draf laporan pl minarti
TRANSCRIPT
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
1/24
i
PRAKATA
Segala Puji dan Syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkah
dan rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan yang berjudul
“Analisis Fumonisin dalam Bahan Pakan Secara !"SA # Enzyme Linked
Immusorbed Assay$%& !aporan ini merupakan laporan hasil praktik lapangan yang
dilaksanakan pada '( )uni-*+ Agustus ',*' di Balai Besar Penelitian eteriner.
Bogor &
Penulis mengucapkan terima kasih atas dukungan dan doa dari berbagai
pihak dalam pelaksanaan praktik lapang dan penyusunan laporan ini& /capan
terima kasih penulis haturkan terutama pada "bu Sri 0ulijani selaku pembimbing
utama dan "bu 1omsyah 0aryam selaku pembimbing lapangan. atas segala ilmudan bimbingan yang telah diberikan& Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada "bu 1aphaella Widiastuti selaku 2etua 2elti Toksikologi. Bapak 3asim
0una4ar. "bu rmayati. "bu 5uningsih. seluruh sta6 dan teknisi kelti Toksikologi.
2ak Putu. 2ak 1e7a. 0ida. Ahmad. de4i. dan 8andi&
/capan terima kasih juga penulis sampaikan kepada kedua orang tua. adik.
dan keluarga atas dukungan dan doanya. serta teman-teman seperjuangan di
2imia +(. khususnya 0i6thami 1amah. Ajeng 0a4angi. dan Fahrul 2amal atas
keceriaan. semangat. dan kerjasamanya&
Semoga laporan ini dapat berman6aat bagi pembaca&
Bogor. September ',*'
0inarti Sa9diah
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
2/24
ii
DAFTAR ISI
P1A2ATA&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&i
8AFTA1 "S"&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&ii
8AFTA1 TAB!&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&& iii
8AFTA1 :A0BA1&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&iii
8AFTA1 !A0P"1AN&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&iii
PN8A3/!/AN&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&*
!atar Belakang&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&*
Tujuan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&;
Waktu dan !okasi&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&;
:A0BA1AN /0/0 BA!A" BSA1 PN!"T"AN T1"N1&&&&&&&&&&&&&&&&&&+
Sejarah&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&+
isi dan 0isi&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&+
Struktur
!okasi dan Fasilitas !aboratorium&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&>
0T
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
3/24
iii
DAFTAR TABEL
Tabel * 2isaran dan rerata konsentrasi 6umonisin dalam sampel pakan...........12
Tabel ' Pengukuran standar 6umonisin pada pemeriksaan pertama.................17Tabel ; 2andungan 6umonisin dalam sampel pada periksaan pertama.............17
Tabel + Pengukuran standar 6umonisin pada pemeriksaan kedua...................18
Tabel = 2andungan 6umonisin dalam sampel pada pemeriksaan kedua...........18
Tabel ( Pengukuran standar 6umonisin pada pemeriksaan ketiga...................19
Tabel > 2andungan 6umonisin dalam sampel pada pemeriksaan ketiga...........19
DAFTAR GAMBAR
:ambar * Struktur 6umonisin B*. B'. dan B; ...........................................2
:ambar ' Bagan struktur organisasi [email protected]
:ambar ; 2ur@a standar 6umonisin pada pemeriksaan pertama....................10
:ambar + 2ur@a standar 6umonisin pemeriksaan kedua............................. 10
:ambar = 2ur@a standar 6umonisin pada pemeriksaan ketiga......................11
:ambar ( Alat !"SA reader ...............................................................21
:ambar > 1eaksi 4arna setelah penambahan substrat T0B.........................21
:ambar ? 1eaksi 4arna setelah penambahan larutan penghenti....................21
DAFTAR LAMPIRAN
!ampiran * Pemeriksaan pertama sampel pakan asal NTT&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&*(
!ampiran ' Pemeriksaan kedua sampel pakan asal !ampung&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&*>
!ampiran ; Pemeriksaan ketiga sampel pakan )a4a Barat. !ampung. dan NTT *?
!ampiran + ontoh Perhitungan&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&*C
!ampiran = Alat !"SA reader dan pengamatan 4arna&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&&',
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
4/24
1
PENDAHULUAN
Latar Belakang
2elompok peneliti #kelti$ Toksikologi dan 0ikologi memiliki tugas
melaksanakan kegiatan penelitian penyakit he4an yang disebabkan oleh bahan-
bahan toksik #racun$ yang berupa bahan kimia. bahan toksik alami. tanaman
beracun. dan 6ungi patogenik Salah satu bahan toksik alami yang dapat
menyebabkan keracunan adalah mikotoksin yang dihasilkan oleh 6ungi
patogenikDtoksigenik seperti Aspergillus spp&. andida. Fusarium spp&. dan
khamir& Penyakit yang ditimbulkan akibat keracunan mikotoksin disebut
mikotoksikosis&
Salah satu mikotoksin yang dapat menyebabkan penyakit ternak adalah
6umonisin& Fumonisin merupakan mikotoksin yang dihasilkan oleh Fusarium spp&terutama F. moliniforme , F. proliferatum, dan F. nygamai& Fumonisin juga
dihasilkan oleh F. anthophilum, F. dlamini. dan F. napiforme& Fumonisin sering
mengontaminasi komoditas pertanian terutama jagung dan serealia seperti
gandum dan sorgum. namun tidak menutup kemungkinan 6umonisin juga dapat
dijumpai pada bahan pakan ternak lainnya& Fumonisin bersi6at neprotoksik pada
babi. tikus. domba. dan kelinci& Pada tikus dan kelinci. toksisitas pada ginjal
terjadi pada dosis yang lebih rendah dari pada toksisitas pada hati& Fumonisin juga
menyebabkan equine leukoenchephalomalacia dan pulmonary oedema syndrome
pada babi #W3< ',,,$&
)enis 6umonisin yang paling sering dilaporkan mencemari bahan pangan
adalah 6umonisin B* #FB*$& Pada kondisi optimum. F. verticillioides dan F.nygamai isolat "ndonesia dapat menghasilkan toksin FB* masing-masing sebesar
*=+;.*= mgDkg dan ?>'.,; mgDkg #0aryam et al. ',,>$& Fumonsin B" #FB"$
merupakan diester dari propana-*.'.;-asam trikarboksilat dan '-amino-*'.*(-
dimetil-;.=.*,.*+.*=-pentahidroksieikosana yang mempunyai rumus empiris
;+3=C N'* gDmol& Selain FB*. jenis
6umonisin yang dapat mengontaminasi pangan dan pakan adalah FB' dan FB;
yang memiliki kandungan oksigen yang lebih sedikit dari FB* dan kelimpahannya
lebih rendah #5u E hu *CCC$& Food and rugs Administration #F8A$ telah
menetapkan ambang batas 6umonisin total yang diperbolehkan ada pada makanan
dan pakan yaitu sebesar '-+ gDg untuk manusia #Park et al & ',,'$ dan =-*,, gDg
untuk he4an #Tangendjaja et al. ',,?$&Analisis yang umum digunakan untuk mengetahui kandungan 6umonisin
adalah metode kromatogra6i seperti thin layer chromatography #T!$. liquid
chromatography #!$ dan liquid chromatography!mass specttrometer #!-0S$.
gas chromatography-mass specttrometer #:-0S$. dan high performance liquid
chromatography #3P!$ #W3< ',,,$& 0etode kromatogra6i memiliki
kekurangan antara lain memerlukan biaya yang mahal dan 4aktu analisis yang
relati6 lama& 0etode ini juga membutuhkan instrumen yang akurat dan personil
yang terlatih& /ntuk itu. dikembangkan metode analisis yang relati6 singkat.
murah. dan lebih mudah pengerjaannya yaitu Enzyme Linked Immunosorbent
Assay #!"SA$&
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
5/24
2
:ambar * Struktur 6umonisin B*. B'. dan B; #Sa@ard et al. ',,;$
Teknik !"SA melibatkan reaksi spesi6ik antara antigen dan antibodi. yang
tertempel pada 6ase padat #Walsh ',,'$& Antibodi yang telah diimobilisasi akan
berikatan dengan antigen dan konjugat melalui sisi epitop dan paratop& /mumnya
untuk teknik imunoasay. interaksi pengikatan yang terjadi antara antibodi dan
antigen adalah interaksi pengikatan primer& Pada interaksi pengikatan primer ini
antigen hanya memiliki satu sisi pengikatan #0ikkelsen E orton ',,+$& Teknik
!"SA yang digunakan pada analisis 6umonisin dalam laporan ini adalah teknik
!"SA kompetisi& Teknik ini relati6 sederhana dibandingkan dengan teknik !"SA
lainnya karena hanya satu jenis antibodi yang digunakan sehingga kegagalan uji
akibat kemungkinan terjadinya reaksi silang dengan antibodi lain dapat
diminimalisasi& 8alam teknik ini. standar 6umonisin dan sampel pakan bertindak
sebagai antigen. berkompetisi dengan konjugat FB*-31P untuk bereaksi dengan
antibodi yang telah dicoating pada micro"ellplate& Semakin besar konsentrasi
antigen. semakin sedikit konjugat yang akan berikatan dengan antibodi& 2onjugat
akan bereaksi dengan substrat T0B menghasilkan 4arna biru& "ntensitas 4arna
yang dihasilkan semakin tinggi dengan naiknya konsentrasi konjugat dan
turunnya konsentrasi antigen& Penambahan larutan penghenti akan menghasilkan
4arna kuning yang kemudian diukur optical densitynya dengan !"SA reader pada +=, nm&
Tujuan
Praktik lapangan ini bertujuan mengetahui konsentrasi Fumonisin dalam
sampel bahan pakan ternak dengan metode !"SA kompetisi langsung&
Waktu dan Loka!
Praktik !apangan dilaksanakan di !aboratorium Toksikologi dan
0ikologi. Balai Besar Penelitian eteriner di )alan 1 0artadinata No&;,. Bogor&
Praktik !apangan terhitung mulai '( )uni G *+ Agustus ',*'&
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
6/24
3
KEADAAN UMUM BALAI BESAR PENELITIAN "ETERINER
Sejara#
Balai Besar Penelitian eteriner. disingkat Bbalit@et. adalah /nit PelaksanaTeknis yang berada didalam lingkup Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian #Badan !itbang Pertanian$ 8epartemen Pertanian. dana secara langsung
berkoordinasi dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan #Puslitbang
Peternakan$& Bbalit@et merupakan lembaga penelitian untuk bidang @eteriner
tertua di "ndonesia& Perjalanan sejarah Balai dikelompokkan menjadi + 6ase utama
yaitu #*$ 0asa 2olonialisme #*C,?-*C+=$H #'$ 0asa 2emerdekaan #*C+=-*C(C$H
#;$ 0asa Pembangunan Nasional #*C>,-*CC>$H dan #+$ 0asa 1e6ormasi #*CC?-
sekarang$&
Balai Besar Penelitian eteriner didirikan pada tahun *C,? pada saat
pemerintahan kolonial Belanda dengan nama #eeartseni$kundig Laboratorium
#!$. pada tahun dan tempat yang sama di )alan imanggu 2ecil. dibuka sebuahsekolah dan pelatihan bagi calon dokter he4an dengan nama #eeartseni$kundig
%chool & Sekolah ini merupakan cikal bakal Fakultas 2edokteran 3e4an "nstitut
Pertanian Bogor& 2edua lembaga ini dipimpin secara rangkap oleh Pro6& 8r& !& de
Blieck antara tahun *C,?-*C*=&
Sampai tahun *C'>. Balai hanya memiliki empat bagian yang dikelola oleh
tiga orang dokter he4an dan seorang ahli ilmu he4an #7oolog$& Pada tahun *C'>
Balai melakukan pemekaran dengan menambah satu bagian baru untuk
penyelidikan penyakit unggas& 2emudian Balai mengalami pergantian nama
menjadi #eeartseni$kundig Instituut #"$& Pada tahun *C'?. Balai dan Sekolah
8okter 3e4an diputuskan untuk dipisah karena tidak sesuai lagi dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan tugas Balai& Akhirnya. pada bulan )uni
*C'?. Sekolah 8okter 3e4an dipindahkan ke gedung baru di )alan Taman
2encana. Bogor sebagai cikal bakal Fakultas 2edokteran 3e4an "nstitut
Pertanian Bogor. yang sekarang berada di 8ramaga. Bogor&
Sejak masa pendudukan )epang hingga saat ini. Balai telah mengalami tujuh
kali pergantian nama& 8imulai dengan Balai Penyidikan Penyakit 3e4an #BPP3$
pada tahun *C+' menjadi !embaga Penyakit 3e4an #!P3$ pada tahun *C=, yang
disusul dengan !embaga Pusat Penyakit 3e4an #!PP3$& Balai berada diba4ah
naungan 8irektorat )enderal Peternakan sampai tahun *C>+ dan mempertahankan
namanya sebagai !PP3& 8engan berdirinya Badan Penelitian dan Pengembangan
Pertanian pada tahun *C>+. Balai dipindah-alihkan kedalam jajaran Badan !itbangPertanian dan telah mengalami tiga kali pergantian nama yaitu Balai Penelitian
Penyakit 3e4an #Bakit4an$ pada tahun *C?,. Balai Penelitian eteriner #Balit@et$
pada tahun *C?+ dan Balai Besar Penelitian eteriner #Bbalit@et$ pada tahun ',,(&
Bbalit@et saat ini beralamat di )!& 1 0artadinata No& ;,. Bogor
&
"!! dan M!!
isi yang ditetapkan oleh Bbalit@et bersi6at 6uturistik sesuai dengan
dinamika perubahan lingkungan strategis dan harus mampu menjadi akselerator
kegiatan penelitian dan pengembangan @eteriner& isi tersebut adalah “0enjadi
institusi penelitian @eteriner bertara6 internasional dalam menghasilkan ilmu
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
7/24
4
pengetahuan dan teknologi @eteriner dengan meman6aatkan sumber daya lokal
untuk mendukung kesehatan he4an dan kesehatan masyarakat @eteriner dalam
rangka me4ujudkan pertanian industrial berkelanjutan%&
/ntuk me4ujudkan @isi tersebut. maka Bbalit@et menjalankan misi sebagai
berikut*& 0elaksanakan eksplorasi. karakterisasi. konser@asi dan peman6aatan sumber
daya plasma nut6ah @eteriner yang potensial untuk pengembangan "PT2
@eteriner&
'& 0enghasilkan ilmu pengetahuan dan ino@asi teknologi @eteriner #@aksin. obat.
teknik diagnosa$ yang sesuai dengan dinamika kebutuhan pengguna untuk
me4ujudkan pertanian industrial unggul berkelanjutan&
;& 0endiseminasi ino@asi teknologi di bidang peternakan dan kesehatan he4an&
+& 0elaksanakan layanan diagnostik @eterinet untuk kesehatan he4an. kesehatan
masyarakat @eteriner dan keamanan pangan asal ternak secara prima sesuai
standar nasional dan internasional sebagai laboratorium rujukan&
=& 0eningkatkan jejaring kerjasama penelitian dan pengembangan iptek @eteriner dengan lembaga penelitian. instansi terkait serta pengguna baik nasional
maupun internasional&
(& 0eningkatkan publikasi ilmiah dalam jurnal nasional dan internasional dalam
rangka diseminasi hasil penelitian dan umpan balik teknologi @eteriner dari
pengguna&
>& 0eningkatkan kualitas. kapasitas dan kapabilitas sumber daya penelitian untuk
menghasilkan ilmu pengetahuan dan teknologi mengikuti acuan nasional dan
internasional&
?& 0eningkatkan kemampuan manajerial penelitian secara pro6essional sebagai
lembaga penelitian bertara6 internasional&
Struktur $rgan!a! Bala! Bear Penel!t!an "eter!ner
Bbalit@et memiliki struktur utama sebagai organisasi 6ungsional.
disamping organisasi struktural untuk melaksanakan kegiatan administrasinya&
Struktur organisasi Bbalit@et terdiri atas Bagian Tata /saha. Bidang Program dan
@aluasi. serta Bidang 2erjasama dan Pendayagunaan Penelitian&
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
8/24
5
:ambar ' Bagan struktur organisasi Bbalit@et
2elti merupakan 4adah peneliti dan teknisi melaksanakan penelitian sesuai
dengan bidang keahlian masing-masing& 2elti memiliki tugas utama yaitu
pembinaan pro6esionalisme yang berkaitan dengan bidang dan latar belakangmasing-masing 2elti& 2elompok jabatan 6ungsional peneliti mempunyai tugas
antara lain
*& 0elakukan penelitian eksplorasi. konser@asi. karakterisasi. dan meman6aatkan
sumber daya plasma nut6ah mikroba @eteriner&
'& 0elakukan penelitian @irologi. bakteriologi. parasitologi. mikologi.
toksikologi. parasitologi. patologi. epidemiologi. 6armakologi. dan teknik
penyehatan he4an&
;& 0elakukan penelitian penyakit 7oonolisis dan penelitian keamanan pangan
produk peternakan&
+& 0elakukan penelitian dan pengembangan komponen teknologi @eteriner&
=& 0elakukan penelitian dan pelayanan diagnostik @eteriner sebagai rujukan penyakit he4an&
(& 0elakukan kegiatan 6ungsional lainnya sesuai dengan peraturan perundang-
undangan yang berlaku&
Peneliti dan teknisi dikelompokkan menjadi lima 2elti. yaitu 2elti irologi. 2elti
Bakteriologi. 2elti Parasitologi. 2elti Patologi. dan 2elti Toksikologi dan
0ikologi&
2elti Toksikologi memiliki '; karya4an yang terdiri atas *' orang peneliti.
? orang teknisi. dan ' orang tenaga penunjang& 2elti Toksikologi melakukan tugas
pokoknya yang berkaitan dengan kegiatan penelitian penyakit he4an yang
disebabkan oleh bahan-bahan toksik. baik berupa bahan kimia maupun bahan
toksik alami. dan tanaman beracun& Sejak unit mikologi bergabung. tugas pokok
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
9/24
6
2elti bertambah dengan pengujian penyakit yang disebabkan oleh 6ungi patogenik
seperti Aspergillus spp&. andida. Fusarium spp&. dan kamir& 2elti Toksikologi
juga melayani pemeriksaan diagnostik disamping menjalankan tigas pokok
penelitian. antara lain
*& Pengujian emaran dan residu mikotoksin #a6latoksin. okratoksin. 7earalenon.deoksin@anol. T-' toksin. 6umonisin$ 3P!. T!&
'& Pengujian residu antibiotika #tetrasiklin. kloram6enikol. penisilin$ dan residu
hormon pertumbuhan #trenbolon$&
;& Pengujian residu dan cemaran pestisida #organoklorin. organo6os6at$
+& Pengujian residu dan cemaran dan kandungan logam atau mineral #u. Pb.In.
d. 0g dan a$&
=& Pengujian bahan toksik #nitrat. nitrit. ammonia. histamin. sianida.
oksalat. sul6at. klorin$ kualitati6 dan semi kuantitati6&
Su%&er Da'a Manu!a
Pega4ai di Bbalit@et sebagian besar adalah pega4ai negeri sipil #PNS$dengan jenjang pendidikan yang berbeda-beda mulai dari S8 sampai S;& Berbagai
jenis pendidikan 6ormal terutama di bidang teknologi pangan. kimia analisis.
konstruksi. kimia murni. biologi. statistik. 6armasi. ekonomi. peternakan dan
teknologi in6ormasi&
Loka! dan Fa!l!ta La&orator!u%
!okasi Bbalit@et berada di )alan 1 0artadinata No&;, Bogor. seluruh
bagian administrasi. laboratorium penelitian dan pengujian terdapat di lokasi ini&
Fasilitas yang dimiliki oleh Bbalit@et adalah sebagai berikut
*& !aboratorium #C laboratorium$ @irologi. bakteriologi. parasitologi. patologi.
toksikologi. mikologi. bioteknologi. laboratorium 7oonosis #BS!-;$. dan BS!-; moduler&
'& /nit Pelayanan #' unit$ /nit Pelayanan 8iagnostik dan /nit &balitvet 'ulture
'ollection (&'').
;& /nit Breeding 3e4an !aboratorium
+& 2andang he4an percobaan untuk ruminansia kecil. besar dan unggas
=& 2ebun rumput 2iarala4ang dan imanglid
(& Perpustakaan koleksi buku. jurnal dan 8-1& Bengkel
?& 2antor administrasi
C& "nternet Local Area *et"ork dan +ebsite
!aboratorium Toksikologi dilengkapi dengan instrumen untuk analisis
cemaran kimia antara lain Atomic Absorption %pectrophotometer #AAS$. 3P!.
as 'hromatography #:$. %pectrophotometer -#!#isible, !-0S , dan !"SA
reader &
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
10/24
7
MET$DE
Alat dan Ba#an
Alat-alat yang digunakan adalah grinder . neraca analitik. tabung sentri6us
plastik. gelas ukur '= m!. shaker . sentri6us. corong. tabung plastik. tabung
e@endor6. pipet tetes. plate pencampur. plate berlabel antibodi. multichannel pipet.
4adah plastik. gelas piala. dan !"SA reader &
Bahan-bahan yang digunakan adalah sampel pakanDbahan pakan dari
pro@insi !ampung. )a4a Barat. dan Nusa Tenggara Timur. metanol air #>,;,$.
Na&? m! 3'S'&' m!
akuades&
Anal!! Fu%on!!n (ada Sa%(el
)* Ektrak! Sa%(el
Sampel pakan yang telah digiling halus ditimbang sebanyak = gram dan
dimasukkan ke dalam tabung sentri6us plastik& Sampel tersebut ditambahkan
metanol air #>, ;,. @D@$ sebanyak ', m! kemudian di shaker selama ; menit&
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
11/24
8
Setelah itu campuran tersebut disentri6us selama = menit dengan kecepatan
;,,, rpm& Filtrat yang telah terpisah disaring menggunakan kertas saring
berabu& Filtrat ditetapkan p3nya sekitar >-? menggunakan Na
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
12/24
9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Sampel pakan yang dianalisis berasal dari NTT. !ampung. dan )a4a Barat&2eseluruhan sampel yang dianalisis berjumlah ?= sampel. terdiri atas ;? sampel
NTT. ', sampel )a4a Barat. dan '> sampel !ampung& Analisis 6umonisin pada
sampel dibagi dalam ; kali pemeriksaan& )enis sampel yang dianalisis dapat
dilihat pada Tabel '. Tabel +. dan Tabel (& Bobot sampel yang dtimbang untuk
analisis disesuaikan dengan karakteristik sampel& Sampel seperti bonggol jagung
yang dapat menyerap air ditimbang lebih sedikit #* gram$ dibandingkan dengan
sampel yang tidak menyerap air seperti jagung #= gram$& 3al ini dimaksudkan
agar ekstraksi lebih sempurna& Sampel pakan diekstraksi dengan metanol >,J
karena bila dilihat dari struktur dan si6atnya #:ambar *$. 6umonisin memiliki
kepolaran yang tinggi sehingga dapat larut dalam pelarut polar seperti metanol
>,J&
Pemeriksaan kadar 6umonisin dalam sampel pakan menggunakan
AgraLuant Total Fumonisin Test 2it& Plate berlapis antibodi pada dasarnya dapat
dibuat dengan menempelkan antibodi monoklonal maupun poliklonal
menggunakan coating buffer yang berisi natrium karbonatDbikarbonat& Antibodi
tersebut diperoleh melalui penyuntikan antigen pada he4an target& Antigen yang
disuntikan berupa hapten. yaitu senya4a dengan bobot molekul #B0$ rendah
yang dapat memunculkan respon imun bila berikatan dengan senya4a dengan B0
tinggi seperti protein #0ikkelsen E orton ',,+$& Salah satu hapten adalah FB*
yang dapat ber6ungsi sebagai antigen jika dikonjugasikan dengan protein antara
lain o@albumian #
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
13/24
10
:ambar ; 2ur@a standar 6umonisin pada pemeriksaan pertama
Sampel pakan yang dianalisis pada pemeriksaan kedua adalah sampel pakan
yang berasal dari !ampung& Pengukuran
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
14/24
11
:ambar = 2ur@a standar 6umonisin pada pemeriksaan ketiga
3asil analisis menunjukan bah4a kandungan 6umonisin dalam semua
sampel berada di ba4ah nilai ambang batas yang diperbolehkan oleh F8A #R*,,
gDg$& 2andungan 6umonisin dalam sampel berkisar mulai dari ,&,((-=;&;C? µgDgsampel& 2andungan 6umonisin tertinggi terdapat pada sampel pakan kulit jagung&
3asil analisis menunjukan terdapat >= sampel yang mengandung 6umonisin
,&,,*-*;&+CC µgDg. ( sampel yang mengandung 6umonisin *;&=,,-'(&CCC µgDg. 'sampel yang mengandung 6umonisin '>&,,,-+,&+CC µgDg. dan ' sampelmengandung 6umonisin +,&=,,-=;&CCC µgDg& 2isaran dan rerata konsentrasi
6umonisin dalam sampel pakan yang sejenis dapat dilihat pada Tabel *&
Tabel * 2isaran dan rerata konsentrasi 6umonisin dalam sampel pakan
Sampel2isaran konsentrasi
6umonisin #gDg$
1erata konsentrasi
#gDg$
)agung utuh ,&;+* - *(&+,? >&;C'
)agung pecah ,&(C( - =&=*; '&?>(
)agung giling *&=>+ - **&+=> =&C;,
jagung halus *=&,;+ *=&,;+
jagung putih utuh *&C>+ - ;&**; '&=+=
)agung pecah putih ,&C?, - *&*+C *&,(=
)agung giling putih ,&?'+ ,&?'+
)agung pecah K kacang
ijo *&;(* - C&C(* =&((;
2ulit 2opi ,&*?C - ;&'+> *&>*?
Bonggol jagung ?&?(( - ++&;++ '=&((=
)erami ,&;*, - +&,*? *&C*?
Putek *&+;? - ;&+(+ '&',>
8edak ,&*+; - =&;>+ *&=('
:abah ,&,?' - ,&'=* ,&*?;
2onsentrat ,&*;, - +&;=? *&(=C
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
15/24
12
Pakan Babi ;&C(' - *;&,=, **&+>=
Pakan ayam *&;*' - (&=>+ ;&+;,
Pakan sapi '&,,, - *,&+,* (&',,
&((? >&((?
8aun jagung '&C=, '&C=,
2ulit jagung =;&;C? =;&;C?
2ulit cokelat '&>*? '&>*?
2ulit ari jagung ;(&'*, ;(&'*,
Bungkil kelapa ,&**+ ,&**+
Bungkil kedelai ,&,?, ,&,?,
Bungkil sa4it ,&,(( ,&,((
Butiran pink ,&,>' ,&,>'
Beras merah *'&*(+ *'&*(+
Bila dilihat dari asal sampel. sampel pakan asal NTT dengan kandungan
6umonisin tertinggi adalah bonggol jagung #*>N$ sebesar ++&;++ gDg. sedangkan
sampel dengan kandungan 6umonisin terendah adalah dedak #**N$ sebesar ,&'(>
gDg& Sampel pakan asal !ampung dengan kandungan 6umonisin tertinggi adalah
kulit jagung #=!$ sebesar =;&;C? gDg. sedangkan yang terendah adalah bungkil
kedelai #(,!$ sebesar ,&,?, gDg& 2andungan 6umonisin sampel asal )a4a Barat
yang tertinggi terdapat pada pakan babi #*=B$ sebesar ';&,=, gDg sampel dan
yang terendah adalah gabah #?B$ sebesar ,&,?' gDg sampel&
Berdasarkan hasil analisis. terlihat bah4a 6umonisin terdeteksi pada sampel
dari )a4a Barat. !ampung. dan NTT& Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi kontaminasi 6umonisin pada pakan terutama jagung adalah
melakukan proses pengeringan setelah pemanenan& Pakan harus dijaga kadar
airnya agar tetap rendah& 2adar air yang aman untuk pakan berbasis jagung yaitu
maksimal *+J #Tangendjaja et al. ',,?$& 2adar air yang tinggi dapat
meningkatkan pertumbuhan kapang Fusarium sp. penghasil 6umonisin&
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
16/24
13
SIMPULAN DAN SARAN
S!%(ulan
Analisis Fumonisin dalam pakan ternak secara !"SA hanya memerlukan
4aktu analisis yang relati6 singkat dan pengerjaannya yang relati6 mudahdibandingkan dengan teknik 3P!& 3asil analisis menunjukkan bah4a ssemua
sampel mempunyai kandungan 6umonisin di ba4ah ambang batas yang
diperbolehkan F8A #R*,, gDg$& 2andungan 6umonisin yang tertinggi terdapat
pada sampel pakan kulit jagung&
Saran
Pengerjaan harus dilakukan lebih hati-hati khususnya teknik memipet
karena !"SA merupakan teknik yang sensiti6& Perbedaan @olume yang kecil saja
dapat memberikan hasil pengamatan yang sangat berbeda&
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
17/24
14
DAFTAR PUSTAKA
0aryam 1. erarytha. 8juariah S. Sulastri !& ',,>& Produksi 6umonisin oleh
Fusarium verticillioides dan Fusarium nygamai pada medium jagung& /. 0ikol. 1ed. Indon. 2 (3!4)5 6!7&
0ikkelsen S1. orton & ',,+& &ionalytical 'hemistry& Ne4 )ersey #/S$ )ohn
Wiley E Sons&
Park )W. 2im 2. Shon 83. 2im 5B& ',,'& Natural co-occurrence o6 a6atoMin
B*. 6umonisin B* and ochratoMin A in barley and corn 6oods 6rom
2orea& Food Additives and 'ontaminant 38 (33)5 3926!3979&
Sa@ard 0. Sinha 1. !au 1. Seg9uin . Bu66am S& ',,;& 0onoclonal antibodies
6or 6umonisins B*. B' and B;& Food and Agricultural Immunology 3:
(4)5 342!36;.
Tangendjaja B. 1achma4ati S. Wina & ',,?& 0ycotoMin contamination on corn
used by 6eed mills in "ndonesia& Indonesian /ournal of Agricultural
%cience 8 (4)5
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
18/24
15
LAMPIRAN
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
19/24
16
La%(!ran ) Pe%er!kaan (erta%a5 a%(el (akan aal NTT
Tabel ' Pengukuran standar 6umonisin pada pemeriksaan pertama
No
2onsentrasi
standar
#gDm!$
+ ,&?C=
+ +N )agung utuh ,&';, *&>;C ;+&>>' (&C=+
= =N jagung putih utuh ,&;+? ,&>>? *=&=(+ ;&**;
( (N
jagung
putih utuh ,&+;C ,&+C+ C&?>, *&C>+
> >N
)agung
pecah putih ,&('C ,&'+= +&C,, ,&C?,
? ?N
)agung
putih utuh ,&;?= ,&(;> *'&>+? '&==,
C CN
)agung
giling putih ,&(?? ,&',( +&*', ,&?'+
*, *,N
)agung
giling ,&';? *&('( ;'&='( (&=,=
** **N 8edak *&''> ,&,(> *&;;+ ,&'(>
*' *'N 8edak ,&((> ,&'*C +&;>, ,&?>+
*; *;N )agung utuh ,&C=, ,&**, '&*C+ ,&+;C
*+ *+N )agung utuh ,&*>' ;&,(' (*&'+, *'&'+?
*= *=N jerami ,&(C> ,&',* +&,*? +&,*?
*( *(N )erami *&*?= ,&,>* *&+'( *&+'(
*> *>N
Bonggol
jagung ,&',; '&'*> ++&;++ ++&;++
*? *?N
Bonggol
jagung ,&'?, *&*?C ';&>?( ';&>?(
*C *CN
Bonggol
jagung ,&+(= ,&++; ?&?(( ?&?((
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
20/24
17
', ',N 2onsentrat ,&C,, ,&*'' '&++, ,&+??
'* '*N 8edak ,&>,( ,&*C( ;&C*? ,&>?+
'' ''N
Pakan babi
campur ,&;,> ,&CC* *C&?*' ;&C('
'; ';N )erami *&*;( ,&,>? *&==, ,&;*,
2eterangan Bobot sampel yang ditimbang sebesar * gram
La%(!ran 2 Pe%er!kaan kedua5 a%(el (akan aal La%(ung
Tabel + Pengukuran standar 6umonisin pada pemeriksaan kedua
Tabel = 2andungan 6umonisin dalam sampel pada pemeriksaan kedua
No2ode
sampel)enis sampel
, =;&;C? =;&;C?
= >! 8edak *&>'? ,&*>( ;&=', ,&>,+
( ?! 2ulit cokelat '&,*( ,&*;( '&>*? '&>*?
> *>! )agung ,&+;; *&>C; ;=&?=+ >&*>*
? *?! 8edak *&;+; ,&'(C =&;>+ =&;>+
C ;'! jagung halus ,&'>C ;&>=? >=&*(? *=&,;+
*, ;;! jagung giling ,&;'? '&?(+ =>&'?+ **&+=>
** ;=!
2ulit ari
jagung ,&+;* *&?** ;(&'*, ;(&'*,
*' ;(!
Pakan
campur ,&>,> ,&>?? *=&>=( *=&>=(
*; ;?! 8edak *&=+, ,&'*+ +&'>' +&'>'
*+ ;C! 2onsentrat *&='* ,&'*? +&;=? +&;=?
*= +,! )agung pecah ,&=,> *&;>? '>&=(+ =&=*;
No2onsentrasistandar
#ppm$
CJ -,&*>=; -,&(,'*
; * ,&=>* '(&,?J -,&=?;( ,&,,,,
+ '&= ,&;+C *=&C+J -,&>C>+ ,&;C>C
= = ,&'+( **&'+J -,&C+C; ,&(CC,
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
21/24
18
*( +'! 8edak *&C?> ,&*;C '&>?( '&>?(
*> +=! )agung utuh ,&(,' *&,;; ',&((, +&*;'
2eterangan Bobot sampel yang ditimbang sebesar * gram
La%(!ran 3 Pe%er!kaan ket!ga5 a%(el (akan 6a7a Barat8 La%(ung8 dan
NTT
Tabel ( Pengukuran standar 6umonisin pada pemeriksaan ketiga
No2onsentrasi
standar #ppm$
-,&(,'*
; * *&'>> +?&+(J -,&;*+( ,&,,,,
+ '&= *&*,? +'&,=J -,&;>(' ,&;C>C
= = ,&C>C ;>&*=J -,&+;,, ,&(CC,
Tabel > 2andungan 6umonisin dalam sampel pada pemeriksaan ketiga
No
2ode
sampel )enis sampel
+ *&+?( ,&'C>
= =B )agung utuh *&'+' *&;,, '=&CC' =&*C?
( (B Pakan ayam *&=;> ,&;CC >&C>+ *&=C=
> >B
)agung pecah
K kacang ijo *&=?* ,&;+, (&?,( *&;(*
? ?B :abah '&('' ,&,'* ,&+*' ,&,?'
C CB
Pakan
pedaging *&=C' ,&;'? (&=(, *&;*'
*, *,B )agung utuh *&'*+ *&+>= 'C&+C+ =&?CC
** **B
Pakan petelur
starter *&'?? *&,(, '*&',, +&'+,
*' *'B Pakan babi *&*(= *&?=+ ;>&,>, >&+*+
*; *=B Pakan babi ,&C+C =&>(' **=&'+? ';&,=,
*+ *>B Beras merah *&,(= ;&,+* (,&?*? *'&*(+
*= *(B )agung utuh *&(+* ,&'>> =&=;( *&*,>
*( *?B
)agung pecah
K kacang ijo *&;?= ,&>,C *+&*>( '&?;=
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
22/24
19
*> *CB 8edak '&''C ,&,=* *&,*+ ,&',;
*? ',B :abah '&=;( ,&,'= ,&+C( ,&,CC
*C '+B :abah '&*+= ,&,(; *&'=( ,&'=*
', '(B )agung utuh *&?>' ,&*;+ '&(>' ,&=;+
'* =,! 2onsentrat '&+*> ,&,;' ,&(+? ,&*;,
'' ='! 8edak '&',; ,&,=+ *&,?' ,&'*(
'; =(! )agung *&,,C +&*,' ?'&,+, *(&+,?
'+ =>! 2ulit kopi '&'=> ,&,+> ,&C+( ,&*?C
'= =?! 8edak '&;>+ ,&,;( ,&>*+ ,&*+;
'( =C!
Bungkil
kelapa '&+>= ,&,'? ,&=(? ,&**+
'> (,!
Bungkil
kedelai '&(;+ ,&,', ,&+,' ,&,?,
'? ('! Bungkil sa4it '&>;* ,&,*( ,&;'? ,&,((
'C ((! Butiran pink '&(?> ,&,*? ,&;(, ,&,>';, >,! Pakan campur *&,C( '&(,, ='&,,+ *,&+,*
;* '+N )agung pecah *&+'' ,&(*+ *'&'>' '&+=+
;' '=N )agung utuh *&*C* *&(;( ;'&>'' (&=++
;; '(N )agung giling *&=+, ,&;C+ >&?>' *&=>+
;+ '>N )agung utuh *&(+; ,&'>= =&=,? *&*,'
;= '?N
)agung putih
pecah *&(;, ,&'?> =&>+( *&*+C
;( 'CN )agung utuh *&?(; ,&*;> '&>+, ,&=+?
;> ;*N Pakan ayam *&*C, *&(++ ;'&?>' (&=>+
;? ;'N )agung giling *&+;> ,&=>C **&=>? '&;*(;C ;;N )agung pecah *&'(* *&*C= ';&?C( +&>>C
+, ;+N )agung giling *&*=+ *&C+C ;?&C>? >&>C(
+* ;=N )agung utuh '&,;, ,&,?= *&>,( ,&;+*
+' ;(N )agung pecah *&>?= ,&*>+ ;&+>? ,&(C(
+; ;?N )agung utuh *&,;? ;&=*( >,&;*' *+&,('
++ ;CN Putek cacag *&=*( ,&+'C ?&=?? *&>*?
+= +,N )agung utuh ,&??' ?&(>+ *>;&+>' ;+&(C+
2eterangan
2ode sampel B Q sampel pakan )a4a Barat
! Q sampel pakan !ampung
N Q sampel pakan NTT
La%(!ran 9 :onto# Per#!tungan
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
23/24
20
Sampel Pakan NTT
'
gDm! M *,,,D=, Q *&+;? gDm!#dalam * gram sampel$
2onsentrasi 6umonisin dalam * gram sampel pakan
Q *&+;? gD * gram sampel
Q *&+;? gDgram sampel
La%(!ran ; Alat ELISA reader dan (enga%atan 7arna
-
8/17/2019 Draf Laporan PL Minarti
24/24
21
:ambar ( Alat !"SA reader
:ambar > 1eaksi 4arna setelah penambahan substrat T0B
:ambar ? 1eaksi 4arna setelah penambahan larutan penghenti