Transcript

Skripsi

SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK MENGGUNAKAN BIOREDUKTOR

EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) DAN

POTENSINYA SEBAGAI TABIR SURYA

IRFA APRILIYANTI PAYAPO

H311 11 024

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

2016

ii

SINTESIS NANOPARTIKEL PERAK MENGGUNAKAN BIOREDUKTOR

EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) DAN

POTENSINYA SEBAGAI TABIR SURYA

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar Sarjana Sains

Oleh :

IRFA APRILIYANTI PAYAPO

H311 11 024

MAKASSAR

2016

iii

iv

LEMBAR MOTO

Sesungguhnya ilmu lebih baik daripada harta. Ilmu menjaga dirimu, sedangkan harta

mengharuskan dirimu menjaganya. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta itu sebagai terhukum. Harta itu berkurang

apabila dibelanjakan, sedangkan ilmu itu bertambah dengan dibelanjakan.

Ali Bin Abi Thalib

v

LEMBAR PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan untuk orang-orang yang kucintai:

Teristimewa kepada kedua orang tuaku, papa (ALm) dan ibu yang selalu memberikan kasih sayang, dorongan dan doa yang tulus dalam memenuhi segala kebutuhanku selama perkuliahan sampai terselesainya skrips ini. Juga adik-adik, om dan tante serta almamater tercinta.

Semoga semua pengorbanan yang diberikan kepada penulis, diridhai oleh Allah SWT. Amin

vi

PRAKATA

Alhamdulillah dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha

Penyayang, segala puji dan syukur penulis panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha

Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang dilimpahkan kepada penulis sehingga

penulis dapat menyelesaikan laporan hasil penelitian ini dengan judul “SINTESIS

NANOPARTIKEL PERAK MENGGUNAKAN BIOREDUKTOR

EKSTRAK DAUN KETAPANG (Terminalia catappa) DAN POTENSINYA

SEBAGAI TABIR SURYA”, guna memenuhi salah satu persyaratan dalam

penyelesaian studi pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Hasanuddin Makassar.

Penulis sadar bahwa dalam penulisan laporan hasil penelitian ini banyak

sekali kendala yang di hadapi, namun berkat bantuan dan bimbingan serta

pengorbanan dari berbagai pihak, maka Alhamdulillah semuanya dapat teratasi.

Oleh karena itu, lewat penulisan skripsi ini penulis mengucapkan terima kasih

yang tak terhingga kepada:

1. Almamater tercinta Universitas Hasanuddin, Fakultas Matematikan dan

Ilmu Pengetahuan Alam, khususnya Program Studi Kimia yang telah

memberikan kesempatan bagi penulis untuk menimba ilmu dan didikan

sebagai proses pengenalan jati diri.

2. Dr. Muhammad Zakir, M.Si dan Prof. Dr. Nunuk Hariani Soekamto, M.S

selaku pembimbing, atas nasehat, ilmu, waktu, pemikiran, bimbingan dan

motivasi kepada penulis selama proses penyusunan tugas akhir.

3. Prof. Dr. Abd. Wahid Wahab, M.Sc, Prof. Dr. Muhammad Syahrul,

M.Agr, Dr. Hasnah Natsir, M.Si dan Dr. Syahruddin Kasim, M.Si selaku

vii

penguji ujian sarjana kimia, atas bimbingan dan saran-saran yang

diberikan.

4. Ketua dan sekretaris Jurusan Kimia Dr. Indah Raya, M.Si dan

Dr. Muhammad Zakir, M.Si, dan seluruh dosen yang telah membimbing

penulis selama masa perkuliahan serta seluruh staf Jurusan Kimia Fakultas

MIPA Universitas Hasanuddin atas bantuan dan kerjasamanya.

5. Analis laboratorium pak Sugeng, ibu Tini, kak Anti, kak Febi, kak Linda,

pak Iqbal, terkhusus untuk pak Sugeng terima kasih atas bantuan dan

pengalaman-pengalamannya..

6. Kedua orang tuaku Papa tercinta (Alm) Ibrahim Payapo dan ibu tercinta

Fatimah Lisaholith, Kakak dan adikku (Fareha Payapo, Muzna Triana

Payapo, dan Alin Cindra Payapo), Om dan Tanteku (bi Evhi, bi Nona,

onco Cala, bi miong dan bpk Lem, kaka lila dan abang ip, Om is dan tante

Erni,) terimakasih atas doa, materi dan semangatnya.

7. Rekan penelitian Marlinda, atas kerjasama dan motivasi selama menjalani

penelitian.

8. Teman-teman penelitian di Lab KF (Ryan, Zhia, Amchi, Whina, Merry,

Pius, Erwin, Mashyta) yang telah memberikan bantuan baik secara

langsung maupun tidak langsung selama meneliti di Lab KF

9. Teman-teman seperjuangan Kimia 2011 (Sahriani, Inaya, Nella, Tizia,

Tasya, Wita, Sherly, Merlin, Lupitha, Muzdalifah, Asmi, Jeane, Wasti,

Nopi, Arya, Carolina, Agustan, ainul, Wiliam, Tadir, Zul, Amri, Aris,

Resky, Prana, Dilla, Nelli, Met, Sarah, Nuhe, Hikma, Rahmi, Ela, Peni,

Mutia, Hasni, Lutfi, Alam) suka duka telah kita lalui bersama, canda tawa

viii

dan kebersamaan tidak akan terlupakan walau nanti kita telah sibuk

dengan kehidupan kita masing-masing.

10. Teman-teman seperjuangan di Asrama Putri Maluku (Firdha Sarete,

Rhivani Kabakoran, Nissa Kabakoran, Maya Sari Wahid), serta segenap

pihak yang tidak sempat penulis ucapkan satu demi satu, atas semua

bantuan dan perhatiannya kepada penulis.

Akhirnya semoga segala bantuan yang diberikan baik moral maupun

material akan mendapatkan balasan yang selayaknya dari Allah SWT dan

senantiasa melimpahkan rahmat-Nya kepada kita semua.

Penulis

2016

ix

ABSTRAK

Nanopartikel perak berhasil disintesis menggunakan bioreduktor ekstrak

(n-heksan, kloroform dan air) daun ketapang (terminalia catappa) yang berperan

sebagai agen pereduksi dengan penggunaan AgNO3 sebagai prekursor dan PAA

sebagai stabilizer. Hasil penelitian berdasarkan perubahan warna, pH, dan serapan

UV-Vis menunjukkan perubahan warna dari kuning menjadi kuning kecokelatan

dengan pH 4 menandakan terbentuknya nanopartikel perak dengan range λ max

untuk AgNP ekstrak n-heksan 421 nm, AgNP ekstrak kloroform 414 nm dan

AgNP ekstrak air 413 nm. Ukuran partikel untuk AgNP ekstrak air 92,48 nm

berdasarkan hasil pengukuran PSA. Analisis gugus fungsi yang berperan dalam

sintesis menggunakan FT-IR. Karakterisasi menggunakan XRD menunjukkan

bahwa hasil sintesis membentuk kristal kubik dengan ukuran kristal 53,48 nm.

Nanopartikel perak dimanfaatkan sebagai tabir surya dengan paduan senyawa

asam hidroksi sinamat. Pengujian aktivitas tabir surya ditentukan dengan nilai

SPF yang dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Hasil pengujian

aktivitas tabir surya paduan nanopartikel perak dan asam hidroksi sinamat

(AHNP) dengan konsentrasi 16 µg/ml – 20 µg/ml menunjukkan nilai SPF

berturut-turut 2,22; 2,63; 2,8; 2,99 dan 3,39. Aktivitas tabir surya AHNP

meningkat seiring peningkatan konsentrasi AHNP. Berdasarkan hasil penelitian

yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa paduan AHNP mampu melindungi kulit

manusia dari paparan sinar UV-B.

Kata kunci : AHNP, AHS, Ekstrak daun ketapang, Nanopartikel perak, SPF

x

ABSTRACT

Silver nanoparticles synthesized using bioreductor extract (n-hexane, chloroform

and water) leaves Ketapang (Terminalia catappa) which acts as a reducing agent

to use as a precursor AgNO3 and PAA as a stabilizer. The results based on

changes in color, pH, and UV-Vis show color changes from yellow to yellow-

brown with a pH of 4 indicating the formation of silver nanoparticles with a range

of λ max for AgNP extract n-hexane 421 nm, AgNP chloroform extract 414 nm

and AgNP water extracts 413 nm. The particle size for a water extract AgNP

92.48 nm based on measurements of PSA. Analysis of functional groups that play

a role in the synthesis using FT-IR. Characterization using XRD showed that the

synthesized form a cubic crystal with a crystal size of 53,48 nm. Silver

nanoparticles are used as a sunscreen with a blend of hydroxy cinnamic acid

compounds. Testing activities determined sunscreen with SPF values were

analyzed using a UV-Vis spectrophotometer. Results of testing the activity of

sunscreen alloy nanoparticles of silver and hydroxy cinnamic acid (AHNP) with a

concentration of 16 µg/mL - 20 µg/mL showed consecutive SPF value 2,22; 2,63;

2,8; 2,99 and 3,39. Activities sunscreen AHNP increases with the concentration

AHNP. Sunscreen AHNP with protection UV-B.

Key word : AHNP, AHS, Extract catappa Leaf, Silver Nanoparticles, SPF

xi

DAFTAR ISI

Halaman

PRAKATA.................................................................................................

ABSTRAK.................................................................................................

ABSTRACT...............................................................................................

DAFTAR ISI..............................................................................................

vi

ix

x

xi

DAFTAR TABEL ..................................................................................... xiv

DAFTAR GAMBAR..................................................................................

DAFTAR LAMPIRAN..............................................................................

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN..................................................

xv

xvi

xvii

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................

1.1 Latar Belakang......................................................................

1.2 Rumusan Masalah..................................................................

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ……………………………..

1.3.1 Maksud Penelitian …………………………………………

1.3.2 Tujuan Penelitian…………………………………………..

1.4 Manfaat Penelitian..................................................................

1

1

5

6

6

6

6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA...............................................................

2.1 Tinjauan Umum Nanopartikel...............................................

2.2 Nanopartikel Perak...............................................................

2.3 Daun Ketapang......................................................................

2.4 Pelarut Organik......................................................................

7

7

9

11

14

xii

2.5 Tabir Surya...........................................................................

2.6 Analisis dan Karakterisasi Nanopartikel Perak …...…… ...

16

19

BAB III METODE PENELITIAN............................................................

3.1 Bahan Penelitian………………............................................

3.2 Alat Penelitian………….......................................................

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian................................................

3.4 Prosedur Penelitian.................................................................

3.4.1 Pembuatan Larutan 1 mM AgNO3…………………………………...

3.4.2 Pembuatan Larutan PAA 1%.............................................

3.4.3 Persiapan Ekstrak Tanaman …………………………….

3.4.3.1 Preparasi Sampel ...............................................................

3.4.3.2 Ekstraksi Daun Ketapang...................................................

3.4.4 Sintesis Nanopartikel Perak...............................................

3.4.5 Karakterisasi Nanopartikel Perak .....................................

3.4.6 Pembuatan Larutan Asam Hidroksi Sinamat 100 µg/mL..

3.4.7 Pembuatan LarutanAsam Hidroksi Sinamat 16 µg/mL,

17 µg/mL, 18 µg/mL, 19 µg/mL dan 20 µg/mL …...……

3.4.8 Pembuatan Paduan Asam Hidroksi sinamat dan

Nanopartikel Perak………………………………………

3.4.9 Uji Aktivitas Tabir surya ………………………………..

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN....................................................

4.1. Sintesis Nanopartikel Perak...................................................

4.2. Karakterisasi Nanopartikel Perak…………………………..

4.2.1 Warna dan pH ……………………………………….….....

4.2.2. Karakterisasi Menggunakan Spektrofotometer UV-Vis …

22

22

22

22

23

23

23

23

23

23

24

24

25

25

25

25

26

26

26

26

28

xiii

4.2.3. Karakterisasi Menggunakan FTIR…………………………

4.2.4. Karakterisasi Menggunakan PSA…………..……...………

4.2.5 Karakterisasi Menggunakan XRD………………………...

4.3. Uji Aktivitas Tabir Surya ………………………………….…

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN.....................................................

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................

LAMPIRAN...............................................................................................

33

36

37

39

41

42

47

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jenis-Jenis Tumbuhan yang Telah Digunakan untuk Biosintesis

Nanopartikel Perak ......................................................................... 11

2. Nilai EE x I .................................................................................... 18

3. Hasil Analisis Spektrum UV-Vis Nanopartikel Perak Ekstrak

n-Heksan …………………………………………………………. 30

4. Hasil Analisis Spektrum UV-Vis Nanopartike l Perak Ekstrak

Kloroform ………………………………………………………... 31

5. Hasil Analisis Spektrum UV-Vis Nanopartikel Perak Ekstrak

Etil Asetat ………………………………………………………... 32

6. Hasil Analisis Spektrum UV-Vis Nanopartikel Perak Ekstrak

Air ……………………………………………………………… ... 33

7. Ukuran Nanopartikel Berdasarkan Nilai FWHM dan 2θ ……… .. 38

8. Data Absorbansi Larutan Paduan AHNP………………………... 39

9. Nilai SPF Larutan Paduan AHNP……………………………….. 40

xv

DAFTAR GAMBAR

Gambar halaman

1. Daun Ketapang (Terminalia catappa) ................................................... 12

2. Struktur Molekul Tanin.......................................................................... 13

3. Warna Larutan Sampel A (Ekstrak n-Heksan), B (Ekstrak Kloroform),

C (Ekstrak Etil Asetat), dan D (Ekstrak air) Selama 7 Hari…………… 27

4. Spektrum Serapan UV-Vis Ekstrak n-Heksan Kloroform, Etil

Asetat, Air, Larutan PAA 1% dan Larutan AgNO3 1 mM…….... 28

5. Serapan UV-Vis Pembentukan AgNP Ekstrak n-Heksan Selama 7 Hari

Pada Panjang Gelombang 185-700 nm………………………………… 29

6. Serapan UV-Vis Pembentukan AgNP Ekstrak Kloroform Selama 7

Hari Pada Panjang Gelombang 185-700 nm………………………… . 30

7. Serapan UV-Vis Pembentukan AgNP Ekstrak Etil Asetat Selama 7

Hari Pada Panjang Gelombang 185-700 nm…………………………... 31

8. Serapan UV-Vis Pembentukan AgNP Ekstra k air Selama 7 Hari

Pada Panjang Gelombang 185-700 nm………………………………… 32

9. Hasil FTIR AgNP Ekstrak Air …………………………………….… 34

10. Struktur Molekul (a)Tanin, (b) Struktur Sederhana dari Tanin,

(c) Mekanisme Reaksi Kemungkinan Pembentukan AgNP ................. 35

11. Analisis PSA AgNP Ekstrak Air Berdasarkan Dispersi Intensitas,

Volume d an Jumlah ............................................................................ 36

12. Pola XRD Nanopartikel Perak ……………………………………….. 37

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran halaman

1. Bagan Kerja .......................................................................................... 47

2. Hasil Karakterisasi UV-Vis................................................................... 51

3. Hasil Karakterisasi PSA……………………………………………… . 63

4. Hasil Karakterisasi XRD AgNP Ekstrak Air…………………………. 67

5. Persamaan Scherrer…………………………………………………… 70

6. Perhitungan Nilai SPF dari Paduan AHNP……………………………. 73

7. Foto Alat………………………………………………………………. 74

8. Dokumentasi Penelitian …………………………………………… .... 76

xvii

DAFTAR SIMBOL DAN SINGKATAN

PAA : Poli Asam Akrilat

AgNP : Nanopartikel Perak

AHNP : Paduan Asam Hidroksi Sinamat dan Nanopartikel Perak

FTIR : Fourier Transform Infrared

PSA : Particle Size Analysis

XRD : X-Ray Diffraction

UV-Vis : Ultra Violet Visible

ʋ : Bilangan Gelombang atau Frekuaensi Vibrasi (cm-1

)

λ : Panjang gelombang (nm)

SPF : Sun Protection Factor

FWHM : Full Width at Half Maximum

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi dan sains pada saat ini khususnya di bidang

material sangat berkembang pesat (Amiruddin dan Taufikurohmah, 2013). Dalam

periode tahun 2010-2020 akan terjadi percepatan luar biasa dalam penerapan

nanoteknologi di dunia industri dan ini menandakan bahwa sekarang ini dunia

sedang mengarah pada revolusi nanoteknologi (Suwarda dan Maarif, 2011).

Nanoteknologi secara umum dapat didefinisikan sebagai teknologi perancangan,

pembuatan dan aplikasi struktur/material yang berdimensi nanometer

(Ariyanta dkk., 2014).

Salah satu pengembangan nanoteknologi yang sedang berkembang yaitu

sintesis nanopartikel. Sintesis nanopartikel sedang berkembang pesat karena dapat

diaplikasikan secara luas seperti dalam bidang lingkungan, elektronik, optis, dan

biomedis. Nanopartikel adalah partikel yang memiliki ukuran satu dimensi yaitu

kurang dari 100 nanometer (Wahyudi dkk., 2011).

Nanopartikel dapat dibuat dengan metode fotokimia, elektrokimia,

radiolytic, sonolytic dan bioreduksi menggunakan produk alami. Metode

bioreduksi diklasifikasikan sebagai cabang baru dari nanoteknologi, yang disebut

nanobioteknologi. Nanobioteknologi menggabungkan prinsip-prinsip biologi

dengan prosedur fisika dan kimia untuk menghasilkan partikel yang berukuran

nanometer dengan fungsi tertentu (Zakir dkk., 2014).

Sintesis nanopartikel dengan memanfaatkan makhluk hidup sebagai agen

biologi pada proses sintesisnya dikenal sebagai biosintesis nanopartikel.

2

Penggunaan agen biologi dalam proses sintesis ialah dengan memanfaatkan

senyawa-senyawa organik yang terkandung dalam makhluk hidup. Agen biologi

berperan sebagai pereduksi, penstabil, atau keduanya pada proses pembentukan

nanopartikel. Biosintesis nanopartikel diduga melibatkan senyawa-senyawa

organik seperti enzim, protein, dan karbohidrat ataupun kelompok senyawa

metabolit sekunder dari tumbuhan. Prinsip biosintesis dengan metode reduksi

dalam preparasi nanopartikel ialah memanfaatkan tumbuhan dan mikroorganisme

(Handayani, 2011; Bakir 2010).

Salah satu nanopartikel yang dapat disintesis dengan metode reduksi

adalah nanopartikel perak. Nanopartikel perak dapat disintesis dengan metode

reduksi menggunakan ekstrak daun ketapang (Terminalia catappa)

(Zakir dkk., 2014). Berbagai ekstrak dari daun ketapang telah dilakukan uji

fitokimianya. Daun ketapang mengandung banyak senyawa yang bersifat

antioksidan. Senyawa-senyawa yang terkandung dalam ekstrak daun ketapang

yang akan dimanfaatkan dalam proses sintesis nanopartikel perak. Ekstrak

n-heksan daun ketapang menunjukkan senyawa yang terkandung di dalamnya

antara lain asam palmitat, asam linolenat, dan asam stearat (Jaziroh, 2008).

Ekstrak kloroform daun ketapang mengandung senyawa golongan alkaloid,

triterpenoid, steroid dan terpenoid (Restasari dkk., 2008). Identifikasi golongan

senyawa dengan penapisan fitokimia dalam ekstrak etil asetat daun ketapang

terkandung senyawa flavonoid, alkaloid, dan saponin (Rahayu dkk., 2008).

Ekstrak air rebusan daun ketapang mengandung fenolik, flavonoid, dan steroid

(Lembang, 2013).

Menurut Lembang (2013), Nanopartikel perak dapat disintesis dengan

metode reduksi menggunakan ekstrak air rebusan daun ketapang yang

3

menghasilkan ukuran partikel 55,77 nm. Senyawa yang dihasilkan adalah

kelompok fenolik yang diperkirakan jenis tanin, seperti yang diketahui bahwa

ketapang kaya tanin. Oleh karena itu, tanin juga memainkan peran penting dalam

proses reduksi Ag+ .

Nanopartikel perak cenderung mengalami agregasi membentuk ukuran

yang besar. Stabilitas nanopartikel perak memegang peranan yang sangat penting

ketika akan dikarakterisasi dan diaplikasikan ke dalam sebuah produk. Upaya

pencegahan terjadinya agregat antar nanopartikel dapat dilakukan dengan

penambahan stabilizer (Haryono dkk., 2008). Stabilizer yang paling efektif

digunakan adalah polimer yang berfungsi untuk mencegah terjadinya aglomerasi.

Beberapa polimer yang telah digunakan sebagai stabilizer, diantaranya poli vinil

alkohol (PVA), poli vinil pirolidin (PVP), poli etilen glikol (PEG), poli stiren

sulfonat (PSS), poli asam akrilat (PAA) dan kitosan (Marliyana dkk., 2006).

Penambahan PVA 1% untuk menstabilkan ukuran nanopartikel perak

terdistribusi diantara 40-164 nm dengan ukuran rata-rata 96,0 nm. Nanopartikel

perak hasil sintesis menggunakan PAA 1% terdistribusi antara 23-86 nm dengan

ukuran rata-rata 71,6 nm. PAA memiliki kemampuan yang relatif baik dalam

menstabilkan nanopartikel perak karena mempunyai afinitas yang paling baik

(Bakir, 2011; Lembang, 2013; Wahyudi dkk., 2011).

Perkembangan nanopartikel perak saat ini telah diaplikasikan dalam

berbagai bidang, salah satunya penambahan nanopartikel perak pada sediaan

kosmetik. Ukuran nanopartikel perak yang sangat kecil dibandingkan dengan sel

tubuh maka nanopartikel perak dapat keluar dan masuk dengan mudah kedalam

sel tubuh tanpa mengganggu kerja sel (Abdullah dan Khairurijal, 2010).

Nanopartikel perak diketahui memiliki kemampuan yang baik sebagai

4

antimikroba. Nanopartikel perak memiliki sifat yang tidak toksik terhadap kulit

manusia. Selain itu, nanopartikel bersifat antioksidan dan dapat menangkal radikal

bebas. Perak secara khusus sangat menarik karena memiliki sifat yang khas dan

merupakan salah satu logam mulia yang memiliki kualitas optik yang cukup baik

setelah emas dengan harga yang lebih terjangkau (Haryono dkk., 2008;

Handayani, 2011; Saputra dkk., 2011).

Produk kosmetik yang di kembangkan sekarang yaitu tabir surya dengan

paduan nanopartikel. Tabir surya merupakan suatu senyawa yang dapat digunakan

untuk melindungi kulit dari sengatan sinar matahari terutama ultra violet (UV).

Aktivitas tabir surya ditentukan dari nilai SPF (Sun Protection Factor) sampel

yang dianalisis menggunakan spektrofotometer UV-Vis. Penentuan nilai SPF

melalui spektrofotometer UV-Vis dapat diketahui dari karakteristik

serapan sampel tabir surya pada panjang gelombang maksimum (Suryanto dan

Syarief, 2013).

Bahan aktif tabir surya diklasifikasikan menjadi dua yaitu tabir surya

kimia (chemical adsorbers) dan tabir surya fisik (physical blokers). Tabir surya

kimia bekerja pada permukaan kulit dan menyerap UV (menjadikannya tak

berbahaya). Tabir surya fisik bekerja dengan memantulkan cahaya UV. Senyawa

tabir surya kimia yang telah dikenal salah satunya adalah oktil p-metoksi sinamat

(OPMS). Senyawa OPMS dapat menyerap sinar matahari secara nyata pada

rentang panjang gelombang 200-370 nm sehingga dapat digunakan untuk

melindungi kulit dari paparan sinar matahari (Bevi dkk., 2009; Suryanto dan

Syarief, 2013). Ciri senyawa tabir surya yang menyerap secara kimia adalah

mempunyai inti benzena yang tersubstitusi pada posisi ortho maupun para yang

terkonjugasi dengan gugus karbonil. Senyawa-senyawa tersebut antara lain

5

senyawa turunan sinamat. Salah satu senyawa turunan sinamat selain OPMS

adalah asam hidroksi sinamat (AHS). Senyawa AHS digunakan sebagai

komponen aktif tabir surya karena memiliki rantai panjang dan sistem ikatan

rangkap terkonjugasi yang akan mengalami resonansi selama terkena pancaran

sinar UV. Untuk mengoptimalkan kemampuan dari tabir surya biasanya dilakukan

kombinasi senyawa aktif kimia yang mengandung antioksidan yang mampu

melawan radikal bebas. Nanopartikel perak bersifat antioksidan dan dapat

menangkal radikal bebas. Penambahan nanopartikel perak kedalam AHS mampu

mengoptimalkan kerja tabir surya (Taufikkurohmah, 2005; Handayani, 2011).

Mengacu pada uraian diatas, maka dilakukan penelitian sintesis

nanopartikel perak menggunakan bioreduktor ekstrak daun ketapang (Terminalia

catappa) dan pengujian aktivitas tabir surya paduan nanopartikel perak dengan

asam hidroksi sinamat.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dapat dirumuskan masalah yaitu:

1. bagaimana pengaruh bioreduktor ekstrak n-heksan, kloroform, etil

asetat dan air rebusan daun ketapang (Terminalia catappa) terhadap

sintesis nanopartikel perak ?

2. bagaimana tingkatan SPF pada tabir surya yang menggunakan paduan

nanopartikel perak dengan asam hidroksi sinamat?

3. bagaimana pengaruh konsentrasi asam hidroksi sinamat terhadap

aktivitas tabir surya?

6

1.3 Maksud dan Tujuan penelitian

1.3.1 Maksud Penelitian

Mensintesis nanopartikel perak menggunakan bioreduktor ekstrak

n-heksan, kloroform, etil asetat dan air rebusan daun ketapang (Terminalia

catappa) serta menguji aktivitas tabir surya dari paduan asam hidroksi sinamat

dengan nanopartikel perak yang disintesis.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dilakukan penelitian ini yaitu:

1. mensintesis nanopartikel perak menggunakan ekstrak n-heksan,

kloroform, etil asetat dan air rebusan daun ketapang (Terminalia

catappa) sebagai bioreduktor.

2. melakukan pengujian SPF paduan nanopartikel perak dengan asam

hidroksi sinamat.

3. menentukan pengaruh konsentrasi asam hidroksi sinamat terhadap

aktivitas tabir surya.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah memberikan informasi mengenai potensi

ekstrak daun ketapang (Terminali catappa) sebagai agen pereduksi untuk sintesis

nanopartikel perak dan potensinya sebagai tabir surya.


Top Related