Download - Preview Arsitektur

Transcript

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

DAFTAR ISI ...............................................................................................................1

PENDAHULUAN.........................................................................................................2

TINJAUAN PUSTAKA..................................................................................................3

BAB I PEMBAHASAN (Perpustakaan Daerah Palembang) ...................................5

1.1 Eksterior (fasade) ....................................................................................................5

1.2 Interior ....................................................................................................................6

1.3 Struktur ...................................................................................................................9

BAB II PEMBAHASAN (Hotel Cottage, Kemville) ................................................10

2.1 Eksterior (Fasade) ..................................................................................................10

2.2 Interior ..................................................................................................................11

2.3 Struktur .................................................................................................................12

KESIMPULAN...........................................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................14

Universitas Sriwijaya 1

PENDAHULUAN

Arsitektur menurut Vitruvius,” adalah kegunaan, kekokohan dan keindahan (utilitas, firmitas dan venusitas)”. Menurut kamus Bahasa Indonesia, Arsitektur adalah seni dan ilmu bangunan . Sebagai seni, arsitektur lebih dari sekedar memuaskan kebutuhan-kebutuhan fungsional murni dari sebuah program bangunan. Secara fundamental, manifestasi fisik dari arsitektur mengakomodir aktivitas manusia . Namun, pengaturan dan penataan bentuk serta ruang juga menentukan bagaimana arsitektur mungkin mengangkat suatu usaha, membangkitkan respons-respons, dan mengkomunikasikan makna ..... Bentuk dan ruang ditampilkan bukan sebagai akhir dari makna mereka sendiri, namun sebagai alat untuk memecahkan masalah dalam usaha merespon kondisi-kondisi fungsi, tujuan dan konteks – secara arsitektural (Ching 2007) .

Bentuk arsitektural terjadi pada titik pertemuan antara massa dan ruang (Ching 2007) . Kita harus memiliki kemampuan untuk mengenal elemen-elemen dasar bentuk dan ruang dan memahami bagaimana mereka dapat dimanipulasikan dan di organisasikan di dalam pengembangan sebuah konsep desain, sebelum menghadapi isu yang lebih penting, yaitu makna di dalam arsitektur (Ching 2007) .

Oleh karena itu sebelum merancang desain arsitektur kita harus tahu terlebih dahulu fungsi dari bangunan tersebut, agar dapat mengetahui kebutuhan ruang-ruang yang harus ada pada bangunan dan juga memudahkan arsitek untuk mengatur organisasi ruang di dalam bangunan arsitektur . Dimana di dalam sebuah bangunan arsitektur harus memiliki ketiga elemen utama arsitektur yaitu fungsi, struktural dan estetika, baru bangunan tersebut bisa dikatakan arsitektur .

Universitas Sriwijaya 2

TINJAUAN PUSTAKA

a. DefinisiArsitektur selalu berubah dan menyesuaikan diri dengan perkembangan manusia dan

zamannya, karena manusia berubah maka sering pula aturan yang berlakuberubah. Di dalam beberapa segi bentuk mungkin tetap, sedangkan makna atau interpretasi dari bentuk tersebut berubah. Demikian pula sebaliknya, karena nilai kemasyarakatan berubah maka bentuk turut menyesuaikan kepada perubahan tersebut menurut pernyataan Djauhari Sumintardja (Eko Budihardjo, 1996: 147).

Menurut Vitruvius,”arsitektur adalah kegunaan, kekokohan, dan keindahan ( utilitas, firmitas dan venusitas) “.

Menurut Mies Van Der Rone,” arsitektur adalah keinginan jaman yang diterjemahkan ke dalam ruang “.

Definisi ObjekPerpustakaan, menurut “UU Perpustakaa pada Bab 1 pasal 1” menyatakan perpustakaan adalah institusi yang mengumpulkan pengetahuan tercetak dan terekam, mengelolanya dengan cara khusus guna memenuhi kebutuhan intelektualitas para penggunanya melalui bergam cara interaksi pengetahuan .

Hotel, menurut “keputusan dari menteri parpostel No. Km 94/HK103/MPPT 1987” mengatakan bahwa Hotel adalah salah satu jenis akomodasi yang mempergunakan keseluruhan bagian atau bagian untuk jasa pelayanan penginapan, penyedia minuman dan makanan serta jasa lainnya bagi masyarakat umum yang dikelola secara komersil .

b. Asal Mula Budaya dari Arsitektur1. Arsitektur sebagai tempat bernaung2. Arsitektur sebagai tempat berlindung baik dari binatang maupun manusia3. Merupakan lingkungan buatan atau built environment4. Menciptakan rasa aman5. Menekankan identitas sosial6. Menunjukan status sosial7. Menunjukan pranata dan gejala-gejala budaya

c. Bentuk dan Ruang Arsitektur Bentuk Organisasi Ruang :1. Organisasi terpusat adalah suatu ruang sentral dan dominan yang dikelilingi oleh

sejumlah ruang sekunder yang dikelompokan .2. Organisasi linier adalah sebuah sekuen linier ruang-ruang yang berulang .3. Organisasi radial adalah sebuah ruang terpusat yang menjadi sentral organisasi-

organisasi linear ruang yang memanjang dengan cara radial .

Universitas Sriwijaya 3

4. Organisasi terklaster adalah ruang-ruang yang dikelompokkan melalui kedekatan atau pembagian suatu tanda pengenal atau hubungan visual bersama .

5. Organsiasi grid adalah raung-ruang yang di organisir di dalam area sebuah grid struktur atau rangka kerja tiga dimensi lainnya .

Kebutuhan Ruang Berdasarkan Fungsi Kebutuhan Arsitekturnya (Ching 2007) :

1. Memiliki fungsi-fungsi khusus atau membutuhkan bentuk-bentuk yang khusus2. Fleksibel dalam penggunaan dan dapat bebas dimanipulasi 3. Tunggal dan unik fungsi atau kepentingannnya terhadap organisasi bangunannya4. Memiliki fungsi atau kepentingannya terhadap organisasi bangunannya5. Memiliki fungsi-fungsi serupa dan dapat dikelompokkan menjadi suatu kumpulan

fungsional atau diulang dalam sebuah sekuen linier6. Membutuhkan paparan eksterior terhadap cahaya, ventilasi, pemandangan, atau

akses ke ruang-ruang luar7. Harus terpisah demi menajaga privasi8. Harus mudah diakses

BAB I

PEMBAHASAN ARSITEKTURAL PERPUSTAKAAN

[PERPUSTAKAAN DAERAH PALEMBANG]

Universitas Sriwijaya 4

1.1 Eksterior ( Fasade )Fasade dari bangunan perpustakaan daerah memiliki ciri khas arsitektur tropis dimana

pada bagian atapnya mengimplementasikan bentukan atap tropis, yang miring atau curam, sebagai respon dari curah hujan dan sinar matahari yang lebih banyak dirasakan pada daerah yang beriklim tropis seperti kota Palembang . Fasade bangunan juga terlihat kaku dan formal, terkesan seperti bangunan pemerintah . Menurut analisa penulis, hal itu dikarenakan bangunan perpustakaan daerah merupakan fasilitas publik yang mendukung sitem pemerintah setempat, oleh karena itu eksterior bangunan perpustakaan daerah di desain kaku dan formal .

Gambar 1. Fasade Perpustakan DaerahSumber. Dokumentasi Pribadi

Gambar 2. Fasade Perpustakan DaerahSumber. Dokumentasi Pribadi

Menurut teori arsitektur Vitruvius yaitu salah satu nya arsitektur bernilai venusitas/estetika/keindahan dan pada fasade bangunan perpustakaan daerah ini nilai estetika nya masih kurang untuk sebuah bangunan ruang publik masyarakat, karena tampak pada fasade bangunan yang berkonsep ingin mencirikan bangunan khas Palembang dengan atap limasnya dengan menkombinasikan arsitektur modern pada enclosure nya belum berhasil di implementasikan ke bangunan . Kesalahan penempatan utilitas AC pada fasade semakin mengurangi nilai estetika bangunan perpustakaan daerah

Universitas Sriwijaya 5

ini . Setelah berumur lebih dari tiga puluh tahun perpustakaan baru di renovasi ulang pada eksterior fasadenya .

Gambar 3. Selasar Entrance Perpustakan DaerahSumber. Dokumentasi Pribadi

1.2 InteriorRuang dalam yang mengisi bangunan perpustakan daerah ini disesuaikan dengan

fungsi dan kegunaan bangunan arsitekturnya . Organisasi ruang perpustakaan daerah merupakan organisasi linier, yang mengekspresikan suatu arah dan menekan suatu pergerakan, perpanjangan dan pertumbuhan dimana untuk membatasi pertumbuhannya, organisasi linier dapat dilenyapkan oleh sebuah ruang yang dominan (lobby) dengan kehadiran sebuah akses masuk (Ching 2007) .

Ruang-ruang di dalam perpustakaan dibutuhkan kenyamanan pengunjung, ruang-ruang dapat di akses dengan mudah oleh pengunjung, dan berkarakter tenang dan nyaman .a. Lobby & Entrance

Universitas Sriwijaya 6

Gambar (4) Lobby Perpustakaan (5) Counter Pengembalian Buku (6) Absen PengunjungSumber. Dokumentasi Pribadi

b. Ruang Koleksi dan R. Membaca Buku

Gambar (7) Display Buku- Buku Fiksi (Edukasi) (8) Display Buku-Buku Non Fiksi (9) R. Membaca & Berdikusi

Sumber. Dokumentasi Pribadi

c. Ruang Staff Perpustakaan ( Pustakawan )

Universitas Sriwijaya 7

Gambar (7) R. Staff Pustakawan (8) Sirkulasi Antar R. Staff PustakawanSumber. Dokumentasi Pribadi

d. Ruang Fasilitas Penunjang Perpustakaan

Gambar (9) R. Loker (10) R. Akses Internet Sumber. Dokumentasi Pribadi

e. R. Ibadah

Gambar (11) Mushola Sumber. Dokumentasi Pribadi

Menurut sifat kegunaan nya, berdasarkan dari teori Vitruvius bangunan perpustakaan daerah ini memiliki nilai kegunaan nya yang sesuai dengan fungsi bangunan nya .

Universitas Sriwijaya 8

1.3 Struktur

Gambar (12) Kolom StrukturSumber. Dokumentasi Pribadi

Struktur utama dari bangunan perpustakaan daerah menggunakan pondasi tiang pancang, karena bangunan perpustakaan daerah Palembang bertingkat dan juga berada pada lokasi tapak dengan tanah yang tidak rata . Kolom struktur nya merupakan kolom cor beton yang berukuran 40x40 cm dan 50x50 cm .

Berdasarkan teori arsitektur yang ketiga yaitu kekokohan, bangunan perpustakaan daerah memikirkan kekokohan bangunan nya dengan menggunakan pondasi tiang pancang dan kolom cor beton sebagai struktur utama bangunan arsitektur ini .

Gambar (13) Detail Struktur Pondasi Tiang PancangSumber. Dokumentasi Internet

Universitas Sriwijaya 9

BAB II

PEMBAHASAN ARSITEKTURAL HOTEL COTTAGE

[Cajun Roots, Kemville, Nova Scotia]

2.1 Eksterior ( fasade )Tampak eksterior dari cottage Cajun Roots ini sangat menyatu dengan alam, terlihat

material yang digunakan pun bahan material alami yaitu, kayu dan batu alam, karena bangunan cottage ini di bangun di lokasi tapak hutan taman lindung di Kemville . Oleh karena itu sang arsitek merancang cottage ini agar bangunan-bangunan cottage di Cajun Roots menyatu dengan lingkungan Kemville yang hijau dan alami, sehingga pengunjung yang menginap disini dapat merasakan nyaman nya menginap di cottage yang berhubungan langsung dengan alam sekitar .

Gambar (14) Tampak Samping Cajun Roots, CottageSumber. The Hotel Book

Berdasarkan salah satu teori Vitruvius yang mencirikan bangunan tersebut merupakan arsitektur yaitu bangunan tersebut memiliki keindahan (estetika) . Dari segi keindahan nya (estetika) pada eksterior bangunan cottage ini terlihat dari keseluruhan enclosure bangunan yang menggunakan material dari alam, sehingga menjadikan bangunan arsitektur ini terlihat unik, dan dapat langsung diterima oleh setiap pengunjung yang ingin menginap di cottage ini, karena kesan asri, ramah dan sejuk yang diciptakan oleh bangunan cottage ini

Universitas Sriwijaya 10

Gambar (15) Tampak Depan Cajun Roots, Cottage (16) Tampak Samping Kiri Cajun Roots, CottageSumber. The Hotel Book

2.2 InteriorRuang-ruang cottage terbentuk berdasarkan fungsi serta kebutuhan yang di ingingkan

pada bangunan cottage ini . Dimana ruang-ruang nya berprinsip pada buku (Ching 2007) yaitu ruang membutuhkan paparan eksterior terhadap cahaya, ventilasi, pemandangan, atau akses ke ruang-ruang luar .

Kesesuaian antara fungsi ruang dan tatanan interior ruang pada cottage ini yang juga memikirkan kondisi lingkungan tapak sekitarnya yang masih sangat alami, menciptakan ruang-ruang yang sangat leluasa, nyaman, serta akses sirkulasi udara yang bagus . Menjadikan bangunan ini tidak perlu banyak menggunakan daya listrik untuk penghawaan nya karena terdapat banyak bukaan dan ventilasi udara pada bangunan cottage ini .

Universitas Sriwijaya 11

Gambar (17) R. Santai, Cottage (18) R. Kamar, CottageSumber. The Hotel Book

2.4 StrukturStruktur penopang utama untuk bangunan cottage ini yaitu menggunakan struktur

kolom batang pohon kayu utuh dan pada pondasi ditopang oleh pondasi tapak . Kekokohan dari struktur kolom batang pohon kayu ini dapat bertahan lama bahkan puluhan tahun, asalkan keutuhan dan keaslian kayu tetap terjaga, perawatan nya harus selalu diperhatikan ..

Gambar (21) Kolom Struktur CottageSumber. The Hotel Book

Keuntungan dari penggunaan struktur kolom batang pohon kayu asli ini selain kokoh dan tahan lamu juga lebih ekonomis daripada kolom cor beton

Gambar (21) Detail Pondasi TapakSumber. Internet (di akses 04.10.2015)

Universitas Sriwijaya 12

Pondasi tapak sangat di anjurkan untuk penopang bangunan yang masih bertingkat rendah dan tidak memiliki banyak beban di atasnya,

KESIMPULAN

1) Arsitektur bangunan perpustakaan daerah sudah mempunyai ketiga unsur utama dari arsitektur yang kegunaan/fungsi (utilitas), kekokohan (firmitas) dan keindahan estetika (venusitas), tetapi untuk nilai keindahan dari bangunan masih sangat kaku karena bangunan yang semestinya mempunyai konsep awal yaitu menggabungkan arsitektur tradisional dan modern tetapi tujuan tersebut tidak berhasil, serta ada unsur-unsur bangunan pemerintah yang menjadikan bangunan terlihat kaku pada ekteriornya tidak terlalu menarik perhatian untuk pengunjung perpustakaan yang masih berusia muda dan mahasiswa/pelajar .Ruang-ruang linier dipilih untuk mengubungkan semua ruang-ruang di perpustakaan daerah tujuan nya untuk memudahkan akses dari pengunjung perpustakaan .

2) Arsitektur bangunan hotel Cottage yang berada di Kemville merespon dari kondisi tapak sekitarnya yang berada di hutan taman lindung kemville . Sang arsitek merancang bangunan ini agar terlihat se alami mungkin pada eksterior dan interior nya oleh karena itu, sang arsitek bangunan ini memilih menggunakan material kayu sebagai material utama bangunan dengan aksen batu alam sebagai nilai estetika nya . Ketiga unsur utama bangunan arsitektur pada bangunan hotel cottage ini saling mengisi satu sama lain, seperti penggunaan material kayu pada struktur untuk kekokohan bangunan tetapi juga sebagai penambah nilai estetika pada bangunan cottage ini agar terlihat menyatu dengan alam sekitarnya yang masih hijau dan alami .

Universitas Sriwijaya 13

DAFTAR PUSTAKA

Ching, D.K (2007) Aritektur : Bentuk, Ruang dan Tatanan. Jakarta, Indonesia : Erlangga

Taschen Angelika (2010) The Hotel Amazing . German : Taschen

Universitas Sriwijaya 14


Top Related