Download - PRAGMATIK 3

Transcript

PRAGMATIK18-2-2012

Pemateri : Teti Sobariah, Dra, M.Pd

Pragmatik ilmu yang mempelajari penggunaan bahasa, yang dihubungkan dengan pemakainya.

Bagaimana seseorang menggunakan bahasa.

Contoh : Ketika kita berbicara

1. Berbicara dalam ruangan atau di luar ruangan

2. Acara formal atau non formal.

3. Non formal dapat menggunakan bahasa bebas, selama bahasa itu dipahami oleh lawan bicara kita.

4. Bahasa, isi pembicaraan harus sama-sama dipahami oleh kedua belah pihak.

Apakah seseorang kompet dalam berbahasa ?

Kompeten :

1. Topik yang dibicarakan

Topik harus mempunyai wawasan yang luas

2. Tujuan

Tujuan apa yang akan kita sampaikan

3. Dengan siapa

Dengan demikian maka kita akan menggunakan bahasa sebaik mungkin.4. Kontek

Ditadsirkan situasi dan kondisi/ keadaan .Konteknya apa? Kuliah ? Percakapan biasa ? Seminar ? Sidang ?

Pembicara dan lawan bicara harus memahami benar apa yang dibicarakan.

5. Waktu

Berkaitan dengan kapan, tempat.

6. Dimana

Di Jakarta. Di Aula. Di Sekolah.

Semua ini dikaitkan dengan budaya.

Dengan siapa kita bicara :

Dengan petani di daerah

Dengan mahasiswa di kampus.

Maka penyampaian materi akan berbeda.7. Media

Sarana alat bantu yang digunakan.

Media bias langsung atau tidak langsung.

Media bias dua dimensi

Media tiga dimensi

Media tidak langsung TV atau video Telpon media tidak langsung8. Unsur pendukung

Unsur pendukung adalah yang berkaitan dengan materi yang akan dibahas.

Komunikasi ( kompetensi komunikasi )1. Kemampuan Gramatikal/ kemampuan bertata bahasa.

( Linguistiknya, gremer, tata bahasa )

Bagaimana berbicara dengan runtutan kalimat yang tepat.

Kalimat ambigu ( memiliki dua makna kata )

Cermat berbahasa, sesuai dengan situasi dan kondisinya.2. Sosiolinguistik

Seorang pembicara harus memiliki kemampuan social, siapa yang diajak bicara, ragam bahasanya santai atau formal.

3. Wacana

Kompetensi penggunaan waktu.

Bacaan bias lisan atau tulisan. Mencangkup gremer dan non bahasa.

segmental dan non segmental

4. Kompetensi Strategis / kemampuan memanfaatkan bidang yang khusus/ spesifikan

Dalam menyelesaikan berbagai persoalannya.

5. Kompetensi Komunikasi

Harus bias berkomunikasi dengan lawan bicara.Tatanan Linguistik

Wacana Kata Kalimat - Bahasa

Sintaktis

Makna struktural

Makna-makna yang tertera dalam kamus bahasa indonesiaMorfologi

Seluk beluk

Fonologi Fonem

Fonetik

Fonemik

19-2-2012

Pemateri : Hj. Wikanengsih, dra, M.Pd

Bagaimana menggunakan bahasa dalam kehidupan sehari-hari harus bersifat pragmatik (pragmatis)

Seseorang mengguasai teori belum tentu mgenguasai prakteknya. Begitu pula sebaliknya.

Kita perlu mempelajari teori agar sesuai dengan prakteknya.Kita harus tau makna komunikatif apa yang kita sampaikan sesuai dengan makna komunikatif pada orang yang diajak bicara.

Pembicara harus dapat ditangkap oleh penangkapnya / pendengar dalam berbicara.Karena dalam berbicara ada komunikasi dua arah.

Pragmatik Telaah mengenai hubungan tanda-tanda dengan penafsir (Morris)

Telaah mengenai hubungan antara bahasa dan konteks dalam struktur suatu bahasa

Telaah mengenai segala aspek makna yang tidak tercakup dalam teori semantik

Telaah mengenai relasi antara bahasa dan konteks yang merupakan dasar bagi suatu catatan atau laporan pemahaman bahasa

Telaah mengenai kemampuan pemakai bahasa dalam menghubungkan kalimat-kalimat dan konteks secara tepat

Telaah mengenai kegiatan ujaran langsung dan tak langsung, presuposisi, implikatur konvensional.

Pragmalinguistik adalah telaah mengenai kondisi umum penggunaan komunikasi bahasa

Sosiopragmatik adalah telaah mengenai kondisi setempat atau kondisi lokal yang lebih khusus mengenai penggunaan bahasa Pragmatik dan Tindak Ujar Teori tindak ujar adalah bagian dari pragmatik dan pragmatik itu sendiri bagian dari performansi linguistik

Pragmatik mencakup cara pemakai bahasa menerapkan pengetahuan dalam menginterpretasikan ucapan UNSUR KEGIATAN TINDAK TUTUR

S= SETTING

P=PARTICIPANT

E=END

K=KEYS

I=INSTRUMENT

N=NORM

G=GENRE

Pengajaran bahasa berdasarkan kurikulum 1994 dan sesudahnya harus menekankan pada aspek keterampilan berbahasa

Aspek keterampilan berbahasa memandang bahasa sebagai alat komunikasi

Agar tercipta komunikasi yang lancar dan tepat maka harus memperhatikan faktor-faktor penentu dalam berkomunikasi

Orientasi belajar mengajar berdasarkan tugas dan fungsi berkomunikasi disebut pendekatan komunikatif Kemampuan berbahasa yang dapat menyesuaikan bentuk bahasa dengan faktor-faktor penentu berkomunikasi disebut keterampilan pragmatik Ilmu yang mengkaji hubungan ragam dan bentuk bahasa dengan faktor-faktor penentu berkomunikasi disebut ilmu pragmatik

Prinsip kerjasama (cooperative principle)

keterlibatan pastisipan dalam membentuk sebuah percakapan lengkap dengan unsur-unsur yang dibutuhkannya Ke dalam prinsip kerjasama termasuk 4 kategori maksim (peribahasa, pepatah) yang berbeda, yaitu:

1. Maksim kuantitas

kerjasama dalam bentuk jawaban yang belum pasti 2. Maksim kualitas

kerjasama dalam bentuk jawaban yang sesuai

3. Maksim relasi

kerjasama dalam bentuk jawaban yang belum sesungguhnya 4. Maksim cara

kerjasama yang tidak langsung menjawab pertanyaan karena kebiasaan

Tindak tutur Sesuatu yang dilakukan ketika berbicara atau suatu unit bahasa yang berfungsi dalam sebuah percakapan

tindak tutur berdasarkan jenisnya Tindakan representatif

tindak dari penutur yang berfungsi menetapkan/menjelaskan sesuatu apa adanya

Tindakan komisif

tuturan yang berfungsi mendorong pembicara melakukan sesuatu (berjanji, bernazar, bersumpah)

Tindakan direktif

tuturan yang berfungsi mendorong pendengar untuk melakukan sesuatu (mengusulkan, memohon, mendesak)

Tindakan ekspresif

tindakan yang mencakup perasaan dan sikap (meminta maaf, berterima kasih, memuji)

Tindakan deklaratif

tuturan yang berfungsi memantapkan/membenarkan suatu tindakan tutur lain

Tindak tutur berdasarkan hakekat pemakaian Tindak tutur sopan santun

tindak tutur yang dilakukan dengan menggunakan etika dan tatakrama yang sesuai dengan budaya

Tindak tutur penghormatan

tindak tutur yang dilakukan pada orang yang berbeda status sosialnya

Tindak tutur tidak menghiraukan

- tidak memperhatikan karena tidak disengaja

- tidak memperhatikan karena disengaja

Prinsip sopan santun (politennes principle) Ke dalam prinsip sopan santun termasuk 6 kategori yang berbeda, yaitu:

1. Maksim kebijaksanaan (keputusan yang tepat)

2. Maksim kedermawanan (pemberian karena iba)

3. Maksim penghargaan (pemberian atas prestasi)

4. Maksim kesederhanaan (gaya hidup dan pikiran)

5. Maksim permufakatan (mencari kesepakatan)

6. Maksim simpati (kecenderungan rasa)

Penggalan pasangan percakapan1. Penggalan salam dan tegur sapa

2. Penggalan panggilan dan jawaban

3. Penggalan tuduhan dan inkar

4. Penggalan peringatan dan perhatikan

5. Penggalan permohonan dan persetujuan

6. Penggalan meminta penjelasan

7. Penggalan tawaran jasa dan persetujuan

8. Penggalan tawaran dan penolakan

Pembukaan dan penutupan percakapan Pembukaan sebagai tuturan awal dan penutup sebagai tuturan akhir dari sebuah rangkaian percakapan lengkap

Pembukaan dan penutupan dapat dijumpai pada setiap penggalan pasangan percakapan

Kesempatan berbicara Hal-hal yang berkenaan dengan siapa, kapan, dan berapa lama seseorang atau suatu pihak memperoleh kesempatan berbicara di dalam sebuah rangkaian percakapan atau pada sepenggal pasangan percakapan

Aspek yang berkaitan dengan kesempatan berbicara Topik pembicaraan

Arah pembicaraan

Maksud percakapan

Tanggapan peserta terhadap topik, arah, dan maksud pembicaraan

Jumlah peserta

Interpretasi isi

Inisiatif memotong atau mengambil peran

Kesempatan berbicara menurut sifatnya Giliran otomatis

dapat dijumpai pada percakapan yang pesertanya dua orang

Giliran diatur

dapat dijumpai pada teks drama, film, percakapan formal

Giliran direbut

dapat dijumpai pada suatu situasi panas situasinya atau diskusi bebas

Giliran sukarela

dapat dijumpai pada percakapan yang bersifat pertukaran pendapat

Sifat rangkaian tuturan Sifat utama rangkaian tuturan adalah membentuk situasi tutur dalam rangkaian percakapan

Macam sifat rangkaian tuturan Rangkaian berantai

rankaian yang berbentuk: setiap pertanyaan selalu diikuti langsung dengan jawaban

Rangkaian bergantung

rangkaian yang berbentuk : setiap pertanyaan langsung dijawab dan penjawab membuat pertanyaan balik yang akhirnya dijawab oleh penanya pertama

Rangkaian melingkar

rangkaian yang berbentuk : setiap pertanyaan tidak langsung dijawab tapi balik bertanya dan diikuti oleh jawaban dari orang 1 & 2

Keberlangsungan percakapan

Berhubungan erat dengan kesempatan berbicara berbentuk jawaban atau reaksi agar lawan bicara tertarik untuk meneruskan percakapan

Fungsi keberlangsungan percakapan adalah menciptakan situasi agar percakapan tetap belangsung

Cara menciptakan keberlangsungan percakapan:

Merangkai tuturan di dalam penggalan percakapan

Mengulang dan mengoreksi percakapan apabila terjadi kekeliruan atau kekurangjelasan

Mempergunakan gerakan tubuh atau ekspresi wajah

Topik percakapan Topik umum yaitu pokok pangkal pembicaraan yang berperan sebagai tema

Topik khusus/kecil yaitu aspek-aspek tertentu sebagai penunjang topik umum fungsinya mematangkan dan lebih mengkhususkan pembahasan

Tata bahasa percakapan Tata bahasa yang digunakan dalam percakapan pada umumnya menggunakan kalimat yang tidak sempurna

Bahasa dalam percakapan menggunakan sistem elips

Analisis alih kode Kode yaitu variasi tertentu dalam suatu bahasa, sistem bahasa dalam suatu masyarakat, lambang atau sistem ungkapan yang dipakai untuk mengembangkan makna tertentu

Alasan terjadinya alih kode Adanya perubahan sikap atau daya tanggap pihak kedua

Pihak pertama sedang melakukan sesuatu

Ketika percakapan sedang berlansung tiba-tiba muncul orang lain

Pihak pertama mempunyai maksud tertentu

Mendidika pihak kedua agar menguasai kode lain

Karena masih berada pada taraf belajar bahasa tertentu

Ingin bersandiwara

Belum bisa menggunakan suatu bahasa secara terus menerus

Pengaruh topik pembicaraan

Relasi pihak pertama dan kedua belum mantap

Perbedaan status

Ingin menyesuaikan diri dengan pihak kedua mengenai kode yang dikuasai

Pengaruh kalimat yang mendahuluinya

Adanya ungkapan basa-basi

UJIAN SEMESTER PENDEKPRAGMATIK

Soal :

1. Apa yang anda ketahui tentang pragmatik ?

2. Jelaskan fungsi ilmu pragmatik untuk kegiatan berkomunikasi ?

3. Apa yang dimaksud dengan kaidah tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi?4. Berilah contoh kalimat masing-masing lokusi, ilokusi dan perlokusi ?

5. Jelaskan unsure-unsur dalam tindak tutur ?Jawaban :1. Pragmatik adalah ilmu yang mempelajari bagaimana unsure-unsur luar bahasa (konteks) sangat mempengaruhi tuturan-tuturan yang digunakan manusia.Pragmatik ilmu yang mempelajari pengguna bahasa, yang dihubungkan dengan pemakainya, bagaimana seseorang menggunakan bahasa.

Sebagai contoh : Sering kali orang-orang menggunakan tuturan tidak langsung dalam percakapan. Ketika kita berbicara harus dibedakan apakah didalam ruangan atau diluar ruangan

Percakapan itu formal atau non formal

Apabila non formal dapat menggunakan bahasa bebas, selama bahasa itu dapat dipahami oleh lawan bicara kita

Bahasa, isi pembicaraan harus sama-sama dipahami oleh kedua belah pihak.

2. Fungsi ilmu pragmatik dalam kegiatan berkomunikasi adalah 3. a. kaidah tutur lokusib. kaidah tutur ilokusi

c. kaidah tutur perlokusi

4. Contohnya :

5. Unsur-unsur dalam tindak tutur adalah :MEMBACA II19 2 2012

Hj. Wikanengsih, Dra, M.Pd

Teknik penilaian dalam membaca adalah

1. KEM

2. Mengukur keterbacaan sebuah wacana

Untuk persiapan membuat bahan ajar seorang guru

a. Keterbacaan dari sebuah wacana

Bisa tidaknya sebuah wacana dipahami si pembaca.

b. Kesesuaian wacana untuk tingkatan pendidikan anak.Cara mengukur keterbacaan dengan menggunakan alat :

1. Grafik Fry alat ukur terbacanya wacana

2. Grafik RaygorKedua alat ini untuk menentukan panjang pendeknya kalimat.

Bila wacana panjang-panjang janganlah diberikan pada siswa tingkat rendah:

1. Panjang pendek kalimat

2. Kata- kata sulit

Kata- kata sulit menurut Raygor adalah kata-kata yang dibentuk lebih dari 6 kalimat.

Rumah

mudah

Perumahan

kata sulit

Asa

= harapan

3

7

Grafik Fry

Langkah-langkah :

1. Pilihlah sebuah wacana yang terdiri dari 100 kata yang referentatif

2. Hitung jumlah kalimat dari 100 wacana yang apabila kalimat 100 bukan dari kalimat terakhir maka hitunglah perpuluhan terdekat dari kalimat terakhir itu.3. Hitunglah jumlah suku kata dari yang 100 tadi

4. Jumlah suku kata yang kita peroleh dikalikan 0,6

Kajian penyampaian kritik dalam bahasa Jawa dan bahasa Inggris dan kemungkinan adanya pengaruh budaya Jawa pada pemakaian kritik oleh penutur berlatar belakang budaya Jawa

yang mampu berbahasa Inggris termasuk kajian pragmatik.

Pragmatik pada dasarnya mengkaji bahasa sebagaimana digunakan untuk berkomunikasi dalam kontek tertentu.

Pada waktu seseorang mengutarakan gagasan kepada orang lain, ada banyak hal yang dipertimbangkan olehnya.

Salah satu pertimbangan adalah bagaimana menyatakan pendapatnya tanpa melukai perasaan lawan tuturnya.

Namun demikian hal ini tidak mudah untuk dilakukan karena terdapat sejumlah tuturan, mengkritik salah satu diantaranya, yang berpotensi besar melalui lawan tutur.

Terlebih dari itu mengkritik dapat merusak keharmonisan hubungan baik antara penutur dengan lawan tutur mana kala tidak dilakukan dengan bijaksana.

Jumlah kalimat 5,53Suku kata 290

10/19 = 0,5

290 x 0,6 = 174Suatu ciri khas pada manusia adalah ia selalu ingin tahu; dan setelah ia memperoleh pengetahuan tentang sesuatu, maka segera kepuasannya disusul lagi dengan kecenderungan untuk ingin lebih tahu lagi.

Begitulah seterusnya sehingga tak satupun ia sampai pada kepuasan mutlak untuk menerima realitas yang dihadapinya sebagai titik terminasi yang mantap.

Ketidak mampuan untuk merasa mantaf pada suatu status pengetahuan inib dapat diterangkan dari berbagai sudut.

Salah satu sebab yang paling dasar adalah apa yang menjelma kepada manusia sebagai realitas alamiah dianggapnya sebagai kenyataan Dwipurba : Disuatu pihak dia mengamati alamnya sebagai sesuatu yang mempunyai aspek statis, akan tetapi ia pun mengamati perubahan-perubahan, pengembangan-pengembangan, dan lain sebagainya yang menyatakan alamnya aspek dinamis dari gejala-gejala itu sendiri.

1. Menghitung 100 katamengamati

2. Menghitung jumlah kalimat sampai puluhan terdekat 37

35/50 = 0,7

3,7

3. Jumlah nkata-kata sulit 50

4. Diplotkan dalam grafik

Uji rumpang = Teknik clos = cloze= prosedur

Cara mengukur wacana dengan menutup atau menghilangkan sebagian naskah diisi oleh siawa.

Rumpang asli , dilakukan secara teratur 5 10 kata.

Rumpang tidak asli = tidak teratur= yang dilakukan jenis kata tertentu sesuai dengan bahan pembelajaran.

Misalnya menghilangkan kata tugas ( yang dari .. )

Apabila 75 % dari jumlah siswa pembaca independen maka wacana itu layak digunakan

Manfaat uji rumpang :

Teknik tes membaca

Uji keterbacaan

1. Pembaca independen = di atas 60 %

2. Pembaca instruksional = 41 5 59 %

3. Pembaca frustasi = kurang dari 41 %

Tes Rumpang :

1. Bangsa 2. Bahasa

3. Raja

4. Mengenai

5. Ahli

6. Menggunakan

7. Bangsa

8. Orang

9. Pengasuh

10. Social

11. Yang

12. Berasal

13. Yang

14. Bayi15. Dia16. berarti

17. Menurut

18. Bahasa

19. Bahasa

20. makaJumlah jawaban yang benar 12

12/20 = 0,6 x 100 % = 60

Ini masuk pada pembaca independen

UJIAN AKHIR SEMESTERMATA KULIAH : MEMBACA II

DOSEN

: WIKANENGSIH, DRA., M.PD

Jawablah pertanyaan dibawah ini dengan tepat !

1. Apa fungsi teori keterbacaan sebuah wacana dalam pembelajaran membaca ?

2. Buatlah sebuah contoh tes uji rumpang (teknik clos) teratur sebanyak 10 buah isian dalam sebuah paragraph dengan jarak rumpang lima buah kata.

3. Ukurlah keterbacaan wacana di bawah ini dengan menggunakan Grafik Fry dan Grafik Raygor. Pada kelas berapakah wacana tersebut dijdikan sebagai bahan ajar pelajaran membaca ?

Kitasemua mengetahui bahwa kondisi lingkungan Kota Bandung sudah sangat memprihatinkan.

Banyak sekali sungai yang kotor akibat pembuangan limbah yang tidak teratur serta pencemaran udara akibat asap kendaraan bermotor yang semakin banyak.Ini semua dapat menyebabkan gangguan bagi makhluk hidup di Kota Bandung, termasuk manusia. Pernapasan kita dapat terganggu dan keindahan Kota Bandung tercemar.

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika kita sebagai penduduk Kota Bandung berusaha untuk melestarikan lingkungan kota ini dengan berbagai macam usaha.

Salah satu diantaranya adalah dengan penghijauan, pembuatan taman kota, dan pelarangan membuang sampah di sembarang tempat.

Ini semua dapat mengendalikan keindahan Kota Bandung sehingga julukan Varis Van Java bias kita pertahankan.

Jawabannya :1. Fungsinya adalah

a. bias tidaknya sebuah wacana dipahami si pembaca

b. Untuk mengetahui kesesuaian wacana untuk tingkatan pendidikan anak.

c. Dengan demikian kita dapat menentukan wacana yang tepat untuk tingkatan yang sesuai dengan wacana yang diberikan pada siswa.

2. Contoh Tes uji rumpang.

Tersebutlah kisah dua anak manusia yang saling mencintai. Kehidupan mereka rukun, damai dan saling mengasihi selalu. Jayaprana nama sang suami, dan sang istri bernama Layonsari, yang kebetulan mempunyai wajah yang sangat cantik. Mereka adalah pegawai istana di sebuah kerajaan di bagian utara Pulau Bali.Tidak seperti biasanya, pada suatu 1)---- Raja memerintahkan Jayaprana bersama beberapa 2)----- patih kerajaan untuk pergi berburu 3)---------- untuk upacara keagamaan. Begitu menerima 4)-------- itu, Jayaprana pulang ke rumah 5)------ hati bertanya-tanya, apa maksud Raja 6)----------- berburu, sedangkan ia sama sekali 7)----- ahli dalam hal itu.Sesampai 8) -- rumah ia menceritakan perintah Raja 9)--- kepada istrinya. Mana mungkin Baginda memerintahkan Raka 10)----- berburu, sedangkan Raka sendiri bukan ahli berburu! teriak Layonsari keheranan.

Kunci Jawaban :

1) Hari2) Orang

3) Menjangan

4) Perintah

5) Dengan

6) Menyuruhnya

7) Tidak

8) Di

9) Itu

10) pergi

3. Ukuran keterbacaan

Menurut Grafik Fry

1. Hitungan kata ke 100 jatuh pada kalimat Julukan2. Menghitung kalimat sampai puluhan terdekat 9

9/15 = 0,6

Menurut Grafik RaygorBERBICARAPembicara : Hj. Wikanengsih, Dra, M.Pd

19 2 2012

Kemampuan berbicara adalah kemampuan menyampaikan bahasa secara lisan

Aspek yang dinilai ;

1. Topik

2. Kesesuai topic pembicaraan

3. Bahasa yang digunakan keruntutan

4. Kalimat harus efisien cermat berbahasa

5. Kosa kata/ diksi/ pilihan kata

6. Intonasi

7. Pelaparan

pengucapan

8. Ekspresi

9. Gestar

gerak tubuh

10. Menguasai kosa kata

Pendukung kemampuan berbicara

1. Performen

2. Media

3. Suasana / Audien

4. Menguasai materi

5. Menguasai audien

6. Menguasai media

7. Menguasai kosa kata

Kosa kata yang harus dikuasai :

1. SD

5000

2. SMP

10000

3. SMA

15000

4. Per. Tinggi diatas20000BERBICARA

Teti Sobari, Dra., M.Pd

Pengertian Berbicara

Kemampuan mengucapkan kalimat-kalimat untuk mengekspresikan, menyatakan, menyampaikan pikiran, gagasan, dan perasaan.

Keterampilan menyampaikan pesan melalui bahasa lisan

Fungsi Berbicara

Menyampaikan kebutuhan

Mengekspresikan perasaan dan emosi

Memelihara hubungan

Memberi petunjuk

Menyampaikan pesan/informasi

Menanyakan sesuatu

Menjelaskan sesuatu

Mengungkapkan imajinasi

Menyampaikan pendapat dalam diskusi

Menyampaikan ide kreatif

Melakukan ndialog/percakapan

Kegiatan bbermain.

Pembicara Ideal

Memilih topic yang btepat

Menguasai materi

Memahami latar belakang pendengar

Mengetahui situasi

Tujuan jelas

Kontak dengan pendengar

Kemampuan linguistiknya tinggi

Menguasai pendengar

Memanfaatkan alat bantu

Penampilannya menyakinkan

berencana

Hambatan Internal

Ketidak sempurnaan alat ucap

Penguasaan komponen kebahasaan

Penggunaan komponen isi

Kelelahan dan kesehatan fisik maupun mental

Hambatan Eksternal Suara atau bunyi

Kondisi ruangan

Media

Pengetahuan pendengarSikap Mental dalam Berbicara

Rasa komunikasi

Rasa percaya diri

Rasa kepemimpinanPenilaian Berbicara

Bahasa lisan yang digunakan, meliputi : lafal dan intonasi, pilih kata, struktur bahasa, serta gaya bahasa dan pragmatic.

. Isi pembicaraan, meliputi :hubungan isi topic, stuktur isi, kuantitas isi, serta kualitas isi Teknik dan penampilan, meliputi : gerak-gerik dan mimic, hubungan dengan pendengar, volume suara, serta jalannya pembicaraan.Analisis Pendengar

Jumlah pendengar;

Tujuan mereka berkumpul;

Adat kebiasaan mereka;

Acara lain;

Tempat berpidato;

Usia pendengar;

Tingkat pendidikan pendengar;

Keterikatan hubungan batin dengan pendengar, dan

Bahasa yang biasa digunakan.

Cara menarik perhatian

Langsung menyebutkan pokok persoalan;

Melukiskan latar belakang masalah;

Menghubungkan dengan peristiwa mutakhir atau kejadian yang tengah menjadi pusat perhatian khalayak;

Menghubungkan denganperistiwa yang sedang diperingati;

Menghubungkan dengan tempat komunikator berpidato;

Menghubungkan dengan suasana emosi yang tengah meliputi khalayak;

Menghubungkan dengan kejadian sejarah yang menjadi masa lalu;

Menghubungkan dengan kepentingan vital pendengar;

Memberikan pujian kepada khalayak atas prestasi mereka;

Memulai dengan pertanyaan yang mengejutkan;

Mengajukan pertanyaan provokatif atau serentetan pertanyaan;

Menyatakan kutipan;

Menceritakan pengalaman pribadi;

Mengisahkan cerita factual, fiktif, atau situasi hipotesis;

Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya;

Memuat humor.

Cara menutup pidato

Menyimpulkan atau mengemukakan ikhtisar pembicaraan;

Menyatakan kembali gagasan utama dengan kalimat dan kata yang berbeda;

Mendorong khalayak untuk bertindak;

Mengakhiri denganm klimaks;

Mengatakan kutipan Al- Quran, sajak, pribahasa, atau ucapan para ahli;

Menceritakan tokoh yang berupa ilustrasi dari tema pembicaraan;

Menerangkan maksud sebenarnya pribadi pembicara;

Menguji dan menghargai khalayak, dan membuat pertanyaan yang humoris atau anekdot lucu.

Syarat guru berbicara

Penguasaan materi,

Cara mengajarkan berbicara,

Mempunyai pengalaman dengan berbagai ragam metode atau teknik pembelajaran,

Mahir berbicara.

Metode Berbicara

Memerikan / mengutarakan

Menjawab pertanyaan

Bertanya

Melanjutkan cerita

Menceritakan kembali

Percakapan

Paraphrase/ mengubah puisi kedalam prese Wawancara

Memperhatikan dan bercerita.Pembelajaran BerbicaraSajikan puisi/ cerpen/ teks kemudian diubah menjadi :

1. Puisi

2. Cerita

3. Drama

4. Musikalisasi

5. Surat

6. Pantun

7. Esai/ artikel

FONOLOGI

18 2 2012

Teti Sobariah, Dra, M.Pd

Istilah Fonologi

Ilmu yang mempelajari bunyi bahasa meliputi pembentukan bunyi, bunyi sebagai getaran udara, dan bunyi yang terdengar. Istilah bunyi bahasa berasal dari Bahasa Inggris yaitu phone artinya biunyi. Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan Oleh alat ucap manusia atau bunyi yang diartikulasikan kemudian membentuk gelombang bunyi.

Apa itu bahasa ? Sistem lambing bunyi arbiter yang digunakan oleh kelompok manusia untuk berkomunikasi dan mengindentifikasi.

Binatang berkomunikasi dengan isyarat

Otak kita terdiri dari otak kiri dan otak kanan

Otak kri

logika

Otak kanan

Eksporesi/ Seni

Mana suka sitem lambing bunyi yang arbiter

Fonetik satuan terkecil yang tidak membedakan makna

Fonemik penggunaan fonem dalam komunikasi Fonem satuan yang terkecil.

Jenis Fonetik :

1. Fonemik Artikulatoris/organis/fisiologis.

Fonetik yang mempeajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.Yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana mekanisme alat ucap bekerja untuk menghasilkan bunyi bahasa.2. Fonetik Akustis

Yaitu ilmu yang mempelajari bagaimana bunyi bahasa dalam getaran udara.

3. Fonetik Auditoris ilmu yang mempelajari mekanisme alat dengan menangkap bunyi bahasa.

TATARAN LINGUISTIK

ISTILAH FONOLOGI

Ilmu yang mempelajari bunyi bahasa meliputi pembentukan bunyi, bunyi senbagai getaran udara, dan bunyi yang terdengar

Istilah bunyi bahasa berasal dari Bahasa Inggris yaitu phone artinya bunyi

Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap menusia atau bunyi yang artikulasikan kemudian membentuk gelombang bunyi.

Kajian fonologi meliputi : Fonetik & Fonemik

Fonetik adalah kajian bunyi bahasa yang dikeluarkan oleh alat ucap manusia tanpa melihat fungsinya sebagai pembeda arti

Fonemik adalah kajian bunyi bahasa yang berkaitan dengan fungsi bunyi dalam komunikasi

Jenis Fonetik

Fonetik artikulatoris/organis/fisiologis

Fonetik mempelajari bagaimana mekanisme alat-alat bicara yang ada dalam tubuh manusia menghasilkan bunyi bahasa.

Fonetik artikulatoris menyangkut produksi atau pembentukan bunyi bahasa oleh alat bicara, bagimana bunyi bahasa dibuat serta bagaimana bunyi bahasa diklasifikasi berdasarkan artikulasinya.

Fonetik artikulatoris berkaitan dengan linguistic sehingga disebut sebagai cabang linguistik.

Fonetik akustisFonetik yang mempelajari bunyi bahasa sebagai gejala fisis yang berupa getaran udara

Fonetik akustis mengkaji frekwensi getaran bunyi, amplitude, instensitas, dan timbrenya.

Fonetik akustik berkaitan dengan ilmu fisika dalam pembuatan telepon, laboraturium fonetis, perekaman piringan hitam, pengukuran frekuensi radio, dll.

Fonetik auditoris

Fonetik yang mempelajari bagaimana mekanisme telinga menerima bunyi bahasa sebagai getaran udara.

Fonetik auditoris berkaitan dengan proses mendengarkan atau menyimak

Fonetik auditoris termasuk pada bidang ilmu kedokteran bagian neurologi

Proses Bunyi Bahasa

1. Proses mengallirnya udara2. Proses fonasi

3. Proses artikulasi

4. Proses oronasal

Fungsi dan cara kerja alat ucap

1. Paru-paru berfungsi untuk pernapasan2. Pangkal tenggorok atau laring adalah rongga pada ujung pipa pernapasan.

Rongga ini terdiri atas empat komponen : tulang rawan krikoid, dua tulang rawan aritenold, sepasang pita suara, dan tulang rawan tiroid.Tulang rawan krikoid berbentuk seperti lingkaran.

Dua tulang rawan aritenoid berbentuk seperti pyramid terletak di atas tulang rawan krikoid.Pita suara bagian muka terkait pada tulang rawan tiroid, sedangkan bagian belakang pada aritenoid.Fungsi utama pita suara adalah sebagai pintu klep yang mengatur pengawasan arus udara antara paru-paru, mulut, dan hidung.

Tulang rawan tiroid atau lekum berbentuk menonjol pada kaum laki-laki dan tidak mempunyai peranan yang berarti dalam pembentukan bunyi bahasa.

3. Epiglotis (katup pangkal tenggorok) berfungsi melindungi masuknya makanan dan minuman ke batang tenggorok.4. Rongga kerongkongan atau faring berfungsi sebagai saluran makanan dan minuman

Dalam pembentukan bunyi bahasa berperan sebagai tabung udara yang akan ikut bergetar jika pita suara bergetar.

5. Langit-langit lunak atau velum beserta anak tekak (uvula) dapat bergerak turun naik.Fungsinya adalah sebagai articulator pasif (titik artikulasi)

6. Langit-langit keras atau palatum berbentuk susunan bertulang. Berfungsi sebagai articulator pasif.

7. Gusi atas atau alveolum adalah bagian gusi tempat akar gigi depan atas bagian belakang. Berfungsi sebagai articulator pasif.

8. Gigi atau denta dibedakan menjadi gigi atas dan gigi bawah. Gigi atas berfungsi sebangai articulator pasif atau titik artikulasi yang bekerja sama dengangigi bawah atau ujung lidah.

9. Bibir atau labia dibedakan menjadi bibir atas dan bawah. Fungsi utama adalah sebagai pintu penjaga rongga mulut. Bibir atas berfungsi sebagai articulator pasif bekerja sama dengan bibir bawah sebagai articulator aktifnya.10. Lidah atau tangue berfungsi sebagai articulator aktif. Lidah dibagi menjadi lima bagian yaitu akar lidah, pangkal lidah, tengah lidah, dan ujung lidah.

JenisBbunyi Bahasa Berdasarkan ada tidaknya rintangan

1. Vokal

Bunyi bahasa yang arus udaranya tidak mengalami rintangan

2. Konsonan

Bunyi bahasa yang dibentuk dengan menghambat arus udara pada sebagian alat ucap.

3. Semivokal

Bunyi yang secara praktis termasuk konsonan tetapi ketika diartikulasikan belum membentuk konsonan murni

Contoh : Lebay)

Berdasarkan jalan keluarnya arus udara.

1. Bunyi nasal

Bunyi nasal dihasilkan dengan menutup arus udara ke luar melalui rongga mulut tetapi keluar melalui rongga hidung.

2. Bunyi oral

Bunyi oral dihasilkan dengan mengangkat ujung anak tekak mendekati langit-langit lunak mendekati langit-langit lunak untuk menutup rongga hidung sehingga udara leluar melalui ronhga mulut. Berdasarkan ada tidaknya ketegangan arus udara pada waktu bunyi diartikulasikan

EMBED PowerPoint.Slide.12

EMBED PowerPoint.Slide.12

EMBED PowerPoint.Slide.12

EMBED PowerPoint.Slide.12

EMBED PowerPoint.Slide.12

EMBED PowerPoint.Slide.12

EMBED PowerPoint.Slide.12

EMBED PowerPoint.Slide.12

SHINTAKSIS

SHINTAKSIS

MORFOLOGI

FONOLOGI

Fenomena(bahan kajian) pragmatik

DeiksisFungsi yang menunjuk sesuatu di luar bahasa

Praanggapan Makna tambahan yang tersirat dalam pengucapan kalimat

Tindak ujaranSesuatu yang dilakukan ketika berbicara

Implikatur percakapanKeterlibatan partisipan dalam membentuk percakapan

10

Jenis Tindak Ujar

Tindak ilokusiTindakan untuk melakukan sesuatu berjanji, minta maaf, dll

Tindak LokusiSemata-mata menyatakan sesuatu

Tindak perlokusi Tindakan mempengaruhi lawan tutur, mempemalukan, Mengintimidasi, membujuk, dll.

Jenis Tindak TuturBerdasarkan sifat hubungan

8

Faktor penentu berkomunikasi

Siapa dengan siapa

Tujuan

KonteksBudaya, peserta lain, suasana

Situasi Tempat & waktu

Jalur Lisan / tulisan

Media Tatap muka, telepon, buku, koran, dll

peristiwa ceramah, pidato, laporan, percakapan

12

Sepuluh unsur pembentuk konversasi

Kerjasama partisipan

Tindak tutur

Penggalan pasangan percapakan

Pembukaan dan penutupan percakapan

Kesempatan berbicara

Sifat rangkaian tuturan

Keberlangsungan percakapan

Topik percakapan

Tata bahasa percakapan

Alih kode

16

Fungsi Komunikasi

Unsur struktural dan fungsional bahasa

Unsur pemahaman isi

Unsur ekspresi makna

Unsur pemahaman danekspresi makna dalam kehidupan sosial

15

Kompetensi sosiolinguistikPenguasaan Pengetahuan bahasa yang bervariasiberkaitan dengan kebudayaan

Kompetensi gramatikalPenguasaan pengetahuan kaidah bahasa bagi kebutuhan komunikasi

Kompetensi Komunikatif

Kompetensi WacanaPenguasaan pemahaman akan rangkaian tuturbaik yang kohesif maupun koheren

Kompetensi strategisPenguasaan memanfaatkanpengetahuan spesifik terhadap masalah umum

14

Sistem Semiotik

Hubungan antara isyarat-isyarat dengan maknanya

Hubungan antara isyarat dengan isyarat

Hubungan antara isyarat dengan pemakainya

Semantik

Pragmatik

sintaksis

9

Aspek Situasi Ujaran

Konteks ujaran

Pembicara-penyimakPenulis-pembaca

Tujuan ujaran

Tindak ilokusi

Ucapan

7

Pragmatik Umum

Pragmatiklinguistik

Sosiopragmatik

3


Top Related