Download - Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
1/22
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN
ANGIN TIPE HORIZONTAL SEBAGAI PENGGERAK
MULA POMPA TORAK
Manuf acture and test of wind tur bine hor izontal type as prime mover piston pump
Proposal Tugas Akhir Mahasiswa Diploma III
Disusun Oleh :
RIKY PERMANA
(131711055)
DEPARTEMEN TEKNIK KONVERSI ENERGI
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2015
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
2/22
RANCANG BANGUN DAN PENGUJIAN TURBIN ANGIN TIPE
HORIZONTAL SEBAGAI PENGGERAK MULA POMPA
TORAK
Manufacture and test of wind turbine horizontal type as prime mover piston pump
Diajukan oleh :
Riky Permana NIM: 131711055
Telah disetujui oleh :
Pembimbing I,
Rusmana, S.ST., M.Eng.
NIP 19580519 198503 1 002 Tanggal : ……………………….
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
3/22
I. Latar Belakang
Salah satu energi terbarukan yang berkembang pesat di dunia saat ini adalah energi
angin. Energi angin merupakan energi terbarukan yang sangat fleksibel. Indonesia
merupakan negara tropis yang memiliki potensi angin yang banyak, namun sampai saat ini
tenaga angin masih jarang dimanfaatkan sebagai sumber energi. Energi angin sebenarnya
dapat dimanfaatkan untuk berbagai keperluan misalnya untuk pemompaan air untuk irigasi,
pembangkit listrik, pengering atau pencacah hasil panen, aerasi tambak ikan/udang,
pendingin ikan pada perahu-perahu nelayan dan lain-lain. Selain itu, pemanfaatan energi
angin dapat dilakukan baik di daerah landai maupun dataran tinggi, bahkan dapat di terapkan
di laut.
Salah satu jenis turbin angin yang umumnya digunakan adalah jenis turbin angin
sumbu horizontal. Turbin angin sumbu horizontal merupakan turbin angin yang memiliki
sumbu putar terletak sejajar dengan permukaan tanah, selain itu sumbu putar rotornya selalu
searah dengan arah angin. konsep turbin axial adalah menyerupai baling-baling yang
menangkap energi angin dan mengubahnya menjadi energi gerak poros. Layaknya seperti
mesin pada umumnya, setiap turbin angin memiliki nilai efisiensi yang berbeda beda dan hal
ini ditentukan oleh bentuk sudu, sudut sudu, bentuk ekor, material bahan pembuat turbin
angin, bentuk transmisi, dan jumlah sudu.
Daya keluaran yang dihasilkan turbin angin ini akan dimanfaatkan sebagai
penggerak mula pompa. Pompa merupakan alat konversi energi yang mengubah energi putar
menjadi energi tekan untuk dapat menaikkan atau mengalirkan fluida dari satu tempat ke
tempat lainnya. Jenis pompa yang digunakan yaitu pompa torak. Hal ini dikarenakan pompa
ini dapat memanfaatkan gerak rotasi dari poros menjadi gerak translasi untuk dapat menarik
air.
Dalam tugas akhir ini, penulis akan melakukan rancang bangun dan pengujian
mengenai turbin angin sumbu horizontal sebagai penggerak mula pompa torak. Yang
nantinya akan dicari perbandingan nilai efisiensi turbin angin yang berbentuk data daya
keluaran, kemudian dari data daya keluaran tersebut akan didapat nilai energi yang
dihasilkan turbin angin.
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
4/22
II. Tujuan
Adapun Tujuan dari pelaksanaan tugas akhir ini adalah :
1.
Membuat turbin angin sumbu horizontal sebagai penggerak mula pompa torak
untuk operasi pada kecepatan angin rendah dan kontruksi sederhana.
2. Mengidentifikasi kinerja turbin angin sumbu horizontal sebagai penggerak
mula pompa torak.
III. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas dapat dirumuskan masalah
masalah yang akan dihadapi dalam tugas akhir ini diantaranya adalah cara menentukan
kontruksi, material, dan pembuatan turbin angin sumbu horizontal serta mengidentifikasi
kinerja turbin angin sumbu horizontal sebagai penggerak mula pompa torak.
IV. Batasan Masalah
Batasan masalah dalam pembuatan alat ini yaitu :
1. Pembuatan turbin angin sumbu horizontal didesain dengan sudu tipe
multiblades dengan jumlah sudu sebanyak 12 buah dan jari jari sebesar 0.6 m.
2.
Turbin angin yang akan dibuat dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan
rumah tangga, sehingga penempatannya tidak jauh dari daerah pemukiman.
Kecepatan angin yang diambil sebagai acuan nominalnya adalah 3 m/s.
3. Pembuatan turbin angin sumbu horizontal dirancang untuk dapat dijadikan
sebagai penggerak mula pompa torak.
V. Landasan Teori
V.1.
Turbin Angin Sumbu Horizontal
Turbin angin sumbu horizontal ialah jenis turbin angin yang paling banyak
digunakan. Turbin ini terdiri dari sebuah menara yang di puncaknya terdapat sebuah baling-
baling yang berfungsi sebagai rotor dan menghadap atau membelakangi arah angin.
Dilihat dari jumlah sudu, turbin angin sumbu horizontal terbagi menjadi:
1. Turbin angin satu sudu ( single blade)
2.
Turbin angin dua sudu (double blade)
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
5/22
3.
Turbin angin tiga sudu (three blade)
4. Turbin angin banyak sudu (multi blade)
1 2 3 4
Gambar V-1 Jenis turbin angin berdasarkan jumlah sudu(Sumber: Sathyajith Mathew , hal 17)
Turbin angin sumbu horizontal dibedakan juga terhadap datangnya arah angin
terhadap rotor turbin, yaitu :
1. Upwind , apabila turbin angin diletakan mengahadap arah angin (upwind memiliki
rotor yang menghadap arah datangnya angin.
2.
Downwind, apabila turbin angin dihadapkan membelakangi arah angin
Gambar V-2 TASH Upwind dan Downwind
(Sumber : Eric Hau, 2006)
V.2. Teori Momentum Elementer Betz’
Turbin angin yang di asumsikan oleh Beltz’ adalah turbin angin yang ideal yaitu
turbin angin yang tidak mempunyai poros dan mempunyai jumlah sudu yang tak terbatas
tapi tidak menimbulkan gaya hambat ( Drag Force) pada angin yang melaluinya. Beltz’
mengasumsikan kecepatan udara yang melewati rotor dianggap bergerak secara aksial.
Energi mekanik yang dihasilkan turbin angin besarnya akan sama dengan energi
kinetik angin sebelum melewati turbin angin dikurangi dengan energi kinetik angin sesudah
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
6/22
melewati turbiin angin. Jika angin yang melewati turbin angin dianggap inkompresible,
maka menurut hukum kontinuitas dapat ditulis:
1 × 1 = 2 × 2
Gambar V-3 Kondisi aliran udara akibat ekstraksi energi mekanik dari aliran udara bebas
sesuai dengan teori momentum elementer.
(Sumber : Eric Hau, 2006)
Energi kinetik dari massa udara sebesar m yang bergerak pada kecepatan v
dinyatakan sebagai :
=
Dengan menganggap udara melalui luas penampang A pada waktu tertentu, maka
laju aliran udara tersebut menjadi
= .
Dan bila kerapatan udara adalah ρ, maka laju aliran massa udara adalah
= . .
Dari persamaan-persamaan di atas didapat ekspresi daya angin seperti berikut :
= . . .
Energi mekanik yang dapat diekstraksi oleh “konverter piringan” dari aliran udara
merupakan selisih daya aliran udara sebelum dan sesudah melewati konverter, yaitu :
= . .
. .
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
7/22
Persamaan kontinuitas mensyaratkan :
. . = . .
sehingga, daya yang dapat diekstraksi menjadi
= . . . ( )
Pengolahan lebih lanjut terhadap persamaan-persamaan sebelumnya akan
menghasilkan ekspresi daya yang dapat diekstraksi menjadi
=
..( )( )
sedangkan daya angin sebelum mencapai rotor adalah
= . . .
Rasio antara daya mekanik yang dapat diekstraksi dan daya angin sebelum
mencapai rotor disebut koefisien daya (power coefficient) Cp, yaitu :
= =(−)+(+)
atau dapat dinyatakan dalam bentuk :
= = |1
| |1 |
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
8/22
Gambar V-4 Hubungan koefisien daya dengan rasio v1/v2
(Sumber : Eric Hau)
Dari persamaan dan kurva di atas, maka Cp maksimum atau “koefisien daya ideal”
terjadi pada saat v2/v1 = 1/3 dan besarnya adalah
= 67 =0.593
Hasil penting yang didapat dari teori momentum ini adalah :
1. Daya mekanik yang dapat diekstraksi dari aliran udara akan bertambah besar
sebagai fungsi kecepatan angin pangkat tiga.
2. Daya yang dihasilkan berbanding lurus dengan luas penampang sapuan rotor
atau berbanding kuadratis dengan diameter rotor.
3. Daya mekanik maksimum yang dapat diekstraksi dari aliran udara adalah
sebesar 59,3 %.
4.
Jika koefisien daya mencapai harga maksimum, yaitu 0,593, maka kecepatan
udara setelah melewati rotor tinggal 1/3 kali kecepatan udara sebelum melewati
rotor
V.3. Perancangan Rotor
V.3.1. Pemilihan Diameter dan Jumlah Sudu
Diameter rotor yang dipilih berkaitan dengan besar luaran daya yang diperlukan.
Pemilihan diameter sudu ini, berdasarkan daya yang dibutuhkan dengan pedoman nilai Cp
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
9/22
= 0,3-0,4 untuk turbin modern yang mempunyai sudu sebanyak 3 buah. (Piggott Hugh,
2005).
= √
. . . Dimana :
P = Daya Poros yang diinginkan (Watt)
Cp = Coefficient Of Performance
= massa jenis udara (
)
= kecepatan udara (m/s)
Selain luaran daya, kecepatan angin mula juga menjadi pertimbangan pemilihan
diameter rotor. Semakin besar diameter rotor, maka kecepatan angin minimal yang
diperlukan untuk memutar rotor menjadi lebih kecil.
Pemilihan jumlah sudu berkaitan dengan rasio kecepatan ujung (tip speed ratio)
yang diinginkan dan juga aspek keindahan. Jumlah sudu yang banyak akan menghasilkan
tip speed ratio yang kecil. Sedangkan jumlah sudu yang lebih sedikit akan menghasilkan tip
speed ratio yang besar.
V.3.2. Tip Speed Ratio
Koefisien daya tergantung pada rasio antara komponen-komponen energi dari gerak putar
rotor dan gerak aliran udara. Rasio ini ditentukan oleh kecepatan tangensial bilah rotor dan
aliran udara aksial sebelum mencapai rotor dan rasio ini disebut tip sped ratio, λ
= = ℎ
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
10/22
Gambar V-5 Model Teori Pelat Tipis dan Kecepatan tangensial ujung bilah rotor
(Sumber : Modul Desain Teknologi Tenaga Angin)
V.3.3. Menentukan Geometri Sudu
Bentuk sudu adalah fungsi dari tip speed ratio, diameter rotor dan jumlah sudu.
Elemen penting yang dipilih dalam merancang sudu adalah bentuk planform sudu, lebar sudu
(chord), jari-jari pangkal (root radius), tebal sudu dan sudut pitch.
= 6()
= tan
Dimana :
C : ketebalan sudu (chord ) [m]
R : jari – jari rotor [m]
r : jarak dari pusat rotasi [m]
λ : tip speed ratio
B : jumlah sudu
: sudut serang [˚]
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
11/22
VI. Metodologi Penyelesain
VI.1. Rencana Pembuatan Turbin Angin
Gambar VI-1 Diagram alir perencanaan pelaksanaan tugas Akhir(Sumber : Riky Permana)
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
12/22
VI.2. Perhitungan Daya pada Berbagai Kecepatan Angin
VII.2.1. Menetapkan Kecepatan Angin Nominal
Turbin angin yang akan dibuat dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan rumah
tangga, sehingga penempatannya tidak jauh dari daerah pemukiman. Kecepatan angin yang
diambil sebagai acuan nominalnya adalah 3 m/s.
VII.2.2. Perhitungan Daya Angin
Dari persamaan Betz’s dapat diketahui tentang persamaan daya yang terjadi pada
turbin angin untuk berbagai kecepatan angin, yaitu: = . . . ,
Dengan diketahui :
r = 0.6 m V = 3 m/s
A = 1.1304 m2 ρ = 1.2 kg/m3
Maka, = 1.2 1.1304[] 3[
]
= 18.31 []
Tabel VI.1 Daya Angin untuk jari jari 0.6 meter pada berbagai kecepatan
Kecepatan Angin (m/s) Daya Angin (Watt)
1 0.68
2 5.43
3 18.31
4 43.41
5 84.78
6 146.50
7 232.64
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
13/22
VI.3. Tahap Rencana Pembuatan Alat
VII.3.1. Perancangan Sudu Rotor
Sudu merupakan komponen turbin angin yang sangat signifikan. Sudu berkontak
dengan udara yang mengakibatkan sudu bergerak (berputar) karena adanya gaya drag dan
lift . Pangkal sudu menempel pada suatu hub yang menghubungkan antara sudu dengan
poros. Gerak putar sudu akan memutar poros yang dijadikan sebagai penggerak mula pompa.
Oleh karena itu kontruksi sudu pun harus dibuat sebaik mungkin.
Pada perancangan ini dibuat sudu dengan tipe multi blades yang berjumlah 12.
Meskipun memiliki efisiensi rendah, tetapi dapat menghasilkan momen gaya awal yang
cukup besar untuk mulai berputar. Kontruksi ini memiliki profil blade yang tipis, kecil,kelengkungan halus, dan konstruksi yang solid. Konsep ini disesuaikan untuk keperluan
memompa air, karena murah dan mampu bekerja pada kecepatan angin rendah
sehingga tower tidak perlu terlalu tinggi dan air dapat dipompa secara kontinu.
Sedangkan jumlah sudu rotor sebanyak duabelas buah dikarenakan jumlahnya sudu
erat kaitannya dengan soliditas suatu turbin. Soliditas ini merupakan rasio antara luas sudu
turbin dengan luas penampang bidang putar. Secara teoritis semakin banyak jumlah sudu
maka soliditasnya semakin tinggi sehingga nilai torsinya juga akan semakin tinggi,
walaupun kecepatan putarnya rendah jika dibandingkan dengan yang soliditasnya rendah.
Dalam penentuan material tingkat kesulitan pengolahan material dipertimbangkan
untuk mempermudah manufaktur. Sudu turbin direncanakan dibuat dari galvanis tebal 2 mm
yang dipotong menggunakan mesin potong dan dilakukan pembentukan sudu turbin sebagai
sudu dengan jumlah sudu seperti diatas dengan sudut sudu masing-masing sudu dibuat sama.
Pada proses pembuatan sudu ini meliputi beberapa macam tahapan. Karena bentuk
penampang sudu airfoil yang memanjang dari pangkal ke ujung sudu, maka perlu ketelitian
dalam pembuatan sudu. Untuk mempermudah pembuatan sudu, maka perlu dibuatkan
cetakan yang dibuat dari bahan kayu. Dengan menggunakan hubungan jari-jari sudu r
terhadap jumlah sudu dan lebar sudu, didapatkan nilai lebar sudu (chord) yaitu :
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
14/22
Tabel VI.2 Ketebalan sudu setiap penampang
Penampang r [m] R [m] λ v [m/s] B C [m]
1 0.2 0.6 2 3 12 0.209
2 0.3 0.6 2 3 12 0.140
3 0.4 0.6 2 3 12 0.105
4 0.5 0.6 2 3 12 0.084
5 0.6 0.6 2 3 12 0.070
Perhitungan diatas berdasarkan data dan asumsi awal sebagai berikut :
o Jari-jari sudu sebesar 0.6 m
o Tip speed ratio sebesar 2 untuk sudu 12 buah (WAM Jansen, 1986)
o Kecepatan angin yang dijadikan acuan sebesar 3 m/s
Gambar VI-2 Rancangan Pembuatan sudu
(sumber: Riky Permana)
VII.3.2. Poros
Poros (shaft ) adalah elemen mesin yang digunakan untuk mentransmisikan daya
dari satu tempat ke tempat lainnya. Poros merupakan suatu bagian stasioner yang beputar,
berpenampang bulat dan pada poros ini akan di pasang bevel gear yang berfungsi untuk
merubah putaran horizontal menjadi putaran vertical yang nantinya akan diteruskan sebagai
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
15/22
daya poros untuk penggerak mula pompa torak. Poros ini harus bisa menerima beban
lenturan, beban tarikan, beban tekan atau beban puntiran yang bekerja sendiri-sendiri atau
berupa gabungan satu dengan lainnya. Poros yang direncanakan akan dibuat berdiameter
sebesar 20 mm
VII.3.3. Perancangan Yaw Mechanism
Yaw Mechanism adalah komponen yang menghubungkan antara tiang penyangga
dan rangka turbin. Fungi yaw mechanism adalah menjaga arah turbin angin sehingga sudu
rotor selalu menghadap arah datangnya angin. Prinsip kerja yaw mechanism berupa putaran
pada sumbunya dimana ketika sudu menerima angin dari arah samping, yaw mechanism akan
berputar sehingga sudu tetap menghadap angin dan dapat berputar.
Yaw Mechanism menggunakan material dari logam seperti baja karbon. Hal ini
dikarenakan beban yang diterima yaw mechanism sangat besar yang berasal dari beban
komponen turbin selain tiang dan beban dari energi angin itu sendiri.
Yaw Mechanism terdiri dari beberapan komponen mekanis, seperti poros dalam,
poros tengah, poros luar, dan bearing . Poros dalam berfungsi untuk mentrasmisikan daya
poros turbin yang nantinya akan dijadikan sebagai penggerak mula pompa torak. Poros tengah
terhubung dengan dengan rangka turbin angin. Sebuah rangka turbin angin terdiri dari sudu
dan ekor. Untuk poros tengah yang berhubungan dengan rangka cenderung bergerak karena
adanya gerak angin. Poros ini selalu berputar mengikuti putaran rangka turbin. Poros luar
menempel pada tiang penyangga dengan cara di las, maka poros ini statis dan tidak berputar.
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
16/22
Gambar VI-3 Rancangan Yaw Mechanism
(Sumber : Riky Permana dan Rizky Kurnia)
VII.3.4. Perancangan Ekor
Ekor turbin angin adalah komponen yang letaknya dibagian belakang turbin angin.
Fungsi ekor turbin angin adalah untuk merespon angin dan menstabilkan gerakan turbin
angin sehingga sudu rotor selalu menghadap arah datangnya angin.
Untuk mampu menahan beban yang diterima ekor, material yang digunakan untuk
membuat ekor harus kuat. Material yang digunakan berupa baja karbon rendah. Kekuatan
baja karbon rendah dalam menahan beban yang diterima menjadi acuan dalam pemilihan
material.
Selain faktor material, desain dan kontruksi ekor memegang peranan penting. Ekor
yang dibuat berasal dari dan pada ujung ekor dipasang pelat. Penggunaan pelat ini bertujuan
untuk merespon arah angin. Ekor disambung dengan mekanisme yaw dengan menggunakan
baut dan mur.
Poros Dalam
Poros Tengah
Poros Luar
Rangka dan ekor turbin
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
17/22
Gambar VI-4 Rancangan ekor turbin
(Sumber : Riky Permana dan Rizky Kurnia)
VII.3.5. Perancangan Hub dan Hidung
Hub adalah bagian rotor yang berada di pusat rotasi. Hub dibuat dari pelat baja yang
melalui proses pemesinan dan pengelasan sehingga memungkinkan untuk dipasangi batang
sudu dan perlu counterbalance. Hub dibuat dengan diameter 200 mm dan untuk pencekaman
blade dengan menggunakan M6
Hidung diletakkan pada hub dengan bentuk hampir menyerupai setengah bola.
Hidung memiliki fungsi diantaranya mengurangi tahanan turbin angin terhadap angin,
melindungi komponen-komponen yang menempel pada hub, dan menberikan nilai
keindahan pada turbin angin. Bentuk hidung yang menyerupai setengah bola menjaga agar
aliran udara yang menerpa hub tetap laminar atau setidaknya meminimalisir turbulensi yang
terjadi di sekitar hub.
VI.4. Mengidentifikasi Kinerja Turbin Angin Sumbu Horizontal
Mengidentifikasi kinerja turbin angin sumbu horizontal meliputi pelaksanaan
pengujian, dimana pada tahap ini akan dilakukan pengambilan data. Parameter yang diukur
dalam pengujian adalah :
1. Kecepatan angin (m/s) yang akan digunakan memutar sudu turbin.
2. Putaran poros (rpm), yaitu putaran yang dihasilkan oleh poros turbin setelah sudu
turbin dikenai angin dengan kecepatan yang telah ditentukan.
3.
Torsi (Nm), yaitu besarnya torsi yang dihasilkan dari putaran poros setelah sudu
turbin dikenai angin dengan kecepatan yang telah ditentukan.
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
18/22
4.
Daya angin (watt) daya turbin (watt), yaitu besarnya daya yang mampu dihasilkan
oleh turbin angin;
5. Koeffiensi Daya (CP), yaitu rasio antara daya mekanik yang dapat diekstraksi dan
daya angin sebelum mencapai rotor.
6. Effisiensi (%), yaitu perbandingan antara daya keluaran dengan daya masukan.
Parameter yang ditentukan dan merupakan variabel dalam pengujian ini adalah
kecepatan angin pada rotor turbin angin sumbu horizontal yang divariasikan, setiap variasi
dilakukan pencatatan terhadap parameter diatas.
VII. Jadwal TA
RencanaKegiatan
Bulan
November Desember Januari Februari Maret April Mei
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
Studi literatur
PengumpulanProposal TA
Seminar
Proposal TA
Pembuatanalat
Pengujian
alat
PembuatanLaporan
SeminarKemajuan
TA
SeminarAkhir
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
19/22
VIII. Rencana Anggaran Biaya
No. Bahan Jumlah Satuan Harga
1. Plat Galvanis 1 Lembar Rp. 700.000
2. Baja ST37 Pejal 1 batang Rp. 480.000
3. Pelat Baja Ringan 1 Lembar Rp. 300.000
4. Pipa Besi 1 batang Rp. 225.000
5. Bevel Gear 1 set Rp. 500.000
6. Bearing 6 Buah Rp. 300.000
7. Sekrup 40 Buah Rp. 40.000
8. Mur-baut 40 Buah Rp. 40.000
Total Rp. 2.585.000
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
20/22
IX. Daftar Pustaka
1. Desain Teknologi Turbin Angin Bandung: PT. Entec Indonesia.
2. Hau E. Wind Turbines Fundamentals, Technologies, Aplication, Economics 2nd Edition Berlin:
Springer; 2006.
3. Meyers B. Centurion Energy Alternative Energy. [Online].; 2013. Available from:
http://centurionenergy.net/types-of-wind-turbines.
4. Egi I. Pembuatan dan Pengujian Turbin Angin Sumbu Horisontal 3 Sudu Dengan Diameter 2
Meter Bandung; 2014.
http://centurionenergy.net/types-of-wind-turbineshttp://centurionenergy.net/types-of-wind-turbineshttp://centurionenergy.net/types-of-wind-turbines
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
21/22
LAMPIRAN
-
8/18/2019 Proposal Pembuatan Dan Pengujian Turbin Angin Tipe Horizontal Sebagai Penggerak Mula Pompa Torak
22/22