dua hari wamenag di aceh -...

60
Haji 20 September, Wukuf 25 Oktober 2012 Edisi 04, Mei 2012 M/Jumadilakhir 1433 H Dua Hari Wamenag di Aceh MAJALAH ISSN 0216-0790 Rp. 9.500,-

Upload: vokien

Post on 30-Jan-2018

298 views

Category:

Documents


13 download

TRANSCRIPT

Page 1: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

Haji 20 September, Wukuf 25 Oktober 2012

Edisi 04, Mei 2012 M/Jumadilakhir 1433 H

Dua HariWamenag

di Aceh

MaJalaH

ISSN 0216-0790

Rp.

9.5

00,-

Page 2: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

IKLAN SERAMBI

Page 3: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

ISI

Edisi 04, Mei 2012 M/Jumadilakhir 1433 H

MaJalaH

Wamenag:Tebarkan Kasih Sayang

Berkah Kehadiran Al-’Allamat

Intandi Seberang Lautan

13-20 KANWIL

54-56DAYAH

46-47MADRASAH

Rakor;Kuota Haji,Balai Diklat dan UIN

06-11 UTAMA

BUDAYABakeutok

PERISTIWA

KONSULTASI KELUARGABerdosakah Saya?

LENSA

TAFSIRMengenal ‘Polisi’ Tuhan

OPINI

CERPENMerenggut HatiSeorang Perempuan

TTS

ISLAMIKAMega Proyek PembangunanTanah Suci Kelar Tahun Ini

STYLEUsia Anda 40 Tahun?

BAHASA

MASJIDMasjid Tuha Gampong Blang

20

22

29

30

32

34

42

45

48

49

50

58

Haji 20 September, Wukuf 25 Oktober

UKA Prasyarat PLPG

Page 4: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

04 SantunanMei 2012

Redaksi hanya memuat surat, email, atau sms yang menyertakan identitas yang jelas, dan disampaikan dalam bahasa yang sopan. Demikian untuk dimaklumi.

BIRO DAERAH MAJALAH SANTUNAN: Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun Ikhsan, Merahwan, Simeulu Drs. H. Yusman, Iskandar, Aceh Barat Daya Zubaili, Fajrina, Nagan Raya Muhammad Juned, Taufiq, Aceh Tengah M. Ramli, SH, Hasanah, Gayo Lues Ibrahim, S.Ag, Munirullah, S.Sos.I, Pidie Drs. Ilyas Muhammad, Syuib, S.Ag, Kota Lhokseumawe T. Helmi, S.Sos, Umar Dani, Aceh Besar Nasrullah, Amirullah, Kota Sabang H. Khairuddin, S.Ag, Eriadi, ST, Aceh Jaya Taisir, S.TH, Rahmat, Aceh Selatan Drs. Bukhari Harun, Ainul Marziah, Aceh Tenggara Syaiful, S.HI, Razali, Aceh Timur Jakfar, S.Sos.I, Hermansyah, Aceh Tamiang Muhammad Sofyan, Jumini, Kota Langsa M. Dahlan Ary, Apmilina Sari, Aceh Utara Drs. Kasmidi, A. Hadi, Aceh Singkil Ghazali, S.Ag, Widiastuti, Bener Meriah Drs. H. Hamdani, Ambiya Yusri, Bireuen Ismuar, S.Ag, Mursyidah Kota Subulussalam Taufiqurrahman,S.Sos.I, Sunarto,SE.

SURAT

Assalamu’alaikum wr wb.

Saya salah satu pegawai yang bernaung di bawah Kementerian Agama Aceh. Begitu juga dengan suami saya. Walaupun kami berada di Satker (satuan kerja) yang berbeda. yang ingin saya tanyakan, bagaimana ketentuan berlangganan majalah Santunan? Apakah salah satu di antara kami saja yang berlangganan atau kami berdua harus berlangganan? Tolong jawabannya, dan terima kasih.

Ummi [email protected]

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sumatera Utara, Drs. H Abdur Rahim M. Hum membaca Majalah Santunan saat kunjungan ke Banda Aceh beberapa waktu lalu.

Suami-Isteri di KemenagTanggapan Redaksi:

Berdasarkan Surat Edaran Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh Nomor: Kw.01.1/4/HM.00/665/2012 tanggal 12 Maret 2012 tentang Penerbitan Majalah Santunan (yang telah dikirim kepada setiap Satker dan surat tersebut telah dimuat dalam majalah ini edisi 02, Maret 2012), bahwa Majalah Santunan adalah majalah internal Kementerian Agama Provinsi Aceh dan setiap aparatur Kementerian Agama Provinsi Aceh bertanggung jawab terhadap keberadaan majalah ini, maka setiap PNS di bawah Kemenag wajib berlangganan media ini, tidak dibedakan antara pribadi dan suami-istri.

Redaksi

Page 5: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

05SantunanMei 2012

Trend Pendidikan AgamaPatut diberi apresiasi terhadap minat masyarakat dan orang tua akhir-akhir ini yang menyekolahkan anak pada madarasah, pada semua jenjang pendidikan, luar biasa tingginya. Tidak terkecuali lembaga pendidikan keagamaan yaitu dayah dan pondok pesantren juga menjadi rebutan para orang tua untuk mendaftar anak mereka. Walau harus mengikuti tes masuk yang ketat, dan daya tampung terbatas, namun tidak mengurangi semangat peserta didik untuk belajar di madrasah dan pesantren. Nama madrasah dan pondok pesantren menjadi daya tarik tersendiri dan trend setiap mendekati tahun ajaran baru.

Situasi seperti ini setiap tahun, mestinya tidak membuat jajaran madrsah dan lembaga pendidikan keagamaan kita ‘gede rasa’ dan selanjutnya lupa diri dengan apa yang semestinya disikapi.

Bagi madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan, situasi seperti ini tidak ada pilhan lain, selain terus meningkatkan kualitas pendidikan dan peserta didiknya. Jika tidak, bukan tidak mungkin kondisi hari ini akan berbalik, madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan lama-lama akan ditinggalkan.

Fakta membuktikan bahwa saat ini, proses penerimaan masyarakat terhadap lulusan pendidikan semakin ketat. Pendidikan dan lulusan pendidikan menjadi hal penting bagi masyarakat. Kondisi ini diikuti dengan perubahan sikap masyarakat yang semakin selektif dalam memilih lembaga pendidikan. Apakah lembaga pendidikan yang dipilihnya dapat menjanjikan di masa depan atau tidak. Hari ini masyarakat dan orang tua semakin cerdas dan kritis dalam memilih lembaga pendidikan mana yang bagus dan berkualitas dan lembaga pendidikan mana yang menjanjikan peserta didiknya cerdas, terampil, dan mudah memasuki jenjang pendidikan berikutnya dan punya masa depan yang jelas pula. Dan satu hal penting, madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan memiliki kurikulum pendidikan agama yang memadai dibanding sekolah umum. Sangat boleh jadi, inilah faktor penentu bagi sebagian besar orang tua sehingga pilihan jatuh ke lembaga pendidikan agama dan keagamaan.

Bukankah ada kata bijak yang menjelaskan bahwa, kepercayaan akan semakin menambah kepercayaan lagi. Animo dan minat peserta didik untuk belajar di madrasah dan lembaga pendidikan agama dan keagamaan akhir-akhir ini, harus dipahami sebagai sebuah peluang dan pada sisi lain menjadi tantangan, tidak hanya bagi jajaran madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan, namun tantangan bagi penentu kebijakan pendidikan agama dan keagamaan. What can we do?

Dalam kontek kekinian, meskipun berbagai kendala dan permasalahan yang dihadapi madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya, ikhtiar untuk membangun desain peningkatan kualitas pendidikan di madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya adalah keniscyaan yang tidak boleh berhenti dan itu belum terlambat.

SALAM

05SantunanApril 2012

Juniazi

Majalah Santunan Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh. Pembina: Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh. Dewan Pengarah: Kepala Bagian Tata Usaha dan para Kepala Bidang. Penanggungjawab: Kepala Subbagian Hukmas dan KUB. Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi: Juniazi. Sekretaris Redaksi: Khairuddin Aba. Redaktur Pelaksana: Muhammad Yakub Yahya. Redaktur: Mulyadi Nurdin; Muzakkir; Abdullah AR; Alfirdaus Putra; Zarkasyi Yusuf; Taharuddin; Suri Arniansyah; Mardin M. Nur. Pemimpin Usaha: Munawar. Wakil Pemimpin Usaha: Saifuddin. Keuangan: Darwin. Sirkulasi/Marketing: Amwar Citra Hutabarat. Staf Sekretariat: Fadhlan Mursal; Saiful Mahdi; Hartati; Nurbaiti. Layout: Jabbar Sabil; Khairul Umami. Alamat Redaksi: Jl. Tgk. Abu Lam U No. 9 Banda Aceh. Website: http://aceh.kemenag.go.id. Email redaksi: [email protected]. Email Usaha: [email protected]. Telp. Redaksi: 085362367700. Telp. Usaha: 085277759339. Rekening: Bank Rakyat Indonesia No. 00000037-01-002219-30-7 a.n. Majalah Santunan; Bank Syariah Mandiri No. 7070777775 a.n. Majalah Santunan.

Oleh karena tingginya minat dan kepercayaan masyarakat kepada lembaga pendidikan agama, di tingkat penentu kebijakan di Kanwil dan atau di Kankemenag Kabupaten/Kota harus dipikirkan seperti apa pola-pola pengembangan madrasah dan pola pengembangan pendidikan keagamaan ke depan. Termasuk, seperti yang pernah disampaikan Kakanwil, coba masing-masing Kabupaten/Kota menghadirkan model-model pengembangan lembaga pendidikan agama dan keagamaan.

Misalnya, di tingkat Provinsi perlu dipikirkan ada yang namanya madrasah unggulan, di tingkat Kabupaten/Kota ada yang namanya madrasah model, untuk semua jenjang pendidikan. Keberadaan madrasah unggulan dan madrasah model ini dimaksudkan di samping untuk mempersiapkan SDM masa depan yang unggul, pada sisi lain supaya kualitas dan mutu pendidikan madrasah tetap terjaga.

Pola pendekatan seperti ini diharapkan akan terjadi pemerataan pendidikan bermutu dan tumbuh persaingan sehat dari masing-masing daerah dalam melahirkan SDM bermutu. Di samping itu pula untuk memperkecil menumpuknya SDM berkualitas di satu titik. Dan yang lebih penting lagi, minat masyarakat dan kualitas serta mutu lulusan lembaga pendidikan agama dan keagamaan tetap terpelihara. Ini penting.

Nah, jika hari ini madrasah tidak segera berbenah dan menata diri. Termasuk berusaha melahirkan lulusan bermutu dan berkualitas. Konsekuensinya, madrasah akan ditinggalkan oleh masyarakat, pihak yang sejak tempo dulu secara suka rela menjadi ‘penjaga’ utama madrasah. Kita meyakini, pamor madrasah dan lembaga pendidikan keagamaan lainnya dapat mengangkat citra positif Kementerian Agama. []

Page 6: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

06Santunan, Mei 2012

UTAMA

Rapat Koordinasi (Rakor) Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja (RKA-SK) Kementerian Agama Provinsi Aceh Tahun 2013 sukses digelar di Asrama Haji Banda Aceh. Dalam sambutan, Kakanwil Kemenag Aceh mengulangi, bahwa dalam manajemen kita kenal adanya perencanaan. Perencanaan, proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan dan mengebangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan itu juga proses terpenting dari semua fungsi manajemen, karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain dari manejemen, pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan tidak akan dapat berjalan dengan baik.

Perencanaan, tahapan awal dari pelaksanaan suatu kegiatan. Pada tahap ini ditetapkan tujuan atau sasaran, cara pelaksanaan, kebutuhan tenaga dan dana, waktu pelaksanaan, dan persyaratan serta

Rakor; Kuota Haji, Balai Diklat, dan UINperaturan yang harus ditaati. Lantas, baru kelihatan perlunya dukungan penganggaran yang memadai.

Pengganggaran, salah satu aktivitas utama dari organisasi pemerintah, yang tidak saja meliputi metode dan sistimatika pengalokasian sumber-sumber daya keuangan. UU Nomor 17/2003, menyatakan adanya pengintegrasian sistem akuntabilitas kinerja dengan sistem anggaran, serta penerapan sistem anggaran berbasis kinerja. Hal ini mencerminkan adanya perubahan sistem anggaran dari model lama yang berdasarkan sistem incremental atau sistem line-item ke sistem penganggaran berbasis kinerja. Untuk itu, kini setiap unit organisasi pemerintah diminta menyusun anggaran berdasarkan pendekatan kinerja, yaitu suatu sistem anggaran yang mengutamakan upaya pencapaian hasil kerja atau ouput dari perencanaan alokasi biaya atau input yang ditetapkan.

diharapkan rencana kerja dan anggaran yang disusun

nantinya dapat memberi arti dan manfaat

sebesar-besarnya

kepada masyarakat

dan umat.

Page 7: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

07SantunanMei 2012

Rakor; Kuota Haji, Balai Diklat, dan UINSesuai dengan dengan tema Rakor tahun

ini, yaitu, ”Rakor RKA-SK Kementerian Agama mewujudkan Perencanaan Berbasis Kinerja, Berkualitas, Transparan dan Akuntabel”, diharapkan rencana kerja dan anggaran disusun nantinya dapat memberi arti dan manfaat sebesar-besarnya kepada masyarakat dan umat.

Misalnya, di bidang kehidupan beragama program dan kegiatannya dapat memberi arti dalam rangka mewujudkan kondisi keberagamaan masyarakat yang dinamis dan mampu mendukung pembangunan nasional. Bidang kerukunan umat beragama dapat mewujudkan kehidupan harmoni intern dan antar umat beragama sebagai pilar kerukunan nasional. Bidang pendidikan agama dan pendidikan keagamaan harus dapat mewujudkan pelayanan pendidikan yang merata, bermutu dan berdaya saing. Bidang penyelenggaraan ibadah haji bagaimana kita harus mewujudkan tingkat

kepuasan jamaah haji setiap tahun. Bidang tata kelola pemerintahan harus dapat mewujudkan penyelenggaraan birokrasi yang efektif, efisien, dan akuntabel serta tersedianya aparatur pelayanan keagamaan yang profesional.

Dari Rakor, paling kurang mencuat beberapa harapan besar, baik langsung berhubungan dengan Kanwil, yaitu terwjudnya Balai Diklat Keagamaan di Aceh dan penambahan kuota calon jemaah haji, maupun yang tidak berhubungan langsung, yaitu status IAIN Ar-Raniry agar segera menjadi UIN (Universitas Islam Negeri).

Harapan besar dari rakyat dan Pemerintah Aceh itu (moga) disahuti Wakil Menteri Agama RI, Prof. DR. H. Nasaruddin Umar, MA yang ikut juga mengisi halqah magrib di Masjid Raya Baiturrahman dan Seminar Internasional dalam rangka harlah (hari lahir) ke 84 Perti (Persatuan Tarbiyah Islamiyah).[]

Di antara kita, perjalanan dan pengabdian di Kemenag selama ini, mungkin ‘biasa-biasa’ saja. Pertengahan 2012, usai Rakor lalu, mari kita bangkit lagi, lantas bagaimana caranya, kita maju dan tampil dengan gaya dan performa yang ‘tidak biasa’nya. Jika kita dalam kepanitiaan, jika kita sebagai peserta dalam sebuah rakor (rapat koordinasi), raker (rapat kerja) atau rapat-rapat lain misalnya itu, bagaimana cara, parstisipasi kita tidak sekadar hanya ‘formalitas’ dan ‘kewajiban’.

Jika selama ini mungkin kesan yang menonjol, atau kita tunjukkan, bahwa program bulanan atau tahunan itu cuma rutinitas, ajang ‘refreshing’, atau forum silaturrahmi, bukan stressing pada rapat dan koordinasinya, maka dengan pemilihan lokasi yang bersahaja, yang biasanya agak berjauhan dengan ibukota, bahkan ke luar provinsi Aceh, semua peserta, diharapkan lebih fokus dan intens mengikuti acara. Walau hasilnya mungkin tetap tidak ada yang ‘luar biasa’, atau biasa saja. Pasca Rakor moga ‘luar biasa’.

Sebenarnya, jauh dan dekat itu, sama saja, bahkan jika lokasi di dalam kota, bahkan di ibukota provinsi (Banda Aceh) sekalipun. Kita seyogyanya, dan biasanya, bukan hanya bisa rapat, andai diundang ke ibukota provinsi, tapi juga bisa menyelesaikan banyak ‘sambilan’ lainnya di kota, atau ‘urusan dinas’ sesama keluarga besar Kemenag.

Namun, karena kita biasanya memanfaatkan lokasi, jika jauh baru stand by di lokasi, jika dekat malah terpencar ke luar arena, maka peserta rapat di mana-mana biasa tidak full. Padahal alangkah ‘luar biasa’nya, kalau di mana saja kita rapat, ke ujung nanggroe atau di pusat kota, harus berkesan seperti ke luar daerah semua, agar kita tetap aktif, fokus, dan ramai, seperti saat Rakor RKA-SK Mei 2012 lalu yang sukses, misalnya. [yakub]

Drs. Tarmizi SulaimanKasi Penamas Kankemenag

Kab. Aceh Besar

Pasca Rakor, Moga ‘Luar Biasa’

Page 8: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

08 SantunanMei 2012

Wamenag (Wakil Menteri Agama) RI, Prof. DR. Nasaruddin Umar, MA, dalam sambutan dan arahannya di hadapan peserta Rakor RKA-SK 2013 dan undangan lainnya, menyampaikan bahwa menjadi PNS dan aparatur Kementerian Agama merupakan pilihan yang sulit dan tanggung jawab yang besar, baik di hadapan Allah maupun dihadapan manusia.

“Menjadi PNS Kemenag itu ibarat manusia yang menerima amanah menjadi khalifah di dunia, sangat berat, bahkan bumi, langit dan makhluk lainnya menolak menerima amanat tersebut, tapi manusia menerimanya,” ujar Wamenag seraya menngutip salah satu ayat al-Quran.

Aparatur Kemenag harus bisa menjadi contoh dan teladan yang baik, bagi aparatur pemerintahan lainnya maupun bagi masya-rakat. Karenanya, setiap PNS Kemenag harus telaten dan hati-hati membawa dirinya. “Berbuat yang baik saja banyak menjadi sorotan, apalagi kalau berbuat yang tidak baik, menyalahi aturan agama. Kita ini ibarat papan tulis putih, setitik saja ada noda hitam akan nampak besar di hadapan masyarakat,” lanjut Wamenag saat penutupan, sesaat seusai halqah magrib di Masjid Raya Baiturrahman (6/5).

Wamenag meminta setiap aparatur kemenag bisa bekerja dengan jujur dan kreatif. ”Dengan dua sifat ini, manusia akan menjadi lebih mulia dari malaikat, sebaliknya, bila tidak jujur, dan juga tidak kreatif dalam melayani masyarakat, kita bisa lebih rendah dari binatang, bahkan iblis sekalipun,” pesan Wamenag. Ada fenomena di mana seseorang menjadi bak malaikat di

satu kesempatan, namun bisa menjadi iblis di kesempatan yang lain.

Wamenag juga meminta semua jajaran Kemenag untuk mengutamakan keikhlasan dalam melaksanakan pekerjaannya. ”Ikhlas Beramal itu bukan sekedar moto lembaga, tapi memang ajaran agama yang universal, yang seharusnya menjadi ruh pengabdian kita melalui Kementerian Agama. Kalau ikhlas, beban yang berat akan menjadi ringan, dan tentunya kerja-kerja kita juga akan mendapatkan pahala dari Allah SWT,” lanjut Wamenag.

Wamenag juga meminta jajaran Kementerian Agama memberikan perhatian serius terhadap meningkatnya angka perceraian akhir-akhir ini. ”Allah saja membenci perceraian meskipun halal, karena perceraian akan melahirkan kaum dhuafa baru, khususnya anak-anak dan kaum perempuan. Meskipun dalam agama ada hukum waris dan pembagian harta bersama, namun dalam praktiknya hal itu banyak diabaikan dalam masyarakat kita. Jadi mencegah perceraian sama dengan mencegah lahirnya persoalan sosial baru.” pungkas wamenag.

Tanpa terasa Wamenag telah berbicara lebih kurang satu jam setengah dengan gayanya yang ringan, dan sesekali diselingi canda segar. Setelah menutup kegiatan rakor, Wamenag dan Kakanwil bersilaturrahmi dengan mantan Kakanwil Kemenag Aceh yang beberapa waktu lalu diangkat Menteri Agama sebagai salah seorang staf ahli, Drs. H. A. Rahman TB, Lt.

Sebelum kembali ke Jakarta, Wamenag menghadiri rapat informal pengurus NU

Provinsi Aceh pada Ahad pagi (6/5) dan memenuhi undangan syukuran staf ahli Kemenag, Drs. H. A. Rahman TB, Lt, di kawasan Lueng Bata Bnda Aceh.

Dukung UIN Ar-RanirySaat menyampaikan sambutan dan

arahannya, sebelum secara resmi menutup Rakor RKA- SK tersebut, Wamenag, H. Nasaruddin Umar juga mendukung peningkatan status IAIN Ar-Raniry menjadi UIN Ar-Raniry. Permintaan secara terpisah ini, diulang kembali oleh Prof. DR. Rusydi Ali Muhammad, mewakili Gubernur, yang juga seorang guru besar di IAIN Ar-Raniry. Gubernur meminta bantuan Wamenag RI untuk mengadvokasi upaya perubahan status IAIN menjadi UIN.

Ketika menjabat Pembantu Rektor IV IAIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Nasaruddin Umar juga terlibat aktif dalam memproses peningkatan statusnya menjadi UIN Syarif Hidayatullah. Bahkan Wamenag menawarkan jika pihak IAIN Ar-Raniry ingin berkonsultasi dengan Tim yang pernah dibentuknya beberapa tahun silam.

”Ajaran Islam itu universal, nah, tentunya IAIN yang terbatas pada beberapa bidang studi saja tidak akan mampu mengewejantahkan nilai-nilai Islam yang universal itu, dibutuhkan sebuah universitas Islam untuk mengaktualisasikan nilai-nilai Islam yang universal dalam kehidupan ini, khususnya di ranah ilmu pengetahuan dan sains,” kata wamenag.

Menurut Nasaruddin Umar, dikotopi ilmu pengetahuan antara yang umum dan yang agama selama ini telah menjadikan

Wamenag:Jujur dan Kreatif

Page 9: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

09SantunanMei 2012

Perubahan status IAIN menjadi UIN kabarnya akan dipercepat seiring dengan tuntasnya rehabilitasi fisik kampus tersebut. Perubahan status IAIN menjadi UIN diharapkan mampu memenuhi tuntutan dan harapan masyarakat terhadap peningkatan kualitas lulusan, yang bukan hanya mampu memiliki kompetisi kognitif, tetapi juga efektif, dan psikomotorik.

Perubahan ini terkait dengan perluasan dan perkembangan ilmu keislaman. Kalau selama ini hanya mengelola bidang ilmu keislaman, maka pasca menjadi UIN tidak akan ada lagi dikotomi antara ilmu umum dan ilmu keislaman. Dalam hal ini kita berkiblat ke Al-Azhar.

Al-Azhar merupakan Universitas tertua Islam. Di lembaga ini ada ilmu Kedokteran, ilmu Komputer, Ilmu Pertanian dan lain-lain. Karena pada prinsipnya ilmu itu adalah dari Allah. Yang ada dalam konsep Islam itu bukan pemisahan, tetapi pembagian disiplin ilmu.

Tidak semua orang yang keluar dari universitas harus belajar ilmu agama saja

Ada dua alasan IAIN Ar-Raniry mesti menjadi UIN. Alasan keilmuan, di sini yang akan kita ubah adalah struktur perguan tinggi. Karena kita ingin mengintegralkan antara ilmu agama dan ilmu umum. Sebab, Islam adalah ajaran yang dikembangkan lewat studi-studi keislaman yang dalam kenyataannya memerlukan integrasi dengan ilmu-ilmu lain. Misalnya, ilmu fiqih, secara normatif, fiqih itu adalah derivasi dari ayat Alquran dan hadits, yang mengatur prilaku hidup manusia berdasarkan dalil-dalil tafsiriah.

Namun, dalam kenyataannya fiqih ini harus mampu tumbuh, hidup dan berkem-bang dalam kehidupan modern. Karenanya, pengembangan ilmu fiqih pun tidak boleh lepas dari ilmu-ilmu lain. Kita ingin me-nyatakan bahwa ilmu yang dikembangan harus integral antara ilmu umum dan agama. Walaupun sebenarnya, islam tidak membuat dikotomi antara ilmu agama dan umum. Bisa saja seorang ilmuan eksakta, tapi juga menguasai prinsip-prinsip Alquran dan sunnah dalam ilmu tersebut. Jadi nanti

Prof. Dr. H. Syahrizal Abbas, MAPembantu Rektor IV IAIN Ar Raniry

Alasan UIN Ar-Ranirykeagaman akan hilang. Padahal tidak. Memang benar ada kekhawatiran semacam itu. Perubahan yang terasa adalah perubahan struktur kelembagaan. Kalau dulu tidak ada fakultas eksakta, setelah menjadi UIN nanti akan ada. Seperti arsitektur islam, teknik islam dan sebagainya. Perubahan struktur kelembagaan ini, sebenarnya menunjukkan bahwa islam itu memiliki solusi atau nilai tawar terhadap isu-isu global.

Untuk perubahan status ini ada dua hal yang kita lakukan, yaitu penyusunan proposal konversi perubahan status IAIN menjadi UIN, dan penyusunan proposal izin pembangunan program. Untuk proposal izin pembangunan program ini, kita tidak bekerja sendiri tapi juga dibantu oleh rekan-rekan dari universitas lain, dari Unsyiah, bahkan juga dari ITB. Sedangkan proposal konversi, Alhamdulillah telah selesai dan hari 8 Maret lalu dibawa ke Kementerian Agama. Selanjutnya, Rektor telah melakukan presentasi di hadapan Tim Penilai dari Kementerian Agama. [yakub/gema]

setelah IAIN berubah jadi UIN, akan ada intergalisasi ilmu, karena tidak hanya ilmu agama yang dikembangkan di sini tapi juga menjadi bagian ilmu-ilmu lain.

Alasan lain, kita ingin merubah paradigma, ilmu-ilmu agama ini bukan hanya milik orang yang ada di dayah. Paradigma yang berkembang sekarangkan begitu. IAIN dikesankan hanya milik orang-orang pasantren atau dayah. Padahal sebenarnya tidak ada dikotomi dalam ilmu agama dan umum. Ilmu itu berasal dari Allah dan dikembangkan oleh setiap muslim. Sebagai contoh, Ibnu Sina, ahli kedokteran, tapi juga ahli hadits. Jadi, seperti yang diungkapkan tadi, bahwa kita ingin mengembangkan integralisme ilmu. Sehingga lulusan IAIN nanti adalah orang-orang yang berkompeten dalam ilmu-ilmu umum yang berlandaskan ilmu agama. Selain itu, integralisasi ilmu ini, akan menambah khazanah intelektualitas muslim dan kedekatan kita pada Allah.

Selama ini cenderung orang memahami, kalau IAIN menjadi UIN, studi-studi

dan mengabaikan ilmu lain. Sebab ilmu terbagi dalam Ilmu fardhu ‘ain dan fardhu kifayah. Artinya yang bersifat fardhu ‘ain semua orang yang mengaku Islam harus tahu tentang shalat, yang sifafnya hubungan dengan Allah, sementara fardhu kifayah itu sifatnya komplementer.

Di sebuah kampung kita akan berdosa apabila semua orang menuntut ilmu yang fardhuin ‘ain saja, ketika sakit tidak ada yang mengobati ataupun ketika nanti tanaman yang kita tanam bermasalah tidak tahu mau konsultasi sama siapa. Begitulah konsep awalnya, jadi kita berupaya agar IAIN Ar-Raniry melaksanakan mandat yang lebih luas dalam rangka perkembangan ilmu ke Islaman. Kita tidak menampik tentang kemungkinan munculnya berbagai pertanyaan dari banyak orang yang mengira akan terjadi perebutan dengan Unsyiah. Tapi itu tidak benar. Motivasi kita bukan untuk bersaing. Unsyiah tentu sudah lebih mapan. Mengubah IAIN menjadi UIN hakikatnya hanya untuk mendekatkan ilmu agama ke dalam ilmu-ilmu umum. [yakub/gema]

Dr. Zaki Fuad Chalil, M.AgDosen Fakultas Syariah IAIN Ar-Raniry

Berkiblat ke Al-Azhar

pembelajaran dan pemahaman agama dan sain menjadi timpang atau berat sebelah. Di satu sisi ada nilai-nilai universal agama yang tidak bisa dikonversi dalam kehidupan yang lebih aktual, di sisi lain adanya orang-orang pintar yang tidak paham agama.

Semestinya pendidikan nilai-nilai agama dan ilmu lainnya itu integral, tidak terpisah. Langkah ini sudah harus dimulai semenjak pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi. Menurut wamenag, salah satu kelebihan universitas Islam nantinya adalah alumninya yang menguasi teknologi dan memiliki budipekerti serta mentalitas yang baik.

Seminar PertiSebelum Wamenag menutup Rakor

RKA-SK di Asrama Haji itu, juga ikut mengisi Seminar Internasional yang diselengarakan oleh Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) dalam rangka Harlah Nasional Perti di Banda Aceh (4-6/5). H. Nasaruddin Umar yang juga mantan Direktur Jenderal Urusan Agama Islam Kemenag RI, memberi materi tentang “Peran Aktif Umara dan Ulama dalam Legalisasi Hukum Islam di Aceh,” Sabtu (5/5) bertempat di Komplek Dayah Darul Ihsan Tgk. Hasan Krueng Kalee, Gampong Siem, Kabupaten Aceh Besar, 15 km dari Banda Aceh. [aba/yyy]

Page 10: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

10 SantunanMei 2012

Dengan jumlah PNS di jajaran Kanwil Kemenag Aceh yang hampir mencapai 17 ribu orang, keberadaan Balai Diklat Keagamaan di Aceh merupakan suatu kebutuhan yang mendesak, atau dharury. Demikian di antara laporan dan permintaan Kakanwil Kementerian Agama Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, kepada Wakil Menteri Agama RI, Prof. DR. Nasaruddin Umar, MA, saat penutupan Rapat Koordinasi RKA-SK 2013 di Asrama Haji Banda Aceh (6/5).

“Semestinya setiap PNS, baik yang struktural maupun yang fungsional memperoleh pelatihan dan pendidikan minimal tiga tahun sekali, namun dengan banyaknya jumlah pegawai yang kita miliki, dan ketergantingan kita pada Diklat Keagamaan di Medan, ini masih sulit dipenuhi,” banding Kakanwil, yang sebelumnya ikut mendampingi Wamenag saat ceramah ba’da maghrib di Masjid Raya Baiturrahman.

”Salah satu problem untama yang harus dihadapi oleh jajaran Kementerian Agama Aceh adalah perkembangan teknologi, perubahan budaya dan cara pandang masyarakat yang berkembah dan berubah secara cepat dan dinamis, tanpa didukung oleh SDM yang terlatih dan responsif, maka kinerja dan pelayanan aparatur Kementerian Agama tidak akan mendapat apresiasi yang memuaskan oleh masyarakat,” lanjut Kakanwil.

Jelang Rakor 2012 lalu, Mahbub Fauzie, S.Ag, mengharapkan, “Dalam upaya meningkatkan sumber daya manusia di kalangan pegawai Kemenag Aceh, tentunya keberadaan Balai Diklat Keagamaan di Aceh harus terus diperjuangkan untuk dapat direalisasikan, itu sudah wajib di Aceh. Terpilihnya putra Aceh Ir. Azwar Abubakar sebagai Men PAN dan RB dalam KIB Jilid II, peluang emas bagi Aceh untuk `merayu` lagi, agar program Balai Diklat itu, mutlak perlu lahir di sini. Seiring dengan itu perlu diperhatikan juga upaya pengadaan beasiswa S2 dan S3 bagi kalangan karyawan kemenag, tidak terkecuali bagi kalangan penyuluh agama Islam,” harap Mahbub Fauzie, S.Ag, Penyuluh Agama Islam Fungsional pada Kankemenag Aceh Tengah.

Salah satu Penyuluh Agama Teladan Aceh itu juga mengharap, “Asa kami dari Daratan Tinggi Gayo kepada teman-teman PNS serta Karyawan Kemenag Aceh, mari kita dukung kepemimpinan baru kita dalam menggas Badan Diklat, dengan semangat kebersamaan. Siapa pun kita dan apa pun jabatan kita harus mempunyai tanggung jawab menjaga citra baik `wajah` lembaga kita. Lebel `agama` di lembaga kita adalah taruhan harga diri kita dalam berkiprah di tengah-tengah masyarakat. Kita selalu berniat dan berupaya memberikan keteladanan sejak dari hati yang paling dalam.”

“Mari kita berbuat dan berlaku di tengah-tengah masyarakat sesuai dengan bidang tugas kita masing-masing. Semangat saling ingat mengingatkan kita jadikan `kendali` dalam menjalankan profesi kita masing-masing, baik tenaga administrasi maupun fungsional. Hubungan harmonis dan upaya singkronsisasi mari tetap kita bina bersama, jangan ada ego-sektoral, atau istilahnya jangan ada dusta di antara kita,” tutup Mahbub, kata alumnus Fakultas Dakwah IAIN Ar-Raniry, yang bertugas di Kecamatan Jagong Jeget, yang selalu mengingatkan pihak provinsi, soal Balai Diklat itu. [yakub]

Balai DiklatBakal Hadir di Aceh

”Untuk itu, kami meminta Bapak Wakil Menteri Agama untuk dapat membantu mendorong percepatan pengesahan Struktur Balai Diklat Keagamaan di Aceh, sekaligus juga mempercepat singkronisasi organisasi antara Kementerian Agama di Pusat dan di Daerah, sehingga fungsi kontrol, pembinaan dan pelaporan bisa berjalan dengan baik,” pinta Kakanwil.

Selain itu, Kakanwil juga mengucapkan terima kasih atas kesediaan Wamenag hadir dan bersilaturrhami dengan jajaran Kementerian Agama Provinsi Aceh. ”Kehadiran Bapak bersama kami akan menjadi suatu motivasi tersendiri untuk bekerja dan mengabdi dengan lebih baik, untuk itu kami mohon Bapak Wakil Menteri untu memberikan arahan dan sekaligus menutup kegiatan rakor ini secara resmi,” kata Ibnu Sa’dan, salah seorang Kakanwil Kemenag termuda di Indonesia.

Disamping itu, Kakanwil juga tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada Pemerrintah Daerah Aceh, yang selama ini telah banyak membantu Kementerian Agama dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di Provinsi Aceh.

Sebelumnya, sebagaimana dilaporkan Kakanwil Kemenag Aceh, pihak Pemerintah Daerah Aceh sejak tahun 2010 telah menyiapkan lahan sebesar 15 hektar untuk bakal Diklat Keagamaan di Provinsi Aceh. [aba]

Mahbub Fauzie, S.AgPenyuluh Teladan Aceh

Balai Diklat Wajib

Page 11: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

11SantunanMei 2012

Pemerintah Aceh memohon pada Kemenag RI, agar dapat menambah kuota haji untuk Aceh. Kadis Syariat Islam, Prof. Dr. Rusydi Ali Muhammad, mewakili Gubernur Aceh, pada penutupan Rakor RKA-SK di Asrama Haji Banda Aceh, Sabtu malam (5/5) mengulangi permintaan tambahan jatah bagi calon jemaah haji Aceh itu.

“Sampai dengan Jumat sore (4/5), sebelum Rakor ini ditutup, tercatat waiting list calon jamaah haji Aceh mencapai 47.925 orang, dengan kuota biasa yang tidak mencapai 4.000-an, ini setara dengan masa tunggu 12 tahun,” Rusydi membaca sambutan Gubernur Aceh. Pj Gubernur Aceh saat ini, Ir. Tarmizi A Karim, M.Sc tidak bisa hadir karena saat acara melangsungkan pernikahan anaknya di Jakarta.

“Sebagian besar calon haji sudah berusia uzur dan telah menabung selama bertahun-tahun untuk bisa menunaikan rukun islam kelima ini, betapa bahagia mereka setelah bekerja bertahun-tahun memiliki dana untuk mendaftar haji. Akan tetapi kebahagian

Sejak diberlakukan pendaftaran calon haji khusus di Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, awal Maret 2012 yang lalu, sampai saat ini belum ada jamaah calon haji khusus yang mendaftar. “Belum ada satu orang pun yang mendaftar, mungkin karena belum ada travel di Aceh yang mendapat izin sebagai Penyelenggara Ibadah Haji Khusus Resmi dari Kemenag Pusat,” kata Nilawati, salah seorang petugas penerima pendaftaran Haji Khusus di Bidang Penyelenggaraan Haji, Zakat dan Wakaf Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh (Kamis, 26/4).

Menurut keterangan Nilawati, calon jamaah haji khusus bisa mendaftar sendiri atau diwakili oleh PIHK yang dipilihnya. “Jika datang langsung ke Kanwil, calon jamaah haji khusus harus membawa surat keterangan dari PIHK resmi yang dipilihnya, tapi kalauyang mendaftar adalah PIHK, maka wajib melampirkan surat kuasa dari calon jamaah haji khusus,” sambung Nilawati.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, dalam Daftar PIHK Resmi yang dirilis oleh Kementerian Agama Pusat, tidak ada satu PIHK pun yang beralamat di Provinsi Aceh. Sementara itu, dari pengelola Siskohat Kanwil Kemenag Aceh, Tatang Laksamana, menginformasikan, sampai dengan 4/5 jumlah waiting list jamaah haji reguler Provinsi Aceh sudah mencapai 47.925 orang. [aba]

Wakil Gubernur Aceh yang akan dilantik, Muzakir Manaf berjanji akan memperjuangkan penambahan kuota jamaah haji asal Aceh. Muzakir juga mewacanakan untuk memberangkatkan para jamaah haji Aceh dengan kapal pesiar, sehingga ongkosnya lebih murah.

Hal itu disampaikan Muzakir Manaf dalam pidatonya pada acara syukuran kemenangan Partai Aceh dalam Pilkada 2012, di Dayah Bustanul Huda Paya Pasi, Kecamatan Julok, Aceh Timur, Sabtu (28/4). Ia menegaskan, perjuangan penambahan kuota jamaah haji asal Aceh ini merupakan salah satu program prioritas yang akan dilakukan dalam 100 hari masa pemerintahan Zaini Abdullah/Muzakir Manaf.

“Prioritas kita ke depan dalam masa kerja seratus hari juga akan kita perjuangkan penambahan kuota jamaah haji asal Aceh. Juga agar dapat menunaikan ibadah rukun kelima itu lewat jalur laut dengan mengunakan kapal pesiar Star Cruise. Sehingga, ongkos

naik haji lebih murah, Rp 5 juta setiap jamaah,” kata Muzakir Manaf, di depan ulama, tokoh pemuda, serta para petinggi dan simpatisan PA/KPA Aceh Timur.

Sebelum menyampaikan pidato, Wakil Gubernur terpilih Muzakir Manaf, Bupati/Wakil Bupati Aceh Timur terpilih, Hasballah HM Thaeb/Syahrul Syamaun yang didampingi isteri masing-masing, dipeusijuek oleh para ulama, di antaranya Tgk H Muhammad Ali (Abu Paya Pasi), Tgk H Idris (Abu Rih Julok), dan Tgk H Abdul Wahab Keude Dua.

Turut hadir pada acara syukuran dan peusijuek itu para tokoh agama, tokoh pemuda Aceh Timur Iskandar Usman, Ketua DPRK Aceh Timur Tgk Alauddin SE beserta anggotanya, Ketua Baitul Mal Aceh Timur Tgk H Ikbal Hanafiah BTH MA, jajaran PA dan KPA Aceh Timur, serta ratusan undangan lainya. [aba/aceh.tribunnews]

Perjuangkan Tambahan Kuota Haji

Waitinglist 47.925, Haji Khusus belum Ada yang Daftar

Aceh Minta Tambahan Kuotaitu bisa sirna bila kemudian petugas haji memberitahukan bahwa yang bersangkutan baru bisa berangkat 10-12 tahun mendatang,” lanjut Gubernur

“Kami sangat berterima kasih kepada Menteri Agama yang tahun 2011 yang lalu memberikan prioritas sampai 700 orang lebih bagi jamaah uzur asal Aceh. Mudah-mudahan kebijakan serupa dapat dijalankan lagi pada musim haji tahun ini dengan kuota yang lebih besar, sehingga masa tunggu jamaah uzur ini bisa semakin pendek, dan volume jamaah beresiko kesehatan tinggi juga bisa diperkecil,” harapnya.

Selain itu, Gubernur juga memuji kerja-sama yang baik dengan Kementerian Agama selama ini khususnya dalam bidang pendi-dikan agama. “Saya mengundang Bapak dan Ibu dari Kemenag untuk bersama-sama meru-muskan APBD yang lebih baik dan tepat sasa-ran, dan khusus kepada SKPD ter kait untuk meningkatkan kerjasama dan men sinergikan program-programnya dengan Kementerian Agama Aceh,” lanjut Gubernur Aceh. [aba]

Page 12: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

12 SantunanMei 2012

Bismillahirrahmanirrahim.Assalamu'alaikum Waralimatullahi Wabarakatuh.Mengawali sambutan ini, kami mengajak kita sekalian untuk

mengucapkan puji dan syukur ke hadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan karunia-Nya, kita semua masih berada dalam kondisi sehat walafiat, sehingga dapat bertemu sekaligus bersilaturrahmi di tempat ini, dalam rangka Penutupan Rapat Koordinasi Anggaran Satuan Kerja Kementerian Agama Provinsi Aceh Tahun 2013.

Selawat beriring salam sama-sama kita sampaikan ke haribaan rasul akhir zaman baginda Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan sahabat beliau sekalian yang karena risalahnya semua kita telah menjadi hamba-hamba Allah yang seiman dan seagama.

Sebelumnya, atas nama rakyat dan kepala pemerintahan Aceh, kami mengucapkan selamat datang kepada Wakil Menteri Agama Rpublik Indonesia beserta rombongan. Semoga kunjungan ini mendo rong meningkatnya kinerja jajaran Kanwil kementerian Agama Provinsi Aceh dalam mengawal dan membantu syiar Islam di Provinsi Aceh.

Hadirin yang kami hormati.Sebagaimana kita maklumi bersama Kantor Wilayah Kementerian

Agama Provinsi Aceh merupakan perpanjangan tangan dari Kementerian Agama RI yang mempunyai tugas membantu Menteri Agama dalam menyelenggarakan sebagian tugas pemerintahan di bidang keagamaan di Provinsi Aceh. Sebagai instansi vertikal dalam menjalankan regulasi kebijakan, tentu saja diperlukan kerangka kerja sebagai konsekuensi pelaksanaan tugasnya .

Dalam melaksanakan tugas dimaksud, Kementerian Agama Provinsi Aceh memiliki peran yang sangat banyak, antara lain sebagai Perumusan kebijakan, Pembinaan, pelayanan dan bimbingan terhadap masyarakat Islami, termasuk juga pelayanan haji dan umrah, pendidikan Agama, pondok pesantren, dan pemberdayaan masjid. Di samping itu Kementerian Agama Provinsi Aceh juga berperan sebagai pelaksanaan hubungan antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah, khususnya terkait dengan bidang keagamaan.

Khusus Kanwil Kementerian Agama di Provinsi Aceh, perannya sangat vital, terutama dalam mendorong pembangunan agama di daerah ini dalam rangka mewujudkan masyarakat Aceh yang religius, aman, damai dan sejahtera. Selain itu, pembangunan agama juga memiliki peran strategis dalam mendukung terwujudnya masyarakat Aceh yang memiliki kesadaran tinggi terhadap realitas multikultural dan memahami makna kemajemukan, sehingga tercipta kehidupan masyarakat yang toleran, harmonis, dan memiliki komitmen kuat terhadap agama.

Meskipun sekarang Pemerintah Aceh memiliki SKPA khusus yang membidangi pendidikan umum dan pendidikan dayah, namun, tanpa dukungan dan keterlibatan Kementerian Agama Provinsi Aceh, harapan memajukan pendidikan yang Islami di Aceh tidak akan mudah terwujud sebagaimana yang kita harapkan.

Oleh sebab itu, pada kesempatan ini kami juga berharap agar Kementerian Agama Republik Indonesia terus mendorong pening-katan kinerja Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, sehingga bersama Pemerintah Aceh, kita dapat terus meningkatkan kualitas keagamaan masyarakat Aceh dan menegakkan Syariat Islam secara kaffah di daerah ini.

Bapak Wakil Menteri dan hadirin yang saya muliakan.Perlu kami laporkan juga, bahwa saat ini kondisi kerukunan

umat beragama di Provinsi Aceh cukup harmonis. Bahkan Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri dan Menteri Agama RI Nomor 8 dan 9 Tahun 2006 telah diperkuat pula dengan hadirnya Peraturan Gubernur Nomor 25 Tahun 2007 tentang Pedoman Pendirian Rumah Ibadah.

Demikian pula halnya dengan penyelenggaraan Ibadah Haji. Berkat peran aktif Kementerian Agama Aceh sebagai leading sektor, maka setiap tahunnya penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar. Antusias masyarakat Aceh untuk menunaikan ibadah haji juga terus meningkat. Sebagai gambaran, sampai 2 Mei 2012, tercatat waiting list jamaah calon haji Aceh mencapai 47.865 orang. Bila setiap tahun hanya diberangkatkan sekitar 4000 jamaah, itu berarti, masyarakat Aceh yang mendaftar haji sekarang, akan berangkat sepuluh tahun ke depan atau pada tahun 2022.

Hal ini cukup menjadi dilema bagi Pemerintah Aceh dan juga rakyat Aceh. Kita tahu, sebagian besar masyarakat yang ingin naik haji itu adalah warga desa yang selama puluhan tahun menabung untuk menggapai cita-cita berangkat ke Mekkah. Mereka pasti sangat bahagia ketika tabungannya sudah mencukupi untuk berangkat haji. Tapi alangkah sedihnya perasaan mereka, begitu mendaftar sebagai calon jemaah haji, ternyata mereka baru bisa berangkat sepuluh tahun lagi. Kondisi ini semakin memilukan, sebab yang mendaftar sebagai jemaah haji itu umumnya yang sudah berusia di atas 50 tahun.

Oleh sebab itu, pada kesempatan ini, kepada Bapak Wakil Menteri, mohon kiranya berkenan mempertimbangkan penambahan kuota jamaah haji Provinsi Aceh pada tahuntahun mendatang. Jika kemungkinkan, juga perlu dibuat sebuah kebijakan agar jamaah lansia mendapatkan prioritas berangkat lebih dahulu dibanding yang masih muda. Mudahmudahan kebijakan seperti ini bisa memberi kemudahaan bagi para calon jemaah haji di Aceh di masa mendatang.

Hadirin yang berbahagia.Terkait dengan program-program yang akan dijalankan Kemen-

terian, Agama di provtnsl Aceh, kami selaku Kepala Pemerintahan, tentu sangat mendukung semua program tersebut. Kami bahkan berharap kemitraan Kementerian Agama dan Pemerintah Aceh dalam penegakan Syariat Islam di daerah ini agar bisa lebih kita tingkatkan. Oleh sebab itu kami juga akan memerintahkan agar SKPD terkait terus menjalin komunikasi dan mensinerglkan programnya dengan program yang ada di Kementerian Agama.

Hadirin sekalian.Demikian sambutan dan harapan yang bisa kami sampaikan pada

pertemuan ini. Kami ucapkan selamat kepada Kanwil Kementerian Agama Aceh yang baru saja menyelesaikan Rapat Koordinasi membahas Anggaran Satuan Kerja Lembaga ini untuk tahun 2013. Semoga Allah SWT meridhoi perjuangan kita demi menciptakan masyarakat Aceh yang sejahtera dan taqwa. Terimakasih.

Wabillahitaufiq walhidayah.Wassalamualaikum warahmatullahi warahmatullahi.

Pj. Gubernur AcehIr. Tarmizi A. Karim, M.Sc

SAMbUTAn GUbernUr ACeH

PADA ACArA PenUTUPAn rAPAT KOOrDInASI AnGGArAnSATUAn KerJA KeMenTerIAn AGAMA PrOvInSI ACeH

TAHUn 2013

Sabtu, 5 Mei 2012

Page 13: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

13SantunanMei 2012

KANWIL

Tgk. H. Abu Sofyan Puni, atau yang lebih dikenal dengan Abu Puni, dalam ceramah Maulid Nabi Muhammad SAW, di hadapan keluarga besar Kanwil Kemenag Aceh (Kamis, 3/5), menguraikan akan arti pentingnya pendidikan agama sebagai modal utama membangun masyarakat dan keluarga. “Pendidikan agama harus dimulai dari orang tua, karena orang tua inilah yang kemudian akan melahirkan dan membesarkan anak-anaknya. Kalau orang tuanya tidak shaleh, bagaimana mereka akan mencetak dan mendidik anak-anak yang shaleh,” ujar Abu Puni yang mengaku sedang sudah lama dilanda sakit darah manis itu.

Lebih lanjut, penceramah menekankan pentingnya membangun keluarga yang harmonis sebagai landasan membangun masyarakat yang maju, makmur dan shaleh. ”Kebanyakan masalah muncul dari dalam keluarga, kehidupan keluarga yang tidak harmonis bisa menjadi bom yang meledak

dan berakibat kepada masyarakat luas,” papar Tgk. Sofyan yang kerap mendampingi jamaah umrah setiap tahun.

Abu Puni juga mengajak semua hadirin untuk kembali mendalami ilmu agama dan mengamalkannya, sehingga teladan Rasu-lullah SAW tidak hanya menjadi sebatas ceri-ta, mereka-reka, tapi bisa diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, khususnyadi dalam keluarga dan masyarakat.

Di akhir ceramahnya, ia menekankan bahwa teladan Nabi baru bisa dicerna dan diamalkan bila ditunjang dengan ilmu pengetahuan dan pemahaman yang benar. ”Tanpa ilmu dan wawasan yang benar, kita akan melihat bahwa teladan rasul menjadi tidak cocok dengan pola hidup kita saat ini, padahal dengan pendekatan yang tepat, sungguh ajaran dan sunnah rasul itu masih relevan dalam kehidupan kita hari ini, bahkan hingga akhir zaman,” tegasnya. [aba]

Meneladani Nabi dengan Ilmu

Meriah, Mauliddi Kanwil Kemenag

Keluarga Besar Kanwil Kemenag Aceh, peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, di halaman Kanwil Kemenag Aceh, Jl. Tgk. Abu Lam-U No. 9 Banda Aceh (Kamis, 3/5). Peringatan maulid kian meriah sebab diisi Haflah Al-Quran bersama sejumlah Qari Aceh yang akan tampil pada MTQ Nasional di Ambon Tahun 2012, zikir maulid, Dalail Khairat, Shalawat Badar.

Kepala Kanwil Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd. dalam sambutannya, sebelu menjempu dua syekh Timur Tengah, mengharapkan momentum ini dapat meningkatkan silaturrahmi dan kebersamaan di antara sesama keluarga besar Kemenag Aceh, dharmawanita, sejumlah mantan pejabat Kementerian Agama Aceh, pejabat Kementerian Agama Banda Aceh, para pendidik, siswa dan siswi

dalam Kota Banda Aceh. Sejumlah pejabat daerah Aceh dan rekan-rekan wartawan ikut juga menghadiri maulid kali ini.

Peringatan maulid Nabi dilanjutkan dengan makan siang bersama dan ramah tamah antar antar undangan, karyawasan dan anak yatim dan keluarga besar Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh. Malam sebelum acara, Kakanwil juga meninjau langsung persiapan kenduri maulid itu.

“Qari kebanggan Aceh mengawali kegiatan itu dengan membaca Al-Quran bersama-sama, mudah-mudahan ini bisa menarik perhatian anak-anak dan orang tua untuk lebih mencintai Al-Quran. Haflah Tilawatil Quran digaungkan oleh para Qari yang dipersiapkan untuk MTQ Nasional di Ambon,” kata Azhar, salah satu panitia. [aba]

Sebagai institusi pendidikan keagamaan, Madrasah Diniyah (Madin) diharapkan mampu berperan memperbaiki dekadensi moral masyarakat, terutama dekadensi moral anak-anak dan remaja. Salah satu upaya yang dilakukan ke arah tersebut adalah pemb inaan kelompok kerja Madin, dengan harapan pokja Madin diharapkan memberikan kontribusi bagi peningkatan Madrasah Diniyah.

Tanggal 28-30 Mei 2012, bertempat di hotel OASIS Banda Aceh, Bidang Pekapontren menggelar workshop pembinaan kelompok kerja Madrasah Diniyah Se-Provinsi Aceh, acara ini diikuti oleh 80 orang peserta terdiri dari Kepala Madrasah Diniyah, Guru, Ketua Pokja dan Kepala Seksi Pekapontren Kab/Kota dalam Provinsi Aceh. Acara dimaksudkan untuk mem-berikan pemahaman dan upaya meningkatkan tatakelola Madrasah Diniyah di Provinsi Aceh.

Pada acara Pembukaan, Kepala Kantor Kementerian Agama Provinsi Aceh yang diwakili Kepala Bidang Pekapontren H. Abrar Zym, S. Ag mengharapkan Kontribusi semua pihak dalam memajukan Madrasah Diniyah di Provinsi Aceh, selain itu diharapkan kepada Kepala Seksi Pekapontren kabupaten/kota untuk melakukan verifikasi lembaga agar tidak terjadi tumpang tindih lembaga, sehingga data yang disajikan benar-benar valid, beliau juga mengharapkan kepada semua pihak agar memberikan perhatian serius terhadap perkembangan pendidikan Keagamaan. [zarkasyi]

Pembinaan Pokja Madin

Page 14: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

14 SantunanMei 2012

Haji 20 September, Wukuf 25 Oktober

Kuota Aceh 2012 sekitar 4.800-an jamaah. Berdasarkan kalender Rencana Perjalanan Ibadah Haji 2012 yang dikeluarkan Direktorat Jenderal Penyelengaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, proses pemberangkatan Jamaah dari Indonesia dimulai pada 20 September 2012. Saai itu jamaah mulai memasuki Asrama Embarkasi Haji di masing-masing daerah.

Keseluruhan proses penyelengaraan ibadah haji ini diperkirakan akan selesai

pada 30 November 2012, yaitu ketika kloter terakhir Jamaah Haji Indonesia dipulangkan dari Saudi Arabia.

Masih berdasarkan kalender yang ditandatangani oleh Direktur Pelayanan Haji, Zainal Abidin Supi, per 6 Januari 2012 itu, Hari Arafah atau pelaksaan Wukuf pada 9 Dzulhijjah 1433 H. Artinya akan jatuh pada hari Kamis, bertepatan 25 Oktober 2012. Jadi, ‘Idul Adha 1433 H, tahun 2012, jatuh pada hari Jumat 26 Oktober. [aba]

Hazawa Fokus padaSave Harta Agama

Dalam beberapa kesempatan, Kabid Penyelenggaraan Hazawa Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. M. Daud Pakeh mengatakan, bahwa bidangnya menfokuskan pada kiat menyelamatkan harta agama atau tanah wakaf yang banyak sekali di Aceh. Keseriusan ini terlihat jelas dengan banyaknya upaya penyuluhan dan pembinaan secara berkesinambungan bagi pihak-pihak yang berwenang dalam masalah perwakafan.

Pada 10-12 Mei 2012 dilakukan tiga kegiatan, yaitu Temu Konsultasi Program Pemberdayaan Wakaf bagi Pejabat Daerah 2012, Temu Konsultasi Tim Kerja Sertifikasi Tanah Wakaf 2012, dan Lokakarya Regulasi Perwakafan bagi Penyelenggaraan Teknis Wakaf Provinsi Aceh, di Hotel The Pade, Banda Aceh.

Ini merupakan program Direktorat Pemberdayaan Wakaf Kemenag RI yang dilaksanakan di daerah. Dalam hal ini, langsung dihadiri Direktur Wakaf Kementrian Agama RI, Drs. Sutami, M.Pd.I. “Semua jajaran Kantor Kemenag setiap level berkewajiban menyelamatkan (save) harta wakaf, karena ini merupakan tanggungjawab kita kepada Allah SWT. Meskipun banyak persoalan dalam masyarakat, di antaranya masyarakat kita masih menilai, ini hak Allah, jadi yang akan menjaga dan melindunginya adalah Allah, Direktorat Wakaf sebagai direktorat yang paling muda di Kemenag RI, juga belum terwujudnya para Nadhir Wakaf yang profesional,” kata Direktur.

“Kepada seluruh peserta agar bekerja maksimal terutama dalam menyelamat tanah-tanah wakaf yang memiliki potensi

yang cukup besar untuk pemberdayaan ekonomi umat. Apalagi banyak tanah wakaf yang tidak jelas keberadaannya pasca gempa bumi dan tsunami 2004 yang lalu,” ajak Kakanwil Kemenag, Drs. Ibnu Sa’dan, M.Pd.

Pada 18-21 Mei 2012 Penye. Hazawa juga melaksanakan kegiatan Orientasi Kepenyuluhan dan Informasi Haji bagi Kepala KUA se Aceh, Pembinaan Nadhir Wakaf dan Pembinaan Amil Zakat, di Hotel Grand Nanggroe Banda Aceh. Kakanwil Kementrian Agama, yang diwakili oleh Kabid Pekapontren, H. Abrar Zym, S.Ag mengatakan, “Sosialisasi masalah haji, wakaf, dan zakat adalah tugas setiap aparatur Kemenag tanpa terkecuali dalam berbagai kesempatan, agar masyarakat cepat mendapatkan informasi yang sangat di butuhkan, terutama masalah penyelenggaraan ibadah haji, yang tidak lama lagi akan dilaksanakan.”

Para Kepala KUA, juga sebagai corong dalam informasi haji dan sebagai Pembina Jamaah Haji. Pemerintah telah menetapkan ada 11 kali pembinaan Manasik Haji bagi jamaah di KUA dan 4 kali yang di lakukan oleh Kantor Kementrian Agama Kab/Kota dengan tujuan agar terwujudnya jamaah haji mandiri sehingga menjadi haji yang Mabrur.

Orientasi Kepenyuluhan Informasi Haji bagi Kepala KUA, Pembinaan Nadhir Wakaf, dan Pembinaan Amil Zakat itu untuk empat angkatan. Narasumbernya dari Kanwil Kemenag, Baitul Mal, akademisi IAIN, dan BPN (Badan pertahanan Nasional). [yakub/akhyar]

Menteri Agama (Menag) RI, Drs. H. Suryadharma Ali, M.Si, melantik Drs. H. A. Rahman TB, Lt. sebagai Staf Ahli Bidang Lembaga Sosial Keagamaan. Pelantikan yang digelar di Oproom Gedung Kementerian Agama RI, Jalan M.H. Thamrin No. 6 Jakarta itu, bersamaan dengan lima pejabat eselon I dan 10 pejabat eselon II lainnya (Rabu, 25/4).

Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd mengucapkan selamat atas pelantikan tersebut. “Kita turut bangga dan berbahagia, karena beliau adalah SDM terbaik yang dimiliki Kementerian Agama Aceh, dibuktikan dengan kepercayaan Menag RI kepada Pak Rahman sebagai salah seorang staf ahli,” sambut Kakanwil.

Sebelumnya, H. A. Rahman TB, menjabat Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh sampai Oktober 2011. Imam Masjid Lueng Bata itu,s juga pernah menjabat sebagai Kepala Bagian Tata Usaha, Kepala Bidang Pergurais, dan Kepala Kantor Departemen Agama Kabupaten Pidie.

Selain A. Rahman TB, pejabat eselon I yang dilantik Menag, Prof. Dr. Abdul Djamil, MA (Dirjen Bimas Islam), Prof. Dr. H. Machasin (Kepala Balitbang dan Diklat), Prof. Dr. Nanat Fatah Natsir, MS (Staf Ahli Bidang Kehidupan Beragama), Drs. H. Abdul Fatah (Staf Ahli Bidang Kerukunan Antar Umat Beragama). dan Prof. Dr. H. Amin Abdullah, MA (Staf Ahli Bidang Kependidikan).

Pejabat Eselon II yang dilantik, Drs. Hilmy Muhammadiyah, M.Si (Inspektur Wilayah 2 Inspektorat Jenderal), Prof. Dr. H. Achmad Gunaryo, M.Soc, SC (Kepala Pusat Kerukunan antar Umat Beragama), Drs. Agustinus Tungga Gempa (Sekretaris Ditjen Bimas Katholik), dan Sihar Petrus Simbolon, S.Th, MM (Direktur Pendidikan Katholik Ditjen Bimas Katholik).

Terus, Yan Kristianus K, SE, MM (Direktur Pendidikan Kristen pada Bimas Kristen), H. Suardi Abas, SH, M.Hum (Kakanwil Bengkulu), Drs. Eusabius Bensasi (Kakanwil NTT), Dr. H. Budi Kisworo, M.Ag (Ketuai STAIN Curug, 2012-2016), Prof. Dr. Abustani Ilyas, M.Ag (Ketua STAIN Sorong, 2012-2016), dan Dr. Agusthina Kristina Kakiay, S.Ag, M.Si (Ketua STAKN Tanah Toraja). aba

A. Rahman TB, Staf Ahli Menag

Page 15: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

15SantunanMei 2012

Daftar Honorer Kategori 1 (K1) yang didinilai memenuhi kriteria, telah diumumkan melalui website www.bkn.go.id, mulai tanggal 1 Mei 2012 atau melaui website Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh di www.aceh.kemenag.go.id.

Kepala Kanwil Kemenag Provinsi Aceh pun, melalui surat Kakanwil Kemenag Aceh Nomor Kw.01.1/2/Kp.00.3/1492/2012, tanggal 2 Mei 2012 yang ditujukan kepada Kepala Kankemenag kabupaten/kota, secara resmi telah merilis kembali pengumuman daftar honorer K1 di lingkungan Kemenag Aceh.

Rilis ini sesuai dengan surat Sekretaris Jenderal Kementerian Agama RI Nomor B.II/2-a/Kp.00.3//02312/2012, tanggal 27 April 2012 tentang Penyampaian dan

Honorer K1 Diumumkan

Kurikulum Kearifan Lokal,

MendesakSetiap dekade, kurikulum sekolah atau mad-rasah semakin padat. Untuk Aceh, muatan lo-kal (mulok) juga semakin khas, dibandingkan dengan daerah lain di Indonesia. Juga dengan materi kearifan lokal (local wisdom), mestinya pelajaran ini juga masuk salah satu yang dia-jarkan pada anak didik di Aceh yang lahir atau sekolah rata-rata usai konflik.

Laiknya negara-negara bekas konflik di Eropa, seharusnya beberapa wilayah di Indonesia yang rawan konflik, atau pernah mengalami konflik besar seperti di Aceh, pemerintahnya memberikan perhatian bagi pendidikan sejarah konflik. Menurut para ahli, hal ini penting untuk mencegah konflik yang sama terulang kembali. Demikian disampaikan oleh Sahlan Hanafiah, MSI, salah seorang fasilitaor pada kegiatan workshop pemuda lintas agama Provinsi Aceh Tahun 2012, yang digelar oleh Subbag Hukmas dan KUB (Kerukunan Umat Beragama) Kanwil Kemenag Aceh.

Selain itu, dalam perjalanan sejarahnya yang panjang, tentu lahir berbagai kearifan lokal masyarakat dalam memanage berbagai macam konflik yang ada, nah ini menurutnya juga perlu dikaji, didokumentasikan dan diajarkan kepada generasi muda melalui lembaga-lembaga pen-didikan yang ada.

“Kita berharap supaya pemimpin Aceh di masa mendatang bisa memperhatikan masalah ini, apalagi mereka adalah eks pejuang yang terjun langsung di dalam konflik aceh, dan mengetahui secara jelas duduk persoalannya. Sejarah konflik dan kearifan masyarakat Aceh ini bisa diaplikasikan melalui materi atau kurikulum muatan lokal di sekolah-sekolah dan madrasah yang ada di Aceh,” kata Sahlan panjang lebar.

Menurut Sahlan, di Aceh konflik antar umat beragama memang tidak begitu menonjol, demikian pula haknya dnegan konflik interen umat beragama. “Justru yang menonjol di Aceh adalah konflik politik antara elit daerah dan pemerintah pusat, mungkin konsentrasi masyarakat lebih terkonsentrasi kemari se-hingga konflik agama tidak menjadi populer.”

“Boleh jadi juga, karena sudah lelah berkon-flik, sebagian masyarakat sudah semakin cer-das dan tidak mudah terprovokasi pada konflik agama,” celetuk seorang peserta yang disambut tawa dan tepuk tangan aeluruh ruangan.

Workshop Pemuda Lintas Agama akan berlangsung selama tiga hari penuh mulai 23-24 April 2012 dan akan menghasilkan suatu naskah kearifan lokal dan religius masyarakat Aceh dalam menyikapi berbagai persoalan sosial. [aba]

Sebagian data di jajaran Kemenag yang disampaikan ke media selama ini, antara di daerah dengan di provinsi, bahkan an-tar bidang (misal bagian Perencanaan dan Kepegawaian) bisa berbeda. Belum lagi yang menyampaikan informasi, misal-nya oleh staf, di tingkat Kemenag Kota/Kabupaten,madrasah atau KUA misal nya, ada yang berlainan dengan yang diharap-kan oleh atasannya. Ujungnya, komplain mengkomplain pun sering terjadi di media. Juga ada yang menilai, misal KKL dan DIPA Kemenag itu, tidak boleh dipublis, sedang-kan bagi instutusi lain, mungkin itu sudah lumrah diketahui rakyat hari ini.

Tingkat kerahasiaan dan kewenangan penyampaian info itu terjadi, karena alur pemberitaan informasi, siapa dan apa yang boleh diinformasikan bagi kita dan masyarakat, belum ada standar baku. Jadi, perlu disosialisasikan ke aparatur Kemenag persoalan informasi publik, sesuai dengan regulasi, terutama lewat TIK (Teknologi Informasi Komunikasi) itu. Demikian antara lain gambaran seputar problematika informasi yang terungkap, dalam acara pembukaan Sosialisai Keterbukaan Informasi Publik (KIP), yang digelar selama

Validasi Data Lewat Rakor

Peng umuman Hasil Verifikasi dan Validasi Tenaga Honorer Kategori 1.

Selama 14 hari sejak tanggal pengumum an (1-14/5), telah diminta ke-pada seluruh Kakankemenag Kabupaten/Kota untuk dapat mengumumkan daftar di-maksud kepada masyarakat umum dengan cara menempelkannya di papan pengumu-man di setiap satker kementerian agama di daerahnya masing-masing.

Selama masa dua minggu itu pula, pimpinan satker atau Kankemenag setem-pat telah diminta untuk meneliti kembali kevalidan dokumen tenaga honorer seb-agaimana tertera pada daftar, termasuk mempertimbangkan adanya pengaduan masyarakat terkait pemalsuan data dan lain-lain. [aba]

20-22 Mei oleh Subbag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Aceh. Tampil di hadapan 90 peserta acara penting itu, pemateri yang kompeten, antara lain Kadishubkomintel Aceh dan pihak KIP Aceh.

“Pejabat yang menutup informasi yang seharusnya dikatahui publik, tapi payah sekali menginformasikan pada media dan masyarakat, jika diminta untuk mempublikasinya, dia bisa digugat dan dipidanakan, sesuai dengan aturan,” ingat Kakanwil Kemenag Aceh, dalam hal ini diwakili oleh Plh. Kabag TU Kanwil Kemenag yang diwakili oleh Juniazi, S.Ag, M.Pd, dalam acara pembukaan Sosialisasi UU Nomor 14/2008 Tentang Keterbukaan Informasi Publik bagi Aparatur Kemenag se-Aceh (20/5).

“Mencermati tumpang tindih dan si-lang pendapat soal data, misalnya jumlah penyuluh PNS, sertifikasi guru, data per-ceraian, rumah ibadah, jumlah umat agama yang minoritas, ke depan kita harapkan, tidak hanya Rakor RKA atau RKL, tapi perlu ada Rakor Data,” harap Kasubbag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Aceh, dalam acara yang sosialisasi yang berlangsung di Hotel Sulthan Banda Aceh itu. [yakub]

Page 16: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

16 SantunanMei 2012

KUB, Prioritas PemerintahKepala Kantor Kemanag Aceh menjelaskan bahwa Kerukunan Umat Beragama merupakan program prioritas pemerintah, khususnya Kementerian Agama. “Ada dua program prioritas yang diamanahkan Bappenas kepada Kemenag, yaitu Kerukunan Umat Beragama dan Penyelengaraan Ibadah Haji yang baik. Workshop ini sendiri merupakan bagian dari realisasi program kerukunan umat beragama tersebut,” kata Kakanwil saat penutupan workshop Pendidikan Multikultural dan Workshop Pemuda Lintas Agama Provinsi Aceh Tahun 2012 di Hotel Kuala Radja Banda Aceh (25/4).

“Setiap tahunnya kita tetap memfasilitasi dialog intern umat beragama, dialog antara tokoh dan umat berbeda agama, serta dialog antara tokoh-tokoh agama dengan pemerintah, seperti yang akan dilangsungkan di Hotel Sulthan, 26-28 April mendatang,” jelas Pak Ibnu.

“Saya sangat mengapresiasi kegiatan wokshop multikultural ini, karena masalah kerukunan tidak melulu karena isu agama, justru di aceh masyarakat kita berhasil membangun atsmorfir kehidupan religius yang baik antar pemeluk berbeda agama. Tapi ada isu-isu lain yang sesungguhnya bisa memicu keretakan di dalam masyarakat, seperti isu politik, ekonomi dan juga sikap ego sentris sebagian kelompok yang merasa superior dari yang lain. Ujung-ujungnya justru agama sering dijadikan kambing hitam,” imbuh mantan Kepala Kemenag Kota Subulussalam ini.

Kakanwil selanjutnya mengajak pihak akademisi, khsusnya lembaga-lembaga penelitian dan kampus yang diwakili oleh narasumber dan fasilitator untuk bersama-sama mengembangkan penelitian terkait kearifan lokal dan wawasan multikultural di Provinsi Aceh. “Dengan penelitian yang mendalam, kedepannya kita berharap konflik tidak sampai muncul ke permukaan dan bisa

Dialog Kerukunan Umat Beragama (KUB) dan Dialog Antara Tokoh Agama dengan Pemerintah (26-28/4) yang ditutup Kasubbag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag sudah merumuskan 13 butir rekomendasi di antaranya menuntut adanya hibah dana dari pemerintah kepada FKUB. Rekomendasi itu sebagai berikut:1. Supaya Pemerintah Provinsi Aceh dan Pemerintah Kabupaten/

Kota se Provinsi Aceh harus mengalokasikan anggaran bagi pelaksanaan kegiatan FKUB di tingkat provinsi dan kabupaten / kota dalam bentuk hibah, kerjasama dengan FKUB, melalui anggaran SKPK, atau dana aspirasi anggota DPRA/DPRK

2. Supaya melakukan Sosialiasi Aturan terkait pendirian rumah ibadah secara berkala dan terus menerus, yaitu PBM No. 8 dan 9 Tahun 2006 dan Pergub No. 25 Tahun 2007

3. Melakukan penertiban pembangunan rumah ibadah sesuai aturan yang berlaku

4. Gubernur Provinsi Aceh mengingatkan Bupati / Walikota se Provinsi Aceh yang belum melaksanakan PBM No. 8 dan 9 Tahun 2006 dan membuat penjelasan kepada Gubernur dan Menteri

5. Pemerintah melalui instansi terkait diharapkan menindak tegas setiap upaya pendangkalan akidah atau penistaan ajaran agama

6. Meningkatkan kualitas pendidikan agama kepada semua pemeluk agama, termasuk penguatan anggaran bagi pendidikan agama di APBN, APBD/APBK

7. Meningkatkan sumberdaya manusia pengurus FKUB baik di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota

8. Mengoptimalkan peran FKUB di tingkat Provinsi dan Kabupaten/Kota

9. Pemerintah Provinsi Aceh memfasilitasi dialog antar umat beragama di tingkat provinsi secara berkala, minimal setahun dua kali

10. Pemerintah Aceh memberikan perhatian khusus bagi daerah perbatasan dalam bentuk : pemberdayaan ekonomi, pendidikan agama, penguatan wujud nilai-nilai adat dan budaya dan budaya adat sesuai dengan kearifan lokal

11. Pemerintah Provinsi dan Kab/Kota agar meningkatkan pembinaan pengamalan nilai-nilai keagamaan dalam semua unsur masyarakat terutama pada bulan Ramadhan

12. Penguatan koordinasi antar lembaga terkait dalam menjaga kerukunan umat beragama

13. Dimintakan kepada organisasi kemasyarakatan untuk melaporkan kepada tim PAKEM (Pengawasan Aliran Kepercayaan dalam Masyarakat) jika ada indikasi penyimpangan terhadap ajaran agama

Rekomendasi tersebut ditujukan kepada Gubernur Aceh, Bupati/Walikota dalam Provinsi Aceh, Ketua DPRA dan DPRK, serta pejabat dan isntansi lainnya terkait dengan isu kerukunan umat beragama.

Sebelumnya, turut menjadi pemateri pada kegiatan dialog kali ini, Kakanwil Kementerian Agama Aceh (Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd), Kepala Kejaksaan Tinggi Aceh (Muhammad Yusni, SH), Ketua Majelis Adat Aceh (H. Badruzzaman Ismail, SH, M.Hum), Kabid Pemantapan Ideologi dan Kebangsaan Badan Kesbang Linmas Aceh (Dra. Nurmalis), serta dua orang akasdemisi dari IAIN Ar-Rraniry (Sahlan Hanafiah, MSI, dan Jasmadi Ali, M.Psi. aba

Alokasikan Anggaran untuk FKUB

ditangani lebih awal, isnya Allah,” harapan Kakanwil saat acara penutupan kegiatan workshop ini secara resmi.

Dalam sambutannya, Kakanwil me nyam but positif usulan dan hasil kerja yang telah dihasilkan selam workshop ini berlangsung. “Selaku Kakanwil Kementerian Agama Aceh, saya berjanji naskah ini nantinya akan dicetak dan disebarluaskan ke seluruh satker yang ada di Aceh, bahkan ke Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian, tentunya setelah diedit dan mendapat riview dari para ahli,” janji Ibnu Sa’dan dalam sambutannya. Setelah ditutup secara resmi oleh Kakanwil, acara diakhiri denga doa yang dipimpin oleh Muhammad Yakub Yahya. Turut hadir dalam acara penutupan workshop ini narasumber seperti Dr. H. Gunawan Adnan, MA., Kamaruddin MA, dan sejumlah pejabat di lingkungan Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh. [aba]

Page 17: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

17SantunanMei 2012

Program Haji Khusus dilaksanakan guna mengakomodir tuntutan masyarakat yang membutuhkan pelayanan khusus guna menunaikan Ibadah Haji. Pelayanan ini diberikan oleh

Penyelenggara Ibadah Haji (PIHK), yaitu lembaga swasta (biro perjalanan/travel) yang telah mendapat izin dari pemerintah, sebagaimana tertuang dalam pasal 38 UU 13/2008, tentang Penyelenggaraan Ibadah Haji.

Proses dan Teknis Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus yang dilaksanakan PIHK mengacu pada Permenag RI 22/2011, tentang Standar Pelayanan Minimal Penyelenggaraan Ibadah Haji Khusus. Ini jadi tolok ukur pelayanan minimal yang wajib diberikan oleh PIHK kepada Jamaah Haji khusus. Layanan tersebut meliputi: pendaftaran, bimbingan ibadah, transportasi, akomodasi, konsumsi di Arab Saudi, kesehatan, perlindungan, administrasi dan dokumen Haji.

Pendaftaran Jamaah Calon Haji Khusus dilakukan oleh Jamaah yang bersangkutan ke Kemenag. Tetapi, manakala jamaah tidak dapat melakukan pendaftaran sendiri, dapat mewakilkan kepada PIHK dengan memberikan Surat Kuasa. Sejak 12 Maret 2012 Kankemang Aceh telah dapat menerima pendaftaran Jamaah Haji Khusus yang bertempat di Aula Utama Asrama Haji Embarkasi Banda Aceh, Jl. T. Nyak Arief Nomor 28, Banda Aceh.

Prosedur pendaftaran atau alur yang harus ditempuh oleh Jamaah Calon Haji Khusus adalah: 1. Memilih Penyelenggaraan Ibadah Haji Khsusus (PIHK) yang

dianggap sesuai. Pilihlah PIHK berpengalaman dan memiliki reportasi baik;

2. Mendatangi PIHK guna mendapatkan informasi teknis penyelenggaraan yang akan diberikan, meliputi: izin operasional, persyaratan yang harus dipenuhi, program-program yang akan dilaksanakan sebelum keberangkatan, di Tanah Suci dan pemulangan, beserta besar biaya yang dibutuhkan;

3. Setelah Calon Jamaah yakin dan menyetujui informasi yang diberikan PIHK, segeralah melengkapi bahan-bahan yang diperlukan dan mengikat perjanjian sebagaimana kesepakatan;

4. Pendaftaran dapat diwakilkan kepada PIHK yang ditunjuk, dengan catatan Jamaah memberikan surat kuasa bermaterai kepada PIHK untuk mewakilinya;

5. Jamaah Calon Haji dibenarkan juga untuk medaftar sendiri dengan syarat membawa surat pengantar dari PIHK yang dipilih;

6. Pendaftaran Haji khusus bertempat di Direktorat Jenderal Pelayanan Haji Kementerian Agama RI, Jakarta atau Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh yang saat ini membuka ruang khusus di Aula Utama Asrama Haji Embarkasi Banda Aceh;

7. Menyerahkan berkas persyaratan kepada petugas pendaftaran, berupa:a. Photo copy KTP,b. Surat Keterangan Sehat dari Dokter,c. Surat pengantar/permohonan pendaftaran dari PIHK,d. Surat kuasa dari Jamaah Calon Haji (jika diwakilkan kepada

PIHK),e. Photo Copy Kartu Keluarga, f. Photo Copy Ijazah atau Photo Copy Akte Kelahiran, Buku

Nikah g. Point e dan f di atas dapat diganti dengan menyerahkan

photo copy paspor yang masih berlaku.h. Pas photo ukuran 3 x 4 minimal 10 lembar dan ukuran 4 x

6 minimal 4 lembar (jumlah disesuaikan)

8. Setelah persyaratan dinyatakan lengkap oleh petugas penerima pendaftaran, kemudian petugas PIHK atau Jamaah mengisi blangko Surat Pendaftaran Pergi Haji (SPPH),

9. Petugas penerima pendaftaran kemudian mengentery data-data yang diperlukan ke dalam sistem siskohat dan mencetaknya;

10. Setelah menerima SPPH dan lembar pengisian data yang dikeluarkan pihak siskohat, Petugas PIHK atau Jamaah pergi ke Bank Penerima Setoran Biaya Perjalanan Ibadah Haji (BPS-BPIH) yang dikehendaki guna melakukan penyetoran dana setoran awal. Adapun besarnya dana tersebut adalah $ 4.000,- (empat ribu dolar Amerika);

11. Petugas BPS-BPIH akan mengentery seluruh data jamaah yang tertera di SPPH, mentransfer dana pendaftaran ke rekening Menteri Agama dan mengeluarkan bukti setoran awal;

12. Petugas PIHK atau Jamaah kembali lagi ke tempat pendaftaran guna menyerahkan bukti pembayaran setoran awal yang dikeluarkan BPS-BPIH kepada petugas pendaftaran.

13. Bagi Jamaah yang mendaftar sendiri, diminta untuk memberitahu PIHK bahwa proses pendaftaran telah selesai; dan

14. Melakukan persiapan dan menunggu pemberangkatan yang diatur dan dikoordinir oleh PIHK.Menurut ketentuan standar minimal yang telah ditetapkan,

PIHK berkewajiban memberikan bimbingan manasik dan bimbingan perjalanan haji sebelum keberangkatan minimal lima kali pertemuan. Di samping itu bimbingan juga harus terus diberikan selama perjalanan dan selama berada di Arab Saudi. Masa tinggal Jamaah Haji Khusus di Arab Saudi paling sedikit delapan hari, dan paling lama 27 hari.

Selama berada di Arab Saudi, PIHK berkewajiban untuk menyediakan akomodasi dan konsumsi. Akomodasi yang disediakan berupa hotel paling rendah berbintang empat. Jarak hotel yang disediakan paling jauh 500 meter dari Masjidil Haram saat di Makah dan Masjid Nabawi saat di Madinah. Untuk melayani kesehatan Jamaah, PIHK berkewajiban menyediakan satu orang tenaga dokter untuk melayani maksimal 90 orang Jemaah.

Upaya yang harus dilakukan oleh PIHK guna memberikan perlindungan kepada jamaah adalah dengan memberi jaminan asuransi, memberikan gelang identitas, dan kartu tanda pengenal yang memuat data jamaah, nomor kontak di Arab Saudi serta data penting lainnya. Layanan Administrasi yang diberikan berupa:1. Penyelesaian persyaratan pemerolehan visa haji dan dokumen

perjalanan jemaah haji khusus;2. Penyelesaian pembatalan jamaah haji khusus;3. Pengurusan paspor dan kokumen jamaah jamaah haji khusus di

Maktab; dan4. Pengurusan barcode di Arab Saudi untuk kepastian penyediaan

layanan kepada setiap jamaah yang diberangkatkan.Bentuk layanan lain yang juga menjadi kewajiban PIHK adalah:

memberikan air zam-zam paling sedikit lima liter bagi setiap jamaah pada saat tiba di Tanah Air. Memberikan perlengkapan berupa tas besar, tas kecil, tas paspor dan menyediakan layanan pengangkutan bagasi.

Penetapan standar pelayanan minimal bagi penyelenggaraan ibadah haji khusus bertujuan untuk memberikan kepastian tersedianya pelayanan minimal oleh PIHK kepada Jamaahnya. Standar minimal ini juga akan dijadikan sebagai acuan dalam pengawasan dan penilaian terhadap kinerja PIHK. []

Khususkah Haji Khusus?Zainal Arifin

Kasi Perjalanan dan Sarana Haji Bidang Hazawa Kanwil Kemeneg Aceh

Page 18: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

18 SantunanMei 2012

96 Santri Aceh

Perebutkan Posisi di PT

Ternama

PBSB (Penerimaan Bea Siswa Santri Berprestasi), merupakan Program Kementerian Agama RI yang dilaksanakan setiap tahun. Program ini merupakan upaya untuk menjaring para santri berprestasi untuk disekolahkan pada perguruan tinggi ternama di seluruh Indonesia dengan pemberian beasiswa penuh. Untuk tahun 2012, jumlah santri Aceh yang mengikuti program ini sebanyak 96 orang santri dari seluruh Aceh dengan pilihan 10 Perguruan Tinggi (PT) ternama seperti IPB Bogor, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, UGM Yogyakarta, UNAIR Surabaya, UIN Maulana Malik Ibrahim, UPI Bandung, IAIN Wali Songo, IAIN Sunan Ampel, dan UIN Yogyakarta. Test tulis untuk program ini dilaksanakan pada Senin, 14 Mei 2012 di MA Darul Ulum, Banda Aceh.

Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M. Pd dalam arahannya mengharapkan kepada para peserta test PBSB agar bersungguh-sungguh dalam mengikuti test, sebab kesempatan mengikuti program ini merupakan kesempatan langka, terutam kesempatan untuk memperebutkan kursi mahasiswa pada sejumlah PT ternama di Indonesia.

96 santri yang mengikuti test terlebih dahulu dinyatakan lulus seleksi administrasi oleh panitia penyelenggara, materi test tulis meliputi Bahasa Inggris, Dirasah Islamiyah, Kepesantrenan dan test Kemampuan Akademik, khusus untuk UIN Maulana Malik Ibarhim ditambah dengan tes Tahfizhul Qur’an. Hasil Pengamatan Santunan pada hari tes, seluruh santri yang mewakili berbagai pesantren di Aceh sangat serius dalam mengikuti ujian tulis. Ujian tulis dimulai pada pukul 08.00 wib hingga pukul 17.00 wib. Pengumuman test tulis ini diumumkan pada tanggal 1 Juni 2012. [zarkasyi]

Kabupaten Aceh Tenggara menjadi calon terkuat selaku tuan rumah Porseni XIII dan Expo Madrasah II tahun 2012 Provinsi Aceh. Menurut laporan tim survey lokasi yang disampaikan oleh Sekretaris Umum Panitia Pelaksana Tahun 2012, Drs. Mardin, Kabupaten Aceh Tenggara mengumpulkan poin tertinggi berdasarkan instrumen penilaian yang digunakan oleh tim survey, dibandingkan Kabupaten Pidie di peringkat kedua dan Kota Sabang.

Selain itu, Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Tenggara juga siap memenuhi kebutuhan akomodasi dan transportasi Menteri Agama yang dijadwalkan akan membuka langsung kegiatan ini.

Selanjutnya, Kabag Tata Usaha, Habib Badaruddin dalam penutupan rapat mengatakan bahwa kepastian Aceh Tenggara menjadi Tuan Rumah Porseni mendatang harus ditetapkan terlebih dahulu dengan Keputusan Kakanwil Kemenag Aceh. Porseni XIII Provinsi Aceh Tahun 2012 direncanakan akan mempertandingkan 20 cabang olahraga berbagai tingkatan dan 24 cabang seni.

Drs. Mardin, Sekum Panitia Porseni XIII Tahun 2012 Provinsi Aceh mengungkapkan, bahwa pada even 2 tahunan yang akan diselnggarakan pada 25 November - 1 Desember 2012 nanti akan dipertandingkan 20 cabang olahraga dan 24 cabang seni islami.

Mardin mengingatkan, khusus untuk peserta cabang olahraga supaya bisa menyesuaikan pakaian yang islami. “Kita berharap Porseni kali ini lebih baik, kita akan menyempurnakan kekurangan yang ada pada penyelenggaraan yang lalu,” kata Mardin.

Pun demikian, Mardin mewanti-wanti panitia penyelengara untuk menyusun budget kebutuhan sesuai dengan kebutuhan ril “Kita harus hemat, soalnya anggaran Porseni kali ini setengah dari sebelumnya, yaitu sekitar Rp 300 juta-an saja,” tambah Mardin.[aba]

olahragaTingkat MI• Bola Kaki Putra • Lompat Tinggi Pa/Pi • Lompat Jauh Pa/Pi Tingkat MTs• Bola Volly Pa/Pi • Lari 100 m Pa/Pi • Lari 200 m Pa/Pi • Lompat Tinggi Pa/Pi • Lompat Jauh Pa/Pi • Tenis Meja Pa/Pi • Bulu Tangkis Pa/Pi Tingkat MA• Tenis Meja Pa/Pi • Bola Volly Pa/Pi • Lempar Lembing Pa/Pi • Lempar Cakram Pa/Pi • Tolak Peluru Pa/Pi • Atletik 400 m Pa/Pi • Bulu Tangkis Pa/Pi Karyawan/Karyawati• Bola Volly Pa/Pi • Bulu Tangkis Putra • Tenis Meja Pa/Pi seniTingkat MI• Busana Muslimah Putri • Nasyid Rebana Putri • Tahfiz 1 Juz Pa/Pi • MTQ Pa/Pi • Cerdas Cermat Tingkat MTs• Nasyid Rebana Putri • Tahfiz 5 Juz Pa/Pi • MTQ Pa/Pi • Cerdas Cermat • Kaligrafi Pa/Pi • Pidato Bahasa Indonesia Pa/Pi • Pidato Bahasa Arab Pa/Pi • Pidato Bahasa Inggris Pa/Pi • Busana Muslimah Putri Tingkat MA• MTQ Pa/Pi • Cerdas Cermat • Kaligrafi Pa/Pi • Puisi Pa/Pi • Syarhil Quran • Qira’atul Qutub Pa/Pi • Fahmil Quran Pa/Pi • Cipta Puisi Kandungan Al-Quran Pa/Pi Dharmawanita• Asmaul Husna • Pidato

20 Cabang Olah Raga dan 24 Cabang Seni Islami Ikut

Porseni XIIIcAbANg yANg dIpeRTANdINgKAN

Page 19: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

19SantunanMei 2012

Mari Awasi Aliran KepercayaanKepala Kejaksaan Tinggi , Muhammad Yusni, SH,MH, mengajak masyarakat menjaga dan mengawasi aliran kepercayaan masing-masing masyarakat dari penyelewengan. “Setiap pemeluk agama wajib menjaga agamanya dari setiap penyelewengan,” ujar Kajati Aceh ini. Hal ini, sesuai dengan Keputusan Jaksa Agung RI Nomor: Kep-004/JA/01/1994, 15 Januari 1994, tentang Pembentukan Tim Koordinasi Pengawasan Aliran Kepercayaan Masyarakat (Pakem).

Ajakan itu mengemuka dalam Dialog Antar Umat Beragama dan Antar Umat Beragama dengan Pemerintah, yang dimediasi oleh Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, Jumat (27/4), di Hotel Sulthan Banda Aceh.

Lanjut Kajati, “sehubungan dengan ke-tentuan UU No 16/2004 tentang Kejaksaan RI Pasal 30 ayat (3) huruf d dan e, tersebut diatas, maka upaya yang dapat dilakukan secara lokal atau daerah apabila ada sesuatu ajaran atau aliran yang membahayakan ma-syarakat atau negara atau penyalahgunaan/penodaan agama maka hal yang bisa ditem-puh adalah dengan menerbitkan keputusan bersama Muspida, dan Muspida Plus den-gan dasar sebagai berikut:

a. Bagi pemerintah daerah mengacu

kepada undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintah daerah pasal 27 huruf c yang berbunyi “Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah mempunyai kewajiban memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat”.

b. Bagi unsur kepolisian dalam undang-undang nomor 2 tahun 2002 pasal 15 ayat (1) huruf d yang berbunyi “Kepolisian Negara R.I secara umum berwenang mengawasi aliran yang dapat menimbulkan perpecahan atau mengancam persatuan dan kesatuan bangsa.

c. Bagi unsur Kejaksaan mengacu kepada Pasal 30 ayat (3) huruf d dan e berbunyi” Dalam bidang ketertiban dan Ketentraman umum Kejaksaan turut menyelenggarakan kegiatan pengawasan aliran kepercayaan yang dapat membahayakan masyarakat dan Negara dan pencegahan penyalahgunaan dan/atau penodaan agama”

Dalam kesempatan itu, sejumlah peserta melakukan dialog dengan Kajati Aceh, tidak hanya seputar tugas dan fungsi Pakem, namun melebar ke persoalan penguatan kerukunan umat beragama di Aceh, pendirian rumah ibadah dan sanksi hukum kepada pelaku penodaan agama, seperti yang pernah terjadi pada pengikut aliran Millata Abrahah di Aceh beberapa

waktu lalu. “Dukungan sosial politik kemasyaraatan

yang tercermin kedalam pendapat, saran, pernyataan dari pimpinan DPRD, MPU, Pimpinan pondok Pesantren, dan Ormas Islam,” ajak Kajati dalam acara yang dilaksanakan Sub Bag Hukum Humas, dan Kerukunan Umat Beragama Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh (26-28/4). [yakub]

Ada 215 Satuan Kerja (Satker) Kemenag di lingkungan KPKNL (Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang) Banda Aceh yang mesti melakukan verifikasi dan validasi ulang data Barang Milik Negara (BMN). Sebab, dari hasil pemeriksaan oleh BPK, ditemukan adanya selisih antara data yang dimiliki Kementerian Agama dengan yang dimiliki oleh Kementerian Keuangan. Demikian keterangan Samhudi, S.Si, Kasubbag Keuangan dan IKN pada Kanwil Kemenag Aceh, Selasa (15/5).

“Sampai dengan pertengahan Mei, kita bersama dengan kawan-kawan di KPKNL Banda Aceh dan operator SIMAK-BMN di daerah sudah melakukan validasi dan verifikasi data kekayaan negara pada 57 satker di wilayah Kabupaten Pidie dan Pidie Jaya,” jelas Samhudi, putra Meureudu Pijay itu.

Sampai Selasa malam (15/5) sejumlah operator SIMAK-BMN dari satker-satker di Kabupaten Pidie masih melakukan proses verifikasi dan validasi data di aula Kanwil

Kemenag Aceh, didampingi oleh Tim KPKNL dan Subbag Keuangan dan IKN Kanwil. “Setelah ini, tim akan bergerak ke wilayah pantai Barat-Selatan untuk membantu proses verifikasi dan validasi pada satker-satker yang ada di sana,” lanjut Kasubbag yang ahli IT ini.

“Dari hasil validasi ini nantinya bisa jadi data kekkayaan negara di sejumlah satker bisa jadi semakin berkurang atau bertambah. Kesalahan ini bisa terjadi karena berbagai faktor, baik karena human error ataupun karena perbendaan persepsi terhadap nilai suatu objek yang menjadi Barang Kekayaan Negara,” Samhudi, yang sebelumnya bertugas di Bidang Haji Kanwil itu, menambahkan.

Kepala Bagian Tata Usaha Kanwil Kemenag Aceh, H. Habib Badaruddin, S.Sos yang sedang berada di Jakarta, ketika dikonfirmasi terkait masalah ini mengatakan bahwa verifikasi dan validasi data BMN ini merupakan salah satu prioritas kerja Kanwil.

“Data ini sangat penting untuk keperluan

rekon keunagan semester pertama yang akan berlangsung Juli mendatang di Banda Aceh, tanpa data yang ada tidak bisa divalidasi, maka data keuangan kita akan selalu bermasalah dan dianggap cacat,” sambung Habib melalui media telepon. [aba]

215 Satker Perlu Verifikasi Ulang Data BMN

Page 20: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

20 SantunanMei 2012

Litbang Kemenag Evaluasi dan Refleksikan PAR

Tim dari Litbang Kemenag RI ke Aceh, kembali menjumpai beberapa akademisi, ulama, tokoh adat, ormas, dan pejabat di Kanwil Kemenag Aceh (10-12/5), untuk menindaklanjuti program PAR (Participatory Action Research) yang telah dilakukan sejak 2009 di beberapa provinsi, termasuk Aceh. Di antara tokoh yang ajak mengevaluasi dan sharing ialah Prof, Drs. Yusny Saby, MA, Ph.D, Prof. DR. Al Yasa’ Abubakar, MA, dan Drs. Badruzzaman, M.Hum.

PAR ialah pola penyelesaian konflik dengan melibatkan diri sang peneliti ke area konflik, atau kawasan yang bakal ada konflik. Metode ini telah dipraktekkan relatif berhasil di Poso, Sambas, Sampit, Ambon, dan wilayah rawan konflik antar agama di nusantara. Konsep ini, kini dikembangkan oleh, selain Litbang Kemenag, juga UIN Jakarta dan Kemensos RI.

Tim yang terdiri dari Prof. DR. Rusmin Tumanggor (Guru Besar UIN Jakarta, alumni IAIN Ar-Raniry) dan Mulyadi (Litbang Kemenag RI), juga mengadakan diskusi

Sejumlah 822 guru madrasah se-Aceh, Sabtu (28/4), mengikuti Ujian Kompetensi Awal (UKA). Ujian tersebut dibuka secara simbolis oleh Kakanwil Kemenag Aceh, Drs H Ibnu Sa’dan MPd, di gedung MAN Model, Jambo Tape, Banda Aceh.

“Ujian Kompetensi Awal (UKA) merupakan prasyarat bagi guru untuk dapat mengikuti Pendidikan dan Latihan Profesi Guru (PLPG). Sebab, jika ujian tersebut tidak lulus, maka seorang guru tidak dapat mengikuti PLPG yang dijadwalkan berlangsung pada 28 Mei tahun ini,” jelas Kakanwil.

Sementara itu, Dr H Muhibbuthabary, M.Ag, panitia pelaksana ujian, yang juga Dekan Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry menyebutkan, “Ujian tersebut dilaksanakan berkerja sama dengan Madrasah Developping Centre (MDC) Kanwil Kemenag Aceh dan didukung donatur USAID. Quota guru sertifikasi se-Aceh tahun 2012 mencapai 2.045 orang yang terdiri atas guru madrasah, serta guru Pendidikan Agama Islam (PAI).”

Sedangkan syarat-syarat meng-ikuti ujian sertifikasi, menurut Muhibbuthabary yang aru kembali dari umrah bersama rombongan yang perdana terbang dan mendarat lewat Bandara SIM Aceh Cesar, antara lain, guru S1 yang bekerja minimal enam tahun, guru non-S1 berusia 50 tahun dan bekerja minimal 20 tahun, memiliki Nomor Urut Pendidikan Tenaga Kependidikan (NUPTK), dan mendapat SK dari Dirjen Pendidikan Islam Kemenag RI. Ditambahkan, mata pelajaran yang diuji tersebut yakni bahasa Arab, Fiqih, Aqidah Akhlak, dan Alquran Hadits. Sedangkan khusus untuk guru kelas, materi ujiannya ditambah dengan mata pelajaran IPS dan Matematika. [aba/aceh.tribunnews.com]

UKA Prasyarat

PLPG

seharian dengan segenap alumni FGD (Focus Group Discussion) dari lintas agama. Almuni itu pernah dibekali dan diajak riset dan menggelar pelbagai aksi pada 2010-2011. Acara yang bertajuk “Studi Model-model Resolusi Konflik Etnorelegius” dengan ragam PAR itu, sukses digelar kembali di Aula Kemenag Aceh (12/5).

Selain merefleksikan pelatihan dua tahun lalu, temuan baru, dan efektifitas penerapan PAR di lapangan bersama alumni 2010 yang telah melaksanakan pelatihan, turnamen, dan lainnya antar pemuda lintas agama (juga ormas dan siswa), diskusi juga merespon baik prospek lanjutan program itu pada 2012, dan seterusnya, di Aceh. Hadir dalam acara yang banyak memunculkan istilah ‘potensi’ dan ‘kapasitas’ para muda lintas agama dan tema ‘multikultural’ lainnya itu, selain alumni dan Kasubbag Hukmas dan KUB Kanwil (Juniazi, M.Pd), ada para ‘peneliti konflik’ dan dosen (Sahlan Hanafiah, MSI, Kamaruddin, MA, dan DR. Inayatillah). [yakub]

Wamenag: Tebarkan Kasih dan Sayang

Wamenag (Wakil Menteri Agama) RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA, yang menjadi pengisi halaqah Magrib Masjid Raya Baiturrahman, Sabtu (5/5), mengangkat tema “Bismillahirrahmanirrahim” dalam taushiyah-nya.

Berdasarkan hadis Nabi Muhammad SAW, senadainya Al-Quran diringkas, maka ringkasannya adalah surat Al-Fatihah, dan seandainya di ringkas kembali maka ringkasan intinya ada pada ayat pertama, yaitu “Bismillahirrahmanirrahim.” Dan andaikata Bismillahirrahmanirrahim juga di ringkas, maka maknanya ada pada kata “Ar-Rahman” dan ”Ar-Rahim.”

Kata ”Ar-Rahman” dan ”Ar-Rahim” ber-asal dari akar “ra’,” “ha’,” dan “mim,” yang memiliki makna “cinta.” Inti dari Al-Quran sesungguhnya adalah Cinta Allah SWT ke-pada hamba-hamba-Nya. Bahkan sebagian besar nama-nama Allah (Asmaul Husna) yang diulang-ulang dalam Al-Quran adalah nama-nama yang mengandung makna cinta, sep-erti Al-Latif, At-Tawwab, Al-Ghafur dan lain-lain, meskipun Allah memiliki nama-nama yang tergolong maskulin (sifat jalalah Allah) seperti Al-Qahhar, Al-Jabbar, namun nam

tersebut jarang diulang dalam Al-Quran.Ketika Nabi SAW bersabda supaya

umat nya memulai segala sesuatu dengan Bismillahirrahmanirrahim, hal tersebut mengan dung makna bahwa manusia memulai segala sesuatu selaku khalifah Allah, karena ungkapan ”bismillah” bermakna atas nama Allah.

Dengan kata lain, manusia menjalankan amanah Allah sebagai khalifah di muka bumi untuk memeliharanya, mendayagunakannya dan tidak sewenang-wenang di dalamnya, karena manusia mengemban misi cinta dan kasih sayang dari Ar-Rahma, Ar-Rahim, dan ‘Azza Wajalla, Allah SWT.

Selebihnya, Wamenag mengungkapkan beberap keistimewaan Al-Quran sebagai kitab samawi yang mengandung kebenaran dan keotentikan, bahkan rahasia-rahasia il-miah yang diteliti oleh para ahli di bidangnya ternyata juga terungkap dalam Al-Quran.

Demikian sekelumit ceramah Wamenag di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh yang dipancarluaskan oleh RRI Banda Aceh, RRI Sibolga, Radio Baiturrahman FM, Sermbi FM, dan beberapa radio swasta lainnya. [aba/yyy]

Page 21: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

21SantunanMei 2012

Selepas Shalat Isya, beberapa anak muda kampung berinisiatif mencari sebuah meja, sekaligus sebuah kursi untuk diletakkan di teras depan meunasah. Di atas meja

itu, kemudian ditaruk lima kelapa muda yang sudah dikupas tampuknya. Saat itu pula, satu persatu penduduk kampung mulai berdatangan ke meunasah, mereka saling mencari tempat duduk yang tidak jauh berhadapan dengan meja tadi.

Sebentar kemudian, seorang lelaki berusia 60-an tampil dan duduk di kursi dengan meja yang telah disediakan. Lelaki itu adalah seorang tukang cerita Bakeutok yang sangat digemari masyarakat kampung, terutama di Pidie dan Aceh Utara. Bakeutok ini adalah salah satu sejenis kesenian tradisional Aceh dalam bentuk cerita (sastra tutur) yang kini termasuk seni tradisi yang sudah punah dalam masyarakat Aceh, seiring hilangnya beberapa tukang cerita yang tidak meninggalkan generasi penerusnya.

Seni Bakeutok dulunya pernah berkembang dalam masyarat Aceh Pidie dan Aceh Utara. Di tahun-tahun 1970-an, seni Bakeutok ini termasuk seni tradisional Aceh yang menghibur dan mendidik masyarakat memahami sejarah Islam. Dan ketika itu tukang cerita Bakeutok ini pun tidak banyak, hanya satu dua orang yang pandai melakoni seni yang tergolong dalam sastra tutur ini. Sehingga tukang cerita Bakeutok dulu sering diundang dari satu kempung ke kampung lainnya khusus menceritakan kisah-kisah zaman dulu, zaman perjuangan agama tauhid (Nabi Ibrahim) yang terjadi di Jazirah Arab jauh sebelum Islam diturunkan.

Sampai saat ini saya tidak menemukan makna yang jelas dari pengertian Bakeutok. Apakah istilah Bakeutok ini berasal dari bahasa Arab, Sangskerta, atau dari bahasa Melayu yang di-Aceh-kan. Juga tidak jelas mengapa jenis kesenian sastra tutur di Aceh ini dinamakan Bakeutok. Bahkan nama orang yang pandai melakoni cerita dalam bentuk sastra tutur ini di kampung-kampung dulunya juga dipanggil dengan nama Bakeutok. Kalau misalnya ia bernama Ibrahim, karena ia pandai menceritakan Bakeutok, maka semua orang mengenalnya Ibrahim Bakeutok, atau Bakeutok Brahim—di beberapa daerah, seperti di Pijay, disebut Aba Katok.

Sama halnya dengan Adnan PMTOH, karena Tgk. Adnan lebih suka naik bus PMTOH kalau berpergian, maka nama bus itu dilekatkan orang pada nama Adnan, sehingga orang memanggilnya Adnan PMTOH. Dan karena Tgk. Adnan sendiri berprofesi sebagai seorang tukang cerita hikayat Aceh dalam bentuk gaya dan lakonnya tersendiri, maka seni cerita hikayat yang dilakoni Tgk. Adnan sebagai salah satu bentuk seni sastra tutur di Aceh kemudian dikenal dengan nama seni PMTOH.

Jadi sejarah munculnya seni PMTOH dalam masyarakat Aceh bermula dari dari Tgk. Adnan yang suka naik Bus PMTOH, yang kemudian kata PMTOH ini selain melekat pada nama Tgk. Adnan sendiri, juga menjadi nama salah satu seni tradisional Aceh yang dilakoni oleh Tgk Adnan. Sedangkan sejarah seni Bakeutok yang

juga termasuk dalam jenis sastra tutur yang pernah berkembang dalam masyarakat Aceh belum ada yang mengetahui mengapa kesenian ini dinamakan Bakeutok.

Namun bila ditilik dari isi cerita yang dikisahkan dalam Bakeutok ini hampir sepenuhnya cerita sejarah kepahlawanan perjuangan penyebaran agama Nabi Ibrahim (sebelum Islam). Tokoh utamanya dalam cerita Bakeutok diperankan oleh Saidina Hamzah (paman Nabi Muhammad) dan Umar Ruminyah sebagai sahabat dekat Saidina Hamzah.

Dua tokoh utama itu, dalam cerita Bakeutok ini memiliki karakter kepahlawanan yang berbeda. Saidina Hamzah digambarkan sosok pahlawan yang sangat ditakuti di tanah Arab, terutama oleh orang-orang yang tidak beragama Nabi Ibrahim ketika itu. Sedangkan Umar Ruminyah tokoh paling cerdik, licik, dan berperawakan lucu (mirip karakter Abu Nawas). Ia serta tidak pernah serius dalam melakukan sesuatu. Tapi Umar Ruminyah ini selalu dibutuhkan karena kecerdikannya dalam mengatasi setiap masalah yang dihadapi kaum muslimin dalam menyebarkan agama Nabi Ibrahim di tanah Arab dan sekitarnya pada zaman dahulu.

Selain dua tokoh itu, dalam cerita Bakeutok juga ada beberapa tokoh lain, seperti Umar Muhadagrab, Makubon Kilab, Lamdahud Ibnu Sa’dan, Khusyubbur Ibnu Sa’yan, dan seorang tokoh wanita bernama Ratu Mega Syamsyi. Tokoh-tokoh ini adalah musuh yang menentang Saidina Hamzah dalam menyebarkan agama Nabi Ibrahim. Sehingga dalam cerita Bakeutok ini peperangan demi peperangan antara kaum muslimin yang dipimpin Saidina Hamzah dengan pihak musuh yang menentang agama Nabi Ibrahim tak pernah sepi dalam sepanjang ceritanya.

Menariknya lagi, sang tukang cerita juga sangat pandai membuat alur cerita yang berliku-liku, sehingga para audien (pendengarnya) sepeti dibuai untuk tidak sabar mengetahui kejadian-kejadian selajutnya yang akan dikisahkan. Namun yang membuat kita kesal, ketika alur cerita yang dikisahkan sudah pada adegan-adegan yang menengangkan yang diperankan oleh tokoh-tokoh dalam cerita Bakeutok, yang membuat kita tak sabar untuk mengetahui kejadian apa yang bakal terjadi selanjutnya dari cerita itu, justru pada saat itu pula sang tukang cerita memotong ceritanya karena sudah laut malam, yang sambungannya akan diteruskan lagi besok malamnya. Untuk mengetahui kisah cerita dalam Bakeutok ini dari pertama sampai tamat yang dikisahkan oleh tukang cerita biasanya memakan waktu sampai tujuh malam berturut-turut.

Sayangnya, cerita Bakeutok ini sekarang tak ada lagi yang bisa menceritakan di Aceh, terutama di daerah pekermbangannya di Pidie dan Aceh Utara. Padahal Bakeutok ini termasuk salah satu seni sastra tutur yang harus digali dan dikembangkan kembali untuk kepentingan pendidikan sejarah Islam, sekaligus sebagai upaya pelestarian seni tradisional Aceh.[]

Bakeutok

nab bahany AsBudayawan

tinggal di Banda Aceh

...sejarah seni Bakeutok yang juga termasuk dalam jenis sastra tutur yang pernah berkembang dalam masyarakat Aceh belum ada yang mengetahui mengapa kesenian ini dinamakan Bakeutok.

bUdAyA

Page 22: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

22Santunan, Mei 2012

peRISTIWA

Kakanwil Sidak ke SamatigaSantunan—Meulaboh. Kepala Kanwil kemenag Aceh Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd melakukan sidak (inspeksi mendadak) ke Madrasah Terpadu Samatiga Aceh Barat (23/4). Sidak dilakukan di sela-sela kunjungan kerjanya ke Kabupaten Nagan Raya dalam me-launching Suscatin.

Kakanwil disambut para kepala mad ra-sah, guru dan tokoh masayarakat Samatiga. Hadir juga dalam acara tersebut anggota DPRA Aceh Moharriadi dan Safari, S.Ag, ST, Ketua STAI Teungku Dirundeng Dr. Syamsuar Basyariah, M.Ag. Rombongan Kakanwil serta Kabid Mapenda Aceh, Kasi Kurikulum, dan staf Hukmas Kanwil Aceh Darwin, SE.

Dalam kunjungannya Kakanwil terlihat

bersahaja dan tidak formal, akrab bersama Komite Madrasah, guru, dan siswa di Komplek Madrasah Terpadu, yang dibangun Pemerintah Australia dengan dana mencapai 22 milyar lebih, yang serba lengkap di atas lahan empat hektar lebih. “Kedatangan Kakanwil Aceh ini cukup memberikan

motivasi sebagai dorongan moral dan bantuan ke depan,” ujar Wakil Koordinator Madrasah Terpadu Samatiga Muchsinuddin MS, S.Ag. Dalam pertemuan itu juga Kakanwil telah melanching UN jujur pada siswa seluruh Kemenag Aceh dalam UN 2012. [muhsin/yyy/lan]

MPU dan Kapolresbekali Mahasiswa KPM

Santunan—Meulaboh. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Teungku Dirundeng Meulaboh diberikan pembekalan mahasiswa yang akan Kuliah Pengabdian Masayarakat (KPM) 2011/2012 (28-29/4). Mahasiswa tahap akhir itu, ditempatkan ke lokasi KPM, di Kecamatan Panton Reu dan Kecamatan Darul Makmur Kabupaten Nagan Raya. “Bahwa pentingnya mahasiswa melakukan pengabdian dalam masyarakat, sebagai bentuk Tri Darma Penguruan Tinggi, yaitu pengabdian dalam masyakarat pedesaan. Dengan adanya mahasiswa, masyakarat di desa akan termotivasi dalam membangun desanya,” singgung Ketua STAI Meulaboh, DR. Syamsuar Basyariah, M.Ag.

Lebih lanjut Abi (panggilan DR. Syamsuar), menjelaskan, “Acara yang dilak-sanakan di STAI Meulaboh ini, menampilkan pemateri, Ketua STAI, Kapolres Aceh Barat dan Nagan Raya, Ketua MPU Aceh Barat, Camat Panton Reu dan Camat Darul Makmur, Muchsinuddin MS, S.Ag (dari Kemenag Aceh Barat), dan Dra. Sy. Munawarah (dari kemenag Aceh Barat).

“Hari ini mahasiswa sangat penting untuk membantu masyarakat pedesaan dalam berbagai bidang pembangunan. Sesuai dengan program Pemerintah Aceh Barat dalam membangun pembangunan desa dan gampong,” ujar Pj. Bupati Aceh Barat dalam sambutannya. [muhsin/yyy/lan]

Syeikh Wahbah Tampil di Seminar

InternasionalSantunan—Kota Jantho. Prof. Dr. Syaikh Wahbab Zuhaily, yang dikenal melalui karya monumentalnya, “Al-Fiqhu al-Iislamy wa Adillatuhu”, memberikan Khutbah Jumat di Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh (4/5). Kedatangan Syekh Ahli Fiqih dari Syiria itu, ke Aceh dalam rangka mengisi seminar interasional yang diselenggarakan oleh Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perti) Aceh. Syekh Wahbah Zuhaily menyampaikan materi dalam seminar di Siem itu, “Legalisasi Hukum Islam dan Penguatan Madzhab Syafi’i sebagai Sumber Referensi Utama bagi Taqnin Hukum di Aceh.”

Syaikh tampil pada sesi pertama bersama Wamenag RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA (Sabtu, 5/5), pukul 09.00-10.30 WIB di Dayah Darul Ihsan Tgk. Hasan Krueng Kalee, Kabupaten Aceh Besar. Pada sesi kedua tampil pemateri Prof. Dr. H. Muslim Ibrahim, MA (Ketua MPU) dengan judul, “Refleksi Penerapan Syariat Islam di Aceh” bersama Syekh Abu Muadz Muhammad Abdulhayy Uwaynah dari Mesir yang membawakan materi, “Tanggungjawab Legislasi Hukum Islam dan Rambu-rambu Seputranya.” Demikian informasi dari panitia pelaksana Seminar Internasional dalam rangka Kegiatan Harlah Nasional Perti di Banda Aceh. aba/yyy

Page 23: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

23SantunanMei 2012

rakor rKA-SK AbdyaSantunan —Blangpidie. Meski diguyur hujan dari subuh hingga sore, tidak menyurutkan minat dan semangat peserta Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja (RKA-SK) 2013 di lingkungan Kemenag Aceh Barat Daya (Abdya). Rakor selama dua hari (1-2/5) di aula Kankemenag Abdya itu ditutup Sahilmi, SE.Ak.

”Penyusunan anggaran yang kita lakukan pada hari ini merupakan impian semua satker yang ada di Aceh Barat Daya untuk Tahun Anggaran 2013. Semoga apa yang telah kita buat pada hari ini betul-betul dapat direalisasikan dalam DIPA Tahun Anggaran 2013. Dengan perubahan Pejabat di Kanwil, kita berharap semoga ada perubahan dalam penyusunan anggaran di Tingkat Pusat nantinya,” papar Kepala Kankemenag Aceh Barat Daya H. Syarbaini, SH, dalam

sambutan pembukaan. Hasil rakor itu telah dibawa dalam rakor provinsi, 4-6 Mei di Banda Aceh.

“Kepada seluruh peserta dan juga bagian Caninfoka di Kanwil agar dalam penyusunan anggaran tolong memperhatikan Bagan Akun Standar (BAS) dan Standar Biaya Umum (SBU), agar dalam DIPA 2013 nantinya tidak ada lagi salah penempatan

Santunan—Meulaboh. Kepala Kankemenag Kabupaten Aceh Barat, Drs. H. M. Arif Idris, MA, melakukan monitoring UN (Ujian Nasional) 2012 pada Madarash Terpadu Samatiga (Selasa, 24/4). “UN tahun ini ada nuansa beda dari tahun lalu. Antara lain pada siswa mendapat lima paket soal yang berbeda satu sama lain untuk setiap mata pelajaran, setiap pengawas harus menyegel amplop ujian dalam kelas, dan pengawas dan siswa harus menandatangani pakta integritas. Ini untuk melatih kecurangan dan memupuk kejujuran.. Sedangkan tahun lalu tidak seperti ini. Mungkin tahun 2013, paket ujian bisa 10 atau 20 macam, dan ini sedang diwacanakan di Jakarta,” gambar Kakankemenag Aceh Barat.

“Dengan begini, sulit kalau siswa untuk menyotek atau mengulah di ruangan. Kita di Aceh Barat juga menginginkan, UN 2012 jujur, siswa berprestasi. Jumlah siswa yang ikut ujian dari 17 MTs yang ada di Aceh Barat sebanyak 1.018 orang (439 laki-laki dan 564 perempuan), yang tidak ikut ujian 15 orang (alasan meninggal, kawin dan lainnya),” lanjut Arif Idris. [muhsin ms/yyy]

Un di Aceh barat Harus Jujur

Isak Tangis Perpisahan Siswa

Santunan—Meulaboh. Perpisahan siswa Madrasah Terpadu Samatiga Kabupaten Aceh Barat, sekaligus perpisahan para guru yang telah pindah dari madrasah terse but, di-laksanakan pada Sabtu (28/4) penuh ke haru-an. Ketua Panitia Suandi, S.Ag, menjelaskan kepada Santunan bahwa kegiatan perpisahan ini kita lakukan setelah para siswa melak-sanakaan UN 2012 sekaligus rangkaian per-pisahan dengan para dewan guru yang telah pindah dari madrasah itu.

Acera tersebut dimeriahkan dengan kreasi siswa baik paduan suara, puisi untuk guru, dan tarian-tarian dalam kegiatan rutin yang dilakukan setiap tahun. Para siswa tidak dapat membendung tangis ketika salah seorang membacakan puisi tentang pujian terhadap gurunya.

Dalam sambutan Wakil Koordinator Madrasah Terpadu Samatiga, Muchsinuddin MS, memaparkan bahwa madrasah ter padu ini untuk tahun depan 2013 akan dipadukan semua tingkat madrasah mulai dari RA hingga MA. Komite Madrasah, Tgk. Mustafa Kamal berharap lulusan madarash itu bisa berprestasi ke depan. [muchsinuddin/biro aceh barat/lan]

Aceh besar evaluasi KUA

Santunan—-Kota Jantho. Triwulan I tahun ini, Kankemenag Kabupaten Aceh Besar melakukan pemeriksaan sekaligus pem-binaan ke Kantor Urusan Agama (KUA). Dari 23 KUA yang telah dikunjungi di antaranya KUA Kecamatan Baitussalam, Darussalam, Mesjid Raya, Seulimeum, dan Lembah Seulawah.

Dalam laporan yang diterima Santunan, Kasi Urais Aceh Besar, Drs. M. Zain, M.Pd, menyampaikan “Dari sejumlah KUA yang telah dikunjungi, apa yang diupaya secara maksimal para kepala dan staf KUA dapat diapresiasikan sesuai dengan kemampuan manjerial, SDM, serta kelengkapan sarana dan prasarana yang tersedia. Yang sangat penting untuk ditingkatkan segera, sisi administrasi, penataan kantor, kebersihan lingkungan, pelayanan kepada masyarakat dengan mengedepankan kearifan lokal, serta tidak menyimpang aturan agama dan perundang-undangan yang berlaku.”

Untuk mencapai kinerja sesuai dengan kriterianya, lanjut M. Zain, memang masih belum dapat terpenuhi, mengingat masih terbatasnya sarana dan prasarana, SDM, hingga butuh pembinaan terus menerus. Dalam hal ini, Seksi Urais terus berupaya untuk melakukan pembinaan sesuai dengan kemampuan yang ada. “Kami sangat mengharapkan bantuan moril dan materil dari semua pihak yang terkait, termasuk dari Kanwil untuk pengadaan sarana dan prasarana secara lengkap,” harap Kasi Urais. [lan/yyy]

Akun, sehingga harus merevisi DIPA,” ajak Pgs. Kasubbag TU Kankemenag Abdya, Sahilmi, SE.Ak. Ikut dalam rakor RKA-SK 2013 itu, 42 peserta yang terdiri dari MAN dua orang, MTsN delapan orang, MIN 30 orang, dan Kankemenag dua orang. Harapan adanya perbaikan DIPA semoga tidak ada lagi kekurangan uang makan, uang sertifikasi dan uang nonsertifikasi. [helmi/yakub]

Page 24: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

24 SantunanMei 2012

Kakanwil, Setda, dan PoldaMonitor Un

Santunan—Banda Aceh. Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, Asisten II Setda Aceh, Ir. H. T. Said Mustafa, MM, dan Dirbinmas Polda Aceh Kombes Pol Agus Nugroho, SH, secara bersama melakukan monitoring UN (Ujian Nasional) tingkat MI dan SD (8/5). Dalam rombongan monitoring di hari kedua ini, juga turut hadir Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Saifuddin AR dan Kakankemenag Aceh Besar Drs Shalahuddin, M.Pd.

Diawali dengan mengujungi MIN Miruk Kecamatan Darussalam, kemudian SDN Darussalam dan diakhiri di MIN Tungkob Kabupaten Aceh besar, tim monitoring menyimpulkna bahwa penyelenggaraan UN tersebut berlangsung tertib dan lancar dan tidak ada permasalahan yang mengganggu jalannya pelaksanaan ujian.

“UN, salah satu upaya pemerintah dalam rangka memacu peningkatan mutu pendi dikan. Selain berfungsi untuk mengukur dan menilai pencapain kompetensi lulusan dalam mata pelajaran, UN juga berfungsi sebagai pemetaan mutu tingkat pendidikan,” jelas Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd.

Di sela kunjungan, Said Mustafa mengatakan, “Fasilitas bukan satu satunya faktor keberhasilan dalam pendidikan, tapi juga harus dibangun komunikasi yang baik yang menciptakan keharmonisan kerja pada rekan rekan sejawat dan pada anak didik, serta metode pengajaran yang baik.” [amwar]

PIK-remaja Mandas Ikuti Lomba Drama Komedi

Santunan—Kota Jantho. PIK-Remaja Mandas mengikuti lomba drama komedi bergenre tradisional yang diselenggarakan oleh BKSPPPA Aceh Besar (Sabtu, 28/4). Kegiatan lomba itu digelar di aula Kantor Camat Darul Imarah, Lampeneurut. Peserta lomba, siswa yang tergabung dalam Pusat Informasi Konseling atau PIK-Remaja di bawah binaan BKSPPPA Aceh Besar. Kelompok PIK-Remaja Mandas itu mengambil tema cerita tentang penyuluhan KB di desa Butil (buta ilmu).

Penampilan drama komedi kali ini, mendapat applaus dari penonton dan dewan juri, meski ekspresi dan olah vokal belum sempurna, tapi joke-joke dan pesan-pesan yang disampaikan oleh peserta lomba membuat penonton dan dewan juri tertawa geli. “Secara umum penampilan peserta sudah kompak dan menguasai inti cerita, tapi karena terbatasnya waktu pesan TRIAD KRR seperti KB-KS, narkoba dan HIV/AIDs tidak tersampaikan dengan keseluruhan,” kata Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan, Drs M. Nazib.

Di lain pihak, pembina PIK, Musdiyas S.Pd, beserta kepala sekolah, dewan guru MAN Darussalam, dan anggota grup mengucapkan terimakasih kepada berbagai pihak yang telah mendukung program PIK-Remaja Mandas selama ini, sehingga dalam penyampaian laporan kegiatan tahunan. PIK-Remaja Mandas pada tahun ini meraih juara pertama untuk tahap Tegar se-Provinsi Aceh. [yakub]

Silaturrahmi Kakanwil ke Labuhan Haji

Santunan—Tapaktuan. Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd beserta rombongan mengunjungi Dayah Darussalam Labuhan Haji, Aceh Selatan. Kunjungan ke pesantren tertua di Aceh tersebut, disambut hangat oleh Abuya Tgk. H. Djamaluddin Waly sekeluarga di kediaman dayah.

Silahturrahmi ini sendiri dilakukan sesaat setelah Kakanwil bertemu-ramah dengan Jajaran Kankemenag Nagan Raya (Ahad, 22/4). Turut mendampingi Kakanwil, Kakankemenag Aceh Barat Daya, Drs. H. Syarbaini dan pejabat teras lainnya.

Dalam kunjungannya kali ini, selain meziarahi makam pendiri Dayah Darussalam Labuhan Haji Barat, Aceh Selatan, Sayikhul Islam Abuya Tgk. H. Muda Waly Al-Khalidy dan makam Abuya H. Muhibuddin Waly yang meninggal pada wafat pada Rabu (7/3) lalu, Kakanwil juga berkeliling memperhatikan perkembangan Dayah. Pesantren ini didirikan oleh Abuya Muda Waly Al-Khalidy pada 1940, sekarang dipimpin secara kolektif oleh (Alm) Abuya Prof. DR. H. Muhibuddin Waly, Abuya Tgk. H. Djamaluddin Waly, Abuya Tgk. H. Amran Waly, Abuya Tgk. H. Mawardi Waly, MA dan Abuya Tgk. H. Ruslan Waly. [darwin]

Sosialisasi e-MPAdi Aceh Timur

Santunan—Idi Rayeuk. Kankemenag Kabupaten Aceh Timur melalui Pelaksana Urusan Keuangan melaksanakan kegiatan sosialisasi e-MPA (electronic Monitoring Pelaksanaan Anggaran) bagi Madrasah Negeri (MIN, MTsN dan MAN) se-Kabupaten Aceh Timur pada sabtu 21 April 2012 di aula Kankemenag setempat yang di ikuti 46 peserta dari satuan kerja di lingkungan Kankemenag Kabupaten Aceh Timur.

Pelaksana Urs. Keuangan Marthunis, S.Sos.I sebagai pemateri mengatakan bahwa sosialisasi ini dilaksanakan dalam rangka percepatan pelaksanaan program dan penyerapan anggaran tahun 2012, sebagaimana surat edaran dari Sekretariat Jenderal Kementerian Agama RI nomor: SJ/B.VIII/1/HM.OO/1050/2012. Kementerian Agama mengembangkan electronic Monitoring Pelaksanaan Anggaran (e-MPA) berbasis web yang diakses secara online melalui http://e-mpa.kemenag.go.id.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Aceh Timur Drs.H.Faisal Hasan mengharapkan dengan adanya kegiatan sosialisasi e-MPA ini, maka Kementerian Agama dapat memiliki data capaian anggaran yang benar-benar terukur dan jelas serta akuntabel sehingga peningkatan yang sudah dicapai dari efektifitas anggaran dapat dilihat oleh siapapun yang berkepentingan dan kedepannya dapat diketahui titik post anggaran yang perlu untuk ditingkatkan dari sebelumnya. [jamaluddin/lan]

Page 25: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

25SantunanMei 2012

Hidup Islam dengan Ilmu Agama

Santunan-Banda Aceh. Menyahuti Hari Pendidikan Nasional (2 Mei), Tgk H Faisal Amin, Ketua NU Aceh dan Sekretaris Himpunan Ulama Dayah Aceh (HUDA) mengisi kajian rutin di Musahlla Kanwil Kemenag Aceh, ba’da Shalat Zhuhur berjamaah (2/5). Tgk. H Faisal Ali, mengangkat tema tentang pentingnya tangungjawab bersama antara pemerintah, masyarakat dan orang tua dalam mengawal pendidikan agama, khususnya bagi generasi muda. “Tidak bisa dipungkiri bahwa beberapa nilai dan cara pandang masyarakat sudah berubah karena pengaruh zaman, namun tugas kita bersama untuk terus berdakwa dan mengingatkan seluruh komponen masyarakat supaya kembali ke rujukan dan nilai yang benar, yaitu agama dan hukum-hukumnya,” kata Tgk. Faisal, yang lazim dipanggil Lem Faisal.

“Ukuran ada hidup Islam di sebuah kampung, bisa diukur dengan ramainya warga yang berilmu agama. Jika untuk mengajar saja harus ‘impor’, berarti demikian pula kualitas Islam di sana hari ini. Ukuran ini juga berlaku dalam keluarga,” banding Lem Fasial. Sambungnya lagi, “Kisah penobatan Umar bin Abdul Aziz sebagai khalifah Bani Uayyah. Umar merasa bahagia karena orang-orang berharap supaya ia menjadi seperti layaknya Abubakar Ash-Shiddiq, Umar al-Faruq, Utsman bin ‘Affan, dan juga Ali bin Abi Thalib ra, namun ‘Khalifah kelima’ yang adil itu, bersedih karena para sahabat dan pendukungnya tidak meniru para karakter dari para sahabat yang menjadi pendukung Khulafaurrasyidin terdahulu.”

Program kajian keagamaan bakda zhuhur sudah dijalankan sejak Februari 2012 setiap Rabu siang, dan menjadi salah satu kegiatan favorit karyawan dan karyawati Kanwil Kemenag Aceh. Dalam kajian ini, selain diisi oleh ulama dan tokoh-tokoh terkemukan, para peserta juga boleh bertanya dan berdiskusi tentang berbagai hal terkait tema yang sedang dibahas. [aba]

Main-main Memang Kerjanya Anak-anak

Santunan—Banda Aceh. Kondisi dan sistem hari ini membuat pengurus masjid, pengurus TPQ, dan ustadz, harus membuka lagi ‘bab-bab’ peran masjid masa awal Islam, ternyata dia bisa tempat latihan, mengaji, rapat, pembelajaran dan seterusnya. Ustadz, guru, dan ayah-ibu, wajib tahu itu ‘lumrah’, apalagi anak mengaji sore, di jam-jam sisa. Ramai ke masjid dan mushalla dengan baju les dan tas sekolah, tanpa kitab dan alat untuk mengaji, letih dan bau.

Elly Risman, Psi, tokoh wanita dari Aceh pemilik “Yayasan Kita dan Buah Hati Jakarta” dalam “Seminar Parenting: Peran Ayah, Ibu dalam Menghadapi Beratnya Persaingan dan Stres Anak”, di Aula Politeknik Aceh (13/5), ‘mengejek’, “Jika kita cerabutkan masa bermain anak di usia kanak-kanak (2-7 tahun misalnya), maka kita akan menyaksikan kelak dia sebagai orang dewasa yang kekanak-kanakan.” Data ilmiah menunjukkan, otak anak sebelum umur 7 tahun belum ter-sambung. Jadi, dia tak mengerti awas, jangan, wajib, haram, dan kata yang diulang-ulang orang dewasa itu. Yang ada hanya ayah dan ibu, capek merepet sendiri.

Kita saksikanlah orang dewasa kawin, dan rumah tangganya sering cek-cok kayak anak-anak bermain rumah-rumahan, asyik rebutan perhatian, rebutan kesempatan, dan teriakan penuh makian. Kita saksikanlah politisi, atau siapa pun dan profesi apa pun, yang asyik berebutan kursi, pas umpamanya kayak anak TK. Demikian gambaran Elly (putri pendiri Harian Peristiwa dulu) dalam acara yang diprakarsai “Happy Family Community” dan didukung Bank BPR Mustaqim Aceh itu.

Tak ada hubungan kesuksesan masa dewasa dan remaja dengan kecepatan anak (misalnya sebelum 7 tahu), yang bisa cepat membaca. Dalam sistem didikan kita saja, anak PAUD dipaksa membaca, anak TK diwajibkan PR, anak SD/MI kayak kuliah S1, anak SMP/MTs bagai S2, dan anak SMA/MA seperti S3. [yakub]

Santunan-Banda Aceh. Dua ulama fiqh dunia tiba ke Aceh dalam acara Harlah PERTI ke 84. Keduanya, Al-Ustadz Prof. Dr. Wahbah bin Musthafa Al-Zuhaili dan Syaikh Abu Muadz Muhammad Abdulhayy Uwaynah. Saat tiba waktu shalat jum’at, keduanya diberi kesempatan oleh pengurus Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, bertindak sebagai khatib dan imam shalat.

Dalam khutbah berdurasi setengah jam tersebut, khatib menggunakan bahasa Arab yang tak lazim diikuti masyarakat Aceh. Namun, Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman, Prof. Tgk. H. Azman Ismail, MA, usai shalat Jumat menyampai uraian intisari khutbah dimaksud.

Ada tiga poin penting yang disampaikannya. Pertama, Al-Quran sebagai kemulian umat manusia, pedoman hidup manusia, dan satu-satunya kitab suci yang belum mampu ditandingi oleh manusia mana pun, walau upaya mencoba telah dilakukan berulang-ulang kali.

Kedua, lanjut Azman, Islam sebagai agama rahmatan lil ’alamin, tuntunan bagi umat manusia. Ketiga, Muhammad SAW sebagai Nabi terakhir yang bertugas menyempurnakan pedoman hidup manusia. Terkait dengan globalisasi, menurut khatib, itu tidaklah mempengaruhi keimanan seorang muslim taat kepada Allah dan Rasul asalkan istiqamah menjalankan ibadah.

Ulama fiqih terkemuka itu, berkhutbah di Masjid Raya Baiturrahman dengan mengunakan jubah biru gelap dan kupiah putih khas dirinya. Al-Ustadz Prof. Dr. Wahbah bin Musthafa Al-Zuhaili lahir pada 1932 di Dir Athiyah, sebuah distrik di Damaskus, ibukota negara Syiria yang bergolak sekarang.

Ia berpengalaman mengajar pada be-berapa perguruan tinggi negara-negara Timur Tengah, dan terakhir menjabat sebagai Kepala Departemen Fiqh Islam dan Mazhabnya pada Fakultas Syariah dan Qanun Universitas Damaskus. [yakub]

Globalisasi Itu Tantangan

Page 26: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

26 SantunanMei 2012

Syukuran di Kediaman Staf Ahli Menteri

Santunan-Banda Aceh. Rumah kediaman Drs. H. A. Rahman TB, Lt, mantan Kakanwil Kemenag Aceh yang dilantik Menteri Agama menjadi Staf Ahli Bidang Lembaga Sosial Keagamaan beberapa waktu yang lalu, pada Ahad (6/5) sangat meriah dan ramai dengan paduan acara kenduri Maulid Nabi SAW dan open house yang dihadiri seluruh karyawan Kementerian Agama Provinsi Aceh, Kota Banda Aceh, para peserta RKA-SK 2013 dan masyarakat di sekitar.

Tidak ketinggalan Wamenag Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA juga menyempatkan hadir ke kediamannya di kawasan Lueng Bata,

Hadapi Kompetisi dengan Iqra’

Santunan-Bireuen. Persaingan pendidikan hari ini cukup tinggi. Seleksi masuk jenjang pendidikan juga sulit. Mencari lembaga pendidikan yang bagus juga susah dan mahal. Ujian akhir sekolah susah dan sulit. Untuk itu dituntut kepada siswa untuk terus meningkatkan kemampuan belajar dengan rajin membaca (iqra’) untuk berkompetisi. Membaca Kalam Ilahi (Alquran) dan ayat Allah yang kauniah yang terbentang luas.

Membaca alam itu, bisa dengan tafakkur, tadabbur, tazkir, ta‘lim wa ta‘lum, observasi, dan sebagainya. Hingga lahirlah kitab dan buku, media dan terbitan, sampai sesak di dunia maya akan sains dan ilmu-Nya. Membaca hukumnya wajib, sebagaimana

‘Kelambu Cinta’ untuk Catin nagan

Santunan-Jeuram. Kepala Kankemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M. Pd, menye rah-kan ‘kelambu cinta’ kepada calon pengan tin di Kabupaten Nagan Raya. Penyerahan ‘obat anti nyamuk’ secara simbolis itu, merupakan rangkaian dari kegiatan launching kursus calon pengantin (suscatin) dan Pelantikan Pengurus Badan Penasihatan Pembinaan dan Pelestarian Perkawinan (BP4) Nagan Raya (22/3). Acara secara resmi oleh Pj. Bupati Nagan Raya, Ir. H. Azwir, S. Sos dan para Pengurus BP4 Kabupaten Nagan Raya dilantik oleh Ketua BP4 Provinsi Aceh, Drs. H. A. Gani Isa, SH, M.Ag.

Pembagian ‘kelambu cinta’ sendiri me ru-pakan simbol dari pola hidup sehat bagi se-buah keluarga. Program ini sendiri merupa-kan program nasional dari Dinas Kesehatan dan Badan Koordinasi Keluarga Berencana Nasional (BKKBN). Pihak Kemenag sebagai lembaga yang menyelenggarakan suscatin.

Program pemberian kelambu itu sendiri bertujuan untuk mensosialisakan kepada masyarakat terutama keluarga/pasangan baru yang akan membina rumah tangga agar membiasakan diri menggunakan kelambu, untuk terhindar dari penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk.

Sebelumnya acara, Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, beserta Pj. Bupati Nagan Raya, Ir. H. Azwir, S. Sos di-peusijuek oleh Ketua MPU, Ketua MAA, dan Kepala Kankemenag Nagan Raya. Prosesi tepung tawar juga disaksikan oleh rombongan Provinsi Aceh, yaitu Kabidkum Polda Aceh (KBP. Boediyono), Kabid Mapenda Kanwil Kemenag Aceh (Drs. H. Saifuddin), Ketua BP4 Provinsi Aceh (H. A. Gani Isa) dan undangan lainnya. Sedangkan dari undangan derah Nagan Raya turut hadir Muspida, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pegawai Kemenag. [darwin]

perintah awal Kalam Tuhan buat Nabi Muhammad SAW. Merenungi Hari Pen-didikan Nasional, kita pacu semangat baca kita: iqra’ atau bacalah!

Demikian antara lain harapan Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, pada acara wisuda angkatan IX MAS Ummul Ayman, Samalanga, Kabupaten Bireuen (Senin, 30/4). Hadir dalam acara pelepasan siswa itu, Kasubbag Hukmas dan KUB Kanwil Kemenag Aceh, Juniazi, M.Pd. Acara yang ke 9 yang dilaksanakan di Komplek Dayah Ummul Ayman, selain dihadiri oleh sejumlah pejabat, tamu undangan, dan wali murid, juga hadir dua syekh dari Turky dan Yaman. [yakub/juniazi]

sebelum kembali ke Jakarta, melalui Bandara Sultan Iskandar Muda, Blang Bintang. “Ini wujud rasa syukur kami kepada Allah SWT, sekaligus sebagai media silaturrahmi dengan masayarakat sekitar, khususnya keluarga besar Kementerian Agama Aceh,” kata A. Rahman didampingi istrinya Suryani.

Kegiatan Open House ini dimulai pukul 11.00 WIB dan menurut pantauan hingga menjelang sore hari masih banyak tamu yang berdatangan ke rumah Pak Raman, demikian sapaan akrab pada H. A. Rahman TB, yang juga masih menjabat sebagai Imum Chik Masjid Jami’ Lueng Bata, Banda Aceh. [aba]

Page 27: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

27SantunanMei 2012

Santunan- Banda Aceh. Kepala Kanwil Kementerian Agama Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, memonitoring Ujian Nasional (UN) tingkat MTs 2012 di ke MTsN Kuala dan MTsS Kuala Kabupaten Nagan Raya (Senin, 23/4). Kakanwil yang didampingi Kabid Mapenda Kanwil Aceh (Drs. H. Saifuddin), Kakankemenag Nagan Raya (Drs. H. Djulaidi), dan Kasi Mapenda (Drs. Abdul Jalil), melakukan monitoring hari pertama di kabupaten pemekaran dari Aceh Barat itu.

Selain menanyakan perihal kelengkapan kepanitiaan, unsur pengawas, peserta UN, lembaran soal dan lembaran jawaban pada madrasah tersebut, Kakanwil juga meninjau tingkat kehadiran pegawai/guru setiap harinya, buku tamu, dan ruangan kantor madrasah. “Para kepala madrasah, guru, dan pegawai madrasah untuk tetap meningkatkan

Kakanwil Monitoring Un di nagan

semangat kerja yang tinggi dan membangun hubungan baik dengan jajaran internal maupun dengan jajaran pemkab. Mari kita selalu untuk tetap disiplin dalam bekerja, membangun kebersamaan dan membangun hubungan baik dengan jajaran pemkab Nagan Raya, baik pihak eksekutif maupun dengan legeslatif,” pesan Kakanwil.

“UN merupakan salah satu upaya peme rintah dalam rangka memacu pening-katan mutu pendidikan. Selain berfungsi untuk mengukur dan menilai pencapain kompetensi lulusan dalam mata pelajaran, Ujian Nasional juga berfungsi sebagai pemeta an mutu tingkat pendidikan,” lanjutnya. Disela-sela kunjungan, Kakanwil juga mengunjungi KUA Kecamatan Kuala yang berada di pinggiran jalan nasional. [darwin]

Seleksi Calon Petugas Haji di

SabangSantunan-Sabang. Kementerian Agama Kota Sabang melaksanakan Tes Calon Petugas Haji Tahun 2012 (Selasa, 15/5). Seleksi digelar di ruang aula setempat. Peserta yang mendaftar sebanyak lima orang. Namun satu orang gagal mengikuti tes tersebut. Demikian keterangan dari Kepala Kankemenag Kota Sabang, Drs. Salman Arifin, M.Ag.

Kasubbag Tata Usaha, selaku Ketua Panitia Pelaksana mengatakan bahwa Peserta Seleksi diikuti oleh Kepala KUA dua orang, Kasi Haji dan seorang staf Urais. Adapun peserta yang lulus seleksi nantinya akan dikirim untuk mengikuti tes yang dilaksanakan di Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh.

“Kita mendukung, berusaha, dan berdoa, agar semua calon dari Sabang bisa lulus dalam tes tingkat provinsi,” harap Mahdi Puteh, SE, salah satu staf di Kankemenag Kota Sabang, di sela-sela acara Sosialisasi UU Nomor 14 Tahun 2008 (Keterbukaan Informasi Publik) di Hotel Sulthan Banda Aceh. [yakub]

Siswa Langsa Opitimis Lulus Un

Santunan-Langsa. MIN Paya Bujok Langsa telah melaksanakan Try Out sebanyak 6 kali sejak bulan Januari hingga bulan April, se-lain try out diadakan oleh Madrasah, juga telah diadakan Try Out secara menyeluruh yang dikelola oleh K3M-MI sebanyak 2 (dua) kali pelaksanaan. Selain itu, MIN Paya Bujok juga telah mengerjakan simulasi UN hingga beberapa kali dan hasilnya, alhamdulillah cukup memuaskan bahkan seluruh siswa mampu meraih nilai yang baik.

Salamiah, S. Ag, guru yang sangat tekun dengan teori intelegensia ganda dalam pembelajaran sains, mengatakan siswanya telah siap menghadapi UN 2012, mereka tidak takut mengahadapi UN. Pengakuan Muslim, S. Pd. I guru yang sedang gencar menelusuri pengembangan sekolah menuju ‘sekolah demokratis’ telah memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada para siswanya untuk belajar. [yakub]

STAI dan MUDI,bisa Kuliah dan Mengaji

Santunan-Bireuen. Anda yang bingung ke mana akan melanjutkan kuliah, bahkan bisa sambil mengaji? STAI Al-Aziziyah Samalanga yang satu komplek dengan dayah MUDI MESRA sejak awal Mei membuka pendaf-taran calon mahasiswa baru untuk tiga program studi, Pendidikan Agama Islam, Syariah Ahwal al-Syakhshiyyah, dan Komuni-kasi Penyiaran Islam. “Sebagai kampus yang berakreditasi B dari BAN-PT (Badan Akredi-tasi Nasional), STAI Al-Aziziyah yang awal Juni 2012 juga mewisuda angkatan ke II, sudah dilirik oleh hampir 1.000 pelamar,” jelas Tgk. Fizazuawi, SHI, sekretaris panitia penerimaan. Informasi lengkap bisa diakses warga di www.al-aziziyah.com.

“Mereka akan memperebutkan 500 formasi yang ditawarkan pihak akademik STAI Al-Aziziyah. Sehubungan banyaknya minat masyarakat untuk melanjutkan studi di sini, serta untuk menampung calon mahasiswa, maka dalam waktu dekat kita akan membuka program studi (prodi) baru, yaitu Konsentrasi Ilmu Al-Quran, Manajemen Pendidikan Islam, dan Ekonomi Islam.” sambung Tgk Muntasir, S.Ag, MA, Ketua STAI Al-Aziziyah Samalanga.

Tgk. Mukhlisuddin, SHI, MA, yang membidangi informasi dan kehumasan melanjutkan, “Bahkan sekarang kita sedang menunggu turunnya izin operasional ketiga prodi baru tersebut.” [yakub]

Page 28: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

28 SantunanMei 2012

Pembinaan Penyuluh

di Aceh SingkilSantunan-Singkil. Kementerian Agama Kabupaten Aceh Singkil melaksanakan Pembinaan Penyuluh Agama Islam kepada PNS dan non-PNS yang diikuti 138 Penyuluh Agama Islam dari seluruh kecamatan di Kabupaten Aceh Singkil (Kamis, 3/5). Acara digelar di Gedung Pertemuan Persatuan Pemuda Pasar Singkil (PPS). Acara dibuka Pj. Bupati Aceh Singkil, Ir. Razali AR, M.Si, sekaligus memberikan pengarahan dan bimbingan kepada seluruh peserta yang hadir.

“Peserta sangat antusias dalam mengikuti acara tersebut. Terbukti dari 138 peserta penyuluh kita undang, hampir seluruhnya seluruhnya hadir dan mengikuti acara sampai selesai,” ungkap ketua panitia, Suhardiman, S.Ag. Acara yang dilaksanakan sehari penuh, sebelum zhuhur, menampilkan pemateri dari Kakankemenag Aceh Singkil, Drs. H. Herman, M.Sc dan Kepala Seksi Pekapontren dan Penamas Suhardiman, S.Ag.

Seusai shalat dilanjutkan oleh Kepala Dinas Syariat Islam Aceh Singkil Drs. Henray Silalahi dan terakhir diisi oleh Ketua MPU Aceh Singkil, yang pada acara tersebut di wakilkan oleh Sekretaris MPU Aceh Singkil, Drs. Hasby. [mustafa/lan]

Samarkilang,Menyedihkan dan Terpencil

Santunan-Redelong. Kecamatan Syiah Utama, di pedalaman Kabupaten Bener Meriah, bisa mewakili potret dunia pendidikan Aceh dalam menatap dan meratapi daerah tertinggal dan terpencil di sini. Di kecamatan yang terluas di Aceh Tengah dan Bener itu, masih tertinggal dalam denyut pembangunan pendidikan, ekonomi, agama, budaya, dan sisi kehidupan lainnya. Padahal di antara prasyarat agar warga maju, itulah jalur perhubungan dan penerangan (listrik) yang memadai dan lumayan. Justru jalan dan lampu, bagi kecamatan yang baru memekarkan diri dari Kecamatan Bandar Bener Meriah itu. Kecamatan Bandar memekarkan diri menjadi Kecamatan Syiah Utama (Samarkilang), Permata (Buntul), dan Bandar (Pondok Baru).

“Kecamatan yang bersebelahan dengan Lokop, Alue Ie Mirah, Lhoksukon, Aceh Timur itu, sungguh wajar menuntut pisah dengan membentuk ALA, menurut sebagain warga. Jalan provinsi yang menghubungkan

mereka dengan dunia luar, sejak sebelum merdeka dulu, berlumpur. Mereka sudah ‘kenyang makan janji’ dari pemerintah, dan kini tak mau lagi mendengar gombal siapa pun yang datang,” keluh seorang guru kontrak di sana, Saiful.

Transportasi sepanjang hampir 60 kilometer ke Samarkilang, tempat kuburan Raja Sengeda dan Beuner Meuria, ditapaki sampai satu hari. Jika sedikit kering dan jurang-jurang bersahabat, lebih cepat sedikit tiba ke area. Masyarakat pulang dan pergi ke Pondok Baru, ibukota Simpang Tiga Redelong, atau Takengon, biasa bermalam di hutan. Padahal jalan setapak, berlumpur dan mematikan itu, sudah ratusan tahun. Setua usia Beuner Meuria, asal muasal nama Kabupaten Bener Meriah diambil. “Kini di sana ada sekolah SD, SMP dan SMA, walau semua bukan berstatus negeri. Guru juga, kabarnya yang honorer saja yang betah. Sedangkan yang PNS sering tidak lama bertahan di tempat,” lanjutnya. [yakub]

MIn Langsa, Musabaqah Jelang Maulid

Santunan—Langsa. Aneka perlombaan dan sayembara mengiringi perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW tahun 1433 H di MIN Geudubang Aceh, Kota Langsa (16/3). “Tujuan mengemas perlombaan antar kelas, dari kelas I hingga VI, jelang peringatan Maulid Nabi, di samping agar memotivasi murid untuk terus belajar, terutama seputar keislaman dan sirah nabawiyah, juga akan mendorong anak-anak untuk berakhlak mulia,” papar Hendrawan, S.Pd.I.

“Ke depan, melihat semangat dan hikmah positif yang luar biasa untuk siswa tahun

ini, kita akan gelar even serupa,” sambung Suarni, S.Ag, Kepala MIN Geudubang Aceh.

Adapun cabang perlombaan yang berbeda dengan tahun lalu, yang hanya peringatan hari lahir Nabi, adalah musabaqah hafalan surat pendek, hafalan doa harian, hafalaan Asmaul Husna, hafalan Surat Yasin, azan, dan pidato. “Murid sangat antusias, ditandai dengan jumlah peserta lomba bahkan mencapai 120 murid. Sedangkan dana acara mulia ini dari madrasah, guru, dan selurus siswa,” kenang Hendra, alumni Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry itu. yakub

Page 29: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

29SantunanMei 2012

Berdosakah Saya?Assalamu'alaikum Wr.Wb Yth. Pengasuh Konsultasi Keluarga.

Saya menikah 11 tahun lalu di Banda Aceh, saat ini dikaruniai Allah dua orang anak. Suami saya berasal dari Jawa Barat. Awalnya ia bekerja pada sebuah perusahaan, cabang dari Jakarta. Pasca tsunami perusahaan tersebut tidak lagi beroperasi di Aceh, sedangkan saya guru di salah satu SD negeri di Banda Aceh. Dalam dua tahun terakhir ini suami saya sering mengeluh. Penyebabnya adalah di samping belum mendapatkan pekerjaan lain setelah bangkrutnya perusahaan di mana ia bekerja sebelumnya, juga mengemukakan alasan bahwa orang tuanya sudah tua dan sering sakit-sakit, ia ingin balik ke Jawa, lantas mengajak saya pindah ke sana.

Untuk sementara waktu saya belum mau pindah dengan alasan saya juga punya orang tua di Aceh, alasan lain saya juga PNS (guru SD), tidak mudah mengurus pindah ke luar daerah. Yang menjadi pertanyaan saya adalah: pertama, apakah saya berdosa bila tidak mau pindah atau ikut suami; kedua, siapa lebih utama ikut suami atau tetap bersama orang tua. Mohon jawaban pengasuh sebagai jalan ke luar buat kami, mudah-mudahan Allah memberi hidayah, dan ma’unah-Nya, sehingga tidak berakhir dengan perceraian.

WassalamAnita di Banda Aceh

Wa’alaikumussalam Wr.Wb. Ada orang bilang, hidup ini tidak selalu mulus, nyaman menyenangkan tanpa masalah, rupanya masalah tak pernah sunyi bersama kita, baik sederhana ataupun berat. Hidup dengan beragam masalah adalah sebuah “seni”, tapi harus diingat “masalah” tersebut jangan dijadikan sebagai “beban”, yang menjurus kepada mudahnya muncul berbagai penyakit. Tetapi masalah harus disikapi sebagai sesuatu bagian dari kehidupan, karena dengan masalah tersebut hidup ini menjadi cerdas, dan lebih termotivasi untuk berkreasi. Rupanya problema itu hampir merata dialami oleh anak manusia yang hidup di kolong langit ini.

Menurut pengasuh, problema yang anda alami juga dialami oleh kebanyakan orang lain di bumi ini. Bila masalah disikapi dengan arif dan bijaksana, jalan keluarnyapun mudah diperoleh. Orang bijak mengatakan “pat ranub nyang hana mirah, pat penerah nyang hana bajo, pat ureueng nyang hana salah, hana bak awai tentee na bak dudoe.” Pengasuh tidak ingin menerjemahkan ungkapan bahasa Aceh tersebut, karena diyakini sekalipun suami anda dari Jawa, ia sudah paham makna hadih maja tersebut.

Dulu ketika awal melangsungkan pernikahan anda berdua tak terpikirkan masalah seperti yang muncul saat ini setelah melangsungkan pernikahan sebelas tahun lalu. Menurut yang pengasuh pahami dari kehidupan rumah tangga anda berdua tidak ada masalah yang sangat komplit, sehingga sulit dipecahkan. Yang terbetik dari pertanyaan anda adalah menyangkut suami ingin pindah tapi Anita selaku isteri belum mau pindah, apakah ini suatu dosa?

Sehubungan dengan problema yang anda hadapi, pengasuh ingin berumbuk dengan anda melalui rubrik konsultasi ini, sekaligus menyampaikan beberapa solusi dengan harapan Allah membuka jalan mudah bagi anda berdua.

Pertama, ajakan suami untuk pindah. Bila mengkaji tuntunan ajaran Islam baik al-Qur’an maupun sunnah sudah sangat jelas

bahwa setelah aqad nikah, dilarang memutuskan hubungan suami isteri (talaq atau cerai). Suami diharapkan bertanggung jawab baik nafkah isteri dan anak-anaknya. Suami isteri dituntut melaksanakan “hak dan kewajiban” yang seimbang dan ikhlas dalam keluarga. Pengasuh yakin, suami anda paham akan tanggung jawab tersebut, maka ia mengajak isteri untuk pindah bersamanya. Namun Anita sebagai isteri yang baik tidak menolak, dan belum mengiakannya, karena secara psikologis dengan pindah berdampak pada pekerjaan yang selama ini digeluti sebagai seorang “PNS” di mana status tersebut tidaklah mudah diperoleh saat ini.

Pengasuh menilai mempertimbangkan tawaran suami untuk tidak pindah dalam waktu relatif segera sudah sangat logis, diterima akal sehat dan tidaklah “berdosa”, mungkin suatu ketika nanti akan pindah, karena pengasuh yakin bahwa Anita sebagai guru yang mengasuh mata pelajaran “agama” sangat paham bagaimana seorang isteri harus taat kepada suami.

Kedua, bermusyawarah. Suatu hal yang harus anda lakukan adalah “bermusywarah” dan dialog baik internal keluarga maupun antara keluarga (dengan orang tua) kedua belah pihak. Pengasuh menyarankan (1) anda dan suami anda berupaya agar suami anda mendapat pekerjaan lain sesuai latar belakang pendidikan dan profesi yang selama ini dimiliki. Kemungkinan dengan adanya pekerjaan tetap dapat mengurangi tensi emosional yang selama ini anda hadapi (2) orang tua adalah orang tua, tidak bisa putus dan diputuskan oleh situasi dan kondisi yang ada. Kita disuruh berbakti kepada keduanya, paling kurang lewat do’a dari anaknya yang shalih (allahummaghfirli dzunubi waliwadayya warhamhuma kama rabbayani shaghira). Untuk sementara ini, bisa berumbuk bila ada kemudahan dan waktu sesekali bisa pulang bersama-sama setahun sekali atau suami saja yang menjenguknya.

Ketiga, bercerai bukanlah solusi yang baik. Sudah sering pengasuh utarakan lewat majalah Santunan, majalah kesayangan anda, bahwa “perceraian” suatu kondisi dharurat, yang tidak bisa digunakan sembarang waktu. Ibarat pintu dharurat pesawat, ia hanya akan terbuka bila berada dalam kondisi emergensi/dharurat, begitu pula dengan talaq dan cerai, hanya baru boleh digunakan apabila jalan dama/ishlah tidak menemui solusinya. Di samping itu juga patut disyukuri dua orang anak anda yang masih kecil yang sangat memmerlukan kasih saying dan pengasuhan dari kedua orang tuanya. Bagaimana bila kelak “anak” yang selama ini anda bina akan menjadi gelandangan, suka mengkonsumsi obat terlarang seperti sabu-sabu, narkotika dan lainnya, sudah tentu tidak hanya sebatas ‘aib akan kembali kepada anda berdua, tetapi juga akan berdampak buruk bagi masyarakat secara luas bahkan Negarameredam berbagai kekhawatiran dan was-was dalam hidup ini. Do’a juga sebagai sarana menumbuhkan keyakinan dan kepercayaan bahwa apa dilakukan tidak luput dari pantauan da.

Keempat, berdo’alah. Do’a adalah “otaknya ibadah”, “senjatanya orang mukmin”. Do’a orang tua kepada anak tidak ada hijab, artinya diterima langsung Allah, demikian pula sebaliknya do’a anak kepada orang tua. Do’a merupakan energi batin yang dahsyat bisa n pendengaran Allah swt. Melalui do’a juga membuat diri selalu dekat dan tidak merasa jauh dengan kedua orang tua. Pengasuh juga menyarankan di samping do’a sesekali bila ada kemudahan iringi pula dengan sedikit uang untuk membantu pemenuhan kebutuhan biaya hidupnya.[]

KoNSULTASI KeLUARgADiasuh oleh Drs.H.Abd.Gani Isa, SH, M.AgKetua BP4 Provinsi Aceh

29SantunanMei 2012

Page 30: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

30Santunan, Mei 2012

LeNSA

Wamenag RI bersama Kakanwil Kemenag Aceh dan Sekjen HUDA memenuhi undangan syukuran di kediaman Drs. H. A. Rahman TB, Lt, di Lueng Bata Banda Aceh, Minggu (6/5).

Wamenag RI saat menyampaikan ceramah pada halaqah magrib di Mesjid Raya Baiturrahman, Sabtu (5/5).

Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, dalam Ikrar untuk melakukan UN jujur dan berprestasi, Sabtu (21/4) di MTsN Model Banda Aceh.

Wamenag RI, Prof. Dr. H. Nasaruddin Umar, MA bersama Prof. Dr. Syaikh Wahbab Zuhaily (Syiria) dan Syekh Abu Muadz (Mesir) dalam acara Seminar Internasional Harlah Perti ke-84, Sabtu (5/5) di Dayah Darul Ihsan Krueng Kalee.

Jajaran Kemenag bersama Wamenag RI saat penutupan Rakor Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja (RKA-SK) Kemenag Aceh Tahun 2013 (5/5) di Asrama Haji Banda Aceh.

Wamenag RI bersama Ketua PWNU Aceh H Faisal Ali di kantor PWNU Aceh, Minggu (6/5).

Page 31: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

31SantunanMei 2012

Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, bersama peserta Pendidikan Multikultural dan Workshop Pemuda Lintas Agama Provinsi Aceh 2012 di Hotel Kuala Radja Banda Aceh, Rabu (25/4).

Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, bersama syekh dari Turky dan Yaman saat mewisudakan siswa angkatan IX MAS Ummul Ayman, Samalanga, Kabupaten Bireuen, Senin (30/4).

Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, bersama unsur mewakili Muspida Plus saat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW 1433 H di Kanwil Kemenag Aceh, Kamis (3 /5).

Kepala Kanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, dalam Ikrar untuk melakukan UN jujur dan berprestasi, Sabtu (21/4) di MTsN Model Banda Aceh.

Jajaran Kemenag bersama Wamenag RI saat penutupan Rakor Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Satuan Kerja (RKA-SK) Kemenag Aceh Tahun 2013 (5/5) di Asrama Haji Banda Aceh.

Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. Ibnu Sa’dan, M.Pd, memberikan sambutan pada pembukaan Rakor Penyusunan RKA-SK 2013 Kemenag Aceh, Sabtu (5/5) di Asrama Haji, Banda Aceh.

Kepala Kanwil Kemenag Sumatra Utara, Drs. H Abdur

Rahim M. Hum bersama Kepala Kanwil Kemenag Aceh,

Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd

Peserta Dialog Kerukunan Umat Beragama dan Dialog Antara Tokoh Agama dengan Pemerintah foto bersama Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, Sabtu (28/4) di Hotel Kuala Raja, Banda Aceh.

Kakanwil Kemenag Aceh, Drs. H. Ibnu Sa’dan, M.Pd, bersama Kabid Mapenda, Drs. H. Saifuddin, saat melakukan silaturrahmi di Madrasah Terpadu Samatiga Aceh Barat, Senin (23/4).

Pejabat dan pegawai di jajaran Kanwil Kemenag Aceh sedang mempersiapkan masakan untuk kenduri Maulid Nabi 1433 H, Rabu (2/5) malam.

31SantunanMei 2012

Page 32: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

32Santunan, Mei 2012

TAFSIR

Mengenal ‘Polisi’ TuhanDr. Fauzi Saleh, MADosen Fakultas Ushuluddin IAIN Ar-Raniry Banda Aceh

Kemaksiaatan yang merajalela diawali karena minimnya fungsi pengawasan atau dirasakan kurang disupervisi. Secara faktual memang, kekosongan pengawasan memberikan celah bagi penyebaran kemaksiatan dan kemungkaran. Fakta ini merupakan gambaran keterikatan manusia dengan materi yang dapat diindera dan kerapuhan iman kepada hal-hal ghaib. Padahal, alam ghaib jauh lebih luas dibandingkan dengan alam nyata. Demikian halnya pengawasan, Allah telah mengutus penjaga untuk merekam jejak manusia sejak dari awal kehidupan hingga penghujung perjalanan dunianya.

Kajian ini menfokuskan tentang bentuk pengawasan (supervisi) yang dilakukan dua orang malaikat yang tidak pernah absen sepanjang kehidupan manusia. Kehadiran dua malaikat itu dijelaskan oleh Allah dalam QS. Qaf: 18:

„Tidaklah seseorang mengucapkan suatu perkataan, melainkan di sisinya terdapat malaikat Raqib dan Atid.“

Makna ar-Raqib, menurut al-Qurtubi dengan mengutip pendapat adh-Dhahhak, memiliki tiga makna, pertama, yang menelusuri perkara, memelihara (dokumentasinya) dan yang menyaksikannya. Sedangkan al-`Atid bermakna yang hadir (tidak pernah absen) dan memelihara baik untuk tujuan penyimpanan maupun kesaksian.

Ibn Katsir menerangkan bahwa perkataan yang diucapkan manusia meskipun hanya satu lafaz maka akan dicatat oleh malaikat yang menjaganya. Recording yang digunakan malaikat ini sangat akurat sehingga tidak ada manusia yang membebaskan diri dari kesalahannya.

Pertama, malaikat menulis semua ucapan yang dilontarkan manusia. Hal itu ditekankan oleh Allah swt karena manusia sering meremehkan ucapannya terutama ketika membicarakan hal-hal yang tidak baik. Manusia jarang tidak mengukur dan menilai lontaran perkataannya seolah-olah tanpa beban. Padahal Allah ingatkan bahwa ucapan apapun yang keluar dari mulut anak Adam, malaikat senantiasa mencatatnya guna diberikan balasan sesuai kadar kebaikan dan kejahatan yang terkandung di dalamnya.

Fungsi pengawasan ini akan mengingatkan manusia agar tidak mengumpat, mencela, mencaci, black campaign dan lain-lain karena Allah akan meminta pertanggunganjawab terhadap apa yang disampaikan. Sebaliknya, kalimat thayyibah (ucapan yang baik) akan memberikan dampak positif baik secara individul maupun sosial sekaligus mendapatkan ganjaran ukhrawi pada mizan al-`amal.

Kedua, malaikat merekam semua perbuatan manusia. Manusia makhluk kreatif. Kreatifan itulah menjadi rahasia

kekhalifahannya di atas muka bumi. Dengan itu, diharapkan bumi dan alam semesta menjadi lestari karena manusia ikut menjaga dan memelihara. Sebaliknya, kerusakan yang terjadi di atas muka bumi ini merupakan ulah tangan manusia. Eksploitasi alam, penebangan hutan, polusi air dan udara akibat perbuatan manusia. Mereka mungkin dapat bebas dari hukuman duniawi, tetapi Allah menghadirkan dua malaikat untuk mencatat prilaku ini untuk mendapatkan balasan yang setimpal dengan perbuatannya. Allah swt berfirman:

“Sesungguhnya kalian dijaga oleh dua malaikat yang mulia, menulis semua apa yang kalian kerjakan.“

Ketiga, malaikat merekam pahala dan dosa. Kalau dunia ukurannya adalah miskin dan kaya maka akhirat indikatornya pahala dan dosa. Begitu penting indikator, Allah secara spesifik menugaskan Raqib dan ‚Atid untuk merekam dua hal ini.

Dalam riwayat berikut ini digambarkan bahwa setiap untaian kata itu memiliki makna ganjaran dan ancaman.

‘‘Dari Bilal ibn Harits al-Muzani ra, ia berkata: Rasulullah saw bersabda: „Seorang hamba tidak mengucap suatu kata yang diridhai Allah swt, ucapan yang tidak diduga akan menggapai puncaknya, Allah menuliskan (kata itu) sebaga keridhaan-Nya hingga hari pertemuan dengan-Nya. Sesungguhnya seseorang sungguh mengucapkan suatu kata yang dimurkai Allah yang dia tidak menduga (kata itu) akan menggapai puncak, Allah menulis (ucapan itu) sebagai kemurkaan hingga hari pertemua dengan-Nya“

Keempat, malaikat mempertimbangkan ucapan terakhir bagi seorang hamba yang meminta ampun kepada Allah swt. Secara fitrah, manusia tidak bisa bebas dari kesalahan dan kekeliruan. Kekeliruan itu tentu disebabkan oleh potensi nafsu dan syetan yang tidak membiarkan manusia menjadi hamba yang saleh dan

Page 33: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

33SantunanMei 2012

taat. Allah swt memberikan kesempatan istighfar (memohon ampunan) atas kesalahan yang diperbuat. Karena itu, Rasulullah mengingat: ‘‘Setiap anak Adam itu berbuat salah dan sebaik-baik orang yang melalukan kesalahan adalah bertaubat (kepada Allah swt).“

Al-Ahnaf ibn Qais berkata; Malaikat sebelah kanan mencatat kebaikan dan ia merupakan kerabat malaikat yang disebelah kiri. Bila seorang hamba melakukan kesalahan, maka malaikat sebelah kanan mengingatkan mailakat sebelah kiri: ‘‘jangan tulis dulu“, apabila si hamba beristighfar, maka malaikat tersebut melarang kerabatnya itu untuk menulis.

Pengawasan yang dijalankan malaikat ini menunjukkan betapa beratnya seorang manusia akan mempertanggungjawabkan semua yang kegiatan yang pernah dilakukan di alam dunia ini. Nikmat memang enak untuk dirasakan dan digunakan tetapi tidak mudah untuk dipertanggungjawabkan. Umpamakan saja orang yang berutang. Ketika uang sudah di tangan orang yang berutang, tanpa terasa uang itu sudah habis. Tapi bagaimana halnya pembayaran utang itu? Tentu tidak mudah.

Orang yang waspada terhadap `polisi` Tuhan maka ia akan berbahagia karena mampu mempertanggungjawabkan semua kegiatan yang dilaksanakan di dalam dunia ini.

‘‘Diriwayatkan dari Hadits Anas, sesungguhnya Nabi Saw bersabda: sesungguhnya Allah menugaskan dua malaikat guna menulis perbuatan (manusia). Apabila orang itu mati, malaikat itu berkata; Ya Tuhan kami, fulan itu sudah mati“ Allah mengizinkan kami untuk naik ke langit. Lalu Allah berfirman: Sesungguhnya langit-Ku penuh dengan malaikat-Ku. Kedua malaikat tadi berkata: kami menetap di bumi

(saja). Allah ta’ala berkata: sesungguhnya bumi-Ku penuh dengan makhluk-Nya yang bertasbih kepada-Ku. Kedua malaikat tadi berkata: (Jadi) dimanakah kami harus berada? Allah Ta’ala menjawab: hendaklah kalian berdua berada pada kubur hamba-Ku, lalu bertakbir, tahlil, bertasbih kepada-Ku dan tulislah (pahala-Nya) untuk hamba-Ku hingga hari kiamat.‘‘

Pengawasan malaikat tentu sangat berbeda dengan supervisi manusia:

Pertama, malaikat tidak pernah absen sesaat pun dalam menulis dan merekam prilaku dan perbuatan manusia. Kedua, malaikat tidak pernah lengah dan lalai sehingga apa yang dicatat merupakan data otentik dan akurat. Ketiga, malaikat dengan ketundukannya kepada Allah swt memiliki tugas tunggal sehingga begitu konsentrasi dan fokus terhadap apa yang diperintahkan.

Gambaran di atas semakin memotivasi kita untuk waspada dalam kehidupan ini. Manusia seharusnya tidak pernah merasa sendirian, tanpa yakin bahwa malaikat kiri kanan selalu menemani. Allah swt memberikan apresiasi yang sangat besar kepada mereka yang meyakini diawasi dalam kehidupan. Bila dia melakukan kejahatan maka segera sadar untuk kembali kepada jalan yang benar. Bila sekedar keinginan berbuat jahat namun ia mengurung diri untuk tidak melaksanakannya karena takut kepada Allah, maka kejahatan itu tidak akan tertulis dalam laporan malaikat sebagai kejahatan. Dalam sebuah hadits Rasulullah saw bersabda:

“Jika hamba-Ku berhasrat untuk melakukan suatu keburukan, janganlah kalian menulisnya. Jika ia melakukannya, kalian tulislah satu keburukan atasnya. Jika hamba-Ku berhasrat untuk melakukan kebaikan namun tidak melakukannya, tulislah satu kebaikan baginya. Jika dia melakukannya, tulislah sepuluh kebaikan (untuknya).” (HR. al-Bukhari dan Muslim

Semoga kita termasuk orang yang mewaspadai semua perkatan dan perbuatan sehingga mudah mempertanggungjawabkan di hadap Allah Tuhan Yang Maha Kuasa, amin.[]

Pengawasan yang dijalankan malaikat ini menunjukkan betapa beratnya seorang manusia akan mempertanggungjawabkan semua yang kegiatan yang pernah dilakukan di alam dunia ini. Nikmat memang enak untuk dirasakan dan

digunakan tetapi tidak mudah untuk dipertanggungjawabkan.

Page 34: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

34 SantunanMei 2012

“Dari Abi Hurairah, Rasulullah SAW bersabda bahwa sesungguhnya setiap anak dilahirkan dalam keadaan fitrah, tetapi kedua orang tuanya lah yang menjadikan ia seorang yahudi, atau nasrani atau majusi ... “ (Hadis Riwayat Bukhari). Dari hadis tersebut, tersirat dan tersurat dengan jelas bahwa setiap anak lahir ke dunia ini adalah dalam keadaan fitrah; suci, ibarat kertas putih, belum tergores atau ternoda apa pun. Lingkungan tempat ia tumbuh-kembang selanjutnya yang memberikan pengaruh atau “warna” kehidupannya.

Ada pendapat lain yang mengatakan bahwa pengertian suci (fitrah) dari hadis ini dapat diterjemahkan sebagai “potensi” untuk berkembang. Artinya, bahwa dalam diri setiap individu yang dilahirkan, pada dasarnya sudah dibekali oleh Allah SWT dengan potensi atau sumber daya. Tinggal lagi, bagaimana dan ke arah mana potensi tersebut akan dikembangkan/diberdayakan. Lingkungan pertama yang ditemui anak ketika lahir, adalah ibu yang telah melahirkannya. Ibu merupakan “madrasah” atau “sekolah” pertama bagi anak.

Pendidikan, segala usaha orang dewasa dalam pergaulannya dengan anak-anak untuk memimpin perkembangan jasmani dan rohaninya ke arah kedewasaan. (Ngalim Purwanto, 2007:10) Dari paparan tersebut, diperoleh dua komponen yang saling terikat satu dengan lainnya yaitu orang dewasa (orang tua atau pun guru) dan anak-anak. Bila dianalogikan secara sederhana, seorang dewasa (ayah dan ibu di rumah, atau pun guru di sekolah) mempunyai peran sebagai sopir yang hendak mengantarkan penumpangnya ke suatu tujuan yang hendak dicapai. Sedangkan yang bertindak sebagai penumpang di sini adalah anak-anak (peserta didik) yang berhak mendapat pengetahuan dan pengalaman baik.

Purwanto menjelaskan, pendidikan merupakan pimpinan yang diberikan dengan sengaja oleh orang dewasa kepada anak-anak, dalam pertumbuhannya (jasmani dan rohani) agar berguna bagi diri sendiri dan bagi masyarakat. Pada proses pendidikan di sini, seorang dewasa dianggap memiliki peranan penting dalam mengantarkan siswa

tingkah laku, dan dalam pengertian yang lebih kompleks adalah agar si anak (peserta didik) dapat menjadi “manusia”. Menjadi manusia di sini maksudnya adalah manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. (UU No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas).

Hal paling mendasar yang perlu kita cermati dari makna hadis di atas adalah bahwa “peran” orang tua dalam proses pendidikan anak bukan hanya sebatas pada ketika anak masih kecil dan berada dalam buaian ibunya, tinggal bersama orang tua di rumah. Akan tetapi sampai pada saat terbentuknya “kedewasaan” sang anak, baik dalam arti biologis mapun psikis.

Di lihat dari segi tanggung jawab, disadari atau tidak, orang tua adalah orang yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anak. Anak dilahirkan dan dibesarkan oleh orang tua, orang yang pertama kali dijumpai anak adalah orang tuanya, jadi secara tidak langsung ayah dan ibu adalah guru pertama bagi anak. Oleh karena keterbatasan waktu, pengetahuan, pengalaman, keterampilan dan kesempatan, maka selanjutnya anak diantarkan/diserahkan pendidikannya pada sekolah sebagai lembaga pendidikan formal.

Di sekolah anak dididik dan dibimbing oleh guru. Tugas dan peran orang tua di rumah kini “sudah berbagi” dengan guru di sekolah. Kalau di rumah orang tua dituntut dan diharuskan mampu menjadi guru pertama bagi anak, maka di sekolah seorang guru semestinya juga mampu menjadi orang tua kedua bagi anak. Antara orang tua dan guru harus mempunyai hubungan, komunikasi dan kerjasama yang baik demi tercapainya tujuan pendidikan yang sesungguhnya. Sehingga, dari sentuhan para orang tua dan guru melalui proses pendidikan yang sinergis--yang dilakukan dengan niat ‘ibadah dan dihiasi dengan ketulus-ikhlasan dan penuh rasa tanggung jawab--dapat dilahirkan generasi khaira ummah (umat yang baik), yaitu umat yang senantiasa mengajak pada kebajikan dan menghindar dari kemunkaran. Semoga.[]

Pendidikan Anak, Tanggung Jawab Siapa? Drs. Achmad Ghozin, M.Pd

Kepala SDN 24 Banda Aceh

untuk melaksanakan proses pendidikan pada suatu jenjang pendidikan baik secara formal, informal, maupun nonformal. Pendidikan merupakan rangkaian instruksi yang perlu dilaksanakan oleh pelaksana pendidikan itu sendiri yaitu anak / siswa, sedangkan penyampai instruksi/informasi adalah orang dewasa, dalam hal ini adalah orang tua dan guru.

Pendapat lainnya mengatakan bahwa pendidikan adalah suatu usaha sadar dan sistematis dalam mengembangkan potensi siswa (Said Hamid Hasan, 2010:4). Usaha sadar berarti bahwa apa yang dilakukan (dalam proses belajar) merupakan rangkaian proses kegiatan yang pada dasarnya merupakan skenario (yang direncanakan oleh perencana/perancang) proses pembelajaran.

Secara umum dikatakan bahwa pendidikan merupakan proses transfer of knowledge (pemindahan pengetahuan), transfer of value (pemindahan nilai), transfer of culture (pemindahan nilai-nilai budaya) and transfer of religius (pemindahan nilai-nilai keagamaan) yang diarahkan pada upaya untuk memanusiakan manusia. Dengan kata lain, hakikat proses pendidikan ini sebagai upaya untuk mengubah perilaku individu atau kelompok agar memiliki nilai-nilai yang disepakati berdasarkan agama, filsafat, ideologi, politik, ekonomi, sosial, budaya dan pertahanan keamanan.

Tanggung jawab siapa?Dari pemahaman terhadap maksud

hadis dan hakikat pendidikan sebagaimana dipaparkan di atas, dalam persepsi penulis, setidak-tidaknya ada dua hal penting yang perlu mendapat perhatian yaitu; pertama, bahwa orang tua adalah pendidik pertama dan paling utama yang harus secara sadar melakukan tugasnya selaku pemegang amanah Allah untuk mendidik anak-anaknya dengan baik, terncana, terarah dan penuh rasa tanggung jawab. Kedua, bahwa proses pendidikan yang dilakukan haruslah berorientasi pada tujuan atau target yang seharusnya “ditetapkan” oleh pendidik (baik orang tua, maupun guru). Dalam bahasa sehari-hari tujuan pendidikan tersebut dapat dimanifestasikan dalam bentuk perubahan

opINI

Page 35: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

35SantunanMei 2012

Ujian: Angka dan Kecurangan

Pemerintah berharap melalui pelaksanaan ujian, misal Nasional (UN), para siswa dapat mengukur tingkat kemampuan penguasaan pelajaran tertentu di tingkat nasional dengan standarisasi lulusan memiliki skors minimal 5,50 rata-rata. Tujuannya adalah untuk pemetaan penguasaan mata pelajaran dari satuan pendidikan tertentu di berbagai daerah, sehingga menjadi evaluasi kualitas para lulusan dan SDM guru. Pada tahun ini pemerintah mengangkat tema, “Ujian Nasional yang Kredibel Jujur Berprestasi”.

Dalam kesempatan yang lain pemerintah mengharapkan kepada tiga harapan tersebut merupakan puncak keberhasilan UN yaitu; a) sukses persiapan meliputi dinas pendidikan, panitia dan satuan pendidikan, b) sukses pelaksanaan yaitu antara satuan pendidikan dan pengawas ruang saat UN, dan c) sukses hasil, ini sangat bergantung pada kesiapan siswa menyiapkan diri secara maksimal dalam proses pembelajaran agar lulus dalam UN.

Berbagai strategi digelar untuk meraih harapan-harapan tersebut. Mulai dari sistem pengajaran yang mengombinasikan naskah soal UN tahun-tahun sebelumnya sebagai perbandingan dan berakhir pada tes kemampuan (try out). Sehingga, para siswa mendapat pengalaman ketika menghadapi UN. Usaha-usaha semacam itu dibenarkan dan dianjurkan oleh pemerintah. Namun yang sangat mengesankan ketika UN berlangsung sebahagian kecil para siswa ada yang merasa takut salah dalam mengisi biodata lembar jawaban ujian nasional (LJUN) maupun jawabannya. Sebahagian besar membaca soal hanya sekedarnya saja. Mengapa kondisi itu kontras sekali perbedaannya? Realita di lapangan bahwa pada umumnya mereka telah mendapatkan bocoran jawaban via SMS atau catatan kecil jawaban pilihan ganda dari oknum tertentu di beberapa daerah pelaksanaan UN. Kondisi inilah yang dapat mengurut hati para pemerhati pendidikan dan pengurus organisasi keguruan tertentu.

Dari sisi lain, para pelaku pendidikan mempertanyakan status UN yang bagaimana dianggap standar nasional. Apakah dari segi persiapan, pelaksanaan, hasil atau fasilitas. Dari segi persiapan dan pelaksanaan menjelang UN H-3 naskah soal sudah didistribusikan ke Kabupaten/ Kota masing-masing yang dititipkan di Dinas pendidikan kecamatan setempat dan naskah soal UN dapat diambil pada hari “H”. Ditinjau dari segi pelaksanaan; satuan pendidikan, tim independen, pengawas ruangan telah ditetapkan dan telah memenuhi prosedur operasi standarisasi ujian nasional (POS-UN). Dari segi hasil (prestasi) bahwa bila para siswa memiliki skors minimal rata-rata 5.50 mereka dapat lulus, terlepas bagaimana proses. Sedangkan dari segi fasilitas dan kualitas tiap satuan pendidikan memiliki standar berbeda; standar RSBI, SBI dan standar biasa (akreditasi A, B atau C) namun mengapa skors lulusan UN sama? Memperhatikan kondisi tersebut memang hambar UN sama standar karena kondisi satuan sekolah sangat variatif. Sungguh tidak adil ditinjau dari berbagai fasilitas—sarana prasarana dan kualitas SDM guru—untuk mendapatkan keadilan tingkat kemampuan para siswa dalam memperoleh standar skors

lulus dapat ditempuh melalui beberapa solusi berikut. Pertama, menyamakan berbagai fasilitas dan kualitas SDM guru tiap satuan pendidikan, kondisi demikian wajar diadakan UN bersama. Kedua, menghindari berbagai kecurangan dalam pelaksanaan UN adalah dengan melaksanakan UN online. Solusi demikian menjadi adil tidak akan terjadi kecurangan, secara otomatis skors langsung bisa tampil dan dapat dianalisis.

Berbagai persoalan ada pilihan dan memberi solusi—bila dilakukan secara kolektif—untuk kepentingan peningkatan sumber daya manusia masa depan, tanpa meninggalkan profesional dan kualitas out-come para lulusan. Solusi pertama adalah ketentuan kebijakan pemerintah secara tegas dan terkontrol secara kolektif semua stakeholder (para pengambil kebijakan) tidak berpikir secara marginal memperlihatkan sukses hasil (prestasi intelektual) UN saja untuk lulus setiap satuan pendidikan tanpa memperhatikan prestasi spiritual yang menanamkan tingkah laku positif (akhlak atau moral) para siswa. Kedua, para kepala sekolah harus mengikuti pelatihan kebijakan pemerintah agar mampu dan mau merealisasinya dalam manajemen sekolah/ madrasah, hanya mereka yang lulus dalam pelatihan ini yang dapat memimpin satuan sekolah. Tiga, para orangtua siswa tidak boleh mengintervensi kebijakan-kebijakan sekolah. Seperti intervensi nilai/skors rapor (UAS), kenaikan kelas, dan kelulusan. Empat, semua stakeholder harus mengikuti ketentuan dan mendapat layanan lindungan hukum yang pantas untuk semua pihak di atas.

Akibat tidak ada layanan hukum yang terkontrol dalam berbagai kegiatan sekolahan di atas, sehingga ada oknum di luar sekolah dapat melakukan intervensi melakukan kegiatan di luar prosedur untuk mengacaukan kegiatan ujian atau evaluasi lainnya. Di mata para siswa, tim suksesi (jokers) UN yang bekerja di luar sistem evaluasi proses belajar mengajar sangat berharga dan lebih berperan dari pada guru yang sudah mengajar selama tiga tahun di tingkat SMA/MA, SMP/MTs dan enam tahun di SD/MI. Mereka bekerja secara sistematik terorganisir, sehingga jokers berani bertarung harga dan persentase benar jawaban.

Budaya pelajar Indonesia bahwa menyontek dalam ujian merupakan hal biasa, dan memberi jawaban juga merasa halal. Sehingga, para lulusan bersebar di berbagai lini kehidupan masyarakat, menjadi pegawai, anggota dewan, pedagang, petani, ulama, dsb. Para penjabat ada yang korupsi, penegak hukum kebal hukum, penjual ikan menaruh formalin, penjual makanan dan minuman menaruh bourax, beras menaruh pemutih, penjual buah-buahan menaruh karbit, pimpinan pesantren menipu jumlah santri dianggap bukan suatu kesalahan. Meskipun Indonesia mayoritas penduduk beragama Islam, namun masalah kejujuran tidak ada hubungan dengan agama, Na’uzibillah.

Dalam hal ini, upaya pemerintah untuk UN jujur, kredibel dan berprestasi perlu dikaji ulang dan mencari solusi lain sistem pelaksanaan UN agar terhindar dari kecurangan untuk mendapatkan siswa yang memiliki intelektual dan plus spiritual.[]

Drs. Armanawi, M.PdPemerhati pendidikan, tinggal di Lhokseumawe

Page 36: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

36 SantunanMei 2012

Dalam UU Nomor 14/ 2005 tentang Guru dan Dosen disebutkan bahwa, ”Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, menga-rahkan, melatih, menilai dan mengevaluasi peserta didik dan kependidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar dan pendidikan menengah”.

Sebagai tenaga profesional, seorang guru tidak jauh beda dengan profesi seorang dokter. Setelah tamat di S1 kedoktoran lalu mereka masuk pendidikan propesi selama dua tahun. Begitu juga halnya guru, pendidikan keguruan adalah merupakan sebuah syarat untuk menjadi pendidik. Namun, saat ini banyak kita temukan guru yang mengajar di lembaga pendidikan di Indonesia yang bukan lulusan dari lembaga keguruan. Mereka menuntut ilmu di fakulatas yang bukan keguruan lalu mengambil akta IV kependidikan selama 6 bulan untuk belajar didaktik metodik secara kilat. Hasilnya, di sekolah-sekolah atau madrasah mereka justru menjadi ‘tukang ajar’, namun bukan pendidik, karena rendahnya kompetensi mereka terutama kompetensi pedagogik.

Semestinya, seorang pendidik itu setelah tamat di fakultas keguruan lalu masuk pendidikan profesi selama satu tahun. Setelah dinyatakan tamat pendidikan profesi, baru direkrut menjadi guru untuk ditempatkan disekolah sebagai guru/pendidik. Karena seorang guru itu harus memiliki trasnfer of knawledge and skill’s (memindahkan pengetahuan dan keterampilan), transfer of culture (memindahkan budaya yang baik), dan transfer of value (memindahkan nilai-nilai positif) kepada murid-muridnya. (Syahidin, 2009). Tanpa tiga hal ini, maka seseorang itu tidak dapat disematkan nama sebagai seorang guru atau pendidik tapi hanya sebagai pengajar.

Seorang guru itu harus memiliki empat kompetensi. kompetensi kepribadian, kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi profesionalisme. Tanpa keempat kompetensi ini, maka seorang guru belum bisa disebut sebagai pendidik yang profesional. Ironisnya, lembaga-lembaga pendidikan kita di Indonesia terutama di Aceh, mutu guru yang berkaitan dengan kompetensi guru terkesan diabaikan. Sehingga, output yang dihasilkan dari lembaga pendidikan yang ditukangi oleh

pengajar bukan pendidik adalah dengan munculnya kasus di berbagai daerah seperti tawuran antar pelajar, siswa kecanduan narkoba, dan masih banyak kasus yang lain yang membuat miris hati kita terhadap kelakuan pelajar saat ini.

Padahal, pendidikan itu adalah proses memanusiakan manusia oleh manusia yang telah jadi manusia (guru). Artinya, proses pendidikan adalah “ureueng tadidik beujeuet keu ureung”, anak-anak yang di didik dalam sebuah lembaga pendidikan diharapkan akan cerdas dibidang keilmuan dan juga cerdas spiritual (afektif).

Merasa pintar (sok carong)Pengembangan potensi murid, sesuai

UU 20/2003 tentang Sisdiknas, pasal 1 ayat (1), untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan hanya bisa dialakukan oleh seorang guru yang punya kompetensi pedagogik dan kepribadian yang baik serta didukung oleh pimpinan sekolah atau madrasah yang benar-benar punya komitmen, loyalitas dan dedikasi terhadap dunia pendidikan. Sebab, kepala sekolah adalah seorang “menejer” yang harus mampu dan pintar satu tingkat dari para guru. Kepala sekolah yang tidak pintar dan cerdas, akan menurunkan kewibawaannya.

Menjadi kepala sekolah, harus memenuhi beberapa syarat sebagai berikut. Pertama, punya ijazah S-1 atau D-IV kependidikan atau lembaga non kependidikan yang terakreditasi. Kedua, pernah mengajar (jadi guru) selama lima tahun. Ketiga, punya pangkat minimal III/c. Mengabaikan syarat-syarat ini, sama halnya kita akan membuat lembaga pendidikan itu hancur.

Namun demikian, kadang-kadang syarat menjadi kepala sekolah yang telah dituangkan oleh pemikir bidang pendidikan, di lapangan terkesan diabaikan oleh pengambil kebijakan saat rekruitmen kepala sekolah. Di lingkungan Kementerian Agama sendiri misalnya, pernah kita dapati kepala sekolah yang diangkat dengan tidak mengacu pada syarat-syarat ini.

Banyak orang bertanya, “Apakah pemimpin itu harus cerdas?” Jawabannya, “Sudah pasti, Ya”. Karena pemimpin yang tidak cerdas akan menurunkan kewibawaannya, akan ditipu oleh bawahannya, dan organisasi akan kacau bahkan akan bubar. Makanya, pemimpin yang baik bukanlah pemimpin yang ‘merasa pintar’, tapi pemimpin yang baik itu adalah pemimpin yang “pintar merasakan” keluhan bawahannya. (Usman Husaini, 2010)

Pemimpin yang sok carong bukan pintar merasakan, akan selalu berbenturan dengan bawahan yang dipimpinnya. Ingat, kita menjadi pemimpin di suatu lembaga termasuk lembaga sekolah atau lembaga pemerintah lainnya adalah tak ubahnya seperti artis. Kita populer dan berkharisma selama kita berkuasa. Saat masih memimpin, ramai-ramaiorang datang silaturrahmi ke rumah dan diundang ke setiap acara karena kita sedang memimpin.

Guru yang santun bahasaSuasana belajar yang nyaman tidak

hanya tertumpu pada kondisi dan suasana kelas atau sekolah. Sering kita melihat dan mendengar, ada guru dalam mengajar masih menggunakan gaya penjajahan belanda. Contoh: “Ayooo..., belajar matematika

Guru, ‘Tukang Ajar’?nazarullah, S.AgMahasiswa Magister Administrasi Pendidikan Unsyiah dan tenaga pendidik di lingkungan Kemenag Kab. Pidie

Page 37: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

37SantunanMei 2012

dengan serius, kalau tidak akan ibu/bapak kasih nilai merah di rapor.” Atau dengan kata-kata, “Sudah dari kemaren ibu/bapak ajarkan, tapi gaak juga bisa, ke mana pendengaran mu?, mana telinga mu?” Ibu/ bapak guru mengomel sambil menjewer telinga anak didiknya. Sebenarnya dalam kata-kata dan menejewer telinga murid saat itu ada yang salah juga disana. Salahnya, kenapa guru menayakan “mana telinga?” Padahal dia sedang memegang dan menjewer telinga peserta didik. Coba kalau saat pertanyaan “mana telingamu? Anak didik menjawab, “Itu telinga yang sedang bapak/ibu pegang, ibu/ bapak gak tau ya mana yang namanya telinga?”

Kenapa saat PBM akan berlangsung, guru-guru tidak menggunakan bahasa yang santun dan sopan serta mendidik saat materi sedikit rumit dan susah, seperti kata-kata: “Naak, materi hari ini sedikit tertantang, ayooo... kita belajar tantangan sama-sama?” Atau “Mau tidak ya ibuk ajarkan ilmu yang sangat bermanfaat bagi kalian?” Kanapa guru jarang sekali menggunakan kalimat, “Anak-anak yang pintar, pagi ini kalian beruntung sekali dapat belajar matematika. Karena dengan belajar matematika, suatu saat nanti Insya Allah kalian akan menjadi seorang pilot pesawat yang handal.” Tapi, “Jika mengemudi pesawat, jangan kayak Sukhoi yang ambruk di Gunung Salak itu ya.”

Sorang pendidik, akan tahu betul bagaimana bahasa yang semestinya digunakan untuk menggugah minat belajar peserta didik. Guru itu, sebenarnya pendidik, bukan pengajar. Tapi kalau guru itu si ‘tukang ajar’, yang dia pikirkan adalah bagaimana materi pelajaran selesai dan tuntas serta sesuai dengan kurikulum yang berlaku dan sesuai dengan Satuan Pembelajaran yang dibuatnya. Sebenarnya, guru ‘tukang ajar’ itu berhasil dalam mengajar tapi gagal dalam mendidik.

Kegagalan dalam mendidik, mungkin juga fakultas keguruan yang dia pilih waktu daftar di PTkarena tidak diterima pada pilihan pertama. Akhirnya, daripada tidak kuliah alias pulang kampung, lalu Fakultas Ilmu Kependidikan atau Tarbiyah menjadi alternatif. Jadilah dia seorang guru yang bukan cita-cita menjadi guru, tetapi karena gagal lulus di lembaga yang dia idam-idamkan semenjak sekolah di MA/SMA.[]

Pesta pemilihan kepala daerah (Pilkada) Aceh baru saja siap digelar, di hampir seluruh Aceh. Beberapa kandidat dari kalangan ulama yang bertarung dalam pesta pilkada dipastikan sudah gagal meraup suara mayoritas dari masyarakat. Di tingkat provinsi kita mengenal sosok Tgk. H. Ahmad Tajuddin (Abi Lampisang) yang maju sebagai calon Gubernur Aceh dari jalur independen (perseorangan) berpasangan dengan T. Suriansyah. Di Aceh Utara juga muncul sosok Tgk. Mukhtar Al-Khutby yang menjadi calon wakil Bupati Aceh Utara mendamping Tgk. Fajri M. Kasim. Pasangan ini juga bernasib sama, gagal meraih suara yang maksimal dalam Pilkada. Di Langsa juga terdapat figur ulama pada diri Tgk. Syech Muhajir yang maju sebagai calon Walikota. Begitu juga dengan kandidat wakil walikota Banda Aceh, Tgk. Muhibban, kandidat wakil Bupati Aceh Besar, Tgk. Marwan Abdullah.

Mereka semua gagal meraih suara siginifikan sehingga dipastikan bernasib sama, tidak memperoleh dukungan maksimal dari masyarakat. Realitas ini seakan

mengulangi kisah pemilihan legislatif tahun 2008 yang lalu, di mana partai yang konon kabarnya didirikan oleh para ulama di Aceh, Partai Daulat Aceh (PDA) gagal meraih suara signifikan dalam pentas demokrasi saat itu.

Meskipun kehadiran mereka sebagai kandidat yang bertarung dalam Pilkada tidak mewaikili konstitusi ulama, serta bukan kandidat yang dinominasikan oleh para ulama lewat jalur musyawarah dan mufakat para ulama, namun yang pasti image gerakan ulama Aceh sedikit tidaknya dipastikan mengalami pergeseran. Masyarakat akan memandang tawaran etika politik dan model pembangunan dalam perspektif ulama sudah tidak layak lagi untuk tampil ke depan menjadi ‘nahkoda’ bahtera negeri ini.

Akibatnya, ideologi Islam politik dikalahkan oleh paradigma Islam kultural masyarakat Aceh. Kondisi ini cenderung mengkhawatirkan nasib gerakan Islam politik dalam jangka panjang. Fenomena ini juga mengingatkan saya pada kelas-kelas muslim yang diklasifikasi oleh seorang antropolog, Clifford Gretz, yang membangi muslim

Reposisi Ulama di AcehTeuku ZulkhairiKetua Departemen Riset dan Pengembangan Organisasi Rabithah Thaliban Aceh (RTA)

Page 38: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

38 SantunanMei 2012

di Jawa dalam tiga kelas, yaitu Muslim Abangan, Muslim Priyayi dan Muslim Santri. Dari tiga kelas ini, hanya Muslim model santri yang memiliki paradigma Islam politik yang mendambakan sebuah tatanan negara yang diilhami oleh nilai-nilai Islam. Namun jumlah mereka yang minoritas menyebabkan ide Islam politik masih urung tampil sebagai pemimpin.

Ciptakan ‘arus’Dalam realitas irama politik selama

ini, ulama terkesan terjebak dalam arus yang diciptakan oleh kelompok tertentu. Dinamika politik yang berkembang tidak terbaca dengan cermat. Dalam pemilu legislatif dua tahun lalu, arus politik yang ‘mengalir’ deras di Aceh diciptakan oleh mantan kombatan Gerakan Aceh Merdeka (GAM) dengan ‘semangat anti Jawa-nya’ yang diarahkan kepada kelompok manapun selain kelompok mereka atau selain jagoan mereka, seperti partai politik nasional atau bahkan juga partai politik lokal selain Partai Aceh (PA) yang mereka klasifikasi sebagai antek-antek Jakarta (Jawa). Arus itu berhasil mengundang banyak dukungan masyarakat Aceh.

Sementara dalam Pilkada kali ini, arus yang juga masih diciptkan oleh kelompok yang sama adalah arus yang bernama “menghadang kelompok pengkhianat” yang diarahkan kepada kubu Irwandi Yusuf dan kandidat independen lainnya. Arus kali ini berbeda total dengan arus masa lalu, semangat anti Jawa-nya telah dikubur sama sekali. Terbukti ketika PA yang merupakan transimisi ideologi politik mantan kombatan GAM merangkul banyak partai nasional serta tokoh-tokoh seperti Soenarko dalam memenangkan kandidat calon Gubernur dan wakil Gubenur yang diusungnya. Dua arus ini berhasil mengantarkan mayoritas jagoan mantan kombatan GAM ke tampuk kekuasaan.

Dalam dua arus ini, ulama kita di Aceh justru hanyut dalam arus politik yang diciptakan tersebut sehingga terkesan bahwa ulama tidak punya nilai tawar dalam upaya konstruksi Aceh dengan nilai-nilai Islam. Akibatnya, tawaran politik yang santun dari gerakan ulama dikalahkan oleh politik konfrontatif yang bahkan cenderung intimidatif. Masyarakat hidup dalam ketidak tenangan. Sebagai komponen yang mendukung tampilnya ulama sebagai umara, kita berharap agar ulama mampu menciptakan irama politik sendiri untuk mengimbangi semua dinamika yang berkembang.

Begitu juga penolakan Gubernur Aceh periode lalu terhadap upaya positifasi hukum Islam menjadi bukti bahwa ulama perlu menciptakan arus sendiri dalam

upaya memperkuat bergainingnya dalam rangka memproduksi atau mempengaruhi kebijakan-kebijakan yang konstruktif dalam perspektif Islam. Dengan arus yang diciptakan tersebut, ulama akan memiliki bargaining yang kuat dalam dinamika politik. Tentunya, arus yang diciptakan harus tetap memiliki relevansi dengan kondisi dan kebutuhan kekinian masyarakat Aceh. Penulis yakin banyak arus yang bisa digemakan. Tawaran model politik ideal dari ulama tidak mustahil akan dipertimbangkan oleh masyarakat.

Soliditas gerakan dan sosialDalam upaya menciptakan arus ini, syarat

pertama yang harus dipenuhi oleh gerakan ulama Aceh adalah dengan meningkatkan soliditas internal para ulama. Semua ulama harus dipersatukan dalam wadah gerakan. Dan wadah itu memang tidak perlu memiliki tendensi dan orientasi politik formal. Institusi atau organisasi-organisasi ulama tetap harus memainkan kiprahnya sebagai mediator yang memfasilitasi semua faksi-faksi gerakan politik di Aceh. Dengan soliditas tersebut, para ulama bisa banyak bermusyawarah dalam mencermati semua dinamika politik yang berkembang.

Pun sebaliknya. keikutsertaan Abi Lampisang dalam Pilkada konon kabarnya tidak melewati jalur musyawarah di kalangan internal organisasi ulama, padahal ketika seorang ulama terlibat dalam Pilkada, maka semua ulama lain akan menerima konsekuensi yang sama bahwa seolah begitulah model ulama Aceh. Disini kita bukan mempersoalkan keikutsertaan ulama dalam Pilkada, hanya saja jika berkaca pada pengalaman Pilkada kali ini, penulis berfikir bahwa soliditas gerakan mutlak diperlukan untuk mencermati dinamika politik. Setidaknya, soliditas tersebut akan membangun bergaining mereka di mata masyarakat dan penguasa yang ada.

Di balik semua itu, apa yang terasa kurang bergema di mata masyarakat dari gerakan ulama adalah pada aksi sosial mereka. Untuk memperkuat arus yang akan diciptakan oleh gerakan ulama, isu-isu sosial harus lebih digemakan. Persoalan-persoalan sosial kemanusiaan secara luas harus mendapat perhatian mereka secara umum. Dalam konteks lokal, apa yang dilakukan oleh Tgk. H. Faisal Ali yang terlibat aktif dalam berbagai isu-isu sosial kemanusiaan mesti dikuti oleh para ulama yang lain. Begitu juga contoh yang ditampilkan oleh para ulama di Jawa, tingkat partisipasi mereka dalam isu-isu sosial sampai kepada upaya mereka untuk mengingatkan presiden SBY secara tegas agar tidak terus membohongi masyarakat lewat jargon anti politiknya. Wallahu a’lam bishshawab.[]

Ada rumah tangga yang sudah atau mau ‘ambruk’, lantas penghuninya saling ingin mendahului untuk satu ucapan: ‘cerai’, pada ‘lawan’nya. Di rumah yang satu bakal ada cerai, di sebelahnya, ternyata ada yang mau kawin, bahkan walimah semeriah mungkin, plus keyboard. Sepertinya kita tidak saling belajar dengan kesuksesan dan kehancuran rumah tangga orang lain, sehingg angka cerai tidak terus menanjak. Sesama profesi (guru dan swasta misalnya) juga, sekarang ramai yang sudah lama kawin, bahkan dengan satu dua momongan, lahiriah rukun, tapi batiniah siapa duga, bagai telur di ujung tanduk, atau bak perahu mau pecah. Bagaikan suku-suku dan pulau-pulau di Indonesia sudah lama ‘kawin’, lalu ‘diterlantarkan’, dan diminta ‘pisah’, seblum era otonomi, mungkin karena tidak cocok lagi cara ‘bagi-bagi nafkah’ dengan ‘ibukota’.

Sampai dengan umpama ini, dengan tamsil nusantara, kita disuruh berusaha dan berdoa, semoga selalu sakinah dalam pernikahan rumah tangga di sini dan di sana, hingga anak cucu, apalagi momen Hari Ketahanan Nasional (20 Mei) ke 104. Maka salah satu yang penting ditakar dan ditimbang-timbang, sebelum kawin, adalah kesepadanan, kafa-ah atau sekufu. Kafa-ah ialah “sama”, “serupa”, “seimbang”, atau “serasi”. Menurut Sayed Sabiq, sejodoh berarti, sama derajat, sepadan, atau sebanding dengan calon istri.

Sekarang kadang-kadang, sebagian kita memandang jadinya perjodohan itu, dalam satu sudut pandang saja. Misalnya keturunan, pekerjaan, dan kekayaan. Berarti, itu dilihat dari aspek sosial dan material saja. Padahal mesti juga dilihat kesepadanan dan memadainya aspek agama, supaya lenggeng hingga cucu dan cicit. Memang seorang laki-laki shaleh, walau miskin berhak menikahi dengan wanita yang lebih berada, atas dasar kesepadanan pemahaman keagamaannya. Namun, bisa saja perselisihan aspek ekonomi menjadi pintu masuk untuk tersemainya benih perceraian. Memang soalan sisi ekonomi dan sosial, bahkan pendidikan, itu relatif adanya, tapi menentukan sekali. Sehingga nanti rumah tangga tidak berakhir

nasraruddinKepala KUA Kec. Syiah Utama Kab. Bener Meriah

Page 39: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

39SantunanMei 2012

Sepadankah Pasangan Anda?

dengan ‘retak’, usai dinikmati kesenangan sesaat oleh suami itu, bagai kisah politisi di bawah ini, yang gampang saja ‘dirangkul’ dan ‘diceraikannya’.

Mari ‘keluar’ rumah, di kalangan kita, elit politisi juga sekilas sedang mengajarkan rakyat, bagaimana cara ‘kawin’ dan ‘cerai’. Bahkan pada pemilu-pemilu sebelumnya, sudah ada partai yang berkali-kali melafalkan ‘talak tiga’, tapi beberapa kali ada nilai tawaran lain, lantaran suara rakyat yang menconteng sedikit, terpaksa ‘ruju’’ lagi dengan partai yang dicerai atau menceraikannya. Ada tokoh-tokoh kita, yang belum habis menjabat lewat amanah rakyat yang mulia itu, teganya antar pasangan yang serumah, seperahu, sebiduk, yang hampir lima tahun itu, ‘ditalak’, atau diminta ‘fasakh’. Kiasan atau kinayah perceraiannya juga dihembuskan dari ‘orang rumah’, mungkin semacam ‘mertua’, mungkin semacam ‘ipar’ dalam ‘bilik kamar partai’. Partai besar pun rajin kunjung mengunjungi, silaturrahmi politik, kayak ‘pacaran’ dan ‘apel’ malam minggu saja. Lalu ‘pinangan’ pun dengan pantun komunikasi politik dibawa serta, mungkin dalam koalisi besar atau kecil, yang kadang kawan ditarik dan terkadang rekan dilepas. Jika cocok, maka ‘dilamar’, andai belum klop, lantas pulang saja ke sekretariat partai. Dalam pertuangan (khithbah), perkawinan dua sejoli, juga demikian. Jika belum seiya-sekata, belum sepadan, seunangke atau mak jomblang boleh ‘balik kanan’ dan pulang.

Semoga kiasan ini bisa menambah umpama dalam kesekufuan. Bahwa dulu, dalam duet atau koalisi capres dan cawapres, ada jargon unik kita dipermaklumkan (secara abjad) ada JK-Win, Mega-Pro, dan SBY Berbudi. “Kkayak merek kereta saja. Dulu pernah lawan, lalu jadi ‘kawan’,” begitu ejek segelintir orang yang ‘belum senang’ dengan duet mana pun, nun jauh di Samarkilang, Kecamatan Syiah Utama, wilayah yang tak jarang ‘tersentuh’ pembangunan, di sana itu. Potret itu dalam politik, sama juga dengan rumah tangga, jika duniawi jadi patokan, bukan untuk ikuti sunnah

Itu skala perorangan, itu politik lima tahunan, dan sama saja dengan skala

negara. Sebelum Indonesia eksis, pra tahun 1945, Aceh adalah satu negara sendiri sampai meliputi Malaysia dan Sumatera Utara. Beberapa kerajaan di nusantara ini, dulu, juga sama. Mereka memformat konfederasi atau federasi dengan wilayah lain. Usai merdeka, Aceh pernah bersatu dengan Sumatera di bawah Gubernur Mr T Muhammad Hasan. Di masa Gubernur T Nyak Arief, Aceh menyatu dengan Langkat dan Tanah Karo. Beberapa dekade pernah juga dijadikan hanya satu residen di bawah Sumatera Utara. Kemudian baru mengelola provinsi tersendiri dengan kabupaten kota di bawah Republik Indonesia . Aceh minta ‘cerai’, memberontak, itu ada cerita. Antara lain karena tak ‘dinafkahi’ sepatutnya. Sebagaimana ikrar saat iajb qabul. Janji setia, akan cuma di depan penghulu. Sang suami larut dengan dunianya, anak-anak Aceh sudah yatim, tanpa cukup makan pula. Kini Indonesia sudah ‘mesra dengan ‘Aceh’. Kayak bapak dengan anak boleh diumpamakan, kayak abang dan adik, juga boleh ditamsilkan. Nama Aceh dulu pernah Kerajaan Nanggroe Aceh Darussalam, lalu Daerah Istimewa Aceh, kemudian NAD, kembali dipanggil “Aceh”. Tak apa gonta ganti nama, asyik dengan proyek kop dan papan nama bertukar, asal damai. Dalam rumah tangga, panggilan buat suami-istri

hidup boleh apa pun, asal hari-hari kian mesra saja. Jadi perlu kesepadanan dan kesepahaman.

Dalam dunia kawula muda, sering dibilang, ada uang adik kusayang, tak ada uang adek kuceraikan. Ada duit abang kusayang, habis duit abang kutendang, itu juga nyaris masih ada di kamus cewek materialis kita. Kaya kawin, miskin cerai, persis halnya dengan prilaku suami yang kawin anak orang kaya, demi uang. Cintanya cuma pura-pura, sandiwara rupanya. Saat dia kaya, cinta untuk seselimut bersama, menggebu. Namun begitu istri bangkrut atau papa, walau anak telah ada, cerai pun dengan es em es diucapkan. Ini kisah sedih yang menimpa istri baik-baik, oleh oknum suami yang bejat. Suami materialis, matere, mata duitan, harus diberi tanda, dicap: tak layak lagi menjadi menantu. Janda akan mencari uang sendiri usai ditalak suami. Mungkin lebaran ada alakadar kiriman dari mantan suaminya, tapi cuma sedikit dari apa yang telah ‘disedot’ saat masih dalam status suami istri dulu. Anak dengan susu yang harga kayak harga emas, ditanggung kakek-nenek yang menyesal menyerahkan anaknya pada setan (baca: suami berhati setan). Jadi, sekali lagi pastikan ada kesepadanan, walau relatif antara calon suami dan istri. Aminkan doa ini, Allahumma bariklahuma fil khair.[]

Dalam dunia kawula muda, sering dibilang,ada uang adik kusayang, tak ada uang adek kuceraikan.

Ada duit abang kusayang, habis duit abang kutendang

Page 40: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

40 SantunanMei 2012

Sebuah kesempatan emas tidak dapat saya tolah ketika pimpinan Dayah Tgk. Syiek di Adan, Kabupaten Pidie, menawarkan kepada saya untuk mengikuti takhassus bidang tafsir di Maroko. Saya hanya satu-satunya dari Aceh dan 14 kawan yang lain dari dari Indonesia diberikan kesempatan untuk menimba ilmu selama tiga bulan di Universitas Ibnu Tufael. Sebuah kesempatan yang mungkin siapapun tidak akan menolaknya.

Sesampai di maroko, minggu-minggu pertama di Kenitera, membuat seluruh tubuh saya terasa membeku. Tak pernah terbayangkan oleh saya bahwa Maroko yang letaknya di benua Afrika akan terasa dingin menusuk tulang sampai suhu udaranya mencapai minus 10 derajat celsius. Ya Allah, ternyata saya dan teman-teman peserta Shourt Course “Takhassus” sedang berada pada musim dingin yang masyhur disebut ‘abra al-layaali di negari Syaikh Ahmad Jazuly dan imam Ash Shanhajiy ini.

Maroko, negara yang memiliki empat musim sebagaimana Eropa yaitu musim panas, musim dingin, musim semi, dan musim gugur. Saat musim panas, sepanjang hari terasa gerah karena sengatan mentari dengan hembusan udara yang sangat panas, sementara di kala musim dingin, suhu udara berada pada titik di bawah 0 derajat celcius. Betapa indahnya suasana dimusim semi yang dipenuhi dengan pepohonan rindang dan beraneka warna bunga seolah membuat penduduknya lupa akan kegersangan di musim panas dan kebekuan yang menyelimuti disaat berada pada musim dingin. Namun ketika datangnya musim gugur, dedaunan dan bunga-bunga berjatuhan hingga menutupi ruas jalan dan taman-taman.

Kami berada di Maroko ternyata pada saat musim dingin yang rentang waktunya mulai 22 Desember hingga 21 Maret. Saat istirahat malam, selimut tebal dan ditambahi dengan pakaian sampai berlapis-lapis adalah sudah menjadi kebiasaan selama berada di Maroko. Tidak cukup dengan selimut tebal dan pakaian yang berlapis, alat pemanas yang disediakan dalam kamar tidur terasa tidak cukup hanya satu. Namun, suasana yang dingin menusuk tulang ini dari hari ke hari.

Akhirnya, karena rasa penasaran dan ingin membuktikan berita tersebut, saya dan kawan-kawan yang mengikuti Takhassus di Maroko, mencoba untuk melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana salju bisa ada dibelahan bumi Afrika Utara ini.

Dengan semangat dan penuh harap, pada akhir bulan Januari, saya dan teman-teman peserta takhassus serta ditemani adik-adik mahasiswa dari Indonesia, setelah shalat subuh langsung meluncur ke lokasi yang katanya lagi bersalju. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan berada dalam Bus selama lima jam, akhirnya kami sampai dengan selamat di Ifrane. Begitu sampai di sana, bukan salju yang kami dapatkan tapi kekecewaan yang sangat terasa. Tidak ada salju, malah matahari sangat terang benderang. Untuk mengusir kekecewaan itu, kami hanya jalan-jalan serta berfoto ria di sana, dan sorenya kami pulang lagi ke Kenitra tempat kami disediakan pemondokan selama pelatihan.

Hari-hari berikutnya, kegiatan demi kegiatan terus saya ikuti dengan serius termasuk pengajian di masjid “Laila Khadijah” dan masjid “Indonesia” di Kenitra bersama dengan ibu-ibu Maroko. Banyak pengalaman baru yang saya dapatkan saat mengikuti pengajian dengan masyarakat di sana. Salah satu hal menarik dalam masyarakat Maroko adalah untuk memuliakan hari jumat

sebagai sayyidul ayyam, semenjak dari pagi sampai dengan tiba waktu jumat mereka saling mengucapkan “Jum’ah Mubaarakah”, yang dijawab dengan kata-kata “baaraka Allahu fiik”.

Ada kebiasaan yang mungkin tidak pernah terjadi di Aceh. Ternyata penduduk Maroko pada hari jumat, hampir di berbagai tempat dan juga di rumah-rumah, mereka berkumpul dengan sanak keluarga atau sahabat untuk bersama-sama mencicipi makanan khas Maroko yang identik keberadaannya hanya pada hari jum’at. Makanan yang saya maksudkan itu adalah Couscous (baca: Kuskus).

Makanan kuskus ini adalah makanan khas bagi mereka. Kuskus itu banyak macamnya ada kuskus bil bulbulah, kuskus bil majbanah, kuskus bil bashal wal ‘asal dan beberapa macam lain. Tetapi yang sangat berkesan bagi saya, “Kuskus bil khudhar”. Kuskus ini, di samping menggunakan danging juga menggunakan delapan macam sayur pilihan. Ketika saya bertanya apa filosofi dari delapan macam sayuran yang di pakai diatas kuskus bil khudhar itu? Guru saya, Prof. Dr. Ahmad Uzie, pakar psycology di Universitas Muhammad Khamis kota Rabat, menerangkan bahwa delapan macam sayuran yang dipadu dalam masakan kuskus bil khudhar itu merupakan filosofi tentang adanya delapan skill atau kecerdasan yang dibekali oleh Allah dalam otak setiap anak manusia: kecerdasan linguistik, kecerdasan logik matematik, kecerdasan visual dan spasial, kecerdasan musik, kecerdasan interpersonal, kecerdasan intra personal, kecerdasan kinestetik, dan kecerdasan naturalis. Delapan kecerdasan ini kadang-kadang terabaikan dalam dunia pendidikan, apalagi dalam dunia pendidikan kita di Indonesia dengan hanya mengukur kecerdasan peserta didik lewat beberapa mata pelajaran pada UN saja, suatu hal yang sangat ironis.

Kembali ke ‘salju’, kegagalan pada akhir Januari untuk melihat salju di Maroko ternyata tidak membuat hati saya kecut. Ditemani seorang kawan perempuan yang juga peserta takhassus dan Muharril Ashari (mahasiswa Aceh yang sedang belajar di Fes) sebagai guide, saya kembali datang ke Ifrane pada pertengahan Februari.

Ya Salam wa Ya Khaaliqal ‘alam, begitu saya menginjakkan kaki di tanah, ternyata salju itu benar-benar berada di bawah telapak kaki saya. Namun sayangnya, salju yang benar-benar ada saat ini tidak sempat dinikmati oleh rekan-rekan saya yang sempat kecewa sebulan yang lalu. Tidak sia-sia perjalanan melelahkan kali ini yang saya tempuh dari Kenitra ke Ifrane, karena mimpi saya berwujud nyata.

Mata saya langsung melihat gedung, rumah, pohon cemara serta tanah pegunungan yang penuh bebatuan semuanya sudah berubah menjadi putih, putih bersih karena telah diselimuti oleh salju tebal. Ifrane sudah berobah menjadi putih. Ifrane yang saya lihat sebulan yang lalu, hari ini telah menjadi Ifrane yang semakin indah. Indah, karena Ifrane memang di tata dengan baik sebagai kawasan wisata, bangunannya mengikuti arsitektur Swiss. Bahkan orang meneyebutnya dengan “kota Swiss di Maroko”.

Saya mencoba untuk mencubit lengan saya, rupanya cubitan itu terasa sakit, dan ternyata saya tidak mimpi sedang berada di atas salju di pegunungan Michlevent Afrika Utara ini. Sebuah maha karya yang diciptakan oleh Yang Maha Kuasa, Sang Pemilik nama Asmaul Husna “Al-Mushawwir” (Sang Kreator).[]

Salju dan Tradisi di Marokorahmatillah rasyidin, S.Ag, M.Pd

Peserta Takhassus Maroko dan Tenaga Pendidik di Dayah Modern Darul ‘Ulum Jambo Tape Banda Aceh

Page 41: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

41SantunanMei 2012

Ratusan ribu sang buah hati kita, sedang menanti liburan, atau sedang berlibur. Usai menatap rapor, murid usia PAUD, TK, MI/SD, MTs/SMP, sampai MA/SMU, dua pekan itu memang tak diantar ke sekolah. Namun si kakak justru lebih awal ke kampus. Mau ujian final, penilaian di ujung semester ganjil. Di pengajian, ada santri TPA/TPQ yang sudah diujiankan, bisa atau tidak bisa jawab, dan rapor pun ‘mesti’ dibagikan. Terus liburan pun bareng dengan sekolah. Namun ada balee beuet (lembaga pengajian), Taman Kanak-kanak Quran (TKQ), dan diniyah, yang belum terpikirkan mau ujian apa. Mungkin kurikulum dan silabus (bahan ajar) yang tak menentu, tak terkontrol. Atau evaluasi di pengajian sore atau malam itu, tak berpengaruh apa-apa.

Anakku, sekolah memang liburan, tapi belajar tetap. Baik iqra’ di pengajian, les privat, atau pola membaca lainnya, sambilan liburan ke kampung. Muridku, jangan lihat kesibukan abu-ummimu, sebab ayah-mama memang sering liburan, tak sempat lagi belajar. Hai ayah dan mama, teladankanlah Ananada, dengan (pura-pura) rajin membaca. Ayah dan mama bersama-sama anak, mari berlomba meraih rak buku, bukan malah berlomba-lomba dalam menghabiskan duit dan sisa waktu. Bersaing dalam, misalnya bertelat-telat pulang ke rumah, dari sandiwara dunia, cafe atau warung kopi, atau gosip di tetangga sebelah.

Anaku yang sedang berlibur, “Sungguh hidup ini terlalu singkat untuk mengetahui segalanya, maka belajar yang penting-penting saja,” ingat orang pandai. “Sebagaimana menguyah makanan, bacalah apa saja, namun jangan telan semuanya,” sambung orang bijak lain. Sebab ada lahapan yang kita kunyah itu tulang dan bulu, duri dan urat. Ada yang kita baca itu, tak bermanfaat, belum perlu. Ilmu yang menyesatkan, mencelakakan, merendahkan martabat manusia, itu bukan bermanfaat namanya. Ilmu yang memanusiakan manusia dan

dongkrak spirit mentalitasnya, dan terserah pada guru di sekolah yang menggenjot nilai formalitasnya. Putus asa atau percaya diri anak kelak, tergantung penanganan dini di bangku sekolah. Kiat guru menuntun murid menggapai cita-citanya, antara lain, dengan dekapan murid bersama segenap muatan keibuan dan kebapakan. Jika ingin dekat dan dikenang anak dan orang banyak, panggil anak nama indah dan nama aslinya. “Nama seseorang laksana bunyi yang paling enak didengar dan paling penting dalam bahasa mana pun,” ujar pepatah. Menghadapi anak, yang utama sekali perlu empati, lalu pasang sabuk kesabaran dalam mendengar. “Jadilah pendengar yang baik. Gembirakanlah hati murid untuk membicarakan dirinya sendiri,” saran Dale Carnage. Muridku, apakah anda pendengar yang cukup baik? Di samping menyimak omong (mungkin kosong) guru, rajin menulislah saat di bangku sekolah, dan catatlah apa saja ke mana saja anda pergi. Karena, “Sebuah pensil dan impian akan membawa kita ke mana saja,” ajar J Meyers padamu.

Budaya baca, bagi sebagian dosen, guru, dan orang tua kita sudah malas. Memadai saat kuliah dulu, memadai saat belum kawin dulu, tapi asyik suruh-suruh anak membaca. Koleksi bahan bacaan, kadang lebih maju mahasiswa dan murid kini, daripada bapak dosen dan guru. Mahasiswa cukup dikasih bahan ajar era delapan puluhan, juga diktat ketikan lama: bahan kasar saat dia kuliah. Kita simaklah di warung kampus, dosen sedang bicara apa, guru di ruang guru banyak omong apa: mungkin seputar perutnya atau perkembangan dunia, soal menu nanti siang, atau --syukur-- jika soal mutu pendidikan ummat, mari kita simak. Ada guru, bahkan yang tiap hari ‘haus’ sertifikasi dan penghargaan, walau melawan aturan. Asal mimpi anak, asal cita-cita murid terwujud, untuk apa penghargaan, bukan? Betul, betul, betul, ulang Ipin, adik si Upin yang lucu dan nakal itu. Wallahu a‘lam.[]

menyelematkan orang-orang dan lingkungan itu akan terus mengalir imbalan kepada pengajarkan, seperti amal dan infaq yang mengalir (jâriyah) juga. Membaca itu jalan belajar.

Ustadz dan dewan guru, moga jadi panutan hari ini, dengan banyak membaca, meski menjadi mutiara yang langka dan unik. Kita menanti teladan dari guru, pengemban tugas malaikat, meski ini pun sudah jarang. Sosok yang diteladani murid, pendidik sekaligus pengajar, padahal salah satu anak kunci buat murid sukses, sejak berangkat dari rumah, jalanan, simpang lampu stop, pasar, kantor, café, hingga tiba ke sekolah. Guru yang jelek atau jelita, pengajar-pendidik yang riang atau garang, ialah figur atau sosok yang dicontohi murid, rela atau terpaksa, pagi hingga sore. Bagi murid yang sedang meraih impian, sosok guru itu sering bisa jadi panutan, atau kerap juga mungkin sebagai pecundang.

Anakku, muridku, cita-cita luhurmu, mimpi indahmu, itu disebut hebat bukan cuma andai cakap terbang ke bulan, atau piawai memetik bintang-bintang. Namun visi hidup kita ini dinilai hebat, yang bermanfaat bagi manusia, seumur berapa pun kini dan nanti. Kami sering menemani tiga putra-putri di rumah yang mungil, saat menyimak serial Ipin Upin, film kartun made in Malaysia, lewat layar kaca. Ipin dan Upin memang punya mimpi jadi kayak peneliti dan astronot. Namun kawan kelasnya, lewat PR yang menggambar cita-cita, ada yang mau jadi tukang sampah, guru, koki, wartawan, dan seterusnya. Bu guru, kayak Bu Muslimah dalam Laskar Pelangi juga, memuji semua cita-cita itu. Guru sekolah mereka di sana, dalam serial Ipin Upin, telah membuka cakrawala demi satu cita-cita muridnya. Anak yang sukses dari ibu bapak yang mungkin guru, atau juga buruh kasar.

Mimpi murid terletak pada ibu dalam menyemangati buah hatinya sebelum ke sekolah, tergantung pada ayah dalam men-

Anakku, Ngapain Liburan?

Yuliana A. Gani, S.SiGuru SMK Negeri 5 Telkom,

Banda Aceh

Anakku, sekolah memang liburan, tapi belajar tetap. Baik iqra’ di pengajian, les privat, atau pola membaca lainnya, sambilan liburan ke kampung. Muridku, jangan lihat kesibukan abu-ummimu,

sebab ayah-mama memang sering liburan, tak sempat lagi belajar

Page 42: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

42 SantunanMei 2012

Alah hai cheum ka cham ka cheum che’ Putro kachcuk ie ka cham ka cheum che’Alah hai cheum kacham kachuem che’Putro kachcuk ie ka cham ka cheum che’Putro bungsu di chong keutapang

Alunan lagu Putroe Bungsu-nya Liza Aulia mengalun merdu di telingaku. Namun tanpa kuduga sebelumnya, aku menabrak sepeda motor yang ada di pinggir badan jalan raya, hanya karena terkejut dengan salipan mobil kijang abu-abu metalik di depanku. MP3 masih tergantung di leherku, dan musik itu masih saja terdengar di telinga, ketika seseorang mendatangiku, “Dek, bagaimana dengan sepeda motor saya?”

Aku merogoh isi tasku dan baru kusadari, kalau aku tak punya uang seper pun karena dompetku ketinggalan. “Boleh saya pulang dulu sebentar, dompetku tertinggal di rumah, saya balik segera dech!.” Laki-laki itu terlihat tidak begitu mempercayaiku, “Oke, Anda pegang ini!” Aku mengeluarkan KTP dari tas, “Aku segera kembali untuk membayar kerugian yang Anda alami, bagaiman?”

“Okelah, saya tunggu, KTP Anda jaminannya.” Itulah awal perjumpaanku dengan pemuda yang ternyata seorang pengajar di salah satu sekolah negeri di kota ini.

Berdiri di depan kelas, berhadapan dengan anak-anak dengan wajah yang manis dan imut dengan berbagai polah tingkah mereka, sejenak membuat lupa akan peristiwa yang menimpaku beberapa waktu yang lalu. Bagaimana mungkin, hanya karena lecet sedikit harus dibayar dengan menahan KTP. Aku jadi ingat KTP-ku, jangan-jangan masih di tangan dia lagi. Bel panjang melengking keras, syukur aku bisa melepas penat dengan segera.

“Kak, dianya nanya tuh, kakak udah ada belum?” Adikku, Arul, menjejal pertanyaan pada waktu aku memarkir sepmor kesayanganku.

“Udah apaan?” tanyaku balik. “Tuh orang yang keretanya kakak tabrak nanya!”

“Emang kamu kenal orangnya?”. “Teman satu sekolah, cuman dianya satu angkatan di atasku, waktu sekolah di Yogja.” Kutinggalkan saja dia tanpa menjawab pertanyaannya.

Nyaman rasanya, setelah mandi dan keramas, aku turun ke bawah buat bantuin adikku yang punya usaha warnet kecil kecilan plus perbaikan, di bagian depan ruko (rumah toko) tempat kami tinggal sekarang. Lumayanlah buat menambah penghasilan. Semenjak itu tak ada lagi, pekerjaan ini cukup untuk menghidupi kami berdua. Di samping aku menjadi tenaga honorer di sebuah madrasah swasta di kota kecil Meulaboh.

“Assalamu’alaikum, Na?”“Wa’alaikum salam, siapa ya?”“Lupa ? nih KTP-nya aku balikin, sorry lama!”“Aaa…h ya, kamu, koq tahu alamatku?”“Yah , bego’ amat sih, tuh KTP-nya ada.”Seharusnya aku tidak menanyakan hal itu, rutukku dalam hati. “Ka’, udah kenal?” Adikku datang menengahi. “Ini temanku

yang di Yogja, yang aku ceritakan waktu itu.”

“Dam, ini kakakku, Rina. Kak, ini Adam temanku, kalian ta’arufan dulu, oke!”

Penat seharian berada di luar, pulang dan tidur sepertinya alternatif yang menyenangkan bagiku yang lajang. Aku langsung saja masuk dan tak menghiraukan seseorang yang duduk membelakangi pintu masuk.

“Baru pulang, Na! lesu amat,” tegurnya.“Belum makan, lapar!” Jawabku sekenanya saja.“Makan di luar saja, aku yang traktir dech!” sahutnya kalem. “Eit makasih atu...h, entar disuruh bayar pakai KTP lagi, seperti

tempo hari, lagian udah siap tuh di dapur.” “Dam, makan barengan di sini aja yuk,” ajak Arul, “Anggap saja

undangan lunch.” Aduh kenapa nih anak harus ngajak makan bareng sih, udah tahu akunya kagak suka and benci ke Adam, eh malah ditawarin makan bersama lagi. Usai makan, Arul langsung pergi, katanya ada yang harus diselesaikan segera di depan. Sementara aku membersihkan peralatan makan. Adam membuka pembicaraan. “Rina, aku minta maaf, karena kejadian beberapa bulan yang lalu. Aku perhatikan kamu sepertinya memusuhiku terus, maaf ya!” Tak kusadari rupanya Adam telah berdiri di sampingku sambil mengelap peralatan makan yang sudah kubersihkan.

“Aku bukannya marah, tapi kesal, soalnya kamu tidak mempercayai orang lain, selain dirimu sendiri,” jawabku ketus. “Oke, aku ngerti, itu semua bukan tanpa alasan lho! sebelumnya aku juga pernah mengalami hal yang sama dengan ini. Namun orang yang melakukan kabur sebelum menyelesaikan semuanya, ditunggu sampai sekian jam ndak kunjung muncul batang hidungnyam.“ Sejenak Adam terdiam, “Ya… sudah, agar tak terulang hal yang sama aku langsung berjanji kalau suatu waktu terjadi hal serupa KTP-nya duluan yang saya minta, dan … kali ini kamu yang mengalaminya. Sorry banget dech…,” jelas Adam panjang lebar. Untuk beberapa lama, aku hanya diam sambil mendengarkan jawaban dan penjelasan Adam. Aku merasa tidak enak hati karena sudah membuatnya merasa bersalah.

Proses ta’aruf rupanya terus berlanjut, dan Adam kulihat selalu menyambangi rumahku dengan berbagai alasan yang terkadang tidak bisa diterima dan dibuat-buat. Katanya laptopnya rusak, makanya dianya perlu janjian ama Arul untuk meng-install ulang. Padahal kalau install kan makan waktu yang cukup lama, kesempatan….

Bulan berikut masa ta’aruf, Adam menghilang. Benar-benar pergi tanpa terlebih dahulu meninggalkan pesan, dan membiarkan aku kebingungan. Mestinya dia mengirimiku SMS atau sekedar menelpon menanyakan kabar… Ada apa dengan Adam?

“Ta’aruf. Proses saling mengenal. Dalam proses menuju pernikahan, ta’aruf adalah saling mencocokkan. Bisa jadi, bisa tidak. Kalau harus jadi mengapa harus ta’aruf Langsung aja nikah. Jadi, Alhamdulillah. Tidak jadi, no problem.” Pesan ini pernah kubaca di salah satu website islami, dan sudah sangat hafal di kepalaku.

Kubunuh perasaan sedihku dengan bangkit dari pembaringan. Kuhapus mataku yang basah karena air mata, kunyalakan laptop dan duduk di meja kerjaku. Kucoba bermain di dunia maya. Email-ku penuh pesan yang belum sempatku balas. Sejenak aku tenggelam di sana. Tiba-tiba ponselku bergetar. Kulirik sesaat, Adam. Hatiku

Merenggut Hati Seorang Perempuan

rahmi A. Wahab, S.AgGuru Bahasa Inggris MTs Nuru Huda Meulaboh

ceRpeN

Page 43: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

43SantunanMei 2012

berdegup. Adam menghubungiku, setelah sekian lama tak berkomunikasi, apalagi bertemu. Aku terpekur. Untuk apalagi ia menghubungiku malam-malam begini? Bukankah semua ini sudah berakhir? Aku membiarkan ia meninggalkan missed call lagi di ponselku. Kuteruskan kesenanganku terbang melayang di dunia maya. Ponselku kembali bergetar. Kali ini tampaknya sebuah pesan singkat masuk. “Selamat Ultah Rina, Semoga selalu sehat, energik, dan bahagia, Amin. Salam, Adam.”

Aku terkejut. Kuteliti kalender yang berada di sebelahku. Oh, Tuhan! Hari ini hari ulang tahunku. Bagaimana mungkin aku melupakannya? Perlahan kubaca ulang pesan singkat Adam. Tak bisa kupungkiri, aku bahagia. Demi Tuhan, Adamlah orang pertama yang ingat dan memberi selamat kan hari kelahiranku, padahal aku sendiri lupa!. Rasa haru perlahan membanjiri hatiku atas perhatian kecil dari pria itu. Andai saja dia tahu betapa aku merindukan kehadirannya di sisiku, andai saja dia tahu betapa aku amat teramat sedih dan menangis sendiri karena dia pergi tak mengabariku….

Masih pukul setengah tujuh pagi di hari ulang tahunku ini, ketika tiba-tiba bel pintu ruko, yang menjadi tempat tinggalku selama ini, bernyanyi berkali-kali. Aku yang sudah siap dan berkemas untuk berangkat kesekolah langsung membuka pintu. Aku tertegun melihat siapa yang berdiri di depanku.

“Assalamu’alaikum, Rina, apa kabar ?” sapanya tenang. “Wa’alaikum salam”, jawabku setelah menguasai rasa terkejut.

“Baik, duduklah.” Hening. Suasana saat itu begitu kaku. “Semalam aku SMS, sudah dibacakan?” serbunya.

“Belum, maaf, aku sedikit lelah, jadi agak cepet tidurnya,” dustaku.

Dua tangan Adam tertangkup di dada,”Selamat ulang tahun, ya!”

“Terima kasih,” aku membalasnya dengan menangkupkan kedua tanganku pula.

Kutemani Adam duduk di ruang depan, bersebelahan dengan kursi Arul, setelah sebelumnya kutinggal sebentar untuk membuatsecangkir teh panas. Ia langsung menyeruput teh yang kubuat. “So… how is your school?’ tanyanya, “Lancar, udah jadi makanan harian lagi!”

“Senang dengarnya,” tanpa melepas cangkir teh dari tangannya, ”Kenapa handphone-mu, rusak? Atau kehabisan baterenya? Aku nggak bisa menghubungi kamu atau yang tidak mau aku hubungi?” Lidahku kelu,

”Eh… bukan sebaliknya? kamu yang tidak mau menerima telephone-ku itu, kamu, Adam!” jawabku kemudian. Arul pura-pura serius membaca majalah lama, padahal nguping.

“SMS-pun tak kau balas sama sekali, kamu seperti hilang begitu saja….”

“Udahan jangan marah gitu dong, dengar dulu, aku akan jelasin semuanya semuanya, takkan ada yang dirahasiakan,” tukasnya.

“Aku tak menghilang, Na, aku ada di sini, malah sangat dekat denganmu,” tukasnya kemudian, “Aku butuh waktu untuk berpikir, aku aku tidak meninggalkanmu, aku bahkan tahu apa saja yang kau lakukan setiap harinya, sekali lagi Rina, aku butuh waktu, dan… waktu itu sudah tiba sekarang” Aku hanya diam dan hanya mendengarkan setiap kalimat yang keluar dari mulut Adam.

Sejenak kami hanya berdiam diri saja, Adam merogoh sesuatu dalam saku jaketnya. “Ini khusus kubeli untukmu, hadiah ulang tahun dariku, bukalah….” Adikku, Arul, melirik.

Adam tersenyum, sambil memberikan kotak hitam beledru padaku. Pada saat kubuka, kulihat cincin belah rotan di dalamnya. “Menikahlah denganku, Rina, karena di hatimulah, hatiku telah lama ingin berlabuh.” Arul mengangguk, isyarat siap jadi saksi nanti.[]

pUISIImpian di Ujung Hari

Jejak-jejak kecil terus menapaki alas tembikarterlindung megahdi bawah mega layar bianglala biru batang demi batang penahanya menyisa wadah kosongterus menari di lorong waktukumengisi lembaran putihyang belum terhiasi asa

Bacalah! Begitu kata-Nyatekad ikhlas iringan Asma Allahmembunuh kejenuhan rasabola kecil terselimuti spektrum hitam putihbermain indah, menebar impianmenembus tirai penjuru jagad raya

tanpa kata hentiharap tak pernah matipetualangan sudah dimulaimenelusuri arah belum kujajahimenyibak tabir di ujung harimenemukan kebahagiaan sejati

Cut Maulidia nanda Kelas X C MAS Jeumala Amal Kab. Pidie Jaya

My TeacherI say thank youFor all of yourYou teach and guide meYou can not ignore fatiqueYou do not expect any rewardMy teacherYou’re my torch in the darkYou always give me directionsYou are always advised meYou always give me support forAnd you are encouraging meWithout you… I would not beBecause… Cleverness that I get from youThou that explaintAnd privide scienceUseful… To achieve my goals

Desi Marzikrah Kelas XI IPA MAN Jeuram Kab. Nagan Raya

43SantunanMei 2012

Page 44: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

44 SantunanMei 2012

KELUARGA BESARKAntoR WILAYAH KEmEntERIAn AGAmA

PRoVInSI AcEHmengucapkan:

Selamat Dan Suksesatas pelantikan

Drs. H. A. Rahman tB, Lt. sebagai Staf Ahli Bidang Lembaga Sosial Keagamaan

Kementerian Agama RI

yang dilantik oleh Menteri Agama RI

Drs. H. Suryadharma Ali, m.Si.

di Oproom Gedung Kementerian Agama RI, Jakartapada Rabu, 25 April 2012

Semoga kiprah dan amal baktinya bermanfaatbagi agama, nusa dan bangsa

Keepala

Drs. H. Ibnu Sa’dan, m.Pd.

Page 45: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

45SantunanMei 2012

Mendatar2. Salah satu kegiatan kepramukaan6. Asa7. Ikhtisar suatu pelajaran8. Tali13. Madrasah Diniyyah14. Bebas dari segala kesukaran dan bencana; aman dan

tenteram; sejahtera17. Penyumbang19. Tempat pertemuan untuk bertukar pikiran secara bebas20. Pandangan yang mendasari pikiran, perhatian atau

kecenderungan

Menurun1. Analisis Jabatan3. Almarhum4. Gaya mutakhir5. Peredaran9. Pantau; cek secara cermat10. Zat yang ringan11. Hampa12. Tokoh Pan Islamisme15. Kehendak hati16. Partai Lokal18. Kerukunan Umat Beragama

TTS

Pertanyaan TTS edisi Mei 2012 Jawaban TTSedisi Desember 2011

45SantunanMei 2012

Page 46: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

46Santunan, Mei 2012

MAdRASAHMAn Kuala Makmur Simeulue

Intandi Seberang

Lautan Alfirdaus Putra

Mari, kita ingat Simeulue, bukan karena sering menjadi pusat gempa, tapi pada rintihan anak pulau yang minim segalanya, juga minimnya guru. Adalah Madrasah Aliyah (MA) Negeri Kuala Makmur misalnya, dinamakan begitu, tidak lain, karena madrasah ini tepat berada di Desa Kuala Makmur, Kecamatan Simeulue Timur, Kabupten Simeulue. Sebuah kabupaten nan jauh di sana, yang memerlukan waktu tidak kurang dari delapan jam untuk menempuh sekitar 150 kilometer perjalanan laut, sebelah barat Pulau Sumatera.

Madrasah yang hanya memiliki 87 siswa ini (minus kelas XII yang sudah menyelesaikan studinya), MAN satu-satunya di ‘negeri pulau’ yang terkenal akan lobsternya ini. Awalnya madrasah ini hanya berstatus sebagai madrasah swasta yang didirikan pada 2001. Pendirian madrasah ini berangkat dari keinginan masyarakat,

agar di desa itu ada satu buah MA, tempat menimba ilmu pengetahuan, khususnya ilmu agama bagi putra-putri Kuala Makmur khususnya, dan masyarakat Simeuluee umumnya. Abusmar, S.Pd.I pun ketika itu ditunjuk sebagai Penjabat Sementara Kepala MAS itu.

Seiring dengan perputaran waktu, maka pada 2003 madrasah ini berubah status. Setelah dinegerikan, MAN dipimpin Musmulyadi, S.Ag (2004-2011). “Jadi inilah satu-satunya MAN di antara empat MA yang ada di pulau yang berpenduduk tak kurang dari 80.000 jiwa ini,” jelas Samsul Bahri, Kepala MAN Kuala Makmur kini.

Musibah gempa-tsunami pada 26 Desember 2004, disusul gempa besar 8,9 SR pada Maret 2005, malam, menjadikan madrasah ini mengalami kerusakan berat bahkan cenderung hancur total. Musibah yang menjadi panggilan ajal 120.000 orang

seluruhnya ini, tidak membuat semangat menuntut ilmu di madrasah ini runtuh, sebagaimana robohnya sebagian besar bangunan madrasah ini. Proses belajar mengajar tetap berlangsung seperti biasa walaupun di dalam tenda darurat yang serba kekurangan fasilitas. Baru pada tahun 2008 gedung madrasah ini kembali dibangun dengan bantuan dari berbagai pihak, sehingga kini madrasah ini telah memiliki sembilan ruang belajar, satu unit ruang guru, ruang pustaka, laboratorium IPA serta laboratorium komputer.

Madrasah yang hanya mempunyai enam guru negeri dari Kemenag dan empat dari Pemda Simeulue ini, setiap harinya harus mampu mengayomi belasan mata pelajaran demi mewujudkan visi, “Terwujudnya Pribadi Muslim yang Kaffah, Berkualitas, Uggul dalam Prestasi, Berakhlakul Karimah serta Mampu Bersaing di Ere Globalisasi”.

Page 47: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

47SantunanMei 2012

Menumbuhkembangkan pemahaman dan penghayatan serta pengamalan ajaran Islam secara konsekuen, salah satu misi madrasah yang telah berhasil meluluskan angkatan X ini. Sebahagian lulusan dari madrasah ini diterima di perguruan tinggi baik lulus melalui SNPTN maupun melalui jalur undangan dibeberapa perguruan tinggi negeri baik di Aceh maupun di luar Aceh.

Tenaga kurang tidaklah berarti harapan kurang, begitulah ungkapan yang menjadi pemicu semangat Samsul Bahri, sang kepala sekolah yang senantiasa termotivasi pada keinginan amar ma’ruf nahi munkar dalam memajukan madrasah ini dengan berbagai program unggulan, pemantapan bacaan Alqur'an dan seni qira`ah, shalat dhzuhur berjama'ah dan dilanjutkan dengan kultum, muhadharah dalam rangka pembinaan kader da'i, pembinaan khatib Jumat bagi siswa, pembinaan MTQ cabang Musabaqah Fahmil Qur'an dan Musabaqah Syarhil Qur'an, serta pembinaan dan pemantapan tajhiz jenazah.

Selain dari pada itu terdapat satu program unggulan menarik dan belum ada di madrasah yang lain yaitu penambahan pelajaran kearifan lokal yang berkaitan dengan kesiagaan dalam menghadapi ben-cana alam, di daratan bak ‘intan berkilau di seberang’, Simeulue yang rawan bencana.[]

Pembinaan kader da’i dan tenaga pendidik merupakan salah satu program unggulan madrasah ini yang mendapatkan perhatian besar bagi Samsul Bahri, Kepala MAN Kuala Makmur saat ini. Menurut pria kelahiran Salur, 3 Februari 1972 ini, pengembangan madrasah ini harus dilakukan dengan memberikan bukti nyata pada masyarakat Simeulue, bahwa alumni dan para siswa yang masih mengecap pendidikan di madrasah ini dapat langsung terjun di masyarakat menjadi da’i dan penyeru keagaamaan dalam masyarakat.

“Target kita tidaklah muluk-muluk, minimal para siswa di sini dapat mengisi kegiatan kultum di mushalla, pengajian TPA, maupun tempat lainnya terutama dalam safari Ramadhan yang akan dilaksanakan madrasah ini Ramadhan mendatang sebagai bentuk pengabdian sekolah ini pada masyarakat” tutur putra asli simeulu yang merupakan lulusan Tarbiyah Pendidikan Agama Islam IAIN Ar-Raniry Banda Aceh ini.

Program ini dicanangkan karena minat masyarakat Simeulue untuk menyekolahkan anaknya di madrasah sangat kurang, sehingga diharapkan dengan adanya program ini masyarakat dapat melihat langsung hasil pendidikan di madrasah ini.

Mantan kepala MTsS Suak Lamatan ini, menjelaskan bahwa kecilnya minat masyarakat menyekolahkan anaknya di madrasah karena hampir semua madrasah

Kirim Guru,Ubah Status,atau Tutup

Samsul bahri:

di Simeulu ini kekurangan tenaga pengajar, bahkan banyak guru yang mengajar tidak sesuai dengan bidang studi yang benar-benar dikuasainya.

“Makanya jangan heran jika MA Kuala Makmur yang berstatus negeri saja hanya mempunyai puluhan murid sekarang, apalagi madrasah swasta lainnya.”jelas Samsul Bahri, seraya menyebutkan bahwa ada beberapa madrasah swasta di Simeulu yang sudah tutup, bahkan merubah statusnya menjadi SMP dan SMA guna menarik perhatian para wali murid. MTs Suak Lamatan contohnya, menurutnya, ini terancam tutup karena minim guru serta minat masyarakat yang kurang kepada madrasah.

MAN Kuala Makmur sendiri hanya memiliki enam guru dari Kemenag ditambah 4 guru bantu dari Pemda Simeulue. ”Di madrasah ini ada guru agama yang harus mengajar pelajaran fisika,” keluhnya.

Di akhir wawancara, dia sempat mena-ruh harapan agar pihak Kemenag dalam re kruitmen pegawai ke depan hendaknya menerima guru, mengirim guru, untuk bidang studi eksakta dan umum terutama yang di ujiankan dalam UAN, agar ma-syarakat Simeulue merasa yakin kepada madrasah, karena pendidikan di madrasah adalah pendidikan yang mengutamakan kualitas akhlak mulia, guna mewujudkan generasi qur’ani di pulau yang pernah terkenal dengan rempah cengkehnya ini. [alfirdaus putra]

Page 48: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

48 SantunanMei 2012

ISLAMIKA

Iran belum Izinkan IAEA

Santunan—Wina. Iran dan pengawas nuklir PBB mengakhiri pembicaraan selama dua hari (Selas, 15/5) lalu. Meski diakui membuahkan hasil, Iran masih belum memberi izin PBB dan IAEA melakukan inspeksi ke Parchin, tempat program nuklir tersebut sedang dikembangkan.

Deputi Direktur Jenderal Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA), Herman Nackaerts mengatakan, pembicaraan IAEA dengan Iran Selasa lalu berjalan lancar. Meski begitu belum didapatkan hasil

berarti terkait permasalahan yang dibahas. “Kami berhasil bertukar pandangan dengan baik, dan kami akan melanjutkan pertemuan ini pada Senin mendatang,” ujar Nackaerts pada wartawan di Wina seperti dilansir Reuters (16/5).

Sementara Duta Besar Iran Ali Asghar Soltanieh, mengklaim pembicaraan IAEA dan Iran telah membuahkan hasil. Pembicaraan dilakukan dalam kondisi yang kondusif dan memiliki kemajuan terkait pembicaraan masalah nuklir Iran.

Dua putaran pembicaraan sebelumnya gagal membuat kemajuan yang berarti. Iran tetap meneruskan program nuklirnya di Teheran. Iran juga belum memberi izin PBB dan IAEA melakukan inspeksi ke Parchin, dimana program nuklir tersebut sedang dikembangkan. Dalam pembicaraan pekan depan diharapkan IAEA dan Iran menemukan titik temu, terkait permasalahan ini. [republika.co.id]

Mega Proyek Pembangunan Tanah SuciKelar Tahun Ini

Santunan—Makkah. Tujuh mega proyek Pemerintah Arab Saudi untuk menyambut jamaah haji tahun 2012 nanti siap digelar. Mega proyek senilai 6.1 miliar riyal saudi (Rp 2,4 triliun), dijadwalkan harus selesai sebelum musim haji yang jatuh pada bulan Oktober 2012 nanti.

Kepala Bidang Proyek Pembangunan Tempat Suci Pemerintah Arab Saudi, Habib Zain Al-Abdeen, mengatakan selama tiga tahun ke depan, 36 ribu WC baru akan dibangun. “Dua tahun setelah ini, 62 ribu toilet baru akan dibangun di Mina. Begitu juga dengan lokasi di Arafah dan Muzdalifah. Hal itu untuk menutupi fasilitas haji yang

saat ini dirasa masih kurang,” jelasnya, Rabu (24/4). Al-Abdeen juga membocorkan sedikit perkembangan terbaru proyeknya. Ia mengatakan bahwa lantai tiga fasilitas Jamarat nanti akan terhubung langsung ke Al-Muaisim, yaitu daerah di dekat Mina.

Sementara di lantai dua akan terhubung langsung ke Distrik Aziziyah di Makkah. “Tempat penyembelihan sapi dan unta di Mina juga akan bergeser ke Al-Muaisim yang akan langsung terhubung ke jalan Al-Sharaie di Makkah,” kata Abdeen. Selain itu, ada juga proyek untuk memfasilitasi kedatangan jamaah haji dari stasiun kereta di tempat suci. [republika.co.id]

Santunan-Kairo. Menteri Wakaf Agama Mesir, Muhammad Al-Qusy mengimbau agar semua calon presiden tidak melanggar kesucian masjid dalam kampanye mereka. “Masjid adalah rumah Allah dan bangunan ibadah yang tidak boleh terlibat dalam aksi politik,” katanya dalam sebuah pernyataan (14/5). Tambahnya, bahwa ia memberi instruksi ketat untuk pengkhutbah agar tidak memihak dan mencegah orang dari menggunakan mimbar masjid untuk berkampanye.

Sebelumnya, Partai Bebas Mesir telah memperingatkan terhadap apa yang digambarkan mereka sebagai ‘konsekuensi’ dari menggunakan masjid untuk kampanye calon presiden.

Partai itu mengatakan dalam sebuah pernyataan di situsnya bahwa pengkhutbah di masjid-masjid telah terang-terangan menyerukan umat untuk memilih seorang calon yang akan menerapkan hukum Islam.

Partai ini mendesak Kementerian Wakaf Agama bertanggung jawab untuk memastikan komitmen masjid untuk arahan sebelumnya yang telah disampaikan oleh kementerian, Al-Azhar dan Dar al-Ifta bahwa kampanye politik terlarang di tempat ibadah. eramuslim.com

Menag Mesir Minta Capres tidak

berkampanye di Masjid

Santunan—San’a. Pemimpin Al-Qaidah telah merilis sebuah pidato audio berdurasi 17 menit yang ditujukan untuk menggoyang opini publik menentang presiden baru Yaman, dengan me-nyebut dia agen AS dan seorang pengkhianat.

Ayman al-Zawahiri pemimpin Al-Qaidah, menyerang Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi untuk tugasnya sebagai wakil presiden selama ‘pemerintahan korup’ dari pemimpin terguling Ali Abdullah Saleh. Hadi mengambil alih kekuasaan dari Saleh awal tahun ini dalam kesepakatan yang didukung AS berupa transfer kekuasaan yang Washington berharap akan memungkinkan Yaman meningkatkan operasi melawan Al-Qaidah, yang menguasai sebagian besar wilayah selatan negara itu.

“Terusir satu agen AS dan datang agen AS yang lain,” kata al-Zawahri dalam pidatonya.

Rekaman audio dimasukkan secara online Selasa (15/5), hari yang sama di mana militer Yaman mengumumkan bahwa pasukan AS sedang bekerja langsung dengan mereka dalam serangan besar terhadap jaringan militan Al-Qaidah. [eramuslim.com]

Pemimpin Al-Qaidah Sebut Presiden baru

Yaman, Agen AS

Page 49: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

49SantunanMei 2012

Usia Anda 40 Tahun?Di antara kiat menjaga kesehatan fisik, di usia ‘kepala empat’ (juga untuk Anda yang berumur di bawah dan di atas 40 tahun) ialah: 1. Menjaga kebersihan, mencakup kebersihan berupa makanan,

minuman, pakaian, rumah atau tempat tinggal, dan segala macam perabotan terutama untuk menanamkan kebersihan bagi setiap pada individu.

2. Tidur secukupnya, tidak kurang atau berlebihan. Bagi yang berusia di atas 20 tahun, tidur sehari kira- kira delapan jam. Sederhana dalam tidur, sebab banyak tidur dapat menyebabkan pikiran beku dan bertumpuknya lemak dalam tubuh, sedangkan kurang tidur akan menyebabkan tegangnya urat dan otot.

3. Qadla 'ul hajah (buang air besar) alias BAB paling sedikit sekali setiap harinya. Dokter mengingatkan, supaya kita tidak mencegah membuang kotoran tersebut karena bisa menimbulkan penyakit.

4. Ruangan yang luas yang dapat tersinari oleh matahari dan udara segar.

5. Para ahli sepakat, bahwa berlebihan dalam mengkonsumsi makanan yang mengandung protein dan biasanya banyak terdapat pada daging, keju, telur, dan susu itu dapat mengakibatkan bertambahnya asam darah dan hal ini dapat mempercepat proses penuaan secara dini.

6. Sederhana dalam menggunakan otot-otot tubuhnya, maka ia tidak hanya diam diri saja atau terlalu banyak gerak.

7. Berlebihan minum kopi dan teh, karena hal itu bisa mendatangkan racun pada sela-sela tubuh. Lebih baik mencegahnya dan diganti dengan minuman yang berserat.

8. Saat makan, hendaknya mengunyah makanan dengan lembut sehingga udara tidak masuk bersamanya. Tidak makan makanan yang panas. Makan dengan teratur, tidak makan sebelum kunyahan pertama belum lembut, dan tidak makan setelah kenyang. Awali dengan basmallah akhiri dengan hamdalah. Makan dan minum dengan tangan kanan, dan duduk.

9. Mendahulukan makan malam sebelum tidur dengan jarak dua jam.

10. Menjauhi bekerja keras yang dapat menghabiskan tenaga terutama setelah makan.

11. Ketika menderita tekanan darah maka dicegah uuntuk mengkonsumsi makanan yang banyak mengandung garam bagi yang tinggi tekanannya dan menyedikitkan garam bagi yang menderita tekanan darah rendah.

12. Menjauhi lemak yang banyak terdapat dalam daging, keju, serta dalam kuning telur. Semoga Anda dan saya sehat wal ‘afiat.[]

STyLe

bismi, S.PdGuru MAN Sumbok Kec. Nibong Kab. Aceh Utara, dari berbagai sumber

Keluarga BesarKanwil Kementerian agama

Provinsi acehIkut berduka dan belasungkawa yang mendalam atas berpulang ke Rahmatullah

hafsah binti ahmad (72 tahun)Mertua dari Drs. H. Bukhari, MA

(Kasi Pemberdayaan Masjid Bidang Penamas Kanwil Kemenag Aceh)

meninggal dunia pada Sabtu, 12 Mei 2012, pukul 09.45 WIBdi RSU Zainal Abidin Banda Aceh

Semoga amal ibadah almarhumah mendapat ridha Allah serta arwah mendapat tempat yang mulia di sisi Allah Swt

Kepala,Drs. h. ibnu sa’dan, m.Pd

Page 50: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

50 SantunanMei 2012

bahasa di Aceh Mei 2012

bAHASA

Database ensiklopedia Bahasa di Aceh ini dibuat berdasarkan kontribusi dari para pembaca Majalah Santunan di berbagai wilayah di Provinsi Aceh. Penulisan kata-kata sesuai dengan sumbangan kontributor. Untuk partisipasi kirimkan sms ke 085362367700 dengan menyertakan padanan kata dalam bahasa daerah yang Anda kuasai.

Kontributor: Bahasa Gayo-Erqi Albandary, Bahasa Aneuk Jamee-Andri Rahman, Bahasa Alas-Hasanuddin, Bahasa Sigulai Lamamek-Aji Asmanuddin, Bahasa Devayan-Mirati Adim, Bahasa Singkil-Hendra Sudirman, Bahasa Pak-pak Boang-Sulaeman AR, Bahasa Tamiang Hulu-Lukmanul Hakin, Bahasa Kluet-H.Bahrum Basyah, Bahasa Haloban-Ikhsan.

Padanan kata untuk edisi berikutnya: lebih, cukup, baik, buruk, asal/mula, liar, mengapa, mudah, sulit, ujung, pangkal, buang, pungut, modal, untung, rugi, bagus, jelek, sehat, lemas.

No Bahasa Indonesia

Bahasa Aceh

Bahasa Gayo

Bahasa Aneuk Jamee

Bahasa Alas

Bahasa Lamamek Simeulue

Bahasa Devayan Simeulue

Bahasa Singkil

Bahasa Pak-pak Boang Singkil

Bahasa Tamiang Hulu

Bahasa Kluet

Bahasa Haloban

1 berantakan mesiseue renggelak batabua hancakh beserak beserak mserak sembekh-waekh

beseghak rengop baserak

2 ringkas singkat singket singkek cimpeng ringkas singkek khingkas simuh ghinkeh penek singkek

3 silakan silakan boh renye silakan sileken aela minafu silaken silahken siloke benah silaken

4 jangan bek enti jangen ulang deiak daifak ulang ulang teusah ulang were

5 kempes ciep pesot kampih kempis kempes adu angen kessip kempes kempih lengoh masiout

6 kencang keutat teger kancang medepet akhala kancang ceppet kencang dgheh mekot kancang/makhekhel

7 bukan kon nume indak khoye tinga teen ontang otang bukan hoyak te'en

8 iya nye o/boh iyo uwei ha'a diseteher uwe ue au yoe a'a

9 mentah mutah matah mantah matah ataha maktahai matah matah matah matah mata

10 duluan ilee/dilee mulo deklu lebenen ofena amonnan lewe jolo/lebe dolu lebe amonan

11 belakangan ilikoet puren kudian pudinen khaifuli tele uri pudi pepudi kedian tangpudi taleuri

12 dahulu dilee pudaha dulu kale unen-unen

nang ere khuni kehia kelie keledih newalal ia

13 sekarang inoe besilo kini sendah lali i dumaar sekatang begenen tengahne sendah ruma'ar

14 murah murah murah murah mukhah murah murah mukhah mokhah mukhah murah mura

15 mahal meuhai mal maha mahal mahal mahal mahal mahal mehal mahoi mahal

16 dingin leupie bengi sejuak bogoh oafu marepe borgoh bekhngap/malum

sejok mapun marepen

17 tabur sipreuk sempak tabua nabukh nitabur tantang sekhak simbukh-ken

tabogh meserak serak

18 telungkup teulengkop mulongkop tatungkuik langkem legu-legu malo'ngop langkem langkem tlungkup gepoe malunggep

19 terlentang teulinteung mulangak talantang gampakh lelegaya layakh-layakh

galang tunggalag tlentang tung galak

talantang

20 terkulai meukulek mulengek takulai kokhlei alele-lele takulai gampar meleah tekule lepik takulei

Page 51: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

51SantunanMei 2012

bAHASA ARABDiasuh oleh Muzakkir, S.Ag

Page 52: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

52 SantunanMei 2012

Are Wea Good Leader?

In our daily life we often heard the comment, “He or she is a born leader?” Or “He or she is a very good leader?” There are certain characteristics found in some people that seem to naturally put them in a position where they’re looked up to as a leader. In fact a person is born a leader or develops skills and abilities to become a leader is open for debate. There are some clear characteristics that are found in good leaders. These qualities can be developed or may be naturally part of their personality.

There are many definitions of leader. At the most basic level, a leader is someone who leads other. Another definition is a leader is a person who has a vision, a drive and a commitment to achieve that vision, and the skills to make it happen. Next, a leader is a person who guides others toward a common goal, showing the way by example, and creating an environment in which other team members feel actively involved in the entire process. We also can give a definition a leader is a credible person who can alters one’s thought, feelings or actions in a manner that enlists others to pursue the accomplishment of a common goal. But we have to keep in our mind that a leader is not the boss of the team but, instead, the person that is committed to carrying out the mission of the venture.

A good leader is a person who has a vision, a drive and a commitment to achieve that vision, and the skills to make it happen. Let’s look at each of those in detail. A leader has a vision. Leaders see a problem that needs to be fixed or a goal that needs to be achieved. It may be something that no one else sees or simply something that no one else wants to tackle. Whatever it is, it is the focus of the leader’s attention and they attack it with a single-minded determination.

To be a good leader, there are at least seven personal characteristics foundational must be found in his or her self. They are:

1. A good leader has an exemplary character.2. A good leader is enthusiastic about their work or cause and

also about their role as leader.3. A good leader is confident.

Written by:Mulyadi Idris, S.Ag., M.Hum

eNgLISH

4. A leader also needs to function in an orderly and purposeful manner in situations of uncertainty.

5. Good leaders are tolerant of ambiguity and remain calm, composed and steadfast to the main purpose.

6. A good leader as well as keeping the main goal in focus is able to think analytically.

7. A good leader is committed to excellence.

Some characteristics may be more naturally present in the personality of a leader. However, each of these characteristics can also be developed and strengthened. A good leader whether they naturally possess these qualities or not, will be diligent to consistently develop and strengthen them in their leadership role.

In practice, no one is a perfect leader, i.e., no one has infinite flexibility to use whichever style is needed in each situation without there being a personal cost. There are therefore two main ways to maintain effective and fulfilling leadership. The first solution is to find a leadership role that provides a good match between the individual’s preferences and the demands of the context. The second solution is to be realistic about what an individual can achieve, and allow a degree of compromise based on good enough leadership.[]

Glossary:leader (n) : pemimpinvision (v) : pandanganto achieve (v) : mencapaigoal (n) : tujuanentire (adj) : seluruhalter (v) : merubahto pursue (v) : membujukventure (n) : perbuatan yang mengandung bahayaconfident (adj) : yakinpurposeful (adj) : dengan maksud tertentuambiguity (n) : mendua

Page 53: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

53SantunanMei 2012

syarat dan Ketentuan lomba Foto 1. Peserta adalah guru, murid, wali murid pada

madrasah/pondok pesantren atau karyawan Kementerian Agama dalam Provinsi Aceh (bersifat perorangan).

2. Foto diambil menggunakan HP atau kamera digital dalam rentang waktu antara 1 Juni 2012 sampai dengan 31 Juli 2012.

3. Editing foto diperkenankan hanya sebatas warna, kontras, dodging, burning dan cropping.

4. Foto (ukuran menyesuaikan) diupload di situs Facebook di group info Kemenag aceh, tentunya dengan menjadi anggota group terlebih dahulu (untuk siswa/santri boleh diwakili oleh guru atau orangtua/wali).

5. Memberi judul dan keterangan foto, tanggal dan lokasi pengambilan, serta identitas peserta (nama, umur, madrasah/pontren/tempat kerja, nomor HP).

6. Foto boleh lebih dari satu, status LIKE dari anggota Group Info Kemenag Aceh akan menjadi salah satu pertimbangan juri.

7. Segala hal berkenaan dengan materi foto, menjadi tanggungjawab peserta.

8. Foto yang masuk menjadi koleksi Group Info Kemenag Aceh dan boleh digunakan oleh anggota group, Majalah Santunan, dan Website Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh dengan mencantumkan nama pemilik foto.

9. Pendaftaran foto ditutup pada tanggal 1 agustus 2012, pengumuman pemenang pada tanggal 13 agustus 2012 melalui Website Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh.

10. Kepada 5 (lima) foto terbaik akan mendapatkan penghargaan dan hadiah sebesar/senilai masing-masing rp. 200.000,- (dua ratus ribu rupiah).

11. Lomba ini diselenggarakan oleh Pengelola Website Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Group Facebook Info Kemenag Aceh.

12. Informasi panitia di 081360341450 atau di Group Info Kemenag Aceh.

syarat dan Ketentuan lomba Komik strip 1. Peserta adalah siswa-siswi pada madrasah / santri-santriah pada

pondok pesantren di Lingkungan Kanwil Kementerian Agama dalam Provinsi Aceh, baik perorangan maupun berkelompok.

2. Komik Strip minimal satu halaman kertas A4 (margin luar minimal 0,5 cm, maksimal 1,5 cm) dan maksimal dua halam kertas A4.

3. Komik Strip bertema pendidikan, ide dan cerita bebas selama berkaitan dengan kegiatan aktivitas belajar mengajar di madrasah dan pondok pesantren, tidak bersifat SARA.

4. Komik Strip berwarna hitam putih menggunakan tinta yang mudah kering (bukan pinsil) dan tidak mudah kusam/terhapus.

5. Tokoh, ide, dialog dan jalan cerita komik adalah orisinal karya sendiri, bukan ciplakan atau contekan dari media lain. Dibuat dalam rentang waktu 1 Juni 2012 sampai dengan 31 Juli 2012.

6. Pada lembaran kertas terpisah diberi judul, nama tokoh, dan ringkasan cerita secara deskriptif, serta identitas peserta yang terdiri dari nama peserta (anggota kelompok), nama dan alamat madrasah/pontren, serta nomor HP yang bisa dihubungi (boleh nomor HP guru bila di pesantren atau madrasah tidak boleh memiliki HP).

7. Karya Komik Strip boleh lebih dari satu judul, dikirimkan secara terpisah dalam amplop besar (amplop folio) ke alamat Panitia lomba Komik strip Pendidikan Kanwil Kementerian agama Provinsi aceh D/a subbag hukmas dan KuB, Jl. tgk abu lam u no. 9 Banda aceh.

8. Komik Strip yang masuk menjadi koleksi Panitia yang sewaktu-waktu boleh dipublikasi dalam Group Info Kemenag Aceh (facebook), Majalah Santunan, dan Website Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh, atau diterbitkan sebagai sebuah buku dengan mencantumkan nama pemilik / kreator komik strip.

9. Naskah Komik Strip diterima panitia paling lambat tanggal 3 agustus 2012, pukul 16.00 WIB, pengumuman pemenang pada tanggal 16 agustus 2012 melalui website Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh.

10. Kepada 5 (lima) karya komik strip terbaik akan mendapatkan penghargaan dan hadiah sebesar/senilai masing-masing rp. 250.000,- (dua ratus lima puluh ribu rupiah).

11. Lomba ini diselenggarakan oleh Pengelola Website Kanwil Kementerian Agama Provinsi Aceh dan Group Facebook Info Kemenag Aceh.

12. Informasi panitia di 081360341450 atau di Group Info Kemenag Aceh.

Pengelola website Kanwil Kementerian agama aceh,dan Pengelola group Facebook info Kemenag aceh(bekerja sama dengan sponsor yang bersedia mendukung) menyelenggarakan(1) lomba Foto aktivitas Pendidikan di madrasah/Pondok Pesantren tahun 2012 dan(2) lomba Komik strip Pendidikan tahun 2012 dengan ketentuan sebagai berikut :

Lomba Foto Komik stripPendidikan 2012

Note :Bagi pihak-pihak yang bersedia menjadi sponsor atau berkeinginan untuk menambah jumlah dan besaran hadiah harap menghubungi panitia.

&

Page 54: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

Berkah Kehadiran Al-‘Allamat

54Santunan, Mei 2012

dAyAH

Zarkasyi

Siapa yang tidak kenal dengan Al-Allamat Wahbab Az-Zuhaili? Penulis kitab terkenal al-Fiqh al-Islami wa Adillatuhu pada awal Mei 2012 hadir menjadi pemateri pada seminar Internasional, di Dayah Darul Ihsan Tgk Haji Hasan Krueng Kalee. Kehadiran Al-‘Allamat tentu membawa arti penting bagi sebuah institusi pendidikan. Kehadiran Al-‘Allamat menjadi salah satu motivasi besar bagi perkembangan Dayah Darul Ihsan Tgk Haji Hasan Krueng Kalee. Kehadiran Wahbab Az-Zuhaili menambah daftar nama-nama Al-Allamat yang berkunjung ke Dayah ini.

Dayah Darul Ihsan Tgk. H. Hasan Krueng Kalee, tindak lanjut dari pengembangan Dayah Salafi Tgk. H. Hasan Krueng Kalee, yang sudah pernah berkembang pada 1910-1946. Dalam kurun waktu tersebut Dayah Krueng kalee memiliki murid yang berasal dari seluruh pelosok Tanah Air dan Malaysia. Perkembangan pendidikan mengalami kemajuan sangat pesat dan mencapai puncaknya. Bukti nyata bahwab banyak tokoh Ulama Nasional dan Lokal telah dilahirkan, diantaranya Tgk. H. Mahmud Blang Bladeh, Tgk. H. Abdul Rasyid Samlako Alue Ie Puteh, Tgk. H. Sulaiman Lhok Sukon,

Nama DayahDarul Ihsan Tgk. H. Hasan Krueng Kalee

Lokasi/AlamatJl. Tgk. Glee Iniem. Gampong Siem, Kec. Darussalam

Kab. Aceh Besar, Prov. Aceh

PendiriTgk. H. Hasan Krueng Kalee

Tgk. H. Waisul Qarany Ali As-Su’udy

Pimpinan DayahMuhammad Faisal, S.Ag. M.Ag.

Jumlah Santri MeudagangPutra : 214. Putri : 209

Jumlah Teungku/GuruLaki-Laki : 32. Perempuan : 28

Page 55: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

55SantunanMei 2012

Berkah Kehadiran Al-‘Allamat

Tgk.H. Yusuf Kruet Lintang, Prof. Dr. Hasbi As Shiddiqy, Prof. Ali Hasjimy (mantan Gubebernur Aceh pertama). Tgk. H. Nurdin (Mantan Bupati Aceh Timur), Tgk. H. Adnan Bakongan, Tgk. H. Habib Sulaiman (Mantan Imam besar Mesjid Raya Baiturrahman), Tgk. H. Idris Lamreung (ayahanda Alm. Prof. DR. Safwan Idris, mantan Rektor IAIN Ar Raniry Banda Aceh).

Sayang, Tgk. H. Hasan Krueng Kalee kembali menghadap Penciptanya, malam Jumat 15 Januari 1973, maka saat itu berakhir pula renaissance dayah yang dipimpinnya. Setelah 26 tahun kemudian, 15 Muharram 1420 H/1 Mei 1999, dayah dipugar kembali atas prakarsa putra beliau Tgk. H. Ghazali Hasan Krueng Kalee dan cucunya H. Waisul Qarani Aly As-Su'udy. Dalam sistem pembelajarannya, dayah baru yang bernama Dayah Terpadu Darul Ihsan ini dikembangkan dengan menggabungkan metode salafi dengan modern.

Tujuannya agar para santri/santriwati selain mampu menguasai ilmu-ilmu agama dan berakhlak mulia sekaligus mampu menjawab tantangan zaman yang terus berubah. Sistem pendidikan Dayah Terpadu “Darul Ihsan” menggunakan Metode Pendidikan Madrasah Formal dan Dayah. Pendidikan madrasah yang mengacu pada kurikulum Departemen Agama di jalankan sinergi (bersamaan) dengan Metode Pendidikan Dayah pada sore, malam

dan selepas shubuh. Seluruh santri/wati diasramakan dan diwajibkan berbicara bahasa Arab dan Inggris sehari-hari.

Setiap orang tua pasti mengharapkan anaknya mampu menguasai pengetahuan agama, berakhlak mulia dan menjadi anak yang saleh, serta mampu menjawab tantangan dan perubahan globalisasi yang mendunia, untuk itu percayakan pendidikan anak-anak pada Dayah Darul Ihsan Tgk Haji Hasan Krueng Kalee. []

Page 56: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

56 SantunanMei 2012

Saat ini dayah dipimpin oleh Tgk. Muhammad Faisal, S.Ag. M.Ag, yang juga Dosen pada Fakultas Tarbiyah IAIN Ar-Raniry, kandidat Doktor Bahasa Arab pada fakultas Adab Universitas Nilain, Khartoum, Sudan. Mengembangkan gaya kepemimpinan transformasional, intruksional dan visioner. Ketiga gaya tersebut diterapkan berdasarkan situasi dan kebutuhan untuk menuju kedisplinan dan tercapainya visi misi Dayah Darul Ihsan yang kini sedang dipimpinya.

“Mewujudkan Dayah Professional, Mewarisi Khasanah Keislaman untuk Melahirkan Generasi Islami yang Terampil.” Visi ini dijabarkan melalui mengelola dayah secara efesien, transparan dan akuntabel, menyiapkan santri yang memiliki aqidah kokoh, ibadah yang benar dan berakhlak mulia serta menguasai dasar-dasar ilmu keislaman yang kuat, serta mengajar, mengasuh dan mengasah intelektualitas dan keterampilan dengan hati nurani dan metode terkini.

Dalam meningkatkan kualitasnya, dayah memiliki program unggulan berupa pengembangan ilmu fiqih dengan praktikumnya (jumlah jam fiqih perminggu sampai 6 jam), pengembangan bahasa arab dan inggris dengan dibentuknya Lembaga Pengembangan Bahasa (LPB) dan kewajiban warga dayah untuk menggunakan bahasa Arab dan Inggris sebagai bahasa resmi dalam keseharian.

Di samping itu dilakukan pengembangan pendalaman Al-Qur’an dengan dibentuknya JQH (Jam’iatul Qurra’ wal Huffaz) yang melatih para santri untuk telaten membaca Al-Qur’an dan menghafalnya. Selain itu, untuk program madrasah, dayah fokus pada pengembangan jurusan IPA dengan harapan bahwa para santri selain mampu mendalami ilmu agama juga mampu menghadapi era globalisasi tekhnologi.

Untuk pendidikan formal, dayah juga mengembangkan MTs dan MAS. Sedangkan untuk jenjang pendidikan non-formal Dikembangkan melalui Majlis Ta’lim masyarakat Siem pada setiap Sabtu siang, serta sistem dayah salafiyah khusus program kitab kuning dan tahfidzul Qur’an yang dikelola oleh Menzil Turkey dibawah binaan Ust. Abdullah Ismailov, Lc. Kurikulum yang dipakai pada jenis pendidikan formal menyesuaikan dengan kurikulum dayah Salafiyah, Gontor, Kementerian Agama dan Kementerian Pendidikan Nasional. Di samping itu, untuk beberapa mata pelajaran Dayah diajarkan dengan menggunakan kitab-kitab referensi dari Universitas Al-Azhar Cairo. Saat ini jumlah santri dayah, 306 orang yang diasuh oleh 54 orang guru, 23 orang diantaranya merupakan guru pamong/tetap yayasan dan 4 orang karyawan. [zarkasyi]

visi, Kulikulum,dan Guru

1. Juara I Tahfidhz Juz Amma Antar Pesantren Tingkat Kabupaten Tahun 20022. Juara I Olimpiade Matematika Antar Pesantren Tingkat Kabupaten Tahun 20023. Juara I Volly Ball Antar Pesantren Tingkat Kabupaten Tahun 20024. Juara II Shalat Janazah Antar Pesantren Tingkat Kabupaten Tahun 20025. Juara III Cerdas Cermat Tingkat MTs Tingkat Kabupaten Tahun 20026. Juara II Olimpiade Matematika Antar Pesantren Tingkat Kabupaten Tahun 20027. Juara III MTQ Putra Tingkat Kabupaten Tahun 20048. Juara I Cerdas Cermat Tingkat Kabupaten Tahun 20049. Juara III Bola Volly Tingkat SMP Tingkat Kecamatan Tahun 200510. Juara III Bola Volly Tingkat SMA Tingkat Kecamatan Tahun 200511. Juara II Cerdas Cermat Tingkat Kabupaten Tahun 200512. Juara I Voly Ball Putri Tingkat Kecamatan Tahun 200613. Juara III MTQ Putra Tingkat Kecamatan Tahun 200614. Juara III Tarik Tambang Putri Tingkat Kecamatan Tahun 200615. Juara II Volly Ball Putra Tingkat Kecamatan Tahun 200616. Juara I Lompat Jauh Putra Tingkat Kabupaten Tahun 200617. Juara II Bulu Tangkis Putra Single Tingkat Kabupaten Tahun 200618. Juara I Tenis Meja Putri Double Tingkat Kabupaten Tahun 200619. Juara I Tenis Meja Putra Single Tingkat Kabupaten Tahun 200620. Juara III Lompat Tinggi Tingkat Kabupaten Tahun 200621. Juara II MTQ Putri Tingkat Kecamatan Tahun 200622. Juara III Tarik Tambang Putri Tingkat Kecamatan Tahun 200623. Juara III Tenis Meja Putra Double Tingkat Kabupaten Tahun 200624. Juara I Lempar Lembing Putra Tingkat Kabupaten Tahun 200625. Juara III Desain Perangko Tingkat Provinsi Tahun 200626. Juara III Volly Ball Tournamen Putri Tingkat Provinsi Tahun 200627. Juara II Qiraatul Qutub Tingkat Kabupaten Tahun 200628. Juara IV Cerdas Cermat Tingkat SLTA Tingkat Provinsi Tahun 200729. Juara III Pramuka Cup Tingkat Provinsi Tahun 200730. Juara III Hahfidhz Qur'an Tingkat Kecamatan Tahun 200831. Juara II Tilawah Tingkat Anak-Anak Putra Tingkat Kecamatan Tahun 200832. Juara I Kaligrafi Putri Tingkat Kabupaten Tahun 200833. Juara I Tenis Mejs Putri Single Tingkat Kabupaten Tahun 200834. Juara III Kaligrafi Putri Tingkat Kabupaten Tahun 200835. Juara I Lempar Lembing Putri Tingkat Kabupaten Tahun 200836. Juara II Azan Tingkat Kabupaten Tahun 200837. Juara II Syahril Qur'an Tingkat Kabupaten Tahun 200838. Juara III Kaligrafi Putra Tingkat Kabupaten Tahun 200839. Juara III Tenis Meja Putra Single Tingkat Kabupaten Tahun 200840. Juara I Menembak Putra Tingkat Kabupaten Tahun 200841. Juara II Mengenal Pahlawan Putra Tingkat Kabupaten Tahun 200842. Juara II Syahril Qur'an Tingkat Kecamatan Tahun 200843. Juara III Tenis Meja Putra Double Tingkat Kabupaten Tahun 200844. Juara III Lari 400 m Putra Tingkat Kabupaten Tahun 200845. Juara I MTQ Putra Tingkat Kabupaten Tahun 200846. Juara III Syahril Qur'an Tingkat Kabupaten Tahun 200847. Juara IV Debat Bahasa Arab & Inggris Antar Pesantren Tingkat Provinsi Tahun 200948. Juara I Tenis Meja Putri Tingkat Kabupaten Tahun 200949. Juara III Lomba Baca Berita Tingkat Provinsi Tahun 200950. Juara III Bulu Tangkis Putra Double Tingkat Kabupaten Tahun 200951. Juara III Kaligrafi Putri Tingkat Kabupaten Tahun 201052. Juara III Qiraatul Qutub Putra Tingkat Kabupaten Tahun 201053. Juara III Azan Tingkat Kabupaten Tahun 201054. Juara Favorit Festival Nasyid Tingkat Provinsi Tahun 201055. Juara II Tenis Meja Putri Double Tingkat Kabupaten Tahun 201056. Juara I Olimpiade Biologi Tingkat Kabupaten Tahun 201057. Juara III Kaligrafi Putri Tingkat Kabupaten Tahun 201058. Juara II Penulisan Essay Tingkat Provinsi59. Juara I Festival Nasyid Tingkat Kabupaten Tahun 2011

PresTasi DaYah DarUl ihsan 2002 - 2010

Page 57: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

57SantunanMei 2012

KEPALA KAntoR KEmEntERIAn AGAmA KABUPAtEn SImEULUEBESERtA SELURUH JAJARAnnYA

mengucapkan:Selamat Dan Sukses

atas pelantikan

Drs. H. A. Rahman tB, Lt. sebagai Staf Ahli Bidang Lembaga Sosial Keagamaan

Kementerian Agama RI

yang dilantik oleh Menteri Agama RI

Drs. H. Suryadharma Ali, m.Si.di Oproom Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta

pada Rabu, 25 April 2012

Semoga kiprah dan amal baktinya bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa,terutama dalam peningktan pembangunan keagamaan di Provinsi Aceh

Kepala

Dra. Hj. mirati Am

KEPALA KAntoR KEmEntERIAn AGAmA KotA SABAnGBESERtA SELURUH JAJARAnnYA

mengucapkan:Selamat Dan Sukses

atas pelantikan

Drs. H. A. Rahman tB, Lt. sebagai Staf Ahli Bidang Lembaga Sosial Keagamaan

Kementerian Agama RI

yang dilantik oleh Menteri Agama RI

Drs. H. Suryadharma Ali, m.Si.di Oproom Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta

pada Rabu, 25 April 2012

Semoga kiprah dan amal baktinya bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa,terutama dalam peningktan pembangunan keagamaan di Provinsi Aceh

Kepala

Drs. Salman Arifin, M.Ag

Page 58: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

Masjid ini terletak di Desa Gampong Blang, Kecamatan Simpang Ulim, Kabupaten Aceh Timur. Didirikan pada tahun 1879 oleh Uleebalang Simpang Ulim bernama Ampon Chik Muda Yusuf. Pada tahun 1928, masjid ini direhab oleh Ampon Chik Muda Husin (anak Ampon Chik Muda Yusuf), tanpa melakukan perubahan konstruksi bangunan, kecuali menambahkan kolam di samping masjid, dan membangun asrama untuk tempat tinggal santri pesantren.

Masjid Tuha Gampong Blang

58Santunan, Mei 2012

MASJId

Rubrik ini diangkat berdasarkan buku Masjid Bersejarah di Nanggroe Aceh, jilid II, diterbitkan oleh Bidang Penamas Kantor Wilayah Kementerian Agama Aceh, 2010.

Page 59: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk

KELUARGA BESAR mAJALAH SAntUnAn KAntoR WILAYAH KEmEntERIAn AGAmA PRoVInSI AcEH

mengucapkan:Selamat Dan Sukses

atas pelantikan

Drs. H. A. Rahman tB, Lt. sebagai Staf Ahli Bidang Lembaga Sosial Keagamaan

Kementerian Agama RI

yang dilantik oleh Menteri Agama RI

Drs. H. Suryadharma Ali, m.Si.di Oproom Gedung Kementerian Agama RI, Jakarta

pada Rabu, 25 April 2012

Semoga kiprah dan amal baktinya bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa,terutama dalam peningktan pembangunan keagamaan di Provinsi Aceh

Pemimpin Redaksi

Juniazi, S.Ag, M.Pd.

Page 60: Dua Hari Wamenag di Aceh - aceh.kemenag.go.idaceh.kemenag.go.id/file/file/Santunan/chvw1339014597.pdf · Kota Banda Aceh Yusri, Said Mahfud, Aceh Barat Narjun ... peserta didik untuk