eksperimentasi strategi pembelajaran team quiz

79
1 EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK DI MTS NEGERI 2 MAGETAN REJOMULYO BARAT MAGETAN TAHUN AJARAN 2017/2018 SKRIPSI Diajukan Kepada Institut Agama Islam Negeri Ponorogo Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana Pendidikan Agama Islam OLEH KHUSNUL KHOTIMAH NIM : 210314310 JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) PONOROGO 2018

Upload: others

Post on 08-Nov-2021

8 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

1

EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATA PELAJARAN

AQIDAH AKHLAK DI MTS NEGERI 2 MAGETAN REJOMULYO

BARAT MAGETAN TAHUN AJARAN 2017/2018

SKRIPSI

Diajukan Kepada

Institut Agama Islam Negeri Ponorogo

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Pendidikan Agama Islam

OLEH

KHUSNUL KHOTIMAH

NIM : 210314310

JURUSAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI

(IAIN) PONOROGO

2018

Page 2: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

2

ABSTRAK

KHUSNUL, KHOTIMAH. 2018. Eksperimentasi Strategi Pembelajaran Team

Quiz Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Di

MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan Tahun Ajaran 2017/2018.

Skripsi. Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Fakultas Tarbiyah dan

Ilmu Keguruan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Ponorogo.

Pembimbing, Ahmad Nukman Hakiem, M.Ag.

Kata Kunci : Strategi pembelajaran Team Quiz, Hasil Belajar

Secara garis besar problematika pengajaran Pendidikan Agama Islam yang

salah satunya pada materi Aqidah Akhlak yaitu dari segi problem metodologis

yang berkaitan dengan tujuan pengajaran, materi kurikulum, alokasi waktu, tenaga

pengajar, peserta didik, metode dan media pembelajaran. Hal ini sejalan dengan

kondisi pembelajaran Aqidah Akhlak Di Madrasah Tsanawiyah 2 Magetan.

Berdasarkan hasil observasi pada tanggal 13 Desember 2017 kegiatan

pembelajaran Aqidah Akhlak cenderung diabaikan oleh peserta didik, karena

menurut peserta didik mata pelajaran Akidah Akhlak masih berpusat pada

pendidik, pendidik berperan aktif, sedangkan siswa cenderung pasif ketika

menerima pelajaran didalam kelas. Sehingga sebagian peserta didik masih belum

mencapai nilai kriteria ketentuan minimal (KKM).

Berangkat dari fenomena tersebut, maka tujuan dari penelitian ini adalah

Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya peningkatan Strategi pembelajaran Team

Quiz antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen melalui hasil belajar peserta

didik mata pelajaran Aqidah Akhlak dan Untuk mengetahui ada tidaknya

perbedaan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak antara kelas kontrol dengan

kelas eksperimen melalui Strategi pembelajaran Team Quiz dikelas VIII MTsN 2

Magetan Rejomulyo Barat Magetan tahun ajaran 2017/2018.

Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimen yang melibatkan dua

kelas yaitu kelas eksperimen yang menggunakan strategi pembelajaran Team Quiz

dan kelas kontrol menggunakan metode ceramah. Populasi penelitian ini adalah

seluruh kelas VIII MTsN 2 Magetan. Sampel penelitian adalah kelas VIIIA

sebagai kelas eksperimen berjumlah 32 peserta didik dan kelas VIIIB sebagai

kelas kontrol berjumlah 32 peserta didik. Teknik pengambilan sampel dilakukan

dengan cara Simple Random Sampling yaitu untuk memilih kelas secara acak yang

berfungsi sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. Teknik pengumpulan data

menggunakan angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan

adalah uji normalitas, uji reliabilitas dan uji t independent.

Berdasarkan analisis tersebut dapat disimpulkan thitung = 6,071, Kemudian

dikonsultasikan dengan Ttabel, untuk taraf signifikan 0,05. Ternyata diperoleh nilai

Thitung = 1,671 lebih besar dari pada Ttabel (Thitung>Ttabel) yaitu (6,071>1,671), maka

Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan hasil belajar siswa kelas

VIIIA (kelas eksperime) dan kelas VIIIB (kelas kontrol) serta peningkatan hasil

belajar pada kelas eksperimen dengan menggunakan strategi pembelajaran Team

Quiz.

Page 3: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

3

Page 4: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

4

Page 5: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

5

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis

besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah

ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan

sebagai pola-pola umum kegitan guru anak didik dalam perwujudan

kegitan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang telah digariskan atau

Strategi pembelajaran merupakan kegiatan yang dipilih yang dapat

memberikan fasilitas atau bantuan kepada peserta didik untuk mencapai

tujuan pembelajaran. Strategi urut- urutan kegiatan yang dipilih untuk

menyampaikan metode pembelajaran dalam lingkungan tertentu. Sebab itu

kedudukan strategi dalam proses pendidikan khususnya dalam dunia

pendidikan dikatakan sangat penting .1

Dalam pendidikan, Akidah Akhlak merupakan salah satu mata

pelajaran agama islam yang dijadikan sumber hukum akan keimanan dan

juga membentuk manusia agar mempunyai kepribadian muslim yakni

manusia seluruh aspek kepribadiannya baik tingkah laku, kegiatan-

1 Agus Suprijono, Cooperative Learning (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017), 102.

2 Ahmad. D. Marimba, Pengantar Filsafat Pendidikan Islam (Bandung : PT. Al-

Ma’arif, 1989), 68.

Page 6: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

6

kegiatan jiwa maupun falsafah hidup dan kepercayaanya sesuai dengan

nilai-nilai islam.2

Sebagaimana firman Allah SWT :

◼ ◼◆ ☺⧫

⬧→❑☺◆ ◆⧫ ◆

◆ ◆❑➔ ◼ ☺ ⧫ ◆❑➔◆ ◼

⧫⧫☺

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah

dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang

baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui

tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih

mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.3

Secara garis besar problematika pengajaran Pendidikan Agama

Islam yang salah satunya pada materi Aqidah Akhlak yaitu dari segi

problem metodologis yang berkaitan dengan tujuan pengajaran, materi

kurikulum, alokasi waktu, tenaga pengajar, peserta didik, metode dan

media pembelajaran. Hal ini sejalan dengan kondisi pembelajaran Aqidah

Akhlak Di Madrasah Tsanawiyah 2 Magetan. Berdasarkan hasil observasi

pada tanggal 13 Desember 2017 kegiatan pembelajaran Aqidah Akhlak

3 Fattah yasin, Dimensi- dimensi pendidikan Islam (Malang : UIN-Malang press, 2008),

44.

Page 7: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

7

cenderung diabaikan oleh peserta didik, karena menurut peserta didik mata

pelajaran Akidah Akhlak masih berpusat pada pendidik, pendidik berperan

aktif, sedangkan siswa cenderung pasif ketika menerima pelajaran didalam

kelas. Sehingga sebagian peserta didik masih belum mencapai nilai kriteria

ketentuan minimal (KKM).4 Hal ini dikarenakan:

1. Dalam proses pembelajaran Aqidah Akhlak dikelas pendidik

berorientasi ‘’teacher center’’ atau ka’batul qusod (terpusat pada

guru), artinya guru memiliki peranan penuh dalam proses

pembelajaran sementara siswa hanya duduk, diam dan menerima

pelajaran.

2. Latar belakang peserta didik yang berbeda- beda sehingga tingkat

pemahaman peserta didik juga berbeda- beda.

3. Rasa segan dan malu peserta didik untuk menunjukkan kemampuan

didepan kelas.

Harus diakui juga bahwa pendidikan agama islam termasuk

didalamnya Akidah Akhlak masih belum mendapatkan tempat di hati

sebagian peserta didik dan keberadaannya acap kali kurang mendapat

perhatian serta waktu belajarnya masih relatif kurang karena mata

pelajaran ini waktunya hanya satu minggu sekali itupun hanya dua jam

4 Observasi di MtsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan pada tanggal 13 Desember

2017.

Page 8: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

8

pelajaran. Selain itu juga termasuk kelompok mata pelajaran yang tidak di

UAN-kan.

Oleh karena itu, untuk membantu MTsN 2 Magetan dalam

mengembangkan kemampuan peserta didik dalam pembelajaran Akidah

Akhlak, peniliti akan melakukan penelitian mengenai eksperimentasi

penerapan model pembelajaran Team Quiz pada kelas VIII A yang

berjumlah 32 siswa dan siswi yang terdiri dari 8 laki- laki dan 24

perempuan. Kelas VIII B berjumlah 32 siswa dan siswi yang terdiri dari 8

laki-laki dan 24 perempuan. Alasan peneliti mengambil sampel kelas VIII

A dan VIII B karena siswa kelas akhir di MTs dianggap lebih dewasa dan

diharapkan pemahamanya lebih signifikan sehingga mencetak anak bangsa

yang berakhlakul karimah Selain itu juga meningkatkan prestasi belajar

peserta didik, memotivasi peserta didik agar memiliki gairah dan semangat

dalam belajar serta dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi pendidik di

MtsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan. dari permasalahan inilah,

peneliti mengangkat judul penelitian “EKSPERIMENTASI STRATEGI

PEMBELAJARAN TEAM QUIZ DALAM MENINGKATKAN HASIL

BELAJAR PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN AQIDAH AKHLAK

di MTsN 2 MAGETAN REJOMULYO BARAT MAGETAN”.

B. Batasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, dana , tenaga, dan teori agar penelitian

dapat dilakukan lebih mendalam maka peneliti melakukan pembatasan

Page 9: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

9

masalah terhadap ruang lingkup masalah penelitian. Adapun masalah

penelitian dibatasi pada hasil belajar yang menggunakan model

pembelajaran Team Quiz di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari latar belakang diatas peneliti merumuskan

rumusan masalah yaitu :

1. Apakah terdapat peningkatan hasil belajar melalui Strategi

pembelajaran Team Quiz antara kelas kontrol dengan kelas

eksperimen peserta didik mata pelajaran Aqidah Akhlak dikelas VIII

MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan tahun ajaran 2017/2018 ?

2. Adakah perbedaan hasil belajar mata pelajaran Aqidah Akhlak antara

kelas kontrol dengan kelas eksperimen melalui Strategi pembelajaran

Team Quiz dikelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan

tahun ajaran 2017/2018?

D. Tujuan Penelitian

Dari rumusan masalah yang telah ada peneliti memilki tujuan

penulisan yaitu :

1. Untuk mengetahui terdapat atau tidaknya peningkatan Strategi

pembelajaran Team Quiz antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen

melalui hasil belajar peserta didik mata pelajaran Aqidah Akhlak

dikelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan tahun ajaran

2017/2018.

Page 10: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

10

2. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar mata pelajaran

Aqidah Akhlak antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen melalui

Strategi pembelajaran Team Quiz dikelas VIII MTsN 2 Magetan

Rejomulyo Barat Magetan tahun ajaran 2017/2018.

E. Manfaat Penelitian

Berdasarkan tujuan penelitian yang telah tertulis diatas, peneliti

berharap bahwa hasil penelitian ini dapat mempunyai manfaat bagi proses

pembelajaran baik secara teoritis maupun secara praktis antara lain sebagai

berikut :

1. Manfaat Teoritis

Secara teoritis penelitian ini akan menguji hipotesis ada tidaknya

perbedaan yang signifikan hasil pembelajaran mata pelajaran Aqidah

Akhlak antara kelas kontrol dengan kelas eksperimen Strategi

pembelajaran Team Quiz dikelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo

Barat Magetan tahun ajaran 2017/2018

2. Manfaat Praktis

Secara praktis penelitian ini semoga bermanfaat kepada :

a. Bagi Peneliti

Penelitian ini bisa menjadi pengalaman, serta menjadi

masukan sekaligus menambah ilmu pengetahuan daalam upaya

meningkatkan keaktifan dan hasil belajaar siswa di kelas melalui

Strategi pembelajaran Team Quiz.

Page 11: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

11

b. Bagi Instansi Sekolah

Menambah informasi mengenai penggunaan strategi pembelajaran

dan mengantisipasi agar hasil belajar siswa tidak mengecewakan.

c. Bagi Guru

Dengan hasil penelitian ini peneliti berharap hasil

penelitian ini dapat dijadikan kajian dan referensi bagi guru untuk

dapat memecahkan masalah dalam pembelajaran dan agar dapat

memaksimalkan prestasi belajar siswa.

d. Bagi Peserta Didik

Dengan hasil penelitian ini diharapkan peserta didik akan

selalu berusaha untuk meningkatkan prestasi belajar terutama pada

mata pelajaran Aqidah Akhlak.

F. SISTEMATIKA PEMBAHASAN

Sistematika dalam penelitian kuantitatif ini terdiri dari lima bab

yang berisi:

1. Bab pertama, berisi pendahulan tentang penelitian ini yang meliputi

dari latar belakang masalah, batasan masalah, rumusan masalah, tujuan

penelitian, manfaat penelitian. Bab pertama ini bertujuan agar lebih

mudah untuk menjelaskan tentang penelitian kuantitatif ini.

2. Bab kedua adalah metode penelitian, yang meliputi rancangan

penelitian, populasi dan sample, instrumen pengumpulan data, teknik

analisis data, dan teknik analisis data. Ini dimaksudkan untuk

Page 12: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

12

mengetahui tentang rancangan penelitian yang akan dijalankan oleh

Peneliti.

3. Bab ketiga adalah landasan teori, telaah hasil penelitian terdahulu,

kerangka berfikir, pengajuan hipotesis. Bab ini disusun bermaksud agar

memudahkan peneliti untuk menjawab hipotesis yang diajukan.

4. Bab empat, menyajikan gambaran umum tentang MTsN 2 Magetan

Rejomulyo Barat Magetan yang meliputi letak geografis ,sejarah

berdiri dan perkembangannya, visi dan misi, struktur organisasi,

kondisi sekolah dan keadaan guru, karyawan dan siswa, sarana dan

prasarana, serta faktor pendukung pembelajaran. Bab ini merupakan

kerangka dasar dalam mengenal lokasi penelitian sehingga tidak terjadi

kesalah pahaman dalam mengenal obyek tersebut.

5. Bab kelima adalah penutup, yakni berisikan kesimpulan dari hasil

penelitian sekaligus jawaban terhadap rumusan masalah yang telah

ditetapkan sebelumnya. Kemudian saran-saran yang singkat dan jelas

serta yang terakhir adalah kata-kata penutup.

Page 13: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

13

BAB II

LANDASAN TEORI DAN ATAU TELAAH PENELITIAN TERDAHULU

KERANGKA BERFIKIR DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Telaah Hasil Penelitian Terdahulu

Dalam proses penelitian keberadaan literatur merupakan sebuah

kewajiban. Kajian pustaka diibaratkan sebuah kunci yang akan membuka semua

hal yang dapat membantu memecahkan masalah penelitian.5 Dalam penulisan

ini peneliti telah melakukan kajian terhadap karya tulis ilmiah berupa skripsi

sebelumnya, diantaranya :

1. Elfiana Maisyaroh (2011), Penerapan Strategi Poster Session Utk

Meningkatkan Keaktifan Dan Prestasi Belajar Mp Akidah Akhlak (PTK Di

Mts Al Barokah Kls VII Tp 2010/2011).

Dengan kesimpulan penelitian:

a. Penerapan strategi Penerapan Strategi Poster Session sesuai dengan

langkah-langkah yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

b. Dengan menggunakann strategi Penerapan Strategi Poster Session dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VII mata pelajaran Aqidah

Akhlak pokok Iman kepada malaikat. Hal ini dapat dilihat dari siklus I

prosentase penilaian hasil belajar siswa yang mencapai (KKM) Kriterian

Ketuntasan Minimal sebesar 56,52% pada siklus II mencapai 69,56% dan

pada siklus III mencapai 91,30%

5 Nanang Martono, Metode Penelitian Kuantitatif (Jakarta : Rajawali Press, 2012), 46.

Page 14: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

14

c. Penerapan strategi lecture bingo sesuai lengkah-langkah pembelajaran

yang ada di Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

d. Dengan menggunakann strategi Penerapan Strategi Poster Session dapat

meningkatkan hasil belajar siswa pada kelas VII mata pelajaran Aqidah

pokok bahasan Iman kepada malaikat. Hal ini dapat dilihat dari siklus I

prosentase penilaian hasil belajar siswa yang mencapai (KKM) Kriterian

Ketuntasan Minimal sebesar 56,52% siklus II mencapai 69,56 dan siklus

III mencaapai 91,30%.

2. Wisnu Wibisono (2011), Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Team Quiz Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa (Smk Negeri 1

Karanganyar 2010/2011).6

Dengan kesimpulan penelitian:

a. Penelitian Tindakan Kelas di kelas XI-4 Administrasi Perkantoran SMK

Negeri 1 Karanganyar dilaksanakan dalam 2 siklus. Setiap siklus

penelitian meliputi empat tahapan, yaitu: (1) Perencanaan, (2)

Pelaksanaan, (3) Observasi, dan (4) Refleksi. Kesimpulan dari hasil

penelitian ini adalah penerapan model pembelajaran team quiz dapat

meningkatkan keaktifan siswa pada mata pelajaran Administrasi

Kepegawaian kelas XI-4 Administrasi Perkantoran SMK Negeri 1

Karanganyar. Indikator ketercapaian penelitian Keaktifan siswa

6 Wisnu Wibisono, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz Dalam

Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Smk Negeri 1 Karanganyar 2010/2011 (Skripsi : Fakultas

Pengembangan ilmu dan profesi keadministrasian UNS Surakarta, 2011.

Page 15: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

15

meningkat dari pra tindakan terhitung hanya 11 siswa atau 38,89 %

meningkat 21,94 % pada siklus I menjadi 19 siswa atau 53,83 % dan

meningkat 22,28 % pada siklus II menjadi 27 siswa atau 76,11 %.

Sehingga dapat disimpulkan setelah dilakukan penelitian, pada keaktifan

siswa terdapat peningkatan sebesar 44,22 %.

b. Pada pra tindakan ada 33 siswa tidak aktif, 3 siswa jarang aktif, dan tidak

ada siswa pada kategori sering aktif dan selalu aktif. Pada siklus 1

terdapat 9 siswa yang tidak aktif, 15 siswa jarang aktif, 10 siswa sering

aktif, dan 2 siswa selalu aktif. Pada siklus 2 keaktifan meningkat

signifikan tidak terdapat siswa tidak aktif, terdapat 8 siswa yang jarang

aktif, terdapat 16 siswa yang sering aktif, dan terdapat 12 siswa yang

selalu aktif. Sehingga dapat disimpulkan setiap siklus siswa yang selalu

aktif dan sering aktif meningkat, siswa yang tidak aktif menurun.

3. Zainal Abidin (2009), Eksperimentasi Media Audio-Visual Pada

Pembelajaran Bahasa Arab Dalam Peningkatan Maharatu Al-Istima’ Di

MTsN Sleman Kota.

Dengan kesimpulan penelitian:

a. Hasil penelitian itu menunjukkan nilai yang diperoleh pada posttest

untuk kelas eksperimen sebesar 18.60, sedangkan kelompok kontrol

hanya memperoleh nilai rata-rata sebesar 13.80. Dari rata-rata

kemampuan menyimak tersebut, kelompok eksperimen menunjukkan

peningkatkan yang tinggi yakni sebesar 6.37, sedangkan kelompok

Page 16: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

16

kontrol hanya memperoleh nilai rata-rata peningkatan sebesar 2.57.

Dengan penjelasan skor diatas dapat disimpulkan bahwa media audio

visual dapat diterapkan untuk meningkatkan keterampilan menyimak.7

Adapun penelitian yang dilakukan berbeda dengan penelitian yang

telah dilakukan sebelumnya.

1. Dalam penelitian ini penulis akan meneliti tentang eksperimentasi

strategi pembelajaran team quiz dalam meningkatkan prestasi belajar

peserta didik mata pelajaran aqidah akhlak kelas VIII MTsN 2

Magetan Rejomulyo Barat Magetan.

2. penelitian sebelumnya menggunakan penelitian ptk sedangkan peneliti

menggunakan penelitia eksperimen dengan beberapa hal yang berbeda:

a. Penelitian eksperimen pada umumnya dilakukan satu kali,

sedangkan ptk beberapa kali siklus.

b. penelitian eksperimen menekankan hasil, sedangkan ptk

menekankan pada proses.

c. Penelitian lain ingin tahu apa yang sudah terjadi sedangkan ptk

ingin tahu apa yang sedang terjadi.

d. Akhir kegiatan penelitian lain untuk memberi saran sedangkan

akhir ptk untuk perbaikan rencana kegiatan.

7 Zainal Abidin, Eksperimentasi Media Audio-Visual Pada Pembelajaran Bahasa Arab

dalam Peningkatan Maharatu Al-Istima’ di MTsN Sleman Kota (Skripsi : Fakultas Tarbiyah dan

Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2009).

Page 17: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

17

3. Dalam penelitian ini penulis menggunakan dua variabel yaitu,

Strategi pembelajaran team quiz, Prestasi belajar.

B. Landasan Teori

1. Kajian tentang Strategi Pembelajaran

Secara umum strategi mempunyai pengertian suatu garis-garis

besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai sasaran yang telah

ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar, strategi bisa diartikan

sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik dalam perwujudan

kegiatan belajar mengajar untuk mecapai tujuan yang telah digariskan.8

Strategi pembelajaran dapat diartikaan sebagai perencanaan yang berisi

tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidika

tertentu.

Menurut Kemp sebagai mana dikutip oleh Wina Sanjaya dalam

bukunya Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan,

strategi pembelajaran adalah suatu kegiata pembelajaran yang haruus

dikerjakan guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat dicapai secara

efektif dan efisien.9

8 Syaiful Bahri Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar (Jakarta : Rineka

Cipta, 1996), 5. 9 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan

(Jakarta:Prenada Media Group, 2006), 126.

Page 18: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

18

2. Kajian tentang Hasil belajar

Hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-

pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Merjuk pada Gagne,

hasil belajar berupa:

a. Informasi verbal yaitu kapasitas mengungkapkan pengetahuan

dalam bentuk bahasa, baik lisan maupun tertulis. Kemampuan

merespons secara spesifik, kemampuan tersebut tidak

memerlukan manipulasi simbol, pemecahan masalah maupun

penerapan aturan.

b. Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan

konsep dan lambang. Keterampilan intelektual terdiri dari

kemampuan mengategorisasi, kemampuan analitis-sintesis

fakta- konsep dan mengembangkan prinsip- prinsip keilmuan.

Keterampilan intelektual merupakan melakukan aktivitas

kognitif bersifat khas.

c. Strategi kognitif yaitu kecakapan menyalurkan dan

mengarahkan aktivitas kognitifnya sendiri, kemampuan ini

meliputi penggunaan konsep dan kaidah dalam memecahkan

masalah,

d. Keterampilan motorik yaitu kemampuan melakukan

serangkaian gerak jasmani dalam urusan dan koordinasi,

sehingga terwujud otomatisme gerak jasmani.

Page 19: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

19

e. Sikap adalah kemampuan menerima atau menolak objek

berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Sikap berupa

kemampuan menginternalisasi nilai-nilai. Sikap merupakan

kemampuan menjadikan nilai-nilai sebagai standar perilaku.10

Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan

kognitif, afektif, dan psikomotorik.

1) Domain kognitif adalah:

a) knowledge (pengetahuan,ingatan).

b) Comprehension (pemahaman, menjelaskan, meringkas,

contoh).

c) Application (menerapkan).

d) Analysis (menguraikan, menentukan hubungan).

e) Synthesis (mengorganisasikan, merencanakan,

membentuk bangunan baru).

f) Evaluation (menilai).

2) Domain afektif adalah:

a. Receiving (sikap menerima).

b. Respondig (memberikan respons).

c. Valving (nilai).

d. Organization (organisasi).

e. Characterization (karakterisasi).

10 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem (Jogjakarta : Pustaka Pelajar,

2014), 5-6.

Page 20: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

20

3) Domain psikomotorik adalah :

a) Initiatory.

b) Pre-routine.

c) Routinized.

Psikomotor juga mencakup keterampilan produktif, teknik, fisik,

sosial, manarjerial, dan intelektual. Sementara menurut Lindgren hasil

pembelajaran meliputi kecakapan, informasi, pengertian, dan sikap.

Yang harus diingat, hasil belajar adalah perubahan perilaku secara

keseluruhan bukan hanya salah satu aspek potensi kemanusiaan saja.

Artinya, hasil pembelajaran yang dikategorikan oleh para pakar pendidikan

sebagaimana tersebut diatas tidak dilihat secara fragmentaris atau terpisah.

Melainkan komprehensif.11

Berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.

Ada enam aspek ranah psikomotoris, yakni gerakan refleks, keterampilan gerakan

dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan

keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif.12

11 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, 6-7. 12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012), 22-23.

Page 21: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

21

3. Kajian tentang model pembelajaran Team Quiz

metode team quiz merupakan strategi pembelajaran yang akan

meningkatkan kerja sama tim dan juga sikap bertanggung jawab siswa

untuk apa yang mereka pelajari melalui cara yang menyenangkan dan

tidak menakutkan, yakni dalam bentuk kuis. Dalam tipe ini siswa dibentuk

dalam kelompok-kelompok dengan masing-masing anggota kelompok

mempunyai tanggung jawab atas keberhasilan kelompoknya dalam

memahami materi dan menjawab soal. Pendidik atau guru menerangkan

materi pembelajaran. Semua anggota kelompok bersama-sama

mempelajari materi tersebut, saling memberi arahan dan masing-masing

kelompok membuat soal. Selanjutnya diadakan suatu pertandingan

akademis dalam bentuk kuis antar kelompok dengan harapan untuk

menciptakan suasana pembelajaran yang aktif, menyenagkan,

meningkatkan minat belajar dan memberikan tanggung jawab pada siswa

terhadap apa yang mereka pelajari sehingga dapat meningkatkan prestasi

belajar siswa.13

Model Team Quiz adalah Proses belajar mengajar dengan model

team quiz mengajak siswa bekerja sama dengan teamnya dalam melakukan

diskusi bertanya, menjawab pertanyaan, memberi arahan, mengemukakan

pendapat, serta menyampaikan informasi. Pembelajaran Aktif Tipe Team

Quiz ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang

13 Hamruni, Strategi Pembelajaran (Jogjakarta : Insan Madawi, 2012 ), 176.

Page 22: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

22

mereka pelajari dan cara yang menyenangkan dan tidak mengancam atau

membuat mereka takut.14

langkah-langkah metode pembelajaran aktif Team Quiz adalah

sebagai berikut:

a. Pilihlah materi yang dapat disampaikan dalam tiga bagian.

b. Bagilah siswa menjadi tiga kelompok yaitu A, B, dan D.

c. Sampaikan kepada siswa format penyampaian pelajaran kemudian

mulai penyampaian materi. Batasi penyampaian materi maksimal 10

menit.

d. Setelah penyampaian, minta kelompok A membuat pertanyaan-

pertanyaan berkaitan dengan materi yang baru saja disampaikan.

Kelompok B dan C menggunakan waktu ini untuk melihat untuk

melihat lagi catatan mereka.

e. Mintalah kepada kelompok A untuk memberi pertanyaan kepada

kelompok B. Jika kelompok B tidak bisa menjawab pertanyaan,

lempar pertanyaan tersebut kepada kelompok C.

f. Kelompok A memberikan pertanyaan kepada kelompok C, jika

kelompok C tidak bisa menjawab, lemparkan kepada klompok B.

g. Jika tanya jawab selesai, lanjutkan pelajaran kedua dan tunjuk

kelompok B untuk menjadi kelompok penanya. Lakukan seperti proses

untuk kelompok A.

14 Melvin L. Silberman, Active Learning ( Bandung : Nusamedia, 2011), 175.

Page 23: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

23

h. Setelah kelompo B selesai dengan pertanyaannya, lanjutkan

penympaian materi pelajaran ketiga dan tunjuk kelompok C sebagai

kelompok penanya.

i. Akhiri pelajaran dengan menyimpulkan tanya jawab dan jelaskan

sekiranya ada pemahaman siswa yang keliru.15

4. Kajian tentang pembelajaran Aqidah Akhlak

Menurut bahasa, kata aqidah berasal dari bahasa Arab yaitu عَقَد

.artinya adalah mengikat atau mengadakan perjanjian يَعْقِد -عَقْد -

Sedangkan Aqidah menurut istilah adalah urusan-urusan yang

harus dibenarkan oleh hati dan diterima dengan rasa puas serta

terhujam kuat dalam lubuk jiwa yang tidak dapat digoncangkan oleh

badai subhat (keragu-raguan).

Sementara kata “akhlak” juga berasal dari bahasa Arab, yaitu خلق

yang artinya tingkah laku, perangai tabi’at, watak, moral atau budi

pekerti. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, akhlak dapat diartikan budi

pekerti, kelakuan. Jadi, akhlak merupakan sikap yang telah melekat pada

diri seseorang dan secara spontan diwujudkan dalam tingkah laku

atau perbuatan.

tujuan pengajaran aqidah akhlak adalah agar siswa sadar dan

memahami tentang akhlak yang baik berupa patuh kepada orang tua,

15 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, 133.

Page 24: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

24

teman, guru dan berakhlak baik terhadap hewan, lingkungan serta

menanamkan aqidah dini kepada siswa agar tidak menyekutukan Tuhan

dan sedikit pun sakwasangka terhadap Allah Swt beserta seluruh

ciptaannya.16

C. Kerangka Berfikir

Berdasarkan landasan teori dan telaah penelitian diatas, maka

kerangka berfikir dalam penelitian ini adalah :

Strategi pembelajaran Team Quiz dalam kegiatan belajar mengajar

akan lebih baik pada hasil belajarnya dibandingkan dengan yang tidak

menggunakan strategi pembelajaran Team Quiz pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak.

D. Pengajuan Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban yang sifatnya hanya sementara terhadap

permasalah yang akan diteliti dalam penelitian ini. Hipotesis belum tentu

benar. Benar tidaknya suatu hipotesis tergantung hasil pengujian dari data

empiris.17 Karena hipotesis merupakan kebenaran yang bersifat sementara dan

perlu adanya pembuktian dengan cara melakukan penelitian lebih mndalam,

maka peneliti mengajukan hipotesis nihil atau (Ho) dan hipotesis alternative

(Ha) sebagai berikut :

16 Departemen Agama, Kurikulum MTs, Petunjuk Teknis Mata Pelajaran Aqidah Akhlak

(Jakarta: Depag, 2006), 5. 17 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,

2009), 162.

Page 25: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

25

Ha : Ada / terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan

Strategi pembelajaran Team Quiz pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas

VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan.

Ho : Tidak ada / tidak terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang

menggunakan Strategi pembelajaran Team Quiz pada mata pelajaran Aqidah

Akhlak kelas VIII MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan.

Page 26: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

26

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Rancangan Penelitian

dalam penelitian ini Penulis menggunakan penelitian yang berbasis

eksperimen karena penulis akan mencari pengaruh perlakuan (Treatment)

tertentu. Penelitian ini menggunakan Eksperimental Design yaitu desain yang

menggunakan kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya

untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan

eksperimen.18

Dalam penelitian ini penulis menggunakan variabel. Variabel adalah

konsep yang mempunyai variasi nilai, misalnya variabel model kerja,

keuntungan, biaya promosi, volume penjualan, tingkat pendidikan

manajemen, dan sebagainya. Variabel juga diartikan sebagai pengelompokan

logis dari dua atribut atau lebih, misalnya jenis kelamin, variabel ukuran

industri, jarak angkut, variabel sumber modal, dan sebagainya.19Dengan

bentuk desain eksperimen maupun kontrol dipilih secara acak.

Penelitian ini akan menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan

analisis komparasi. Rancangan penelitian ini terdiri dari dua variabel, yaitu

variabel dependen dan independen. Variabel dependen yaitu Strategi

18 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D ( Bandung: Alfabeta,

2010 ), 114.

19 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan , 162.

Page 27: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

27

pembelajaran Team Quiz sedangkan untuk variabel independen adalah Hasil

belajar.

B. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah wilayah generalisasi yang telah terdiri atas:

obyek/subyek yang mempunyai yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulan.20Populasi yang nantinya peneliti pilih sebagai obyek penelitian di

MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan adalah siswa kelas VIII yang

berjumlah 92 siswa. dengan distribusi kelas sebagai berikut:

Tabel 3.1

Distribusi Peserta Didik Kelas VIII

MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan

No Kelas

Jenis Kelamin Jumlah

Siswa Laki-laki Perempuan

1 VIII A 8 24 32

2 VIII B 8 24 32

3 VIII C 17 11 28

Jumlah 33 59 92

Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh populasi tersebut.21Dalam penelitian ini dilakukan di MTsN 2 Magetan

20 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D (Bandung: Alfabeta,

2015), 80. 21 Ibid., 118.

Page 28: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

28

Rejomulyo Barat Magetan kelas VIII A yang berjumlah 32 siswa-siswi yang

terdiri dari laki-laki 8 siswa dan 24 siswi dan untuk kelas VIII B yang

berjumlah 32 siswa yang terdiri dari laki-laki 8 siswa dan perempuan

sebanyak 24 siswi serta kelas VIII C sebagai kelas validitas data instrumen

berupa angket soal yang akan dibagikan kelas VIII A ( kelas eksperimen) dan

VIII B (kelas kontrol). Dalam penelitian kuantitatif , sampel adalah bagian

dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. bila

populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada

populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti

dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang

dipelajari dari sampel itu, kesimpulanya akan dapat diberlakukan untuk

populasi. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi betul-betul

representative (mewakili).22

C. INSTRUMEN PENGUMPULAN DATA

1. Tempat penelitian

Penelitian ini dilakukan di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat

Magetan.kelas VIIA dan VIII B karena di sekolah tersebut sudah diterapkan

strategi pembelajaran selain itu tempatnya juga masih satu daerah dengan

tempat asal peneliti sehingga mempermudah proses penelitian.

22 Nurul Zuriah, Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan (Jakarta: Bumi Aksara,

2009), 184.

Page 29: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

29

2. Waktu Penelitian

Penelitian di lapangan dilaksanakan setelah mendapatkan izin dari

dosen pengampu dan kepala sekolah yang bersangkutan. Waktu

pelaksanaanya dibatasi dua minngu. Namun jika hasilnya kurang

memuaskan maka penelitian dapat diperpanjang.

D. TEKNIK PENGUMPULAN DATA

Untuk mendapatkan data yang akurat dalam penelitian ini maka

terdapat prosedur yang terdiri dari beberapa tahap:

1. Tahap perencanaan

a. Mengadakan observasi prasurvey di MTsN 2 Magetan Rejomulyo

Barat Magetan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas

yang akan diteliti.

b. Wawancara tidak terstruktur dengan guru pamong dan peserta didik

untuk melihat bagaimana keadaan sampel sebelum diteliti dan

melihat bagaimana proses pembelajaran khususnya aktivitas belajar

peserta didik.

c. Menentukan sampel penelitian untuk kelompok kontrol ( kelas VIII B)

dan eksperimen (kelas VIII C).

d. Menetapkan pokok bahasan yaitu materi Aqidah Akhlak tentang

akhlak tercela pada diri sendiri sesuai dengan materi yang belum

diajarkan.Merancang dan membuat perangkat pembelajaran yang

Page 30: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

30

disesuaikan dengan metode pembelajaran Team Quiz pada kelas

eksperimen dan metode ceramah pada kelas kontrol melihat pengaruh

model tersebut terhadap aktivitas belajar perangkat pembelajaran dalam

penelitian ini terdiri atas angket soal , silabus, lembar diskusi siswa.

f. Merancang dan membuat instrumen penelitian berupa angket aktivitas

belajar yang terdiri dari kisi-kisi dan panduan penskoran.

g. Menvaliditas instrumen penelitian ke dosen-dosen ahli dalam bidang

kajiannya.

h. Merevisi instrumen penelitian yang sudah divalidasi oleh dosen-dosen

ahli dalam bidang kajiannya.

i. Menguji coba soal ke kelas VIIIC untuk mengukur Validitas dan

Reliabilitas.

j. Menghitung hasil uji coba instrumen untuk melihat Validitas dan

Reliabilitas.

2. Tahap pelaksanaan penelitian

a. Melaksanakan proses pembelajaran pada materi yang telah ditentukan

dengan memberikan perlakuan model pembelajaran kooperatif tipe

Team Quiz pada kelas eksperimen.

b. Siswa diberikan angket soal dan lembar diskusi peserta didik untuk

mengukur aktivitas belajar peserta didik.

Page 31: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

31

3. Tahap akhir penelitian

a. Mengolah data hasil penelitian yang telah dilakukan pada tahap

pelaksanaan penelitian.

b. Melakukan analisis terhadap seluruh hasil data penelitian yang diperoleh.

c. Menyimpulkan hasil analisis data.

d. Menyusun laporan penelitian.

E. TEKNIK ANALISIS DATA

Metode penelitian merupakan cara pemecahan masalah penelitian yang

dilaksanakan secara terencana dan cermat dengan maksud mendapatkan fakta

dan simpulan agar dapat memahami, menjelaskan, memprediksi, dan

mengendalikan keadaan.23

1. Metode Analisis Data

a. Uji Reabilitas dan Validitas ( uji coba instrumen)

1) Uji Validitas

Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat

kesahihan suatu instrumen (alat ukur). Validitas adalah suatu ukuran

yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu

instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih mempunyai

validitas tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid berarti

memiliki validitas rendah. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila

23 Syamsuddin AR, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa (Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2011), 14.

Page 32: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

32

mampu mengukur apa yang diinginkan. Tinggi rendahnya validitas

instrumen menunjukkan sejauh mana data yang terkumpul tidak

menyimpang dari gambaran tentang validitas yang dimaksud.24

Sebuah tes dikatakan memiliki validitas jika hasilnya sesuai

dengan kriterium, dalam arti memiliki kesejajaran antara hasil tes

tersebut dengan kriterium. Teknik analisis yang digunakan untuk

mengetahui kesejajaran adalah teknik korelasi Product Moment yang

dikemukakan Pearson, dengan menggunakan program SPSS.

Untuk uji validitas instrumen penelitian, peneliti mengambil

sampel sebanyak 28 responden. Dari hasil perhitungan validitas item

instrumen terhadap 45 soal hasil belajar, ternyata ada 18 soal yang

dinyatakan valid yaitu item nomor 2, 5, 8, 14, 15, 17, 18, 21, 25, 26,

31, 32, 33, 35, 38, 39, 40, 45.

Dari 45 butir pernyataan tersebut diperoleh butir pernyataan yang

memenuhi kriteria valid dan tidak valid. Rangkuman hasil perhitungan

validitas uji coba instrumen aktivitas belajar Aqidah Akhlak pada kelas

VIII C dapat dilihat pada tabel berikut ini:

24 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian, 211-212.

Page 33: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

33

Tabel 3.2

Validitas uji coba instrumen aktivitas belajar

Aqidah Akhlak pada kelas VIII C

No.

Soal

“r” “r” tabel Keterangan

Hitung

1 0,181 0,242 Tidak Valid

2 0,369 0,242 Valid

3 0,129 0,242 Tidak Valid

4 0,105 0,242 Tidak Valid

5 0,272 0,242 Valid

6 0,083 0,242 Tidak Valid

7 0,160 0,242 Tidak Valid

8 0,374 0,242 Valid

9 0,138 0,242 Tidak Valid

10 0,125 0,242 Tidak Valid

11 0,28 0,242 Tidak Valid

12 0,097 0,242 Tidak Valid

13 0,048 0,242 Tidak Valid

14 0,346 0,242 Valid

15 0,351 0,242 Valid

16 0,154 0,242 Tidak Valid

17 0,258 0,242 Valid

18 0,383 0,242 Valid

19 0,28 0,242 Tidak Valid

20 0,127 0,242 Tidak Valid

21 0,300 0,242 Valid

22 0,086 0,242 Tidak Valid

23 0,28 0,242 Tidak Valid

24 0,160 0,242 Tidak Valid

25 0,459 0,242 Valid

26 0,508 0,242 Valid

27 0,065 0,242 Tidak Valid

28 0,039 0,242 Tidak Valid

29 0,177 0,242 Tidak Valid

30 0,065 0,242 Tidak Valid

Page 34: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

34

31 0,292 0,242 Valid

32 0,383 0,242 Valid

33 0,267 0,242 Valid

34 0,160 0,242 Tidak Valid

35 0,300 0,242 Valid

36 0,076 0,242 Tidak Valid

37 0,28 0,242 Tidak Valid

38 0,267 0,242 Valid

39 0,391 0,242 Valid

40 0,595 0,242 Valid

41 0,076 0,242 Tidak Valid

42 0,022 0,242 Tidak Valid

43 0,160 0,243 Tidak Valid

44 0,025 0,244 Tidak Valid

45 0,656 0,245 Valid

Berdasarkan uji coba instrumen di atas, maka instrumen

yang layak digunakan pada penelitian berjumlah 18 butir

pernyataan sedangkan pernyataan yang tidak layak digunakan

pada penelitian ini berjumlah 27 butir pernyataan. Hasil

perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 1-4.

2) Uji reabilitas

Uji realibitas adalah suatu intsrumen dapat dipercaya

untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrumen

tersebut sudah baik. Instrumen yang reliable dalah instrumen yang

jika digunakan berkali-kali untuk mengukur objek yang sama

Page 35: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

35

maka akan menghasilkan data yang sama.25 Untuk mengukur

kerealibitasan instrumen maka penulis menggunakan program

komputer SPSS 16 dengan metode cronbach’s alpha dengan

ketentuan jika hasil dari perhitungan lebih besar dari 0,60 maka

data tersebut normal. Adapun hasil reliabilitas dari perhitungan

varians semua item dapat dilihat pada hasil perhitungan spss yang

sudah dilampirkan.

3) Persyaratan Analisis Data

Sebelum data dianalisis maka terlebih dahulu dilakukan

uji prasarat dengan menggunakan uji normalitas dan uji

homogenitas.

a) Uji Normalitas

Uji normalitas ini berguna untuk menentukan data yang

telah dikumpulkan berdistribusi normal atau diambil dari

populasi normal. Uji ini dilakukan dengan menggunakan

program SPSS 16.0 dengan teknik One-Sample Kolmogrof

Smirnov Test yang sudah dilampirkan.

b) Analisis Data

Setelah dilakukan uji persyaratan Normalitas dan

Homogenitas, selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan

uji sampel bebas (Independent Sample T-Test) atau uji “t”. Tes

25 Muchlish Anshori, Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif (Surabaya : Airlangga

University Press, 2009), 75.

Page 36: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

36

ini dilakukan untuk menguji kebenaran atau kepalsuan

hipotesis nihil yang menyatakan diantara dua buah mean

sampel yang diambil secara random yang diambil dari

populasi yang sama tidak terdapat perbedaan yang

signifikan.26

2. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam metodologi penelitian dikenal adanya dua pendekatan

penelitian yaitu kualitatif dan kuantitatif. Adapun pendekatan

penelitian yang akan peneliti gunakan adalah pendekatan kuantitatif.

Jenis penelitian yang penulis akan lakukan adalah penelitian

eksperimen (Eksperiment Research), yaitu metode penelitian yang

digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu terhadap

yang lain dalam kondisi terkendalikan.27

3. Waktu Penelitian

a. Persiapan

Dalam tahap persiapan penulis melakukan observasi ke

Sekolah yang hendak dijadikan objek penelitian. Observasi ini

dilakukan guna mengetahui proses belajar mengajar secara

langsung di ruang kelas. Setelah itu peneliti melakukan

26 Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada,

1994), 264.

Page 37: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

37

wawancara kepada guru pengampu pelajaran Aqidah Akhlak

dan wawancara kepada beberapa siswa.

b. Pelaksanaan Penelitian

Eksperimen ini akan dilakukan pada tanggal 16 April 2018

sampai akhir bulan April 2018. Pelaksanaan pelajaran dengan

metode pembelajaran Team Quiz ini akan dilaksanakan

sebanyak 1 kali pertemuan pada masing-masing kelompok

eksperimen dan kelompok kontrol.

4. Metode dan Instrumen Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data merupakan strategi yang digunakan

peneliti untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian.

Adapun pengumpulan data yang dimaksud adalah untuk memperoleh

bahan-bahan, keterangan, kenyataan dan informasi yang dapat

dipercaya.28 Adapun alat yang akan digunakan peneliti adalah :

a. Observasi

Observasi merupakan salah satu metode pengumpulan data

dimana pengumpulan data mengamati secara langsung

permasalahan yang diamati serta menginterpretasikan hasil

pengamatannya dalam bentuk sebuah catatan sehingga validitas

data sangat tergantung pada kemampuan observer. Dalam hal ini

28 Eko Putro Widoyoko, Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian (Yogyakarta : Pustaka

Pelajar, 2017), 33.

Page 38: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

38

penulis menggunakan observasi jenis observasi partisipan

(Participant Observation).

b. Wawancara

Teknik wawancara adalah percakapan antara dua orang atau

lebih dan berlangsung antara yang diwawancara/narasumber dan

pewawancara/penulis untuk mendapatkan pemahaman akan

pandangan seseorang (makna subjektif) terkait dengan hal atau

kegiatan tertentu. 29 Dalam hal ini penelti menggunakan pedoman

wawancara terstruktur (structured interview) yakni pedoman

wawancara yang disusun secara terperinci yaitu berupa check-list

dan pewawancara tinggal membubuhi tanda (check) pada kolom

yang sesuai.

c. Dokumentasi

Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang :

4) Letak geografis MTsN di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat

Magetan.

5) Sejarah berdiri dan perkembangan di MTsN 2 Magetan

Rejomulyo Barat Magetan.

6) Struktur organisasi.

7) Visi, Misi dan Motto sekolah.

29 Uhar Suharsaputra, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan (Bandung :

PT. Refika Aditama, 2012), 269.

Page 39: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

39

8) Keadaan guru, karyawan, dan siswa.

9) Sarana dan Prasarana.

d. Tes

Tes ini digunakan oleh peneliti untuk kelompok eksperimen

dan kontrol. Tes pertama berupa pretest digunakan untuk

mengukur prestasi belajar sebelum dilakukan eksperimen.

Kemudian dilanjutkan dengan posttest yang digunakan untuk

mengukur prestasi belajar siswa setelah diterapkannya metode

pembelajaran Team Quiz.

e. Angket

Angket adalah suatu daftar yang berisi pertanyaan-

pertanyaan yang harus dijawab atau dikerjakan oleh

responden.30

30 Bimo Walgito, Bimbingan Dan Penyuluhan Disekolah (Bandung: Aksara, 1982) , 91.

Page 40: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

40

BAB IV

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran umum MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan

1. Profil Madrasah Tsanawiyah Negeri 2 Magetan :

Nama dan Alamat Madrasah : MTsN 2 Magetan

Jalan : Jln. Jurusan Barat - Kendung

Desa : Rejomulyo

Kecamatan : Barat

Kabupaten : Magetan

NSS/NSM : 211352013005

NDS : -

Jenjang Akreditasi : A

Tahun berdiri : 1963

Tahun beroperasi : 1967

Status Tanah : Milik Sendiri

1. Luas Tanah : 5.000 m2

2. Luas Bangunan : 1.836 m2

Surat kepemilikan tanah sertifikat/akte : Ada

Page 41: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

41

2. Letak Geografis

MTsN 2 Magetan terletak di Desa Rejomulyo Kecamatan Barat

Kabupaten Magetan Propinsi Jawa Timur. Kabupaten Magetan sendiri

terletak di bagian barat Propinsi Jawa Timur karena sebelah barat

Magetan sudah masuk daerah Propinsi Jawa Tengah. Sementara

Kecamatan Barat yang dulunya merupakan pecahan dari kecamatan

Karangmojo, yang terbagi menjadi Kecamatan Kartoharjo dan

Kecamatan Barat, berada di sebelah timur laut dari ibu kota Kabupaten

Magetan.

Kecamatan Barat (dahulu Karangmojo) berada di pinggiran

Kabupaten Magetan (di bagian timur laut) yang lebih dekat dengan kota

Madiun dan kota Ngawi dari pada dengan kota Magetan sendiri.

MTsN 2 Magetan terletak (berada) di desa Rejomulyo, jarak dengan

kota kecamatan ± 2 km, dengan kota kabupaten ± 18 km dan dengan kota

propinsi ± 179 km.

3. Sejarah berdirinya

Sejarah MTsN 2 Magetan tidak dapat terlepas dari pembahasan

Yayasan Pondok Pesantren Darul Ulum Rejomulyo yang merupakan

cikal bakal berdirinya MTsN ini yang letaknya berada di seberang jalan.

Page 42: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

42

Madrasah ini semula bernama Madrasah Menengah Pertama

(MMP) Darul Ulum Karangmojo yang didirikan oleh Yayasan Perguruan

Islam Pesantren Sabilil Muttaqien (YPIPSM) Cabang Karangmojo pada

tahun 1963, yang dipimpin oleh Bapak Kyai Imam Fauzi (almarhum).

Dengan modal 16 orang siswa, 8 tenaga Guru dan 20 set bangku

serta peralatan ala kadarnya, proses belajar mengajar di Madrasah ini

berlangsung dengan terbitnya SK. Menteri Agama RI No. 86 tahun 1967,

tertanggal 19 Juli 1967, madrasah ini berubah menjadi Sekolah Negeri

dengan nama Madrasah Tsanawiyah Agama Islam Negeri (MTsAIN).

Bersama dengan penegerian tersebut tenaga guru yang ikut

berbakti, oleh Departemen Agama diangkat menjadi guru negeri

madrasah ini dan sebagai Kepala Madrasahnya adalah Bapak Kyai Imam

Fauzi (almarhum).

Setelah madrasah ini berstatus negeri, animo masyarakat (siswa)

semakin meningkat, maka atas prakarsa Kepala Madrasah, para warga

pesantren diajak mendirikan gedung madrasah yang kemudian dapat

dibangun 4 lokasi kelas, dibangun di atas tanah wakaf dari Bapak Abdul

Karim (almarhum) dan Bapak Kyai Imam Fauzi (almarhum) yang terletak

di komplek Pondok Pesantren. Pada tahun 1978, madrasah ini oleh

Departemen Agama di ubah namanya menjadi MTsN 2.

Page 43: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

43

Dalam sejarah dan perkembangannya, MTsN 2 Magetan ini

mengalami alih pimpinan sebagai berikut:

a. Kyai Imam Fauzi (almarhum), sebagai Kepala Madrasah ke-1

menjabat mulai tahun 1976 sampai tahun 1979.

b. Sismono, sebagai Kepala Madrasah ke-2 menjabat mulai tahun 1979

sampai tahun 1990.

c. Drs. Romadlon, sebagai Kepala Madrasah ke-3 mejabat mulai tahun

1990 sampai tahun 1993.

d. Drs. Ramli, sebagai Kepala Madrasah ke-4 menjabat mulai tahun 1993

sampai tahun 1997.

e. Imam Mawardi, BA., sebagai Kepala Madrasah ke-5 menjabat mulai

tahun 1997 sampai tahun 2003.

f. Suwardi, S. Ag., sebagai Kepala Madrasah ke-6 menjabat mulai tahun

2003 sampai tahun 2006.

g. Drs. Budiyono, sebagai Kepala Madrasah ke-7 menjabat mulai tahun

2006 sampai tahun 2009.

h. Sardjo, S.Ag., sebagai Kepala Madrasah ke-8 menjabat mulai tahun

2009 sampai tahun 2012.

i. Drs. Purwo Setya Sugondo, sebagai Kepala Madrasah ke-9 menjabat

mulai tahun 2012 sampai 2013.

j. Sumadi, S.Pd, sebagai Kepala Madrasah ke-10 menjabat mulai 2013

sampai 2016.

Page 44: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

44

k. Nurhadi, S.Pd, sebagai Kepala Madrasah ke-11 menjabat mulai 2016

sampai sekarang.

4. Visi, Misi dan Tujuan Madrasah

a. Visi

Untuk mewujudkan suatu tujuan tentu ada suatu sudut pandang

atau visi agar tujuan tersebut dapat menemui sasaran. Sedangkan visi dari

MTsN 2 Magetan adalah : ’’BERILMU DAN BERAKHLAKUL

KARIMAH’’

b. Indikator

1) Berhasil dalam membentuk generasi yang bertaqwa kepada Allah

swt.

2) Berhasil dalam prestasi akademis dan non akademis.

3) Berhasil dalam pengelolaan dan pelayanan pendidikan.

4) Berhasil dalam menata lingkungan mandrasah yang ramah,

aman, nyaman, indah, rindang dan kondusif untuk belajar.

5) Berhasil mendapatkan kepercayaan dari masyarakat.

6) Berhasil dalam pembinaan keagamaan Islam.

7) Berhasil dalam membentuk generasi yang berbudi luhur.

8) Berhasil dalam membentuk generasi yang berbakti kepada orang

tua dan guru.

9) Berhasil dalam membentuk generasi yang berbakti kepada agama,

nusa dan bangsa.

Page 45: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

45

10) Berhasil dalam membentuk generasi yang bersikap saling

menghormati.

c. Misi

Misi MTsN 2 Magetan adalah sebagai berikut :

1) Menumbuhkan semangat untuk menguasahi ilmu agama dan ilmu

pengetahuan umum pada siswa yang berlandaskan iman dan

taqwa.

2) Mengembangkan pola pikir yang kritis, kreatif, demokratis dan

islami.

3) Meningkatkan ketaqwaan kepada Allah swt.

4) Mengembangkan kreatifitas guru dan siswa sesuai dengan

potensi yang dimiliki secara profesional.

5) Menumbuhkan kepercayaan kepada masyarakat.

6) Menumbuhkan penghayatan nilai-nilai agama Islam untuk

membentuk siswa yang beraklaqul karimah.

7) Menumbuhkan budi pekerti yang luhur.

8) Menumbuhkan rasa berbakti kepada orang tua dan guru.

9) Menumbuhkan rasa berbakti kepada agama, nusa dan bangsa.

10) Menumbuhkan rasa saling toleransi dan saling menghormati.

d. Tujuan MTsN 2 Magetan

1) Pada tahun 2018 terjadi peningkatan KKM pada tiap mata

pelajaran.

Page 46: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

46

2) Pada tahun 2018 mempertahankan kelulusan 100%.

3) Pada tahun 2018 terjadi peningkatan nilai rata-rata pelajaran

Ujian Nasional.

4) Pada tahun 2018 tim kesenian dan drumband mampu tampil

minimal pada acara setingkat kecamatan.

5) Pada tahun 2018 mendapatkan kejuaraan di bidang akademik di

tingkat kabupaten.

6) Pada tahun 2018 mendapatkan kejuaraan di bidang non akademik

di tingkat kabupaten.

7) Pada tahun 2019 terjadi peningkatan manajemen partisipatif

warga madrasah, diterapkanya managemen pengendalian mutu

madrasah.

8) Pada tahun 2019 terjadi peningkatan kualitas siswa baru dengan

diterapkanya penyaringan penerimaan siswa baru dengan cara

yang lebih baik.

5. Kurikulum dan struktur Kurikulum

Kurikulum yang digunakan MTsN 2 adalah Kurikulum 2013

MTsN 2 Magetan, yang dirancang khusus sesuai dengan kondisi

madrasah yang bertujuan pembuatan Kurikulum di MTsN 2 Magetan

adalah untuk memberi jaminan pelayanan pendidikan bagi peserta didik

sesuai dengan standar Pendidikan Nasional, sehingga pihak Madrasah

Page 47: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

47

dapat menjamin terwujudnya standar kompetensi lulusan sesuai tujuan

pendidikan, jenjang pendidikan dasar dan tujuan pendidikan nasional.

6. Keadaan Guru, Karyawan dan siswa

Jumlah keseluruhan guru dan karyawan/pegawai MTsN 2 Magetan

ada 40 orang, dengan bagian-bagian seperti di bawah ini:

a. Keadaan Guru

Jumlah guru dan pegawai pada tahun pelajaran 2017/2018 adalah:

1) Jumlah Guru Negeri : 23 orang

2) Jumlah Guru Yayasan : - orang

3) Jumlah Guru Tidak Tetap : 17 orang

4) Jumlah Guru DPK : - orang

5) Pegawai Tetap : 3 orang

6) Pegawai Tidak Tetap : 4 orang +

Jumlah keseluruhan : 47 orang

b. Keadaan Siswa

Pada tahun pelajaran 2017/2018 siswa MTsN 2 berjumlah 551

siswa, seperti tampak pada tabel berikut:

Page 48: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

48

TABEL 4.1

JUMLAH SISWA

TAHUN PELAJARAN 2017/2018

Tingkatan Kelas Jumlah Siswa

Kelas VII 210

Kelas VIII 165

Kelas IX 176

Jumlah Total 551

c. Sarana Prasarana

Gedung MTsN 2 Magetan terletak di desa Rejomulyo, kecamatan

Barat, kabupaten Magetan, dengan:

1) Luas tanah : 5000 m2

2) Luas Bangunan : 1076 m2

3) Keliling pagar : 260 m2

4) Luas halaman dan taman : 1000 m2

5) Lapangan olah raga : 200 m2

6) Luas kebun : 500 m2

7) Lain – lain : 222 m31

31 Dokumentasi MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan Tahun 2017.

Page 49: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

49

B. Deskripsi data

1. Hasil belajar siswa kelas VIII A ( Kelas Eksperimen) dan VIII B

(Kelas Kontrol) di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan.

Berangkat dari masalah tersebut, peneliti melakukan Pada kelas

eksperimen, dengan melakukan perlakuan pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran Team Quiz. Sedangkan pada kelas

kontrol peneliti tidak memberikan perlakuan pembelajaran dengan

menggunakan strategi pembelajaran Team Quiz.

Untuk Mendapatkan hasil data mengenai Prestasi belajar siswa,

peneliti menggunakan metode angket yang berupa soal mengenai materi yang

diajarkan, yaitu angket dijawab oleh responden yang telah ditentukan oleh

peneliti. Adapun distribusi data dan hasil skor peserta didik pada kelompok

eksperimen dan kontrol kelas VIII di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat

Magetan dapat dilihat pada tabel berikut:

a. Distribusi data berdasarkan jenis kelamin peserta didik

Tabel 4.2

Data peserta didik berdasarkan jenis kelamin

Pada kelas eksperimen

Jenis Kelamin Jumlah

Laki- laki 8

Perempuan 24

Jumlah 32

Page 50: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

50

Tabel 4.3

Data peserta didik berdasarkan jenis kelamin

Pada kelas kontrol

Jenis Kelamin Jumlah

Laki- laki 8

Perempuan 24

Jumlah 32

b. Distribusi data berdasarkan latar belakang peserta didik

Tabel 4.4

Data peserta didik berdasarkan latar belakang

Pada kelas eksperimen

Jenis Kelamin Jumlah

SD 0

MI 32

Jumlah 32

Tabel 4.5

Data peserta didik berdasarkan latar belakang

Pada kelas kontrol

Jenis Kelamin Jumlah

SD 28

MI 4

Jumlah 32

Page 51: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

51

c. Distribusi data berdasarkan tempat tinggal peserta didik

Tabel 4.6

Data peserta didik berdasarkan tempat tinggal

Pada kelas eksperimen

Jenis Kelamin Jumlah

Di rumah 32

Di pesantren 0

Jumlah 32

Tabel 4.7

Data peserta didik berdasarkan tempat tinggal

Pada kelas eksperimen

Jenis Kelamin Jumlah

Dirumah 31

Di pesantren 1

Jumlah 32

Variabel tersebut yang berkenaan dengan jenis kelamin, latar

belakang, dan tempat tinggal peserta didik tidak mempengaruhi terhadap

hasil belajar peserta didik atau diabaikan dalam pembelajaran Aqidah

Page 52: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

52

Akhlak. Karena terdapat keseimbangan sample antara kelas eksperimen dan

kontrol, sehingga penelitian ini bisa dilanjutkan ketahap selanjutnya.32

Tabel 4.8

Kisi- kisi soal Tes untuk kelas

Eksperimen dan Kontrol

32 Observasi, tanggal 12 April 2018 di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat Magetan.

Pokok

Bahasan

Sebaran

Soal

Jumlah Kompetensi Inti Indikator

Aqidah

Akhlak

1,2,3,4,5,6,7,

8,9,10,11,12,

13,14,15,16,

17,18

18 soal 1.3. Menolak

perilaku

ananiah, putus

asa, ghadhab,

dan tamak.

1.3.1. Menjelaskan

pengertian

perilaku

ananiyah,

putus asa,

ghadhab, dan

tamak.

2.3. Membiasakan

diri menghindari

perilaku

ananiah, putus

asa, ghadhab,

dan tamak.

2.3.1. Menunjukkan

dalil naqli

dan aqli

terkait

perilaku

ananiyah,

putus asa,

ghadhab, dan

Page 53: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

53

tamak.

3.3. Memahami

pengertian,

contoh dan

dampak negatif

sifat ananiah,

putus asa,

ghadhab, tamak

3.3.1. Memahami

macam-

macam

perilaku

ananiyah,

putus asa,

ghadhab, dan

tamak.

3.3.2. Mengidentifi

kasi bentuk-

bentuk

perilaku

perilaku

ananiyah,

putus asa,

ghadhab, dan

tamak.

Page 54: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

54

2. Skor kelas Eksperimen dan kelas kontrol

Peneliti mengukur kemampuan seluruh peserta didik yang dijadikan

sebagai sampel dengan pengujian menggunakan distribusi t terhadap

signifikansi perbedaan nilai rata-rata tertentu dari dua kelompok sampel yang

tidak berpasangan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol. Yang masing-

masing kelas diberi durasi 1x45 menit. Dengan kondisi pembelajaran yang

berbeda antara menggunakan metode pembelajaran Team Quiz (kelas

eksperimen) dan tidak menggunakan metode pembelajaran Team Quiz (kelas

kontrol). Dan tingkat konsentrasi pada peserta didik kelas kontrol lebih baik

karena penelitian dilakukan pada jam ke-2.

4.3. Mensimulasikan

akibat buruk

akhlak tercela

dalam kehidupan

sehari-hari.

4.3.1. Memahami

dampak

negatif dari

perilaku

ananiyah,

putus asa,

ghadhab, dan

tamak.

Page 55: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

55

Tabel 4.9

Data Skor Hasil Belajar Kelas Eksperimen

NO NAMA SISWA SKOR

1 ADISTI ORIZANDA 75

2 AIYSA ADELLA TRISFANI 80

3 ALFI ROSYIDATUL AULIA 60

4 ALFINA DWI LESTARI 60

5 AMEILYA POPPI ANGGRAENI 65

6 ANNISA FAUZIA 70

7 ATI’ HIMATUL ALIA 80

8 CANDRA SETIA MUKTI 75

9 CHOIRUL MUSTANGIN 80

10 DEA WIDYANINGRUM 95

11 DEVI SARTINI 100

12 DIMAS ANANG MUALIF 65

13 FADHILA EKA SAPUTRI 60

14 FARIDA WACHIDATUN NISA 70

15 FATIYA AULIYA MUTHMAINNAH 65

16 FIKRI NUR ARDIANSYAH 70

17 HERMALIA PUTRI RAMADHANI 90

18 IMROATUS SOLIKAH 50

19 IRA PRAWITA RENATA 80

Page 56: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

56

20 KIKI LARASATI 50

21 MAULANA YUSUF 70

22 MUHAMMAD GUS ILHAM 50

23 MUHAMMAD RIDWAN HAKIKI 70

24 NUNIK NUR’AINI 55

25 PUTRI INDAH SURYANI 70

26 PUTRI LESTARI 60

27 RISMA SULISTYANING BEKTI 65

28 RISMA WULANDARI 70

29 RULI DIANINGRUM 75

30 SELVIANA FATTUL QOIYYIMMAH 60

31 SHOFYAN THOIFLIR MUTHOHAR 60

32 YUSTIKA MUTIARA DEWI 80

Tabel 4.10

Data Skor Hasil Belajar Kelas Kontrol

NO NAMA SISWA SKOR

1 ADELLA CHUSNUL LAXMITA 55

2 ADINDA CICI NOVIANTI 60

3 ALLAM JATI KUSUMA 45

4 ANASTASYA RETNO GUSWINA RANI 40

5 ANNISA RISQI MUFIDAH 40

Page 57: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

57

6 BARREL OKTA PRADIPTA 45

7 CINDY FEBRIANA 55

8 DICKA MAHENDRA WICAKSANA 60

9 DOFI JAKA ANANTA 40

10 ERIKA DWI CAHYANI 80

11 FADHLI KHAIRUL IKHWAN 40

12 FARIS ADHIFTAR RASID 30

13 FIKHI MARIZKY 40

14 GALIH DWI SAPUTRA 40

15 GITA NURVITA SARI 70

16 IRFAN RIZQI MUBAROK 50

17 LULUK ANJARWATI 60

18 MUHAMMAD DZAKY ALFAUZAN 50

19 MUHAMMAD SIDIQ 45

20 NURHADI MUNAWWAR 65

21 PUTRI ERIZA 60

22 RIFQI ARDANA 40

23 RINA DWI WAHYU APRILLIYA 65

24 ROSYIDA MUNAWWAROH 40

25 SALSABELA APRILIA FIRNANDA 60

26 SELVY HERMANSYAH 60

Page 58: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

58

27 SEPTI WULAN NINGSIH 55

28 SHINTA AYU PUSPITANINGRUM 70

29 TARUNA FIGO MALIKIANO 50

30 VIRGIAWAN RAIN ATTHARIF 45

31 WAHYU JUNIANTO 45

32 YOGI KUSUMANINGSIH 50

Tabel 4.11

Skor Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A (Kelas Eksperimen)

menurut SPSS 16

Di MTsN 2 Magetan Tahun Ajaran 2017/2018.

kelas_eksperimen

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 50 3 9.4 9.4 9.4

55 1 3.1 3.1 12.5

60 6 18.8 18.8 31.2

65 4 12.5 12.5 43.8

70 7 21.9 21.9 65.6

75 3 9.4 9.4 75.0

80 5 15.6 15.6 90.6

90 1 3.1 3.1 93.8

95 1 3.1 3.1 96.9

100 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

Page 59: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

59

Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perolehan skor

variabel Hasil belajar tertinggi bernilai 100 dengan frekuensi 1 orang dan

terendah bernilai 50 dengan frekuensi 3 orang. Untuk lebih jelasnya

tentang skor jawaban angket soal hasil belajar Siswa Kelas VIII A (Kelas

Eksperimen) di MTsN 2 Magetan Tahun Ajaran 2017/2018 dapat dilihat

pada lampiran 6.

Setelah diketahui hasil skor jawaban angket tersebut, melalui

distribusi frekuensi variabel prestasi belajar siswa di atas dapat dibuat

kurva seperti di bawah ini:

Page 60: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

60

Tabel 4.12

Skor Hasil Belajar Siswa Kelas VIII A (Kelas Kontrol)

menurut SPSS 16

Di MTsN 2 Magetan Tahun Ajaran 2017/2018.

kelas_kontrol

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 30 1 3.1 3.1 3.1

40 8 25.0 25.0 28.1

45 5 15.6 15.6 43.8

50 4 12.5 12.5 56.2

55 3 9.4 9.4 65.6

60 6 18.8 18.8 84.4

65 2 6.2 6.2 90.6

70 2 6.2 6.2 96.9

80 1 3.1 3.1 100.0

Total 32 100.0 100.0

Dari tabel di atas dapat diambil kesimpulan bahwa perolehan skor

variabel hasil belajar tertinggi bernilai 80 dengan frekuensi 1 orang dan

terendah bernilai 30 dengan frekuensi 1 orang. Untuk lebih jelasnya

tentang skor jawaban angket Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B (Kelas

Kontrol) di MTsN 2 Magetan Tahun Ajaran 2017/2018 dapat dilihat pada

lampiran 7.

Page 61: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

61

Setelah diketahui hasil skor jawaban angket tersebut, melalui

distribusi frekuensi variabel kemandirian belajar di atas dapat dibuat kurva

seperti di bawah ini:

C. Analisis data

1. Uji Normalitas

Sebelum menggunakan rumus statistika kita perlu mengetahui

asumsi yang digunakan dalam penggunaan rumus. Uji pesyaratan ini

berlaku untuk penggunaan rumus parametrik yang diasumsi normal yaitu

uji normalitas. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan uji normalitas

data tentang korelasi hasil belajar siswa

Page 62: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

62

Uji normalitas yang digunakan oleh peneliti adalah teknik uji

kolmogorov-smirnov dan pengujiannya menggunakan SPSS versi 16.0 for

windows.

Tabel 4.13

Hasil Uji Normalitas dengan Rumus kolmogorov-smirnov

Variabel

N

Kriteria

Pengujian Ho

Keterangan

𝐋𝐦𝐚𝐱 Ltabel

X1 32 0,107 0,05 Berdistribusi Normal

X2 32 0,052 0,05 Berdistribusi Normal

Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk

Statistic df Sig. Statistic Df Sig.

kelas_eksperimen .141 32 .107 .952 32 .164

kelas_kontrol .154 32 .052 .944 32 .099

a. Lilliefors Significance Correction

Dari tabel di atas dapat diketahui nilai L untuk masing-masing

variabel ,1x 2x . Selanjutnya, dikonsultasikan kepada Ltabel nilai kritis uji

Lilifors dengan taraf signifikan 0,05 %. Dari konsultasi dengan Ltabel

diperoleh hasil bahwa untuk masing-masing Lmaksimal > Ltabel, dengan

Page 63: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

63

demikian dapat disimpulkan bahwa masing-masing variabel ,1x 2x , data

berdistribusi normal. Oleh karena itu, penggunaan statistik parametrik

untuk pengujian hipotesis dapat dilanjutkan. Adapun hasil perhitungan uji

Normalitas rumus kolmogorov-smirnov dapat dilihat pada hasil

perhitungan SPSS versi 16.0 for windows yang sudah dilampirkan.

2. Analisis data tentang prestasi belajar siswa kelas VIIIA (kelas

eksperimen) dan VIIIB (kelas kontrol) di MTsN 2 Magetan.

Untuk mengetahui data tentang hasil belajar, maka peneliti

menyebar angket kepada seluruh responden yaitu siswa kelas VIII di

MTsN 2 Magetan yang berjumlah 64 siswa. Angket ini terdiri dari 18 item

pertanyaan. Setelah diketahui skor jawaban angket, lalu mencari mean dan

standar deviasi dari data yang sudah diperoleh. Berikut tabel perhitungan

mean dan standar deviasi:

Tabel 4.14

Deskripsi data hasil belajar

Group Statistics

Group N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Hasil_belajar kelas eksperimen 32 69.53 12.205 2.158

kelas kontrol 32 51.56 11.461 2.026

Dari hasil diatas dapat diketahui kelas eksperimen 1Mx = 69,53

dan 1SDx = 12,205 Untuk menentukan kategori hasil belajar siswa kelas

VIIIA (kelas Eksperimen) di MTsN 2 Magetan itu baik, cukup, dan

Page 64: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

64

kurang, dibuat pengelompokan skor dengan menggunakan patokan

sebagai berikut:33

a. 1Mx + 1. 1SDx adalah kategori hasil belajar siswa baik.

b. 1Mx1 − . 1SDx adalah kategori hasil belajar siswa kurang.

c. Skor antara 1Mx1 − . 1SDx

sampai dengan 1Mx + 1. 1SDx adalah

kategori hasil belajar siswa cukup.

Adapun perhitungannya adalah:

1Mx + 1.1SDx = 69,53 +1.12,05

= 69,53 +12,05

= 81,58

= 82 (dibulatkan)

1Mx1 − .1SDx = 69,53 -1.12,05

= 69,53 -12,05

= 57,48

= 57(dibulatkan)

Dengan demikian dapat diketahui bahwa skor lebih dari 82

dikategorikan hasil belajar siswa baik, sedangkan skor kurang dari 55

33 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 449.

Page 65: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

65

dikategorikan hasil belajar siswa kurang, dan skor antara 58-83

dikategorikan hasil belajar siswa cukup.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang kategorisasi hasil belajar

siswa kelas VIIIB (kelas kontrol) dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.15

Kategori Mengenai Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIA (kelas

Eksperimen) di MTsN 2 Magetan Tahun Ajaran 2017/2018

No. Interval Frekuensi Presentase Kategori

1

2

3

> 82

56-81

< 57

3

25

4

9,37%

78,12%

12,5%

Baik

Cukup

Kurang

Jumlah 60 100%

Dari kategori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

kelas VIIIA (kelas eksperimen) di MTsN 2 Magetan dalam kategori baik

dengan frekuensi 3 responden (9,37%), dalam kategori cukup dengan

frekuensi sebanyak 25 responden (78,12%), dan dalam kategori kurang

dengan frekuensi sebanyak 4 responden (12,5%). Dengan demikian, secara

umum dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas VIIIA (kelas

eksperimen) di MTsN 2 Magetan dikategorikan cukup. Adapun hasil dari

pengkategorian ini secara terperinci, dapat dilihat pada hasil perhitungan

spss versi 16.0 for windows yang sudah dilampirkan.

Page 66: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

66

Sedangkan hasil diketahui kelas kontrol Mx2 = 70,16 dan SDx2 =

13,228 Untuk menentukan kategori hasil belajar siswa kelas VIII di

MTsN 2 Magetan itu baik, cukup, dan kurang, dibuat pengelompokan skor

dengan menggunakan patokan sebagai berikut:34

- Mx2 + 1.SDx2 adalah kategori hasil belajar siswa baik.

- Mx2 – SDx2 adalah kategori hasil belajar siswa kurang.

- Skor antara Mx2 + 1.SDx2

sampai dengan Mx2 – SDx2 adalah

kategori hasil belajar siswa cukup.

Adapun perhitungannya adalah:

Mx2 + 1.SDx2 = 51,56 + 1.11,461

= 51,56 + 1.1,461

= 63,021

= 63(dibulatkan)

Mx2 – SDx2

= 51,56 – 1.11,461

= 51,56 - 11,461

= 40,099

= 40(dibulatkan)

34 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan ( Jakarta: Rajawali Pers, 2009), 449.

Page 67: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

67

Dengan demikian dapat diketahui bahwa skor lebih dari 61

dikategorikan hasil belajar siswa baik, sedangkan skor kurang dari 33

dikategorikan hasil belajar siswa kurang, dan skor antara 34-62

dikategorikan hasil belajar siswa cukup.

Untuk mengetahui lebih jelas tentang kategorisasi hasil belajar

siswa dapat dilihat pada tabel berikut:

Tabel 4.16

Kategori Mengenai Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIB (kelas Kontrol)

di MTsN 2 Magetan Tahun Ajaran 2017/2018

No. Interval Frekuensi Presentase Kategori

1

2

3

> 62

56-61

< 57

5

26

1

15,62%

81,25%

3,12%

Baik

Cukup

Kurang

Jumlah 60 100%

Dari kategori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

kelas Dari kategori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

kelas VIIIB (kelas kontrol) di MTsN 2 Magetan dalam kategori baik

dengan frekuensi 1 responden (9,37%), dalam kategori cukup dengan

frekuensi sebanyak 25 responden (78,12%), dan dalam kategori kurang

dengan frekuensi sebanyak 5 responden (12,5%). Dengan demikian, secara

Page 68: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

68

umum dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas VIIIB (Kelas

Kontrol) di MTsN 2 Magetan dikategorikan cukup. Adapun hasil dari

pengkategorian ini secara terperinci, dapat dilihat pada hasil perhitungan

spss versi 16.0 for windows yang sudah dilampirkan.

3. Analisis data tentang uji komparasi hasil belajar siswa kelas VIII

kelas eksperimen dan kelas kontrol di MTsN 2 Magetan.

Untuk menganalisis data tentang perbedaan hasil belajar siswa antara

kelas eksperimen dan kelas kontrol di VIII di MTsN 2 Magetan peneliti

menggunakan rumus Independent sample T test, dapat dilihat pada hasil

perhitungan spss versi 16.0 for windows yang sudah dilampirkan. Hasilnya dapat

dilihat pada output berikut ini:

Tabel 4.17

perbedaan hasil belajar di kelas VIII A dan B di MTsN 2 Magetan

Independent Samples Test

Levene's Test

for Equality of

Variances t-test for Equality of Means

F Sig. T df Sig. (2-

tailed)

Mean

Difference

Std. Error

Difference

95% Confidence

Interval of the

Difference

Lower Upper

Hasil_belajar Equal variances assumed .028 .867 6.071 62 .000 17.969 2.960 12.052 23.885

Equal variances not

assumed

6.071 61.756 .000 17.969 2.960 12.052 23.886

Page 69: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

69

Dari perhitungan di atas didapatkan thitung = 6,071, Kemudian

dikonsultasikan dengan Ttabel, untuk taraf signifikan 0,05. Ternyata

diperoleh nilai Thitung = 1,671 lebih besar dari pada Ttabel (Thitung>Ttabel)

yaitu (6,071>1,671), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada

perbedaan rata-rata yang prestasi belajar siswa antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

D. Pembahasan dan Interpretasi

Dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data tentang hasil belajar

dengan cara menyebarkan angket kepada siswa kelas VIII di MTsN 2

Magetan Rejomulyo Barat Magetan.

1. Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIA (Kelas Eksperimen) Di MTsN 2

Magetan Rejomulyo Barat Magetan Tahun Ajaran 2017/2018.

Dari kategori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

kelas VIIIA (kelas eksperimen) di MTsN 2 Magetan dalam kategori baik

dengan frekuensi 3 responden (9,37%), dalam kategori cukup dengan

frekuensi sebanyak 25 responden (78,12%), dan dalam kategori kurang

dengan frekuensi sebanyak 4 responden (12,5%). Dengan demikian,

secara umum dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas VIIIA

(kelas eksperimen) di MTsN 2 Magetan dikategorikan cukup.

2. Hasil Belajar Siswa Kelas VIIIB (Kelas Kontrol) Di MTsN 2

Magetan Rejomulyo Barat Magetan Tahun Ajaran 2017/2018.

Dari kategori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

kelas Dari kategori di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar siswa

Page 70: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

70

kelas VIIIB (kelas kontrol) di MTsN 2 Magetan dalam kategori baik

dengan frekuensi 3 responden (9,37%), dalam kategori cukup dengan

frekuensi sebanyak 25 responden (78,12%), dan dalam kategori kurang

dengan frekuensi sebanyak 4 responden (12,5%). Dengan demikian,

secara umum dapat dikatakan bahwa hasil belajar siswa kelas VIIIB

(kelas kontrol) di MTsN 2 Magetan dikategorikan cukup. di MTsN 2

Magetan dalam kategori baik dengan frekuensi 5 responden (15,62%),

dalam kategori cukup dengan frekuensi sebanyak 28 responden (81,25%),

dan dalam kategori kurang dengan frekuensi sebanyak 1 responden

(3,12%). Dengan demikian, secara umum dapat dikatakan bahwa hasil

belajar siswa kelas VIII di MTsN 2 Magetan dikategorikan cukup.

3. Perbedaan Hasil Belajar Siswa kelas VIIIA (Kelas Eksperimen) dan

VIIIB (Kelas Kontrol) Di MTsN 2 Magetan Rejomulyo Barat

Magetan Tahun Ajaran 2017/2018.

Pelaksanaan metode pembelajaran ini sudah terlaksana dengan

baik. Hal ini terihat pada saat pembelajaran melalui strategi

pembelajaran Team Quiz, siswa terlihat bersemangat dalam mengikuti

kegiatan pembelajaran. Pembelajaran ini di sajikan dalam bentuk kuis

yang membuat para siswa harus berpartisipai aktif dalam kegiatan

pembelajaran. Setiap tim langsung berlomba untuk mendapatkan poin

paling banyak agar menjadi pemenang kuis. Kondisi yang demikian

akan menimbulkan perasaan senang dalam belajar, siswa lebih

Page 71: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

71

memperhatikan pelajaran sehingga prestasi belajar siswa akan

meningkat.

Hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa metode

dengan team quiz memiliki pengaruh terhadap hasil belajar. Hal ini

dibuktikan dengan perhitungan thitung = 6,071, Kemudian dikonsultasikan

dengan Ttabel, untuk taraf signifikan 0,05. Ternyata diperoleh nilai Thitung

= 1,671 lebih besar dari pada Ttabel (Thitung>Ttabel) yaitu (6,071>1,671),

maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada perbedaan rata-rata yang

hasil belajar siswa antara kelas eksperimen dan kelas kontrol.

Dari hasil statistik menunjukkan bahwa seluruh siswa yang

mengikuti pembelajaran dengan metode team quiz mengalami perubahan

perubahan tingkat pemahaman pada mata pelajaran Aqidah Akhlak

kearah yang lebih baik., sedangkan siswa yang diajar menggunakan

metode ceramah hanya sebagian saja yang mengalami perubahan tingkat

pemahaman pada mata pelajaran Aqidah Akhlak. Perubahan tersebut

benar-benar merupakan hasil dari pembelajaran aktif dengan tipe team

quiz, siswa yang mendapatkan pembelajaran aktif dengan tipe team quiz

mengalami perubahan tingkat pemahaman yang lebih besar dari pada

siswa yang diajar dengan metode ceramah. Perubahan pemahaman

tersebut disebabkan karena keaktifan siswa didalam kelas dan situasi

pembelajaran yang menyenangkan sehingga siswa lebih bersemangat

Page 72: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

72

mengikuti pembelajaran dan prestasi belajar/ hasil belajar pun menjadi

lebih baik.

Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Melvin L.

Silberman yaitu Proses belajar mengajar dengan model team quiz

mengajak siswa bekerja sama dengan teamnya dalam melakukan diskusi

bertanya, menjawab pertanyaan, memberi arahan, mengemukakan

pendapat, serta menyampaikan informasi. Pembelajaran Aktif Tipe Team

Quiz ini dapat meningkatkan rasa tanggung jawab siswa atas apa yang

mereka pelajari dan cara yang menyenangkan dan tidak mengancam atau

membuat mereka takut.35

35 Melvin L. Silberman, Active Learning ( Bandung : Nusamedia, 2011), 175.

Page 73: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

73

Page 74: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

74

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat diambil kesimpulan sebagai

berikut:

1. Hasil belajar siswa kelas VIIIA (kelas eksperimen) di MTsN 2 Magetan

Tahun Ajaran 2017/2018 termasuk dalam kategori cukup dengan interval

berkisar 56-81 dimana presentasenya sebesar 78,12%.

2. Hasil belajar siswa kelas VIIIB (kelas kontrol) di MTsN 2 Magetan Tahun

Ajaran 2017/2018 termasuk dalam kategori cukup dengan interval berkisar

56-61 dimana presentasenya sebesar 81,25%.

3. Dari perhitungan di atas didapatkan thitung = 6,071, Kemudian

dikonsultasikan dengan Ttabel, untuk taraf signifikan 0,05. Ternyata

diperoleh nilai Thitung = 1,671 lebih besar dari pada Ttabel (Thitung>Ttabel)

yaitu (6,071>1,671), maka Ho ditolak dan Ha diterima. Artinya ada

perbedaan rata-rata yang prestasi belajar siswa antara kelas eksperimen

dan kelas kontrol.

Page 75: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

75

B. Saran

Untuk lebih meningkatkan hasil belajar siswa kelas VIII di MTsN 2

Magetan Rejomulyo Barat Magetan dalam aktivitas belajar, berikut ini penulis

sampaikan beberapa saran antara lain:

1. Model pembelajaran Team Quiz mampu meningkatkan hasil belajar

peserta didik khususnya pada pembelajaran Aqidah Akhlak jika

diterapkan.

2. Harapan peneliti kepada Guru Aqidah Akhlak dapat menerapkan model

pembelajaran Team Quiz dalam proses pembelajaran agar peserta didik

termotivasi sehingga dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.

3. Siswa diharapkan mampu meningkatkan hasil belajar dan lebih

bersemangat lagi dengan langkah-langkah yang mendukung dan terobosan

yang dilakukan oleh pihak pendidik sehingga berdampak baik pada

kualitas lembaga pendidikan.

Page 76: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

76

DAFTAR PUSTAKA

Suprijono, Agus. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2017.

Marimba, Ahmad. D. Pengantar Filsafat Pendidikan Islam. Bandung : PT. Al-

Ma’arif, 1989.

Yasin, Fattah. Dimensi- dimensi pendidikan Islam. Malang : UIN-Malang press,

2008.

Abidin, Zainal . Eksperimentasi Media Audio-Visual Pada Pembelajaran Bahasa

Arab dalam Peningkatan Maharatu Al-Istima’ di MTsN Sleman Kota.

Skripsi : Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Sunan Kalijaga

Yogyakarta, 2009.

Bahri , Syaiful. Djamarah dan Azwan Zain, Strategi Belajar Mengajar. Jakarta :

Rineka Cipta, 1996.

Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan

Jakarta:Prenada Media Group, 2006.

Suprijono, Agus Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem. Jogjakarta :

Pustaka Pelajar, 2014.

Hamruni, Strategi Pembelajaran. Jogjakarta : Insan Madawi, 2012.

Silberman, Melvin L. Active Learning. Bandung : Nusamedia, 2011.

Departemen Agama, Kurikulum MTs, Petunjuk Teknis Mata Pelajaran Aqidah

Akhlak. Jakarta: Depag, 2006.

Zuriah, Nurul. Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi

Aksara, 2009.

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta, 2010.

Syamsuddin AR, Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung : PT. Remaja

Rosdakarya, 2011.

Anshori, Muchlish. Buku Ajar Metodologi Penelitian Kuantitatif . Surabaya :

Airlangga University Press, 2009.

Page 77: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

77

Sudijono, Anas. Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada, 1994.

Widoyoko, Eko Putro. Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar, 2017.

Suharsaputra, Uhar .Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Tindakan.

Bandung : PT. Refika Aditama, 2012.

Walgito, Bimo. Bimbingan Dan Penyuluhan Disekolah . Bandung: Aksara, 1982.

Sudijono, Anas .Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers, 2009.

Sudjana, Nana.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2012.

Martono, Nanang. Metode Penelitian Kuantitatif . Jakarta : Rajawali Press, 2012.

Wibisono, Wisnu. Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Quiz

Dalam Meningkatkan Keaktifan Belajar Siswa Smk Negeri 1

Karanganyar 2010/2011. Skripsi : Fakultas Pengembangan ilmu dan

profesi keadministrasian UNS Surakarta, 2011.

Depag RI, Al Qur'anul Kariim dan terjemahnya. Bandung: PT. Syamil Cipta

Media.

Page 78: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

78

Page 79: EKSPERIMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN TEAM QUIZ

79