Transcript
Page 1: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Kejatuhan khilafah Abbasiyyah yang berpusat di Baghdad oleh serangan

kerajaan Mongol pada 1258 M, bisa dikatakan merupakan awal dari kemunduran

peradaban Islam. Sebelum itu terjadi, Baghdad adalah pusat peradaban dunia dan pusat

ilmu pengetahuan. Akibat yang ditimbulkan dari kehancuran Abbasiyyah kaum muslim

terpecah ke dalam negeri-negeri kecil. Dimana satu negeri dengan negeri yang lain

saling beperang.

Awal pada ke 13 M, barulah keadaan peta politik dunia Islam relatif mengalami

kemajuan kembali setelah berbagai chaos di negeri-negeri kaum muslim dengan

munculnya tiga kekuatan besar, yaitu Utsmani di Turki, Kerajaan Safawi di Persia, dan

Mongol. Kekhilafahan Utsmani merupakan imperium terbesar diantara tiga kerajaan

lain. Menariknya, walaupun pada masa yang sama, ketiganya berada kondisi sosio-

ekonomi yang berbeda, pengaruh warisan pengembangan intelektual yang berbeda bagi

dunia Islam kini. Dalam makalah ini, kita akan mencoba menganalisa bagaimana

peradaban dan perekonomian duniaIslam pada masa tiga kerajaan besar ini.

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Kekhilafahan Utsmaniyah

2.1.1. Sejarah Kekhilafahan Utsmaniyah (1299-1924)

Para ahli sejarah menduga, bahwa bangsa Hittiti-lah yang pertama menempati

wilayah utsmani atau Turki sekarang. Pada awal tahun Masehi, ia dinamakan Bizantium

Page 2: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

di bawah kekuasaan Romawi yang berkuasa di kawasan Ini selama lebih dari empat

abad. Dari tangan Romawi kemudian orang Barbar merebutnya dan memindahkan

ibukota kerajaan dari Roma ke Konstantinopel (ibu kota Turki sekarang). Pada abad ke-

12 M umat Islam di bawah bimbingan dinasti Abbasiyah dengan dibawah komando

Ertugral dan anaknya yang bernama Otsman, akhirnya merebut wilayah ini sekaligus

dinasti Abbasiyah memercayakan dan menghadiahkan pemerintahannya kepada mereka.

Pada abad ke-13 M berdirilah kekhilafahan Utsmaniyah. Dulu wilayah kekuasaan

Utsmani paling luas di antara tiga kerajaan besar (Safawi, Mughal, dan Utsmaniyah saat

itu), meliputi tiga benua yakni jazirah Arabia, Balkan, Hungaria hingga kawasan Afrika

Utara1.

Setelah Otsman meninggal, kekuasaan Kesultanan Utsmaniyah kemudian

merambah sampai ke bagian Timur Mediterania dan Balkan. Setelah kekalahan di

Pertempuran Plocnik, kemenangan kesultanan Utsmaniyah di Pertempuran Kosovo

secara efektif mengakhiri kekuasaan Kerajaan Serbia di wilayah tersebut dan

memberikan jalan bagi Kesultanan Utsmaniyah menyebarkan kekuasaannya ke Eropa.

Kesultanan ini kemudian mengontrol hampir seluruh wilayah kekuasaan Bizantium

terdahulu.

Wilayah Kekaisaran Bizantium di Yunani luput dari kekuasaan kesultanan

berkat serangan Tamerlane ke Anatolia tahun 1402, menjadikan Sultan Bayezid I

sebagai tahanan. Sepeninggal Tamerlane, Mehmed II melakukan perombakan struktur

kesultanan dan militer, dan menunjukkan keberhasilannya dengan menaklukkan Kota

Konstantinopel pada tanggal 29 Mei 1453 pada usia 21 tahun. Kota tersebut menjadi

ibukota baru Kesultanan Utsmaniyah. Sebelum Mehmed II terbunuh, pasukan

Utsmaniyah berhasil menaklukkan Korsika, Sardinia, dan Sisilia. Namun

sepeninggalnya, rencana untuk menaklukkan Italia dibatalkan.2

1 Thohir, Ajid (2009). Studi Kawasan Dunia Islam. Jakarta:Rajawali Press.2Wikipedia. Kesulthanan Utsmaniyah . [Online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Kesultanan_Utsmaniyah [03 Oktober 2013]

Page 3: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

2.1.4. Perkembangan Perekonomian Utsmani

Sejarah perekonomian Utsmani dibagi ke dalam dua periode. Pertama, Periode

klasik yang mana berbasis kepada pertanian, khilafah Utsmani memberikan keleluasaan

kepada setiap wilayah untuk mengembangkan potensi pertaniannya. Kedua, era

reformasi yaitu era perbaikan pengaturan sistem pemerintahan, terdiri atas perbaikan

sistem administrasi publik dan perubahan sistem politik pada masa itu dari tangan

militer kepada publik, tujuannya untuk memberikan fungsi layanan publik yang lebih

baik.3

Pada periode reformasi birokrasi dan sistem administrasi yang dilakukan oleh

pemerintah pusat Utsmani kepada provinsi-provinsi, kita bisa melihat itu justru menjadi

salah satu sebab kehancuran utsmani (the fall of the ottoman empire). Hal ini dipertegas

dengan tulisan El-Ashker 4, maladministration di wilayah Syiria dan Mesir menjadi

contohnya. Hal ini terjadi terlalu seringnya terjadi pergantian pasha (raja muda) di

kedua wilayah ini, rata-rata masa jabatannya hanya kurang dari dua tahun. Pada periode

1517-1697 ada 133 pasha yang bergiliran memimpin Damaskus. Begitpun yang terjadi

di wilayah Mesir selama kurun waktu 280 tahun Utsmani memerintah di Mesir, ada

hampir 100 pasha yang memimpin kantor pemerintahan.

Sumber pendapatan Utsmani banyak diperoleh dari perluasan wilayah (ekspansi

militer) serta dari sektor fiskal, yaitu pajak. Pendapatan negara juga banyak

mengandalkan sektor pertanian.Khilafah Utsmani belum banyak mengandalkan

pendapatan negara dari industri manufaktur serta perdagangan. Berbanding terbalik

dengan bangsa Eropa yang sudah mengandalkan perdagangan dan Industri sebagai

sumber utama pendapatan, kaum merkantilis Eropa semakin giat mengembangkan

industri mereka dan perluasan wilayah untuk menunjang industri sedangkan Utsmani

wilayah kekuasaanya semakin berkurang dan pengelolaan lahan pertaniannya masih

dikelola dengan cara-cara yang konservatif.5

3Ibid.4El-Ashker, Ahmed & Rodney Wilson (2006). Islamic Economics a Short History. Brill:Leiden, Boston. Hal:2985Wikipedia. Economic History of The Ottoman Empire . [online].Tersedia: en.wikipedia.org/wiki/ottoman_empire. [03 Oktober 2013]

Page 4: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

2.1.3. Kekuatan Ekonomi Khilafah Utsmani

Sebagai sebuah negara besar pada eranya, Khilafah Utsmani mempunyai banyak

potensi-potensi yang menjadi penunjang pendapatan negara dan kekuatan militernya.

Semua sumber daya ekonomi terdapat di wilayah Utsmani, berikut ini adalah berbagai

kekuatan ekonomi di wilayah Turki:

A. Daratan

Di Anatolia, Khilafah Utsmani diwarisi sebuah jalur Caravanserai dari

pendahulu mereka yaitu Selçuk Turks. Jalur ini menjadi semacam keuntungan bagi

Utsmani, karena akan menjamin keamanan pengantaran barang dan rombongan

karapan dagang dengan di sediakannya penginapan bagi para pedagang serta hewan-

hewan tunggangannya di wilayah Jalur Caravanserai. Jalur Caravanserai ini berada di

sepanjang wilayah Balkan.6

B. Laut

Dibawah Sultan Bayazid II, Utsmani mempunyai kekuatan angkatan laut yang

kuat. Angkatan laut ditugaskan untuk memberangus para perompak dan melindungi

kapal dagang. Secara diplomatik, dengan kekuatan angkatan militer yang kuat lebih

lanjut akan menguntungkan, membuat rasa aman masyarakat di wilayah pesisir Utsmani

serta kekuatan untuk terus melakukan ekspansi wilayah. Untuk mempertahankan

hagemoni Utsmani di laut timur Mediterania, pengembangan akademi angkatan laut

terus digalakan. Tujuannya untuk membantu dan mengawasi hubungan dagang antara

khilafah Utsmani dengan Venice.

Jalur perdagangan yang ada di bawah komando Utsmani ada beberapa wilayah,

yaitu Aegean dan Laut Timur Mediterania (komoditas perdagangan di wilayah ini yaitu

gandum), kemudian antara Laut Merah dengan Teluk Persia (komoditas perdagangan

utamanya yaitu rempah-rempah), Laut Hitam dan Laut Barat Mediterania

(komoditasnya yaitu gandum dan kayu).

6Wikipedia. Economic History of The Ottoman Empire . [online].Tersedia: en.wikipedia.org/wiki/ottoman_empire. [03 Oktober 2013]

Page 5: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

C. Pertanian

Khilfah Utsmani adalah negara pertanian (agrikultur) karena mempunyai lahan

yang subur. Rata-rata sumber penghasilan warganya berasal dari usaha keluarga

berskala kecil di bidang pertanian dan pajak sektor pertanian ini berkontribusi 40% bagi

sumber pendapatan pajak negara.Ada beberapa faktor peningkatan produktivitas sektor

pertanian Utsmani, seperti perbaikan irigasi, pemberian subsidi, serta peningkatan

peralatan pertanian yang modern yang dilakukan pada abad 19 M. Daerah-daerah yang

menjadi sumber pertanian Utsmani yaitu daerah-daerah pegunungan, seperti di

Anatolia, salah satu wilayah di provinsi Syiria.

Kebijakan politik pemerintah pusat Utsmani, sekali lagi menjadi kemunduran

pertanian Utsmani. Wewenang pejabat-pejabat di daerah terlalu besar, akibatnya untuk

menekan pajak yang besar banyak para petani memberikan suap kepada para pejabat

untuk mengatur pajak mereka.

2.1.4. Intelektual dan Ekonom Muslim Pada Periode Khilafah Utsmani

Dibandingkan pranata dari berbagai aspek lain, seperti arsitektur, karya seni, dan

organisasi militer, perhatian terhadap pranata ekonomi Ottoman amatlah kurang.

Sehingga sulit ditemukan pemikir-pemikir besar seperti Ibnu Khaldun (1332-1404),

kemudian setelahnya Al-Maqrizi (1364-1441).7 Berikut ini ada beberapa pemikir dalam

masa Utsmani dengan pemikirannya memiliki pemikiran ekonomi:

Hajji Khalifah

Bangsa Turki mengenalnya dengan Katib Chelebi. Pada tahun 1630 M, bersama

Kocu Bey sekitar tahun 1653 M, menulis tentang fenomena ekonomi Utsmani dalam

perdagangan internasional serta ekonomi domestik. Ahli sejarah pada masa ini lebih

cenderung menghindari pembahasan tentang ekonomi.

Cemal Kafadar

Salah seorang pemikir Utsmani yang cenderung pada pemikiran ekonomi ialah

Cemal Kafadar,walaupun Kafadar tidak sehebat Ibnu Khaldun ataupun al-Marqiz yang

7El-Ashker, Ahmed & Rodney Wilson (2006). Islamic Economics a Short History. Brill:Leiden, Boston. Hal:288

Page 6: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

hidup pada penghujung abad ke-16. Kafadar mengkritik kebijakan menurunkan nilai

(debasement) terhadap mata uang logam yang diterapkan oleh pemerintah pusat

Utsmani untuk mengatasi inflasi.

Mustafa Ali

Nama lain yang juga cukup berpengaruh dalam bidang ekonomi Utsmaniyah

ialah Mustafa Ali (1541-1600 M). Ali juga mengkritik kebijakan ekonomi

pemerintahan pusat Utsmani yang terlalu bergantung pada jumlah perputaran uang

beredar dalam mengendalikan inflasi, melalui pemikiran politik, sosial dan analisis

sejarah.

Sedikitnya pemikir-pemikir besar pada masa Utsmani ini, ada beberapa hal

yang menjadi mundurnya peradaban pemikiran kaum Muslim ini. El-

Ashker8menyatakan bahwa dihapuskannya bahasa Arab sebagai bahasa resmi negara.

Kemampuan bahasa Arab merupakan pintu bagi seorang muslim untuk berijtihad

terhadap masalah Islam kontemporer dengan penggalian hukum dari Al-Quran, Sunnah,

dan Ijma Sahabat. Kemudian kemunduran kaum muslim Utsmani juga dipengaruhi

penetrasi pemikiran Barat ke dalam tubuh kaum muslim serta masuknya misionaris

Kristen ke wilayah Utsmani, pejabat sekuler Utsmani mulai mengganti perundangan-

undangan Utsmani dengan perundangan-undangan Barat.

2.1.5. Pranata Ekonomi Pada Periode Utsmani

Sebuah prototipe Bank pertama yang ditemui pada masa Utsmani ialah Galata

Sarraf(Osmanli Bankasi) yang menjalankan urusan perdagangan, pertukaran mata uang

asing, memberi pinjaman, serta menyediakan kredit konsumtif. Akan tetapi, bank ini

tidak menerima simpanan uang dari rakyat.

Bank ini berdiri pada tahun 1856 di Distrik Galata, Istanbul. Modal pendirian

berasal dari pemerintah Utsmani, dan sebagian lagi dari joint venture dengan inggris,

dan Banque de Paris et des Pays-Bas of France. Bank beroperasi di masa Utsmani pada

tahun 1863-1924 M. Sebagai bank, Galata Sarraf diberikan kewenangan menjadi bank

8El-Ashker, Ahmed & Rodney Wilson (2006). Islamic Economics a Short History. Brill:Leiden, Boston. Hal:290

Page 7: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

sentral Utsmani. Pada tahun 1875, Bank diberikan peran lebih untuk mengatur anggaran

pengeluaran dan belanja negara, untuk mengembalikan lagi kondisi finansila Utsmani

yang terpuruk setelah perang Balkan.9

Setelah Utsmani berubah menjadi negara Turki Sekuler, Bank ini berubah

menjadi bank umum pada tahun 1933. Dan secara resmi kepemilikannya di miliki

swasta pada 1952. Pada tahun 1996 Bank Utsmani dijual kepada Dogus Group, dan di

tahun 2001 Bank Utsmani menjadi bagian Garanti Bank.10

2.1.6. Analisis Kemunduran Perekonomian Khilafah Utsmani

Separuh dari wilayah Daulah Utsmaniyah adalah wilayah Eropa. Maka tidaklah

mengherankan kondisi utsmani sedikit banyaknya terpengaruh Eropa. Pada masa

pemerintahan Sultan Sulaiman Agung (1520-1566 M) terjadi keseimbangan kekuatan

antara Utsmaniyah dengan kekuatan Eropa. Terbukti dengan dikuasainya sebagian

wilayah Eropa sampai dengan Benteng Wina di Austria. Namun benteng Wina ini

merupakan wilayah di sebelah Barat yang terakhir di kuasai Utsmani.

Di provinsi-provinsi, di belahan Asia maupun Eropa, pada abad ke-18

bermunculah kaum ayan (orang berpengaruh). Mereka adalah orang-orang berpengaruh

dengan suku bangsa yang beragam. Sebagian dari mereka adalah gubernur di wilayah

Utsmani yang telah membangun suatu basis kekuatan lokal, sebagian lagi adalah para

saudagar kaya atau para bankir, pemilik tanah serta para pemuka agama.11 Mereka

menguasai berbagai basis strategis di semua bidang politik dan ekonomi serta kekuatan

uang yang memaksa pemerintah pusat Utsmani mengakui mereka sebagai perantara

antara pemerintah dan penduduk provinsi-provinsi. Pada paruh abad ke-18, pemerintah

pusat Utsmani menjadi amat bergantung pada kaum ayan baik dalam hal kekuatan

militer maupun dalam pengumpulan pajak (banyak ayan yang memegang jabatan resmi

sebagai pengumpul pajak).12

9Wikipedia. Ottoman Bank. [online]. Tersedia; http://en.wikipedia.org/wiki/Ottoman_Bank. [20 Nopember 2013].10Ibid.11Zurcher, Erik J (2003). Sejarah Modern Turki. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, Hal:1212Ibid.

Page 8: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

Kedudukan serta pengaruh yang besar dari keluarga ayan, seperti ‘Azm di

Hamah dan Damaskus, Hasan Pasha dan anaknya Ahmet Pasha di Baghdad, Ahmet

Cezar Pasha dari Akka, dan Karaosmanoglu di Anatolia Barat, mereka diberikan

otonomi yang luas bahkan mereka diberikan keleluasaan untuk menjalin hubungan

diplomatik dengan luar negeri, tanpa harus seijin Khilafah Utsmani, seperti yang

dilakukan oleh Ali Pasha dari Yannina (wilayah Albania dan Yunani).13

Zurcher14 menyatakan bahwa secara ekonomis, bahwa bentuk atau sistem

ekonomi Utsmani adalah prakapitalis. Dilihat dari kebijakan-kebijakan ekonomi

mereka, mereka menghidupi rakyatnya dari pajak, baru setelah kerajaan ini berada pada

jurang kehancuran sajalah pemerintah Utsmani mulai mengembangkan kebijakan-

kebijakan perdagangan, dengan kebijakan proteksi perdagangan dan menstimulasi

sektor-sektor perekonomian tertentu.

Pada fasekerajaan Utsmani berada dalam masa keruntuhan termasuk didalamnya

kemunduran di bidang Ekonomi. Selain faktor keberadaan kaum Ayan yang dijelaskan

dalam paragrap sebelumya, ada beberapa analisis yang menjadi faktor penyumbang

kemunduran ekonomi Utsmani antara lain:

i. Pertambahan jumlah penduduk. Peningkatan daerah yang berhasil ditaklukan

Utsmani, secara tidak langsung juga mempengaruhi struktur ekonomi dan

keuangan daulah Utsmani. Pertambahan jumlah penduduk Utsmani meningkat

dua kali lipat semenjak abad 16 M. 15

ii. Semenjak bangsa Portugis menemukan jalan ke Timur melalui Tanjung

Pengharapan sehingga semua hubungan perdagangan antara Timur dan Barat

dipindahkan melalui jalur itu tidak melewati lagi wilayah Utsmani. Perpindahan

jalur perdagangan ini berakibat segala bea cukai yang semula lewat Laut Tengah

dan menjadi monopoli Daulah Utsmaniyah, tidak dapat diambil lagi16. Padahal itu

13Zurcher, Erik J (2003). Sejarah Modern Turki. Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama, Hal:1214Ibid.15Shaw, Stanford J. 1976. History of The Ottoman Empire and Modern Turkey. Cambridge:Cambridge University Press. Hal:17116Sunanto, Musyrifah (2011). Sejarah Islam Klasik (Perkembangan Ilmu Pengetahuan Islam). Jakarta:Prenada Media Group. Hal:246-247.

Page 9: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

merupakan salah sumber pemasukan bagi Daulah Utsmani bagi pembiayaan

perekonomian.

iii. Kekalahan perang Daulah Utsmani dimulai dari dikalahkannya tentara Utsmani di

benteng Wina pada tahun 1683. Kekalahan itu terus bertambah sehingga pada

perjanjian Carlowiz yang ditandatangani tahun 1699 daulah Utsmani harus

menyerahkan Hongaria kepada Austria, daerah Podolia kepada Polandia dan Arov

kepada Rusia17.

iv. Faktor lain yang menjadi salah satu faktor kehancuran ekonomi Utsmani ialah

salah urus dalam pengelolaan administrasi di beberapa Provinsi (wilayah

kekuasaan) Utsmani yaitu di daerah Syiria dan Mesir.

2.2. Safawi

2.2.1 Sejarah Kerajaan Safawi

Kerajaan selanjutnya yaitu kerajaan Safawi. Kerajaan ini merupakan dinasti baru

dan menjadi kerajaan besar di dunia Islam, Dinasti ini berasal dari seorang sufi Syeikh

Ishak Safiuddin (1252 – 1334 M) dari Ardabil di Azarbaijan. Syeikh safiuddin. Syeikh

Safiuddin beraliran Syi’ah dan mempunyai pengaruh besar di daerah itu. Cucunya

Syeikh Ismail Safawi dapat mengalahkan Dinasti-dinasti lain terutama kedua Suku

bangsa Turki Kambing Putih dan Kambing Hitam, sehingga akhirnya Dinasti Safawi

dapat menguasai seluruh daerah Persia. Di sebelah Barat Kerajaan Safawi berbatasan

dengan kerajaan Usmani dan di sebelah Timur dengan India yang pada waktu itu berada

di bawah kekuasaan kerajaan Mughal. Syah Ismail membuat aliran Syi’ah sebagai

mazhab yang dianut negara.18

Oleh karena itu, kaum Syi’ah mempunyai antusiasme untuk menentang Sunni

membawanya menyeberangi perbatasannya. Pada 1510 ia mengusir Sunni Uzbecks dari

Khurasan memaksa mereka utara ke Oxus dan bertabrakan dengan Utsmani pada 1514 ,

17Ibid.18 Harun Nasution. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya (Universitas Indonesia Press: Jakarta, 1985)

hlm.84

Page 10: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

tetapi dikalahkan oleh Salim I ( 1512-1520 ) dan sebagai hasilnya ia menguasai Tibriz,

Mesopotamia, Armenia dan diduduki oleh Turki . Segera Safawi menyadari bahwa

ekstremisme dalam menentang kaum Sunni adalah sia-sia.19

Dinasti Safawi ( Persia : صفويان ,سلسله Azerbaijan : Səfəvilər imperiyası,

adalah salah satu dinasti yang berkuasa paling signifikan dari Iran , dan sering (صفویلر

dianggap sebagai awal sejarah Persia modern. Mereka memerintah salah satu kerajaan

Persia terbesar setelah penaklukan Muslim Persia dan mendirikan Imamiyah sekolah

Islam Syiah sebagai pejabat agama kerajaan mereka, menandai salah satu titik balik

yang paling penting dalam sejarah Islam . Safawi memerintah 1501-1722 (mengalami

pemulihan singkat 1729-1736) dan pada puncaknya, mereka menguasai semua modern

Iran , Azerbaijan dan Armenia , sebagian besar Irak , Georgia , Afghanistan , dan

Kaukasus , serta sebagai bagian dari Pakistan , Tajikistan , Turkmenistan dan Turki .

Safawi Iran adalah salah satu dari Islam " mesiu kerajaan ", bersama dengan

tetangganya, Ottoman dan Mughal kerajaan.

Dinasti Safawi memiliki asal-usulnya di Safaviyya tarekat sufi , yang didirikan

di kota Ardabil di Azerbaijan wilayah. Itu keturunan campuran (Azerbaijan , Kurdi

Persia dan Turkmen , yang termasuk intermarriages (perkawinan antar bangsa) dengan

Georgia dan Pontic Yunani pejabat). Dari basis mereka di Ardabil , Safawi mendirikan

kontrol atas semua Besar Iran dan menegaskan kembali identitas Iran daerah, sehingga

menjadi dinasti pribumi pertama sejak Kekaisaran Sassanid untuk mendirikan negara

Iran bersatu.

Meskipun kematian mereka pada tahun 1736, warisan yang ditinggalkan mereka

adalah kebangkitan Persia sebagai benteng ekonomi antara Timur dan Barat,

pembentukan negara yang efisien dan birokrasi berdasarkan "checks and balances",

inovasi arsitektur dan dukungan mereka untuk kemajuan seni. Safawi juga telah

meninggalkan jejak mereka ke era sekarang dengan penyebaran Islam Syiah di Iran ,

serta bagian utama dari Kaukasus , Asia Selatan, Asia Tengah , dan Anatolia .20

19 El-Ashker, Ahmed & Rodney Wilson (2006). Islamic Economics a Short History. Brill:Leiden, Boston. Hlm:301-302

20Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Safavid_dynasty, diakses tanggal 06 November 2013

Page 11: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

Pada awalnya, kerajaan Safawi pada rezim Ismail I memiliki ibu kota di Tabriz

sebagai pusat pemerintahan. Kemudian pada pada rezim Abbas I memindahkan ibu kota

kerajaan ke kota Isfahan, lebih ke dalam menuju tengah-tengah kekuasaan Safawi.

Dengan dibangunnya sebuah kota baru ini, negara memulai untuk membangun Persia

lebih berkarakter. Beliau membangun beberapa sekolah sebagai pusat pendidikan,

mesjid, taman, jembatan, dan infrastruktur lainnya yang megah.

Peta Kerajaan Safawi21

Berikut silsilah raja-raja kerajaan Safawi:22

Safi al-Din (1252-1334 M)

Sadar al-Din Musa (1334-1339 M)

Khawaja Ali (1339-1427 M)

Ibrahim (1427 - 1447 M)

Juneid (1447 - 1460 M)

Haidar (1460 - 1494 M)

1. Ismail (1501 - 1524 M)

3. Tahmasp I (1524 -1576 M)

21http://en.wikipedia.org/wiki/File:Map_Safavid_persia.png22 Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam – Dirasah Islamiyah II.(PT. Rajagrafindo Persada : Jakarta,

2008) hlm. 146

Ali (1494 - 1501 M)

Page 12: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

4. Muhammad Khudabanda (1577 - 1787 M)

5. Abbas I (1588 - 1628 M)

6. Safi Mirza (1628 – 1642 M)

7. Abbas II (1642 - 1667 M)

8. Sulaiman (1667 - 1694 M)

9. Husein (1694 - 1722 M)

10.Tahmasp II (1722 - 1732 M)

11. Abbas III (1732 - 1736 M)

2.2.2 Deskripsi Hasil Peradaban

2.2.2.1 Bidang Ekonomi

Stabilitas politik kerajaan Safawi pada masa Abbas I ternyata telah memacu

perkembangan perekonomian Safawi, lebih-lebih setelah kepulauan Hurmuz dikuasai

dan pelabuhan Gumrun diubah menjadi Bandara Abbas. Di samping sektor

perdagangan, kerajaan Safawi juga mengalami kemajuan di sekitar pertanian terutama

di daerah Bulan Sabit Subur.

2.2.2.2 Bidang Ilmu Pengetahuan

Ada beberapa ilmuwan yang selalu hadir di majlis Istora:

1. Baha al-Din al-Syerazi generalis ilmu pengetahuan

2. Sadr al-Din al-Syerazi seoranga filosof

3. Muhammad Baqir ibn Muhammad Damad seorang filsof, ahli sejarah, teolog,

dan seorang yang pernah mengadakan observasi mengenai kehidupan lebah-

lebah.

2.2.2.3 Bidang pembangunan Fisik dan Seni

Pada bidang pembangunan fisik yakni dibangunnya Isfahan sebagai ibukota

kerajaan menjadi kota yang sangat indah dengan taman-taman wisata yang sangat

2. Ismail II (1576 - 1577 M)

Page 13: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

menarik. Ketika Abbas I wafat, di Isfahan terdapat 162 Masjid, 48 Akademi, 1802

Penginapan, dan 273 Pemandian umum.

Pada bidang seni, kemajuan nampak begitu terlihat dalam gaya arsitektur

bangunan-bangunannya, seperti terlihat pada Masjid Syah (1611 M), dan Masjid Syaikh

Lutf Allah (1603 M).23

2.2.3 Latar Ekonomi Dinasti Safawi

Pada pemerintahan Shah Abbas I, tahap kemajuan Safawi yang nyata dan sentral

adalah pendekatan ekonomi dan interpolasi negara Safawi terhadap alam dalam

kehidupan ekonomi. Hal tersebut merupakan kebijakan ekonomi dan dapat dikatakan

sebagai sikap merkantilis24. Dengan maraknya perdagangan dan permintaan Sutra

sebagai komoditas, Shah Abas I melakukan monopoli sebagai usaha pemerintah dalam

memaksimalkan pendapatan dan mengontrol produksi dan kegiatan perdagangan.25

Apa yangmemicu pertumbuhanekonomiSafawiadalahposisi

Iranantaraperadabanyang sedang berkembang diEropabaratdan IndiasertaIslam Asia

Tengahke timurdanutara. TheSilk Road26yangsempat jaya melaluiIran utarake

Indiadihidupkan kembali padaabad ke-16. Abbas Ijuga didukungperdagangan

langsungdengan Eropa, khususnyaInggris danBelandayangmencarikarpetPersia,

sutradan tekstil. Eksporlainnya adalahkuda, bulu kambing, mutiaradanalmond

pahittermakanhadam-talka digunakan sebagai bumbudi India. Imporutama

adalahrempah-rempah, tekstil (wol dari Eropa, katundari Gujarat), logam, kopi, dan

23 Badri Yatim, Opcit. hlm. 144-114524 Merkantilis adalah aliran pertama yang menghendaki adanya campur tangan negara dalam

perekonomian. Campur tangan ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya dengan memberikan berbagai fasilitas bagi “industri yang masih bayi”, memonoppli perdagangan, atau mengenakan pajak impor dengan tujuan memperbesar surplus. Deliarnov. Ekonomi Politik (Erlangga, 2006), hlm. 23

25 Rudolf P. Matthee. The Politics of Trade in Safavid Iran (Silk for Silver 1600-1730) (Cambridge University Press: United Kingdom, 1999) p. 12

26 TheSilk Road adalah serangkaianrutetransmisiperdagangan danbudayayang penting bagiinteraksibudaya melaluiwilayahbenua Asiayang menghubungkanBarat dan Timurdengan menghubungkanpedagang, pedagang, peziarah, para bhikkhu, tentara, perantau danpenduduk kotadari Cina keLaut Mediteraniaselama berbagaiperiode waktu. Lihat: http://en.wikipedia.org/wiki/Silk_Road

Page 14: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

gula.27 Ekspansi ekonomi Eropa tersebut menumbuhkan permintaan terhadap barang

mewah dari Asia (termasuk dari Safawi).28

Jalur Sutra antara Iran dan Eropa, abad 1729

2.2.4 Peranan Pemerintah

Pemindahan ibu kota yang dilakukan Shah Abbas I di atas yang menjadi poros

kekuatan Safawi ke Isfahan merupakan motif ekonomi serta pertimbangan politik.

Inisiatif tersebut telah membantu pembiayaan perbaikan politik terhadap Safawi. Pada

awal abad ke-17, dalam kebangkitan dan kemekaran citra perniagaan pada rezim Shah

Abbas I, Ia merencanakan beberapa kebijakan yang tegas dalam pembangunan

infrastruktur dalam rangka memfasilitasi perdagangan jarak jauh melalui Iran.

Peran Istanajuga aktifberpartisipasi dalamproyek-proyek ekonomiwilayah,

dengan demikian keduanyamenyatakankesetiaan mereka kepadaproyek yang lebih

besaritu sendiri dan tak diragukan lagi juga, meningkatkan posisiekonomi mereka

sendiridalam iklimekonomi yang berlakusehat.Dimulai pada 1597-8 Allahvirdi Khan

terlihat pembangunan jembatan di Isfahan dimulai oleh Abbas I. Ketika selesai tahun

27Wikipedia, http://en.wikipedia.org/wiki/Safavid_dynasty, diakses tanggal 06 November 201328 Rudolf P. Matthee. The Politics of Trade in Safavid Iran (Silk for Silver 1600-1730) (Cambridge

University Press: United Kingdom, 1999) p. 2429 Rudolf P. Matthee. The Politics of Trade in Safavid Iran (Silk for Silver 1600-1730) (Cambridge

University Press: United Kingdom, 1999) p. xvii

Page 15: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

1607 nanti masih terlihat empat puluh jembatan besi menghubungkan taman daerah

Naqsh-i Jahan dan taman Abbasabad dikenal sebagai Hizar (seribu) Jarib.30

Yang terpenting sebagai ukuran dalam kebijakan Monarkinya, yaitu

meningkatkan perniagaan dengan membangun caravanserais. 31Caravanserais ini

memberikan manfaat terhadap rakyatnya dan para pedagang yang datang dari jauh.

Tempat ini menjadi rest area bagi mereka sehingga dapat menumbuhkan perkembangan

ekonomi da daerah tersebut.

Intervensi kerajaan terhadap ekonomi membawa dampak positif terhadap

pendapatan yang signifikan terhadap pedagang Armenian Iran yakni adanya regulasi

mengenai lalu lintas perdagangan antara Iran dan Eropa Barat yang melalui Rusia.

Pada abad ke-18 terjadi perubahan yang signifikan dalam permintaan luar

terhadap Sutra dari safawi. Menimbang kekurangan bahan dan harga yang tinggi di

pasar Eropa pada tahun 1690, Perusahaan maritim Eropa menghentikan permintaan

sutra mentah dari Safawi. Kemudian menggantinya dengan komoditi baru seperti wool,

dengan tujuan yang lebih menguntungkan.32

Selain itu, kerajaan melakukan kebijakan moneter untuk mengekang arus

pengeluaran mata uang pada 1593, Abbas memprakarsai reformasi mata uang dan pada

1618 merupakan tahun sebelum diumumkannya monopoli sutra, Ia melarang kegiatan

ekspor mata uang terhadap perusahaan asing dan pedagang lokal. kebutuhan untukmata

uang berada diAkardesakan istana bahwaperusahaanperdaganganasing harus

membayarsutera dalam mata uang.

Melalui proses ini, pusattetapmengutamakan perhatianuntukkepedulianekonomi

terhadap kepentingan lokal yang utama danrakyatpada umumnya.

30 Andrew J. Newman. Safavid Iran: Rebirt of a Persian Empire, (St. Martin’s Press: New York, 2006), p. 65

31Sussan Babaie, et.al., Slaves of the Shah: New Elites of Savafid Iran, (St. Martin’s Press: New York, 2004), p.49.

32 Rudolf P. Matthee. The Politics of Trade in Safavid Iran (Silk for Silver 1600-1730) (Cambridge University Press: United Kingdom, 1999) p. 14

Page 16: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

DiMasjidShahisfahanyangdituliskan1625keterntuan pengurangan pajak bagi pembuat

talidan1628firmanmenurunkan pajak untuk yang bernamakan serikat kerja.33

2.2.5 Komoditas Perdagangan

Menurut sejarawan Roger gurih , dasar kembar perekonomian domestik yang

pastoralis dan pertanian . Dan seperti tingkat hirarki sosial dibagi antara Turki " pria

pedang " dan Persia " pria pena "; begitu pula tingkat yang lebih rendah dibagi antara

suku-suku orang Turki yang peternak dan hidup terpisah dari penduduk sekitarnya, dan

Persia yang petani dan petani menetap.34 Masyarakat Safawi, sebagian mempunyai

kegiatan memelihara binatang peliharaan seperti kuda, keledai, dan unta dan sebagian

lagi melakukan kegiatan pertanian seperti tanaman untuk ulat sutra, buah-buahan,

kacang-kacangan dan tembakau.

Tembakautumbuhdi seluruh negeridansekuatyangtumbuhdi Brazil (seperti saat

ini)Saffronadalah yang terbaikdi dunia. Selain itu, melondianggap sebagaibuah yang

sangat baik, dan adalebih dari50jenis yang berbeda, yang terbaik berasal dariKhorasan.

Danmeskipundiangkutselama lebih daritiga puluh hari, mereka tetap segarketika mereka

mencapaiIsfahan. Setelahbuahmelonterbaikadalahanggur danbiji-bijian, danbiji-bijian

yangterbaikditanamdi Jahrom.

Komoditas paling diandalkan adalah sutra. Sutra merupakan komoditas eksport

terbesar negara. Pada tahun yang bagus, Iran (Safawi) mengekspor 5.000 (mungkin

6.000) bal sutra. Komoditas eksport terbesar kedua adalah ‘Kirman Wool’, untuk

beberapa waktu pada abad ke 17 kemudian memenuhi permintaan dariperusahaan

maritimbarat sebagai alternatif untuksutra yang bermasalah. Tapi itu tidak

pernahmemenuhiharapan mereka untukBelandamaupunInggrispernah mengeksporlebih

darivolume tahunansekitar 500bal, dan dalam kebanyakannya secara tahunan,

merekamengirim jauh lebih sedikit.

33 Andrew J. Newman. Safavid Iran: Rebirt of a Persian Empire, (St. Martin’s Press: New York, 2006), p. 63

34 Roger Savory, Iran under the Safavids, (New York: Cambridge University Press, 2007) p. 186-7.

Page 17: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

Yang menjadi komoditas utama juga yaitu kebutuhan terhadap emas dan perak.

Keduanya digunakan untuk membuat brukat dan penyepuhan serta pembuatan mata

uang sebagai basis pembuatan uang logam Iran.. Digunakan juga untuk membiayai

ekspedisi militer dan pembelanjaan bahan impor utama seperti baja, tekstil, ikan nila,

dan gula.35

Kemudian, Safawiadalahkonsumenbaik terhadap porselenputih danbiru dari

CinahinggaruntuhnyadinastiMingdi1640 ketika kegiatan produksi danekspordihentikan.

Oleh karena itu, pabrik keramik Kirmanmengambil alihdan mulaimemproduksi

denganimitasibarang pecah belah Chinasebagaimana Eropa.36

2.2.6 Jalur Perjalanan dan caravanserais

Kuda memunyai peranan yang paling penting dari semua hewan domestik, dan

yang terbaik dibawa dari Arab dan Tengah - Asia dan harga kuda tersebut mahal karena

perdagangan yang tersebar luas, termasuk ke Turki dan India. Selanjutnya keledai

berperan ketika bepergian melalui Persia. Juga , unta adalah investasi yang baik bagi

pedagang , karena hampir tidak ada biaya untuk memelihara unta untuk memberi makan

, unta mampu membawa beban banyak dan bisa melakukan perjalanan hampir di mana

saja.

Di bawah pemerintahan yang kuat, Shah , khususnya selama paruh pertama abad

ke-17 , perjalanan melalui Persia itu mudah karena jalur yang bagus dan adanya the

caravanserais37 (kafilah) yang ditempatkan secara strategis di sepanjang rute .

Caravanserais yang dirancang khusus untuk menguntungkan bagi wisatawan miskin,

35Andrew J. Newman. Safavid Iran: Rebirt of a Persian Empire, (St. Martin’s Press: New York, 2006), p. 6336 ______, Iran and the World in the Savafid Age, (Iran Heritage Foundation: New York, 2012) P.3437 Caravanseraiatau khan, disebut juga Han dalam bahasa Turki yang berarti kafilah, Caravansera, atau

caravansara dalam bahasa Inggris; Sarai dalam bahasa India; كاروانسرا dalam bahasa Persia. Istilah tersebut mempunyai arti sebuah penginapan di pinggir jalan di mana pelancong bisa beristirahat dan memulihkan badan setelah melakukan perjalanan. Caravanserais sangat membantu alur perdagangan, informasi, dan orang di semua jaringan rute perdagangan meliputi Asia, Afrika Utara, dan Eropa Tenggara, terutama di sepanjang Jalan Sutra.Caravanserai dibangun untuk menopang aktivitas perdagangan dan bisnis. Para pelancong dan pedagang dari berbagai negeri akan dijamu di caravanserai selama tiga hari secara cuma-cuma alias gratis. (http://en.wikipedia.org/wiki/Caravanserai tgl 20-11-13 pkl. 1915 )

Page 18: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

karena mereka bisa tinggal di sana selama yang mereka inginkan , tanpa pembayaran

untuk penginapan . Selama masa pemerintahan Shah Abbas I , saat ia mencoba untuk

meng-upgrade rute Sutra untuk meningkatkan kesejahteraan komersial Kekaisaran ,

kelimpahan Caravanserais , jembatan, pasar dan jalan dibangun , dan strategi ini diikuti

oleh pedagang kaya yang juga mendapat keuntungan dari peningkatan perdagangan .

Untuk meningkatkan standar, maka sumber pendapatan lain dibutuhkan , dan jalan tol

ditempatkan di sepanjang rute perdagangan .

2.2.7 Kemunduran Kerajaan Safawi

Sepeninggal Abbas I, kerajaan Safawi berturut-turut diperintah oleh enam raja,

yang pada masa raja-raja tersebut kondisi kerajaan Safawi tidak menunjukkan grafik

naik dan berkembang, tetapi justru memperlihatkan kemunduran yang akhirnya

membawa kepada kehancuran.38

Penyebab kemunduran dan kehancuran kerajaan Safawi adalah:

a. Konflik berkepanjangan di kerajaan Usmani

b. Dekadensi moral yang melanda sebagian para pemimpin kerajaan Safawi

c. Pasukan Ghulam yang dibentuk Abbas I tidak memiliki semangat perang tinggi

seperti Qizilblash

d. Seringnya terjadi konflik intern dalam bentuk perebutan kekuasaan di kalangan

keluarga istana.39

Dengan kemunduran kerajaan-kerajaan besar ini, kekuatan militer dan politik

umat Islam menurun. Dagang dan ekonomi umat Islam jatuh, dengan hilangnya

monopoli dagang antara Timur dan Barat dari tangan mereka.40

38 Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam – Dirasah Islamiyah II.(PT. Rajagrafindo Persada : Jakarta, 2008) hlm. 156

39 Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam – Dirasah Islamiyah II.(PT. Rajagrafindo Persada : Jakarta, 2008) hlm. 158-159

40 Harun Nasution. Islam Ditinjau dari Berbagai Aspeknya (Universitas Indonesia Press: Jakarta, 1985) hlm.88

Page 19: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

2.3. Kerajaan Mughal

2.4.1 Sejarah Kerajaan Mughal

Penyiksaan yang dilakukan Safawi terhadap kaum terhadap kaum Sunni dan

permusuhan Safawi dibawah Shah Ismail dengan Uzbecks, adalah penyebab berdirinya

Kerajaan Mughol.41Mughal bukan usaha pertama memperjuangkan kerajaan Islam

pertama di wilayah India. Sebelum itu ada beberapa kerajaan yang berusaha

memperjuangkan Islam di sana. Dimulai dari seorang pejuang muslim, Muhammad Ibn

Qasim pada zaman khalifah Al-Walid dari Bani Umayah di Damaskus. Kemudian

berdirilah kerajaan-kerajaan seperti Ghaznawi (977-1186 M), Khalji (1296-1316 M),

Tughlaq (1320-1412 M), Sayyid (1414-1451 M) dan kerajaan Lodhi (1451-1526).

Mughal adalah kerajaan Islam terakhir di India selepas kerajaan Lodhi jatuh. Setelah itu,

pemerintah Islam di India berganti dengan pemerintahan imprealis Inggris.42

Mughal adalah pemerintahan Islam terakhir di India (1526-1858 M). Didirikan

oleh Zahiruddin Babur, keturunan Timur Lenk. Babur menggantikan ayahnya Umar

Mirza sebagai penguasa di Farghana. Mirza berjasa atas penaklukan Samarkand, kota

terpenting di Asia Tengah pada tahun 1494 M dan Kabul pada tahun 1501 M. Perluasan

wilayah terus dilakukan hingga bisa menaklukan wilayah India yang pada masa

ituberada di bawah kekuasaan kerajaan Lodhi yang ketika itu sedang mengalami krisis.

Wilayah Punjab ditaklukan pada tahun 1525 M. Delhi berhasil ditaklukan pasukan

Babur pada tahun 1526 M. Kaum Hindu sebenarnya menolak kehadiran kekuatan

Mughal. Tetapi pemberontakan Hindu ini dapat dipatahkan oleh Babur.43

2.3.2. Perkembangan Perekonomian Kerajaan Mughal

Perekonomian kerajaan Mughal tertumpu pada bidang agraria, mengingat

keadaan Geografi dan Geologi wilayah India. Hasil pertanian kerajaan Mughal yang

41 El-Ashker, Ahmed & Rodney Wilson (2006). Islamic Economics a Short History. Brill:Leiden, Boston. Hal:305

42Nurhakim, Mohamad. Jatuhnya Sebuah Tamadun. Selangor, Malaysia:PTS Islamika (2008). Hal; 18743Nurhakim, Mohamad. Jatuhnya Sebuah Tamadun. Selangor, Malaysia:PTS Islamika (2008). Hal; 188.

Page 20: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

terpenting ketika itu adalah biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-

rempah, tembakau, kapas, nila, dan bahan-bahan celupan.44

Sistem pertanian Mughal dijalankan oleh petani-petani kecil yang

bertanggungjawab atas tanah sewaan yang disebut deh. Petani dan pemerintah

dihubungkan melalui seorang muqqadam. 45Di samping untuk kebutuhan dalam negeri,

hasil pertanian itu diekspor ke Eropa, Afrika, Arabia, dan Asia Tenggara bersamaan

dengan hasil kerajinan, seperti pakaian tenun dan kain tipis bahan gordin yang banyak

diproduksi di Gujarat dan Bengawan. Untuk meningkatkan produksi, Jehangir

mengizinkan Inggris (1611 M) dan Belanda (1617 M) mendirikan pabrik pengolahan

hasil pertanian di Surat.46

2.3.3. Kekuatan Ekonomi Kerajaan Mughal

Salah satu yang menjadi kekuatan ekonomi mughal adalah total populasi

kerajaan Mughal mencapai kisaran 100 sampai 125 juta jiwa. Kemudian, besarnya area

tanah yang subur dan jauh darinya terdapat di dalam hutan. Walaupun Mughal tidak

terlalu tertarik dalam merawat hutan yang diharapkan dapat memberikan perlindungan

dari perampok dan hewan liar.

Pada Kerajaan Mughal terdapat tiga macam koin mata uang, yaitu terbuat dari

tembaga, perak, dan emas secara berurutan. Koin tembaga merupakan satuan nilai

terkecil. Dan adanya alat tukar ini memberikan perubahan terhadap kondisi ekonomi

Mughal. Abu’l Fazl memberikan harga yang tepat bagi masyarakat terhadap bahan baku

makanan dan barang-barang lainnya. Sebuah koin emas yang berharga pada saat itu

dapat membelikan pasokan gandum selama dua atau tiga hari.

Terdapat jenis pajak yang diberlakukan khusus untuk petani kebun buah-buahan.

Jahangir berpikir, bagaimana caranya menjadikan tanah lebih subur dengan pajak yang

rendah, dengan hasil bahwa hanya dengan satu buah delima bisa menghasilkan jus serta

44Yatin, Badri.Sejarah Peradabab Islam. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada. Hal: 161.45Nurhakim, Mohamad. Jatuhnya Sebuah Tamadun. Selangor, Malaysia:PTS Islamika (2008). Hal; 19246Yatin, Badri. Sejarah Peradabab Islam. Jakarta : PT. Raja Grapindo Persada. Hal: 161.

Page 21: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

lima atau enam buah-buahan lainnya. Kemudian, siapapun yang memaparkan sebuah

taman dilahan pertanian tidak akan ada kewajiban atas pajak.47

Kejayaan di bidang ekonomi Kerajaan Mughal di raih juga ketika mereka bisa

membuat jalur transportasi perdagangan yang baik dan kebijakan penyatuan sistem

tukar daerah-daerah yang mereka taklukan. Produk manufaktur dan pertanian berhasil

mereka pasarkan ke seluruh dunia. Sektor Industripun berkembang pesat diantaranya,

industri perkapalan (industri perkapalan Mughal lebih maju dari industri perkapalan

Eropa, bahkan kapal-kapal mereka di kirim ke Eropa). Kemudian industri tekstil, dan

baja.48

Sistem transportasi di benahi untuk mempermudahkan arus distribusi barang,

jalur sungai Dhows mereka perbaiki, tujuannya agar para tentara bisa menjaga

keamanan perairan Mughal dari serangan para perompak. Para panglima yang pernah

memimpin angkatan laut Mughal diantaranya Yahya Saleh, Munnawar Khan, dan

Muhammad Saleh Kamboh. Angkatan laut juga bertugas menjaga pelayaran Siddis

Janjira ke China, Pantai Timur Afrika seperti Swahili, mereka bersama-sama menjaga

hasil perdagangan yang dibawa.49

Ketahanan ekonomi Mughal juga didukung perdagangan dalam negerinya, cara-

cara pendistribusian perdagangan melalui sungai dan jalur darat pada masa kerajaan

Mughal saat ini, masih sama dengan masa Mughal dulu. Kanal-kanal yang dibangun

pada masa Mughal masih digunakan di India pada saat ini, untuk mengairi lahan

pertanian di daerah Punjab.50 Model perbankan tradisional dan segala instrumen

pertukaran masih banyak ditemui di daerah-daerah yang pernah diduduki Moghul. Koin

dan timbangan yang digunakan dalam perdagangan di India saat inipun, merupakan

warisan periode Moghul.51

47 Annemarie Schimmel. The Empire of the Great Mughals: History, Art and Culture(Reaktion Books:London,2004 )p.97

48John F. Richards, The Mughal Empire (1996). Hal:185–20449Wikipedia. Mughal Empire. Tersedia [online], http://en.wikipedia.org/wiki/Mughal_Empire. [20 Nopember 2013].50Sharma, SR. Mughal Empire In India. New Delhi:Atlantik Publisher (1999). Hal:81351Sharma, SR. Mughal Empire In India. New Delhi:Atlantik Publisher (1999). Hal:813

Page 22: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

Kemajuan juga dicapai oleh tiga sultan yaitu, Jehangir (1605-1628 M), Syah

Jehan (1628-1658), dan Aurangzeb (1658-1707 M). Kemantapan di bidang politik

membawa kemajuan di bidang lain seperti ekonomi dengan mengembangkan program

pertanian, pertambangan, dan perdagangan. Selain untuk memenuhi kebutuhan dalam

negeri, hasilnya diekspor ke Eropa, Afrika, Arabia, dan Asia Tenggara.52

2.3.4. Intelektual dan Ekonom Muslim Pada Kerajaan Mughal

Shah Waliullah

Ahmad Syah bin Abdurrahim al-Umari ad-Dahlawi Abu Abdil Aziz. Lahir di

Delhi, masa kekhalifahan Al-Mutawakkil III.Menurutnya, kehidupan masyarakat

tumbuh dalam tiga tingkatan yang berbeda. Dimulai dari eksistensi masyarakat awal,

negara yang berkembang dan menerapkan undang-undang , tatanan dan keadilan serta

tahap ketiga apa yang ia sebut khilafah. Khilafah adalah periode dimana negara

menjamin secara materiil dan spiritual wargannya.53

Dalam soal pemikiran sosio-ekonomi, Shah Waliullah menekankan pentingnya

ijtihad, tanpa ijtihad adalah mustahil dapat menemukan pengetahuan baru dalam

memahami Quran, Sunnah dan berhasil dalam Syariah. Karena itu, Shah Waliullah

memperkenalkan sebuah cara baru yang dinamis dalam memahami Quran. Hal itu guna

membuat investigasi interpretif atas ayat-ayat Quran dengan cara yang independen dari

segala bentuk penafsiran dan yang secara natural menekankan penggunaan rasio pada

kebesaran Allah yang termanifestasi dalam ayat-ayat Quran yang sedang dikaji.54

Ilmu-ilmu Quran, yaitu, ilmu perintah (hukum-hukum), ilmu perbedaan (science

of disputation) dengan kalangan polytheist, ilmu pertolongan Tuhan, ilmu tentang

kejadian-kejadian khusus yang ditentukan Allah, dan ilmu Akhirat, yang hendaknya

dikaji secara keseluruhan untuk memahami totalitas Quran dalam usaha memahami

signifikansi Quran dalam kehidupan (lihat karyanya Al-Fauz al-Kabir fi Usul al-Tafsir).

52 Ratu Suntiah dan Maslani. Sejarah Peradaban Islam (CV. Insan MAndiri: Bandung, 2010) hal. 14653Iu, Rusliana & Husni Sabri. Sejarah Pemikiran Ekonomi Ibnu Taimiyyah, Ibnul Qayyim, Syathibi, Ibnu Khaldun, Al-Maqrizi dan Shah Waliyullah (2009). Kekhususan Ekonomi Dan Keuangan Syariah Program Studi Timur Tengah dan IslamUniversitas Indonesia54Syuhud, A Fatih. Pelopor Intelektual Muslim India: Shah Waliullah (1703-1762). [online]. Tersedia:http://www.arsip-milis.s5.com/agama7.htm, [20 Nopember 2013]

Page 23: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

Dengan demikian, sebagaimana Imam Ghazali, Shah Waliullah adalah seorang sufi

yang percaya atas kapasitas individual untuk self-annihilation (penghapusan diri) dalam

rangka menuju pencapaian tertinggi dalam kehidupan seperti diperintahkan oleh

syariah. Waliullah juga percaya bahwa karena pengetahuan manusia pasti tidak akan

sempurna, adalah tidak mungkin untuk mencapai keseimbangan sempurna dalam sistem

sosio-ekonomi. Oleh karena itu, dia mendukung pencarian menuju kesempurnaan

(excellence) dengan kesadaran untuk selalu memperbaiki dan mengembangkan

pengetahuan. Dia percaya bahwa banyak Tanda-tanda Allah dapat dipahami secara

nalar manusiawi melalui usaha-usaha suci yang mendalam. 

Tidak sebagaimana Al Ghazali, Ibnu Taimiyah dan Ibnu Khaldun, Shah

Waliullah percaya pada revolusi terhadap penguasa yang zalim dan korup demi

mencapai perdamaian dan keadilan yang berpuncak pada kekuasaan syariah dalam

tatanan Islam internasional yang akan datang. Oleh karena itu, banyak tulisan-tulisannya

tidak hanya menganjurkan Jihad pada Muslim untuk membentuk tatanan tersebut, tetapi

juga mengeritik keras pada para penguasa Muslim yang korup, sekte-sekte dan

kelompok-kelompok dalam masyarakat. Filosofinya sangat berbeda dengan para sarjana

Islam lain yang meniru Yunani dalam pemahaman mereka terhadap ilmu Quran.

2.3.5. Kemunduran Kerajaan Mughal

Setelah satu setengah abad dinasti Mughal berada pada puncak kejayaan..

Namun, pada abad ke-18 kerajaan ini mengalami kemunduran. Kekuasaan politiknya

merosot, perebutan kepemimpinan dan birokrasi menjadi ajang perebutan. Gerakan

separatis Hindu di India Tengah, Sikh di belahan utara dan Islam di bagian timur

semakin lama semakin mengancam.

Kemudian, adanya pedagang Inggris (EIC) untuk pertama kalinya diizinkan oleh

Jehangir menanamkan modal di India yang didukung oleh kekuatan bersenjata menjadi

semakin kuat menguasai wilayah pantai. Pada akhirnya, EIC menguasai Mughal,

Bahadur Syah, raja Mughal terakhir diusir dari istana pada tahun 1858. Dengan

demikian, kekuasaan dinasti Mughal di daratan India berakhir.55

55 Ratu Suntiah dan Maslani. Sejarah Peradaban Islam (CV. Insan MAndiri: Bandung, 2010) hal. 163

Page 24: Sejarah Peradaban Ekonomi Pada Masa 3 Kerajaan Besar

Top Related