaikan baju kurung dan mukena, setelah itu baru di bungkus dengan dua lapis kain dengan cara yang tersebut pada mayat laki-laki.
A. Posisi mayat dan orang yang mensholatiBila mayatnya laki-laki maka posisi kepala
mayat berada di sebelah kiri imam dan imam berdiri di dekat kepala mayat )kepala mayat berada disebelah selatan(. Dan bila mayat perempuan maka posisi kepala mayat berada di sebelah kanan imam dan imam berdiri di dekat pantat mayat )kepala mayat berada disebelah utara(.
B. Syarat sholat jenazah :1. Mayat harus dimandikan terlebih dahulu.2. Orang yang mensholati tidak boleh
mendahului mayat )mayat tidak boleh berada dibelakang imam( jika mayatnya hadir, meskipun di quburan.
3. Jarak antara orang yang mesholati dengan mayat tidak lebih dari 300 dziro’ pada tempat selain masjid. )1 dziro’ = 48 cm / ukuran kira-kira dua jengkal(.
70
4. Antara orang yang mensholati dengan mayat tidak ada penghalang.
C. Rukun sholat jenazah :1. Niat.2. Berdiri bagi orang yang mampu.3. Takbir empat kali.4. Membaca surat Al-Fatihah, yang lebih utama
dibaca setelah takbir yang pertama )takbirotul ihrom(.
5. Membaca sholawat setelah takbir yang kedua, dan yang lebih utama membaca sholawat seperti dalam tasyahud akhir )sholawat Ibrohimiyah(.
6. Berdo’a yang dikhususkan kepada mayat setelah takbir yang ketiga.
7. Salam setelah takbir yang ke empat. Salam sholat jenazah sama seperti salam sholat yang lain, baik cara maupun jumlahnya. Menurut sebagian ulama’ sunah menambahkan lafadz:
وبركاته الله ,رحمة ,tapi ini menurut pendapat yang lemah )qaul dlo’if(. Adapun menurut qoul mu’tamad tanpa menambah lafadz tersebut.
D. Niat sholat jenazah untuk mayat yang hadir Niat sholat jenazah untuk mayat
laki-laki :
إماما \ كفاية فرض تكبيرة أربع هذاالميت على أصلىتعالى لله مأموما
Niat sholat jenazah untuk mayat perempuan :
71
كفاية فرض تكبيرة أربع الميتة هذه على أصلىتعالى \ لله مأموما إماما
Niat yang lebih mudah untuk ma’mum baik mayat hadir maupun ghoib :
تعالى لله اإلمام عليه صلى من على أصلى
Cara membawa jenazah.Perlu diketahui bahwa membawa jenazah ke
kuburan ada dua cara yang diistilahkan dengan “Antara Dua ‘Amudain ) عمودين ( ’dan tarbi )بين)تربيع ”. Dan dua cara tersebut terjadi pebedaan pendapat diantara ulama’, sebagian mengatakan Dua ‘Amudain lebih utama, sebagian lain mengatakan Tarbi’ yang lebih utama. Dan menurut pendapat yang paling shahih )ashah( yang lebih utama adalah Antara Dua ‘Amudain, namun yang lebih utama lagi mengumpulkan keduanya dengan memakai secara bergantian.Pengertian Antara Dua ‘Amudain ) عمودين )بين
Satu orang laki-laki berada di depan dengan meletakkan kedua tangkai keranda diantara kedua pundaknya. Dua orang berada di belakang, masing-masing di sebelah kanan dan kiri. Orang yang berada di sebelah kanan meletakkan tangkai keranda di pundak sebelah kiri dan yang di sebelah kiri meletakkan tangkai keranda di pundak sebelah kanan.Pengertian Tarbi’ )تربيع(
Dua orang berada di depan dan dua orang lagi berada di belakang. Dua orang yang berada didepan, yang satu berada di sebelah kanan dengan meletakkan tangkai keranda di pundak sebelah kiri, dan yang satunya lagi berada di sebelah kiri dengan
72
meletakkan tangkai keranda di pundak sebelah kanan. Dua orang yang berada di belakang posisinya sama dengan dua orang yang ada di depan.
IV.MENGUBURKAN JENAZAH
Menguburkan jenazah harus dilakukan setelah mensholati jenazah dan haram dilakukan sebelumnya. Batas minimal menguburkan jenazah yaitu dengan meletakkan jenazah pada suatu galian atau lubang sekiranya jenazah tersebut tidak menimbulkan bau setelah membusuk, juga aman dari binatang buas.
Dalam menguburkan jenazah terdapat dua istilah yaitu liang lahat dan liang syaq. Keduanya dibuat setelah kedalaman kuburan kira-kira seperti orang yang berdiri sambil mengangkat tangannya ke atas atau dengan ukuran 4,5 dhira’ )1 dhira’ = 48 cm. (. Menguburkan jenazah lebih utama memakai liang lahat pada daerah yang tanahnya keras dan memakai liang syaq kalau tanahnya gembur.
A. Pengertian Liang Lahat dan Liang Syaq.1. Pengertian liang lahat.
Ialah galian )kuburan( yamg mana sisi atau pinggiran yang ada di arah kiblat di dasar kuburan tersebut digali kembali dengan ukuran yang bisa memuat jenazah dan menutupnya sehingga seandainya dilihat dari atas tidak kelihatan.
2. Pengertian liang syaq.Ialah kuburan yang tengahnya digali lagi seperti got/kali, kemudian kedua pinggiran galian tersebut dilapisi dengan batu bata mentah atau sejenisnya, yakni dari sesuatu
73
yang tidak di bakar seperti kayu dan sebagainya, dan jenazah diletakkan di antaranya.
B. Cara memasukkan dan meletakkan jenazah ke dalam kubur.
Sebelum mayat dimasukkan ke dalam kubur terlebih dahulu kepalanya diletakkan di dekat kubur di sebelah selatan, kemudian mengeluarkanya dari dalam keranda dan diserahkan kepada orang yang ada di dalam kuburan dengan pelan–pelan. Ketika mayat dimasukkan ke dalam kubur disunahkan bagi orang yang memasukkannya untuk membaca do’a :
الله الله بسم رسول ملة وعلى الرحيم الرحمن . لروحه السماء أبواب افتح اللهم وسلم عليه صلىالله
. قبره فى له ووسع منـزله وأكرمLalu mayat diletakkan pada liang lahat atau liang
syaq dengan dimiringkan ke sisi kanan menghadap qiblat dengan kepala berada di utara. Pada waktu meletakkannya disunahkan membaca do’a :
الله ل رسو ملة وعلى الرحيم الرحمن الله بسم . من األشحاء إليك أسلمه اللهم وسلم عليه الله صلى
يحب كان من وفارقه وإخوانه وقرابته وأهله والدهالقبر. ظلمة الى والحيات الدنيا سعة من وخرج قربه
عاقبته. إن به منـزول خير وأنت بك ونزل وضيقهعن غنى أنت العفو أهل فأنت عنه عفوت وإن فبذنبه
واغفر حسنته اشكر اللهم رحمتك إلى فقير وهو عذابهاألمن برحمتك له واجمع القبر عذاب من وأعذه سيئته
. فى اجعله اللهم الجنة دون هول كل واكفه عذابك منرحمتك بفضل عليه وعد عليين فى وارفعه الفائزين
. الراحمين ياأرحم
Setelah mayat dihadapkan ke arah qiblat wajah dan kedua kakinya disandarkan )dirapatkan( ke dinding kubur sedangkan punggungnya di ganjal
74
dengan batu bata mentah atau sejenisnya supaya mayat tidak telungkup atau terlentang. Setelah itu kepala mayat dibantali dengan batu bata mentah atau sejenisnya. Dan Ketika membuatnya disunahkan membaca . الخ, 7اناانزلناه × . Kemudian pipinya disentuhkan ke bumi dengan cara menarik kain kafannya. Setelah itu lubang liang lahat atau lubang liang syaq ditutup dengan batu bata mentah, tanah atau yang lainnya sebanyak sembilan buah sekira penutup tersebut tidak menyentuh jenazah dan aman dari masuknya tanah penguburan.
Sebelum kuburan diuruk disunahkan bagi orang yang hadir yang berada di sekeliling kuburan terutama kerabatnya untuk mengambil tanah dengan kedua telapak tangannya, dan yang lebih baik adalah tanah yang berada disebelah utara. Lalu di letakkan di arah kepala mayat, ini dilakukan sebanyak tiga kali, dan ketika meletakkannya di sunahkan membaca do’a :
-Untuk yang pertama : , حجته المسئلة عند لقنه اللهم كم خلقنا منها
-Untuk yang ke dua : , لروحه السماء أبواب افتح اللهم نعيدكم وفيها
-Untuk yang ke tiga : , عن األرض جاف اللهم أخرى تارة نخرجكم ومنها
جنبيه
Lalu kuburan diuruk dengan tanah galian kuburan dan dimakruhkan memakai selain tanah galian kuburan tersebut Setelah proses penguburan selesai dianjurkan kepada semua hadirin untuk membaca do’a:
, وارحمه به فارأف إليك رد عبدك جاف اللهم اللهموافتح جنبـيه عن وتقبله األرض لروحه السماء أبواب
75
2
, له فضاعف محسنا كان ان اللهم حسن بقبول \منكعنه فتجاوز مسيئا كان وإن إحسانه .فى
“Wallahu a’lam”
76