Transcript
Page 1: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Psikologi Klinis 1(Pertemuan 1)

Kuliahkita.com

Pengajar:Edo Sebastian Jaya, M.Psi

Retha Arjadi, M.Psi

Page 2: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Pengantar

Apa yang terlintas di benak kamu ketika melihat gambar ini?

Page 3: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Pengantar

Bagaimana jika kemudian ditambah dengan gambar di sebelah kanan? Apakah pendapat kamu berubah?

Page 4: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Pengantar

• Psikologi klinis sebetulnya akrab dengan kehidupan kita sehari-hari. Tidak sedikit dari masyarakat umum membahas tentang kesehatan mental dan gangguan mental. Ketika sedang membicarakan ini, maka kita pada dasarnya sedang bicara mengenai psikologi klinis.

• Namun, sayangnya masih sering terjadi salah kaprah mengenai psikologi klinis dan gangguan mental di tengah masyarakat.

• Nah... Agar dapat memahami psikologi klinis dengan tepat, mari kita belajar terlebih dahulu... Apa itu psikologi klinis sebetulnya?

Page 5: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Tentang kuliah ini...

• Dengan mengikuti kuliah ini, kamu akan memperoleh manfaat berupa:–Mendapatkan ikhtisar psikologi klinis–Mengetahui latar belakang perkembangan

psikologi klinis dan masalah kejiwaan dari jaman dulu hingga sekarang

–Mengetahui bagaimana kondisi masalah kejiwaan di Indonesia

–Mengerti mengenai diagnosis masalah kejiwaan dan bagaimana cara menanganinya

Page 6: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Latar belakang peserta kuliah

• Tidak diperlukan latar belakang tertentu untuk mengikuti kuliah ini.

• Terkait tingkat pemahaman, kuliah ini direkomendasikan untuk mereka yang setidaknya sudah lulus pendidikan SMP atau sederajat.

Page 7: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Format materi pembelajaran

• Kelas ini akan berisi materi dalam bentuk slide dan teks.

• Sebagian besar materi diambil dari buku teks, lainnya berasal dari sumber-sumber lain (misalnya: artikel jurnal) atau sumber pengetahuan lainnya (sumber dicantumkan di slide).

Page 8: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Silabus kuliah

• Apa itu abnormal?• Perspektif sejarah abnormalitas• Perawatan masalah kesehatan jiwa

masa kini di Amerika dan Indonesia• Profesi yang terkait dengan masalah

kesehatan jiwa di Amerika, Jerman, dan Indonesia

• Perspektif abnormalitas masa kini

Page 9: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Apa itu abnormal?

• Bacalah beberapa contoh perilaku berikut ini :1. Seorang ibu menyiksa anaknya yang masih balita2. Seorang laki-laki menangis tersedu-sedu di depan umum 3. Seorang laki-laki mencium laki-laki lain4. Seorang perempuan tidak mau makan dan mandi berhari-

hari5. Seorang laki-laki berjalan dengan tangan dan kakinya dan

menggonggong seperti anjing6. Seorang perempuan membuat altar untuk suaminya yang

sudah meninggal dan mendoakan serta meletakkan makanan di situ secara rutin

• Apakah menurut Anda contoh-contoh perilaku tersebut abnormal? Renungkanlah sebelum lanjut ke slide berikutnya.

Page 10: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Apa itu abnormal?

• Mari ambil satu contoh :• Seorang laki-laki mencium laki-laki

lain

• Apakah abnormal?

Page 11: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Apa itu abnormal?

• Mari ambil satu contoh :• Seorang laki-laki mencium laki-laki

lain

Sumber: http://gulfnews.com/news/gulf/uae/general/uae-celebrates-eid-al-fitr-1.540085

Page 12: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Apa itu abnormal?

• Mari ambil satu contoh:• Seorang laki-laki mencium laki-laki

lain

Sumber: http://upload.wikimedia.org/wikipedia/en/b/b8/Breznev-Honecker_1979.jpg

Page 13: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Apa itu abnormal?

• Mari ambil satu contoh:• Seorang laki-laki mencium laki-laki lain

• Bagaimana sekarang? Apakah abnormal?

• Dalam banyak budaya, mencium adalah cara seorang laki-laki menyalami laki-laki lain dengan sopan

Page 14: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Apa itu abnormal?

• Kita sudah membahas sebuah contoh :

• Seorang laki-laki mencium laki-laki lain

• Apakah perilaku tersebut abnormal?• Bila Anda merasa kesulitan untuk

menjawabnya, maka Anda sudah berada di jalur pola pikir yang tepat

Page 15: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Apa itu abnormal?

• Anda kesulitan untuk menjawab kedua pertanyaan tersebut karena:– konteks atau kondisi yang

melatarbelakangi munculnya suatu perilaku itu mempengaruhi apakah suatu perilaku disebut normal atau abnormal

– Selain itu, penilaian mengenai abnormalitas juga dapat diberikan jika masyarakat menganggap seseorang berperilaku tidak sesuai dengan peran gender yang ia miliki.

Page 16: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Bagaimana budaya dan gender mempengaruhi perilaku abnormal?

Budaya dan gender dapat............

..... mempengaruhi seberapa mungkin

perilaku yang abnormaldapat muncul

..... Mempengaruhi cara orang mengekspresikan

kondisi tertekan (distress) atau kehilangan kontak

dengan realita

..... mempengaruhi keterbukaan seseorang

untuk mengakui perilakunya yang

abnormal

..... mempengaruhi tipe terapi yang dapat

diterima oleh orang tersebut

Page 17: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Apa itu abnormal?

• Selain konteks dan peran gender, masih ada 5 hal penting lain yang perlu diperhatikan untuk menilai abnormalitas:– Cultural relativism– Unusualness– Discomfort–Mental illness–Maladaptiveness

Page 18: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Pendekatan mengenai abnormalitas

Cultural relativism

• Norma yang berlaku di masyarakat dipakai untuk menentukan yang tergolong normal dan abnormal.

Unusualness

• Sebuah perilaku disebut abnormal jika perilaku tersebut tidak biasa atau jarang dilakukan.

Discomfort

• Perilaku atau perasaan yang dapat digolongkan abnormal hanyalah perilaku atau perasaan yang memunculkan tekanan dalam diri orang yang melakukan/ mengalaminya.

Mental illness

• Perilaku yang dapat disebut abnormal adalah perilaku yang disebabkan oleh gangguan mental (mental illness).

Maladaptiveness

• Konsensus di antara para ahli kesehatan mental bahwa perilaku yang disebut abnormal adalah yang menyebabkan tekanan dalam diri seseorang (distress), mengganggu fungsi kesehariannya, dan tergolong tidak biasa. Biasa disebut juga sebagai maladaptif dengan ciri 3D (Distress, Disfunction, and Deviance)

Page 19: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Pendekatan maladaptiveness

• Pendekatan inilah yang umumnya dipakai untuk menentukan apakah sesuatu perilaku/tindakan/pola pikir adalah normal atau abnormal.

• Perilaku/perasaan maladaptif adalah perilaku/perasaan yang membuat orang merasa tidak nyaman (stres) dan menghambatnya untuk melakukan kegiatan sehari-harinya dengan baik

• Pendekatan ini dikenal dengan 3D: – distress, – dysfunction, – deviance

Page 20: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

3D dalam menentukan maladaptiveness/ abnormalitas

Maladaptiveness/ abnormalitas

Dysfunction: Perilaku/ perasaan yang

membuat seseorang tidak dapat berfungsi dengan baik

dalam kesehariannya.

Distress: Perilaku/ perasaan yang

memunculkan tekanan (distress) pada diri orang yang mengalami

atau orang di sekitarnya.

Deviance:Perilaku atau perasaan

yang sangat tidak biasa.

Page 21: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Contoh Distress, Dysfunction, dan Deviance

• Distress: perasaan sedih, stres, tegang atau tidak nyaman, seperti: perasaan takut ketika melihat kecoak dari kejauhan

• Dysfunction: perilaku/perasaan/pola pikir yang menghambat kegiatan sehari-hari, seperti: takut berbicara di depan umum, jadi tidak masuk kantor hari itu karena harus presentasi di depan umum

• Deviance: perilaku/perasaan/pola pikir yang sangat tidak umum, seperti: percaya bahwa alien pernah menculik teman atau orang dekatnya

Page 22: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kekurangan pendekatan maladaptif

• Kekurangannya adalah adanya subjektivitas dalam penentuan distress, dysfunction dan deviance.

• Contohnya:• Seorang perempuan berduka karena ditinggal

suaminya. • Bagaimana kalau ia masih berduka setelah 1

bulan? Mungkin dapat dianggap normal dengan mudah...

• Bagaimana kalau 3 bulan? 6 bulan? 9 bulan?• Maka, menentukan abnormalitas itu tidak mudah.

Page 23: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

Apakah Anda merasa abnormal?

• Sepanjang kuliah online ini, Anda akan menemui perasaan/perilaku/pola pikir yang pernah Anda atau orang lain alami.

• Tapi, sebelum Anda merasa abnormal (atau merasa orang lain abnormal), perlu Anda ketahui bahwa:– Hampir semua orang pernah mengalami depresi

sepanjang hidupnya– Banyak orang yang pernah melihat atau

mendengar sesuatu yang tidak ada, terutama pada masa remaja atau dewasa muda

Page 24: Psikologi klinis 1 pertemuan 1

Kuliahkita.com (Psikologi Klinis 1) (E.S. Jaya & R. Arjadi)

SELESAI

Psikologi Klinis 1 – Pertemuan 1

Oleh:Edo Sebastian Jaya, M.Psi., Psikolog

Retha Arjadi, M.Psi., Psikolog

Bahan utama: Nolen-Hoeksema, S. (2007). Abnormal Psychology (5th). New York: McGraw-Hill.


Top Related