Transcript
Page 1: Sistem Transportasi pada manusia

Sistem Transportasi pada manusia

Transportasi ialah proses pengedaran berbagai zat yang diperlukan ke seluruh tubuh dan

pengambilan zat-zat yang tidak diperlukan untuk dikeluarkan dari tubuh.

Alat transportasi pada manusia terutama adalah darah. Di dalam tubuh darah beredar dengan

bantuan alat peredaran darah yaitu jantung dan pembuluh darah.

Selain peredaran darah, pada manusia terdapat juga peredaran limfe (getah bening) dan yang

diedarkan melalui pembuluh limfe.

Pada hewan alat transpornya adalah cairan tubuh, dan pada hewan tingkat tinggi alat

transportasinya adalah darah dan bagian-bagiannya. Alat peredaran darah adalah jantung dan

pembuluh darah.

1. Darah

Bagian-bagian darah

Sel-sel darah (bagian yg padat)

* Eritrosit (sel darah merah)

* Leukosit (sel darah putih)

* Trombosit (keping darah)

sel-darah

sel-darah

Page 2: Sistem Transportasi pada manusia

Plasma Darah (bagian yg cair)

* Serum

* Fibrinogen

Fungsi Darah

Darah mempunyai fungsi sebagai berikut :

1. Mengedarkan sari makanan ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh plasma darah

2. Mengangkut sisa oksidasi dari sel tubuh untuk dikeluarkan dari tubuh yang dilakukan oleh

plasma darah, karbon dioksida dikeluarkan melalui paru-paru, urea dikeluarkan melalui ginjal

3. Mengedarkan hormon yang dikeluarkan oleh kelenjar buntu (endokrin) yang dilakukan oleh

plasma darah.

4. Mengangkut oksigen ke seluruh tubuh yang dilakukan oleh sel-sel darah merah

5. Membunuh kuman yang masuk ke dalam tubuh yang dilakukan oleh sel darah putih

6. Menutup luka yang dilakuakn oleh keping-keping darah

7. Menjaga kestabilan suhu tubuh.

2. Jantung

jantung-manusia

jantung-manusia

Page 3: Sistem Transportasi pada manusia

Jantung manusia dan hewan mamalia terbagi menjadi 4 ruangan yaitu: bilik kanan, bilik kiri,

serambi kanan, serambi kiri. Pada dasarnya sistem transportasi pada manusia dan hewan adalah

sama.

3. Pembuluh Darah

Ada 3 macam pembuluh darah yaitu: arteri, vena, dan kapiler (yang merupakan pembuluh darah

halus)

Pembuluh Nadi

* Tempat Agak ke dalam

* Dinding Pembuluh Tebal, kuat, dan elastis

* Aliran darah Berasal dari jantung

* Denyut terasa

* Katup Hanya disatu tempat dekat jantung

* Bila ada luka Darah memancar keluar

Pembuluh Vena

1. Dinding Pembuluh Tipis, tidak elastis

2. Dekat dengan permukaan tubuh (tipis kebiru-biruan)

3. Aliran darah Menuju jantung

4. Denyut tidak terasa

Page 4: Sistem Transportasi pada manusia

5. Katup Disepanjang pembuluh

6. Bila ada luka Darah Tidak memancar

1. Sistem peredaran darah tertutup dan peredaran darah ganda

Dalam keadaan normal darah ada didalam pembuluh darah, ujung arteri bersambung dengan

kapiler darah dan kapiler darah bertemu dengan vena terkecil (venula) sehingga darah tetap

mengalir dalam pembuluh darah walaupun terjadi pertukaran zat, hal ini disebut sistem

peredaran darah tertutup.

Peredaran darah ganda pada manusia, terdiri peredaran darah kecil (jantung –paru-paru –

kembali ke jantung) dan peredaran darah besar (jantung – seluruh tubuh dan kembali ke jantung).

Peredaran ini melewati jantung sebanyak 2 kali.

5. Getah Bening

Disamping darah sebagai alat transpor, juga terdapat cairan getah bening. Terbentuknya cairan

ini karena darah keluar melalui dinding kapiler dan melalui ruang antarsel kemudian masuk ke

pembuluh halus yang dinamakan pembuluh getah bening (limfe)

Penyakit pada Sistem Transportasi

1. Anemia

• Anemia sel sabit merupakan penyakit menurun tak bisa diobati

• Anemia perniosa, rendahnya jumlah eritrosit karena makan kurang vit B12

Page 5: Sistem Transportasi pada manusia

2. Talasemia

Sel darah merah abnormal,umur lebih pendek,diasesi dengan transfusi darah

3. Hemofili

Darah sulit/tidak bisa membeku

4. varises

Pelebaran pembuluh vena

5. Atherosklerosis

Penyumbatan pembuluh darah oleh lemak

6. Arteriosklerosis

Penyumpatan pembuluh darah oleh zat kapur

7. leukopeni

jumlah sel darah putih kurang dari normal.

Karbohidrat

Karbohidrat atau Hidrat Arang adalah suatu zat gizi yang fungsi utamanya sebagai penghasil

enersi, dimana setiap gramnya menghasilkan 4 kalori. Walaupun lemak menghasilkan enersi

lebih besar, namun karbohidrat lebih banyak di konsumsi sehari-hari sebagai bahan makanan

pokok, terutama pada negara sedang berkembang. Di negara sedang berkembang karbohidrat

dikonsumsi sekitar 70-80% dari total kalori, bahkan pada daerah-daerah miskin bisa mencapai

90%. Sedangkan pada negara maju karbohidrat dikonsumsi hanya sekitar 40-60%. Hal ini

disebabkan sumber bahan makanan yang mengandung karbohidrat lebih murah harganya

dibandingkan sumber bahan makanan kaya lemak maupun protein.

Page 6: Sistem Transportasi pada manusia

Karbohidrat banyak ditemukan pada serealia (beras, gandum, jagung, kentang dan sebagainya),

serta pada biji-bijian yang tersebar luas di alam.

Definisi

Secara umum definisi karbohidrat adalah senyawa organik yang mengandung atom Karbon,

Hidrogen dan Oksigen, dan pada umumnya unsur Hidrogen clan oksigen dalam komposisi

menghasilkan H2O. Di dalam tubuh karbohidrat dapat dibentuk dari beberapa asam amino dan

sebagian dari gliserol lemak. Akan tetapi sebagian besar karbohidrat diperoleh dari bahan

makanan yang dikonsumsi sehari-hari, terutama sumber bahan makan yang berasal dari tumbuh-

tumbuhan.

Sumber karbohidrat nabati dalam glikogen bentuk glikogen, hanya dijumpai pada otot dan hati

dan karbohidrat dalam bentuk laktosa hanya dijumpai di dalam susu. Pada tumbuh-tumbuhan,

karbohidrat di bentuk dari basil reaksi CO2 dan H2O melalui proses foto sintese di dalam sel-sel

tumbuh-tumbuhan yang mengandung hijau daun (klorofil). Matahari merupakan sumber dari

seluruh kehidupan, tanpa matahari tanda-tanda dari kehidupan tidak akan dijumpai.

Reaksi fotosintese

s.matahari

6 CO2 + 6 H2O C6 H12 O6 + 6 O2

Pada proses fotosintesis, klorofil pada tumbuh-tumbuhan akan menyerap dan menggunakan

enersi matahari untuk membentuk karbohidrat dengan bahan utama CO2 dari udara dan air

Page 7: Sistem Transportasi pada manusia

(H2O) yang berasal dari tanah. Enersi kimia yang terbentuk akan disimpan di dalam daun,

batang, umbi, buah dan biji-bijian.

Klasifikasi

Karbohidrat yang terdapat pada makanan dapat dikelompokkan:

Available Carbohydrate

(Karbohidrat yang tersedia), yaitu karbohidrat yang dapat dicerna, diserap serta dimetabolisme

sebagai karbohidrat.

Unvailable Carbohydrate (Karbohidrat yang tidak tersedia)

Yaitu karbohidrat yang tidak dapat dihidrolisa oleh enzim-enzim pencernaan manusia, sehingga

tidak dapat diabsorpsi.

Penggolongan karbohidrat yang paling sering dipakai dalam ilmu gizi berdasarkan jumlah

molekulnya.

1. Monosakarida

Heksosa (mengandung 6 buah karbon)

-Glukosa

-Fruktosa

-Galaktosa

Pentosa (mengandung 5 buah karbon)

-Ribosa

Page 8: Sistem Transportasi pada manusia

-Arabinosa

-Xylosa

2. Disakarida

-Sukrosa

-Maltosa

-Laktosa

3. Polisakarida

-Amilum

-Dekstrin

-Glikogen

-Selulosa

Monosakarida

Karbohidrat yang paling sederhana (simple sugar), oleh karena tidak bisa lagi dihidrolisa.

Monosakarida larut di dalam air dan rasanya manis, sehingga secara umum disebut juga gula.

Penamaan kimianya selalu berakhiran -osa. Dalam Ilmu Gizi hanya ada tiga jenis monosakarida

yang penting yaitu, glukosa, fruktosa dan galaktosa.

Glukosa

Page 9: Sistem Transportasi pada manusia

Terkadang orang menyebutnya gula anggur ataupun dekstrosa. Banyak dijumpai di alam,

terutama pada buah-buahan, sayur-sayuran, madu, sirup jagung dan tetes tebu. Di dalam tubuh

glukosa didapat dari hasil akhir pencemaan amilum, sukrosa, maltosa dan laktosa.

Glukosa dijumpai di dalam aliran darah (disebut Kadar Gula Darah) dan berfungsi sebagai

penyedia enersi bagi seluruh sel-sel dan jaringan tubuh. Pada keadaan fisiologis Kadar Gula

Darah sekitar 80-120 mg %. Kadar gula darah dapat meningkat melebihi normal disebut

hiperglikemia, keadaan ini dijumpai pada penderita Diabetes Mellitus.

Fruktosa

Disebut juga gula buah ataupun levulosa. Merupakan jenis sakarida yang paling manis, banyak

dijjumpai pada mahkota bunga, madu dan hasil hidrolisa dari gula tebu. Di dalam tubuh fruktosa

didapat dari hasil pemecahan sukrosa.

Galaktosa

Tidak dijumpai dalam bentuk bebas di alam, galaktosa yang ada di dalam tubuh merupakan hasil

hidrolisa dari laktosa.

Disakarida

Merupakan gabungan antara 2 (dua) monosakarida, pada bahan makanan disakarida terdapat 3

jenis yaitu sukrosa, maltosa dan laktosa.

Sukrosa

Page 10: Sistem Transportasi pada manusia

Adalah gula yang kita pergunakan sehari-hari, sehingga lebih sering disebut gula meja (table

sugar) atau gula pasir dan disebut juga gula invert. Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida

yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu molekul fruktosa.

Sumber: tebu (100% mengandung sukrosa), bit, gula nira (50%), jam, jelly.

Maltosa

Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari dua molekul glukosa. Di dalam

tubuh maltosa didapat dari hasil pemecahan amilum, lebih mudah dicema dan rasanya lebih enak

dan nikmat. Dengan Jodium amilum akan berubah menjadi warna biru.

Amilum terdiri dari 2 fraksi (dapat dipisah kan dengan air panas):

1. Amilosa

-larut dengan air panas

-mempunyai struktur rantai lurus

2. Amilopektin

-tidak larut dengan air panas

-mempunyai sruktur rantai bercabang

Peranan perbandingan amilosa dan amilo pektin terlihat pada serelia; Contohnya beras, semakin

kecil kandungan amilosa atau semakin tinggi kandungan amilopektinnya, semakin lekat nasi

tersebut.

Pulut sedikit sekali amilosanya (1-2%), beras mengandung amilosa > 2%

Page 11: Sistem Transportasi pada manusia

Berdasarkan kandungan amilosanya, beras (nasi) dapat dibagi menjadi 4 golongan:

-amilosa tinggi 25-33%

-amilosa menengah 20-25%

-amilosa rendah 09-20%

-amilosa sangat rendah < 9%

Secara umum penduduk di negara-negara Asean, khususnya Flipina, Malaysia, Thailand dan

Indonesia menyenangi nasi dengan kandungan amilosa medium, sedangkan Jepang dan Korea

menyenangi nasi dengan amilosa rendah.

Loktosa

Mempunyai 2 (dua) molekul monosakarida yang terdiri dari satu molekul glukosa dan satu

molekul galaktosa. Laktosa kurang larut di dalam air.

Sumber : hanya terdapat pada susu sehingga disebut juga gula susu.

-susu sapi 4-5%

-asi 4-7%

Laktosa dapat menimbulkan intolerance (laktosa intolerance) disebabkan kekurangan enzim

laktase sehingga kemampuan untuk mencema laktosa berkurang. Kelainan ini dapat dijumpai

pada bayi, anak dan orang dewasa, baik untuk sementara maupun secara menetap. Gejala yang

sering dijumpai adalah diare, gembung, flatus dan kejang perut. Defisiensi laktase pada bayi

dapat menyebabkan gangguan pertumbuhan, karena bayi sering diare. Terapi diit dengan

Page 12: Sistem Transportasi pada manusia

pemberian formula rendah laktosa seperti LLM, Almiron, Isomil, Prosobee dan Nutramigen, dan

AI 110 bebas Laktosa. Formula rendah laktosa tidak boleh diberikan terlalu lama (maksimum

tiga bulan), karena laktosa diperlukan untuk pertumbu ban sel-sel otak.

Setelah tiga bulan, laktosa diberikan secara bertahap sesuai dengan pertumbuhan anak.

Polisakarida

Merupakan senyawa karbohidrat kompleks, dapat mengandung lebih dari 60.000 molekul

monosakarida yang tersusun membentuk rantai lurus ataupun bercabang. Polisakarida rasanya

tawar (tidak manis), tidak seperti monosakarida dan disakarida. Di dalam Ilmu Gizi ada 3 (tiga)

jenis yang ada hubungannya yaitu amilum, dekstrin, glikogen dan selulosa.

Amilum (zat pati)

Merupakan sumber enersi utama bagi orang dewasa di seluruh penduduk dunia, terutama di

negara seclang berkembang oleh karena di konsumsi sebagai bahan makanan pokok. Disamping

bahan pangan kaya akan amilumjuga mengandung protein, vitamin, serat dan beberapa zat gizi

penting lainnya. Amilum merupakan karbohidrat dalam bentuk simpanan bagi tumbuh-tumbuhan

dalam bentuk granul yang dijumpai pada umbi dan akarnya.

Sumber: umbi-umbian,serealia dan biji-bijian merupakan sumber amilum yang berlimpah ruah

oleh karena mudah didapat untuk di konsumsi. Jagung, beras dan gandum kandungan amilurnnya

lebih dari 70%, sedangkan pada kacang-kacangan sekitar 40%.

Amilum tidak larut di dalam air dingin, tetapi larut di dalam air panas membentuk cairan yang

sangat pekat seperti pasta; peristiwa ini disebut "gelatinisasi".

Dekstrin

Page 13: Sistem Transportasi pada manusia

Merupakan zat antara dalam pemecahan amilum. Molekulnya lebih sederhana, lebih mudah larut

di dalam air, denganjodium akan berubah menjadi wama merah.

Glikogen

Glikogen merupakan "pati hewani", terbentuk dari ikatan 1000 molekul, larut di dalam air (pati

nabati tidak larut dalam air) dan bila bereaksi dengan iodium akan menghasilkan warna merah.

Glikogen terdapat pada otot hewan, manusia dan ikan. Pada waktu hewan disembelih, terjadi

kekejangan (rigor mortis) dan kemudian glikogen dipecah menjadi asam laktat selama post

mortum.

Glikogen disimpan di dalam hati dan otot sebagai cadangan enersi, yang sewaktu-waktu dapat

diubah kembali menjadi glukosa bila dibutuhkan.

Sumber : banyak terdapat pada kecambah, serealia, susu, syrup jagung (26%).

Selulosa

Hampir 50% karbohidrat yang berasal dari tumbuh-tumbuhan adalah selulosa, karena selulosa

merupakan bagian yang terpenting dari dinding sel tumbuh-tumbuhan. Selulosa tidak dapat

dicerna oleh tubuh manusia, oleh karena tidak ada enzim untuk memecah selulosa. Meskipun

tidak dapat dicerna, selulosa berfungsi sebagai sumber serat yang dapat memperbesar volume

dari faeses, sehingga akan memperlancar defekasi.

Dahulu serat digunakan sebagai indeks dalam menilai kualitas makanan, makin tinggi kandungan

serat dalam makanan maka nilai gizi makanan tersebut dipandang semakin buruk. Akan tetapi

pada dasawarsa terakhir ini, para ahli sepakat bahwa serat merupakan komponen penyusun diet

Page 14: Sistem Transportasi pada manusia

manusia yang sangat penting. Tanpa adanya serat, mengakibatkan terjadinya konstipasi (susah

buang air besar),

haemorrhoid (ambeyen), divertikulosis, kanker pada usus besar, appendicitis, diabetes penyakit

jantung koroner dan obesitas.

Fungsi serat:

a. Mencegah Penyakit Jantung Koroner

Kolesterol telah lama diduga sebagai penyebab terjadinya aterosklerosis yang akhirnya berakibat

timbulnya penyakit jantung koroner. Produk akhir metabolisme kolesterol adalah asam empedu.

Serat yang berasal dari makanan sesampainya di saluran pencernaan akan mengikat asam

empedu. Dalam keadaan terikat, asam empedu her sarna-sarna serat dikeluarkan dalam bentuk

feses. Dengan dernikian semakin banyak serat dimakan, maka semakin banyak lernak dan

kolesterol dikeluarkan.

Masyarakat yang mengkonsumsi makanan tinggi serat (terutama serat dari seralia dan kacang-

kacangan).cenderung kadar kolesterol darah rendah serta angka kematian akibat penyakit jantung

koroner lebih rendah dibandingkan dengan orang Eropa yang konsumsi seratnya sangat sedikit.

Penelitian lain menunjukkan bahwa suku terasing Masai di Afrika yang hidupnya berburu dan

suku Venda di Afrika Selatan yang hidupnya bercocok tanam, tidak ditemukan adanya penyakit

jantung koroner, walaupun mereka mengkonsurnsi lemak hewan dalam jumlah yang tinggi, yaitu

masing-rnasing 300 gram dan 126 gram per hari. Hal tersebut disebabkan mereka makan jagung

yang tidak digiling rata-rata 494 gram per-hari, yang kadar seratnya diperkirakan 5,7 gram.

Dibandingkan dengan orang Inggris yang rata-rata hanya mengkonsumsi serat sebanyak 0,5

gram per hari.

b. Mencegah kanker pada usus besar

Page 15: Sistem Transportasi pada manusia

Kanker pada usus besar (kolon) diakibatkan masuknya benda-benda asing ke dalam usus besar,

benda-benda asing tersebut akan diubah sifatnya menjadi karsinogenik. Adanya serat kasar yang

melalui kolon, mengakibatkan lingkungan rnikroba terganggu sehingga aktifitas mikroba

tersebut berkurang.

c. Mencegah penyakit Diabetes

Pemyataan ini didukung oleh suatu penelitian yang dilakukan di Capetown, yang menunjukkan

bahwa pada penduduk yang mengkonsumsi serat rata-rata 6,5 gram per hari ditemukan penderita

Diabetes sebanyak 3,6 %. Sedangkan penduduk yang makan serat rata-rata 24,8 gram per hari

hanya ditemukan 0,05 % penderita.

d. Mencegah penyakit divertikular

Konsumsi serat yang cukup akan menghasilkan feses yang lembut sehingga dengan konstraksi

otot yang rendah (< 10 mm Hg) feses dapat dikeluarkan dengan lancar. Apabila konsurnsi serat

berkurang, maka volume kotoran menjadi kecil-kecil dan keras (seperti feses kambing), sehingga

untuk membuangnya membutuhkan konstraksi otot yang lebih besar (tekanan bisa mencapai >

90 mm Hg). Apabila tekanan kuat tersebut berlangsung berulang ulang setiap hari dalam jangka

waktu yang lama, maka otot-otot kolon menjadi lelah dan lemah. Keadaan ini menyebabkan

penyakit "divertikular", yaitu penonjolan bagian luar usus berbentuk bisul yang kadang-kadang

disertai peradangan yang dapat menimbulkan infeksi.

e. Mencegah kegemukan

Dengan adanya serat, maka penyerapan karbohidrat, lemak dan protein menjadi ber kurang. Jika

hal ini dilakukan secara teratur dan berkesinambungan, maka kegemukan dapat dihindari. Serat

mampu memberikan perasaan kenyang dalam waktu yang cukup lama.

Page 16: Sistem Transportasi pada manusia

Sumber serat yang baik adalah sayuran, buah-buahan, serealia dan kacang-kacangan. Memakan

sayuran dan buah-buahan dalam jumlah yang banyak,

mepunyai fungsi ganda yaitu disamping sebagai sumber serat juga merupakan sumber vitamin

dan mineral, yang semua itu sangat dibutuhkan untuk memelihara kesehatan tubuh manusia.

Produk makanan hewani, seperti daging, ikan susu dan telur serta basil-basil olahannya,

umumnya mengandung serat dalam jumlah yang sedikit. Sayuran yang ban yak mengandung

serat adalah, bayam, kangkung, buncis, daun beluntas, daun singkong, kacang panjang, daun

katuk, daun kelor, sawi, kecipir, kol dan lain-lain. Buah-buahan yang banyak mengandung tinggi

serat adalah, alpukat, belimbing, srikaya, cempedak, nangka, durian, jeruk, kedondong, kemang,

mangga, nenas dan sebagainya.

Seralia yang kaya serat adalah beras, jagung, jali dan jewawut. Beras giling mernpunyai kadar

swerat dan vitamin (khususnya vitamin B I) lebih rendah dari beras turnbuk, karena itu memilih

beras sebaiknya jangan yang terlalu bersih (putih). Kacang-kacangan yang banyak mengandung

serat adalah kacang bogar, kacang merah, kacang ijo, kedele, serta kacang-kacangan lainnya.

Pencernaan

Pencemaan karbohidrat sudah dimulai sejak makanan masuk ke dalam mulut; makanan dikunyah

agar dipecah menjadi bagian-bagian kecil, sehingga jumlah permukaan makanan lebih luas

kontak dengan enzim-enzim pencemaan.

Di dalam mulut makanan bercampur dengan air ludah yang mengandung enzim amilase

(ptyalin). Enzim amilase bekerja memecah karbohidrat rantai panjang seperti amilum dan

dekstrin, akan diurai menjadi molekul yang lebih sederhana

Page 17: Sistem Transportasi pada manusia

maltosa. Sedangkan air ludah berguna untuk melicinkan makanan agar lebih mudah ditelan.

Hanya sebagian kecil amilum yang dapat dicema di dalam mulut, oleh karena makanan sebentar

saja berada di dalam rongga mulut. Oleh karena itu sebaiknya makanan dikunyah lebih lama,

agar memberi kesempatan lebih banyak pemecahan amilum di rongga mulut. Dengan proses

mekanik, makanan ditelan melalui kerongkongan dan selanjutnya akan memasuki lambung.

Pencernaan dalam lambung

Proses pemecahan amilum diteruskan di dalam lambung, selama makanan belum bereaksi

dengan asam lambung.

Pencernaan dalam usus

Di usus halus, maltosa, sukrosa dan laktosa yang berasal dari makanan maupun dari hasil

penguraian karbohidrat karbohidrat kompleks akan diubah menjadi mono sakarida dengan

bantuan enzim-enzim yang terdapat di usus halus.

maltase

maltosa 2 (dua) molekul glukosa

laktase

laktosa galaktosa dan glukosa

sukrase

sukrosa fruktosa dan glukosa

Absorbsi

Page 18: Sistem Transportasi pada manusia

Semua jenis karbohidrat diserap dalam bentuk monosakarida, proses penyerapan ini terjadi di

usus halus. Glukosa dan galaktosa memasuki aliran darah dengan jalan transfer aktif, sedangkan

fruktosa dengan jalan difusi. Para ahli sepakat bahwa karbohidrat hanya dapat diserap dalam

bentuk disakarida. Hal ini dibuktikan dengan dijumpainya maltosa, sukrosa dan laktosa dalam

urine apabila mengkonsumsi gula dalam jumlah banyak. Akhimya berbagai jenis karbohidrat

diubah menjadi glukosa sebelum diikut sertakan dalam proses metabolisme.

Berdasarkan urutan, yang paling cepat di absorpsi adalah galaktosa, glukosa dan terakhir

fruktosa.

Page 19: Sistem Transportasi pada manusia

Metabolisme

Setelah melalui dinding usus halus, glukosa akan menuju ke hepar melalui vena portae.

Sebahagian karbohidrat ini diikat di dalam hati dan disimpan sebagai glikogen, sehingga kadar

gula darah dapat dipertahankan dalam batas-batas normal (80-120 mg%).

Karbohidrat yang terdapat dalam darah, praktis dalam bentuk glukosa, oleh karena fruktosa dan

galaktosa akan diubah terlebih dahulu sebelum memasuki pembuluh darah.

Page 20: Sistem Transportasi pada manusia

Apabila jumlah karbohidrat yang dimakan melebihi kebutuhan tubuh, sebagian besar (2/3) akan

disimpan di dalam otot dan selebihnya di dalam hati sebagai glikogen. Kapasitas pembentukan

glikogen ini sangat terbatas (maksimum 350 gram), dan jika penimbunan dalam bentuk glikogen

ini telah mencapai batasnya, kelebihan karbohidrat akan diubah menjadi lemak dan disimpan di

jaringan lemak. Bila tubuh memerlukan kembali enersi tersebut, simpanan glikogen akan

dipergunakan terlebih dahulu, disusul oleh mobilisasi lemak. Jika dihitung dalam jumlah kalori,

simpanan enersi dalam bentuk lemak jauh melebihi jumlah simpanan dalam bentuk glikogen.

Sel-sel tubuh yang sangat aktif dan memerlukan banyak energi, mendapatkan energi dari basil

pembakaran glukosa yang di ambil dari aliran darah. Kadar gula darah akan diisi kembali dari

cadangan glikogen yang ada di dalam hati. Kalau enersi yang diperlukan lebih banyak lagi,

timbunan lemak dari jaringan lemak mulai dipergunakan. Dalam jaringan lemak diubah ke dalam

zat antara yang dialirkan ke hati.

Fungsi karbohidrat

Karbohidrat mempunyai peranan penting dalam menentukan karakteristik bahan makanan,

seperti rasa, warna dan tekstur.

Fungsi karbohidrat di dalam tubuh adalah:

1. Fungsi utamanya sebagai sumber enersi (1 gram karbohidrat menghasilkan 4 kalori) bagi

kebutuhan sel-sel jaringan tubuh. Sebagian dari karbohidrat diubah langsung menjadi enersi

untuk aktifitas tubuh, clan sebagian lagi disimpan dalam bentuk glikogen di hati dan di otot. Ada

beberapa jaringan tubuh seperti sistem syaraf dan eritrosit, hanya dapat menggunakan enersi

yang berasal dari karbohidrat saja.

Page 21: Sistem Transportasi pada manusia

2. Melindungi protein agar tidak dibakar sebagai penghasil enersi.

Kebutuhan tubuh akan enersi merupakan prioritas pertama; bila karbohidrat yang di konsumsi

tidak mencukupi untuk kebutuhan enersi tubuh dan jika tidak cukup terdapat lemak di dalam

makanan atau cadangan lemak yang disimpan di dalam tubuh, maka protein akan menggantikan

fungsi karbohidrat sebagai penghasil enersi. Dengan demikian protein akan meninggalkan fungsi

utamanya

sebagai zat pembangun. Apabila keadaan ini berlangsung terus menerus, maka keadaan

kekurangan enersi dan protein (KEP) tidak dapat dihindari lagi.

3. Membantu metabolisme lemak dan protein dengan demikian dapat mencegah terjadinya

ketosis dan pemecahan protein yang berlebihan.

4. Di dalam hepar berfungsi untuk detoksifikasi zat-zat toksik tertentu.

5. Beberapa jenis karbohidrat mempunyai fungsi khusus di dalam tubuh. Laktosa rnisalnya

berfungsi membantu penyerapan kalsium. Ribosa merupakan merupakan komponen yang

penting dalam asam nukleat.

6. Selain itu beberapa golongan karbohidrat yang tidak dapat dicerna, mengandung serat (dietary

fiber) berguna untuk pencernaan, memperlancar defekasi.

Defisiensi karbohidrat

Manusia membutuhkan karbohidrat dalam jumlah tertentu setiap harinya. Walaupun tubuh tidak

membutuhkan dalam jumlah yang khusus, kekurangan karbohidrat yang sangat parah akan

menimbulkan masalah. Diperlukan sekitar 2 gram karbohidrat per Kg berat badan sehari untuk

mencegah terjadinya ketosis.

Page 22: Sistem Transportasi pada manusia

Secara keseluruhan tubuh harus mempertahankan keseimbangan tertentu dalam utilisasi

karbohidrat, lemak dan protein sebagai sumber enersi.

Jika asupan karbohidrat ditiadakan, maka cadangan lemak dalam jaringan adiposa akan

dimobilisasi sedemikian cepatnya, sehingga tubuh tidak dapat mengoksidasi karbohidrat

seluruhnya menjadi CO2 dan H2O. Sebagian dari hasil pemecahan lemak itu akan diubah

menjadi substansi yang disebut dengan keton bodies. Walaupun tubuh dapat menggunakan keton

bodies ini sebagai penghasil enersi dan dieksresikan melalui urine, produksi dalam jumlah besar

akan teljadi penumpukan keton bodies di dalam darah dan mengakibatkan terjadinya ketosis.

Hal ini sangat berbahaya dan dapat terjadi pada penderita Diabetes Mellitus yang tidak

terkontrol. Jumlah asupan karbohidrat juga mempengaruhi penggunaan protein sebagai penghasil

enersi. Jika asupan karbohidrat rendah, tubuh akan memecah asam amino untuk menghasilkan

enersi dan mensintesa glukosa tubuh, sehingga jaringan yang membutuhkan gula ini akan

mampu menjalankan fungsinya. Oleh karena sebagian protein tubuh digunakan untuk tujuan ini,

maka sedikit karbohidrat dapat menyebabkan pemecahan dari jaringan otot untuk menghasilkan

enersi.

Gejala yang timbul akibat asupan karbohidrat yang rendah adalah fatique, dehidrasi, mual, nafsu

makan berkurang, dan tekanan darah kadang-kadang turun dengan mendadak sewaktu bangkit

dari posisi berbaring (hipotensi ortostatik).

Asupan karbohidrat yang adekwat, penting untuk mempertahankan cadangan glikogen yang

dibutuhkan pada aktifitas fisik jangka panjang. Peningkatan glikogen otot dengan adanya proses

penumpukan karbohidrat akan menambah stamina 30-60 menit lebih lama.

Karbohidrat yang tersedia di dalam makanan.

Page 23: Sistem Transportasi pada manusia

Sumbangan yang berasal dari karbolridrat pada berbagai makanan dapat dilihat pada tabel. 1 dan

2. Sumber utama karbohidrat yang dapat di cerna berasal dari nabati. Makanan yang berasal dari

tanaman ini juga merupakan satu-satunya sumber serat.

Page 24: Sistem Transportasi pada manusia

Makanan yang berasal dari hewan yang mengandung karbohidrat dalam jumlah cukup banyak

adalah susu, tiram dan hati.

Page 25: Sistem Transportasi pada manusia
Page 26: Sistem Transportasi pada manusia

Absorbsi

Intestinum minor adalah bagian dari Sistem Pencernaan Makanan yang berpangkal pada pilorus dan berakhir pada seikum panjangnya sekitar 6 m, merupakan saluran paling panjang tempat proses pencernaan dan absorpsi hasil pencernaan yang terdiri dari:

Lapisan usus halus; mukosa (sebelah dalam). Lapisan melingkar ( M. sirkuler), lapisan otot memanjang (M. longitudinal) dan lapisan serosa (sebelah luar)

Duodenum. Disebut juga usus 12 jari, panjangnya sekitar 25cm berbentuk sepatu kuda melengkung kekiri, pada lengkungan ini terdapat pankreas. Dan bagian kanan duodenum ini terdapat selaput lendir yang membukit disebut Papila vateri. Pada papila vateri ini bermuara saluran empedu (duktus koledokus) dan saluran pankreas (duktus wirsungi / duktus pankreatikus)

Empedu dibuat di hati, untuk dikeluarkan ke duodenum melalui duktus koledokus yang fungsinya mengemulsikan lemak dengan bantuan lipase. Pankreas juga menghasilkan amylase, yang berfungsi mencerna hidrat arang menjadi disakarida, dan tripsin yang berfungsi mencerna protein menjadi asam amino atau albumin dan polipeptika.

Dinding duodenum mempunyai lapisan mukosa yang banyak mengandung kelenjar, yang disebut kelenjar-kelenjar brunner, berfungsi untuk memproduksi getah intestinum.

Yayenum dan Ileum, mempunyai panjang sekitar 6 m. Dua per lima bagian atas adalah yayenum dengan panjang sekitar 2-3 m, dan ileum dengan panjang sekitar 4-5 m. Lekukan yayenum dan ileum melekat pada dinding abdomen posterior dengan perantaraan lipatan peritoneum yang berbentuk kipas dikenal sebagai mesenterium.

Page 27: Sistem Transportasi pada manusia

Akar mesenterium memungkinkan keluar masuknya cabang-cabang arteri dan vena mesentrika superior, pembuluh limfe dan saraf ke ruang antara 2 lapisan peritoneum yang membentuk mesenterium. Sambungan antara yayenum dan ileum tidak mempunyai batas yang tegas.

Ujung bawah ileum berhubungan dengan seikum dengan perantaraan lubang yang bernama orifisium ileoselkalis. Orifisium ini diperkuat oleh spinter ileoselkalis dan pada bagian ini terdapat katup valvula seikalis atau valvula baukini, berfungsi untuk mencegah cairan dalam kolom assendens tidak masuk kembali kedalam ileum.

Mukosa usus halus. Permukaan epitel yang sangat luas melalui lipatan mukosa dan mikrovili memudahkan pencernaan dan absorpsi, lipatan ini dibentuk oleh mukosa dan sub mukosa yang dapat memperbesar permukaan usus.

Pada penampang melintang vili dilapisi oleh epitel dan kripta yang menghasilkan bermacam-macam hormon jaringan dan enzim yang memegang peranan aktif dalam pencernaan..

Absorpsi. Absorpsi makanan yang sudah dicernakan seluruhnya berlangsung di dalam usus halus melalui 2 (dua) saluran yaitu pembuluh kapiler dalam darah dan saluran limfe di sebelah dalam permukaan vili usus.

Sebuàh vilus berisi lakteal, pembuluh darah epitelium dan jaringan otot yang di ikat bersama oleh jaringan limfoid seluruhnya diliputi membran dasar dan ditutupi oleh epitelium.

Karena vili keluar dari dinding usus maka bersentuhan dengan makanan cair dan lemak yang diabsorbsi ke dalam lakteal kemudian berjalan melalui pembuluh limfe masuk ke dalam pembuluh kapiler darah di vili dan oleh vena porta dibawa ke hati untuk mengalami beberapa perubahan.

RINGKASAN ABSORPSI

Sumber makanan Hasil akhir cernaan Organ absorpsi

Protein

Lemak

Hidrat karbon

Asam amino

Gliserin dan asam lemak.

Monosakharida:

ð Glukosa

ð Leavulosa

ð Galaktosa

Dari epithelium masuk ke pembuluh darah dan aliran darah.

Dari epithelium vili masuk ke lacteal dan aliran limfe.

Dari epithelium vili dan dinding pembuluh darah masuk aliran darah.

Fungsi usus halus, terdiri dari;

Page 28: Sistem Transportasi pada manusia

1) Menerima zat-zat rnakanan yang sudab dicerna untuk diserap melalu i kapiler-kapiler darah dan saluran-saluran limfe.

2) Menyerap protein dalam bentuk asam amino.

3) Karbohidrat diserap dalam bentuk emulsi, lemak.

Di dalam usus halus terdapat kelenjar yang menghasilkan getah usus yang menyempurnakan makanan;

1) Enterokinase, mengaktifkan enzim proteolitik.

2) Eripsin, menyempurnakan pencernaan protein menjadi asam amino.

a. Laktase mengubah laktase menjadi monosakarida.

b. Maltosa mengubah maitosa menjadi monosakarida.

c. Sukrosa mengubah sukrosa menjadi monosakarida

Senyawa yang dihasilkan oleh usus halus adalah :

Senyawa Kimia Fungsi

Disakaridase Menguraikan disakarida menjadi monosakarida

Erepsinogen Erepsin yang belum aktif yang akan diubah menjadi erepsin. Erepsin mengubah

pepton menjadi asam amino.

Hormon

Sekretin

Merangsang kelenjar pancreas mengeluarkan senyawa kimia yang dihasilkan ke

usus halus

Hormon CCK

(Kolesistokinin)

Merangsang hati untuk mengeluarkan cairan empedu ke dalam usus halus.

Selain itu, senyawa kimia yang dihasilkan kelenjar pankreas adalah :

Senyawa Kimia Fungsi

Page 29: Sistem Transportasi pada manusia

Bikarbonat Menetralkan suasana asam dari makanan yang berasal dari lambung

Enterokinase Mengaktifkan erepsinogen menjadi erepsin serta mengaktifkan tripsinogen

menjadi tripsin. Tripsin mengubah pepton menjadi asam amino.

Amilase Mengubah amilum menjadi disakarida

Lipase Mencerna lemak menjadi asam lemak dan gliserol

Tripsinogen Tripsin yang belum aktif.

Kimotripsin Mengubah peptone menjadi asam amino

Nuklease Menguraikan nukleotida menjadi nukleosida dan gugus pospat

Hormon Insulin Menurunkan kadar gula dalam darah sampai menjadi kadar normal

Hormon

Glukagon

Menaikkan kadar gula darah sampai menjadi kadar normal

Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekul-

molekul pati yang telah dicernakan di mulut dan lambung,

molekul-molekul protein yang telah dicernakan di lambung,

molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain.

Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih

sempurna menjadi molekul-molekul glukosa. Sementara itu

molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam

amino, dan semua molekul lemak dicerna menjadi molekul

gliserol dan asam lemak.

Page 30: Sistem Transportasi pada manusia

Pencernaan makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak

bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim diperlukan untuk

membantu proses pencernaan kimiawi ini.

Hati, pankreas, dan kelenjar-kelenjar yang terdapat di dalam

dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.

Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah

pencernaan yang berperan di usus halus ini berupa cairan

empedu, getah pankreas, dan getah usus.

a. Cairan Empedu

Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa

air, dan tidak mengandung enzim. Akan tetapi, mengandung

mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan

makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan

berikut.

1) Air, berguna sebagai pelarut utama.

2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan

duodenum agar tidak terjadi iritasi pada dinding usus.

3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang

mengakibatkan empedu bersifat alkali. Garam empedu

juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak

dan air (mengemulsikan lemak).

Page 31: Sistem Transportasi pada manusia

Cairan ini dihasilkan oleh hati. Perhatikan Gambar 6.9.

Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar dalam tubuh

yang beratnya ± 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati

berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan

zat-zat makanan dari darah dan penyerapan unsur besi dari

darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi

membentuk darah pada janin atau pada keadaan darurat,

pembentukan fibrinogen dan heparin untuk disalurkan ke

peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh.

Empedu mengalir dari hati melalui saluran empedu dan

masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu

berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum

lemak dicernakan, lemak harus bereaksi dengan empedu

terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi

menetralkan asam klorida dalam kimus, menghentikan

aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang gerak

peristaltik usus.

b. Getah Pankreas

Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas.

Pankreas ini berperan sebagai kelenjar eksokrin yang

menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan

dan sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon

Page 32: Sistem Transportasi pada manusia

insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh sel-sel berbentuk pulau-

pulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini

berfungsi menjaga gula darah agar tetap normal dan

mencegah diabetes melitus.

Getah pankreas ini dari pankreas mengalir melalui

saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas

terdapat tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam

pemecahan lemak, tripsin membantu dalam pemecahan pro-

tein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.

c. Getah Usus

Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang

mampu menghasilkan getah usus. Getah usus mengandung

enzim-enzim seperti berikut.

1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pe-

mecahan sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa.

2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses

pemecahan maltosa menjadi dua molekul glukosa.

3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses

pemecahan laktosa menjadi glukosa dan galaktosa.

4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat

proses pemecahan peptida menjadi asam amino.

Page 33: Sistem Transportasi pada manusia

Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol

hasil pencernaan terakhir di usus halus mulai diabsorpsi atau

diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian

jejunum dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga

diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam lemak,

penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan

vitamin yang larut dalam air penyerapannya dilakukan oleh

jonjot usus.

Penyerapan mineral sangat beragam berkaitan dengan

sifat kimia tiap-tiap mineral dan perbedaan struktur bagian-

bagian usus. Sepanjang usus halus sangat efisien dalam

penyerapan Na+, tetapi tidak untuk Cl

–, HCO3

–, dan ion-ion

bivalen. Ion K+

penyerapannya terbatas di jejunum.

Penyerapan Fe++ terjadi di duodenum dan jejunum.

Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi

(jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah,

pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan

glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui

sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak

bereaksi terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk

Page 34: Sistem Transportasi pada manusia

emulsi lemak. Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke

dalam villi. Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan,

kemudian asam lemak mengikat gliserin dan membentuk

lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk ke tengah villi,

yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).

Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedang-

kan garam empedu masuk ke dalam darah menuju hati dan

dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat

diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar

(kolon).

5. Usus besar

Usus besar atau kolon memiliki panjang ± 1 meter dan terdiri

atas kolon ascendens, kolon transversum, dan kolon descendens.

Di antara intestinum tenue (usus halus) dan intestinum

crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu).

Pada ujung sekum terdapat tonjolan kecil yang disebut

appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah

putih yang berperan dalam imunitas.

Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke

bagian belakang dengan gerakan peristaltik. Zat-zat sisa

ini masih mengandung banyak air dan garam mineral

yang diperlukan oleh tubuh. Air dan garam mineral

Page 35: Sistem Transportasi pada manusia

kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu

kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar

selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu terjadi proses

pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu

bakteri Escherichia coli, yang mampu membentuk

vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan

peristaltik, zat-zat sisa ini terdorong sedikit demi sedikit

ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan

akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus.

Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian

rektum akibat suatu rangsang yang disebut refleks gastrokolik.

Kemudian akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot

sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya defekasi.

Di dalam usus besar ini semua proses pencernaan telah selesai

dengan sempurna.

Daftar Pustaka

Achmad Djaeni Sediaoetama: Ilmu Gizi, Penerbit Dian Rakyat, Jakarta 1989

Bagian Gizi R.S Dr. Cipto Mangunkusomo dan Persatuan Ahli Gizi Indonesia, Penuntun

Diit, Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta Edisi kedua, Jakarta 1996

Page 36: Sistem Transportasi pada manusia

Donald S. McLaren: Nutrition and its Disorders, Churchill Livingstone Edinburgh London

Melbourne and New York, Third Edition 1981 .

Eleanor R. Williams: Nutrition, Principles, Issues, and Applications. McGraw-Hill Book

Company, New York copyright 1984

Fergus M.Clydesdale: Food Nutrition and Health, The A VI Publishing Company Inc.

WeStport, Connecticut 1995

R.M Moerdowo: Spektrum Diabetes Mellitus, Penerbit Djambatan, Jakarta 1989

http://lena-unindrabio2a.blogspot.com/2010/10/sistem-transportasi-pada-manusia.html


Top Related