Transcript
Page 1: Tugas makalah sosiologi agama

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

satu aspek terbesar yang memainkan peranan dalam kehidupan manusia sejagat

adalah politik. Hendak atau tidak, politik tetap berlaku dalam kehidupan setiap insan bagi

menjadikan kehidupan mereka normal dan teratur. Segala masalah yang berlaku dalam

masyarakat pada masa ini adalah berlaku akibat politik.

Politik yang tercipta dari perbuatan manusia sendiri ini mestinya memiliki panduan

supaya tidak terkeluar dari landasannya. Dengan hal ini agamalah satu-satunya panduan

yang dapat mencegah kenegativan dari peranan hidup manusia ini, karena agama

merupakan salah satu pemberian yang diberikan oleh tuhan yang maha kuasa yang

sudah tentu mengetahui segala-galanya dari semua ciptaannya. Apabila politik yang

dicipta oleh manusia dan panduannya ialah agama yang diciptakan oleh tuhan yang maha

esa dipisahkan, maka segala kebuntuan yang melanda umat manusia kini akan tidak

dapat diselesaikan.

Tidak kiralah sama ada politik itu dilihat dari segi pemerintahan atau kehidupan

manusia. Jadi wajar dikatakan bahwa politik dan agama itu tidak dapat dipisahkan, dan

tentunya agama yang dimaksud diatas ialah agama yang diciptakan oleh Allah SWT

yang diwahyukanya kepada nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril, dan bukan

agama yang diciptakan oleh manusia itu sendiri.

Page 2: Tugas makalah sosiologi agama

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian agama, dan bagaimana pemaknaannya menurut para ahli ?

2. Apa pengertian politik, dan apa saja komponen-komponennya ?

3. Apa kontribusi agama dalam bidang politik ?

4. Mengapa agama dan politik tidak dapat dipisahkan ?

5. Apa saja masalah yang akan timbul apabila politik dan agama dipisahkan ?

6. Apa saja norma politik dalam Islam ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui pengertian agama, dan pemaknaannya menurut para ahli.

2. Untuk mengetahui pengertian politik, beserta komponen-komponennya.

3. Untuk mengetahui kontribusi agama dalam bidang politik.

4. Untuk mengetahui, agama dan politik tidak dapat dipisahkan.

5. Untuk mengetahui masalah-masalah yang akan timbul, apabila politik dan agama

dipisahkan.

6. Untuk mengetahui norma politik dalam Islam.

Page 3: Tugas makalah sosiologi agama

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Agama dan Pemaknaannya Menurut Para Ahli.

Kata agama awalnya berasal dari bahasa Sanksekerta, yaitu dari kata a yang artinya

“tidak” dan kata gama yang artinya “kacau”. Jadi agama artinya yang tidak kacau.

Agama merupakan kepercayaan kepada tuhan, dan sifat-sifat serta kekuasaan tuhan,

penerimaan ajaran dan perintahnya, atau kepercayaan kepada dewa yang dipuja, serta

dianggap sesuatu yang berkuasa. Sedangkan pendapat dari sebagian ahli fikih merupakan satu

system tauhid atau system kepercayaan terhadap sesuatu kewujudan absolute (mutlak), diluar

diri manusia, agama merupakan suatu sistem ritual atau peribadatan (penyembahan) dari satu

insane kepada suatu yang diberikan gelar yang mutlak, dan agama merupakan kaedah yang

menjadikan hubungan manusia antara sesame manusia serta pola hubungan dengan sang

pencipta (Ramli Awang, 1995).

Sedangkan dalam kamus besar Bahasa Indonesia, agama adalah sistem yang mengatur

tata keimanan atau kepercayaan dan peribatan kepada tuhan yang maha kuasa serta tata

kaidah yang berhubungan dengan pergaulan manusia, dan manusia serta lingkungannya.

Durkheim dalam pengertiannya agama adalah, suatu sitem yang terpadu terdiri dari

keyakinan dan praktek yang berhubung dengan hal-hal yang suci, dan menyatukan semua

penganutnya dalam suatu komunitas moral yang dinamakan umat.

Sedangkan menurut H. Moenawar Chalil mengatakan bahwa, agama merupakan

perlibatan tingkah laku manusia dalam berhubungan dengan kekuatan supranatural sebagai

konsekuensi atas pengakuannya, hal ini sama seperti yang dipaparkan oleh Prof, Dr, M.

Drikarya bahwa agama adalah keyakinan adanya suatu kekuatan supranatural yang mengatur

dan menciptakan alam dan isinya.

Karl Marx dengan fahaman Marxnya mengatakan pula bahwa agama ialah rintihan

kekecewaan mahluk tertindas, atas sesuatu perasaan terhadap dunia yang kejam (Ramli

Awang, 1995).

Jadi bisa dikatakan bahwa gejala agama merupakan fitrah kodrati manusia yang

membuak-buak dalam diri manusia. Bahkan ditegaskan bahwa “Tidak ada sesuatu gejala

Page 4: Tugas makalah sosiologi agama

yang lebih jelas dan nyata, lebih berkesan dan berpengaruh didalam kehidupan manusia

selain dari pada gejala agama (Barnest Renon).

Parson & Bellah pun mengemukakan bahwa agama ialah tingkat yang paling tinggi dan

paling umum dari budaya manusia.

B. Pengertian Politik dan Komponen-komponennya.

Aristoteles (Syed Ahmad Hessein, 1995) mengatakan bahwa kita semua terlibat dalam

ilmu politik, dan ilmu politik itu ialah ibu dari segala ilmu, karena politik mengandung

beberapa ilmu diantaranya ialah : Sains Politik, Sejarah Politik, dan Sosiologi Politik.

Politik sendiri berasal dari bahasa Belanda yaitu politiek dan bahasa Inggris politics,

yang masing-masing bersumber dari bahasa Yunani (politika- yang berhubungan dengan

Negara) dan (polis- Negara kota). Secara etimologi kata “Politik” masih berhubungan dengan

polisi, kebijakan, dan politik adalah seni dan ilmu untuk meraih kekuasaan secara

konstitusional maupun secara nonkonstitusional.

Politik adalah proses pembentukan dan pembagian kekuasaan dalam masyarakat yang

antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.

Seperti yang diungkapkan oleh Andrew Heywood, Politik ialah kegiatan suatu bangsa

yangbertujuan untuk membuat, mempertahankan, dan mengamandemen peraturan-peraturan

umum yang mengatur kehidupan, yang tidak dapat terlepas dari gejala konflik dan kerja

sama.

Rod Haguepun mengemukakan bahwa politik ialah kegiatan yang menyangkut cara

bagaimana kelompok-kelompok mencapai keputusan-keputusan yang bersifat kolektif dan

mengikat melalui usaha untuk mendamaikan perbedaan-perbedaan diantara anggota-

anggotanya. Sedangkan Litre memandang bahwa Politik ialah ilmu memerintah dan

mengatur Negara. Dan pandangan litre inipun sama seperti yang dikemukakan oleh Robert,

bahwa politik ialah seni memerintah dan mengatur manusia.

Page 5: Tugas makalah sosiologi agama

Sedangkan Ibnu Aqil mengatakan politik adalah hal-hal praktis yang lebih mendekati

kemaslahatan bagi manusia dan lebih jauh dari kerusakan meskipun tidak digariskan oleh

Rasulullah SAW.

komponen-komponen yang diperlukan dalam politik, yaitu :

- Masyarakat

- Kekuasaan

- Negara

Fungsi politik ialah :

- Perumusan kepentingan

- Pemanduan kepentingan

- Pembuatan kebijakan umum

- Pengawasan pelaksanaan kebijakan

Selain ini politik dapat juga ditilik (penglihatan dengan teliti) dari sudut pandang berbeda,

yaitu :

Politik adalah usaha yang ditempuh oleh warga negara untuk mewujudkan kebaikan

bersama (teori klasik Aristoteles).

Politik adalah hal yang berkaitan dengan penyelenggaraan pemerintahan dan negara .

Politik merupakan kegiatan yang diarahkan untuk mendapatkan dan mempertahankan

kekuasaan dimasyarakat.

Politik adalah segala sesuatu tentang peroses perumusan dan pelaksanaan kebijakan

public.

Perilaku politik atau (Politic Behaviour) adalah perilaku yang dilakukan oleh insan/

individu atau kelompok guna memenuhi hak dan kewajibannya sebagai insan politik. Seorang

individu/ kelompok diwajibkan oleh negara untuk melakukan hak dan kewajibannya guna

melakukan perilaku politik.

Dan adapun yang dimaksud dengan perilaku politik ialah :

Melakukan pemilihan untuk memilih wakil rakyat/ pemimpin

Page 6: Tugas makalah sosiologi agama

Mengikuti dan berhak menjadi insan politik yang mengikuti suatu partai politik atau

parpol, mengikuti ormas atau organisasi masyarakat atau lsm lembaga swadaya

masyarakat

Ikut serta dalam pesta politik

Ikut mengkritik atau menurunkan para pelaku politik yang berotoritas

Berhak untuk menjadi pimpinan politik

Berkewajiban untuk melakukan hak dan kewajibannya sebagai insan politik guna

melakukan perilaku politik yang telah disusun secara baik oleh undang-undang dasar

dan perundangan hukum yang berlaku

Sedangkan dalam perspektif sistem, sistem politik adalah subsistem dari sistem sosial.

Perspektif atau pendekatan sistem melihat keseluruhan interaksi yang ada dalam suatu sistem

yakni suatu unit yang relatif terpisah dari lingkungannya dan memiliki hubungan yang relatif

tetap di antara elemen-elemen pembentuknya. Kehidupan politik dari perspektif sistem bisa

dilihat dari berbagai sudut, misalnya dengan menekankan pada kelembagaan yang ada.

Hubungan antara berbagai lembaga negara sebagai pusat kekuatan politik misalnya

merupakan satu aspek, sedangkan peranan partai politik dan kelompok-kelompok penekan

merupakan bagian lain dari suatu sistem politik.

Dengan mengubah sudut pandang maka sistem politik bisa dilihat sebagai kebudayaan

politik, lembaga-lembaga politik, dan perilaku politik.

Model sistem politik yang paling sederhana akan menguraikan masukan (input) ke

dalam sistem politik, yang mengubah melalui proses politik menjadi keluaran (output).

Dalam model ini masukan biasanya dikaitkan dengan dukungan maupun tuntutan yang harus

diolah oleh sistem politik lewat berbagai keputusan dan pelayanan public yang diberi oleh

pemerintahan untuk bisa menghasilkan kesejahteraan bagi rakyat.

Dalam perspektif ini, maka efektifitas sistem politik adalah kemampuannya untuk

menciptakan kesejahteraan bagi rakyat. Seperi yang di paparkan oleh joice micher dalam

bukunya Political Analysis and publik polyce, politik adalah pengambilan keputusan kolektif

atau kebijakan umum untuk seluruh masyarakat.

Page 7: Tugas makalah sosiologi agama

C. Kontribusi Agama Dalam Bidang Politik

Agama sangat penting disegala aspek kehidupan umat manusia dan selain itu agama

juga berperan untuk menenangkan jiwa dan raga, hal ini sama seperti yang diungkapkan oleh

Karl Marx, yang mengatakan bahwa agama ialah rintihan kekecewaan mahluk tertindas, atas

sesuatu perasaan terhadap dunia yang kejam (Ramli Awang, 1995). Jadi dengan agama yang

kita yakini hidup akan lebih baik dan indah, karena dengan agama kita akan lebih bijak dalam

menyikapi sesuatu dan oleh karena itu agama dibutuhkan oleh setiap umat manusia.

Dalam hal ini agama yang dimaksudkan oleh penulis adalah islam, karena islam

adalah solusi. Solusi dari segala permasalahan didunia ini dengan kesempurnaan ajarannya.

Kesempurnaan ajaran islam dapat ditelaah dari sumber aslinya, yaitu Alqur’an dan

Sunnah yang mengatur pola kehidupan manusia, mulai dari hal yang terkecil sampai hal yang

terbesar yaitu mulai dari ekonomi, social, politik, hokum, ketatanegaraan, budaya, seni, dan

ahlak/ etika dan lain sebagainya.

Ajaran Islam merupakan rahmatan lil’alamin (rahmat bagi semesta alam). Artinya

islam selalu membawa kedamaian, keamanan, kesejukan, dan keadilan bagi seluruh mahluk

hidup yang berada diatas bumi ini. Islam tidak memandang bentuk atau rupa seseorang

bahkan tidak membedakan derajat atau martabat manusia dalam level apapun.

Islam bukan semata agama (a religion) namun juga sebagai system politik (a political

system), dan islam lebih dari sekedar agama. Islam mencerminkan teori-teori perundang-

undangan dan politik. Islam merupakan system peradaban yang lengkap, yang mencangkup

agama secara bersamaan (M. Dhiaduddin Rais, 2005:1)

Dalam hal politik, islam mengatur bagaimana seorang pemimpin harus bersikap

terhadap rakyatnya, dan bagaimana seorang pemimpin ada pertanggung jawaban atas apa

yang telah dilakukan terhadap rakyatnya diakhirat nanti, sehingga ada batas-batasan yang

diberikan terhadap seorang pemimpin.

Page 8: Tugas makalah sosiologi agama

D. Antara Politik dan Agama Tidak Dapat Dipisahkan

Dalam kehidupan sehari-hari, setiap benda yang bernyawa maupun yang tidak

bernyawa mempunyai saling keterkaitan antara satu sama lain. Hal inipun sama seperti

agama dan politik. Karena politik merangkum makna yang cukup luas, dan bukan saja

sekedar tertumpu pada aspek pentabiran dan tata kenegaraan semata-mata, tetapi hubungan

sesama manusia, dan kehidupan sehari-hari dikatakan juga sebagai politik. Karena kegiatan

apa saja yang kita lakukan ialah masih mengandung unsur politik, dan mungkin saja kita bisa

keliru apa yang dimaksudkan dengan politik itu, namun inilah hakekat yang sesungguhnya.

Dan agama yang sebagai satu kepercayaan dan pegangan merupakan aspek utama

dalam kehidupan termaksud dalam kegiatan berpolitikkan. Karena apa saja yang kita

lakukan sangatlah perlu mengikuti jalan-jalan yang di tetapkan oleh agama, dan jika ini

bertentangan dengan agama maka otomatis akan terdapat masalah-masalah dan kerumitan

yang akan timbul nantinya.Karena dari itu, politik bertolak belakang dari pada aqidah dan

juga tidak beralaskan tasawur dan syumul yang ditetapkan.

Dari sinilah, islam tidak terpisahkan dari politik, dan politik tidak tersisihkan dari

agama, dan hakekat inilah yang melahirkan suatu ungkapan yang menggambarkan suatu

rumusan yang diakui oleh umat islam secara ij’mannya. Apa yang ada dalam agama sehingga

menyebabkan politik tidak tersisih darinya, hal ini membuat kita bertanya-tanya. Dan dalam

penjabaran jawabannya akan ada kata aqidah yang maknanya sangat mendalam, dan besar.

Karena dalam agama terdapat aqidah yang mendukungnya, dan aqidah merupakan asaz

dalam agama. Karena jika aqidah itu pincang, maka pincanglah agama itu sendiri.

Ciri-ciri aqidah Islam yang menyebabkan politik tidak tersisih daripada agama.

1. Aqidah Islam adalah aqidah yang menyeluruh (syumul).

Aqidah Islam yang menyeluruh membawa pengertian bagi semua aspek. Baik

dalam aspek rohaniah maupun jasmaniah, dan gabungan dari kedua aspek ini

memungkinkan kepada keutuhan politik dan agama. Dan disini tidak akan timbul

politik yang tersisih dari agama.

2. Aqidah Islam adalah aqidah yang kekal

Aqidah Islam merupakan aqidah yang kekal karena ia beralaskan kepada asas-

asas yang kekal. Hal ini berlainan dengan setengah agama ataupun ideologi yang

Page 9: Tugas makalah sosiologi agama

berdasarkan kepada materialisme semata. Yang selain mengasaskan kepercayaan

atau pegangan kepada asas-asas yang bersifat sementara, seperti kenegerian,

kebangsaan, maupun perkauman. Karena pegangan yang teguh dan erat

menyebabkan politik tidak akan tergelincir dari landasan agama untuk selama-

lamanya.

3. Aqidah Islam adalah aqidah yang sesuai sepanjang masa

Memang maunya kita politik itu bersesuai dengan jaman, dan dalam hal ini

Islam yang berlandaskan aqidah merupakan ajaran yang bersesuai dengan tempat dan

waktu. Kita tidak mau aspek politik yang kita uruskan itu, hanya sesuai dengan

masa-masa yang tertentu saja, dan tentunya keributan-keributann itu tidak berlaku

pada aspek politik jika aqidah yang di junjung itu sesuai sepanjang masa.

Dan inilah arah dan hala yang sedang dicari dan dituju oleh manusia-manusia

era moodernisme sekarang ini yang telah menyadari akan ketidak sesuaian berbagai

teori, ideologi dan kepercayaan yang direka dan dicipta oleh manusia yang

bercanggah (bercabang) dengan tabiat simulasi insan dan kehidupan.

4. Aqidah Islam penyelamat umat

Aqidah Islam dapat menyelamatkan manusia dari segala macam bentuk

penindasan, termasuk penindasan politik. Ini karena dalam Islam semua mahluk

(manusia) adalah sama dimata tuhan, tidak melihat keturunan maupun derajat.

Seperti yang disabdakan oleh nabi Muhammad SAW :

Manusia adalah sederajat, seperti gigi sikat, tidak ada kelebihan antara orang Arab

maupun orang Ajam, kecuali takwanya.

Menjadi kewajiban umat untuk menegur dan membetulkan penyelewengan dan

penyalahgunaan kuasa yang menyebabkan penindasan dan kezaliman diatas muka

bumi, seperti pemerintah dan rakyatnya. Karena Al-Qur’an telah merekamkan

banyak contoh yang waqii (yang benar-benar berlaku) sehingga menjadikan kita

benar-benar merasakan betapa tingginya aqidah Islam ini dalam ketinggian ilmu

serta kemuliaan hidup manusia.

Page 10: Tugas makalah sosiologi agama

5. Aqidah Islam penyusun nilai hidup

Dalam aqidah Islam, penyusunan dan pengaturan nilai-nilai hidup berlaku.

Berlainan dengan ideologi-ideologi yang lain, yang dimana meletakkan kekuatan dan

kekuasaan sebagai nilai utama, serta materialistik sebagai hal yang primer dalam

kehidupan. Jika ini berlaku sudah pasti aspek politik dalam Islam akan tercemar.

Aqidah Islam memusatkan alam semesta dan kehidupan manusia diatas asas

nilai-nilai yang mutlak, umum dan tetap hak serta hakiki, iaitu nilai keimanan kepada

yang maha penguasa (Allah).

E. Masalah-Masalah Yang Akan Timbul Apabila Agama dan Politik Dipisahkan.

Pemisahan sesuatu perkara dari induknya akan mendatangkan masalah dan kerumitan,

inipun akan berlaku pada politik itu sendiri. Apabila politik itu tidak berada pada dasar

agama, dan ini membuat haluan politik itu akan terombang ambing. Dan rintangan dan

halangan yang tertentu akan menjadikan politik itu terhanyut di telan masa (waktu). Dan

kemelut ini akan terus berkepanjangan jika tidak diambil tindakan yang segera.

Dan adapun masalah-masalah yang akan timbul, apabila politik dan agama dipisahkan

adalah :

1. Wujud ketidak adilan dalam politik

Setiap manusia didunia ini memiliki hak dan kewajibannya masing-masing, dan

hak ini tidak boleh dicampuri maupun dikotori oleh manusia-manusia lain karena

akan membuat ketimpangan dalam politik, yaitu akan terjadinya ketidak adilan antara

yang kuat dengan yang lemah, dan ketidak adilan simiskin dengan sikaya. Jika politik

itu tidak beralaskan dengan aqidah dengan agama maka akan terjadi ketimpangan itu.

Dan yang dapat mencegah semua ketimpangan itu hanyalah aqidah dan agama, yang

mengatur semua antara hak dan batil.

2. Wujud penyelewengan dalam politik

Dalam politik, amanah memainkan peranan yang sangat penting. Dan jika sifat

ini tidak ada dalam setiap diri individu maka akan terjadi penyelewengan dalam

politik. Hak seseorang individu itu pastinya akan dipergunakan oleh individu yang

lain untuk kepentingan mereka sendiri. Dan oleh sebab itu perlu adanya landasan

yang mengatur politik itu, yaitu aqidah dan agama. Karena kehidupan ini dikatakan

Page 11: Tugas makalah sosiologi agama

sebagai kehidupan yang bukan hakiki tetapi kehidupan yang bathil dan bersifat sesaat.

Perbuatan dan sangkaan yang tidak menghasilkan nilai-nilai yang baik (hakiki),

namun hanya menghasilkan kepalsuan, hanya ada kehampaan dan kesia-siaan.

3. Wujud keributan dalam politik

Sesuatu perkara yang tidak ditunjangi oleh agama dan aqidah, pasti nantinya

akan mendatangkan prahara dan keributan dalam kehidupan manusia itu sendiri, dan

bukan hanya sekedar itu saja namun bisa menghancurkan manusia itu sendiri.

Manusia akan mencari arah dan tujuan mereka, pada waktu itu keadaan mulai genting,

dan membuat manusia saling menuding kesalahan antara satu sama lainnya. Dan

nilai-nilai murni yang terbina atas dasar ukhuwah (persaudaraan) akan menjadi pudar

dan bisa juga hilang.

F. Norma Politik Serta Prinsip Politik Dalam Islam

Dalam pelaksanaan politik, Islam juga memiliki norma-norma yang harus

diperhatikan, karena norma-norma ini merupakan karakteristik pembeda politik Islam dari

sitem politik lainnya.

Norma Politik Islam diantaranya adalah:

1. Politik merupakan alat atau sarana untuk mencapai tujuan, dan bukan dijadikan

tujuan akhir satu-satunya.

2. Politik Islam berhubungan dengan kemaslahatan umat

3. Kekuasaan mutlak adalah milik Allah

4. Manusia diberi amanah sebagai khalifah untuk mengatur alam ini secara baik

5. Mengangkat pemimpin didasari atas prinsip musyawarah

6. Ketaatan kepada pemimpin wajib hukumnya, setelah taat kepada Allah dan Rasul

7. Islam tiddak menentukan secara eksplisit bentuk pemerintahan negara.

Prinsip politik dalam Islam

1. Berdasaarkan atas 3 azas :

a. Tauhid, mengesakan Allah SWT sebagai pemilik kedaulatan yang tertinggi.

Pandangan Islam terhadap kekuasaan tidak terlepas dari ajaran tauhid, bahwa

penguasa tertinggi dalam kehidupan manusia, termaksud dalam kehidupan

politik dan bernegara adalah Allah SWT.

Page 12: Tugas makalah sosiologi agama

b. risalah, medium perantara penerimaan manusia terhadap hukum-hukum Allah

SWT.

Manusia baik dia pejabat pemerintah atau rakyat jelata adalah khalifahnya,

mandataris atau pelaksana amanahnya dalam kehidupan.

c. khalifah, pemimpin atau wakil Allah dibumi

pemerintah baru wajib dipatuhi kalau politik ddan kebijaksanaannya merujuk

kepada Alqur’an dan Al’hadist dan tidak bertentangan dengan keduanya

2. Atas dasar siasyah, meliputi :

- Musyawarah

- Pembahasan bersama

- Tujuan bersama, untuk mencapai suatu keputusan, dari suatu masalah yang

dihadapi bersama

- Keadilan

- Al-musawah (persamaan)

- Al- hurriyyah (kemerdekaan/ kebebasan)

- Perlindungan jiwa raga, dan harta masyarakat.

Page 13: Tugas makalah sosiologi agama

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dengan disusunnya makalah Agama dan Politik, penyusun menyimpulkan bahwa

agama dan politik tidak dapat dipisahkan karena dalam mengambil suatu kebijakan

maupun keputusan kita harus berlandaskan dengan aturan-aturan yang ditetapkan yaitu,

Al-qur’an dan Al-hadist guna mencapai ataupun mendapatkan hasil dan kebenaran

dalam kemaslahatan umat.

Apabila dalam kegiatan berpolitik tidak mengikuti ajaran-ajaran dalam Al-qur’an

dan Al-hadist maka akan terjadi pertimpangan dan penyelewengan antara manusia itu

dalam sebuah komunitas (Negara), karena bila kita hanya mengikuti nilai dunia dan

tidak menghendakki nilai yang hakiki (akhirat) maka hanya kesia-siaan bagi manusia

dan ini akan mendatangkan prahara besar dalam komunitas (Negara tersebut). Karena

agama (Islam) sudah mengatur nilai-nilai serta kehidupan yang harmonis guna mencapai

kesejahteraan dan kemaslahatan, baik yang bersifat duniawi maupun yang bersifat

hakiki.

B. Saran dan Kritik

Semoga dengan adanya makalah ini, penulis mengharapkan para pembaca serta

penulis khususnya dapat mengetahui cara berpolitikkan yang baik dan benar menurut

aqidah Islam, dan mengetahui kontribusi agama serta norma-norma dan aturan berpolitik

dalam agama (Islam) agar kita semua jauh dari prahara yang tidak diinginkan, dan guna

mencapai nilai-nilai yang hakiki untuk kemaslahatan kita nantinya.

Dan penulis menyadari, bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari apa

yang diharapkan. Oleh sebab itu penulis mengharapkan kritikkan dari pembaca, rekan-

rekan mahasiswa, serta kepada dosen pembimbing mata kuliah Sosiologi Agama

khususnya, yang bersifat membangun guna dalam penyusunan makalah kedepannya bisa

lebih baik lagi.

Page 15: Tugas makalah sosiologi agama

KATA PENGANTAR

Assalamu alaikum warrahmatullahi wabbarakatuh.

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya

kepada penulis, sehingga penulis mampu untuk menyelesaikan tugas mata kuliah Sosiologi

Agama tentang “Agama dan Politik”.

Dengan selesainya tugas makalah ini, tidak terlepas dari bantuan banyak pihak yang

telah memberikan masukkan-masukkan yang positif kepada penulis. Terutama kepada Dosen

Pembimbing, penulis mengucapkan banyak terimakasih juga kepada rekan-rekan yang telah

membantu penulis.

Makalah Sosiologi Agama tentang “Agama dan Politik” ini disusun bertujuan agar kita

mengetahui apa saja pengaruh serta kontribusi agama terhadap politik, dan berpolitik seperti

apa yang baik dalam aqidah Islam.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan,

baik dalam teknik penyajian maupun materi. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang membangunn dari rekan-rekan guna untuk menyempurnakan makalah ini

untuk kedepannya.

Demikian makalah yang penulis susun, semoga dapat bermanfaat untuk para pembaca,

rekan-rekan mahasiswa, dan penulis khususnya.

Wassalamualaikum warrahmatullahi wabbarakatuh.

Bima, 8, Desember, 2013

(Kelompok IV)

Penulis

Page 16: Tugas makalah sosiologi agama

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL………………………………………………………………...

KATA PENGANTAR…………………………………………………………………

BAB I…………………………………………………………………………………....

PENDAHULUAN………………………………………………...................................

A. LATAR BELAKANG MASALAH

B. RUMUSAN MASALAH

C. TUJUAN PENULISAN

BAB II…………………………………………………………………………………..

PEMBAHASAN………………………………………………………………………..

A. Pengertian Agama dan Pemaknaannya Menurut Para ahli.

B. Pengertian Politik Beserta Komponen-komponennya.

C. Kontribusi Agama Dalam Bidang Politik.

D. Antara Politik dan Agama Tidak Bisa Dipisahkan.

E. Masalah Yang Akan Timbul, Apabila Politik dan Agama Dipisahkan.

F. Norma Politik dan Prinsip Politik Dalam Islam.

BAB III…………………………………………………………………………………..

PENUTUP……………………………………………………………………………....

A. KESIMPULAN.

B. KRITIK DAN SARAN.

DAFTAR PUSTAKA.....................................................................................................

Page 17: Tugas makalah sosiologi agama

MAKALAH

SOSIOLOGI AGAMA

TENTANG

AGAMA DAN POLITIK

DOSEN PEMBIMBING : M. Tahir, S.ag

DI SUSUN OLEH : KELOMPOK IV (EMPAT)

KETUA : SALMAH

ANGGOTA : MUHAMMAD FITRAH

NURFITRIANI

TURAYA

FADLU RAHMAWATI

TARMIZIN

PROGRAM STUDI : PENDIDIKAN SOSIOLOGHI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

( STKIP-BIMA )

TAHUN AJARAN 2013-2014


Top Related