Transcript

Perkembangan Kilang RU V Balikpapan

Nama Kelompok:Fitriyatun Nur JannahKhosiatunNoor KholifahWidya PritaRuth S.Perkembangan Kilang RU V Balikpapan MasaPeristiwa1.1897-1922Ditemukannya beberapa sumber minyak mentah di beberapatempat di Kalimantan Timur 2.1922Unit Penyulingan Minyak Kasar (PMK) I didirikan oleh perusahaan minyak BPM 3.1946Rehabilitasi PMK I, karena mengalami kerusakan akibat PDII 4.1949HVU I selesai didirikan dengan kapasitas 12 MBSD 5.1950Wax Plant dan PMK I selesai didirikan, dengan kapasitas produksi 110 ton/hari dan 25 MBSD 6.1952Unit PMK II selesai didirikan. Dibangun oleh PT. ShellIndonesia dan didesain ALCO dengan kapasitas 25 MBSD 7.1954Modifikasi PMK III, sehingga memiliki kapasitas 10 MBSD.Mulai tahun 1985 PMK III tidak beroperasi 8.1973Modifikasi wax plant, kapasitas 175 ton/hari 9.April 1981Kilang Balikpapan II mulai dibangun dengan hak paten proses dari UOP Inc No.MasaPeristiwa10.Nov 1981Penetapan kontraktor utama, yaitu Bechtel International Inc.dari Inggris dan konsultan supervisornya adalah PROCONInc. dari Amerika Serikat 11.Nov 1983Kilang Balikpapan II diresmikan oleh Presiden Republik Indonesia (Presiden Soeharto) 12.5 des 1997Proyek Up-grading Kilang Balikpapan I, mencakup CDU Vdan HVU III, diresmikan oleh Wakil Presiden Republik Indonesia 13.Nov 23Perubahan status PERTAMINA dari BUMN menjadiPerseroan Terbatas 14.23 juni 2005Proyek pembangunan Flare Gas Recovery System dan Hydrogen Recovery System Diresmikan 15.9 okt 2008PT. PERTAMINA (Persero) Unit Pengolahan V berganti nama menjadi PT. PERTAMINA (Persero) Refinery Unit V Deskripsi SingkatKilang UP V Balikpapan merupakan satu dari tujuh kilang minyak yang dimiliki oleh Indonesia. Merupakan Refinery Unit (Unit Pengolahan).Berdiri tahun 1922. Memiliki kapasitas produksi 260.000 bpd (lebih kurang 26% produksi national).

LOKASITerletak di kota Balikpapan provinsi Kalimantan Timur, tepatnya di tepi teluk Balikpapan.Menempati area 2,5 Km .Lokasi berdekatan dengan laut mempermudah transportasi produk dan bahan baku keluar maupun menuju kilang. Sumber air laut sebagai air proses ataupun utilitas mudah diperoleh.Alamat Refinery Unit V BalikpapanJl. Kom. L Yos Sudarso, Balikpapan, Kalimantan Timur Telp : (0542) 731988, 7362001 (Hunting) Fax : (0542) 733131 Telex : 37165, 377131 PTMDAK IAemail: [email protected]

Kilang lama: Unit Penyulingan Kasar I (PMK I) Unit Penyulingan Kasar II (PMK II) Unit Penyulingan Hampa I (HVU I) Pabrik Lilin (Wax Plant ) Dehydration Plant (DHP) Effuent Water Treatment Plant (EWTP) Crude Distillation Unit V (CDU V) High Vacuum Unit III (HVU III) Kilang baru: Hydroskimming Complex (HSC)Hydrocracking Complex (HCC)

Unit PengolahanHydroskimming Complex (HSC)Crude Distillation Unit IV (CDU IV), Plant 1 Unit distillasi secara atmospheric berdasarkan perbedaan titik didih secara fisis.Kapasitas 200 MBSD Desain awal unit ini adalah 40 % bekapai dan 60 % Handil.Karena terjadi penurunan eksplorasi dan menipisnya cadangan crude handil dan bekapai, maka sekarang crude yang digunakan sebagai umpan adalah dari bermacam-macam daerah (dengan spesifikasi mendekati desain alat awal).Produk: LPG, Naphta, Kerosene, LGO, HGO, dan Long Residue.

Naptha Hydrotreater (NHT), Plant 4 Unit yang digunakan untuk mengurangi komponen sulfur, oksigen, nitrogen, dan senyawa logam serta menghidrogenasi senyawa olefin yang terkandung dalam heavy naphta dari CDU IV dan HCU.Terletak di kilang Balikpapan II.Produk: sweet naphta .Kapasitas produksi 20 MBSD.

Platformer Unit, Plant 5 Unit pembentukan molekul hidrokarbon tertentu yang dapat digunakan untuk bahan bakar mesin secara katalitik dalam rentang titik didih naphta.Produk: komponen bahan bakar yang memiliki nilai oktan tinggi.Terletak di kilang Balikpapan II.Kapasitas 20 MBSD.

LPG Recovery Unit, Plant 6 Unit yang memisahkan LPG campuran dari distilasi crude di CDU IV dan CDU V.

Sour Water Stripper Unit (SWS), Plant 7 Unit yang menghilangkan hidrogen sulfida (H2S) dan amoniak (NH3) dari air buangan (sour water) unit CDU IV, HVU II, HC Unibion Unit, naphta Hydrotreater dan LPG recovery Unit.

LPG Treater Unit, Plant 9 Unit penghilangan sulfur yang berlebihan pada LPG yang berasal dari LPG recovery Unit.

Hydrocracking Complex (HCC)

High Vacuum Unit II (HVU II), Plant 2 Unit pengolahan Long Residu dari proses distilasi.Produk: LVGO (Light Vacum Gas Oil), Short Residue. Kapasitas:HVU-III @ Kilang Balikpapan I: 25 MBSDHVU-II @ Kilang Balikpapan II: 81 MBSD. Hydrocracking Unibon (HCU II), Plant 3 Unit pemrosesan Hydrocarbon berat menjadi Hydrokarbon ringan melalui proses perengkahan secara katalis dengan injeksi gas H2. Terdapat di kompleks Kilang Balikpapan II.Kapasitas:HCU-A: 27,5 MBSD HCU-B: 27,5 MBSDHydrogen Plant, Plant 3 Unit produksi gas H2 dengan tingkat kemurnian 97 %. Gas H2 ini digunakan untuk menunjang proses di HCU. Terletak di Kilang balikpapan IIAda dua H2 Plant, yaitu H2 Plant-A dan H2 Plant-B.

Hydrogen Recovery Plant, Plant 38 Flare Gas Recovery, Plant 19

Produk-ProdukProduk-produk BBM : Motor Gasolin (Bensin/Premium)Kerosin (Minyak Tanah)Avtur SolarMinyak Diesel Fuel Oil.Produk-produk non BBM : Liquified Petroleum Gas (LPG) dan Lilin (Wax).

Kilang RU V Balikpapan dikhususkan untuk memenuhi kebutuhan BBM di Indonesia bagian timur. Namun pada kasus-kasus insidental juga didistribusikan ke daerah-daerah lain yang juga membutuhkan .Distribusi ProdukPeran/Posisi Sarjana Teknik Kimia.. ??General Manager Fungsi: sebagai koordinator seluruh kegiatan pengolahan PERTAMINA di Balikpapan.Bertanggung jawab langsung kepada Direktur Unit Pengolahan Pertamina.

Manager/Kepala Bidang Fungsi: Membantu tugas General Manager.Terdiri dari:Management Section Head

Management 1. General Manager Refinery Unit V 2. Operation & Manufacturing Senior Manager 3. Production Manager 4. TA Manager 5. Refinery Planning & Optimization Manager 6. Maintanance Planning & Support Manager 7. Maintanance Execution Manager 8. Engineering & Development Manager 9. Reliability Manager 10. Procurement Manager 11. Health, Safety and Environment Manager 12. Operation Perfomance Improvement Coordinator 13. General Affairs Manager 14. Human Resource Area/Business Partner Manager 15. Manager Keuangan Region IV 16. Information Technology RU V Manager

Section Head 1. Hydro Skimming Complex Section Head 2. Hydro Cracking Complex Section Head 3. Distilling & Wax Section Head 4. Utilities Section Head 5. Oil Movement Section Head 6. Laboratory Section Head 7. Refinery Planning Section Head 8. Supply Chain & Distribution Section Head 9. Budget & Performance Section Head 10. Planning & Schedulling Section Head 11. Turn Around Coordinator 12. Stationary Engineer Section Head 13. Electrical & Instrument Engineer Section Head 14. Rotating Equipment Engeineer Section Head

15. Maintanance Area I Section Head 16. Maintanance Area II Section Head 17. Maintanance Area III Section Head 18. Maintanance IV Section Head 19. General Maintanance Section Head 20. Workshop Section Head 21. Marine Section Head 22. Process Engineering Section Head 23. Project Engineering Section Head 24. Energy Conservation & Loss Control Section Head

25. Facility Engineering Section Head 26. Total Quality Management Section Head 27. Equipment Reliability Section Head 28. Plant Realibility Section Head 29. Inventory Section Head 30. Purchasing Section Head 31. Services & Warehousing Section Head 32. Contract Office Section Head 33. Environmental Section Head 34. Fire & Insurance Section Head 35. Safety Section Head

36. Occupational Health Section Head 37. Legal Section Head 38. Public Relation Section Head 39. Security Section Head 40. Head of People Development 41. Head of Industrial Relation 42. Organization Development Analyst 43. Head of Medical 44. Head of HR Service 45. Controller Section Head 46. Kepala Bagian Akuntansi Kilang 47. Kepala Bagian Perbendaharaan


Top Related