Download - Ptk Kewirausahaan

Transcript
Page 1: Ptk Kewirausahaan

PENELITIAN TINDAKAN KELAS

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR KEWIRAUSAHAAN

DENGAN MODEL STRUKTURAL NUMBERED HEADS TOGEDHER

DI SMK NEGERI 1 MEMPAWAH

OLEH

ABDUL FATTAH

1

Page 2: Ptk Kewirausahaan

DAFTAR ISI

Halaman

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ...................................................

B. Perumusan Masalah............................................................

C. Tujuan Penelitian ...............................................................

D. Manfaat Penelitian .............................................................

E. Batasan Masalah ................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Hasil Belajar kewirausahaan...............................................

B. Pengajaran Kooperatif ......................................................

C. Metode Numbered Heads Together ...................................

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian Tindakan ...............................................

B. Tempat, Waktu, dan Subyek Penelitian .............................

C. Rancangan Penelitian ........................................................

A. ............................................................................................

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................

B. Saran-saran ........................................................................

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................

2

Page 3: Ptk Kewirausahaan

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Salah satu upaya yang telah dilakukan pemerintah guna meningkatkan

mutu pendidikan di Indonesia adalah dengan mengadakan perubahan

kurikulum, yaitu dari Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) atau kurikulum

2004 menjadi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) atau kurikulum

2006. Ada perbedaan yang mendasar dari kedua kurikulum tersebut yaitu, jika

KBK disusun oleh pemerintah pusat maka KTSP disusun dan dilaksanakan di

masing-masing satuan pendidikan dengan tetap mengacu pada standar

nasional pendidikan yang telah ditetapkan oleh Badan Standar Nasional

Pendidikan (BSNP).

Dalam mengajar guru hendaknya lebih kreatif dalam memilih metode-

metode pembelajaran yang sesuai dengan keadaan serta kondisi lingkungan di

mana dia mengajar. Pemilihan dan penentuan metode pembelajaran yang

sesuai dengan karakteristik materi yang diajarkan diharapkan akan

memudahkan siswa dalam memahami materi tersebut. Selain itu siswa bisa

lebih berperan aktif dalam proses belajar mengajar.

Selama ini siswa selalu terkondisikan untuk menerima informasi apa

adanya, sehingga siswa cenderung pasif dan menunggu diberi informasi tanpa

berusaha menemukan informasi tersebut. Hal itu menyebabkan siswa hanya

mampu untuk menghapal tanpa memahami materi yang telah diterimanya.

3

Page 4: Ptk Kewirausahaan

Maka dari itu agar siswa lebih bisa lagi mengasah kreatifitasnya

diperlukan sebuah metode pembelajaran baru yang menekankan keaktifan

siswa. Dengan diterapkannya variasi metode pembelajaran diharapkan akan

menumbuhkan motivasi dan minat siswa dalam proses belajar mengajar untuk

meningkatkan prestasi belajarnya. Selain itu metode pembelajaran yang

bervariasi aka lebih meningkatkan keaktifan siswa serta membuat siswa dapat

lebih memahami materi yang diberikan sehingga bisa menerapkannya dalam

kehidupan sehari-hari. Salah satu metode pembelajaran yang lebih

menekankan pada keaktifan siswa adalah metode pembelajaran kooperatif

model NHT (Numbered Heads Together).

Numbered Heads Together adalah metode pembelajaran dengan sistem

penomoran yang mengutamakan pola interaksi antar siswa yang terbentuk

dalam kelompok siswa dan selalu bekerjasama secara kooperatif dalam

menjawab pertanyaan yang diberikan guru. Untuk lebih mengetahui

keefektifan metode tersebut peneliti mencoba untuk melakukan Penelitian

Tindakan Kelas di SMK Negeri Mempawah Hilir. Sekolah ini dipilih karena

peneliti termasuk guru disekolah tersebut yang mengasuh mata pelajaran

Kewirausahaan.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti berkeinginan melakukan

penelitian yang berjudul “Upaya meningkatkan Prestasi Belajar

Kewirausahaan dengan Model Struktural Numbered Heads Together di

SMK Negeri 1 Mempawah tahun pelajaran 2009/2010”.

B. Idintifikasi Masalah

4

Page 5: Ptk Kewirausahaan

Dari latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka

timbul masalah-masalah sebagai berikut :

1. Rendahnya Kemampuan siswa untuk membuat proposal usaha

2. Kurang disiplin siswa dalam mengikuti mata pelajaran kewirausahaan

3. Rendahnya minat siswa untuk mengikuti pelajaran

C. Pembatasan Masalah

Karena keterbatasan waktu, maka diperlukan pembatasan masalah

meliputi:

1. Penelitian ini hanya dilaksan kanpada siswa Kelas II AK 2 tahun

pelajaran 2009-2010

2. Penelitian ini dilakukan pada bulan September semester ganjil tahun

pelajaran 2009-2010

3. Materi yang disampaikan adalah pokok bahasan Membuat Proposal Usaha

D. Rumusan Masalah

Merujuk pada uraian latar belakang , dapat dikaji ada beberapa

permasalahan yang dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together

berpengaruh terhadap hasil belajar kewirausahaan Pada Siswa Kelas II AK

2 Tahun Pelajaran 2009-2010.

5

Page 6: Ptk Kewirausahaan

2. Seberapa tinggi tingkat penguasaan materi penyusunan proposa Usaha

dengan diterapkannya metode pembelajaran kooperatif model Numbered

Head Together Pada Siswa Kelas II AK 2 Tahun Pelajaran 2009-2010.

E. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum.

a. Hasil dan temuan penelitian ini dapat memberikan informasi tentang

pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together dalam

pembelajaran kewirausahaan dengan materi Kemampuan Membuat

Proposal Usaha.

2. Tujuan Khusus

a. Untuk meningkatkan prestasi siswa dalam membuat Proposal Usaha

dengan menggunakan model pembelajaran Numbered Head Together

pada siswa Kelas II AK 2 SMK Neger1 I Mempawah Tahun Pelajaran

2009-2010

b. Untuk mengetahui kemampuan siswa membuat proposal usaha dengan

menggunakan metode struktural model NHT (Numbered Heads

Together).

c. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi dalam menerapkan

metode tersebut

F. Manfaat Penelitian.

6

Page 7: Ptk Kewirausahaan

Dengan diadakannya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

sumbangan pemikiran kepada berbagai pihak, antara lain :

1. Bagi Siswa.

a. Meningkatkan pengetahuan penguasaan materi penyusunan Proposal

Usaha

b. Meningkatkan kreativitas siswa untuk membuat Proposal Usaha

c. Meningkatkan keberanian siswa dan percaya diri

2. Bagi Kepala Sekolah

a. Bagi Kepala Sekolah.

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan/ informasi

kepada kepala sekolah sehingga dapat dijadikan bahan pertimbangan

untuk menetapkan kebijakan sekolah yang berkaitan dengan

pelaksanaan kegiatan belajar mengajar terutama mata pelajaran bagi

Guru mata pelajaran. Kewirausahaan.

3. Bagi Guru.

a. Termotivasi untuk menemukan dan menggunakan model-model

pembelajaran yang efektif sesuai mata pelajara,

b. Sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan metode pembelajaran

yang dapat memberikan manfaat bagi siswa

c. Menjadi terbiasa untuk melakukan Penelitian Tindakan Kelas

.

7

Page 8: Ptk Kewirausahaan

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Perestasi belajar

1. Pengertian Perestasi

Muray dalam Beck (1990 : 290) mendefinisikan prestasi sebagai

berikut :

“To overcome obstacle, to exercise power, to strive to do something difficult as well and as quickly as possible”  “Kebutuhan untuk prestasi adalah mengatasi hambatan, melatih kekuatan,

berusaha melakukan sesuatu yang sulit dengan baik dan secepat mungkin”.

Prestasi adalah hasil yang telah dicapai seseorang dalam melakukan

kegiatan. Gagne (1985:40) menyatakan bahwa prestasi belajar dibedakan

menjadi lima aspek, yaitu : kemampuan intelektual, strategi kognitif,

informasi verbal, sikap dan keterampilan. Menurut Bloom dalam

Suharsimi Arikunto (1990:110) bahwa hasil belajar dibedakan menjadi

tiga aspek yaitu kognitif, afektif dan psikomotorik.

Prestasi merupakan kecakapan atau hasil kongkrit yang dapat

dicapai pada saat atau periode tertentu. Berdasarkan pendapat tersebut,

prestasi dalam penelitian ini adalah hasil yang telah dicapai siswa dalam

proses pembelajaran.

 

2. Pengertian Belajar.

8

Page 9: Ptk Kewirausahaan

Untuk memahami tentang pengertian belajar di sini akan diawali

dengan mengemukakan beberapa definisi tentang belajar. Ada beberapa

pendapat para ahli tentang definisi tentang belajar. Cronbach, Harold

Spears dan Geoch dalam Sardiman A.M (2005:20) sebagai berikut :

1)   Cronbach memberikan definisi :

“Learning is shown by a change in  behavior as a result of

experience”.

“Belajar adalah memperlihatkan perubahan dalam perilaku sebagai

hasil dari pengalaman”.

2)   Harold Spears memberikan batasan:

“Learning is to observe, to read, to initiate, to try something themselves, to listen, to follow direction”.

Belajar adalah mengamati, membaca, berinisiasi, mencoba sesuatu

sendiri, mendengarkan, mengikuti petunjuk/arahan.

3)   Geoch, mengatakan :

“Learning is a change in performance as a result of practice”.

Belajar adalah perubahan dalam penampilan sebagai hasil praktek.

Dari ketiga definisi diatas dapat disimpulkan bahwa belajar itu

senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan

serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca, mengamati,

mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Juga belajar itu akan lebih

baik kalau si subyek belajar itu mengalami atau melakukannya, jadi tidak

bersifat verbalistik. Belajar sebagai kegiatan individu sebenarnya

merupakan rangsangan-rangsangan individu yang dikirim kepadanya oleh

9

Page 10: Ptk Kewirausahaan

lingkungan. Dengan demikian terjadinya kegiatan belajar yang dilakukan

oleh seorang idnividu dapat dijelaskan dengan rumus antara individu dan

lingkungan.

3. Pengertian Prestasi Belajar

Kemampuan intelektual siswa sangat menentukan keberhasilan siswa

dalam memperoleh prestasi. Untuk mengetahui berhasil tidaknya

seseorang dalam belajar maka perlu dilakukan suatu evaluasi, tujuannya

untuk mengetahui prestasi yang diperoleh siswa setelah proses belajar

mengajar berlangsung.

Adapaun prestasi dapat diartikan hasil diperoleh karena adanya

aktivitas belajar yang telah dilakukan. Namun banyak orang beranggapan

bahwa yang dimaksud dengan belajar adalah mencari ilmu dan menuntut

ilmu.

Ada lagi yang lebih khusus mengartikan bahwa belajar adalah

menyerap oengetahuan. Belajar adalah perubahan yang terjadi dalam

tingkah laku manusia. Proses tersebut tidak akan terjadi apabila tidak ada

suatu yang mendorong pribadi yang bersangkutan. Prestasi belajar

merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kegiatan belajar, karena

kegiatan belajar merupakan proses, sedangkan prestasi merupakan hasil

dari proses belajar. Memahami pengertian prestasi belajar secara garis

besar harus bertitik tolak kepada pengertian belajar itu sendiri. Untuk itu

para ahli mengemukakan pendapatnya yang berbeda-beda sesuai dengan

10

Page 11: Ptk Kewirausahaan

pandangan yang mereka anut. Namun dari pendapat yang berbeda itu

dapat kita temukan satu titik persamaan. Sehubungan dengan prestasi

belajar, Poerwanto (1986:28) memberikan pengertian prestasi belajar yaitu

“hasil yang dicapai oleh seseorang dalam usaha belajar sebagaimana yang

dinyatakan dalam raport.” Selanjutnya Winkel (1996:162) mengatakan

bahwa “prestasi belajar adalah suatu bukti keberhasilan belajar atau

kemampuan seseorang siswa dalam melakukan kegiatan belajarnya sesuai

dengan bobot yang dicapainya.” Sedangkan menurut S. Nasution

(1996:17) prestasi belajar adalah: “Kesempurnaan yang dicapai seseorang

dalam berfikir, merasa dan berbuat. Prestasi belajar dikatakan sempurna

apabila memenuhi tiga aspek yakni: kognitif, affektif dan psikomotor,

sebaliknya dikatakan prestasi kurang memuaskan jika seseorang belum

mampu memenuhi target dalam ketiga kriteria tersebut.”

Berdasarkan pengertian di atas, maka dapat dijelaskan bahwa prestasi

belajar merupakan tingkat kemanusiaan yang dimiliki siswa dalam

menerima, menolak dan menilai informasi-informasi yang diperoleh

dalam proses belajar mengajar. Prestasi belajar seseorang sesuai dengan

tingkat keberhasilan sesuatu dalam mempelajari materi pelajaran yang

dinyatakan dalam bentuk nilai atau raport setiap bidang studi setelah

mengalami proses belajar mengajar.

Prestasi belajar siswa dapat diketahui setelah diadakan evaluasi. Hasil

dari evaluasi dapat memperlihatkan tentang tinggi atau rendahnya prestasi

belajar siswa.

11

Page 12: Ptk Kewirausahaan

B. Kewirausahaan

1. Pengertian

Peter F DruckerKemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda (ability to create the new and different) .

Thomas W ZimmererKewirausahaan adalah penerapan kreativitas dan keinovasian untuk permasalahan dan upaya memanfaatkan peluang-peluang yang dihadapi orang setiap hari.

Andrew J DubrinSeseorang yang mendirikan dan menjalankan sebuah usaha yang inovatif (Entrepreneurship is a person who founds and operates an innovative business).

Robbin & CoulterEntrepreneurship is the process whereby an individual or a group of individuals uses organized efforts and means to pursue opportunities to create value and grow by fulfilling wants and need through innovation and uniqueness, no matter what resources are currently controlled.

Dari definisi tentang Entrepreneurship diatas terdapat 3 tema penting

yang dapat di identifikasi:

1. the pursue  of opportunities , (entrepreneurship adalah berkenaan

dengan mengejar kecenderungan dan perubahan-perubahan lingkungan

yang orang lain tidak melihat dan memperhatikannya).

2. innovation, (entrepreneurship mencakup perubahan perombakan,

pergantian bentuk, dan memperkenalkan pendekatan-pendekatan baru….

Yaitu produk baru atau cara baru dalam melakukan bisnis).

12

Page 13: Ptk Kewirausahaan

3. growth. (Pasca entrepreneur mengejar pertumbuhan, mereka tidak

puas dengan tetap kecil atau tetap dengan ukuran yang sama. Entrepreneur

menginginkan bisnisnya tumbuh dan bekerja keras untuk meraih

pertumbuhan  sambil secara berkelanjutan mencari kecenderungan dan

terus melakukan innovasi produk dan pendekatan baru.

Istilah kewirausahaan pada dasarnya merupakan suatu disiplin ilmu

yang mempelajari tentang nilai, kemampuan (ability) dan perilaku

seseorang dalam menghadapi tantangan hidup untuk memperoleh peluang

dengan berbagai risiko yang mungkin dihadapinya, maka definisi

Kewirausahaan adalah proses menciptakan sesuatu nilai yang berbeda dengan mencurahkan waktu dan upaya yang diperlukan, memikul risiko-risiko finansial, psikis dan sosial yang menyertai, serta menerima penghargaan /imbalan moneter dan kepuasan pribadi.

C Numbered Heads Together

1. Pengertian

Menurut Anita Lie (2004:59) pengertian Numbered Heads Together

(NHT) atau kepala bernomor adalah suatu tipe dari pembelajaran

kooperatif pendekatan struktural yang memberikan kesempatan kepada

siswa untuk saling membagikan ide-ide dan mempertimbangkan

jawaban yang paling tepat. Selain itu Numbered Heads Together juga

mendorong siswa untuk meningkatkan kerja sama mereka. Model ini

dapat digunakan untuk semua mata pelajaran dan semua tingkatan

peserta didik.

13

Page 14: Ptk Kewirausahaan

Satu aspek penting dalam pembelajaran kooperatif adalah bahwa di

samping pembelajaran kooperatif membantu mengembangkan tingkah

laku kooperatif dan hubungan yang lebih baik diantara siswa,

pembelajaran kooperatif secara bersamaan membantu siswa dalam

pembelajaran akademis mereka.

b. Prosedur pelaksanaan Numbered Heads Together (NHT) Menurut Anita Lie (2004:60) prosedur pelaksanaan pembelajaran kooperatif

Langkah-langkah:

1. Siswa dibagi dalam kelompok, setiap siswa dalam setiap kelompok mendapat nomor.

2. Guru memberikan tugas dan masing-masing kelompok mengerjakannya. 3. Kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan tiap

anggota kelompok dapat mengerjakannya. 4. Guru memanggil salah satu nomor siswa dengan nomor yang dipanggil

melaporkan hasil kerjasama mereka. 5. Tanggapan dari teman yang lain, kemudian guru menunjuk nomor

yang lain. 6. Kesimpulan.

Kelebihan:

Setiap siswa menjadi siap semua.

Dapat melakukan diskusi dengan sungguh-sungguh.

Siswa yang pandai dapat mengajari siswa yang kurang pandai.

Kelemahan:

Kemungkinan nomor yang dipanggil, dipanggil lagi oleh guru.

Tidak semua anggota kelompok dipanggil oleh guru

14

Page 15: Ptk Kewirausahaan

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Bentuk Penelitian Tindakan

Penelitian ini merupakan penelitian tindakan (action research), karena

penelitian dilakukan untuk memecahkan masalah pembelajaran di kelas.

Penelitian ini juga termasuk penelitian deskriptif, sebab menggambarkan

bagaimana suatu teknik pembelajaran diterapkan dan bagaimana hasil yang

diinginkan dapat dicapai. .

Dalam penelitian tindakan ini menggunakan bentuk guru sebagai

peneliti, penanggung jawab penuh penelitian ini adalah guru. Tujuan utama

dari penelitian tindakan ini adalah untuk meningkatkan hasil pembelajaran di

kelas dimana guru secara penuh terlibat dalam penelitian mulai dari

perencanaan, tindakan, pengamatan, dan refleksi.

Dalam penelitian ini peneliti tidak bekerjasama dengan siapapun,

kehadiran peneliti sebagai guru di kelas sebagai pengajar tetap dan dilakukan

seperti biasa, sehingga siswa tidak tahu kalau diteliti. Dengan cara ini

diharapkan didapatkan data yang seobjektif mungkin demi kevalidan data

yang diperlukan.

B. Tempat, Waktu dan Subyek Penelitian

1. Tempat Penelitian

15

Page 16: Ptk Kewirausahaan

Tempat penelitian adalah tempat yang digunakan dalam melakukan

penelitian untuk memperoleh data yang diinginkan. Penelitian ini

bertempat di SMK Negeri 1 Mempawah

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah waktu berlangsungnya penelitian atau saat

penelitian ini dilangsungkan. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan

September semester ganjil tahun pelajaran 2009-2010

3. Subyek Penelitian

Subyek penelitian adalah siswa-siswi Kelas II AK 2 tahun

pelajaran 2009-2010 pada pokok bahasan Cara Membuat Proposal Usaha

C. Rancangan Penelitian

Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut

Tim Pelatih Proyek PGSM, PTK adalah suatu bentuk kajian yang bersifat

reflektif oleh pelaku tindakan yang dilakukan untuk meningkatkan

kemantapan rasional dari tindakan mereka dalam melaksanakan tugas,

memperdalam pemahaman terhadap tindakan-tindakan yang dilakukan itu,

serta memperbaiki kondisi dimana praktek pembelajaran tersebut dilakukan

(dalam Mukhlis, 2000: sistem pengajaran yang telah dilaksanakan.

D. Instrumen Penelitian

Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari:

1. Silabus

16

Page 17: Ptk Kewirausahaan

Yaitu seperangkat rencana dan pengaturan tentang kegiatan pembelajaran

pengelolahan kelas, serta penilaian hasil belajar.

2. Rencana Pelajaran (RP)

Yaitu merupakan perangkat pembelajaran yang digunakan sebagai

pedoman guru dalam mengajar dan disusun untuk tiap putaran. Masing-

masing RP berisi kompetensi dasar,cara Membuat Proposal Usaha

indikator pencapaian hasil belajar, tujuan pembelajaran khusus, dan

kegiatan belajar mengajar.

3. Lembar Kegiatan Siswa

Lembar kegiatan ini yang dipergunakan siswa untuk membantu proses

pengumpulan data hasil kegiatan belajar mengajar.

4. Tes formatif

Tes ini disusun berdasarkan tujuan pembelajaran yang akan dicapai,

digunakan untuk mengukur kemampuan pemahaman konsep

kewirausahaan pada pokok bahasan merumuskan solusi masalah Tes

formatif ini diberikan setiap akhir putaran.

17

Page 18: Ptk Kewirausahaan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Data penelitian yang diperoleh berupa hasil uji coba item butir soal, data

observasi berupa pengamatan pengelolaan pembelajaran kooperatif model

Numbered Head Together dan pengamatan aktivitas siswa dan guru pada akhir

pembelajaran, dan data tes formatif siswa pada setiap siklus.

Data hasil uji coba item butir soal digunakan untuk mendapatkan tes yang

betul-betul mewakili apa yang diinginkan. Data lembar observasi diambil dari

dua pengamatan yaitu data pengamatan pengelolaan pembelajaran kooperatif

model Numbered Head Together yang digunakan untuk mengetahui pengaruh

penerapan model pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together dalam

meningkatkan prestasi belajar siswa dan data pengamatan aktivitas siswa dan

guru.

Data tes formatif untuk mengetahui peningkatan prestasi belajar siswa

setelah diterapkan pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together.

B. Analisis Data Penelitian Persiklus

1. Siklus I

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran yang

terdiri dari rencana pelajaran 1, soal tes formatif 1 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung.

b. Tahap Kegiatan dan Pelaksanaan

18

Page 19: Ptk Kewirausahaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus I dilaksanakan

pada tanggal 7 September . di Kelas .dengan jumlah siswa 32 siswa.

Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses belajar

mengajar mengacu pada rencana pelajaran yang telah dipersiapkan.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksaaan

belajar mengajar

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif I

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar mengajar diperoleh

informasi dari hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Guru kurang baik dalam memotivasi siswa dan dalam

menyampaikan tujuan pembelajaran

2) Guru kurang baik dalam pengelolaan waktu

3) Siswa kurang begitu antusias selama pembelajaran berlangsung.

d. Refisi

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar pada siklus I ini masih

terdapat kekurangan, sehingga perlu adanya refisi untuk dilakukan

pada siklus berikutnya.

19

Page 20: Ptk Kewirausahaan

1) Guru perlu lebih terampil dalam memotivasi siswa dan lebih jelas

dalam menyampaikan tujuan pembelajaran. Dimana siswa diajak

untuk terlibat langsung dalam setiap kegiatan yang akan dilakukan.

2) Guru perlu mendistribusikan waktu secara baik dengan

menambahkan informasi-informasi yang dirasa perlu dan memberi

catatan

3) Guru harus lebih terampil dan bersemangat dalam memotivasi

siswa sehingga siswa bisa lebih antusias.

2. Siklus II

a. Tahap perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pelajaran 2, soal tes formatif II dan alat-alat

pengajaran yang mendukung.

b. Tahap kegiatan dan pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus II

dilaksanakan pada tanggal 14 September . di .dengan jumlah siswa 32

siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses

belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan

memperhatikan revisi pada siklus I, sehingga kesalah atau kekurangan

pada siklus I tidak terulang lagi pada siklus II. Pengamatan (observasi)

dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan belajar mengajar.

20

Page 21: Ptk Kewirausahaan

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif II

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan.

c. Refleksi

Dalam pelaksanaan kegiatan belajar diperoleh informasi dari

hasil pengamatan sebagai berikut:

1) Memotivasi siswa

2) Membimbing siswa merumuskan kesimpulan/menemukan konsep

3) Pengelolaan waktu

d. Revisi Rancangan

Pelaksanaan kegiatan belajar pada siklus II ini masih terdapat

kekurangan-kekurangan. Maka perlu adanya revisi untuk dilaksanakan

pada siklus II antara lain:

1) Guru dalam memotivasi siswa hendaknya dapat membuat siswa

lebih termotivasi selama proses belajar mengajar berlangsung.

2) Guru harus lebih dekat dengan siswa sehingga tidak ada perasaan

takut dalam diri siswa baik untuk mengemukakan pendapat atau

bertanya.

3) Guru harus lebih sabar dalam membimbing siswa merumuskan

kesimpulan/menemukan konsep.

4) Guru harus mendistribusikan waktu secara baik sehingga kegiatan

pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

21

Page 22: Ptk Kewirausahaan

5) Guru sebaiknya menambah lebih banyak contoh soal dan memberi

soal-soal latihan pada siswa untuk dikerjakan pada setiap kegiatan

belajar mengajar.

3. Siklus III

a. Tahap Perencanaan

Pada tahap ini peneliti mempersiapkan perangkat pembelajaran

yang terdiri dari rencana pelajaran 3, soal tes formatif 3 dan alat-alat

pengajaran yang mendukung.

b. Tahap kegiatan dan pengamatan

Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar untuk siklus III

dilaksanakan pada tanggal 21 September .. di .dengan jumlah siswa 32

siswa. Dalam hal ini peneliti bertindak sebagai guru. Adapun proses

belajar mengajar mengacu pada rencana pelajaran dengan

memperhatikan revisi pada siklus II, sehingga kesalahan atau

kekurangan pada siklus II tidak terulang lagi pada siklus III.

Pengamatan (observasi) dilaksanakan bersamaan dengan pelaksanaan

belajar mengajar.

Pada akhir proses belajar mengajar siswa diberi tes formatif III

dengan tujuan untuk mengetahui tingkat keberhasilan siswa dalam

proses belajar mengajar yang telah dilakukan. Instrumen yang

digunakan adalah tes formatif III.

c. Refleksi

22

Page 23: Ptk Kewirausahaan

Pada tahap ini akah dikaji apa yang telah terlaksana dengan

baik maupun yang masih kurang baik dalam proses belajar mengajar

dengan penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered Head

Together. Dari data-data yang telah diperoleh dapat duraikan sebagai

berikut:

1) Selama proses belajar mengajar guru telah melaksanakan semua

pembelajaran dengan baik. Meskipun ada beberapa aspek yang

belum sempurna, tetapi persentase pelaksanaannya untuk masing-

masing aspek cukup besar.

2) Berdasarkan data hasil pengamatan diketahui bahwa siswa aktif

selama proses belajar berlangsung.

3) Kekurangan pada siklus-siklus sebelumnya sudah mengalami

perbaikan dan peningkatan sehingga menjadi lebih baik.

4) Hasil belajar siswsa pada siklus III mencapai ketuntasan.

d. Revisi Pelaksanaan

Pada siklus III guru telah menerapkan pembelajaran kooperatif

model Numbered Head Together dengan baik dan dilihat dari aktivitas

siswa serta hasil belajar siswa pelaksanaan proses belajar mengajar

sudah berjalan dengan baik. Maka tidak diperlukan revisi terlalu

banyak, tetapi yang perlu diperhatikan untuk tindakah selanjutnya

adalah memaksimalkan dan mempertahankan apa yang telah ada

dengan tujuan agar pada pelaksanaan proses belajar mengajar

selanjutnya penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered

23

Page 24: Ptk Kewirausahaan

Head Together dapat meningkatkan proses belajar mengajar sehingga

tujuan pembelajaran dapat tercapai.

C. Pembahasan

1. Ketuntasan Hasil belajar Siswa

Melalui hasil peneilitian ini menunjukkan bahwa pembelajaran

kooperatif model Numbered Head Together memiliki dampak positif

dalam meningkatkan prestasi belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari

semakin mantapnya pemahaman dan penguasaan siswa terhadap materi

yang telah disampaikan guru selama ini (ketuntasan belajar meningkat dari

sklus I, II, dan III) .Pada siklus III ketuntasan belajar siswa secara klasikal

telah tercapai.

2. Kemampuan Guru dalam Mengelola Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together dalam setiap

siklus mengalami peningkatan. Hal ini berdampak positif terhadap

peningkatan prestasi belajar siswa dan penguasaan materi pelajaran yang

telah diterima selama ini, yaitu dapat ditunjukkan dengan meningkatnya

nilai rata-rata siswa pada setiap siklus yang terus mengalami peningkatan.

3. Aktivitas Guru dan Siswa Dalam Pembelajaran

Berdasarkan analisis data, diperoleh aktivitas siswa dalam proses

pembelajaran Matematika dengan pembelajaran kooperatif model

Numbered Head Together yang paling dominan adalah,

mendengarkan/memperhatikan penjelasan guru, dan diskusi antar

24

Page 25: Ptk Kewirausahaan

siswa/antara siswa dengan guru. Jadi dapat dikatakan bahwa aktivitas

siswa dapat dikategorikan aktif.

Sedangkan untuk aktivitas guru selama pembelajaran telah

melaksanakan langkah-langkah pembelajaran kooperatif model Numbered

Head Together dengan baik. Hal ini terlihat dari aktivitas guru yang

muncul di antaranya aktivitas membimbing dan mengamati siswa dalam

mengerjakan kegiatan, menjelaskan materi yang tidak dimengerti siswa,

memberi umpan balik/evaluasi/tanya jawab dimana prosentase untuk

aktivitas di atas cukup besar.

25

Page 26: Ptk Kewirausahaan

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan selama tiga

siklus, dan berdasarkan seluruh pembahasan serta analisis yang telah

dilakukan dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together memiliki

dampak positif dalam meningkatkan prestasi belajar siswa yang ditandai

dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa dalam setiap siklus.

Penerapan pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together

mempunyai pengaruh positif, yaitu dapat meningkatkan motivasi belajar

siswa dalam belajar matematika, hal ini ditunjukan dengan antusias siswa

yang menyatakan bahwa siswa tertarik dan berminat dengan pembelajaran

kooperatif model Numbered Head Together sehingga mereka menjadi

termotivasi untuk belajar.

1. Pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together memiliki

dampak positif terhadap kerjasama antara siswa, hal ini ditunjukkan

adanya tanggung jawab dalam kelompok dimana siswa yang lebih mampu

mengajari temannya yang kurang mampu.

B. Saran

26

Page 27: Ptk Kewirausahaan

Dari hasil penelitian yang diperoleh dari uraian sebelumnya agar

proses belajar mengajar matematika lebih efektif dan lebih memberikan hasil

yang optimal bagi siswa, maka disampaikan saran sebagai berikut:

1. Untuk melaksanakan pembelajaran kooperatif model Numbered Head

Together memerlukan persiapan yang cukup matang, sehingga guru harus

mampu menentukan atau memilih topik yang benar-benar bisa diterapkan

dengan pembelajaran kooperatif model Numbered Head Together dalam

proses belajar mengajar sehingga diperoleh hasil yang optimal.

2. Dalam rangka meningkatkan prestasi belajar siswa, guru hendaknya lebih

sering melatih siswa dengan berbagai metode pengajaran yang sesuai,

walau dalam taraf yang sederhana, dimana siswa nantinya dapat

menemukan pengetahuan baru, memperoleh konsep dan keterampilan,

sehingga siswa berhasil atau mampu memecahkan masalah-masalah yang

dihadapinya.

3. Perlu adanya penelitian yang lebih lanjut, karena hasil penelitian ini hanya

dilakukan pada semester 1 tahun pelajaran 2008-2009

4. Untuk penelitian yang serupa hendaknya dilakukan perbaikan-perbaikan

agar diperoleh hasil yang lebih baik.

27

Page 28: Ptk Kewirausahaan

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad. 1996. Guru Dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar

Baru Algesindon.

Arikunto, Suharsimi. 1989. Penilaian Program Pendidikan. Proyek

Pengembangan LPTK Depdikbud. Dirjen Dikti.

Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineksa Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 1999. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek.

Jakarta: Rineksa Cipta.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineksa

Cipta.

Margono. 1997. Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta. Rineksa Cipta.

Mursell, James ( - ). Succesfull Teaching (terjemahan). Bandung: Jemmars.

Ngalim, Purwanto M. 1990. Psikologi Pendidikan. Bandung: PT. Remaja

Rosdakarya.

Slameto, 1988. Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bina Aksara.

Soekamto, Toeti. 1997. Teori Belajar dan Model Pembelajaran. Jakarta: PAU-

PPAI, Universitas Terbuka.

Suryosubroto, b. 1997. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PT. Rineksa

Cipta.

28


Top Related