Transcript

KESEHATAN DAN KESELAMATAN

6PT. PENGELOLA LIMBAH

KUTAI KARTANEGARANO.SOP: PLKK-SOP-HSE-15

Tgl. Terbit: 12 Juni 2014

Revisi: 00

Halaman: 1 - 22

SOP 49

Tanggap Darurat INCINERATORINCINERATOR Emergency Response

Status Dokumen : ORIGINAL ( COPY (

No. RevisiBulan / TahunDisusun OlehDiperiksa OlehDisahkan Oleh

0012 Juni 2014Djoko Agus S.Andri Indra K.Very Wintara

HSE CoordinatorHSE ManagerDirektur

TABULATION OF REVISED PAGESSHEETREVISIONSSHEETREVISIONS

0123456701234567

1X46.

2X47.

3X48.

4X49.

5X50.

6X51.

7X52.

8X53.

9X54.

10X55.

11X56.

12X57.

13X58.

14X59.

15X60.

16X61.

17X62.

18X63.

19X64.

20X65.

21X66.

22X67.

2368.

2469.

2570.

2671.

2772.

2873.

2974.

3075.

3176.

3277.

3378.

3479.

3580.

3681.

3782.

3883.

3984.

4085.

4186.

4287.

4388.

4489.

4590.

DAFTAR ISI

1. Prakata

4

2. Tujuan

4

2.1. Ruang Lingkup

4

3. Kriteria Keadaan Darurat & Pelaksanaannya

43.1.Umum

3.2.Definisi Keadaan darurat

3.3.Pelaksanaan Perencanaan

3.4Pelaporan Keadaan darurat4. Organisasi Keadaan Darurat

5

4.1Tanggung jawab keadaan darurat5. Komunikasi

6

5.1. Struktur Komunikasi Tanggap Darurat Lapangan.

5.2. Komunikasi Lapangan

5.3.Pusat Komunikasi

6. Tindakan - Tindakan dan Pertanggung Jawaban

7

7. Pelaporan Dalam Keadaan Darurat

7

7.1.Komandan yang berada di tempat kejadian8. Pengendalian Keadaaan Darurat

99. Regu Bantuan Pengendalian Keadaan Darurat

9Lampiran :

11KOMUNIKASI KEADAAN DARURAT AWAL DI LAPANGAN

RENCANA EVAKUASI MEDICAL

EVAKUASI MEDIS DADURAT

LAPORAN EVALUASI KEADAAN DARURATInstruksi KebakaranAlarm Code

Emergency Telephone Directory

PROSEDUR TANGGAP DARURAT

Emergency Response Procedure

1.PRAKATA

Sebagai suatu industry pengelola limbah B3 yang menggunakan peralatanm Incinerator, PT. Pengelola Limbah Kutai Kartanegara (PT. PLKK) menerima dan bertanggung jawab untuk mencegah dan mengontrol situasi-situasi keadaan darurat (emergency situations) yang dapat terjadi berkaitan dengan peralatan tersebut. Hal ini juga termasuk pelaksanaannya, baik secara operasional maupun persoalan-persoalan yang bertalian dengan hubungan luar.

Dalam hal mengurangi kerusakan-kerusakan yang cukup besar disebabkan oleh suatu peristiwa atau kejadian, PT. PLKK membuat prosedur tanggap darurat (emergency response procedure) untuk membantu karyawan-karyawan dalam menangani keadaan darurat.

2.TUJUAN

Tujuan dari rencana ini adalah untuk membuat suatu organisasi tanggung jawab dan prosedur -prosedur darurat dalam situasi emergency yang sangat berpengaruh terhadap perusahaan dan lingkungan sekitarnya. Perusahaan akan selalu bertanggung jawab untuk melindungi karyawan, harta milik perusahaan serta lingkungan. Prosedur tanggap darurat ini digunakan sebagai panduan dalam melaksanakan situasi keadaan darurat serta pelatihan keadaan darurat bagi karyawan perusahaan guna mengembangkan kesiagaan terhadap keadaan darurat yang terjadi berkaitan dengan peralatan incinerator.

Seluruh karyawan harus peduli dengan rencana tanggap darurat ini, bagaimana bekerjanya serta apa yang harus mereka lakukan untuk menjalankannya. Semua anggota team pengendali tanggap darurat harus dilatih secara teratur dan berkesinambungan sesuai dengan rencana.

Tujuan/ sasaran-sasaran dari prosedur tanggap darurat ini diprioritaskan kepada:

a. Menyelamatkan kehidupan manusia

b. Menuju/ pindah ke suatu tempat yang aman & selamat

c. Melindungi lingkungan hidup tanpa membahayakan orang

d.Melindungi asset perusahaan tanpa membahayakan orang lain

2.1.Ruang lingkup

Panduan rencana tanggap darurat ini dibuat terkait dengan peralatan incinerator PT. PLKK yang berada di workshop Samboja, Kalimantan Timur dan merupakan satu garis komunikasi kepada kelompok pendukung keadaan darurat.

Cakupan panduan ini terdiri atas hal-hal sebagai berikut:

a. Menetapkan strategi cepat tanggap yang diperlukan dalam mengontrol situasi keadaan darurat baik dari alarm peringatan bahaya sampai jalur evakuasi bagi pekerja.

b. Rincian tentang organisasi dan pertanggung jawaban tentang suatu regu dan individu- individu pribadi yang diketahui dalam suatu rencana.

c. Mengetahui syarat-syarat dan kebutuhan terhadap kewaspadaan dan komunikasi dengan badan-badan pemerintah serta organisasi-organisasi lain dalam hal keadaan darurat.

d. Menyiapkan daftar telepone terbaru bagi semua karyawan-karyawan yang bersangkutan dan organisasi sesuai rencana. e. Penggunaan peralatan tanggap darurat dan alat pelindung diri yang wajib digunakan dalam keadaan darurat.

f. Menyiapkan prosedur evakuasi penduduk sekitar lokasi kerja untuk skenario terburuk apabila dampak insiden mencapai radius pemukiman sekitar workshop PT.PLKK.g. Menetapkan prosedur isolasi energy lokasi kejadian dan bahan berbahaya untuk menghindari dampak yang lebih besar.Prosedur tanggap darurat ini bukan mencoba untuk menyiapkan jawaban pertanyaan secara rinci untuk semua jenis tentang skenario keadaan darurat. Namun demikian, organisasi dan pertanggung jawaban yang rinci diperlukan untuk menanggapi pada setiap jenis keadaan darurat yang berhubungan dengan peralatan Incinerator 3.KRITERIA KEADAAN DARURAT DAN PELAKSANAANNYA.

3.1.U m u m

Rencana ini akan dilaksanakan apabila suatu keadaan darurat terjadi pada peralatan incinerator yang menyebabkan atau menimbulkan fatal, cidera serius, kerugian atau kerusakan pada harta milik perusahaan atau mempunyai pengaruh yang sangat berarti bagi lingkungan.

Prosedur yang dibuat untuk dilaksanakan ini termasuk instruksi-instruksi pada:

Membatasi dan menghilangkan daerah atau bahan berbahaya untuk mencegah atau mengurangi kerugian terhadap masyarakat, karyawan perusahaan atau lingkungan.

Menetapkan pusat komunikasi dimana karyawan perusahaan harus ditempatkan untuk mengatur kegiatan tanggap darurat dilapangan (tempat kerja), membantu mengarahkan serta membantu karyawan.

3.2.Difinisi Keadaan Darurat

Yang dimaksud dengan keadaan darurat di dalam rencana ini adalah:

Suatu keadaan mendadak atau situasi/kondisi yang tidak diinginkan yang diakibatkan oleh peralatan incinerator berkembang dan dapat berakibat membahayakan atau merugikan bagi perusahaan, karyawan, atau merusak lingkungan yang memerlukan tindakan segera untuk mengurangi akibat yang ditimbulkan dan apabila mungkin, melakukan tindakan pemulihan untuk menguasai keadaan.

Contoh tentang keadaan darurat yang dimaksud adalah sebagai berikut:

Jika terjadi spill pada saat pemindahan solar ke incinerator atau pada saat pengisian solar dari truck supplier Jika terjadi spill pada saat pengangkutan oli atau solvent dari TPS Limbah B3 ke feeder incinerator

Jika terjadi kebakaran di TPS Limbah B3 mudah menyala

Jika terjadi Over Heating di incinerator

Pekerja terkena limbah yang bersifat beracun dan iritan pada saat pengangkutan ke incinerator

Pekerja di area feeder dan pengambil bottom ash terkena luka bakar atau pingsan karena dehidrasi dan heat stroke.

3.3.Pelaksanaan Perencanaan.

Rencana ini harus diprakarsai oleh pengawas lapangan di lokasi incinerator di mana keadaan darurat dilakukan. Pengawas lapangan tersebut pada saat keadaan darurat terjadi merupakan orang yang memegang peranan sebagai Komando ditempat kejadian. Dia harus dapat memperkirakan masalah- masalah yang timbul, berunding dengan Site Manager yang akan menggerakkan rencana penanggulangan darurat apabila situasi membenarkan.

3.4.Pelaporan Keadaan darurat.

Adalah sangat penting untuk segera melaporkan setiap keadaan darurat apabila hal itu terjadi. Dalam keadaan darurat, seorang pengawas lapangan ditempat kejadian sangat diperlukan untuk menganalisa tentang keadaan yang sedang terjadi. Hal ini sangat penting sekali mengingat bahwa hasil pengamatannya dapat memberikan masukan bagi perusahaan tentang tingkat keseriusan dari keadaan darurat, dan itu akan sangat membantu dalam menentukan tindakan apa yang harus segera dilakukan. Dalam hal terjadi keragu- raguan untuk menentukan tingkat keseriusan yang terjadi, sebaiknya pengawas lapangan tersebut segera menghubungi ke tingkat yang lebih tinggi lagi untuk menentukan tindakan- tindakan apa yang harus dilakukan.4.ORGANISASI KEADAAN DARURAT

Organisasi keadaan darurat yang dibuat oleh PT. PLKK adalah untuk mengukur situasi keadaan darurat apa saja yang dapat terjadi di dalam pengoperasian peralatan incinerator di workshop samboja Kalimantan Timur serta sekaligus bagaimana seharusnya menanggulangi keadaan tersebut.

Organisasi seperti yang akan diuraikan dalam rencana ini adalah untuk mengetahui operasi standar dan prosedur tanggap darurat oleh perusahaan langsung dan mengontrol situasi keadaan darurat apapun juga.

4.1.Tanggung jawab keadaan darurat.

Workshop Manager:

Bertanggung jawab dan cepat tanggap serta mampu untuk mengatasi seluruh keadaan darurat dan menjamin bahwa prosedur tanggap darurat ini berada di tempat kerja, selalu diperbaharui dan secara teratur berlatih sesuai dengan prosedur tersebut untuk membuat agar semua yang terlibat dapat melaksanakan dengan baik.

Workshop Supervisor:

Project Manager telah menunjuk Workshop Supervisor sebagai orang yang bertanggung jawab untuk mengambil kendali apabila terjadi krisis keadaan darurat apa saja yang terjadi didaerah tanggung jawabnya. Dalam kapasitas ini, Workshop Supervisor adalah sebagai pengontrol keadaan darurat (Emergency Contoller), dia juga bertanggung jawab untuk mengembangkan hal-hal tentang rencana pengendalian darurat. Workshop Supervisor akan mengatur rencana dan menjamin bahwa daftar tugas dibuat dan secara teratur diumumkan melalui bulletin board atau dipasang pada papan pengumuman yang telah ditentukan. Para karyawan diberikan masukan- masukan singkat tentang prosedur tanggap darurat dan dilatih tentang tanggung jawabnya. Secara teratur mengadakan latihan penanggulangan keadaan darurat dan memeriksa peralatan pendukung lainnya.

Koordinator Perencanaan Keadaan Darurat:

Field HSE Officer ditunjuk sebagai koordinator perencanaan keadaan darurat dilapangan, didaerah peralatan incinerator berada. Dalam kapasitas ini dia akan melapor kepada Workshop Supervisor yang akan membantunya untuk melakukan koordinasi dan adminstrasi rencana pengendalian keadaan darurat. Koordinator perencanaan keadaan darurat juga akan bertanggung jawab untuk memelihara dan memeriksa Pusat Pengendalian Keadaan Darurat (Emergency Control Centre) di lapangan (Workshop).

5.KOMUNIKASI 5.1.Struktur Komunikasi Tanggap Darurat Lapangan.

Komunikasi yang baik sangat penting sekali ketika memberi reaksi yang cepat terhadap keadaan darurat, hal ini merupakan dukungan yang sangat positif untuk mengatasi situasi tersebut. Struktur komunikasi awal terjadinya keadaan darurat dilapangan memperlihatkan komunikasi secara berurutan untuk memberitahu para karyawan perusahaan dan memberikan bantuan ketika ada kegiatan pengendalian keadaan darurat (lihat lampiran 1).

5.2.Komunikasi Lapangan

Fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk melaporkan dan menjaga agar komunikasi tetap terpelihara selama keadaan darurat adalah dengan menggunakan telepon dan radio tangan (handy talkie). Dalam hal menjaga dan menghindari gangguan sistim komunikasi yang disebabkan oleh sistim elektrik dari pemerintah setempat, dilapangan telah disediakan satu unit power generator yang terpelihara agar selalu dalam keadaan baik serta berfungsi dengan benar pada saat digunakan.

Informasi tentang sistim komunikasi harus selalu ditinjau ulang dan diperbaharui sesuai keperluan atau paling tidak satu kali dalam setahun harus diperbaharui oleh Koordinator perencanaan keadaan darurat (HSE Officer). Revisi-revisi tersebut akan dibagikan kepada semua karyawan yang berkepentingan. Daftar telepon yang terbaru harus selalu tersedia pada setiap operator radio, ruang Workshop Supervisor, ruang HSE, ruang para pengawas, ruang Sekurity serta ditempatkan/dipasang pada lokasi-lokasi kritis dilapangan.

Dalam hal terjadi keadaan darurat dilapangan (tempat kerja), semua pemakai radio/telepon harus dibatasi hanya untuk berita-berita penting, dengan prioritas utama diberikan untuk komunikasi yang berhubungan dengan keadaan darurat. Untuk komunikasi yang berhubungan dengan keadaan darurat hanya boleh dilakukan apabila ada instruksi dari petugas yang berwenang saja.

DILARANG KERAS, bagi siapa saja membuat pernyataan, baik secara internal maupun ekternal sehubungan dengan masalah keadaan darurat tersebut, termasuk dalam hal ini adalah juga memanggil perwakilan-perwakilan dari luar/pihak ketiga dan orang- orang lain.

5.3.Pusat Komunikasi

Setelah menerima berita tentang keadaan darurat, pusat komunikasi berikut ini akan menetapkan:

5.3.1.Pos Komando ditempat kejadian:

Pusat pengendalian keadaan darurat yang berada didekat lokasi kejadian dalam mengatur kegiatan-kegiatan keadaan darurat dilapangan ditetapkan oleh Komandan Lapangan. Komandan lapangan adalah orang yang paling senior pada saat terjadinya keadaan darurat di peralatan incinerator (Workshop Manager).

5.3.2.Pusat Pengendalian Keadaan Darurat:

Pusat pengendali keadaan darurat berlokasi di kantor PT. PLKK Samboja Site dan akan dipimpin langsung oleh emergency contoller (Worksop Supervisor). 6.TINDAKAN-TINDAKAN DAN PERTANGGUNG JAWABAN

Pertanggung jawaban secara keseluruhan untuk memprakarsai tindakan-tindakan perbaikan akan dilakukan oleh karyawan yang senior ditempat kejadian (Workshop Manager) dan dia akan bertindak dalam kapasitasnya sebagai Komandan lapangan. Dia akan menilai tentang situasi keadaan darurat, melakukan perundingan dengan Pusat Pengendalian Keadaan Darurat yang akan menggerakkan rencana pengendalian keadaan darurat apabila situasi mengharuskan.

Ada tiga kelompok/regu yang dapat dibentuk dalam menyikapi situasi keadaan darurat:

1. Regu yang melakukan tindakan untuk mengatasi keadaan darurat dilapangan, dipimpin oleh Komandan lapangan (Workshop Manager).

2. Regu Pengendalian Keadaan Darurat (Emergency Contoller) dipimpin oleh Workshop Supervisor.

3. Regu bantuan keadaan darurat.

3.a. Regu yang melakukan tindakan di lapangan:

Regu ini dapat terdiri atas karyawan- karyawan lapangan yang berasal dari bermacam- macam bagian, dan mereka terdiri atas :

Komandan lapangan (orang yang paling senior berada dilapangan ketika terjadi keadaan darurat).

Pemuka-pemuka lapangan beserta karyawannya

Sekurity

Safety Officer

First Aider.

3.b.Regu yang melakukan pengendalian keadaan darurat (Emergency Controller)

Regu ini terdiri atas:

Workshop Supervisor (sebagai pimpinan Emergency Controller)

Koordinator HSE

Koordinator Pengendali Keadaan Darurat (Safety Officer)

Pengawas

3.d.Regu Bantuan Keadaan Darurat:

Berdasarkan jenis dan tingkat keparahan situasi keadaan darurat yang terjadi, pengendali keadaan darurat (emergency controller) mungkin perlu menggerakkan regu bantuan untuk membantu menanggulangi keadaan tersebut.

Regu bantuan keadaan darurat dapat terdiri atas karyawan berikut ini:

Pengawas/Pemuka lain

First Aider Karyawan Administrasi

7. PELAPORAN DALAM KEADAAN DARURAT

Apabila ada karyawan yang mengetahui suatu keadaan darurat yang cukup berpotensi untuk menimbulkan suatu bahaya yang lebih besar, dia harus melakukan tindakan-tindakan yang seperlunya dan kemudian melaporkan kepada atasannya langsung (Pengawas) di lapangan.

Pengawas lapangan setelah menerima pemberitahuan atau mendapat berita tentang kejadian harus memberi tahu kepada Kantor PT. PLKK tentang hal- hal berikut:

a. Melaporkan kejadian tersebut ke pimpinan tertinggi dilapangan (Workshop Manager), sebagai penanggung jawab pada daerah dimana terjadi keadaan darurat.

Hal- hal yang perlu dilaporkan adalah :

Lokasi kejadian

Jenis keadaan darurat yang terjadi (kebakaran, ledakan, pencemaran dan kecelakaan)

Langkah dan tindakan awal yang telah dilakukan, termasuk peralatan dan alat pelindung diri yang digunakan

Bantuan yang diperlukan dengan segera

Identitas diri pelapor

b. Perkiraan tentang tingkat keparahan kecelakaan yang terjadi di lapangan

c. Berikan bantuan pertolongan pertama pada kecelakaan (P3K) kepada orang- orang yang cidera sesuai dengan ketentuan

d. Amankan daerah tempat kerja, peralatan dan perlengkapan lainnya dan segera lakukan isolasi energi untuk lokasi yang berpotensi menyebabkan terjadinya kejadian yang lebih besar dengan memindahkan bahkan menutup lokasi dengan barricade.

Workshop manager atau deputinya harus segera memanggil Regu Bantuan untuk menentukan status keadaan darurat, apabila diperlukan sekali, kirimkan alat angkut / Ambulance (darat, air atau udara) melalui no telp (0541) 733336 ext 108 dan lakukan langkah- langkah berikut ini:

a. Dalam hal terjadi keadaan darurat yang kecil:

Jalankan prosedur-prosedur operasi tanggap darurat dan/atau berikan perintah secukupnya untuk menjamin tindakan-tindakan pemula yang dilakukan untuk mengendalikan dan mengamankan keadaan darurat dan regu bantuan harus stand by serta siaga ditempat.

Catat informasi keadaan darurat tersebut pada log book yang telah tersedia, dan isinya berisi tentang hal-hal berikut:

Jam dan tanggal kejadian

Jenis dari keadaan darurat

Lokasi kejadian

Kerusakan-kerusakan yang terjadi

Siapa yang melaporkan kejadian

Tindakan yang telah dilakukan

Bagaimana keadaan darurat tersebut ditanggulangi. Catat informasi pemakaian first aid kit yang diberikan kepada orang yang cidera.

Setelah kendaraan angkut / ambulance (darat, air atau udara) digunakan bersihkan kendaraan, peralatan dan periksa ulang / melengkapi kembali first aid kit yang digunakan.

Apabila kejadian tersebut tidak dapat dikendalikan, nyatakan dan umumkan bahwa situasi keadaan darurat menjadi sulit dikendalikan (keadaan bertambah gawat)

b. Dalam hal keadaan darurat menjadi lebih besar, maka:

1. Bunyikan lonceng/sirine keadaan darurat, semua karyawan harus menghentikan kegiatannya dan mengikuti jalur evakuasi yang tersedia kemudian berkumpul di tempat berkumpul (Assembly Area/Muster Point/Master Point) untuk di data agar tidak ada keryawan yang mungkin masih tertinggal di dalam lokasi kejadian sambil menunggu instruksi selanjutnya. Lakukan evakuasi dari daerah tersebut.

2. Workshop Supervisor mengadakan komunikasi dan menyampaikan hal berikut kepada: Workshop Manager. Workshop Manager bertindak sebagai Koordinator pengendali keadaan darurat dan menetapkan untuk mendirikan Pusat Komando Pengendalian Keadaan Darurat di lapangan

3. Siapkan regu bantuan dengan keterangan-keterangan yang diperlukan. Lakukan semua itu sesuai dengan prosedur pengendalian keadaan darurat.

4. Semua karyawan yang bertugas harus siap siaga untuk melakukan tindakan sesuai prosedur pengendalian keadaan darurat.c. Dalam hal dampak keadaan darurat mencapai radius pemukiman sekitar workshop PT.PLKK, maka :1. Workshop Manager bertindak sebagai Koordinator pengendali keadaan darurat melakukan koordinasi langsung kepada Pimpinan lingkungan pemukiman sekitar dan menjelaskan tentang kemungkinan terburuk yang mungkin dapat terjadi kepada lingkungannya.

2. Koordinator pengendali keadaan darurat beserta Pimpinan Lingkungan pemukiman segera melakukan evakuasi terhadap mesyarakatnya untuk dievakuasi ke tempat yang lebih aman.

3. Koordinator pengendali keadaan darurat serta pimpinan lingkungan pemukiman harus memastikan tidak ada masyarakat yang masih berada di radius keadaan darurat

4. Siapkan regu bantuan dengan keterangan-keterangan yang diperlukan.

5. Semua karyawan yang bertugas harus siap siaga untuk melakukan tindakan sesuai prosedur pengendalian keadaan darurat dilingkungan sekitar workshop PT.PLKK.d. Pengangkutan / pemindahan limbah B3 ke tempat yang amanDalam hal menghindari terjadinya keadaan darurat yang lebih besar akibat dari limbah B3 yang mudah terbakar, maka :

1. Workshop Supervisor melakukan koordinasi kepada regu bantuan keadaan darurat untuk memindahkan Limbah B3 ke tempat yang jauh dari jangkauan bahaya yang terjadi dengan menggunakan alat bantu angkat dan alat pelindung diri yang sesuai dengan karaketeristik limbah (Tyvex, sarung tangan karet, sepatu karet, masker respirator, Goggle)2. Untuk limbah B3 yang tidak dapat dipindahkan, maka akses bahaya menuju limbah tersebut dieliminasi dengan menutup/menyiram limbah dengan bahan pasir atau dengan mengunakan foam racun api untuk menutupi permukaan limbah tersebut.3. Tidak diperbolehkan meniram air ke limbah B3 karena akan mengakibatkan luapan limbah B3 yang memudahkan limbah tersebut terbakar

4. Semua karyawan yang bertugas harus siap siaga untuk melakukan tindakan sesuai prosedur pengendalian keadaan darurat.e. Penutupan Sementara Tempat Pengolahan (Incinerator)Dalam hal terjadinya keadaan darurat di tempat pengolahan maka langkah-langkah yang harus diambil :1. Area terjadinya keadaan darurat dengan segera ditutup dengan barikade dan terlarang bagi siapapun selain regu tanggap darurat.

2. Setelah keadaan darurat berhasil dikendalikan, area tersebut tetap harus tertutup bagi siapapun selain team investigasi kejadian sampai selesainya proses investigasi terjadinya insiden.

3. Setelah evaluasi penyebab kejadian ditemukan dan telah diperbaiki dan juga telah diberi pengamanan untuk tidak terulangnya insiden tersebut, maka yang boleh memberikan ijin operasi kembali adalah Workshop manager.7.1.Komandan yang berada di tempat kejadian

Karyawan senior yang berada di lokasi kejadian, setelah menerima berita tentang peristiwa/kejadian, selanjutnya akan mengevaluasi situasi dengan data- data yang ada. Pada saat kejadian karyawan senior tersebut dianggap sebagai Komandan ditempat kejadian dan akan memberi laporan tentang keadaan darurat kepada Pusat Pengendali Keadaan Darurat di Kantor Balikpapan. Apabila hal ini dilaksanakan, Komandan yang berada ditempat kejadian (Komandan Lapangan) akan melakukan tindakan-tindakan sebagai berikut :

a. Menetapkan Pos Komando di lapangan

b. Gunakan sistim komunikasi lapangan seperti biasa untuk mendapatkan bantuan dilapangan (bagian safety, security, perawat, dan lain-lain).

c. Hitung dan periksa seluruh karyawan yang berada di lapangan, dan bagi karyawan yang tidak berkepentingan agar segera dievakuasi.

d. Semua daerah berbahaya dan jalan masuk menuju lokasi kejadian agar segera ditutup.

e. Catat semua informasi yang diterima dan semua tindakan-tindakan yang telah dilakukan dengan menggunakan format laporan yang telah tersedia.f. Segera lakukan tindakan untuk mengontrol keadaan darurat, tanpa membahayakan bagi karyawan.

g. Laporkan keadaan kondisi keadaan darurat ke Pusat Pengendalian Keadaan Darurat di Balikpapan dengan tepat tentang status akhir dari masalah tersebut (setiap 5 menit supaya menyampaikan perkembangan situasi lapangan).Catatan :

Komandan lapangan dapat menyerahkan tanggung jawabnya kepada pimpinan lain yang lebih senior dari padanya yang telah ditunjuk oleh kantor pusat.

8. Pengendalian Keadaan Darurat Regu Pengendalian Keadaan Darurat yang berada di Workshop Samboja setelah menerima pemberitahuan tentang adanya keadaan darurat akan :a. Mengaktifkan Pusat Pengendalian Keadaan Darurat dan menghimpun regu / team yang telah ditentukan serta mengevaluasi kembali situasi keadaan darurat. Regu yang telah datang diminta untuk stand by di tempat untuk menunggu langkah selanjutnya. b. Memastikan bahwa segala bentuk bantuan untuk keadaan darurat (seperti peralatan pemadam, first aider), telah dikirim ke lokasi kejadian sesuai permintaan dari Komandan Lapangan.c. Membuat catatan-catatan tentang tindakan dan hubungan komunikasi yang telah dilakukan.d. Memberi saran / masukan-masukan kepada Field Representative, apabila ada.e. Semua bentuk komunikasi lisan yang telah dilakukan harus disusul dengan komunikasi secara tertulis (Fax,telex, Email dan sebagainya).f. Apabila telah dipertimbangkan bahwa keadaan darurat tersebut telah dapat dikuasai, sampaikan hal tersebut kepada anggota team.Evaluasi kembali semua tindakan dan langkah-langkah yang telah dilakukan selama keadaan darurat terjadi.9. Regu Bantuan Pengendali Keadaan Darurat

Umum

Kantor PT. PLKK dianggap sebagai Pusat Pengendalian Keadaan Darurat (Emergency Control Centre). Setiap regu bantuan yang datang ke Pusat Pengendalian Keadaan Darurat atau yang dikirim dari Pusat Pengendalian Keadaan Darurat harus dicatat kedalam buku laporan yang telah disediakan.

Setelah diberitahu tentang situasi keadaan darurat yang terjadi, setiap karyawan yang telah ditunjuk untuk menjadi regu bantuan dalam keadaan darurat harus melakukan hal-hal berikut ini:

1. Segera menuju ke tempat Pusat Pengendalian Keadaan Darurat untuk melaporkan diri kepada petugas di Pusat Pengendalian Keadaan Darurat untuk dicatat.

2. Berangkat menuju ke lokasi kejadian beserta peralatan setelah mendapat perintah langsung dari Pimpinan Pusat Pengendalian Keadaan Darurat.

3. Catat semua tindakan dan komunikasi yang telah dilakukan.

General Manager PT. PLKK BalikpapanGeneral Manager setelah diberitahu oleh Workshop Supervisor (Pimpinan Pusat Pengendali Keadaan Darurat) tentang keadaan tersebut, sesuai permintaan dari Site Manager akan:

1. Menyiapkan regu bantuan keadaan darurat dari Balikpapan.

2. Meminta keterangan terperinci tentang kondisi keadaan darurat kepada Site Manager.

3. Membicarakan situasi terakhir dan tindakan yang telah dilakukan.

4. Ketahui bantuan apa saja yang diperlukan dan siapkan regu tambahan apabila diperlukan.

5. Beritahu kejadian keadaan darurat tersebut kepada Direktur.

6. Apabila keadaan setelah dipertimbangkan akan menjadi lebih besar, kirimkan regu bantuan keadaan darurat dari Balikpapan.

7. Adakan terus komunikasi dengan Site Manager lapangan dan bertindak sebagai penghubung antara Site Manager dengan Direktur.

8. Apabila telah diberitahu oleh Site Manager bahwa keadaan darurat telah dapat dikendalikan, semua karyawan agar tetap stand by ditempat sampai keadaan benar-benar telah aman dan situasi telah dikendalikan.

9. Adakan evaluasi tentang tindakan-tindakan yang telah dilakukan selama emergency.

Lampiran 1.

KOMUNIKASI KEADAAN DARURAT AWAL DI LAPANGAN

LAMPIRAN. 2

RENCANA EVAKUASI MEDICAL

Distribusi : - Seluruh Buletin Kantor Project- PT. PLKK Site Project

LAPORAN EVALUASI KEADAAN DARURATPetugas yang menilai : __________________________________________Tanggal dan Waktu latihan : __________________________________________Jenis Latihan Darurat : __________________________________________

NoKeterangan KegiatanKeterangan

KOORDINASI OPERASI PEMADAMAN

01.

02.

03.

04.

05.

06.Jam ketika keadaan darurat dilaporkan

Petugas yang pertama tiba dilokasi kejadian

Jam kedatangan di lokasi bahaya

Jumlah karyawan dilokasi bahaya

Waktu dan jenis bahan pemadam (Kimia Kering, CO2, Air) yang pertama dilakukan

Petugas yang bertanggung jawab sebagai Komandan Lapangan

OPERASI PENYELAMATAN DAN EVAKUASI

07.

08.

09.

10.

11.

12.

13.

14.

15.Waktu dan jumlah korban yang pertama diselamatkan

Waktu korban terakhir yang diselamatkan

Jumlah korban yang cidera

Jumlah korban yang tidak cidera

Jumlah korban yang meninggal

Waktu korban pertama diangkut ke Klinik/Rumah Sakit

Nama petugas sebagai kepala regu/team

Instansi lain yang terlibat dalam operasi

Perkiraan jumlah karyawan yang terlibat

KEAMANAN (SEKURITY)

16.

17.

18.

19.Jam ketika keadaan darurat dilaporkan

Petugas Keamanan yang pertama kali tiba dilapangan

Jumlah petugas Keamanan yang terlibat

Petugas yang bertanggung jawab sebagai Koordinator

KOMUNIKASI DAN OPERASI PENGENDALIAN

20.

21.

22.Apakah Pos Keadaan Darurat berfungsi dengan efektif

Apakah Pusat Pengendalian Keadaan darurat berjalan dengan efektif

Apakah sistim komunikasi berfungsi dengan baik:

Radio (HT):

TeleponYa/ Tidak

23.Evaluasi latihan secara umum:

INSTRUKSI KEBAKARAN

FIRE INSTRUCTIONS

BILA TERJADI KEBAKARAN Waktu Jam Kerja:

Bantulah dalam mengosongkan bangunan / Kantor.

Pastikan tidak seorangpun yang akan masuk kembali ke bangunan sampai ada tanda aman.

Pastikan bahwa jalan masuk untuk pasukan pemadam kebakaran bebas dari rintangan.

Menunjukkan pasukan pemadam kebakaran menuju ke tempat kebakaran.

Mengatur lalu lintas bila diperlukan.

Amankan daerah kebakaran.

BILA TERJADI KEBAKARAN Setelah Jam Kerja:

Usahakanlah memadamkan kebakaran dengan menggunakan alat pemadam api ringan yang tersedia (Jangan membahayakan diri sendiri).

Ketika menemukan kebakaran atau mendengar bunyi alarm.

Hubungi pemadam kebakaran terdekat

Beri tahu / telepon pimpinan.

Segera ke tempat terjadinya kebakaran.

INSTRUKSI KEBAKARAN SEKURITI

FIRE INSTRUCTIONS FOR SECURITY

Bila menerima pemberitahuan tentang kebakaran:

Pastikan bahwa Pimpinan telah diberitahu

Pergilah ke tempat terjadinya kebakaran

Perkirakan situasi kebakaran

Koordinasi pemadam kebakaran (bila memungkinkan)

Yakinkan bahwa semua orang telah diungsikan

Tutup semua pintu-pintu yang terbuka

Berjalanlah menuju ke tempat evakuasi dan tunggu petunjuk-petunjuk selanjutnya

Yakinkanlah bahwa tidak seorangpun yang akan masuk kembali ke bangunan/Kantor yang terbakar kecuali apabila tanda Kebakaran telah selesai diberikan.

KODE SIRENE (SULING)/ ALARM CODE

Lamanya Sirene (Suling) umunya satu menit

General Alarm lasting one minute

(Dalam Kasus Kebakaran/In Case of Fire)

Sirene (Suling) Meninggalkan Tempat Kerja

Abandoment Alarm

5 Detik

5 Second5 Detik

5 Second5 Detik

5 Second5 Detik

5 Second5 Detik

5 Second

Mati/OffMati/Off

Hidup/OnHidup/OnHidup/On

PESAN/MESSAGE : Jika anda mendengar bunyi Sirene (Suling), segera menuju ke MUSTER POINT (Tempat Berkumpul) yang terdekat.

If you hear the Alarm sounded go to the nearent MUSTER POINT

EMERGENCY TELEPHONE DIRECTORYNoTitleNamePhoneFaximile / Radio Channel

OfficeHome

PT. PENGELOLA LIMBAH KUTAI KARTANEGARA-BALIKPAPAN

0102030405

06Tel. Operator

DirectorGeneral ManagerSite ManagerHSE ManagerHSE Cordinator SiswarniVery WintaraBranMasriAndri Indra K.Djoko Agus S.0542-733336HP. 0811544538HP. 0811592900HP. 0821848294790542 733336 ext.108

HP. 081346308633

HP. 0813501829560542-735283

PT. PENGELOLA LIMBAH KUTAI KARTANEGARA-SAMBOJA

060708

Tel. OperatorOperation Supv.Supervisor

UciEdy AwiKusno

0542- 7215721081365100858085246610468

0542-7215725

RUMAH SAKIT, SAR & PEMADAM KEBAKARAN SAMARINDA

05

06

07

08

09

10Rumah Sakit

Rumah Sakit

Rumah Sakit

Rumah Sakit

Pemadam

PMIDirgahayu

Islam

Umum AW. Syahrani

Bersalin Aisyah

Pemerintah Daerah

Cabang Samarinda0541-742116

0541-741540

0541-738118

0541-741961/734533

0541-742492

0541-203043/732261

RUMAH SAKIT, SAR & PEMADAM KEBAKARAN-BALIKPAPAN

1112

13

14

15

16

17

18

19

20

21Rumah Sakit

Rumah Sakit

Rumah Sakit

Rumah sakit

Rumah Sakit

S. A. R

Pemadam

Pemadam

Pemadam

Pemadam

PMIAji Batara Agung Dewa Sakti

Dr. Harjanto (TNI)

Pertamina (RSPB)

Umum

Restu Ibu

Angkasa

Pertamina

PEMDA/ Umum

KPS- Total

KPS- Chevron

Cabang Balikpapan (0542) 72153670542-423409

0542-873020/517474/

UGD: 822500

0542-873901/860647/

860648

0542-422706/734181

0542-762111

0542-733011

0542-113

0542-53-311

0542-734000

0542-421720

Lampiran - Jenis & Spesifikasi Safety Equipment Jenis Alat Item DetailSpesifikasi & Merk AlternatifJenis Pekerjaan

ContohCara Penggunaan Dan Perawatan

Fire Extingusher(Alat Pemadam Api Ringan)

12 Kg, 9 Kg,

6 Kg, 1 KgMerk : AO Safety

Type : ABC Powder & CO2 Kelas A : Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll.

Kelas B :Bensin, Gas, Oil, Cat, Solvents, Methanol,

Propane, dll.

KelasC: Komputer, Panel Listrik, Genset, Gardu Listrik,

dll.

Ambil APAR dari tempatnya

Bebaskan selang dari jepitannya

Cabut pin pengaman

Pegang nozzle dengan tangan kiri arahkan keatas

Tekan katup/handle (untuk tes alat)

Ambil jarak ideal 4 meter dibelakang arah angin

Arahkan nozzle ke sumber api

Sapukan dimulai dari api yang terkecil

Fire Truck(Mobil Pemadam)Kapasitas 4000 literMerk : Ziegler

Type : Water Cannon

Kelas A : Kayu, Kertas, Kain, Karet, Plastik, dll.

Nyalakan mesin pompa

Arahkan gun spray ke arah api

Lakukan penyemprotan

Kekuatan air diatur sesuai keperluan

First Aid Box(Kotak P3K)First Aid Type AMerk : Maspion

Type : Mirror Box Cabinet

Untuk 25 Pekerja Penggunaan obat2an harus diberikan oleh first aider disesuaikan dengan kondisi luka yang diderita

Eye Wash

(Air pencuci darurat)Galon

Merk :

Type :

Membasuh mata apabila terpercik material berbahaya Posisikan bagian mata berada pada jangkauan area semprot air spray

Buka penutup ai spray dan basuh mata pada air yang mengalir

Spill Kit(Peralatan untuk mengatasi tumpahan minyak)

Sheets

Absorbent, Pasir, Serbuk KayuUntuk membersihkan tumpahan minyak dan cairan lainnya Letakkan spill kit pada area yang terdapat tumpahan minyak dan bahan cair lainnya, sampai tumpahan meresap dan kemudian material yang telah diresapi cairan tersebut diletakkan di wadah khusus untuk kemudian dimusnahkan

Clothes Protection

(Pakaian Pelindung Diri)Pakaian Kerja / KetelpakBentuk : CoverallWarna : Biru Tua & Merah Standard Bahan : Flame retardantTanda : Dada sebelah kiri memakai Logo perusahaanSeluruh Karyawan Lapangan Kancing bagian depan pakaian dengan rapi

BREATHING PROTECTION

(Pelindung Pernafasan)Masker Respirator Merk : 3 M

Type : 8715

Digunakan ditempat yang mengandung gas berbahaya Kaitkan tali elastis kebagian belakang kepalai

Sesuaikan letak msker menutup hidung

Ganti filter secara periodik

Safety Gloves

(Pelindung Tangan)Short Safety Hand Gloves

(Sarung Tangan Kulit Pendek)Merk : CIG

PN : 456465

Atau

Work Safe

Type : WSG 22818 Blue Denim Cuff leather palm

Atau

Tiger Work Gloves C743/RF

Atau

Model Protector

Handling Material (Angkat Angkut Material)

Masukkan tangan kedalam sarung tangan dengan posisi sesuai dengan jari-jari tangan

Electrical Gloves

Sarung Tangan ListrikMerk : Electrosoft

Spec : 5 KV / 10 KVElectrical maintenance (high Voltage)

Masukkan tangan kedalam sarung tangan dengan posisi sesuai dengan jari-jari tangan

CHEMICAL GLOVES

(Sarung tangan untuk bahan kimia)Comply with EN 374, EN 407 or other equivalent

international standard.

Chemical handling ( penanganan bahan kimia berbahaya) Masukkan tangan kedalam sarung tangan dengan posisi sesuai dengan jari-jari tangan

KEADAAN DARURAT

(Pelapor)

KOMANDO LAPANGAN

(Workshop Supervisor)

0542 - 7325725

KARYAWAN YANG BERTUGAS

DI LAPANGAN

BANTUAN MEDIS

DI LAPANGAN

KARYAWAN YANG TIDAK

BERKEPENTINGAN

( EVAKUASI )

PETUGAS

SEKURITY

PETUGAS HSE

DI LAPANGAN

PUSAT PENGENDALIAN

KEADAAN DARURAT

PT.PLKK Balikpapan

0542 733336 ext 108

PETUGAS DARI LUAR

(BILA DIPERLUKAN)

ORANG SAKIT

ATAU CIDERA

TENANGKAN/

EVALUASI

BUKAN KASUS MEDEVAC :

Rawat dengan P3K

Beritahu Medic bila kembali ke Kantor/ B.Camp.

KASUS MEDEVAC :

Gunakan P3K dan coba menenangkan dan stabilkan penderita

Segera beritahu Kantor/Base Camp

BERIKAN INFORMASI BERIKUT INI:

Uraian tentang penderita

Kondisi tentang penderita

Lokasi dari penderita

Tempat yang terdekat untuk Ambulance menjemput

* RADIO / TELEPHONE MENGHUBUNGI .

Radio Operator menyampaikan ke Workshop Supervisor & HSE

Workshop Manager dan Safety Officer mengatur rencana evakuasi.

Medic bersama Ambulance ke lokasi kejadian dan memutuskan tujuan evakuasi.

Medic bersama penderita menuju ketempat evakuasi

Workshop Manager menyetujui keputusan untuk perawatan lebih lanjut.

EVAKUASI MEDIS DARURAT

SAKIT / CIDERA

MEDEVAC

Tangani segera dengan pertolongan pertama.

Sampaikan hal tersebut ke Kantor di Handil

INFORMASI MINIMUM KE KANTOR

Lokasi/ jam kejadian

Nama korban/ Bagian/ Umur

Uraian singkat tentang kecelakaan

Sifat luka : Fatal / Berat / Sedang / Ringan

Kondisi korban

Lokasi penjemputan

NON- MEDEVAC

Bawa ke Medic untuk mendapatkan pertolongan pertama.

TELEPHONE EMERGENCY

PT. PLKK Samboja Site

0542 - 7325725

PT. PLKK Balikpapan

0542 733336 ext 108

HUBUNGI DENGAN RADIO (HT) KE KANTOR SAMBOJA/BALIKPAPAN

TENTUKAN FASILITAS MEDIK TERDEKAT:

Workshop Supervisor mengkoordinir pelaksanaan evakuasi

Workshop Manager memberitahukan keadaan tersebut ke PT. PLKK Balikpapan

Medic dengan Ambulance ke Lokasi kejadian

Medic melakukan evakuasi ke lokasi kejadian

Medic menyertai korban

RUMAH SAKIT YANG DISETUJUI

Dokter menentukan penanganan atau Evakuasi lebih lanjut

RSUD AJI BATARA AGUNG DEWA SAKTIJl. Balikpapan Handil II, SambojaKutai KartanegaraTelp (0542) 7215367

RUMAH SAKIT

SAMBOJA

Waktu yang ditempuh dengan menggunakan kendaraan:

( 10 15 menit).

SOP 15 - Tanggap Darurat


Top Related