nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/b-ensi-nm.pdf · ensiklopedi nurcholish...

127
269 Ensiklopedi Nurcholish Madjid F B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se- orang bekas biarawati, yang kemu- dian memutuskan diri untuk me- ninggalkan biara dan mempelajari agama-agama. Salah satu buku yang ditulisnya adalah Muhammad, A Western Step to Understand Islam (Percobaan Orang Barat untuk Me- mahami Islam Muhammad), yang luar biasa bagusnya. Di buku terse- but ia katakan, sayangnya Islam dibajak oleh pengikutnya sudah sejak zaman yang sangat dini, se- hingga yang paling relevan sekarang adalah kembali ke- pada Al-Quran dan hadis, back to basic. Sebab kembali kepa- da Al-Quran berarti akan menemukan hal yang dalam ma- syarakat tidak ada. Memang ada taf- siran lain, tetapi taf- sir itu sendiri tidak lain adalah inter- pretasi. Maka yang terpenting adalah hitam di atas putihnya, dan itulah limit thought meaning. Dalam kaidah keagamaan, al- haqq merupakan indikasi kebenaran. Maka apa yang ada harus diterima seperti apa ada- nya. FG “BAHAN MANUSIA” YANG UNGGUL Dalam rangka reformasi di bidang keagamaan, hal yang sangat penting diperhatikan ialah masalah “bahan manusia” (human material ) para pendukung ko- munitas intelek- tual keagamaan itu sendiri. Usaha me- rekonstruksi tradisi keilmuan Islam secara sungguh- sungguh tidaklah mudah, sehingga menuntut tersedia- nya bahan manusia yang baik. Nabi Saw. bersabda, bahwa “ Manusia adalah barang mineral: yang terbaik dalam jahiliah adalah yang terbaik

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

3 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

269Ensiklopedi Nurcholish Madjid

BBACK TO BASIC

Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian memutuskan diri untuk me-ninggalkan biara dan mempelajariagama-agama. Salah satu buku yangditulisnya adalah Muhammad, AWestern Step to Understand Islam(Percobaan Orang Barat untuk Me-mahami Islam Muhammad), yangluar biasa bagusnya. Di buku terse-but ia katakan, sayangnya Islamdibajak oleh pengikutnya sudahsejak zaman yang sangat dini, se-hingga yang palingrelevan sekarangadalah kembali ke-pada Al-Quran danhadis, back to basic.Sebab kembali kepa-da Al-Quran berartiakan menemukanhal yang dalam ma-syarakat tidak ada.Memang ada taf-siran lain, tetapi taf-sir itu sendiri tidak lain adalah inter-pretasi. Maka yang terpenting adalahhitam di atas putihnya, dan itulah

limit thought meaning. Dalam kaidahkeagamaan, al-haqq merupakanindikasi kebenaran. Maka apa yangada harus diterima seperti apa ada-nya.

“BAHAN MANUSIA”YANG UNGGUL

Dalam rangka reformasi di bidangkeagamaan, hal yang sangat pentingdiperhatikan ialah masalah “bahanmanusia” (human material) para

pendukung ko-munitas intelek-tual keagamaan itusendiri. Usaha me-rekonstruksi tradisikeilmuan Islamsecara sungguh-sungguh tidaklahmudah, sehinggamenuntut tersedia-nya bahan manusiayang baik. Nabi

Saw. bersabda, bahwa “Manusiaadalah barang mineral: yang terbaikdalam jahiliah adalah yang terbaik

Page 2: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

270 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

pula dalam Islam.” Ini berartibahwa pusat kajian keagamaan harustampil atau ditampilkan begiturupa sehingga cukup bergengsi danprestisius agar mampu menarikbahan manusia yang baik atauterbaik dalam masyarakat, karenamerupakan sasaran pilihan utamastudi para calon mahasiswa. Tentufaktornya banyak, salah satunyaseperti masalah “janji kerja” (pro-mise of job). Tetapi, jika pusatpengajaran dan pengkajian agamamerupakan pilihan terakhir calonmahasiswa, maka lembaga yangsemestinya menghasilkan ulamayang unggul ternyata hanya mam-pu menghasilkan yang setengah-setengah, malah mungkin tidakpunya kualitas sebagai ulama,karena hanya memperoleh “bahanmanusia sisa” (sekalipun dari seginilai kemanusiaan intrinsik semuaorang mutlak sama).

BAHASA BUDAYADALAM AL-QURAN

Mengatakan Al-Quran sebagaitafsir Rasulullah karena di dalam-nya ada unsur budaya Arab waktuitu, adalah tidak tepat. Yang palingaman adalah mengatakan bahwahadis merupakan tafsir Nabi ter-hadap Al-Quran, karena Allahmemberikan pengetahuan kepada

Nabi untuk bisa menerangkan Al-Quran.

Semua nabi diutus denganmenggunakan bahasa kaumnya,Kami tidak mengutus seorang rasulkecuali dengan bahasa kaumnya (Q.,14: 4). Bahasa di sini bukan sematamasalah linguistic, tetapi jugamasalah culture. Karena itu, tidakmengherankan kalau dalam Al-Quran banyak sekali unsur kulturArab. Konsep tujuh lapis langit(sab‘a samâwâtin thibâqâ) adalahsalah satu bahasa budaya yangdimaksud.

Menurut tafsir Mahmud Yunus,yang dimaksud sab‘a samâwâtadalah tujuh planet; matahari danplanet-planet lain. Tafsiran sepertiini memang terlalu sederhana, sebabayat Kursi saja menyatakan, wasi‘akursiyyuhu al-samâwâti wa al-ardl,bahwa kursi Tuhan meliputi selu-ruh langit dan bumi. Kalau seluruhlangit dan bumi hanya terbataskepada 7 planet dan matahari,alangkah kecilnya Tuhan. Ini tidaksebanding dengan penemuan as-tronomi modern bahwa bintangyang terjauh berjarak sekitar 2 miliartahun cahaya dari bumi. Sementaramatahari hanya berjarak 8 menitcahaya. Dengan demikian tafsirmenjadi relatif sekali, sehingga yangsangat penting adalah memerhati-kan konteks kultural. Tetapi justruterjadi kontroversi di sini, yaitudalam membedakan mana yang

Page 3: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

271Ensiklopedi Nurcholish Madjid

abadi dan mana kultur setempat.Terlepas dari itu, yang jelas abadiadalah the moral behind the story(pesan moral yang terdapat di bela-kang kisah); pesanlah yang abadi.Sedang ungkapan-ungkapan keba-hasaan memang relatif dan karena-nya selalu ditafsirkan.

BAHASA DAN BUDAYAINDONESIA

Kita mengetahui bahwa bahasaIndonesia diangkat dari bahasaMelayu, dengan standar MelayuRiau. Berkaitan dengan ini, sung-guh menarik bahwa pada saatKongres Pemuda yang menghasil-kan Sumpah Pemuda 1928 parapeserta tidak memilih, misalnya,bahasa Jawa, sebagai bahasa nasio-nal. Padahal sebagian besar yangdatang ke kongres itu adalah pe-muda-pemuda asal Jawa.

Pilihan kepada bahasa Melayuagaknya terjadi dengan tingkatspontanitas yang tinggi. Ini berartiada kesadaran tertentu pada parapeserta kongres: yaitu kesadaranyang mewujud nyata dalam pilihanmereka kepada bahasa Melayu seba-gai bahasa nasional yang jika dikon-traskan dengan kemungkinan kesa-daran sebaliknya, maka kesadaranyang agaknya umum ada pada pe-serta kongres itu ialah: kesadaran

tentang nilai-nilai kemasyarakatandan kenegaraan modern, dengan ci-ri-ciri utama paham persamaan ma-nusia (egalitarianisme), kosmopo-litisme, keterbukaan, dan demokra-si, yakni nilai-nilai yang sekarangsedang kita perjuangkan bersamasejalan dengan era reformasi. Padamasa lalu, dalam budaya Nusantara,nilai-nilai itu semua secara potensialmemang terkandung dalam watakdasar bahasa Melayu sebagai bahasapola ekonomi perdagangan dan bu-daya pantai. Kemungkinan kesada-ran kebalikannya ialah nilai-nilaikemasyarakatan yang tradisionaldan feodal—yang mengenal hierarkisosial yang cukup ketat, disertai na-tivisme, atavisme, ketertutupan, danpaternalisme sebagaimana secarapotensial terkandung dalam watakdasar bahasa Jawa sebagai bahasapola ekonomi pertanian tanah-tanahsubur dan budaya pedalaman.

Lepas dari hasil Kongres Pemuda,dalam kenyataannya bentuk-bentukketegangan tertentu akibat tarik-menarik antara kedua pola budayaitu (budaya pantai vs. budaya peda-laman) amat terasa dalam keselu-ruhan proses pertumbuhan budayabangsa kita sampai sekarang ini.

Orde Baru misalnya merupakanfenomena kemenangan budayapedalaman atas budaya pantai ataupesisir. Dan masa reformasi ini,kalau kita berhasil mengisinyasesuai dengan cita-cita yang kita

Page 4: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

272 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Memenuhi dan menjelaskan prin-sip keseimbangan itu merupakankelanjutan dari keharusan ma-nusia memenuhi janji manusia sen-diri kepada Tuhan, yaitu perjanjianprimordial untuk hanya mengambilDia saja.

bayangkan bersama, merupakankesempatan mewujudkan nilai-nilaibudaya pantai atau pesisir, apalagikecenderungan kemanusiaan uni-versal (global) dewasa ini, melaluiapa yang disebut budaya modern,mengarah kepada nilai-nilai yanglebih egaliter, kosmopolit, terbuka,dan demokratis.Artinya, nilai-nilai kebalikan-nya (feodalisme)tentu akan ter-sudut kepadaposisi defensif,untuk akhirnyaharus melakukankompromi-kom-promi yang mengarah kepada ter-wujudnya budaya pesisir yang sa-ngat menekankan nilai-nilai kema-nusiaan universal, dengan ciri-ciriutama paham persamaan manusia(egalitarianisme), kosmopolitanis-me, keterbukaan, dan demokrasi.

Cukup jelas bagaimana hasilakhir tarik-menarik antara keduapola itu, tapi mungkin keteganganakan masih kita rasakan dalamjangka waktu cukup lama men-datang. Tetapi karena sifat-sifat yanglebih terbuka dan universalistik daripola budaya yang tecermin dalambahasa Indonesia tadi, maka sebuahantisipasi memperkirakan bahwakedudukan dan nilai yang terkan-dung dalam watak dasar bahasa ituakan semakin kukuh akibat inter-

aksinya dengan pola-pola budayainternasional dalam suasana hidupglobal umat manusia. Gejala inisebagian terbukti dengan semakinsulitnya menghidupkan kembalisecara penuh bahasa Jawa danbetapa bahasa ini sedang berubahfungsi menjadi hanya sebuah baha-

sa santai (casual)orang Jawa (se-bab, jika pem-bicaraan menjadiserius pasti akanmenggunakan ba-hasa Indonesia,biarpun di pusat-pusat budaya Ja-wa sendiri seperti

Solo dan Yogya).Dari sudut keindonesiaan, gejala-

gejala tersebut jelas positif sekalipuntentu akan lebih baik jika suatupola budaya lokal tidak total mati,karena berpotensi memperkaya bu-daya nasional. Karena itu, dalamrangka memperkuat wujud organikbudaya bangsa, perhatian yanglebih besar dan lebih sungguh-sungguh harus diberikan kepadabahasa Indonesia, baik sebagai ke-lengkapan linguistik kebangsaankita maupun sebagai modal dan ke-kayaan potensial pola budaya yangbermasa depan.

Berkenaan dengan itu, kita harusmenyatakan dengan cukup sedihbahwa sistem pendidikan kita be-lum cukup memberi tempat kepada

Page 5: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

273Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bahasa nasional, baik secara kuri-kuler maupun psikologis sebagaiunsur kebanggaan kaum terpelajarIndonesia. Padahal dalam bahasaIndonesia inilah kita mempertaruh-kan budaya baru. Sebagai misal danperbandingan, negeri-negeri yangberbahasa Inggris, seperti AmerikaSerikat, sedemikian tinggi menem-patkan pelajaran bahasa Inggris da-lam sistem pendidikan mereka, se-hingga kualitas pribadi seorangyang terpelajar dengan sendirinyameliputi pula kemampuan berbaha-sa Inggris yang baik. (Di Amerikapun ada perlombaan mengeja kata-kata Inggris dari tingkat sekolahsampai tingkat nasional!).

Kita dapat mencontoh negara-negara itu, dan kita tidak perlu me-rasa kurang dengan bahasa nasionalkita. Dan serentak dengan kegiatanmengajarkan bahasa itu sebagai alatkomunikasi, kita juga harus mena-namkan dengan sadar kepada anakdidik pola budaya yang tersimpandalam semangat dan watak dasarbahasa Indonesia, yaitu paham per-samaan manusia (egalitarianisme),kosmopolitisme, keterbukaan, dandemokrasi, yang merupakan cita-citapolitik kita dewasa ini.

Tampaknya inilah bagian amatpenting dari usaha menyehatkanhakikat organik budaya nasionalkita sehingga dalam kehidupanglobal ini, segala unsur dari luardapat dicerna dengan baik dan

“tubuh kultural” kita mampu me-nyerapnya sebagai bahan pertum-buhan organiknya lebih lanjut.Serentak dengan itu, muatan bahasanasional itu harus senantiasa diusa-hakan meningkat, antara lain denganbenar-benar menggalakan setiapbentuk kegiatan penulisan kreatifdan penerjemahan dari bahasa-bahasa lain. Dengan begitu, bahasaIndonesia akan tampil sebagai wa-hana produksi budaya yang tinggi,sehingga dari segi budaya itu, kitasebagai bangsa Indonesia tidakhanya berkedudukan sebagai konsu-men belaka.

Maka, kesimpulan kita: duku-ngan linguistik dan kultural kepadawawasan kenegaraan modern terda-pat di dalam jiwa dan watak dasarbahasa Melayu yang bisa kita tam-bahkan dengan proses setelahmengalami Islamisasi. Karenadukungan linguistik dan kulturalitu kurang terdapat dalam bahasa-bahasa lain di Nusantara ini, makaperlulah bahasa Melayu—sekarangbahasa Indonesia—diberi isi dandikembangkan secara maksimal,sebab keputusan untuk memilihbahasa Melayu itu sebagai bahasanasional tidak saja merupakankeputusan kebahasaan, tetapi jugakeputusan kebudayaan dan wa-wasan sosial politik. Hasilnya ialahwawasan modern kebangsaan dankenegaraan Indonesia sebagaimanamukadimah dan batang tubuhnya.

Page 6: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

274 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Sesungguhnya, konsep kenega-raan Indonesia dan budaya keindo-nesiaan itu sendiri dibuat berdasar-kan semangat budaya pola pesisiryang lebih demokratis, bukan budayapedalaman yang feodal. Perkem-bangan inilah yang saat-saat inisedang kita saksikan ekspresi keluar-nya dalam bentuk gejala-gejalasosial-politik seperti tuntutan orangbanyak untuk dapat berpartisipasisecara lebih luas dalam proses-pro-ses pengambilan keputusan; dam-baan pada tertib hukum yang lebihdapat diandalkan, dan predictable;pemberantasan korupsi, kolusi dannepotisme; penegakan Hak AsasiManusia; pemberdayaan rakyat danwakil-wakil mereka; pelaksanaankebebasan-kebebasan asasi (kebeba-san menyatakan pendapat, berkum-pul, dan berserikat); percepatan lajudemokratisasi, dan pelaksanaan nilai-nilai demokratis; dan seterusnya.

BAHASA MELAYU

Ketika bangsa kita dulu memilihdan menerima bahasa Melayu seba-gai bahasa persatuan, maka sebetul-nya kita ini menjadi kemelayuandan jati dirinya adalah budaya pan-tai, bukan pedalaman. Karena budayapantai itu lebih bergerak, mobile,terbuka, egaliter, dan kosmopolit,maka pemilihan ini pun ada kore-

lasinya dengan ide negara modern.Selain itu, bahasa Melayu memilikihubungan yang sangat kuat denganIslam. Ia bukan bahasa Islam, ka-rena memang bahasa tidak ada yangberagama. Bahasa Arab itu bukanbahasa Islam. Sebab orang KristenArab juga memakai bahasa Arab;kalau berdoa, mereka juga meng-gunakan Allâhumma.

Sekalipun bahasa Melayu inimerupakan warisan dari Sriwijayayang Buddhis dan kemudian didu-kung oleh pola kekuasaan maritimmenjadi Lingua Franca (Asia Teng-gara), namun yang mengembang-kan menjadi bahasa buku adalahkesultanan Aceh dengan meng-gunakan huruf Arab. Karena itu,erat sekali hubungannya denganIslam. Ini yang kemudian dikem-bangkan lebih lanjut oleh Kesul-tanan Riau, sehingga muncul mas-terpiece dalam sastra oleh Raja AliHaji. Sekalipun dia bukan berasaldari Riau, tetapi Bugis, namunitulah yang diangkat menjadibahasa persatuan yang kemudiandigarap lebih lanjut oleh orang-orang Minang. Karenanya, banyaksekali istilah perbendaharaan kitaberasal dari istilah-istilah Minangyang notabene juga pinjaman daribahasa Arab, seperti musyawarah,mufakat, dan sebagainya yang seringkita ucapkan.

Page 7: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

275Ensiklopedi Nurcholish Madjid

BAHASA MELAYU–INDONESIA

Pada mulanya, kelahiran dan per-tumbuhan Indonesia sebagai bangsayang utuh menghadapi tantangankenyataan banyaknya suku, bahasa,dan pola budaya yang sangat ber-aneka ragam yang terpencar di selu-ruh pelosok wilayah. Tantangan inidijawab dengan mengangkat bahasaMelayu logat Riau Kepulauan (de-ngan Pulau Penyengat sebagai pusatbahasa dan budayanya) menjadi ba-hasa persatuan. Bahasa Melayu ada-lah lingua franca Asia Tenggara, ke-lanjutan prototipenya di zamanSriwijaya dengan dukungan kekua-saan bahari (ma-ritim). BahasaMelayu kemu-dian ditingkat-kan lebih tinggidaripada sekadarlingua francadan dikembang-kan menjadi ba-hasa buku aga-ma, sastra, dankebudayaan olehpara ulama dan cendekiawan Kesul-tanan Aceh dengan menggunakanhuruf Arab (yang kemudian disebut“huruf Jawi” —sesuai dengan ke-biasaan penduduk Tanah Suci yangmemandang keseluruhan Asia Teng-gara sebagai “Jawa” dan pendu-duknya orang “Jawi”). RintisanAceh menyebar ke seluruh Asia

Tenggara, dan dalam perpaduannyadengan kegiatan perdagangan,bahasa Melayu menjadi bahasa de-ngan penutur yang memiliki mobi-litas tinggi. Karena itu, bahasaMelayu menjadi berwatak kosmo-polit, dengan ciri-ciri perkemba-ngan yang dinamis, bebas, terbukti,dan egaliter.

BAHASA PARA NABI

Sebagaimana diketahui bahwabahasa para nabi itu bermacam-ma-cam, namun tujuan dan makna

risalah mereka se-mua sama. Halyang sudah amatjelas ini perlu di-pertegas, agar kitawaspada jangansampai terkung-kung oleh ling-karan kebahasaansemata dan ter-jerumus ke dalamsikap mental se-

olah-olah suatu nilai akan hilang ke-benarannya jika tidak dinyatakandalam bahasa tertentu atau ung-kapan kebahasaan tertentu yang di-anggap suci.

Bahasa termasuk kategori histo-ris, dan kesadaran kebahasaan akandengan sendirinya menyangkutkesadaran historis. Menurut Ibn

Page 8: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

276 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Agama adalah sistem pandanganhidup yang menawarkan maknadan tujuan hidup yang benar danbaik.

Taimiyah, “Jadi, diketahui bahwaTuhan mengajari jenis manusia agarmengungkapkan apa yang dikehen-daki dan digambarkan dalam be-naknya dengan bahasanya. Danyang pertama mengetahui hal ituialah bapak mereka, yaitu Adam,dan umat manusia pun kemudianmengetahui se-perti Adam me-ngetahui, meski-pun bahasa me-reka berbeda-be-da. Allah telahmemberi wahyukepada Musa dalam bahasa Ibrani(Hebrew) serta kepada Muhamaddalam bahasa Arab, dan semuanyaitu adalah sabda (Kalâm) Allah, dandengan sabda itu Allah menjelaskanapa yang dikehendaki dari makhluk-Nya dan apa perintah-Nya, mes-kipun bahasa itu berlainan. Padahalbahasa Ibrani adalah paling dekat kebahasa Arab, sedemikian dekatnyasehingga kedua bahasa itu lebihdekat daripada bahasa bukan Arab(‘Ajam) satu dari yang lain.”

Namun masalah kebahasaanternyata tidak terbatas hanya kepadasegi linguistiknya semata, tetapi jugakulturalnya. Misalnya, jika dalamAl-Quran disebutkan bahwa Allahmenciptakan tujuh lapis langit (Q.,67: 3), terdapat kemungkinan bah-wa “tujuh lapis langit” adalah ba-hasa kultural (yang historis), karenakosmologi yang umum pada waktu

itu, khususnya sekitar Timur Te-ngah, memang mengenal adanyakonsep demikian. Jika masalahkebahasaan menyangkut pula segikultural ini, maka konsep asbâb al-nuzûl dapat diperluas sehinggatidak hanya menyangkut sebuahayat tertentu saja misalnya, melain-

kan menyangkutseluruh KitabSuci itu seutuh-nya; dan tidakhanya berkaitandengan kasus spe-sifik dalam ke-

hidupan Nabi dan masyarakatbeliau pada saat itu, tetapi meliputiseluruh kondisi kultural dunia,khususnya Timur Tengah, lebihkhusus lagi Jazirah Arab sebagai “si-tus” langsung wahyu Allah kepadaNabi Muhammad. Karena itu, darisudut pendekatan historis danilmiah terhadap wahyu Tuhan, se-bagai kelanjutan dan pengem-bangan ide Imam Al-Syafii, makakita tidak hanya akan mendapatmanfaat dari pengetahuan tentangasbâb al-nuzûl saja, tetapi jugapengetahuan yang lebih menye-luruh tentang pola budaya Arabiadalam sejarahnya yang panjang,sebelum Islam, semasa Nabi, dan(bagi kita sekarang) sesudah Islam.Maka dari sudut ini sungguh besarharapan kita kepada kegiatan pene-litian ilmiah di bidang kulturalyang mulai tumbuh di Jazirah

Page 9: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

277Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Arab. Terutama kegiatan arkeologisyang baru-baru ini secara spekta-kuler, berkat teknologi satelit, ber-hasil menemukan kota kuno Ubar(Iran) yamg didirikan oleh Syaddadibn ‘Ad hampir empat ribu tahunyang lalu. Jika benar temuan itu,maka kita akan lebih mampu me-mahami penuturan Al-Quran (Q.,87: 6-8) tentang kaum ‘Ad dan pe-san suci di balik penuturan itu.

BAHASA SIMBOLIK

Ada sebuah syair Ibn ‘Arabi yangbanyak menimbulkan kesalahpaha-man. Ibn ‘Arabi mengaku bahwaTuhan memuji dirinya, karena itudia berkewajiban memuji Tuhan,bahkan Tuhan pun menyembahdirinya, dan karena itu dia harusmembalas menyembah Tuhan. Inidiungkapkan dalam sebuah syair:

Maka Tuhan pun memuji akudan aku pun memuji TuhanTuhan pun menyembah akudan aku pun menyembah Tuhan

Ibn ‘Arabi sebenarnya tidak me-ngaku Tuhan menyembah dirinya.Inilah yang disebut lontaran-lon-taran pikiran yang tidak terkontrol,yang diistilahkan sebagai “satha-hât”. Semua ungkapan itu memer-lukan syarah (penjelasan), karena

memang merupakan ungkapan-ungkapan simbolik. Orang salah pa-ham karena mengira dia mengucap-kannya secara harfiah. Dan ciri dariorang-orang yang memiliki kepeka-an artistik tinggi ialah mengucap-kan sesuatu secara simbolik. Namunsebetulnya sebagian bahasa sehari-hari adalah juga bahasa-bahasa sim-bolik. Sebab kalau diuraikan me-nurut bahasa harfiah, akan sangatpanjang. Ucapan simbolik sebenar-nya meloncat kepada makna yanglebih dalam dan tidak mungkin di-uraikan dalam tempo pendek de-ngan secara memuaskan. Jadi, un-tuk membaca pikiran Ibn ‘Arabi kitaharus terlebih dahulu mengetahuibahwa itu ditulis dengan bahasa-bahasa simbolik. Terkadang diamengungkapkan hal-hal yang tam-pak kontradiktif, dan dia tampak-nya kesulitan mencari mediumbahasa untuk mengungkapkannya.

BAHASA TERTUA

Bahasa Arab, pada dirinya sen-diri, sudah merupakan mukjizat.Sekarang para ahli bahasa mengeta-hui bahwa sebetulnya bahasa Arabjauh lebih tua daripada bahasaIbrani. Karena Perjanjian Lama ter-dapat dalam bahasa Ibrani, makaorang Yahudi telanjur percaya bah-wa bahasa Ibranilah bahasa yang

Page 10: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

278 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

paling tua; bahwa seluruh bahasaitu berinduk pada bahasa Ibrani;bahwa di surga nanti orang akan bi-cara dalam bahasa Ibrani. Hal iniadalah sama dengan orang Islamyang percaya bah-wa di surga nantiorang berbicaradengan bahasaArab. Keyakinansemacam itu ada-lah teologi yangtidak bisa diper-tahankan, sebabAllah itu tanpabahasa. Secara il-mu linguistikmemang ada bukti-bukti bahwa ba-hasa Arab itu lebih tua daripada ba-hasa Ibrani. Dan sudah merupakanbukti empirik bahwa Al-Quran itusabda Tuhan dengan bahasa yangsudah disiapkan olehNya.

Sekarang, di dunia ini ada empatbahasa yang paling banyak meme-ngaruhi manusia, yaitu bahasa San-skerta, bahasa Yunani, bahasa Ro-mawi atau Latin, dan bahasa Arab.Dari keempatnya, yang masih hiduphanya bahasa Arab, dalam artimasih digunakan sebagai alat berko-munikasi.

BAIK SANGKA

Karena manusia merupakanmakhluk fitrah, maka manusia ha-

rus berbuat fitri (suci asasi) kepadayang lain. Salah satu sikap fitri ialahmendahulukan baik sangka kepadasesama. Sebaliknya, sebagian dariprasangka sendiri adalah kejahatan

(dosa), karenatidak sejalan de-ngan asas kema-nusiaan yang fi-tri. Lagi pulaprasangka tidakakan membawaseseorang kepa-da kebenaran.Karena itu se-tiap orang harusmampu menilai

sesamanya secara adil, denganmemberikan kepadanya apa yangmenjadi haknya. Rasa keadilanadalah sikap jiwa yang paling di-ridlai Tuhan, karena rasa keadilanitu paling mendekati realisasi pan-dangan hidup yang bertakwa ke-padaNya.

BANGKIT KARENA ISLAM

Polemik secara posthomous antaraAl-Ghazali dengan Ibn Rusyd te-refleksi dalam polemik di tubuhKristen antara Thomas Aquinasyang lebih Ibn Rusyd denganBonaventure yang lebih cenderungke Al-Ghazali. Dari sini terlihatbahwa Kristen yang ada sekarang

Page 11: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

279Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sebetulnya sudah terpengaruh olehIslam. Apalagi Yahudi, yang tatanamanya (nomenclature) banyak se-kali diambil dari Islam, bahkan pe-mikiran orang Yahudi berkembanghanya setelah Islam. Sebelum adanyaIslam, orang Yahudi takut dan cen-derung mengharamkan membacabuku-buku falsafah Yunani. Setelahmelihat orang-orang Islam mempe-lajarinya, orang Yahudi menjaditertarik. Salah satu pelopor falsafahdalam Yahudi adalah Musa ibnMaimun, yang tata namanya ada-lah Islam dan banyak mengutip Al-Quran. Karena itu Islam dilukiskanoleh salah seorang ahli sejarah Yahudisebagai pembuat virus Yunani men-jadi vaksin yang dapat disuntikkanke dalam buku-buku Islam tanpamenimbulkan bahaya, bahkan be-reaksi positif.

BANGSA INDONESIA SEBAGAIBANGSA MUSLIM

Indonesia adalah sebuah negeriMuslim, dan bangsa Indonesia ada-lah bangsa Muslim (sebagai pada-nan perkataan Inggris “Muslim Na-tion”), yakni sebagai kenyataan kul-tural dan sosiologis yang menye-luruh dari Sabang sampai Merauke.Sengaja kita menghindari penyebu-tan Indonesia sebagai “NegaraIslam”, padanan perkataan Inggris

“Islamic State”, karena memang ti-dak dapat digunakan, disebabkankonotasi sebutan itu yang menim-bulkan trauma ideologis-politisakibat pengalaman sejarah kenega-raan kita, khususnya pengalamandalam masa-masa formatif Republikbeberapa lama setelah proklamasi.

Keislaman bangsa Indonesia ti-daklah harus diperhadapkan denganide bahwa negara kita berdasarkanPancasila. Sebab Pancasila adalahsebuah ideologi bersama (commonplatform), yang dari sudut peng-lihatan kaum Muslim Indonesia––sebagaimana menjadi pandangandasar tokoh-tokoh Islam sepertiTeuku Moh. Hasan, A. WahidHasyim, Ki Bagus Hadikusumo,Kasman Singodimedjo, dan lain-lain, merupakan prinsip-prinsipyang menjadi titik pertemuan danpersamaan antara warga negaraMuslim Indonesia dengan warganegara non-Muslim untuk men-dukung Republik Indonesia. Se-mentara itu, dalam rangka usahamemberi substansi kepada nilai-nilai nasional tersebut dan pengem-bangannya, secara kultural dansosiologis tidak dapat dihindariadanya keharusan memerhatikannilai-nilai yang hidup dalam masya-rakat paling besar, yaitu nilai-nilaiIslam. Keharusan ini sebenarnyatelah menjadi kenyataan, terbuktidari nomenklatur politik Indonesiayang sebagian besar diungkapkan

Page 12: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

280 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Sekali suatu hidup terwujud makaia harus dilindungi dan dihormati.

dalam istilah-istilah yang sarat de-ngan nilai-nilai Islam seperti musya-warah-mufakat, tertib hukum, mah-kamah, hakim, masyarakat adilmakmur, adab, aman, hak asasi,majelis, dewan, wakil, daulat, rakyat,dan seterusnya.

Sikap menyadari bahwa bangsaIndonesia adalahbangsa Muslimtidak saja meru-pakan realismekultural dan so-siologis, tetapi juga sebagai per-ingatan bahwa, dalam analisis ter-akhir, kaum Muslim Indonesia de-ngan ajaran Islamnya adalah yangpertama-tama bertanggung jawabatas usaha pembinaan dan pengem-bangan nilai-nilai nasional. Perludibangkitkan keinsafan pada kaumMuslim Indonesia bahwa maju-mundurnya bangsa Indonesia akanmengakibatkan kredit-diskreditkepada agama Islam dan umatnya.

BANI ISRAIL

Bani Israil adalah anak keturunanIsrail, yaitu anak keturunan NabiYa‘qub, cucu Nabi Ibrahim dariNabi Ishaq. Di dalam Al-Quran,Allah mendudukkan mereka padatempat yang tinggi, dan Kami uta-makan mereka di atas bangsa-bangsa(seluruh alam—NM) (Q., 45: 16).

Alam yang dimaksud pada ayat iniadalah seluruh umat manusia.

Sebenarnya janji Tuhan untukmengunggulkan Bani Israil di atasseluruh umat manusia itu dengansyarat bahwa mereka berpegangkepada ajaran Tuhan. Itu adalahsama dengan ketika Tuhan me-

nunjuk Ibrahimsebagai pemim-pin umat manu-sia. ...Ia berfir-man, “akan Ku-

jadikan engkau seorang Imam umatmanusia kepada Ibrahim, sesung-guhnya Aku telah mengangkat eng-kau sebagai pemimpin umat ma-nusia.” Ia bermohon, “Dan juga(imam-imam) dari keturunanku?” Iaberfirman, “Janji-Ku tak berlaku bagiorang-orang zalim” (Q., 2: 124).Artinya, meskipun anak keturunanIbrahim tetapi kalau zalim, perjan-jian itu tidak berlaku. Karena itu,sebenarnya kesan keunggulan orangYahudi sampai sekarang hanya padapermukaannya saja.

Indikasi bahwa orang Yahudisekarang hebat di Amerika, sebe-narnya mudah ditarik korelasinyake belakang. Sebagai kaum mino-ritas, mereka harus mengikuti sis-tem Amerika yang didominasi Kris-ten Protestan. Salah satunya adalahorang Yahudi tidak boleh memilikikekayaan, terutama berupa tanah,dan harus tinggal di kota. Karenaitu, mereka menggeluti perdagang-

Page 13: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

281Ensiklopedi Nurcholish Madjid

an, ilmu pengetahuan, dan sebagai-nya. Kondisi ini, ditambah denganmentalitas minoritas yang tan-tangannya just how to survive (bagai-mana cara untuk bertahan hidup),membuat mereka menjadi pekerjakeras. Kerja keras inilah yang men-jadi kunci kehebatan orang Yahudidi Amerika.

Kalau melihat keunggulan orangYahudi dalam arti lebih luas, apa-lagi spiritual, sebagian memangbenar, tetapi sebagian lagi salah.Ketika orang Yahudi dikutuk Tuhankarena menolak Nabi Isa dan me-nuduh Maryam sebagai pezina, KotaYerusalem dihancurleburkan melaluitangan Titus. Orang Yahudi kemu-dian dilarang tinggal di Palestinadan mengalami diaspora, yaitu hidupmengembara di seluruh muka bumitanpa tanah air. Ini sebagaimana di-gambarkan dalam Al-Quran, Mere-ka selalu diliputi kehinaan (sepertikemah) di mana pun mereka berada,kecuali bila mereka berpegang padatali (janji) dari Allah dan tali (janji)dari manusia. Mereka mendapatmurka dari Allah dan selalu diliputikesengsaraan. Yang demikian itukarena mereka mengingkari ayat-ayatAllah dan membunuh para nabitanpa sebab; soalnya, karena merekadurhaka dan melanggar batas (Q.,3: 112). Kenyataannya memangorang Yahudi waktu itu nista sekali,sehingga istilah ghetto, daerahkumuh di perkotaan, diasosiasikan

kepada mereka. Tetapi Al-Quranmengatakan, Mereka tidak sama: diantara Ahl Al-Kitab ada segolonganyang berlaku jujur, mereka membacaayat-ayat Allah pada malam haridan mereka pun bersujud. Merekapercaya pada Allah dan pada harikemudian; menyuruh orang berbuatbenar dan mencegah perbuatanmungkar serta berlomba dalam kebai-kan. Mereka termasuk orang yangsaleh. Dan perbuatan baik apa punyang mereka kerjakan niscaya takkan ditinggalkan (diingkari olehAllah—NM). Dan Allah Mahatahumereka yang bertakwa (QS., 3: 113-115).

Ayat di atas merupakan gamba-ran bahwa di antara orang Yahudiitu ada yang baik. Seperti dalammasalah Israel, banyak sekali orangYahudi Amerika yang tidak setujudengan Israel. Untuk menunjukkanketidaksetujuannya, kadang merekamembuat iklan satu halaman penuhmenentang Israel di New York Times.Karena itu, orang-orang Palestina dibawah pimpinan Yasser Arafat tidakpernah secara retorika anti-Yahudi,melainkan anti-Israel dan anti-Zio-nisme. Israel ditentang karenamerupakan sebuah negara yang di-paksakan, dan Zionisme ditentangkarena kezalimannya yang hendakmengambil hak-hak orang-orangArab yang sah.

Page 14: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

282 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

BANI ISRAIL: DARI IBRAHIMSAMPAI MUSA

Dalam kajian sosiologi agamamodern, Nabi Musa disebut seba-gai salah seorang “Nabi bersenjata”(the armed Prophet). Sedang dalampandangan para ulama Islam, NabiMusa dikategorikan sebagai yangketiga dari lima Rasul yang disebutUlû Al-‘Azm (mereka yang berke-mauan keras), yaitu lima yang palingutama dari semua utusan Tuhan.Kita mendapat kisah tentang Musabeserta perjuangannya membebas-kan Bani Israil (anak keturunan Israil,yakni Nabi Ya‘qub) dari penindasanFir‘aun di Mesir dan membimbingmereka keluar dari negeri yang tira-nik itu menuju kebebasan di tanahsuci yang dijanjikan, Kanaan (Pales-tina Selatan).

Kisah Musa menyangkut rentangwaktu yang cukup panjang, jikakita harus menelusuri akar-akarnya.Adalah Ibrahim sang pengajar mo-noteisme yang lahir di Kota Ur daridaerah Kaldea, di lembah Efrat-Tigris (Mesopotamia, Irak seka-rang). Karena ajarannya yang me-nentang praktik penyembahan ber-hala kaumnya (termasuk bapaknyasendiri), maka Ibrahim terpaksa larikeluar negaranya. Mula-mula iamenuju ke utara, ke Kota Harran(sekarang ada dalam wilayah ke-kuasaan Turki), namun di sana iadimusuhi juga. Kemudian ia mem-

belok ke barat, terus ke selatan,sampai ke Kanaan atau PalestinaSelatan. Di sana ia menetap. Untuksuatu keperluan, Ibrahim ke Mesirdengan istrinya, Sarah. Karena rajaMesir tertarik kepada Sarah, makaIbrahim terpaksa mengakunyasebagai saudaranya, karena takutdianiaya oleh raja, dan Sarah pundiambil oleh raja. Tetapi raja segeramengetahui bahwa Sarah bukanlahsaudara Ibrahim, melainkan istri-nya. Maka Sarah pun dikembalikankepada Ibrahim, suaminya, dengandisertai hadiah seorang budakperempuan berkebangsaan Mesir,bernama Hajar, sebagai penghar-gaan raja kepada Sarah sendiri danIbrahim yang bijaksana.

Agaknya karena merasa bersalahtidak dapat memberi Ibrahimketurunan, padahal sudah lanjutusia, Sarah mempersilakan Ibrahimmenikahi Hajar, budak perem-puannya, setelah dinyatakan sebagaiorang merdeka. Dari Hajar lahirlahseorang putra yang ditunggu-tunggu, dan dinamainya Isma‘il(Ishma El, “Allah telah mende-ngar”), karena Ibrahim memandanglahirnya bayi itu sebagai jawabanatas doanya, atau karena Allah telahmendengar keluh-kesah Hajar yangtidak sepenuhnya diterima olehSarah.

Ketegangan dalam rumah tang-ga Ibrahim memuncak ketika Sarahmeminta agar Hajar dan anaknya,

Page 15: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

283Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Isma‘il, dikeluarkan dari rumahtangga mereka. Ibrahim terpaksamenurut, namun Allah justru mem-bimbingnya ke arah yang kelak me-mengaruhi sejarah umat manusiaseluruhnya. Ibrahim mendapat pe-tunjuk agar Hajar dan Isma‘ildibawa ke selatan, ke suatu lembahyang disebut Bakkah atau Makkah,di lingkungan daerah perbukitan.Di lembah yang kering kerontangitu dahulu telah berdiri rumah suciyang pertama, yaitu Ka‘bah.

Ibrahim kembali ke Kanaan,kepada istrinya yang pertama, Sarah.Selang beberapa belas tahun, ter-nyata Ibrahim dan Sarah menerimakabar gembira yang dibawa olehpara malaikat bahwa Sarah akanmengandung dan melahirkan seorangputra. Ketika Sarah menerima kabargembira itu, ia tertawa, karena merasabahwa ia sendiri sudah tua dansuaminya pun lanjut usia, jadi darimana ia akan mendapatkan seoranganak? Namun kehendak Allah pastiterjadi, dan lahirlah seorang anak,dan dinamainya Ishaq (Izaac, arti-nya “tertawa”).

Tapi justru melalui Ishaq itulahTuhan menjanjikan kepada Ibrahimakan tampil banyak nabi dan rasul.Sedangkan melalui Isma‘il yang adadi Makkah Tuhan menjanjikanuntuk memenuhi doa Ibrahim bah-wa di kalangan anak keturunannyaakan dibangkitkan seorang nabi yangmengajari mereka Kitab Suci dan

hikmah (wisdom), dan akan tampilsebagai bangsa yang besar. Rasulyang dimohonkan Ibrahim bagiketurunan Isma‘il itu dan kemu-dian dikabulkan oleh Allah ialahMuhammad Saw., sedang bangsabesar yang bakal bangkit dari ke-turunan Isma‘il itu ialah bangsaArab yang berkat agama Islam me-nguasai dunia beradab saat itu.

Ishaq beranakkan Ya‘qub yangbergelar Israil (Isra El, hamba Allah).Israil mempunyai dua belas anak,sepuluh dari istri pertama dan duadari istri kedua. Salah seorang anak-nya ialah Yusuf yang menjadisasaran kecemburuan dan pengkhia-natan saudara-saudaranya. Karenaulah saudara-saudaranya, Yusufakhirnya terdampar di Mesir, mula-mula sebagai budak, kemudian bebasnamun lalu masuk penjara, danakhirnya menjadi menteri urusanpangan kerajaan. Ya‘qub yang hidupdi Kanaan selalu merindukanYusuf, yang ia yakini masih hidup.Maka diperintahkan anak-anaknyauntuk mencari Yusuf dengan cara,tidak masuk dari satu pintu sajamelainkan masuk dari berbagai pintuyang berbeda-beda (Q., 12: 67).Akhirnya diketemukanlah Yusufyang telah menjadi menteri terse-but. Dengan kedudukannya yangbaik itu, Yusuf mampu mem-boyong seluruh keluarga ayahnyauntuk menetap di Mesir. Makamereka pun beranak-pinak, dan

Page 16: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

284 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Hidup yang bertujuan menegukridla Tuhan akan membentukmakna kosmis hidup itu, sedang-kan wujud nyata usaha manusiadalam hidup di dunia untuk men-capai ridla Tuhan merupakanmakna terrestrial hidup itu.

lahirlah di Mesir suatu kelompokmasyarakat yang dikenali sebagaiBani Israil (anak keturunan Israil,yakni Nabi Ya‘qub), asal-muasalbangsa Yahudi sekarang ini.

Bani Israil berkembang biak dantumbuh menjadi ancaman bagibangsa Mesir, khususnya para pe-nguasanya. Me-reka ditindasdan diperbudak,dengan penyik-saan yang palingburuk. Sesuaidengan kebiasa-an saat itu—se-karang pun ma-sih ada, tapi lebih-lebih di masalalu—peranan ahli nujum mem-punyai pengaruh yang besar kepadapara penguasa. Fir‘aun pun harusmemerhatikan nasihat-nasihatmereka. Di antara nasihat-nasihatitu ialah hendaknya Fir‘aun was-pada terhadap lahirnya seorang bayilelaki di kalangan anak keturunanIsrail yang bakal membawa akibatkehancuran kekuasaannya.

Dalam suasana demikian itulahseorang jabang bayi lahir. Diaadalah bayi lelaki, sehingga ter-ancam untuk dibunuh suruhanraja. Namun ibunya mendapatpetunjuk dari Allah agar meng-apungkan bayinya di sungai Nil,yang ternyata diketemukan olehkeluarga raja. Bayi itu dipungutnyasebagai anak angkat, dan dina-

mainya Musa. Namun melaluikehendak Allah, akhirnya yangmenyusui dan mengasuhya adalahibunya sendiri.

Musa dibesarkan di istanaFir‘aun. Namun dari berbagaisumber, antara lain ibu kandungnyasendiri —yaitu wanita yang me-

nyusuinya—iamengetahui bah-wa dirinya ada-lah seorang wargaBani Israil. Ka-rena itu ia secaralangsung mera-sakan pedihnyap e n d e r i t a a n

kaumnya itu. Instingnya untukselalu membela warganya yangtertindas telah membuatnya dalamkesulitan, misalnya secara tidakdisengaja, ia membunuh seorangwarga Mesir. Ia lari hanya untukakhirnya mendapat tempat dalamhati keluarga yang sangat saleh diMadyan, sebuah tempat di tepiLaut Merah, antara Hijaz danPalestina. Konon kepala keluargayang saleh itu ialah Nabi Syu‘aiba.s.

Setelah tinggal dengan tokohdari Madyan itu selama enam belastahun atau lebih (sebagai “maskawin”yang ia harus bayar untuk perni-kahannya dengan dua putri NabiSyu‘aib, masing-masing delapantahun menggembala kambing),Musa agaknya bermaksud hendak

Page 17: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

285Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kembali ke Mesir. Dalam perjala-nannya bersama keluarganya, disuatu lembah dekat Bukit Sinai, ditengah kegelapan malam dari jauhMusa melihat api. Musa berkatakepada keluarganya agar merekatetap tinggal di tempat, dan ia sen-diri akan pergi menuju api itukalau-kalau ada keterangan yangdapat diperoleh, atau mendapatkanobor penyuluh perjalanan dan pe-manas badan. Tapi setelah sampaike tempat api itu, Musa mendengarsuara memanggil dari sebelah kananlembah, dari pohon yang menyaladi tanah yang diberkati: “WahaiMusa, Aku adalah Allah, Tuhansekalian alam.”

Dalam perjumpaannya denganTuhan itu Musa dinyatakan dipiliholehNya sebagai utusan, dan di-bekali dengan berbagai kemampuansupranatural, yaitu mukjizat-muk-jizat. Kemudian ia diperintahkanuntuk pergi ke Fir‘aun, sebab diatelah bertindak tiranik (thaghâ,melakukan thughyân, berlaku se-bagai thâghût). Dalam misinya ituMusa dibantu oleh saudaranya,Harun, atas doanya sendiri kepadaTuhan. Lalu keduanya pergi keFir‘aun, mula-mula dalam meng-hadapi Fir‘aun dan menyampaikanpesan Tuhan, mereka menggunakanmetode diplomasi yang halus, sesuaidengan petunjuk yang merekaterima dari Tuhan, Maka ber-bicaralah kamu berdua kepadanya

(Fir‘aun) dengan pembicaraan yanglunak, kalau-kalau ia akan menjadiingat atau takut (kepada Tuhan) (Q.,28: 35). Namun akhirnya terjadi“showdown” (pertarungan), mula-mula adu kekuatan “supranatural”antara kaum sihir Fir‘aun danmukjizat Nabi Musa, kemudianberkembang menjadi bentrokanfisik (militer) karena Fir‘aun tetaptidak mengizinkan Bani Israilmeninggalkan Mesir menuju ketanah suci (al-ardl al-muqaddasah)yang dijanjikan Allah bagi mereka,yaitu tanah Kanaan atau PalestinaSelatan.

BANI ISRAIL: DUA KALI BERBUATKERUSAKAN

Dalam riwayat mengenai Al-Masjid Al-Aqsha, ada hal yang sa-ngat penting, yaitu Bani Israil di-takdirkan membuat dua kali ke-rusakan di bumi. Dan Kami mem-beri peringatan (yang jelas) kepadaBani Israil di dalam Kitab, bahwamereka akan dua kali membuat keru-sakan di muka bumi dan merasa ung-gul dengan kesombongan yang besar(dan dua kali mereka diazab). Makaketika peringatan pertama sudahberlalu, Kami utus kepadamu hamba-hamba Kami yang berkekuatandahsyat; mereka menyusup ke dalamkampung-kampung, dan itulah

Page 18: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

286 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

peringatan yang sudah (sepenuhnya)terlaksana. Kemudian Kami berikankepada kamu giliran melawan me-reka, dan Kami bantu kamu berupaharta kekayaan dan anak-anak danKami jadikan kamu golongan yanglebih besar. Kalau kamu berbuatkebaikan, berbuat kebaikan untukdirimu sendiri. Kalau kamu berbuatkejahatan, (perbuatanmu) untukdirimu sendiri (Q., 17: 4-7).

Bani Israil telah berbuat keru-sakan yang pertama dan dihancur-kan oleh Tuhan. Menurut tafsirBaidhawi, Al-Kasysyâf, Al-Thabaridan Ibn Katsir kemudian digabungdengan Muqaddimmah-nya IbnKhaldun, Bani Israil membuat ke-rusakan pertama pada 700 tahunsebelum Masehi atau 200 tahun se-telah Nabi Sulaiman. Pada saat ituPalestina diserang oleh Babilon dibawah Nebukadnezar; Al-MasjidAl-Aqsha dihancurkan dan BaniIsrail dibawa ke Babilon untuk di-jadikan budak.

Keterpurukan Bani Israil dito-long oleh bangsa Parsi yang menga-lahkan Babilon, dan diizinkan kem-bali ke Yerusalem dengan pimpinanNabi ‘Uzeir (Ezra). Di bawah pim-pinan ‘Uzeir, Al-Masjid Al-Aqshadibangun kembali secara sederhana,sesuai kehendak penguasa Parsi.Keadaan ini berlangsung sampaisekitar setengah abad sebelumkelahiran Isa Al-Masih, yaitu ketikaHerodus tampil sebagai raja Yahudi.

Herodus inilah yang membangunkembali Al-Masjid Al-Aqsha de-ngan luar biasa megahnya—kononkatanya lebih megah dari bangunanNabi Sulaiman.

Bangunan Al-Masjid Al-Aqshayang begitu indah ini seolah hanya-lah sebagai proyek mercusuar, ka-rena di dalamnya tidak ada isinya.Karena itu ketika Isa Al-Masih di-utus Allah sebagai rasul, ia menu-tupnya. Isa Al-Masih dilukiskanpernah menendangi bangku-bang-ku lintah darat sambil mengutuk,“kalau begini terus masjid ini bakaldihancurkan lagi oleh Allah dankamu akan tetap menjadi bangsayang terkutuk.” Kutukan Isa inimenjadi kenyataan sekitar tahun 70Masehi, ketika Yerusalem diserbuRomawi di bawah pimpinan Titus.Untuk kesekian kalinya Al-MasjidAl-Aqsha hancur, dan inilah yangdimaksudkan dengan, Maka jikaperingatan (kerusakan—NM) keduasudah lalu (Kami mengizinkanmusuh-musuhmu) akan merusakwajah-wajahmu (menghancurkanmartabat dan harkatmu sebagaiorang-orang yang terhormat—NM),dan mereka memasuki kuil (masjid—NM) sebagaimana telah merekamasuki pertama kali, dan merekamembinasakan segala yang berada dibawah kekuasaan mereka. Mudah-mudahan Tuhan memberi rahmatkepadamu. Tetapi jika kamu kembali(melakukan kejahatan), Kami pun

Page 19: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

287Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kembali (menjatuhkan azab). DanKami jadikan jahanam kurunganorang tak beriman (Q., 17: 7-8).

Di hadapan Titus, Bani Israilmenjadi bangsa yang terhina dantidak diizinkanlagi tinggal diPalestina. Inilahpengalaman pa-ling pahit BaniIsrail, yang dike-nal dengan dias-pora, yaitu me-ngembara ke se-luruh muka bu-mi karena tidakmemiliki tanah air. Di mana punmereka dihina dan dibenci olehbangsa-bangsa tempat merekatinggal. Puncaknya adalah Genocideatau Holocaust (pembantaian secarasistematik) yang dilakukan JermanNazi. Tetapi tampaknya inilah yangdimaksud oleh firman Allah, Merekaselalu diliputi kehinaan (sepertikemah) di mana pun mereka berada(Q., 3: 112).

BANI ISRAIL: PEMBEBASAN DARIKETERTINDASANNYA

Yerusalem menjadi kota sucisetelah Daud mengalahkan bangsaFilistin dan merebutnya untukdijadikan ibukota sekaligus kotasuci. Peristiwa ini terjadi sekitar500 tahun setelah Nabi Musa. Nabi

Musa diutus Allah untuk membe-baskan Israil yang berkembang biakdan tertindas di Mesir agar dibawakembali ke tanah suci yang dijanji-kan, yaitu Kanaan di Palestina Sela-

tan, tetapi tidakberhasil. Pembe-basan Israil dariketertindasan ba-ru terwujud se-telah Daud—de-ngan pasukan ke-cilnya yang ber-disiplin tinggi—tampil mengalah-kan Jalut; Davidversus Goliath.

Betapa sering pasukan yang kecildapat mengalahkan pasukan yangbesar dengan izin Allah. Dan Allahbersama orang yang tabah (Q., 2:249).

Setelah menguasai Yerusalem,Daud mendirikan istana di bukitZion (istilah Zionisme diambil darinama bukit ini). Sementara padabukit yang lain, Daud meletakkanTabernackel, yaitu kemah besaruntuk pertemuan Bani Israil. Taber-nackel ini didirikan untuk mengan-tisipasi agar Bani Israil tidak menjadibangsa nomad seperti ketika merekamasih di Mesir, dan supaya melaku-kan sembahyang di situ. Karena itudi tengahnya ditaruh kotak (tâbût)yang di dalamnya terdapat teks TheTen Commandments yang diterimaNabi Musa di Bukit Sinai.

Page 20: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

288 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Orang Islam sekarang ini tam-paknya memahami Tuhan sebagaihakim, sehingga tidak heran sikaporang Islam cenderung meng-hakimi segala sesuatu atas namaTuhan.

Ketika Nabi Musa membawaBani Israil, dia sempat menghilangselama 40 hari karena beribadah ke-pada Allah di atas Bukit Sinai danmenghasilkan The Ten Command-ments. Setelah selesai dan kembalikepada kaumnya, Musa mendapatimereka menyeleweng. Musa marahsekali dan membanting lempenganbatu yang berisi The Ten Command-ments hingga berantakan sebelumsempat dibaca isinya. Kemudian,Setelah Musa reda dari kemarahan-nya, dipungutnya luh-luh itu. Dalamtulisannya ter-dapat petun-juk dan rah-mat bagi orangyang takut ke-pada Tuhan(Q., 7: 154).Inilah yangdisebut per-janjian antara Bani Israil denganAllah, mîtsâq, begitu istilahnyadalam Al-Quran.

Karena sudah hancur, Musamembuat tiruan teks The Ten Com-mandments yang kemudian disim-pan dalam sebuah kotak (tâbût).Agar Bani Israil tetap setia kepadaperjanjian itu, maka pelaksanaansembahyang diharuskan meng-hadap tâbût yang ditaruh di tengahTabernackel; tâbût lantas menjadikiblat. Inilah yang ditaruh NabiDaud di atas bukit Moria, Taber-nackel dengan tâbût di tengahnya.

Pada saatnya nanti, di tempat ini pulaNabi Sulaiman membangun masjidbesar, Al-Masjid Al-Aqsha, yangkadang juga disebut Haikal Sulai-man (Solomon Temple).

BANI UMAYAH MENGAMBIL-ALIH KEKUASAAN

Pembicaraan tentang pembu-nuhan khalifah ketiga, Utsman ibnAffan, sebagai fitnah besar mengawaliskisme dalam Islam. Dengan sedikitmelawan semacam “konsensus” di

kalangan kaum Sun-ni yang menghindaripembicaraan tentangtingkah laku historispara sahabat yangkurang sesuai de-ngan beberapa ke-tentuan normatif, kitaakan membahas se-

dikit peristiwa menyedihkan yangkemudian dikenal sebagai “al-fitnah al-kubrâ” (ujian besar).

Pembunuhan terhadap khalifahketiga terjadi 24 tahun setelah wafatNabi. Sekelompok tentara (ArabIslam) dari Mesir datang ke Madi-nah untuk mengajukan klaim ke-pada khalifah tentang apa yangmenjadi hak mereka. Tetapi merekasegera kembali pulang ke Mesir,karena telah diberi tahu (secarapalsu) bahwa persoalan mereka telahdiselesaikan dengan baik oleh khali-fah melalui perundingan dengan

Page 21: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

289Ensiklopedi Nurcholish Madjid

ketua utusan mereka. Namun sete-lah mereka mendapat berita yangbenar bahwa ketua utusan merekaitu telah dibunuh, mereka kembalike Madinah untuk mengajukantuntutan. Setelah beberapa saat pe-rundingan dan musyawarah, di situkaum non-Umayah di Madinahmenunjukkan sikap netral, delegasitentara itu menyerbu ‘Utsman dirumahnya, dan membunuhnya.(Seperti halnya dengan ‘Umar sebe-lumnya, juga Ali sesudahnya,Utsman memerintah hanya denganmengandalkan reputasi dan namabaik pribadi, tanpa pengawal, se-bagaimana layaknya adat kebiasaanpara sesepuh [al-syaykh] suku-sukuArab menjalankan kepemimpinanmereka. Kebiasan itu membantumemudahkan usaha membunuh-nya, sebagaimana telah terjadi pada‘Umar sebelumnya dan kelak terjadipula pada Ali).

Ada banyak keterangan yangsangat kompleks mengapa delegasitentara itu tidak puas terhadap‘Utsman dalam menjalankan tugaskekhalifahannya. Pertama, meski-pun ‘Utsman termasuk perintis per-tama orang-orang Arab Makkah yangmasuk Islam, namun dia adalah se-orang anggota klan Umayah yangberkuasa di kota itu, yang klan itumenjadi musuh utama Nabi, bah-kan sikap permusuhan itu berlang-sung terus sampai—boleh dikata-kan—detik-detik terakhir sebelum

Nabi wafat. Abu Sufyan, misalnya,adalah seorang penguasa Makkahyang mengorganisasi dan memobi-lisasi orang-orang Quraisy melawanNabi di Makkah, sampai dengansaat Nabi menaklukkan Makkah.Meskipun akhirnya Abu Sufyanmasuk Islam, juga anaknya Mu’a-wiyah yang sedikit terlebih dahuluberbuat serupa, namun hal itu ter-jadi lebih banyak hanya berkat ke-bijaksanaan diplomatik Nabi yangmemberi dan mengakui hak isti-mewa dan kehormatan mereka.

Sebagai klan dengan tradisi ke-kuasaan mapan, kaum Umawi se-gera melihat pada kekhalifahan‘Utsman suatu kesempatan untukmengembalikan kedudukan merekayang baru saja hilang. Mereka me-ngelilingi ‘Utsman dengan pe-nasihat-penasihat dan tenaga-tenaga ahli, seperti seorang “aktivis”Umawi, Marwan ibn Al-Hakam.Sebagian dari para penasihat dan te-naga ahli Umawi itu sebenarnyamerupakan lanjutan kebijaksanaan‘Umar sebelumnya, karena ‘Umarmelihat kaum Umawi memilikikecakapan pemerintahan yang bisadimanfaatkan. Tetapi, tanpa ke-teguhan kepribadian ‘Umar,‘Utsman menjadi tidak banyakberdaya menghadapi klannya sen-diri, dan ia pun terjerumus kedalam praktik-praktik nepotistikyang mengundang berbagai reaksikeras banyak kalangan.

Page 22: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

290 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Sebenarnya, Utsman melanjutkankebijakan ‘Umar, tetapi tanpa mem-punyai wibawa sehebat ‘Umar. Paratentara suku Arab (al-muqâtilah)yang oleh ‘Umar ditempatkan diberbagai kota garnisun di daerah-daerah taklukan tetap dipertahankanoleh ‘Utsman, sementara perangsendiri, yang menjadi alasan pe-nempatan itu, telah menjadi peristi-wa sesekali saja. Para tentara ini hi-dup menetap di tempat-tempat ter-sebut, seperti Kufah, dalam suasanaterpisah dari penduduk non-Arab se-kelilingnya. Bertindak sebagai pe-nguasa pada kota-kota perbatasanitu ialah para gubernur (bekas) peda-gang kaya yang cakap memerintahdari keluarga-keluarga Quraisy dansekutu mereka dari Thaif (klanTsaqif ), yang kebanyakan terdiri darikaum Umawi. Mereka memegangpemerintahan menghadapi kecen-derungan kesukuan dan semangatkedaerahan orang-orang Arab, dankekuasaan mereka itu diawasi oleh se-mangat ajaran umum Islam yang saatitu telah menjadi ciri utama sifatkearaban mereka.

BANYAK JALAN MENUJU TUHAN

Saya sering mengemukakanbahwa jalan menuju Tuhan itu se-betulnya banyak, tidak hanya satu.Hal itu sangat tergantung kepadamasing-masing pribadi, yang mem-

punyai idiom sendiri-sendiri me-ngenai bagaimana beragama. Maka,di sini ada korelasinya dengan ke-tentuan yang sangat penting dalamagama Islam, yaitu bahwa Islamtidak mengenal pendeta, Islamtidak mengakui adanya orang yangdiangkat sebagai pemimpin agama.Sebab, setiap orang adalah pendetaatau pemimpin untuk dirinya sen-diri. Dirinyalah yang mengetahuiseberapa jauh, misalnya, dia dekatdengan Allah; seberapa jauh diaberbuat baik atau jahat, dan se-bagainya. Semua kembali pada dirisendiri.

Jalan menuju Tuhan itu sendirisebetulnya satu, tetapi jalurnyabanyak. Coba perhatikan, katashirâth (jalan) dalam Al-Quran tidakpernah disebut dalam bentukjamak (plural). Tetapi kata sabîlyang artinya juga jalan banyak di-sebut dalam bentuk jamak. Misal-nya dalam ayat, Dengan itu Allahmemberi petunjuk kepada siapa sajayang mengikuti keridlaan-Nya me-nuju jalan kedamaian dan ke-selamatan (Q., 5: 16). Di sini tidakdisebut sabîl al-salâm, tetapi subulal-salâm. Karenanya, itu berartibahwa jalan menuju keselamatanitu banyak. Demikian juga dalamayat, Mereka yang sungguh-sungguhmencari jalan-Ku [ridla-Ku], pastiKami akan tunjukkan mereka ber-bagai jalan-Ku (Q., 29: 69).

Page 23: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

291Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Dalam konteks ajaran agamakita, jalur-jalur itu sedikitnya tere-jawantah dalam beberapa disiplinilmu tradisional Islam: jalur falsafah,jalur kalâm, jalur tasawuf, dan jalurfiqih. Sebagai contoh, kita mem-fokuskan kepada mereka yang me-nekuni jalur fiqih, yang antara lainmempelajari masalah halal-haram,sah-tidak sah, dan sebagainya.Mungkin kita bertanya, apakah caramereka melalui jalur fiqih itu absahsebagai religiusitas? Sebetulnyayang berhak menjawab itu bukankita, tetapi mereka sendiri: seberapajauh upaya mereka dalam mem-pelajari masalah-masalah fiqih, danseberapa jauh pula mereka mem-peroleh semacam pengalaman reli-giusitas di dalamnya. Mungkin sajaketika mereka taat kepada ketentuanfiqih, mereka memperoleh pengala-man-pengalaman ruhani tertentu.Jadi, kita tidak bisa mempersoalkan-nya, dan itu absah saja.

Persoalannya, kita sering meng-hadapi polemik. Misalnya, orang-orang ahli fiqih suka menuduhkalangan teolog (mutakallimûn)yang suka membicarakan Tuhansebagai kaum ahli kalâm yangdianggap hanya bekerja denganintelektualisasi: memikirkan Tuhan,dan membuat rumusan-rumusanyang notabene sekarang menjadibagian dari kekayaan ilmiah Islam.Menurut anggapan jalur fiqih, jalurkalâm tidak bisa mengantarkan

seseorang kepada rasa keagamaan.Tetapi bagi kalangan ahli kalâmjustru sebaliknya, bahwa sebetulnyamerekalah yang berhak mengklaimabsah-tidaknya religiusitas. Ka-langan fiqih tidak berhak meng-klaim absah-tidaknya jalur kalâm,sebagaimana kalangan teolog jugatak berhak mengklaim absah-tidak-nya jalur fiqih.

Gambaran semacam itulah yangmuncul dalam polemik-polemikklasik yang sudah sering kita dengardari kalangan ilmuwan dan failasufMuslim, seperti Ibnu Sina, IbnuRusyd, Al-Farabi, Al-Kindi, Al-Ghazali, dan sebagainya. Sebetul-nya, kalau segala persoalan yang di-perdebatkan itu kita pandang darisudut dan jalur masing-masingilmuwan tersebut, maka kita akanbisa memahaminya. Artinya, dalamproses menuju jalan Tuhan, masing-masing jalur mungkin dapat meng-antarkan kepada religiusitas. Jadi,itu absah saja dan kita tidak bisamengklaim bahwa yang satu benardan yang lain salah. Inilah ide me-ngenai pandangan bahwa jalan ataupintu menuju Tuhan itu banyak,sebanyak idiom pribadi.

Implikasi praktisnya adalah uk-huwwah, persaudaraan. Sebab da-lam Al-Quran ditegaskan, Orang-orang mukmin sesungguhnya bersau-dara, maka rukunkanlah keduasaudaramu (yang berselisih), dan ber-takwalah kepada Allah supaya kamu

Page 24: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

292 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Gambaran kita tentang Tuhantidak boleh dimutlakkan, apalagimenggambar Tuhan sebagai baya-ngan kita yang pada akhirnyaTuhan seperti ciptaan kita sendiri.Inilah yang dinamakan berhala.

mendapat rahmat (Q., 49: 10).Itulah perintah Allah untuk salingkompromi, take and give. Artinyatidak ada yang mengklaim sebagaiyang paling benar. Satu pihak tidakbisa memaksa pihak lain. Ayattersebut diakhiri dengan doa,Mudah-mudahan kamu mendapatrahmat Allahyang berarti bah-wa hanya orangyang mendapatrahmat yang bisamenerima oranglain.

Dalam ayatdi atas kita di-ajari untuk menerapkan apa yangdisebut hikmah keraguan: kalaumelihat orang lain berbeda, kita tidakbisa langsung mengatakan bahwadia pasti salah. Kita harus mela-kukan empati, menempatkan diripada posisi orang lain. Mungkinkalau kita berada dalam posisinya,kita akan mempunyai pandanganseperti itu. Apalagi dalam soalagama, yang memang menyangkutmasalah ruhani, suatu variabel yangtidak bisa dikuasai oleh orang lain.Maka, kita sering mendengar uca-pan, “Wallâhu a‘lam bi ’l-shawâb”(Allah lebih tahu tentang yang be-nar), sementara kita hanya bisa me-reka-reka. Dalam ucapan itu terselipsuatu pengakuan yang cukup ren-dah hati, bahwa kita masih punyakemungkinan salah, dan hanya

Allah yang lebih tahu tentang yangbenar.

Ketika disebutkan bahwa umatIslam itu bersaudara, maka petunjukpertamanya ialah tidak boleh meren-dahkan orang lain, siapa tahu oranglain itu lebih baik dari kita. Karenaitu, kalau kita terpaksa menggunakan

istilah relativis-me, rumusannyaadalah bahwa ke-benaran itu me-mang relatif, te-tapi relativismeyang bersifat in-ternal. Jadi, da-lam lingkungan

Islam kita harus menerapkan relati-visme. Itu tidak berarti bahwa kitatidak boleh yakin dengan kebenaranyang sudah dipegang. Sementara kitamemegang suatu kebenaran dengankukuh, pada waktu yang sama kitajuga harus tetap bersedia untuk ber-sikap terbuka dan toleran, kalau-kalau ada yang lebih tinggi lagitingkat kebenarannya. Itulah yangdisebut ijtihad, selalu berproses, dankarena itu agama disebut jalan.

BARAT DAN TIMUR

Sebenarnya, pandangan geokul-tural “Barat” dan “Timur” yang ber-kembang pada bangsa-bangsa Eropatidaklah terlalu aneh. Melalui tesis

Page 25: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

293Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Huntington, sangat terasa adanyasemangat kemenangan (triumpha-lism) pada Amerika, khususnya, dan“Barat”, umumnya, setelah kerun-tuhan Uni Soviet. Inti tesis Hun-tington tentang perbenturan pera-daban itu tidak akan jauh dari sudutpandang semangat kemenangan“Barat” melawan “Semua yang lain”(the West Againts the Rest).

Tetapi, kalau dicermati lebihlanjut, “Barat” dan “Timur” me-ngandung pengertian bermacam-macam yang tidak terlalu seder-hana. Dalam lingkungan bangsa-bangsa Eropa sendiri, “Barat”adalah Eropa Barat dan perluasanpolitik mereka di luar Eropa, yaituAmerika Utara dan Australia-Se-landia Baru. Secara etnis, wilayah-wilayah itu dihuni penduduk de-ngan dominasi bangsa-bangsa Ang-lo-Saxon, sekalipun juga terdapatbangsa-bangsa Latin seperti Itali,Prancis, Spanyol, dan Portugal.Secara ekonomi, “Barat” adalahnegeri-negeri (paling) maju, kecualiSpanyol dan Portugal yang masihsetaraf dengan “Timur” dari “DuniaKetiga”. Oleh karena itu, dalamlingkungan Eropa proper “Timur”adalah Eropa Timur, yang pen-duduknya didominasi bangsa-bangsa Slav. Karena budaya Eropa(Barat) sering didefinisikan sebagaibudaya Yunani-Romawi (Greco-Roman), maka negeri Yunani,sekalipun secara geografis terletak di

Eropa sebelah (paling) timur, namundianggap bagian dari “Barat”.

Jadi, “Timur” dan “Barat” ada-lah konsep geokultural dan geopo-litik yang subjektif. Lebih dari itu,dalam banyak konteks, konsep itujuga mengandung makna yangtidak dapat dibenarkan, karena adaunsur perendahan (pejorative). Jikaorang Jawa menyebut orang lain“Sabrang”, maka maksudnya tidaksemata orang itu berasal dari “sebe-rang”, yakni, “Luar Jawa”, tapi jugadalam makna tersirat seperti ung-kapan, “ora Jawa” (tidak Jawa), halitu mirip dengan makna tersiratdalam perkataan “gentile” dan per-kataan Ibrani “goyim”.

Berkaitan dengan konsep “Timur”dan “Barat” tersebut, makna tersiratyang negatif itu terdapat dalam is-tilah “Oriental”, yang dalam banyakhal mengandung isyarat tentang ke-lompok manusia yang berbudaya ren-dah, aneh, eksotik, terbelakang, danseterusnya. Dari sudut pandangbangsa-bangsa yang kebetulanmemang saat ini merupakan bang-sa-bangsa paling maju, isyarat me-rendahkan itu tentunya tidak perludiherankan. Di antara sekianbanyak refleksinya ialah sikap WiilBailey, chief executive Bank ANZ,yang pada 1989 mengucapkankata-kata peringatan kepada orangAustralia bahwa mereka akan segeramenjadi “white servants to Asiantourists”.

Page 26: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

294 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Pandangan stereotipikal tentangdunia Timur oleh orang-orang Baratdan dunia Barat oleh orang-orangTimur memang tidak dapat selu-ruhnya terhindarkan. Tetapi, jikakita kembalikan bahwa Barat danTimur adalah milik Tuhan, danbahwa manusia Barat dan manusiaTimur adalah manusia yang samadan tunggal (ummah wâhidah),maka seharusnya hal itu tidak perluterjadi.

Dalam Kitab Suci Al-Qurandisebutkan bahwa Allah pemilikbarat dan timur (Q., 2: 115),Pangeran (Rabb) dua timur dan duabarat (Q., 55: 17), bahkan Diaadalah Pangeran banyak timur danbanyak barat (Q., 70: 40). Olehkarena itu, memilah-milah denganisyarat kenegatifan antara “Barat”dan “Timur” adalah bentuk pe-nyimpangan dari pesan Ilahi. Bah-kan penegasan bahwa Allah adalahpemilik timur dan barat terjadidalam kerangka penegasan bahwake mana pun kamu menghadap, disanalah Wajah Tuhan, sesungguhnyaAllah itu Mahaluas (meliputi) danMaha Mengetahui (Q., 2: 115).

Dalam semangat ajaran yangsama, Al-Quran menggambarkanbahwa sumber kebenaran Ilahitidak bersifat timur ataupun barat,melainkan universal, berlaku untuksemua dan serba meliputi semua.Keterangan metaforis itu terbacadalam firman yang melukiskan

bahwa, Allah adalah Cahaya seluruhlangit dan bumi. Perumpamaancahaya-Nya itu ialah bagaikan sebuahrelung yang di dalamnya ada lampu,yang lampu itu terletak dalam bolakaca. Kaca itu seakan bintang gemer-lap, yang dinyalakan dari pohonzaitun yang diberkati, yang tidakbersifat timur dan tidak pula bersifatbarat. Minyaknya hampir-hampirmenyala sekalipun tidak disentuhapi. Cahaya di atas cahaya. Allahmemberi petunjuk ke arah cahaya-Nya siapa pun yang Dia kehendaki.Dan Allah membuat berbagai perum-pamaan bagi manusia. Allah MahaMengetahui segala sesuatu (Q., 24:35).

Jadi, digambarkan bahwa kemana pun kita menghadap di sanaWajah Allah, Sang Kebenaran (Al-Haqq), sebab kebenaran itu sendiripada hakikatnya tidak mengenallingkungan barat dan timur. Dandijanjikan bahwa Allah akan mem-bimbing siapa pun yang dikehen-daki oleh-Nya, atau orang itumenghendaki-Nya melalui ijtihâd,menuju cahaya kebenaran itu. Itusemua berarti bahwa kita umat ma-nusia yang beriman kepada Tuhanharus mencari kebenaran di manapun ia berada, di timur ataupun dibarat, demi meraih ridlâ Allah. Dariperspektif ini, kiranya cukup jelasbahwa stigmatisasi “barat” dan“timur” adalah tidak sejalan dengansemangat ajaran Tuhan. Istilah

Page 27: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

295Ensiklopedi Nurcholish Madjid

“barat” dan “timur” harus diguna-kan sekadar sebagai kenyamanandalam menentukan lokasi dan arah,dan seharusnya tidak lebih dari itu.

Karena itu dapat dilihat bagai-mana istilah-istilah “orientalisme”dan “oksidentalisme” adalah suatubentuk salah nama (misnomer),suatu designasi tak layak pakai,untuk suatu studi budaya kema-nusiaan. Dalam pandangan kema-nusiaan universal, suatu bentukbudaya atau peradaban, khususnyapada tingkat generalnya yang cukuptinggi, adalah milik seluruh umatmanusia.

Terutama “orientalisme”, riwayatpertumbuhan dan perkembangandisiplin itu yang sangat parokialis-tik dan bahkan kolonialistik, adalahsuatu skandal dalam studi budaya.Saat ini pendapat itu sudah cukupumum dianut oleh kalangan inte-lektual dan ilmuwan yang berkesu-dahan. Edward Said, seorang Pales-tina (Kristen Anglikan) yang ahlisastra Inggris dan juru bicara per-juangan rakyat Palestina diAmerika, adalah pengkritik pedasdan terlengkap terhadap orienta-lisme, khususnya semangat parokia-lismenya yang angkuh dan yangkental berwawasan kolonialistik.Said menegaskan sifat universalsuatu budaya sebagai hasil urundan pinjam-meminjam segala bang-sa dan umat. “You can always dosame thing. Anyway, there’s no such

thing as a pure unmediated culture,any more than there’s a pure unmedia-ted self. All people, all cultures, arehybrid.”

Oleh karena merupakan milikAllah yang diliputi oleh hikmahRabbânîyah-Nya, maka timur mau-pun barat adalah ayat-ayat Allahyang harus diperhatikan, diamati,dipahami, dan digali hikmah ke-arifan yang ada di dalamnya.

BARAT IRI TERHADAP ISLAM

Menurut Southern, salah satuprasangka Barat terhadap Islamyang cukup dominan adalah karenakecemburuan dan kedengkian me-reka melihat kemajuan dunia Islam.Agama yang mereka tuduh sebagaibuatan seorang pemalsu kebenaran(impostor) itu telah hampir secaramendadak mendorong kemajuan disegala bidang, sementara duniaKristen Barat tetap dalam keadaanstagnan dalam jangka yang panjangsekali, yaitu sampai abad keduabelas. Berkenaan dengan masalahini, Southern menyatakan:

“Perbedaan besar antara duniaLatin (Kristen Barat) dan DuniaIslam ialah perbedaan antara per-tumbuhan yang lamban di satupihak dan kematangan mendadakdi pihak lain. Sebab utama hal initerletak dalam perbedaan cara

Page 28: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

296 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

hidup mereka. Tetapi selain per-bedaan dalam asas kemasyara-katannya, juga ada perbedaan yanghampir sempurna dalam warisanintelektual. Ketika dunia kunoruntuh berkeping-keping, Islammenjadi pewaris utama sains danfalsafah Yunani, sementara Baratyang barbar di-tinggalkan de-ngan sastra Ro-mawi saja. Kon-tras yang tajamitu dibeberkanoleh Dr. Richard Wazler dalammakalahnya yang luar biasa, yangmenunjukkan bagaimana pemikiranYunani diambil alih tanpa celahdari dunia Hellenik ke istana-istanadan perguruan-perguruan Islam,dan disesuaikan dengan persyaratanagama Islam yang tidak terlalukaku. Ini adalah kejadian yang pa-ling menakjubkan dalam sejarahpemikiran, sebagaimana tampilnyaIslam sebagai kekuatan politik me-rupakan fakta yang paling menak-jubkan dalam sejarah perkemba-ngan institusi-institusi. Islam me-nikmati kemewahan berlimpah-limpah, sementara Barat ditinggal-kan dengan karya-karya para BapakGereja, penyair-penyair klasik danpasca-klasik, guru-guru sekolah La-tin karya-karya dengan keutuhanyang mengesankan tetapi, sekurang-nya dalam masa awal Abad Perte-ngahan, tidak begitu menggairah-

kan. Perbandingan antara daftar ba-han bacaan di Barat dengan daftarbuku yang dapat diperoleh parasarjana Islam meninggalkan kesanyang menyakitkan pada pikiranorang Barat, dan kontras itu mun-cul sebagai ledakan bom bagi kala-ngan sarjana Latin di abad dua be-

las, yang mem-buka mata mere-ka untuk melihatperbedaan itu.”

BARAT KONTRA ISLAM

Ada beberapa faktor yang mem-buat orang Barat sulit mengubahkonsepnya mengenai Islam darinegatif menjadi positif. Pertama,karena sejarah permusuhan yangpanjang antara Barat dengan Islam.Secara ringkasnya, tidak ada suatusistem peradaban yang secara seriusmengancam Barat kecuali Islam.Hal ini menimbulkan stereotip-ste-reotip yang sangat merugikan ter-hadap Islam, dan dengan sendirinyaorang Barat enggan mengenal Islamlebih jauh. Misalnya, Max Webermenulis Asian Buddhism tanpa satukata pun menyangkut Islam. Gejalaseperti ini berlangsung begitu lamasehingga pada level rakyat seolah-olah sudah taken for granted, bahwabegitulah Islam. Kedua, berkaitandengan riwayat paling akhir darikolonialisme Barat terhadap Islam,

Bayangan tentang Tuhan harusdiyakini bukan sebagai yang sebe-narnya; itu ada hanya karena ke-terbatasan kita.

Page 29: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

297Ensiklopedi Nurcholish Madjid

di mana Islam tampak sangat reak-sioner. Ketiga, adanya tragedi Israel.Seandainya tidak ada Israel, makasebenarnya orang Yahudi akan amansaja di seluruh dunia Islam. Kira-kira faktor psikologis-historis itulahyang memengaruhi hubunganIslam dan Barat.

Gejala munculnya pembelaIslam di Barat dipelopori olehorang-orang Barat yang mempela-jari Islam, yang dikenal dengankaum orientalis. Orientalisme itusendiri pada mulanya adalah se-bagai alat, tetapi seolah mereka di-taklukkan oleh disiplinnya sendiridan kemudian menjadi simpatisanIslam. Jadi, kalau ada suara-suarapositif mengenai Islam, pada umum-nya hal itu datang dari kaum orien-talis.

BARAT MELIHAT ISLAM

Prasangka Kristen Barat terha-dap Islam dan kaum Muslim yangburuk sejak awal sedikit-banyakmasih bertahan sampai sekarang.Dalam melewati masa-masa impe-rialisme dan kolonialisme Barat ter-hadap dunia Islam, prasangka ter-sebut semakin mendapatkan doro-ngan dan perlindungan, antara lain,karena sejalan dengan kepentingankaum politik penjajahan itu sendiri.Dalam masa-masa memuncaknya

imperialisme itulah peranan kaumorientalis seperti dilambangkandalam ketokohan Snouck Hur-gronje di Indonesia muncul ke per-mukaan.

R.W. Southern menulis dalamsebuah bukunya tentang perkemba-ngan pandangan orang KristenBarat terhadap Islam yang penuhkontradiksi. Uraiannya diakhiridengan kesimpulan bahwa rencanaKristen Barat untuk “mengatasi”masalah Islam telah gagal. Yangpaling menyolok bagi kita ialah ke-tidakmampuan semua sistem pe-mikiran itu (yaitu sistem pemikiranKristen Barat terhadap Islam)untuk memberi kejelasan final ten-tang gejala yang ingin mereka jelas-kan—lebih-lebih lagi tidak mampumemengaruhi jalannya kejadian–kejadian praktis secara menentukan.Pada tingkat praktis, kejadian-ke-jadian itu tidak pernah tampilbegitu baik atau begitu jelek sepertiyang diramalkan oleh para pe-ngamat yang paling cerdas; danbarangkali baik untuk dicatat bah-wa kejadian-kejadian itu tidak per-nah tampil lebih baik daripada ke-tika yang paling buruk diduga de-ngan mantap akan muncul, atautampil lebih buruk daripada ketikapara pengamat yang paling baik se-cara mantap menduga akan terjadikesudahan yang menyenangkan.Apakah ada kemajuan? Saya harusmenyampaikan keyakinan saya, ada.

Page 30: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

298 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Meskipun pemecahan masalah itutetap saja tidak tampak, pengutara-an masalah itu sendiri menjadilebih kompleks, lebih rasional, danlebih terkait dengan pengalamandalam ketiga jenjang kontroversiyang kita kaji itu. Para sarjana yangmenggarap masalah Islam di zamanpertengahan telah gagal menemu-kan pemecahan yang mereka caridan kehendaki; tetapi mereka me-ngembangkan kebiasaan berpikirdan tenaga pemahaman yang padaorang lain di bidang lain mungkinmasih dapat memperoleh sukses.

Jadi, ada satu hal yang menurutSouthern diwariskan oleh itu semua,yaitu setelah melewati masa yangpanjang, terutama setelah zamanmodern yang tidak banyak meng-hargai prasangka dan kecurigaan pe-nuh kefanatikan keagamaan, ter-wujudnya sikap yang lebih ilmiahdan jujur, seperti pertumbuhan ilmuantropologi budaya yang semula me-rupakan alat kaum misionaris, men-jadi ilmu sosial yang independendan dihargai. Maka usaha menga-mati, memahami dan untuk kemu-dian “mengatasi” masalah Islam, kinijustru telah mendorong tumbuhnyalembaga-lembaga kajian Islam diBarat dengan pendekatan kepadaIslam secara lebih jujur dan lebih il-miah, bahkan dilakukan oleh parasarjana Muslim sendiri, baik yangberasal dari dunia Islam maupundari dunia Barat sendiri. Proses per-

kembangan ini tidak selalu terjadidengan penuh kemulusan. Tetapibanyak indikasi tentang ke manaarah perkembangan umat manusiadi masa depan dalam kaitannya de-ngan agama, yaitu menurut SeyyedHossein Nasr, bahwa fasilitas komu-nikasi kultural sejagat akan memper-mudah manusia yang berkemauanbaik untuk menuju dan bertemudalam apa yang falsafah Islam me-nyebutnya sebagai al-hikmah al-‘atîqah atau sophia perennis, yang ti-dak lain ialah hanîfîyah NabiIbrahim, yang Nabi MuhammadSaw. pun diperintahkan Allah untukmengikutinya (Q., 16: 123).

BAYAR UPETIATAU MASUK ISLAM?

Jika perkataan jihad dalam artimembela kebenaran kita ganti de-ngan menyiarkan, yaitu bekerja de-ngan sungguh-sungguh menyiarkankebenaran, yang bisa mengandungimplikasi pemaksaan, maka hal itudilarang oleh Al-Quran. Orang Islamtidak dibenarkan memaksa oranglain untuk masuk Islam. Maka ketikadikatakan bahwa orang-orang Islamdulu melakukan ekspansi-ekspansisebagai pembebasan, hal itu dikare-nakan mereka tidak memaksa pen-duduk setempat untuk masuk Islam,bahkan diberi kebebasan beragama.Memang ada pilihan, misalnya,

Page 31: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

299Ensiklopedi Nurcholish Madjid

membayar upeti atau masuk Islam.Anehnya, dan ini yang tidak banyakdiungkapkan oleh para ahli sejarah,bahwa banyak penduduk TimurTengah pada saat itu yang memilihuntuk tidak masuk Islam. Merekahanya cukup membayar upeti, yangnilainya jauh lebih rendah daripadayang mereka bayar kepada rezim-rezim sebelum-nya. Ada keun-tungan lain de-ngan tidak ma-suk Islam, yaitumereka tidakmemiliki kewa-jiban untuk ma-suk militer, yangmerupakan ke-wajiban setiap orang Islam. Karenaitu dalam proses selanjutnya, isla-misasi dimulai dari elite, dan rakyatmengikuti kaum elite.

BEBAS DAN TANGGUNG JAWAB

Keterbukaan, dengan sendiri-nya, mengandung pengertian kebe-basan, dan logika dari kebebasanialah tanggung jawab. Seseorang di-sebut bebas apabila ia dapat me-lakukan sesuatu seperti dikehen-dakinya sendiri atas pilihan sertapertimbangannya sendiri, sehinggaorang itu secara logis dapat dimin-tai pertanggungjawabannya atas apa

yang ia lakukan. Seseorang yangmelakukan sesuatu karena terpaksadengan sendirinya tidak dapat di-mintai pertanggungjawaban atas apayang dilakukannya itu. Seperti di-katakan oleh S.I. Benn dan R.S.Peters, “Mengatakan bahwa sese-orang tidak dapat menghindar atauterpaksa melakukan sesuatu yang ia

kerjakan, adalahsama denganm e n g a t a k a nbahwa dia tidakdapat dimintaipertanggungja-waban atas tin-dakannya itu.Karenanya da-lam pembicara-

an tentang keadaan tak mampumenghindar dalam kaitannya de-ngan kebebasan dan determinisme,kita sesungguhnya juga berbicaratentang konsep pertanggungjawa-ban.”

Oleh karena itu, tanggung jawabdalam kaitannya dengan kebebas-an—yang penting dalam mewu-judkan demokrasi itu—melibatkanbeberapa persyaratan: Pertama, ke-langsungan identitas perorangan.Artinya, tindakan yang bebas ialahtindakan yang tetap mencerminkankepribadian orang bersangkutan.Justru seseorang bebas melakukansesuatu karena sesuatu itu cocokdengan dirinya, sehingga menjadipilihannya. Tidak dapat dinamakan

Page 32: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

300 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Agama yang sudah mengalami for-malisasi, banyak yang mati dantidak mempunyai makna lagi.

sebagai kebebasan jika seseorangmelakukan sesuatu yang tidakmerupakan kelanjutan yang kon-sisten dari kepribadiannya. Danhanya dengan dasar kontinuitas dankonsistensi itulah, seseorang dapatdipandang sebagai bertanggungjawab atas tindakannya. Dan inimerupakan dasarbagi keharusanadanya freedomof consistence, ke-bebasan nurani.

Kedua, sese-orang disebut bebas dan bertang-gung jawab kalau pekerjaan yangdilakukannya benar-benar keluardari dirinya sendiri, tidak di-paksakan dari luar. Pemaksaandidefinisikan oleh Bradley sebagai“...the production, in the body or mindof an animate being, of a result whichis not related as a consequence to itswill”—“dihasilkannya suatu akibatdalam jasmani atau ruhani suatumakhluk hidup, dari sesuatu yangtidak terkait sebagai konsekuensidari kemauan makhluk itu.” De-ngan perkataan lain, pemaksaanadalah dihasilkannya suatu tin-dakan yang bertentangan dengankemauan yang bersangkutan—ber-tentangan dengan hati nuraninyasendiri—sehingga seseorang tidakdapat disebut sebagai bertanggungjawab atas tindakan yang dilaku-kannya.

Ketiga, orang disebut bebas danbertanggung jawab jika ia berakal,yakni ia mengetahui keadaan khu-sus perkara yang dihadapi. Jika iamelakukannya karena tidak me-ngerti, maka ia tidak dapat dipan-dang sebagai bertanggung jawab.

Keempat, orang bersangkutanharuslah seorangpelaku moral(moral agent),yaitu orang yangmengetahui atu-ran umum yang

dituntut oleh masyarakatnya. Tanpapengetahuan itu, seseorang tidakmungkin diperlakukan sebagaibertanggung jawab atas tindakan-nya.

Kebebasan seperti ini sangatasasi dalam demokrasi. Oleh karenaitu, tidaklah mengherankan jikaT.V. Smith dan Eduard C. Linde-man mengatakan bahwa orang-orang yang berdedikasi kepada pan-dangan hidup demokratis mampubergerak ke arah tujuan itu (cita-citamewujudkan demokrasi) jika mere-ka bersedia menerima dan hidupmenurut aturan tentang terlaksana-nya (hanya) sebagian dari keingi-nan-keinginan. Perfeksionisme (pi-kiran tentang yang serba sempurna)dan demokrasi adalah dua hal yangsaling tidak cocok.

Page 33: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

301Ensiklopedi Nurcholish Madjid

BEBERAPA ISTILAHYANG BERUBAH MAKNA

Istilah dâr al-Islâm dan konsep-konsep di sekitar itu sebetulnya le-bih merupakan produk fiqih yangmerupakan suatu pemikiran geopo-litis dan geostruktural. Oleh karenaitu, tidak aneh apabila pengertian-pengertiannya pun bersifat situasio-nal. Dalam Al-Quran, tidak ada is-tilah dâr al-Islam maupun dâr al-harb. Tetapi itu bukan hal yanganeh, sebab perkataan fiqh, syarî‘ah,kalâm, dan juga tashawwuf, dalampengertian seperti yang ada dalammasyarakat sekarang ini, juga tidakterdapat dalam Al-Quran. Penyebu-tan kata fiqh dalam Al-Quran adalahdalam pengertian memahami se-luruh agama, tidak hanya suatu ba-gian tertentu saja dari agama sepertiyang sekarang ini dipahami, yaitulebih cenderung kepada aspek lahirdari agama. Syarî‘ah sedikit lebih luasdari fiqh tetapi masih merupakansatu kawasan, yaitu aspek hukum.Padahal dalam Al-Quran perkataansyarî‘ah itu meliputi keseluruhan.Kalâm ialah istilah yang diproduksioleh para ahli pikir yang lebih me-rupakan sinonim dari manthiq dandimaksudkan sebagai terjemahandari logos (logika). ‘Ilm al-kalâm ada-lah ilmu teologi logis, logical theologyatau philosophycal theology. Olehkarena itu ‘ilm al-kalâm dalam Islamtidak sepenuhnya sejajar dengan teo-

logi dalam Kristen. Teologi dalamKristen bersifat dogmatik, sedang-kan dalam Islam teologi bersifat ra-sional, dan karena itu disebut teologirasional, rational theology atau philo-sophycal theology, kadang-kadang jugadisebut natural theology. Begitu jugafalsafah yang dalam persentuhan de-ngan tradisi ilmu pengetahuanIslam didekatkan dengan istilah al-hikmah. Perkataan hikmah ada da-lam Al-Quran meskipun penger-tiannya tentu saja bukan sepertifalsafah yang kita kenal sekarang.

BEBERAPA KAIDAH USHUL FIQIH

1. Segala perkara tergantung mak-sudnya

2. Yang pasti tidak boleh dihi-langkan oleh yang meragukan

3. Pada prinsipnya (manusia) bebasdari tanggungan

4. Hasil ijtihad tidak dapat diba-talkan oleh hasil ijtihad yangsama

5. Beratnya tanggungan bebanmengundang kemudahan

6. Sesuatu jika menyempit men-jadi longgar dan jika melong-gar menjadi sempit

7. Tidak boleh merugikan dan di-rugikan

8. Bahaya harus selalu diusahakanmenghilangkannya

9. Keadaan darurat membolehkanhal-hal terlarang

Page 34: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

302 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

10. Keadaan darurat ditentukanmenurut kadarnya

11. Sesuatu yang diperbolehkankarena alasan tertentu batal de-ngan hilangnya alasan itu

12. Jika halangan telah hilang makahal terlarang kembali (sepertisemula)

13. Bahaya tidak dapat dihilangkandengan bahaya serupa

14. Bahaya khusus harus ditanggunguntuk menolak bahaya umum

15. Bahaya yang lebih keras dihi-langkan (dihindari) dengan(menempuh) bahaya yang le-bih ringan

16. Jika dua bahaya dihadapi makaharus dihindarkan yang lebihbesar bahayanya (dengan me-nempuh yang lebih ringan)

17. Dipilih yang lebih ringan daridua keburukan

18. Sesuatu yang tidak dapat diper-oleh semua tidak boleh diting-galkan semua

19. Menghindari bahaya lebih uta-ma daripada meraih manfaat

20. Bahaya harus dihindarkan se-dapat mungkin

21. Keadaan perlu sama nilainyadengan keadaan darurat

22. Adat itu dihukumkan (diakuisebagai sumber hukum)

23. Tidak dapat diingkari peruba-han hukum karena perubahanzaman

24. Bertahan lebih mudah daripadamemulai

25. Tindakan untuk rakyat harusmemerhatikan kemaslahatan

26. Jika penerimaan makna lahiriahsulit, maka dibawa ke maknakiasan (majâz)

27. Jika pelaksanaan bunyi lafalmengalami kesulitan, makaboleh diabaikan

28. Tidak boleh ada hujah berdasar-kan kemungkinan

29. Tidak boleh ada pertimbanganberdasarkan dugaan

30. Pada prinsipnya segala perkaradibolehkan (kecuali jika adapetunjuk yang lain)

31. Hukum berjalan (berlaku) ber-sama rasionya (alasannya)

32. Sesuatu yang diperlukan untuksempurnanya hal yang wajibadalah juga wajib

BEDA ISLAM BEDA YAHUDI

Ada segi yang membedakan an-tara dunia Islam dengan duniaKristen Barat—berkenaan denganhubungan timbal-balik antara ke-dua sistem keagamaan itu, yakni ka-um Muslim mengenal agamaKristen dari penuturan dalam Ki-tab Suci Al-Quran, sementara kaumKristen Barat sama sekali tidakmempunyai sumber memahamiIslam dari perbendaharaan ke-ilmuan klasik mereka sendiri; me-reka juga tidak mendapat manfaat

Page 35: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

303Ensiklopedi Nurcholish Madjid

apa-apa dari perbendaharaan ke-ilmuan mereka yang sedang berlaku.Kata Southern, situasi Kristen Baratseperti itu sungguh merupakan ke-gawatan, sebab cara berpikir merekasaat itu sedemikian tergantung ke-pada perbendaharaan klasik. Me-reka dapat memperoleh sedikit ke-terangan perbandingan dari agamaYahudi yang mereka kenal (karenamereka membaca Kitab PerjanjianLama). Tetapi Islam tidak dapat di-bandingkan dengan agama Yahudikarena, kata Southern, Islam adalahagama yang sukses luar biasa, se-mentara Yahudi adalah agama yangselama ribuan tahun dalam keadaanmemelas dan memprihatinkan.Southern menerangkan bagaimanagabungan dari berbagai faktor si-tuasi Kristen Barat saat itu mem-buat orang-orang Barat sulit sekalimemahami Islam, apalagi menerimakehadirannya secara positif. Sumberprasangka mereka kepada Islamtidak saja berasal dari rasa takut ke-padanya sebagai ancaman, tapi jugakarena mereka tidak berdaya mema-haminya melalui empati. Prasangkamereka kepada konsep Islam ten-tang surga, dan tentang kehidupanNabi Muhammad, telah membuatorang-orang Kristen Barat semakinsulit memahami Islam. Masalah iniditerangkan oleh Southern sebagaiberikut:

Dalam memahami Islam, Barattidak menemukan bantuan dari

masa lalu, dan tidak pula kenyaman-an dari masa yang berlaku. Untukzaman yang demikian tergantungkepada masa lalu untuk bahan-ba-han ini, keadaan tersebut adalahsuatu perkara yang gawat. Secara in-telektual kesejajaran paling dekatkepada posisi Islam ialah posisikaum Yahudi... Tetapi Islam de-ngan teguh tidak dapat diperlaku-kan demikian. Islam adalah agamayang amat sukses. Setiap periodeyang hampir mengalami kehan-curan selalu disusul oleh periodepertumbuhan yang menakjubkandan mengancam. Islam bertahanterhadap usaha penaklukan danpemindahan agama, dan ia menolakuntuk menyingkir. Kesuksesan du-niawi ini semakin rumit dipahamidengan adanya kesegaran yangmengherankan dari posisi intelek-tualnya. Sikap mengakui adanyaTuhan Yang Maha Esa, penciptaalam raya yang Mahakuasa, tetapimenolak Trinitas, Inkarnasi danketuhanan Al-Masih, adalah posisifilosofis yang sudah diperkenalkansejak lama oleh para pemikir zamankuno. Demikian pula mengakui ruhyang tidak bakal mati, adanyakehidupan hari kemudian dengankebahagiaan atau kesengsaraan, danperlunya berbuat hal-hal yang baikseperti menderma sebagai persya-ratan untuk dapat masuk surga jugadapat dipahami dalam konteks ini.Tetapi sikap apa yang harus diper-

Page 36: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

304 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

buat terhadap sebuah doktrin yangmenolak ketuhanan Al-Masih dankenyataan penyalibannya, namunmengakui kelahirannya yang tanpabapak dan hak-hak luar biasanyasebagai Nabi dari Tuhan; doktrinyang mengakui Perjanjian Lama danBaru sebagai Firman Tuhan, namunmemberi wewe-nang hanya ke-pada sebuah bu-ku yang secaramembingung-kan mencampur-adukkan keduaPerjanjian itu;yang menerima doktrin yang secarakefilsafatan terhormat tentangpahala dan siksaan hidup hari ke-mudian, namun menghina falsafahdengan isyaratnya bahwa kenik-matan seksual merupakan keba-hagiaan utama di surga? Sebuahagama yang tidak mengenal pen-deta atau sakramen mungkin masukakal; tetapi ciri agama alami inidikaitkan dengan sebuah KitabSuci, yang umumnya oleh beberapaorang Barat, yang kebetulan me-ngetahuinya, dianggap penuhkemustahilan, serta dikaitkan de-ngan seorang Nabi yang diangkatoleh Tuhan, yang secara umum diBarat dipandang sebagai orangdengan kehidupan yang tidak sucidan kelicikan duniawi.

BEDA JEPANG BEDA TURKI

Apabila kita amati, kebiasaanmembuat barang-barang kecil danpraktis pada bangsa Jepang ternyatatelah menjadi modal bagi keber-hasilan mereka mengadopsi tek-nologi Barat modern dan membuat-

nya sesuai de-ngan selera keje-pangan, yang ke-mudian ternyatajuga sangat lakudi pasaran dunia.Sikap kejiwaan(mindset) bangsa

Jepang sebagai hasil garis kelanjutanbudaya mereka itu telah melengkapimereka dengan kemampuan men-cerna modernitas dari Barat sehing-ga menyatu dengan sistem budayamereka sendiri secara autentik danabsah. Ini juga terjadi dengan pe-rangkat-perangkat lunak sepertiteknik organisasi dan manajemen,sehingga pernah terkenal apa yangdinamakan organisasi atau mana-jemen “ala Jepang”.

Kasus jepang ini sangat menarikjika kita bandingkan dengan kasusTurki. Dibanding dengan Turki,Jepang sebagai bangsa bukan EropaBarat Laut secara nisbi lebih bela-kangan dalam usaha-usahanyamembangun diri menjadi bangsamodern. Turki, disebabkan olehpengalamannya yang langsungmenghadapi ancaman bangsa-

Amal perbuatan adalah bentuklahiriah yang tampak mata, danruhnya ialah adanya rahasiakeikhlasan (yang amat private) didalamnya.

(Sakandari)

Page 37: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

305Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bangsa modern Eropa Barat Laut,dapat dikatakan sebagai yang palingdini di kalangan bangsa-bangsa bu-kan Barat untuk berusaha menjadi“modern” melalui kegiatan-kegiatanpembangunan. Namun semuaorang tahu bahwa sementara Jepangberhasil menjadi bangsa modernyang bahkan dalam beberapa segimelampaui negara-negara Barat,Turki sampai sekarang masih me-nunjukkan ciri-ciri Dunia Ketiga,sekalipun secara nisbi lebih majudaripada bangsa-bangsa lain dikawasan Timur Tengah.

Keadaan lebih menarik meng-ingat bahwa Turki, dari berbagaisegi, sesungguhnya memiliki unsur-unsur yang lebih menguntungkandaripada bangsa Jepang. Pertama,secara geografis Turki merupakanbagian dari kawasan yang olehorang Yunani disebut Oikumene(Arab: al-dâ’irat-u ‘l-ma‘mûrah,daerah berperadaban [kuno]), yangintinya ialah lingkungan antara Nildi barat dan Amudarya atau Oksusdi timur. Ini berarti bahwa Turkiberada dalam garis kontinum de-ngan Eropa Barat Laut yang mo-dern, lebih daripada Jepang. Apa-lagi Turki pernah menguasai da-erah-daerah bekas Byzantium,malah beribukotakan Istanbul,bekas Konstantinopel yang dahuludapat dikatakan merupakan ibukota Eropa.

Kedua, Turki melalui agamaIslam adalah penganut budaya danperadaban Irano-Semitik—sepertiterwujud dalam budaya dan pera-daban Islam pada puncak keja-yaannya. Ini berarti bahwa Turkilagi-lagi memiliki kesinambunganyang baik sekali dengan budayamodern, khususnya dalam artianilmu pengetahuan dan teknologi,lebih daripada Jepang. Sebab,sekalipun budaya modern EropaBarat Laut memiliki akar-akar ter-tentu dalam budaya Yunani kuno,namun dalam hal ilmu penge-tahuan dan teknologi lebih meru-pakan kelanjutan dari budaya Irano-Semitik yang diwadahi oleh per-adaban Islam. Dan peradabanIrano-Semitik itu sendiri meru-pakan kelanjutan dari budaya Nil-Oksus dan sekitarnya, yang diga-bungkan secara kreatif oleh kaumMuslim.

Tetapi kenyataannya Turki kalahberhasil dalam mengejar keterting-galannya dari Eropa Barat diban-dingkan Jepang. Hal ini mungkindapat ditemukan keterangannyadalam masalah kesinambungan danketerputusan. Ketika Turki memulaipembangunan dirinya untuk me-ngejar Barat dengan melakukanmodernisasi, para pemimpin Turki,khususnya Mustafa Kemal, agaknyasalah memahami kemodernan itu.Ia tidak melihatnya sebagai sesuatuyang universal dan merupakan

Page 38: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

306 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kelanjutan logis dari warisan budayaumat manusia. Mustafa Kemalmelihatnya lebih sebagai produkbudaya Barat, yang cara penglihatanitu membimbingnya ke arah pan-dangan bahwa menjadi modernberarti menjadi Barat dan harusmenjadi Barat. Karena itu ia melan-carkan beberapa program pemba-ratan atau westernisasi, dari usahapenggantian pakaian nasional Turki(‘Utsmani) dengan pakaian (Eropa)Barat, sampai kepada penggantianhuruf Arab untuk menuliskanbahasa Turki ke huruf Latin.

Terutama tindakannya menukarhuruf itu mempunyai akibat yangcukup fatal bagi Turki dilihat darisegi kesinambungan dan kelestarianbudayanya: berbeda dari Jepangyang tetap memelihara dan memilikirasa kesinambungan dan kelestarianbudaya yang amat kuat, Turki justruterputus sama sekali dari masa lam-paunya, bahkan tampaknya berusa-ha untuk mengingkari masa lampauitu. Karena bangsa Jepang tidak per-nah terpikir menggantikan hurufKanji dengan huruf Latin bagi penu-lisan bahasa mereka, maka semuakhazanah budaya dan sastra klasikJepang tetap dapat dibaca oleh gene-rasi demi generasi, dan terus-menerusmereka pupuk dan kembangkansehingga menjadi unsur yang mem-perkaya peradaban modern mereka.Maka Jepang menjadi bangsa timuryang modern dan tetap autentik.

Sebaliknya, karena huruf ArabTurki ‘Utsmani digantikan oleh hu-ruf Latin, maka generasi baru Turkitidak lagi dapat membaca warisanbudaya dan sastra mereka sendiri.Akibatnya, semuanya harus dimulaidari titik nol, sementara merekaterus ditantang untuk mengejarketertinggalan. Dan jika di Jepangkemodernan telah berhasil dicernamenjadi kejepangan sehingga tidakdirasakan sebagai barang asing yangtertolak oleh sistem budaya asli, diTurki kemodernan sampai sekarang,menurut banyak ahli, masih tetapdirasakan sebagai barang asing yangdirasakan tidak cocok dengan sistembudaya sendiri, karena itu tetap adadorongan untuk menolaknya ataumenerimanya dengan keengganan,analog dengan tubuh yang alergidengan benda asing.

Belajar dari Jepang dan Turki,tampaknya memang kita perlumenyadari pentingnya kesinam-bungan budaya. Jika di Indonesia,umat Islam ingin menyumbangkannilai-nilai budayanya yang relevandengan keindonesiaan modern,maka salah satu segi yang pentingsekali disadari adalah kesinam-bungan budaya keislaman itudengan peradaban masa lalunyayang besar. Inilah tantangan umatIslam dewasa ini. Mampukah kitamenjadi bangsa modern, tetapidengan mempertahankan kesinam-bungan budaya Islam yang meng-

Page 39: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

307Ensiklopedi Nurcholish Madjid

akar pada kepribadian kita sebagaibangsa Indonesia.

Budaya Islam adalah budayayang mengunggulkan ikatan-ikatankeadaban (bond of civility), sepertihormat pada hukum, hormat padatoleransi, dan pluralisme, memper-tahankan egalitarianisme dan hak-hak asasi sebagai bagian dari pahamkemanusiaan universal, penghar-gaan orang kepada prestasi bukanprestise, keterbukaan partisipasiseluruh masyarakat, dan seterusnya,yang biasa kita sebut masyarakatmadani. Adalah tugas kaum Mus-lim untuk mampu memberdayakanmasyarakat Indonesia menuju negeriyang adil, terbuka, dan demokratis.

BEDA MIHNAH ISLAM DANINQUISITION KRISTEN

Berdasarkan tinjauan sejarah,mihnah atau inquisition yang di-alami Ibn Rusyd, selain akhirnyatoh direhabilitasi, adalah jenismihnah atau inquisitior yang sangatlunak dan beradab dibandingkandengan, misalnya, yang dialamioleh para failasuf dan pemikir bebasdari kalangan Kristen Eropa. Prosespergantian ejaan nama failasuf kitaitu dari nama aslinya (bahasa Arab)ke nama Latinnya melibatkan se-orang pendeta Kristen dan seorangpemeluk Yahudi Spanyol. Tetapi

mereka, khususnya orang-orangKristen, yang secara bijaksana meli-batkan diri dalam kegiatan ilmiah,adalah orang-orang Kristen yangmenurut ukuran zamannya “liberal”,malah “sangat liberal”.

Oleh karena itu banyak sekalidari mereka—banyak dibandingyang ada di kalangan orang-orangMuslim—menjadi sasaran peng-hinaan dan penyiksaan oleh parapenguasa yang berhasil dihasut ataukarena memang memerlukan du-kungan para tokoh agama kon-servatif. Penyiksaan dan penghinaanyang mereka terima melalui in-quisition Kristen itu tidak bisadibandingkan dengan yang di-terima oleh para pemikir “liberal”Muslim seperti Ibn Rusyd. Merekamelakukannya jauh lebih kejam,dan sangat melampaui batas-batasperikemanusiaan. Kekejaman dantindakan melampaui batas-batasperikemanusiaan itu dilukiskan olehseorang sarjana dan pemikir mo-dern (kontemporer) begini:

...Pengaruh praktis pandangan-pandangan Kristen ortodoks seringmembawa kepada kejadian-kejadianyang menampakkan suatu kontrasmenyedihkan terhadap standar etiskebanyakan orang. Bertrand Russel(1957) mungkin benar dalam mena-makan agama Kristen paling tak tolerandi antara semua agama. Kita hanyaharus mengingat berbagai perangmelawan “orang-orang kafir” dan

Page 40: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

308 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

perusakan budaya-budaya merekaseperti yang dipunyai orang-orangMaya dan Inca, penyiksaan semuaorang yang berani menyatakan kebe-ratan terhadap kenyamanan doktrinal,Inkuisisi dengan penyiksaan-pe-nyiksaan dan pembakaran biadab ataukepedihan ruhani orang-orang yangdiancam denganneraka. Kemajuanintelektual seringdihalangi, dan daf-tar para pemikiryang disiksa olehgereja Kristen ada-lah panjang, dimulai pada abad kesem-bilan dengan Johannes Scotus Erigenadan berlanjut dengan AlbertusMagunus, Roger Bacon, GiordanoBruno, Galileo, Campanela, Fichte, LaMattrie, Holbach, Fr. Strauss, dan lain-lain. Bahkan karya keagamaan Kant,Die Religion in den Grenzen der BlossonVernunft (Agama dalam Batas AkalMurni, 1794) mengalami penyen-soran oleh Frederick William II. Perin-tahnya dalam majelis mengingkarikarya itu sebagai penyalahgunaanfilsafat dan penghinaan doktrin-doktrin asasi Kitab Suci. Para profesorfilsafat dan teologi pada universitasKoningberg dilarang memberi kuliahtentang masalah itu. Bahkan hari inipun sikap tak toleran tertentu yangseharusnya tidak sejalan dengan agamaKristen sering menyulitkan kehidupankeluarga maupun kehidupan pro-fesional.

Segi perbandingan lainnya an-tara mihnah Islam dan inquisitionKristen, lagi-lagi agar kita mem-peroleh pembahasan yang adil, ialahbahwa inquisition Kristen hanyaterjadi dari satu arah, yaitu dari arahorang-orang kolot dari sebagiankaum penguasa dan tokoh agama

terhadap kaumliberal dari ka-langan kaum fil-safat dan ilmu.Dalam mihnahIslam justru bisaterjadi dari dua

jurusan, yakni dari jurusan kaumkolot yang melakukan mihnahterhadap orang-orang liberal sepertiyang dialami oleh Ibn Rusyd itu,dan dari jurusan kaum liberalseperti Kalifah Ma’mun di Bagdadyang berpandangan Mu’tazili, yangmelancarkan mihnah terhadap kaum“kolot” dan “konservatif ” sepertiAhmad Ibn Hanbal. Tetapi lagi-lagi, seperti halnya Ibn Rusyd, IbnHanbal pun akhirnya mendapatrehabilitasi, suatu kenyataan yangmembuktikan perbedaan “kuali-tatif ” antara mihnah Islam daninquisition. Kendati begitu, jelaskedua-duanya adalah bentuk-ben-tuk kezaliman dan kekeliruan besaryang menjadi catatan hitam dalamperjalanan sejarah umat manusiasecara keseluruhan.

Kesengsaraan yang menimpapara pemikir Kristen Eropa sesung-

Puasa sebagai ibadah yang sangatprivate merupakan latihan dansekaligus peragaan kesadaranketuhanan: peragaan akan peng-alaman kehadiran Yang Ilahi.

Page 41: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

309Ensiklopedi Nurcholish Madjid

guhnya dapat dijejaki ke belakangsampai ke masa-masa introduksifilsafat Islam ke Dunia Barat, antaralain melalui karya-karya Ibn Rusydyang telah diterjemahkan ke bahasaLatin. Karena kegiatan penerjemah-an Latin itulah, maka bentukpengaruh IbnRusyd ke duniapemikiran Eropadikenal denganAverroisme La-tin. MenurutErnest Renan,pikiran-pikiranIbn Rusyd di-ajarkan di uni-versitas Prancisoleh kaum Fran-siskan (sebuah ordo Katolik) mulaiabad ke-13. Tapi pengajaran itumendapat reaksi keras dari gereja,yang menurut Renan tecermindalam tulisan-tulisan William dariAuvergne, Albertus Magnus,Thomas Aquinas, Giles dari Romadan Raimon Lull.

Pendapat lain menyebutkanWilliam Auvergne sebetulnya tidak-lah membuat reaksi kepada IbnRusyd, melainkan kepada Ibn Sina.Sebab kaum Fransiskan, yakni ordoKatolik yang mengajarkan pikiran-pikiran Ibn Rusyd, pun memperolehide mereka tentang intelek aktif yangunik dari Ibn Sina (dari filsafatIsyrâqîyah), yang sesungguhnyasejalan dengan ide Augustinus

tentang “cahaya Ilahi” yang disama-kannya dengan Tuhan itu sendiri.

Inti Averroisme Latin yang di-tentang keras oleh mereka ialahpendirian tentang superioritas akalatas wahyu. Dan seperti halnya IbnRusyd sendiri, kaum Averrois adalah

kaum rasionalis.Tetapi karenamereka adalaho r a n g - o r a n gyang beragamaatau mengakuberagama, makamereka kesuli-tan mengga-bungkan antarakebenaran rasio-nal dan kebe-

naran revelasional (wahyu), se-hingga hal ini menggiring merekakepada konsep tentang “kebenaranganda”. Ini pun menjadi sasarankritik dan penolakan yang tegas, ka-rena menunjukkan suatu jenis ke-munafikan dalam sikap keagamaankaum Averrois.

Namun sesungguhnya, IbnRusyd sendiri tidaklah mengajarkan“kebenaran ganda” itu. Mungkinbagi orang-orang Kristen Eropa,failasuf kita ini mengesankan meng-ajarkan jenis kemunafikan itu dise-babkan oleh pendirian tentangta’wil atau interpretasi metaforis ter-hadap teks-teks suci keagamaan dariAl-Quran maupun hadis yangbernada antropomorfis. Ibn Rusyd

Page 42: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

310 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dengan tegas membela hak untukmelakukan interpretasi metaforis.Tetapi ia membatasi hak itu hanyakepada kaum khawas (khawâshsh),bukan kaum awam ( ‘âwâmm).

Menurut Ibn Rusyd, kaum kha-was akan menjadi kafir kalau tidakmelakukan ta’wîl, karena ia akanmendapati berbagai point ajaranagama tidak masuk akal, tertolak.Dan sebaliknya, kaum awam akanmenjadi kafir kalau melakukanta’wîl, karena pekerjaan itu sulitsekali dan tidak akan tercapai olehkemampuan akalnya, sehingga bagi-nya agama pun menjadi sulit dipa-hami dan tertolak. Bagi Ibn Rusyd,kaum awam harus memahami aga-ma seperti apa adanya, sebab agamamemang dinyatakan dalam lam-bang-lambang dan simbol-simbol(menurut istilah Ibn Sina, amtsâlwa rumûz). Yakni, ungkapan-ung-kapan dan alegoris, agar dapat de-ngan mudah dipahami kaum awamyang merupakan bagian terbesarumat manusia.

Pandangan Ibn Rusyd (dan jugaIbn Sina, serta umumnya para faila-suf Islam, termasuk kaum Mu’ta-zilah) tentang interpretasi metaforisitu didasarkan kepada kemungkinanadanya dua cara baca berkenaan de-ngan bagian di mana harus berhentidalam koma. Sebuah firman Ilahiyang relevan dari Al-Quran surat 3:7 dapat mewakili dua cara baca ter-sebut. Pertama, untuk kaum awam:

Dialah (Tuhan) yang menurun-kan kepada engkau (Muhammad)Kitab Suci, dari antaranya adalahayat-ayat muhkamât yang menjadiinduk kitab dan yang lainnyamutasyâbihât. Adapun orang-orangyang dalam hatinya ada kesero-ngan, maka mereka mengikutiyang mutasyâbihât itu membuatta’wîl-nya. Dan tidaklah mengeta-hui ta’wîl-nya itu kecuali Allahfitnah. Dan orang-orang yangmendalam dalam ilmu, merekaberkata, “Kami beriman denganKitab Suci itu; semua dari sisiTuhan kami.” Dan tidaklah mam-pu merenung kecuali orang-orangyang berakal budi.

Kedua, cara baca untuk kaumkhawas:

Dialah (Tuhan) yang menurunkankepada Engkau Muhammad KitabSuci, dari antaranya adalah ayat-ayatmuhkamât yang menjadi induk Kitab,dan lainnya mutasyâbihât. Adapunorang-orang yang dalam hatinya adakeserongan, maka mereka mengikutiyang mutasyâbihât itu, dengan tujuanmembuat fitnah dan membuat ta’wil-nya. Dan tidaklah mengetahui itukecuali Allah dan orang-orang yangmendalam dalam ilmu. Kami beri-man dengan Kitab Suci itu; semuanyadari sisi Tuhan kami. Dan tidaklahmampu merenung kecuali orang-orang yang berakal budi.

Jadi dengan dua kemungkinanwaqaf (tanda berhenti) itu, maka

Page 43: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

311Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Ibn Rusyd berargumen bahwa hakmelakukan ta’wîl hanyalah ada padakaum khawas, terutama pada faila-suf, sedangkan kaum awam tidakdiperkenankan, dan harus mene-rima apa adanya.

BEDA SUNNATULLAHDENGAN TAKDIR

Ada sedikit kesalahpahaman dikalangan mereka yang kerap mem-bicarakan konsep sunnatullah (sun-natullâh). Mereka menggunakanperkataan sunnatullah termasukuntuk hukum yang menguasaialam kebendaan. Padahal, kalaudikembalikan kepada Al-Quran,sunnatullah adalah hukum yangmenguasai kehidupan manusiadalam sejarah. Tegasnya, ia adalahhukum sejarah. Karena itu, sunna-tullah sebenarnya lebih banyakberurusan dengan peradaban dankebudayaan. Perkataan inilah yangdisebutkan dalam beberapa ayatAl-Quran yang berkenaan denganperintah Tuhan untuk mempelajarisejarah, (Demikian itulah) hukumAllah yang juga berlaku bagi merekayang terdahulu, dan tidak ada kaudapatkan perubahan pada hukumAllah (Q., 33: 62). Dengan de-mikian, sunnatullah adalah hukumyang menguasai sejarah. Mem-pelajari peradaban, kebudayaan,

sejarah, yang kemudian mengha-silkan ilmu-ilmu sosial dan huma-niora, sebetulnya sama dengan mem-pelajari sunnatullah.

Untuk alam, ada istilah yanglain, yaitu takdir—sebelum istilahini menjadi istilah ilmu kalâm. Tak-dir artinya ketentuan yang pastidari Tuhan. Maka gambaran bahwamatahari beredar menurut garisedar yang sudah ditetapkan, sepertidinyatakan dalam surat Yâ Sîn, itudisebut sebagai takdir. Dan ma-tahari beredar menurut waktu yangsudah ditentukan baginya; itulahketentuan Yang Mahaperkasa, Ma-hatahu (Q., 36: 38). Kemudianada ilustrasi tentang rembulan se-dari bulan purnama sampai dengantertutup kembali, itu pun takdirdari Tuhan. Dan rembulan ituKami takdirkan berfase-fase, daribulan purnama menjadi bulan sabitataupun yang semula (Q., 36: 39).

Tuhan menyebutkan adanyadua hukum: pertama adalah sun-natullah dan yang kedua takdir.Sunnatullah artinya tradisi, ke-biasaan yang mapan dan mantap;sedangkan takdir artinya ketentuanyang pasti. Tuhan seolah-olahmengatakan bahwa kehidupanmanusia—dalam sejarah yang me-nyangkut masalah politik, budaya,ekonomi, dan sebagainya—dikuasaioleh hukum-hukum yang berasaldari kebiasaan-kebiasaan yang ada.Tetapi kebiasaan ini begitu rupa

Page 44: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

312 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sehingga oleh Tuhan diilustrasikansebagai tidak pasti, dan tidak adakau dapatkan perubahan padahukum Allah (Q., 33: 62).

Daya prediksi ilmu sosial relatifrendah, karena itu Pencanggihan atasilmu sosial harus dilakukan. Se-dangkan pengamatan terhadapbenda mengha-silkan exact scien-ce atau ilmu ek-sakta. Disebutilmu eksakta ka-rena variabelnyapendek, sehing-ga seluruhnyabisa dikuasai. Ji-ka seorang ahliair ingin menge-tahui apa haki-kat air SungaiCiliwung, itu mudah saja; ia tinggalmengambil sampel air Ciliwungkemudian membawanya ke labora-torium. Konklusi yang dia buatmelalui penelitian di laboratoriumitu hardly predictable, artinya siapapun yang mengambil air SungaiCiliwung akan menghasilkan konk-lusi yang sama. Tetapi ilmu-ilmukemasyarakatan tidak bisa begitu,karena banyak sekali variabel yangterlibat di dalamnya. Sewaktu Iranmasih dalam kekuasaan Shah, adabanyak sekali ahli Iran di Barat,termasuk Amerika—karena Shahbersimpati kepada Barat dan orangBarat banyak bersimpati kepada

Shah. Mereka mengarang banyaksekali buku mengenai Iran, tetapitidak satu pun yang menduga bah-wa Shah yang hebat itu bakal jatuholeh Khomeini. Ketika Khomeiniternyata menang, mereka kaget danbertanya-tanya, bagaimana itu bisaterjadi. Begitulah, ada variabel yang

tidak mereka per-hitungkan. Situ-asinya akan lebihsulit jika tidakhanya menyang-kut yang dapatdiamati saja, te-tapi juga yangtidak bisa diama-ti. Siapa tahu!Bukankah Nabijuga mengatakanbahwa beliau

saja tidak diberitahukan untukmelacak data orang sebab semua ituhanya diketahui oleh Allah Swt.

Masalah-masalah sosial kalaudidekati dengan cara berpikireksakta dan satu garis (monolinier),akan semakin jauh, sebab itu berartimengasumsikan tidak adanya varia-bel yang lain. Karena itu, menarikketika Ibn Khaldun menutup Mu-qaddimah-nya dengan mengatakanbahwa ia telah merintis sebuah ilmubaru, yaitu ‘ilm ‘umrân atau ilmuperadaban. Selanjutnya dikatakanbahwa tidaklah layak dan tidakmungkin seseorang mengembang-kan ilmu itu secara sempurna,

“Manusia suka tergesa-gesa dansemua hal yang serba tergesa-gesa. Dengan alasan ini ia me-nyandarkan imannya pada hal-halyang fana, yang datang dan pergi,dan mengabaikan segala yangsifatnya lebih abadi, yang tujuansebenarnya baru akan terlihatsepenuhnya di akhirat kelak.”

(Yusuf Ali)

Page 45: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

313Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sehingga kewajiban generasi be-rikutnyalah untuk mengembangkandan menumbuhkannya.

Tetapi, apakah dengan demikiantidak ada lagi keperluan untukmempelajari soft science? Jawabannyaadalah tetap perlu, sebab sebagianbesar pola-pola yang mengaturhidup ini berasal dari konsep ilmusosial. Maka, dalam Al-Quran adaperintah untuk mempelajari sejarah,Katakanlah, “Jelajahilah bumi inikemudian lihatlah bagaimana akibatorang yang mendustakan (kebenar-an)” (Q., 6: 11). Memang, di siniyang disebutkan yang negatif, yaitubagaimana orang bisa belajar darikegagalan, atau dari malapetakayang menimpa bangsa-bangsa yanglalu. Tetapi unsur positifnya jugabisa dilihat, yaitu bagaimana orangbisa belajar dari pengalaman-peng-alaman yang baik dari yang lalu,meskipun sisi ini tidak begitu dra-matis, dan biasanya yang lebihpenting adalah belajar dari kega-galan. Al-Quran mengatakan, Sudahbanyak cara (Sunnah—NM) yangsudah berlalu sebelum kamu: mengem-baralah ke segenap penjuru bumi, danlihat bagaimana berakhirnya orangyang mendustakan (kebenaran) (Q.,3: 137). Dulu, ayat itu pernah men-jadi bagian dari etos orang Islam,sehingga banyak orang Islam me-ngembara ke mana-mana.

Dalam film Marcopolo juga ba-nyak digambarkan bahwa ia sering

bertemu dengan orang Islam, bah-kan sampai di Beijing sekalipun. Didalam Al-Quran ada ilustrasi bahwananti di akhirat setiap orang akandimintai tanggung jawab atas semuaperbuatannya. Di antaranya adayang mengatakan, “Kami orang-orang yang lemah di bumi ini,” (Q.,4: 97). Yang ingin dikatakan se-benarnya adalah bahwa mereka dibumi tidak bisa berbuat lain kecualiberbuat yang jahat, karena merekadikuasai oleh penguasa yang zalim,diktator, dan otoriter. Argumen se-macam itu ternyata tidak diterimaoleh Tuhan, “Bukankah bumi Allahluas, kamu dapat berhijrah?” (Q., 4:97). Artinya memang ada perintahuntuk mengembara. Karena tidakada laboratorium pengalaman ma-nusia, termasuk dalam hal men-dirikan masyarakat yang baik, makayang dibutuhkan adalah belajardari sejarah sebagaimana banyakdiperintahkan di dalam Al-Quran.

Pada waktu turunnya ayat-ayatitu, yang dimaksud sejarah tentu-nya ialah sejarah sebelum Nabi.Sekarang, sebagai perbandingannya,sejarah yang dimaksud tentu sajasejarah sebelum dan sesudah Nabi,termasuk sejarah Islam. Itu yangharus dipelajari. Kegagalan umatIslam yang paling mencolok seka-rang ini ialah bahwa mereka tidakmempunyai kesadaran sejarah.

Page 46: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

314 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

BEDAH MAYAT

Prinsip harus menghormatijenazah, khususnya jika dikaitkandengan hadis tentang tidak diper-kenankannya menyakiti jasad orangyang telah meninggal, telah me-nimbulkan kontroversi tentangboleh tidaknya bedah mayat. Dankontroversi itu akan dengan mudahdilanjutkan kepada persoalan pe-mindahan organ tubuh mayat ketubuh orang lain (yang masih hidup).Tetapi riwayat hadis itu sendiriagaknya tidak terlalu kuat. Iadiriwayatkan oleh Imam Abu Dauddengan sanad yang memenuhisyarat kriteria hadis Imam Muslim(namun tidak menyamai hadisMuslim). Kemudian ada tambahankata-kata amat penting oleh IbnMajah dari riwayat Ummu Salamah,yaitu kata-kata “dalam dosanya”,sehingga hadis itu lengkapnya men-jadi, “Mematahkan tulang orang yangtelah mati adalah sama denganmematahkan tulang orang hidup-hidup, ‘dalam dosanya’.” Oleh ka-rena itu Imam Muhammad IbnIsma’il Al-Kahlani menjelaskanbahwa persamaan itu menegaskankewajiban kita menghormati jasadorang mati seperti menghormatiorang hidup. Sedangkan tambahan“dalam dosanya” menerangkan, an-tara lain, bahwa terdapat kemung-kinan (yahtamilu) orang yang telahmeninggal itu bisa merasa sakit

seperti halnya orang hidup (tapitidak pasti).

Isyarat dalam keterangan Al-Kahlani itu (bahwa orang matibelum jelas bisa merasa sakit sepertiorang hidup) agak berlawanandengan beberapa hadis lain, khu-susnya dengan hadis talqîn (meng-ajari orang mati dengan kalimatsyahadat—suatu petunjuk bahwaorang mati dapat mendengar, jadidapat merasa sakit). Bahwa orangmati dapat mendengar merupakanpendapat yang umum dianut kaumMuslim di Indonesia. Namun adaindikasi bahwa yang dimaksuddengan talqîn itu bukanlah peng-ajaran kepada orang yang telah mati,melainkan kepada yang hendakmati, yakni yang dalam keadaansekarat. Sebab perkataan “orang-orangmati” dalam hadis itu adalah majâz(metafora) untuk orang yang hendakmati, tidak dimaksudkan bagi artiharfiahnya.

Sebaliknya, isyarat Al-Kahlaniitu lebih bersesuaian dengan maknayang dapat ditarik dari beberapaayat Al-Quran bahwa orang-orangyang telah meninggal itu sepertitidur nyenyak (Q., 36: 52), se-hingga mereka akan terkejut se-waktu dibangkitkan dari kuburpada hari kiamat.

Lebih jauh, isyarat Al-Kahlaniitu sejalan dengan beberapa firmanlain yang menegaskan bahwa NabiMuhammad tidak akan bisa mem-

Page 47: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

315Ensiklopedi Nurcholish Madjid

buat orang yang telah mati atauorang yang berada dalam kubur,menjadi mendengar (Q., 27: 80;Q., 30: 52; Q., 35: 22). Dalammemahami firman ini pun tidaklepas dari masalah penafsiran.“Orang yang ada dalam kubur”dalam Q., 35: 22 adalah metaforauntuk orang yang berkeras kepalatidak mau mendengarkan seruankepada kebenaran—yaitu orangkafir. Tapi, kenyataan bahwa meta-fora demikian itu digunakan me-nunjukkan kebenaran makna asal-nya, yaitu bahwa “orang dalamkubur” memang tidak bisa men-dengar.

Dari uraian singkat di atas kira-nya dapat disimpulkan dengancukup mantap bahwa orang matitidak bisa lagi merasakan apa yangterjadi pada tubuhnya, termasukjuga bila dipotong suatu organnya.Dengan begitu, kewajiban meng-hormati orang mati seharusnyatidak membawa akibat dilarangnyamelakukan sesuatu yang perluterhadap tubuhnya, seperti bedahmayat dan pengambilan untukdimanfaatkan.

Untuk memperoleh kepastianlebih lanjut mengenai “hukum”donasi organ tubuh ini—selain ke-mungkinan melihatnya sebagaitidak bertentangan dengan konsepfitrah dan dengan prinsip kewa-jiban menghormati jenazah—harusdigabungkan dengan prinsip yang

lebih positif, yaitu prinsip kewa-jiban mempertahankan dan mengem-bangkan kehidupan manusia. Me-nurut agama, menghidupi ataumenghidupkan seorang manusiamemiliki nilai kebaikan sama de-ngan menghidupi atau meng-hidupkan seluruh umat manusia(Q., 5: 32). Maka usaha menyela-matkan hidup seorang manusiaadalah suatu amal kebajikan yangtak ternilai di hadapan Tuhan. Tentusaja termasuk kerelaan mendonasi-kan organ tubuh kita untuk yangmemerlukan.

Dirangkaikan dengan berbagaikaidah ushûl al-fiqh (dasar-dasaryurisprudensi), kemungkinan pe-ngembangan dan penarikan hukumdonasi organ tubuh itu dapat mem-peroleh keluwesan dan dinamikayang lebih jauh.

BEDUK LEBARAN

Dalam tradisi keislaman diIndonesia, selain fenomena mudik,ada beragam acara dalam rangkamemeriahkan datangnya hari rayaIdul Fitri seperti pemukulan bedukdan takbir keliling, bahkan se-remonial-seremonial tertentu yangmemiliki tujuan sama. Berkenaandengan budaya memukul beduk,mengingat tidak semua umat Islammemukul beduk, maka kita harusmemahami bahwa hal itu sebe-

Page 48: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

316 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

narnya hanya merupakan sebuahtradisi dan bukan hal yang prin-sipil. Pada awal mulanya, bedukbukan budaya Islam namun berasaldari budaya Cina dan kemudian di-perkenalkan oleh para wali ke dalambudaya Islam pada masa-masa pe-nyebaran Islam di Nusantara. Halyang sama juga terjadi denganwayang dan gamelan.

Menyinggung masalah budayaluar, maka tidak hanya beduk danwayang serta gamelan saja, tetapimasih banyak lagibudaya asing yangkemudian diadop-si ke dalam buda-ya Islam mengi-ngat Islam tidakdatang dalam se-buah kelompokatau bangsa yangvacuum budaya.Dalam bidang arsitektur, kubahmasjid ternyata berasal dari arsitekturByzantium. Bangunan tempat azanatau menara (manârah) juga berasaldari kata nûr atau nâr, artinya tempatapi bagi penyembahan agama Majusidi Persia, Iran, yang kemudian di-introduksi dan dimasukkan ke dalambudaya Islam menjadi menara mas-jid untuk tempat azan. Namanyadiganti menjadi mi’dzanah, artinyatempat azan, namun ternyata ku-rang populer di kalangan umatIslam sendiri.

BEKERJA

Bekerja dalam ajaran Islam ada-lah termasuk perintah agama. Kare-na perintah agama untuk aktifbekerja itu, maka Robert Bellahdalam bukunya Beyond Belief me-ngatakan, dengan menggunakansuatu istilah dalam sosiologi mo-dern, bahwa etos yang dominan da-lam Islam ialah menggarap kehi-dupan dunia ini secara giat, denganmengarahkannya kepada yang lebih

baik (ishlâh).“Etos yang do-minan padak o m u n i t a s(umat) ini ialah(giat) di duniaini, aktivis, ber-sifat sosial danpolitis, dalamhal ini lebih

dekat kepada Israel kuno (zamanpara nabi, sejak Nabi Musa dan se-terusnya—NM) daripada kepadaagama Kristen awal (sebelum mun-culnya reformasi di zaman mo-dern—NM), dan juga secara relatifdapat menerima etos yang dominandi abad kedua puluh.”

Maka, baik sekali direnungkanpesan Allah dalam surat Al-Jumu‘ah.Maka bila shalat itu telah usai,menyebarlah kamu di bumi, dancarilah kemurahan (karunia) Allah,serta banyaklah ingat kepada Allah,agar kamu berjaya (Q., 62: 10).

Sihir dan khayal tidak akanmenghasilkan sesuatu yang ha-kiki, juga tidak akan mampumenawarkan substansi apa-apa.Selain tak kan jaya, sihir dapatmembawa bencana bagi yangmempraktikkannya.

Page 49: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

317Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Jadi isi pesan itu ialah hendaknyakita beribadah sebagaimana diwajib-kan, namun kita juga harus bekerjamencari rezeki dari kemurahanTuhan. Bersama dengan itu, kita harussenantiasa ingat kepadaNya, yaknimemenuhi semua ketentuan etis danakhlak dalam bekerja itu, dengan me-nginsafi pengawasan dan perhitunganAllah terhadap setiap bentuk kerja kita.

BEKERJA DENGAN IHSÂN

Bekerja dengan ihsân adalah be-kerja sebaik-baiknya guna mencapaitujuan yang optimal, tidak setengah-setengah atau mediocre. Nabi Saw.menerangkan makna ihsân melaluiperumpamaan; kalau menyembelihbinatang hendaknya kita mengasahpisau setajam-tajamnya sehinggabinatang itu tidak menderita danhasil sembelihannya pun sempurna.Pandangan ini dapat dikaitkan de-ngan pandangan bekerja denganitqân, yaitu membuat segala sesuatuyang kita lakukan menjadi sebaik-baiknya, meniru dan sejalan dengansifat Allah (Q., 27: 88). Karena ituNabi Saw. memberi petunjuk,“Berakhlaklah kamu dengan akhlakAllah” (Takhallaqû bi akhlâqillâh),yaitu kita dianjurkan “meniru” sifat-sifat Tuhan. Sekalipun tidak mung-kin akan menyamai Allah, tetapisifat-sifat Allah yang serba sempurnaharus menjadi pedoman dan titik

orientasi seluruh kegiatan kita, da-lam rangka memperoleh ridlâ-Nya.Karena itu, dalam tasawuf, tinggi se-kali nilai penghayatan “Nama-namaYang Baik” (al-asmâ’ al-husnâ) dariAllah Subhânahu wa ta’âlâ.

Dalam rangka melaksanakan pe-kerjaan dengan sebaik-baiknya danpenuh rasa tanggung jawab kepadaAllah dan keinginan mencapai ridlâatau perkenan-Nya tersebut, makaseseorang harus memperlihatkanhukum-hukum objektif yang me-nguasai pekerjaannya, lahir danbatin. Dalam peristilahan Islam,hukum-hukum objektif itu disebutsunnatullah (Sunnatullâh, hukumatau ketentuan Allah), yakni me-nyatakan apa yang terjadi sehari-hari sebagai hukum alam untukbenda-benda mati dan hukumsejarah untuk kesatuan rentetanpengalaman hidup manusia sebagaimakhluk sosial. Jika hukum-hukumitu dipahami dan dipegang dalammelaksanakan kegiatan, maka ke-giatan itu akan membawa ke-bahagiaan. Bahagia karena ke-berhasilan usaha itu adalah rahmatAllah sebagai Al-Rahmân, yaituAllah sebagai Yang Maha Pengasihdan Penyayang.

Sebagai Al-Rahmân, Allahmenganugerahkan rahmat-Nya didunia ini berupa keberhasilan usahadan kebahagiaan kepada siapa sajadari hamba-Nya yang berbuatsesuai dengan Sunnah-Nya yang

Page 50: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

318 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

tidak akan berubah-ubah tanpamemandang apakah orang ituberiman ataupun ingkar kepada-Nya. Tidak ada gambaran yanglebih tepat un-tuk pandanganhidup di atas itukecuali yang di-berikan olehDr. Ir. Imadud-din Abdul Ra-him, seorangtokoh cendekia-wan Muslim In-donesia yangterkenal. Ia se-ring menjelas-kan bahwa sebuah kasino denganpenangkal petir yang baik tentulebih selamat dari kemungkinandisambar petir daripada sebuahmasjid tanpa penangkal petir! Ter-jemahnya adalah seorang kafir yangpaham sunnatullah dan melaksana-kannya akan lebih terjamin mem-peroleh keselamatan dan sukses didunia ini daripada seorang berimanyang tidak mengetahui sunnatullahdan karena itu tidak dapat melak-sanakannya.

BELAJAR BEBAS

Kebebasan akan membawa ke-pada kebahagiaan. Kebebasanbukan kategori statis, tetapi sesuatuyang dinamis. Dia mewujud ber-

sama pengalaman, eksperimentasi,dan upaya kita dalam mencoba ke-hidupan. Maka, ada dimensi sabar.Demikian juga dalam mengawasi

pemerintah, kitajuga harus be-lajar. Sebab kalautidak, bisakontra-produk-tif. Nabi Musasaja yang telahdilengkapi Allahdengan mukjizatyang begitu he-bat dan musuh-nya adalah lam-bang tirani yang

begitu dahsyat (Fir‘aun), tetapdiberi pesan, Tetapi katakan kepada-nya dengan lemah lembut, kalau-kalau ia mau ingat atau takut (kepa-da Allah) (Q., 20: 44).

Ini adalah dimensi kesabaran.Sebab kalau kita hanya menurutiretorika keras, maka efektivitasnyamenjadi pertanyaan, meskipun ba-rangkali secara emosional kita puas.Tetapi itu hanya pemuasan emosibelaka. Memang, mengikuti jalanlurus seperti yang dikehendaki AllahSwt. adalah sangat sulit, dan haruskita perjuangkan dalam hidup inidengan penuh kesungguhan. Di si-tulah kita ketemu dengan istilahmujâhadah, jihâd, ijtihâd dan seba-gainya. Semuanya mengacu kepadakerja keras dan sungguh-sungguh.

Page 51: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

319Ensiklopedi Nurcholish Madjid

BELAJAR DARI AMERIKA

Para tokoh pendiri negara kitamerupakan komunitas intelektualmodern Indonesia angkatan per-tama, dan akses mereka kepada du-nia pemikiran modern telah dengankuat sekali mewarnai gagasan-ga-gasan mereka tentang masalah ke-bangsaan dan kenegaraan, serta ten-tang cara penyelenggaraan peme-rintahan dan penggunaan kekuasa-an. Kutipan-kutipan dari karya parapemikir Barat bertaburan dalamtulisan-tulisan para tokoh itu.Pikiran-pikiran politik John Locke,Thomas Jefferson, AbrahamLincoln, Montesquieu, Rousseau,Renan, dan lain-lain, juga ideologi-ideologi Karl Marx, FriedrichEngels, Lenin, Sun Yat Sen, sangatmemengaruhi pikiran-pikiran parapendiri bangsa. Mereka itu tidakberasal hanya dari kalangan yangsecara salah kaprah disebut “nasio-nalisme sekular” seperti Soekarno,Mohammad Hatta, dan SutanSyahrir, tetapi juga dari kalanganyang disebut “nasionalis Islam”seperti Haji Omar Said Tjokroami-noto, Haji Agus Salim dan Muham-mad Natsir. Titik temu mereka se-mua ialah aspirasi demokrasi mo-dern. Mereka menguasai bahasa-bahasa Eropa seperti Inggris,Prancis, dan Jerman—selain bahasaBelanda—sehingga wawasan me-reka menjadi lebih kaya dan luas

dengan bahan-bahan dari berbagaisumber.

Disebabkan oleh beberapa segiperkembangan sejarahnya, AmerikaSerikat dengan Presiden FranklinDelano Roosevelt selaku tokohutamanya saat itu, harus diakuitelah menjadi rujukan utama di-banding dengan negara-negara lain.Roosevelt, yang oleh majalah-majalah internasional edisi mileniumyang lalu dipandang sebagai pri-badi paling berpengaruh selamaabad yang lalu (disusul olehMahatma Gandhi dan lain-lain),adalah seorang anti-imperialismedan kolonialisme. Ia mempunyaicita-cita membangun kembalidunia yang bebas dari penjajahan,setelah Perang Dunia II. Rooseveltadalah tokoh terpenting di balikkonferensi di Bretton Woods, NewHampshire, 1994. Dalam konfe-rensi Bretton Woods itu diputuskanuntuk mendirikan badan “DanaMoneter Internasional” (IMF) danBank Internasional untuk Pemba-ngunan Kembali dan Pengemba-ngan (IBRD, International Bank forReconstruction and Development,yang lebih dikenal sebagai “BankDunia”). Lepas dari kinerja nyatakedua badan keuangan interna-sional itu yang akhir-akhir ini men-jadi sasaran kecaman pedas berbagaikalangan, Roosevelt harus diingatsebagai tokoh yang bermaksudmenggunakannya untuk tujuan-

Page 52: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

320 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

tujuan politik global yang lebihmulia, yaitu membangun kembalidunia yang bebas dari kolonialismedan imperialisme, setelah PerangDunia II. Seandainya sempat dilak-sanakan, pembangunan kembalidunia itu akan sama dengan modelMarshall Plan, 1947, untuk Eropa,“a highly success-ful program ofU.S. economicand technicalassistance to 16European coun-tries, to permitthem to restoretheir productivecapacity after thedisruption of World War II.” TetapiRoosevelt tidak sempat melak-sanakan niatnya, karena ia mening-gal mendadak pada awal jabatankepresidenannya yang keempat (12April 1945), dan digantikan olehwakilnya, Harry. S. Truman.

Sedikit cuplikan sejarah mutak-hir Amerika itu cukup penting di-kemukakan, karena berpengaruhbesar sekali kepada pertumbuhanawal negara Indonesia. PresidenTruman adalah penguasa Amerikayang memutuskan untuk membuatbom atom dengan proyek penelitiansuperrahasia, “Manhattan Project” diUniversitas Chicago yang dipimpinoleh Enrico Fermi. Setelah berhasildibuat, bom itu ia perintahkanuntuk dijatuhkan di atas dua kota

industri Jepang padat penduduk,Hiroshima dan Nagasaki. Tindakanitu dicatat dalam sejarah kema-nusiaan sebagai tragedi yang sampaisekarang belum ada tolak bandingan-nya, suatu pelanggaran terhadapnilai-nilai kemanusiaan yang tiadataranya. Banyak orang berspekulasi

bahwa kekeja-man itu tidakakan pernah ter-jadi. Tetapi apapun penilaianorang, kenyataanironis telah ter-jadi, yaitu bahwaperistiwa jatuh-nya bom atom

atas dua kota di Jepang itu telahmembuka peluang untuk dipro-klamasikannya kemerdekaan Indo-nesia, 17 Agustus 1945, puncakperjuangan bangsa yang telah lamadinanti-nanti.

Truman juga meninggalkan ma-salah yang ikut menyulitkan Indo-nesia. Menurut banyak kalangan, iadianggap paling bertanggung jawabatas terjadinya eskalasi perang dinginantara “Barat” dan “Timur” sesudahPerang Dunia II. Dalam hal inipun banyak orang berpendapat,seandainya saat itu Roosevelt masihhidup, mungkin perang dingin tidakakan separah akibat kebijakanTruman. Walaupun begitu, sisa-sisakebijakan Roosevelt banyak yangbertahan. Amerika, bersama dengan

Orang yang tidak mau melengkapiibadahnya dengan amal sosial,maka dengan sendirinya amalibadahnya akan sia-sia atau takbermakna, sebagaimana analogiorang yang melakukan shalatkemudian tidak menutup shalat-nya dengan mengucapkan salâm.

Page 53: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

321Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Australia (pemerintahan Partai Bu-ruh), tergolong negara-negara Baratyang banyak membantu kemer-dekaan Indonesia. Ketika pada 10November 1945 Kota Surabayadibombardir oleh tentara Inggrisdan Belanda, Amerika dan Australiaadalah dua negara Barat yang aktifmenghalangi atau melerai.

Karena penampilan dan komit-men Roosevelt yang mengesankan,beberapa tokoh pendiri negaraIndonesia cukup banyak mendapatilham dari pengalaman Amerikasaat itu dalam hal negara dan senikenegaraan (state and statecraft).Selain memilih bentuk republik,para tokoh Indonesia juga menya-dari perlunya dirumuskan denganjelas nilai-nilai asasi kenegaraan da-lam dokumen utama negara. Nilai-nilai asasi itu mereka rumuskanmenjadi dasar-dasar negara yangkemudian disebut Pancasila, yangtertuangkan dalam dokumen pri-mer Republik Indonesia, suatudokumen yang dirancang sebagainaskah Deklarasi Kemerdekaan.Meskipun akhirnya, karena bebe-rapa sebab, tidak digunakan sesuairencana semula—dan DeklarasiKemerdekaan diganti dengan Pro-klamasi Kemerdekaan yang nas-kahnya ditulis Bung Karno secaratergesa-gesa—namun semangatdokumen primer itu dipertahankandan kini menjadi MukadimahUndang-Undang Dasar. Dengan

mencontoh Amerika, para pendirinegara juga merancang pelaksanaandemokrasi dengan pemerintahanpresidensial periodik. Mereka jugamenganut prinsip pluralisme, danberpegang kepada asas kebebasan-kebebasan menyatakan pendapat,berkumpul dan berserikat. Keselu-ruhan wawasan itu juga telah men-jadi semangat umum setiap UUDyang pernah dimiliki Republiksepanjang sejarahnya sampai seka-rang, seperti UUD RIS dan UUDS,selain UUD 1945 sendiri, yangsekarang ini berlaku.

BELAJAR DARIKAUM MU’TAZILAH

Telah umum diketahui bahwadalam sejarah pemikiran Islam,kaum Mu’tazilah adalah peloporpembahasan masalah akal danwahyu. Dalam pandangan mereka,kedua hal itu tidak mungkin ber-tentangan. Sebab wahyu adalahkebenaran, dan akal adalah anu-gerah Tuhan untuk mampu menang-kap kebenaran itu. Pandangan iniseluruhnya sejalan dengan berbagaidorongan dalam Al-Quran agar kitamenggunakan akal, berpikir, mere-nung (ya’qilu, yatafakkaru, danyatadabbaru, dengan tashrif derivatifmasing-masing). Ayat-ayat Al-Quran banyak sekali diakhiri de-

Page 54: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

322 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

ngan perkataan-perkataan itu, baikyang bernada pujian kepada yangmelakukannya ataupun yang ber-nada gugatan kepada yang tidakmelakukannya.

Secara populer diketahui bahwapelopor gerakan Mu’tazilah ialahWashil ibn ‘Atha (w. 131 H./749M.) dari Bashrah, (bekas) muridHasan Bashri (Al-Hasan Al-Bashriw. 110 H./728M.). Meskipun riwa-yat menyebutkan bahwa pikirani’tizâl-nya tumbuh karena kekece-waan kepada gurunya dalam menja-wab tentang status seseorang yangmengaku beriman namun berdosabesar, Washil dapat dipahami lebihbaik hanya jika diperhitungkan pe-ngaruh gurunya itu. Sebab HasanBashri adalah seorang tokoh ulamayang sangat cenderung kepada pa-ham Qadariyah, yang menyebabkania banyak berhadapan dengan rezimUmayah di Damaskus (yang terkenalsangat kuat berpegang kepadapaham Jabariyah).

Paham Qadariyah sendiri meru-pakan salah satu tema pokok pan-dangan keagamaan kaum Khawarij.Lagi-lagi, sekalipun kaum “pembe-rontak” (makna harfiah perkataan“khawârij”) ini “memberontak” ke-pada Ali ibn Abi Thalib, namunbanyak wawasan kaum Khawarijyang rasional dan demokratis be-rakar dalam wawasan khalifah keem-pat itu. Bahkan meskipun pahamkaum Khawarij akhirnya berkem-

bang menjadi ekstrem sehingga ke-lak mereka dinyatakan oleh kaumSunni sebagai pembuat bid‘ah (ahl-u ‘l-bid‘ah atau al-mubtadi‘ah) dangolongan penurut keinginan sendiri(ahl-u ‘l-ahwâ). Namun secara ke-agamaan, pribadi mereka itu, sepertidikatakan Ibn Taimiyah, adalahorang-orang yang saleh dan sangatdapat dipercaya.

Dalam penilaian kalangan ahli se-jarah politik dan pemikiran Islam,kaum Mu’tazilah adalah “titisan”kaum Khawarij, kecuali bahwa merekaitu tidak terlalu berat terobsesi kepadakekuasaan politik. Tapi, ketika pahamMu’tazilah itu diambil oleh KhalifahAl-Ma’mun dan diputuskannya seba-gai paham “resmi” negara (denganekses negatif yang ironis berupamihnah atau pemeriksaan pahampribadi), kelompok Muslim “rasio-nalis” itu mampu menggerakkan wa-wasan keilmuan dan etos intelektualdalam peradaban Islam yang hasil-hasilnya masih menjadi topik kebang-gaan kaum Muslim sampai sekarang.Ekses paham i‘tizâl memang ada, tapimerupakan hal sekunder.

Kaum Muslim zaman modernmungkin tidak perlu mengulangkembali secara keseluruhan pahamMu’tazilah. Tetapi jelas sekali bahwamereka perlu membangkitkan kembaliwawasan keilmuan dan etos intelektualpada “zaman keemasan” Islam itu.

Page 55: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

323Ensiklopedi Nurcholish Madjid

BELAJAR DARI SEJARAH

Menurut para ahli sejarah yangjujur, baik di Barat maupun diTimur, umat Islam klasik adalahgolongan manusia yang amat baikmemperlakukan musuh (di luarIslam). Karena itu dalam tempo re-latif amat singkat mereka mampumenguasai kawasan dunia yang pa-ling maju saat itu, yang terentangdari Lautan Atlantik sampai GurunGobi. Patut direnungkan bahwa se-mua ekspansi itu dilakukan tidakdemi penaklukan (qahr), melainkandemi pembebasan (fath) manusiadari penindasan. Jadi, tetap sejalandengan pandangan asasi Islam ten-tang damai dan perang.

Di atas itu semua, Al-Quranmemerintahkan kita untuk mem-pelajari sejarah, mengembara di du-nia dan melihat pengalaman bangsa-bangsa yang lalu. Bagi kaum Mus-lim sekarang ini tentu saja kewa-jiban itu terutama tertuju kepadasejarah umat sendiri, yang amatkaya dengan pengalaman dan ba-han pelajaran. Misalnya, mengapasampai terjadi Bagdad yang hebatitu jatuh ke tangan bangsa Mongol,dan mereka melakukan kekejamanyang tidak teperikan, baik terhadapmanusia, peninggalan ilmiah, danbangunan-bangunan? PadahalBagdad adalah pusat Islam saat itu,pusat agama Allah untuk akhir za-man? Jawabnya ialah bahwa di balikkejadian yang amat tragis itu ber-

operasi Sunnatullah yang objektifdan immutable, yang tidak tergan-tung kepada siapa pun, termasuktidak kepada kaum Muslim sendiri,karena merupakan ketetapan SangMaha Pencipta sejak zaman azali (pri-mordial). Maka Allah memerintahkanagar kita terus-menerus berusaha me-mahami bagaimana beroperasinyaSunnatullah itu dengan mempelajarisejarah, kemudian menarik pelajarandari sejarah itu.

BELAJAR DISKUSI

Dalam meningkatkan kemam-puan menyatakan diri (self-expres-sion) anak didik di sekolah Madaniaperlu diajarkan cara berpidato. Teta-pi yang lebih penting adalah diskusi.Selain kita menciptakan—sebutsaja—Soekarno-Soekarno, kita jugaharus mampu mencetak Hatta-Hatta,yaitu orang yang bisa mendengarpendapat orang lain dan mengakuiyang benar sebagai benar. Itu yangdisebut tipe leadership problem sol-ving (pemimpin yang bisa menye-lesaikan masalah), bukan solidaritymaking. Kalau pertimbangan (ap-peal) solidarity making ialah emosi,pertimbangan problem solving ada-lah intelek atau akal.

Kalau dikemukakan dalam ung-kapan yang enak dan sekaligusmencakup ide-ide besar, bunyinyakira-kira seperti ini: “Sekolah Mada-nia ini lebih ditujukan untuk men-

Page 56: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

324 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

ciptakan Hatta-Hatta, bukan Soe-karno-Soekarno.” Artinya, sekolahini merupakan tempat untuk men-cetak orang yang berpikir rasional,tenang, dan mempunyai kemam-puan tinggi un-tuk memecahkanmasalah. Olehkarena itu, sua-sana Madaniaharus egaliterdan demokratis,yaitu suatu wa-wasan yang me-mercayai bahwamanusia dilahirkan dalam fitrah;bahwa setiap manusia mempunyaikecenderungan kebaikan yang di-sebut hanîf. Artinya, setiap orangmempunyai potensi untuk benar,karena itu setiap orang berhak me-nyatakan pendapat. Kalau kita meng-ingkarinya, berarti kita mengingkarikesucian dasar dari manusia berupakonsep fitrah.

Perlu dicatat bahwa meskipunberkecenderungan pada kebaikan,manusia itu lemah. Manusia dicip-takan dalam kodrat yang lemah (Q.,4: 28). Dan salah satu kelemahan-nya ialah ketidakmampuannya un-tuk melihat jauh ke depan, sehinggamenjadi tawanan kekinian dan ke-disinian, dan karenanya, manusiaselalu punya potensi untuk salah.“Setiap anak cucu Adam itu pem-bikin kesalahan dan sebaik-baikpembikin kesalahan adalah yang

bertobat”. Jangankan kita, NabiMuhammad Saw. pun keadaannyajuga begitu. Dalam hadis yang se-ring dikemukakan oleh Ibn Tai-miyah disebutkan bahwa suatu saat

Nabi shalat zu-hur lima rakaat,padahal mesti-nya empat raka-at. Para sahabatmulai gelisahapakah shalat su-dah diubah atauada tambahanrakaat. Berita itu

sampai kepada Nabi, lalu Nabimengatakan, “Tidak ada yang di-ubah, itu hanya kekhilafanku. Akuhanyalah seorang manusia yang bisalupa, oleh karena itu kalau aku lupaingatkan.” Nabi saja berpandanganbegitu.

BELAJAR LEGOWO

Umat Islam dididik supaya lebihmampu bersabar dan bersikaptawâdlu dalam melihat perbedaandi kalangan mereka sendiri, sehing-ga bisa mendukung ukhûwahIslâmîyah. Perbedaan tidak bolehdijadikan alasan untuk saling me-ngejek atau memperolok satu samalain. Ada sebuah pepatah Melayuyang berbunyi, “Menepuk air didulang tepercik ke muka sendiri.”Artinya kalau kita memperolok-olok

Kalau hati nurani dalam diri kitamerupakan fitrah (kecenderungansuci) yang ada secara alami dalamdiri kita, maka agama adalahfitrah yang diturunkan Allah Swt.kepada umat manusia untukmemperkuat fitrah alami itu.

Page 57: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

325Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sesama umat Islam, maka sebetul-nya kita menghina diri kita sendiri.Di tahun 1950-an, orang Muham-madiyah memperolok orang NUsebagai “kaumkolot”. Sebalik-nya, orang NUm e m a n g g i lorang Muham-madiyah dengansebutan “kaumbid‘ah”, karenasekolah Muham-madiyah meng-gunakan bang-ku, mengajarkanhuruf Latin, bahasa Belanda, dansebagainya, dan nama sekolahnyaHIS; padahal dalam tradisi, sekolahialah madrasah, tidak memakaibangku, dan memakai huruf Arab.

Adalah ironis jika umat Islam ti-dak mampu belajar bersikap tolerandalam menyikapi perbedaan. Sebabketika mereka mengaku menganutsalah satu mazhab, maka seharusnyadipahami juga bahwa konteks kela-hiran mazhab itu ialah karena ada-nya kelapangan dada untuk berbe-da. Imam Syafi’i adalah murid ImamMalik, tetapi kemudian si murid inimenjelajah jauh lebih luas daripadagurunya sendiri, dan berkembangmenjadi tokoh yang independen,lalu mendirikan mazhab sendiri,yaitu mazhab Syafi’i. Hal itu karenaImam Syafi’i mempunyai pendapatyang berbeda dengan Imam Malik,

menyangkut sekitar 14.000 masa-lah; dan dengan Imam Hanafi ter-catat sekitar 6.000 perbedaan. Me-reka tidak saling menghina, saling

menyalahkan,dan saling me-musuhi. Bah-kan dikatakanoleh Imam AbuHanifah ketikabeliau terlibatdalam polemik-polemik bahwa,“Pendapat kitaini benar tetapiada kemungki-

nan salah, pendapat orang lain itusalah tetapi ada kemungkinanbenar.” Orang Islam dididik untukbersikap seperti itu, sehingga tidakada masalah dalam soal perbedaanpendapat.

BERADA DALAM KEGELAPAN

Berada dalam kegelapan adalahkesengsaraan yang amat sangat, ka-rena itu mestinya kita tidak lupakepada Tuhan dan kepada dirisendiri. Allah mengingatkan “‘ud‘ûrabbakum tadlaru‘ân wa khufyah”(berdoalah kepada Tuhanmu denganpenuh haru, dan dengan rahasia [Q.,7: 55]). Perlu digarisbawahi di sinibahwa zikir sebenarnya merupakanmasalah pribadi, masalah pribadi

Page 58: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

326 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kita dengan Allah. Dengan merujukkepada ayat di atas, maka sebenarnyapenggunaan loud speaker dalamberzikir adalah problem, atau lebihtegasnya tidak boleh. Al-Quranmengajarkan kita supaya khusyudengan penuh haru dan penuhprivacy dalam berzikir, karena hanyadengan begitu kita akan merasakankehadiran Tuhan. Meskipun benarefek kebersamaan dalam zikir ber-pengaruh secara psikologis, tetapiyang paling penting dari zikir ada-lah dalam hati. Itu yang disebutzikit khafî.

BERATNYA SEBUAH IBADAH

Kalau kita perhatikan secara se-pintas, ibadah puasa terkesan beratdan menyusahkan: harus menahanmakan dan minum, serta hubung-an seks sejak fajar terbit hingga ma-tahari terbenam, yang keseluruhan-nya adalah kebutuhan dasar manusia.Namun, kalau kita bandingkandengan ibadah lain dalam Islam,seperti ibadah haji, maka sebe-narnya juga sama. Bahkan, padazaman dahulu, melakukan ibadahhaji, ketika belum ditemukan kapalmesin, benar-benar merupakan per-juangan yang sangat hebat. Inilahbarangkali alasannya mengapa gelarhaji begitu berarti—dicantumkandi depan nama, khususnya bagi

bangsa Indonesia. Padahal di negara-negara lain, apalagi di Arab, gelarhaji hampir tidak dikenal.

Ibadah haji sesungguhnya ha-nyalah ritual berupa kunjunganwisata ke monumen-monumen AllahSwt.—dalam idiom Al-Quran di-namakan sya‘â’ir, bentuk jamaksyi‘âr, yang memiliki arti samadengan monumen. Lewat wisata kemonumen-monumen Allah Swt.tersebut, orang beriman dituntutuntuk dapat mempelajari, menarikpelajaran sejarah perjuangan paranabi dan rasul Allah Swt. dalammenegakkan kalimat atau agamaAllah Swt.

Perlu kiranya diingat bahwa ha-kikat ibadah dalam Islam bukanlahuntuk memenuhi kepentingan AllahSwt. sama sekali, melainkan demimemenuhi kepentingan manusiasendiri. Dengan begitu, Allah Swt.mustahil bermaksud menyusahkanhambaNya. Ibadah puasa, daripesan-pesan yang terkandung didalamnya, justru merupakan per-wujudan sebuah karunia dan kasihsayang Allah Swt. dalam rangkameningkatkan kepekaan ruha-niah—salah satu dimensi manusiayang sangat penting.

Selama menjalankan ibadah puasasecara benar, tidak saja dalam pe-ngertian benar dari kaca mata fiqhî-yah atau lahiriah, seseorang diharap-kan akan memiliki ruhaniah yangsangat sugestif. Dengan demikian,

Page 59: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

327Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dapat dilihat bahwa orang yang ber-puasa pada hakikatnya sedang men-jalankan latihan atau olah ruhaniah,spiritual exercise, sehingga dirinyamerasa dekat secara ruhaniah denganAllah Swt. Sebagai implikasinya, diaakan selalu merasa diawasi, di-perhatikan, dan dipedulikan olehAllah Swt. karena merasakan se-buah kedekatan dengan Allah Swt.

Sikap yang demikian—dekatsecara ruhaniah dengan AllahSwt.—menjadi ciri orang yangtakwa, sebagaimana dinyatakandalam Al-Quran, Sungguh, merekayang berkata, “Tuhan kami adalahAllah,” kemudian tetap berpegangteguh (pada agama), mereka takperlu khawatir, tak perlu sedih (Q.,46: 13).

BERBUAT BAIK

Bumi Allah itu luas (Q., 39: 10)begitulah ungkapan dalam KitabSuci Al-Quran. Lebih lengkapnyaayat suci itu ialah, Sampaikanlah:“Wahai hamba-hamba-Ku yangBeriman! Berbaktilah kamu sekaliankepada Tuhanmu! Kebaikanlahuntuk mereka yang berbuat baik didunia ini. Dan bumi Allah itu luas...”

Makna yang dapat dipahamidari firman suci itu ialah bahwa jika

beriman dan berbakti kepada Tuhan,kemudian kita berbuat baik, makakita akan mendapatkan balasan ke-baikan pula. Dan balasan kebaikanitu disangkutkan dengan luasnyabumi Tuhan yang terbentang di de-pan mata kita. Ini jelas merupakangambaran tentang lapangnya rasakehidupan kita berkat adanya imandan takwa kepada Tuhan itu. Kela-pangan ini berpangkal dari adanyaharapan kepada Allah, tempat kitabersandar. Oleh karena dalam KitabSuci juga diberikan ilustrasi se-baliknya, yaitu Barang siapa ber-paling dari ingat kepada-Ku, makasungguh baginya ialah kehidupanyang sempit, dan Kami akan giringdia pada Hari Kiamat dalam kea-daan buta (Q., 20:1 24). Dan terasasempitnya kehidupan itu ialah ka-rena tidak adanya harapan kepadaAllah.

Di samping itu, firman tersebutjuga dapat dipahami menurutpengertian lahiriahnya. Yaitu bahwabumi ini luas, sehingga tidak adaalasan bagi manusia untuk tidakberbuat baik dan berbakti kepadaAllah hanya karena kebetulantempat dia berdiam dan hidup ti-dak memungkinkan. Dengan per-kataan lain, kita dianjurkan untukmenjelajah bumi dan melihat ke-mungkinan yang ada di luar tempatkita sendiri. Bahkan dalam KitabSuci terdapat gugatan kepada me-reka yang tetap tinggal di suatu

Page 60: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

328 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

tempat, padahal di tempat itu diatidak mampu berbuat sesuatu yangbakal meningkatkan harkat danmartabatnya yang diperoleh dariiman dan bakti kepada Tuhan. Se-sungguhnya orang-orang yang di-penuhi (ajalnya) oleh para malaikatdalam keadaan zhâlim (berdosa) ter-hadap diri me-reka sendiri, paramalaikat itu ber-kata, “Bagaima-na kamu dahulu(di dunia)?” Me-reka menjawab,“Kami dahuluadalah orang-orang tertindas dibumi!” Para ma-laikat berkata,“bukankah bumi Allah itu luassehingga kamu dapat berhijrah didalamnya?” (Q., 4: 97).

Jadi, digambarkan bahwa paramalaikat yang bertugas mematikankita nanti akan menggugat, meng-apa tidak berpindah dari tempatkita sekarang jika memang di tem-pat itu kita tidak dapat berbuatbanyak untuk cita-cita kita yangluhur seperti diajarkan oleh agama,hanya dengan alasan karena ditin-das dan kehilangan kebebasan. Me-ngapa tidak mencoba mencaritempat baru di mana kita dapatmengembangkan diri dan melak-sanakan cita-cita luhur itu? Padahalbumi Allah itu luas!

Artinya, secara moral sebetulnyadalam keadaan bagaimanapun kitatetap dituntut bertanggung jawabatas segala perbuatan kita, dantidak dibenarkan dengan gampangmencari dalih untuk tidak mencobahal yang terbaik dalam hidup ini.Sebab dengan adanya akal dan pi-

kiran yang telahd i k a r u n i a k a nAllah, maka wa-jiblah atas kitauntuk selalu ber-ikhtiar mencarikemungk inanyang terbaik da-lam hidup ini,biarpun untukitu kita harus ber-hijrah dari tem-

pat asal kita. Dan ini menjadi salahsatu sumber dinamika orang yangbenar-benar beriman, yang tidakpernah berputus asa dari rahmatAllah.

BERDIALOG DENGANORANG YAHUDI

Di Madinah banyak orang Ya-hudi yang berbahasa Arab. Itu tidakmengherankan karena bahasa Ibranisendiri sudah mati lama, barangkalisudah hampir seribu tahun, ketikaNabi hidup. Yang aneh adalahbahwa satu-satunya bahasa yangribuan tahun telah mati justru

Kaum cendekiawan atau ulamaialah mereka yang sanggup de-ngan baik memahami seluruhgejala alam di sekitarnya sebagaibekal menjalankan tugas ke-khalifahan, lalu mampu menang-kap pesan-pesan Nabi sebagaisumber-sumber ajaran, dan me-nyampaikannya kepada masya-rakat.

Page 61: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

329Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sekarang dihidupkan kembali danbenar-benar hidup, adalah bahasa-nya Israel sekarang ini.

Nabi Isa saja tidak berbicara de-ngan bahasa Ibrani, melainkan de-ngan bahasa Aramia atau Aramic,kecuali ketika membaca Kitab Suci.Jadi bahasa Ibrani itu bahasa mati,dalam arti hanya tertulis sepertibahasa Sanskerta, bahasa Latin, ataubahasa Yunani sekarang ini. Me-mang aneh, karena fanatiknya,Israel berhasil menghidupkan kem-bali bahasa Ibrani. Tetapi bahasaIbrani yang sekarang adalah bahasaIbrani yang sudah banyak sekaliterpengaruh bahasa Arab. Artinya,tata namanya (nomenclature) lebihbanyak yang mengandung kata-kata bahasa Arab, sebagaimanaterjadi pada bahasa Persi.

Nabi sering berdialog denganorang Yahudi sebagaimana denganorang Arab. Kadang-kadang Nabipergi ke Sinagog—atau bahasaIbraninya, Kenisat, yang sekarangmenjadi nama gedung parlemen diIsrael, sebab Kenisat itu artinya me-mang gedung pertemuan. Dalamsalah satu riwayat disebutkan bahwaseorang Yahudi memberikan salamkepada Nabi, “Salâm ‘alayka yâMuhammad” (Salam kepada engkauya Muhammad). Tetapi seorang sa-habat yang kelewat bersemangatmemukul orang itu. Kata sahabatitu, “Itu kan Rasulullah, kenapa ka-mu menyebut Muhammad saja?”

Orang Yahudi itu menjawab, “Ka-lau saya menyebut Rasulullah ituberarti saya orang Islam, tetapi sayakan bukan orang Islam, sehinggasaya memanggil namanya saja se-perti yang diberikan orangtuanya.”Ternyata kemudian Nabi memangmembenarkan. Nabi berkata, “Ya be-nar, memang nama saya Muhammad,tidak apa-apa.”

Banyak lagi hadis yang mence-ritakan bahwa Nabi MuhammadSaw. itu sering berdialog denganorang-orang Yahudi. Kadang-ka-dang dialog itu bahkan bernada gu-yon, misalnya, sebuah ilustrasimenggambarkan bahwa orang Ya-hudi bertanya mengenai akhirat,tetapi kemudian dijawabnya sendiripertanyaan itu; terkadang perta-nyaan dan jawaban itu lucu sehing-ga Nabi tertawa-tawa. Jadi ada ke-akraban pada waktu itu. Cumasayang karena ada faktor-faktor lain,hubungan itu terkesan seakan mem-buruk. Ini juga yang terjadi padaorang Islam di Amerika.

BERDIRI DI ATAS SEMUAGOLONGAN

Al-Quran mengatakan tegassekali mengenai haramnya makananyang hanya empat, Katakan[Muhammad], “Tidak aku dapatkandi dalam wahyu yang diberikankepadaku sesuatu yang haram kecuali

Page 62: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

330 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kalau berupa bangkai atau darahyang mengalir [maksudnya ada darahyang beku: seperti jantung, hati, yangsebetulnya zat keduanya adalah darahjuga] atau daging babi, karenasesungguhnya semua itu kotor, atausesuatu yang disembelih untuk selainAllah” (Q., 6: 145). Ada beberapakerumitan di sini. Sesuatu yang di-sembelih untuk selain Tuhan itusebetulnya mengacu pada sesajen,korban kepada berhala. Jika ditarikkesimpulan umum, semua ma-kanan yang disajikan kepada ber-hala itu haram biarpun hanya be-rupa nasi. Pada dasarnya yangditabukan itu ialah penyembahankepada berhala, yang dalam hal iniintinya adalah haramnya sesajen.

Menurut Ibn Taimiyah, semuabinatang meski cara membunuhnyatidak mengikuti aturan tertentu,asalkan dibunuh untuk tujuan di-makan, tetaplah halal. Memangagak rumit sedikit. Biasanya kitamengatakan, binatang itu harusdisembelih dengan cara tertentu.Lalu ada konsep halal meat, yangsebenarnya banyak terpengaruhdari Muslim India, karena merekasedikit banyak masih terpengaruholeh paham kasta. Dalam sistemkasta, yang paling mudah dikenaladalah konsep pengharaman padaapa saja yang disentuh oleh kastabawah. Jangankan makanannya,cangkir minumnya saja tidak bolehdipakai. Ini rupanya secara tidak

sadar menular pada orang IslamIndia sehingga mereka sangat ketatdalam masalah halal-haram, se-hingga seolah-olah apa pun yangdilakukan orang selain Muslimadalah haram. Pandangan ini tidakbetul.

Ibn Taimiyah mengatakan bahwadulu Nabi dengan sahabatnyaberperang ke mana-mana, dankalau makan daging tidak pernahbertanya bagaimana cara menyem-belihnya. Karena itu ‘A’isyah ber-pesan pada kita semua: “Halal-kanlah apa yang dihalalkan olehsurat Al-Mâ’idah dan haramkan apayang diharamkan.” Perlu diketahuibahwa dalam surat Al-Mâ’idah—didalamnya juga ada pernyataan ten-tang sempurnanya agama Islam—ditegaskan soal halal-haram ter-masuk dalam hal perkawinan (Q.,5: 1-5). Kawin dengan agama lain(ahl al-kitâb, asal bukan musyrik)adalah halal. Di antara pandanganMUI (Majelis Ulama Indonesia),ada hal yang menurut saya seringpergi terlalu jauh (goes too far),seperti menghalangi, membatasiatau mempersulit kawin antar-agama. Itu tidak betul. Para sahabatitu dahulu memiliki pendapat yangbebas sekali. ‘Utsman sendiri salahsatu istrinya adalah orang Nasrani,dan hal itu tidak menimbulkanpersoalan.

Pandangan saya terhadap fatwaMUI tentang katak atau kodok,

Page 63: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

331Ensiklopedi Nurcholish Madjid

yang dahulu terkait dengan kebi-jakan Pak Harto untuk menggalak-kan ekspor nonmigas, denganpernyataannya bahwa “Kodok ituharam memakannya, tapi halalmembudidayakannya,” adalah se-buah fatwa yang plin-plan danoportunistik. Kalau hendak konse-kuen, kita harus mengambil penda-pat seperti yang dianut oleh orga-nisasi Persis (Persatuan Islam). Ba-gi Persis anjing itu hanya makruh,karena hukumnyatidak disebut se-cara langsung da-lam Al-Quran.

Katak, untukorang yang ber-mazhab Hanbali,termasuk orang-orang Persis, ada-lah halal. OrangHanbali menga-takan bahwa katakitu halal, sehingga membudidaya-kannya juga halal. Sekarang kitamau memilih Mazhab Hanbali atauMazhab Syafi’i. Jangan dicampuraduk. Demikian juga dalam kasusAjinomoto. Di sini saya bisa me-ngerti mengapa Gus Dur menggu-gat bahwa MUI dalam setiap sta-temennya selalu common sense,spontan, reaktif, karena itu kadang-kadang tidak mendalam. Menurutsaya, sebetulnya yang harus ditelititerlebih dulu adalah substansinya,

kemudian menginjak pada proses-nya. Selanjutnya adalah bagaimanapandangan dari mazhab-mazhabyang ada. Dalam hal ini, MUI ha-rus berdiri di atas semua mazhab.

BERHATI-HATI PADA FITNAH

Dalam ajaran moral atau akhlakIslam, setiap orang harus berusahadapat berbuat baik dalam situasi

atau kondisiapa pun. Tu-gas melakukanperbaikan ter-hadap segalakemungkarandinyatakan se-bagai amal so-sial atau tang-gung jawabsosial. Itulahsebabnya Al-

Quran menyebutkan bahwa suatumusibah yang datang tidak sajaakan mengena atau menimpaorang-orang yang berbuat jahat,tetapi juga pada mereka yang baik-baik. Seperti disebutkan dalam fir-man Allah Swt., Jagalah dirimu daribencana fitnah, yang tidak hanyaakan menimpa mereka yang jahat(zalim—NM) saja di antara kamu.Dan ketahuilah bahwa Allah kerassekali dalam menjalankan hukuman(Q., 8: 25).

Page 64: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

332 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Ayat tersebut menasihatkan agarorang beriman tidak boleh bersikappermissive, tidak peduli dan melong-garkan terjadinya perbuatan dosaatau kemungkaran. Dengan ung-kapan lain, sesuai dengan konsepajaran Islam, tidak ada pandanganbahwa membiarkan perbuatanmungkar yang bersifat merugikanpribadi tidak akan merugikan oranglain. Apa pun bentuk perbuatandosa atau ke-mungkaran ha-rus dicegah ka-rena yang demi-kian itu merupa-kan sebuah ko-mitmen dan tu-gas sosial setiap pribadi Muslim.

Di sisi lain, konsisten dengankonsep iman, kita memahami bah-wa tidaklah mungkin keimanandapat disandingkan dengan sikapoportunis. Sikap oportunis (yangmementingkan keuntungan selamatidak dirugikan dengan mengabai-kan aturan moral) adalah sikap yangbertentangan dengan pesan-pesankeimanan itu sendiri.

Itulah sebabnya perlu terus di-adakan pelatihan ruhaniah ataujihâd al-nafs sebagai sebuah tahapmenyucikan diri (tazakkâ). Dalamberbuat sesuatu, orang beriman ha-rus terus meminta petunjuk, bim-bingan dari Allah Swt. sehinggatidak mudah tergelincir ke dalamperbuatan dosa atau kemungkaran.

Oleh karena itu, dalam shalat, kitaselalu membaca doa yang berbunyi,Tunjukilah kami jalan yang lurus(Q., 1: 6).

BERIBADAH DAN BERPIKIR

Ada suatu firman suci yang baikuntuk kita renungkan dan amalkanmaknanya. Firman itu terbaca ter-

jemahannya ku-rang lebih de-mikian: Katakan(hai Muham-mad), Aku ha-nyalah menasi-hatkan satu per-

kara saja kepada kamu semua, yaituhendaknya kamu berdiri menghadapAllah, berdua-dua (bersama oranglain) ataupun sendirian, kemudiankamu berpikir (Q., 34:46). Dengankata lain, Nabi Saw. diperintahkanuntuk menyampaikan pesan yangterdiri dari dua hal namun hakikat-nya tunggal, yaitu beribadah danberpikir.

Bagi banyak kaum Muslim mak-na firman itu sudah jelas, yaitubahwa beribadah dan berpikir ada-lah dua kegiatan yang tidak bolehdipisahkan. Beribadah yang mem-punyai efek pendekatan pribadikepada Allah mengandung artipenginsafan diri pribadi akan mak-na hidupnya, yaitu makna hidupyang berpangkal dari kenyataan

Selain berkewajiban menyampai-kan seruan-seruan kebenaranhakiki, kaum cendekiawan jugaharus mengamalkan ilmunyasendiri.

Page 65: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

333Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bahwa kita berasal dari Tuhan danakan kembali kepada-Nya. Olehkarena itu, dengan sendirinya diha-rapkan seseorang yang beribadahsekurang-kurangnya memiliki per-bentengan diri dari kemungkinantergelincir kepada kejahatan. Inilahmakna firman bahwa shalat men-cegah seseorang dari perbuatan kejidan mungkar.

Secara lebih positifnya, beribadahdiharapkan mempunyai efek tum-buh dan menguatkan komitmenmoral, yaitu rasa ketertarikan batinkepada keharusan berbuat baikkepada sesama manusia. Juga berartidiharapkan bahwa seseorang yangberibadat mempunyai doronganyang tulus untuk bekerja dan ber-kegiatan yang membawa manfaatkepada sesamanya. Di sinilah re-levansinya berpikir sebagai gan-dengan beribadah. Yaitu bahwa kitatidak dibenarkan begitu saja me-lakukan sesuatu yang kita anggapbaik sebagai hasil dorongan ibadatkita, namun tanpa pengetahuanyang diperlukan untuk merea-lisasikannya secara benar. Dalammasyarakat sering terjadi seseorangdengan dorongan kemauan baikhendak berbuat suatu kebaikan,namun hasilnya justru merugikanorang lain. Maka orang itu karenakemauan baiknya, mungkin akantetap mendapatkan pahala di akhiratnanti; tapi karena kemauan baikyang dia laksanakan secara tidak

benar akibat ketiadaan ilmu pada-nya, mungkin saja dia malah akanmembuat sesamanya celaka. Itulahsebabnya ditegaskan dalam KitabSuci (Q., 58: 11) bahwa keunggulanakan diberikan Allah kepada merekayang beriman dan berilmu. Jadi,bukan hanya beriman saja tanpailmu dan juga bukan berilmu sajatanpa iman.

Kesatuan antara iman dan ilmuitu dalam Islam menjadi dasar bagiperkembangan ilmu pengetahuandi zaman klasiknya yang jaya. Kinipara sarjana sepakat bahwa sebagianbesar dari ilmu pengetahuan mo-dern merupakan pengembanganlebih lanjut dari pokok-pokok pe-mikiran ilmiah zaman klasik Islam.

Di samping itu, ada faktor lainyang membuat beribadah dan ber-pikir itu penting dilaksanakan se-rentak, yaitu berpikir tentang ber-ibadah itu sendiri. Ibadat memangamat diperlukan, tapi dia harus ber-dasarkan sesuatu yang potensial ma-suk akal, bukan dongeng atau mi-tologi. Karena itu disebutkan bah-wa satu kualitas orang-orang yangberiman ialah bahwa mereka itu,jika diingatkan akan ayat-ayatTuhan, mereka tidak tunduk sebagaiorang yang tuli dan buta (Q.,25:73), melainkan, seperti dikata-kan A. Hassan, tunduk denganikhlas dan dengan pengetahuan,karena menggunakan pikiran.

Page 66: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

334 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

BERIMAN DALAM KEGAIBAN

Banyak sekali ilustrasi bahwaorang yang bertakwa ialah orangyang beriman kepada kegaiban.Artinya, sekalipun dia itu tidak me-lihat Tuhan tetapi tetap beriman.Pandangan semacam itu juga sebe-tulnya adalah ihsan (ihsân), yaituseakan-akan melihat Tuhan. Karenatidak mungkin bisa melihat Tuhan(karena memang Tuhan tidak bisadilihat), maka harus yakin bahwaTuhan sedang melihat kamu. Itulahtakwa dan namanya takut kepadaAllah dalam kegaiban. Hal inisangat berfungsi dalam pemben-tukan akhlak, sebab kalau orangbetul-betul beriman dalam keadaanseperti ini, maka dengan sendirinyaakhlaknya tumbuh menjadi baikkarena dia selalu takut kepada Tu-han, bahwa Tuhan selalu melihat-nya.

BERIMAN DAN BERILMU

Dalam Al-Quran, jaminan ke-unggulan dan superioritas, terma-suk kemenangan dan kesuksesan,akan dikaruniakan Allah kepadamereka yang beriman dan berilmu(Q., 58: 11). Beriman artinyamempunyai orientasi Ketuhanandalam hidup dengan menjadikanperkenan Tuhan sebagai tujuan

segala kegiatannya. Dan berilmuberarti mengerti ajaran secara benardan memahami lingkungan hidupdi mana dia akan berkiprah, sosial-budaya dan fisik, seperti ilmu yangdikaruniakan Tuhan kepada Adamsebagai bekal mengemban tugaskekhalifahan di bumi, dan menjadifaktor keunggulannya atas paramalaikat (Q., 2: 31). Iman sajamemang cukup untuk membuatorang berkiblat kepada kebaikan,dan mempunyai “iktikad baik”. Tapiiman yang tidak dilengkapi dengankecakapan seperti bagaimana me-laksanakan semuanya itu, juga tidakmenjamin kesuksesan untuk mem-buat orang cakap berbuat nyata.Namun tanpa bimbingan iman,justru ilmunya itu akan membuat-nya celaka, lebih celaka dari oranglain yang tidak berilmu. Karena ituNabi bersabda, “Barang siapa ber-tambah ilmunya namun tidak ber-tambah hidayahnya, maka ia tidakbertambah apa-apa kecuali semakinjauh saja dari Allah.”

BERIMAN MEMERLUKAN ILMU

Membicarakan masalah imandan ilmu berarti mengulang kaji se-suatu yang sudah amat sering dila-kukan orang. Tapi tentu saja, per-kara sebesar dan sepenting itu harusselalu sempat kita bicarakan tanpa

Page 67: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

335Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bosan, mengingat dinamika per-soalannya yang tidak akan habisdibahas. Kita bisa memulainya de-ngan mengutip firman Ilahi sebagai-mana banyak dilakukan para mu-balig kita :... Allah mengangkatmereka yang beriman di antarakamu dan mereka yang diberi karu-nia ilmu pengetahuan ke berbagaitingkat (derajat, dalam bentukjamak) (Q., 58:11).

Firman Ilahi itu menegaskanbahwa janji keunggulan, superio-ritas, dan supremasi diberikan Allahkepada mereka yang beriman danberilmu sekaligus. Iman akan men-dorong kita untuk berbuat baikguna mendapatkan ridlâ Allâh, danilmu akan melengkapi kita dengankemampuan menemukan cara yangpaling efektif dan tepat dalammelaksanakan dorongan untukberbuat baik itu. Dengan kata lain,iman mendidik kita untuk mem-punyai komitmen kepada nilai-nilailuhur, dan ilmu memberi kitakecakapan teknis guna merealisasi-kannya. Ringkasnya, iman dan ilmusecara bersama akan membuat kitamenjadi orang baik dan sekaligustahu cara yang tepat mewujudkankebaikan kita itu. Maka dapat dime-ngerti mengapa iman dan ilmumerupakan jaminan keunggulandan superioritas.

Memang, secara hierarki nilai,masih tetap bisa dikenali bahwaiman adalah primer, yang utama,

dan ilmu adalah sekunder, peleng-kap. Ini bisa dilukiskan: “Lebih baikseorang yang jujur meskipun bodohdaripada seorang jahat meskipunberilmu.” Atau, “Lebih baik seo-rang yang bodoh tapi jujur dari-pada seorang pandai tapi jahat.”Sebab kepandaian di tangan orangjahat akan menunjang kejahatannyaitu sehingga berlipat ganda dansemakin merusak, seperti terbuktidari kejahatan kaum Nazi Jerman.

Tetapi, jika masalahnya ialahkeberhasilan usaha kebaikan yangmaksimal, maka sesungguhnyaiman dan ilmu itu tidak dapatdipisahkan. Kekalahan orang ataukelompok yang baik oleh orang ataukelompok yang jahat jelas bukankarena faktor iman orang atau kelom-pok yang baik, tetapi hanya karenafaktor ilmunya yang kurang. Salahsatu wujud nyata peran ilmu ialah,misalnya, kemampuan berorganisasidan menyusun kiprah. Karena ituterkenal sekali diktum, “al-bâthil bi-nidlâm yaghlib al-haqq bi-ghayrnidlâm”—kepalsuan yang tersusunrapi akan mengalahkan kebenaranyang tidak tersusun rapi. Sesuatu halyang amat logis dan masuk akal.

BERIMAN TIDAK“MEMBABI-BUTA”

Ciri orang beriman di antaranyaialah bahwa jika mereka diingatkan

Page 68: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

336 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dengan firman-firman suci, tidaklahmereka itu kemudian tunduk patuhbegitu saja tanpa pengertian danpemahaman yang benar. Dalam Al-Quran peringatan itu terbaca demi-kian:

Dan apabila mereka diingatkandengan ayat-ayat Tuhan mereka,tidaklah merekaitu tunduk kepa-danya secara tulidan buta (Q.,25: 73).

Jelas sekalibahwa salah satusifat orang yangberiman ialah ti-dak menerimasesuatu, meski-pun berupa ayat-ayat Allah, secara“membabi-buta”, melainkan denganpenuh kepahaman dan pengertian.A. Hassan, seorang ulama terkenaldi negeri kita ini, memberi penje-lasan kepada makna firman itudengan mengatakan, “Tunduk dansujud dengan buta tuli waktumendengar Al-Quran itu ialah sifatmunâfiqûn. Hamba-hamba Allahyang terpuji, tidak berbuat demi-kian, tetapi bersujud dengan ikhlasdan dengan pengetahuan.”

Tuntutan kepada adanya penger-tian yang benar akan ayat-ayat Ilahiadalah hal yang wajar dan logis saja.Secara mudahnya kita dapat ber-tanya, apakah mungkin seseorangmempunyai apresiasi dan peng-

hayatan yang mendalam kepadafirman-firman suci jika ia tidakpaham? Meskipun penegasan inimengesankan adanya tekanan ke-pada segi intelektual-kognitif,namun tidaklah berarti berten-tangan dengan disposisi keruhanianyang mendalam sebagai prasyarat

bagi adanya ke-mampuan me-nangkap kebena-ran pesan-pesanIlahi. Justru ada-nya kepahamanyang tepat ituakan memperku-at disposisi ke-ruhanian kita da-lam berhadapan

dengan firman-firman suci. Sejalandengan itu, Al-Quran pun berpesanagar kita tidak mengikuti sesuatuyang kita tidak paham, karenaseluruh pribadi kita dengan bagian-bagiannya ini akan dimintai per-tanggungjawaban (Q., 17: 36).

BERISLAM

Ber-islâm bagi manusia adalahsesuatu yang alami dan wajar. Ber-islâm menghasilkan bentuk hubu-ngan yang serasi antara manusia danalam sekitar, karena alam sekitar inisemuanya telah berserah diri sertatunduk patuh kepada Tuhan secara

Tugas dan peranan kaum cen-dekiawan Muslim, yaitu ber-tanggung jawab untuk menyampai-kan dan mengembangkan maknayang lebih hakiki dalam kehidupankeagamaan atau religiusitasmasyarakat, agar tidak berhentihanya kepada segi-segi formaldan simbolik semata.

Page 69: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

337Ensiklopedi Nurcholish Madjid

alami pula. Sebaliknya, tidak berse-rah diri kepada Tuhan bagi manusiaadalah tindakan yang tidak alami.Manusia harus mencari kemuliaanhanya pada Tuhan, dan bukannyapada yang lain. Ber-islâm sebagaijalan mendekati Tuhan itu ialah de-ngan berbuatbaik kepada se-sama manusia,disertai sikap me-nunggalkan tu-juan hidup ke-pada-Nya, tanpakepada yang lainapa pun juga.

Karena kema-haesaan dan ke-mutlakan-Nya,wujud Tuhan adalah wujud kepas-tian. Justru Tuhanlah satu-satunyawujud yang pasti. Semua selainTuhan adalah wujud tak pasti,nisbi, termasuk manusia sendiri,betapapun tingginya kedudukanmanusia sebagai puncak ciptaanTuhan. Maka sikap memutlakkannilai manusia, baik yang dilakukanoleh seseorang kepada dirinyasendiri maupun kepada orang lain,adalah bertentangan dengan prinsipKetuhanan Yang Maha Esa, atautawhîd, monoteisme. Beribadatyang tulus kepada Tuhan harusdiikuti dengan meniadakan sikapmemutlakkan sesama makhluk, ter-masuk manusia. Makhluk padaumumnya, dan manusia pada khu-

susnya, yang mengalami pemut-lakan itu, disebut “thâghût”, yangberarti tiran, dan makhluk atauorang itu akan menjelma menjadinidd (jamak: andâd, saingan Tuhanatau tuhan-tuhan palsu).

Maka setiap bentuk pengaturanhidup sosialmanusia yangmelahirkan ke-kuasaan mutlakadalah berten-tangan denganjiwa tauhîd, Ke-tuhanan YangMaha Esa, ataumonote i sme .Pengaturan hi-dup dengan

menciptakan kekuasaan mutlakpada sesama manusia tidaklah adildan beradab. Sikap pasrah kepadaTuhan, yang memutlakkan Tuhandan bukan sesuatu yang lain, meng-hendaki tatanan sosial terbuka,adil, dan demokratis. Inilah yangtelah dicontohkan oleh NabiMuhammad Saw., yang ketelada-nannya diteruskan kepada parakhalifah yang bijaksana sesudah-nya.

BERISLAM DAN BERIMAN

Secara kebahasaan, Islam daniman memiliki arti sama, yaituselamat dan aman. Tetapi menurut

Page 70: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

338 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

istilah keagamaan, terdapat per-bedaan halus antara keduanya. Inidapat dilihat dari kasus ketikaorang-orang Arab Badui yang da-tang kepada Nabi mengaku sudahberiman, tetapi disanggah bahwamereka baru Islam dan belumberiman, Orang-orang Arab pe-dalaman berkata, “Kami beriman.”Katakanlah, “Kamu belum beriman;tetapi katakanlah, Kami menye-rahkan kehendak kami kepadaAllah. Iman belum masuk ke dalamhatimu...” (Q., 49: 14). Pada ayatberikutnya baru ditegaskan apayang disebut iman. Orang-orangmukmin ialah yang beriman kepadaAllah dan Rasul-Nya, dan tak pernahragu, berjuang di jalan Allah denganharta dan nyawa. Mereka itulahorang-orang yang tulus hati (Q., 49:15). Maka dalam tafsiran lebihlanjut berarti terdapat suatu ke-mungkinan orang sudah Islam teta-pi belum beriman, dengan akibatantara lain bahwa keislamannyabelum memengaruhi tingkah laku-nya. Artinya, iman membawa kon-sekuensi-konsekuensi yang beratkalau belum kita terima, tetapi tum-buh secara alami kalau sudah kitaterima. Dalam Al-Quran terdapatbanyak gugatan keras, misalnyaAdakah manusia mengira, bahwamereka akan dibiarkan berkata,“Kami beriman, padahal merekatidak diuji?” (Q., 29: 2). Dan Kamitelah menguji orang-orang sebelum

mereka, dan Allah pasti tahu siapayang benar dan pasti tahu siapa yangberdusta (Q., 29: 3). Ada lagi yangjuga keras, Adakah kamu mengiraakan masuk surga tanpa mendapatujian dari Allah, mereka di antarakamu yang berjuang (di jalan-Nya)dan mereka yang berhati tabah? (Q.,3: 142).

BERITA ALAM GAIB

Kita dapat mengetahui alam gaibhanya melalui cerita dari orang yangmendapat berita, yaitu Nabi. Kitahanya percaya kepada orang yangmembawa berita itu. Berita-beritayang dapat kita lihat dalam Al-Quran, seperti terdapat dalam suratYã Sîn, adalah mengenai gambaranyang cukup dramatis tentang akanadanya pengadilan Tuhan. Pada saatitu kita menjadi pesakitan yangmemohon supaya dilindungi Tuhandan terus mencoba membantahnya.Kemudian Tuhan menutup mulutkita, Hari itu akan Kami tutup mulutmereka, tetapi tangan mereka akanberbicara kepada Kami dan kakimereka akan memberikan kesaksianatas segala yang mereka kerjakan(Q., 36: 65). Kita harus curiga padabadan kita sendiri, karena dia akanmenjadi saksi atas segala pekerjaanyang kita lakukan. Kalau sudahdemikian, apalagi kalau saksi mem-

Page 71: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

339Ensiklopedi Nurcholish Madjid

beratkan, badan kita tidak lagipeduli apakah kita masuk surga atauneraka, karena memang yang masuksurga atau neraka adalah ruh se-mata.

BERKENALAN DENGANFALSAFAH

Dahulu, orang-orang Muslimberkenalan dengan ajaran Aristo-teles dalam bentuknya yang telahditafsirkan dan diolah oleh orang-orang Syria, dan itu berarti masuk-nya unsur-unsur Neo-Platonisme.Cukup menarik bahwa sementaraorang-orang Muslim begitu sadartentang Aristoteles dan apa yangmereka anggap sebagai ajaran-ajarannya, namun mereka tidaksadar, atau sedikit sekali, me-ngetahui adanya unsur-unsur Neo-Platonisme di dalamnya. Ini me-nyebabkan sulitnya membedakanantara kedua unsur Hellenismeyang paling berpengaruh kepadafalsafah Islam itu, karena memangterkait satu sama lainnya.

Sekalipun begitu masih dapatdibenarkan melihat adanya penga-ruh khas Neo-Platonisme dalamdunia pemikiran Islam, seperti yangkelak muncul dengan jelas dalamberbagai paham Tasawuf. Ibn Sina,misalnya, dapat dikatakan seorangNeo-Platonis, disebabkan ajarannyatentang mistik perjalanan ruhani

menuju Tuhan seperti yang dimuatdalam kitabnya, Isyârât. Memang,Neo-Platonisme yang spiritualistisitu banyak mendapatkan jalanmasuk ke dalam ajaran-ajaran Sufi.Yang paling menonjol ialah yangada dalam ajaran sekelompok orang-orang Muslim yang menamakandiri mereka Ikhwân Al-Shafâ (secaralonggar: Persaudaraan Suci).

Kita sepenuhnya dapat berbicaratentang pengaruh besar Aristo-telianisme, yaitu dari sudut kenya-taan bahwa kaum Muslim banyakmemanfaatkan metode berpikirlogis menurut logika formal (silo-gisme) Aristoteles. Cukup sebagaibukti betapa jauhnya pengaruhajaran Aristoteles ini ialah popu-lernya ilmu mantik di kalanganorang-orang Islam. Sampai sekarangmasih ada dari kalangan ‘ulamâ’ kitayang menulis tentang mantik,seperti K.H. Bishri Musthafa dariRembang. Ditambah lagi, ilmumantik juga masih diajarkan dibeberapa pesantren. Memang,beberapa ‘ulamâ’ di masa lalu telahmencoba meruntuhkan ilmu man-tik (seperti Ibn Taimiyah dengankitabnya, Naqdl Al-Manthiq danAl-Suyuthi dengan kitabnya,Shawn Al-Manthiq wa Al-Kalâm ‘anFann Al-Manthiq wa Al-Kalâm).Namun Al-Ghazali, meski telahberusaha menghancurkan falsafahdari segi metafisikanya, adalahseorang pembela ilmu mantik yang

Page 72: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

340 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

gigih, dengan kitab-kitabnya sepertiMi‘yâr Al-‘Ilm dan Mihak Al-Na-zhar. Bahkan kitabnya, Al-QisthâsAl-Mustaqîm, dinilai dan dituduhIbn Taimiyah sebagai usaha men-campuradukkan ajaran Nabi de-ngan falsafah Aristoteles, karenauraian-uraian keagamaannya, dalamhal ini ilmu fi-qih, yang meng-gunakan sistemilmu mantik.

Bagaimanapunmustahil melihatfalsafah Islam se-bagai carbon copy Hellenisme.Pasalnya, semua pemikir Muslim,meski terdapat variasi, berpandanganbahwa wahyu adalah sumber ilmupengetahuan dan, karena itu, me-reka juga membangun berbagaiteori tentang kenabian, seperti yangdilakukan Ibn Sina dengan risa-lahnya yang terkenal, Itsbât Al-Nubûwât. Mereka juga mencu-rahkan banyak tenaga untuk mem-bahas kehidupan sesudah mati,suatu hal yang tidak terdapat pa-danannya dalam Hellenisme, kecua-li pada kaum Hellenis Kristen. Parafailasuf Muslim juga membahasmasalah baik dan buruk, pahaladan dosa, tanggung jawab pribadidi hadapan Allah, kebebasan danketerpaksaan (determinisme), asalusul penciptaan dan seterusnya,yang kesemuanya itu merupakanbagian integral dari ajaran Islam,

dan sedikit sekali terdapat hal se-rupa dalam Hellenisme.

Lebih lanjut, falsafah kemudianmemengaruhi ilmu kalâm. Meskibegitu, tidaklah benar memandangilmu kalâm sebagai jiplakan belakadari falsafah. Justru dalam ilmukalam orisinalitas kaum Muslim tam-

pak nyata. Seper-ti dikatakan Wil-liam Lane Craigdalam KalâmCosmological Ar-gument, berikutini, “Argumen

kalâm sebagai bukti adanya Tuhanberasal dari dalam pikiran parateolog Arab zaman pertengahan,yang menyusup ke Barat, di manaia menjadi pusat kontroversi yangdiperdebatkan secara hangat. Pe-mikir-pemikir dari dua pihak ber-hadapan satu sama lain: Al-Ghazalilawan Ibn Rusyd, Saadia lawanMusa ibn Maimun, Bonaventurelawan Aquinas. Persoalan pokokdalam seluruh perdebatan itu ialahapakah rentetan zaman darikejadian masa lampau itu dapatsecara aktual tak terbatas. Ilmukalâm adalah unik dalam pemikiranumat manusia. Ia merupakan sum-bangan Islam dalam dunia falsafahyang paling orisinal. Argumen-argumen yang dikembangkan da-lam ilmu kalâm menerobos duniapemikiran Barat, sebagaimanabanyak pikiran-pikiran Islam yang

“Barangsiapa dapat memberimaaf dan menciptakan perda-maian, maka balasannya dariAllah.”

Page 73: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

341Ensiklopedi Nurcholish Madjid

lain, meskipun hanya sedikit dariorang-orang Barat yang menga-kuinya.”

Berkenaan dengan ini, Craigmengatakan lebih lanjut: “Para pe-mikir Yahudi berpartisipasi sepe-nuhnya dalam kehidupan intelek-tual masyarakatMuslim, banyakdi antara merekayang menulis da-lam bahasa Arabdan menerjemah-kan karya-karyaArab ke dalambahasa Ibrani.Dan orang-orangKristen kemu-dian membacadan menterjemahkan karya-karyapara pemikir Yahudi itu. Argumenkalâm bagi permulaan adanya alamraya menjadi perdebatan yangpanas, karena ditentang oleh Aqui-nas namun digunakan dan di-dukung oleh Bonaventure. Argu-men falsafah dari wujud pasti(wâjib) dan wujud mungkin (mum-kin) banyak digunakan dalamberbagai bentuk dan akhirnyamenjadi kunci argumen Thomisuntuk adanya Tuhan. Begitulah,bahwa argumen kosmologis itusampai ke para teolog berbahasaLatin, yang dalam budaya Baratmereka itu menerima pengakuanuntuk orisinalitas, yang merekasendiri tidak sepenuhnya berhak,

karena mereka mewarisi argumen-argumen itu dari para teolog danfailasuf Arab, yang sayangnya cen-derung kita lupakan.”

Sebagaimana telah menjadipokok pembicaraan buku WilliamCraig yang dikutip itu, argumen-

argumen kos-mologis kalâmternyata kini ba-nyak mendapat-kan dukungantemuan-temuanilmiah modern.Teori big-bangdari Chandra-sekbar (peme-nang hadiah No-bel), temuan-te-

muan astronomi modern, dankonsep waktu dari Newton danEinstein, semuanya, menurut Craig,mendukung argumen kosmologiilmu kalam tentang adanya Tuhanyang “personal”, yang telah mencip-takan alam raya ini:

“Dengan begitu kita telah me-nyimpulkan adanya Khâliq yangpersonal bagi alam raya, yang adatanpa berubah dan berdiri sendirisebelum penciptaan alam dandalam waktu sesudah penciptaanitu. Inilah inti pusat apa yang olehkaum teis dimaksudkan dengan“Tuhan” ...Argumen kosmologikalâm membimbing kita ke arahadanya Khâliq yang berpersonalbagi alam raya ...”

Page 74: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

342 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Apakah membuktikan adanyaTuhan yang personal itu menjadititik perhatian sentral falsafah dankalâm? Setelah membuktikan de-ngan dalil-dalil dan argumen-argumen yang mantap, para failasufdan mutakallim beralih ke usahamemahami makna wujudnya Tuhanitu bagi manusia, kemudian dikem-bangkan menjadi dalil-dalil danargumen-argumen untuk mendu-kung kebenaran agama. Sepertiditegaskan oleh Ibn Rusyd dalamFashl Al-Maqâl, kegiatan berfalsafahadalah benar-benar pelaksanaanperintah Allah dalam Kitab Suci.Maka, kata Ibn Rusyd, falsafah danagama atau syarî‘ah adalah duasaudara kandung, sehingga meru-pakan suatu kezaliman besar jikaantara keduanya dipisahkan. Hanyamemang, kata Ibn Rusyd lagi, ter-dapat kalangan agama yang karenaketidaktahuannya memusuhi fal-safah, dan kalangan falsafah yangjuga karena ketidaktahuannya me-musuhi syarî‘ah. Ibn Rusyd sendiriadalah seorang failasuf yang amatmendalami syarî‘ah.

BERKENALAN DENGAN SYIAH

Perkenalan dengan paham Syiahyang muncul secara spektakulermelalui keberhasilan Revolusi Iranpada 1979 telah menghadirkan

perspektif baru terhadap Islam.Umat Islam Indonesia yang selamaini merasa bahwa dunia ini hanyadunia Indonesia, bahwa Islam ituhanya seperti yang ada di Indonesia,kini serta merta melihat adanya di-mensi lain dari Islam yang dalambeberapa hal cukup prinsipil perbe-daannya dengan kita, kaum Sunni.

Kita mengetahui bahwa Islam diIndonesia ini hampir homogen. Per-tama, hampir semua mereka berpa-ham Ahli Sunnah wal Jamaah;Kedua, anutan mazhab fiqih AhliSunnah wal Jamaah di sini ialahmazhab Syafi’i; Ketiga, anutanmazhab kalam Ahli Sunnah walJamaah di sini ialah mazhabAsy’ari—meskipun dalam rumusanmuktamar NU di Situbondo dinya-takan bahwa salah satu ciri dariAhli Sunnah wal Jamaah ialahbahwa dalam masalah akidah di-anut paham Asy’ari dan/atau Matu-ridi. Barangkali karena kita tidakmengenal Maturidi, maka ketikamendapatkan literatur tentang Al-Maturidi kita masih kaget. PahamMaturidiyah terutama dianut olehmereka yang dalam fiqih menganutmazhab Hanafi. Maka orang Indiaatau Pakistan yang Sunni semuanyamenganut paham Maturidi.

Mereka yang berpaham Syiahumumnya menganut sistem kalamMu’tazilah, karena itu mereka lebihrasional. Di dalam polemik-polemikklasik, orang-orang Syiah juga dise-

Page 75: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

343Ensiklopedi Nurcholish Madjid

but Al-Thabari dengan pahamQadariyah, yaitu paham yang sa-ngat menekankan kebebasan manu-sia. Ibn Taimiyah, salah seorangtokoh mazhab Hanbali, dan karenaitu juga merupakan tokoh dari maz-hab Sunni, menulis buku polemik-nya, Minhâj Al-Sunnah fî Naqd Al-Kalâm Syî‘ah wa Al-Qadariyah. Ber-dasarkan buku ini, Syiah beraliranQadariyah.

Banyak yang berpandangan bah-wa kaum Syiah mempunyai Al-Quran yang berbeda dengan kaumSunni. Pandangan semacam itutidak benar. Tidak ada perbedaansatu huruf pun antara Al-Qurankaum Syiah dengan Al-Quran kaumSunni. Bahkan rasm-nya (mushaf )ialah ‘Utsmani, sama dengan Sun-ni, begitu juga dengan cara mem-bacanya (qirâ’at). Karena itu, akanterkesan mengada-ada untuk mem-bedakan antara Al-Quran kaumSyiah dan Sunni. Memang adamasalah penafsiran yang berbeda,tetapi hal ini pun juga terjadi di kala-ngan Sunni sendiri sehingga munculbermacam-macam tafsir.

Sedikit perbedaan muncul terkaitdi sekitar masalah sunnah. Sunnahkaum Sunni yang formal ialah yangterkumpul terutama di dalam Al-Kutub Al-Sittah (Kitab Hadis yangEnam), yaitu karangan atau koleksiBukhari, Muslim, Ibnu Majah,Tirmidzi, Al-Nasa’i, dan Abu Daud,yang disusun selama 100 tahun. Di

kalangan Syiah, hadis mereka lebihbersandarkan kepada Ahlul Bait,karena di luar itu beritanya tidakdipercaya. Jadi, mereka tidak men-ceritakan hadis dari ‘A’isyah, karenadia pernah memerangi Ali. Tetapiyang aneh ialah hadis-hadis Syiahdan hadis-hadis Sunni itu, terlepasdari perawinya, isinya sangat mirip,meskipun bisa saja kalimatnya ber-beda. Oleh karena itu, orang Sunnipun sebetulnya bisa memanfaatkanhadis mereka terutama hadis-hadishikmah, yaitu hadis-hadis yangberbicara mengenai kebaikan.

BERKORBAN

Berkorban diambil dari kataqurbân, dari akar kata qaraba yangmemiliki arti dekat. Artinya, ber-korban akan dapat membuat jiwaatau ruhani seseorang menjadidekat dengan Tuhan. Dalam bahasaInggris, berkorban diterjemahkandengan sacred, artinya suci, kemu-dian menjadi sacrifice yang artinyaberkorban karena ketulusan hatiatau kesucian hati, semata-matakarena Tuhan.

Hal yang serupa juga pernah di-alami bangsa Indonesia saat perangkemerdekaan Republik Indonesia dibulan Ramadlan. Itu menuntutkesiapan jiwa dan ruhani untukberkorban. Berkorban karena ketu-

Page 76: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

344 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

lusan dan kesucian tersebut di-buktikan selama pecah dan berkeca-muknya perang kemerdekaan. Parapejuang kita se-lalu memekikkantakbir Allâhu Ak-bar, Allâhu Ak-bar. Dengan pe-kik itu, para pe-juang menjadimerasa dekat de-ngan Tuhan se-hingga merekatidak takut mati.

Dalam kasusserupa, kita ter-ingat akan perjuangan heroik arek-arek Surabaya yang dipimpin olehBung Tomo. Dalam pidatonya, diamembakar semangat dan jiwa parapejuang dengan takbir untuk meng-hadapi serangan sekutu di kota ter-sebut.

BERLAKU ADIL DALAMSEMUA KONDISI

Dalam fiqih, orang yang sedangmarah tidak boleh membuat kepu-tusan hukum. Hal ini juga berlakupada seorang hakim. Bahkan adateori fiqih—tidak semua ulama me-nyetujui tetapi cukup banyak yangmenganutnya—bahwa wanita yangsedang datang bulan tidak bolehmemberikan kesaksian, karena adaefek emosional yang menyebabkan

dia tidak begitu stabil. Ini juga adakorelasinya dengan perintah dalamAl-Quran bahwa kita harus tetap

menjalankan ke-adilan meskipunsedang dibenciorang. ...dan ja-ngan kebencianorang kepadamumembuat kamuberlaku tidak adil.Berlakulah adil.Itu lebih dekat ke-pada takwa (Q.,5: 8).

Dengan me-nuruti emosi, seperti kebencian atausebaliknya, kecintaan yang tidakproporsional, maka kita akan kehi-langan objektivitas. Ada pepatahArab yang artinya, “Sorot pandangmata kecintaan menjadikan butaterhadap kekurangan-kekurangan,sebaliknya sorot pandang kebencianmembuat lupa terhadap kebaikan-kebaikan.”

Kalau mencintai sesuatu atau se-seorang, yang tampak hanyalah ke-baikan, sedang keburukannya meng-hilang. Begitu juga sebaliknya. Semuaitu adalah sikap yang tidak adil.

BERLOMBA-LOMBADALAM KEBAIKAN

Istilah “berlomba-lomba dalamkebaikan” (Arab: fastabiqû al-

“Kalau kamu sekaligus penganuttransendentalisme dan immanen-tisme, engkau benar. Oleh karenaitu, engkau menjadi pemimpin, dandalam ilmu pengetahuan engkauadalah sayyid. Barangsiapa bicaratentang dua, dia musyrik. Barangsiapa bicara tentang kesatuan, diaitulah tauhid.”

(Ibn ‘Arabi)

Page 77: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

345Ensiklopedi Nurcholish Madjid

khayrât) terdapat dalam Al-Qurandi beberapa tempat. Semuanya ter-kait dengan kesediaan kita meng-hargai manusia yang memangdiciptakan oleh Allah dalam kea-daan plural. Kalau ada orang yangkebetulan kiblatnya tidak ke Mak-kah, jangan dipersoalkan. Tetapiberlomba-lomba sajalah denganmereka menuju suatu kebaikan,karena setiap kelompok mempunyaiarah ke mana mereka menghadap,apakah secara fisik, seperti posisi kitamenghadap ke Makkah, ataupunsecara mental, yaitu orientasi fasta-biqû al-khayrât dalam pandanganhidup. Berlomba-lombalah dalammenuju berbagai kebajikan. Sekira-nya Allah menghendaki niscaya Iamenjadikan kamu satu umat, tetapiIa hendak menguji kamu atas pem-berian-Nya. Maka berlombalahkamu dalam kebaikan. Kepada Allahtempat kamu kembali, lalu ditun-jukkan kepadamu apa yang kamuperselisihkan (Q., 5: 48).

Manusia ada yang mempunyaikelebihan dan ada pula yang mem-punyai kekurangan. Perbedaan ituharus dijadikan sebagai pangkalfastabiqû al-khayrât. Khayrât adalahkebajikan yang banyak, bukanhanya satu. Nabi pernah ditegurkeras oleh Allah Swt., JikalauTuhanmu menghendaki, niscayasemua manusia yang ada di bumiberiman seluruhnya. Hendak kau

paksa jugakah orang supaya beriman?Dan orang tidak akan berimankecuali dengan izin Allah juga, danIa menanamkan keraguan (ataukekaburan) (menimpakan kemur-kaan—NM) pada mereka yang tidakmenggunakan pikiran (Q., 10: 99-100). Di tempat lain disebutkan,Maka berilah peringatan, karenaengkau hanya memberi peringatan.Engkau bukan orang yang berkuasaatas mereka (Q., 88: 21-22).

Prinsip-prinsip semacam itusekarang ini sangat relevan dalamperkembangan nasional kita. Kitaharus kembali kepada Al-Quran.Inilah makna slogan yang sudahlama dicanangkan kepada masya-rakat kita, yakni seruan kembalikepada Al-Quran dan Sunnah.Namun sayangnya, selama ini kem-bali kepada Al-Quran dan Sunnahhanya menyangkut fiqih. Banyakorang dengan gemas memper-soalkan azan dua atau satu kaliketika shalat Jumat, shalat tarawihsebelas atau dua puluh tiga rakaat.Dan itu, katanya, atas nama kem-bali kepada Al-Quran. Sementaraitu, hal-hal prinsipil yang langsungmemengaruhi masyarakat dan me-nentukan bagaimana kita me-nampilkan diri dalam kehidupansosial dan politik, tidak pernahdibicarakan.

Page 78: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

346 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

BERMUSYAWARAHDAN BERTAWAKAL

Beberapa tahun silam, di Riyadhpernah diadakan seminar mengenaiijtihad. Salah satu masalah yang pa-ling ramai dibicarakan adalah apa-kah Rasulullah itu berijtihad atautidak. Kalau Rasulullah berijtihad,seolah-olah ada kesan bahwa adabagian-bagian dari tindakannyayang merupakan keputusannyasendiri, dan itu mengandung risikosalah. Banyak sekali yang berpen-dapat bahwa Nabi berijtihad, misal-nya, ketika berita-berita sampaikepada Nabi bahwa orang-orangkafir Makkah akan menyerbu se-bagai pembalasan mereka atas keka-lahannya di perang Badar, makaNabi memanggil para sahabatnyauntuk diajak musyawarah, bagai-mana cara menghadapi orang Mak-kah ini.

Para sahabat berpendapat bahwacara menghadapi orang-orang Mak-kah itu harus dengan menyongsongdan menggiring mereka ke suatumedan yang mereka pilih, yaituUhud, yang kemudian disebutPerang Uhud. Tetapi Nabi sendirisebetulnya tidak berpendapat se-perti itu. Nabi berpendapat lebihbaik bertahan di kota. Konon,menurut para ahli sejarah, itu ada-lah atas usul Salman Al-Farisi, tetapiNabi kalah suara, sehingga Nabitunduk kepada suara mayoritas, yaitu

menyongsong orang-orang kafirMakkah dan menggiringnya ke bukitUhud. Di tengah jalan mereka yangmenghendaki pergi ke Uhud itubanyak yang berubah pikiran. Meng-hadapi mereka yang ragu-ragu,padahal sudah berjalan ke Uhud,maka kata Nabi, “Kita sudah meng-ambil keputusan melalui musya-warah, dan kita wajib berpegangpada keputusan itu, dan seorangNabi pantang mundur kembali daripeperangan sebelum Tuhan menen-tukan apakah dia kalah atau me-nang.” Inilah makna dari firmanAllah, Bermusyawarahlah denganmereka dalam segala urusan. Makajika engkau sudah mengambil kepu-tusan bertawakallah kepada Allah,karena Allah mencintai orang yangbertawakal (Q., 3: 159). Jadi,menurut agama Islam, kita tidakboleh terlalu mudah mengubah ke-putusan bersama, kalau toh harusmengubah lagi, maka harus dimu-syawarahkan dari permulaan. Dansetiap keputusan harus dipegangsecara konsekuen dengan tawakalkepada Allah.

Nabi diberi rahmat oleh Allahsebagai orang yang lapang dada,sehingga suka mendengar pendapatorang lain. Sama dengan firmanAllah, ...sampaikanlah berita gem-bira kepada hamba-hambaKu. Me-reka yang mendengarkan perkataan,dan mengikuti yang terbaik di an-taranya, maka mereka itulah yang

Page 79: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

347Ensiklopedi Nurcholish Madjid

mendapat bimbingan Allah, dan me-reka itulah orang yang arif (ulû al-albâb). (Q., 39: 17-18).

Dalam firman itu ditegaskanbahwa salah satu indikasi adanyahidayah (rahmat) Allah pada sese-orang ialah kalau orang bersedia ter-buka. Maka ish-lâh (perdamaian)dikaitkan de-ngan takwa danrahmat Allah.Menurut istilahsekarang, ba-rangkali itu ada-lah petunjuk pe-laksanaan (juk-lak) bagaimanam e m e l i h a r aukhûwwah Islâmîyah, yaitu dimulaidengan firman Allah, Hai orang-orang beriman! Janganlah ada suatugolongan memperolok golongan yanglain; boleh jadi yang satu (yangdiperolok) lebih baik daripada yanglain (yang memperolok); juga janganada perempuan yang menertawakanperempuan lain; boleh jadi yangseorang (yang diperolok) lebih baikdaripada yang lain (yang diperolok)(Q., 49: 11).

Musyawarah sebenarnya meru-pakan salah satu ajaran Islam, ka-rena itu surat ke-42 di dalam Al-Quran disebut surat Al-Syûrâ yangartinya tidak lain ialah musyawarah.Dalam musyawarah ada prosesmendengar dan mengatakan pen-

dapat; sebagaimana kita mempunyaihak untuk menerima, kita mem-punyai kewajiban untuk memberi;sebagaimana kita mempunyai hakuntuk berbicara, kita mempunyaikewajiban untuk mendengar; itulahmusyawarah. Masalah musyawarah

juga tecermin didalam surat Al-‘Ashr, dan salingmenasihati un-tuk kebenaran(Q., 103: 3),yang pesan da-sarnya ialahbahwa dalammasyarakat ha-rus ada suatumekanisme so-

sial yang mengizinkan kita denganbebas saling mengingatkan akan halyang baik dan benar. Dalam idiommodern, pesan itu bisa diterje-mahkan sebagai kebebasan menya-takan pendapat, kebebasan berseri-kat, kebebasan berkumpul, dansebagainya.

Jadi, iman mendikte kepadaperbuatan baik. Kemudian dikteiman itu harus dilaksanakan di dalamamal saleh. Namun semua itu harussegera diisi dalam kerangka sosial,yaitu “tawâshaw bi al-haqq—dansaling menasihati untuk kebenaran”(Q., 103: 3), artinya orang tidakboleh dibiarkan hanya mengandalkanpendapatnya sendiri. Karena ituagama Islam tidak mengajarkan

Page 80: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

348 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

individualisme, yang salah satuajarannya ialah mengenai hak pribadiyang mutlak. Kita harus meletakkansemuanya di dalam tawâshaw bi al-haqq, bahkan kemudian tawâshaw bial-shabr, harus saling mengingatkantentang kesabaran. Artinya, untukmenegakkan ke-benaran, kebai-kan, dan meng-usahakan masya-rakat yang baikselalu membutuh-kan waktu, dankarena itu diperlukan jiwa kejuangan,kontinuitas, konsistensi, stamina,yang semua itu merupakan pen-jabaran dari sikap sabar.

BERPIKIR ABSTRAKVERSUS KEMATANGAN PSIKIS

Orang-orang Hindu Bali memi-liki jawaban persis seperti yangdiutarakan Al-Quran mengenaijawaban orang-orang musyrikMakkah, Kami tidaklah menyembahpatung-patung itu melainkan supayamendekatkan diri kami kepada Allah(Q., 39: 3). Mendekatkan diri disini berarti intermedia. Ada sebuahtesis yang mengatakan bahwa kalauorang mempunyai kemampuanberpikir lebih abstrak, maka diaakan dengan sendirinya mening-galkan patung. Tetapi ada tesis lainyang menunjukkan hal sebaliknya:

kemampuan berpikir abstrak tidakada korelasinya dengan kemampuanmeninggalkan patung.

Dalam karya-karya Erich Fromm,seperti Escape from Freedom, di-katakan bahwa ada psikologi massadi mana kita bisa menjadi korban

dari kesan-kesanpalsu. Misalnya,karena kebebas-an itu menuntutkemampuan un-tuk memikultanggung jawab

secara pribadi, maka ada kecende-rungan kita untuk takut akan kebe-basan. Ketika kita tidak mampubebas atau memikul tanggungjawab pribadi dari kebebasan itu,maka kebebasan itu kita serahkankepada pemimpin, sehingga kitamemuja pemimpin itu yang diang-gap akan memberikan jaminan,“Ikuti saja saya kalau kalian inginselamat!” Begitu kira-kira Hitlerberseru kepada bangsa Jerman.Bangsa Jerman yang sudah begitucerdas masih bisa “dikibuli” seorangHitler yang sekolahnya tidak ka-ruan. Profesor-profesor dan dokter-dokter bisa diajari bahwa orang-orang yang bukan Jerman itu hanya-lah subhuman, sehingga bisa dijadi-kan kelinci percobaan. Ini buktilagi bahwa kemampuan berpikirabstrak tidak ada korelasinya de-ngan kematangan psikis.

“Biarpun Al-Quran itu tidakditerima secara membabi buta,tetapi harus ada proses kritis.”

(Ahmad Hasan)

Page 81: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

349Ensiklopedi Nurcholish Madjid

BERPIKIR JANGKA PANJANG

Pada dasarnya manusia itu baik,tetapi ia lemah. Al-Quran menga-takan, Sungguh, manusia diciptakanserba gelisah (lemah). Bila ditimpabahaya berkeluh kesah (Q., 70: 19-20). Kalau ditimpa hal yang tidakmenyenangkan, manusia menjadigelisah, gundah-gulana, bahkanterkadang mendekati kepada sikap-sikap mengingkari akan adanya satuTuhan, menuduh yang tidak baikkepada Allah. Kita diajari supayaberzikir dengan mengucapkanSubhânallâh—Mahasuci Allah darisegala dugaanku yang negatif ini.Kemudian, Dan bila kekayaan yangditerimanya kikir (Q., 70: 21).Tetapi kalau menerima kebaikan,manusia menjadi sombong, ang-kuh, suka menolak, sikapnya men-jadi “mentang-mentang” sepertitidak perlu kepada orang lain. Disinilah permulaan dari tiranik.Tidak, tetapi sungguh manusiamelampaui batas (tirani) (Q., 96:6). Bahwa manusia itu cenderunguntuk menjadi tiranik—sombong,suka memaksa kepada orang lain—yaitu kalau dia sudah merasa tidakperlu kepada orang lain (Q., 96: 7).Menurut ayat ini, manusia akankehilangan kesadaran sosial dalamhidupnya, kehilangan kesadaranbahwa dalam hidup ia membutuh-kan orang lain. Oleh karena diamerasa tidak membutuhkan orang

lain, maka ia menjadi sombong.Itulah yang namanya “manû‘” (sukamenolak). Indikasinya ialah me-nolak memberi bantuan (Q., 107:7).

Kenapa manusia bisa begitu?Jawabnya, karena kelemahan manu-sia, seperti banyak digambarkandalam Al-Quran, yakni berpanda-ngan pendek. Tentu, di sini kitatidak berbicara soal mata, tetapi sikapjiwa. Pertama, manusia pandangan-nya pendek, seperti dinyatakan da-lam Al-Quran, Tidak, (kamu manu-sia) menginginkan hidup yang fana.Dan membiarkan hari kemudian(Q., 75: 20-21). Kedua, manusialebih suka pada hal-hal yang lebihcepat datang, yaitu sesuatu yangsegera tampak di depan mata, dantidak suka pada hal-hal yang bersifatjangka panjang

Ada pepatah bahasa Inggris, “tidaksemua yang mengkilap itu emas.”Pepatah ini sebetulnya merupakansuatu peringatan agar kita tidakgampang terkecoh oleh sesuatuyang kelihatan mengkilat, karenahal itu belum tentu emas. Tetapikenyataannya, setiap manusia meli-hat sesuatu yang menarik danmemikat (glamorous), ia segera ter-tarik dan kemudian lupa bahwa dibalik itu mungkin ada bahaya. MakaNabi diingatkan bahwa jangka pan-jang itu lebih penting untuk diper-hatikan daripada jangka pendek(Q., 93: 4). Kalau ayat ini kita

Page 82: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

350 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

terjemahkan dalam kehidupan se-hari-hari, kira-kira begini: dalamhal-hal yang bersifat jangka pendekboleh saja kita gagal atau mundur,tetapi kita tidak boleh sampai meng-gagalkan yang bersifat jangka pan-jang. Secara karikatural, dalamberjalan boleh saja kita mundurselangkah atau dua langkah, asalkita bisa melompat melebihi jarakketika kita mundur.

Sebagai perumpamaan, kalaukita naik kereta api dari Jakarta keBandung, arahnya tidak selalu ketenggara, walaupun letak Bandungdi sebelah tenggara Jakarta. Ka-dang-kadang kereta api belok ketimur sedikit, malahan kadangbelok ke utara untuk menghindarigunung, tebing-tebing yang terjal,sungai, dan sebagainya. Hal itutidak menjadi masalah, karena yangpenting adalah jangka panjangnya,yaitu sampai ke Bandung. Ataukalau dalam jargon kaum militer,“you may loose the battle but you souldwin the War” (kamu boleh kalahdalam pertempuran, namun kamuharus menang dalam perang). Halini tidak seperti Amerika di Viet-nam, di mana mereka menangterus dalam pertempuran tetapikalah dalam perang. Amerika diVietnam adalah gambaran orangyang sukses dalam jangka pendektetapi gagal dalam jangka panjang.Oleh karena itu, kalau kita dididikoleh agama Islam supaya berorien-

tasi ke akhirat, maka sebetulnya se-lain akhirat itu sendiri benar, namunyang utama ialah agar kita bisamembiasakan diri untuk melihat kedepan agar tidak menjadi tawanankekinian dan kedisinian. Jangansampai hidup hanya untuk kini dandi sini, tetapi harus jauh ke depan.Bahkan takwa pun dikaitkan de-ngan orientasi ke depan, sepertidinyatakan dalam firman Allah Haiorang-orang yang beriman, bertak-walah kepada Allah, dan hendaklahsetiap orang melihat apa yang dila-kukannya esok (Q., 59: 18). Ini ada-lah pendidikan untuk berpikir jangkapanjang.

BERSIKAP OBJEKTIF

Ada pepatah Arab yang ber-bunyi, “unzhur ilâ mâ qâla wa lâtanzhur ilâ man qâla” (lihatlah ke-pada apa yang dikatakan dan janganmelihat kepada siapa yang ber-kata—ed.). Maksud ucapan ituialah agar orang bisa bersikap objek-tif. Sebab salah satu halangan orangbelajar itu ialah kalau sudah terkenasubjektivisme, yaitu like and dislike,maka dia akan menjadi tertutup.Oleh karena itu, “Musuh yang pan-dai itu lebih baik daripada temanyang bodoh.” Karena, dari musuhyang pandai kita bisa belajar, se-dangkan dari teman yang bodoh

Page 83: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

351Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kita dihalangi terus, mau melang-kah dijegal karena dia tidak menger-ti, seolah dia memberatkan kita. Jadi,meskipun ilmu itu berasal dari mu-suh, tetapi kalau benar, maka ituharus diambil.

BERTANGGUNG JAWAB KEPADADIRI SENDIRI

Dalam Al-Quran dinyatakanbahwa Nabi Muhammad bukanlahorang baru di kalangan para rasul,melainkan hanya penutup para rasul(Q., 46: 9). Kemudian diisyaratkanbahwa Nabi sendiri tidak tahu apayang akan terjadi pada dirinya danorang lain. Maksudnya, tentangbahagia dan sengsaranya, beliausendiri tidak tahu. Beliau hanyamengikuti wahyu dan sekadarseorang pemberi peringatan yangjelas.

Ini harus dipahami sebagai suatuajaran agar manusia selalu rendahhati, tidak mengklaim sebagai orangyang paling selamat, paling unggul,dan sebagainya. Para ulama sebetul-nya banyak membahas masalah inidalam kitab-kitab mereka. IbnTaimiyah, misalnya, membahasmasalah yang ada hubungannyadengan Dajjal, yaitu istihqâq,merasa berhak. Karena seseorangmerasa telah berbuat baik makaserta merta dia merasa berhak men-

dapat balasan dari Tuhan. Seolah-olah dia menagih pada Tuhan.Menurut Ibn Taimiyah, berdasar-kan beberapa hadis, orang yangmasih mempunyai sikap istihqâqtidak akan diterima oleh Tuhan,karena itu merupakan kesombo-ngan. Ali ibn Abu Thalib, khalifahkeempat, mengatakan, “Keburukanyang membuat kamu gelisah itu lebihbaik di mata Allah daripada ke-baikan yang membuat kamu bang-ga.” Artinya, kalau seseorang ber-buat buruk dan dia gelisah, lalumenyesal dan bertobat, maka secaraspiritual nilainya lebih tinggidibanding kalau bersedekah tetapikemudian dia cerita dan bangga.Bahkan biarpun tidak bangga diamerasa nanti di akhirat pasti men-dapat ganjaran dari Tuhan. Itunamanya istihqâq. Maka, seluruh“dajjalisme” atau pemastian bahwaada jaminan keselamatan kalaumengikuti seseorang, menjadi batal.Karena itu, umat Islam lalu di-ajarkan untuk melakukan rituswudlu yang terdiri dari membasuhmuka, tangan, lalu mengusapkepala, dan kaki. Dalam Al-Qurandisebutkan, Hai orang-orang yangberiman, bila kamu hendak me-ngerjakan (menegakkan—NM)shalat basuhlah mukamu dan ta-nganmu sampai ke siku. Usaplahkepalamu (dengan air) dan (cucilah)kakimu sampai ke mata kaki (Q., 5:6).

Page 84: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

352 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Mencuci muka, tangan, dankaki, secara lahiriah adalah bagiandari kebersihan. Tetapi mengusapkepala, secara lahiriah tidak adamaknanya. Namun, dari semua rituswudlu itu, mengusap kepala justruyang paling simbolik, karena digu-nakan istilah wa ‘msahû bi ru‘ûsikum(basuhlah kepa-lamu). Kata im-sah berhubu-ngan langsungdengan al-masîh,dalam bentukparticiple passive,orang yang di-basuh, diusapi.Kalau orang ber-wudlu, sebetulnya ia menjadi masîh(diusapi, dibasuh); ia menjadi Kris-tus melalui wudlunya. Artinya, iamenjadi pemimpin agama dan pe-mimpin untuk dirinya sendiri, se-perti hadis Rasulullah Saw., “Setiapkamu adalah pemimpin.” Karenaitu, dalam Islam tidak ada pendeta;semua harus berjuang sendiri-sen-diri. Memang berat, karena orangtidak bisa menyandarkan atau mem-bagi tanggung jawab kepada ulama.Ulama itu bukan pendeta, namunsecara harfiah adalah orang yangberpengetahuan; kelebihan merekaadalah pengetahuan. Tetapi itu punrelatif. Artinya, kalau seseorang le-bih mengetahui dalam suatu perka-ra maka ia bisa membantah ulama,karena tidak ada ulama yang suci.

Semua orang Islam, karenamasîh, yaitu membasuh kepalanya,adalah Kristen. Dalam menghadapiHari Kiamat setiap orang harus ba-nyak wudlu, supaya tahu bahwatanggung jawab itu dipikul sendiri-sendiri, dan tidak mengandalkanorang lain. Maraknya gejala kultus

dewasa ini dika-renakan semuaorang bingung,lalu mencari pe-gangan. Semakinbisa dipegangoleh tangan, pe-gangan itu sema-kin enak, sepertikalau orang se-

dang diombang-ambing oleh ge-lombang, maka ia mencari peganganyang mudah. Begitu juga kultus, se-makin jelas menjanjikan kese-lamatan dan sederhana, ia semakinmenarik. Ini yang harus diwaspa-dai.

BERTAUHID SECARA BENAR

Banyak orang yang percaya ke-pada Allah tetapi tetap musyrik, se-bagaimana dinyatakan di dalam Al-Quran, Dan kebanyakan merekayang tidak beriman kepada Allah,hanyalah mereka yang memper-sekutukan-Nya (Q., 12: 106). Dulupernah ada polemik di Makkah ke-tika Nabi Muhammad menyebut

Kita diajarkan oleh Al-Quranuntuk tidak terlalu memastikanbahwa diri kitalah yang benar danorang lain salah. Kita dituntutuntuk selalu mempunyai semacamsikap cadangan dalam batin kitabahwa mungkin orang lain benar.

Page 85: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

353Ensiklopedi Nurcholish Madjid

perkataan Allah, dan orang-orangkafir Makkah merasa heran, sebabselama ini perkataan Allah itu su-dah digunakan oleh orang-orangMakkah. Perkataan Allah, menurutIsma’il Al-Faruqi, sudah ada sekitar3.000 tahun yang lalu. Nabi, ketikaitu, menerangkan bahwa konsepnyatentang Allah Swt. adalah berbeda.Pada kesempatan lain Nabi jugamenggunakan nama Rahmân untukAllah. Lalu tersebar desas-desus dikalangan orang kafir Makkah pim-pinan Abu Jahal yang mempergun-jingkan bahwa Tuhannya Muham-mad itu sekarang sudah berubahlagi. Maka turunlah firman Allah,Katakanlah, “Serulah Allah atauserulah Al-Rahmân, dengan namaapa pun kamu seru Dia, pada-Nyanama-nama yang indah” (Q., 17:110).

Di sini memang ada sedikit per-soalan bahasa (Arab), yaitu menyang-kut kata ganti nama dlamîr. Dalamkalimat, Dia itu mempunyai nama-nama yang baik, dipertanyakan kata“Dia” di situ (falahu) kembalinya kemana? Menurut tafsir Baidlawi,“Hu” di situ kembali kepada ZatYang Mahatinggi, dan Zat YangMahatinggi itu mempunyai nama-nama yang baik. Karena itu kemu-dian muncul tafsiran bahwa tauhidbukanlah tauhid nama, tetapitauhid zat. Meskipun zat-Nyatunggal, tetapi nama-Nya sendiribermacam-macam, bahkan dihi-

tung oleh para ulama mencapai 99nama. Karena tauhid itu ialah tau-hid makna dan bukan tauhid nama,maka kita harus waspada. Meskipunkita menyebut yang kita sembah ituAllah Swt., tetapi kalau konsepnyasalah, maka itu artinya kita tidakbertauhid. Bahkan kasusnya bisasama dengan kasus orang musyrikMakkah.

Kemudian timbul persoalan:bagaimana kita memahami tauhiditu? Kalau Al-Quran menyebut bah-wa Tuhan itu, Dan tak ada apa punseperti Dia (Q., 112: 4), maka ber-arti Tuhan adalah suatu Zat atauEksistensi atau Wujud yang tidaktergambarkan. Ada firman Allahyang menegaskan itu, misalnya, Taksuatu apa pun menyerupai-Nya (Q.,42: 11). Karena itu setiap peng-gambaran Tuhan yang masih me-ngandung sifat-sifat manusia di-sebut sebagai tajsîm atau antro-pomorfisme, dan dianggap sebagaitidak bertauhid. Para failasuf sepertiIbn Sina, Al-Farabi, dan Al-Kindi,berpendapat bahwa kalau kita masihmemberikan sifat kepada Tuhan, itusama artinya dengan tidak bertau-hid. Pendapat ini kelak ditentanghabis-habisan oleh Ibn Taimiyah.

Kalau Al-Quran menyebut bah-wa Tuhan itu Maha Mendengar,maka referensi yang sebetulnya ada-lah kepada manusia—(manusia itumendengar!). Jadi, perkataan men-dengar digunakan untuk mendes-

Page 86: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

354 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kripsikan Tuhan. Para failasuf meno-lak pendapat semacam itu. Me-nurut mereka, apa yang ada dalamAl-Quran hanyalah metafora, ma-jâz, ilustrasi, atau kiasan. Oleh ka-rena itu, mereka berpendapatbahwa Tuhan tidak bisa diberi sifat.Paham yang menganggap bahwaTuhan tidak bisa diberi sifat, dise-but dengan paham ta‘thîl (dari kata-kata ‘uthlah yang artinya kosongatau libur). Dalam pengertian ini,Tuhan menjadi tidak tergambarkansama sekali. Para pengikutnyakemudian disebut kaum Mu‘ath-thilah, artinya orang-orang yangmenganut paham ta‘thîl (yaitubahwa Tuhan tidak bisa digambar-kan).

Paham ta‘thîl ternyata banyakdikritik. Di antara kritik tersebutmempersoalkan, kalau Tuhan tidakbisa digambarkan, manusia tidakakan pernah dapat mendekatiTuhan atau mempersepsi kehadiran-Nya. Tuhan menjadi sangat abstrak,dan percaya kepada adanya Tuhanyang abstrak seperti itu menjadiamat sulit. Ibn Taimiyah termasukdi antara yang mengemukakan kritiksemacam itu. Dengan begitu, sifat-sifat Tuhan adalah semacam “lo-rong” untuk mendekatkan kitakepada Dia. Lorong-lorong itu ialahsifat-sifat Tuhan yang oleh paraulama dikumpulkan dari Al-Quranyang berjumlah 99, yaitu Al-Asmâ’Al-Husnâ.

Banyak ajaran sufi yang meng-anjurkan agar mewiridkan Al-Asmâ’Al-Husnâ, sebab ia meliputi seluruhjajaran sifat Allah Swt., sejak yanglembut seperti pemaaf, peng-ampun, dan sebagainya, sampaikepada yang tegar. Dengan alasanseperti itu, maka menyeru Tuhanmelalui Al-Asmâ’ Al-Husnâ akanmenghasilkan keutuhan diri.Sebagai misal, sifat pengampun.Sifat pengampun itu sangat baik,malah Al-Quran menyebut bahwasalah satu sifat orang beriman ialahpemaaf kepada manusia (Q., 3:134). Tetapi, kalau kita hanyapengampun saja dengan meniruTuhan yang pengampun itu, makakita akan diremehkan oleh oranglain. Tidak menutup kemungkinanbahwa dengan begitu kita sendiriakan menjadi lembek dalam soalmoral, karena kita yakin bahwa apapun yang kita lakukan Tuhan akanmemaafkannya. Dalam banyak halini cukup berbahaya. Karena itukita juga harus mempersepsikanTuhan sebagai yang serba tegar,misalnya, dzûntiqâm (Tuhan MahaPendendam). Artinya setiapkesalahan tidak akan dilewatkanbegitu saja, tetapi suatu saat akandibalas (kalau orang itu tidakbertobat). Semua itu terangkumdalam ayat, Beritahukan kepadahamba-hamba-Ku bahwa Aku MahaPengampun, Maha Pengasih. Danbahwa azab-Ku sungguh azab yang

Page 87: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

355Ensiklopedi Nurcholish Madjid

berat sekali (Q., 15: 49-50). Di sinikita masuk ke dalam suatu ke-hidupan yang penuh keteganganantara harapan dan kekhawatirankepada Allah. Inilah yang dalambahasa kaum sufi disebut al-khawf,yaitu berdoa kepada Allah denganperasaan khawatir (kalau-kalau doakita tidak “didengar” oleh Allah) se-kaligus berharap bahwa Allah akanmendengar doa kita. Kita menjadimakhluk moral ialah karena adanyatensi atau ketegangan seperti itu,yakni ketegangan antara optimismedan pesimisme. Kalau optimis saja,kita menjadi sombong. Tetapi kalaupesimis saja, kita tidak akan mem-punyai energi dan akhirnya akanhancur. Firman Allah, Janganlahkamu berputus asa dari rahmat Allah:tak ada orang yang berputus asa darirahmat Allah kecuali golongan orangtak beriman (Q., 12: 87).

BERTEMU DENGAN TUHAN

Ada kontroversi di kalangan ahlikalâm tentang apakah nanti diakhirat kita bisa melihat Tuhanatau tidak. Kaum Sunni mengata-kan ya, sedangkan kaum Mu’tazilahmengatakan tidak. Belakangan,keyakinan kaum Sunni bahwa nantikita bisa melihat Tuhan ternyataberkaitan dengan doktrin bahwakebahagiaan tertinggi ialah bertemu

dengan Tuhan. Sama halnya ketikakita, misalnya, rindu terhadaporangtua, maka segala macam halmenjadi tidak relevan, sebab yangpenting ialah bisa melihat orangtua.Analog dengan itu, seluruh keba-hagiaan yang lain tidaklah relevandibandingkan dengan kebahagiaanbertemu Tuhan. Tetapi sekali lagiperlu ditegaskan bahwa ini berlakubagi mereka yang percaya nantinyadapat bertemu Tuhan.

BERTERIMA KASIH

Kalau kita berbuat baik kepadamanusia, maka orang yang mene-rima perbuatan baik itu wajib ber-terima kasih, tapi kita sendiri tidakboleh mengharapkan terima kasih.Al-Quran menyatakan, “innamânuth’imukum li wajhillâh lâ nurîduminkum jazâ’an wa lâ syukûrân,”artinya Kami memberi makan kamukarena Allah semata, kami tidakmengharapkan balasan ataupunucapan terima kasih (Q., 76: 9).Maksudnya kamu tidak berterimakasih juga tidak apa-apa, tetapiyang wajib berterima kasih adalahorang yang menerima kepada orangyang memberi, karena Al-Quranjuga menegaskan, “wa man yasykurfa innamâ yasykuru li nafsihi”,artinya orang yang berterima kasih,sebenarnya berterima kasih pada

Page 88: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

356 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dirinya sendiri (Q., 31: 12). Dalamsebuah hadis dikatakan bahwabarangsiapa yang tidak berterimakasih pada sesama manusia, makadia tidak berterima kasih padaAllah.

Ada satu tuduhan ringan, artinyabisa tidak serius tapi kadang-kadang bisa serius, dari orang luarbahwa orang Islam itu tidak biasaberterima kasih karena selalu meng-ucapkan alhamdulillâh. Ucapantersebut dianggapnya hanya ber-terima kasih kepada Tuhan, tidakkepada manusia. Karena itu, harusdikompensasi, bahwa sebetulnyakita harus berterima kasih kepadamanusia juga.

BERTUHAN SECARA BENAR

Dalam beberapa firman Allah,îmân selalu dikontradiksikan de-ngan thâgût atau kekuatan-kekuatantiranik. Salah satu firman yang secarategas menyebutkan hal itu adalah,“Tidak ada pemaksaan dalam soalagama, jelas bedanya yang benardaripada yang sesat. Barangsiapamenolak setan dan beriman kepadaAllah, ia telah berpegang teguh dengangenggaman tangan yang tidak akanlepas,” (Q. 2: 256). Beriman kepadaAllah yang dikontraskan denganthâgût itu berarti bahwa orang yangberiman dengan sendirinya harus

membebaskan diri dari setiap kung-kungan. Thâghût adalah simbolisasidari segala sesuatu yang merampaskemerdekaan manusia. Cerita me-ngenai Firaun bermunculan didalam Al-Quran, karena dia adalahpersonifikasi dari suatu thâghût.

Bagaimanapun, thâghût tidakselalu merupakan entitas di luar kita.Kadang-kadang ia merupakan suatuwujud dalam diri kita sendiri. Olehkarena itu, ada perjuangan kedalam. Allah mengingatkan kitadalam firmannya, Tidak, tetapisungguh manusia melampaui batas.Karena melihat dirinya sudah serbacukup (Q., 96: 6-7). Jadi, per-mulaan dari sikap-sikap tiranik ialahperasaan tidak perlu kepada oranglain–dalam bahasa sekarang disebuteksklusif (suatu sikap yang tidakmemiliki kesadaran sosial).

Karena merupakan lawan ataukontradiksi dari iman kepada Allah,maka syahadat kita dimulai denganpernyataan negatif, lâ ilâh-a (tidakada Tuhan), baru kemudian illâ ‘l-Lâh (kecuali Allah). Ini harus di-garisbawahi karena problem ma-nusia bukanlah tidak percaya ke-pada Tuhan, tetapi percaya kepadatuhan-tuhan yang terlalu banyakdan palsu. Hampir tidak ada orangyang tidak percaya kepada Tuhan.Bahkan Marxisme sebagai eks-perimen besar-besaran yang di-dasarkan kepada penolakan akaneksistensi Tuhan, justru tumbuh

Page 89: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

357Ensiklopedi Nurcholish Madjid

menjadi padanan agama (religionequivalent). Artinya, ia tumbuhmengikuti struktur agama, yaitu—kalau dibaca menurut kerangkaagama Islam—memiliki akidah,syariat, dan ibadahnya sendiri. Aki-dahnya ialah bahwa sejarah adalahmutlak (historis materialisme).Selain itu, kaum Marxisme jugamengenal pusat-pusat pengagu-ngan. Di Lapa-ngan Merah,Moskow, orang-orang Komunis(sampai denganambruknya ideo-logi tersebut) de-ngan sabar me-ngantre panjang hanya untuk me-lihat Musolium Lenin. Ketika tibagiliran, mereka melihat MusoliumLenin dengan sikap seperti me-nyembah. Artinya, ada sikap-sikappenyembahan atau pengagungan.Mereka juga memiliki “Kitab Suci”,yaitu Das Capital, selain ritus-ritustertentu. Ketika PKI masih hidupdi panggung politik Indonesia,mereka memiliki nyanyian-nya-nyian tertentu yang merupakanungkapan ritus mereka, misalnyanyanyian “Genjer-genjer” (ba-rangkali mau meniru orang NUyang mempunyai Shalawat Badar).Lagu “Genjer-genjer” mempunyaifungsi sebagai ritus.

Komunisme adalah suatu pahamyang mencoba menolak Tuhan, teta-pi justru terjerembab kepada konsepketuhanan yang sangat primitif,yaitu “Manusia Pemimpin”. Contoh-nya adalah Kim Il Sung yang gam-barnya terdapat di seantero KoreaUtara. Setiap kali melihat patung itu,orang akan selalu menunjukkan rasa

hormat. Bahkanada berita bahwapara pegawai kan-tor pos di sana ti-dak berani men-cap perangko-pe-rangko yang ber-gambar Kim IlSung, khawatir bi-sa “kualat”. Jadi,

Komunisme telah menjadi religionequivalent alias padanan agama.Tokoh-tokoh mereka menjadi pa-danan Tuhan. Ini sekali lagi menun-jukkan bahwa problem manusiabukanlah tidak percaya kepada Tu-han, tetapi bahwa kebanyakan ma-nusia itu percaya kepada tuhan-tuhan yang palsu.

Karena itu, syahadat dimulaidengan pernyataan negatif, lâ ilâha(tidak ada Tuhan); artinya pem-bebasan lebih dulu dari kepercayaanpada tuhan-tuhan yang palsu. IbnTaimiyah mengatakan bahwa syaha-dat yang pertama ialah “pernyataanbebas dari kepercayaan-kepercayaanyang palsu”, kemudian baru illâ ‘l-Lâh (kecuali Allah). Jadi, percaya

Pertanggungjawaban mutlak ke-pada Tuhan di akhirat itu bersifatpribadi sama sekali, sehinggatidak ada pembelaan, hubungansolidaritas dan perkawanan, se-kalipun antara sesama teman,karib kerabat, anak dan ibu-bapak.

Page 90: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

358 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kepada Allah yang Tunggal. Sekalilagi, problem utama yang diangkatAl-Quran bukanlah melawan ateis-me, karena kaum ateis jumlahnyasangat kecil. Sebagian besar orang-orang Makkah, ketika mereka diseruke dalam Islam oleh Nabi Mu-hammad, adalah percaya kepadaTuhan. Bahkan mereka menyebutTuhannya dengan nama “Allah”.Dalam Al-Quran dikatakan, Tanya-kanlah, “Siapakah Maha Pemeliharalangit dan bumi?” Katakan, “Allah”(Q., 13: 16). Ada beberapa firmanyang seperti itu. Maka, di zamanJahiliah pun banyak orang yangbernama ‘Abdullah (hamba Allah),termasuk ayahanda Nabi sendiribernama ‘Abdullah.

Tetapi mengapa Al-Quran masihharus mengajari orang-orangMakkah suatu kepercayaan yangbaru? Jawabnya, karena konsepmereka tentang Allah itu salah,yaitu Allah yang masih punya anak,Al-Latta, Al-‘Uzza, Al-Manna;malahan diyakini bahwa kebanya-kan anak Allah itu perempuan. Jadi,mereka percaya pada Allah yangmasih mendelegasikan beberapawewenang kepada tuhan-tuhankecil, terutama tuhan-tuhan suku.Tuhan-tuhan suku ini kemudiandikaitkan juga dengan hari, sehing-ga di dalam Kabah pada waktu itubanyak patung yang mewakili ataumenggambarkan satu hari satutuhan. Al-Quran datang dengan

konsep baru mengenai Allah yangbenar, yaitu yang terdapat dalamsurat Al-Ikhlâsh, yang juga disebutsebagai surat tawhîd. Banyak yangmengira surat Al-Ikhlâsh itu sebagaipolemik terhadap orang Kristen,padahal sebetulnya adalah polemikterhadap orang kafir Makkah, sebabbanyak di antara mereka yangmengatakan bahwa Tuhan itu pu-nya anak (Al-Latta, Al-‘Uzza, Al-Manna). Jadi, tauhid yang ditegas-kan dalam surat Al-Ikhlâsh adalahtauhid makna atau tauhid konsep,bukan tauhid nama.

BID‘AH DAN KHURAFAT

Setiap gerakan pembaruan ataupemurnian agama (Islam) tentumencakup agenda pemberantasanbid‘ah dan khurafat. Sebagai tinda-kan menambah-nambah hal barukepada agama tanpa dasar yang sahdalam prinsip agama itu sendiri,perbuatan bid‘ah tentu akan ber-akibat mengaburkan ajaran agamayang murni. Dan sebagai keperca-yaan kepada objek-objek yang palsu,khurafat dengan sendirinya sudahmerupakan penyimpangan darikemurnian agama.

Walaupun begitu, untuk me-nentukan mana yang bid‘ah dan manapula yang khurafat bukanlah per-kara yang dapat dengan mudah

Page 91: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

359Ensiklopedi Nurcholish Madjid

disepakati oleh semua kelompokIslam. Adalah sangat logis bahwamasing-masing kelompok mengakusebagai penganut ajaran yang mur-ni, yang bebas dari bid‘ah dankhurafat.

Beberapa gerakan pemurnian Is-lam memiliki konsep yang tegastentang apa yang mereka pandangsebagai bid‘ah dan khurafat, sertamelancarkan program pemberan-tasannya dengan gigih, dan ber-hasil. Contoh yang paling tegasdalam hal ini ialah gerakan pe-murnian yang dipelopori olehSyaikh Muhammad ibn AbdulWahab (1115-1199 H/1703-1787 M.) di Jazirah Arab, yangmemprioritaskan penghancuranmakam-makam “suci” sebagai salahsatu agenda pemurnian di manapun mereka berhasil berkuasa.Gerakan pemurnian yang kemu-dian dikenal sebagai gerakan “Wa-habi” itu adalah yang paling ber-hasil dari usaha serupa di seluruhdunia Islam. Dalam koalisinya de-ngan klan Sa‘d (Al-Su`d), gerakanWahabi menyatukan diri dalamsebuah agregat politik yang dipim-pin oleh keluarga Sa‘d, dan lahirlahKerajaan Arab Saudi.

Sebagai wujud lahiriah kesuk-sesan pemurnian oleh kaum Wa-habi, Jazirah Arab merupakansebuah negeri Muslim yang palingbebas dari praktik penghormatanberlebihan pada makam-makam.

Kecuali makam Nabi di Madinahyang gagal mereka hancurkan (kononkarena kerasnya ancaman dari ne-gara-negara Islam, khususnya dariTurki yang waktu itu masih per-kasa), seluruh makam di negeri itutermasuk makam-makam para syu-hada Badr dan Uhud, telah merekaratakan dengan tanah sama sekali.

BID‘AH RELIGIO-MAGISME

Islam tidak mengajarkan adanyaperantara bagi seorang manusiadengan Tuhannya, hal ini dijelaskandengan baik sekali oleh SayyidQuthub:

“Islam tidak mengenal pende-katan di dalamnya, dan tidak pulapenengah antara hamba dan Kha-liknya. Setiap orang Muslim dipenjuru bumi dan di hamparanlaut dapat berhubungan sendiridengan Tuhannya, tanpa pendetadan orang suci. Seorang pemimpinMuslim tidaklah menyandarkanwewenangnya pada “hak Ilahi”,juga tidak pada peran penengahantara Allah dan manusia, me-lainkan pelaksanaan kekuasaannyaitu bersandar kepada masyarakatIslam, sebagaimana kekuasaan itusendiri bersandar pada kemampuanmelaksanakan agama yang setiaporang mempunyai hak yang samadalam memahami dan melaksa-

Page 92: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

360 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

nakannya jika mereka memaha-minya, dan semua berhukum ke-padanya secara sama. Jadi dalamIslam tidak ada “petugas keaga-maan” menurut pengertian yangdipahami dalam berbagai agamalain, yang pelaksanaan suatu upa-cara keagamaantidak sah jikatidak dihadiri“petugas keaga-maan” itu. Da-lam Islam, ha-nya ada ulama(sarjana) agama,dan seorang sar-jana agama ti-dak mempunyaihak khusus atasperilaku kaum Muslim. Seorangpenguasa pun tidak berhak atasperilaku kaum Muslim, melainkankarena diwajibkan oleh Allah ke-pada semua orang. Di akhirat, se-muanya menuju kepada Allah:Dan setiap orang datang kepada-Nya pada Hari Kiamat sebagaipribadi.”

Hal terakhir ini amat penting un-tuk kaum Muslim, karena Islamjustru dikenal sebagai agama dengantitik amat kuat pada pandanganpersamaan semua manusia, danbahwa setiap orang dapat berhubu-ngan dengan Tuhan secara pribadi,serta memikul tanggung jawab selu-ruh amalnya secara pribadi. Egalita-rianisme antara sesama manusia dan

persamaan derajat yang mutlak dihadapan Allah adalah segi akibattauhid yang paling penting. Kein-safan akan nilai keagamaan yang amatluhur ini hanya diperoleh jika se-seorang memiliki pengetahuan se-cukupnya tentang alam yang me-

lebarkan alammenuju kepadapenghayatan ke-hadiran Tuhandalam hidupnya,dan tentang aja-ran-ajaran aga-manya sendiriuntuk diamalkandengan baik.Tentang pen-tingnya peran

ilmu dalam meningkatkan imanseseorang yang telah beriman ituditegaskan dalam Al-Quran: Se-sungguhnya yang benar takut (ber-takwa) kepada Allah hanyalah parasarjana (ulama: orang-orang yangberilmu) (Q., 35: 28).

Kesimpulan dari hal di atas ialahbahwa dalam masyarakat memangada apa yang dinamakan sebagaipenghayatan keagamaan populer,yang merupakan agregat idiomkeagamaan orang umum. Dalampenghayatan keagamaan serupa itu,baik yang serupa paham maupunamalan, terkandung unsur-unsurmagisme dengan bungkus keaga-maan, atau bahkan magisme yang te-lanjang.

Page 93: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

361Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Mungkin saja magisme itu tim-bul karena berpangkal pada penger-tian yang keliru tentang mukjizatdan keramat, jadi memiliki “akaryang absah”. Dan magisme serupaitu, yaitu magisme dalam penger-tiannya sebagai kemampuan untukbertindak dan menimbulkan efeksupranatural, ada yang dibenarkanoleh agama ada yang tidak, dan adapula yang netral, yang nilainyatergantung pada kegunaannya.Tetapi magisme sebagai “mindset”jelas tidak dapat dibenarkan. Iatidak saja mempunyai efek menina-bobokan yang membuat oranghidup pasti, tetapi juga menyim-pangkan orang dari perhatian yanglebih sungguh-sungguh pada sun-natullah yang menguasai hidupnyadan yang harus dipelihara sertadipedomani dalam menjalani hidupitu.

Lebih buruk lagi, magisme dapatmenyimpangkan seseorang dariajaran inti agama, yaitu tawhîd ataupaham Ketuhanan Yang Maha Esayang murni, sehingga akan ber-akibat perampasan kebebasan asasi-nya dan membendung jalan ke arahKebenaran. Oleh karena itu, semuagerakan pemurnian atau pemba-ruan agama mencantumkan agendausaha memberantas religio-magis-me. Mukjizat dan keramat tetapdiakui adanya oleh ajaran yang sah,namun untuk validitas mukjizatdan keramat itu dituntut adanya

pangkal tolak sikap berpegang padaagama yang benar dan secara benar.Maka tugas setiap orang yang mam-pu dari kalangan masyarakat ialahmengusahakan peningkatan masya-rakat, dengan meningkatkan kecer-dasan umum dan daya serap seba-nyak mungkin orang terhadapnilai-nilai yang lebih benar danlebih baik. Nabi Saw. bersabda:

“Maukah aku beritakan kepadakamu sekalian yang paling pemurahdari semua yang pemurah?” Mereka(para sahabat) menyahut “Ya wahaiRasulullah”. Dan beliau bersabda:“Allah adalah Yang Paling Pemurahdari semua yang pemurah, dan akuadalah yang paling pemurah dariseluruh anak-cucu Adam, dan yangpaling pemurah sesudahku ialahorang yang mengetahui suatu ilmukemudian disebarkannya; ia akandibangkitkan di Hari Kiamat seba-gai umat yang utuh, begitu juga orangyang mendermakan dirinya di jalanAllah sampai terbunuh.”

BIRR AL-WÂLIDAYN

Akhlak adalah bentuk jamak katakhuluq, artinya penciptaan. Adapunesensinya adalah dorongan halusuntuk selalu mencintai kebajikandan kebenaran atau kepribadian, se-lalu berbuat baik dan berbakti ke-

Page 94: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

362 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

pada orangtua. Itulah yang disebutbirr al-wâlidayn dalam Islam.Namun, sejauh mana seorang anakharus menaati dan menuruti perin-tah orangtua, Islam memberikantuntunan sebagaimana dinyatakandalam Al-Quran bahwa ketaatan ituhanyalah dalam batas hal-hal yangberkaitan dengan masalah duniawi.Dengan demikian, kalau orangtuamengajak kepada kesesatan, yaknimenyembah selain Allah Swt., makaseorang anak hendaknya tidak perlulagi menaati mereka, Tetapi jikamereka memaksamu mempersekutu-kan Aku, sedang kau tak mempunyaipengetahuan tentang itu, janganlahtaati mereka dan bergaullah denganmereka di dunia dengan cara yangbaik… (Q., 31: 15).

Bakti dan hormat kepada orang-tua juga hendaknya terus dilakukanmeski mereka berbeda keyakinanatau keimanan, selagi tidak meng-ajak kepada menyembah selainAllah Swt. Dengan demikian, sing-katnya, tidak ada alasan apa pununtuk tidak berbakti kepada ibu-bapak, selama tidak menyangkutmasalah agama.

BISMILLÂH DALAM FÂTIHAH

Dalam shalat, membaca Al-Fâtihah bukanlah suatu persoalan,sedangkan bismillâhirrahmânirrahîm

termasuk di dalam surat Al-Fâtihahatau tidak, masih diperselisihkan.Kalau mengambil berbagai pen-dapat mengenai surat Al-Fâtihah,maka yang wajib betul dibaca da-lam shalat adalah dimulai denganalhamdulillâh sampai wa lâ al-dhâllîn, sedang membaca bismillâh-nya tidak wajib.

Pemahaman seperti ini tidakberarti mengatakan bahwa bismillâhbukan dari Al-Quran. Bahwa bis-millâh bagian dari Al-Quran me-mang betul, yaitu terdapat dalamsurat Al-Naml, yang menceritakantentang surat Nabi Sulaiman ke-pada Ratu Bilqis, Dari Sulaimandan sebagai berikut, “Dengan namaAllah, Maha Pemurah, Maha Pe-ngasih” (Q., 27: 30). Tetapi sebe-lum surat ini turun, ketika hendakmembaca Al-Quran, Nabi mem-baca bismikallâhumma. Jadi bis-millâh pada awal surat yang turunsebelum Al-Naml merupakan tam-bahan dari Nabi. Ini sekadar untukmenjelaskan kenapa ada orang yangmembaca bismillâh dengan kerasdan ada yang tidak.

BOOMING SARJANA MUSLIM

Tidak mudah berbicara tentangIslam di Indonesia, sebab agamatermasuk masalah yang peka. Kosa-kata politik Indonesia telah di-

Page 95: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

363Ensiklopedi Nurcholish Madjid

perkaya dengan singkatan SARA(Suku, Agama, Ras, dan Antargolo-ngan) yang melukiskan kepekaanpolitik di Indonesia. Sekalipundemikian boleh dikatakan bahwamasih ada ruang bagi pembahasantentang masalah-masalah keaga-maan, sejauh tidak menggangguketenangan stabilitas politik—sesuatu yang didambakan sedemi-kian rupa oleh mereka yang me-mandang perlunya pembangunan—yaitu pembahasan yang tidakmemihak dan ilmiah.

Pada 1970-an, Indonesia mele-wati suatu keadaan yang penting—yang belum banyak dibahas—dalam sejarahnya sebagai bangsamerdeka, yaitu dasawarsa ketikaIndonesia menyaksikan, untuk per-tama kalinya, munculnya sejumlahbesar lulusan universitas. Yang relevandengan pembicaraan kita saat iniialah kenyataan bahwa sebagianbesar lulusan yang berlatar belakangkultur Islam. Tentu saja, menga-takan begini membawa beberapamasalah. Jika, sebagaimana seringdinyatakan oleh pemimpin-pemim-pin Islam, mayoritas rakyat Indone-sia memeluk Islam, maka mengata-kan bahwa sebagian besar lulusanuniversitas itu Muslim adalah ber-lebihan. Namun, kenyataannya halitu ada benarnya juga, sebab parapengamat melihat adanya perbe-daan antara Muslim “sejati” danMuslim “nominal”. Dengan demi-

kian, mengatakan bahwa sebagianbesar lulusan itu adalah Muslimberarti mengatakan bahwa merekaadalah Muslim “sejati”, apa punkiranya makna istilah “sejati” ter-sebut.

Hal ini bermula pada 1970-anketika terjadi sebuah momen di ma-na Muslim Santri Indonesia memi-liki sejumlah besar intelektual yangberpendidikan modern. Akibat darigejala ini ialah kian fasihnya kaumMuslim mengungkapkan aspirasi-aspirasi mereka. Sebagai efek sam-pingnya ialah pendidikan telahmemperbesar kepercayaan diri. Per-tentangan tersembunyi antara me-reka yang berorientasi Islam danbirokrasi yang didominasi kaumpriyayi kini muncul di permukaandalam bentuk oposisi politik ter-hadap pemerintah. Keterlibatan,yang sudah lama didambakan, parapolitisi yang berorientasi Islam da-lam kancah politik—suatu keingi-nan yang senantiasa ditepis olehelite penguasa—kini mendapatiekspresi pencapaiannya dalam suatuideologi politik yang bahkan lebihberilham Islam.

Sisi positif dari munculnya ge-jala intelektual yang berorientasi keIslam ini ialah meningkatnya kemam-puan teknikal Islam. Islam Indone-sia tidak perlu lagi merasa malu biladiejek sebagai “mayoritas angka,namun minoritas teknikal”—se-bagaimana halnya dengan jangka

Page 96: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

364 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

waktu lama sebelum 1970-an ini—Islam Indonesia kini semakinbanyak mempunyai teknokrat. ParaMuslim santri berpendidikan tinggiini aktif dalam semua segi ke-hidupan nasional, termasuk pe-merintahan. Memang, dalam ke-nyataannya, kebanyakan dari me-reka, mengingat Indonesia me-rupakan sebuah negara sedangmembangun, bekerja dalam biro-krasi pemerintah. Tetapi, pada erayang lebih terbuka dalam masareformasi sekarang ini, mereka be-rada dalam semua sektor kehidupanpublik, baik pemerintahan mau-pun swasta.

BUDAYA BANGSADALAM SISTEM PENDIDIKAN

Kita mengetahui bahwa bahasaIndonesia diangkat dari bahasaMelayu, dengan standar MelayuRiau. Berkaitan dengan ini sungguhmenarik bahwa pada saat ‘KongresPemuda yang menghasilkan Sum-pah Pemuda 1928 para peserta tidakmemilih, misalnya, bahasa Jawasebagai bahasa nasional (padahalsebagian besar yang datang keKongres saat itu adalah pemuda-pemuda asal Jawa). Pilihan kepadabahasa Melayu agaknya terjadidengan tingkat spontanitas yangtinggi. Ini berarti ada kesadaran ter-tentu pada para peserta Kongres,

yang kesadaran itu mewujud nyatadalam pilihan mereka kepada ba-hasa Melayu sebagai bahasa nasional.Jika dikontraskan dengan kemung-kinan kesadaran kebalikannya, makakesadaran yang agaknya umum adapada para peserta Kongres ialah ke-sadaran tentang nilai-nilai kemasya-rakatan dan kenegaraan modern,dengan ciri-ciri utama paham per-samaan manusia (egalitarianisme),kosmopolitisme, keterbukaan, dandemokrasi. Nilai-nilai itu semuasecara potensial terkandung dalamwatak dasar bahasa Melayu sebagaibahasa pola ekonomi perdagangandan budaya pantai. (Kemungkinankesadaran kebalikannya ialah nilai-nilai kemasyarakatan tradisionaldan feodal yang mengenal hierarkisosial yang cukup ketat, disertainativisme, atavisme, ketertutupan danpaternalisme sebagaimana secarapotensial terkandung dalam watakdasar bahasa Jawa sebagai bahasapola ekonomi pertanian tanah-tanah subur dan budaya peda-laman).

Lepas dari hasil Kongres Pemuda,dalam kenyataannya bentuk-bentukketegangan tertentu akibat tarik-menarik antara kedua pola budayaitu (pantai vs. pedalaman) amat te-rasa dalam keseluruhan prosespertumbuhan budaya bangsa kita,sampai saat-saat sekarang ini. Olehkarena kecenderungan kemanusiaanuniversal (global) mengarah kepada

Page 97: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

365Ensiklopedi Nurcholish Madjid

nilai-nilai yang lebih egaliter, kos-mopolit, terbuka, dan demokratis,maka nilai-nilai kebalikannya tentuakan tersudut kepada posisi defensifuntuk akhirnya harus melakukankompromi-kompromi.

Cukup jelas bagaimana hasilakhir tarik-menarik antara keduapola itu, tapi mungkin keteganganakan masih kita rasakan dalamjangka waktu cukup lama men-datang. Tetapi karena sifatnya yanglebih terbuka dan universalistik daripola budaya yang tecermin dalambahasa Indonesia tadi, maka sebuahantisipasi memperkirakan bahwakedudukan dan nilai yang ter-kandung dalam watak dasar bahasaitu akan semakin kukuh, akibatinteraksinya dengan pola-pola bu-daya internasional dalam suasanahidup global umat manusia. Gejalaini sebagian terbukti dengan sema-kin sulitnya menghidupkan kembalisecara penuh bahasa Jawa, danbetapa bahasa itu sedang berubahfungsi menjadi hanya sebuah ba-hasa santai (casual) orang Jawa(sebab jika pembicaraan menjadiserius pasti akan menggunakanbahasa Indonesia, biarpun di pusat-pusat budaya Jawa sendiri sepertiSolo dan Yogya).

Dari sudut keindonesiaan se-mata, gejala-gejala tersebut di atasjelas positif (sekalipun tentu akanlebih baik jika suatu pola budayalokal tidak total mati, karena po-

tensinya untuk memperkaya bu-daya nasional). Karena itu, dalamrangka memperkuat wujud organikbudaya bangsa, perhatian yanglebih besar dan lebih sungguh-sungguh harus diberikan kepadabahasa Indonesia, baik sebagaikelengkapan linguistik kebangsaankita maupun sebagai modal dankekayaan potensial pola budayayang bermasa depan.

Berkenaan dengan itu kita harusmenyatakan dengan cukup sedihbahwa sistem pendidikan kitabelum cukup memberi tempat ke-pada bahasa nasional, baik kurikulermaupun psikologis sebagai unsurkebanggaan kaum terpelajar Indo-nesia. Sebagai misal dan perban-dingan, negeri-negeri yang berba-hasa Inggris, seperti Amerika Serikat,sedemikian tinggi menempatkanpelajaran bahasa Inggris dalam sis-tem pendidikan mereka, sehinggakualitas pribadi seorang yang ter-pelajar dengan sendirinya meliputipula kemampuan berbahasa Inggrisyang baik. (Sampai-sampai diAmerika ada perlombaan mengejakata-kata Inggris dari tingkat seko-lah sampai tingkat nasional!).

Kita dapat mencontoh negara-negara itu, dan tidak perlu merasakurang dengan bahasa nasional kita.Dan serentak dengan kegiatanmengajarkan bahasa itu sebagai alatkomunikasi, kita juga harus mena-namkan dengan sadar kepada anak

Page 98: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

366 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

didik pola budaya yang tersimpandalam semangat dan watak dasarbahasa Indonesia, yaitu paham per-samaan manusia, kosmopolitisme,keterbukaan, dan demokrasi. Tam-paknya itulah bagian amat pentingdari usaha menyehatkan hakikatorganik budaya nasional kita se-hingga dalamkehidupan glo-bal ini segala un-sur dari luar da-pat dicerna de-ngan baik dan “tubuh kultural” kitamampu menyerapnya sebagai ba-han pertumbuhan organiknya lebihlanjut. Serentak dengan itu, muatanbahasa nasional itu harus senantiasadiusahakan meningkat, antara laindengan benar-benar menggalakkansetiap bentuk kegiatan penulisankreatif dan penerjemahan daribahasa-bahasa lain. Dengan begitubahasa Indonesia akan tampil seba-gai wahana produksi budaya yangtinggi, sehingga dari segi budayaitu, kita bangsa Indonesia tidakhanya berkedudukan sebagai kon-sumen belaka.

BUDAYA DISIPILIN

Jika disebut “budaya disiplin”,maka pengertiannya ialah suatuperilaku tertentu, yaitu disiplinyang berakar dalam budaya, atau

ditopang oleh budaya. Dalamkaitannya dengan agama, budayaadalah wujud nilai-nilai keagamaanyang diserap oleh pribadi-pribadi(internalisasi), dimasyarakatkandalam sistem pergaulan hidup ber-sama (sosialisasi), dan dilembagakandalam pranata-pranata tradisi (insti-

tus ional i sas i ) .Dengan begitu,dalam kaitannyadengan agama,maka budaya

adalah “penentu” nilai baik-burukserta benar-salah dalam masyarakatsecara umum.

Dalam pengertian itu, budayaadalah hasil akumulasi pengalamandan pengamalan suatu nilai dalammasyarakat, dalam kurun waktuyang panjang, sehingga budayaselalu ada bersama tradisi dan terkaitdengan tradisi. Karena “tradisi”adalah sesuatu yang terjadi ber-ulang-ulang (dalam bahasa Arabdisebut ‘âdat-un,— “adat” —arti-nya, sesuatu yang terjadi secara ber-ulang-ulang), maka budaya pun me-rupakan hasil pengulangan yanglumintu, lestari, dan konsisten.Karena itu, faktor pembiasaan (habi-tualization) menjadi amat pentingdalam penanaman budaya disiplin.Karena pentingnya pembiasaan ini,maka Nabi Saw., misalnya, memberipetunjuk agar kita membiasakan diriberbuat baik, meskipun sekadarmenyingkirkan sepucuk duri dari

Setiap pribadi manusia adalahberharga, seharga kemanusiaansejagat.

Page 99: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

367Ensiklopedi Nurcholish Madjid

jalanan, dan sekadar tersenyum ke-pada kawan. Jika pembiasaan ber-hasil, dan kebiasaan pun tumbuh,maka akan menjadi budaya, dantidak terasa lagi sebagai beban. Da-lam bahasa Inggris terkenal pepatah,“Habit is second nature” (Kebiasaanadalah watak kedua).

Usaha pembiasaan akan berjalandengan baik kalau tidak ada faktor-faktor yang memutus atau mengin-terupsinya. Jadi, pembiasaan me-merlukan nilai konsistensi danistiqâmah. Pemutusan atau interupsikepada proses pembiasaan dapatterjadi dari berbagai penjuru.Umpamanya, jika kita ambil contohyang paling konkret saja, pem-biasaan dan kebiasaan mematuhiketentuan tentang keharusan ber-henti pada lampu merah di jalananakan dengan sendirinya buyar, danjiwa kebiasaan baik yang mulaitumbuh itu runtuh, kalau lampumerah itu sering mati, atau me-nyala secara tak terduga (unpre-dictable) akibat mekanismenya yangrusak, misalnya. Jadi, dalam skemabesarnya, ketidakpastian lampu lalulintas itu menyala atau tidak me-ngandung makna “ketidakpastianaturan atau hukum” yang lebih men-dalam, dan ini jelas merusak prosespenumbuhan taat, patuh dan disiplinlalu lintas.

Masalah lain yang bersangkutandengan persoalan disiplin ialahmasalah kelangkaan (scarcity). Se-

suatu yang diperlukan orang ba-nyak, namun terjadi kelangkaanpadanya (tidak mudah diperoleh)akan dengan sendirinya mendorongorang untuk mengabaikan disiplinatau patuh kepada aturan. Samadengan hukum ekonomi tentangpengadaan dan permintaan (supplyand demand), yaitu bahwa jikaterjadi pengadaan yang kurang,maka tentu laju permintaan akanrelatif menaik dan mendorongkenaikan harga; demikian puladengan hal-hal lain yang menyang-kut masalah disiplin. Seseorangberdisiplin karena ia yakin bahwa iaakan memperoleh sesuatu yangdikehendakinya, tanpa berebut danmerusak aturan. Tetapi ketika iatidak lagi yakin bahwa ia akanmemperoleh yang dikehendakinyaitu, maka mulailah ia “mencari jalanpintas”, dan itu berarti tidak lagimengindahkan tatanan wajar, ke-mudian disiplin pun dengan sen-dirinya rusak. Fenomena semrawut-nya lalu lintas kita sehari-hari adakaitannya dengan masalah ini.

Kaidah hukum agama menga-takan bahwa “Keadaan daruratmembolehkan hal-hal terlarang”(al-dlarûratu tubîhu ‘l-mahdlûrât).Meskipun ketentuan apakah suatukeadaan itu darurat atau tidak, bisasangat subjektif (tergantung kepen-tingan dan pandangan pribadi ber-sangkutan), namun ketentuan ke-agamaan ini perlu diperhatikan

Page 100: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

368 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

dalam rangka memahami persoalankelangkaan di atas. Lebih-lebih,sesungguhnya ketentuan bahwakeadaan darurat membuat aturantidak lagi berlaku—berarti tidakperlu disiplin—secara psikologisadalah umum sekali di kalanganumat manusia. Karena itu, mem-berlakukan sesuatu sebagai “darurat”,seperti menunda (sementara) suatuaturan yang sedang berlaku denganalasan ada “kepentingan yang lebihbesar”, hendaknya dilakukan denganpenuh pertimbangan, termasuk,mestinya, dengan terlebih dahuludikaji apa dampaknya dalam jangkapanjang dan dikonsultasikan denganpara pemimpin rakyat.

Akhirnya, satu lagi hal yangtidak boleh diremehkan dalamusaha membudayakan disiplin iniadalah rasa keadilan. Disiplin akanterwujud dengan baik jika dalammasyarakat ada keadilan yang di-rasakan secara umum. Perasaan ter-ingkari dan diperlakukan secaratidak adil akan dengan sendirinyamembuka pintu bagi adanya “wa-wasan revolusioner”, yakni suatuwawasan yang terpusat kepadausaha mengubah yang tidak adilmenjadi adil (yang akan berdampakkepada memudarnya disiplin, karenasetiap aturan dipandang hanya me-nguntungkan mereka yang sedangberuntung). Karena itu, perkara di-siplin ini terkait pula denganperwujudan cita-cita dasar kita

bernegara, yaitu “mewujudkankeadilan sosial” bagi seluruh rakyat.Dari sudut agama, masalah initerkait dengan “hukum Allah”(Sunnatullâh), bahwa kehancuransuatu masyarakat biasanya dimulaioleh tidak adanya keadilan sosialdalam masyarakat itu sebagai akibattingkah laku orang-orang kaya yangtidak lagi peduli kepada kewajibanmoral mereka untuk memerhatikannasib orang miskin dan sikap merekayang tidak menjaga perasaan umumkalangan yang kurang beruntung.Bila Kami memutuskan kehendakmenghancurkan sejumlah penduduk,(pertama) Kami keluarkan perintahyang pasti kepada mereka yang diberihidup mewah, dan mereka masihmelakukan pelanggaran; makaberlakulah kata atas mereka; kemu-dian Kami hancurkan mereka samasekali (Q., 17: 16).

BUDAYA HEMISPHERIC ISLAM

Pada saat puncak perkembanganperadaban Islam, kawasan AsiaTenggara menyatu dalam pola bu-daya umum yang meliputi hampirseluruh belahan bumi timur dariwilayah-wilayah Afrika dan Eropadi tepi Lautan Atlantik sampai kewilayah Zaitun (sekarang Guang-zhou) di daratan Cina pada tepiLautan Teduh. Dengan begitu, ter-

Page 101: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

369Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bentuk pola dasar sebuah budayaumum berdimensi hemispheric,artinya, meliputi seluruh belahanbumi (yakni, belahan bumi “Ti-mur”, karena daratan Amerikasebagai belahan bumi “Barat” be-lum “diketemukan”), suatu dimensiyang saat itu setara dengan dimensi“global” sekarang ini. Pola budayahemispheric itu menghasilkan ter-bentuknya lingkungan yang mem-beri kemudahan bagi penyebarandan peneguhan agama Islam dikawasan Asia Tenggara. Perananpenting para pedagang dari AnakBenua tetap berlanjut dan domi-nan, namun kali ini mereka ke-banyakan tidak lagi beragamaBuddha atau Hindu, melainkanIslam. Mereka menganut polabudaya Perso-Arab, yang kemudiansedikit-banyak menggeser polabudaya Sanskerta. Dalam per-kembangan lebih lanjut pola bu-daya Perso-Arab digantikan olehpola budaya yang bercorak kearabandengan dominasi bahasa Arab,tanpa banyak unsur bahasa Persi.Pinjaman kata-kata Arab dalambahasa-bahasa Asia Tenggara tidaklagi lewat bahasa Persi, tetapilangsung dari bahasa Arab.

Pada saat-saat awal Asia Tenggaratergabung dalam pola budayahemispheric itu, pusat-pusat kekua-saan masih terbagi antara yangIslam seperti kesultanan Aceh danyang Hindu seperti kerajaan Ma-

japahit. Tetapi pada waktu ber-samaan, pusat-pusat kegiatan per-dagangan di berbagai kota (Persi:bandar) di tepi pantai atau sungaibesar boleh dikata semuanya beradadi tangan para saudagar Muslim.Dari kalangan mereka, banyaksaudagar besar yang sekaligusbertindak sebagai penguasa (“wali”)pemerintahan bandar-bandar itu.Suasana otonom pemerintahan kotapantai itu diperkuat dengan ber-dirinya gilda-gilda perdaganganberbentuk lingkungan bangunandengan tempat-tempat penginapanpara saudagar dari luar wilayah.(Tempat penginapan itu disebut“pondok”, dari perkataan Arab“funduq” yang berasal dari perkataanYunani “pandokheyon” atau “pan-dokeyon” yang berarti penginapan–dalam terminologi Arab modern,“funduq” berarti hotel).

Para saudagar itu, dengan ke-arifan kosmopolitan mereka, jugaberperan sebagai tempat memintanasihat bagi masyarakat luas, gilda-gilda dagang mereka menjadi tu-juan para penuntut kearifan, danpondok-pondok mereka menjaditempat menginap para penuntutyang datang dari jauh. Berangsur-angsur “pondok” yang semulamerupakan penginapan para sau-dagar berkembang menjadi “pon-dok” penginapan para penuntutilmu dan kearifan, sama dengangejala yang umum didapatkan di

Page 102: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

370 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

seluruh dunia Islam saat itu, dengannama-nama yang berbeda sepertizâwiyah, ribâth, khâniqah, dan tekke.Semua itu sekaligus merupakantempat pertemuan kaum sufi, yangdalam banyak hal mereka itu jugakaum pedagang. Konsep “pondok”kemudian ter-padukan de-ngan konsep“padepokan”,dan terbentuk-lah “pondok” se-bagai institusipendidikan dankajian yang khasIndonesia seper-ti kita saksikansekarang.

Para pencari kearifan itu, seba-gaimana kelaziman mereka yangmenuntut ilmu, adalah orang-orangyang mengembangkan kecakapantulis-baca, karena itu merekadisebut kaum shastri. Dengankedudukan mereka sebagai muridseorang guru arif-bijaksana yangdisebut kiyahi, mereka disebut jugakaum cantrik, orang yang berguruatau magang. Konon, salah satudari dua pengertian itu menjadi asalsebutan “santri”, dan tempatmereka belajar atau berkumpuldisebut secara lengkap “pondokpesantren”, yaitu penginapan dantempat kaum santri berguru kepadaseorang kiyahi.

Ketika kawasan Asia Tenggaramulai bersentuhan dengan pe-radaban Islam, daratan Cina sudahsejak berabad-abad sebelumnyadikenal kaum Muslim Arab danPersia. Sejarah peradaban Cina-Arabtelah berlangsung lebih dari 1000

tahun sebelumIslam. Terdapatpetunjuk bahwaDaratan Cinatelah pula diper-kenalkan kepadaIslam sejak masahidup NabiM u h a m m a dSaw. Encyclopae-dia of Islam(Leiden, 1999)

menyebutkan adanya kawasanhunian kaum Muslim Arab danPersi di kawasan timur daratanCina, dengan jumlah mencapaiangka ratusan ribu orang. Merekamendirikan dan hidup di kotaZaitun, kini Guangzhou. Dila-porkan oleh Ibn Batutah, seorangpengembara dunia dari AfrikaUtara, bahwa Zaitun memilikipelabuhan amat besar, tempatberlabuh ratusan kapal jung (junk)besar dan kapal jung kecil yangtidak terhitung banyaknya. KaumMuslim hidup bebas dengan pra-nata-pranata keagamaan Islamseperti kantor qâdlî (pengadilan),Syaykh Al-Islâm (“Sesepuh Islam”,setingkat dengan Mufti). Daerah

Page 103: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

371Ensiklopedi Nurcholish Madjid

itu juga merupakan kawasan kaumsufi dan para saudagar.

Islam di Cina memiliki sejarahyang sangat panjang, yaitu sepan-jang sejarah Islam itu sendiri. DiKota Guangzhou terdapat makamSa’ad ibn Abi Waqqas, seorang saha-bat Nabi yang datang dan wafat dikota Islam itu, dan mendirikansebuah masjid bernama Huai Sheng.Sa’ad ibn Abi Waqqas dimakamkandi bawah sebuah bangunan ber-kubah yang telah berumur lebihdari 1300 tahun.

Di Guangzhou juga ada sebuahmasjid, didirikan pada tahun 1465,di zaman Dinasti Ming, yaituMasjid Hao Pan. Mengikuti tradisiDunia Islam pada zaman-zamankejayaannya, di Masjid Hao Panpernah berdiri sebuah universitas.Revolusi budaya RRC telah meng-ubah masjid ini menjadi pabrik,dan setelah dikembalikan sebagaimasjid, dilengkapi dengan sebuahpusat pengajaran bahasa Arab.

Diduga dari kawasan Zaitunatau Guangzhou itulah bertolaksecara bergelombang imigran CinaMuslim ke Jawa. Dari Kota Nanjing(Nanking) pada Sungai Yang Tseyang tidak jauh dari Guangzhoubertolak ekspedisi armada kelautanCina pimpinan Ma San Pao, yanglebih dikenal dengan nama ChengHo, seorang admiral Muslim, yangkarena jabatannya juga dikenalsebagai San Pao Kong. Ia mening-

galkan sebuah bangunan masjidatas namanya, San Pao Kong, diSemarang (kini digunakan sebagaiklenteng). Mereka datang sambilmenyiarkan agama Islam di Jawa,dengan sisa-sisa bekas hunian me-reka sepanjang sungai-sungai Bran-tas dan Solo. Dengan begitu merekaikut memperkuat gilda-gilda per-dagangan kaum Muslim yang telahada di bandar-bandar, dan memilikiperan dalam mengembangkan pra-nata pondok pesantren.

BUDAYA INDONESIA

Apabila kita perhatikan, yangdisebut Indonesia itu bukanlah ga-bungan puncak-puncak budaya ter-tentu, tetapi hasil proses dinamikdari give and take, dan osmosisbudaya, dan yang paling banyakterjadi adalah di Jakarta. Lalu per-tanyaan yang muncul adalah siapayang menjadi jati diri Indonesia?Sekalipun yang paling dominanmenguasai birokrasi adalah orangJawa, namun untuk mengklaimJawa sebagai budaya Indonesia, thatis very very wrong. Apalagi kita me-milih bahasa Melayu sebagai baha-sa persatuan, bukan bahasa Jawameski jauh lebih canggih. BahasaMelayu adalah bahasa pantai yangtak mengenal hierarki, lebih ter-buka, dinamis, dan kosmopolitan.

Page 104: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

372 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Artinya, karena bahasa adalah cer-min budaya, maka budaya Indo-nesia yang berciri lebih coastal culture(budaya pantai) ketimbang inlandculture (budaya pedalaman), sebe-tulnya lebih siap menerima demok-rasi.

BUDAYA KEAGAMAAN

Dalam studi tentang nilai religi-usitas, penganutan suatu agamaoleh para pemeluknya sudah tentuamat terpengaruh oleh budayasetempat, secara positif ataupunnegatif. Berkaitan erat dengan ituialah pengaruh “budaya keaga-maan” itu sendiri atau “agama yangsudah terbudayakan”, dalam tempatdan kurun waktu tertentu. Makasebagai misal, sudah tentu polapenganutan kaum Muslim Indo-nesia terhadap ajaran agamanyasangat terpengaruh oleh budaya ke-agamaan di sini, yang secara dimensiwaktunya sudah mulai diperkenal-kan sejak masuknya Islam ke kawasanini. Mungkin cukup relevan untukdiingat bahwa para ahli sejarah,Muslim dan non-Muslim, umum-nya berpendapat bahwa duniaIslam (internasional) sudah mulaimenunjukkan gejala kemunduran-nya sejak abad kedua belas. Tapi diIndonesia, abad itu adalah masaketika Islam, meskipun sudah mulai

dikenal, namun belum menun-jukkan efek kulturalnya kepadabangsa Indonesia. Pada akhir abadketiga belas, Nusantara menyak-sikan tampilnya kerajaan Hinduyang hebat, yaitu Majapahit, yangbaru runtuh sekitar akhir abadkelima belas. Karena itu, corakpenganutan Islam di daerah iniagaknya tidak lepas dari kondisisosio-historis kedatangan dan pe-nyebaran Islam di sini, yaitu kon-disi ketika Islam sudah mulai me-nunjukkan tanda-tanda obskuran-tisme yang antiintelektual.

Seruan pembaharuan sepertigerakan Muhammadiyah, Al-Irsyad, dan Persis di Indonesia yangmenyerukan kembali kepada Kitabdan Sunnah dapat ditafsirkansebagai gerakan untuk melepaskankungkungan dikte sosio-historisdalam usaha menangkap maknadan substansi ajaran Islam. Tetapisebegitu jauh gerakan itu ternyatamasih juga amat berat tenggelamdalam pola berpikir serbafiqih,sehingga polemik dan kontroversiyang mula-mula muncul ialahmasalah-masalah ritual dalam bi-dang khilâfiyât, yang sedikit sekalimenyentuh masalah-masalah prin-sipil yang langsung berpengaruhnyata dan besar kepada kehidupanmasyarakat.

Karena itu, sementara seruankembali kepada Kitab dan Sunnahharus diteruskan dan bahkan di-

Page 105: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

373Ensiklopedi Nurcholish Madjid

pertegas, pemaknaannya harusdiarahkan kepada bagian-bagiandari Kitab dan Sunnah yang lebihprinsipil, beberapa di antaranyapasti berpengaruh besar kepadabidang persatuan dan kerukunanantarumat beragama. Misalnya, dariKitab Suci Al-Quran adalah amatrelevan dan patut digagasi pengem-bangan teologi “pernyataan” Tuhanbahwa Dia melindungi agama-agama(yang menyiratkan pengakuan akanmakna atau signifikansi kehadiranagama-agama itu), dalam firman-Nya, Kalaulah seandainya Allah tidakmenahan sebagian manusia dengansebagian yang lain, maka pasti han-curlah biara-biara, gereja-gereja,sinagog-sinagog, dan masjid-masjidyang dalam bangunan-bangunan itubanyak disebut nama Allah (Q., 22:40). Boleh diamati bahwa umum-nya orang Islam Indonesia “tidaktahan” memahami ayat suci itu me-nurut apa adanya, karena terselippengakuan akan keabsahan agama-agama lain. Dan jika diteruskan de-ngan pandangan para ulama, klasikmaupun modern seperti Al-Bagh-dadi, Rasyid Ridla, dan AbdulHamid Hakim (tokoh SumatraThawalib dari Padangpanjang),agama-agama yang dilindungi olehTuhan dengan Sunnah-Nya berupa“check and balance” antara manusiaitu mencakup juga Zoroastrianisme,Hinduisme, Buddhisme, Konfu-sianisme, Shintoisme, dan lain-lain.

Contoh lain yang kini sangatrelevan untuk dipahami kembalioleh para pemeluk Islam ialah apayang dicerminkan dari kisah ten-tang datangnya delegasi Kristen danNajran ke Madinah di zaman NabiSaw., yang kemudian memintatempat untuk mengadakan ke-baktian dan dipersilakan Nabi Saw.untuk menggunakan masjid beliau.Atas dasar kejadian itu, maka paraulama, seperti Ibn Qayyim Al-Jauziyah, misalnya, membolehkanorang non-Muslim untuk masukmasjid dan kalau perlu, tanpadijadikan kebiasaan, melakukankebaktian atau ibadah menurutagama mereka dalam masjid dengandisaksikan oleh orang-orang Islam.Karena itu dahulu, mendiang Prof.Hamka, sering dengan ramah mem-persilakan turis-turis asing yangingin mengetahui masjid untukmasuk ke rumah ibadah itu danmendengarkan keterangan tentangapa makna masjid dan fungsinyadalam masyarakat. Sedangkan seba-gian dari umat Islam Indonesiayang lain, karena tidak tahu ajaranagamanya sendiri secara lebih leng-kap, baik dalam Kitab Suci maupunSunnah Nabi, maka sikapnya ialahmenghalangi, kalau tidak melarangsama sekali, orang-orang non-Muslim masuk masjid.

Dua hal di atas itu hanya seba-gian kecil sekali saja dari persoalanpemahaman keagamaan yang “ter-

Page 106: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

374 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

kungkung” oleh tradisi dan kulturyang merugikan. Dan tidaklah padatempatnya di sini memaparkanpersoalan itu panjang lebar, denganharapan bahwa dua hal tersebutcukup memberi ilustrasi yangrelevan. Analog dengan itu dapatdiduga bahwa masing-masing aga-ma tentu mempunyai persoalanyang sama. Karena itu, jika di-kehendaki pertumbuhan kerukunanyang berprinsipil dan tidak hanyasebatas kepada pemenuhan ke-perluan ad hoc semata, maka ma-sing-masing agama itu, melaluiperan para cendekiawannya, di-tuntut untuk juga mengembang-kan “teologi inklusivistik” denganmelihat potensi-potensi doktrinalagamanya sendiri untuk dikem-bangkan lebih lanjut.

Di antara sekian banyak “bumbupedas” kehidupan antaragama ialahkenangan, malah masih tersisa secaranyata, pola hubungan sosial, politik,intelektual, dan keagamaan darimasa kezaliman penjajahan. Singkatkata, seluruh dambaan kita akanpersatuan dan kerukunan padaumumnya, di bidang apa saja dantidak terbatas kepada bidang keaga-maan, tidak akan mencapai yangdikehendaki sebelum colonial legacydisudahi. Inilah yang kita harapkandari pembangunan yang berkearifandan berkeadilan sosial.

BUDAYA PANTAIDAN BUDAYA PEDALAMAN

Kita tidak akan dan tidak perlumengatakan bahwa negara Indo-nesia adalah negara Islam, karenasecara teologis penyebutan itu me-mang sangat problematis. Peng-alaman negara-negara lain telahmenunjukkan problem tersebut,misalnya, Pakistan, Saudi, sertaIran. Bahkan, di Indonesia hal itutelah menimbulkan stigma politik.Tetapi dilihat dari jumlah pengikut,Indonesia bisa dikatakan sebagai aMoslem nation, setidak-tidaknya,nation of the Moslems. Oleh karenaitu, jika diharapkan di Indonesia initumbuh wawasan-wawasan etis danmoral yang kuat, dengan sendirinyaharus dibangkitkan dari sesuatuyang hidup di kalangan masyarakatsecara luas sehingga menjadi sema-cam titik temu dari semua orientasibudaya di Indonesia.

Ketika para founding fathers kitamenetapkan bahasa Melayu sebagaibahasa nasional, sebetulnya merekaingin membangun Indonesia me-nurut pola budaya pantai (offshoreculture), bukan budaya pedalaman(inland culture). Kita tahu bahwainland culture itu memang sangatcanggih karena didukung olehtanah-tanah subur pedalaman.Tetapi mungkin karena imperatifsistem ekonomi pertanian, ia meng-hasilkan suatu masyarakat yang

Page 107: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

375Ensiklopedi Nurcholish Madjid

sangat hierarkis, seperti tecermin didalam struktur bahasa-bahasa Jawa,Sunda, Madura, dan Bali, yangtidak cocok untuk mendukung ide-ide negara modern. Karena ciri-cirinegara modern ialah egalitarianisme,kosmopolitanisme, dan mobilitasyang tinggi (karena itu tidak terlaluterikat dengan tanah), serta dengansendirinya ialah keterbukaan.

Di antara semua bahasa yangada, yang paling mewakili ialahbahasa Melayu, yakni bahasa yangnotabene sudah menjadi bahasapergaulan (lingua franca) Indonesiaatau Asia Tenggara sejak zamanSriwijaya. Bahkan ada bukti bahwameskipun Majapahit itu Jawa,bahasa diplomasi yang digunakandi Asia Tenggara adalah bahasaMelayu.

Salah satu efek dipilihnya bahasaMelayu adalah memperkuat posisipola budaya yang lebih cocok de-ngan Islam yang memiliki ciri-ciriegaliter, terbuka, dan juga mobilitasyang tinggi. Oleh karena itu, dalambanyak kajian sosiologi agama,termasuk mereka yang dari Barat,disebut bahwa agama Islam sebe-tulnya adalah agama pedagang.

Langkah founding fathers ketikamerancang Indonesia sebagai negaradengan pola budaya pantai me-mang lebih realistis, karena kitamerencanakan sebuah negara yangterbentang dari Sabang sampaiMerauke (yang kalau diterapkan

pada peta Eropa, luasnya terben-tang dari London sampai Iran, me-liputi seluruh Eropa Barat danTimur plus Timur Dekat). Tetapidalam representasi Bung Karnosendiri, sejak dini rupanya telah adapermasalahan. Bahwa dia lahir diBlitar dengan budaya pedalaman,tetapi dia juga anak seorang priyayiyang dibesarkan di Surabaya dibawah Cokroaminoto, dan menge-nyam pendidikan modern Barat(Belanda), yaitu sebagai lulusanTHS di Bandung. Wawasan diasangat luas, tetapi juga tidak adakepastian, apakah dia akan mende-sain Indonesia dengan budayapedalaman (dan memang ada indi-kasi Bung Karno mempunyai as-pirasi ke arah itu), atau budayapesisir. Ketidakpastian itu ternyataharus dibayar dengan ongkos yangmahal berupa kegagalan, yaituterjadinya peristiwa Gestapu.

Kemudian tiba masa Soeharto.Di satu pihak, Soeharto kelihatansimple minded, tetapi dia dibekalidengan kecerdasan alami yang luarbiasa. Berbeda dengan pendahulu-nya, Soeharto maju dengan solusiyang pasti: “saya akan atur Indonesiadengan budaya Jawa.” Itulah sebab-nya pada permulaannya timbulkesalahpahaman yang luar biasa dikalangan umat Islam bahwa PakHarto akan mengagamakan Panca-sila, mengagamakan aliran keper-cayaan, padahal itu semua hanya

Page 108: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

376 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

efek dari orientasi budaya Jawa.Dari sekian unsur budaya Jawa yangdia gunakan dengan efektif ialahadanya kepastian hierarkis. Yangjuga terkenal sekali adalah anggapanbahwa orang Jawa itu sulit ditebak.Misalnya mengambil tindakansecara tiba-tiba, ketika orang laintidak siap. Itusebetulnya suatudisiplin militeryang digabungdengan Jawanis-me. Secara per-lahan dan pasti,selama tiga pu-luh tahun lebihdia bertahan tan-pa gangguanyang berarti. Je-laslah bahwa sistem yang dicip-takan oleh Soeharto itu efektifsekali. Tetapi ini kemudian me-nimbulkan godaan. Karena ter-pukau oleh efektivitasnya selamalebih dari tiga puluh tahun, orangkemudian mulai berpikir bahwaitulah solusi final dari permasalahanIndonesia.

Sekarang kita lihat kembali masa-masa awal Orde Baru. Pada saat itukita dicekam oleh ketakutan yangluar biasa terhadap komunis. Dalamkeadaan seperti itu, kita seolah-olehbersedia memberikan cek kosongkepada Soeharto untuk memimpinasalkan komunisme ditangani. Makasesungguhnya sistemnya Pak Harto

adalah sistem darurat, dan karenaitu suatu saat akan berhenti atauberakhir. Setelah itu, kita akankembali kepada nature Indonesiayang sebenarnya, yaitu suatu negarayang didesain dengan pola budayapantai, atau kompromi antara budayapantai dan budaya pedalaman.

Budaya pan-tai kurang lebihialah antara luarJawa dan pantaiJawa sendiri. Te-tapi solusi finalyang sebenarnyaialah pertenga-han antara keduabudaya tersebut.Secara karikaturalsering dikatakan

bahwa titik pertemuannya adalah diPekalongan atau Tegal, yaitu Jawatetapi budayanya pantai, ataupantai tetapi memiliki unsur Jawa.Ini tentu saja suatu prediksi yangdengan sendirinya mempunyaikelemahan.

Memang persoalan yang palingpenting ialah pasca-Soeharto. Olehkarena itu, yang harus ditumbuh-kan ialah aspek-aspek objektif struk-tural yang tidak tergantung kepadaorang.

Ada sebuah karikatur: antara Ja-karta-Surabaya sekarang bisa ditem-puh dengan empat pilihan kenda-raan, naik pesawat, naik kapal laut(yang sekarang makin populer ka-

Persinggungan antara segi-segitertentu budaya nasional denganbudaya mondial, dalam kerangkaperubahan sosial, boleh jadi akanmenghasilkan pola kontak yangsimbiosis (saling mendukung dansaling menguntungkan), tapi jugaboleh jadi mengakíbatkan per-benturan yang menimbulkankrisis-krisis.

Page 109: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

377Ensiklopedi Nurcholish Madjid

rena seperti hotel terapung), naikmobil, atau naik kereta api. Kalaubicara struktur, maka strukturterakhir adalah naik pesawat, yangtergantung sama sekali kepadapilot, sebab begitu take off, pilotlahyang paling berkuasa, mau ke manapun tidak ada yang bisa mengha-langi, sehingga pesawat pula yangpaling mudah dibajak. Namun,yang the most structured ialah naikkereta api, karena ada rel dan adapemimpin perjalanan kereta api disetiap stasiun. Jadi, berhenti dantidak di sebuah stasiun, bukankemauan masinisnya saja. Indonesiaharus diarahkan untuk menjadisemacam kereta api, yang jaminaninstitusionalnya lebih kepada faktor-faktor yang objektif tanpa tergan-tung kepada orang (figur).

BUDAYA POLITIK

Istilah “budaya politik” (politicalculture) mulai banyak digunakansejak pertengahan tahun 50-an,antara lain oleh ahli ilmu politikGabriel Almond. Karakteristikterpenting suatu “budaya politik”ialah bahwa ia merupakan sepe-rangkat orientasi pada politikdengan pola-pola tertentu, yang didalamnya terdapat norma-normakhusus dan nilai-nilai umum yangsaling terkait. Adanya keterkaitan ini

dikarenakan budaya politik suatubangsa terdiri dari jaringan keper-cayaan empiris, lambang-lambangmenyatakan diri (expressive symbols),dan nilai-nilai yang memberi batas-an pada situasi tempat tindakanpolitik berlangsung.

Budaya politik itu tumbuh da-lam masyarakat sebagai hasil inte-raksi antara berbagai faktor. Bahkania tumbuh semenjak kanak-kanak,melalui pola-pola hubungan anak-orangtua, murid-guru, antartemansejawat, dan pengamatan akan ting-kah laku politik para pemimpin.Juga ada kemungkinan dari hasilpengarahan yang terprogram, seper-ti indoktrinasi—terdapat padamasyarakat-masyarakat regimenterdan totaliter. Peranan “state of mind”berupa model negeri asing yangdiidealisasikan juga cukup penting.Ini tumbuh dalam dimensi antar-generasi dan menyatu dengan prosessejarah atau proses pertumbuhanbangsa itu sendiri. Oleh karena itu,selalu ada “lowongan” untuk suatuperanan intervensi dan pengarahandalam bidang “pembangunan po-litik” ini.

Walaupun menyebut adanya “lo-wongan”, itu mengisyaratkan kebe-basan memilih tentang apa yanghendak dibuat, tetapi pembangun-an politik, seperti telah diingatkan,jika hendak mencapai efektivitasyang dikehendaki, harus berlang-sung dalam konteks budaya nasio-

Page 110: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

378 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

nal. Ini berarti masuknya per-timbangan akan adanya peranannilai-nilai budaya tradisional ter-tentu dalam pembangunan politikini. Sebab, tindakan politik—dalamperspektifnya yang lebih luas—adalah termasuk tindakan budaya.Sedangkan tindakan budaya sen-diri—pada saat ini—semuanyaberlangsung dalam kerangka tradisi.Dan ini berlangsung hampir meratadi setiap negara —biarpun di negeriyang paling maju di dunia ini, danbahkan dalam negara komunis(seperti Bolsyewisme Rusia dapatdilihat sebagai kelanjutan wajarsistem totaliter Tsarisme, yangdirasionalisasi sebagai dan melaluipenerapan Marxisme.)

BUDAYA SEBAGAI PROSES,BUKAN ESENSI

Budaya haruslah dipahami seba-gai proses dan bukan sebagai esensiyang telah lama ditinggalkan karenamemang tidak ada. Apa esensibudaya Islam, budaya Hindu,budaya Kristen, dan sebagainya?Esensi dalam arti yang paling po-kok tentu ada, yaitu Tauhid. SeniIslam mempunyai konsep dasar Al-Wâhid Al-Muta‘addidu Al-Tajallîyâtatau “E Pluribus Unum” (satu, tapimanifestasinya banyak). Artinya,yang penting ialah bagaimana

melihat sesuatu objek, bukan objekapa yang dilihat. Di sini ada ma-salah interpretasi atau penafsiranyang bisa subjektif. Suatu bendayang dilihat oleh dua seniman akanmenghasilkan konsep keindahanyang berbeda. Ini bisa disebutsebagai esensi yang berakar padatauhid; Allah itu hanya satu, tetapinamanya banyak. Maka, pem-bahasan mengenai tauhid dalamIslam bukanlah tauhid nama, me-lainkan tauhid asas; Zat-Nya tung-gal, tetapi namanya bermacam-macam. Dalam bahasa Arab sajaada 99 nama, belum lagi dalambahasa-bahasa lain.

Konsep budaya sebagai esensidalam agama Islam, yang dimaksudadalah tauhid. Tetapi ketika budayaitu mewujud nyata dan memben-tuk arsitektur masjid dari QubbatAl-Shakhrah (Dome of the Rock)sampai ke masjid-masjid yangsekarang dominan di seluruh duniaIslam plus istana-istananya, maka iatidak lagi sebagai esensi, melainkanproses. Dan karena proses itu dina-mis, maka tidak bisa dihindariadanya unsur-unsur, katakanlah,pinjaman. Ketika Islam datang keSyria yang sudah sekian ratus tahunberada di bawah kekuasaan Bizan-tium dan memengaruhi arsitektur-nya, maka konsep seni budaya Islamyang pada mulanya esensinya tau-hid, dalam proses perwujudannyameminjam unsur-unsur dari Bizan-

Page 111: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

379Ensiklopedi Nurcholish Madjid

tium. Qubbat Al-Shakhrah adalahunsur Bizantium, dan menaraadalah unsur Parsi. Dan itu tidakada salahnya. Maka, seni Islam bisaberbeda-beda dari satu daerah kedaerah yang lain. Meskipun arsi-tektur masjid di Indonesia sangatlokal, hal itu ti-dak ada salah-nya.

Memang per-nah ada kekha-watiran bahwamasjid-masjid diJawa tidak di-kategorikan se-bagai arsitekturIslam, tetapi paraanggota steeringcommittee dari Aga Khan Founda-tion bidang arsitektur menolakkekhawatiran tersebut. Hal ini dise-babkan Islam ternyata mengizinkanadanya unsur lokal. Inilah yangdisebut proses. Maka budaya atauseni atau estetika tidak bisa selaluhanya dipahami sebagai the essential.The essential adalah pada hal yangsangat mendasar, yaitu Tauhid, dandalam perkembangannya selalu adaunsur pinjaman. Maka, arsitekturpun beda-beda. Ada masjid model“maghrib” seperti Maroko—orangIndonesia menyebutnya arsitekturMoro—yang memiliki cirinya sen-diri. Menara masjid yang biasanyaberbentuk persegi itu juga memilikibermacam-macam model, misalnya

model Mesir. Contoh yang palingklasik, tentu saja adalah Masjid Al-Azhar dengan menara khas Mesirdengan kubahnya yang lancip—lebih dari separuh bola, tetapidengan sendirinya tidak sepertibola. Sedangkan hampir semua

masjid di Turkiadalah semacam“tiruan” yang te-lah direvisi dariGereja Aya So-fia. Dulu AyaSofia didesainsebagai Vatikan-nya Kristen Or-todoks, tetapikemudian dire-but oleh umat

Islam Turki. Orang Turki memangsering lebih keras menerapkan Islamdaripada orang Arab dan Indonesia,sehingga Gereja Aya Sofia pundijadikan Masjid, padahal orangArab tidak berbuat seperti itu. MakaMasjid Sulaiman, Masjid Biru,semuanya mencontoh Gereja AyaSofia, dengan ciri-cirinya berupa flatdoom atau “Kubah Pesek” (kurangdari separuh bola). Bangunan TajMahal, Masjid Delhi, dan sebagai-nya di India, selalu memiliki ciripintu masuk yang sangat besar dandiapit oleh dua menara.

Aspek dinamis dari budaya Islamialah mengenai ikonoklasme, bahwaternyata Islam pun tidak bisa me-nolak seni. Ketika umat Islam sudah

Page 112: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

380 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

mulai mapan, mereka tidak lagimenganggap bahaya representasidesain makhluk hidup. Tentangmengapa Islam melarang repre-sentasi makhluk hidup, hal iniadalah sama dengan agama Yahudidan agama Kristen awal, yaitu te-kanan pada tauhid yang menggam-barkan bahwa Tuhan itu serbaabstrak dan tidak bisa digambar.Padahal waktu itu dunia dikuasaioleh syirik yang antara lain wujud-nya adalah patung-patung. Jadi,patung-patung itu adalah kelanju-tan dari syirik, usaha menggam-barkan Tuhan.

BUGHÂT

Bughât adalah bentuk jamak(plural) dari bâghin—orang yangmelakukan pemberontakan. Paraulama, terutama di kalangan kaumSunni, telah membahas bahwa pem-berontakan itu tidak diperbolehkandalam Islam. Ada sebuah hadis, “agakmengkhawatirkan” tapi dipegangoleh banyak orang, yang menye-butkan bahwa di bawah pemerin-tahan yang zalim selama 60 tahunitu masih lebih baik daripada keva-kuman yang menimbulkan chaos(fawdlâ). Jadi, chaos adalah musuhdi dalam perpolitikan Islam, teru-tama kaum Sunni.

Kalaupun ada pemberontakan,maka langkah pertama yang harus

dilakukan adalah mendamaikannya.Kalau tidak bisa, dan masih tetapberontak, maka harus diperangi, se-perti disebutkan di dalam surat Al-Hujurât, Kalau dua kelompok darikalangan kaum beriman itu berpe-rang, damaikan antara keduanya,tapi kalau salah satu di antara ke-duanya tetap ngotot mau berperangjuga, perangi sampai mereka maukembali ke hukum Allah (maksudnyadamai). Kalau mereka mau kembali,damaikan lagi dengan cara yang adil,dan lakukanlah keputusan itu denganadil (Q., 49: 9).

Sekarang, persoalannya ialah apayang disebut “berontak”. Berontakialah perlawanan bersenjata untukmenjatuhkan pemerintahan. Terha-dap pemerintahan yang tidak adil,kita tidak boleh memberontak, te-tapi wajib melakukan amar ma‘rufnahi mungkar, yang dalam bahasasekarang disebut oposisi. Contohyang paling baik dalam hal ini ialahIbn Taimiyah. Dia dikenal sebagai se-orang Sunni yang hidup di bawahrezim pemerintahan yang zalim. Se-betulnya dia lahir lima tahun se-telah kejatuhan Bagdad jatuh yangsangat mengerikan. Karena itu diasangat kritis kepada pemerintah se-hingga harus dipenjara berkali-kali,dan akhirnya mati dalam penjarasecara kesepian. Tapi dia tidak mem-berontak. Bahkan dia tetap menga-takan bahwa pemerintahan zalimnamun memerintahkan sesuatu

Page 113: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

381Ensiklopedi Nurcholish Madjid

yang benar, ia wajib ditaati. IbnTaimiyah juga termasuk unik; se-mentara dia begitu kritis terhadappemerintahan, tetapi ketika peme-rintahan minta tolong kepadanyauntuk mengerahkan para pengikut-nya melawan kaum Mongol yangmulai melakukan invasi dari sebe-lah Timur, Ibn Taimiyah tampilsebagai seorang jenderal yang sangatsukses. Karena itu dia mendapatkangelar sebagai mujâhid dan mujtahid.Mujâhid karena dia melaksanakanjihad, dan mujtahid karena dia jugaseorang pemikir. Singkatnya, IbnTaimiyah itu mengkritik pemerin-tah habis-habisan sampai memerah-padamkan telinga para penguasa,tetapi dia tidak mau memberontak.

Ini yang dipegang oleh para ulamaNU. Karena para ulama NU itusetia pada paham Sunni, maka jalanpikirannya adalah demikian: peme-rintah itu harus ditaati, tapi kalausalah harus dikritik. Maka, duluNU merasa perlu untuk berundingsesama mereka berkenaan denganbagaimana sikap mereka terhadapBung Karno. Mereka berkumpul diPuncak (kawasan wisata berudaradingin antara Bogor-Cianjur, JawaBarat—ed.). Saya mendapat ceritaini dari Mahbub Junaidi, anaknyaKiai Junaidi, yang untuk rapat itudikerahkan berbagai kitab. KiaiJunaidi saja, menurut Mahbub,mengerahkan satu peti kitab-kitab-nya untuk dibawa ke Puncak.

Hasilnya apa? Di situ diputuskanbahwa Bung Karno tetap harusditaati sebagai walîy al-amri al-dlarûri bi al-syawkah; walîy al-amriitu artinya presiden, atau kepalanegara, al-dlarûri artinya dalamkeadaan darurat, bi al-syawkah arti-nya atas dasar kekuasaan efektif. Ka-rena ada kekuasaan efektif (syaw-kah), yaitu kekuasaan de facto, makaia harus diakui. Salah satu tu-juannya adalah untuk mengab-sahkan semua hukum Islam yangberlaku di sini, terutama hukumperkawinan. Kalau pemerintahantidak sah, maka seluruh perkawinanyang terjadi juga tidak sah. Logika-nya begitu. Sebab penghulu itumewakili kepala negara, makapengesahan oleh penghulu adalahatas nama kepala negara. Persis samadengan duta besar, di mana tandatangannya selalu mengatakan atasnama negara (kepala negara).

Teori-teori mereka menyatakanbahwa wali (hakim), atas nama ke-pala negara, dilaksanakan secarakonkret oleh penghulu. Oleh ka-rena itu kalau kepala negaranya tidaksah, maka apa yang dilakukan peng-hulu pun menjadi tidak sah, se-hingga kita semua melakukan zina.Pemahaman semacam itulah yangtidak dapat dipahami orang Masyu-mi dulu, sehingga NU dianggapoportunis dan menjilat Bung Karno,padahal sebenarnya tidak; mereka

Page 114: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

382 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

mendasarkan pandangannya padakitab kuning.

BULAN “PURGATORIO”

Ramadlan adalah bulan suci danpensucian (“Purgatorio”), yang me-rupakan salah satu wujud kasihAllah kepada umat manusia. PuasaRamadlan disyariatkan untuk mem-beri kesempatan manusia member-sihkan diri dari kegelapan dosa(zhulm, kezaliman), sebab dosa itumengotori hati yang terang (nûrânî)menjadi gelap (zhulmânî). Dalamkeadaan berhati zulmani itu, manu-sia terseret keluar dari kebahagiaan“Paradiso” (kesucian asal, fithrah), dantercampak ke dalam kesengsaraan“Inferno”, kegelapan dosa.

Alam “Purgatorio” Ramadlanmemberi kesempatan manusia ber-latih menahan diri dari kejatuhan kelembah nafsu, melanggar laranganTuhan. Pelanggaran itu telah dila-kukan oleh kakek-neneknya, Adamdan Hawa, yang membuat kedua-nya jatuh dari martabat kemanu-siaan suci, dan terusir dari Paradiso.Sekalipun kedua insan pertama itukemudian diampuni Tuhan karenateguh menjalankan “kalimat-kali-mat”-Nya, namun mereka menurun-kan anak cucu yang kesucian pri-mordialnya selalu terancam rusakoleh keserakahan hawa nafsunya.

Karena itu, setiap orang berpotensiuntuk jatuh martabatnya.

Latihan menahan diri (shiyâm,pawasa) di alam “Purgatorio” Rama-dlan bersumbu pada latihan untuksepenuhnya menghayati kehadiranTuhan dalam hidupnya yang palingpribadi (private). Dalam semangatmakna “Allah beserta kita” (in-nallâha ma‘anâ atau immanuel),manusia menemukan kesucianasalnya yang hilang, dan kembalike fithrah (‘Îd Al-Fithr atau “IdulFitri”). Ia pun terlahir lagi dalamkesucian, pulang ke asal dalam keba-hagiaan “paradiso”. Atas hidayahAllah, manusia mendapat kebaha-giaan primordialnya, maka ia bersyu-kur kepada-Nya, dengan meng-agungkan dan memuji-Nya (takbîrdan tahmîd).

Kesucian manusia yang fitri ada-lah kesucian pribadi, namun berkon-sekuensi sosial. Kesucian pribaditidak bermakna apa-apa tanpa sikapsuci kepada sesama manusia. Budaya“rumah terbuka” (open house) dalamLebaran adalah konsekuensi adanya“hati terbuka” (open heart) kepadasesama. Inilah salah satu wujud“rahmat li ‘l-‘âlamîn”, kasih Allahbagi sekalian alam, tujuan universalkerasulan Nabi Muhammad Saw.Itulah “agape”, misi utama Nabi IsaAl-Masih a.s., yang lahir sekitar2000 tahun yang lalu.

Page 115: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

383Ensiklopedi Nurcholish Madjid

BUNG KARNO, BUNG HATTA,DAN PAK HARTO

Kita perlu melihat peran BungKarno dan Bung Hatta. Bung Kar-no dan Bung Hatta (pernah dikenalsebagai “Dwi Tunggal”) adalah duatokoh paling penting dalam masa-masa pembentukan (formatif ages)bangsa Indonesia. Dalam perananmereka sebagai proklamator kemer-dekaan, kedua tokoh itu dapat di-pandang sebagai sosok kepribadiansekaligus hara-pan Indonesia.

Selain dike-nal sebagai pe-mimpin peng-galang solidaritas(solidarity maker),Bung Karno ada-lah tokoh yangsecara nyatamenghadapi danmerasakan tantangan mewujudkanwawasan negara kebangsaan mo-dern. Usahanya terbentur padakenyataan tidak adanya prasaranasosial budaya yang memadai untukmenopang perwujudan wawasanitu. Sebab pada masanya, ke-indonesiaan masih banyak berupakonsep dan imajinasi kreatif antarapara pelaku berbagai budaya da-erah dalam wadah peleburan (“mel-ting pot”) ibukota Jakarta Raya,yang sangat berpengaruh dalampembentukan format budaya na-

sional untuk mendukung pelak-sanaan sebuah negara kebangsaanmodern yang universumnya me-liputi Sabang-Merauke. Setelahselama dua dasawarsa melewatiproses-proses coba-salah yang amatgaduh, bahkan kacau-balau, BungKarno dan sistem kekuasaannya(“Orde Lama”) tersungkur kemalapetaka sosial-politik 1965.

Tidak seperti Bung Karno, BungHatta adalah jenis “kerja tekun” bukantokoh “kerja berkobar”, karena itu ia di-

kenal sebagai tipepemimpin “peme-cah masalah” (pro-blem solver). Tanpaunsur penampilanflamboyant sepertiBung Karno, ke-tokohan BungHatta ditandaioleh kesederha-naan, kesalehan,

dan ketulusan seorang pribadi hasildidikan seorang ayah yang tokoh sufidi daerahnya.

Dari latar belakang kerumah-tanggaan ayah-bundanya itu, di-tambah dengan pendidikan mo-dernnya yang tuntas serta pengha-yatan dan pengalaman nyata tentangide-ide terbaik negara kebangsaanmodern seperti keadilan, keterbu-kaan, dan demokrasi selama iabelajar dan hidup di negeri Belan-da, maka tepat sekali jika BungHatta dipandang dengan penuh

Hai orang-orang yang beriman!Jauhilah prasangka sebanyakmungkin, karena sebagian pra-sangka adalah dosa. Dan ja-nganlah saling memata-matai(mencari-cari kesalahan orang—NM), janganlah saling meng-gunjing.

Page 116: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

384 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

hormat sebagai hati nurani bangsa.Dalam kepribadian dan alam pi-kiran Bung Hatta itulah tecermincita-cita paling murni tentangnegara kebangsaan modern Repub-lik Indonesia.

Tetapi, sama dengan nasib paratokoh masa-masa formatif, BungHatta juga tidak sepenuhnya ber-hasil merealisasikan ide-idenya.Bersama dengan tokoh-tokoh Ma-syumi, PSI, Parkindo, dan PartaiKatolik serta unsur-unsur dari PNI,NU, dan lain-lainnya yang mem-bentuk “Liga Demokrasi”, BungHatta berusaha membendung ke-cenderungan otoriter Bung Karnodan rezimnya, namun gagal.

Sekalipun ia tidak menunjukkansikap kepahitan pribadi kepadaBung Karno, namun Bung Hattamenjadi lambang kritik funda-mental kepada konsep Bung Karnotentang “Demokrasi Terpimpin”.Bung Karno tidak peduli kepadaBung Hatta, dan ia membubarkanLiga Demokrasi, menyatakan Ma-syumi dan PSI sebagai partai ter-larang (dengan stigma “ekstremkanan” yang terkutuk), dan partai-partai serta perorangan-peroranganyang terlibat mengalami pembata-san dan penyempitan ruang gerakyang sangat ketat.

Dari yang terlihat dalam per-jalanan politik bangsa selanjutnya,banyak indikasi betapa orang tidakmenyadari dan cenderung meremeh-

kan kepekatan perasaan “kepahitankolektif ” akibat tindakan BungKarno itu, dan kemudian dikejut-kan oleh ledakan sosial politik yangdiakibatkannya. Pak Harto sebagaipelanjut Bung Karno tampak sepertimenyadari kekeliruannya sendiri,ketika sejak pertengahan 1980-anmulai menunjukkan “minat”-nyakepada Islam, terlebih lagi setelahpada 1990 menjalankan ibadahhaji. Lepas dari nilai pribadi PakHarto yang menjadi rahasianyasendiri dan rahasia Tuhan, isyarat-isyarat kesalehan formal-simbolikPak Harto telah menimbulkanharapan pada sebagian kaum Islam,khususnya mereka yang berwa-wasan budaya pantai (yang secarasalah kaprah disebut kaum “moder-nis”). Tetapi harapan itu cepatsekali memudar dan sirna, karenatingkah laku Pak Harto tidak se-perti yang diharapkan. Maka ter-jadilah gerakan reformasi 1998,dengan segala persoalannya.

Dari uraian singkat di atas, jelassekali bahwa kita tidak mempunyaipilihan selain kembali memahamiwawasan para pendiri negara ten-tang kebangsaan modern, kemudianberusaha dengan sungguh-sungguhmewujudkannya dalam kenyataanmasa depan bangsa dan negara.Berkenaan dengan ini, segi pokokmemahami dan melaksanakan hak-hak asasi manusia adalah suatu ke-mestian yang tidak dapat ditawar-

Page 117: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

385Ensiklopedi Nurcholish Madjid

tawar. Jika tidak, akan munculotoritarianisme dan totalitarianis-me.

Di tengah berbagai gejolak seki-tar perdebatan dan perbedaan pan-dangan tentang esensi pokok hakasasi itu, beberapa hal sudah jelas,yaitu suatu pengertian tentang hakasasi manusia diperlukan sebagaiukuran minimum untuk menjaminharkat dan martabat pribadi tanpamemandang perbedaan kultural-nya. Beberapa hal paling pokokdapat kita sebutkan di sini, yaitukebebasan nurani (freedom of con-science) yang meliputi kebebasanmenyatakan pendapat, berkumpul,dan berserikat; kebebasan dari rasatakut dan dari ancaman penyiksaan(torture), dan suatu bentuk jaminanuntuk memperoleh perlakuan hu-kum yang adil dan tidak memihak.

BUNG KARNO, PAK HARTO,DAN INDONESIA

Dalam sejarah, dulu BungKarno berhadapan dengan persoalankultural, karena Indonesia waktuitu adalah suatu proyek yang belumada presedennya. Sebelum tahun1945, belum ada Indonesia, yangada ialah Hindia Belanda danstrukturnya kolonial. Apakah kitabisa membenarkan MohammadYamin yang mengatakan bahwa

Indonesia adalah prototipe Maja-pahit. Jika konsekuen dengan itu,maka Jawa Barat tidak termasukIndonesia, karena tidak pernahdikuasai Majapahit. Tetapi Filipina,Malaysia, dan sebagainya, harusmasuk Indonesia. Orang Melayuitu takut sekali kepada orang Jawa,karena merupakan satu-satunya ke-kuatan imperialis di Asia Tenggara.Majapahit itu bukan prototipeIndonesia, tetapi penjajah. Jadiwaktu itu Indonesia belum ada pre-sidennya. Semua adalah eksperi-mentasi pada tahap pertama.

Memang secara geografis struk-tural, Indonesia kita warisi dari Hin-dia Belanda, tapi sistemnya lainsama sekali. Karena itu dulu, sebe-lum Indonesia merdeka, Bung Karnobisa berpolemik dengan bebas sekali.Dia bisa menulis dan bertukarpikiran dengan siapa saja secarabebas dan sangat produktif. Tetapijangan lupa bahwa polemik danpikirannya itu masih berada padatingkat membaca teks buku. De-ngan kata lain, semua itu meru-pakan “adu kutipan buku”. Begitumau dilaksanakan, pada tahun ’45-an, Bung Karno berhadapan dengankenyataan-kenyataan kultural yangluar biasa sulitnya, dan akhirnyagagal.

Kegagalan Bung Karno itu lebihdisebabkan karena kebingungan-nya. Dia lahir di daerah pedalamandi Blitar. Kalau kita mengikuti

Page 118: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

386 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

rumus antropologi yang sederhana,dia itu belongs to inland culture yanghierarkis dan sekaligus nativistikseperti kebanyakan orang Jawa[lebih tepatnya, “Javanis”, sebab ka-lau disebut orang Jawa nanti banyakdari kita yang terbawa]. Dia adalahseorang priayi karena anak seorangraden, ibunya sendiri seorang bang-sawan Bali. Ini harus kita perhi-tungkan dari segi stok kulturnyaBung Karno. Kemudian dia dibe-sarkan di Surabaya, yang berarti diamengenal budaya pantai atau buda-ya pesisir yang metropolis. Karenaitu, sejak kecil dia sudah menun-jukkan gejala-gejala yang cenderungpada kebebasan. Maka ayahnyamempunyai pikiran untuk menitip-kannya ke H.O.S. Tjokroaminoto.Lalu dia masuk suatu sekolah Eropayang sangat elitis. Bisa dibayang-kan, Bung Karno itu hanyalah satudari sedikit orang pribumi dikalangan murid-murid Eropa. Disitulah tampaknya Bung Karnomereguk pengalaman-pengalamanyang memengaruhi kepribadiannya.

Singkatnya, dari Surabaya de-ngan budaya pantai yang egaliter,terbuka, kosmopolit, dan mobile—karena dasar ekonominya adalah da-gang, Bung Karno menyerap keislam-an (dan ide-ide mengenai nasiona-lisme) dari Tjokroaminoto, setelahitu dia juga menyerap budaya-bu-daya Barat melalui sekolah Eropa.Oleh karena itu, kepribadian Bung

Karno tumbuh dari pengalamanyang sangat kompleks. Dalam be-berapa hal, dia sangat Barat, misal-nya dalam soal pakaian atau citarasa seninya. Jika kita lihat koleksilukisan dan patung di istana, semua-nya adalah Barat (yang untuk seba-gian kita, barangkali banyak yangharam di situ).

Setelah itu, Bung Karno pindahke THS (sekarang ITB [InstitutTeknologi Bandung]) di Bandung.Dan mulailah dia terlibat dalamproses-proses perjuangan kemerde-kaan. Di situlah dia mulai berpo-lemik. Sesuai dengan zaman danmodenya waktu itu, maka dalamberpolemik dia banyak mengguna-kan literatur Marxisme, sehingga diamenjadi Marxis. Inilah klimaksperiode Bung Karno, sehingga keti-ka dia tampil sebagai presiden, diatidak tahu bagaimana harus me-nampilkan dirinya. Kadang-kadangdia tampil sebagai orang Jawa peda-laman (oleh karena itu, jargon-jargon-nya banyak yang berupa tokoh wa-yang), kadang-kadang sebagai Mus-lim (dia tulus sebagai orang Mu-hammadiyah), tapi kadang-kadangsebagai orang Barat. Dan tentu sajadia banyak tampil sebagai seorangrevolusioner, bahkan seorang yangagak nekat—karena mungkin me-nyerap unsur Surabaya yang ter-kenal bonek [bondo nekat]. Itulahsebabnya dia tidak setuju denganide-ide dari Supomo cs. supaya me-

Page 119: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

387Ensiklopedi Nurcholish Madjid

nyiapkan dulu segala sesuatunya,sebelum mengumumkan kemer-dekaan. Bagi Bung Karno, yangpenting merdeka dulu. Urusan laindiatur belakangan.

Dengan modal kenekatan itu-lah, Bung Karno memimpin Indo-nesia merdeka.Dia mencanang-kan revolusi be-lum selesai. Men-jebol dan mem-bangun. Sayang-nya, waktu itu iabaru bisa menje-bol, belum sem-pat membangun.Bung Karno ti-dak tahu bagai-mana meng-handle Indonesia. Diamencoba menyatukan berbagaiunsur yang dia dapat dari ide-idenasionalisme, agama, dan marxisme,kemudian diringkasnya menjadiNasakom (Nasionalisme, Agama,dan Komunisme). Tetapi ekspe-rimennya itu hanya bertahan se-lama 20 tahun. Setelah itu diagagal dan kemudian datang PakHarto.

Pak Harto adalah orang yangtidak pernah sekolah. Hal itu bisadilihat dari bahasanya yang une-ducated language. Tetapi karena IQ-nya sangat tinggi, ia sangat mudahuntuk mengerti. Lihat saja pengua-saannya pada persoalan Indonesia,sungguh sangat luar biasa, meski

dalam bahasa yang uneducated. Tetapiyang lebih penting lagi bukan soalbahasa. Karena dia tidak sekolah,maka dia tidak punya wawasan ten-tang modern nation state. Wawasan-nya adalah feodal state. Dari situlahmulai muncul masalah. Dia seolah-

olah tidak maum e n g u l a n g iBung Karnoyang memilikip e n d i d i k a ntinggi, tapi me-leset dalam me-nilai keadaan.Pak Harto de-ngan kecerda-sannya menco-ba memetakan

masalah. Tetapi, tanpa pendidikanyang memadai, dan hanya bermo-dalkan kecerdasan, dia seperti laseryang tidak bisa menerangi kanan-kirinya. Karena diarahkan denganpenuh energi, semuanya menjadijebol.

Kemudian Pak Harto meng-gunakan satu alternatif kebudayaanIndonesia, yaitu Jawa yang diga-bung dengan militer. Ini kita saksi-kan efektif selama 30 tahun. Kemili-terannya juga efektif, sekalipuntidak semua ide mengenai kemi-literannya dia terapkan. Dan tidaksemua orang militer setuju. Kejawa-annya juga selektif. Oleh karena ituorang seperti Subadio Sastrosatomo,misalnya, menentang Pak Harto atas

Page 120: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

388 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

nama budaya Jawa. Untuk dike-tahui, budaya Jawa yang diterapkanPak Harto itu atas pilihan dia sen-diri. Singkatnya, selama Orde Baruitu kita diperintah oleh suatu sistemyang sangat bertumpu kepada salahsatu saja dari sistem budaya Indo-nesia, dan yang kemudian efektifhanya selama 30 tahun. Oleh ka-rena itu, ia tidak bisa disebut perma-nen.

Dua pengalaman berharga itu,yakni masa Bung Karno dan PakHarto, harus kita renungkan betuluntuk menjadi bahan pemikiran kedepan agar kita tidak terjatuh lagi,sebab hanya orang bodoh yang meng-alami jatuh sampai dua kali. Nabikita sendiri menyatakan bahwa se-orang Mukmin itu tidak boleh ja-tuh ke dalam lubang yang sama duakali. Artinya, kita harus belajar daripengalaman.

BURHÂNÎ: METODE MENDEKATIKEBENARAN

Pemakaian istilah kebenaran fal-safi atau burhânî (bukti yang tidakterbantah) dimaksudkan Ibn Rusydsebagai metode, yaitu metode un-tuk mendekati kebenaran. Kebenar-an memang hanya satu tetapi pen-dekatannya paling tidak ada tiga:kebenaran retorik, kebenaran dialek-tik, dan kebenaran falsafi. Ini adalah

tafsiran Ibn Rusyd terhadap firmanAllah, Ajaklah (mereka) ke jalan Tu-hanmu dengan bijaksana dan pesanyang baik; dan bantahlah (mereka)dengan cara yang terbaik (Q., 16:125). Tema seperti ini sudah sangatumum di kalangan failasuf Muslim,bahwa kebenaran dapat dieks-presikan melalui tiga cara sesuai de-ngan siapa yang menerima atau siapayang mencoba memahaminya. Tigacara tersebut membentuk kerucut;makin ke atas makin kecil jumlah-nya. Artinya, orang yang sanggupmemahami kebenaran secara falsafijumlahnya sangat kecil dalam ma-syarakat, kemudian diikuti merekayang dialektik, dan yang retorik.

Pendekatan burhânî adalah pen-dekatan terhadap kebenaran secaraesensi kebenaran itu sendiri, sehing-ga meskipun ada perbedaan sepertidalam masalah bahasa, tetapi isinyatidak berbeda. Contoh yang palinggampang adalah kebenaran mate-matis, seperti 2 x 2 = 4. Terserahorang menyebutnya dengan bahasabaik atau tidak, bahasa apa saja, te-tapi kebenarannya tetap sama. Se-mentara pendekatan dialektis selalumelalui argumen, memerlukan pre-mis dan konklusi, makanya masihmengandung unsur kritis. Sedangpendekatan retorik hanya tergantungpada hal-hal yang sangat lahiriah,seperti apakah orang yang menyam-paikannya: simpatik atau tidak, suara-nya bagus apa tidak, dan sebagainya.

Page 121: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

389Ensiklopedi Nurcholish Madjid

Semua kebenaran ini bisa ber-fungsi selama dapat menciptakanketenteraman. Hanya saja, sebagianbesar manusia adalah khaththâbî(retorik). Inilah yang disebut ‘awâm,orang awam. Sedang yang jumlah-nya kecil disebut khawwâsh, dariperkataan khusus. Adapun yangtengah, untuk memudahkannya,sebut saja al-mutawassithûn, meski-pun ini tidak populer. Dan paraulama, termasuk ahli kalâm, beradadi tengah-tengah ini, karena itumereka berpandangan dialektis.Sementara ahli fiqih berada diantara dialektis dan retorik.

Berdasarkan kecenderungan un-tuk meniadakan kelompok tengah(al-mutawassithûn), Ibn Rusydmembagi kebenaran menjadi dua;kebenaran kaum khawwâsh dankebenaran kaum awam. Para failasufMuslim sejak Ibn Sina memangcenderung mengatakan bahwa kebe-naran yang ditangkap oleh agama-wan umum hanya merupakan kebe-naran awam. Pemahaman tingkatini diperlukan untuk menciptakankehidupan masyarakat yang baik,yang penciptaannya menyangkutmobilisasi massa. Dan mobilisasimassa tidak bisa dilakukan tanpamenggunakan simbol-simbol, se-hingga yang berfungsi secara massaladalah selalu retorik. Sedangkankebenaran itu sendiri sebenarnyaharus ditangkap melalui pendekatanburhânî, al-hikmah, yaitu metode

kaum khawwâsh. Tetapi karenametode ini bersifat elitis, membu-tuhkan latihan berpikir yang sangattinggi, maka dengan sendirinyatidak begitu efektif.

Menurut pandangan umum parafailasuf, semua nabi adalah failasûf,tetapi berbeda dengan failasuf se-perti Aristoteles, Plato, Socrates, dansebagainya. Selain dapat menangkapkebenaran secara khawwâsh, paranabi juga dapat menyatakannyasecara retorik. Artinya, semua nabiadalah failasûf dalam arti mengeta-hui semua kebenaran yang burhânî,tetapi karena mempunyai tugas men-ciptakan masyarakat yang baik didunia, maka kebenarannya dinyata-kan dalam bahasa retorik agar mudahditangkap oleh orang awam.

BUYA HAMKA DAN ILMUPENGETAHUAN

Dalam tinjauan yang lebih“ilmiah”, program pemberantasanpraktik pemujaan makam dapatdisebut sebagai proses “demitolo-gisasi”. Sebab mitos, mitologi, danpemitosan dapat dimasukkan dalamkelompok kategori kemusyrikan,suatu hal yang telah merasuki ba-nyak sekali agama, jika bukan semua-nya, dan barangkali hanya Islamyang menganggapnya sebagai syirik(dosa besar yang tidak bisa diam-

Page 122: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

390 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

puni). Terhadap Nabi MuhammadSaw. sendiri, Al-Quran telah mem-beri penegasan-penegasan jangansampai dimitoskan. Apalagi terha-dap tokoh-tokoh lain yang pastilebih rendah (kualitas takwanya)daripada Nabi. Maka sangat tepatbahwa Buya Hamka mengikutijejak para pelopor pembaruan yangberjuang memberantas mitologi itu.Kalau tidak, maka akan menjadicukup ironis, sebab justru kelebihanutama agama Islam adalah ajaranketuhanannya berdasarkan tawhîdyang tidak memberi tempat padapandangan-pandangan mitologisyang misterius. Bahkan BertrandRussell seorang yang fanatik anti-agama dan tak kenal kasihan kepadaagama-agama itu pun mengakuikelebihan agama Islam.

Setiap mitologi adalah palsu.Karena itu, agama yang diliputioleh mitologi tentu tidak akan ber-tahan terhadap serangan rasionalitasilmu pengetahuan. Maka, sebagaiseorang pembaru dan modernis, sa-lah satu masalah yang menjadi titikconcern atau kepedulian BuyaHamka ialah konfrontasi antara aga-ma dan ilmu pengetahuan. Sebagaiseorang modernis, Buya Hamkamempunyai apresiasi yang tinggiterhadap ilmu pengetahuan. Danbeliau berpendapat bahwa perben-turan antara agama dan ilmu pe-ngetahuan adalah sesuatu yang ti-dak terhindari, dengan kemung-

kinan kemenangan salah satu dari-padanya. Agama akan kalah jika ti-dak sejalan dengan ilmu pengeta-huan, dan dengan begitu ia menjadisimbol dari kebodohan. Pendapatbeliau ini terungkap dalam kutipan,“Agama banyak ragamnya. Setengahagama hanya semata-mata ibadahdan upacara yang dilakukan dalamwaktu yang tertentu dengan bebe-rapa rukun dan syarat yang telahditentukan. Bersamaan dengan itu,pengetahuan manusia bertambahluas dan mendalam, sebagai apre-siasi terhadap alam dan pencip-taannya. Pengetahuan ini terbit darihasil penyelidikan akal dan pikiranyang tiada mau puas. Oleh karenaitu, dapat dipastikan bahwa tiap-tiap agama akan selalu berbenturandengan ilmu pengetahuan. Se-hingga dalam masa yang tidakbegitu lama—tentu ini berlakuuntuk segala agama—upacara danpemujaan yang tidak sejalan denganilmu, tidak akan kuat urat tung-gangnya lagi.”

Tetapi, juga ada kemungkinansuatu agama “menang” terhadap ilmupengetahuan. Kemenangan itu diwu-judkan dalam dukungan ilmu pe-ngetahuan pada agama, dan dalamdukungan agama pada ilmu penge-tahuan. Dalam hal ini Buya Hamkamenjelaskan bahwa untuk menga-lahkan ilmu pengetahuan, agamaharus bersifat “tulen”, seperti dije-laskan dalam kutipan, “Selain ilmu

Page 123: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

391Ensiklopedi Nurcholish Madjid

pengetahuan membongkar segalaagama yang carut-marut, jugamenimbulkan alasan yang kuatbahwa Yang Mahakuasa atas alamitu memang ada, memang wujud,dan tunggal. Oleh karena itu, jelas-lah bahwa agama yang tulen mestisesuai dengan ilmu yang tulen, danagama yang tidak tulen, yang hanyaterbit dari buah pikiran manusiayang karut, mesti tersingkir danhapus dari muka bumi ini ... Tetapiagama yang tulen, kalau belumdiakui oleh ilmu, tandanya ilmu itubelum tulen pula. Sebab, sudahbanyak bukti-bukti yang menun-jukkan bahwa teori ilmu seringmenetapkan sesuatu hukum atassuatu perkara, kemudian datangteori lain membatalkan teori yangpertama.”

Dari uraian-uraian yang disam-paikannya itu, jelaslah bahwa yangdimaksud Buya Hamka denganagama yang “tulen” itu adalah Islam.Tetapi tidaklah berarti bahwa orangIslam, atau “orang yang mengakuIslam” dengan sendirinya memprak-tikkan agama yang tulen. Semuagerakan reformasi dan pembaruanadalah gerakan yang mereformasidan memperbarui pemahaman dancara pengamalan orang Islam ter-hadap agamanya, bukan terhadapIslam itu an sich. Dan itu semuamengisyaratkan bahwa tidak jarangorang Islam pun memahami danmengamalkan ajaran agamanya

secara tidak “tulen”. Menanggapimasalah ini Buya Hamka me-ngatakan, “Tanda pokok agama ituada satu. Dan ini dinyatakan olehIslam dengan terang-terangan.Pokok itu ialah “menyembah ke-pada Allah dan tidak menyeku-tukan-Nya dengan yang lain”, dantidak boleh mengambil Arbâb(Tuhan) selain daripada Allah. Me-nurut ajaran agama Islam, jika paraahl al-kitâb memalingkan mukanyadan mengikuti petunjuk ini, diatelah Islam dengan sendirinya. Danpenganut Islam sendiri pun terlepasdari pelajaran yang murni inibilamana ia lupa akan pokok agamayang pertama itu, lalu dia menu-hankan, makam, guru, ataupunyang lainnya.”

Setiap bentuk pemahaman ataupengamalan agama tentu mengaki-batkan terjadinya pelembagaan atauinstitusionalisasi dalam masyarakat.Karena itu, pemahaman dan peng-amalan ajaran agama juga menim-bulkan “vested interest” pada parapemimpin agama bersangkutan.Maka, sejalan dengan yang telahdilakukan oleh pelopor pembaruanyang lain, Buya Hamka juga melan-carkan kecaman yang keras sekalikepada kaum “vested interest” itu.Karena mereka ini sering menam-pilkan diri seolah-olah sebagai kafirdan beriman. Maka Buya Hamkamenuduh mereka sebagai telahmengambil hak Tuhan. Dalam hal

Page 124: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

392 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

ini beliau mengatakan, “Kepala-kepala agama yang terdahulu me-nutup mati pintu bagi pengikutagama itu akan memahamkan mak-sud dan keinginannya. Maksud me-reka hanyalah semata-mata untukmelebihkan diri, supaya mereka sajayang dianggap alim, bijak, danpintar .... Mereka hanya semata-mata menyembah tulisan, bukankepada maksud; kepada huruf, bu-kan kepada tujuan. Siapa yang me-langgar agama menurut apa yangtelah mereka ajarkan, maka dia akandikucilkan dari agama. Jadi, mere-kalah yang menguasai agama. Di-ambilnya hak Tuhan.”

BUYA HAMKA DAN TASAWUF

Keunikan Buya Hamka, antaralain, terletak dalam kenyataan bah-wa beliau adalah seorang penganutreformasi Islam, bahkan termasukseorang pelopor dan pemimpin yangpaling berpengaruh. Namun, ber-beda dengan kebanyakan kaum re-formis yang lain, beliau menunjuk-kan minat intelektual yang besar se-kali pada tasawuf atau sufisme. De-ngan perhatian itu, Buya Hamkadisebut unik karena kebanyakan to-koh reformasi Islam menunjukkansikap antitasawuf atau sufisme.Bahkan tidak jarang mereka inilangsung menyamakan cabang keil-

muan Islam tradisional ini sebagaibid‘ah yang harus diberantas. Seba-gai seorang reformis, Buya Hamkajuga melihat bahwa pada tasawufitu terdapat berbagai gejala yang ti-dak bisa dibenarkan oleh ajaran Is-lam. Tetapi, beliau masih tetap me-lihat adanya segi-segi yang autentikdalam tasawuf. Dan segi-segi auten-tik itu beliau perlakukan begitu rupasehingga tampak sebagai kelanjutanwajar dari semangat ajaran Islam sen-diri, khususnya tawhîd. Jadi, jelassekali bahwa Buya Hamka adalahseorang yang memiliki apresiasiyang tinggi pada inti ajaran kesufian.Sebuah contoh ungkapan apresiasi-nya yang sangat mendalam terhadapsufisme ialah ketika beliau me-ngungkapkan adanya pengaruh ta-sawuf terhadap orang-orang yangmempelajarinya. Dalam hal ini, be-liau memberi contoh seorang orien-talis Prancis yang ahli tasawuf, yaituLouis Massignon. Beliau pernahbertemu Massignon dalam dua ke-sempatan, yaitu di Chicago, Ame-rika Serikat, dan di Lahore, Pakistan.Mengenai pengaruh tasawuf ter-hadap Massignon, beliau mengo-mentari, “...Dalam mempelajaritasawuf, baik diri yang mengajarkanmaupun diri yang mempelajari,sadar atau tidak sadar, terpengaruholeh apa yang sedang diselidikinya.Hidupnya menjadi sederhana, dandia menjadi seorang yang zuhud.Dan saya sendiri menyaksikan

Page 125: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

393Ensiklopedi Nurcholish Madjid

keberadaan pengaruh ini, yaitupada seorang yang telah berpuluhtahun menumpahkan perhatiandalam mempelajari tasawuf, yaitupada Prof. Louis Massignon. Telahdua kali saya berjumpa denganbeliau, pertama di Chicago padatahun 1952, keduanya di Lahorepada bulan Januari 1958. Padakedua pertemuan itu, saya lihatbahwa benar-benar ilmu ini (tasa-wuf) telah memengaruhi jiwanya,yaitu: “Lâ yamliku syay’an, wa lâyamlikuhu syay’un” (tidak mempu-nyai apa-apa, dan tidak dipunyai olehapa-apa) .... Kekayaannya ialah ilmudan makrifat yang didapatnya.”

Dalam ungkapan itu, Buya Ham-ka seperti hendak mengatakan bahwaorientalis dari Prancis itu menjadiseorang sufi. Karena terpengaruholeh ilmu tasawuf yang sedangdipelajarinya. Mungkin Massignonmemang menjadi seorang sufi (zu-hud), mungkin juga sebenarnyatidak. Tetapi, memang cukup ba-nyak contoh sarjana yang “dikalah-kan” oleh bidang studinya. Salahsatu contoh lain adalah Ben Ander-son dari Cornell yang “kejawa-jawa-an” karena mendalami kebudayaanJawa. Bahkan cukup banyak sarjanadi Barat yang mempelajari Islamkemudian masuk Islam, sepertiHamid Algar dari Berkeley dan JohnWoods dari Chicago. Menurut se-mentara orang, Snouck Hourgranjejuga termasuk dalam kategori ini.

Agaknya, yang dimaksud BuyaHamka mengenai pengaruh kesufi-an itu adalah yang terjadi pada diribeliau sendiri. Kuatnya pengaruhsufisme pada diri Buya Hamka initerlihat dari sikap beliau yang men-dukung —bahkan menganutnyasendiri—ungkapan kesufian yangmenegaskan bahwa seorang sufiadalah seorang yang bebas merdeka,karena tidak terbebani oleh ke-kayaan harta yang membelenggujiwa. Kekayaannya ialah rasa de-katnya kepada Allah, dalam suasanaridla kepada-Nya dan diridlai oleh-Nya (râdliyah-mardlîyah).

Tetapi, dengan sendirinya, seba-gai seorang reformis dan modernis,Buya Hamka juga melancarkan kri-tik-kritik yang pedas terhadap tasa-wuf dan kaum sufi. Dan agar dapatmelihat konsistensi pemikiran BuyaHamka, maka di sini perlu dijelas-kan bahwa yang menjadi sasarankecaman Buya Hamka sebenarnyabukanlah tasawuf itu an sich, me-lainkan tasawuf sebagaimana di-amalkan orang banyak. Dengan katalain, Buya Hamka sesungguhnyamenggunakan kategori analitis“sufisme-filosofis” dan “sufisme-populer”. Bagi beliau, “sufisme-filosofis” dapat dibenarkan, bahkanbeliau ikut mengembangkan danmeluruskannya dengan berbagaikarangan, baik dalam bentuk buku(seperti Tasawuf Modern), maupundalam bentuk karya-karya yang

Page 126: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

394 Ensiklopedi Nurcholish Madjid

lebih pendek. Tetapi, justru untukdapat “mengembangkan” dan “me-luruskan” itu beliau melancarkankritik dan kecaman terhadap “sufis-me-populer”. Apa yang beliau laku-kan itu sebenarnya adalah merupa-kan bagian dari paket programpembaruan pemahaman Islam dinegeri kita yangbeliau ikut me-meloporinya. Se-bagaimana per-nah diungkapkanoleh Ibn Taimi-yah—tokoh re-formasi Islamabad ke-14 M.dari Damaskus—Buya Hamka jugamelihat penyimpangan “sufisme-populer” itu terutama terdapatdalam praktik-praktik bid‘ah, khu-susnya dalam kebiasaan mengul-tuskan guru, pemimpin, wali, danlain-lainnya. Kebiasaan mengul-tuskan seorang tokoh ini tidak sajadilakukan ketika sang tokoh masihhidup, bahkan setelah dia mening-gal sikap mengultuskannya ini se-makin mengental. Mitologi terhadaptokoh-tokoh ini melahirkan kebia-saan memuja kuburan, sepertidikatakan Buya Hamka, “Sudahseratus tahun paham tasawuf telahjauh berbelok dari pangkalnya itumemengaruhi masyarakat Muslim.Berpuluh-puluh makam dibangunorang, kemudian makam-makamitu dikeramatkan. Dan ini banyak

kita jumpai di setiap negeri Islam... Pendeknya, suasana pada waktuitu adalah suasana kuburan.”

Pemberantasan praktik mengera-matkan makam merupakan salahsatu tema dan program pembaruanIslam yang amat penting. Programdan tema itu diwakili secara dra-

matis pada tin-dakan “KaumWahhabi” yangmenghancurkansemua makamyang ada di Ara-bia, termasuk ma-kam para sahabatNabi. Bahkan ji-

ka tidak karena protes luar biasakeras dari seluruh dunia Islam,makam Nabi pun hendak merekahancurkan.

BUYA HAMKA PEMIKIR ISLAMMODERNIS

Tidaklah berlebihan kiranya jikadisebutkan bahwa Buya Hamkaadalah seorang pemikir Islam mo-dernis yang paling subur di Indo-nesia. Beliau bukanlah seorang sarjanadengan pendidikan formal yang me-madai, melainkan seorang autodidak.Namun, beliau adalah seorang pri-badi yang memiliki kemampuankognitif yang sedemikian tingginyasehingga hanya dengan beberapa

Pola kepemimpinan yang meng-hargai individu-individu anggotamasyarakat akan merangsangterjadinya motívasi pribadi yangkuat, yang díperlukan untukpertumbuhan sehat masyarakatitu sendiri.

Page 127: nurcholishmadjid.netnurcholishmadjid.net/asset/2018/04/B-ensi-nm.pdf · Ensiklopedi Nurcholish Madjid F269 B BACK TO BASIC Adalah Karen Armstrong, se-orang bekas biarawati, yang kemu-dian

395Ensiklopedi Nurcholish Madjid

bekal pendidikan masa kecilnya sajabeliau sanggup menghimpun dankemudian memproduksi sedemikianluas ilmu pengetahuan agama me-lebihi kebanyakan mereka yang ber-pendidikan formal.

Kelebihan lain Buya Hamka ialahkesanggupannya menyatakan pikirandalam ungkapan-ungkapan moderndan kontemporer.Oleh karena itu,Buya Hamka ber-hasil menjalin ko-munikasi intelek-tual dengan ka-langan terpelajartanpa canggungdan tanpa ham-batan. Pikiran-pi-kirannya diterima di kalangan luas,khususnya kalangan umat IslamIndonesia yang sering diidentifikasisebagai “kaum modernis” atau“kaum pembaharu”.

Sebagai tokoh kelahiran TanahMinang, dan lebih-lebih lagi sebagaiputra seorang pendekar pembaruanyang tersohor (Dr. Abdul KarimAmarullah atau Haji Rasul), BuyaHamka memang tidak dapat dile-paskan dari jiwa dan semangat pem-baruan dan modernisme Islam. Ta-nah Minang adalah bagian dari ne-geri kita yang paling banyak menda-pat pengaruh dari pikiran-pikiranreformasi Islam. Pengaruh itu mula-mula datang dari pemikiran “refor-

masi klasik”—seperti yang dibawaoleh Haji Miskin (dan kawan-ka-wannya) dari Hijaz (yang kemudianmenyulut api Perang Padri)—yaitupemikiran reformasi Salafiyah menu-rut gerakan Muhammad ibn Abd Al-Wahab dan para pendukungnya(“Kaum Wahabi”). Tidak lama ke-

mudian disusulpengaruh pemi-kiran reformasijenis “modernis”,seperti yang di-bawakan olehmereka yang da-tang dari Mesir.Mereka ini me-wakili gerakantriad Jamalud-din Al-Afghani,

Syaikh Muhammad Abduh, dan Say-yid Rasyid Ridla. Dalam suasanayang penuh pengaruh reformasi itu-lah Buya Hamka hidup. Suasana re-formasi itu sangat memengaruhiperkembangan pemikiran beliau se-hingga mengantarkannya menjadisalah seorang tokoh pembaruan yangsangat unik dan penuh pesona.