empat khalifah

36
1 BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Khulafaur Rasyidin (bahasa Arab: ) atau Khalifah Ar-Rasyidin adalah empat orangkhalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai  penerus kepemimpinan  Nabi Muhammad setelah ia wafat. Empat orang tersebut adalah para sahabat dekatMuhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela ajaran yang dibawanya di saat masa kerasulan Muhammad. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan  berdasarkan keturunannya, melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam [1]  Sistem pemilihan terhadap masing-masing  khalifah tersebut berbeda-beda, hal tersebut terjadi karenapara sahabat menganggap tidak ada rujukan yang jelas yang ditinggalkan oleh  Nabi Muhammadtentang bagaimana suksesi kepemimpinan Islam akan berlangsung. Namun penganut  paham Syi'ahmeyakini bahwa  Muhammad dengan jelas menunjuk  Ali bin Abi Thalib, khalifah ke-4 bahwa Muhammad menginginkan keturunannyalah yang akan meneruskan kepemimpinannya atas umat Islam, mereka merujuk kepada salah satu  Hadits Ghadir Khum [rujukan?] .

Upload: erik-pujianto

Post on 04-Jun-2018

259 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 1/36

1

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Khulafaur Rasyidin (bahasa Arab:  ) atau Khalifah Ar-Rasyidin adalah

empat orangkhalifah (pemimpin) pertama agama Islam, yang dipercaya oleh umat Islam sebagai

 penerus kepemimpinan Nabi Muhammad setelah ia wafat. Empat orang tersebut adalah para

sahabat dekatMuhammad yang tercatat paling dekat dan paling dikenal dalam membela ajaran

yang dibawanya di saat masa kerasulan Muhammad. Keempat khalifah tersebut dipilih bukan

 berdasarkan keturunannya, melainkan berdasarkan konsensus bersama umat Islam[1]

 

Sistem pemilihan terhadap masing-masing khalifah tersebut berbeda-beda, hal tersebut terjadi

karenapara sahabat menganggap tidak ada rujukan yang jelas yang ditinggalkan oleh Nabi

Muhammadtentang bagaimana suksesi kepemimpinan Islam akan berlangsung. Namun penganut

 paham Syi'ahmeyakini bahwa Muhammad dengan jelas menunjuk  Ali bin Abi Thalib,  khalifah

ke-4 bahwa Muhammad menginginkan keturunannyalah yang akan meneruskan

kepemimpinannya atas umat Islam, mereka merujuk kepada salah satu Hadits Ghadir

Khum[rujukan?]

.

Page 2: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 2/36

2

Secara resmi istilah Khulafaur Rasyidin merujuk pada empat orang khalifah pertama Islam,

namun sebagian ulama menganggap bahwa Khulafaur Rasyidin atau khalifah yang memperoleh

 petunjuk   tidak terbatas pada keempat orang tersebut di atas, tetapi dapat mencakup pula para

khalifah setelahnya yang kehidupannya benar-benar sesuai dengan petunjuk  al-

Quran dan Sunnah Nabi.  Salah seorang yang oleh kesepakatan banyak ulama dapat diberi

gelar khulafaur rasyidin adalah Umar bin Abdul-Aziz, khalifah Bani Umayyah ke-8[rujukan?]

.

Abu Bakar ash-Shiddiq (573 - 634 M, menjadi khalifah 632 - 634 M) lahir dengan nama Abdus

Syams, "Abu bakar" adalah gelar yang diberikan masyarakat muslim kepadanya. Nama aslinya

adalah !Abdullah bin Abi Kuhafah". Ia mendapat gelar "as-Shiddiq! setelah masuk islam. Nama

sebelum muslim adalah "Abdul Ka'bah". Ibunya bernama "Salma Ummul Khair", yaitu anak

 paman "Abu Quhafah". Abu Bakar adalah khalifah pertama Islam setelah kematian Muhammad.

Ia adalah salah seorang petinggi Mekkah dari suku Quraisy.  Setelah memeluk Islam namanya

diganti oleh Muhammad menjadi Abu Bakar. Ia digelari Ash- Shiddiq yang berarti yang

terpercaya setelah ia menjadi orang pertama yang mengakui peristiwa Isra' Mi'raj.

Ia juga adalah orang yang ditunjuk oleh Muhammmad untuk menemaninya hijrah ke  Yatsrib. Ia

dicatat sebagai salah satu Sahabat Muhammad yang paling setia dan terdepan melindungi para

 pemeluk Islam bahkan terhadap sukunya sendiri.

Ketika Muhammad sakit keras, Abu Bakar adalah orang yang ditunjuk olehnya untuk

menggantikannya menjadi Imam dalam Salat. Hal ini menurut sebagian besar ulama merupakan

 petunjuk dari Nabi Muhammad agar Abu Bakar diangkat menjadi penerus kepemimpinan Islam,

sedangkan sebagian kecil kaum Muslim saat itu, yang kemudian membentuk aliansi politik

Syiah, lebih merujuk kepada Ali bin Abi Thalib karena ia merupakan keluarga Nabi. Setelah

sekian lama perdebatan akhirnya melalui keputusan bersama umat islam saat itu, Abu Bakar

Page 3: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 3/36

Page 4: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 4/36

4

Setelah menyelesaikan urusan perang dalam negeri, barulah Abu Bakar mengirim kekuatan ke

luar Arabia. Khalid ibn Walid dikirim ke Iraq dan dapat menguasai wilayah al-Hirah di tahun

634 M. Ke Syria dikirim ekspedisi di bawah pimpinan empat panglima yaitu Abu Ubaidah ibnul

Jarrah, Amr ibnul 'Ash, Yazid ibn Abi Sufyan dan Syurahbil. Sebelumnya pasukan dipimpin

oleh Usamah ibn Zaid yang masih berusia 18 tahun. Untuk memperkuat tentara ini, Khalid ibn

Walid diperintahkan meninggalkan Irak, dan melalui gurun pasir yang jarang dijalani, ia sampai

ke Syria.

Umar bin Khattab (586-590 - 644 M, menjadi khalifah 634 - 644 M)  adalah khalifah ke-2

dalam sejarah Islam. pengangkatan umar bukan berdasarkan konsensus tetapi berdasarkan surat

wasiat yang ditinggalkan oleh Abu Bakar. Hal ini tidak menimbulkan pertentangan berarti di

kalangan umat islam saat itu karena umat Muslim sangat mengenal Umar sebagai orang yang

 paling dekat dan paling setia membela ajaran Islam. Hanya segelintir kaum, yang kelak menjadi

golongan Syi'ah, yang tetap berpendapat bahwa seharusnya Ali yang menjadi khalifah. Umar

memerintah selama sepuluh tahun dari tahun 634 hingga 644.

Ketika Abu Bakar sakit dan merasa ajalnya sudah dekat, ia bermusyawarah dengan para pemuka

sahabat, kemudian mengangkat Umar bin Khatthab sebagai penggantinya dengan maksud untuk

mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam.

Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat yang segera secara beramai-

ramai membaiat Umar. Umar menyebut dirinya Khalifah Rasulillah (pengganti dari Rasulullah).

Ia juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu'minin (petinggi orang-orang yang beriman).

Di zaman Umar gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi; ibu kota

Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di

 pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Dengan memakai

Page 5: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 5/36

5

Syria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan 'Amr ibn 'Ash dan ke Irak

di bawah pimpinan Sa'ad ibn Abi Waqqash. Iskandariah (Alexandria, sekarang Istanbul), ibu

kota Mesir, ditaklukkan tahun 641 M. Dengan demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam.

Al-Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di Iraq, jatuh pada tahun 637 M. Dari sana serangan

dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga. Pada tahun 641 M,

Moshul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar Radhiallahu „anhu,

wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah

Persia, dan Mesir.

Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar segera mengatur administrasi negara dengan

mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Administrasi pemerintahan

diatur menjadi delapan wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah Basrah, Kufah,

Palestina, dan Mesir. Beberapa departemen yang dipandang perlu didirikan. Pada masanya mulai

diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam

rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan

ketertiban, jawatan kepolisian dibentuk. Demikian pula jawatan pekerjaan umum. Umar juga

mendirikan Bait al-Mal, menempa mata uang, dan membuat tahun hijiah.

Umar memerintah selama sepuluh tahun (13-23 H/634-644 M). Masa jabatannya berakhir

dengan kematian. Dia dibunuh oleh seorang Zoroastrianis, budak Fanatik dari Persia bernama

Abu Lu'lu'ah. Untuk menentukan penggantinya, Umar tidak menempuh jalan yang dilakukan

Abu Bakar. Dia menunjuk enam orang sahabat dan meminta kepada mereka untuk memilih salah

seorang di antaranya menjadi khalifah. Enam orang tersebut adalah Usman, Ali, Thalhah, Zubair,

Sa'ad ibn Abi Waqqash, Abdurrahman ibn 'Auf. Setelah Umar wafat, tim ini bermusyawarah dan

Page 6: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 6/36

6

 berhasil menunjuk Utsman sebagai khalifah, melalui proses yang agak ketat dengan Ali ibn Abi

Thalib.

Utsman bin Affan dilahirkan pada tahun 573 M pada sebuah keluarga dari suku Quraisy bani

Umayah. Nenek moyangnya bersatu dengan nasab Nabi Muhammad saw. pada generasi ke-5.

Sebelum masuk islam ia dipanggil degan sebutan Abu Amr. Ia begelar Dzunnurain, karena

menikahi dua putri Nabi saw. (menjadi khalifah 644-655 M) adalah khalifah ke-3 dalam sejarah

Islam. Umar bin Khattab tidak dapat memutuskan bagaimana cara terbaik menentukan khalifah

 penggantinya. Segera setelah peristiwa penikaman dirinya oleh Fairuz, seorang majusi persia,

Umar mempertimbangkan untuk tidak memilih pengganti sebagaimana dilakukan Rasulullah.

 Namun Umar juga berpikir untuk meninggalkan wasiat seperti dilakukan Abu Bakar. Sebagai

 jalan keluar, Umar menunjuk enam orang Sahabat sebagai Dewan Formatur yang bertugas

memilih Khalifah baru. Keenam Orang itu adalah Abdurrahman bin Auf, Saad bin Abi

Waqash, Thalhah bin Ubaidillah, Zubair bin Awwam, Utsman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib. 

Di masa pemerintahan Utsman, Armenia, Tunisia, Cyprus, Rhodes, dan bagian yang tersisa dari

Persia, Transoxania, dan Tabaristan berhasil direbut. Ekspansi Islam pertama berhenti sampai di

sini.

 Artikel utama untuk bagian ini adalah: Utsman bin Affan

Page 7: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 7/36

7

Pemerintahan Usman berlangsung selama 12 tahun, pada paruh terakhir masa kekhalifahannya

muncul perasaan tidak puas dan kecewa di kalangan umat Islam terhadapnya. Kepemimpinan

Utsman memang sangat berbeda dengan kepemimpinan Umar. Ini karena fitnah dan hasutan dari

Abdullah bin Saba‟ Al-Yamani salah seorang yahudi yang berpura- pura masuk islam. Ibnu Saba‟

ini gemar berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat lainnya untuk menyebarkan fitnah

kepada kaum muslimin yang baru masa keislamannya. Akhirnya pada tahun 35 H/1655 M,

Utsman dibunuh oleh kaum pemberontak yang terdiri dari orang-orang yang berhasil dihasut

oleh Abdullah bin Saba‟ itu. 

Salah satu faktor yang menyebabkan banyak rakyat berburuk sangka terhadap kepemimpinan

Utsman adalah kebijaksanaannya mengangkat keluarga dalam kedudukan tinggi. Yang

terpenting di antaranya adalah Marwan ibn Hakam Rahimahullah. Dialah pada dasarnya yang

dianggap oleh orang-orang tersebut yang menjalankan pemerintahan, sedangkan Utsman hanya

menyandang gelar Khalifah. Setelah banyak anggota keluarganya yang duduk dalam jabatan-

 jabatan penting, Usman laksana boneka di hadapan kerabatnya itu. Dia tidak dapat berbuat

 banyak dan terlalu lemah terhadap keluarganya. Dia juga tidak tegas terhadap kesalahan

 bawahan. Harta kekayaan negara, oleh kerabatnya dibagi-bagikan tanpa terkontrol oleh Utsman

sendiri. Itu semua akibat fitnah yang ditebarkan oleh Abdullah bin Saba‟, meskipun U tsman

tercatat paling berjasa membangun bendungan untuk menjaga arus banjir yang besar dan

mengatur pembagian air ke kota-kota. Dia juga membangun jalan-jalan, jembatan-jembatan,

masjid-masjid dan memperluas masjid Nabi di Madinah.

 Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ali bin Abi Thalib

Page 8: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 8/36

8

Para pemberontak terus mengepung rumah Utsman. Ali memerintahkan ketiga puteranya, Hasan,

Husain dan Muhammad bin Ali al-Hanafiyah mengawal Utsman dan mencegah para

 pemberontak memasuki rumah. Namun kekuatan yang sangat besar dari pemberontak akhirnya

 berhasil menerobos masuk dan membunuh Khalifah Utsman.

Setelah Utsman wafat, masyarakat beramai-ramai membaiat Ali ibn Abi Thalib sebagai khalifah.

Ali memerintah hanya enam tahun. Selama masa pemerintahannya, ia menghadapi berbagai

 pergolakan. Tidak ada masa sedikit pun dalam pemerintahannya yang dapat dikatakan stabil.

Setelah menduduki jabatan khalifah, Ali menon-aktifkan para gubernur yang diangkat oleh

Utsman. Dia yakin bahwa pemberontakan-pemberontakan terjadi karena keteledoran mereka.

Dia juga menarik kembali tanah yang dihadiahkan Utsmankepada penduduk dengan

menyerahkan hasil pendapatannya kepada negara, dan memakai kembali sistem distribusi pajak

tahunan di antara orang-orang Islam sebagaimana pernah diterapkan Umar.

Tidak lama setelah itu, Ali ibn Abi Thalib menghadapi pemberontakan Thalhah, Zubair dan

Aisyah. Alasan mereka, Ali tidak mau menghukum para pembunuh Utsman, dan mereka

menuntut bela terhadap darah Utsman yang telah ditumpahkan secara zhalim. Ali sebenarnya

ingin sekali menghindari perang. Dia mengirim surat kepada Thalhah dan Zubair agar keduanya

mau berunding untuk menyelesaikan perkara itu secara damai. Namun ajakan tersebut ditolak.

Akhirnya, pertempuran yang dahsyat pun berkobar. Perang ini dikenal dengan nama Perang

Jamal (Unta), karena Aisyah dalam pertempuran itu menunggang unta, dan berhasil

mengalahkan lawannya. Zubair dan Thalhah terbunuh, sedangkan Aisyah ditawan dan dikirim

kembali ke Madinah.

Bersamaan dengan itu, kebijaksanaan-kebijaksanaan Ali juga mengakibatkan timbulnya

 perlawanan dari para gubernur di Damaskus, Mu'awiyah, yang didukung oleh sejumlah bekas

Page 9: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 9/36

9

 pejabat tinggi yang merasa kehilangan kedudukan dan kejayaan. Setelah berhasil memadamkan

 pemberontakan Zubair, Thalhah dan Aisyah, Ali bergerak dari Kufah menuju Damaskus dengan

sejumlah besar tentara. Pasukannya bertemu dengan pasukan Mu'awiyah di Shiffin. Pertempuran

terjadi di sini yang dikenal dengan nama Perang Shiffin.  Perang ini diakhiri dengan tahkim

(arbitrase), tapi tahkim ternyata tidak menyelesaikan masalah, bahkan menyebabkan timbulnya

golongan ketiga, kaum Khawarij, orang-orang yang keluar dari barisan Ali. Akibatnya, di ujung

masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib umat Islam terpecah menjadi tiga kekuatan politik, yaitu

Mu'awiyah, Syi'ah (pengikut Abdullah bin Saba‟ al-yahudu) yang menyusup pada barisan tentara

Ali, dan al-Khawarij (orang-orang yang keluar dari barisan Ali). Keadaan ini tidak

menguntungkan Ali. Munculnya kelompok Khawarij menyebabkan tentaranya semakin lemah,

sementara posisi Mu'awiyah semakin kuat. Pada tanggal 20 ramadhan 40 H (660 M), Ali

terbunuh oleh salah seorang anggota Khawarij yaitu Abdullah bin Muljam.

[sunting]Setelah Khulafaur Rasyidin

Kedudukan sebagai khalifah kemudian dijabat oleh purta Ali yaitu Hasan selama beberapa bulan.

 Namun, karena Hasan menginginkan perdamaian dan menghindari pertumpahan darah, maka

Hasan menyerahkan jabaran kekhalifahan kepada Muawiyah bin Abu Sufyan.  Dan akhirnya

 penyerahan kekuasaan ini dapat mempersatukan umat Islam kembali dalam satu kepemimpinan

 politik, di bawah Mu'awiyah bin Abi Sufyan. Di sisi lain, penyerahan itu juga menyebabkan

Mu'awiyah menjadi penguasa absolut dalam Islam. Tahun 41 H (661 M), tahun persatuan itu,

dikenal dalam sejarah sebagai tahun jama'ah ('am jama'ah)! Dengan demikian berakhirlah masa

yang disebut dengan masa Khulafa'ur Rasyidin, dan dimulailah kekuasaan Bani Umayyah dalam

sejarah politik Islam.

Page 10: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 10/36

10

Ketika itu wilayah kekuasaan Islam sangat luas. Ekspansi ke negeri-negeri yang sangat jauh dari

 pusat kekuasaannya dalam waktu tidak lebih dari setengah abad, merupakan kemenangan

menakjubkan dari suatu bangsa yang sebelumnya tidak pernah mempunyai pengalaman politik

yang memadai. Faktor-faktor yang menyebabkan ekspansi itu demikian cepat antara lain adalah:

1.  Islam, disamping merupakan ajaran yang mengatur hubungan

manusia dengan Tuhan, juga agama yang mementingkan soal

 pembentukan masyarakat.

2.  Dalam dada para sahabat, tertanam keyakinan tebal tentang

kewajiban menyerukan ajaran-ajaran Islam (dakwah) ke

seluruh penjuru dunia. Semangat dakwah tersebut

membentuk satu kesatuan yang padu dalam diri umat Islam.

3.  Bizantium dan Persia, dua kekuatan yang menguasai Timur

Tengah pada waktu itu, mulai memasuki masa kemunduran

dan kelemahan, baik karena sering terjadi peperangan antara

keduanya maupun karena persoalan-persoalan dalam negeri

masing-masing.

4.  Pertentangan aliran agama di wilayah Bizantium

mengakibatkan hilangnya kemerdekaan beragama bagi

rakyat. Rakyat tidak senang karena pihak kerajaan

memaksakan aliran yang dianutnya. Mereka juga tidak

senang karena pajak yang tinggi untuk biaya peperangan

melawan Persia.

Page 11: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 11/36

11

5.  Islam datang ke daerah-daerah yang dimasukinya dengan

sikap simpatik dan toleran, tidak memaksa rakyat untuk

mengubah agamanya untuk masuk Islam.

6.  Bangsa Sami di Syria dan Palestina dan bangsa Hami di

Mesir memandang bangsa Arab lebih dekat kepada mereka

daripada bangsa Eropa, Bizantium, yang memerintah mereka.

7.  Mesir, Syria dan Irak adalah daerah-daerah yang kaya.

Kekayaan itu membantu penguasa Islam untuk membiayai

ekspansi ke daerah yang lebih jauh.

Mulai dari masa Abu Bakar sampai kepada Ali dinamakan periode Khilafah Rasyidah. Para

khalifahnya disebut al-Khulafa' al-Rasyidun, (khalifah-khalifah yang mendapat petunjuk). Ciri

masa ini adalah para khalifah betul-betul menurut teladan Nabi. Setelah periode ini,

 pemerintahan Islam berbentuk kerajaan. Kekuasaan diwariskan secara turun temurun. Selain itu,

seorang khalifah pada masa khilafah Rasyidah, tidak pernah bertindak sendiri ketika negara

menghadapi kesulitan; Mereka selalu bermusyawarah dengan pembesar-pembesar yang lain.

Sedangkan para penguasa sesudahnya sering bertindak otoriter.

Page 12: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 12/36

12

BAB II 

PEMBAHASAN 

KEPEMIMPINAN UMAT ISLAM PASCA NABI WAFAT 

A. Pengertian Khulafaur Rasyidin

Kata Khulafaur rasyidin berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata khulafa’  (خلف )dan ar-

rasyidin( لر شدين ). Kata khulafa’  adalah bentuk jamak dari kata khalifah(خليفة). Kata khulafa’  

 berarti banyak khalifah, sedangkan kata khalifah menurut bahasa pemimpin atau pengganti,

maksudnya adalah orang yang berada di belakang seseorang.

Kata ar-rasyidin  adalah bentuk jamak dari kata ar-rasyid   دش رل ) ). Kata ar rasyidin  berarti

orang yang mendapat petunjuk (hidayah), sedangkan kata ar-rasyid  menurut bahasa berarti orang

yang benar, lurus atau pintar, serta arif dan bijaksana.

Jadi pengertian khulafaur rasyidin (خلف لر شدين) adalah orang-orang yang ditunjuk sebagai

 pengganti atau pemimpin yang benar, lurus atau pintar, serta memperoleh petunjuk (hidayah),

dan arif lagi bijaksana.

Dalam sejarah, tugas Nabi Muhammad sebagai kepala pemerintahan dan kepala Negara diemban

oleh sahabatnya secara berturut-turut. Termasuk penggantinya inilah yang dikenal dengan

sebutan Khulafaur Rasyidin. Secara kebahasaan, Khulafaur Rasyidin berarti para khalifah yang

mendapat petunjuk. Keempatnya adalah Abu Bakar (memerintah 632-634 M), Umar bin Khattab

(memerintah 634-644 M), Usman bin Affan (memerintah 644-656 M), dan Ali bin Abi Thalib

(memerintah 656-661 M).

Page 13: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 13/36

13

Istilah Khulafaur Rasyidin dapat kita jumpai dalam hadits Rasulullah. Nabi bersabda

sebagaimana berikut:

Artinya : “umatku akan terpecah-pecah menjadi 73 golongan, semuanya akan ditempatkan di

neraka kecuali satu golongan. “Apa yang satu golongan itu?” Tanya seorang sahabat. Nabi

SAW menjawab: “kelompok ahlus sunnah wal jamaah” sahabat bertanya lagi,”siapakah

mereka?” nabi menjawab, “mereka yang taat kepada sunnahku dan sunnah Khulafaur

 Rasyidin”.

 ––

Tidak lama Khulafaur Rasyidin menjadi penerus nabi. Hanya 31 tahun dimulai dari tahun

632 M dan berakhir tahun 661 M. namun 31 tahun tersebut sangat menentukan bagi keberadaan

Islam. Masa itu adalah masa konsolidasi dan masa pemantapan dasar-dasar Islam dan

 peradabannya. Khulafaur Rasyidin yang berhasil menyelamatkan akidah Islam dari

 pembangkangan kaum murtad dan nabi palsu. Khulafaur Rasyidin pula yang pertama kali

 berhasil membawa Islam keluar dari kungkungan padang pasir Jazirah Arab untuk menaklukkan

Persia, Syam dan Mesir. Sejarah tentu akan lain jika pada saat itu Khulafaur Rasyidin gagal

menunaikan tugasnya.

Page 14: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 14/36

14

B. Khalifah Pertama: Abu Bakar Ash-Shiddiq (11-13 H/ 632-634 M) 

1.  Proses Pengangkatan Abu Bakar Ash-Shiddiq

Ketika nabi Muhammad wafat, nabi tidak berwasiat apapun tentang siapa yang akan menjadi

khalifah pengganti nabi. Persoalan yang besar ini beliau serahkan kepada musyawarah umat

Islam.1 Setelah nabi wafat, golongan Anshor bermusyawarah dibalai Bani Sa‟idah dipimpin oleh

Sa‟ad bin Ubadah berpendapat bahwa kepemimpinan umat Islam sepatutnya dipegang oleh

golongan Anshor, dari golongan Muhajirin bermusyawarah di masjid Nabawi dipimpin oleh

Umar bin Khattab, berpendapat bahwa yang sepantasnya memimpin umat Islam dari golongan

Muhajirin.

Perbedaan tersebut dapat didamaikan dengan ucapan dari Abu Ubaidah yang mengatakan : “Hai

kaum Anshar, kamu adalah orang yang pertama menolong dan membela, maka janganlah pula

kamu yang pertama merusakkannya”. Dengan sadar maka bersatulah antara golongan Anshar

dan golongan Muhajirin dengan mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah secara aklamasi, yang

 pertama didahului dengan jabatan tangan Umar bin Khattab yang diikuti oleh sahabat-sahabat

yang lain.

Keesokan harinya barulah dilakukan baiat  umum di Masjid Nabawi . Pidato Abu Bakar setelah

dibaiat adalah: “Wahai manusia, saya telah diangkat sebagai Khalifah, padahal saya bukanlah

1 A‟la Subki Dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah kelas XII, (Klaten:Gema Nusa, 2010), 17

Page 15: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 15/36

15

orang yang terbaik di antara kamu, maka jikalau aku menjalankan tugasku dengan baik aka

ikutilah aku, jika saya berbuat salah maka betulkanlah aku.2 

a. 

Keutamaan Abu Bakar Ash-Shiddiq

Abu Bakar adalah sahabat Nabi SAW yang paling utama. Pengalamannya amat luas dan

 jasanya amat besar terhadap agama. Dia adalah seorang bangsawan Quraisy, berkedudukan

tinggi dalam kaumnya, hartawan dan dermawan. Jabatannya dikala nabi masih hidup, selain

menjadi saudagar yang kaya, ia adalah ahli nasab dan ahli hukum yang jujur. Dia telah

merasakan pahit getirnya hidup bersama rasulullah sampai pada hari wafatnya Rasulullah. Ialah

yang diserahi untuk menjadi imam shalat, karenanya umat Islam memandang ialah yang paling

 berhak menjadi khalifah daripada yang lainnya.

Selain itu, Abu Bakar adalah orang yang sederhana, jabatannya sebagai khalifah tidak

menyebabkannya hidup bermewah-mewah. Ia tidak mau menyalahgunakan jabatannya sebagai

 penguasa untuk memperkaya dirinya sendiri ataupun keluarganya. Ia meninggal dalam

kesederhanaan.

 b.  Jasa-Jasa dan Peninggalan Abu Bakar Ash-Siddiq

Jasa-jasa Abu Bakar adalah:

1) Memberantas nabi-nabi palsu

2 Team Al- Azhar, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Kelas VII, (Gresik: Putra Kembar Jaya, tt),5apharumma’ruf  

Page 16: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 16/36

16

2) Memerangi orang-orang yang ingkar zakat, yang beranggapan bahwa membayar zakat

hanya kepada nabi Muhammad, setelah nabi wafat tidak ada lagi kewajiban.

3) Memberantas orang-orang murtad, yang belum memahami tentang Islam.

4) Menghimpun Al Qur‟an atas usulan Umar bin Khattab dengan alasan: 

a) Banyak penghafal Al Qur‟an yang gugur syahid. 

 b) Tulisan yang ada di pelepah-pelepah kurma, batu-batu tulang, dikhawatirkan rusak dan

hilang.

c) Untuk menjaga kemurnian Al Qur‟an, penulisan tersebut diserahkan kepada Zaid bin

Tsabit dan disimpan oleh khalifah Abu Bakar.

5) Memperluas wilayah penyebaran agama Islam ke Hiroh (dijadikan pusat pertahanan dan

ibu kota di luar Arab), Anbar dan Persia, Daumatul Jandal, Yarmuk, Syam (pernah dikuasai

tentara Romawi), dan Syria. Abu Bakar menugaskan empat panglima perangnya untuk

menguasai Syria dari Romawi Timur yang dipimpin oleh Kaisar Heraklius. Mereka adalah Yazid

 bin Abu Sufyan yang ditugaskan di Damaskus, Abu Ubaidah bin Jarrah ditugaskan di Horns,

Amr bin Ash ditugaskan di Palestina, dan Surahbil bin Hasanah di Yordan.3 

Peninggalan Abu Bakar:

1) Mushaf Al Qur‟an. 

3 Husein Tuanaya,dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 3A, (Jawa Timur: Wahana dinamika

karya, 2004), 15 

Page 17: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 17/36

17

2) Wilayah kekuasaan Islam.

3) Semangat, tekad, sikap untuk berpegang pada kebenaran dan berkorban jiwa harta demi

membela agama Islam.

4

 

2. Khalifah Kedua: Umar bin Khattab (13-23 H/ 634-644 M) 

1.  Proses Pengangkatan Umar Bin Khattab

B.UMAR BIN KHATTAB (634-644 M)Pembentukan Kekhilafahan dan Sistemnya 

Ketika Abu Bakar merasakan sakitnya semakin berat, ia mengumpulkan parasahabat

 besar dan menunjuk Umar bin Khattab sebagai Khalifah. Para sahabat setuju danAbu Bakar

meninggalkan surat wasiat yang menunjuk Umar sebagai penggantinya4 Pada tahun 634 M,

ketika pasukan muslim sedang bergerak menaklukkan Syam, Abu Bakar jatuh sakit. Saat itulah

Abu Bakar berfikir untuk menunjuk satu orang sebagai penggantinya. Pilihannya jatuh pada

Umar bin Khattab, pandangannya yang jauh membuat Abu Bakar yakin bahwa Umar adalah

yang tepat untuk menggantikannya.

Meskipun begitu, sebelum menentukan Umar, Abu Bakar meminta penilaian para sahabat

 besar mengenai Umar. Ia bertanya kepada Abdur Rahman bin Auf, Usman bin Affan dan Asid

 bin Hudhair Al-Anshary, Said bin Zaid, dan sahabat-sahabatnya dari kalangan Muhajirin dan

4 Team Al-Azhar, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Kelas VII , (Gresik: Putra Kembar Jaya, tt),5

Page 18: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 18/36

18

Anshar. Pada umumnya mereka menyepakati pilihan Abu Bakar,5  Dengan meninggalnya Abu

Bakar pada hari Senin tanggal 23 Agustus 624 M dalam usia 63 tahun, maka pemerintahan Islam

langsung dipegang oleh Umar bin Khattab yang telah ditunjuk oleh Abu Bakar dan disetujui oleh

seluruh umat Islam secara aklamasi dengan tidak meninggalkan asas demokrasi Islam. Dengan

hati yang ikhlas mereka semua ikut membaiat Umar sebagai Khulafaur Rasyidin II.6Maka

demikianlah, kaum muslim pada tahun 634 M(13 H) membaiat Umar sebagai Khalifah.

sebagai mana Abu Bakar, Umar bin Khattab pun di bai‟at dihadapan umat muslimin.Bagian dari

 pidatonya adalah:“ 

 Aku telah dipilih jadi khalifah. kerendahan hati abu Bakar selaras dengan jiwanya yang terbaik

diantara kamu dan lebih kuat diantara kamu dan juga lebihmampu memikul urusan kamu yang

 penting-penting. aku diangkat dalam jabatanini tidaklah sama seperti beliau. andaikata aku tau

ada orang yang lebih kuat daripada aku untuk memikul jabatan ini, maka memberikan leherku

untuk dipotong lebih aku sukai daripada memikul jabatan ini”. 

Sebagai seorang negarawan yang patut diteladani. ia telah menggariskan:

1 .Pe r s ya r a t an bag i ca l on Negar a ;

2 .Mene t apkan das a r - das a r penge l o l aan Negar a ;

5 A‟la Subki Dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah kelas XII , (Klaten:Gema

 Nusa, 2010), 17

6 Team Al-Azhar, Sejarah, 11

Page 19: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 19/36

19

3.Mendorong para pejabat Negara agar benar-benar meperhatikan kemaslhatanrakyat

dan melindungi hak-haknya karena mereka adalah pengabdi rakyat dan bagian dari rakyat itu

sendiri

;4.Pejabat yang dipegang seseorang adalah amanah yang harus

diperta nggung jawabkan kepada tuhan dan rakyat

5.Mendidik rakyat supaya berani memberi nasihat dan kritik

kepada pemerintah,pemerintah juga harus berani menerima kritik dari

siapapun sekalipunmenyakitkan karena pemerintah lahir rakyat dan untuk rakyat;

6.Khalifah Umar telah meletakkan dasar-dasar pengadilan dalam islam.

1.  Tipe Kepemimpinan 

Umar ibnu Khatthab merupakan salah satu sosok pemimpin yang tegas, jujur dan adil dalam

Islam. Ia adalah khalifah kedua dalam Islam setelah AbuBakar ash-Shiddiq. Untuk menertibkan

 para pejabat bawahannya, Umar ibnul-Khaththab menulis “Risalatul Qada” atau “Dustur Umar"

yang berisi nasehat danaturan praktis untuk menerapkan keadilan dan kejujuran dalam

 pemerintahan.Sebelumnya, di masa Khalifah Abu Bakar ash-Shiddiq, Umar

menjabat sebagaihakim. Ia menjalankan amanah tersebut dengan begitu cerdas, adil, dan tegas,5

sehingga ia pernah mengajukan pengunduran diri dari jabatan tersebut kepada AbuBakar, karena

tak ada lagi perkara kejahatan yang bisa di urusinya.Umar ibnu khattab membagi tipe pemimpin

menjadi empat macam.

1.Pemimpin yang berwibawa.Yaitu pemimpin yang tegas bertindak terhadap segala bentuk

kejahatan, tak pedulisiapapun yang melakukannya. Tak peduli apakah pelaku itu diri sendiri,

Page 20: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 20/36

20

keluarga, atau orang-orang dekatnya sekali pun. Jika merekasalah, pemimpin yang berwibawa

akanmenghukumnya, sehingga rakyat yang dipimpinnya menjadi sejahtera lahir dan batin.

2.Pemimpin yang tidak tegas terhadap dirinya sendiri.Pemimpin seperti ini tidak berani bersikap

tegas terhadap bawahannya. la juga lemahdan tidak berwibawa di mata rakyatnya.Pemimpin

seperti ini selalu di buntuti oleh bahaya, dan jika tidak diperbaiki makakehancuran akan datang

kepadanya.

3.Pemimpin egois.lni tipe pemimpin yang hanya mementingkan diri sendiri, tanpa

 peduli terhadap danrakyatnya. la hanya mengeruk keuntungan untuk dirinya sendiri. Pemimpin

seperti ini dibenci oleh bawahan danrakyatnya. Dan kudeta selalu menunggu untuk merebut

kekuasaan darinya.

4.Pemimpin diktator yang bersama rezimnya menghancurkan keadilan dan merampashak rakyat.

2. Kontribusi Khalifah Dalam Peradaban Islam 

Hal-Hal yang telah dilakukan Umar bin Khattab pada masa kepemimpinannyaa. Pertempuran

di Ajnadin Tahun 16 H = 636 M b. Penaklukan baitul mukaddas Tahun 18 H = 639 Mc.

Penaklukan Irak dan Persiad. Penaklukan Mesir 6.

1.  Keutamaan Umar bin Khattab

Umar adalah seorang yang keras dan tegas. Karena ketegasan dan kekerasannya membedakan

yang benar dari yang salah, ia dijuluki dengan “Al-Faruq”, artinya pembeda antara yang benar

dan yang salah. Bahkan ia pernah menghukum cambuk anaknya sendiri karena meminum khamr.

Bagi Umar, ketegasan pelaksanaan hukum harus dikenakan tehadap siapapun tanpa pandang

 bulu. Khalifah Umar juga gampang tersentuh hatinya melihat kesusahan umatnya. Ia juga

seorang pemimpin yang rendah hati, demi memperhatikan kesejahteraan umatnya, Umar tidak

Page 21: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 21/36

21

segan-segan meninjau langsung kondisi kesejahteraan umat. Itulah kebijaksanaan Umar saat

menjabat sebagai khalifah.

1. 

Jasa-Jasa dan Peninggalan Umar bin Khattab

1) Umar bin Khattab membagi daerah Islam menjadi beberapa wilayah atau propinsi yang

masing-masing dipimpin oleh seorang gubernur:

Propinsi Kufah dipimpin Sa‟ad bin Abi Waqosh. 

Propinsi Basrah dipimpin Utbah bin Khazwan.

Propinsi Fustat (Mesir) dipimpin Amru bin Ash.

2) Membentuk dewan-dewan.

3) Menetapkan tahun Hijriyah sebagai tahun baru Islam.

4) Membangun dan memperindah masjid-masjid seperti: Masjidil Haram, Masjid Nabawi,

Masjid Amru bin Ash di Mesir.7 

3. Khalifah Ketiga: Usman bin Affan (23-35 H/ 644-656 M) 

1.  Proses Pengangkatan Usman bin Affan Sebagai Khalifah

7  Team Al-Azhar, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Kelas VII , (Gresik: Putra Kembar Jaya,

tt),11-12

Page 22: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 22/36

22

 Nama lengkapnya adalah Ustman Bin Affan Bin Al-Ash Bin Ummayah bin Abd AL-

Manaf dari suku Quraisy.Lahir pada tahun 576 M, enam tahun setelah penyerahan Kabah oleh

 pasukan bergajah atau enam tahun setelah kelahiran Rosullullah SAW. Ibu Khaliffah Ustman

 bin Affan adalah Urwy bin Kuraiz bin Robi‟ah bin Habib bin Abdi Asy-Syams bin Abd Al-

Manaf. Ustman bin Affan masuk islam pada usia 30 tahun atas atas ajakan Abu Bakar.

Khaliffah Ustman Bin Affan ikut berhijrah bersama istrinya ke Abesinia dan termasuk

muhajir pertama ke Yatsrib. Ia termasuk orang yang saleh ritual dan sosial. Kesalehan sosialnya

terbukti dan membeli telaga milik Yahudi seharga 12.000 dirhamdan menghibahkan nya

kepada kaum muslimin pada saat hijrah k e Yatsrib. Setiap hari jum‟at, Ustman bin Affan

membebaskan seorang budak laki-laki dan seorang budak perempuan. Pada masa paceklik,

masa pemerintahan Abu Bakar, Ustman menjual barang kebutuhan sehari-hari dengan harga

yang sangat murah bahkan membagi-bagikan nya kepada kaum muslimin. Ustman termasuk

orang yang sangat penyayang, sehingga pernah suatu pagi, ia tidak tega membangunkan

 pelayan nya untuk mengambil air wudhu, padahal ia sedang sakit dan sudah udzur. 

Pada zaman Nabi Muhammad SAW, Utsman Bin Affan mengikuti beberapa peperangan,

diantaranya perang Uhud, Khaibar pembebasan kota Mekah, Pearang Thaif, Hawazin, dan

Tabuk. Perang Badar tidak ia ikuti karena disuruh oleh Rosullah SAW, menunggu istrinya

yang sedang sakit sampai meninggal nya.

a. 

Proses Pengangkatan Khalifah Utsman Bin Affan

Ketika Umar merasakan ajalnya sudah dekat, ia menunjuk enam orang sahabatnya yang terpilih

menjadi dewan di zamannya. Salah satu dari sahabat itu dipilih dan yang mendapat suara

tebanyak akan menjadi Khalifah. Enam orang calon sebagai penggantinya terdiri dari:

Page 23: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 23/36

23

Usman bin Affan

Ali bin Abi Thalib

Thalhah bin Ubaidillah

Zubair bin Awwam

Sa‟ad bin Abi Waqqash 

Abdurrahman bin Auf.

Dewan ini bertugas memilih salah seorang di antara mereka yang akan menggantikan sebagai

Khalifah ketiga. Abdur Rahman bin Auf ditunjuk sebagai ketua panitia pemilihan, sedangkan

 proses pemilihan adalah musyawarah untuk mufakat.

Pada hari Rabu waktu Shubuh, 4 Dzulhijjah 23 H, Khalifah Umar yang hendak mengimami

shalat di masjid mengalami nasib naas. Perutnya ditikam oleh Abu Lu‟luah Fairus, seorang

 budak dari Persia, milik Mughirah bin Syu‟ban. Abu Lu‟luah menikam Umar karena merasa

kesal dengan kata-kata Umar kepadanya sehari sebelumnya.8 

Sesudah Umar wafat, Abdur Rahman bin Auf memulai tugasnya dengan menghimpun pendapat

dari anggota dewan dan dari pemuka-pemuka Muhajirin dan Anshar, begitu pula mendengar

 pendapat dari rakyat kecil. Dari usahanya itu, disampaikan bahwa umumnya kaum muslimin

mencalonkan dua orang unggulan yaitu Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

8 A‟la Subki Dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah kelas XII , (Klaten:Gema

 Nusa, 2010), 18

Page 24: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 24/36

24

Dalam pemilihan timbul kesulitan dalam menetapkan calon Khalifah. Kesulitan tersebut timbul

karena:

1) Berdasarkan pendapat umum, mayoritas masyarakat menginginkan Usman bin Affan

menjadi khalifah.

2) Di kalangan anggota dewan timbul perbedaan pendapat. Abdur Rahman bin Auf cenderung

memilih Usman bin Affan, sedangkan Sa‟ad bin Abi Waqosh memilih Ali bin Abi Thalib. 

3) Thalhah bin Ubaidillah, salah satu diantara enam calon khalifah masih berada di luar kota,

sehingga belum diketahui pendapatnya.

Bekat ketekunan dan kebijaksanaan Abdur Rahman bin Auf, maka terpilihlah Usman bin Affan

menjadi Khalifah pada usia 70 tahun pada tahun 23 H (644 M), kemudian Ali-pun mengucapkan 

baiat kepada Usman bin Affan.9 

Pada hari Rabu waktu Shubuh, 4 Dzulhijjah 23 H, Khalifah Umar yang hendak mengimami

shalat di masjid mengalami nasib naas. Perutnya ditikam oleh Abu Lu‟luah Fairus, seorang

 budak dari Persia, milik Mughirah bin Syu‟ban. Abu Lu‟luah menikam Umar karena merasa

kesal dengan kata-kata Umar kepadanya sehari sebelumnya.

Sebelum meninggal, Umar telah memanggil tiga calon penggantinya, yaitu Utsman, „Ali ,

dan Sa‟ad bi Abi Waqqash. Dalam pertemuan dengan mereka secara bergantian, Umar

 berpesan agar penggatinya tidak mengangkat kerabat sebagai pejabat ( Munnawir Syadzali,

1993 : 30 ).Mekanisme pemilihan Khaliffah ditentukan sebagai berikut : Pertama, yang berhak

9 Team Al-Azhar, Sejarah , 17 

Page 25: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 25/36

25

menjadi khaliffah  adalah yang dipilih oleh anggota formatur dengan suara terbanyak.  Kedua, 

apanila suara terbagi secara berimbang ( 3: 3 ) , Abdulallah bin Umar yang berhak menentukan

nya . Ketiga, apabila campur tangan Abdullah bin Umar tidak diterima, calon yang dipilih oleh

Abd Ar-Rahaman bin Auf harus diangkat menjadi khalifah. Kalau masih ada yang

menentangnya, penentang tersebut hendaknya dibunuh ( Hasan Ibrahim Hasan, 1957: 254-5 ).

Anggota yang khawatir dengan tata tertib tersebut adalah Ali. Ia khawatir Abd Ar-Rahman (

yang mempunyai kedudukan strategis ketika pemilihan ) tidak bisa berlaku adil karena Utsman

dan Abd Ar-Rahaman terdapat hubungan kekerabatan.

1.  Keutamaan Usman bin Affan

Usman bin Affan termasuk salah seorang yang pertama masuk Islam . ia pernah menjadi

sekretaris Rasulullah menuliskan wahyu dan di zaman Abu Bakar ia menjadi penasihat Khalifah.

Usman bin Affan juga terkenal dengan kesholehan dan kejujurannya dalam agama. Dia pernah

menafkahkan sebagian hartanya untuk memajukan Islam. Dia disayangi oleh Rasulullah sampai

dinikahkan dengan putrinya Ruqayyah , setelah Ruqayyah wafat dinikahkan dengan putrinya

yang lain Ummu Kultsum. Oleh karena itu Usman diberi gelar  Dzun Nurain  yang artinya

mempunyai dua cahaya dan pernah hijrah dua kali ke Habasyah dan ke Madinah.

1.  Jasa-Jasa dan Peninggalan Khalifah Usman bin Affan

Jasa-jasanya adalah:

1) Membangun dan memperindah Masjid Nabawi di Madinah.

Page 26: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 26/36

26

2) Mengadakan penulisan dan penggandaan Al Qur‟an yang dikenal dengan  Mushaf Usmani 

atau  Mushaf al Imam. Panitia penggandaan terdiri dari: Zaid bin Tsabit sebagai ketua dengan

anggotanya yaitu Abdullah bin Zubair, Said bin Ash, dan Abdur Rahman bin Haris bin Hisyam.

Hasilnya sebanyak lima mushaf, satu disimpan oleh Khalifah Usman, sisanya masing-masing

dikirim ke Makkah, Syria, Basrah dan Kufah.

3) Membangun angkatan laut yang tangguh untuk menangkis serangan musuh terutama

melawan pasukan Romawi yang ingin merebut kota Iskandariyah.

4) Memperluas wilayah Islam sampai ke Armenia, Afrika (Tunisia), Tripoli (Libya) dan

Azerbaijan serta kepulauan Cyprus kemudian dilanjutkan ke Konstantinopel, Turki dan negara-

negara Balkan (Yugoslavia dan Polandia).

Usman adalah orang yang lemah lembut dan dermawan. Namun dikarenakan kelembutan

dan sifat dermawannya tersebut, Usman bin Affan banyak dimanfaatkan oleh family-familinya

dalam menduduki jabatan pemerintahan sehingga terkenal dengan  family system. Akhir

 pemerintahan Usman muncul seorang Yahudi yang pura-pura masuk Islam dengan tujuan

mengadu domba umat Islam untuk menghancurkan Islam. Orang tersebut bernama Abdullah bin

Saba‟ yang menyebarkan fitnah kesana kemari yang mengakibatkan terbunuhnya Khalifah

Usman oleh Al Ghofiqi.10

 

10 Team Al-Azhar, Sejarah ,18

Page 27: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 27/36

27

4. Khalifah Keempat Ali bin Abi Thalib (35 –  40 H/ 656 –  661 M) 

1.  Proses Pengangkatan Ali bin Abi Thalib

Saat akhir kepemimpinan Khalifah Usman, banyak sekali terjadi fitnah disana sini. Kaum

 pemberontak mengepung rumah Usman bin Affan. Beberapa sahabat yang utama mengirim putra

masing-masing untuk melindungi jiwa Khalifah Usman bin Affan. Setelah pengepungan sampai

 pada hari ke delapan belas, Usman meminta bantuan kepada Muawiyah dan kepada wali-wali

lain. Mengetahui hal tersebut, para pemberontak kian marah dan sebagian mereka masuk

kediaman Khalifah Usman. Mereka memukul Khalifah Usman dengan pedang sehingga

membawa kematiannya dan merampas hartanya, keadaan kacau dan berbaur antara anti Usman

dan pro Usman. Kejadian nista yang menyedihkan itu terjadi pada tahun 35 H (656 H).

Selain itu Ali bin Abi Thalib juga mengirim anaknya Hasan dan Husain untuk ikut

melindungi Usman. Namun itu tak mampu mencegah bencana yang menimpa Khalifah Usman.

Pembunuhan secara keji ini menyisakan suasana mencekam, terutrama di Madinah. Tidak ada

satu pemimpin yang bisa menunjukkan apa yang harus dilakukan. Keadaan ini berlangsung

 beberapa kali. Beberapa sahabat seperti Zubair bin Awwam dan Tholhah bin Ubaidillah ingin

membaiat Ali sebagai khalifah. Namun Ali belum mengambil tindakan apapun.

Setelah didesak terus-menerus, akhirnya Ali bersedia dibaiat sebagai Khalifah pada 24 Juni 656

M bertempat di Masjid Nabawi.

1.  Keutamaan Ali bin Abi Thalib

Page 28: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 28/36

28

Ali adalah seorang yang zuhud dan sederhana. Ia tidak senang dengan kemewahan hidup,

 bahkan menentangnya. Ali bin Abi Thalib adalah perwira yang tangkas, cerdas, tangkas, teguh

 pendirian, dan pemberani. Tak ada yang meragukan keperwiraanya. Berkat keperwiraannya

tersebut, Ali mendapat julukan  Asadullah  yang artinya singa Allah. Karena ketegasannya, ia

tidak segan-segan mengganti pejabat gubernur yang tidak becus mengurusi kepentingan umat

Islam.

1.  Jasa-Jasa dan Peninggalan Khalifah Ali bin Thalib

Jasa-jasanya adalah:

1) Khalifah Ali mengganti gubernur yang diangkat oleh Khalifah Usman yang kebanyakan

dari family-famili khalifah tanpa memperhatikan kemampuan, keadilan dan akhlak mereka

(hanya mementingkan pribadinya). Tindakan ini menimbulkan akibat antara lain munculnya tiga

golongan (golongan Ali, golongan Aisyah, dan golongan Zubair dan Tholhah., meletusnya

 perang Jamal, perselisihan antara Ali dan Muawiyah dan terjadinya perang Shiffin. Akibat dari

 perang Shiffin ini, muncullah Khawarij dan Syiah.11

 

2) Menarik kembali tanah milik Negara dan harta baitul Mal yang dibagi-bagikan kepada

 pejabat dan family-famili khalifah Usman biarpun ditentang oleh para gubernur lama. Kemudian

dikembalikan fungsinya untuk kepentingan Negara dan golongan lemah.

11   Husein Tuanaya,dkk, Sejarah ,16

Page 29: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 29/36

29

3) Memerintahkan kepada Abul Aswad Ad Duali untuk mengarang buku tentang pokok-

 pokok ilmu Nahwu (Qoidah Nahwiyah) untuk mempermudah orang membaca dan memahami

sumber ajaran Islam.

4) Membangun kota Kufah yang kemudian dijadikan pusat pengembangan ilmu pengetahuan

 Nahwu, Tafsir, Hadis dan lain-lain. Pada akhirnya khalifah Ali dibunuh oleh Ibnu Muljam dari

golongan Khawarij.

1.  Kebijakan dan Strategi Khulafaur Rasyidin

Kurang lebih 30 tahun para khulafaurrasyidin memimpin umat Islam. Mereka banyak sekali

mengambil kebijakan-kebijakan guna menyelamatkan kaum muslimin. Kebijakan-kebijakan itu

antara lain:

1.  Memerangi Kaum Murtad

Kematian Rasulullah mengguncang keimanan kaum muslimin. Lebih-lebih mereka yang baru

masuk Islam. Hal inilah yang melahirkan orang-orang murtad dan enggan membayar zakat. Hal

itu juga yang menyebabkan munculnya nabi-nabi palsu, antara lain Musailamah bin Habib Al-

Kadzab dari Yamamah, Tulaikhah dari Bani Asad, Zut Taj Laqit bin Malik dari Oman, Aswad

Al Ansi dari Yaman, bahkan ada perempuan yang mengaku nabi bernama Sajah dari Bani

Tamim dari Yaman.

Dalam hal menghadapi nabi palsu, Abu Bakar bersikap tegas. Setelah mereka tidak mau

 bertaubat, Abu Bakar akan mengirim pasukannya dengan panglima terbaiknya untuk memerangi

mereka. Peperangan tersebut disebut dengan Perang Riddah, berlangsung pada tahun 633 M.

Page 30: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 30/36

30

1.  Pembukuan Al Qur‟an 

Umar bin khattab merasa khawatir akan banyaknya para sahabat penghafal Al- Qur‟an yang

gugur di medan perang sebagai syahid, hal itu membuatnya menghadap Abu Bakar untuk

mengatakan perlunya mencatat semua hafalan Al Quran para sahabat yang masih hidup,

sehingga Al Qur‟an dapat diwariskan kepada generasi mendatang. Sesungguhnya Abu Bakar

 bimbang untuk mengambil keputusan ini, karena Rasulullah belum pernah melakukan pencatatan

Al Qur‟an, akan tetapi Umar berhasil meyakinkan Abu Bakar. Akhirnya Abu Bakar

mengusulkan Zaid bin Tsabit untuk memimpin pengumpulan Al Qur‟an. 

Sesungguhnya banyak sekali ragam cara membaca al qur‟an , hal itu hampir saja menjadi

 pencetus perang saudara karena berselisih paham tentang cara membaca Al -Qur‟an. Kondisi ini

akhirnya dilaporkan oleh Huzaifah al Yamani kepada Khalifah Usman. Khalifah Usman

akhirnya melakukan penyeragaman cara baca Al Qur‟an. Cara baca inilah yang kemudian

dipakai oleh kaum muslimin sampai sekarang. Dalam menyusun cara membaca Al Qur‟an ini,

Usman berpatokan pada Al Qur‟an yang telah disusun oleh Abu Bakar. Khalifah Usman

mengharuskan kaum muslimin untuk menggunakan salinan Al Qur‟an yang telah disebarkan

tersebut, sedang yang lainnya dibakar. Mushaf-mushaf inilah yang dikenal Mushaf Usmani.

1.  Keberhasilan-Keberhasilan Ekspedisi Militer

Dalam perkembangan kaum muslimin harus menghadapi dua kekuatan. Yakni Byzantium

dan Sasaniah. Ke wilayah Sasaniah, kaum muslimin diwakili oleh Musannah bin Haritsah yang

menyerbu Irak., tinakan ini disusun oleh Abu Bakar yang mengutus Khalid bin Walid untuk

membantu Musannah. Sasaniah baru sepenuhnya dikuasai oleh pasukan muslim pada masa

Page 31: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 31/36

31

Khalifah Umar bin Khattab pada tahun 637 M ke arah Byzantium, keberhasilan pertama

dilakukan oleh Usman bin Zaid dan pasukannya pada masa awal Khalifah Abu Bakar. Setelah itu

 pengiriman pasukan dilakukan besar-besaran. Ditambah dengan kedatangan panglima Khalid bin

Walid setelah sukses merebut Hirrah. Pada tahun 636 M, dalam satu pertempuran dahsyat yang

dikenal dengan nama Perang Yarmuk, pasukan muslim membuktikan keunggulannya.

Setelahnya Syam, Persia, Mesir, Iskandariyah jatuh ke tangan muslim. Dari sini kemudian

 pasukan muslim bergerak ke Afrika Utara.

Kesuksesan tentara muslim ini salah satunya karena didukung oleh angkatan laut yang kuat yang

didirikan pada masa Khalifah Usman oleh gubernur Syam, Muawiyah bin Abi Sufyan.

1.  Penataan Pemerintah

Pada masa pemerintah Khalifah Abu Bakar, sistem pemerintahan masih menganut pada sistem

yang pernah diterapkan pada masa nabi Muhammad SAW. Pada masa nabi, sistem pemerintahan

 bersifat Sentralistik, dimana kekuasaan eksekutif, legislatif dan yudikatif berada pada satu

tangan. Akan tetapi, pada masa pemerintahan Umar bin Khattab semua berdiri sendiri bahkan

terjadi desentralisasi. Setiap wilayah atau daerah memiliki kewenangan mengatur pemerintahan

dengan mengikuti aturan yang telah ditetapkan pemerintah pusat. Untuk itu, Khalifah Umar bin

Khattab membangun jaringan pemerintahan sipil yang sempuna, tanpa mengikuti atau

mencontoh sistem pemerintahan yang lain. Pada masa pemerintahannya, terdapat dua lembaga

 penasehat, yaitu majelis yang bersidang atas pemberitahuan atau informasi umum, dan majelis

yang hanya membahas masalah-masalah yang sangat penting. Untuk memperlancar jalannya

roda pemerintahan, khalifah membentuk beberapa lembaga atau organisasi ketatanegaraan yang

Page 32: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 32/36

32

didasari atas hasil pemikiran dan ijtihad Khalifah Umar bin Khattab. Organisasi-organisasi

tersebut antara lain, misalnya:

1. 

Pembentukan Lembaga Politik (Al Nidzam Al-Siyasiyah) yang meliputi:

1) Al-Khilafah, sistem ini terkait dengan pemerintahan sistem khalifah.

2) Al-Wizariyah, para wazir atau menteri yang membantu Khalifah dalam urusan

 pemerintahan.

3) Al-Kitabah, sistem ini terkait dengan masalah pengangkatan seseorang untuk menjabat

sekretariat Negara.

1.  Al-Nidzam Al-Idary yaitu sistem pemerintahan yang berkaitan dengan tata usaha

administrasi Negara.

2.  Al-Nidzam Al-Maly, organisasi keuangan Negara, lembaga ini mengelola masuk

keluarnya uang Negara. Untuk itu dibentuk Baitul Mal.

3.  Al-Nidzam Al-Harby, yaitu sistem pemerintahan yang berkaitan dengan masalah

ketentaraan. Organisasi ini mengurusi masalah ketentaraan, masalah gaji tentara, urusan

 persenjataan, pengadaan asrama-asrama dan benteng-benteng pertahanan.

4.  Al-Nidzam Al-Qadha‟i, yaitu sistem yang berkaitan dengan masalah kehakiman, yang

meliputi masalah pengadilan, pengadilan banding dan pengadilan damai.

1.  Pengelolaan Keuangan

Dalam hal pengelolaan keuangan dibentuklah Diwan. Diwan adalah bahasa Persia yang

 berarti daftar atau catatan. Diwan pertama kali dibentuk oleh Khalifah Umar Bin Khattab. Diwan

Page 33: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 33/36

33

yang pertama kali dibentuk adalah diwan yang mengurusi pendapatan dan pembelanjaan

keuangan daerah. Uang-uang yang mengalir pada Diwan ini berasal dari wilayah taklukan Persia,

Syam, Mesir selain itu juga berasal dari zakat, jizyah (pajak) yang dikenakan kepada setiap

nonmuslim, dan kharraj (pajak tanah) yang dikenakan atau tanah yang dimiliki nonmuslim.

1.  Ibrah Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin

Ibrah atau pelajaran yang dapat diambil dari kepemimpinan Khulafaurrasyidin adalah

meneladani prestasi-prestasi yang dicapai. Khalifah Abu Bakar As Siddiq merupakan salah satu

sosok pemimpin yang tegas dan teguh memegang kebenaran. Khalifah abu bakar as siddiq segera

memberantas suatu gerakan yang dinilai menyalahi Islam, tanpa memberi kesempatan gerakan

tersebut berkembang.

Khalifah Umar bin Khattab merupakan salah satu pemimpin yang meletakkan dasar-dasar

demokrasi dalam Islam. Beliau benar-benar memperhatikan dan mengutamakan kepentingan

rakyat. Dalam pemerintahana beliau pejabat yang benar-benar dapat dipercaya. Khalifah umar

 bin khattab juga membuka diri untuk menerima suara langsung dari rakyat.

Khalifah Usman bin Affan merupakan salah satu pemimpin yang lemah lembut dan sangat

memperhatikan kepentingan rakyatnya. Beliau lebih suka mengadakan pendekatan persuasif jika

terjadi gejolak.

Adapun Khalifah Ali bin Abi Thalib adalah seorang pemimpin yang disiplin, tegas dan keras

dalam membela kebenaran yang diyakininya daripada persatuan. Khalifah Ali bin Abi Thalib

 juga menjunjung tinggi keputusan yang sudah menjadi kesepakatan mayoritas.

Page 34: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 34/36

34

1.  Meneladani Kepemimpinan Khulafaur Rasyidin

Khulafaur Rasyidin yang terdiri atas empat sahabat nabi Muhammad SAW mempunyai

karakteristik yang berbeda-beda. Khalifah Abu Bakar As-Siddiq mempunyai karakter lembut dan

tegas. Dalam suasana Negara yang kacau, pemimpin yang berkarakter seperti Khalifah Abu

Bakar As-Siddiq sangat diperlukan. Dengan kelembutannya, Khalifah Abu Bakar As-Siddiq

dapat menginsafkan orang-orang yang terbujuk berbuat makar. Sementara itu, orang-orang yang

 bersikap merongrong dihadapi secara tegas oleh Khalifah Abu Bakar As Siddiq.

Pada masa Khalifah Umar bin Khattab, situasi Negara aman. Dalam kondisi seperti itu perlu

 pemimpin yang mempunyai karakter seperti Umar bin Khattab yaitu cerdas, tegas dan

mengutamakan kepentingan rakyat. Kecerdasan Umar bin Khattab sangat diperlukan untuk

membangun dasar-dasar kemasyarakatan yang Islami.

Situasi Negara pada masa Khalifah Usman bin Affan benar-benar sudah aman. Kemakmuran

sudah tercapai di segenap lapisan masyarakat. Dalam kondisi seperti itu, karakter pemimpin yang

saleh, penyantun, dan sabar sangat diperlukan. Dengan karakter seperti khalifah Usman bin

Affan tersebut kemakmuran rakyat dapat tercapai, baik jasmani maupun rohani.

Pada masa peralihan kekuasaan dari khalifah Usman bin Affan kepada Ali Bin Abi Thalib,

kekacauan kembali terjadi. Dalam kondisi seperti ini karakter pemimpin yang tegas dan

mengutamakan kebenaran sangat diperlukan. Khalifah Ali bin Abi Thalib mempunyai karakter

yang tepat. Ketegasan Ali bin Abi Thalib dalam membela kebenaran mirip dengan Khalifah

Umar bin Khattab.

Page 35: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 35/36

35

BAB III

PENUTUP

A.  Pemikiran Penulis

Menurut saya masalah kepemimpinan Nabi Muhammad SAW Sejarah mencatat bahwa

kepemimpinan Rasulullah saw berlangsung bukan tanpa hambatan. Ia menghadapi hambatan

fisik maupun mental. Ia diejek, dicemooh, dihina dan disakiti. Pada malam berhijrah dari

Mekkah ke Yatsrib, rumahnya dikepung oleh orang-orang beringas. Namun hambatan-hambatan

itu tidak membuatnya putus asa dan gagal dalam melaksanakan tugas. Bahkan dalam waktu yang

relatif singkat, ia mampu menyelesaikan tugasnya membina satu masyarakat yang sebelumnya

dikenal sangat bobrok, serakah, fatalistik, anarkhis dan terpecah belah menjadi satu masyarakat

yang ideal, berkeadilan dan sejahtera dunia dan akhirat.

Berbagai informasi tentang sejarah hidup Nabi Muhammad saw. yang telah diungkapkan

di atas memberi pelajaran kepada kita bahwa sebuah misi apapun, termasuk juga misi agama,

dapat berhasil bila didukung oleh SDM-SDM yang cukup handal yang memiliki sifat-sifat

seperti Nabi saw. Yang terpenting dari itu semua adalah bahwa Nabi dapat berhasil karena empat

hal: 1) karakter Nabi yang mulia dan terpuji; 2) perjuangannya yang dilakukan terus-menerus

tanpa putus asa dan tanpa pamrih; 3) strateginya yang sangat jitu; dan 4) dan kedekatannya

dengan Allah swt. memberikan kekuatan spiritual yang sangat dahsyat dalam rangka menopang

dan mewujudkan tugas yang maha berat tersebut. Mudah-mudahan kita bisa meneladaninya.

 Âmîn yâ mujîb al-sa`ilîn. 

Page 36: EMPAT KHALIFAH

8/13/2019 EMPAT KHALIFAH

http://slidepdf.com/reader/full/empat-khalifah 36/36

DAFTAR PUSTAKA

  Ali Mustafa Yaqub. Sejarah dan Metode Dakwah Nabi, cet. ii. Jakarta: Pustaka Firdaus,

2000.

  Husain Haikal, Muhammad. Sejarah Hidup Muhammad , terj. Ali Audah, cet. xxxviii.

Bogor: Litera Antar Nusa, 2009. 

  Yasin T. Al-Jibouri. Muhammad Prophet and Messenger of Allah. Qum Ansariyan, 2008.

  A‟la Subki Dkk , Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah kelas XII, (Klaten:Gema Nusa, 2010) 

  Team Al-Azhar, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Kelas VII, Gresik: Putra Kembar Jaya Husein

Tuanaya,dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Kelas 3A, (Jawa Timur: Wahana dinamika

karya, 2004) 

  Team Al-Azhar, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Kelas VII , (Gresik: Putra Kembar

Jaya, tt)

  A‟la Subki Dkk, Sejarah Kebudayaan Islam Untuk Madrasah Aliyah kelas XII ,

(Klaten:Gema Nusa, 2010) 

   Artikel utama untuk bagian ini adalah: Ali bin Abi Thalib