i
LAPORAN KEMAJUAN
PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
2015
PELATIHAN TEKNOLOGI MATERIAL FIBERGLASS SEBAGAI
PENINGKATAN KOMPETENSI
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DI SURABAYA
Tim Pengabdi:
Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, ST, M.Sc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Ir. Rochman Rochiem, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Tubagus Noor Rohmannudin, ST, M.Sc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Wikan Jatimurti ST, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Dian Mughni F, ST, MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Vania Mitha Pratiwi, ST, MT (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
Amalia Rasyida, ST MSc (Jurusan Teknik Material dan Metalurgi/FTI-ITS)
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH NOPEMBER
SURABAYA 2015
ii
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEMAJUAN PROGRAM PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
DANA BOPTN ITS 2015
1. Judul Pengabdian : Pelatihan Teknologi Material Fiberglass Sebagai Peningkatan
Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan di Surabaya
2. Ketua Tim
a. Nama : Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, ST, MSc
b. NIP : 19801207 200501 1004
c. Pangkat /Golongan : PenataTk. I/ III.d
d. Jabatan Fungsional : Lektor
e. Jurusan : Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
f. Fakultas : Fakultas Teknologi Industri
g. Alamat Kantor : Gedung Teknik Material dan Metalurgi Kampus ITS
Sukolilo 60111 Surabaya
h. Telp / HP / Fax : 031-5997026 / 081398376767 / 031-5997026
3. Jumlah anggota : 7 orang
4. Mitra pengabdian
a. Nama instansi mitra: Sekolah Menengah Atas
b. Contact person :
c. Jabatan :
d. Alamat :
e. Telp / HP / Fax :
5. Biaya pengabdian
a. Dana BOPTN ITS 2015 Rp. 16.000.000
b. Sumber lain Rp. ...
Jumlah Rp. 16.000.000
Surabaya, 15 Oktober 2015
Menyetujui,
Ketua Jurusan Teknik Material dan Metalurgi
FTI-ITS
Ketua tim pengabdi
Dr. Sungging Pintowantoro, ST, MT
NIP 19680930200031001
Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, ST, MSc
NIP 19801207 200501 1004
Ketua LPPM ITS,
Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT
NIP 196404051990021001
iii
RINGKASAN
Fiberglass atau sering diterjemahkan menjadi serat gelas adalah kaca cair yang
ditarik menjadi serat tipis dengan garis tengah sekitar 0,005 mm – 0,01 mm. Serat ini dapat
dipintal menjadi benang atau ditenun menjadi kain, yang kemudian diresapi dengan resin
sehingga menjadi bahan yang kuat dan tahan korosi untuk digunakan sebagai badan mobil
dan bangunan kapal. Material ini juga digunakan sebagai agen penguat untuk banyak
produk plastik; material komposit yang dihasilkan dikenal sebagai plastik diperkuat-gelas
(glass-reinforced plastic, GRP) atau epoxy diperkuat glass-fiber (GRE), disebut
“fiberglass” dalam penggunaan umumnya. Pelatihan teknologi material fiberglass ini perlu
dilakukan di kalangan Sekolah Menengah Atas di Surabaya sebagai peningkatan
kompetensi untuk pembekalan di dunia kerja setelah menyelesaikan masa studi. Sekolah
Menengah Atas di Surabaya merupakan salah satu Sekolah Menengah Atas di Surabaya
yang membutuhkan pelatihan tersebut. Oleh sebab itu teknik material dan metalurgi FTI-
ITS sebagai Institusi Perguruan Tinggi tergerak untuk melakukan kegiatan pengabdian
masyarakat dengan melaksanakan Pelatihan Teknologi Material Fiberglass Sebagai
Peningkatan Kompetensi di kalangan Sekolah Menengah Atas di Surabaya.
iv
PRAKATA
Penulis mengucapkan syukur Alhamdulillah kepada Allah SWT sehingga dapat
menyelesaikan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat Tahun 2015 berupa Pelatihan
Teknologi Material Fiberglass Sebagai Peningkatan Kompetensi Sekolah Menengah
Kejuruan di Surabaya. Pengabdian ini memberikan ilmu pengetahuan dan keahlian
mengenai teknologi material fiberglass kepada masyarakat. Kegiatan ini merupakan
pengabdian kepada masyarakat Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya. Penulis mengucapkan terima kasih atas bantuan yang telah diberikan oleh :
1. Bapak Prof. Dr. Ir. Adi Soeprijanto, MT sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan
Pengabdian kepada Masyarakat ITS
2. Bapak Prof. Dr. Bambang L. Widjiantoro, ST, MT sebagai Dekan Fakultas Teknologi
Industri ITS
3. Bapak Dr. Sungging Pintowantoro, ST, MT sebagai Ketua Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi FTI – ITS.
4. Tim Pengabdi di Jurusan Teknik Material dan Metalurgi FTI – ITS
5. Mitra pengabdian yang telah memberikan kerjasamanya dengan baik
6. Pihak yang membantu pelaksanaan kegiatan ini.
Penulis memahami bahwa kegiatan ini masih banyak memerlukan perbaikan. Penulis
berharap kegiatan ini dapat memberikan kontribusi bagi pengembangan kompetensi
masyarakat.
Surabaya, 15 Oktober 2014
Penulis
v
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ii
RINGKASAN iii
PRAKATA iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vi
DAFTAR GAMBAR vii
DAFTAR LAMPIRAN viii
BAB I. PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan 2
1.3 Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan 2
1.4 Target Luaran 3
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 4
2.1 Karakteristik fiberglass 4
2.2 Serat 7
2.3 Resin 8
BAB III. STRATEGI, RENCANA KEGIATAN DAN
KEBERLANJUTAN
11
3.1 Strategi 11
3.2 Rencana Kegiatan 11
3.3 Keberlanjutan Program 12
BAB IV. HASIL YANG DICAPAI 13
BAB V. RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA 22
BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN 23
5.1 Kesimpulan 23
5.2 Saran 23
DAFTAR PUSTAKA 24
LAMPIRAN 25
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Sifat mekanik vinil ester 10
vii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1. Beban tensile pada fiberglass 4
Gambar 2.2. Pengujian Tensile Strength 5
Gambar 2.3. Beban compression pada fiberglass 5
Gambar 2.4. Pengujian Compression 6
Gambar 2.5. Beban shear pada fiberglass 6
Gambar 2.6. Beban flexural pada fiberglass 6
Gambar 2.7. Pengujian flexural 7
Gambar 2.8. Struktur Vinil Ester 9
Gambar 2.9. Proses pembuatan Vinil Ester 10
Gambar 4.1. Persiapan peralatan dan bahan praktikum 13
Gambar 4.2. Material fiberglass 14
Gambar 4.3. Material polimer resin 14
Gambar 4.4. Persiapan sarana dan prasarana kegiatan 15
Gambar 4.5. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat 16
Gambar 4.6. Pembuatan material pola cetakan 17
Gambar 4.7. Pembuatan material polimer fiberglass komposit 18
Gambar 4.8. Materi pelatihan 19
Gambar 4.9. Praktikum proses produksi material polimer fiberglass
komposit
20
Gambar 4.10. Produk pelatihan material polimer fiberglass komposit 21
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Biodata Tim Pengabdi 25
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Fiberglass banyak diaplikasikan di dunia industri untuk pembuatan produk-produk yang
tahan terhadap air dan korosi. Selain itu, material ini mempunyai sifat perbandingan antara
kekuatan dan berat yang tinggi yang sulit didapat dari logam. Penggunaan fiberglass ini pada
umumnya berbentuk komposit yang komponen utamanya terdiri dari serat dan resin. Serat
sebagai elemen penguat sangat menentukan sifat mekanik dari komposit. Orientasi, ukuran, dan
bentuk dari material serat adalah faktor-faktor yang mempengaruhi properti mekanik dari
lamina. Serat yang dikombinasikan dengan resin sebagai matrik akan dapat menghasilkan
komposit alternatif yang salah satunya berguna untuk aplikasi di dunia industri.
Fiberglass digunakan secara luas terutama untuk bidang konstruksi. Untuk bidang
konstruksi fiberglass sangat cocok mengingat sifat konstruksinya yang sangat kuat dan ringan.
Contoh penggunaan fiberglass dalam bidang ini adalah digunakan sebagai bahan konstruksi
untuk pembuatan kapal ikan. Selain digunakan dalam bidang konstruksi, fiberglass juga
digunakan dalam bidang pengisolasian. Untuk bidang ini fibergalass juga sangat cocok, selain
mempunyai sifat konstruksi yang kuat, fiberglass juga mempunyai sifat-sifat lain yang
mendukung untuk digunakan dalam bidang pengisolasian. Sifat-sifat itu adalah kedap air, kedap
udara, mempunyai konduktifitas termal yang kecil dimana sifat ini merupakan sarat agar suatu
bahan bisa dijadikan isolator yang baik. Walaupun fiberglass merupakan isolator yang baik
namun bahan ini juga mempunyai sisi negatif.
Fiberglass juga banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Mulai dari produk-
produk untuk keperluan primer seperti memasak, mencuci sampai produk-produk keperluan
sekunder seperti automotive, pembuatan kolam ikan dll. Berdasarkan penjelasan tersebut maka
perlu adanya transfer ilmu pengetahuan dan teknologi material fiberglass ini dari Perguruan
Tinggi ke Sekolah Menengah Atas sebagai peningkatan kompetensi untuk pembekalan di dunia
kerja setelah menyelesaikan masa studi. Sekolah Menengah Atas di Surabaya membutuhkan
pelatihan tersebut. Hal ini dibuktikan dengan antusiasnya para guru dan siswa untuk mengikuti
program ini ketika diadakan promosi oleh tim pengabdian dari Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi. Oleh sebab itu Teknik Material dan Metalurgi FTI-ITS sebagai Institusi Perguruan
Tinggi tergerak untuk melakukan kegiatan pengabdian masyarakat dengan melaksanakan
Pelatihan Teknologi Material Fiberglass Sebagai Peningkatan Kompetensi Sekolah Menengah
Atas di Surabaya.
2
1.2 Perumusan Konsep dan Strategi Kegiatan
Perumusan konsep pada program ini adalah:
1. Bagaimana konsep dasar atau teori fiberglass?
2. Bagaimana konsep praktis penggunaan fiberglass?
3. Bagaimana peningkatan ilmu dan kompetensi mengenai fiberglass pada Sekolah
Menengah Atas di Surabaya?
Strategi kegiatan pada program ini adalah:
1. Peningkatan ilmu pengetahuan dan teknologi material fiberglass pada Sekolah Menengah
Atas di Surabaya
2. Pemberian pengetahuan dan keterampilan praktis fiberglass kepada Sekolah Menengah
Atas di Surabaya
3. Pendampingan dan jasa konsultasi penggunaan fiberglass untuk Sekolah Menengah Atas
di Surabaya
1.3 Tujuan, Manfaat dan Dampak Kegiatan
Tujuan program pengabdian masyarakat ini adalah :
1. Memberikan ilmu pengetahuan konsep dasar fiberglass kepada Sekolah Menengah Atas
di Surabaya
2. Memberikan kegiatan workshop fiberglass kepada Sekolah Menengah Atas di Surabaya
3. Mampu meningkatan pemahaman dan kompetensi Sekolah Menengah Atas di Surabaya
Program ini memiliki manfaat terhadap:
1. Penguasaan dan pengembangan teknologi fiberglass pada Sekolah Menengah Atas di
Surabaya
2. Peningkatan kompetensi dan keahlian fiberglass pada Sekolah Menengah Atas di
Surabaya
3. Pemberdayaan keterampilan yang dimiliki oleh Sekolah Menengah Atas di Surabaya
Program ini memiliki dampak kegiatan terhadap:
1. Ilmu pengetahuan dan teknologi material fiberglass dapat dikuasai dan disebarluaskan di
kalangan Sekolah Menengah Atas di Surabaya
2. Teknologi fiberglass dapat diterapkan dan digunakan oleh Sekolah Menengah Atas di
Surabaya pada dunia pekerjaan
3. Siswa Sekolah Menengah Atas di Surabaya dapat menguasai teknologi fiberglass dan
memiliki kemandirian pengolahan material
3
1.4 Target Luaran
Target luaran dari program ini adalah penguasaan dan penerapan teknologi fiberglass.
Hasil program ini akan dipublikasikan dalam bentuk seminar atau pada media lokal seperti koran
dan atau majalah.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Karakteristik Fiberglass
Fiberglass atau Komposit adalah sebuah campuran dari dua atau lebih bahan yang
memiliki sifat ditingkatkan keunggulan dari bahan individu pembentuknya. Secara khusus dalam
komposit, polimer selalu diperkuat dengan serat. Tujuannya adalah untuk menghasilkan material
yang memiliki kekuatan lebih tinggi dan atau kekakuan lebih dari polimer aslinya. Fiberglass
atau Komposit dibagi menjadi 3 group besar yaitu :
1. Polimer Matrix Composites (Komposit matrik polimer)
Disebut juga dengan FRP (Fibre Reinforced Polymer or Plastics). Material ini
menggunakan resin sebagai matriks dan serat gelas, aramid atau karbon sebagai penguatnya.
2. Metal matrix Composites (Komposit matrik logam)
Material ini menggunakan metal sebagai matriks (seperti alumunium) dan diperkuat dengan
serat seperti silikon karbida.
3. Ceramic Matrix Composites (Komposit matrik keramik)
Dipakai untuk lingkungan suhu tinggi. Material ini menggunakan keramik sebagai matrik
dan serat pendek seperti silikon karbida atau boron nitrit.
Secara keseluruhan sifat dari komposit ditentukan dari :
1. Sifat-sifat serat
2. Sifat-sifat resin
3. Rasio antara serat pada resin dalam komposit
4. Bentuk geometri dan orientasi serat di dalam komposit
Terdapat 4 beban utama yang mempengaruhi stuktur dari suatu komposit yaitu Tension,
Compression, Shear & Flexural.
1. Tension
Menunjukan beban tensile yang diaplikasikan pada komposit seperti gambar 2.1.
Gambar 2.1 Beban tensile pada fiberglass
5
Respond suatu komposit terhadap beban tensile tergantung dari sifat kekuatan & tensile
stiffeness dari serat penguat. Resin dengan elongation yang besar akan tahan terhadap beban
tensile. Tensile Strength (ASTM D638) adalah gaya per unit area yang dibutuhkan untuk
memutuskan sebuah material/bahan dibawah tegangan. Biasanya dinyatakan dalam pounds
per inch square (lbf/in2 atau psi), N/m
2 atau MPa (SI Sistem). Berikut contoh gambar tesnya:
Gambar 2.2 Pengujian Tensile Strength
2. Compression
Sifat kekakuan & daya rekat dari sistem resin sangat berpengaruh penting. Compressive
Strength (ASTM D695) adalah ketahanan material untuk menahan gaya tekan seperti yang
terlihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Beban compression pada fiberglass
Berikut contoh gambar tesnya :
6
Gambar 2.4 Pengujian Compression
3. Shear
Beban ini menggeser & mempengaruhi produk komposit dari bidang permukaan atau
pergerakan dari sisi kiri dan kanan secara berlawanan arah (lihat gambar)
Gambar 2.5 Beban shear pada fiberglass
Oleh karenanya diperlukan resin dengan daya adhesive yang tinggi untuk menahan beban
tersebut.
4. Flexural
Beban flexural sebenarnya adalah kombinasi dari beban tensile, compression dan shear
(lihat gambar)
Gambar 2.6 Beban flexural pada fiberglass
7
Flexural Strength (ASTM D790) adalah ketahanan material untuk melawan perubahan bentuk
dibawah beban. Berikut contoh gambar tesnya :
Gambar 2.7 Pengujian flexural
Sifat-sifat produk komposit sangat dipengaruhi teknik pembuatannya, disamping bahan-bahan
pembentuknya. Bahan pembentuk komposit diantaranya :
1. Polimer
2. Reinforcement/serat penguat
3. Filler/Bahan pengisi
4. Aditif
Masing-masing bahan pembentuk terdiri dari banyak jenis dengan sifat khususnya, terutama
polimer/resin yang diperkirakan mencapai lebih dari 60.000 jenis. Karenanya semakin banyak
pengetahuan tentang bahan pembentuk termasuk interaksi di antaranya, akan sangat membantu
dalam menciptakan produk komposit yang berkemampuan maksimal. Sebaliknya,
kekurangcermatan & kurangnya pengetahuan dalam pemilihan & penanganan bahan akan sangat
merugikan.
2.2 Serat
Pemilihan serat dalam komposit sangat penting. Serat (reinforcement) menentukan
kekuatan dasar dari produk komposit. Pilihlah serat yang menghasilkan rasio serat terhadap resin
yang tinggi. Proses aplikasi juga menentukan rasio serat terhadap resin. Metoda Pultrusion,
RTM, vacuum bagging, Filament Winding meningkatkan rasio serat terhadap resin yang tinggi
dibandingkan dengan proses Hand Lay Up atau Spray Up.
Polyester fiber, adalah serat sintetik yang terbuat dari hasil polimerisasi etilen glikol
dengan asam tereptalat melalui proses polimerisasi kondensasi. Hasil polimerisasi berupa chip
atapun polimer leleh, yang kemudian di lakukan proses spinning untuk membentuk fiber.
Pembentukan fiber dilakukan dengan temperatur di atas titik leleh polyester, dengan bantuan
gear pump yang menentukan ukuran fiber yang keluar melalui spinneret. Spinneret disini akan
8
menentukan cross section atau bentuk dari fiber yang diinginkan, seperti bulat, segitiga, dan lain-
lain. Selanjutnya ribuan helai serat panjang ini disatukan dan ditarik serta diletakkan di dalam
can. Serat-serat dari bebarapa can kemudian ditarik (draw) bersama sama sehingga didapatkan
serat dengan ketebalan tertentu biasanya dinyatakan dengan satuan denier. Pada proses
peregangan ini diberikan spin finish oil yang berfungsi mengurangi elektro statik yang terjadi
pada saat serat polyester diproses pada mesin mesin pemintalan berikutnya. Setelah melalui
proses peregangan selanjutnya masuk ke proses crimping. Kemudian serat tadi dipotong potong
menggunakan rotary cutter dengan panjang sesuai dengan keperluan, misalnya 38 mm, 44 mm,
51 mm dan lain sebagainya. pada saat proses pemotongan serat diberikan hembusan agar serat-
serat yang telah terpotong pendek-pendek dapat terurai satu sama lain. Serat yang telah selesai
dipotong dikemas pada mesin baling press dengan standar berat sekitar 350 kg per bal. Selain
kehalusan (denier) serat dan panjang serat, kilau (luster) juga merupakan spesifikasi yang sangat
penting, misalnya bright, semi dull atau dull. Serat poliester merupakan bahan baku bagi pabrik
pemintalan (spinning) yang membuat benang pintal.
Di pabrik pemintalan serat poliester biasanya diproses untuk produk benang pintal
poliester 100% atau cempuran dengan serat alam atau serat sintetik lainnya. Misalnya
poliester/katun, polyester/rayon, polyester/rami, polyester/flax, polyester/acrilik dsb. Contoh
Karakteristik serat poliester : Kehalusan : 1.3 denier, Panjang : 38 mm, Kekuatan tarik : 6.6
gram/denier, Mulur : 22%, Mengkerut : 6.3%, Krimp : 5.2 per Cm, Kandungan oil : 0.15%,
Kandungan air : 0.4%
Hal yang penting untuk mendapatkan perhatian pada proses serat polyester di pabrik
pemintalan adalah timbulnya elektro statis pada saat serat mengalami gesekan, baik antar serat
dengan serat sendiri dan juga antara serat dengan metal atau karet yang merupakan bagian mesin
yang bergesekan langsung dengan serat yang diproses. Elektro statik ini berdampak kepada
ketidak-lancaran proses pemintalan seperti terjadinya serat menggulung (lapping) pada rol-rol
yang berputar atau serat menyumbat (choking) pada corong atau terompet. Untuk mengurangi
gejala elektro statik ini biasanya ditempuh hal-hal sebagai berikut : Pada serat diberikan anti
statik atau spin finish oil, mesin-mesin produksi dibumikan (grounding) dan mengatur suhu dan
kandungan kelembaban udara di ruangan pabrik, Misalnya suhu 30 derajat Celcius dan
kelembaban udara (relative humidity) 53% di ruangan Ring Spinning.
2.3 Resin
Resin yang dipakai untuk produksi komposit harus memiliki kriteria sebagai berikut :
1. Sifat mekanik yang baik
9
2. Sifat daya rekat (adhesive) yang baik
3. Ketahanan terhadap degredasi lingkungan
4. Ketahanan terhadap bahan kimia secara khusus
Resin vinil ester atau ripoksi merupakan nama yang umum digunakan pada resin tak
jenuh yang diproduksi dari reaksi asam tak jenuh dengan gugus fungsi tunggal seperti asam
metakrilat, dengan resin epoksi. Resin epoksi dan gugus ester tak jenuh membentuk resin vinil
ester. Polimer dengan gugus tak jenuh hanya pada posisi terminal dihasilkan dari pencampuran
polimer tersebut dengan monomer tak jenuh, umumnya berupa stirena. Tampilan, perlakuan, dan
karakter proses pematangan resin vinil ester sama dengan resin poliester konvensional.Tetapi
ketahanan korosi dan sifat mekanik resin vinil ester lebih baik daripada resin poliester. Hal ini
diakibatkan dari kandungan bisphenol diepoksida yang memberikan kekuatan tarik dan
kelenturan yang sama baiknya (Hansmann dan Wismar, 2003).
Gambar 2.8 Struktur Vinil Ester (Fink dan Bugeti, 2002)
Terdapat berbagai jenis resin polyester berdasarkan jenis alkohol yang digunakan selain
resin vinil ester, yaitu adalah resin isophthalic, orthophthalic, bisphenol A fumarat, dan
chlorendic. Resin vinil ester merupakan salah satu jenis dari resin polyester yang telah
dimodifikasi, sehingga dalam hal tertentu seperti penanganan dan waktu pematangan tidak jauh
berbeda dengan resin polyester. Tetapi sifat mekanik, ketahanan kimia dan ketahanan korosinya
telah menjadi lebih baik. Sama seperti resin polyester, resin vinil ester juga merupakan salah satu
jenis resin termoset tidak jenuh yang banyak digunakan di industri karena sifatnya yang ringan,
berkekuatan tinggi serta memberikan sifat mekanik yang baik. Penggunaan vinil ester dapat
dikategorikan menjadi dua hal, yaitu dengan adanya penambahan penguat atau tanpa
penguat.Beberapa aplikasinya adalah pada pembuatan kapal, mobil, dan panel bangunan yang
tahan terhadap korosi.Sedangkan vinil ester yang tanpa penguat biasa digunakan sebagai
pelapis.Keunggulan dari penggunaan vinil ester adalah biaya persiapannya yang rendah dan sifat
fisisnya yang dapat direkayasa untuk aplikasi khusus (Hansmann dan Wismar, 2003).
10
Gambar 2.9 Proses pembuatanVinil Ester (Dholakiya, 2012)
Sifat mekanik dari vinil ester dipengaruhi jenis monomernya serta temperatur
pengerasannya. Resin vinil ester mengkombinasikan sifat-sifat terbaik dari epoksi dan vinil ester
tak jenuh. Ia memiliki ketahanan kimia yang lebih baik daripada resin vinil ester tak jenuh,
terutama pada tingkat stabilitas hidrolitik. Selain itu, ia memiliki laju pematangan dan kondisi
reaksi yang lebih baik daripada epoksi (M. Sultania dkk, 2010). Tabel 2.1 membandingkan sifat
mekanik beberapa jenis resin poliester. Resin vinil ester menunjukkan nilai terbaik diantara jenis
poliester yang lainnya. Sifat mekanik Vinil ester (ASH Handbook Volume 21, 2001) dapat
ditunjukkan pada Tabel 2.4.
Tabel 2.1 Sifat Mekanik VinilEster(ASM Handbook Volume 21,2001)
Properti Nilai
Barcol Hardness 35
Tensile Strength 80 MPa
Tensile Modulus 35 Mpa
Flexural Strength 140 MPa
Flexural Modulus 3.72 GPa
Elongation 4%
Heat Deflection Temperature 100oC
11
BAB III
STRATEGI, RENCANA KEGIATAN DAN KEBERLANJUTAN
Program Pengabdian Masyarakat ini memberikan teknologi praktis mengenai material
fiberglass terhadap siswa Sekolah Menengah Atas di Surabaya.
3.1 Strategi
Program Pengabdian Masyarakat ini memiliki beberapa strategi agar program ini dapat
memberikan manfaat yang tinggi, antara lain:
1. Tim melakukan studi lapangan ke Sekolah Menengah Atas di Surabaya.
2. Tim mengumpulkan informasi mengenai kondisi Sekolah Menengah Atas di Surabaya.
3. Tim memberikan penyuluhan tentang manfaat dan penggunaan teknologi fiberglass ke
Sekolah Menengah Atas di Surabaya.
4. Tim mempromosikan kegiatan pelatihan ke Sekolah Menengah Atas di Surabaya.
5. Tim memfasilitasi program pelatihan fiberglass yang diadakan di Jurusan Teknik
Material dan Metalurgi FTI-ITS.
6. Tim melakukan monittoring dan evaluasi program pelatihan.
7. Tim membuat perencanaan program berkelanjutan.
3.2 Rencana Kegiatan
Rencana Kegiatan Program ini dilakukan secara bertahap. Kegiatan dimulai dengan
penyiapan kegiatan melalui komunikasi awal internal terhadap tim ITS. Kegiatan ini dilakukan
untuk menyiapkan kondisi internal tim terhadap penyelenggaraan kegiatan program pengabdian
masyarakat. Kegiatan ini juga melakukan penyiapan terhadap keperluan peralatan, bahan,
personil dan jadwal kegiatan. Kegiatan selanjutnya melakukan komunikasi awal terhadap pihak
guru Sekolah Menengah Atas di Surabaya. Kegiatan ini melakukan perkenalan terhadap para
guru dan perwakilan siswa. Kegiatan ini juga melakukan studi mengenai pemahaman dan
penguasaan teknologi fiberglass di lingkungan Sekolah Menengah Atas di Surabaya. Kegiatan
ini diharapkan mendapatkan masukan mengenai kebutuhan materi dan pengetahuan praktis dari
para guru dan siswa Sekolah Menengah Atas di Surabaya. Tim ITS juga akan membuka
koordinasi dan masukan dari pihak industri dan praktisi yang bergerak di teknologi fiber glas.
Kegiatan selanjutnya melakukan koordinasi internal tim ITS untuk penyiapan dan
penyempurnaan peralatan dan bahan yang telah disesuaikan dan disempurnakan berdasarkan
masukan dari kajian awal. Penyiapan peralatan meliputi penyiapan baja sebagai rangka cetakan,
12
kayu triplek sebagai cetakan, peralatan mekanik, peralatan listrik, ruangan dan bahan pelatihan.
Penyiapan bahan meliputi penyiapan resin, katalis dan met sebagai komposisi fiberglass,
pembuatan materi pelatihan, sistem monitoring, sistem evaluasi dan sistem monitoring untuk
keberlanjutan program. Kegiatan dilanjutkan dengan pelaksanaan pelatihan terhadap masyarakat
Sekolah Menengah Atas di Surabaya dan monitoring terhadap keberlanjutan program.
3.3 Keberlanjutan Program
Kegiatan program pengabdian masyarakat dilanjutkan dengan sistem monitoring terhadap
keberlanjutan penguasaan materi dan aplikasi teknologi fiberglass di kalangan Sekolah
Menengah Atas di Surabaya. Keberlanjutan program ditunjukkan dengan peningkatan
pemahaman dan penguasaan teknologi fiberglass oleh Sekolah Menengah Atas di Surabaya.
Sekolah Menengah Atas di Surabaya diharapkan dapat melanjutkan dan mandiri melakukan
teknologi fiberglass di lingkungannya. Keahlian ini juga diharapkan dapat dilanjutkan oleh pihak
industri mitra Sekolah Menengah Atas di Surabaya. Industri mitra diharapkan dapat
menggunakan keahlian Sekolah Menengah Atas di Surabaya untuk mendukung kegiatan
industrinya. Dengan program ini, diharapkan dapat meningkatkan pemberdayaan Sekolah
Menengah Atas di Surabaya dan mendukung kegiatan industri. Kegiatan ini diharapkan dapat
meningkatkan kualitas dan daya saing Sekolah Menengah Atas di Surabaya.
13
BAB IV
HASIL YANG DICAPAI
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini telah dilaksanakan dan telah memperoleh
beberapa hasil yang dicapai. Pelatihan Teknologi Material Fiberglass diharapkan dapat
meningkatan Kompetensi Sekolah Menengah Kejuruan di Surabaya.
Kegiatan pengabdian kepada masyarakat dilakukan dalam beberapa tahapan. Gambar 4.1
menunjukkan aktivitas persiapan peralatan dan bahan praktikum. Tim menyiapkan beberapa
orang mahasiswa sebagai instruktur praktikum. Mahasiswa tersebut diberikan pembekalan
materi ilmu pengetahuan dan kompetensi teknologi material fiberglass. Mahasiswa diberikan
pelatihan mengenai teknologi material fiberglass.
Gambar 4.1. Persiapan peralatan dan bahan praktikum
Tim menyiapkan material untuk kegiatan pengabdian kepada masyarakat. Gambar 4.2.
menunjukkan material fiberglass dan Gambar 4.3. menunjukkan material polimer resin.
Teknologi material fiberglass tersusun atas matriks resin polimer dan pengisi serat fiberglass.
Polimer resin ditambahkan bahan katalis untuk proses pengerasannya (kuring).
14
Gambar 4.2. Material fiberglass
Gambar 4.3. Material polimer resin
15
Gambar 4.4. menunjukkan persiapan sarana dan prasaran kegiatan pengabdian kepada
masyarakat. Tim menyiapkan spanduk sebagai tanda lokasi pelaksanaan kegiatan. Hal ini untuk
memudahkan peserta mitra pengabdi untuk mengetahui tempat pelaksanaan kegiatan. Tim
pengabdi juga menyiapkan ruangan. Ruangan terdiri dari ruangan penyampaian materi dan
ruangan praktikum. Ruangan materi dilengkapi dengan laptop, lcd, papan tulis, ruang konsumsi
dan ac pendingin ruangan. Ruangan praktikum dilengkapi dengan peralatan mekanik, peralatan
elektrik dan material bahan.
Gambar 4.4. Persiapan sarana dan prasaran kegiatan
Gambar 4.5. menunjukkan pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat. Kegiatan ini
diikuti oleh Guru dan Siswa Sekolah Menengah Atas. Kegiatan dilakukan di Jurusan Teknik
Material dan Metalurgi. Peserta kegiatan menunjukkan antusiasme yang tinggi terhadap
pelaksanaan kegiatan pengabdian masyarakat ini.
16
Gambar 4.5. Pelaksanaan pengabdian kepada masyarakat
Gambar 4.6 merupakan kegiatan pembuatan material pola cetakan. Material pola cetakan
terbuat dari triplek kayu, pelat besi dan paku kayu. Pola cetakan dibentuk menjadi bentuk segi
empat persegi panjang. Pelat besi menjadi struktur penguat. Pelat besi dipotong menggunakan
mesin elektrik. Pelat besi disambung menggunakan mesin las. Triplek kayu menjadi
penghubung, penyambung dan penutup. Triplek kayu dipotong menggunakan mesin elektrik dan
disambung menggunakan paku kayu.
17
Gambar 4.6. Pembuatan material pola cetakan
Gambar 4.7 menunjukkan pembuatan material polimer fiberglass komposit. Pembuatan
diawali dengan pencampuran polimer resin dengan katalis. Resin dan katalis dicampur dan
diaduk dengan merata. Setelah pencampuran, resin disapukan ke atas cetakan kayu dengan cepat
menggunakan kuas. Resin perlu disapukan dengan cepat agar tidak mengeras. Resin disapukan
ke permukaan cetakan kayu dengan merata. Setelah itu, material fiberglass ditempelkan ke resin
yang telah disapukan ke atas cetakan kayu. Material fiberglass ditempelkan merata ke resin.
Kemudian, material fiberglass disapukan kembali oleh resin. Hal ini dilakuan secara kontinu ke
seluruh bidang cetakan kayu. Setelah material fiberglass dan resin menutupi cetakan kayu
dengan merata, material ini dibiarkan kuring dan mengeras.
18
Gambar 4.7. Pembuatan material polimer fiberglass komposit
Gambar 4.8 menunjukkan pelaksanaan materi pelatihan. Materi disampaikan dikelas
menggunakan tampilan lcd. Materi pelatihan meliputi ilmu pengetahuan teknik material dan
metalurgi, material polimer resin, material komposit dan material serat fiberglass. Materi
diberikan secara interaktif, dialog, ceramah dan tanya jawab. Peserta terlihat aktif dan banyak
memberikan tanggapan. Materi yang diberikan berupa ilmu dasar, gambar dan aplikasi teknik
material dan metalurgi.
19
Gambar 4.8. Materi pelatihan
Gambar 4.9 menunjukkan praktikum proses produksi material polimer fiberglass
komposit. Material polimer fiberglass dapat juga digunakan untuk membuat berbagai bentuk
komponen. Bentuk komponen dipengaruhi oleh bentuk fiberglass. Serat fiberglass dapat
dipotong menjadi berbagai bentuk yang diinginkan.
20
Gambar 4.9. Praktikum proses produksi material polimer fiberglass komposit
Gambar 4.10 menunjukkan hasil produk pelatihan material polimer fiberglass komposit.
Produk memiliki bentuk segiempat persegi panjang. Produk ini dapat digunakan untuk menahan
air dan memilki kekuatan yang tinggi. Material fiberglass memiliki kekuatan yang tinggi, proses
pembuatan yang mudah dan kekuatan terhadap air.
21
Gambar 4.10. Produk pelatihan material polimer fiberglass komposit
Gambar 4.10. Produk pelatihan material polimer fiberglass komposit
Guru dan siswa Sekolah Menengah Atas di Surabaya telah mendapatkan pelatihan materi
dan praktikum mengenai Teknologi Material Fiberglass. Guru dan siswa Sekolah Menengah
Atas di Surabaya telah memiliki pengetahuan dan kompetensi mengenai Teknologi Material
Fiberglass. Guru dan siswa telah mampu memahami dan mengembangkan teknologi material
fiberglass.
22
BAB V
RENCANA TAHAPAN BERIKUTNYA
Pelatihan Teknologi Material Fiberglass Sebagai Peningkatan Kompetensi Sekolah
Menengah Kejuruan di Surabaya telah dilaksanakan. Guru dan siswa Sekolah Menengah Atas di
Surabaya telah mendapatkan pelatihan materi dan praktikum mengenai Teknologi Material
Fiberglass. Guru dan siswa Sekolah Menengah Atas di Surabaya telah memiliki pengetahuan dan
kompetensi mengenai Teknologi Material Fiberglass. Setelah pelatihan, tim pengabdi akan
melakukan kunjungan ke sekolah untuk mendapatkan masukan dan rencana kegiatan
implementasi hasil pelatihan di sekolah. Tim pengabdi juga akan menyiapkan modul pelatihan
untuk menjadi materi pembelajaran. Materi ini diharapkan dapat digunakan sebagai materi
pembelajaran di kelas. Materi pembelajaran diharapkan dapat disebarluaskan secara terus
menerus. Guru dan siswa diharapkan dapat melakukan penelitian dan pengembangan mengenai
Teknologi Material Fiberglass secara mandiri di sekolah sehingga ilmu pengetahuan dan
teknologi mengenai Teknologi Material Fiberglass dapat terus dikembangkan.
23
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 KESIMPULAN
Kegiatan pengabdian kepada msyarakat 2015 telah dilaksanakan. Kegiatan ini berupa
Pelatihan Teknologi Material Fiberglass Sebagai Peningkatan Kompetensi Sekolah Menengah
Kejuruan di Surabaya. Kegiatan ini diikuti oleh Guru dan siswa Sekolah Menengah Atas di
Surabaya. Guru dan siswa telah mendapatkan pelatihan materi dan praktikum mengenai
Teknologi Material Fiberglass. Peserta telah mengalami peningkatan ilmu pengetahuan dan
kompetensi mengenai Teknologi Material Fiberglass. Guru dan siswa akan mengembangkan
ilmu pengetahuan dan kompetensi Teknologi Material Fiberglass di sekolah.
5.2 SARAN
Peserta pelatihan menyampaikan bahwa materi pelatihan yang diperoleh sangat
bermanfaat dan mampu meningkatkan ilmu pengetahuan dan kompetensi. Peserta berharap
kegiatan ini dapat diselenggarakan secara kontinu.
24
DAFTAR PUSTAKA
___. 1990. ASM Handbook Volume 2:Properties and Selection: Nonferrous Alloys and Special-
Purpose Materials.ASM International Handbook Committee.
___. 1998. ASM Handbook Volume 15: Castings. ASM International Handbook Committee.
Banga, TR., Dkk. 1981. Foundry Engineering. New Delhi: Khanna Publisher.
Brady, G.S., dkk. 2002. Material Handbook 15th Edition. McGraw-Hill Handbook.
Hayward, Charles R.. 1957. An Outline of Metallurgical Practice. New York: D. Van Nostrand
Company, Ltd.
Heine, Richard W., dkk. 1983. Principle of Metal Casting. New Delhi: McGraw-Hill Inc
Mondolfo, Lucio F.. 1976. Aluminum Alloys: Structure and Properties. London : Butterworths
Surdia, Tata, dan Kenji Chijiwa. 2000. Teknik Pengecoran Logam. Jakarta: Pradnya Pramita
25
LAMPIRAN 1. BIODATA TIM PENGABDI
1. Ketua
a. Nama Lengkap : Dr. Eng. Hosta Ardhyananta, ST, MSc
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIP : 198012072005011004
d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Lektor/Penata Tk. I/III.d
e. Jabatan Struktural : Kepala Laboratorium
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Jemursari 14/12 Surabaya dan Telp 031-5997026 /
081398376767
j. Riwayat penelitian/pengabdian :
1. Ketua, Karakterisasi dan Sifat Bambu Indonesia sebagai Polimer
2. Komposit Terbarukan untuk Material Struktur, Produktif ITS 2011
3. Anggota, Rekayasa Material Nosel Roket dengan Kombinasi Proses Pemaduan
(Alloying) dan Perlakuan Panas (Heat Treatment), Riset Sinas, 2012
k. Publikasi ilmiah:
1. Proses produksi serbuk NiAl melalui jalur pencairan, pembekuan dan pelumatan
2. H. Ardhyananta, T. Kawauchi, H. Ismail and T. Takeichi, "Preparation and
properties of polybenzoxazine-poly(dimethylsiloxane-co-diphenylsiloxane)
hybrids as high performance polymers", High Performance Polymers, 22, 609-
632, (2010).
3. Hosta Ardhyananta, Sulistijono, Susilo G.H.2012, Karakterisasi dan Sifat
Mekanik Bambu Ori dan Petung, Seminar Nasional Pascasarjana XII ITS,
Surabaya.
2. Anggota I
a. Nama Lengkap : Prof. Dr. Ir. Sulistijono, DEA
b. Jenis Kelamin : Pria
c. NIP : 196203261987011001
d. Pangkat/Golongan. : Prof./Guru Besar/Pembina Utama/IV/D
e. Jabatan Struktural : Kepala Lab
26
f. Bidang Keahlian : Teknik Korosi
g. Fakultas/Jurusan : FTI/Teknik Material & Metalurgi
h. Perguruan Tinggi : ITS
i. Alamat Rumah : Perum ITS, Jln. Teknik Komputer 4 Blok U No. 153, Sukolilo,
Surabaya
j. Riwayat penelitian/pengabdian
1. Ketua, Hibah Hibah Penelitian Lab. Korosi, 2013, Inhibitor Organik dari sarang
Semut.
2. Ketua, Hibah Penelitian Lab. Korosi, 2012, Ketahanan Korosi Karoseri Automobil
di Pasaran Edar Indonesia.
3. Ketua, Pengabdian Masyarakat, Dana Lokal ITS, 2011, Pembuatan Alat Penjernih
Air.
4. Anggota, Stranas 2010, Pelapisan Zirconia Yttria untuk Ketahanan Korosi.
k. Publikasi
1. International seminar on Applied Technology, Science, and Art (4th
APTECS
2013), Scratch Area Effect in Coating to Protection Current Needing in ICCP
System for AISI 1045 Steel in Sea Water Environment.
2. Seminar Nasional Material dan Metalurgi (SENAMM), 2013, Pengaruh Variasi Bentuk dan Ukuran Goresan Pada Coating Polietilena Terhadap Sistem Proteksi
Katodik Anoda Korban Paduan Aluminium Untuk Baja AISI 1045 Dilingkungan
Air Laut.
3. Advanced Material Research Journal Vol. 422 (2012) pp 705-715, Pipeline
Material Reliability Analysis Regarding to Probability of Failure Using Corrosion
Degradation Model.
4. International Journal of Corrosion (Submited), 2012, Corrosion Behaviour of High
Strength Low-Alloy Steel Under Wet/Dry Cyclic Tests In A Simulated Indonesia
Atmosphere.
5. The Journ. for Tech. and Sci., Vol. 21, N. 4, Nov 2010, Phase Transformation on
Interface NiCoCrAlY/Ni based substrate at High Temperature.
6. International Conference on Material and Metallurgy, Surabaya, 2009, High
Temperature Oxidation of Superalloys.
3. Anggota II
a. Nama Lengkap : Ir. Rochman Rochiem, MSc.
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIP : 195809101986031002
d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Lektor Kepala/Pembina/IV.a
e. Jabatan Struktural : Sekretaris Jurusan
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi
27
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Semolowaru Indah Q - 26 Surabaya 60119 dan Telp
031-5997026 / 0817392842
j. Riwayat penelitian/ pengabdian :
1. Anggota, Sintesis Barium Hexaferrite dengan Variasi Mol
2. Rasio dan Temperatur Sintering pada proses Co-precipitation, Unggulan ITS 2011
l. Publikasi ilmiah:
Phase transformation of CuZn alloy produced by mechanical alloying with milling
time & Zn volume fraction variation, 2nd
aptecs LPPM ITS, 2010
4. Anggota III
a. Nama : Tubagus Noor Rohmannudin S.T, M.Sc.
b. Jenis kelamin : Laki-laki
c. NIP : 198205262012121002
d. Pangkat / Golongan: III/b
e. Jabatan struktural : Asisten Ahli
f. Bidang keahlian : Korosi, Metalurgi
g. Fakultas/ Jurusan : FTI/ Teknik Material dan Metalurgi
h. Perguruang Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember surabaya
i. Alamat rumah/ Telp: Jagir Wonokromo 40 Surabaya/ 081356713925
j. Riwayat penelitian / pengabdian :
1. Ketua, Penelitian Dosen Muda, 2013, Pengaruh Ukuran Goresan Pada Lapis
Lindung Polietilena Terhadap Kebutuhan Arus Proteksi pada Sistem ICCP untuk
Baja AISI 1045 di Lingkungan Air Laut.
2. Anggota, Hibah Penelitian Lab. Korosi, 2012, Ketahanan Korosi Karoseri
Automobil di Pasaran Edar Indonesia.
3. Anggota, Hibah Penelitian Lab. Metalurgi, 2011, Perlakuan Panas Sebagai Solusi
Kegagalan Pada Chain Drag-Conveyer 03-M-304 Di PT. Petrokimia Gresik
4. Anggota, Hibah Pengabdian Kepada Masyarakat untuk Lab. Korosi, 2011,
Pembuatan Alat Penjernih Air.
k. Publikasi :
1. International seminar on Applied Technology, Science, and Art (4th
APTECS
2013), Scratch Area Effect in Coating to Protection Current Needing in ICCP
System for AISI 1045 Steel in Sea Water Environment.
2. Seminar Nasional Material dan Metalurgi (SENAMM), 2013, Pengaruh Variasi Bentuk dan Ukuran Goresan Pada Coating Polietilena Terhadap Sistem Proteksi
Katodik Anoda Korban Paduan Aluminium Untuk Baja AISI 1045 Dilingkungan
Air Laut.
28
3. Seminar Nasional Metalurgi dan Material (SENAMM), 2012, Analisa Laju Korosi
Pada Plat Body Automobiles Terhadap Larutan HNO3 0,01 M Dengan Metode Wet -
Dry Cyclic SAE J2334.
4. Seminar Nasional Metalurgi dan Material (SENAMM), 2012, Proses Hardening-
Tempering AISI 1050 Terhadap Struktur Mikro, Kekerasan Dan Kekuatan Sebagai
Upaya Peningkatan Kualitas Chains Bucket Elevator 02-M-308 PT.Petrokimia
Gresik
5. 4th
International Conference on Recent Advances in Materials, Minerals &
Environment, 2009, Effect of Sintering on Alloying Behavior and Microstructural
Change of Ti-10at.%Mo-10at.%Cr Alloy.
5. Anggota IV
a. Nama Lengkap : Wikan Jatimurti ST, MSc.
b. Jenis Kelamin : Laki-Laki
c. NIP : 198303252014041001
d. Pangkat / Golongan : III/b
e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp : Jl. Rungkut Harapan D-3 Surabaya dan Telp 031-
5997026 / 082140928112
j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -
6. Anggota V
a. Nama Lengkap : Dian Mughni F, ST, MSc.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : 198405152014042003
d. Pangkat / Golongan : III/b
e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi
29
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp :
j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -
7. Anggota VI
a. Nama Lengkap : Amaliya Vania Mitha P, ST, MT.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : -
d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Tenaga Dosen
e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp :
j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -
8. Anggota VII
a. Nama Lengkap : Amaliya Rasyida, ST, MSc.
b. Jenis Kelamin : Perempuan
c. NIP : -
d. Fungsional/Pangkat / Golongan : Tenaga Dosen
e. Jabatan Struktural : -
f. Bidang Keahlian : Teknik Material dan Metalurgi
g. Fakultas/Jurusan : Fakultas Teknologi Industri / Jurusan Teknik Material dan
Metalurgi
h. Perguruan Tinggi : Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya
i. Alamat Rumah dan No. Telp :
j. Riwayat penelitian/ pengabdian : -