Download - Ppt Kerajaan Kerajaan Islam Di Indonesia
Kerajaan PerlakAdalah kerajaan Islam pertama di Indonesia
berdiri pada tahun 840
berakhir pada tahun 1293 karena bergabung
dengan Kerajaan Samudra Pasai.
Sejak berdiri sampai bergabungnya Perlak
dengan Samudrar Pasai, terdapat 19 orang
raja yang memerintah.
Kerajaan ini mengalami masa jaya pada
masa pemerintahan Sultan Makhdum Alaidin
Malik Muhammad Amin Syah II Johan
Berdaulat (622-662 H/1225-1263 M).
Kerajaan Perlak mengalami kemajuan pesat
terutama dalam bidang pendidikan Islam dan
perluasan dakwah Islamiah.
Kerajaan Samudra Pasai
• Kerajaan ini didirikan oleh Sultan Malik Al-saleh dan sekaligus sebagai raja pertama pada abad ke-13.
• Kerajaan Samudera Pasai terletak di sebelah utara Perlak di daerah Lhok Semawe sekarang (pantai timur Aceh).
Di bidang agama, Samudera Pasai menjadi pusat studi Islam.
Kerajaan ini menyiarkan Islam sampai ke Minangkabau, Jambi, Malaka, Jawa, bahkan ke Thailand.
KERAJAAN ACEHKerajaan yang didirikan oleh Sultan Ibrahim
yang bergelar Ali Mughayat Syah (1514-1528),
Corak pemerintahan di Aceh terdiri atas dua
sistem: pemerintahan sipil di bawah kaum
bangsawan, disebut golongan teuku; dan
pemerintahan atas dasar agama di bawah kaum
ulama, disebut golongan tengku atau teungku.
Aceh mengalami kemajuan pesat pada masa
pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-
1636).
• Dalam bidang sosial, letaknya yang strategis di
titik sentral jalur perdagangan internasional di
Selat Malaka menjadikan Aceh makin ramai
dikunjungi pedagang Islam. Terjadilah asimilasi
baik di bidang sosial maupun ekonomi.
• Dalam kehidupan bermasyarakat, terjadi
perpaduan antara adat istiadat dan ajaran agama
Islam
•Demak adalah kerajaan Islam pertama di Pulau
Jawa.
•Kerajaan yang didirikan oleh Raden Patah ini
pada awalnya adalah sebuah wilayah dengan
nama Glagah atau Bintoro yang berada di bawah
kekuasaan Majapahit.
•Daerah kekuasaannya meliputi daerah Demak
sendiri, Semarang, Tegal, Jepara dan sekitarnya,
dan cukup berpengaruh di Palembang dan Jambi
di Sumatera, serta beberapa wilayah di
Kalimantan.
Kerajaan Demak dan Kerajaan Pajang
kerajaan Demak di pindahkan ke pajang oleh Joko Tingkir sekaligus beliau menjadi raja di kerajaan Pajang yang pertama berglar Sultan Hadiwijaya
Ketika Sultan Hadiwijaya meninggal, beliau digantikan oleh Arya Pangiri
Di bidang keagamaan, Raden Patah dan dibantu para wali, Demak tampil sebagai pusat penyebaran Islam.Raden Patah kemudian membangun sebuah masjid yang megah, yaitu Masjid Demak.
Dalam bidang perekonomian, Demak merupakan pelabuhan transito (penghubung) yang penting.
Kerajaan Mataram Islam
Kerajaan Mataram Islam berdiri sekitar tahun 1586 . Kerajaan ini bermula dari sebuah daerah kadipaten yang berada di bawah kekuasaan Kerajaan Pajang.
Raja pertama Kerajaan Mataram Islam adalah Sutawijaya. Sutawijaya memerintah dari tahun 1586– 1601. Ia bergelar Panembahan Senopati ing Alogo Sayidin Panotogomo.
Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak kejayaannya pada masa pemerintahan Raden Mas Ranbgsang yang bergelar Sultan Agung Senopati ing Albogo Ngabdurrachman atau lebih dikenal sebagai Sultan Agung (1613-1645).
Pada tahun 1755, Mataram pecah menjadi dua
kerajaan. Pembagian ini didasarkan pada isi
Perjanjian Giyanti.
Kedua kerajaan tersebut adalah Kesultanan
Yogyakarta (Ngayogyakarta Hadiningrat) dengan
pusatnya di Yogyakarta. Kesultanan Yogyakarta
diperintah oleh Mangkubumi dengan gelar Hamengku
Buwono I.
Kesuhunan Surakarta dengan pusatnya di
Surakarta. Kesuhunan Surakarta diperintah oleh
Susuhunan Pakubuwono III.
Perkembangan berikutnya, Kesuhunan
Surakarta pecah menjadi dua, yaitu
Kesuhunan dan Mangkunegaran.
Pembagian ini didasarkan pada Perjanjian
Salatiga pada tahun 1757 antara Mas Said
dan Mataram.
Kasultanan Yogyakarta akhirnya juga
terbagi atas Kasultanan dan Paku Alaman.
Kerajaan Banten
Kerajaan Banten pada awalnya adalah bagian dari
Kerajaan Demak, namun, ketika Kerajaan Demak
melemah Banten memisahkan diri dan menjadi
Kerajan sendiri. Raja pertama Kerajaan Banten adalah
Raja Hasanuddin. Ia memerintah dari tahun 1552
hingga 1570.
Kerajaan Mataram Islam mencapai puncak
kejayaannya pada masa pemerintahan Sultan
Ageng Tirtayasa. Ia memerintah dari tahun 1651-
1692.
KERAJAAN GOWA DAN TALLO
Kerajaan Gowa dan Tallo lebih sering disebut Kerajaan Makassar.
Kerajaan ini semula terdiri dari dua kerajaan, yaitu Kerajaan Gowa dan Kerajaan Tallo. Kemudian, keduanya bergabung menjadi Kerajaan Makassar.
Kerajaan Makassar berkembang pesat pada masa pemerintahan Sultan Hasanuddin, yang memerintah dari tahun 1653–1669.
Mengalami kemunduran setelah menandatangani Perjanjian Bongaya (1667) dengan Belanda.
Perjanjian BONGAYA
Isi Perjanjian Bongaya (1667):Sultan Hasanuddin harus memberikan
kebebasan berdagang kepada VOC di Sulawesi Selatan.
Dalam melaksanakan perdagangan VOC akan memegang hak monopoli.
Daerah Kerajaan Bone yang dahulu direbut Sultan Hasanuddin diserahkan kembali dan Aru Palaka diangkat menjadi Raja Bone.
KERAJAAN TERNATE DAN TIDORE
Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore terletak di Kepulauan Maluku dan sebagian Papua. Disebut Kerajaan Ternate dan Kerajaan Tidore karena masing-masing kerajaan berpusat di Pulau Ternate dan Pulau Tidore.
Kerajaan Ternate berkembang pesat pada masa pemerintahan Sultan Baabullah.
Kerajaan Ternate berkembang pesat pada masa pemerintahan Sultan Nuku.