Download - Undang-undang K3
PENDAHULUANPENDAHULUANLATAR BELAKANG• Laporan Departemen Tenaga Kerja dan Transmigrasi
(Depnakertrans) angka kecelekaan kerja secara nasional masih tinggi
• Laporan PT Jamsostek (Januari 2005) terdapat 95.418 kasus kecelakaan kerja, dengan akibat:1. Mengalami kecacatan 6.114 tenaga kerja2. Cacat sebagian 2.932 tenaga kerja3. Cacat total 60 tenaga kerja4. Meninggal dunia 1.736 tenaga kerja
TUJUAN• Membahas mengenai ruang lingkup dan permasalahan
kecelakaan kerja terutama kecelakaan industri di Indonesia
• membahas pentingnya implementasi program Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam usaha menurunkan angka kecelakaan kerja
Jumlah Kecelakaan Kerja Tahun 2000-2002
No.
Kecelakaan Kerja
Tahun 2000
Tahun 2001
Tahun 2002
1.Jumlah
Kasus 17,259
309
2.Jumlah
Korban 10,723
152
85,041
3.
Akibat Kecelakaan
- STBM
9,237
98 8,412
- Cacat
1,189
40
703
- Meninggal Dunia
297
14
1,685
Sumber : Depnakertrans, Ditjen Pembinaan Hubungan Industrial
Akibat Kecelakaan Kerja Tahun 2002Akibat Kecelakaan Kerja Tahun 2002
Kecelakaan Tenaga Kerja
Sembuh 74,241
cacat fungsi 5,987
cacat seragam 2,425
cacat total 703
meninggal 1,685
Jumlah 85,041
Sumber : Depnakertrans, Ditjen Binawas Data Januari s.d Desember 2002
Kecelakaan KerjaKecelakaan Kerja
• Kecelakaan kerja adalah kejadian yang tidak terduga dan tidak diharapkan.
• Kecelakaan kerja menyebabkan kerugian material dan penderitaan dari yang paling ringan sampai yang paling berat.
• Di dalam kecelakaan kerja tidak ada unsur kesengajaan apalagi direncanakan
Penyebab Kecelakaan Kerja
1. Faktor fisik 2. Faktor kimia 3. Faktor biologi 4. Faktor fisiologis 5. Faktor mental-psikologis
Upaya Pencegahan Kecelakaan Kerja
1. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja 2. Pemeriksaan kesehatan berkala/ulangan
evaluasi3. Pendidikan tentang kesehatan dan
keselamatan kepada para pekerja secara kontinu
4. Penerangan sebelum bekerja 5. Pakaian pelindung 6. Isolasi 7. Ventilasi setempat (local exhauster) 8. Substitusi 9. Ventilasi umum
Klasifikasi Kecelakaan Kerja
Menurut jenis kecelakaan:1. Terjatuh2. Tertimpa benda jatuh3. Tertumbuk 4. Kontak/terkena benda berbahaya 5. Terperangkap di ruang tertutup 6. Terjepit dan lain-lain
Kecelakaan Kerja
Menurut penyebabnya:1. Mesin 2. Alat angkut dan alat angkat 3. Instalasi Bejana tekan (Boiler)
Diagram kebakaran Peralatan lainnya : Alat kerja dan perlengkapanya. Instalasi listrik Pendingin
4. Bahan kimia/radiasi 5. Lingkungan kerja
Kecelakaan KerjaKecelakaan Kerja
Menurut fisik, luka, dan kelainan:1. Patah tulang2. Dislokasi3. Memar, dll
Menurut letak kelainan di tubuh:1. Kepala2. Leher3. Badan4. Anggota badan
Penanganan Kecelakaan Industri
1.1. Kegiatan Sebelum Kecelakaan IndustriKegiatan Sebelum Kecelakaan Industri– Peralatan pelindung bagi petugas Peralatan pelindung bagi petugas
penyelamat penyelamat – Peralatan medikPeralatan medik– Lokasi pengobatan Lokasi pengobatan – Alat komunikasi Alat komunikasi – Pelatihan petugas kecelakaan industri Pelatihan petugas kecelakaan industri – Latihan simulasi kecelakaan latihan dan Latihan simulasi kecelakaan latihan dan
praktek penanganan kecelakaan industri praktek penanganan kecelakaan industri
Penanganan Kecelakaan Industri
2. Kegiatan Sewaktu Terjadi Kecelakaan– Penyelamatan awal – Mengaktifkan bantuan sumber medis – Pemeriksaan awal untuk menentukan
prioritas (Triage) – Penanganan Korban – Evakuasi Korban
3. Kegiatan Setelah Kecelakaan
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
• K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian
• Tujuan K3 adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
• Sumber hukum:1) UU No. 1 tahun 1970 tentang Keselamatan
Kerja. 2) UU No. 3 tahun 1992 tentang Jaminan Sosial
Tenaga Kerja. 3) PP No. 14 tahun 1993 tentang
Penyelenggaraan Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
4) Keppres No. 22 tahun 1993 tentang Penyakit yang Timbul karena Hubungan Kerja.
5) Permenaker No. Per-05/MEN/1993 tentang Petunjuk Teknis Pendaftaran Kepesertaan, Pembayaran Iuran, Pembayaran Santunan, dan Pelayanan Jaminan Sosial Tenaga Kerja.
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
• Perwujudan K3 Jamsostek• Sumber hukum Jamsostek UU No.
3 Tahun 1992• Ruang lingkup Jamsostek:
– Jaminan Kecelakaan Kerja– Jaminan Kematian– Jaminan Hari Tua– Jaminan Pemeliharaan Kesehatan
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
• Peran K3 memberikan perlindungan terhadap pekerja/tenaga kerja yang meliputi: perlindungan atas keselamatan, kesehatan, pemeliharaan moral kerja serta perlakuan yang sesuai dengan martabat manusia dan moral agama
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
• Kendala dalam penerapan K3:1) Biaya program K3 Mahal. 2) Teknologi masih kuno. 3) Lebih mementingkan memacu
produktifitas tanpa memandang kemampuan.
4) Kurangnya sosialisasi pemerintah. 5) Pembagian tanggung jawab K3 hanya oleh
petugas AK3 atau P2K3 atau bagian safety saja tanpa dukungan pihak lain.
6) Lemahnya hukum di Indonesia
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
• Usaha sosialisasi K3:1) Mempermudah layanan informasi
perundangan atau peraturan K3 di indonesia dengan membuat web site yang berisi peraturan perundangan K3 yang lengkap dan dapat di download gratis
2) Menetapkan produk peraturan baru yang lebih bersifat praktis di indonesia mengenai K3 antara lain mengenai alat-alat keselamatan kerja, alat proteksi dini
3) Membantu mengurangi biaya perusahaan terhadap penerapan K3 dengan mengurangi biaya sertifikasi Ahli K3 Ahli K3
KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3)
• Peran serta perusahaan dalam menerapkan K3:– Melaksanakan Peraturan K3 yang ada di
Indonesia. – Membangun organisasi K3 di perusahaannya
(P2K3) yang juga melibatkan seluruh pihak agar ikut menjaga lingkungan kerja yang aman dan sehat
– Pemacuan produktivitas kerja harus selaras dengan kemampuan perusahaan dan perubahan proses atau prosedur atau operasi harus telah lulus analisa bahaya
– Terus mengikuti perkembangan K3 di industri terkait baik secara nasional atau internasional
Contoh Kasus:Contoh Kasus:
Pabrik Aluminium Meledak, Dua Pekerja Tewas, 8 Luka
Tabung mesin pembangkit energi PT Alfo Citra Abadi di Jalan Pembangunan Pasar III, Marindal, Jumat (27/10) sekitar pukul 10.30 WIB meledak. Dalam peristiwa itu dua karyawan tewas, dua kritis, dan enam lainnya luka parah.
Informasi dihimpun, kecelakaan kerja yang terjadi saat
hari pertama bekerja seusai Idulfitri 1427 H tersebut,
kesepuluh karyawan itu sedang bekerja di ruangan
tempat peleburan aluminium sebagaimana biasa.
Tanpa disadari, tiba-tiba tabung pembangkit energi
yang menggunakan bahan bakar batubara tersebut
meledak dan menyembur ke arah para pekerja itu. Dua
karyawan yang berada persis dekat mesin tersebut
tewas di tempat dengan kondisi mengenaskan. Selain
isi perut sempat keluar, sebagian tubuhnya hangus
terbakar.
Kabid Humas Poldasu Kombes Pol Aspan
Nainggolan, Jumat sore menyebutkan,
peristiwa itu merupakan kecelakaan
kerja karena kelalaian pekerja sebab
tidak mengisi air pendingin pada waktu
semestinya, sehingga mesin pembangkit
berbahan bakar batubara itu
bertemperatur melebihi ambang batas
normal dan akibatnya meledak
KESIMPULAN• Setiap kecelakaan kerja menunjukkan gambaran
yang sangat bervariasi, tidak ada satu perencanaan bahkan perencanaan multiple, yang dapat menjawab seluruh situasi yang terjadi
• K3 atau Kesehatan dan Keselamatan Kerja adalah suatu sistem program yang dibuat bagi pekerja maupun pengusaha sebagai upaya pencegahan (preventif) timbulnya kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja dalam lingkungan kerja dengan cara mengenali hal-hal yang berpotensi menimbulkan kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja, dan tindakan antisipatif bila terjadi hal demikian
• Tujuan k3 adalah untuk mengurangi biaya perusahaan apabila timbul kecelakaan kerja dan penyakit akibat hubungan kerja