epid sesi 4
TRANSCRIPT
Sabtu, 05 Juni 2010
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT
Dr. Suparyanto, M.Kes
Apa Itu Riwayat Alamiah Penyakit
Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit secara alamiah, tanpa ikut campur tangan medis atau intervensi kesehatan lainnya
Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit
Untuk diagnostik → masa inkubasi → berguna untuk Dx penyakit atau masalah kesehatan dalam KLB
Untuk pencegahan → rantai penyakit → memotong rantai → pemberantasan/ pencegahan penyakit
Untuk terapi → makin awal Tx diberikan → hasil makin baik
Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit
Tahap Prepatogenesis Tahap Patogenesis Tahap Pasca Patogenesis: Sembuh, Kronik/ Karier, Cacat, Mati
Tahap Prepatogenesis
Kondisi Host masih normal/sehat Sudah ada interaksi antara Host dan Agent, tetapi Agent masih diluar Host Jika interaksi Host, Agent dan Environment berubah → Host jadi lebih rentan atau
Agent jadi lebih virulen → Agent masuk ke Host (memasuki tahap patogenesis)
Tahap Patogenesis
Tahap Inkubasi → tahap mulai masuknya Agent kedalam Host, sampai timbul gejala sakit
Tahap penyakit dini → tahap mulainya timbul gejala penyakit dalam keadaan awal (ringan)
Tahap penyakit lanjut → tahap penyakit telah berkembang pesat dan menimbulkan kelainan patologis dan gejalanya
Tahap Post Patogenesis
Tahap penyakit akhir → tahap berakhirnya perjalanan penyakit, dapat dalam bentuk;
Sembuh sempurna → Agent hilang, Host pulih dan sehat kembali Sembuh dengan cacat → Agent hilang, penyakit tidak ada → Host tidak pulih
sempurna (ada bekas gangguan/cacat) Karier →Agent masih ada, Host pulih → gangguan Agent masih ada (minimal)
Gambar Riwayat Alamiah Penyakit
UPAYA PENCEGAHAN
Gambar Tingkat Upaya Pencegahan
Primordial Prevention (Pencegahan Tingkat Awal)
Menghindari obesitas Menghindari rokok Perilaku hidup bersih dan sehat Mengindari bahan pengawet, pewarna Makan bergizi seimbang Istirahat cukup Olah raga teratur
Primary Prevention (Pencegahan Tingkat Pertama)
Pendidikan kesehatan Imunisasi PSN-3M Konsul genetika Sterilisasi alat Memakai sarung tangan Memaki masker
Secondary Prevention (Pencegahan Tingkat Kedua)
Diagnosis awal Pengobatan cepat dan tepat Kemo-profilaksis Screening (pencarian penderita dengan gejala umum)
Tertiary Prevention
Mencegah penyakit agar tidak bertambah parah Mencegah: kematian, kecacatan Rehabilitasi: fisik, mental, sosial
Tugas Individu
Apakah yang dimaksud dengan riwayat alamiah penyakit Seseorang yang sedang dalam masa inkubasi, apakah orang tersebut pasti menderita
sakit? Jelaskan Seorang penderita kanker stadium akhir. Apakah masih dapat dilakukan pencegahan?
Jelaskan Jelaskan perbedaan sembuh, karier dan cacat Sebutkan apa upaya yang dapat dilakukan seseorang agar dapat selalu sehat
Referensi
Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta Bustan, 2000, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar, Jakarta, PT.
Rineka Cipta Entjang, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan
Kabupaten, Bandung, ITB
http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/06/riwayat-alamiah-penyakit.html
EPIDEMIOLOGI
Rabu, 05 Desember 2007
KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI DAN TIMBULNYA PENYAKIT
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang telah dikenal orang sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau karena kemurkaan dan yang maha pencipta. Hingga saat ml, masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang meng anut konsep tersebut. Di bin pihak masih ada gangguan kesehatan/ penyakit yang belum jelas penyebabnya, maupun proses kejadian.
Pada tahap berikutnya, Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa
timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air,
udara, tanah, cuaca, dan lain sebagainya. Namun demikian dalam teori tidak
dijelaskan bagaimana kedudukan manusia dalam interaksi tersebut, serta tidak
dijelaskan tentang faktor lingkungan bagaimana yang dapat menimbulkan
penyakit.
Pada kehidupan masyarakat Cina dikenal pula teori terjadinya penyakit
yang timbul karena adanya gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh
manusia (teori humoral). Dalam teori ini dikatakan bahwa dalam tubuh manusia
ada empat macam cairan, yakni cairan putih, kuning, merah, dan hitam. Bila
terjadi gangguan.
keseimbangan tersebut, akan menimbulkan penyakit tertentu, (tergantung
pada jenis cairan mania yang bersifat dominan. Hingga hunt ml, Icon tersebut
masih merupakan dasar dalam sistem pengobatan Cina tradisional,
Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit karena sisa makhluk hidup
yang mengalami pembusukan, sehingga meninggalkan pengotoran udara dun
lingkungan sekitarnya. Teori ini terutama pada abad pertengahan dan pada
waktu itu lebih mengarah pada kebersihan lingkungan terhadap sisa-sisa
peninggalan makhluk hidup. Contoh pengaruh teori tersebut adalah timbulnya
penyakit malaria yang di kira karena sisa-sisa pembusukan binatang dan
tumbuhan yang ada di rawa-rawa (malaria artinya daerah yang jelek) dan masih
ada masyarakat yang tetap menganut teori tersebut.
Akhirnya pada abad-abad selanjutnya, terjadi perubahan yang cukup besar
dalam konsep terjadinya penyakit, dengan didapatkannya mikroskop. sehingga
konsep penyebab penyakit beralih ke jasad renik Perkembangan selanjutnya
mengantar para ahli ke arah hormonal yang semakin berkembang. Pada saat itu,
orang mulai optimis dalam menghadapi berbagai penyakit dengan antibiotika,
sistem imunitas, dan lain sebagainya.
Ternyata setelah penyakit menular mulai dapat di atasi pada negara-negara
maju, muncullah masalah berbagai penyakit menahan/tidak menular yang unsur
dan faktor penyebabnya sangat berkaitan erat dengan faal tubuh, mutasi dan
sifat resistensi tubuh, dan pada umumnya terdiri dari berbagai faktor yang saling
kiat mengkait. Keadaan ini sangat erat hubungannya dengan berbagai
pengamatan epidemiologi terhadap gangguan kesehatan. Dan pada saat ini,
teori tentang faktor penyebab penyakit tidak dapat dipisahkan dengan berbagai
faktor yang berperan dalam proses kejadian penyakit yang dikembangkan
melalui teori ekologi lingkungan yang didasarkan pada konsep bahwa manusia
berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam lingkungan tertentu dan
pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit yang tertentu pula.
2. Tujuan
1. Umum
Untuk mengetahui konsep dasar timbulnya penyakit di dalam lingkungan
masyarakat.
1. Khusus
Untuk mengetahui perkembangan teori terjadi penyakit
Untuk mengetahui konsep penyebab dan proses awal terjadinya.
Untuk mengetahui riwayat alamiah suatu penyakit
Untuk mengetahui pola penyebaran penyakit
Untuk mengetahui penyebab majemuk
Untuk mengetahui manfaat riwayat alamiah riwayat
3. Manfaat
1. Manfaat Ilmiah
Merupakan manfaat bagi ilmu kesehatan sebagai data
dasar konsep timbul penyakit
2. Manfaat Praktis
Dapat digunakan sebagai panduan di dalam konsep
timbul awal mulanya penyakit
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam epidemiologi
berkembang dari rantai sebab akibat kesuatu proses kejadian penyakit yakni proses
interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis,
Psikologis, Sosiologis dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan
lingkungan (Enviroment). (Nur nasry noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka
cipta.Jakarta)
Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi
tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan
(Enviromet). Untuk memprediksi penyakit, model ini menekankan perlunya analis
dan pemahaman masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi karena adanya
ketidak seimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal dengan
model triangle epidemiologi atau triad epidemilogi dan cocok untuk menerangkan
penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah di isolasikan
dengan jelas dari lingkungan.
Pejamu (Host) : hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada
manusia, antara lain :
1. Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etmik (suku) hubungan keluarga
2. Bentuk anatomis tubuh
3. Fungsi fisiologis atau faal tubuh
4. Status kesehatan, termasuk status gizi
5. Keadaan kuantitas dan respon monitors
6. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial
7. Pekerjaan, dll. (Heru subari,dkk,2004.Manajemen epidemiologi,Media
presindo,Yogyakarta. Hal.15-16)
Menurut Hari Purnomo yang paling berkepentingan dan berperan untuk
membuat terjadinya suatu penyakit atau tidak justru manusia? Mengapa karena dia
yang diberi rahmat untuk mengendalikan, katanya jelas. Dalam manusia juga
memiliki karakteristik yang sangat berpengaruh seperti jenis kelamin (laki-laki dan
perempuan), usia (tua, muda, anak-anak), dll. Semua itu berpengaruh terhadap
timbulnya penyakit. Contoh kongkrit wanita lebih rentan terhadap serangan berbagai
penyakit-usahapun demikian karena usia yang amat tua dan amat muda akan
mudah jatuh sakit. Kemudian faktor keturunan juga berpengaruh. Misalnya penyakit
keturunan talasemia. Jika ada plasmodium melawan ditukarkan pada orang tersebar
oleh nyamuk, penyakit itu tidak akan terjangkit pada penderita talasemia, karena sel
darah merah yang ada tidak menguntungkan untuk pertumbuhan plasmodium. Dan
faktor yang sangat penting orang perilaku kebiasaan untuk faktor perilaku dan
kebiasaan menurut hari, secara dan kebiasaan tertentu, memang bisa menimbulkan
resiko memberikan proteksi dan perlindungan. Dan semata-mata karya menyoroti
kebiasaan hidup. Tetapi kebiasaan hidup yang mana, yang bisa dikatakan
memberikan perlindungan atau memberikan kecenderungan terjadi penyakit.(http;//
Konsep dasar perjalanan penyakit.)
Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam doa kelompok yaitu :
1. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sekat biologis tertentu seperti
o Umur, jenis kelamin, ras dan keturunan
o Bentuk anatomis tubuh serta
2. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus seperti
Kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama dan hubungan keluarga
sehubungan sosial kemasyarakatan.
Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kebiasaan hidup
sehat. (Nur nasry noor,2002.Epidemiologi.Universitas
Hasanuddin.Makassar.Hal.27)
pada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya di sebabkan
oleh satu faktor tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di
sebabkan oleh berbagai unsur yang secara bersama-sama mendorong
terjadinya penyakit, namun demikian, secara dasar, unsur penyebab penyakit
dapat di bagi dalam dua bagian utama yakni :
1. Penyebab kausal primer, dan
2. Penyebab kausal sekunder.
1. Penyebab kausal primer
Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal Terjadinya penyakit, dengan
ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit,
tetapi sebaliknya, Pada penyakit tertentu, unsur ini dijumpai sebagai unsur
penyebab kausal. Unsur penyebab kausul ini dapat dibagi dalam 6
kelompok yaitu :
1. Unsur ‘penyebab biologis yakni semua unsur penyebab yang tergolong
makhluk hidup termasuk kelompok mikro organisme seperti Virus,
bakteri, protozoa, jamur, kelompok cacing, dan insekta. Unsur
penyebab ini pada umumnya di jumpai pada penyakit infeksi menular
2. Unsur penyebab, nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk
golongan zat nutrisi dan dapat menimbulkan penyakit tertentu karena
kekurangan maupun kelebihan zat nutrisi tertentu seperti protein,
lemak, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air.
3. unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk senyawaan
kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit tertentu.
Unsur ini pada umumnya berasal dari luar tubuh termasuk berbagai
jenis zat, racun, obat-obatan keras, berbagai senyawaan kimia ini
dapat berbentuk padat, cair, uap, maupun gas. Ada pula senyawaan
kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam) yang dapat
menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum, kolesterol, dan lain-lain
4. unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat menimbulkan
penyakit melalui proses fisika umpamanya panas (luka bakar), irisan,
tikaman, pukulan (rudapaksa), radiasi dan lain-lain. Proses kejadian
penyakit dalam hal ini terutama melalui proses fisika yang dapat
menimbulkan kelainan dan gangguan kesehatan.
5. Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang pertalian dengan
kejadian penyakit gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku sosial.
Unsur penyebab ini belum jelas proses dan mekanisme kejadian dalam
timbulnya penyakit, bahkan sekelompok ahli lebih menitik beratkan
kejadian penyakit pada unsur penyebab genetika. Dalam hal ini kita
harus berhati-0hati terhadap faktor kehidupan sosial yang bersifat non
kausal serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya dengan
proses kejadian penyakit maupun gangguan kejiawaan.
2. Penyebab non kausal (sekunder)
Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam
proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat
terjadinya penyakit. Dengan demikian, maka dalam setiap analis
penyebab penyakit dan hubungan sebab akibat terjadinya penyakit, kita
tidak hanya berpusat pada penyebab kausal primer semata, tetapi harus
memperhatikan semua unsur lain di luar unsur penyebab kausal primer.
Hal ini di dasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya kejadian setiap
penyakit sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang berinteraksi
dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Sebagai
contoh pada penyakit kardiovaskuler, tuberkulosis, kecelakaan lalu lintas,
dan lain sebagainya. Kejadiannya tidak di batasi hanya pada penyebab
kausal saja, tetapi harus di analisis dalam bentuk suatu rantai sebab
akibat di mana peranan unsur penyebab sekunder sangat kuat dalam
mendorong penyebab kausal primer untuk dapat secara bersama-sama
menimbulkan penyakit. (Nur nasry noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka
cipta,Jakarta. Hal.25-27)
Dan penyebab agent menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis
dan abiotis.
1. Biotis khususnya pada penyakit menular yaitu terjadi dari
5 golongan
1. Protozoa : misalnya Plasmodum, amodea
2. Metazoa : misalnyaarthopoda , helminthes
3. Bakteri misalnya Salmonella, meningitis
4. Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona
5. Jamur Misalnya : candida, tinia algae, hystoples osis
1. Abiotis, terdiri dari
1. Nutrient Agent, misalnya kekurangan /kelebihan gizi (karbohididrat, lemak,
mineral, protein dan vitamin)
2. Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-obatan
3. Physical Agent, misalnya suhu, kelembaban panas, kardiasi, kebisingan.
4. Mechanical Agent misalnya pukulan tangan kecelakaan, benturan, gesekan,
dan getaran
5. Psychis Agent, misalnya gangguan phisikologis stress depresi
6. Physilogigis Agent, misalnya gangguan genetik.
Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kehidupan
sehat.(Heru subari,dkk,2004.Manajemen epidemiologi,Media
pressindo,Yogyakarta. Hal.16-17.)
Unsur lingkungan (Enviroment)
Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam
menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan iku
memegang peranan dalam proses kejadian penyakit.
1. Lingkungan Biologis
Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara ,ain meliputi :
Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen;
Vektor pembawa infeksi
Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat
mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai sumber
kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan), maupun
sebagai reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara
(host intermedia) ; dan
Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor
penyakit tertentu terutama penyakit menular.
Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang
peranan yang penting dalam interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan
unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang menguntungkan manusia
(senbagai sumber kehidupan) maupun yang mengancam kehidupan / kesehatan
manusia (Nur nasri noor.2002,Epidemiologi,Univesutas Hasanuddin
Makassar.Hal.28-29)
2. Lingkungan fisik
Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik
secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial
manusia. Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi serta radiasi) meliputi :
Udara keadaan cuaca, geografis, dan golongan
Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai
bentuk pemencaran pada air, dan
Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air,
radiasi dan lain sebagainya.
Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak pula
yang timbul akibat manusia sendiri (Nur nasri noor,2000,Dasar
epidemiologi,Rinika cipta,Jakarta. Hal.28.)
3. Lingkungan sosial
Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem
organisasi. Serta instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang
membentuk masyarakat tersebut. Lingkungan sosial ini meliputi :
Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik,
serta sistem ekonomi yang berlaku;
Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat
Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup
sehat masyarakat setempat, dan
Kebiasaan hidup masyarakat
Kepadatan penduduk. Kepadatan rumah tangga, serta
berbagai sistem kehidupan sosial lainnya.
Dari keseluruhan unsur tersebut di atas, di mana hubungan interaksi
antara satu dengan yang lainnya akan menentukan proses dan arah dari proses
kejadian penyakit, baik pada perorangan, maupun dalam masyarakat. Dengan
demikian maka terjadinya suatu penyakit tidak hanya di tentukan oleh unsur
penyebab semata, tetapi yang utama adalah bagaimana rantai penyebab dan
hubungan sebab akibat di pengaruhi oleh berbagai faktor maupun unsur lainnya.
Oleh sebab itu, maka dalam setiap proses terjadinya penyakit, selalu kita
memikirkan adanya penyebab jamak (multiple causational). Hal ini sangat
mempengaruhi dalam menetapkan program pencegahan maupun
penanggulangan penyakit tertentu. Karena usaha tersebut hanya akan
memberikan hasil yang di harapkan bila dalam perencanaannya
memperhitungkan berbagai unsur di atas.(Nur nasry
noor.2002.Epidemiologi.Universitas Hasanuddin,Makassar.Hal.29)
Dari penyesalan model segitiga epidemiologi sangat berhubungan erat dan
saling terkait, dan keseimbangan itulah yang menentukan terjadi atau tidaknya suatu
penyakit. Dan pertimbangan ini menerapkan pertimbangan mendasar yang sangat
terpisah, tetapi itu tidak cukup sebab masih ada beberapa pertimbangan penting
lainnya yakni pertimbangan perjalanan alamiah penyakit.(http;//portal
tiens.com/portal)
Menyadari bahwa mencegah berbagai penyakit lebih baik dan lebih ekonomis
dari pada mengobati penyakit, maka faktor-faktor penentu terjadinya suatu penyakit
perlu kita kenali dan pahami.
Di tengah kecenderungan meningkatnya penyakit akibat pola perilaku gaya
hidup yang tidak sehat instabilities lingkungan yang tidak ramah, tuntutan
masyarakat atas layanan kesehatan yang layak terus meningkat. Hal ini berjalan
seiring dengan berjalannya daya dukung, kebijakan , dan berkepihakan pemerintah
terhadap kepentingan masyarakat.(http;//.www.republika.co.id)
Menurut peran pakar, perilaku manusia dan pencemaran lingkungan
merupakan dua faktor penyebab tidak langsung berbagai penyakit yang perlu di
atasi penanggulangannya. Selain itu untuk pencegahan dini, faktor gizi terhadap
proses terjadi penyakit seiring dengan bertambahnya perlu mendapat perhatian.
Dengan dukungan gizi yang seimbang, proses terjadinya penyakit dapat di hambat,
di Hentikan, bahkan di sembuhkan. Namun satu hal yang lebih penting adalah
pencegahan terjadinya penyakit yang dapat dilakukan dengan dukungan gizi yang
optimal.
Sejak 1950-an kita mengenal pedoman empat sehat lima sempurna yang
masih sering di gunakan sampai saat ini. Dengan pengembangan dan
penyempurnaan 4 sehat 5 sempurna yang di sesuaikan dengan perkembangan ilmu
dan teknologi gizi serta masalah gizi yang ada saat ini, maka sejak 1995
Departemen kesehatan bersama dengan sektor terkait mengeluarkan pedoman.
Aman gizi seimbang (PUGS) yang berisi pesan Dasar Gizi
seimbang.(http;//www.yahoo.com.)
KETERPAPARAN ADAN KERENTANAN
Dari proses terjadinya penyakit, kita harus menentukan batas-batas antara
sehat dan tidak sehat (sakit). Menurut WHO, sehat adalah keadaan kesempurnaan
fisik, mental dan keadaan sosial dan bukan berarti hanya bebas dari penyakit atau
kelainan/cacat. Dengan demikian maka sakit dapat di artikan sebagai, suatu
penyimpangan dari suatu penampilan yang optimal. Sedangkan penyakit merupakan
suatu proses gangguan fisiologis (faal tubuh), serta/atau gangguan psikologis
/mental maupun suatu gangguan tingkah laku (hehaviour).
Pada umunya peralihan dari suatu keadaan sehat, ke keadaan sakit hanya
pada batas yang tidak jelas, tetapi melalui suatu proses yang pada umumnya
didahului dengan kondisi keterpaduan (Exporused) terhadap unsur tertentu untuk
menjadi sakit.
Hubungan antara derajat keterpaparan dengan kondisi kerentanan dalam proses
terjadinya penyakit
KONDISI KETERPAPARAN
KEADAAN KEKEBALAN
RENTAN KEBAL
POSITIF SAKIT TIDAK SAKIT
NEGATIF TIDAK SAKIT TIDAK SAKIT
Dengan memperhatikan gambar di atas maka jelas baik kita bahwa, seorang
dapat menjadi sakit apabila orang tersebut mengalami keterpaparan terhadap unsur
penyebab tertentu. (primer maupun sekunder) dan dilain pihak orang tersebut
sekaligus berada pada tingkat kerentangan tertentu. Kedua faktor keterpaparan dan
kerentangan sangat dipengaruhi pula oleh berbagai unsur terutama unsur
lingkungan dan unsur pejamu. Oleh sebab itu, dalam epidemiologi terapan, keadaan
ini harus betul-betul disadari, terutama tingkat kuanlitas maupun kualitas/derajat
serta sifat dan bentuk dari unsur yang menimbulkan keterpaparan. (Nur nasry
noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka cipta,Jakarta.)
Kejadian penyakit, tidak terkecuali penyakit akibat (mendadak) mempunyai
masa perlangsungan tersendiri. Bagaimanapun mendadaknya, perlu waktu, yang
memang mungkin singkat, untuk tercetusnya suatu penyakit. Dalam mengetahui
keberadaan (diagnosis) penyakit, diperlukan perhatian dan perhitungan terhadap
faktor waktu perlangsungan penyakit. Untuk setiap penyakit, diinginkan untuk
melakukan diagnosis benar, tepat waktu ataupun secepatnya.
Untuk membuat diagnosis, salah satu hal yang perlu diketahui adalah riwayat
alamiah penyakit (natural history of disease). Riwayat alamiah suatu penyakit adalah
perkembangan penyakit itu tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi
lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara alamiah (Fletcher,22)
(Bustam,2006,Pengantar epidemiologi,Rinika cipta,Jakarta.)
Riwayat alamiah suatu penyakit pada umumnya melalui tahap sebagai
berikut :
1. Tahap prepatogensis
2. Tahap PatogenesiTahap
Uraian masing-masing tahap itu adalah sebagai berikut :
a. Tahap Prepatogensis
Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat tetapi
mereka pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh
serangan agen penyakit (stage of suseptibility). Walaupun demikian pada
tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit
penyakit. Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar tubuh, dalam arti bibit
penyakit masih ada diluar tubuh pejamu dimana para kuman
mengembangkan potensi infektifitas, siap menyerang peniamu. Pada tahap
ini belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh daya tahan tubuh penjamu
masih kuat. Namun begitu penjamunva ‘lengah’ ataupun memang bibit
penyakit menjadi lebih ganas ditambah dengan kondisi lingkungan yang
kurang menguntungkan pejamu, maka keadaan segera dapat berubah.
Penyakit akan melanjutkan perjalanannya memasuki fase berikutnya, tahap
patogenesis.
b. Tahap Patogenesis
Tahap ini meliputi 4 sub-tahap yaitu:- Tahap Inkubasi, - Tahap Dini, - Tahap
Lanjut, dan -Tahap Akhir.
Tahap Inkubasi
Tahap inkubasi merupakan tenggang diwaktu antara masuknya bibit
penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit,
sampai timbulnya gejala penyakit. Masa inkubasi ini bervariasi antara
satu penyakit dengan penyakit lainnya. Dan pengetahuan tentang
lamanya masa inkubasi ini sangat penting, tidak sekadar sebagai
pengetahuan riwayat penyakit, tetapi berguna untuk informasi
diagnosis. Setiap penyakit mempunyai masa inkubasi tersendiri, dan
pengetahuan masa inkubasi dapat dipakai untuk identifikasi jenis
penyakitnya.
Tahap Dini
Tahap ini mulai dengan munculnya gejala penyakit yang Kelihatannya
ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena
sudah ada gangguan patologis (pathologic changes), walaupun
penyakit masih dalam masa subklinik (stage of subclinical disease).
Seandainya memungkinkan, pada tahap ini sudah diharapkan
diagnosis dapat ditegakkan secara dini.
Tahap Lanjut
Merupakan tahap di mana penyakit bertambah jelas dan mungkin
tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage
of clinical disease). Pada tahap ini penyakit sudah menunjukkan gejala
dan kelainan klinik yang jelas, sehingga diagnosis sudah relatif mudah
ditegakkan. Saatnya pula, setelah diagnosis ditegakkan, diperlukan
pengobatan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang
baik,
Tahap Akhir/ pasca patogenesis.
Berakhirnya perjalanan penyakit dapat berada dalam lima pilihan
keadaan, yaitu:
1. Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit
menghilang dan
tubuh menjadi pulih, sehat kembali.
2. Sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit
menghilang, penyakit sudah tidak ada, tetapi tubuh
tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan bekas
gangguan yang permanen berupa cacat.
3. Karier, di mana tubuh penderita pulih kembali,
namun
penyakit masih tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan
gangguan penyakit.
4. Penyakit tetap berlangsung secara kronik.
5. Berakhir dengan kematian.
(Bustam,2002,Pengantar epidemiologi,Rinika
cipta,Jakarta.)
POLA PENYEBAB PENYAKIT
Sutu penyakit (menular) tidak hanya selesai setelah membuat seseorang
sakit, tetapi cenderung untuk menyebar setelah menyelesaikan riwayat pada suatu
rangkaian. kejadian sehingga seseorang jatuh sakit, pada saat yang sama penyakit
bersama dengan kumannva dapat berpindah dan menyebar kepada orang
lain/masyarakat.
Dalam proses perjalanan penyakit, kuman memulai aksinya dengan
memasuki pintu masuk tertentu (portal of entry) calon penderita baru dan kemudian
jika ingin berpindah ke penderita baru lagi akan ke luar melalui pintu tertentu (portal
of exit).
Kuman penyakit tidak masuk dan ke luar begitu saja tetapi harus melalui
“pintu” tubuh tertentu sesuai dengan jenis masing-masing penyakit misalnya melalui:
kulit, saluran pernapasan, saluran pencernaan, atau saluran kemih. Dalam memilih
pintu masuk-keluar ini setiap jenis kuman mempunyai jalan masuk dan ke luar
tersendiri dan tubuh manusia. Ada yang masuk melalui mulut (oral) dan ke luar
melalui dubur (sistem pencernaan), seperti yang dilakukan oleh kebanyakan cacing.
Namun ada pula yang masuk melalui kulit tetapi ke luar melalui dubur, misalnya
cacing Ankylostoma.
Pengetahuan tentang jalan masuk mi penting untuk epidemiologi karena
dengan pengetahuan itu dapat dilakukan ‘penghadangan’ perjalanan kuman masuk
ke dalam tubuh manusia. Cacing yang ingin masuk melalui mulut dicegah dengan
upaya cuci tangan sebelum makan. Sedangkan pengetahuan tentang jalan keluar
bermanfaat untuk menemukan kuman itu untuk tujuan identifikasi atau diagnosis.
Misalnya kuman TBC keluar melalui batuk maka penemuan kuman TBC dilakukan
dengan penangkapan kumannya dibatuk/dahak.(http;//www.yahoo.com.)
PENYEBAB TIMBULNYA PENYAKIT SEKARANG INI
Pencemaran makanan
1. Sisa-sisa pestisida dan pupuk pada buah-buahan, sayur-sayuran-
sayuran makanan lainnya
2. Bahan tambahan. zat pewarna. dan penyedap rasa pada makanan
dibekukan;
3. Zat penawar racun. hormon, dsb., pada makanan hewan;
4. Kerusakan bahan gizi selama proses memasak.
Pencemaran lingkungan dan udara
1) Gas limbah industri;
2) Pencemaran rumah tempat tinggal sebagai akibat dan berbagai interior;
Pencemaran sumber air
1) Air limbah industri;
2) Penimbunan mikro organisme dalam air:
3) Pupuk. pestisida, sampah putih:(4) Pencemaran pada proses pemanasan air
ledeng :
5) Air minum yang tidak diproses menurut aturan.
Pencemaran yang disebabkan oleh fasilitas modern
Televisi, radio. kabel tegangan tinggi, microwave. komputer, pemantul cahaya
yang kuat, dan radiasi frekuensi rendah, semua berpengaruh.
Polusi suara
Suara yang ditimbulkan oleh mobil, mesin, sepeda motor. suara orang
seseorang menjadi cepat marah dan sukar untuk berkonsentrasi.
Standar Kesehatan
Kesehatan memerlukan diet yang seimbang. tidur yang cukup, latihan
memiliki jiwa yang sehat. Orang sehat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:
1. Berbadan yang kuat, memiliki kemampuan untuk dengan
mudah menangani tekanan dan kehidupan sehari-hari
tanpa mengalami stress, dan mampu untuk melakukan
segala sesuatu yang dibutuhkan.
2. Memiliki rasa optimis dengan sikap yang positif,
kebersediaan untuk bertanggung jawab atas tindakan
yang telah dilakukan, bersikap ketat terhadap din sendiri
namun lembut terhadap orang lain.
3. Kemampuan untuk menangani berbagai keadaan yang
bersifat darurat dan mampu untuk beradaptasi terhadap
adanya perubahan.
4. Kemampuan untuk bertahan terhadap cuaca dingin yang
normal dan penyakit menular.
5. Memiliki berat badan yang normal dan bentuk tubuh yang
sebanding terhadap semua bagian dan tubuh ketika
berada pada posisi berdiri yang layak.
6. Mata bersinar, cekatan dalam bertindak, dan tanpa
adanya iritasi
7. Memiliki rambut yang bercahaya dengan sedikit atau
tanpa adanya ketombe.
8. Memiliki gigi yang bersih tanpa adanya gigi berlubang
atau yang terasa sakit, dan dengan gusi yang sehat.
9. Kondisi otot dan kulit yang elastis. bila berjalan dengan
langkah yang gesit.
10. Memiliki kemampuan untuk beristirahat dan tidur dengan
baik.
Konsep dasar mengenai gizi
Gizi: dengan gizi, tubuh melakukan proses asimilasi dan mengambil manfaat
dan makanan atau bahan gizi, dan juga proses fisiologi dengan memanfaatkan
makanan untuk memenuhi kebutuhan fisiologi dan organisme.
Gizi yang layak: dengan melakukan diet yang wajar dan memasak serta
memproses makanan secara sehat dapat memberikan jumlah yang cukup
berkenaan dengan tenaga panas dan berbagai bahan gizi untuk tubuh manusia,
sambil menjaga keseimbangan antara semua bahan gizi sehingga dapat memenuhi
kebutuhan fisiologi yang normal dan tubuh dan menjaga badan tetap sehat.
Bahan gizi: Untuk menjaga fungsi phisiologi yang normal dan dapat
memenuhi kebutuhan tubuh untuk keperluan pertumbuhan, metabolisme dan
bekerja. orang harus mengkonsumsi bahan-bahan gizi yang diperlukan sehari-hari.
Bahan gizi ini dapat dibagi menjadi tujuh kategori : protein. vitamin, mineral. lemak.
gula. air. dan selulosa (senyawa karbon. hidrogen dan oksigen).
Gizi dan kesehatan
Orang menganggap bahwa makanan adalah sebagai kepentingan yang
sangat vital. Pada sepanjang kehidupan kita, gizi adalah sebagai unsur dasar yang
dapat mempertahankan kehidupan dan menyediakan tenaga yang dibutuhkan oleh
sel-sel sehingga berbagai jaringan dan organ-organ tubuh dapat melakukan
berbagai tindakan yang terkoordinasi. Kehidupan manusia dapat diibaratkan sebagai
sebuah pohon kayu yang kecil yang memerlukan siraman air secara terus menerus.
pemupukan dan pemeliharaan agar menjadi mampu untuk melakukan pertumbuhan
secara kuat. Demikianlah pentingnya gizi untuk kehidupan manusia. Selama masa
penambahan gizi, hanya ii yang seimbang yang dapat mencegah tubuh dan
keadaan yang tidak seimbang antara Yin dan Yang selanjutnya dapat mengarah
kepada timbulnya penyakit Pemberian tambahan gizi hendaklah secara wajar dan
menurut ilmu pengetahuan ilmiah. Bila seseorang jatuh sakit, maka diperlukan untuk
memperoleh pengobatan ;bila seseorang berada dalam keadaan sehat. maka perlu
untuk melakukan penjagaan terhadap penyakit. Oleh sebab itu, dilakukan
pencegahan terhadap penyakit adalah sebagai masalah yang sangat mendasar
dalam huhungannya dengan pemeliharaan kesehatan. Gizi yang sehat dan
seimbang dan gaya hidup yang diperbaiki akan dapat mengatur dan meningkatkan
ketubuh “Buatlah hidup ini menjadi bahagia dengan memelihara kesehatan” dengan
melakukan diet secara aktif untuk perawatan kesehatan dalam rangka melakukan
pencegahan terhadap penyakit maka akan dapat diperoleh kondisi kesehatan dan
gizi(http;//www.tiens.com/portal.)
PENYEBAB MAJEMUK
Telah banyak bukti empirik dan keyakinan teoritik bahwa pada umumnya
penyakit memiliki Lebih dan satu penyebab, bukan bersifat tunggal. Faktor-faktor
penyebab mi dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu :
1. Faktor Predisposisi, seperti: umur, jenis kelamin, Riwayat
penyakit terdahulu, dlL
2. Faktor Pencetus, seperti: pemaparan oleh agen penyakit
yang spesifiK,
3. Faktor Pendorong, seperti: paparan yang berulang,
beban kerja yang berat,
4. Faktor Pemberat, seperti: pendapatan rendah, status gizi,
kondisi perumahan, dlL.
Peran faktor-faktor penyebab dalam model kualitas majemuk dicontohkan
pada penyakit TBC bersifat kumulatif, di mana keadaan yang mencukupi terjadinya
TBC klinik hanya bisa diciptakan secara bersama-sama. jadi, masing-masing faktor
merupakan necessary couse, tetapi tidak sufficient (keadaan yang dibutuhkan untuk
terjadinya penyakit di sebut necessary condition sedangkan keadaan yang cukup
membuat terjadinya penyakit di sebut sufficient condition).(Heru subaris
dkk,2004,manajemen epidemiologi,Media presindo,Yogyakarta.Hal.12-13.)
Manfaat riwayat alamiah dari penyakit diperoleh beberapa informasi penting
yaitu :
1. Masa inkubasi atau masa latent, masa atau waktu yang
diperlukan selama perjalanan suatu penyakit untuk
menyebabkan seseorang jatuh sakit.
2. Kelengkapan keluhan (symptom) yang menjadi bahan
informasi dalam menegakkan diagnosis.
3. Lamanya dan beratnya keluhan dialami oleh penderita.
4. Kejadian penyakit menurut musim (season) kapan
penyakit itu Lebih frekuan kejadiannya.
5. Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakit
sehingga dapat dengan mudah di deteksi lokasi kejadian
penyakit.
6. Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga menjadi
bahan informasi untuk pencegahan penyakit, khususnya
untuk pembunuhan kuman penyebab.
Pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit merupakan langkah awal
yang perlu dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek lain yang terkait dengan
penyakit. Dengan mengetahui riwayat alamiah dapat ditarik beberapa manfaat
seperti:
1. Untuk diagnostik : masa inkubasi dapat dipakai
sebagai pedoman penentuan jenis penyakit,
misalnya jika terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa).
2. Untuk pencegahan : dengan mengetahui kuman
patogen penyebab dan rantai perjalanan penyakit
dapat dengan mudah dicari titik potong yang
penting dalam upaya pencegahan penyakit.
Dengan mengetahui riwayat penyakit dapat terlihat
apakah penyakit itu perlangsungannya akut
ataukah kronik. Tentu berbeda upaya pencegahan
yang diperlukan untuk penyakit yang akut
dibanding dengan kronik.
3. Untuk terapi: intervensi atau terapi hendaknya
biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada
tahap perjalanan awal penyakit itu terapi tepat
sudah perlu diberikan. Lebih awal terapi akan lebih
baik hasil yang diharapkan. Keterlambatan
diagnosa akan berkaitan dengan keterlambatan
terapi.(Bustam,2006,Pengantar
epidemiologi,Rineka Cipta,Jakarta.Hal.41-42).
Karakteristik Segitiga Utama
Ketiga faktor dalam trias epidemiologi terus menerus dalam keadaan berinterkasi satu sama lain. Jika interaksinya seimbarig, terciptalah keadaan sehat. Begitu terjadi gangguan keseimbangan, muncul penyakit. Terjadinya gangguan keseimbangan bermula dan perubahan unsur-unsur trias itu. Perubahan unsur trias yang potensial menyebabkan kesakitan tergantung pada karakteristik dan ketiganya dan interaksi antara ketiganya.
1. Karakteristik Penjamu
Manusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman penyakit, yang bisa berupa:
1. Resistensi.: kemampuan dan penjamu untuk bertahan terhadap suatu
infeksi. Terhadap suatu infeksi kuman tertentu, manusia mempunyai
mekanisme pertahanan tersendiri dalam menghadapinya.
2. Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon
imunologis, dapat secara alamiah maupun perolehan (non-alamiah),
sehingga tubuh kebal terhadap suatu penyakit tertentu. Selain
mempertahankan diri, pada jenis-jenis penyakit tertentu mekanisme
pertahanan tubuh dapat menciptakan kekebalan tersendiri. Misalnya
campak, manusia mempunyai kekebalan seumur hidup, mendapat
munitas yang tinggi setelah terserang campak, sehingga seusai kena
campak sekali maka akan kebal seumur hidup.
3. lnfektifnes (infectiousness): potensi penjamu yang terinfeksi untuk
menularkan penyakit kepada orang lain. Pada keadaan sakit maupun
sehat, kuman yang berada dalam tubuh manusia dapat berpindah
kepada manusia dan sekitarnya.
2. Karakteristik Agen
1. Infektivitas: kesanggupan dan organisma untuk beradaptasi sendiri
terhadap lingkungan dan penjamu untuk mampu tinggal dan
berkembang biak (multiply) dalam jaringan penjamu. Umumnya
diperlukan jumlah tertentu dan suatu mikroorganisma untuk mampu
menimbukan infeksi terhadap penjamunya. Dosis infektivitas minimum
(minimum infectious dose) adalah jumlah minimal organisma yang
dibutuhkan untuk menyebabkan infeksi. jumlah ini berbeda antara
berbagai spesies mikroba dan antara individu.
2. Patogenesitas: kesanggupan organisma untuk menimbulkan suatu
reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada
penjamu yang diserang. Dengan perkataan lain, jumlah penderita
dibagi dengan jumlah orang yang terinfeksi, Hampir semua orang yang
terinfeksi dengan virus smallpox menderita penyakit (high
pathogenicthy), sedangkan orang yang terinfeksi poliovirus tidak
semua jatuh sakit (low pathogenicity).
3. Virulensi: kesanggupan organisma tertentu untuk menghasilkan reaksi
patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan
kematian. Virulensi kuman menunjukkan beratnya (severity) penyakit.
4. Toksisitas: kesanggupan organisma untuk memproduksi reaksi kimia
yang toksis dan substansi kimia yang dibuatnya. Dalam upaya
merusak jaringan untuk menyebabkan penyakit berbagai kuman
mengeluarkan zat toksis.
5. Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan
menyebar setelah memasuki jaringan
6. Antigenisitas: kesanggupan organisma untuk merangsang reaksi
imunologis dalam penjamu. Beberapa organisma mempunyai
antigenisitas Iebih kuat dibanding yang lain. Jika menyerang pada
aliran darah (virus measles) akan lebih merangsang immunoresponse
dan yang hanya menyerang permukaan membrane (gonococcus).
3. Karakteristik Lingkungan
1. Topografi: situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan
manusia yang mungkin mempengaruhi terjadinya dan penyebaran
suatu penyakit tertentu.
2. Geograuis: keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dan
bumi yang berhubungan dengan kejadian penyakit.
Perkembangan Teori Terjadinya Penyakit
1. Penyakit timbul karena gangguan makhluk halus.
2. Teen Hypocrates, bahwa penyakit timbul karena pengaruh Iingkungan
terutama: air, udara, tanah, cuaca (tidak dijeIaskan kedudukan manusia
dalam Iingkungan).
3. Teori Humoral, dimana dikatakan bahwa penyakit timbul karena gangguan
keseimbangan cairan dalam tubuh.
4. Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup yang mati
membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan Iingkungan.
5. Teori jasad renik (teori Germ), terutama setelah ditemukannya mikroskop dan
dilengkapi teori imunitas.
6. Teori nutrisi dan Resistensi, hasil pengamatan pelbagai pengamatan
epidemiologis.
Teori Ekologi lingkungan, bahwa manusia berinteraksi dengan penyebab dalam
Iingkungan tertentu dapat menimbulkan penyakit.
Diposkan oleh ProMKes di 07:34 1 komentar
Terjemahan Inggris ke Bahasa Indonesia
ceberg --- Keindahaan di Cuaca Dingin Tengah nya ... Subhanallah ... Memang Allah SWT MAHA KUASA MAHA PENCIPTAA n.berkata: "Allah SWT adalah besar dengan semua ciptaan-Nya .."
Sebuah tim ekspedisi Antartika ilmiah baru-baru ini ditemukan di Samudra Selatan dingin, sejumlah
besar pola yang berbeda dari gunung es.
Pada saat itu, pelaut Norwegia 奥伊维德坦 akar mereka menggunakan kamera untuk merekam ini gunung es yang indah untuk generasi mendatang.
Foto-foto tersebut Tangen pada jarak sekitar 1.700 kilometer di selatan Cape Town, Afrika Selatan (sekitar 2736 km), jarak sekitar 660 mil utara benua Antartika (sekitar 1062 km) menembak kantor.
Ditampilkan 150 es besar panjang kaki (sekitar 46 meter) tinggi 30 kaki (sekitar 9 meter), ditutup dengan garis yang sangat halus.
Omong kosong adalah permen rasa mint Inggris keras, sering muncul menjadi transparan atau putih,
Top dengan garis-garis coklat, seperti pada gambar seperti ditunjukkan mencolok gunung es.
Jatuh ke bumi dalam nada bergaris gunung es dari gletser di mana pertama atau ujung perut di bawah pembentukan debu atau abu vulkanik, mantan kemudian hujan salju baru atau es di lampiran di sampul sedimen dan puing-puing, yang berada di bawah salju atau baru baru pembentukan lapisan es.
Melting proses, ujung sering rotasi untuk mengungkapkan sudut pandang berbeda dalam kontras dengan es dan tanah.
Blue Line gunung es.
Ada tiga Blue Line Blue Line gunung es.
Horizontal gunung es garis biru. es Blue stripe memberikan perasaan yang luar biasa, jumlah mereka dibandingkan dengan garis-garis lainnya sedikit lebih dari.Sebagai dampak dari sejumlah besar gelembung kecil, es baru biasanya putih. garis-garis Biru es dari air tawar dituangkan ke ujung retak yang disebabkan oleh pembekuan cepat setelah pour. Tip ini sebenarnya transparan, dan alasannya adalah karena biru:
Lampu merah diserap dalam proses, spektrum biru oleh refleksi.Kiri atas grafik menunjukkan ujung kode bar seperti itu sangat aneh, hanya separuh dari area
pandang garis-garis biru seragam.
Sebagai catatan menunjukkan, tidak semua garis-garis berasal dari lautan es Antartika.Gambar ini menunjukkan tanda-tanda biru yang indah sudut ujung ditemukan di sekitar perairan Atlantik Utara.
Akhirnya menampilkan gambar merupakan ujung berbentuk bar.Pada saat ini siap untuk memulai perjalanan panjang utara, dari perairan es Antartika mengalir ratusan kilometer utara, sampai semua meleleh.Aturan garis biru, sebuah penjelasan yang mungkin adalah bahwa mereka mencerminkan musim salju dan perbedaan suhu.Kiasan berbicara, gunung es bergaris dengan cara seperti Yi Keke telah menebang pohon,
Pertumbuhan pohon cincin tercatat dalam empat musim.Striped gunung es dari karakter "berumur pendek" - semua gunung es sangat - hanya dapat meningkatkan keindahan indeks mereka.
Ujung hijau.
Jadi yang disebut "giok gunung es," sama atau tidak ada gelembung dari pembentukan es kuno, menunjukkan zamrud indah atau giok hijau unik.Dan sepenuhnya dibentuk oleh pembekuan lelehan air berbeda dari yang es biru, hijau es dari air bawah retak di rak es akibat pembekuan.Dari ujung dalam proses "loop", kita dapat melihat pemandangan langka:
garis-garis hijau terang muncul, mengarah ke ujung Belanda tampak seperti permen besar.
Lain Iceberg
Kadang-kadang, semua penjelasan tampaknya telah memberikan orang perasaan kurangnya iman.Kali ini, kita bisa duduk tenang, ambil napas dalam-dalam dan berkata "wow, menakjubkan."
Ini bukan hal yang buruk, di wajah di depan kursi yang menunjukkan ujung lain,
Garis-garis pada tahap awal gunung es
Seperti berkali-kali melalui siklus metode freeze thaw / ketika sedang diperas dari es superimposed, apabila aliran es telah menjadi lebih transparan, pada saat yang sama permukaan ditutupi dengan retak dan patah.
Gambar dari "gelombang pasang beku" akhirnya akan masuk ke laut, membentuk garis-garis gunung es batu giok, sehingga masa depan berlayar ke Antartika dan pengunjung manja untuk pilihan.
Untuk menghargai pinggiran gunung es yang sedang berkembang, kami juga ingin berterima kasih kepada para ilmuwan Li Longen, itu adalah kesalahannya dalam gelombang pasang surut telah mengambil gambar ini sebelumnya.
SUBSCRIBE TO THE FEED... POSTS COMMENTS
.:I'm just a student:.
.: طالب مجرد أنا :.
Warning!!! تحذير
All of these posts (posts in this blog) are for personal use only. ........................................................ ( لالستخدام ( هي بلوق هذا في وظائف وظيفة هذه كل
فقط الشخصي
HOME ABOUT ME GALLERY
ADVERTISE CONTACT SITEMAP
Pengenalan Epidemiologi dan Konsep Penyakit dalam Epidemiologi
Posted on Wednesday, June 02, 2010 No Comments Labels: Community Research
Enter searc
Bagian 1: Konsep Dasar Epidemiologi
BATASAN DAN PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
Epidemiologi (Yunani):- Epi = Pada, Permukaan- Demos = Penduduk, Rakyat- Logos = Ilmu* Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari hal-hal terjadi pd rakyat/masyarakat.* Epidemiologi : Ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia
W.H. WelchEpidemiologi : suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan penyakit, terutama penyakit infeksi menular.
Mausner & KramerStudi tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan kecelakaan pada populasi manusia.
LastStudi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan.
Mac Mahon & PughIlmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.
Omran Suatu studi mengenai terjadinyadistribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.
W.H. FrostSuatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.
Azrul azwarIlmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.
PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI
1. Aspek Akademik:- Secara akademik, epidemiologi berarti analisis data kesehatan, sosial ekonomi dan kecendrungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi perubahan-perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat umum atau pada kelompok umur tertentu.
2. Aspek praktis:- Epidemiologi merupakan ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok atau masyarakat umum.- Contoh : Penyakit AIDS, walaupun cara perlindungan dan pengobatan belum diketahui tetapi telah dilakukan upaya mencegah penyebaran penyakit tersebut, misal: surat keterangan bebas HIV-AIDS untuk memasuki suatu wilayah/negara.
3. Aspek Klinis:- Epidemiologi berarti suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi dengan penemuan klinis atau laboratoris pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru, misal: karsinoma vagina pada gadis remaja atau AIDS yang awalnya ditemukan secara klinis.
4. Aspek Administratif:Suatu usaha untuk mengetahui suatu status kesehatan masyarakat di suatu wilyah atau negara agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.
SEJARAH PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI
Dari catatan sejarah yang terkumpul menunjukkan epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal sejak zaman dahulu kala bahkan berkembang bersamaan dengan ilmu perubatan/ kedokteran kerana saling berkaitan.
Hasil yang diperoleh dari studi epidemiologi dapat digunakan untuk pengobatan suatu penyakit, melakukan pencegahan atau meramalkan suatu pengobatan.
Perbedaan antara ilmu kedokteran dan studi epidemiologi terletak pada cara penanganan masalah kesehatan.
Ilmu kedokteran lebih menekankan pelayanan kasus demi kasus sedangkan epidemiologi lebih menekankan pada kelompok individu.
Oleh karena itu, pada epidemiologi selain membutuhkan ilmu kedokteran juga membutuhkan disiplin ilmu lain, seperti: demografi, sosiologi, antropologi, geologi, lingkungan fisik, ekonomi, budaya dan statistik.
Para sarjana yang telah meletakkan konsep epidemiologi yang masih berlaku sampai sekarang ini, konsep-konsep tersebut adalah:- Pengaruh Lingkungan terhadap kejadian penyakit- Penggunaan data kwantitatif dan statistik- Penularan penyakit- Eksperimen pada manusia
PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT
- Dipelopori oleh Hippocrates: Dalam tulisannya yang berjudul “Air, water and places” mengemukakan bahwa pentingnya menentukan pengaruh berbagai faktor lingkungan dan kebiasaan hidup terhadap timbulnya penyakit, dengan kata lain Hippocrates telah menghubungkan timbulnya penyakit dengan faktor lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.
PENGGUNAAN DATA KUANTITATIF DAN STATISTIK
Penggunaan data statistik untuk memberikan informasi tentang kesehatan dan kematian diawali oleh John Grount pada tahun 1662.
Dalam publikasinya Grount mengadakan pencatatan kelahiran dan kematian di kota London yang diperoleh selama 30 tahun sejak tahun 1632 dan kemudian membuat tabel perjalanan hidup berdasarkan hasil pencatatan yang diperolehnya.
PENULARAN PENYAKIT
Pengertian bahwa suatu penyakit dapat menular telah dikenal dan dilakukan sejak abad pertengahan yaitu berupa pengisolasian penderita lepra yang dilakukan oleh gereja
Konsep tentang penularan penyakit diawali oleh Fracostorius (1483-1553) dengan teori de contagione yaitu penularan penyakit yang terjadi melalui jasad yang sangat kecil dan tampak.
John Snow: Terjadinya penyebaran penyakit kolera yang mengakibatkan meningkatnya jumlah kematian berhubungan dengan penyaluran air minum yang terkontaminasi.
EKSPERIMEN PADA MANUSIA
Cara yang paling kuat untuk mengungkapkan penyebab suatu penyakit adalah melakukan percobaan langsung pada manusia, tetapi hal tersebut jarang dilakukan karena pertimbangan faktor etis
Sebenarnya percobaan manusia telah dilakukan sejak abad ke-18, contohnya:1. Eksperimen yang dilakukan oleh James Lind pada tahun 1747 terhadap pelaut yang menderita scorbut.2. Pada tahun 1961, Goldberger mengadakan eksperimen terhadap manusia terhadap penyakit pellagra yang disebabkan karena defisiensi vitamin B kompleks
MENGAPA PETUGAS KESEHATAN MEMBUTUHKAN PENGETAHUAN EPIDEMIOLOGI
Walaupun teknologi kedokteran telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi masih banyak faktor penyebab penyakit yang belum terungkapkan, dalam hal demikian pendekatan epidemiologis adalah cara yang efektif & efisien untuk mengungkapkan penyebab penyebab.
Keberhasilan percobaan pengobatan atau pengobatan penyakit yang dilakukan di klinik atau di laboratorium masih harus diuji keampuhannya di masyarakat.
Frekuensi distribusi penyakit yang diperoleh di Rumah Sakit harus disesuaikan dengan kondisi di masyarakat
Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan pelayanan kes dibutuhkan informasi tentang orang yang terkena, jumlah orang yang terkena, penyebaran dan penyebabnya, informasi tersebut dapat diperoleh dari studi epidemiologi
Dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat seperti pencegahan penyakit atau fenomena lain seperti ledakan penduduk dapat dilakukan melalui upaya imunisasi, penyaringan orang yang mempunyai faktor resiko meskipun penyakit belum tampak dan upaya Keluarga Berencana untuk mengatasi ledakan penduduk.
Peranan Epidemiologi Dalam Bidang Kedokteran- Mengungkapkan penyebab penyakit- Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan determinan yang mempengaruhinya.- Meneliti perjalanan penyakit alamiah.- Mengembangkan indeks deskriptif untuk menyatakan tinggi rendahnya insidensi atau prevalensi suatu penyakit disuatu wilayah tertentu yang dapat dibandingkan dengan wilayah lain.- Penemuan berbagai penyakit spt: Scorbut, pelagra dan cholera.- Menentukan hubungan antara rokok dengan penyakit jantung koroner, karsinoma paru dan hipertensi.- Hubungan antara air dan makanan dengan penyakit cholera.- Hubungan antara penyakit herediter seperti hemophilia dan sicle cell anemia dengan ras atau etnik tertentu.
TUJUAN
- Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam mempelajari epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi distribusi dan determinan penyakt atau fenomena lain yg berkaitan dengan kesehatan masyarakat.- Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang penyakit-penyakit, misalnya:1. Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan makanan dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan menemukan penyebabnya.2. Penelitian epidemiologis untuk menentukan hipotesis yang dihasilkan dari percobaab hewan konsisten dengan data epidemiologis.3. Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan antara ca paru dengan asbes.4. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan, penenggulangan masalah kesehatan, serta menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat.
JANGKAUAN EPIDEMIOLOGI
1. Untuk masa lama:
- Perhatian utama dalam epidemiologi adalah area penyakit menular.
2. Untuk masa sekarang:- Epidemiollogi penyakit keganasan (peranan merokok sigaret dalam terjadinya kanker -paru)- Epidemiologi penyakit cardiovasculer (terjadinya peningkatan penyakit ini karena adanya perubahan pola/gaya hidup manusia).
KONSEP EPIDEMIOLOGI
- Konsep sehat- Konsep sakit- Proses terjadinya penyakit- Riwayat perjalanan penyakit alamiah- Pencegahan penyakit
KONSEP SEHAT- Konsep sehat merupakan proses yang dinamis dan bersifat relatif.- Konsep sehat secara fisik: seseorang dikatakan sehat apabila semua organ tubuh dapat berfungsi dalam batas-batas normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin.- Konsep sehat berdasarkan ekologi: Sehat berarti proses penyesuaian antara individu dengan lingkungannya. - Karena adanya perbedaan dalam sudut pandang tersebut, maka hingga kini belum dapat batasan tentang sehat yang memuaskan.- Konsep sehat yang banyak dianut berdasarkan WHO (1948) yaitu : Sehat adalah suatu keadaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang sempurna dan tidak hanya terhindar dari penyakit dan kelemahan.- Konsep sehat berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992, Kesehatan adalah: Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.
KONSEP SAKIT- Konsep sakit juga merupakan proses yang dinamis dan bersifat relatif.- Walaupun secara umum konsep sakit lebih mudah ditentukan, tetapi dalam hal-hal tertentu akan sama sulitnya dengan penentuan batasan sehat.- Contohnya: Ada 2 orang dengan gambaran EKG yang sama tetapi tidak sama keluhan yang dirasakannya.
KONSEP PENYEBAB DAN PROSES TERJADINYA PENYAKIT- Perkembangan teori penyebab penyakit:1. Konsep terjadinya penyakit didasarkan karena adanya gangguan makluk halus.2. Hipocrates: timbulnya penyakit karena adanya pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah cuaca, dan lain-lain.3. Pada masyarakat China adanya teori humoral yaitu teori penyakit tentang adanya keseimbangan cairan dalam tubuh manusia.
- Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis, sosiologis, antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan (environment).
- Agen: Suatu faktor yang harus hadir untuk suatu penyakit agar penyakit itu terjadi, contoh: Virus influensa adalah agen influenza.
- Keadaan lingkungan (environment) juga menentukan apakah transmisi efektif penyakit dapat terjadi dalam situasi tertentu.
Bagian 2: Konsep dasar timbulnya penyakit
Segitiga Epidemiologi
- Dalam teori keseimbangan, maka interaksi ketiga unsur tersebut harus dipertahankan keadaan keseimbangannya, dan bila terjadi gangguan keseimbangan antara ketiganya akan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu.- Hubungan interaksi host, agent dan environment dapat digambarkan seperti berikut:
Riwayat alamiah perjalanan penyakit:1. Fase Pre-patogenesisGangguan keseimbangan host, agen, dan lingkungan: lingkungan menguntungkan agen dan merugikan manusia, simptom ( - ).2. Fase PatogenesisGangguan keseimbangan dalam waktu lama, gejala dan tanda klinik (+), manusia menjadi sakit : sembuh, ketidakmampuan, cacat, kronik dan mati.
Agen Penyakit- Agen biologis: Virus, bakteri, fungi, riketsia, protozoa, metazoa- Agen nutrien: Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air- Agen fisik: Panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan- Agen kimia: Dapat bersifat endogenous seperti asidosis, diabetes (hiperglikemia), uremia, dan eksogenous (zat kimia, alergen, gas, debu, dll.)- Agen mekanis: Gesekan, benturan, pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan
Interaksi Agen, Host, dan Lingkungan:1. Interaksi antara agen penyakit dan lingkungan- Keadaan dimana agen penyakit langsung dipengaruhi oleh lingkungan dan terjadi pada saat pre-patogenesis dari suatu penyakit.- Misalnya: Viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin sayuran di ruang pendingin, penguapan bahan kimia beracun oleh proses pemanasan.
2.Interaksi antara Host dan Lingkungan- Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh lingkungannya pada fase pre-patogenesis.- Misalnya: Udara dingin, hujan, dan kebiasaan membuat dan menyediakan makanan.
3. Interaksi antara Host dan Agen penyakit- Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak dan dapat merangsang manusia untuk menimbulkan respon berupa gejala penyakit.- Misalnya: Demam, perubahan fisiologis dari tubuh, pembentukan kekebalan, atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya.- Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, cacat, ketidakmampuan, atau kematian.
4. Interaksi Agen penyakit, Host dan Lingkungan- Keadaan dimana agen penyakit, manusia, dan lingkungan bersama-sama saling mempengaruhi dan memperberat satu sama lain, sehingga memudahkan agen penyakit baik secara langsung atau tidak langsung masuk ke dalam tubuh manusia.Misalnya: Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia, dapat menimbulkan Water Borne Disease
Interaksi Agen, Host, dan Lingkungan:
Jaring-jaring sebab akibat
- Dicetuskan oleh Mc Mohan.- Hakikat konsep ini adalah efek yang terjadi tidak tergantung kepada penyebab-penyebab yang terpisah secara mandiri, tetapi lebih merupakan perkembangan sebagai suatu akibat dari suatu rangkaian sebab-akibat, dimana setiap hubungan itu sendiri hasil dari silsilah (geneologi) yang mendahuluinya dan yang kompleks (complex geneology of antecenden).- Suatu penyakit tidak tergantung kepada penyebab yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab akibat.- Penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai di berbagai faktor.- Contoh: Jaringan sebab akibat yang mendasari penyakit jantung koroner (PJK) dimana banyak faktor yang merupakan menghambat atau meningkatkan perkembangan penyakit.- Beberapa dari faktor ini instrinsik pada pejamu dan tetap (umpama LDL genotip), yang lain seperti komponen makanan, perokok, inaktifasi fisik, gaya hidup dapat dimanipulasi.
Teori Roda
- Merupakan pendekatan lain untuk menjelaskan hubungan antara manusia dan lingkungan.- Roda terdiri daripada satu pusat (pejamu atau manusia) yang memiliki susunan genetik sebagai intinya.- Disekitar pejamu terdapat lingkungan yang dibagi secara skematis ke dalam 3 sektor yaitu lingkungan biologi, sosial dan fisik.- Besarnya komponen-kompenen dari roda tergantung kepada masalah penyakit tertentu yang menjadi perhatian kita.- Untuk penyakit-peyakit bawaan (herediter) inti genetik relatif lebih besar.- Untuk kondisi tertentu seperti campak, inti genetik relatif kurang penting oleh karena keadaan kekebalan dan sektor biologi lingkungan yang paling berperanan.- Pada model roda, mendorong pemisahan perincian faktor pejamu dan lingkungan, yaitu suatu perbedaan yang berguna untuk analisa epidemiologi.
Unsur Penyebab (agent), terdiri daripada:- Unsur penyebab biologis- Unsur penyebab nutrisi- Unsur penyebab kimiawi
- Unsur penyebab fisika- Unsur penyebab psikis- Unsur Pejamu (host)
Manusia sebagai makhluk biologis, mempunyai sifat biologis: umur, jenis kelamin, ras, keturunan, bentuk anatomis tubuh, fungsi fisiologis, keadaan imunitas, status gizi, status kesehatan secara umum.
Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai: adat, kebiasaan, agama, hubungan keluarga, hubungan masyarakat, kebiasaan hidup.
Unsur Lingkungan (Environment)Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan proses terjadinya interaksi antara pejamu dan agent dlaam proses terjadinya penyakit, secara garis besar, unsur lingkungan dapat dibagi 3:1. Lingkungan Biologis: Segala flora dan fauna yang ada disekitar manusia, yaitu: microorganisme yang patogen dan yang tidak patogen, berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit menular.2. Lingkungan Fisik: Udara, keadaan cuaca, geografis dan geologis, air, unsur kimiawi lainnya, radiasi.3. Lingkungan Sosial: Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi, serta institusi/ peraturan yang berlaku, pekerjaan, urbanisasi, bencana alam, perkembangan ekonomi.
RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT (RAP)
RAP: Proses Perjalanan suatu penyakit yang alami (tanpa adanya intervensi yang dilakukan oleh manusia dengan sengaja dan terencana) sejak dari keadaan yang sehat hingga timbulnya akibat penyakit.
- Tiap penyakit mempunyai (RAP) masing-masing.- RAP sebenarnya merupakan suatu eksperimen dengan intervensi yang dilakukan oleh alam.- Eksperimen alamiah ini dapat berupa patogenik dan patogresif
PATOGENIK- Pada keadaan ini seseorang yang pada mulanya sehat menjadi sakit yang disebabkan intervensi yang dilakukan oleh alam atau oleh orang yang bersangkutan baik secara sengaja maupun tidak sengaja.
- Intervensi Alam: Bencana alam, banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi.- Intervensi orang yang bersangkutan,1. Disengajakan: Kebiasaan merokok, minum alkohol2. Tidak disengajakan: Termakan atau terminum makananan atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh bakteri patogen yang dapat menimbulkan penyakit.
PATOGRESIF- Eksperiment alamiah yang bersifat patogresif merupakan perjalanan klinis suatu penyakit.- Keadaan awal pada patogresif adalah orang itu sakit dan menunjukkan gejala klinis yang diikuti perkembangannya.- Leavell dan Clark menggambarkan riwayat perjalan penyakit seperti berikut:
Prapatogenesis: Periode saat orang mulai terinfeksi tanpa gejala klinis (masa tunas) dan ini berbeda pada tiap penyakit tergantung pada sifat bakteri (patogenitas, virulensi, juml.bakteri, dan lain-lain)
Patogenesis : periode pada awalnya seseorang telah sakit dan timbul gejala yang mengikuti.
Perjalanan penyakit dikembangkan menjadi 4 fase/tahap, yaitu: - Tahap peka(rentan), - Tahap pragejala, - Tahap klinis, dan - Tahap ketidakmampuan
Riwayat Alamiah Penyakit terdiri daripada 4 Fase (Rothman 1981, Mausner dan Kramer, 1985):- Fase Rentan- Fase Presimptomatik- Fase Klinik- Fase Terminal
1. Tahap Rentan/pekaTahap berlangsungnya proses etiologik, dimana faktor penyebab pertama untuk pertama kalinya bertemu penjamu. Disini faktor penyebab pertama belum menimbulkan penyakit, tetapi telah mulai meletakkan dasar-dasar bagi penyakit nantinya. Faktor penyebab pertama termasuk juga faktor resiko, yaitu faktor yang kehadirannya meningkatkan probabilitas kejadian penyakit.Contoh:- Kebiasaan merokok → Ca Paru- Kolesterol LDL yang tinggi → Penyakit Jantung Korener- Gizi yang buruk → TBC- Radiasi sinar–X → Leukemia
2. Tahap Presimptomatik/Pra gejala- Tahap berlangsungnya proses perubahan patologik yang diakhiri dengan keadaan ireversibel (manifestasi penyakit tidak dapat dihindari lagi). Disini belum terjadi manifestasi penyakit, tetapi telah terjadi tingkat perubahan patologik yang siap untuk dideteksi tanda dan gejalanya pada tahap
berikutnya.- Contoh: Perubahan aterosklerosisi arteri coronaria sebelum seseorang memperihatkan tanda dan gejala Penyakit Jantung Koroner.
3. Tahap KlinisTahap dimana perubahan patologik pada organ telah cukup banyak, sehingga tanda dan gejala penyakit mulai dapat dideteksi. Disini telah terjadi manifestasi klinik penyakit.
4. Tahap Ketidakmampuan/terminalTahap dimana mulai terlihat akibat dari penyakit akibat penyakit mungkin sembuh spontan, sembuh dengan terapi, remisi (kambuh), perubahan beratnya penyakit, kecacatan atau kematian.
You might also like:
Konsep Penyakit dan Kematian Berdasarkan Orang, Tempat, dan Waktu: Epidemiologi Deskriptif Perbezaan Islam dan Kristian (Bahagian 1a) Perbezaan Islam dan Kristian (Bahagian 1b)
LinkWithin