farmakol-antihistamin
DESCRIPTION
farmakol antihistaminTRANSCRIPT
ANTI HISTAMINANTI HISTAMIN
1.Pada otot polos
bronchus, pembuluh
darah, usus halus,
menghambat kerja
histamin, histamin
menyebabkan kontraksi
otot polos.
FARMAKODINAMIK
2.Permeabilitas kapiler :
peninggian
permeabilitas oleh
histamin dihambat oleh
histamin.
3.Hipersekresi kelenjar
eksokrin oleh histamin,
dihambat oleh
antagonis histamin dua.
4.Menghambat dilatasi
kapiler yang disebabkan
oleh pengaruh histamin.
5.Menghilangkan rasa
gatal pada ujung syaraf
sensorik.
6.Melawan efek alergik.
Berkompetisi dengan
histamin menduduki
reseptor histamin.
MEKANISME KERJA
Pada dosis terapi rasa
mengantuk, tetapi telah
ada obat baru yang rasa
sedatifnya kurang.
EFEK SAMPING
•Vertigo.
•Lelah.
•Mulut
kering.
•Disuri.
•Palpitasi.
Efek samping lain berupa
efek sentral :
Peroral, absorpsi baik,
efek timbul setelah 15
menit dan lama kerja
berbeda untuk setiap
antihistamin.
FARMAKOKINETIK
Ada yang long acting
sehingga pemakaiannya
sekali sehari.
Diedarkan ke seluruh
tubuh dan di
metabolisme di hati.
Ekskresi lewat urin.
1.Golongan Etanolamin,
contoh :
•Difenhidramin
•Dimenhidrinat.
PEMBAGIAN OBAT
2.Etilendiamin, contoh :
•Tripelenamin.
3.Golongan Alkilamin,
contoh :
•Chlorfeniramin.
•Dextro
Chlorfeniramin.
4.Golongan Piperazin,
contoh :
•Siklizin 50 mg.
5.Golongan Fenothiazin,
contoh :
•Prometazin 25 mg.
6.Golongan Piperidin, contoh :
•Terfenadin 60 mg.
•Astemizol 10 mg.
•Loratadin 10 mg.
•Des-Loratadin 5 mg.
golongan non sedatif long acting.
7.Golongan lain-lain,
contoh :
•Siproheptadine 4
mg.
•Mebhidrolin 50 mg.
1.Simtomatik untuk
penyakit alergi.
2.Mabuk perjalanan.
3.Rhinitis alergik.
4.Obat batuk
5.Gangguan
vestibuler.
INDIKASI
Dekogenstan.
Fenilefrin,
Fenilpropanolamin.
Kerjanya selektif pada
reseptor alfa satu dan
sedikit pada reseptor beta.
Pengaruh peningkatan
tekanan sistol dan diastol
karena vasokontraksi.
Pemberian per oral.
Obat ini tergolong dalam
obat-obat adrenergik.