eksistensi asas-asasumum pemerintahan yang baik...

10
EKSISTENSI ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK SEBAGAI DASAR PENGUJIAN KEABSAHAN KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA Dl PERADILAN TATA USAHA NEGARA Soehartono Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret e-mail: [email protected] Abstract The basis of legality authentication on state administrative decision (berschikking) is that the state administrative decision is charged as in contradictory with the legislationprevailingand the general principles of good governance. Such the provision is governed in Article 53 clause (2) a,b, Act Number 9 of 2004 about PTUN, as the firstamendment to the Act Number 5 of 1986 about PTUN. The existence of good governance generalprinciples in the Act Number5 of 1986 has not been confirmed as legal norm, butin the Act Number 9 of 2004, the general principles of good governance (AAUPB) have been confirmed in fonnaljuridicalway as the legal norm. Inthe presence of such the confirmation, variousopinions raise, on the one hand, the presence of AAUPB confirmation restrictsthejudge's movement, so thatthe existence of AAUPBremains to be ethics and is not necessary to be includedinto the Act. AAUPBis bettergrowing and developing in non-written legal norm as code of ethics. On the otherhand, some people argues that AAUPB continued in formal juridical way as a legal norm is not a problem, because thejudge inthe society change and development is required to be more active, creative, future oriented and not handcuffedby normative rules as the legal positivism tenet prioritizing moretheproceduraljustice. Thejudge may not be bound by the written convention only but should also explore the legal values and sense ofjustice living within the society as mandatedby thejurisdictional law. TheJudge interprets and constructslaw toproduces a verdict emphasizing on the justice the society expects. Keywords: the general principles ofgood governance, judicialreview, state administration decision Abstrak Dasar pengujian keabsahan keputusan tata usaha negara (beschikking) adalah keputusan tata usaha negara yang digugat bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang bertaku dan asas-asas umum pemerintahan yang baik. Ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 53 ayat (2) a,b, Undang Undang Nomor 9 Tahun 2004 tentang PTUN, sebagai perubahan pertama atas Undang Undang Nomot 5 Tahun 1986 tentang PTUN. Eksistensi asas-asas umum pemerintahan yang baik dalam Undang Undang Nomor 5 Tahun 1986, belum ditegaskan sebagai norma hukum, namun dalam Undang Undang Nomor 9 Tahun 2004, asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB) tersebutditegaskan secara yuridisformalsebagai norma hukum. Penegasan tersebut, menimbulkan berbagai pendapat, di satu pihak adanya penegasan AAUPBakan membatasi ruang gerak hakim, sehingga eksistensi AAUPB tetap sebagai etika dan tidak perlu dimasukan dalam Undang Undang .AAUPBlebih baik tetap tumbuh dan berkembang dalam bentuk norma hukum tak tertulis sebagai code of ethics. Dipihak lain, berpendapat bahwaAAUPByang secara yuridis formal ditegaskan sebagai norma hukum bukan merupakan suatu permasalahan, karena hakim dalam perubahan dan perkembangan masyarakatdituntutuntuklebihaktif,kreatif,berpandangan ke depan dan tidak terbelenggu oleh aturan-aturan normatif sebagai ajaran positivisme hukum yang lebih mengedepankan keadilan prosedural. Hakim tak boleh terikat oleh Undang Undang yang bersifat tertulis saja, tetapi harus menggali nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidup dalam masyarakat sebagaimana diamanatkan Undang Undang kekuasaan kehakiman. Hakim dapat melakukan penafsiran dan konstruksi hukum untuk menghasilkan putusan yang mengedepankan keadilan yang diharapkan masyarakat. Kata kunci: asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB), pengujian keputusan tata usaha negara A. Pendahuluan tertulis. Suatu negara yang berdasarkan atas Negara hukum menghendaki segala tindakan hukum harus menjamin persamaan-persamaan atau perbuatan pemerintah mempunyai dasar (equality) setiap individu termasuk, kemerdekaan hukum yang jelas ada legalitasnya, baik individu untukmenggunakan hak asasinya. Hal ini berdasarkan hukum tertulis maupun hukumtidak merupakan conditio sine quanon, mengingat bahwa Yustisia Edisi83 Mei-Agustus 2011 Eksistensi Asas-Asas Umum Pemerintahan...115

Upload: truongthu

Post on 30-Jul-2019

245 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

EKSISTENSI ASAS-ASAS UMUM PEMERINTAHAN YANG BAIK

SEBAGAI DASAR PENGUJIAN KEABSAHAN KEPUTUSAN TATA USAHA NEGARA

Dl PERADILAN TATA USAHA NEGARA

Soehartono

Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret

e-mail: [email protected]

Abstract

The basis of legality authentication on state administrative decision (berschikking) is that the stateadministrative decision is chargedas in contradictory with the legislationprevailingandthe general principlesof good governance. Such the provision is governed in Article 53 clause (2) a,b, Act Number 9 of 2004about PTUN, as the firstamendment to the Act Number 5 of 1986 about PTUN. The existence ofgoodgovernance generalprinciples in the Act Number5 of 1986 has not been confirmed as legal norm, butinthe Act Number 9 of 2004, the general principles ofgood governance (AAUPB) have been confirmed infonnaljuridicalway as the legal norm. Inthe presence ofsuch the confirmation, various opinions raise, onthe one hand, the presence ofAAUPB confirmation restricts thejudge's movement, so that the existenceof AAUPBremains to be ethics and is not necessary tobe includedintothe Act. AAUPBis bettergrowingand developingin non-written legal norm as code of ethics. Onthe otherhand, some people argues thatAAUPB continuedin formaljuridical way as a legal norm is nota problem, because thejudge in the societychange and development is required to be more active, creative, future orientedand not handcuffedbynormative rules as the legal positivism tenet prioritizing moretheproceduraljustice. Thejudge may not bebound by the written convention only butshould also explore the legal values and sense ofjustice livingwithin the societyas mandatedby thejurisdictionallaw. TheJudge interprets and constructslawtoproducesa verdict emphasizing on the justice the society expects.Keywords: the generalprinciples ofgoodgovernance, judicial review, state administration decision

Abstrak

Dasar pengujian keabsahan keputusan tata usaha negara (beschikking) adalah keputusan tata usahanegara yang digugat bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang bertaku dan asas-asasumum pemerintahan yang baik. Ketentuan tersebut diatur dalam Pasal 53 ayat (2) a,b, Undang UndangNomor 9 Tahun 2004 tentang PTUN, sebagai perubahan pertama atas Undang Undang Nomot 5 Tahun1986 tentang PTUN. Eksistensi asas-asas umum pemerintahan yang baik dalam Undang Undang Nomor5 Tahun 1986, belum ditegaskan sebagai norma hukum, namun dalam Undang Undang Nomor 9 Tahun2004, asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB) tersebut ditegaskan secara yuridisformalsebagainorma hukum. Penegasan tersebut, menimbulkan berbagai pendapat, di satu pihak adanya penegasanAAUPBakan membatasi ruang gerak hakim, sehingga eksistensi AAUPB tetap sebagai etika dan tidakperlu dimasukan dalam Undang Undang .AAUPBlebih baik tetap tumbuh dan berkembang dalam bentuknorma hukum tak tertulis sebagai code ofethics. Dipihak lain, berpendapat bahwa AAUPByang secarayuridis formal ditegaskan sebagai norma hukum bukan merupakan suatu permasalahan, karena hakimdalam perubahan dan perkembangan masyarakat dituntutuntuk lebihaktif,kreatif, berpandangan ke depandan tidak terbelenggu oleh aturan-aturan normatif sebagai ajaran positivisme hukum yang lebihmengedepankan keadilan prosedural. Hakim tak boleh terikat oleh Undang Undang yang bersifat tertulissaja, tetapi harus menggali nilai-nilai hukum dan rasa keadilan yang hidupdalam masyarakat sebagaimanadiamanatkan Undang Undang kekuasaan kehakiman. Hakim dapat melakukan penafsiran dan konstruksihukum untuk menghasilkan putusan yang mengedepankan keadilan yang diharapkan masyarakat.Kata kunci: asas-asas umum pemerintahan yang baik (AAUPB), pengujian keputusan tata usaha negara

A. Pendahuluan tertulis. Suatu negara yang berdasarkan atasNegara hukum menghendaki segala tindakan hukum harus menjamin persamaan-persamaan

atau perbuatan pemerintah mempunyai dasar (equality) setiap individu termasuk, kemerdekaanhukum yang jelas ada legalitasnya, baik individu untukmenggunakan hak asasinya. Hal iniberdasarkan hukum tertulis maupun hukumtidak merupakan conditiosinequanon, mengingat bahwa

Yustisia Edisi83 Mei-Agustus 2011 Eksistensi Asas-Asas Umum Pemerintahan...115