Transcript

BAB 1PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Radiologi merupakan cabang ilmu kedokteran yang menggunakan energi pengion dan bentuk energi lainnya (non pengion) dalam bidang diagnostik, imajing dan terapi. Wilhelm Conrad Roentgen ahli fisika dari jerman merupakan orang pertama penemu sinar roentgen tahun 1895 sewaktu melakukan eksperimen dengan sinar katode. Sinar fluoresensi timbul dari kristal Barium Platinosianida dalam tabung Crookes-Hittorf yang dialiri listrik. Sinar yang timbul (sinar baru) atau sinar x. Dikemudian hari dinamakan Sinar Roentgen sebagai penghargaan untuk penemunya.Pada saat ini sinar rontgen sangat bermanfaat bagi dunia kedokteran. Sinar ini digunakan untuk mendapatkan gambaran radiograf yang dapat digunakan sebagai penunjang diagnosa, rencana perawatan dan sebagainya.Dalam kedoteran gigi, ilmu radiologi juga sangat membantu dokter gigi dalam menetapkan diagnosa dan rencana perawatan yang akan dilakukan. Oleh karena itu, dalam laporan ini akan dibahas secara mendalam mengenai radiologi dalam bidang kedokteran gigi.

1.2 Rumusan MasalahRumusan masalah akan dibahas adalah sebagai berikut:1. Apa yang dimaksut dengan radiasi dan satuan-satuanya?2. Bagaimana proses terjadinya sinar X dan bagaimana sifat yang dimiliki sinar X?3. Apa sajakah faktor-faktor yang dapat mempengaruhi daya tembus sinar X?4. Bagaimana tekhnik pengambilan rongent dalam bidang kedokteran gigi?5. Apa sajakah alat dan bahan yang digunakn dalam proses foto rongent pada rongga mulut dan syarat apa saja yang harus dimiliki alat-alat tersebut?6. Bagaiman proses prosessing film dengan beberapa metodenya?7. Apa efek samping dari radiasi?8. Bagaimana cara untuk memproteksi operator, pasien dan lingkungan dari efek samping radiasi?9. Bagaimana gambaran radiografi?10. Bagaimana penjelasan tentang rontgen digital imagine?11. Apa saja aplikasi radiasi dalam bidang kedokteran gigi?

1.3 Tujuan Tujuan dari pembahasan tentang radiasi sinar X ini adalah sebagai berikut:1. Mengetahui definisi dari radiasi2. Mengetahui proses terjadinya sinar X dan bagaimana sifat yang dimiliki sinar X3. Mengetahui faktor-faktor yang dapat mempengaruhi daya tembus sinar X4. Mengetahui tekhnik pengambilan rongent dalam bidang kedokteran gigi5. Mengetahui alat dan bahan yang digunakn dalam proses foto rongent pada rongga mulut dan syarat apa saja yang harus dimiliki alat-alat tersebut6. Mengetahui proses prosessing film dengan beberapa metodenya7. Mengetahui efek samping dari radiasi8. Mengetahui cara untuk memproteksi operator, pasien dan lingkungan dari efek samping radiasi9. Mengetahui gambaran dari radiografi.10. Mengetahui penjelasan tentang rontgen digital imagine11. Mengetahui aplikasi radiasi dalam bidang kedokteran gigi.

BAB IITINJAUAN PUSTAKA

2.1 Radiasi Sinar XRadiasi adalah pemancaran/pengeluaran dan perambatan energi menembus ruang atau sebuah substansi dalam bentuk gelombang atau partikel. Partikel radiasi terdiri dari atom atau subatom dimana mempunyai massa dan bergerak, menyebar dengan kecepatan tinggi menggunakan energi kinetik. Beberapa contoh dari partikel radiasi adalah electron, beta, alpha, photon & neutron. (usupress.usu.ac.id)Sinar X atau sinar rontgen adalah gelombang elektromagnet dengan sifat-sifat utama sebagai berikut:1. Sinar X tak dapat dilihat dengan mata2. Sinar X bergerak lurus dengan kecepatan sama dengan kecepatan cahaya3. Sinar X tak dapat didefleksikan dengan lensa atau prisma dapat didefreksikan dengankisi kristal.4. Sinar X dapat menembus bahan, daya tembusnya tergantung dengan jenis bahan dan energi sinar X5. Sinar X dapat merusak jaringan tubuh6. Sinar X adalah radiasi pengion, jadi dapat melepaskan elektron bahan yang dilaluinya (drg D. Lukman, 1988)Proses terjadinya sinar x adalah sebagai berikut : Melalui generator yang membuat aliran listrik dengan potensial tinggi, logam pijar molybdenum memijar, pada saat tertentu logam pijar tersebut menghasilkan awan elektron (logam pijar molybdenum disebut sebagai filamen) pada suhu tertentu serta saat tertentu pula electron-elektron tertarik ke anoda (anoda adalah unsur radioaktif barium platinum sianida atau tungsten carbide). Dengan kata lain bila anoda dibombardir oleh electron, akan timbul pancaran sinar radiasi roentgen atau sinar x, keadaan ini terjadi di dalam tabung vakum Coolidge (drg D. Lukman, 1988)

2.2 Tekhnik yang Digunakan dalam Foto Rontgen Kedokteran GigiSecara garis besar foto Rontgen gigi, berdasarkan teknik pemotretan dan penempatan film, dibagi menjadi dua: foto Rontgen Intra oral dan foto Rontgenextra oral.1 Teknik Rontgen Intra oral Teknik radiografi intra oral adalah pemeriksaan gigi dan jaringan sekitar secara radiografi dan filmnya ditempatkan di dalam mulut pasien. Untuk mendapatkan gambaran lengkap rongga mulut yang terdiri dari 32 gigi diperlukan kurang lebih 14 sampai 19 foto. Ada tiga pemeriksaan radiografi intra oral yaitu: pemeriksaan periapikal, interproksimal, dan oklusal. (Brocklebank.1997)

- Teknik Rontgen Periapikal Teknik ini digunakan untuk melihat keseluruhan mahkota serta akar gigidan tulang pendukungnya. Ada dua teknik pemotretan yang digunakan untukmemperoleh foto periapikal yaitu teknik paralel dan bisektris, yang sering digunakan di RSGM adalah teknik bisektris. Untuk menentukan gigi yang tidak ada, apakah karena telah dicabut, impaksi atau agenese. Untuk menentukan posisi gigi yang belum erupsi terhadap permukaan rongga mulut berguna untuk menetapkan waktu erupsi, Untuk membandingkan ruang yang ada dengan lebar mesiodistal gigi permanen yang belum erupsi.

- Teknik Bite Wing Teknik ini digunakan untuk melihat mahkota gigi rahang atas dan rahang bawah daerah anterior dan posterior sehingga dapat digunakan untuk melihat permukan gigi yang berdekatan dan puncak tulang alveolar. Teknik pemotretannya yaitu pasien dapat menggigit sayap dari film untuk stabilisasi film di dalam mulut.

- Teknik Rontgen OklusalTeknik ini digunakan untuk melihat area yang luas baik pada rahang atasmaupun rahang bawah dalam satu film. Film yang digunakan adalah film oklusal.Teknik pemotretannya yaitu pasien diinstruksikan untuk mengoklusikan ataumenggigit bagian dari film tersebut.

2 Teknik Rontgen Ekstra Oral Foto Rontgen ekstra oral digunakan untuk melihat area yang luas padarahang dan tengkorak, film yang digunakan diletakkan di luar mulut. FotoRontgen ekstra oral yang paling umum dan paling sering digunakan adalah fotoRontgen panoramik, sedangkan contoh foto Rontgen ekstra oral lainnya adalahfoto lateral, foto antero posterior, foto postero anterior, foto cephalometri,proyeksi-Waters, proyeksi reverse-Towne, proyeksi Submentovertex.( Haring.2000)

- Teknik Rontgen Panoramik Foto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkangambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksilabeserta struktur pendukungnya. Foto Rontgen ini dapat digunakan untuk mengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma. Untuk menentukan keadaan gigi dan jaringan pendukungnya secara keseluruhan dalam satu Rontgen foto, Untuk menentukan urutan erupsi gigi, dll.

- Teknik Lateral Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulangmuka, diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka.

- Teknik Postero Anterior Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma, ataukelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Foto Rontgen ini juga dapatmemberikan gambaran struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis,fossanasalis, dan orbita.

- Teknik Antero Posterior Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depanmaksila dan mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis, serta tulanghidung.

- Teknik Cephalometri Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibattrauma penyakit dan kelainan pertumbuhan perkembangan. Foto ini juga dapatdigunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal danpalatum keras. foto rontgen seluruh tengkorak kepala yang diambil dari arah samping. Rotgen ini bermanfaat untuk melihat adanya permasalahan pada tulang rahang atas dan bawah, yang mungkin menyebabkan gigi tonggos atau pun cakil. Hal ini dimaksudkan sebagai pertimbangan dilakukannya terapi pada tulang rahang atas maupun bawah.

- Proyeksi Waters Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinusethmoidalis, sinus frontalis, sinus orbita, sutura zigomatiko frontalis, dan rongganasal.

- Proyeksi Reverse-Towne Foto Rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalamiperpindahan tempat dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding posterolateral pada maksila.

- Proyeksi Submentovertex Foto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus,sinus sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila, dan arcuszigomatikus. 2.3 Efek yang Ditimbulkan dari Radiasi Efek deterministik didefinisikan sebagai efek somatik yang meningkat.Efek ini berasal dari dosis radiasi yang cukup besar melebihi kebutuhan dalam radiologi diagnostik, dapat timbul segera setelah paparan atau beberapa bulan atau tahun setelah paparan. Contoh efek deterministik adalah katarak, eritema kulit, fibrosis dan pertumbuhan dan perkembangan abnormal yang mengikuti paparan pada uterus. (White & Pharoah 2000) Efek stokastik didefinisikan sebagai sesuatu yang menyebabkan terjadinya keparahan tanpa dipengaruhi oleh ambang. Efek stokastik menunjukan respon all or none, di modifikasi dengan faktor-faktor resiko individual. Efek ini dapat timbul setelah paparan dengan dosis yang relative rendah seperti yang mungkin terjadi dalam radiologi diagnostik. Kanker dan efek genetik merupakan efek stokastik (White & Pharoah 2000).

2.4 Proteksi Efek Buruk Radiasi- Prosedur Kerja untuk Radiografi Gigi1.Berkas sinar langsung tidak boleh menyinari orang lain selain orang yang diradiografi2. Sedapat mungkin film untuk gigi pada posisinya atau kalau tidak, film harus dipegang oleh pasien. Film tidak boleh dipegang oleh dokter gigi atau perawatnya.3. Pada waktu melakukan penyinaran semua petugas harus berdiri sejauh mungkin dari pasien paling sedikit 3m di belakang target untuk menghindarkan diri dari hamburan radiasi. Jika pada jarak 1 meter atau jika beban kerja lebih dari 1800mAs setiap minggu maka petugas harus memakai celemek/apron (baju pelindung). Bila bekerja melebihi 30mA- per minggu harus menggunakan panel pelindung setara dengan 0,5 mm Pb.4. Pasien harus dilindungi dengan celemek (setara dengan 0,25 mm timbal) yang cukup luas untuk melindungi tubuh5. Ukuran berkas sinar X harus dibatasi dengan kerucut silindris dengan lubang sekecil mungkin seluas yang diperlukan untuk pemeriksaan6. Pemeriksaan radiologi tidak boleh dilakukan tanpa adanya indikasi klinik yang jelas. Pemeriksaan yang intensif atau periksaan ulang dengan sinar X terhadap anak-anak atau wanita hamil tidak boleh dilakukan tanpa direncanakan sebaik-baiknya. (drg D. Lukman, 1988)

2.5 Aplikasi Radiologi dalam Bidang Kedokteran Gigi1. Untuk mendeteksi lesi, dll.2. Untuk membuktikan suatu diagnosa penyakit.3. Untuk melihat lokasi lesi/benda asing yang terdapat pada rongga mulut.4. Untuk menyediakan informasi yang menunjang prosedur perawatan.5. Untuk mengevaluasi pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi.6. Untuk melihat adanya karies, penyakit periodontal dan trauma.7. Sebagai dokumentasi data rekam medis yang dapat diperlukan sewaktu waktu.( Haring. 2000)

BAB IIIPEMBAHASAN

3.1 Radiasi Sinar X3.1.1 Definisi Radiasi Sinar XSinar x adalah pancaran gelombang elektromagnetik yang sejenis dengan gelombang listrik, radio, inframerah panas, cahaya, sinar gamma , sinar kosmik dan sinar ultraviolet tetapi dengan panjang gelombang yang sangat pendek. Penggunaan sinar x adalah sesuatu yang penting untuk diagnosa gigi geligi serta jaringan sekitarnya dan pemakaian yang paling banyak pada diagnostic imaging system. Perbedaan antara sinar dengan sinar elektromagnetik lainnya terletak pada panjang gelombang dimana panjang gelombang pada sinar x lebih pendek yaitu :1 A = 1/100.000.000 cm = 10-8 cm. Lebih pendek panjang gelombang dan lebih besar fekwensinya maka energi yang berikan lebih banyak. Energi pada sinar x memberikan kemampuan untuk penetrasi khususnya gigi, tulang dan jaringan disekitar gigi. Efek dari radiasi elektromagnetik dalam kehidupan, bervariasi tergantung panjang gelombang, Gelombang TV dan radio dimana berada di atsmosfir tidak mempunyai efek pada jaringan manusia. Microwave dengan energi radiasi yang rendah dapat menghasilkan energi panas dalam jaringan organik yang juga bekerja pada microwave ovens. Elektromagnetik dengan energi yang sangat rendah dapat menyebabkan ionisasi seperti yang ada pada MRI (magnetic resonance imaging) untuk diagnostik. Kemampuan sinar x menghasilkan gambar mengindikasikan sinar x dapat menembus kulit, jaringan dan tulang.

3.1.2 Sifat-sifat Sinar XSinar x mempunyai beberapa sifat fisik yaitu daya tembus, pertebaran, penyerapan, efek fotografik, fluoresensi, ionisasi dan efek biologik, selain itu, sinar x tidak dapat dilihat dengan mata, bergerak lurus yang mana kecepatannya sama dengan kecepatan cahaya, tidak dapat difraksikan dengan lensa atau prisma tetapi dapat difraksikan dengan kisi kristal. Dapat diserap oleh timah hitam, dapat dibelokkan setelah menembus logam atau benda padat, mempunyai frekuensi gelombang yang tinggi.a. Daya tembus Sinar x dapat menembus bahan atau massa yang padat dengan daya tembus yang sangat besar seperti tulang dan gigi. Makin tinggi tegangan tabung (besarnya KV) yang digunakan, makin besar daya tembusnya. Makin rendah berat atom atau kepadatan suatu benda, makin besar daya tembusnya.b. Pertebaran Berkas sinar x melalui suatu bahan atau suatu zat, maka berkas sinar tersebut akan bertebaran keseluruh arah, menimbulkan radiasi sekunder (radiasi hambur) pada bahan atau zat yang dilalui. Hal ini akan menyebabkan terjadinya gambar radiograf dan pada film akan tampak pengaburan kelabu secara menyeluruh. Untuk mengurangi akibat radiasi hambur ini maka diantara subjek dengan diletakkan timah hitam (grid) yang tipis.c. Penyerapan Sinar x dalam radiografi diserap oleh bahan atau zat sesuai dengan berat atom atau kepadatan bahan atau zat tersebut. Makin tinggi kepadatannya atau berat atomnya makin besar penyerapannya.d. Fluoresensi Sinar x menyebabkan bahan-bahan tertentu seperti kalsium tungstat atau zink sulfide memendarkan cahaya (luminisensi). Luminisensi ada 2 jenis yaitu :1. Fluoresensi, yaitu memendarkan cahaya sewaktu ada radiasi sinar x saja.2. Fosforisensi, pemendaran cahaya akan berlangsung beberapa saatwalaupun radiasi sinar x sudah dimatikan (after glow).e. Ionisasi Efek primer dari sinar x apabila mengenai suatu bahan atau zat dapat menimbulkan ionisasi partikel-partikel atau zat tersebut.f. Efek biologi Sinar x akan menimbulkan perubahan-perubahan biologi pada jaringan. Efek biologi ini yang dipergunakan dalam pengobatan radioterapi.

3.1.3 Proses Terbentuknya Sinar X-Pembuatan Sinar X Untuk pembuatan sinar X diperlukan sebuah tabung rontgen hampa udara dimana terdapat elektron elektron yang diarahkan dengan kecepatan tinggi pada suatu sasaran (target). Dari proses tersebut di atas terjadi suatu keadaan di mana energi elektron sebagian besar di rubah menjadi panas ( 99% ) dan sebagian kecil (1 %) menjadi sinar x.Suatu tabung pesawat rontgen mempunyai beberapa persyaratan yaiatu: 1. Mempunyai sumber electron 2. Gaya yang mempercepat gaya electron3. Lintasan elektron yang bebas dalam ruang hampa udara 4. Alat pemusat berkas electron ( focusing cup ) 5. Penghenti gerakan electron1. Sumber ElektronSebagian sumber elektron adalah kawat pijar atau filamen pada katode didalam tabung pesawat rontgen. Pemanasan filament dilakukan dengan suatutransformator khusus.2. Gaya yang mempercepat gerakan elektronGaya tersebut bergantung pada tegangan yang dipasang pada tabung rontgen3. Lintasan elektron yang bebas dalam hampa udaraLintasan ini terjadi dalam ruang yang praktis hampa udara di antara katodadan anoda4. Alat pemusat berkas elektronAlat ini menyebabkan elektron elektron tidak bergerak terpencar pencartetapi terarah ke bidang focus ( focal spot )5. Penghenti gerakan elektron Penghentian gerakan elektron dapat dibedakan atas keeping Wolfarm yang ada pada anoda yang diam dan piring Wolfarm di atas tangkai molybdenum pada tabung rontgen anoda berputar. Wolfarm adalah bahan focus yang mempunyai titik lebur tinggi mencapai 34000C dan no atom 74.

Sinar-X dapat terbentuk apabila partikel bermuatan misalnya electron oleh pengaruh gaya inti atom bahan mengalami perlambatan. Sinar-X yang tidak lain adalah gelombang elektromagnetik yang terbentuk melalui proses ini disebut sinar-X bremsstrahlung. Sinar-X yang terbentuk dengan cara demikian mempunyai energi paling tinggi sama dengan energi kinetic partikel bermuatan pada waktu terjadinya perlambatan. Andaikata mula-mula ada seberkas electron bergerak masuk kedalam bahan dengan energi kinetic sama, electron mungkin saja berinteraksi dengan atom bahan itu pada saat dean tempat yang berbeda-beda. Karena itu berkas electron selanjutnya biasanya terdiri dari electron yang memiliki energi kinetic berbeda-beda. Ketika pada suatu saat terjadi perlambatan dan menimbulkan sinar-X, sinar-X yang terjadi umumnya memiliki energi yang berbeda-beda sesuai dengan energi kinetik elektron pada saat terbentuknya sinar-X dan juga bergantung pada arah pancarannya. Berkas sinar-X yang terbentuk ada yang berenergi rendah sekali sesuai dengan energi elektron pada saat menimbulkan sinar-X itu, tetapi ada yang berenergi hampir sama dengan energi kinetik elektron pada saat elektron masuk kedalam bahan. Dikatakan berkas sinar-X yang terbentuk melalui proses ini mempunyai spektrum energi nirfarik. Sinar-X dapat juga terbentuk dalam proses perpindahan elektron elektron atom dari tingkat energi yang lebih tinggi menuju ke tingkat energi yang lebih rendah, misalnya dalam proses lanjutan efek fotolistrik. Sinar-X yang terbentuk dengan cara seperti ini mempunyai energi yang sama dengan selisih energi antara kedua tingkat energi yang berkaitan. Karena energi ini khas untuk setiap jenis atom, sinar yang terbentuk dalam proses ini disebut sinar-X karakteristik, kelompok sinar-X demikian mempunyai energi farik. sinar-X karakteristik yang timbul oleh berpindahnyaelektron dari suatu tingkat energi menuju ke lintasan k, disebut sinar-X garis K, sedangkan yang menuju ke lintasan l, dan seterusnya.

Sinar-X bremsstrahlung dapat dihasilkan melalui pesawat sinar-X atau pemercepat partikel. Rangkaian dasar pesawat sinar-X terlihat pada gambar di atas.pada dasarnya pesawat sinar-X terdiri dari tiga bagian utama, yaitu tabung sinar-X, sumber tegangan tinggi yang mencatu tegangan listrik pada kedua elektrode dalam tabung sinar-X, dan unit pengatur.bagian pesawat sinar-X yang menjadi sumber radiasi adalah tabung sinar-X. Didalam tabung pesawat sinar-X yang biasanya terbuat dari bahan gelas terdapat filamen yang bertindak sebagai katode dan target yang bertindak sebagai anode. Tabung pesawat sinar-X dibuat hampa udara agar elektron yang berasal dari filamen tidak terhalang oleh molekul udara dalam perjalanannya menuju ke anode. Filamen yang di panasi oleh arus listrik bertegangan rendah (If) menjadi sumber elektron. Makin besar arus filamen If, akan makin tinggi suhu filamen dan berakibat makin banyak elektron dibebaskan persatuan waktu.

Elekitron yang dibebaskan oleh filamen tertarik ke anode oleh adanya beda potensial yang besar atau tegangan tinggi antara katode dan anode yang dicatu oleh unit sumber tegangan tinggi (potensial katode beberapa puluh hingga beberapa ratus kV atau MV lebih rendah dibandingkan potensial anode), elektron ini menabrak bahan target yang umumnya bernomor atom dan bertitik cair tinggi (misalnya tungsten) dan terjadilah proses bremsstrahlung. Tumbukan Antara Elektron dengan Anoda

Khusus pada pemercepat partikel energi tinggi beberapa elektron atau partikel yang dipercepat dapat agak menyimpang dan menabrak dinding sehingga menimbulkan bremsstrahlung pada dinding. Beda potensial atau tegangan antara kedua elektrode menentukan energi maksimum sinar-X yang terbentuk, sedangkan fluks sinar-X bergantung pada jumlah elektron persatuan waktu yang sampai ke bidang anode yang terakhir ini disebut arus tabung It yang sudah barang tentu bergantung pada arus filamen It. Namun demikian dalam batas tertentu, tegangan tabung juga dapat mempengaruhi arus tabung. Arus tabung dalam sistem pesawat sinar-X biasanya hanya mempunyai tingkat besaran dalam milliampere (mA), berbeda dengan arus filamen yang besarnya dalam tingkat ampere. Spektrum energi sinar-X pada pesawat sinar-X jenis ortho terlihat pada gambar dibawah. Spektrum garis yang biasanya muncul menunjukkan adanya sinar-X karakteristik. Pesawat sinar-X yang tidak dinyalakan atau tidak diberikan tegangan tinggi tidak memancarkan sinar-X. Dari uraian diatas kita ketahui bahwa bidang target dalam tabung sinar-X itulah sumber radiasi yang sebenarnya. Bidang ini disebut bidang fokus. Pada proses bremsstrahlung sinar-X mempunyai kemungkinan dipancarkan kesegala arah. Namun demikian bagian dalam tabung atau di sekitar tabung, misalnya logam penghantar anode gelas tabung dan juga rumah tabung yang biasanya terbuat dari logam berat menyerap sebagian besar sinar-X yang dipancarkan sehingga sinar-X yang keluar dari rumah tabung, kecuali yang mengarah ke jendela tabung sudah sangat sedikit. Sinar-X yang dimanfaatkan adalah berkas yang mengarah ke jendela bagian yang tipis dari tabung. Pesawat sinar-X energi tinggi (s/d tingkat MV) biasanya lebih dikenal dengan nama pemercepat partikel. Dalam pesawat ini percepatan elektron dilaksanakan bertingkat-tingkat sehingga pada waktu mencapai target mempunyai energi sangat tinggi, misalnya ada yang sampai setinggi 20 MV atau lebih. Energi sinar-X yang dipancarkan sudah tentu juga sangat tinggi. Sinar-X yang dipancarkan dari pesawat pemercepat partikel memiliki energi yang lebih seragam dibandingkan dengan yang dipancarkan melalui pesawat sinar-X energi rendah. Sasaran pada pesawat pemercepat partikel biasanya sangat tipis, karena ketika mencapai target elektron mempunyai energi yang sama, energi sinar-X yang dipancarkan juga hampir sama. Selain itu arah berkas sinar-X hampir seluruhnya kedepan.Secara garis besar, proses terbentuknya sinar X adalah sebagai berikut: Melalui generator yang membuat aliran listrik dengan potensial tinggi, logam pijar molybdenum memijar, pada saat tertentu logam pijar tersebut menghasilkan awan elektron (logam pijar molybdenum disebut sebagai filamen) pada suhu tertentu serta saat tertentu pula electron-elektron tertarik ke anoda (anoda adalah unsur radioaktif barium platinum sianida atau tungsten carbide). Dengan kata lain bila anoda dibombardir oleh electron, akan timbul pancaran sinar radiasi roentgen atau sinar x, keadaan ini terjadi di dalam tabung vakum Coolidge.

Satuan Radiasi Satuan satuan radiologi Rad Satuan dosis serap yang diperlukan untuk melepaskan tenaga 100 erg dalam 1 gram bahan yang disinari 1 Rad = 100 erg/gram1 Rad = 1.000 mRad100 Rad = 1 Gy 1 Gy = 1 gray

RoentgenSatuan radiasi sinar x atau sinar tembus lain yang setara yaitu banyaknya radiasi yang dikeluarkan pada satu cm kubik volume udara dengan tekanan tertentu roentgen adalah Suatu pemaparan radiasi yang memberikan muatan 2,58 x 10 coulomb per kg udara .1 R = 1.000 mRRem adalah satuan dosis ekuivalen; yaitu sama dengan dosis serap dikalikan dengan faktor kualitas (QF)1 Rem = 1.000 mRem 4. Gray (Gy) 1 Gy = 100 rad 5. Sievert (Sv) 1 Sv = 100 Rem

3.1.4 Fakto-Faktor yang Mempengaruhi Daya Tembus Sinar XPengaruh Arus (mA) Arus akan berpengaruh pada intensitas sinar-X atau derajat terang/brighnees. Dengan peningkatan mA akan menambah intensitas sinar-X dan sebaliknya. Oleh sebab itu derajat terang dapat diatur dengan mengubah mA.1. Pengaruh jarak dan waktu pencitraan (exposure). Di samping arus (mA) jarak dan waktu pencitraan juga berpengaruh pada intensitas. Waktu exposure yang lama juga akan meningkatkan intensitas dari sinar-X. Untuk itu dalam setiap pengoperasian pesawat sinar-X selalu dilakukan pengaturan waktu (S) dan arus (mA) atau biasa disebut dengan mAS yang bergantung pada obyek yang disinari. Jika tabung didekatkan pada obyek maka intensitas akan naik dan hasil gambar jelas dan terang. Sebaliknya jika tabung dijauhkan dari obyek maka intensitas akan menurun. Dari sini dapat disimpulkan bahwa cahaya dan sinar-X merambat dalam pancaran garis lurus yang melebar.2. Pengaruh Tegangan (kV)Tegangan tinggi merupakan daya dorong elektron di dalam tabung dari katoda ke anoda. Supaya dapat menghasilkan sinar-X daya dorong ini harus kuat sehingga mampu menembus obyek. Dengan demikian perubahan kV sangat berpengaruh terhadap daya tembus sinar- X.Penyerapan Sinar-X Penyerapan sinar-X oleh suatu bahan tergantung pada tiga faktor sebagai berikut.a. Panjang gelombang sinar-Xb. Susunan obyek yang terdapat pada alur berkas sinar-Xc. Ketebalan dan kerapatan obyek Jika kV rendah maka akan dihasilkan sinar-X dengan gelombang yang panjang dan sebaliknya dengan kV tinggi maka panjang gelombang sinar-X akan semakin pendek. Penyerapan sinar-X oleh suatu bahan juga tergantung pada susunan obyek yang dilaluinya, sedangkan susunan obyek tergantung pada nomor atom unsur, misalnya nomor atom alumunium lebih rendah dari nomor atom tembaga. Ternyata penyerapan sinar-X alumunium lebih rendah dari penyerapan sinar-X oleh tembaga. Timah hitam mempunyai nomor atom yang besar, maka daya serap terhadap sinar-X juga besar. Ketebalan dan kerapatan suatu unsur bahan juga berpengaruh terhadap penyerapan sinar-X. Bahan yang tebal akan lebih banyak menyerap sinar-X dibanding dengan bahan yang tipis, tentunya pada unsur yang sama. Penyerapan sinar-X oleh tubuh manusia pada proses photo Rontgen dapat dijelaskan sebagai berikut. Tubuh manusia dibentuk oleh unsur-unsur yang sangat komplek. Oleh sebab itu, penyerapan sinar-X oleh tubuh pada proses Rontgen tidak sama, misalnya tulang akan lebih banyak menyerap sinar-X dibanding dengan otot atau daging. Bagian tulang yang sakit atau daging akan lebih besar menyerap sinar-X dibanding kondisi normal. Usia juga akan menjadi penyebab perbedaan penyerapan sinar- X. Tulang orang tua yang telah kekurangan kalsium, maka penyerapan sinar-X akan berkurang dibanding tulang anak muda.

3.2 Tekhnik dan Alat Bahan yang Digunakan dalam Foto Rontgen Kedokteran Gigi3.2.1 Tekhnik Foto Rontgen Kedokteran Gigia. Jenis Teknik Radiografi Intra Oral1. PeriapikalTeknik ini menggambarkan gigi secara individual lokal beserta jaringan sekitarnya.Pem. Gigi dan jaringan sekitarnya secara lokal / terbatas (3 4 gigi) antara lain: Deteksi keradangan/lesi periapikal Pem.status kesehatan periodontal (lokal) Tx Endodonsia Evaluasi pertumbuhan gigi ADA 3 TEKNIKA. TEKNIK IDEAL Gigi dan film saling kontak Aksis gigi dan film pararel Sinar x tegak lurus gigi dan film

B. TEKNIK BIDANG BAGI / BISECTING / ANGLESudut di antara axis gigi dan axis film dipisahkan oleh bisected line. Sinar X ditujukan pada sudut kanan garis ini melalui akar gigi. Dengan susunan geometri ini panjang gigi sama dengan panjang di film tapi tulang periodontalnya tidak tertampil secara akurat.

C. TEKNIK KESEJAJARAN / PARARELGigi dan film berada paralel dengan jarak yang sama. Film harus menempati mulut secara paralel (lereng palatum).

2. BITEWINGINDIKASI : Deteksi karies proksimal pemeriksaan berkala Px dengan insidensi karies tinggi deteksi karies skunder Mengetahui hubungan Ra dan RB Deteksi overhanging bag. Proksimal restorasi mengetahui kamar pulpa pem. Kesehatan periodontal (lebih luas) Evaluasi pertumbuhan gigi Sec. periodek : deteksi karies awal, karies skunder dan kelainan periodontal awal

Keuntungan : dapat memeriksa gigi sekaligus ra dan rb pada satu sisi

3. RADIOGRAFI TEKNIK OKLUSALTeknik radiografi intraoral dimana film ditempatkan di dataran oklusal Klasifikasi: Maxilary Occlusal Projection1. Upper standard occlusal (Standard occlusal)a. Periapicale assessment gigi-gigi anterior RA khususnya pada Anak-anakb. Deteksi gigi tidak erupsi/supernumeric. Evaluasi ukuran & perluasan lesi(kista/tumor) pada anterior RAd. Assessment fraktur pada gigi anterior dan tulang alveolar

2. Upper oblique occlusal (oblique occlusal/ topografi)a. Periapicale assessment gigi-gigi posterior RA khususnya pada Anak-anakb. Assessment kondisi dasar antrum serta menentukan hubungan akar gigi dengan antrumc. Evaluasi ukuran dan perluasan lesi(kista/tumor) pada posterior RAd. Assessment fraktur pada gigi posterior dan tulang alveolar

3. Vertex occlusal Assessment posisi pada bukal atau pada palatal dari gigi kaninus yang tidak erupsi.

Mandibular Occlusal Projection1. Lower 90 occlusal (true occlusal)a. Deteksi keberadaan dan posisi kalkuli pada kel.ludah submandibulab. Assessment posisi ke bukal/lingual gigi RB yang tidak erupsi c. Evaluasi ekpansi ke bukal/lingual dari kista/tumord. Assessment fraktur pada anterior dari mandibula 2. Lower 45 occlusal (standard occlusal)a. Periapical assessment gigi-gigi insisiv RB khususnya pada anak-anak b. Evaluasi ukuran dan perluasan lesi pada bagian anterior mandibula c. Assessment Fraktur pada anterior mandibula

3. Lower oblique occlusal (obliqueocclusal)a. Deteksi kalkuli kelenjar ludah submandibula b. Assessment posisi kebukal/lingual gigi RB yang tidak erupsi c. Evaluasi ukuran dan perluasan lesi pada bagian posterior dan sudut dari bodi mandibula.

Faktor Penyulit Radiografi Intra Orala. Pada Rahang Bawah Palatum sensitif Palatum sempit dan dalam Inklinasi C / P b. PADA Rahang Bawah Dasar mulut dangkal Komplek M-3 Film sulit lebih ke distal Sensitive

3.2.2 TEKNIK RONTGEN EKSTRAORAL Foto Rontgen ekstra oral digunakan untuk melihat area yang luas pada rahang dan tengkorak, film yang digunakan diletakkan di luar mulut. Foto Rontgen ekstra oral yang paling umum dan paling sering digunakan adalah foto Rontgen panoramik, sedangkan contoh foto Rontgen ekstra oral lainnya adalah : Teknik rontgen panoramik Teknik lateral Teknik antero posterior, Teknik postero anterior, Teknik cephalometri, Proyeksi-Waters, Proyeksi reverse-Towne, Proyeksi Submentovertex.( Haring. 2000)

Teknik Rontgen Panoramik

Foto panoramik merupakan foto Rontgen ekstra oral yang menghasilkan gambaran yang memperlihatkan struktur facial termasuk mandibula dan maksila beserta struktur pendukungnya. Foto Rontgen ini dapat digunakan untukmengevaluasi gigi impaksi, pola erupsi, pertumbuhan dan perkembangan gigi geligi, mendeteksi penyakit dan mengevaluasi trauma.

Teknik Lateral Foto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan sekitar lateral tulang muka, diagnosa fraktur dan keadaan patologis tulang tengkorak dan muka.

Teknik Postero AnteriorFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat keadaan penyakit, trauma, atau kelainan pertumbuhan dan perkembangan tengkorak. Foto Rontgen ini juga dapat memberikan gambaran struktur wajah, antara lain sinus frontalis dan ethmoidalis, fossanasalis, dan orbita.

Teknik Antero PosteriorFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat kelainan pada bagian depan maksila dan mandibula, gambaran sinus frontalis, sinus ethmoidalis, serta tulang hidung.

Teknik CephalometriFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat tengkorak tulang wajah akibat trauma penyakit dan kelainan pertumbuhan perkembangan. Foto ini juga dapat digunakan untuk melihat jaringan lunak nasofaringeal, sinus paranasal dan palatum keras.

Proyeksi WatersFoto Rontgen ini digunakan untuk melihat sinus maksilaris, sinus ethmoidalis, sinus frontalis, sinus orbita, sutura zigomatiko frontalis, dan rongga nasal.

Proyeksi Reverse-TowneFoto Rontgen ini digunakan untuk pasien yang kondilusnya mengalami perpindahan tempat dan juga dapat digunakan untuk melihat dinding postero lateral pada maksila.

Proyeksi SubmentovertexFoto ini bisa digunakan untuk melihat dasar tengkorak, posisi kondilus, sinus sphenoidalis, lengkung mandibula, dinding lateral sinus maksila, dan arcus zigomatikus.

3.2.3 Alat Rontgen1. Tabung sinar XTabung sinar X yang dipakai pada pesawat Ro untuk pemeriksaan gigi biasanya berfungsi sebagai tabung penyerah ( Self rectifying tube ) yang mempunyai titik fokus berukuran tidak lebih dari 1,5 x 1,5 mm. Penyearahan diri adalah merupakan hal yang biasa apabila transformator tegangan tinggi berada Dlam kepala tabung. Tabung sinar X berisi filament juga sebagai katoda dan berisi anoda. Filament terbuat dari tungsten, sedangkan anoda terbuat dari logam anoda ( Cu, Fe atau Ni). 2. PemfilteranTebal filter total minimum pada pesawat sinar X unutk pemeriksaan gigi adalah 1,5 mm alumunium untuk pesawat yang bekerja sampai 70 kV dan 2,5 mm alumunium untuk pesawat bekerja dari 70 kV. 3. Alat pengatur waktuSebaiknya bertipe elektronik atau tipe motor sikron, kduanya memberi ketepatan tinggi yang diperlukan karena bertambahnya kecepatan film untuk radiografi intraoral. 4. Kabel alat pengatur waktuKabel alat pengatur waktu harus cukup panjang untuk memungkinkan operator berdiri sekurang-kurangnya 3 m dari pasien maupun sumber radiasi.5. Kolimatoradalah diafragma atau system diafragma yang dibuat dari material yang mampu mengabsorpsi (absorbing materiale)6. Tanda keselamatanSebaiknya dilengkapi dengan tanda yang menunjukkan bahwa pesawat sinar X sedang beroperasi. Selain itu dilengkapi dengan tanda kedua dengan tipe yang berbeda untuk menunjukan bahwa berkas sinar X sedang dipancarkan. 7. ArmAdalah pemegang tubehead yang dapat diatur kedudukannya (f, g)8. Cone ( kerucut )adalah Suatu alat pada unit sinar X yang disesain sebagi indikator/petunjuk untuk mengatur arah sinar X dan utuk menetapkan jarak sumber sinar dengan obyek/target (SOD)

3.3 Prosessing Filma. Metode VisualTahapan pengolahan film secara utuh terdiri dari :1. pembangkitan (developing), Pembangkitan merupakan tahap pertama dalam pengolahan film. Pada tahap ini perubahan terjadi sebagai hasil dari penyinaran. Dan yang disebut pembangkitan adalah perubahan butir-butir perak halida di dalam emulsi yang telah mendapat penyinaran menjadi perak metalik atau perubahan dari bayangan laten menjadi bayangan tampak. Perubahan menjadi perak metalik ini berperan dalam penghitaman bagian-bagian yang terkena cahaya sinar-X sesuai dengan intensitas cahaya yang diterima oleh film. Sedangkan yang tidak mendapat penyinaran akan tetap beninga. Larutan developer terdiri dari:

a) Bahan pelarut (solvent).Bahan yang dipergunakan sebagai pelarut adalah air bersih yang tidak mengandung mineral.

b) Bahan pemercepat (accelerator).Bahan developer membutuhkan media alkali (basa) supaya emulsi pada film mudah membengkak dan mudah diterobos oleh bahan pembangkit (mudah diaktifkanContoh : karbonat (Na2CO3 / K2CO3) atau potasium hidroksida (NaOH / KOH)

c) Bahan pembangkit (developing agent).Bahan pembangkit adalah bahan yang dapat mengubah perak halida menjadi perak metalik.Contoh : benzena (C6H6).d) Bahan penahan (restrainer).Fungsi bahan penahan adalah untuk mengendalikan aksi reduksi bahan pembangkit terhadap kristal yang tidak tereksposi, sehingga tidak terjadi kabut (fog) pada bayangan filmContoh : kalium bromida

e) Bahan penangkal (preservatif).Bahan penangkal berfungsi untuk mengontrol laju oksidasi bahan pembangkit

2. pembilasan (rinsing)Merupakan tahap selanjutnya setelah pembangkitan. Pada waktu film dipindahkan dari tangki cairan pembangkit, sejumlah cairan pembangkit akan terbawa pada permukaan film dan juga di dalam emulsi filmnya. Cairan pembilas akan membersihkan film dari larutan pembangkit agar tidak terbawa ke dalam proses selanjutnya. Proses yang terjadi pada cairan pembilas yaitu memperlambat aksi pembangkitan dengan membuang cairan pembangkit dari permukaan film dengan cara merendamnya ke dalam air

3. penetapan (fixing)Diperlukan untuk menetapkan dan membuat gambaran menjadi permanen dengan menghilangkan perak halida yang tidak terkena sinar-X. Tanpa mengubah gambaran perak metalik. dari tahap penetapan ini adalah untuk menghentikan aksi lanjutan yang dilakukan oleh cairan pembangkit yang terserap oleh emulsi filmBahan-bahan yang dipakai untuk membuat suatu cairan penetap adalah:

a. Bahan penetap (fixing agent).Dipilih bahan yang berfungsi mengubah perak halida. Bahan ini bersifat dapat bereaksi dengan perak halida dan membentuk komponen perak yang larut dalam air, tidak merusak gelatin, dan tidak memberikan efek terhadap bayangan perak metalik. Bahan yang umum digunakan adalah natrium thiosulfat (Na2S2O3).b. Bahan pemercepat (accelerator).Untuk menghindari kabut dikroik dan timbulnya noda kecoklatan, biasanya digunakan asam yang sesuai.c. Bahan penangkal (preservatif).Untuk menghindari adanya pengendapan sulfur maka pada cairan penetap ditambahkan bahan penangkal yang akan melarutkan kembali sulfur tersebut. Bahan penangkal yang digunakan adalah natrium sulfit, natrium metabisulfit, atau kalium metabisulfit.d. Balian pengeras (hardener).Bahan ini digunakan untuk mencegah pembengkakan emulsi film yang berlebihane. Bahan penyangga (buffer).Digunakan untuk mempertahankan pH cairan agar dapat tetap terjaga pada nilai 4 - 5. Bahan yang digunakan adalah pasangan antara asam asetat dengan natrium asetat, atau pasangan natrium sulfit dengan natrium bisulfit.f. Pelarut (solvent).pelarut yang ummn digunakan adalah air bersih.

4. pencucian (washing), Setelah film menjalani proses penetapan maka akan terbentuk perak komplek dan garam. Pencucian bertujuan untuk menghilangkan bahan-bahan tersebut dalam air5. pengeringan (drying). Merupakan tahap akhir dari siklus pengolahan film. Tujuan pengeringan adalah untuk menghilangkan air yang ada pada emulsi Film prosessing tankb. Metode Temperatur dan Waktu- Teknik/prosedur Film dibuka di kamar gelap Masukkan film kedalam developer sesuai dengan waktu dan temepratur yang telah ditentukan, yaitu FAHRENHEITCELCIUSt DEVELOPING

6015,66,5

6518,35

68204,5

7021,14

7523,43

Keuntungan metode temperatur dan waktu Tidak perlu pengamatan berkali-kali ada alarm Dapat memperkirakan jumlah exposure Dapat mengerjakan banyak filmKerugian metode temperatur dan waktu Kontras dan detail radiograf kurang baik

c. Metode Self ProsessingLarutan prosesing sudah mengandung developer dan fixer dalam satu larutan (MONOBATH) Dsuntikkan kedalam film packet yang sudah di exposure dibuka dan dicuci dengan air mengalir dikeringkan

d. Otomatics Film ProsessingFilm dimasukkan kedalam alat (prosesor otomatis) yang berisi developer dan fixer. Film secara otomatis akan berjalan melewati kedua larutan tersebut dan keluar dari alat sudah dalam keadaan kering.

3.3 Efek yang Ditimbulkan dari RadiasiEfek Sinar X Yang Berbahaya1. GigiPada gigi terjadi dua efek radiasi yaitu :a. Efek Radiasi LangsungEfek radiasi langsung terjadi paling didi dari benih gigi, berupa gangguan kalsifikasi benih gigi, gangguan perkembangan benih gigi dan gangguan erupsi gigi.

b. Efek Radiasi Tak LangsungEfek radiasi tak langsung terjadi setelah pembentukan gigi dan erupsi gigi normal berada dalam rongga mulut, kemudian terkena radiasi ionisasi, maka akan terlihat kelainan gigi tersembut misalnya, adanya karies radiasi. Biasanya karies radiasi terjadi pada beberapa gigi bahkan seluruh region yang terkena pancaran sinar radiasi, keadaan ini disebut rampan karies radiasi, yang terjadi setelah mengabsorbsi dosis radiasi 5000R.2. Kelenjar LiurRadiasi ionisasi yang terjadi pada kelenjar liur dengan dosis radiasi sekitar 3000R akan menimbulkan gangguan sekresi air liur, hal ini menyebabkan rongga mulut terasa kering, disebut serostomia.3. LidahRadiasi ionisasi pada lidah, menyebabkan pecahnya papilla filiformis dan fungiformis, yang akan menimbulkan keluhan :a. Lidah terasa kakub. Lidah terasa kerasc. Terasa nyeri bila tersentuh makanan atau benda kerasd. Hilangnya indera perasa4. Bibir, jaringan ikat didalam mulut dan pipi.Setiap sel jaringan ikat yang terkena radiasi ionisasi akan mengalami perubahan, antara lain:a. Pecahnya kromosomb. Pecahnya vakuola dalam inti selc. Pecahnya sitoplasma5. Daerah LeherBila leher terkena radiasi, yang menderita radiasi ionisasi adalah kelenjar tyroid. Dosis radiasi yang terserap kelenjar tyroid lebih kecil dari 6,5 rad, tidak menyebabkan kelainan, tetapi bila dosis radiasi terserap jauh lebih tinggi, akan mengakibatkan stimulasi sel kelenjar tyroid serta kanker tyroid.6. Daerah mataDaerah sekitar rongga mata, bila terkena radiasi akan mengalami kelainan lensa mata, yang dapat mengakibatkan kebutaan atau katarak.

3.4 Peraturan Proteksi Efek Buruk Radiasi- Tujuan Proteksi Radiasi Mencegah penerimaan paparan radiasi baik terhaang memungkinkdap individu maupun lingkungan dalan intensitas yang memungkinkan terjadinya bahaya radiasi. Mencegah meningkatnya efek somatis non stokastik dan mengurangi frekwensi peluang timbulnya efek somatik stokastik Agar setiap pemanfaatn radiasi benar-benar dapat dipertanggung jawabkan

-Peraturan Proteksi 1. Desain dan paparan di ruangan radiasi a. Ukuran Ruangan Radiasi Ukuran minimal ruangan radiasi sinar-x adalah panjang 4 meter, lebar 3 meter, tinggi 2,8 meter. Ukuran tersebut tidak termasuk ruang operator dan kamar ganti pasien. b. Tebal Dinding Tebal dinding suatu ruangan radiasi sinar-x sedemikian rupa sehingga penyerapan radiasinya setara dengan penyerapan radiasi dari timbal setebal 2 mm. Tebal dinding yang terbuat dari beton dengan rapat jenis 2,35 gr/cc adalah 15 cm. Tebal dinding yang terbuat dari bata dengan plester adalah 25 cm. c. Pintu dan Jendela Pintu serta lobang-lobang yang ada di dinding (misal lobang stop kontak, dll) harus diberi penahan-penahan radiasi yang setara dengan 2 mm timbal. Di depan pintu ruangan radiasi harus ada lampu merah yang menyala ketika meja kontrol pesawat dihidupkan. Tujuannya adalah : - Untuk membedakan ruangan yang mempunyai paparan bahaya radiasi dengan ruangan yang tidak mempunyai paparan bahaya radiasi. - Sebagai indikator peringatan bagi orang lain selain petugas medis untuk tidak memasuki ruangan karena ada bahaya radiasi di dalam ruangan tersebut.- Sebagai indikator bahwa di dalam ruangan tersebut ada pesawat rontgen sedang aktif.- Diharapkan ruangan pemeriksaan rontgen selalu tertutup rapat untuk mencegah bahaya paparan radiasi terhadap orang lain di sekitar ruangan pemeriksaan rontgen. Jendela di ruangan radiasi letaknya minimal 2 meter dari lantai luar. Bila ada jendela yang letaknya kurang dari 2 meter harus diberi penahan radiasi yang setara dengan 2 mm timbal dan jendela tersebut harus ditutup ketika penyinaran sedang berlangsung. Jendela pengamat di ruang operator harus diberi kaca penahan radiasi minimal setara dengan 2 mm timbal.

d. Paparan Radiasi Besarnya paparan radiasi yang masih dianggap aman di ruangan radiasi dan daerah sekitarnya tergantung kepada pengguna ruangan tersebut. Untuk ruangan yang digunakan oleh pekerja radiasi besarnya paparan 100 mR/minggu. Untuk ruangan yang digunakan oleh selain pekerja radiasi besarnya paparan 10 mR/minggu.

2. Perlengkapan Proteksi Radiasi

a.Pakaian Proteksi Radiasi (APRON) Setiap ruangan radiasi disediakan pakaian proteksi radiasi dalam jumlah yang cukup dan ketebalan yang setara dengan 0,35 mm timbal.

b.Sarung tangan timbal Setiap ruangan fluoroskopi konvensional harus disediakan sarung tangan timbal.

3. Alat monitor Radiasi

a. Film Badge Setiap pekerja radiasi dan/atau pekerja lainnya yang karena bidang pekerjaannya harus berada di sekitar medan radiasi diharuskan memakai film badge setiap memulai pekerjaannya setiap hari. Film badge dipakai pada pakaian kerja pada daerah yang diperkirakan paling banyak menerima radiasi atau pada daerah yang dianggap mewakili penerimaan dosis seluruh tubuh seperti dada bagian depan atau panggul bagian depan.

b. Survey meter Di unit radiologi harus disediakan alat survey meter yang dapat digunakan untuk mengukur paparan radiasi di ruangan serta mengukur kebocoran alat radiasi.

4. Pesawat Radiasia. Kebocoran tabung Tabung pesawat rontgen (tube) harus mampu menahan radiasi sehingga radiasi yang menembusnya tidak melebihi 100 mR per jam pada jarak 1 meter dari fokus pada tegangan maksimum.

b. Filter Filter radiasi harus terpasang pada setiap tabung pesawat rontgen.

c. Diafragma berkas radiasi Diafragma berkas radiasi pada suatu pesawat harus berfungsi dengan baik. Ketebalan difragma minimal setara dengan 2 mm timbal. Posisi berkas sinar difragma harus berhimpit dengan berkas radiasi.

d. Peralatan Fluoroskopi Tabir flouroskopi harus mengandung gelas timbal dengan ketebalan yang setara dengan 2 mm timbal untuk pesawat rontgen berkapasitas maksimum 100 KV atau 2,5 mm timbal untuk pesawat rontgen berkapasitas maksimum 150 KV. Karet timbal yang digantungkan pada sisi tabir flouroskopi harus mempunyai ketebalan setara dengan 0,5 timbal dengan ukuran 45 x 45 cm. Tabung peswat rontgen dengan tabir flouroskopi harus dihubungkan secara permanen dengan sebuah stop kontak otomatis harus dipasang untuk mencegah beroperasinya pesawat apabila pusat berkas radiasi tidak jatuh tepat di tengah-tengah tabir flouroskopi. Semua peralatan flouroskopi harus dilengkapi dengan tombol pengatur waktu yang memberikan peringatan dengan bunyi sesudah waktu penyinaran terlampaui. Penyinaran akan berakhir jika pengatur waktu tidak di reset dalam waktu satu menit.

5. Pemeriksaan Kesehatan Setiap pekerja radiasi harus menjalani pemeriksaan kesehatan secara berkala sedikitnya sekali dalam setahun.

6. Kalibrasi Pesawat Rontgen Pesawat rontgen harus dikalibrasi secara berkala terutama untuk memastikan penunjukkan angka-angkanya sesuai dengan keadaan yang sebenarnya.

7. Dosis Radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi Dosis tertinggi yang diizinkan untuk diterima oleh seorang pekerja radiasi didasarkan atas rumus dosis akumulasi :D = 5 ( N - 18 ) rem

D :Dosis tertinggi yang diizinkan untuk diterima oleh seorang pekerja radiasi selama masa kerjanyaN :Usia pekerja radiasi yang bersangkutan dinyatakan dalam tahun18:Usia minimum seseorang yang diizinkan bekerja dalam medan radiasi dinyatakan dalam tahun

Jumlah tertinggi penerimaan dosis rata-rata seorang pekerja radiasi dalam jangka waktu 1 tahun ialah 5 rem. Jumlah tertinggi penerimaan dosis rata-rata seorang pekerja radiasi dalam jangka waktu 13 minggu ialah 1,25 rem . Sedangkan untuk wanita hamil 1 rem. Jumlah tertinggi penerimaan dosis rata-rata seorang pekerja radiasi dalam jangka waktu satu minggu adalah 0,1 rem.

8. Ekstra Fooding Rumah sakit berkewajiban menyediakan makanan ekstra puding yang bergizi bagi pekerja radiasi untuk meningkatkan daya tahan tubuh terhadap radiasi.

9. Prosedur Kerja di Ruangan Radiasi 1. Menghidupkan lampu merah yang berada di atas pintu masuk ruang pemeriksaan. 2. Berkas sinar langsung tidak boleh mengenai orang lain selain pasien yang sedang diperiksa. 3. Pada waktu penyinaran berlangsung, semua yang tidak berkepentingan berada di luar ruangan pemeriksaan , sedangkan petugas berada di ruang operator. Kecuali sedang menggunakan flouroskopi maka petugas memakai pakaian proteksi radiasi. 4. Waktu pemeriksaan harus dibuat sekecil mungkin sesuai dengan kebutuhan. 5. Tidak menyalakan flouroskopi apabila sedang ada pergantian kaset. 6. Menghindarkan terjadinya pengulangan foto. 7. Apabila perlu pada pasien dipasang gonad shield. 8. Ukuran berkas sinar harus dibatasi dengan diafragma sehingga pasien tidak menerima radiasi melebihi dari yang diperlukan. 9. Apabila film atau pasien memerlukan penopang atau bantuan, sedapat mungkin gunakan penopang atau bantuan mekanik. Jika tetap diperlukan seseorang untuk membantu pasien atau memegang film selama penyinaran maka ia harus memakai pakaian proteksi radiasi dan sarung tangan timbal serta menghindari berkas sinar langsung dengan cara berdiri disamping berkas utama. 10. Pemeriksaan radiologi tidak boleh dilakukan tanpa permintaan dari dokter.

10. Prosedur Kerja di Ruang ICU dengan menggunakan Mobile Unit X-Ray 1. Berkas sinar langsung tidak boleh mengenai orang lain selain pasien yang sedang diperiksa. 2. Pada waktu penyinaran berlangsung, semua petugas harus berada sejauh mungkin dari pasien dan memakai pakaian proteksi radiasi. 3. Waktu pemeriksaan harus dibuat sekecil mungkin sesuai dengan kebutuhan. 4. Menghindarkan terjadinya pengulangan foto. 5. Apabila perlu pada pasien dipasang gonad shield. 6. Ukuran berkas sinar harus dibatasi dengan diafragma sehingga pasien tidak menerima radiasi melebihi dari yang diperlukan. 7. Apabila film atau pasien memerlukan penopang atau bantuan, sedapat mungkin gunakan penopang atau bantuan mekanik. Jika tetap diperlukan seseorang untuk membantu pasien atau memegang film selama penyinaran maka ia harus memakai pakaian proteksi radiasi dan sarung tangan timbal serta menghindari berkas sinar langsung dengan cara berdiri disamping berkas utama.

Keselamatan arus listrik 1. Arde listrik peralatan sinar-x Arde dilakukan dengan menghubungkan permukaan metal/logam pada pesawat sinar-x ke tanah melalui konduktor tembaga. Konduktor ini bisa berupa: Satu lempeng tembaga yang ditempelkan ke permukaan metal/logam dari meja pemeriksaan, tuas penyangga tabung, tranformator dan control consoul dan menghu-bungkannya ke tanah. Perhatikan betul bahwa lempeng logamnya benar-benar menempel. Satu konduktor bumi yang terdapat pada kabel utama dari pesawat sinar-x bergerak (mobile unit) yang terhubung pada bagian akhir dari rangkaian pesawat yang membutuhkan arde dan ujung yang lain pada konduktor bumi di dalam colokan listrik (pulg socket). ingat, penggunaan kabel pe-nyambung (extention cable) atau adaptor akan meng-hambat kelancaran kerja dari konduktor bumi dan jangan digunakan, kecuali jika tidak terdapat alternatif lain. Tetapi, jika harus menggunakan kabel penyambung harap diingat ukuran dan besar kabel harus sama dengan kabel utamanya dan kedua ujung ardenya harus benar-benar tersambung dengan baik. Periksalah secara teratur kabel dan sambungan pada kedua ujung dengan kondisi seperti di bawah ini: Karet pembungkus kabel. Jika terdapat potongan atau kerusakan hendaknya segera diperbaiki atau diganti. Sambungan antara ujung kabel dan colokan listrik. Karet pembungkus kabel hendaknya terlindung di dalam kotak colokan listrik. Kotak colokan listrik. Jika kotak ini retak atau pecah hendaknya segera diganti. Ujung arde yang terdapat di dalam colokan listrik hendaknya terkait dengan baik. Setiap 6 bulan teknisi listrik atau petugas yang cakap harus mengecek keadaan ini. jika colokannya putus, maka jangan dimasukkan ke dalam soket listrik sampai ia benar-benar telah diperbaiki dan aman.Catatan: Kerusakan dapat dicegah dengan penanganan yang cermat dan hati-hati terhadap peralatan sinar-x dan kabelnya. Jangan sampai kabel dalam keadaan tegang, kusut, menempel pada permukaan yang tajam saat digerakkan.

2. Sekering/Fuse Peralatan listrik diperlengkapi dengan sekering sebagai alat pengaman untuk mencegah arus yang tidak sesuai pada saat melewati rangkaian. Oleh sebab itu, sangat penting untuk memasang sekering yang benar nilainya. Jika sekeringnya tidak berfungsi maka sebaiknya ditukar dengan yang lain pada nilai yang sama. Jika gagal lagi maka terdapat kerusakan pada rangkaian dan harus dicari sebabnya serta diperbaiki. Jangan pernah menaikkan nilai sekering, karena hal ini sangat bahaya dilakukan. model pesawat sinar-x mempunyai colokan listrik khusus, biasanya berwarna merah dan ditandai dengan hanya sinar-x. Hal ini jangan digunakan untuk pemakaian yang lain, karena ia colokan khusus tanpa sekering. Alat itu didisain khusus untuk menerima tegangan listrik pada saat eksposi yang amat sangat rendah, akan tetapi sangat berbahaya bila digunakan dengan tegangan listrik biasa yang tidak mempunyai peralatan pengaman khusus di dalam pesawat sinar-x nya.

3. Colokan dan soket listrik Jika memungkinkan hendaknya semua soket listrik harus penghubung (switch) sehingga aliran listrik dapat diputus sebelum colokan dilepaskan. ingat, jangan pernah mencabut colokan dengan menarik kabelnya. Dengan cara mematikan penghu-bungnya adalah lebih baik, hal itu akan menghindari terjadinya bunga api pada colokan dan soket tetap baik. Soket harus terhindar dari air atau cairan dan jangan ditempatkan pada tempat yang memungkinkan terjadinya percikan air atau air yang mengalir . Jika peralatan kamar gelap seperti tabung iluminator- membu-tuhkan penghubung listrik, maka kabelnya harus ditempatkan pada posisi yang aman dan jangan sampai tersentuh petugas yang sedang bekerja.Jika colokan atau soket sudah berumur tua atau jika sekering penghubung tidak mengait dengan baik, maka ujung logam co-lokannya atau soketnya akan menjadi panas. Kalau hal ini terjadi, hendaknya colokan atau soketnya harus diganti walaupun sebe-narnya disebabkan oleh ukuran kabel yang tidak sesuai dengan besar arus listrik yang mengalir. Atau panggillah tenaga yang berkompeten tentang listrik untuk memperbaikinya.

4. Pelindung/pembungkus peralatan Peralatan yang berisi komponen listrik harus mempunyai pelindung. Pelindung ini untuk meyakinkan bahwa tidak ada komponen yang terkelupas dan bisa tersentuh. Bagian ini dirancang terpisah dengan bagian lain dan mempunyai pembungkus. Sehingga pembungkusnya harus selalu terlindung dengan baik dan jika rusak harus dipindahkan setelah semua peralatan listrik diputus , dan periksalah semua ujung peralatan, tidak ada yang menempel pada bagian lain. Jika terdapat kerusakan pada bagian dalam dari peralatan hendaknya yang mengambil adalah teknisi listrik. Dan semua ujung peralatan harus dalam keadaan tidak ada arus listrik. ingat, periksa sekering apakah masih melekat ketika pelindung logam sedang diperbaiki.

5. Pembersihan peralatan Jangan pernah menggunakan air atau lap basah untuk membersihkan peralatan listrik. Gunakanlah krim pembersih yang tidak mudah terbakar (non-flammable) seperti krim pembersih bodi mobil yang dengan mudah dapat dibeli di pasar.

6. Perbaikan peralatan Perbaikan peralatan harus dilakukan oleh orang terlatih dan mem-punyai kecakapan untuk jenis pekerjaan tersebut.

7. Konsleting (electrical fire) Peralatan listrik karena kesalahan- bisa terjadi konsleting atau kelebihan arus listrik sehingga menjadi panas yang bisa mengakibatkan kebakaran. Jika asap atau rasa panas terasa, peralatan yang ada harus diputus dari sambungan listriknya dengan segera. Api yang timbul pada peralatan listrik biasanya tidak cepat merambat bila penghubung listriknya dimatikan, karena bahannya dibuat dari yang tidak mudah terbakar. Tetapi jika api telah menjalar hendaknya dipadamkan dengan tabung pemadam api yang berisi gas CO2 atau bubuk pemadam api. Jangan pernah menggunakan air bila terjadi konsleting. Pasir yang kering bisa digunakan bila tidak terdapat peralatan yang lain. INGAT bila terjadi kebakaran, panggil teman untuk memindahkan setiap orang/pasien ke tempat yang aman dan dekat dengan pintu. Karena untuk mencegah bahaya kebakaran, maka segala serpihan yang mudah terbakar jangan berada dekat atau di dalam bagian yang mengandung listrik. Udara harus dapat dengan mudah bertukar pada bagian peralatan tersebut sehingga tidak terjadi peningkatan panas pada bagian itu.

B. Keselamatan peralatan mekanik Buatkanlah ruangan untuk pesawat sinar-x dan kamar gelap yang cukup besar agar tidak terjadi kecelakaan pada radiografer dan pekerja lainnya. Periksalah apakah:1. Barang-barang perabot terletak secara aman di dinding, lantai atau atap.2. Kunci dan gembok berfungsi dengan baik.3. Tombol dan pembungkus peralatan terletak dengan aman pada posisinya sehingga tidak ada jari-jari pasien atau radiografer yang tersentuh atau luka akibat keadaan tersebut. Sekrup atau mur yang lepas harus diganti dengan ukuran yang sama.4. Periksalah konus dan pembatas sinar-x, apakah tersambung dengan baik ke tabung sinar-x dan tabung sinar-x tersambung dengan baik dengan penyangganya.

C. Keselamatan radiasi 1. Periksalah karet Pb. yang digunakan untuk meyakinkan tidak adanya sinar-x yang tembus ketika melakukan pemeriksaan (terutama pada eksposi yang dekat organ/daerah sensitif). Jika karet timbal yang digunakan tidak cukup tebal, maka gunakan karet timbal yang lebih tebal sehingga tidak timbul kabut pada film hasil. 2.. Apron/Pelindung Pb. Periksalah apron untuk meyakinkan bahwa tidak ada bagian yang rusak, ingat bahwa bila apron yang digunakan terdapat celah atau renggang yang kecil sekalipun maka tetap harus dilakukan perbaikan atau pemindahan letak bagian yang rusak tersebut. Lipatan dapat ditekan dan ditempel dengan lem perekat untuk menghindari terjadinya berbagai pecahan pada karet Pb. Jika bagian yang rusak ini telah diperbaiki, hendaknya diperiksa dengan menggunakan sinar-x apakah masih terdapat kebocoran radiasi.

D. Pengamanan Cairan KimiaCairan kimia untuk pemrosesan film adalah bahan yang berbahaya karena ia dapat merusak/iritasi kulit dan menyebabkan uap yang berbahaya ketika terhirup. Oleh sebab itu ventilasi yang baik pada kamar gelap adalah kebutuhan yang mendasar dan jika ingin membuat larutan kimia hendaknya dilakukan di luar ruangan kamar gelap/udara terbuka. Perlu dingatkan juga pada petugas yang mengaduk cairan/bubuk pemroses film agar berhati-hati ketika menuangkan cairan/bubuk tersebut ke dalam air karena bisa terpercik, terhirup atau menempel pada dinding ruangan dan berakibat larutan menjadi terkontaminasi. Pakaian pelindung: sarung tangan karet, masker, apron dan kaca mata pelindung harus digunakan ketika mengaduk cairan kimia. Tangan harus selalu dicuci segera setelah bekerja dengan larutan. Jika larutan terpercik ke wajah atau mata maka harus dicuci dengan air bersih. Penggunaan larutan penetap (fixer) harus selalu hati-hati karena terdapat kandungan perak (Ag.) yang bisa menyebabkan polusi.

3.5 Rontgen Digital ImagineI. DIGITAL IMAGINGDefinisi Digital Imaging Digital imaging merupakan sebuah gambar yang dibentuk dari penggunaan sensor elektronik yang dihubungkan dalam beberapa cara ke sebuah komputer . Pada awal perkembangan dari gambar digital, sering dihubungkan kepada filmless radiography tetapi berdasarkan namanya gambar digital tersebut tidak terlalu akurat.

Dasar elemen yang diperlukan untuk menerima sebuah gambar digital yaitu :1. Sebuah mesin X-Ray2. Sebuah sensor elektronik atau detektor3. Sebuah alat konversi dari analog ke digital4. Sebuah komputer, salah satunya versi laptop5. Sebuah monitor

Secara tampilan terdapat tiga tipe dasar sistem gambar digital yaitu :1. Direct digital radiography (Digital radiografi langsung) Sistem ini menggunakan sebuah sensor berkabel yang dihubungkan secara langsung ke komputer dengan sensor lain melalui sebuah alat yaitu charged coupling device (CCD) atau sebuah complementary metal oxide semikonduktor (CMOS).2. Indirect digital radiography / Digital radiografi tidak langsung ( storage phosphor) Sistem jaringan tanpa kabel ini yang bekerja adalah sebuah photostimulable phosphor plate (PSP) dan laser beam scanning untuk menghasilkan gambar.3. Optically scanned digital radiography Pada sistem ini, sebuah hasil akhir proses radiografi di-scan dan dibuatkan dalam bentuk digital dengan cara yang sama yaitu sebuah dokumen yang di-scan. Gambar digital yang baru dapat dimanipulasi dengan cara yang sama yaitu gambar yang secara langsung dan tidak langsung.Komponen digital imaging Dalam digital imaging banyak terdapat komponen-komponen yang dapat membantu menghasilkan foto roentgen yang baik yaitu :1. Komputer2. Detektor3. Monitor4. Prosessor5. X-Ray unit6. Hard disk

1. Komputer Semua gambaran digital memerlukan komputer untuk tampilan agar dapat dilihat hasilnya. Ada banyak variasi dalam konfigurasi komputer ynag tersedia. Dalam digital imaging dapat digunakan komputer biasa.Secara prinsipal komputer mempunyai beberapa fungsi dasar seperti :1. Menyediakan keluaran dan masukkan data2. Menyediakan suatu mekanisme dan menyelenggarakan instruksi yang menyusun suatuprogram3. Menyediakan tempat untuk menyimpan data dan melihat data kembali4. Melakukan fungsi di atas dengan cepat

- Unit dental digital imaging.X- RayPasienReseptorGambaranDeteksiInterpretasi

2. Detektor. Alat deteksi gambar ada dua yaitu kamera video dan alat sensor intra oral. Keduanya tergantung pada perangkat elektronik. Detektor ini dapat berupa susunan linier atau area. Susunan area meminta kepada objek yang diambil harus di-scan (metode tidak langsung). Meskipun keuntungannya seperti pencegahan sinar yang menyebar (sinar hambur) cukup memuaskan , banyak kerugian yang muncul seperti gambaran artefak dan sinar-X yang tidak efisien. Area atau susunan dua dimensi tidak meminta scan (metode langsung) dan menyediakan resolusi yang tinggi dan juga sinar-X yang efisien. Tipe dua dimensi yang sering adalah CCD (Charged Coupling Device). Detektor yang digunakan oleh kamera video sama dengan yang digunakan pada peralatan digital intra oral.

3. Monitor Tampilan yang baik penting untuk digital imaging. Beberapa pilihan yang tersedia seperti :a. Tabung sinar katoda konvensional (CRT = Cathode Ray Tube) seperti terdapat padatelevisib. Layar proyektorc. Layar komputer atau laptop

Masing-masing alat mempunyai keuntungan dan kerugian. Tampilan CRT (Cathode Ray Tube) yang konvensional yang biasanya pada komputer menghasilkan kualitas gambar yang bagus dan biaya yang murah. Akan tetapi, peralatannya besar sehingga sangat sulit ditempatkan dalam suatu operasi. Alat ini tidak mudah dipindahkan dan sulit untuk didesinfeksi untuk kontrol infeksi. Komputer laptop menawarkan kemudahan untuk dipindahkan, ukuran yang kecil dan mudah didesinfeksi untuk kontrol infeksi. Akan tetapi, karena keterbatasan sumber tenaga sehingga tampilan tidak sebaik tampilan CRT. Pilihan yang terbaik adalah layar proyektor yang sama dengan tampilan komputer laptop tetapi bekerja dari sumber tenaga normal. Layar ini tipis dan efisien dalam tempat, menawarkan tampilan yang lebih bagus dari CRT dan mudah terhadap kontrol infeksi . Akan tetapi mengeluarkan biaya yang besar dan diharapkan pada masa depan mungkin ada tampilan yang akan terpilih untuk kedokteran gigi.

Banyak dental radiografi menggunakan laptop. Sistem ini menawarkan fleksibilitas sehingga mudah dipindahi karena kecil dan sedikit memakan tempat.

4. Prossesor Sistem digital dental radiografi dapat bekerja dengan baik dengan kecepatan prossesor yang ada sekarang ini. Sistem Pentium dengan kecepatan 266 MHZ atau lebih seharusnya cukup untuk sistem ini. Contohnya system Windows 2000 memerlukan prossesir yang lebih cepat dari Windows 95. Prossesor yang cepat akan mempercepat pengolahan film. Sistem digital bekerja dengan data yang besar. Data ini harus disimpan dalam Random Access Memory (RAM) komputer selama pengambilan dan pengolahan gambar. Jika RAM tidak cukup sebagian dari gambar baru disimpan dalam hard disk yang akan memperlambat tampilan. Makin banyak RAM yang tersedia dalam computer tampilan akan lebih baik. RAM minimum yang dianjurkan untuk digital imaging adalah 64 sampai 128 Megabite, makin banyak memori makin baik apalagi dihubungkan dengan video. Memori yang tidak cukup dapat menyebabkan sisitem yang lambat dan kegagalan sistem.

5. X-Ray unit Mesin dental X-Ray intra oral yang standar dapat digunakan untuk dental radiografi jadi tidak perlu untuk menyediakan unit yang spesifik. Unit panoramik digital sudah tersedia sekarang dan unit-unit yang ada dapat dirangkai untuk digital radiografi.

6. Hard disk Hard disk adalah merupakan tempat dimana gambaran disimpan di antara pemakaian sebagai gambaran digital kapasitas menjadi lebih besar. Makin besar kapasitas hard disk yang tersedia makin banyak rekam medis pasien di komputer dalam suatu waktu. Rata-rata penyimpanan gambaran periapikal memerlukan 0,5-1 Megabite dan gambaran panoramic 1,5-8 Megabite. Kapasitas 15-30 GB (gigabites) bagus untuk digital imaging. Satu hard disk yang baik dapat menyimpan ratusan gambar dan apabila sudah penuh dapat kita pindahkan ke tempat penyimpanan yang lain misalnya kita dapat memindahkan ke disket.

II. X-RAY UNITKomponenkomponen sebuah mesin X-Ray : Dental X-Ray unit cocok untuk mengambil foto gigi. Alat ini memiliki karakteristik dari penampilan gambar yang bagus, perlindungan yang baik, pengoperasian yang sederhana, jangkauan radiografi yang luas, perawatan yang mudah, dan lain-lain. Alat ini juga ideal sebagai media diagnostik X-Ray untuk pasien gigi.

Struktur Dental X-Ray unit dan prinsip pengoperasiannya : Struktur dari X-ray unit sangat sederhana. Seluruh mesin ini terdiri dari generator X-ray (X-ray tube head), controller and framework. Prinsip pengoperasian : arus tunggal AC menuju ke kumparan utama dari transformator bertegangan tinggi, melalui voltase attenuator balik dengan sirkuit kontrol.Voltase yang tinggi diinduksi dengan kumparan sub-level yang dialirkan ke tuba X-ray untuk menghidupkan X-Ray. Mesin ini mempunyai nilai tuba voltase (KV) dan tuba arus (mAs) yang sudah pasti. Kuantitas dari radiasi (mAs) adalah bergantung pada waktu paparan. Mesin X-Ray intraoral yang standard dapat digunakan untuk radiografi digital, jadi tidak perlu untuk membeli sebuah unit digital yang spesifik. Unit panoramik digital sekarang telah tersedia dengan menggabungkan keuntungan daripada digital imaging dengan pantomografi. Beberapa keluaran unit panoramik dapat digunakan untuk radiografi digital. Selama pemakaian atau penggunaan awal dari sistem sistem digital tersebut, karena sensornya sensitif terhadap radiasi, beberapa unit memerlukan kemampuan dari unit X-Ray itu sendiri untuk mengantarkan pencahayaan yang kurang dari satu impuls.

III. SENSOR Bagian terpenting dari sistem digital radiografi adalah sensor yang diletakkan pada mulut pasien. Pada saat ini tersedia sensor dalam berbagai ukuran yaitu # 0, # 1, # 2 dan film panoramic. Sensor yang pertama kali memiliki ukuran yang lebih kecil dari film standar intra oral dan oleh karena itu terbatas pada kemampuan diagnosa. Masalah ini tidak lagi terjadi ketika film dan sensor digital memiliki ukuran yang sama. Sensor langsung memiliki kabel ke prosessor gambar dan peralatan elektronik. Sensor yang paling sering digunakan adalah CCD, berupa sebuah chip dari silikon yang dibagi menjadi dua tampilan dimensi disebut piksel. Ketika sinar-X atau cahaya foton berinteraksi dengan CCD, tergantung pada sisitem yang digunakan, aliran listrik dibuat dan disimpan. Setelah ekpose selesai, aliran pada CCD dipindahkan secara elektrik dengan cara membuat sebuah sinyal output analog yang menerus. Sebauh sinyal analog menampilkan data dalam mode yang berkelanjutan. Informasi ini harus diubah ke unit digital. Sebuah konversi dari analog ke digital digunakan untuk mengkonversi sinyal analog output ke sebuah sinyal digital yang kemudian dikirim ke computer. CMOS sensor adalah sensor yang dihubungkan dengan kabel secara langsung ke computer dan menghasilkan sebuah gambaran instant. CMOS sensor mempunyai kekuatan yang lemah dan lebih murah. CMOS sensor lebih bising (ketajaman gambar yang kurang) daripada CCD dan informasi sebagai diagnosa yang kurang. Bagaimanapun, sensor-sensor tersebut kurang rapuh dan mengganti sensor yang harganya $ 400 jarang dilakukan. Sensor CMOS yang langsung juga dhubungkan ke computer untuk menghasilkan gambaran instant. Saat ini ada perdebatan tipe kabel sensor mana yang memiliki hasil terbaik. Sebuah sensor penyimpan fosfor (PSP) menghasilkan gambar-gambar dalam dua proses lankah kerja menggunakn sebuah plat gambar plastic yang dapat digunakan berulang kali, yang tidak berkabel dan lebih tipis, lebih murah , kurang keras, dan rapuh daripada sensor CCD dan CMOS. Unsur fosfor padasensor menyinpan energi sinar-X sehingga dapat di-scan dengan sebuah laser. Pengambilan gambar dari laser bisa memakan waktu 1,5 sampai 5 menit tergantung jumlah gambar yang di-scan. Pelepasan sinar oleh laser ditangka sebagai sinyal elektronik dan diubah ke gambar digital yang dapat dilihat di monitor. Sensor ini dapat digunakan kembali setelah sterilisasi, dan pemprosessan gambar dan pengembalian sensor PSP dimana tidak memerlukan kamar gelap seperti pada penggunaanfilm standar.

IV. KEASLIAN GAMBAR DIGITAL IMAGING Sebuah gambaran digital merupakan gabungan area yang disusun secara structural yang disebut piksel. Perkataan "piksel" pertama kali diterbitkan pada 1965 oleh Frederic C. Billingsley dari JPL (Jet Propulsion Laboratory), untuk menjelaskan gambar elemen gambar video dari ruang probes ke bulan dan Mars. Piksel biasanya diatur dalam 2-dimensi grid, dan seringkali mewakili dengan menggunakan titik, kotak, atau rectangles. Setiap piksel adalah contoh dari gambar asli, di mana lebih sampel biasanya memberikan hasil yang lebih akurat menunjukkan asli. Intensitas setiap piksel adalah variabel; dalam sistem warna, setiap piksel mempunyai biasanya tiga atau empat komponen seperti merah, hijau, dan biru, atau Cyan, Magenta, kuning, dan hitam. Sebuah piksel akan menjadi digital dari kristal silver halide pada film konvensional, dengan perbedaan bahwa kristal silver halide diposisikan secara acak di dalam emulsi yang mana piksel itu mempunyai sebuah lokasi tertentu yang disusun dalam angka. Piksel adalah sebuah titik tunggal di dalam sebuah gambar digital, yang akan terlihat dari gabungan titik -titik dengan bermacam-macam derajat dari kehitaman dan keputihan. Ketika kami melihat sebuah gambar, kami tidak melihat titik-titik tersebut tetapi keseluruhan gambar. Di samping setiap piksel mempunyai sebuah lokasi, piksel juga mempunyai level abu-abu yang menampilkan penetrasi foton dari objek (gigi) di dalam area. Piksel itu ditampilkan di dalam komputer melalui sebuah angka yang mengindikasikan lokasinya dan penetrasi foton, dan keseluruhan gambar adalah sebuah table dari angka-angka yang mana bisa dimanipulasi (contoh : ditambah ). Piksel itu bisa terdiri dari angka-angka, dan angka-angka tersebut bervariasi mulai dari 0- 256 (hitam ke putih). Bahkan biasanya terdapat 256 lebel abu-abu di dalam sebuah gambar. Bagaimanapun, mata manusia hanya bisa mengenal sampai 32 level abu-abu. Dalam diagnosa kami lebih sering lebih kontras daripada hubungan spasial dan definisinya. Faktanya, gambar digital hanya mempunyai 9-10 jumlah piksel/mm sebagai perbandingan dengan 15 jumlah piksel/mm untuk film yang tidak begitu penting sebagai kerugian dari gambar digital.

V. KEUNTUNGAN DAN KERUGIAN DIGITAL IMAGINGKeuntungannya :1. Mendapatkan gambar dengan lebih cepat Dalam praktek klinik lebih jauhnya keuntungan ini merupakan yang palingmenarik untuk dokter gigi karena waktu pemprosesan adalah secara praktistereliminasi atau ditiadakan.Tergantung kepada mesin yang digunakan, sepertiyang nanti dapat kita lihat, selang waktu diperlukan sebelum seseorang dapatmenampilkan gambaran diagnostik sebuah tampilan selama 5 menit untuk suatutampilan penuh.

2. Mengurangi waktu prosessing Karena penggunaan daripada ruang gelap ditiadakan maka kesalahan tindakan di ruang gelap tereliminasi. Kemudian kita juga dapat menghemat waktu karena tidak diperlukan lagi waktu untuk membuka bungkus film maupun menggantung hasil film. Waktu pemprosesan dan pengeringan film juga tereliminasi.

3. Mengurangi dosis radiasi Suatu perhatian yang ditujukan kepada para wartawan, televisi serta literatur literatur para ahli bahwa kenyataannya, digital imaging membutuhkan dosis radiasi yang lebih rendah dibandingkan dengan cara roentgen lainnya.

4. Pengaturan dan pemanipulasian gambar Begitu diperlukan, gambar dari komputer dapat diubah sesuai yang diinginkan. Gambar dapat diperbesar, digelapkan ataupun diterangkan serta dapat diatur densitasnya maupun nilai kontrasnya. Tidak seperti komputer tomography, tampilannya tidak dapat diubah, dan jika tampilan gambarnya elongasi kurang jelas, komputernya tidak dapat memperbaiki kesalahan teknik tersebut.

5. Penyimpanan gambar Karena gambarnya tersimpan secara digital dalam disk, tempat yang diperlukan lebih minimal dibandingkan dengan survey mulut yang dibingkaikan dan di simpan dalam satu map. Begitupula ketika saat kita perlu melihat kembali hasil roentgen foto tersebut, maka waktu yang diperlukan untuk mencari lebih efisien daripada kita mencari secara manual lagi.

6. Menjangkau daerah yang terpencil Karena menggunakan sistem digital maka gambar digital tersebut dapat langsung ditransmisikan ke dental office lain atau perusahaan asuransi di tempat lain asal mereka juga punya perangkat untuk membuka gambar ini. Ini jauh lebih efisien daripada kita perlu menggandakan hasil sebelum mengirimnya lewat pos lagi.

7. Kopian keras (Hardcopies) Apabila teletransimisi tidak mungkin dilakukan, maka print out atau kopian keras berupa CD bisa langsung dihasilkan, hal ini dapat mempersingkat waktu daripada menggandakan film sebagai arsip kita lagi.

8. Pengetahuan pasien Pasien merasa lebih nyaman dengan tampilan digital image pada layar monitor dibandingkan dengan hasil gambar pada cara lainnya pada saat dokter gigi menggunakan hasil roentgennya sebagai tampilan visual untuk sebuah presentasi kasus. Alasannya mungkin disebabkan karena kita hidup pada era pertelivisian, sehingga pasien memungkinkan untuk melihat dari layar dan tampilan dekat hasil rontgennya. Kemampuan untuk melihat hasil gambaran klinis atau radiografi pada satu layar yang sama pada waktu yang sama juga membantu dalam mempresentasikan kasus.

9. Ramah lingkungan Karena garam - garaman perak ditemukan pada emulsi film dan pemprosesan kimia tidak digunakan pada digital imaging, maka tidak ada sampah yang merusak lingkungan. Keramahan lingkungan ini sangat penting dan berpengaruh terhadap sang pasien maupun dokter giginya.

10. Penggunaan kertas berkurang Kebanyakan sekarang kantor kantor kedokteran gigi maupun klinik lebih menggunakan komputer untuk menyimpan suatu data. Tampilan yang diinginkan untuk dapat dilihat oleh pasien sekarang hanya ada pada ujung jari telunjuk yang ditekan pada keyboard dari komputer dan dapat segera ditampilkan. Data data yang hendak disimpan dapat juga segera disimpan pada disk maupun yang hendak memperbanyak.

11. Kontaminasi Pada penggunaan digital imaging, masalah kontaminasi pada hasil film tidak ada lagi. Ini disebabkan karena tidak ada lagi sentuhan tangan sang dokter ke film yang hendak dicuci karena tidak ada lagi pemprosesan di kamar gelap dan sebagainya. Hasil rontgen akan segera muncul di layar komputer tanpa sentuhan tangan sang dokter.

Kerugian :1. Letak sensor Kerugian paling besar dalam radiografi digital terletak pada cara menempatkan sensor di dalam mulut pasien. Ukuran sensor yang digunakan sama ukurannya dengan dental film tetapi lebih keras dan tebal. Meskipun para produser telah berusaha untuk membuat yang lebih tipis tetapi masih tidak mungkin untuk dimasukkan di antara gigi pada mulut yang kecil dan gigi yang crowded untuk mendapatkan sudut yang tepat ( pada teknik Paralelling ). Terlebih pada teknik bisekting, sistem fosfor yang digunakan lebih banyak pada film yang lebih tipis dan sensor ini dapat lebih beradaptasi pada penyinaran langsung sehingga terserap tubuh lebih banyak.2. Ketajaman gambar Film memberikan detil gambar (12 sampai 15 garis per millimeter) yang lebih baik daripada gambar digital (6 sampai 10 milimeter). Meskipun pada praktisnya, mata manusia tidak bias membedakan adanya perbedaan ini.3. Kontrol terhadap infeksi Kekhawatiran terhadap infeksi yang terjadi adalah karena sensor tidak bisa disterilisasi dengan autoclave. Dengan beberapa alat yang berlapis plastik maka infeksi pun dapat terjadi.4. Harga Harga untuk sebuah sistem digital dapat berkisar antara $10000 hingga $ 15000. Bahkan untuk suatu unit panoramik digital harganya sekitar $ 25000.5. Pecahnya Sensor Karena sensor intraoral merupakan chip silicon yang sangat besar, maka bila terjatuh dan rusak, maka perlu biaya yang besar unruk menggantikannya. Harga sebuah sensor berkisar antara $2000 sampai $3000 dibandingkan bila kita menjatuhkan film yang harganya 10 sen sampai 15 sen saja. Akan tetapi kekhawatiran akan hal menjaga sensor ini jangan menjadi alasan kita untuk menolak menggunakan sisterm digital, namun detil gambar yang dihasilkan perlu kita pertimbangkan.

VI. MEKANISME RADIOLOGI DENTAL DIGITAL Mekanisme radiologi dental digital ada dua, yaitu :1. Metode langsung2. Metode tidak langsung3. Optically scanned digital radiographyMetode langsung (direct method) Pada metode langsung tidak digunakan film. Gambaran digital diperoleh secara langsung dari alat sensor. Sensor adalah sebuah alat elektronik yang sensitive terhadap sinar-X Ketika terpapar sinar-X, sensor mengubah sinar-X ke data elektronik yang dapat dibaca dan digunakan oleh komputer. Sedangkan dalam sistem digital radiografi langsung, sensor diletakkan dalam mulut pasien yang dihubungkan dengan kabel ke komputer dan dihasilkan gambaran pada monitor secara langsung pada saat sensor bekerja. Beberapa komponen dibutuhkan untuk memproduksi gambar dgital langsung ini, antara lain sumber sinar-X, sebuah sensor elektronik, kartu digital interface, sebuah komputer dengan analog digital converter (ADC), layar monitor, software dan printer. Khususnya, sistem PC dengan processor 486 atau lebih tinggi, 640 kb memory internal dengan SVGA card, dan monitor dengan resolusi tinggi (1024 x 786 pixels), digital sensor langsung adalah pasangan komponen tambahan (CCD) atau semiconductor active sensor pixel oxide metal pelengkap (CMOS-APS). Sensor yang paling sering digunakan adalah CCD (Charge Coupling Device), yang merupakan keping silicon murni yang dibagi menjadi tampilan dua dimensi yang dinamakan pixel. Ketika sinar-X atau cahaya foton kontak dengan CCD, aliran listrik tercipta dan disimpan. Setelah kontak tercipta, dihasilkan sinyal yang mewakili data, kemudian diubah menjadi sinyal digital yang dikirim ke komputer. CCD adalah tipe dari sirkuit yang dibuat dari rangkaian transistor kecil yang mengubah sinar-X menjadi elektron. Komponen ini kadang-kadang disebut sumber elektron karena menyimpan elektron. Ketika foton X-Ray menembak elemen transistor kecil , elektron terperangkap dalam sumber elektron. Elemen transistor tersusun dalam rangkaian. Tiap elemen mewakili satu pixel pada hasil akhir. Setelah paparan selesai elemen dibaca dan jumlah dari elektron yang disimpan membentuk tampilan. Informasi ini kemudian melalui kabel menuju sirkuit untuk membuat tampilan. CCD dirancang untuk terpapar oleh sinar tampak. CCD sensor dirancang dengan layar skintilasi yang menghambat sinar-X dan flurosen yang dapat menimbulkan kerusakan pada sensor. CCD sensor juga menggunakan lempeng serat optic diantara layar skintilasi dan sensor. Lempeng serat optic menyediakan tambahan proteksi terhadap sinar-X yang menyebabkan kerusakan pad sensor dan juga berguna untuk memfokuskan sinar dari layar ke sensor dan meningkatkan ketajaman gambar. Sensor CMOS (Central Metal-Oxide Semiconductor) merupakan sensor yang tersambung langsung dengan komputer menghasilkan tampilan secara langsung. Teknologi CMOS biasanya digunakan pada penggunaan intra oral. PSP ( Photo Stimulable Phosphor) menghasilkan tampilan dalam proses dua tahap yang memakai lempeng plastik yang tidak tersambungkan dengan komputer. PSP menyerap dan menyimpan energi dari sinar-X dan melepaskan energi ini sebagai sinar ketika distimuli oleh sinar laser. PSP dapat digunakan pada foto intra oral, panoramik dan sefalometri.

Metode tidak langsung (indirect method) Pada metode ini digunakan suatu sensor fleksibel tanpa kabel yang terhubung ke komputer, dan diletakkan di dalam mulut pasien. Ketika sensor diaktifkan , berpindah dalam mulut dan diproses menjadi data elektronik dan dikirim ke komputer. Data diubah menjadi gambaran digital dalam waktu 1,5 sampai 5 menit, tergantung jumlah dan tipe plat sensor yang digunakan. Direct digital imaging menandakan gambaran yang asli ditangkap dalam suatu format digital, yaitu gambaran terdiri dari paket informasi terpisah yang disebut pixels ( elemen bayangan). Pada Indirect digital imaging tidak langsung memperlihatkan suatu gambaran ditangkap dalam suatu format berlanjut atau analog dan kemudian mengubah jadi suatu format digital. Dengan konversi data, diubah analog ini ke digital dengan menggunakan konversi ( ADC) sehingga mengakibatkan perubahan dan kerugian tentang informasi gambaran secara lengkap dan baik. Kebanyakan perubahan data umum yang terjadi dalam suatu analog ke konversi digital. Sebagai pengganti keterbatasan dalam menangkap gambar dalam bentuk pixel tertentu , maka pixel nilai dirata-ratakan. Sebagai konsekwensi, banyak tepi hilang di dalam suatu analog ke konversi digital. Teknik Indirect Digital Imaging yang asli mengharuskan kita meneliti suatu konvensional film gambaran ( analog) dan menghasilkan suatu gambaran digital. Sehingga, teknik ini memerlukan suatu scanner optis yang mampu mengolah gambaran transparan seperti halnya perangkat lunak yang sesuai untuk menghasilkan gambaran yang digital. Dengan imaging sistem menjadi yang semakin lebih canggih, teknik lain untuk menangkap gambaran yang digital dari suatu analog sudah banyak dikembangkan. Banyak intraoral videocameras (IOVC) yang mengijinkan para clinical untuk menangkap suatu gambar hasil sinar-X konvensional analog dengan indirect digital imaging. Gambaran yang diambil sebagai bingkai suatu gambaran video. Salah satu kekurangan tentang teknik ini adalah bahwa suatu gambaran skala dihasilkan radiopaque dan radiolusen tidak dapat ditangkap dalam suatu format gambaran warna. Banyak gambaran nampak biru dan ukurannya adalah tiga kali ukuran gambaran yang sama ditangkap dalam suatu format skala radioopaque dan radiolusen.

Optically scanned digital radiography Pada sistem optically scanned digital radiography, dental film biasa digunakan untuk mendapatkan mendapatkan gambar dengan tehnik intra oral yang umum. Film kemudian di proses di kamar gelap,dan film yang sudah kering kemudian di scan, dan menghasilkan gambar digital . Gambar digital ini dapat digunakan dengan cara yang sama dengan cara mendapatkan gambar secara langsung. Dengan metode ini, memerlukan waktu yang banyak untuk mendapatkan gambar digital karena processing film lengkap haru sdiselesaikan sebelum gambar di scan dan dikomputerisasi. Keuntungan terbesar dengan menggunakan optically scanned digital radiography adalah dalam kualitas dan penyimpanan gambar.

VII. ASPEK HUKUM DENTAL DIGITAL IMAGING Dalam setiap praktek dokter gigi modern sangatlah penting untuk memiliki data pasien yang memadai dan mudah diakses. Oleh karena itu penggunaan dental digital sangat berperan penting dalam penyimpanan data tentang keadaan gigi pasien serta kemampuannya untuk mengimpor dan mengekspor gambar radiografi. Dengan penggunaan alat ini, maka proses penyimpanan gambar radiografi ke dalam suatu program dan mengubah kembali ke bentuk data dapat dilakukan dengan mudah. Hal ini menyebabkan foto digital dapat dimanipulasi dengan mudah, kecuali data yang telah dilindungi secara memadai, sehingga risiko penipuan pada pasien dan perusahaan asuransi dapat mungkin terjadi. Maka penggunaan password penting untuk memastikan perlindungan dan keamanan data pasien Kekhawatiran tentang aspek hukum gambar dental digital, dan potensi terjadinya perubahan gambar (pemalsuan) dapat juga diatasi. Sekarang terdapat program gambar tag algoritma yang dapat gambar menandai foto sebagai asli dan tidak dapat diubah. Gambar tersebut dapat ditingkatkan (kecerahan, kontras, dll) tetapi tidak ada perubahan dari informasi gambar. Gambar tersebut dapat dikirim dan digunakan dengan jaminan bahwa, selama gambar tag menjamin foto tersebut tidak dapat diubah, maka foto tersebut aman. Tentu saja, baik film maupun gambar dental digital tersebut dapat menghalangi/mencegah terjadinya penipuan atau pengiriman gambar yang berbeda pada pasien lainnya dan terjadinya pemalsuan .

3.6 Gambaran RadiografiImage pada radiograf dihasilkan oleh sinar x yang melewati obyek dan berinteraksi dengan emulsi film. SHADOWGRAPH DENSITY Dipengaruhi oleh: Tipe material /obyek Ketebalan / densitas obyek Bentuk obyek Intensitas sinar Posisi obyek hub. X-ray dan film Sensisitifitas film Obyek dg kepadatan berbeda menunjukkan perbedaan gradasi warna dari terang/putih ke gelap/hitam yang sesuai pada radiograf

1. Radiolusenadalah sinar X dapat melewati matter dengan absorpsi relatif sedikit, dengan hasil gambaran gelap pada film/radiograf oleh karena sejumlah besar radiasi dapat melewati suatu struktur dan bereaksi dengan film OBYEK TRANLUCENT Tidak tahan thd X-ray Disebut radiolusen Warna gelap/hitam Contoh: pulpa, gingiva, karies

2. Radiopakadalah struktur yg secara kuat dapat menghambat sinar X yang lewat RADIOPASITAS adalah Gambaran terang pada film/radiograf oleh karena lebih sedikit radiasi dapat melewati suatu struktur dan bereaksi dengan film Bayangan pada film dari material yang relatif terang /transparan/tranlusen karena sedikit radiasi dapat melewati benda tersebut untuk menghasilkan penghitaman pada film OBYEK OPAQUE Tahan thd X-ray Disebut radiopak Warna terang/putih Contoh: email, dentin,

tumpatan logam

Proses Timbulnya Radiografi Image1. Ambaran Laten (pada film) a. Sinar x obyek densitas tinggi sinar x yang melewati obyek tsb sedikit ag-halida yang bereaksi sedikit b. Sinar x obyek densitas rendah sinar x yg melewati obyek tsb banyak ag-halida yang bereaksi banyak 2. Gamabaran Tampak (Setelah Film Dikembangkan) a. Gambaran laten 1.a radiopak b. Gambaran 1.b radiolusenGAMBARAN RADIOGRAFI PADA GIGI, MANDIBULA DAN MAXILLA DALAM KEADAAN NORMAL:Gambaran Radiografi Gigi Normal:1. Email, dentin, sementum dan tulang: bagian-bagian keras gigi yang bersifat radioopaque. Email bersifat lebih radioopaque daripada dentin dan tulang. Sementum di sekitar permukaan akar tidak dapat terlihat pada radiograf (radiolusen)2. Pulpa dan periodontal ligamen terlihat sebagai area yang radiolusen3. Lamina dura terlihat sebagai daerah yang radiolusen4. Benih gigi (dental germ)Gambaran Radiografi Maxilla Normal:1. Sutura mediana berupa garis yang radiolusen diantara gigi incisivus sentralis2. Foramen palatina incisivus atau anterior berada diantara atau di atas gigi incisivus sentralis. Foramen ini bisa berbentuk bulat, hati atau berlian.3. Spina nasalis anterior terlihat seperti bentuk huruf V yang terletak di atas foramen incisivum4. Septum nasal terlihat sebagai bayangan berwarna abu-abu atau putih di atas incisivus sentralis5. Sinus maxillaris, secara radiografi sinus ini tidak terlihat hingga berumur 5 tahun ke atas. Tetapi setelah umur ini, sinus maxillaris akan terlihat sebagai gambaran radiolusen yang sangat dominan pada daerah rahang atas dan area molar6. Fossa lateralis akan terlihat sebagai bagian yang radiolusen pada daerah gigi incisivus lateralis rahang atas7. Processus zygomaticus, terlihat seperti bentuk huruf U (U-shaped) yang bersifat radiolusen. Bagian ini terlihat pada tulang zygomaticus sampai maxilla.8. Processus coronoideus terlihat sebagai bagian yang berbentuk suatu segitiga (triangular) pada bagian posterior gigi rahang atas dan sangat mudah diidentifikasi9. Hamulus pterygoideus terlihat pada daerah tuberositas rahang atas dan bersifat radiopaque10. Gigi-gigi molar RA terlihat mempunyai 3 akar11. Gigi-gigi premolar terlihat punya 1 akar12. Gigi incisivus RA

Gambaran Radiografi Normal Mandibulla1. Foramen mentale terlihat sebagai suatu daerah yang gelap, terletak di bawah dan di antara kedua premolar RB (letak kadang bervariasi: rata-rata ada diantara P1 dan P2 RB)2. Foramen mandibula terlihat gelap terletak pada ramus mandibul. Foramen ini terlihat dengan film extraoral dari rahang sebelah lateral3. Canalis mandibula: terlihat gelap, terletak di sepanjang akar M3 hingga P1 kiri dan kanan4. Kanal-kanal interdental atau nutrien canal terlihat sebagai garis-garis gelap yang tersusun secara vertikal, terletak di bawah I1 atau I2, bahkan kerap kali meluas hingga daerah premolar. Kanal-kanal ini juga terlihat sama pada RA5. Ruang pharynk terlihat sebagai daerah gelap yang luas dan meluas secara vertikal pada ramus mancibula. Daerah ini bisa kelihatan karena pada saat pengambilan gambar, pasien melakukan proses menelan6. Linea oblique externa terlihat sebagai garis putih pada bagian anterior dari ramus ascendens pada ramus mandibula7. Tuberculum geni terlihat sebagai cincin putih yang ditengahnya berwarna gelap, terletak di bawah dan diantara kedua I sentralis RB8. Crista mentalis terlihat meluas ke daerah symphisis ke daerah premolar9. Crista mylohyoidea terlihat sebagai garis putih yang memanjang mulai dari tepi bawah symphisis kemudian bergerak ke atas pada regio molar dan menuju ke arah ramus mandibula10. Tepi dari mandibula terlihat sebagai daerah yang sangat putih11. Gigi-gigi premolar RB, terlihat mempunyai 2 akar12. Gigi-gigi premolar RB terlihat mempunyai 1 akar13. I1 dan I2 RB lebar gigi-gigi ini adalah 2/3 lebar I1 dan I2 RA

ARTIFACT RADIOGRAPHY & RADIOGRAPHIC ERROR Definisi Artefact Radiografi: Struktur atau gamba


Top Related