etika kebidanan

37
ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN KODE MATAKULIAH : BD. 402 BEBAN STUDI : 2 SKS PENEMPATAN : SEMESTER I PJMK : Lina Bhakti Pertiwi, SST., M.Kes. TIM DOSEN : 1. Lina Bhakti Pertiwi, SST., M.Kes. 2. Drg. Koeshayati

Upload: lhiie-dwie-ningrum-ii

Post on 19-Oct-2015

84 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

MATERI KULIAH SEMESTER 4

TRANSCRIPT

ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATAN

ETIKA PROFESI DAN HUKUM KESEHATANKODE MATAKULIAH: BD. 402BEBAN STUDI: 2 SKSPENEMPATAN: SEMESTER IPJMK: Lina Bhakti Pertiwi, SST., M.Kes.TIM DOSEN: Lina Bhakti Pertiwi, SST., M.Kes.Drg. KoeshayatiBIODATANAMATTLSTATUSALAMATEMAILHP::::::Lina Bhakti Pertiwi, SST., M. Kes.Jember, 28 MeiMenikahPerum Jember Permai III Blok [email protected] ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANAN KEBIDANANPeningkatan pengetahuan dan teknologi yang sedemikian cepat dalam segala bidang meningkatnya pengetahuan masyarakat.berpengaruh pula terhadap meningkatnya pengetahuan tuntutan masyarakat akan mutu pelayanan kesehatan termasuk pelayanan kebidanan.Hal ini merupakan tantangan bagi profesi kebidanan dalam mengembangkan profesionalisme selama memberi pelayanan yang berkualitas. Kualitas pelayanan yang tinggi memerlukan landasan komitmen yang kuat dengan basis pada etik dan moral yang tinggi. Sikap etis profesional yang kokoh dari setiap bidan akan tercermin dalam setiap langkahnya, termasuk penampilan diri serta keputusan yang diambil dalam merespon situasi yang muncul. Oleh karena itu pemahaman yang mendalam tentang etika dan moral serta penerapannya menjadi bagian yang sangat penting dan mendasar dalam memberikan asuhan kebidanan dimana nilai-nilai pasien selalu menjadi pertimbangan dan dihormati. PENGERTIAN ETIKA, ETIKET, MORAL DAN HUKUMEtikaIstilah etika berasal dari bahasa Yunani Kuno ethos (jamaknya: ta etha), yang berarti adat istiadat atau kebiasaan. Dalam hal ini, etika berkaitan dengan kebiasaan hidup yang baik, tata cara hidup yang baik, baik pada diri seseorang atau masyarakat. Kebiasaan hidup yang baik ini dianut dan diwariskan dari satu generasi ke generasi yang lain (Hasyim, 2012).Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia kata etika berarti ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral (akhlak).

ETIKETDalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diberikan beberapa arti dari kata etiket, yaitu:Etiket (Belanda) secara kertas yang ditempelkan pada kemasan barang-barang (dagang) yang bertuliskan nama, isi dan sebagainya tentang barang itu.Etiket (Perancis) adat sopan santun atau tata karma yang perlu selalu diperhatikan dalam pergaulan agar hubungan selalu baik.PERSAMAAN ETIKA DAN ETIKETMenyangkut perilaku manusiaMengatur perilaku manusia secara normative, artinya member norma bagi perilaku manusia dan dengan demikian menyatakan apa yang harus dilakukan atau tidak boleh dilakukan

PERBEDAAN ETIKA DAN ETIKET

MORALIstilah moral berasal dari bahasa Latin (mos-bentuk tunggal, mores-bentuk jamak) yang berarti kebiasaan atau adat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia:Ajaran tentang baik buruk yang diterima umum mengenai akhlakAkhlak dan budi pekertiKondisi mental yang mempengaruhi seseorang menjadi tetap bersemangat, berani, disiplin, dll.Menurut Ensiklopedia Pendidikan (Prof. Dr. Soeganda Poerbacaraka):Suatu istilah untuk menentukan batas-batas dari sifat-sifat, corak-corak, maksud-maksud, pertimbangan-pertimbangan, atau perbuatan-perbuatan yang layak dapat dinyatakan baik/buruk, benar/salah.Lawannya amoralSuatu istilah untuk menyatakan bahwa baik/benar itu lebih daripada yang buruk/salah.PERSAMAAN & PERBEDAAN ETIKA DAN MORALEtika dan Moral mempunyai persamaan yaitu mempunyai arti kebiasaan atau adat.Etika dan Moral mempunyai perbedaan yang hanya terletak pada asal bahasanya saja yaitu etika dari bahasa Yunani sementara moral dari bahasa Latin.

HUKUMSebagaimana didefinisikan dalam Oxford English Dictionary, hukum adalah kumpulan aturan, baik sebagai hasil pengundangan formal maupun dari kebiasaan, dimana suatu negara atau masyarakat tertentu mengaku terikat sebagai anggota atau sebagai subjeknya.Sedangkan menurut Supriadi dalam Hasyim (2012), hukum adalah kumpulan peraturan yang berisi kaidah-kaidah non hukum, yaitu kaidah-kaidah tingkah laku (etika).BEBERAPA JENIS HUKUMHukum Pidana adalah peraturan mengenai hukuman. Dalam masalah pidana kedudukan penguasa/pemerintah adalah lebih tinggi.Hukum Perdata adalah mengatur subjek dan antar subjek dalam hubungan inter-relasi (kedudukannya sederajat)Hukum Kesehatan menurut Anggaran Dasar Perhimpunan Hukum Kesehatan Indonesia (PERHUKI) adalah semua ketentuan hukum yang berhubungan langsung dengan pemeliharaan/pelayanan kesehatan dan penerapannya.

PERSAMAAN ETIKA DAN HUKUMAlat yang dibuat untuk mengatur tertibnya hidup bermasyarakatObjeknya adalah tingkah laku manusiaMengandung hak dan kewajiban anggota-anggota masyarakat, agar tidak saling merugikanMenggugah kesadaran untuk bersikap manusiawiSumbernya adalah hasil pemikiran para pakar dan para anggota seniorPERBEDAAN ETIKA DAN HUKUM

SISTEMATIKA ETIKAETIKA UMUMMembahas berbagai hal yang berhubungan dengan kondisi manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori dan prinsip-prinsip moral. (Sujiyatini, 2011).ETIKA SOSIAL (ETIKA PROFESI)Menekankan tanggung jawab sosial dan hubungan antar sesama manusia dalam aktivitasnya.(Sujiyatini, 2011).FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS DALAM PELAYANANDiperlukan untuk menempatkan nilai-nilai dan perilaku kesehatan pada posisinya.Bidan bisa menjadi frustasi bila membimbing atau memberikan konsultasi kepada pasien yang mempunyai nilai-nilai dan perilaku kesehatan yang sangat rendah.Hal ini disebabkan karena pasien kurang memperhatikan status kesehatannya.Pertama-tama yang dilakukan oleh bidan adalah berusaha membantu pasien untuk mengidentifikasi nilai-nilai dasar kehidupannya sendiri (Sujiyatini, 2011).SUMBER ETIKAIndividu tidak lahir dengan membawa nilai-nilai.Nilai-nilai ini diperoleh dan berkembang melalui informasi, lingkungan keluarga, serta budaya sepanjang perjalanan hidupnya.Mereka belajar dari keseharian dan menentukan tentang nilai-nilai mana yang benar dan mana yang salah.Untuk memahami perbedaan nilai-nilai kehidupan ini sangat tergantung pada situasi dan kondisi dimana mereka tumbuh dan berkembang (Sujiyatini, 2011).HAK, KEWAJIBAN DAN TANGGUNG JAWAB PROFESI

HAK-HAKMendapat perlindungan hukum dalam melaksanakan tugas sesuai dengan profesinyaBekerja sesuai dengan standart profesi pada setiap jenjang pelayanan kesehatanMenolak keinginan pasien/klien dan keluarga yang bertentangan dengan peraturan perundangan dan kode etik profesiMempunyai privasi dan menuntut apabila nama baiknya dicemarkan baik oleh pasien, keluarga maupun profesi lainMemperoleh kesempatan untuk meningkatkan diri baik melalui pendidikan maupun pelatihanMemperoleh kesempatan untuk meningkatkan jenjang karir dan jabatan yang sesuaiMendapat kompensasi dan kesejahteraan yang sesuai.

KEWAJIBAN & TANGGUNG JAWABMematuhi peraturan rumah sakit sesuai dengan hukum antara bidan tersebut dengan rumah sakit bersalin dan sarana pelayanan dimana ia bekerjaMemberikan pelayanan asuhan kebidanan sesuai dengan standar profesi dengan menghormati hak-hak pasienMerujuk pasien dengan penyulit kepada dokter yang mempunyai kemampuan dan keahlian sesuai dengan kebutuhan pasienMemberi kesempatan kepada pasien untuk didampingi suami atau keluargaMemberikan kesempatan kepada pasien untuk menjalankan ibadah sesuai dengan keyakinannya

Merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya tentang seorang pasienMemberikan informasi yang akurat tentang tindakan yang akan dilakukan serta risiko yang mungkin dapat timbulMeminta persetujuan tertulis (informed consent) atas tindakan yang akan dilakukanMendokumentasikan asuhan kebidanan yang diberikanMengikuti perkembangan IPTEK dan menambah ilmu pengetahuannya melalui pendidikan formal atau non formalBekerja sama dengan profesi lain dan pihak yang terkait secara timbale balik dalam memberikan asuhan kebidanan.(Sujiyatini, 2011).KODE ETIKPROFESI BIDAN

Menurut Mustika dalam Yanti (2010), kode etik adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh setiap profesi di dalam melaksanakan tugas profesinya dan di dalam hidupnya di masyarakat.Sedangkan definisi menurut Depkes, kode etik adalah suatu kesepakatan yang diterima dan dianut bersama (kelompok tradisional) sebagai tuntunan dalam melakukan praktik. Kode etik disusun oleh profesi berdasarkan pada keyakinan dan kesadaran profesional serta tanggung jawab yang berakar pada kekuatan moral dan kemampuan manusia.Definisi Kode etik kebidanan merupakan suatu pernyataan komprehensif profesional yang menuntut bidan melaksanakan praktik kebidanan baik yang berhubungan dengan kesejahteraan keluarga, masyarakat, teman sejawat, profesi dan dirinya. Penetapan kode etik kebidanan harus dilakukan dalam Kongres Ikatan Bidan Indonesia (IBI).

Kode etik bidan di Indonesia pertama kali disusun pada tahun 1986 dan disyahkan dalam kongres nasional IBI X tahun 1988sedang petunjuk pelaksanaannya disyahkan dalam rapat kerja nasional (RAKERNAS) IBI tahun 1991kemudian disempurnakan dan disyahkan pada kongres nasional IBI XII tahun 1998Sebagai pedoman dalam berperilaku, kode etik bidan Indonesia mengandung beberapa kekuatan yang semuanya tertuang dalam mukadimah, tujuan dan bab.Secara umum kode etik tersebutberisi 7 bab yaitu:Kewajiban bidan terhadap klien dan masyarakat (6 butir)Setiap bidan senantiasa menjunjung tinggi, menghayati dan mengamalkan jabatannya dalam melaksanakan tugas pengabdiannya.Setiap bidan dalam menjalankan tugas profesinya menjunjung tinggi harkat dan martabat kemanusiaan yang utuh dan memelihara citra bidan.Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa berpedoman pada peran, tugas dan tanggung jawab sesuai dengan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakat.Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya mendahulukan kepentingan klien, menghormati hak klien dan menghormati nilai-nilai yang berlaku di masyarakat.Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa mendahulukan kepentingan klien, keluarga dan masyarakat dengan identitas yang sama sesuai dengan kebutuhan berdasarkan kemampuan yang dimilikinya.Setiap bidan senantiasa menciptakan suasana yang serasi dalam hubungan pelaksanaan tugasnya, dengan mendorong partisipasi masyarakat untuk meningkatkan derajat kesehatannya secara optimal. Kewajiban bidan terhadap tugasnya (3 butir)Setiap bidan senantiasa memberikan pelayanan paripurna terhadap klien, keluarga dan masyarakat sesuai dengan kemampuan profesi yang dimilikinya berdasarkan kebutuhan klien, keluarga dan masyarakatSetiap bidan berhak memberikan pertolongan dan mempunyai kewenangan dalam mengambil keputusan dalam tugasnya termasuk keputusan mengadakan konsultasi dan atau rujukanSetiap bidan harus menjamin kerahasiaan keterangan yang dapat dan atau dipercayakan kepadanya, kecuali bila diminta oleh pengadilan atau diperlukan sehubungan kepentingan klien.Kewajiban bidan terhadap teman sejawat dan tenaga kesehatan lainnya (2 butir)Setiap bidan harus menjalin hubungan dengan teman sejawatnya untuk menciptakan suasana kerja yang serasiSetiap bidan dalam menjalankan tugasnya harus saling menghormati baik terhadap sejawatnya maupun tenaga kesehatan lainnya.

Kewajiban bidan terhadap profesinya (3 butir)Setiap bidan harus menjaga nama baik dan menjunjung tinggi citra profesinya dengan menampilkan kepribadian yang tinggi dan memberikan pelayanan bermutu kepada masyarakatSetiap bidan harus senantiasa mengembangkan dan meningkatkan kemampuan profesinya sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologiSetiap bidan senantiasa berperan serta dalam kegiatan penelitian dan kegiatan sejenis yang dapat meningkatkan mutu dan citra profesinya.

Kewajiban bidan terhadap diri sendiri (2 butir)Setiap bidan harus memelihara kesehatannya agar dapat melaksanakan tugas profesinya dengan baikSetiap bidan harus secara terus menerus untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Kewajiban bidan terhadap pemerintah, bangsa dan tanah air (2 butir)Setiap bidan dalam menjalankan tugasnya senantiasa melaksanakan ketentuan-ketentuan pemerintah dalam bidang kesehatan, khususnya dalam pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga dan masyarakatSetiap bidan melalui profesinya berpartisipasi dan menyumbangkan pemikirannya kepada pemerintah untuk meningkatkan mutu jangkauan pelayanan kesehatan terutama pelayanan KIA/KB dan kesehatan keluarga.

Penutup (1 butir)Setiap bidan dalam melaksanakan tugasnya sehari-hari senantiasa menghayati dan mengamalkan Kode Etik Bidan Indonesia.

SEKIAN, TERIMA KASIHETIKAETIKET

a. Menyangkut cara dilakukannya suatu perbuatan sekaligus memberi norma dari perbuatan itu sendiri.a. Menyangkut cara (tata cara) suatu perbuatan yang harus dilakukan manusia.

b. Selalu berlaku, baik kita sedang sendiri atau bersama orang lain.b. Hanya berlaku dalam situasi di mana kita tidak seorang diri (ada orang lain di sekitar kita)

c. Bersifat absolutec. Bersifat relatif, yang dianggap sopan dalam satu kebudayaan, bisa saja dianggap tidak sopan dalam kebudayaan lain.

d. Memandang manusia dari dalam.d. Memandang manusia dari segi lahiriah saja.

ETIKAHUKUM

a. Berlaku untuk lingkungan profesia. Berlaku untuk umum

b. Disusun berdasarkan kesepakatan anggota profesib. Disusun oleh badan pemerintah

c. Tidak seluruhnya tertulisc. Tercantum secara terperinci dalam kitab undang-undang dan lembaran/ berita negara

d. Sanksi pelanggaran berupa tuntunan sementarad. Sanksi pelanggaran berupa tuntutan

e. Penyelesaian pelanggaran etika tidak selalu disertai bukti fisike. Penyelesaian pelanggaran hukum memerlukan bukti fisik