epid sesi 4

56
Sabtu, 05 Juni 2010 RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT Dr. Suparyanto, M.Kes Apa Itu Riwayat Alamiah Penyakit Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit secara alamiah, tanpa ikut campur tangan medis atau intervensi kesehatan lainnya Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit Untuk diagnostik → masa inkubasi → berguna untuk Dx penyakit atau masalah kesehatan dalam KLB Untuk pencegahan → rantai penyakit → memotong rantai → pemberantasan/ pencegahan penyakit Untuk terapi → makin awal Tx diberikan → hasil makin baik Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit Tahap Prepatogenesis Tahap Patogenesis Tahap Pasca Patogenesis: Sembuh, Kronik/ Karier, Cacat, Mati Tahap Prepatogenesis Kondisi Host masih normal/sehat Sudah ada interaksi antara Host dan Agent, tetapi Agent masih diluar Host Jika interaksi Host, Agent dan Environment berubah → Host jadi lebih rentan atau Agent jadi lebih virulen → Agent masuk ke Host (memasuki tahap patogenesis) Tahap Patogenesis

Upload: farmarsy

Post on 02-Jul-2015

398 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: epid sesi 4

Sabtu, 05 Juni 2010

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT

Dr. Suparyanto, M.Kes

Apa Itu Riwayat Alamiah Penyakit

Riwayat alamiah penyakit adalah perkembangan penyakit secara alamiah, tanpa ikut campur tangan medis atau intervensi kesehatan lainnya

Manfaat Riwayat Alamiah Penyakit

Untuk diagnostik → masa inkubasi → berguna untuk Dx penyakit atau masalah kesehatan dalam KLB

Untuk pencegahan → rantai penyakit → memotong rantai → pemberantasan/ pencegahan penyakit

Untuk terapi → makin awal Tx diberikan → hasil makin baik

Tahapan Riwayat Alamiah Penyakit

Tahap Prepatogenesis Tahap Patogenesis Tahap Pasca Patogenesis: Sembuh, Kronik/ Karier, Cacat, Mati

Tahap Prepatogenesis

Kondisi Host masih normal/sehat Sudah ada interaksi antara Host dan Agent, tetapi Agent masih diluar Host Jika interaksi Host, Agent dan Environment berubah → Host jadi lebih rentan atau

Agent jadi lebih virulen → Agent masuk ke Host (memasuki tahap patogenesis)

Tahap Patogenesis

Tahap Inkubasi → tahap mulai masuknya Agent kedalam Host, sampai timbul gejala sakit

Tahap penyakit dini → tahap mulainya timbul gejala penyakit dalam keadaan awal (ringan)

Tahap penyakit lanjut → tahap penyakit telah berkembang pesat dan menimbulkan kelainan patologis dan gejalanya

Tahap Post Patogenesis

Tahap penyakit akhir → tahap berakhirnya perjalanan penyakit, dapat dalam bentuk;

Page 2: epid sesi 4

Sembuh sempurna → Agent hilang, Host pulih dan sehat kembali Sembuh dengan cacat → Agent hilang, penyakit tidak ada → Host tidak pulih

sempurna (ada bekas gangguan/cacat) Karier →Agent masih ada, Host pulih → gangguan Agent masih ada (minimal)

Gambar Riwayat Alamiah Penyakit

UPAYA PENCEGAHAN

Gambar Tingkat Upaya Pencegahan

Primordial Prevention (Pencegahan Tingkat Awal)

Menghindari obesitas Menghindari rokok Perilaku hidup bersih dan sehat Mengindari bahan pengawet, pewarna Makan bergizi seimbang Istirahat cukup Olah raga teratur

Page 3: epid sesi 4

Primary Prevention (Pencegahan Tingkat Pertama)

Pendidikan kesehatan Imunisasi PSN-3M Konsul genetika Sterilisasi alat Memakai sarung tangan Memaki masker

Secondary Prevention (Pencegahan Tingkat Kedua)

Diagnosis awal Pengobatan cepat dan tepat Kemo-profilaksis Screening (pencarian penderita dengan gejala umum)

Tertiary Prevention

Mencegah penyakit agar tidak bertambah parah Mencegah: kematian, kecacatan Rehabilitasi: fisik, mental, sosial

Tugas Individu

Apakah yang dimaksud dengan riwayat alamiah penyakit Seseorang yang sedang dalam masa inkubasi, apakah orang tersebut pasti menderita

sakit? Jelaskan Seorang penderita kanker stadium akhir. Apakah masih dapat dilakukan pencegahan?

Jelaskan Jelaskan perbedaan sembuh, karier dan cacat Sebutkan apa upaya yang dapat dilakukan seseorang agar dapat selalu sehat

Referensi

Noor, 1997, Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta Bustan, 2000, Epidemiologi Penyakit Tidak Menular, Jakarta, PT. Rineka Cipta Bustan, 2002, Pengantar Epidemiologi, Jakarta, PT. Rineka Cipta Notoatmojo, 2003, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Prinsip Prinsip Dasar, Jakarta, PT.

Rineka Cipta Entjang, 2000, Ilmu Kesehatan Masyarakat, Bandung, PT. Citra Aditya Bakti Vaughan, Morrow, 1993, Panduan Epidemiologi Bagi Pengelolaan Kesehatan

Kabupaten, Bandung, ITB

http://dr-suparyanto.blogspot.com/2010/06/riwayat-alamiah-penyakit.html

Page 4: epid sesi 4

EPIDEMIOLOGI

Rabu, 05 Desember 2007

KONSEP DASAR EPIDEMIOLOGI DAN TIMBULNYA PENYAKIT

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Penyakit merupakan salah satu gangguan kehidupan manusia yang telah dikenal orang sejak dahulu. Pada mulanya, konsep terjadinya didasarkan pada adanya gangguan makhluk halus atau karena kemurkaan dan yang maha pencipta. Hingga saat ml, masih banyak kelompok masyarakat di negara berkembang yang meng anut konsep tersebut. Di bin pihak masih ada gangguan kesehatan/ penyakit yang belum jelas penyebabnya, maupun proses kejadian.

Pada tahap berikutnya, Hippocrates telah mengembangkan teori bahwa

timbulnya penyakit disebabkan oleh pengaruh lingkungan yang meliputi air,

udara, tanah, cuaca, dan lain sebagainya. Namun demikian dalam teori tidak

dijelaskan bagaimana kedudukan manusia dalam interaksi tersebut, serta tidak

dijelaskan tentang faktor lingkungan bagaimana yang dapat menimbulkan

penyakit.

Pada kehidupan masyarakat Cina dikenal pula teori terjadinya penyakit

yang timbul karena adanya gangguan keseimbangan cairan dalam tubuh

manusia (teori humoral). Dalam teori ini dikatakan bahwa dalam tubuh manusia

ada empat macam cairan, yakni cairan putih, kuning, merah, dan hitam. Bila

terjadi gangguan.

keseimbangan tersebut, akan menimbulkan penyakit tertentu, (tergantung

pada jenis cairan mania yang bersifat dominan. Hingga hunt ml, Icon tersebut

masih merupakan dasar dalam sistem pengobatan Cina tradisional,

Kemudian berkembang teori terjadinya penyakit karena sisa makhluk hidup

yang mengalami pembusukan, sehingga meninggalkan pengotoran udara dun

Page 5: epid sesi 4

lingkungan sekitarnya. Teori ini terutama pada abad pertengahan dan pada

waktu itu lebih mengarah pada kebersihan lingkungan terhadap sisa-sisa

peninggalan makhluk hidup. Contoh pengaruh teori tersebut adalah timbulnya

penyakit malaria yang di kira karena sisa-sisa pembusukan binatang dan

tumbuhan yang ada di rawa-rawa (malaria artinya daerah yang jelek) dan masih

ada masyarakat yang tetap menganut teori tersebut.

Akhirnya pada abad-abad selanjutnya, terjadi perubahan yang cukup besar

dalam konsep terjadinya penyakit, dengan didapatkannya mikroskop. sehingga

konsep penyebab penyakit beralih ke jasad renik Perkembangan selanjutnya

mengantar para ahli ke arah hormonal yang semakin berkembang. Pada saat itu,

orang mulai optimis dalam menghadapi berbagai penyakit dengan antibiotika,

sistem imunitas, dan lain sebagainya.

Ternyata setelah penyakit menular mulai dapat di atasi pada negara-negara

maju, muncullah masalah berbagai penyakit menahan/tidak menular yang unsur

dan faktor penyebabnya sangat berkaitan erat dengan faal tubuh, mutasi dan

sifat resistensi tubuh, dan pada umumnya terdiri dari berbagai faktor yang saling

kiat mengkait. Keadaan ini sangat erat hubungannya dengan berbagai

pengamatan epidemiologi terhadap gangguan kesehatan. Dan pada saat ini,

teori tentang faktor penyebab penyakit tidak dapat dipisahkan dengan berbagai

faktor yang berperan dalam proses kejadian penyakit yang dikembangkan

melalui teori ekologi lingkungan yang didasarkan pada konsep bahwa manusia

berinteraksi dengan berbagai faktor penyebab dalam lingkungan tertentu dan

pada keadaan tertentu akan menimbulkan penyakit yang tertentu pula.

2. Tujuan

1. Umum

Page 6: epid sesi 4

Untuk mengetahui konsep dasar timbulnya penyakit di dalam lingkungan

masyarakat.

1. Khusus

Untuk mengetahui perkembangan teori terjadi penyakit

Untuk mengetahui konsep penyebab dan proses awal terjadinya.

Untuk mengetahui riwayat alamiah suatu penyakit

Untuk mengetahui pola penyebaran penyakit

Untuk mengetahui penyebab majemuk

Untuk mengetahui manfaat riwayat alamiah riwayat

3. Manfaat

1. Manfaat Ilmiah

Merupakan manfaat bagi ilmu kesehatan sebagai data

dasar konsep timbul penyakit

2. Manfaat Praktis

Dapat digunakan sebagai panduan di dalam konsep

timbul awal mulanya penyakit

Page 7: epid sesi 4

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Konsep penyebab dan proses terjadinya penyakit dalam epidemiologi

berkembang dari rantai sebab akibat kesuatu proses kejadian penyakit yakni proses

interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, Fisiologis,

Psikologis, Sosiologis dan antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan

lingkungan (Enviroment). (Nur nasry noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka

cipta.Jakarta)

Menurut John Bordon, model segitiga epidemiologi menggambarkan interaksi

tiga komponen penyakit yaitu Manusia (Host), penyebab (Agent) dan lingkungan

(Enviromet). Untuk memprediksi penyakit, model ini menekankan perlunya analis

dan pemahaman masing-masing komponen. Penyakit dapat terjadi karena adanya

ketidak seimbangan antar ketiga komponen tersebut. Model ini lebih di kenal dengan

model triangle epidemiologi atau triad epidemilogi dan cocok untuk menerangkan

penyebab penyakit infeksi sebab peran agent (yakni mikroba) mudah di isolasikan

dengan jelas dari lingkungan.

Pejamu (Host) : hal-hal yang berkaitan dengan terjadinya penyakit pada

manusia, antara lain :

1. Umur, jenis kelamin, ras, kelompok etmik (suku) hubungan keluarga

2. Bentuk anatomis tubuh

3. Fungsi fisiologis atau faal tubuh

4. Status kesehatan, termasuk status gizi

5. Keadaan kuantitas dan respon monitors

6. Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial

Page 8: epid sesi 4

7. Pekerjaan, dll. (Heru subari,dkk,2004.Manajemen epidemiologi,Media

presindo,Yogyakarta. Hal.15-16)

Menurut Hari Purnomo yang paling berkepentingan dan berperan untuk

membuat terjadinya suatu penyakit atau tidak justru manusia? Mengapa karena dia

yang diberi rahmat untuk mengendalikan, katanya jelas. Dalam manusia juga

memiliki karakteristik yang sangat berpengaruh seperti jenis kelamin (laki-laki dan

perempuan), usia (tua, muda, anak-anak), dll. Semua itu berpengaruh terhadap

timbulnya penyakit. Contoh kongkrit wanita lebih rentan terhadap serangan berbagai

penyakit-usahapun demikian karena usia yang amat tua dan amat muda akan

mudah jatuh sakit. Kemudian faktor keturunan juga berpengaruh. Misalnya penyakit

keturunan talasemia. Jika ada plasmodium melawan ditukarkan pada orang tersebar

oleh nyamuk, penyakit itu tidak akan terjangkit pada penderita talasemia, karena sel

darah merah yang ada tidak menguntungkan untuk pertumbuhan plasmodium. Dan

faktor yang sangat penting orang perilaku kebiasaan untuk faktor perilaku dan

kebiasaan menurut hari, secara dan kebiasaan tertentu, memang bisa menimbulkan

resiko memberikan proteksi dan perlindungan. Dan semata-mata karya menyoroti

kebiasaan hidup. Tetapi kebiasaan hidup yang mana, yang bisa dikatakan

memberikan perlindungan atau memberikan kecenderungan terjadi penyakit.(http;//

Konsep dasar perjalanan penyakit.)

Unsur pejamu secara umum dapat dibagi dalam doa kelompok yaitu :

1. Manusia sebagai makhluk biologis memiliki sekat biologis tertentu seperti

o Umur, jenis kelamin, ras dan keturunan

o Bentuk anatomis tubuh serta

2. Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai berbagai sifat khusus seperti

Kelompok etnik termasuk adat, kebiasaan, agama dan hubungan keluarga

sehubungan sosial kemasyarakatan.

Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kebiasaan hidup

sehat. (Nur nasry noor,2002.Epidemiologi.Universitas

Hasanuddin.Makassar.Hal.27)

Page 9: epid sesi 4

pada dasarnya, tidak satu pun penyakit yang dapat timbul hanya di sebabkan

oleh satu faktor tunggal semata, pada umumnya kejadian penyakit di

sebabkan oleh berbagai unsur yang secara bersama-sama mendorong

terjadinya penyakit, namun demikian, secara dasar, unsur penyebab penyakit

dapat di bagi dalam dua bagian utama yakni :

1. Penyebab kausal primer, dan

2. Penyebab kausal sekunder.

1. Penyebab kausal primer

Unsur ini dianggap sebagai faktor kausal Terjadinya penyakit, dengan

ketentuan bahwa walaupun unsur ini ada, belum tentu terjadi penyakit,

tetapi sebaliknya, Pada penyakit tertentu, unsur ini dijumpai sebagai unsur

penyebab kausal. Unsur penyebab kausul ini dapat dibagi dalam 6

kelompok yaitu :

1. Unsur ‘penyebab biologis yakni semua unsur penyebab yang tergolong

makhluk hidup termasuk kelompok mikro organisme seperti Virus,

bakteri, protozoa, jamur, kelompok cacing, dan insekta. Unsur

penyebab ini pada umumnya di jumpai pada penyakit infeksi menular

2. Unsur penyebab, nutrisi yakni semua unsur penyebab yang termasuk

golongan zat nutrisi dan dapat menimbulkan penyakit tertentu karena

kekurangan maupun kelebihan zat nutrisi tertentu seperti protein,

lemak, hidrat arang, vitamin, mineral, dan air.

3. unsur penyebab kimiawi yakni semua unsur dalam bentuk senyawaan

kimia yang dapat menimbulkan gangguan kesehatan/penyakit tertentu.

Unsur ini pada umumnya berasal dari luar tubuh termasuk berbagai

jenis zat, racun, obat-obatan keras, berbagai senyawaan kimia ini

dapat berbentuk padat, cair, uap, maupun gas. Ada pula senyawaan

kimiawi sebagai hasil produk tubuh (dari dalam) yang dapat

menimbulkan penyakit tertentu seperti ureum, kolesterol, dan lain-lain

4. unsur penyebab fisika yakni semua unsur yang dapat menimbulkan

penyakit melalui proses fisika umpamanya panas (luka bakar), irisan,

tikaman, pukulan (rudapaksa), radiasi dan lain-lain. Proses kejadian

Page 10: epid sesi 4

penyakit dalam hal ini terutama melalui proses fisika yang dapat

menimbulkan kelainan dan gangguan kesehatan.

5. Unsur penyebab psikis yakni semua unsur yang pertalian dengan

kejadian penyakit gangguan jiwa serta gangguan tingkah laku sosial.

Unsur penyebab ini belum jelas proses dan mekanisme kejadian dalam

timbulnya penyakit, bahkan sekelompok ahli lebih menitik beratkan

kejadian penyakit pada unsur penyebab genetika. Dalam hal ini kita

harus berhati-0hati terhadap faktor kehidupan sosial yang bersifat non

kausal serta lebih menampakkan diri dalam hubungannya dengan

proses kejadian penyakit maupun gangguan kejiawaan.

2. Penyebab non kausal (sekunder)

Penyebab sekunder merupakan unsur pembantu/penambah dalam

proses kejadian penyakit dan ikut dalam hubungan sebab akibat

terjadinya penyakit. Dengan demikian, maka dalam setiap analis

penyebab penyakit dan hubungan sebab akibat terjadinya penyakit, kita

tidak hanya berpusat pada penyebab kausal primer semata, tetapi harus

memperhatikan semua unsur lain di luar unsur penyebab kausal primer.

Hal ini di dasarkan pada ketentuan bahwa pada umumnya kejadian setiap

penyakit sangat di pengaruhi oleh berbagai unsur yang berinteraksi

dengan unsur penyebab dan ikut dalam proses sebab akibat. Sebagai

contoh pada penyakit kardiovaskuler, tuberkulosis, kecelakaan lalu lintas,

dan lain sebagainya. Kejadiannya tidak di batasi hanya pada penyebab

kausal saja, tetapi harus di analisis dalam bentuk suatu rantai sebab

akibat di mana peranan unsur penyebab sekunder sangat kuat dalam

mendorong penyebab kausal primer untuk dapat secara bersama-sama

menimbulkan penyakit. (Nur nasry noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka

cipta,Jakarta. Hal.25-27)

Dan penyebab agent menurut model segitiga epidemilogi terdiri dari biotis

dan abiotis.

1. Biotis khususnya pada penyakit menular yaitu terjadi dari

5 golongan

Page 11: epid sesi 4

1. Protozoa : misalnya Plasmodum, amodea

2. Metazoa : misalnyaarthopoda , helminthes

3. Bakteri misalnya Salmonella, meningitis

4. Virus misalnya dengue, polio, measies, lorona

5. Jamur Misalnya : candida, tinia algae, hystoples osis

1. Abiotis, terdiri dari

1. Nutrient Agent, misalnya kekurangan /kelebihan gizi (karbohididrat, lemak,

mineral, protein dan vitamin)

2. Chemical Agent, misalnya pestisida, logam berat, obat-obatan

3. Physical Agent, misalnya suhu, kelembaban panas, kardiasi, kebisingan.

4. Mechanical Agent misalnya pukulan tangan kecelakaan, benturan, gesekan,

dan getaran

5. Psychis Agent, misalnya gangguan phisikologis stress depresi

6. Physilogigis Agent, misalnya gangguan genetik.

Kebiasaan hidup dan kehidupan sosial sehari-hari termasuk kehidupan

sehat.(Heru subari,dkk,2004.Manajemen epidemiologi,Media

pressindo,Yogyakarta. Hal.16-17.)

Unsur lingkungan (Enviroment)

Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam

menentukan terjadinya sifat karakteristik individu sebagai pejamu dan iku

memegang peranan dalam proses kejadian penyakit.

1. Lingkungan Biologis

Segala flora dan fauna yang berada di sekitar manusia yang antara ,ain meliputi :

Beberapa mikroorganisme patogen dan tidak patogen;

Vektor pembawa infeksi

Page 12: epid sesi 4

Berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat

mempengaruhi kehidupan manusia, baik sebagai sumber

kehidupan (bahan makanan dan obat-obatan), maupun

sebagai reservoir/sumber penyakit atau pejamu antara

(host intermedia) ; dan

Fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor

penyakit tertentu terutama penyakit menular.

Lingkungan biologis tersebut sangat berpengaruh dan memegang

peranan yang penting dalam interaksi antara manusia sebagai pejamu dengan

unsur penyebab, baik sebagai unsur lingkungan yang menguntungkan manusia

(senbagai sumber kehidupan) maupun yang mengancam kehidupan / kesehatan

manusia (Nur nasri noor.2002,Epidemiologi,Univesutas Hasanuddin

Makassar.Hal.28-29)

2. Lingkungan fisik

Keadaan fisik sekitar manusia yang berpengaruh terhadap manusia baik

secara langsung, maupun terhadap lingkungan biologis dan lingkungan sosial

manusia. Lingkungan fisik (termasuk unsur kimiawi serta radiasi) meliputi :

Udara keadaan cuaca, geografis, dan golongan

Air, baik sebagai sumber kehidupan maupun sebagai

bentuk pemencaran pada air, dan

Unsur kimiawi lainnya pencemaran udara, tanah dan air,

radiasi dan lain sebagainya.

Lingkungan fisik ini ada yang termasuk secara alamiah tetapi banyak pula

yang timbul akibat manusia sendiri (Nur nasri noor,2000,Dasar

epidemiologi,Rinika cipta,Jakarta. Hal.28.)

3. Lingkungan sosial

Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem

organisasi. Serta instusi/peraturan yang berlaku bagi setiap individu yang

membentuk masyarakat tersebut. Lingkungan sosial ini meliputi :

Page 13: epid sesi 4

Sistem hukum, administrasi dan lingkungan sosial politik,

serta sistem ekonomi yang berlaku;

Bentuk organisasi masyarakat yang berlaku setempat

Sistem pelayanan kesehatan serta kebiasaan hidup

sehat masyarakat setempat, dan

Kebiasaan hidup masyarakat

Kepadatan penduduk. Kepadatan rumah tangga, serta

berbagai sistem kehidupan sosial lainnya.

Dari keseluruhan unsur tersebut di atas, di mana hubungan interaksi

antara satu dengan yang lainnya akan menentukan proses dan arah dari proses

kejadian penyakit, baik pada perorangan, maupun dalam masyarakat. Dengan

demikian maka terjadinya suatu penyakit tidak hanya di tentukan oleh unsur

penyebab semata, tetapi yang utama adalah bagaimana rantai penyebab dan

hubungan sebab akibat di pengaruhi oleh berbagai faktor maupun unsur lainnya.

Oleh sebab itu, maka dalam setiap proses terjadinya penyakit, selalu kita

memikirkan adanya penyebab jamak (multiple causational). Hal ini sangat

mempengaruhi dalam menetapkan program pencegahan maupun

penanggulangan penyakit tertentu. Karena usaha tersebut hanya akan

memberikan hasil yang di harapkan bila dalam perencanaannya

memperhitungkan berbagai unsur di atas.(Nur nasry

noor.2002.Epidemiologi.Universitas Hasanuddin,Makassar.Hal.29)

Dari penyesalan model segitiga epidemiologi sangat berhubungan erat dan

saling terkait, dan keseimbangan itulah yang menentukan terjadi atau tidaknya suatu

penyakit. Dan pertimbangan ini menerapkan pertimbangan mendasar yang sangat

terpisah, tetapi itu tidak cukup sebab masih ada beberapa pertimbangan penting

lainnya yakni pertimbangan perjalanan alamiah penyakit.(http;//portal

tiens.com/portal)

Menyadari bahwa mencegah berbagai penyakit lebih baik dan lebih ekonomis

dari pada mengobati penyakit, maka faktor-faktor penentu terjadinya suatu penyakit

perlu kita kenali dan pahami.

Page 14: epid sesi 4

Di tengah kecenderungan meningkatnya penyakit akibat pola perilaku gaya

hidup yang tidak sehat instabilities lingkungan yang tidak ramah, tuntutan

masyarakat atas layanan kesehatan yang layak terus meningkat. Hal ini berjalan

seiring dengan berjalannya daya dukung, kebijakan , dan berkepihakan pemerintah

terhadap kepentingan masyarakat.(http;//.www.republika.co.id)

Menurut peran pakar, perilaku manusia dan pencemaran lingkungan

merupakan dua faktor penyebab tidak langsung berbagai penyakit yang perlu di

atasi penanggulangannya. Selain itu untuk pencegahan dini, faktor gizi terhadap

proses terjadi penyakit seiring dengan bertambahnya perlu mendapat perhatian.

Dengan dukungan gizi yang seimbang, proses terjadinya penyakit dapat di hambat,

di Hentikan, bahkan di sembuhkan. Namun satu hal yang lebih penting adalah

pencegahan terjadinya penyakit yang dapat dilakukan dengan dukungan gizi yang

optimal.

Sejak 1950-an kita mengenal pedoman empat sehat lima sempurna yang

masih sering di gunakan sampai saat ini. Dengan pengembangan dan

penyempurnaan 4 sehat 5 sempurna yang di sesuaikan dengan perkembangan ilmu

dan teknologi gizi serta masalah gizi yang ada saat ini, maka sejak 1995

Departemen kesehatan bersama dengan sektor terkait mengeluarkan pedoman.

Aman gizi seimbang (PUGS) yang berisi pesan Dasar Gizi

seimbang.(http;//www.yahoo.com.)

KETERPAPARAN ADAN KERENTANAN

Dari proses terjadinya penyakit, kita harus menentukan batas-batas antara

sehat dan tidak sehat (sakit). Menurut WHO, sehat adalah keadaan kesempurnaan

fisik, mental dan keadaan sosial dan bukan berarti hanya bebas dari penyakit atau

kelainan/cacat. Dengan demikian maka sakit dapat di artikan sebagai, suatu

penyimpangan dari suatu penampilan yang optimal. Sedangkan penyakit merupakan

Page 15: epid sesi 4

suatu proses gangguan fisiologis (faal tubuh), serta/atau gangguan psikologis

/mental maupun suatu gangguan tingkah laku (hehaviour).

Pada umunya peralihan dari suatu keadaan sehat, ke keadaan sakit hanya

pada batas yang tidak jelas, tetapi melalui suatu proses yang pada umumnya

didahului dengan kondisi keterpaduan (Exporused) terhadap unsur tertentu untuk

menjadi sakit.

Hubungan antara derajat keterpaparan dengan kondisi kerentanan dalam proses

terjadinya penyakit

KONDISI KETERPAPARAN

KEADAAN KEKEBALAN

RENTAN KEBAL

POSITIF SAKIT TIDAK SAKIT

NEGATIF TIDAK SAKIT TIDAK SAKIT

Dengan memperhatikan gambar di atas maka jelas baik kita bahwa, seorang

dapat menjadi sakit apabila orang tersebut mengalami keterpaparan terhadap unsur

penyebab tertentu. (primer maupun sekunder) dan dilain pihak orang tersebut

sekaligus berada pada tingkat kerentangan tertentu. Kedua faktor keterpaparan dan

kerentangan sangat dipengaruhi pula oleh berbagai unsur terutama unsur

lingkungan dan unsur pejamu. Oleh sebab itu, dalam epidemiologi terapan, keadaan

ini harus betul-betul disadari, terutama tingkat kuanlitas maupun kualitas/derajat

serta sifat dan bentuk dari unsur yang menimbulkan keterpaparan. (Nur nasry

noor,2000.Dasar epidemiologi,Rineka cipta,Jakarta.)

Page 16: epid sesi 4

Kejadian penyakit, tidak terkecuali penyakit akibat (mendadak) mempunyai

masa perlangsungan tersendiri. Bagaimanapun mendadaknya, perlu waktu, yang

memang mungkin singkat, untuk tercetusnya suatu penyakit. Dalam mengetahui

keberadaan (diagnosis) penyakit, diperlukan perhatian dan perhitungan terhadap

faktor waktu perlangsungan penyakit. Untuk setiap penyakit, diinginkan untuk

melakukan diagnosis benar, tepat waktu ataupun secepatnya.

Untuk membuat diagnosis, salah satu hal yang perlu diketahui adalah riwayat

alamiah penyakit (natural history of disease). Riwayat alamiah suatu penyakit adalah

perkembangan penyakit itu tanpa campur tangan medis atau bentuk intervensi

lainnya sehingga suatu penyakit berlangsung secara alamiah (Fletcher,22)

(Bustam,2006,Pengantar epidemiologi,Rinika cipta,Jakarta.)

Riwayat alamiah suatu penyakit pada umumnya melalui tahap sebagai

berikut :

1. Tahap prepatogensis

2. Tahap PatogenesiTahap

Uraian masing-masing tahap itu adalah sebagai berikut :

a. Tahap Prepatogensis

Pada tahap ini individu berada dalam keadaan normal/sehat tetapi

mereka pada dasarnya peka terhadap kemungkinan terganggu oleh

serangan agen penyakit (stage of suseptibility). Walaupun demikian pada

tahap ini sebenarnya telah terjadi interaksi antara penjamu dengan bibit

penyakit. Tetapi interaksi ini masih terjadi di luar tubuh, dalam arti bibit

penyakit masih ada diluar tubuh pejamu dimana para kuman

mengembangkan potensi infektifitas, siap menyerang peniamu. Pada tahap

ini belum ada tanda-tanda sakit sampai sejauh daya tahan tubuh penjamu

masih kuat. Namun begitu penjamunva ‘lengah’ ataupun memang bibit

Page 17: epid sesi 4

penyakit menjadi lebih ganas ditambah dengan kondisi lingkungan yang

kurang menguntungkan pejamu, maka keadaan segera dapat berubah.

Penyakit akan melanjutkan perjalanannya memasuki fase berikutnya, tahap

patogenesis.

b. Tahap Patogenesis

Tahap ini meliputi 4 sub-tahap yaitu:- Tahap Inkubasi, - Tahap Dini, - Tahap

Lanjut, dan -Tahap Akhir.

Tahap Inkubasi

Tahap inkubasi merupakan tenggang diwaktu antara masuknya bibit

penyakit ke dalam tubuh yang peka terhadap penyebab penyakit,

sampai timbulnya gejala penyakit. Masa inkubasi ini bervariasi antara

satu penyakit dengan penyakit lainnya. Dan pengetahuan tentang

lamanya masa inkubasi ini sangat penting, tidak sekadar sebagai

pengetahuan riwayat penyakit, tetapi berguna untuk informasi

diagnosis. Setiap penyakit mempunyai masa inkubasi tersendiri, dan

pengetahuan masa inkubasi dapat dipakai untuk identifikasi jenis

penyakitnya.

Tahap Dini

Tahap ini mulai dengan munculnya gejala penyakit yang Kelihatannya

ringan. Tahap ini sudah mulai menjadi masalah kesehatan karena

sudah ada gangguan patologis (pathologic changes), walaupun

penyakit masih dalam masa subklinik (stage of subclinical disease).

Seandainya memungkinkan, pada tahap ini sudah diharapkan

diagnosis dapat ditegakkan secara dini.

Tahap Lanjut

Merupakan tahap di mana penyakit bertambah jelas dan mungkin

tambah berat dengan segala kelainan patologis dan gejalanya (stage

of clinical disease). Pada tahap ini penyakit sudah menunjukkan gejala

dan kelainan klinik yang jelas, sehingga diagnosis sudah relatif mudah

ditegakkan. Saatnya pula, setelah diagnosis ditegakkan, diperlukan

Page 18: epid sesi 4

pengobatan yang tepat untuk menghindari akibat lanjut yang kurang

baik,

Tahap Akhir/ pasca patogenesis.

Berakhirnya perjalanan penyakit dapat berada dalam lima pilihan

keadaan, yaitu:

1. Sembuh sempurna, yakni bibit penyakit

menghilang dan

tubuh menjadi pulih, sehat kembali.

2. Sembuh dengan cacat, yakni bibit penyakit

menghilang, penyakit sudah tidak ada, tetapi tubuh

tidak pulih sepenuhnya, meninggalkan bekas

gangguan yang permanen berupa cacat.

3. Karier, di mana tubuh penderita pulih kembali,

namun

penyakit masih tetap ada dalam tubuh tanpa memperlihatkan

gangguan penyakit.

4. Penyakit tetap berlangsung secara kronik.

5. Berakhir dengan kematian.

(Bustam,2002,Pengantar epidemiologi,Rinika

cipta,Jakarta.)

POLA PENYEBAB PENYAKIT

Sutu penyakit (menular) tidak hanya selesai setelah membuat seseorang

sakit, tetapi cenderung untuk menyebar setelah menyelesaikan riwayat pada suatu

rangkaian. kejadian sehingga seseorang jatuh sakit, pada saat yang sama penyakit

bersama dengan kumannva dapat berpindah dan menyebar kepada orang

lain/masyarakat.

Page 19: epid sesi 4

Dalam proses perjalanan penyakit, kuman memulai aksinya dengan

memasuki pintu masuk tertentu (portal of entry) calon penderita baru dan kemudian

jika ingin berpindah ke penderita baru lagi akan ke luar melalui pintu tertentu (portal

of exit).

Kuman penyakit tidak masuk dan ke luar begitu saja tetapi harus melalui

“pintu” tubuh tertentu sesuai dengan jenis masing-masing penyakit misalnya melalui:

kulit, saluran pernapasan, saluran pencernaan, atau saluran kemih. Dalam memilih

pintu masuk-keluar ini setiap jenis kuman mempunyai jalan masuk dan ke luar

tersendiri dan tubuh manusia. Ada yang masuk melalui mulut (oral) dan ke luar

melalui dubur (sistem pencernaan), seperti yang dilakukan oleh kebanyakan cacing.

Namun ada pula yang masuk melalui kulit tetapi ke luar melalui dubur, misalnya

cacing Ankylostoma.

Pengetahuan tentang jalan masuk mi penting untuk epidemiologi karena

dengan pengetahuan itu dapat dilakukan ‘penghadangan’ perjalanan kuman masuk

ke dalam tubuh manusia. Cacing yang ingin masuk melalui mulut dicegah dengan

upaya cuci tangan sebelum makan. Sedangkan pengetahuan tentang jalan keluar

bermanfaat untuk menemukan kuman itu untuk tujuan identifikasi atau diagnosis.

Misalnya kuman TBC keluar melalui batuk maka penemuan kuman TBC dilakukan

dengan penangkapan kumannya dibatuk/dahak.(http;//www.yahoo.com.)

PENYEBAB TIMBULNYA PENYAKIT SEKARANG INI

Pencemaran makanan

1. Sisa-sisa pestisida dan pupuk pada buah-buahan, sayur-sayuran-

sayuran makanan lainnya

2. Bahan tambahan. zat pewarna. dan penyedap rasa pada makanan

dibekukan;

3. Zat penawar racun. hormon, dsb., pada makanan hewan;

4. Kerusakan bahan gizi selama proses memasak.

Page 20: epid sesi 4

Pencemaran lingkungan dan udara

1) Gas limbah industri;

2) Pencemaran rumah tempat tinggal sebagai akibat dan berbagai interior;

Pencemaran sumber air

1) Air limbah industri;

2) Penimbunan mikro organisme dalam air:

3) Pupuk. pestisida, sampah putih:(4) Pencemaran pada proses pemanasan air

ledeng :

5) Air minum yang tidak diproses menurut aturan.

Pencemaran yang disebabkan oleh fasilitas modern

Televisi, radio. kabel tegangan tinggi, microwave. komputer, pemantul cahaya

yang kuat, dan radiasi frekuensi rendah, semua berpengaruh.

Polusi suara

Suara yang ditimbulkan oleh mobil, mesin, sepeda motor. suara orang

seseorang menjadi cepat marah dan sukar untuk berkonsentrasi.

Standar Kesehatan

Kesehatan memerlukan diet yang seimbang. tidur yang cukup, latihan

memiliki jiwa yang sehat. Orang sehat memiliki sifat-sifat sebagai berikut:

1. Berbadan yang kuat, memiliki kemampuan untuk dengan

mudah menangani tekanan dan kehidupan sehari-hari

tanpa mengalami stress, dan mampu untuk melakukan

segala sesuatu yang dibutuhkan.

2. Memiliki rasa optimis dengan sikap yang positif,

kebersediaan untuk bertanggung jawab atas tindakan

Page 21: epid sesi 4

yang telah dilakukan, bersikap ketat terhadap din sendiri

namun lembut terhadap orang lain.

3. Kemampuan untuk menangani berbagai keadaan yang

bersifat darurat dan mampu untuk beradaptasi terhadap

adanya perubahan.

4. Kemampuan untuk bertahan terhadap cuaca dingin yang

normal dan penyakit menular.

5. Memiliki berat badan yang normal dan bentuk tubuh yang

sebanding terhadap semua bagian dan tubuh ketika

berada pada posisi berdiri yang layak.

6. Mata bersinar, cekatan dalam bertindak, dan tanpa

adanya iritasi

7. Memiliki rambut yang bercahaya dengan sedikit atau

tanpa adanya ketombe.

8. Memiliki gigi yang bersih tanpa adanya gigi berlubang

atau yang terasa sakit, dan dengan gusi yang sehat.

9. Kondisi otot dan kulit yang elastis. bila berjalan dengan

langkah yang gesit.

10. Memiliki kemampuan untuk beristirahat dan tidur dengan

baik.

Konsep dasar mengenai gizi

Gizi: dengan gizi, tubuh melakukan proses asimilasi dan mengambil manfaat

dan makanan atau bahan gizi, dan juga proses fisiologi dengan memanfaatkan

makanan untuk memenuhi kebutuhan fisiologi dan organisme.

Gizi yang layak: dengan melakukan diet yang wajar dan memasak serta

memproses makanan secara sehat dapat memberikan jumlah yang cukup

berkenaan dengan tenaga panas dan berbagai bahan gizi untuk tubuh manusia,

sambil menjaga keseimbangan antara semua bahan gizi sehingga dapat memenuhi

kebutuhan fisiologi yang normal dan tubuh dan menjaga badan tetap sehat.

Page 22: epid sesi 4

Bahan gizi: Untuk menjaga fungsi phisiologi yang normal dan dapat

memenuhi kebutuhan tubuh untuk keperluan pertumbuhan, metabolisme dan

bekerja. orang harus mengkonsumsi bahan-bahan gizi yang diperlukan sehari-hari.

Bahan gizi ini dapat dibagi menjadi tujuh kategori : protein. vitamin, mineral. lemak.

gula. air. dan selulosa (senyawa karbon. hidrogen dan oksigen).

Gizi dan kesehatan

Orang menganggap bahwa makanan adalah sebagai kepentingan yang

sangat vital. Pada sepanjang kehidupan kita, gizi adalah sebagai unsur dasar yang

dapat mempertahankan kehidupan dan menyediakan tenaga yang dibutuhkan oleh

sel-sel sehingga berbagai jaringan dan organ-organ tubuh dapat melakukan

berbagai tindakan yang terkoordinasi. Kehidupan manusia dapat diibaratkan sebagai

sebuah pohon kayu yang kecil yang memerlukan siraman air secara terus menerus.

pemupukan dan pemeliharaan agar menjadi mampu untuk melakukan pertumbuhan

secara kuat. Demikianlah pentingnya gizi untuk kehidupan manusia. Selama masa

penambahan gizi, hanya ii yang seimbang yang dapat mencegah tubuh dan

keadaan yang tidak seimbang antara Yin dan Yang selanjutnya dapat mengarah

kepada timbulnya penyakit Pemberian tambahan gizi hendaklah secara wajar dan

menurut ilmu pengetahuan ilmiah. Bila seseorang jatuh sakit, maka diperlukan untuk

memperoleh pengobatan ;bila seseorang berada dalam keadaan sehat. maka perlu

untuk melakukan penjagaan terhadap penyakit. Oleh sebab itu, dilakukan

pencegahan terhadap penyakit adalah sebagai masalah yang sangat mendasar

dalam huhungannya dengan pemeliharaan kesehatan. Gizi yang sehat dan

seimbang dan gaya hidup yang diperbaiki akan dapat mengatur dan meningkatkan

ketubuh “Buatlah hidup ini menjadi bahagia dengan memelihara kesehatan” dengan

melakukan diet secara aktif untuk perawatan kesehatan dalam rangka melakukan

pencegahan terhadap penyakit maka akan dapat diperoleh kondisi kesehatan dan

gizi(http;//www.tiens.com/portal.)

PENYEBAB MAJEMUK

Page 23: epid sesi 4

Telah banyak bukti empirik dan keyakinan teoritik bahwa pada umumnya

penyakit memiliki Lebih dan satu penyebab, bukan bersifat tunggal. Faktor-faktor

penyebab mi dikelompokkan dalam 4 kelompok, yaitu :

1. Faktor Predisposisi, seperti: umur, jenis kelamin, Riwayat

penyakit terdahulu, dlL

2. Faktor Pencetus, seperti: pemaparan oleh agen penyakit

yang spesifiK,

3. Faktor Pendorong, seperti: paparan yang berulang,

beban kerja yang berat,

4. Faktor Pemberat, seperti: pendapatan rendah, status gizi,

kondisi perumahan, dlL.

Peran faktor-faktor penyebab dalam model kualitas majemuk dicontohkan

pada penyakit TBC bersifat kumulatif, di mana keadaan yang mencukupi terjadinya

TBC klinik hanya bisa diciptakan secara bersama-sama. jadi, masing-masing faktor

merupakan necessary couse, tetapi tidak sufficient (keadaan yang dibutuhkan untuk

terjadinya penyakit di sebut necessary condition sedangkan keadaan yang cukup

membuat terjadinya penyakit di sebut sufficient condition).(Heru subaris

dkk,2004,manajemen epidemiologi,Media presindo,Yogyakarta.Hal.12-13.)

Manfaat riwayat alamiah dari penyakit diperoleh beberapa informasi penting

yaitu :

1. Masa inkubasi atau masa latent, masa atau waktu yang

diperlukan selama perjalanan suatu penyakit untuk

menyebabkan seseorang jatuh sakit.

2. Kelengkapan keluhan (symptom) yang menjadi bahan

informasi dalam menegakkan diagnosis.

3. Lamanya dan beratnya keluhan dialami oleh penderita.

4. Kejadian penyakit menurut musim (season) kapan

penyakit itu Lebih frekuan kejadiannya.

5. Kecenderungan lokasi geografis serangan penyakit

sehingga dapat dengan mudah di deteksi lokasi kejadian

penyakit.

Page 24: epid sesi 4

6. Sifat-sifat biologis kuman patogen sehingga menjadi

bahan informasi untuk pencegahan penyakit, khususnya

untuk pembunuhan kuman penyebab.

Pengetahuan tentang riwayat alamiah penyakit merupakan langkah awal

yang perlu dilakukan untuk mengetahui aspek-aspek lain yang terkait dengan

penyakit. Dengan mengetahui riwayat alamiah dapat ditarik beberapa manfaat

seperti:

1. Untuk diagnostik : masa inkubasi dapat dipakai

sebagai pedoman penentuan jenis penyakit,

misalnya jika terjadi KLB (Kejadian Luar Biasa).

2. Untuk pencegahan : dengan mengetahui kuman

patogen penyebab dan rantai perjalanan penyakit

dapat dengan mudah dicari titik potong yang

penting dalam upaya pencegahan penyakit.

Dengan mengetahui riwayat penyakit dapat terlihat

apakah penyakit itu perlangsungannya akut

ataukah kronik. Tentu berbeda upaya pencegahan

yang diperlukan untuk penyakit yang akut

dibanding dengan kronik.

3. Untuk terapi: intervensi atau terapi hendaknya

biasanya diarahkan ke fase paling awal. Pada

tahap perjalanan awal penyakit itu terapi tepat

sudah perlu diberikan. Lebih awal terapi akan lebih

baik hasil yang diharapkan. Keterlambatan

diagnosa akan berkaitan dengan keterlambatan

terapi.(Bustam,2006,Pengantar

epidemiologi,Rineka Cipta,Jakarta.Hal.41-42).

Page 25: epid sesi 4

Karakteristik Segitiga Utama

Ketiga faktor dalam trias epidemiologi terus menerus dalam keadaan berinterkasi satu sama lain. Jika interaksinya seimbarig, terciptalah keadaan sehat. Begitu terjadi gangguan keseimbangan, muncul penyakit. Terjadinya gangguan keseimbangan bermula dan perubahan unsur-unsur trias itu. Perubahan unsur trias yang potensial menyebabkan kesakitan tergantung pada karakteristik dan ketiganya dan interaksi antara ketiganya.

1. Karakteristik Penjamu

Manusia mempunyai karakteristik tersendiri dalam menghadapi ancaman penyakit, yang bisa berupa:

1. Resistensi.: kemampuan dan penjamu untuk bertahan terhadap suatu

infeksi. Terhadap suatu infeksi kuman tertentu, manusia mempunyai

mekanisme pertahanan tersendiri dalam menghadapinya.

2. Imunitas: kesanggupan host untuk mengembangkan suatu respon

imunologis, dapat secara alamiah maupun perolehan (non-alamiah),

sehingga tubuh kebal terhadap suatu penyakit tertentu. Selain

mempertahankan diri, pada jenis-jenis penyakit tertentu mekanisme

pertahanan tubuh dapat menciptakan kekebalan tersendiri. Misalnya

campak, manusia mempunyai kekebalan seumur hidup, mendapat

munitas yang tinggi setelah terserang campak, sehingga seusai kena

campak sekali maka akan kebal seumur hidup.

3. lnfektifnes (infectiousness): potensi penjamu yang terinfeksi untuk

menularkan penyakit kepada orang lain. Pada keadaan sakit maupun

sehat, kuman yang berada dalam tubuh manusia dapat berpindah

kepada manusia dan sekitarnya.

2. Karakteristik Agen

Page 26: epid sesi 4

1. Infektivitas: kesanggupan dan organisma untuk beradaptasi sendiri

terhadap lingkungan dan penjamu untuk mampu tinggal dan

berkembang biak (multiply) dalam jaringan penjamu. Umumnya

diperlukan jumlah tertentu dan suatu mikroorganisma untuk mampu

menimbukan infeksi terhadap penjamunya. Dosis infektivitas minimum

(minimum infectious dose) adalah jumlah minimal organisma yang

dibutuhkan untuk menyebabkan infeksi. jumlah ini berbeda antara

berbagai spesies mikroba dan antara individu.

2. Patogenesitas: kesanggupan organisma untuk menimbulkan suatu

reaksi klinik khusus yang patologis setelah terjadinya infeksi pada

penjamu yang diserang. Dengan perkataan lain, jumlah penderita

dibagi dengan jumlah orang yang terinfeksi, Hampir semua orang yang

terinfeksi dengan virus smallpox menderita penyakit (high

pathogenicthy), sedangkan orang yang terinfeksi poliovirus tidak

semua jatuh sakit (low pathogenicity).

3. Virulensi: kesanggupan organisma tertentu untuk menghasilkan reaksi

patologis yang berat yang selanjutnya mungkin menyebabkan

kematian. Virulensi kuman menunjukkan beratnya (severity) penyakit.

4. Toksisitas: kesanggupan organisma untuk memproduksi reaksi kimia

yang toksis dan substansi kimia yang dibuatnya. Dalam upaya

merusak jaringan untuk menyebabkan penyakit berbagai kuman

mengeluarkan zat toksis.

5. Invasitas: kemampuan organisme untuk melakukan penetrasi dan

menyebar setelah memasuki jaringan

6. Antigenisitas: kesanggupan organisma untuk merangsang reaksi

imunologis dalam penjamu. Beberapa organisma mempunyai

antigenisitas Iebih kuat dibanding yang lain. Jika menyerang pada

aliran darah (virus measles) akan lebih merangsang immunoresponse

dan yang hanya menyerang permukaan membrane (gonococcus).

3. Karakteristik Lingkungan

Page 27: epid sesi 4

1. Topografi: situasi lokasi tertentu, baik yang natural maupun buatan

manusia yang mungkin mempengaruhi terjadinya dan penyebaran

suatu penyakit tertentu.

2. Geograuis: keadaan yang berhubungan dengan struktur geologi dan

bumi yang berhubungan dengan kejadian penyakit.

Perkembangan Teori Terjadinya Penyakit

1. Penyakit timbul karena gangguan makhluk halus.

2. Teen Hypocrates, bahwa penyakit timbul karena pengaruh Iingkungan

terutama: air, udara, tanah, cuaca (tidak dijeIaskan kedudukan manusia

dalam Iingkungan).

3. Teori Humoral, dimana dikatakan bahwa penyakit timbul karena gangguan

keseimbangan cairan dalam tubuh.

4. Teori Miasma, penyakit timbul karena sisa dari mahkluk hidup yang mati

membusuk, meninggalkan pengotoran udara dan Iingkungan.

5. Teori jasad renik (teori Germ), terutama setelah ditemukannya mikroskop dan

dilengkapi teori imunitas.

6. Teori nutrisi dan Resistensi, hasil pengamatan pelbagai pengamatan

epidemiologis.

Teori Ekologi lingkungan, bahwa manusia berinteraksi dengan penyebab dalam

Iingkungan tertentu dapat menimbulkan penyakit.

Diposkan oleh ProMKes di 07:34 1 komentar

Terjemahan Inggris ke Bahasa Indonesia

ceberg --- Keindahaan di Cuaca Dingin Tengah nya ... Subhanallah ... Memang Allah SWT MAHA KUASA MAHA PENCIPTAA n.berkata: "Allah SWT adalah besar dengan semua ciptaan-Nya .."

Sebuah tim ekspedisi Antartika ilmiah baru-baru ini ditemukan di Samudra Selatan dingin, sejumlah

Page 28: epid sesi 4

besar pola yang berbeda dari gunung es.

Pada saat itu, pelaut Norwegia 奥伊维德坦 akar mereka menggunakan kamera untuk merekam ini gunung es yang indah untuk generasi mendatang.

Foto-foto tersebut Tangen pada jarak sekitar 1.700 kilometer di selatan Cape Town, Afrika Selatan (sekitar 2736 km), jarak sekitar 660 mil utara benua Antartika (sekitar 1062 km) menembak kantor.

Ditampilkan 150 es besar panjang kaki (sekitar 46 meter) tinggi 30 kaki (sekitar 9 meter), ditutup dengan garis yang sangat halus.

Omong kosong adalah permen rasa mint Inggris keras, sering muncul menjadi transparan atau putih,

Top dengan garis-garis coklat, seperti pada gambar seperti ditunjukkan mencolok gunung es.

Jatuh ke bumi dalam nada bergaris gunung es dari gletser di mana pertama atau ujung perut di bawah pembentukan debu atau abu vulkanik, mantan kemudian hujan salju baru atau es di lampiran di sampul sedimen dan puing-puing, yang berada di bawah salju atau baru baru pembentukan lapisan es.

Melting proses, ujung sering rotasi untuk mengungkapkan sudut pandang berbeda dalam kontras dengan es dan tanah.

Blue Line gunung es.

Ada tiga Blue Line Blue Line gunung es.

Horizontal gunung es garis biru. es Blue stripe memberikan perasaan yang luar biasa, jumlah mereka dibandingkan dengan garis-garis lainnya sedikit lebih dari.Sebagai dampak dari sejumlah besar gelembung kecil, es baru biasanya putih. garis-garis Biru es dari air tawar dituangkan ke ujung retak yang disebabkan oleh pembekuan cepat setelah pour. Tip ini sebenarnya transparan, dan alasannya adalah karena biru:

Lampu merah diserap dalam proses, spektrum biru oleh refleksi.Kiri atas grafik menunjukkan ujung kode bar seperti itu sangat aneh, hanya separuh dari area

Page 29: epid sesi 4

pandang garis-garis biru seragam.

Sebagai catatan menunjukkan, tidak semua garis-garis berasal dari lautan es Antartika.Gambar ini menunjukkan tanda-tanda biru yang indah sudut ujung ditemukan di sekitar perairan Atlantik Utara.

Akhirnya menampilkan gambar merupakan ujung berbentuk bar.Pada saat ini siap untuk memulai perjalanan panjang utara, dari perairan es Antartika mengalir ratusan kilometer utara, sampai semua meleleh.Aturan garis biru, sebuah penjelasan yang mungkin adalah bahwa mereka mencerminkan musim salju dan perbedaan suhu.Kiasan berbicara, gunung es bergaris dengan cara seperti Yi Keke telah menebang pohon,

Pertumbuhan pohon cincin tercatat dalam empat musim.Striped gunung es dari karakter "berumur pendek" - semua gunung es sangat - hanya dapat meningkatkan keindahan indeks mereka.

Ujung hijau.

Jadi yang disebut "giok gunung es," sama atau tidak ada gelembung dari pembentukan es kuno, menunjukkan zamrud indah atau giok hijau unik.Dan sepenuhnya dibentuk oleh pembekuan lelehan air berbeda dari yang es biru, hijau es dari air bawah retak di rak es akibat pembekuan.Dari ujung dalam proses "loop", kita dapat melihat pemandangan langka:

garis-garis hijau terang muncul, mengarah ke ujung Belanda tampak seperti permen besar.

Lain Iceberg

Kadang-kadang, semua penjelasan tampaknya telah memberikan orang perasaan kurangnya iman.Kali ini, kita bisa duduk tenang, ambil napas dalam-dalam dan berkata "wow, menakjubkan."

Ini bukan hal yang buruk, di wajah di depan kursi yang menunjukkan ujung lain,

Garis-garis pada tahap awal gunung es

Seperti berkali-kali melalui siklus metode freeze thaw / ketika sedang diperas dari es superimposed, apabila aliran es telah menjadi lebih transparan, pada saat yang sama permukaan ditutupi dengan retak dan patah.

Page 30: epid sesi 4

Gambar dari "gelombang pasang beku" akhirnya akan masuk ke laut, membentuk garis-garis gunung es batu giok, sehingga masa depan berlayar ke Antartika dan pengunjung manja untuk pilihan.

Untuk menghargai pinggiran gunung es yang sedang berkembang, kami juga ingin berterima kasih kepada para ilmuwan Li Longen, itu adalah kesalahannya dalam gelombang pasang surut telah mengambil gambar ini sebelumnya.

SUBSCRIBE TO THE FEED... POSTS COMMENTS

.:I'm just a student:.

.: طالب مجرد أنا :.

Warning!!! تحذير

All of these posts (posts in this blog) are for personal use only. ........................................................ ( لالستخدام ( هي بلوق هذا في وظائف وظيفة هذه كل

فقط الشخصي

HOME ABOUT ME GALLERY

ADVERTISE CONTACT SITEMAP

Pengenalan Epidemiologi dan Konsep Penyakit dalam Epidemiologi

Posted on Wednesday, June 02, 2010 No Comments Labels: Community Research

Enter searc

Page 31: epid sesi 4

Bagian 1: Konsep Dasar Epidemiologi

BATASAN DAN PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI

Epidemiologi (Yunani):- Epi = Pada, Permukaan- Demos = Penduduk, Rakyat- Logos = Ilmu* Epidemiologi : Ilmu yang mempelajari hal-hal terjadi pd rakyat/masyarakat.* Epidemiologi : Ilmu pengetahuan mengenai terjadinya penyakit pada populasi manusia

W.H. WelchEpidemiologi : suatu ilmu yang mempelajari timbulnya, perjalanan, dan pencegahan penyakit, terutama penyakit infeksi menular.

Mausner & KramerStudi tentang distribusi dan determinan dari penyakit dan kecelakaan pada populasi manusia.

LastStudi tentang distribusi dan determinan tentang keadaan atau kejadian yang berkaitan dengan kesehatan pada populasi tertentu dan aplikasi studi untuk menanggulangi masalah kesehatan.

Mac Mahon & PughIlmu yang mempelajari penyebaran penyakit dan faktor-faktor yang menentukan terjadinya penyakit pada manusia.

Omran Suatu studi mengenai terjadinyadistribusi keadaan kesehatan, penyakit dan perubahan pada penduduk, begitu juga determinannya dan akibat-akibat yang terjadi pada kelompok penduduk.

W.H. FrostSuatu ilmu yang mempelajari timbulnya, distribusi, dan jenis penyakit pada manusia menurut waktu dan tempat.

Azrul azwarIlmu yang mempelajari tentang frekuensi dan penyebaran masalah kesehatan pada sekelompok manusia serta faktor-faktor yang mempengaruhi masalah kesehatan.

PENGERTIAN EPIDEMIOLOGI

1. Aspek Akademik:- Secara akademik, epidemiologi berarti analisis data kesehatan, sosial ekonomi dan kecendrungan yang terjadi untuk mengadakan identifikasi dan interpretasi perubahan-perubahan keadaan kesehatan yang terjadi atau akan terjadi di masyarakat umum atau pada kelompok umur tertentu.

Page 32: epid sesi 4

2. Aspek praktis:- Epidemiologi merupakan ilmu yang ditujukan pada upaya pencegahan penyebaran penyakit yang menimpa individu, kelompok atau masyarakat umum.- Contoh : Penyakit AIDS, walaupun cara perlindungan dan pengobatan belum diketahui tetapi telah dilakukan upaya mencegah penyebaran penyakit tersebut, misal: surat keterangan bebas HIV-AIDS untuk memasuki suatu wilayah/negara.

3. Aspek Klinis:- Epidemiologi berarti suatu usaha untuk mendeteksi secara dini perubahan insidensi atau prevalensi dengan penemuan klinis atau laboratoris pada awal kejadian luar biasa atau timbulnya penyakit baru, misal: karsinoma vagina pada gadis remaja atau AIDS yang awalnya ditemukan secara klinis.

4. Aspek Administratif:Suatu usaha untuk mengetahui suatu status kesehatan masyarakat di suatu wilyah atau negara agar dapat diberikan pelayanan kesehatan yang efektif dan efisien.

SEJARAH PERKEMBANGAN EPIDEMIOLOGI

Dari catatan sejarah yang terkumpul menunjukkan epidemiologi merupakan ilmu yang telah dikenal sejak zaman dahulu kala bahkan berkembang bersamaan dengan ilmu perubatan/ kedokteran kerana saling berkaitan.

Hasil yang diperoleh dari studi epidemiologi dapat digunakan untuk pengobatan suatu penyakit, melakukan pencegahan atau meramalkan suatu pengobatan.

Perbedaan antara ilmu kedokteran dan studi epidemiologi terletak pada cara penanganan masalah kesehatan.

Ilmu kedokteran lebih menekankan pelayanan kasus demi kasus sedangkan epidemiologi lebih menekankan pada kelompok individu.

Oleh karena itu, pada epidemiologi selain membutuhkan ilmu kedokteran juga membutuhkan disiplin ilmu lain, seperti: demografi, sosiologi, antropologi, geologi, lingkungan fisik, ekonomi, budaya dan statistik.

Para sarjana yang telah meletakkan konsep epidemiologi yang masih berlaku sampai sekarang ini, konsep-konsep tersebut adalah:- Pengaruh Lingkungan terhadap kejadian penyakit- Penggunaan data kwantitatif dan statistik- Penularan penyakit- Eksperimen pada manusia

PENGARUH LINGKUNGAN TERHADAP KEJADIAN PENYAKIT

Page 33: epid sesi 4

- Dipelopori oleh Hippocrates: Dalam tulisannya yang berjudul “Air, water and places” mengemukakan bahwa pentingnya menentukan pengaruh berbagai faktor lingkungan dan kebiasaan hidup terhadap timbulnya penyakit, dengan kata lain Hippocrates telah menghubungkan timbulnya penyakit dengan faktor lingkungan baik lingkungan fisik maupun lingkungan sosial.

PENGGUNAAN DATA KUANTITATIF DAN STATISTIK

Penggunaan data statistik untuk memberikan informasi tentang kesehatan dan kematian diawali oleh John Grount pada tahun 1662.

Dalam publikasinya Grount mengadakan pencatatan kelahiran dan kematian di kota London yang diperoleh selama 30 tahun sejak tahun 1632 dan kemudian membuat tabel perjalanan hidup berdasarkan hasil pencatatan yang diperolehnya.

PENULARAN PENYAKIT

Pengertian bahwa suatu penyakit dapat menular telah dikenal dan dilakukan sejak abad pertengahan yaitu berupa pengisolasian penderita lepra yang dilakukan oleh gereja

Konsep tentang penularan penyakit diawali oleh Fracostorius (1483-1553) dengan teori de contagione yaitu penularan penyakit yang terjadi melalui jasad yang sangat kecil dan tampak.

John Snow: Terjadinya penyebaran penyakit kolera yang mengakibatkan meningkatnya jumlah kematian berhubungan dengan penyaluran air minum yang terkontaminasi.

EKSPERIMEN PADA MANUSIA

Cara yang paling kuat untuk mengungkapkan penyebab suatu penyakit adalah melakukan percobaan langsung pada manusia, tetapi hal tersebut jarang dilakukan karena pertimbangan faktor etis

Sebenarnya percobaan manusia telah dilakukan sejak abad ke-18, contohnya:1. Eksperimen yang dilakukan oleh James Lind pada tahun 1747 terhadap pelaut yang menderita scorbut.2. Pada tahun 1961, Goldberger mengadakan eksperimen terhadap manusia terhadap penyakit pellagra yang disebabkan karena defisiensi vitamin B kompleks

MENGAPA PETUGAS KESEHATAN MEMBUTUHKAN PENGETAHUAN EPIDEMIOLOGI

Walaupun teknologi kedokteran telah mengalami kemajuan yang sangat pesat, tetapi masih banyak faktor penyebab penyakit yang belum terungkapkan, dalam hal demikian pendekatan epidemiologis adalah cara yang efektif & efisien untuk mengungkapkan penyebab penyebab.

Keberhasilan percobaan pengobatan atau pengobatan penyakit yang dilakukan di klinik atau di laboratorium masih harus diuji keampuhannya di masyarakat.

Page 34: epid sesi 4

Frekuensi distribusi penyakit yang diperoleh di Rumah Sakit harus disesuaikan dengan kondisi di masyarakat

Dalam upaya meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan pelayanan kes dibutuhkan informasi tentang orang yang terkena, jumlah orang yang terkena, penyebaran dan penyebabnya, informasi tersebut dapat diperoleh dari studi epidemiologi

Dalam menghadapi masalah kesehatan masyarakat seperti pencegahan penyakit atau fenomena lain seperti ledakan penduduk dapat dilakukan melalui upaya imunisasi, penyaringan orang yang mempunyai faktor resiko meskipun penyakit belum tampak dan upaya Keluarga Berencana untuk mengatasi ledakan penduduk.

Peranan Epidemiologi Dalam Bidang Kedokteran- Mengungkapkan penyebab penyakit- Meneliti hubungan sebab akibat antara timbulnya penyakit dengan determinan yang mempengaruhinya.- Meneliti perjalanan penyakit alamiah.- Mengembangkan indeks deskriptif untuk menyatakan tinggi rendahnya insidensi atau prevalensi suatu penyakit disuatu wilayah tertentu yang dapat dibandingkan dengan wilayah lain.- Penemuan berbagai penyakit spt: Scorbut, pelagra dan cholera.- Menentukan hubungan antara rokok dengan penyakit jantung koroner, karsinoma paru dan hipertensi.- Hubungan antara air dan makanan dengan penyakit cholera.- Hubungan antara penyakit herediter seperti hemophilia dan sicle cell anemia dengan ras atau etnik tertentu.

TUJUAN

- Secara umum tujuan yang hendak dicapai dalam mempelajari epidemiologi adalah memperoleh data frekuensi distribusi dan determinan penyakt atau fenomena lain yg berkaitan dengan kesehatan masyarakat.- Data yang diperoleh dapat digunakan untuk memperoleh informasi tentang penyakit-penyakit, misalnya:1. Penelitian epidemiologis yang dilakukan pada kejadian luar biasa akibat keracunan makanan dapat digunakan untuk mengungkapkan makanan yang tercemar dan menemukan penyebabnya.2. Penelitian epidemiologis untuk menentukan hipotesis yang dihasilkan dari percobaab hewan konsisten dengan data epidemiologis.3. Penelitian epidemiologis yang dilakukan untuk mencari hubungan antara ca paru dengan asbes.4. Memperoleh informasi yang dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menyusun perencanaan, penenggulangan masalah kesehatan, serta menentukan prioritas masalah kesehatan masyarakat.

JANGKAUAN EPIDEMIOLOGI

1. Untuk masa lama:

Page 35: epid sesi 4

- Perhatian utama dalam epidemiologi adalah area penyakit menular.

2. Untuk masa sekarang:- Epidemiollogi penyakit keganasan (peranan merokok sigaret dalam terjadinya kanker -paru)- Epidemiologi penyakit cardiovasculer (terjadinya peningkatan penyakit ini karena adanya perubahan pola/gaya hidup manusia).

KONSEP EPIDEMIOLOGI

- Konsep sehat- Konsep sakit- Proses terjadinya penyakit- Riwayat perjalanan penyakit alamiah- Pencegahan penyakit

KONSEP SEHAT- Konsep sehat merupakan proses yang dinamis dan bersifat relatif.- Konsep sehat secara fisik: seseorang dikatakan sehat apabila semua organ tubuh dapat berfungsi dalam batas-batas normal sesuai dengan umur dan jenis kelamin.- Konsep sehat berdasarkan ekologi: Sehat berarti proses penyesuaian antara individu dengan lingkungannya. - Karena adanya perbedaan dalam sudut pandang tersebut, maka hingga kini belum dapat batasan tentang sehat yang memuaskan.- Konsep sehat yang banyak dianut berdasarkan WHO (1948) yaitu : Sehat adalah suatu keadaan fisik, mental dan kesejahteraan sosial yang sempurna dan tidak hanya terhindar dari penyakit dan kelemahan.- Konsep sehat berdasarkan Undang-Undang Kesehatan No.23 tahun 1992, Kesehatan adalah: Keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Page 36: epid sesi 4

KONSEP SAKIT- Konsep sakit juga merupakan proses yang dinamis dan bersifat relatif.- Walaupun secara umum konsep sakit lebih mudah ditentukan, tetapi dalam hal-hal tertentu akan sama sulitnya dengan penentuan batasan sehat.- Contohnya: Ada 2 orang dengan gambaran EKG yang sama tetapi tidak sama keluhan yang dirasakannya.

KONSEP PENYEBAB DAN PROSES TERJADINYA PENYAKIT- Perkembangan teori penyebab penyakit:1. Konsep terjadinya penyakit didasarkan karena adanya gangguan makluk halus.2. Hipocrates: timbulnya penyakit karena adanya pengaruh lingkungan yang meliputi air, udara, tanah cuaca, dan lain-lain.3. Pada masyarakat China adanya teori humoral yaitu teori penyakit tentang adanya keseimbangan cairan dalam tubuh manusia.

- Pengertian penyebab penyakit dalam epidemiologi berkembang dari rantai sebab akibat ke suatu proses kejadian penyakit, yakni proses interaksi antara manusia (pejamu) dengan berbagai sifatnya (biologis, fisiologis, psikologis, sosiologis, antropologis) dengan penyebab (agent) serta dengan lingkungan (environment).

- Agen: Suatu faktor yang harus hadir untuk suatu penyakit agar penyakit itu terjadi, contoh: Virus influensa adalah agen influenza.

- Keadaan lingkungan (environment) juga menentukan apakah transmisi efektif penyakit dapat terjadi dalam situasi tertentu.

Bagian 2: Konsep dasar timbulnya penyakit

Segitiga Epidemiologi

- Dalam teori keseimbangan, maka interaksi ketiga unsur tersebut harus dipertahankan keadaan keseimbangannya, dan bila terjadi gangguan keseimbangan antara ketiganya akan menyebabkan timbulnya penyakit tertentu.- Hubungan interaksi host, agent dan environment dapat digambarkan seperti berikut:

Page 37: epid sesi 4

Riwayat alamiah perjalanan penyakit:1. Fase Pre-patogenesisGangguan keseimbangan host, agen, dan lingkungan: lingkungan menguntungkan agen dan merugikan manusia, simptom ( - ).2. Fase PatogenesisGangguan keseimbangan dalam waktu lama, gejala dan tanda klinik (+), manusia menjadi sakit : sembuh, ketidakmampuan, cacat, kronik dan mati.

Agen Penyakit- Agen biologis: Virus, bakteri, fungi, riketsia, protozoa, metazoa- Agen nutrien: Protein, lemak, karbohidrat, vitamin, mineral, dan air- Agen fisik: Panas, radiasi, dingin, kelembaban, tekanan- Agen kimia: Dapat bersifat endogenous seperti asidosis, diabetes (hiperglikemia), uremia, dan eksogenous (zat kimia, alergen, gas, debu, dll.)- Agen mekanis: Gesekan, benturan, pukulan yang dapat menimbulkan kerusakan jaringan

Interaksi Agen, Host, dan Lingkungan:1. Interaksi antara agen penyakit dan lingkungan- Keadaan dimana agen penyakit langsung dipengaruhi oleh lingkungan dan terjadi pada saat pre-patogenesis dari suatu penyakit.- Misalnya: Viabilitas bakteri terhadap sinar matahari, stabilitas vitamin sayuran di ruang pendingin, penguapan bahan kimia beracun oleh proses pemanasan.

2.Interaksi antara Host dan Lingkungan- Keadaan dimana manusia langsung dipengaruhi oleh lingkungannya pada fase pre-patogenesis.- Misalnya: Udara dingin, hujan, dan kebiasaan membuat dan menyediakan makanan.

Page 38: epid sesi 4

3. Interaksi antara Host dan Agen penyakit- Keadaan dimana agen penyakit menetap, berkembang biak dan dapat merangsang manusia untuk menimbulkan respon berupa gejala penyakit.- Misalnya: Demam, perubahan fisiologis dari tubuh, pembentukan kekebalan, atau mekanisme pertahanan tubuh lainnya.- Interaksi yang terjadi dapat berupa sembuh sempurna, cacat, ketidakmampuan, atau kematian.

4. Interaksi Agen penyakit, Host dan Lingkungan- Keadaan dimana agen penyakit, manusia, dan lingkungan bersama-sama saling mempengaruhi dan memperberat satu sama lain, sehingga memudahkan agen penyakit baik secara langsung atau tidak langsung masuk ke dalam tubuh manusia.Misalnya: Pencemaran air sumur oleh kotoran manusia, dapat menimbulkan Water Borne Disease

Interaksi Agen, Host, dan Lingkungan:

Jaring-jaring sebab akibat

- Dicetuskan oleh Mc Mohan.- Hakikat konsep ini adalah efek yang terjadi tidak tergantung kepada penyebab-penyebab yang terpisah secara mandiri, tetapi lebih merupakan perkembangan sebagai suatu akibat dari suatu rangkaian sebab-akibat, dimana setiap hubungan itu sendiri hasil dari silsilah (geneologi) yang mendahuluinya dan yang kompleks (complex geneology of antecenden).- Suatu penyakit tidak tergantung kepada penyebab yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan sebagai akibat dari serangkaian proses sebab akibat.- Penyakit dapat dicegah atau dihentikan dengan memotong mata rantai di berbagai faktor.- Contoh: Jaringan sebab akibat yang mendasari penyakit jantung koroner (PJK) dimana banyak faktor yang merupakan menghambat atau meningkatkan perkembangan penyakit.- Beberapa dari faktor ini instrinsik pada pejamu dan tetap (umpama LDL genotip), yang lain seperti komponen makanan, perokok, inaktifasi fisik, gaya hidup dapat dimanipulasi.

Page 39: epid sesi 4

Teori Roda

- Merupakan pendekatan lain untuk menjelaskan hubungan antara manusia dan lingkungan.- Roda terdiri daripada satu pusat (pejamu atau manusia) yang memiliki susunan genetik sebagai intinya.- Disekitar pejamu terdapat lingkungan yang dibagi secara skematis ke dalam 3 sektor yaitu lingkungan biologi, sosial dan fisik.- Besarnya komponen-kompenen dari roda tergantung kepada masalah penyakit tertentu yang menjadi perhatian kita.- Untuk penyakit-peyakit bawaan (herediter) inti genetik relatif lebih besar.- Untuk kondisi tertentu seperti campak, inti genetik relatif kurang penting oleh karena keadaan kekebalan dan sektor biologi lingkungan yang paling berperanan.- Pada model roda, mendorong pemisahan perincian faktor pejamu dan lingkungan, yaitu suatu perbedaan yang berguna untuk analisa epidemiologi.

Unsur Penyebab (agent), terdiri daripada:- Unsur penyebab biologis- Unsur penyebab nutrisi- Unsur penyebab kimiawi

Page 40: epid sesi 4

- Unsur penyebab fisika- Unsur penyebab psikis- Unsur Pejamu (host)

Manusia sebagai makhluk biologis, mempunyai sifat biologis: umur, jenis kelamin, ras, keturunan, bentuk anatomis tubuh, fungsi fisiologis, keadaan imunitas, status gizi, status kesehatan secara umum.

Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai: adat, kebiasaan, agama, hubungan keluarga, hubungan masyarakat, kebiasaan hidup.

Unsur Lingkungan (Environment)Unsur lingkungan memegang peranan yang cukup penting dalam menentukan proses terjadinya interaksi antara pejamu dan agent dlaam proses terjadinya penyakit, secara garis besar, unsur lingkungan dapat dibagi 3:1. Lingkungan Biologis: Segala flora dan fauna yang ada disekitar manusia, yaitu: microorganisme yang patogen dan yang tidak patogen, berbagai binatang dan tumbuhan yang dapat mempengaruhi kehidupan manusia, fauna sekitar manusia yang berfungsi sebagai vektor penyakit tertentu terutama penyakit menular.2. Lingkungan Fisik: Udara, keadaan cuaca, geografis dan geologis, air, unsur kimiawi lainnya, radiasi.3. Lingkungan Sosial: Semua bentuk kehidupan sosial budaya, ekonomi, politik, sistem organisasi, serta institusi/ peraturan yang berlaku, pekerjaan, urbanisasi, bencana alam, perkembangan ekonomi.

RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT (RAP)

RAP: Proses Perjalanan suatu penyakit yang alami (tanpa adanya intervensi yang dilakukan oleh manusia dengan sengaja dan terencana) sejak dari keadaan yang sehat hingga timbulnya akibat penyakit.

- Tiap penyakit mempunyai (RAP) masing-masing.- RAP sebenarnya merupakan suatu eksperimen dengan intervensi yang dilakukan oleh alam.- Eksperimen alamiah ini dapat berupa patogenik dan patogresif

PATOGENIK- Pada keadaan ini seseorang yang pada mulanya sehat menjadi sakit yang disebabkan intervensi yang dilakukan oleh alam atau oleh orang yang bersangkutan baik secara sengaja maupun tidak sengaja.

- Intervensi Alam: Bencana alam, banjir, gempa bumi, letusan gunung berapi.- Intervensi orang yang bersangkutan,1. Disengajakan: Kebiasaan merokok, minum alkohol2. Tidak disengajakan: Termakan atau terminum makananan atau minuman yang sudah terkontaminasi oleh bakteri patogen yang dapat menimbulkan penyakit.

Page 41: epid sesi 4

PATOGRESIF- Eksperiment alamiah yang bersifat patogresif merupakan perjalanan klinis suatu penyakit.- Keadaan awal pada patogresif adalah orang itu sakit dan menunjukkan gejala klinis yang diikuti perkembangannya.- Leavell dan Clark menggambarkan riwayat perjalan penyakit seperti berikut:

Prapatogenesis: Periode saat orang mulai terinfeksi tanpa gejala klinis (masa tunas) dan ini berbeda pada tiap penyakit tergantung pada sifat bakteri (patogenitas, virulensi, juml.bakteri, dan lain-lain)

Patogenesis : periode pada awalnya seseorang telah sakit dan timbul gejala yang mengikuti.

Perjalanan penyakit dikembangkan menjadi 4 fase/tahap, yaitu: - Tahap peka(rentan), - Tahap pragejala, - Tahap klinis, dan - Tahap ketidakmampuan

Riwayat Alamiah Penyakit terdiri daripada 4 Fase (Rothman 1981, Mausner dan Kramer, 1985):- Fase Rentan- Fase Presimptomatik- Fase Klinik- Fase Terminal

1. Tahap Rentan/pekaTahap berlangsungnya proses etiologik, dimana faktor penyebab pertama untuk pertama kalinya bertemu penjamu. Disini faktor penyebab pertama belum menimbulkan penyakit, tetapi telah mulai meletakkan dasar-dasar bagi penyakit nantinya. Faktor penyebab pertama termasuk juga faktor resiko, yaitu faktor yang kehadirannya meningkatkan probabilitas kejadian penyakit.Contoh:- Kebiasaan merokok → Ca Paru- Kolesterol LDL yang tinggi → Penyakit Jantung Korener- Gizi yang buruk → TBC- Radiasi sinar–X → Leukemia

2. Tahap Presimptomatik/Pra gejala- Tahap berlangsungnya proses perubahan patologik yang diakhiri dengan keadaan ireversibel (manifestasi penyakit tidak dapat dihindari lagi). Disini belum terjadi manifestasi penyakit, tetapi telah terjadi tingkat perubahan patologik yang siap untuk dideteksi tanda dan gejalanya pada tahap

Page 42: epid sesi 4

berikutnya.- Contoh: Perubahan aterosklerosisi arteri coronaria sebelum seseorang memperihatkan tanda dan gejala Penyakit Jantung Koroner.

3. Tahap KlinisTahap dimana perubahan patologik pada organ telah cukup banyak, sehingga tanda dan gejala penyakit mulai dapat dideteksi. Disini telah terjadi manifestasi klinik penyakit.

4. Tahap Ketidakmampuan/terminalTahap dimana mulai terlihat akibat dari penyakit akibat penyakit mungkin sembuh spontan, sembuh dengan terapi, remisi (kambuh), perubahan beratnya penyakit, kecacatan atau kematian.

You might also like:

Konsep Penyakit dan Kematian Berdasarkan Orang, Tempat, dan Waktu: Epidemiologi Deskriptif Perbezaan Islam dan Kristian (Bahagian 1a) Perbezaan Islam dan Kristian (Bahagian 1b)

LinkWithin