Transcript
Page 1: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf
Page 2: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

KEMENTERIAN AGAMA RIDIREKTORAT JENDERAL BIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM

DIREKTORAT PEMBERDAVAAN WAKAFTAHUN 2012

PEDOMAN PENYUSUNANPROPOSAL

PEMBERDAYAAN

CWakaf9?rodulitif

Page 3: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

III

Puji dan syukur kita panjatkan kepada Allah SWT, karenaatas rahmat dan karunia-Nya kita masih dapat melakukanberbagai upaya untuk mendorong pemberdayaan wakafsecara produktif. Sejak digulirkannya percontohan wakafproduktif, Direktorat Ienderal Bimbingan Masyarakat Islam Cq.Direktorat Pemberdayaan Wakaf telah mengambil berbagaikebijakan penting untuk penyempumaan persyaratan danprosedur, sistem pengelolaan manajemen, sistem pelaporankeuangan, sistem pembinaan dan pengawasannya. Kerangkadasar, aplikasi dan out put percontohan wakaf produktif terusdisempurnakan, sehingga wakaf benar-benar memberikankontribusi untuk memajukan kesejahteraan umum sesuaiclengan clinamika yang ada.

Salah satu upaya yang dilakukan adalah menyiapkanbuku Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif sebagai panduan bagi Nazhir dalam teknispenyusunan proposal yang rapi, menarik, logis-rasional, dansistematis, sehingga tidak hanya menarik perhatian lernbaga­lembaga pemberi bantuan keuangan, melainkan jugamernudahkan bagi para analis usaha untuk mempelajari danmenilai berbagai kernungkinan usaha yang akan dijalankan,

Bismillahirrahmanirrahim

KATA PENGANTARDIREKTUR PEMBERDAYAAN WAKAF

Page 4: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

IV

Drs. H. Sutami, M.Pd.INIP 195512281981031004

Ttd.

Jakarta,Oktober 2012Direktur Pemberdayaan Wakaf

Mengingat setiap Nazhir berada pada wilayah yangberbeda dan memiliki kekhasan tersendiri. Maka rambu­rambu penyusunan proposal, diharapkan Nazhir dituntutlebih inovatif dan kreatif agar dapat mengembangkannyaasalkan masih dalam koridor umum sebagaimana yangdigambarkan oleh buku pedoman ini dan tidak bertentangandengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan.

Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihakyang telah membantu dalam penyelesaian buku ini, semogaAllah SWT memberikan limpahan pahala-Nya dan meridhainiat baik kita. Amin.

Page 5: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

V

BABIDPETUNJUK TEKNIS PENYUSUNAN PROPOSALA. Ringkasan Eksekutif 19B. Gambaran Umum 20

1. Riwayat Wakaf 202. Lokasi dan Kondisi Harta Benda Wakaf 21

BABIIGAMBARAN UMUM, TUJUAN, MANFAAT, DANPETUNJUKA. Gambaran Urnum 11B. Tujuan.. 16C. Manfaat................................................................... 16D. Petunjuk.................................................................. 17

BABIPENDAHULUANA. Peran wakaf dalam peradaban Islam 1B. Wakaf sebagai pilar perekonomian Umat 4C. Peta dan peluang pemberdayaan wakaf produktif

di Indonesia 6a. Pemetaan Jenis Usaha 6b. Analisis SWOT 8

KATA PENGANTAR iiiDAFfAR ISI................................................................... V

DAFTAR lSI

Page 6: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

VI

BABVPENlJTUP 59LAMP IRAN-LAMP IRAN 61DAFTARPUSTAKA 92TIM PENYUSUN 94

BABIVPEIAPORAN, MONITORING, EVALUASI, DANPENGEMBANGANA. Pelaporan................................................................ 51B. Monitoring............................................................. 52C. Evaluasi 55

3. Riwayat Nazhir '" 214. Visi dan Misi Nazhir 215. Latar Belakang Pernilihan Usaha yang akan

dijalankan 22C. Usaha yang Akan Dijalankan 22D. Rencana Pemasaran 23E. Rencana Operasional 32F. Manajernen dan Organisasi Pelaksana 43G. Laporan Keuangan Nazhir 44H. Kebutuhan Dana.................................................... 441. Rencana Keuangan 45J. Daya Dukung Syarat Administratif 46

Page 7: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

1

Wakaf, sebagaimana dijelaskan oleh banyak ulama,baik klasik maupun kontemporer, tidak hanya merniliki nilaiibadah semata, melainkan juga memiliki nilai sosial-ekonorniyang cukup besar. Dua posisi dan peran wakaf tersebut(ibadah dan sosial ekonorni) telah rnenjadi bagian darikehidupan umat Islam sejak lama, khususnya pada masa­masa awal perkembangan agama Islam itu sendiri.

Al-Kabisi (2004) begitu cukup gamblang menguraikantentang posisi dan peran wakaf dalam sejarah umat Islam.Meskipun sempat terjadi perdebatan mengenai historisitasawalwakaf, tetapi hampir seluruh ulama sepakat bahwa wakafmenjadi bagian penting dad sejarah kehidupan umat Islamdad masa ke masa. Kesepakatan itu paling tidak berasas padakeyakinan bahwa wakaf - baik yang pertama kali diakukanmelalui sedekahnya Nabi Muahmmad SAWataukah sedekahUmar bin Khattab RA berupa tanah - merupakan arnalanyang dianjurkan dengan cara menyisihkan sebagian harta

A. Peran Wakaf dalam Peradaban Islam

PENDAHULUAN

Bab 1

Page 8: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

2 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

untuk kemashlahatan, tanpa membedakan apakah wakaf itudiperuntukkan untuk orang-orang tertentu, ataukah untukkepentingan umum. Itulah sebabnya, hukum pensyaria'atanwakaf sendiri tidak pernah mencantumkan pembedaanantara wakaf seseorang untuk anggota keluarganya denganwakaf untuk kepentingan umum (Al-Kabisi, 2004: 23).

Sejak khalifah Umar bin Khattab membudayakansedekah dalam bentuk wakaf, maka kemudian wakaf menjaditradisi yang terus bergulir dan telah banyak membanguntonggak-tonggak kemashalahatan ummat dalam berbagaibentuknya. Umar bin Khattab sendiri, ketika mewakafkanhartanya mengatakan bahwa apa yang ia wakafkan adalahuntuk orang-orang fakir, para karib-kerabat, para budak,untuk kebaikan di jalan Allah swt, serta untuk para tamu danorang-orang yang melakukan kebaikan. Sementara orang yangdiberi amanah untuk mengelola harta wakaf itu pun diberihak untuk mengambil sebagian manfaat (keuntungan) dariwakaf selama masih dalam batas yang wajar dan dibenarkan.Keadaan ini terus berlangsung hingga masa Khalifah Ali binAbi Thalib.

Setelahmasa Khulafurrasyidin, wakaf dan pengelolaannyamengalami perluasan. Pada masa Bani Umayyah danAbbasiyah misalnya, peruntukkan dan penyaluran wakaftidak hanya ditujukan pada kaum fakir-rniskin belaka, tetapijuga merambah pada pendirian sarana ibadah, tempat-tempatpengungsian, perpustakaan, sarana pendidikan, dan beasiswabagi komunitas pendidikan (siswa/mahasiswa, pengajar).

Jangkauan wakaf yang luas ini menuntut adanyasuatu lembaga khusus yang bergerak di bidang wakaf, baikuntuk menampung harta wakaf maupun pengelolaannya,

Page 9: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Pendahuluan - Bab 1 3

hingga pada akhirnya didirikan pula suatu lembaga khususpengawasan wakaf. Oi beberapa negara Islam pada waktuitu, para hakim merupakan entitas yang turut serta mengawasipengelolaan wakaf, seperti halnya para hakim di Baghdad.Pada masa daulah Abbasiyah, pirnpina lembaga wakafdisebut dengan shadr al-uiuquf yang bertugas mengawasipengelolaan wakaf serta menunjuk pihak-pihak tertentuuntuk membantu fungsi pengawasan tersebut (Al-Kabisi,2004: 28).

Perkembangan wakaf lebih jauh lagi terjadi pada masaDaulah Usmaniyah dimana pada masa itu dibuat peraturan­peraturan yangmemuat peraturan tentang pembagian macarn­macam tanah, peraturan transaksi barang dan keuntunganwakaf. Pada masa ini, pengelolaan wakaf berjalan lebihefektif karena telah terdapat beberapa peraturan yangmendukungnya.

Sementara pada masa kini, pengelolaan wakaf berjalansemakin produktif. Bentuk harta benda yang diwakafkanpun mengalami perluasan, tidak hanya pada benda-bendatidak bergerak seperti tanah, melainkan juga dalam bentukbenda tak bergerak, dan benda-benda lain yang dapat diolahsecara produktif dan menguntungkan.

Terclapat beberapa negara masa kini dimana mayoritaspenduduknya muslim telah menclayagunakan harta bendawakaf, baik dalam bentuk benda tak bergerak maupuntunai (uang) dalam berbagai transaksi dan upaya produktifsehingga harta benda wakaf tersebut memiliki kemanfataanyang sangat besar bagi ummat Islam itu sendiri. Negara-negaraseperti Malaysia, Saudi Arabia, Mesir, Turki, dan Yordaniateah mengeloal wakaf dengan sangat menarik. Wakaf yang

Page 10: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

4 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

B.Wakaf sebagai Pilar Perekonomian UmatSebagaimana diuraikan sekilas diatas bahwa wakaf

memiliki posisi dan peran penting dalam sejarah Islam, makasudah selayaknya jika di Indonesia perlu dikembangkanberbagai langkah untuk mendayagunakan wakaf sebagaiupaya pemberdayaan ekonomi dan kesejahteraan umat.Upaya pemberdayaan wakaf sebagai pilar ekonomiumat sebagaimana telah dikembangka di negara-negaraberpenduduk mayoritas Islam hanya dapat dilakukan jikaumat Islammenyadari posisi dan peran wakaf itu bagi mereka.Tampaknya, kesadaran ini pula yang belum sepenuhnyaterdapat di sebagian kalangan umat Islam.

Salah satu tujuan dari wakaf adalah membentuksuatu kebiasaan besedekah yang peruntukkannya memilikikemanfataatan bagi umat.Dengan pengertian lain,wakaf dapatdisetarakan dengan investasi dimana ia akan memberikanbanyak manfaat dan keuntungan bagi masyarakat. Investasidana wakaf sendiri memang tidak banyak dikupas dalampendekatan fikih-fikih klasik, melainkan lebih banyak padaprinsip-prinsip urnumnya saja,

dilakukan oleh masyarakat di sana juga tidak sebatas padatanah atau bangunan, melainkan juga berupa investasi saham,uang, real estate, tanah pertanian, flat, tempat ibadah dimanasemuanya dikelola dengan sangat baik dan produktif.

Dari sekilas catatan sejarah tersebut, maka menjaditerang bahwa wakaf memiliki peran dan posisi yang sangatstrategis bagi pemberdayaan masyarakat, sehingga wakaf itupula telah dicatat oleh sejarah sebagai salah satu bentuk dadperjalanan peradaban Islam itu sendiri.

Page 11: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Pendahuluan --- Bab 1 5

Kahf (1998) sendiri membedakan investasi danawakaf dalam dua model, yaitu model pembiayaan wakafsecara tradisional dan secara institusional. Model investasidana wakaf secara tradisional banyak dikembangkan dandiperbincangkan dalam fikih-fikih klasik, seperti pinjaman,kontrak sewa jangka panjang (hukr), sewa dengan duapembayaran (ijaratain), penambahan harta wakaf baru, danpengganti harta wakaf. Sementara moclel pembiayaan wakafsecara institusional dilakukan melalui suatu lembaga yangsecara khusus dibentuk untuk pengelolaan harta wakaf secaraprofesional, tetapi dengan tidak meninggalkan prinsip dasarinvestasi yang baik, seperti bagi hasil, bagi fisiko, jual-beli, clansewa. Berbagai lernbaga keuangan syari'ah dan perbankansyari'ah rnisalnya, merupakan lembaga yang clapat dijadikansebagai stakeholderinvestasi dan pengembangan harta wakafkarena lernbaga-lernbaga tersebut dapat mempertanggungjawabkan secara publik.

Apapun pilihan pengembangan harta wakaf yangdikelola secara profesional, maka pada dasarnya memilikitujuan untuk pemberdayaan ekonomi masyarakat yangpada akhirnya akan mewuudkan kesejahteraan umat. Itulahsebabnya, sejak masa-rnasa awal Islam, baik yang sudahdipraktikkan oleh Nabi Muhammad saw maupu oleh parasahabat bahwa wakaf dapat membangun suatu tonggak ataupilak ekonomi umat yang mengangkat manusia clari berbagaikesulitan hidup. Wakaf, clengan demikian merupakan bentukdari pemberdayaan ekonomi umat yang komitmen padaperwujudan kesejahteraan.

Page 12: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

6 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

1. Pemetaan Jenis UsahaTerdapat beberapa jenis usaha yang dapat dikembangkansebagai upaya pemberclayaan wakaf produktif diIndonesia. Sejak tahun 2005 yang lalu, di beberapaprovinsi di Indonesia telah terdapat kegiatan-kegiatanusaha ekonomi pemberdayaan wakaf produkrif.

Beberapa provinsi seperti Bali, Surnatera Utara,Banten, jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, DIYogyakarta, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah,Sulawesi Tenggara, Kalimantan Tengah, KalimantanBarat, dan Nusa Tenggara Barat merupakan deret darinama-nama provinsi yang di salah satu wilayahnyamenjadi ternpat kegiatan pemberdayaan wakaf produktifdengan bentuk yang bermacam-macarn. Perbedaanbentuk pemberdayaan wakaf produktif itu sendiri tentusaja dilakukan dengan medasarkan diri pada hasilpemetaan terhadap potensi pengembangan ekonomi di

C. Peta dan Peluang Pemberdayaan Wakaf Produktif diIndonesiaHarta wakaf tidak hanya dikelola dan diperumukkan

untuk kegiatan-kegiatan ibadah yang berdimensi ritualsemata, melainkan juga dapat dikembangkan secaraproduktif dalam berbagai bentuk pengembangan investasiclan kegiatan ekonomi lainnya. Sejauh ini, KernenterianAgama sendiri telah melakukan kajian mengenai peta danpeluang pemberdayaan wakaf produktif di Indonesia. Selainitu juga telah memberikan dana stimulan sebagai pendorongbagi masyarakat untuk mengembangkan harta wakaf yangada secara lebih produktif dan menguntungkan.

Page 13: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Pendahuluan --- Bab 1 7

daerah tersebut sehingga investasi dana yang dipakaiuntuk pemberdayaan wakaf produktif dapat mencapaiketepatan sasaran, menguntungkan, dan bermanfaat.

Secara umum, peta pemberdayaan wakaf produktifyang telah dipraktikkan selama ini dapat digolongkankedalam berbagai bentuk.a) Wakaf produktif dalam bentuk penokean

Pertokoan disini clapat berupa Toko Serba Ada(Toserba), swalayan mini, pusat perbenlajaan(shopping center), mini market, dan sebagainya.Sisi produktifitas perlu mempertimbangkan sisilokasi geografis dan dernograflsnya sehinggaia akan clapat tepat sasaran pasar yang clibiclik.Ienis wakaf produktif dalarn bentuk pertokoanini telah elikembangkan eli Bali, Nusa TenggaraBarat, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan, Bali, danbeberapa tempat lain.

b) Wakafproduktifpelayanan kesebatanBeberapa wakaf procluktif yang telah clan tetapmerniliki peluang usaha eli bidang ini dapatberbentuk ruang rawat inap, klinik, apotek, dansebagainya.

c) Wakaf produktif peternakan dan perikananBentuk wakaf produktif elibidang ini dapat berupapeternakan dan perikanan yang sampai saat inimasih rnenggiurkan. Peternakan ayam, kambing,sapi, penggemukan sapi, tambak ikan rnerupakanjenis usaha yang masih menjanjikan, Usaha ini pundilaksanakan oleh Pondok Pesantren al-AnwarRembang, Jawa Tengah.

Page 14: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

..

8 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

2. Analisis SWOTUntukmenentukan jenisusaha melaluipemberdayaan

wakaf produktif, maka perlu dilakukan suatu kajian dananalisis mengenai peta dan peluang usaha yang akan

d) Wakaf produktif pelayanan pendidikan danpelatibanDalam hal ini pemberdayaan wakaf produktif dapatberupa penclirian lembaga pendidikan, gedungperkuliahan, balai pelatihan, ruang kegiatan belajar,gedung serba guna, dan sebagainya.

e) Wakafproduktifpusat bisnisPemberdayaan wakaf produktif seperti ini dapatberupa gedung pusat bisnis dimana clidalamnyaterdapat berbagai bentuk jenis usaha.

f) Wakaf produktif Stasiun Pengisian Bahan BakarUmum (SPEU)Kegiatan usaha ini memang membutuhkan danayang tidak sedikit, tetapi dapat diupayakan jibpengurus clan pengelola harta wakaf mernilikisuatu perencanaan dan keinginan yang kuat.Pemberdayaan produktif seperti ini dilakukanoleh Yayasan Bina Bhakti Ummat Nurul Hidayah,Tangerang-Banten.

g) Wakaj produktif sewa/kontrak tempat tinggalPemberdayaan wakaf produktif jenis ini dapatberupa rumah kost atau rumah kontrak yangbiasanya memiliki peluang strategis di daerah­daerah yang berdekatan dengan pusat pendidikanatau pusat bisnis.

Page 15: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Pendahuluan --- Bab 1 9

Faktor Internal:1 I Kekuatan (Strenght) I21 Kelemahan (Weakness) IFaktor Eksternal:11 Peluang(Opport!JllilJl) I2 I Ancaman (Threats) I

Contoh:]enis Usaha: _

dijalankan. Dalam konteks ini dan yang secara umumdilakukan oleh banyak pihak yang telah menjalankanjenis usaha ini adalah dengan menggunakan analisisStrengbt (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunity(peluang), dan Threats (ancaman) atau yang populardisebut dengan analisis SWOT. Analisis ini dipakai untukmenelaah kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancamanyang ada dalam proses melakukan pemetaan terhadappeta jenis usaha yang akan dijalankan.

Setelah melakukan analisis terhadap jenis usahayang akan dijalankan, maka disusunJah strategi-strategluntuk memperkuat kekuatan dan peluang serta strategimenanggulangi kelemahan dan ancaman. Formulasistrategis terse but rnenjadi bahan acuan yang meyakinkantentang pilihan jenis usaha baru yang akan dijalankan.

Page 16: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

10 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

Strategi InternalStrategi Eksternal Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)

Peluang(Opportuniy)

Ancaman (Threats)

Fonnulasi strategis:

Page 17: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

11

A. Gambaran Umum

Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004 tentang Wakafmerupakan landasan kebijakan bagi pemerintah untukmelakukan beberapa hal penting, di antaranya. pertama,memasyarakatkan wakaf dari sekedar ruang ibadahmenjadi bagian dari upaya kesejahteraan sosial. Kedua,pendayagunaan asset yang dimiliki oleh masyarakat untukdijadikan sebagai peluang usaha-usaha yang lebih produktifdan pada akhirnya bermanfaat bagi kehidupan masyarakat itusendiri. Ketiga, perlindungan asset ekonomi masyarakat darikemungkinan terjadinya pencerabutan yang bertentangandengan ketentuan hukum.

Ketiga dimensi yang termuat di dalam peraturanperundang-undangan tentang Wakaf itu sudah sepatutnyadiwujudkan dalam berbagai kondisi yang lebih konkretsehingga fenomena perwakafan di Indonesia memilikikeragaman yang seluruhnya mengarah pada penguatankesejahteraan masyarakat, baik secara lahir maupun batin.

GAMBARAN UMUM,TUJUAN, MANFAAT, DAN PETUNJUK

Dab 2

Page 18: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

12 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

Sebagaimana yang telah disinggung pada bab sebelumnyabahwa peluang wakaf produktif di Indonesia sangatlahbesar dan ia dapat menjadi suatu tatanan ekonomi baru(new economic order) yang bennanfaat untuk menunjangekonomi umat.

Buku Pedoman Penyusunan Proposal Wakaf Produktifini merupakan arahan bagi masyarakat untuk menyusunsuatu rancangan pengelolaan wakaf produktif. Penyusunanbuku pedoman ini menjadi penting karena tidak sedikit darimasyarakat yang membutuhkan penjelasan secara lebihterperinci dan gamblang tentang bagaimana menyusunsuatu "arsitektur" pengelolaan wakaf produktif di tengah­tengah kehidupan mereka. Kemampuan untuk membuatsuatu rancang-bangun pengelolaan wakaf produktif bukanhanya menggambarkan kapabilitas dalam mendayagunakanasset ekonomi yang ada, melainkan juga sebagai cermin dariprofesionalitas pengelolaan asset ekonomi yang berdaya-guna.Kemampuan-kemampuan tersebut sangat diperlukan karenawakaf produktif bukanlah suatu kerja dan karya ekonomiberdimensi tunggal-pnbadi, rnelainkan melibatkan sisi sosial,yaitu komitmen terhadap kesejahteraan masyarakat.

Secara umum, proposal wakaf produktif dibuat adalahuntuk memudahkan bagi penyusun maupun penerimaproposal untuk membaca dan mempelajari tawaran usahayang akan dijalankan. Proposal wakaf produktif berisi dataatau informasi calon nasabah mengenai usaha yang akandilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan bantuan darilembaga keuangan atau lembaga lainnya yang diberi otoritasunruk mernberikan bantuan yang diharapkan. Karenaproposal tersebut akan dipelajari oleh pihak-pihak lain, maka

Page 19: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Gambaran Umum, Tujuan, Manfaat, dan Petunjuk --- Bab 2 13

proposal tersebut harus disusun secara menarik, rapi, logis­rasional, dan sistematis sehingga ia tidak hanya akan menarikperhatian lembaga-lembaga pemberi bantuan keuangan,melainkan juga memudahkan bagi para analis usaha untukmernpelajari dan menilai berbagai kemungkinan usaha yangakan dijalankan.

Oleh sebab itu, menyusun proposal tidak sernata-matamengandalkan kemampuan dari sisi subjek yang mengajukanbantu an, melainkan juga dari sisi perspektif lembagakeuangan. Penyusun proposal sebaiknya mengetahui datadan inforrnasi yang dibutuhkan oleh lembaga keuanganyang digunakan untuk memberikan keputusan disetujui atautidaknya proposal yang diajukan. Dalam dunia perbankandan bisnis finansial lainnya, para analis dan juga lembagakeuangan yang akan memberikan bantuan kepada calonnasabah, biasanya akan menilai proposal yang diajukanberdasarkan dua konsep utama, yaitu bankable danfeasible. Bankable artinya memenuhi persyaratan bank.Istilah tersebut juga dapat digunakan untuk sektor lainnyabahwa proposal apapun yang diajukan diharuskan untukmemenuhi persyaratan yang telah ditentukan oleh lembagayang memiliki otoritas untuk memberikan bantuan. Dalamdunia perbankan sendiri, suatu proposal akan diuji melaluisuatu analisis yang dikenal dengan sebutan 5C + 3R(Character/sf/at, Collateral/jaminan, Capital/modal utama,Capacity/hemampuan, Conditionlkondisi + Return/kembali,Repayment/pembayaran, dan Risk/risieo).Sementara feasible(kelayakan), yaitu suatu kondisi yang dianggap layak olehpemberi bantuan terhadap jenis usaha yang akan dijalankanoleh pihak yang mengajukan bantuan.

Page 20: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

14 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

Page 21: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Gambaran Umum, Tujuan, Manfaat, dan Petunjuk -- Bab 2 15

Kedua, bagi investor akan memperoleh hal-hal sebagaiberikut:1. Memudahkan investor melakukan evaluasi proposal2. Meyakinkan investor bahwa dana bantuan jatuh ke tangan

yang tepat:a. Administrasi Wakaf dan Nazhir yang Baikb. Tidak dalam Sengketac. Nazhir Profesional dan Amanah

3. Bantuan yang diberikan akan digunakan untukmenggerakkan ekonomi setempat

4. ]enis usaha memilikiprospek yangcerah&menguntungkaninvestor

5. Pelaporan, akuntabilitas dan transparansi terjamin

Dengan menyusun proposal yang menarik, rapi, dansistematis maka hal tersebut akan mendapatkan keuntungantersendiri, yaitu:

Pertama, dari pihak yang mengajukan proposal, makaia akan memperoleh beberapa hal sebagai berikut:1. Identitas dan profil akan dikenali oleh investor2. Merupakan upaya untuk membentuk kepercayaan diri

(self confidence)3. Memperjelas jenis usaha yang dijalankan4. Memperjelas manfaat usaha bagi Mauquf 'alaih5. Memperjelas manfaat usaha bagi Pengembangan

Masyarakat Sekitar dan Investor6. Mendapatkan Mitra Pengembangan Wakaf Produktifl

Investor7. Sebagai PanduaniTarget Pelaksanaan.

Page 22: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

16 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

Pedoman buku pedoman penyusunan wakaf produktifini dapat digunakan dan memiliki manfaat bagi siapapunyang berkehendak untuk mengajukan bantu an atau investasiwakaf produktif. Di samping itu, buku pedoman ini diharapkanmampu mendorong berbagai pihak dari masyarakat untukmenyusun rancangan wakaf produktif dalarn berbagai jenisusaha yang menguntungkan masyarakat dengan tanpameninggalkan nilai ibadahnya.

c.Manfaat

Secara umum, penyusunan buku pecloman ini bertujuanuntuk mengarahkan masyarakat dalam membuat proposalwakaf produktif yang akan diajukan ke lembaga keuangan,investor, clonatur, clan pihak-pihak lain yang memiliki otoritasdalam mernberikan bantuan. Secara khusus, penyusunanbuku pedoman ini bertujuan:1. Memberikan pedoman bagi masyarakat dalam menyusun

proposal wakaf produktif yang terrencana, menarik, rapi,dan sistematis.

2. Menjadi acuan dalam penyusunan perencanaan danpengelolaan wakaf produktif.

3. Memberikan alat bantu untuk melakukan pemantauandan evaluasi terhadap pelaksanaan jenis usaha berbasiswakaf produktif yang dijalankan.

B. Tujuan

Page 23: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Gambaran Umum, Tujuan, Manfaat, dan Petunjuk -- Bab 2 17

Pedoman ini merupakan suatu naskah yang berisitentang cara-cara dan langkah-langkah untuk mengarahkanpembaca atau siapapun dari masyarakat yang hendakrnengajukan permohonan bantuan pemberdayaan wakafproduktif. Pedoman ini pun disusun dengan posisi konseptualyang bersifat urnum, sehingga ia memerlukan dan jugamemberikan kelenturan untuk mengembangkan substansiproposal yang ingin diajukan sejauh tidak bertentangansecara prinsipil dengan berbagai ketentuan yang dimuatclidalamnya dan juga tidak bertentangan dengan peraturanyang berlaku.

Secara umum, pecloman ini memuat tiga kandunganwawasan yang saling mendukung satu sarna lain, yaitu:pertama, wawasan yang bersifat gagasan konseptual yangclisusun clan dijabarkan dengan merujuk pada konsepakademik yang disusun oleh para ahli, ilmuwan, peneliti,dan sebagainya. Kedua, ringkasan yang clisusun secarateknis untuk memudahkan bagi siapapun untuk menelaahisi pedoman secara lebih praktis, Ketiga, contoh pembuatanproposal wakaf produktif yang diarnbil dari salah satuproposal yang pernah diajukan oleh salah-satu lembagapemberdayaan wakaf di Indonesia.

Dengan menjabarkan rigakandungan wawasan tersebut,maka setiap pembaca clapat memilih untuk menelaahbagian-bagian teknis dan praktis tetapi tanpa mengabaikansisi konseptualnya. Disamping itu, untuk mempermudahpenggunaan pedoman ini maka dianjurkan untuk melakukankonsultasi atau kerjasarna clengan berbagai pihak yang dapat

D. Petunjuk

Page 24: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

18 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan WakafProduktif

mebimbing atau memberikan arahan demi tercapainya tujuanpemberdayaan wakaf produktif.

Page 25: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

19

A. Ringkasan Eksekutif

Ringkasan eksekutif (executive summary) merupakanringkasan umum dari proposal yang disusun dan diajukanserta diletakkan di bagian terdepan proposal. Ringkasaneksekutif ini sangat penting untuk memudahkan bagi analis(analyst) atau investor dalam menilai isi dan substansi yangtermuat didalam proposal.

Terdapat beberapa kriteria umum didalam membuatringkasan eksekutif, yaitu:1. Ia diletakkan pada bagian terdepan dari proposal, tetapi

dibuat paling akhir setelah seluruh isi proposal selesaidisusun.

2. Maksimum dua halaman.3. Menghimpun semua informasi penting, tapi harus dapat

dijelaskan dengan cepat dan dapat dimengerti, biasanyahanya memerlukan waktu tidak lebih dari 5 menit.

4. Informasi penting dan wajib ada pada ringkasan eksekutifadalah:

PETUNJUK TEKNISPENYUSUNAN PROPOSAL

Bab 3

Page 26: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

20 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

Garnbaran umum menjelaskan tentang garis-garis besarproposal yang disusun. Didalamnya menjelaskan tentanglatar-belakang dari keinginan menjalankan jenis usaha yangdipilih. Secara sederhana, di bagian latar-belakang itu adalahmenjawab pertanyaan. mengapa jenis usaha tersebut perludijalankan dan bagaimana mekanisme yang dipakai untukmendukung jenis usaha tersebut? Didalam gambaran umum,perlu dijelaskan beberapa hal sebagai berikut:1. Riwayat Wakaf

Riwayat wakaf ini menjelaskan tentang sejarah singkatdari wakaf yang ada, sehingga ia meyakinkan analis clan

B. Gambaran Umum

5. Ringkasan Eksekutif harus akurat, lengkap dan padatserta menggelorakan optimisme/semangat keberhasilan

a. Lokasi Tanah Wakaf Produktifb. Tujuan Wakifc. SiapaMauquf 'alaibd. Siapa Nazhire. Ienis usaha yang diusulkan dan produk yang akan

dihasilkanf. Konsumen yang dibidik (sasaran atau target usaha)g. Prospek Perkembangan Usahah. Jumlal1Dana Wakaf Produktif yang Dibutuhkani. Rencana Penggunaan Dana Wakaf Produktifj. Efek positif usaha bagi mauquf 'alaib dan lingkungan

setempat.k. Perkiraan Pendapatan dan Rencana Penggunaan

Pendapatan

Page 27: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal -- Bab 3 21

investor bahwa wakaf tersebut memiliki asal-usul dandiketahui oleh banyak pihak.

2. Lokasi dan Kondisi Harta Benda WakafPoin ini menjelaskan tentang letak kewilayahan wakaf,tennasuk keterjangkauan dari titik-titikyang dinilai strategis.Sedangkan kondisi harta benda wakaf menjelaskantentang kelayakan serta status harta benda wakaf, terrnasukapakah ia sedang berada pacta atau berpotensi menimbulkansengketa bagi pihak-pihak tertentu.

3. Riwayat NaxbirBagian ini menjelaskan tentang sejarah singkat danprofil clad nazhir. Hal ini menjadi penting untuk dinilaikelayakan dan tingkat kepercayaan (amanah) yangdimiliki oleh nazhir tersebut sehingga analyst claninvestor semakin yakin bahwa bantuan atau investasiyang diberikan akan digunakan untuk jenis usaha yangbaik serta mengunrungkan.

Disamping iUI,Nazbir juga harus memiliki data-dataadministratif yang lengkap dan sah sehingga seluruhproses dan usaha yang c1ijalankan dapat memperolehkepercayaan clan dapat dipertanggungjawabkan.

4. Visi dan MisiNazl.1irBagian ini menjelaskan tentang visi atau angan-anganjangka panjang sebagai tujuan utama dari wakaf produktifyang acla. Angan-angan jangka tersebut hams dituangkandan dijabarkan melalui misi (penjabaran yang lebihkonkret) yang akan rnewujudkan visi yang dibangun.Itulah sebabnya, visi dan misi hams memiliki korelasiyang kuat.

Page 28: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

22 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

C.Usaha yang akan Dijalankan

Usaha yang akan dijalankan tentunya merupakan jenisusaha yang sedikitnya merniliki tiga dimensi sinergis, yaitu:menguntungkan, bermanfaat, dan bernilai ibadah. Olehsebab itu, sebelum menentukan jenis usaha ada baiknyauntuk melakukan pemetaan jenis usaha atau riset tentangkondisi usaha yang ada di daerah sekitar. Pemetaan jenisusaha tidak hanya diarahkan pada perbandingan denganberbagai jensi usaha lain yang sudah ada, melainkan jugadengan konsisi sosial-ekonomi yang berkembang di wilayahsetempat sehingga jenis usaha tersebut memiliki peluang danpotensi untuk rnaju dan berkembang. Pemetaan jenis usahadapat dilakukan dengan menggunakan matriks berikut:

Di samping itu, perlu pula diutarakan alasan-alasanyang mencakup:a. Hasil pengamatan terhadap pasar/permintaan.b. Hasilpengamatan terhadap pesaing/usaha sejenisyang ada.c. Cara dan strategi yang dipakai untuk mengoptimalkan

harta benda wakaf dalam menjalankan usaha yangdipilih.

d. Adanya kemampuan Nazbir menjalankan usaha tersebut

5. Latar Belakang Pemilihan Usaha yang akandijalankanBagian ini menjelaskan tentang latar-belakang jenis usahayang akan dijalankan. Ia menguraikan riwayat jenis usahadan alasan yang mendasar mengapa jenis usaha tersebutyang dipilih. Dengan pengertian lain, jenis usaha yangdipilih memiliki rasionalisasi yang dapat diterima.

Page 29: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

PetunjukTeknis Penyusunan Proposal-- Bab 3 23

David (2006)mengatakan bahwa pemasaran merupakanstrategi yang menghubungkan antara penjual produk dengankonsumen. Singkatnya, pemasaran merupakan strategi untukmenjual produk tertentu. Dalam berbagai teori tentangpemasaran, terdapat beberapa konsep penting yang biasanyaharus dikuasai oleh para produsen dalam rangka memasarkanproduk mereka.1. Segmentasi

Suatu cara untuk mengenali dan membagi pasarmenjadi kelompok pembeli yang mempunyai kebutuhan,karakteristik, atau perilaku yang berbeda dan yang mungkinmemerlukan produk atau program pemasaran terpisah.Segmentasi merupakan upaya yang sangat penting dilakukanuntuk mengetahui potensi konsumen yang akan dibidikmenjadi target pasar produksi karena pada dasarnya setiapkonsumen rnemiliki kecenderungan yang berbeda dalammenentukan pilihan terhadap hasil produksi usaha. Potensitersebut perlu dipilih dan dipilah berdasarkan kekhususan­kekhususan yang dirniliki.

D.RencanaPe~aran

Melalui pemetaan jenis usaha yang baik, maka akanmemudahkan untuk menentukan jenis usaha baru. Disampingitu, dengan mengetahui berbagai kendala jenis usaha yangtelah ada, juga akan mudah membenahi kendala tersebutsehingga jenis usaha yang akan dijalankan lebih berpotensiutuk terhindar dari kendala-kendala yang sudah ada.

No [enis Pelaksana Waktu Wilayah Sasaran Kondisi Masalah PotensiUsaha saatini

Page 30: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

24 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

Dengan menentukan strategi segmentasi maka akandiperoleh beberapa manfaat, diantaranya: pertama, dapat

Surnber: Diolah dari Kotler (2000)

Contoh:Wakaf ProduktitOsah.'t JUiI produk

makanan&mlnulllan herbal

respons terhadapproduk

pendidikan. kebutuhan, kelasagama, suku sostal

Contch: Contclu Conloh:Wakaf Produkttf W"bf Pro.duktif Wakaf ProduktifUsaha Preperti di Usaha t(ontrakan Usaha $ohowroomdeerab perkotean untek mebeslswa untuf.; kelas

perempuan ~neng!th keetes

Gambar 3.1. Dimerisi Segmentasi

Sampai sejauh ini sepertinya belum terdapat sarumekanisme yang tunggal untuk menentukan segmentasipasar. Tetapi secara umum, segmentasi pasar dapat dilakukanberdasarkan beberapa pertimbangan, seperti: letak geografis(wilayah), demografis (usia, jenis kelamin, jumlah anggotakeluarga, income, agama, suku, pendidikan), psikografis (gayahidup, kebutuhan, kelas sosial), behavioristik (berdasarkanperilaku, sikap, penggunaan, manfaat, dan respon terhadapproduk). Strategi segmentasi memang berbeda denganstrategi agregasi pasar yang hanya menganggap bahwa semuakonsumen memiliki kecenderungan pilihan yang sama padasatu jenis produk. Strategi agregasi lebih layak digunakanapabila kebutuhan konsumen relatif homogen.

Page 31: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal-- Bab 3 25

2. Target PasarProses ini merupakan suatu cara untuk menilai daya

tarik masing-rnasing segmen pasar lalu menentukan pilihankepada satu atau lebih jumlah segmen yang dimasuki. Denganpengertian lain, market targeting adalah menentukan danmenetapkan segmen pasar yang rnenjadi sasaran produksi.Misalnya, untuk wakaf produktif berbentuk kontrakanyang berada eli wilayah kampus (Perguruan Tinggi), makasegmentasi pasar dapat terdiri dari mahasiswa laki-lakiatau perempuan, karyawan karnpus, sedikit dosen, dansebagainya. Dari sekian segmen yang ada clan denganrnelakukan penilaian terhadap kondisi lingkungan sosialyang ada di sekitar kampus, maka dapat ditetapkan pilihan(target) untuk mahasiswa saja,

Penentuan target pasar ini sangat penting dengan alasanbahwa kondisi konsumen sangatlah beragam dan bervariasi,baik dari segi keinginan maupun kebutuhan mereka sehinggasuaru pelaku usaha tidak mampu melayani seluruh konsumenatau pembeli yang ada di pasar. Pada keaclaan seperti ini,maka pelaku usaha harus mengidentifikasi dan menentukanpilihan bagian pasar yang akan dituju dan dilayani. Oleh

melakukan proses identifikasi kesempatan pemasaran yanglebih baik. Kedua, mampu mengalokasikan sumberdayasecara tepat sesuai dengan kemampuan produksi danketepatan konsumsi. Ketiga, dengan melakukan segmentasi,maka akan memberikan arah yang jelas bagi upaya promosidan juga kampanye pemasaran bagi target pasar yang dibidik.Keempat, menentukan strategi komunikasi yang efektif clanefisien. Kesemua itu dilakukan adalah dalam rangka untukmemperoleh keuntungan produksi.

Page 32: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

26 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

Bauran PemasaranL.Sumber. Diolah dari Kotler (2000)

Peneta pan Segmen

Segmentasi Pasar

Target Marketing Strategy

sebab itu, target pasar cenderung bersifat hornogen, dalarnarti keadaan sasaran yang rnerniliki kecenderungan keinginandan kebutuhan yang relatif sarna.

Penetapan target pasar rnerniliki beberapa rnanfaat,diantaranya:1. Dapat rnengernbangkan posisi produk dan strategi

bauran pernasaran (marketing mix). Bauran pernasaranrnerupakan alat pernasaran taktis untuk rnendapatkanrespons di pasar sasaran. Secara urnum, alat yang dipakaiuntuk strategi bauran pernasaran ialah melalui penentuanproduk (product), harga (price), prornosi (promotion),dan tempat (place).

2. Membidik peluang pasar lebih luas untuk digunakansebagai sasaran bagi produk baru.

3. Mendapatkan efisiensidan efektifitasterhadapketerbatasansurnber daya.

4. Dapat rnengantisipasi persaingan.Untuk menentukan target pasar, dapat dilakukan

beberapa langkah sebagaimana yang diperlihatkan didalamgambar berikut.

Gambar 3.2. Alur Strategi Target Pasar

Page 33: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

PetunjukTeknis Penyusunan Proposal--- Bab 3 27

3. DiferensiasiDiferensiasi merupakan proses yang dilakukan untuk

membedakan tawaran jenis usaha yangakan dijalankan dengantawaran para pesaing usaha dalam rangka menciptakan nilaipelanggan yang tinggi. Didalam proses diferensiasi, makapelaku usaha harus memasuki beberapa segmen pasar untukdinilai berbagai persamaan dan perbedaan yang dimilikiberdasarkan kecenderungan dari rnasing kebutuhan dankeinginan segmen yang berbeda-beda.

Dalam membicarakan diferensiasi, biasanya terdapatistilah diferensiasi pasar dan diferensiasi produk. Diferensiasipasar termasuk dalam strategi segmentasi dimana iamerupakan proses menilai berbagai perbedaan kebutuhandan keinginan segmen pasar. Karena ia merupakan strategisegmentasi, maka yang menjadi dasar dari perhatian adalahkebutuhanJkeinginan konsumen yang berbeda-beda dantergantung pada permintaan pasar (market demands)'

Sedangkan diferensiasi produk merupakan prosesmelakukan penilaian dan pembedaan terhadap produk suatujenis usaha. Oleh sebab itu, diferensiasi produk bukanlahtermasukstrategisegmentasi. Diferensiasi produkmendasarkandiri pada orientasi dari sisi pengadaan produknya (supplyside oriented). Biasanya, pembedaan tersebut dilakukanmelalui merek, ukuran, warna, bau, dan kemasan produk.Diferensiasi produk ini dilakukan untuk membedakan produkjenis usaha yang akan dijalankan dengan produk jenis usahayang dijalankan oleh para pesaing.

Diferensiasi tersebut dilakukan untuk mendapatkanposisi keunggulan produk jenis usaha. Oleh sebab itu, sebuahpembedaan akan memiliki suatu nilai ketika ia memenuhibeberapa kriteria umum, seperti:

Page 34: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

28 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

4. Penetapan PosisiPositioningadalah penetapan posisi produk jenis usaha

didalam benak konsumen (target pasar). Dalam konteksproduk, maka posisi produk jenis usaha hams jelas sehinggaia akan menjadi pilihan target pasar. Positioning dilakukanuntuk membangun dan mengkomunikasikan keunggulanproduk yang ada di pasar pada benak konsumen. Setelahmelakukan diferensiasi (pembedaan), maka biasanyaakan diketahui dimana Ietak keunggulan suatu produkdad jenis usaha tertentu. Dengan melakukan posisi diridiharapkan akan membentuk citra produk jenis usaha yangdapat melekat di benak pelanggan (Kotler, 2000). Kasali(1998) mengatakan bahwa positioning merupakan strategi

a. Penting. Artinya, suatu produk yang ditawarkandinilai memberikan manfaatbagi konsumen sehinggakeberadaannya dianggap memiliki nilai penting.

b. Terbedakan. Artinya,cara-cara penawaran yang dilakukansangatlah khusus.

c. Unggul. Artinya, produk jenis usaha sinilai memiliki nilailebih dibanding dengan produk yang ditawarkan olehjenis usaha lain.

d. Dimiliki satu pihak. Artinya, produk jenis usaha yangditawarkan tidak dimiliki oleh pihak lain, atau memilikikesulitan tertentu untuk dilakukan peniruan.

e. Terjangkau. Perbedaan yang dimiliki mampu dibeli olehkonsumen.

f. Menguntungkan. Dengan adanya perbedaan tersebut,maka pelaku jenis usaha tertentu akan mendapatkankeuntungan/laba.

Page 35: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

PetunjukTeknis Penyusunan Proposal--- Bab 3 29

komunikasi untuk memasuki jendela otak konsumen, agarproduk mengandung arti tertentu yang dalam beberapa segimencerminkan keunggulan terhadap produk dalam bentukhubungan asosiatif.

Sejalan clengan pemikiran Kasali adalah ungkapan dariAlRies dan]. Trout (2002) yang menjelaskan bahwa penentuanposisi (positioning) merupakan suatu proses yang dilakukanoleh pelaku usaha untuk menempatkan produk pacta pikirancalon konsumen. Dengen pengertian lain, penentuan posisijuga merupakan suatu strategi untuk mengkomunikasikanmanfaat produk dalam rangka memenuhi kebutuhankonsumen (Setiadi, 2003).

Oleh sebab itu, Kasali (1998) mengingatkan bahwasetiap pelaku usaha harus menghindari kernungkinanterjadinya kesalahan-kesalahan dalam menentukan posisiproduk. Di antara kesalahan-kesalahan tersebut, yaitu:1. Penentuan POStSl yang berstandar-kurang

(underpositioning), yaitu kesamaran (ketidakjelasan)merek produk sehingga konsumen tidakmendapatkan danmerasakan sesuatu yang khusus dari produk tersebut.

2. Penentuan posisi yang berlebihan Ccuerpositioning),yaitu adanya citra yang terlalu sempit terhadap merekyang ada di benak konsumen.

3. Penentuan posisi yang membingungkan (confusedpositioning), yaitu aclanya suatu citra merek yangmembingungkan pada benak konsumen karena pelakuusaha terlalu sering mernbuat pengakuan atau mengubahposisi merek tersebut. Kebingungan ini dapat berdampakpada turunnya kepercayaan konsumen terhadap suatumerek atau produk jenis usaha.

Page 36: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

30 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

Karena penentuan posisi lUI dilakukan untukmemperkuat penerimaan suatu nilai produk pada konsumen,maka ia harus dijabarkan dalam suatu bentuk strategis yangmudah ditangkap oleh setiap konsumen. Menurut Kasali(1998), berbagai cara penentuan posisi dapat dilakukandengan mengembangkan beberapa Iangkah, antara lain :a. Positioning berdasarkan perbedaan produk. Positioning

ini dilihat dari Ietak perbedaan produk terhadap produkmilik pesaing (unique productjeature). Hanya saja, caraini dianggap memiliki kelernahan karena penentuanposisi dengan cara ini dapat dengan mudah ditiru olehpesaing.

b. Positioning berdasarkan manfaat produk. Manfaat yangdimaksud disini dapat berupa manfaat ekonomis (murahdan berkualitas), fisik (kuat, tahan lama), dan emosional(meningkatkan image diri konsumen) Manfaat produkdapat dimana kesemua manfaat tersebut memangdianggap penting dan dibutuhkan oleh konsumen.

c. Positioning berdasarkan pemakaian. Positioning iniberdasarkan pada kegunaan ketika memakai produkdan sesuai dengan keunggulan produk.

4. Penentuan posisi yang meragukan (doubtjulpositionin[j),yaitu adanya sesuatu yang meragukan benak konsumenterhadap merek yang dapat dipengaruhi oleh hargaatau ciri khusus suatu produk. Misainya, suatu jenisproduk yang terksan bagus tetapi dengan harga yangsangat murah justru dapat meragukan konsumen karenadianggap tidak patut menurut penilaian konsumensendiri.

Page 37: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal -- Bab 3 31

d. Positioning berdasarkan kategori produk. Positioningyang biasa dilakukan oleh produk-produk baru yangmuncul dalam suatu kategori produk.

e. Positioningcuhadapan atau di antara pesaing. Positioningini dilakukan dengan mencermati dan menilai suatuproduk dengan produk-produk lainnya.

f Positioningmelalui imajinasi. Positioning ini dilakukandengan menggunakan imajinasi konsumen terhadapsesuatu yang dianggap penting seperti tempat, orang,benda-benda, situasi dan lainnya.

g. Positioning berdasarkan masalah. Positioning inibiasanya dilakukan ketika rnemunculkan produk baruyang belum dikenal sarna sekali oleh konsumen. Sebagaisuatu produk baru, yang ditonjolkan dengan cara iniadalah bagaimana memberikan solusi baru bagi masalahyang dihadapi oleh konsumen.Dari uraian di atas, maka rencana pemasaran produk

melalui wakaf produktif dapat digambarkan sebagai berikut.

Page 38: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

32 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

E.Rencana Operasional

Setelah menetapkan jenis usaha yang akan dijalankan,maka perlu pula menjelaskan tentang rencana operasionalyang akan dilakukan. Rencana operasional merupakan suatu

Sumber: diolah dari Kotler (2000, Kasali (1998), dan modifikasi penulis

- Kl:"r_i"IThl'r'J P(odUk

l(ualitn09~~in(,II

pel'Ytbayarat'liSy..1r.al k,,,tdll

• Oatt.rh,u~R~b.t/dl\konf'Qt(lnpnh,fBiUlu ....

PromosJ~ u.tl:l{'l.flm~Qn.1I'\ren~9pqnl'Jaf'iiI'I~U","'lo~ft/PiJbIkr@'l;JOonPen),U<lr"n1.at'gtruHS

SaIUf.(' P.,llih;U ..n(:.L:uPillnPuilrP'm!,~lompok.:J tiDI<."PtrrWdl.,,~nTrCJ.l"'!opor1~1

Ima:j,,,niM.l.s~I1)h

t)e.(bed~imp(DdukManf'ioiltPrc:,dllkPem1Jir..,joilnJ)(pdukK.ltaSOt1 prOdukPelSl'lIn.g.t"d~pnPtOc:k,,, 1.1r,

- D'~nsi G,,·oer.f.~Ointen1ol f)e-n)()gt'afli.

• o,rnefl!'.(I-'~kografl~• f)u~Il&l8 ..hdyio,.

toll!ioUtnen

Pl'odu"_'" '",C4IIr.JideO'~,ted

I'eAl.U.. ha

M(lrk~Mg S"o~gy

Gambar 3.3. Alur StrategiPemasaran

Page 39: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal -- Bab 3 33

1. Rencana produksiProduksi merupakan tahap yang sangat mendasar

dalam menjalankan suatu jenis usaha. Pada tahap ini, yangdilakukan adalah bagaimana menciptakan suatu bentuk yangmemiliki nilai dan harga untuk dijual kepada konsumen.Singkatnya, produksi adalah suatu proses meciptakan barangyang bernilai dan berharga untuk dijual kepada konsumen.Sementara rencana produksi adalah membuat suatu jadwalyang menjadi pegangan dan acuan dalam membuat indukproduksi.

Sebagai suatu tahap awal, rencana produksi yangdilakukan akan dapat menentukan aktivitas produksi yaitusebagai referensi perencanaan yang lebih rinei. Rencanaproduksi juga bermanfaat untuk dapat menghitung seluruhkebutuhan produksi, rencana sumberdaya, dan menghitungstabilitas tenaga kerja dan produksi terhadap fluktuasipermintaan produk.

Didalam rencana produksi, terdapat beberapa hal yangperludiperhatikanyaitu:teknikdan biayaproduksi,pengendaliankualitas produk, pelayanan konsurnen, pengendalianketersediaan barang, dan pengembangan produk.

proses mendesain komponen dan langkah-langkah yang akandilaksanakan agar usaha yang telah dipilih dapat dijalankan.

Dalam rencana operasional ini, yang harus diperhatikanadalah uraian dan penjelasan tentang rencana produksi,rencana lokasi dan perijinan. Dengan menjelaskan ketigahal terse but, maka akan terbentuklah suatu skema rencanapelaksanaan jenis usaha yang rasional, legal, dan strategis.

Page 40: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

34 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan WakafProduktif

a. Teknik dan Biaya ProduksiTeknik produksi merupakan cara-cara praktis dalammenciptakan barang jual. Dengan pengertian lain, teknikproduksi merupakan cara mendesain (merancang)pembuatan suatu produk melalui berbagai cara, metode,alat, dan sebagainya. Oleh karena itu, menguraikan teknikproduksi berarti menjelaskan tentang tahapan aktivitaskerja dan metode yang dipakai dalam penciptaan ataupengadaan barang tertentu.

Sementara biaya produksi adalah keseluruhan biaya yanghams dikeluarkan oleh pelaku usaha dalam suatu prosesproduksi. Di dalam biaya produksi, hams memperhitungkanbiaya tetap, biaya variabel, dan biaya total.

Biaya tetap (fixed cost/PC) adalah biaya yangdikeluarkan oleh pelaku usaha (perusahaan) untukmenghasilkan sejumlah output (produk) tertentu, yangmana biaya tersebut besarnya tetap tidak tergantung darioutput yang dihasilkan (Horgren, 1994: 29). Biaya sepertiini biasa disebut dengan biaya overhead atau biayayang ticlak dapat clihindari (unavoidable cost). Karenasifatnya yang tetap, maka biaya ini tetap harus ada clandikeluarkan meskipun seclang tidak melakukan produksiatau produksi dihentikan. Yang termasuk biaya tetap inimisalnya: gaji tenaga aclministrasi, penyusutan mesin,penyusutan gedung dan peralatan lain, sewa tanah,sewa kantor clan sewa gudang. Biaya tetap ini biasanyamasuk dalam penghitungan biaya jangka pendek karenameskipun ia tetap harus dikeluarkan meskipun sedangtidak melakukan produksi, tetapi nilai biaya tersebutdapat berubah dalam jangka waktu atau periode yangpanjang.

Page 41: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

PetunjukTeknis Penyusunan Proposal- Bab 3 35

h. Pengendalian Kualitas (Quality Control)Pengendalian kualitas merupakan teknik yang

dilakukan untuk melihat penyesuaian antara produkdengan standar yang telah direncanakan atau diinginkan.Dengan pengertian lain, pengendalian kualitas adalahsuatu aktivitas untuk mencapai, mempertahankan danmengembangkan kualitas suatu produk.

Didalam penyusunan proposal jenis usaha harusdijelaskan keseluruhan biaya produksi denganmencantumkan penghitungan ringkas masing-masingbiaya yang dibutuhkan.

Ket.:TC = Total Cost (biaya total)FC = Fixed Cost (biaya tetap)VC = Varia bel Cost (biaya variabe)

TC = FC + VC

Sementara biaya variabel (variabel cost/VG) adalahbiaya yang besarnya berubah-ubah tergantung dari banyaksedikitnya output (produk) yang dihasilkan (Horngren,1994: 29). Semakin besar jumlah output semakin besarpula biaya variabel yang harus dikeluarkan. Yangtermasuk biaya variabel ini misalnya: biaya bahan baku,biaya tenaga kerja langsung, bahan bakar, atau listrik.

Sedangkan biaya total (total costlTOadalahpenjurnlahan antara biaya tetap dan biaya variabel.Disamping itu, terdapat juga yang disebut dengan biayarata-rata, yaitu jumlah biaya total dibagi dengan jumlahproduk.

Page 42: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

36 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberclayaan WakafProduktif

c. Pelayanan KonsumeniPelanggan (Costumer Service)Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia disebutkan

bahwa pelayanan adalah upaya melayani kebutuhanorang lain. Dalam konteks hubungan antara penjual danpembeli atau antara penyedia barang dengan pelanggan,maka dibutuhkan adalah nilai dan kualitas pelayanan.Pelayanan pelanggan harus berkualitas karena di satu sisipenjual membutuhkan pelanggan sebagai potensi dayaserap barang, di sisi lain pelanggan adalah pihak yangmengharapkan. nilai guna yang bermanfaat dari suatuproduk, kinerja, harga yang harus dikeluarkan memilikikesetimpalan dengan nilai produk, dan penyajian produkbarang dan jasa yang baik.

Suatu produk akan dianggap bemilai oleh pelangganketika produk itu memuat sisi: kenyamanan dankemudahan, mencerminkan reputasi perusahaan atau

PeJ~l<s.n•• n !Ind.ka~ koreklifa1a5ha,iI pemf'riluaan

Gambar 3.4. Alur Pengendalian Kualitas

Oleh sebab itu, pengendalian kualitas akan dapatdilakukan keuka pelaku usaha memiliki kebijakan danstandar kualitas yang terrencana sehingga kualitas suatuproduk akan diukur menurut kebijakan dan standaryang dimiliki. Secara umum, proses dan langkah-langkahpengendalian kualitas dilakukan dengan cara-carasebagaimana tergambar dalam alur berikut.

Page 43: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal --- Bab 3 37

d. Pengendalian Ketersediaan Barang (Inventory Control)Ketersediaan barang/rnaterial atau inventori adalah

Surnber: Modul Kewirausahaan SMK. Dirjen Dikdasrnen, Depdiknaskerjasarna dengan Universitas Pendldikan Indonesia. 2004.

No Unsur Pelayanan Indikator

1.Peralatan dan fasilitasyang lengkap & nyaman

1 Pelayanan Fisik 2. Tempat yang memadai & nyaman

3. Profil petugas (pelayan) yang rapi & ramah

1. Ketepatan pelaksanaan layanan

2 Keandalan/konsistensi 2. Kesesuaian dengan prosedur

3. Tidak pilih kasih

3 Kesiapan dan kecepatan1.Kecekatan petugas

2. Hemat waktu & tenaga

1.Kemampuan petugas

2. Kepercayaan pelanggan

4 Kepastian pelayanan 3. Keamanan pelanggan

4. Keramahan petugas

5. Penjaminan kehalalan, kesehatan, dll.

1. Kemudahan memperoleh pelayanan

5 Kemudahan 2. Kejelasan informasi

3. Pemahaman pelanggan

pelaku usaha, dan menyiratkan kepentingan diri pelanggan.Dalam konteks ini, maka pelanggan menempati posisiyang sangat penting bagi pelaku usaha dan juga nilai yangtermuat dalam suatu produk. Bahkan dapat dikatakanbahwa nilai pelanggan memiliki kesetaraan dengan nilaiproduk itu sendiri, sehingga pelayanan kepada pelangganharus memenuhi standar kualitas dan memuaskan.

Oleh sebab itu, pelayanan pelanggan yang baik perlumemperhtungkan adanya beberapa unsur pelayanansebagaimana terlihat pada matrik berikut.

Page 44: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

38 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

gabungan dari barang dan material yang tersedia untukpenggunaan di dalam sebuah bisnis. Inventori dilakukanuntuk menyediakan barang dengan penghitungan rata­rata yang sarna antara jumlah barang dengan hitunganhari. Dengan pengertian lain, jumlah rata-rata barangyang tersedia selalu memenuhi jumlah hari yangada. Pengendalian inventori ini dilakukan juga untukmenghindari stok berlebih (overstock) ataupun stok yangtidak dibutuhkan (dead stock). Ketika pelau usaha atauperusahaan mampu melakukan pengendalian inventoridengan baik, maka akan dapat melakukan efisiensi biayadan dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan lainnya.Disamping itu, pelaku usaha atau perusahaan juga dapatmemastikan pemerataan stok.

Biasanya, pelaku usaha atau perusahaan membagi­bagi stok dalam tiga kategori untuk memudahkanpengendalian yang diinginkan, yaitu: stok aman (safetystock), poin pemesanan (reorder point), dan jumlahpemesanan (reorder quantity). Stok aman adalah jumlahstok minimum yang harus ada dan siap pakai kapan saja.Poin pemesanan adalah level stok minimun yang harusdibuat.Jumlah pemesanan adalah jumlahyang harus dipesanketika sudah mencapai level pemesanan (reorderpoint).

Ketersediaan barang juga perlu mempertimbangkanhal yang sangat mendasar, ketersediaan bahan baku.Bahan baku ini biasanya membutuhkan analisis yang jituagar ia dapat diperhitungkan ketetapan ketersediaannyaatau terbatasnya bahan baku akibat faktor-faktor lain yangtidak diduga oleh pelaku usaha. Oleh sebab itu, pelakuusaha perlu melakukan beberapa rumusan penting, seperti:melakukan perkiraan/peramalan terhadap pketersediaan

Page 45: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

PetunjukTeknis Penyusunan Proposal--- Bab 3 39

e. Pengembangan produk (Product Development)Pengembangan produk adalah upaya untuk

memprbaiki atau memodifikasi produk atau jasa yang adauntuk meningkatkan penjualan (David, 2006). Strategi inipenting ketika perusahaanmenghadapi kondisi persaingandalam industri yang semakin ketat. Pengembangan produkmerupakan suatu inovasi yang cligambarkan dalam bentukrangkaian kegiatan guna menghasilkan produk bam.

Hippel (1985) mengatakan bahwa kriteria suatuproduk clapat clikategorikan bam apabila clilihat dari sisiperusahaan maupun pasar clapat masuk ke clalam enam

Misalnya, perusahaan A memakai tepung terigumaksimal 600 kg per-minggu dengan rata-rata 400 kguntuk tenggang waktu selama 2 minggu. Maka data untuksafety stock yaitu: (600 - 400) x 2 = 200 kg

Safety Stock ~ (Pemakaian maksimum - pemakaian rata-rata) x tenggang waktu

bahan baku, harga bahan baku, biaya persediaan(pemesanan, pembelian, penyimpanan), pemakaiannyata (penyerapan bahan baku dalam proses produksi),dan waktu tunggu (lead time) atau yang biasa diuraikansebagai tenggang waktu antara waktu pemesanan dengandatangnya bahan baku.

Dengan demikian, yang harus dipertimbangkanadalah bagaimana menyediakan barang yang selaluada dan memenuhi jumlah rata-rata antara barang danwaktu, atau bagaimana menyediakan suatu stok yangaman (safety stock) (Fransiska, 2009). Salah satu cara yangdipakai untuk menetukan safety stock adalah denganmenggunakan rumus berikut.

Page 46: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

40 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

Sumber Garnbar: diolah dari uraian Chandra (2002)

........_ Analisis bisnis......._-Komersia lisasi

Sumber Ide:· Kebutuban pelaAsgan· Ilrnuan, karyawan• Pesaing- Pimpinan ma-najemen

Oleh sebab itu, pengembangan produk membutuhkansuatu kapasitas dan modalitas serta analisis yang cukupmemadai terhadap berbagai aspek sehingga mampu mencapaitarget yang diinginkan. Chandra (2002:125), mengatakanbahwa setidaknya terdapat enam tahap pokok pengembanganproduk yang dapat dilihat pada gambar berikut.

Gambar 3.5. Tahap Pengembangan Produk

golongan, yaitu:1) Ia merupakan produk yang benar-benar baru yang

dapat rnenciptakan pasar baru.2) Ia merupakan produk yang pertama kalinya memasuki

pasar yang sudah ada.3) Ia merupakan produk yang menambah lini produk

yang sudah ada di suatu perusahaan.4) Ia merupakan penyempumaan atas produk yang sudah ada.5) Ia rnerupakan upaya penempatan kembali atau

produk yang sudah ada dipasaran pada pasar baruatau segmen pasar bam.

6) Ia rnerupakan produk yang sama dengan produk yangsudah ada tetapi dengan harga yang lebih rendah.

Page 47: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

PetunjukTeknisPenyusunanProposal- Bab3 41

3. PerijinanPerijinanusaha diajukan kepada pihak yang berwenang.

Perijinan usaha dilalui dengan perijian lokasi terlebih dahulu.Perijinan lokasi usaha telah diatur secara spesifik dalamPeraturan Menteri Negara Agraria/ Kepala Badan PertahananNasional Nomor 2 Tahun 1999Tentang Izin Lokasi. Prosedur

2. Rencana lokasiDidalam proposal wakaf produktif harus disertakan

rencanalokasiyangakandijadikansebagaitempatusaha.Lokasiyang dijadikan sebagai tempat usaha sebaiknya memenuhiprinsip-prinsip strategis, aman, dan menguntungkan. Secaraumum, lokasi yang baik untuk tempat usaha memenuhibeberapa standar berikut, antara lain:a. Aksesibilitas, yaitu keterjangkauan lokasi yang mudah

dikunjungi.b. Lingkungan, yaitu kondisi lingkungan fisik dan sosial

usaha. Lingkungan fisik mengandaikan adanya kondisiyang bersih, nyaman, dan sehat. Sementara lingkungansosial mengandaikan adanya kondisi yang aman, baik,dan religius.

c. Potensi jumlah Customer, yaitu memperhitungkanperkiraan (estimasi) jumlah pengunjung melaluikepadatan penduduk dan kepadatan jalurtrans portasi.

d. Pesaing Terdekat, yaitu potensi persaingan yangdilakukan oleh pelaku usaha lain di lokasi yang sama.Oleh sebab itu, perlu dilakukan observasi jarak atau radiususaha dengan pelaku usaha lain yang sudah menjalankanjenis usaha yang serupa.

Page 48: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

42 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

Sedangkan perijinan usaha dilakukan dan diajukankepada Kementerian atau lembaga negara lainnya yangberwenang dalam bidang masing-masing. Misalnya, ijinusaha di bidang minyak bumi, rnaka mengajukan ijinusaha ke Kernenterian Energi dan Sumberdaya Mineral.Sementara untuk pendirian PT, maka hams mengajukan keKementerian Hukum dan HAM.Dalam konteks daerah, makamengajukan ijin usaha juga hams melalui Pemerintah Daerah

Sumber: Diolah clariPeratur.anMenteri Negara Agraria/ Kepala BadanPertanahan Nasional Nomor 2 Tahun 1999Tentang Izin Lokasi.

Ket.: - PMA= Penanaman Modal Asing- PMDN = Penanaman Modal Dalam Negeri- RTR= Rencana Tata Ruang

I.ICTPPtll\Ol>o.2.All. ,,",.1111.l.P'_""4. NPWPs. P<b (Sketl..kJ"6. ""." ... nl>onMdi.flltlllbebm..{p.UIU~unatl

7.D"'l>Olm_lii.~:!::r:~~

!IV.P!IWI ru!UIIWoUlII~lJlql{~

1)f~Il)""ltll ... ",.10'''',,",lI\0II''1>'1!4!U

AA:~1t:~'\~1WlII IEfiUWWJIIAIj lANG

8EJMlItAl

1'011.1""""MiIi);"~~".lim'1>'1'_"""'I0Il!uaiU.ll'tus1JIIOItMttl$lbd.,

~i:",

~'V!NJ\I~I.So"","IUICo-III1.2. LlIu2s..SOlIl-l thol. Ifbil SOIll-3th.

WI"'MilAWlI~I.Tl!lJllnndlrit SudfbdlWt>ll3. Kio....... lndl!5lriC.OIorito~._ .... 1Iii.KII""S15I1f-Ru7.k,",~Jl'1If- (JrI.~;m P"1IIeQ1!8

sahim I

9, Soif>tktttn.p.......Ioh ...... pens&Il~i•• to~!t oleh~~f:ttEtJltor~R.. ",.,....,,,,1

yang dilalui untuk perijinan lokasi usaha dapat dilihat dalamgambar alur perijinan sebagai berikut.

Prosedur Ijln Lokasl (P~A/KBPN No.2 tahun 1999)

Page 49: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal --- Bab 3 43

F.Manajemen dan Organisasi PelaksanaPerlu diuraikan manajemen dan organisasi pelaksana

wakaf produktif untuk diketahu secara jelas pihak-pihakyang akan terlibat dalam proses dan mekanisme kerja usaha

" ............... '

_- ,.::"",; Memenuhi .. ~:~

, .

----~me~"

Sumber: diolah dari prosedur permohonan ijin usahab. Pengajuan ijin. Pengajuan ditujukan ke pihak

berwenang sampai diterbitkannya persetujuan usaha.Gambar 3.7. Alur pengajuan ijin persetujuan usaha

L nama, pekerjun d.an alanu.fealon p.mlllk uuha.

2_ ~la t~nah rn..lipu11: lun.roltui, stltuSun,h tWlki't).j.,,1s (dat4t,/UW.h). kondisfflslk(koJOI\8I.d.h.:r.n ..u .. ;an\

Ktlfm,upan l.inny.:.lro(okopllCTP2 r010 Ir.opi tanda lunas P883. fOlO kopi NPWP4, AIn~Pe.ndiriln 801dan Unha5. 8utli k.pMlilik.tn I,nah6. G,cn&.r skviI$17. IM8 Yiln. sw:bh Id,b.i1nsun..n/lM8I.~

$. Soril:1ljln TetinsP Oi'"dipodu"'n)

,,9.SU ...'KU... (J1b.lbt ....... ) "

ttl Forrnuhr: ",,

r..··~·····························~·~.:.~.!._

P:tfmohof~anM4imbu.U T~llIl.. DafUJ

"'duM" (Till)Sur'lI ~".,.atiJdn

Memaluh~~rntu.n

setempat yang secara khusus akan ditangani oleh dinas yangberhubungan dengan bidang usaha yang akan dijalankan.

Secara umurn, terdapat beberapa tahap untuk mengajukanperijinan usaha, yaitu:a. Mengajukan surat permohonan kepada pihak yang berwenang

sesuai dengan konteks kewilayahan masing-masing denganmelampirkan beberapa data yang dibutuhkan.

Gambar 3.6. Alur Permohonan Ijin

Page 50: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

44 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

H. Kebutuhan DanaUsaha yang akan dijalankan dipastikan rnembutuhkan

dana yang sesuai dengan rencana usaha tersebut. Oleh sebabitu, kebutuhan dana harus dijelaskan diuraikan secara detaildan eksplisit. Kebutuhan dana yang harus diuraikan tersebutsetidaknya mencakup beberapa hal sebagai berikut.a. Kebutuhan dana untuk Persiapan & Perijinanb. Kebutuhan dana untuk menyiapkan Lokasic. Kebutuhan dana untuk sarana produksid. Kebutuhan Modal Kerja (bahan baku, upah, operasional)e. Kebutuhan dana untuk Pemasaran (termasuk promosi)f. Kebutuhan dana untuk pengembangan

G. Laporan KeuanganNazhirApa yang dimaksud dengan laporan keuangan nazbir

disini adalah pelaporan rnengenai kondisi keuangan ketikaproposal ini diajukan atau pada saat usaha akan dijalankan.Nazbir perJu menjelaskan rencana penyertaan modalnya danjika penyertaan hanya dalarn bentuk tanah, perhitungkan nilaipenyertaan tersebut dalam bentuk harga sewa lahan selamajangka waktu kerja sarna usaha, atau senilai harga tanah.

yang akan dijalankan. Organisasi pelaksana wakaf produktifsetidaknya terdiri dari empat kornponen, yairu kornisarislpengawas, penanggungjawab, rnanajer pelaksana, dankonsultan pendarnping.

Sernentara untuk kornponen lainnya dapat ditarnbahkansesuai dengan kebutuhan yang ada. Misalnya, seberapabanyak rnelibatkan staf atau juga jajaran direksi, rnaka itusangat tergantung pada kebutuhan dan proporsional rnenurutjenis usaha yang akan dijalankan

Page 51: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Petunjuk Teknis Penyusunan Proposal--- Bab 3 45

= 2QDillLQQQ130.000 - 50.000

= 1.125 unitMaka, dibutuhkan 1.125 unit untuk rnencapai BEP

= Rp 90.000.000= Rp 50.000= Rp 130.000

Contoh:Biaya tetap pabrik konveksiBiaya variabel per unitBarga jual per unit

B.ia¥aJetapBarga jual per unit - harga variabel per unit

I. Rencana KeuanganRencana keuangan hams dibuat dengan detail dan

jelas agar bisa dihitung dan diprediksi proyeksi kebutuhan,keuntungan, dan potensi kerugian usaha. Didalam rencanakeuangan ini, yang perlu diuraikan adalah:a. Rencana Penjualan dan Pendapatan

Rencana penjualan dan pendapatan dapat dilakukandengan analisis Break Even Point (BEP). Break EvenPoint (BEP) keadaan dimana seluruh penerimaan (totalrevenues) secara persis hanya mampu menutup seluruhpengeluaran (total cost). Terdapat beberapa cara untukmenghitung BEP. Tetapi secara umum, menghitungBEP hams didahului oJeh penetapan biaya tetap (fixedcost) dan biaya vriabel Cvariabelcost). Setelah itu dapatdihitung, apakah berdasarkan penjualan per unit ataupenerimaan uang.1. Untuk menghitung BEP berdasarkan penjualan per

unit, maka rumus yang dipakai adalah:

Page 52: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

46 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

J. Daya Dukung Syarat AdministratifPengajuan proposal wakaf produktif hendaknya

didukung oleh beberapa syarat administratif. Beberapa syaratadministratif ini diperlukan sebagai bukti bahwa harta bend aatau seluruh bagian yang terdapat didalamnya merupakanharta benda wakaf yang memiliki nilai kemanfataan bagimasyarakat, bukan untuk kepentingan dan keperluanpribadi.

Menu rut Peraturan Direktur Jenderal BimbinganMasyarakat Islam Nomor Dj.III503 Tahun 2007 tentang

b. Rencana Pengeluaranc. Proyeksi Keuntungand. Rencana Pengembalian Pinjaman (jika ada)e. Rencana Alokasi Keuntungan:

1. Untuk investor2. Untuk Mauquf'alaib (sebutkan mauquf 'alaihnya)3. Untuk Nazhir Cmaksimum 10%)

Contoh dengan kasus yang sarna seperti diatas:= 9Q.0Q(LQOO_ __ x 130.000

130.000 - 50.000= 1.125 x 130.000= Rp. 146.250.000Maka, dengan penerimaan Rp. 146.250.000 barumencapai BEP

Biaya retap X harga jualHarga jual per unit - harga variabel per unit

2. Menghitung BEP berdasarkan penerimaan uang, makarumus yang digunakan adalah:

Page 53: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

PetunjukTeknis Penyusunan Proposal --- Bab 3 47

Pada saat telah diterirna dan dilaksanakannyapemberdayaan wakaf produktif yang dibantu olehKementerian Agama, maka nazhir penerima bantu an wajibmengumumkan pada papan yang mudah diketahui umumbahwa pengembangan kegiatan dibantu oleh KementerianAgama melalui wakaf.

Pengelolaan Bantuan Pemberdayaan Wakaf Produktifdisebutkan bahwa proposal permohonan bantu anpemberdayaan wakaf produktif hams melampirkan beberapahal sebagai berikut, yaitu:1. Bukti sertipikat hak milik/wakaf atau foto copy yang

telah dilegalisir oleh Badan Pertanahan setempat;2. Rekomendasi pemberdayaan wakaf produktif dari kepala

KUA(Kantor Urusan Agama), Kepala Kantor KementerianAgama Kota/Kabupaten dan Kepala Kantor WilayahKernenterian Agama Provinsi;

3. Keterangan bahwa nazhir terdaftar pada KUA setempat,atau pengesahan nazhir oleh kepala KUA setempat,

4. Izin mendirikan bangunan, site plane tata kota, dansusunan penanggung jawab pelaksana pembangunan;

5. Surat pernyataan kesanggupan nazhir mencari danapendamping, apabila Rencana Anggaran Belanja melebihinilai bantuan yang akan diberikan;

6. Rekening bank atas nama nazhir;7. Surat penunjukan penanggung jawab atau pengelola

langsung dari nazhir organisasi;8. Copy akte notaris dan copy pengesahan Kementerian

Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) baginazhir berbadan hukum,

9. Data pendukung lainnya yang diperlukan.

Page 54: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

48 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

NO URAlANPfI(ERIAAN VOL ANAUSAHARGASATUAN JUMlAH fiARGASAT

(Rp) (Rp)

1 2 3 4 S 6 7

I PEKERJAANPERSIAPAN

1 PengukurBn dan Pemasangan bouwplank 1.00 ls Taksl, 1.000.000.00 1,000,000.00

2 Sew. SkafQIdinB 195.00 m2 Taleslr 35,000.00 6.825,000.00

3 80ngbr bans"nan lama 1..00 ls Takslr 20,000,000.00 20,000.000.00SUbtotal 27;82.5#000.00

II PfI(ERJAANTANAH

1 Gallan tanah 151.65 m3 r.i.ie 12,640.00 1,916,856.00

2 Urugan tanah kemball 113.74 m3 T.1.2. 6,060.00 689,249.25

3 Urugan teneh penlngglan Ilogkungan 50 an 650.00 m3 T.8.3a 81.997.94 53,298,661.00

4 Urugan Sirtu bawah pandas; 5 em 3.80 m3 TJ.3c 85,557.03 324,935.99

5 Urugan pasir lantel dan rebar S un 19.50 m3 THe 96,716.75 1.885,976.53

Subtofof 58,llS,678.n

III P£l(ERJAANPASANGAN

1 Pas.Batu k(lsong 5.78 m3 PO.lLl. 147,169.93 850,642.20

2 Pas. Batu beah 1 : 3 : 10 19.25 m3 PO.II.2m 293,1J7.42 5.642,510.34

3 Pas. BatlJ bala camp. 1 : 4 tebat 1/2bat. 16.50 m2 O.lIl.Tk 51,693.83 852,948.20

4 Pas. aetu bat. amp. 1 :3 : 10tebaJ 1/2bete 560.00 m2 O.III.lq 47,122.51 26.388,605.60

5 P'esttDn tebal15 mm den&ancampuran 1:4 33.00 m2 Pl..IlI.ld 19,34 • .80 638,378.40

6 plesteren t~11S mm dengan campuren 1:3:10 1,120.00 m2 PL.III.Tk 16,103.85 18,036,312.00

7 Tali air 165.00 m Taksir 7,500.00 1,237 .soaoo8 Pas. lantai keramlk KM motlfwama 60 x 60 em 316m m2 LO.lX.2. 135.755.13 43,023,515.80

9 Pas. I(eramlk 33 x 33 em anti slip 73.08 m2 LO.IX.2. 88,022.71 6,432,699.65

10 Pas. Oinding keramik KM motif 20 J( 25 an 97.20 m2 lD.lX.6d 88,279.90 8.580,806.28

11 Pas.l-antal keramlk KM 20)C20 em KMIWC 29.16 m2 lD.lX6b 96.296.26 2,807,998.9.

12 Ornamen kohtm kanopy 16.00 bh Tabir 150,000.00 12,000,000.00

13 Ust. Plester 15 em lenakung & bingkal jend~liI 125.00 m Tablr 15,000.00 1,815,000.00

14 lis profll kolern teras 1.00 l.s Talcsir 250.00000 250,000.00

15 Ornamen plntu l~rban8 bewah tulisan 2.00 is Takslr 750,000.00 1,500,000.00

16 Usomatnen kubah 2.00 unit Tahir 5,000.000.00 10,000,000.00

11 Omamen lingkaran 4.00 bh TJkslr 500.000.00 2,000,000.00

18 Ust lS em akhiran dlndina 171.60 m Taks!r 25.000.00 4.290,000.00

S"btotgl 146,406/917.39

IV PEKERJMNKAYU

1 PH. Slidlnssate 82.50 m2 Takslr 450,000.00 37.llS,ooo.00

2 Pas. Jendela aluminium 13.00 unit Takslr 800,000.00 10,400.000.00

Rencana Anggaran Biaya Pembangunan Gedung Wakaf Produktifdan Bisnis Centre Yayasan MusliminKota Pekalongan

Contoh Rencana Anggaran Biaya

Page 55: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

PetunjukTeknisPenyusunanProposal- Bab3 49

l P.... flol",.. pI.fond ~q(lm ml KY.Vl9b 10,Hl3!> 1);l~7.00!>.SO

4 POl. PlJ!ond 390.00 ",2 UV.lc 2II.JSU8 11.056.999.10,-- --- - ~I-s.J,tcJtql U.934,005.70

V I"fKfRJAAH"'TAr --1 P... Atap.w.. pIomb>", 390.00 m2 P....V1II.30 38314.13 14.9~1.sIO.10

1 P4.'1,Atop rd. 30.00 m2 PAVlH.7< 4U~.&1 U\IS,$>a,9Q

5>Jblof<JI 16..241,GCUO

VI P£1([IUMN BETON

I llabilt 5 em bilw.h Ian .. , 19.50 m3 8,V.lb 460.142.63 3.912,781.29---I b~t S emMw~h fOOlplln '~~3m3 8V.lb 460.t4>-63 1.348.21791

~ Mombu.tl foot .... ~, lID em 111l. m3 BV,lb 2.411.0o.!!_ 2/."9.s~1..09--~- --4 Mtmbu.t 5100tnruklur 10l( JO em 0,78 m3 II.V.7e 2.710,859.33 2,114,470.28

S mM>buat kolom I~ , 15 em HJl ... hv./e 7.lIO,8!.93l 5,611.4/lU11

r: MtmbUlt tokwn tuum, 40 x 40 em 29.50 m3 B.V.7d 4,717,957.60 139,179,749.20

MfombualIMlolc1S,.,15 tm lpn«iclJ"I rrunll'Mtb;, ~am3 8.V.1t 3,651,487.97 17j814.141.'9

[8 Mtrnbuat IRllok:.lruktu, 20. 30 tm S.JO m3 8V.,. 3.6~l.48/91 19.3~.IS6.l4

9 Membu.t bolo< _, lOx 65 an 8.78 m3 B.V.7. ),652,487.97 32,068.144.l8

10 M4!'mbwl b.t~k t"Uu atus kU$en 1lx 1~ em 1.49 mS I.V_I, 2,'lO..s~9.33 4,039,180.40

11 Mtmbul. pl•• doth1.".,1 Jl em 24.53 m3 BV.7n 3,364025.39 82,519.542.82

17 _nncIS,ISun 797 ml 8.V_7( 7,710..s~9.n 8,OS1,152 .71

.~ MembuoJllul.l118bol.PfliO em 1.~1",3 II.V./h 3,3M.oZ~.39 - ~.14b.9~.8~- -- - - -11 Membuat kubah btton Z.oo unl,

r_25.000.000.00 50,000.000.00

Mt_ 405,984,U4.75

VII PfI(!IUMN P£NG!CATAN

I Cat dloo"8 I.SHOO m7 CJX.30 14.49U3 11.364,5%.89

Subtotal -- - 1- 22,3640596.19- --- -VIII P1ItERJAAH llSTRlk

1 o.v_nros 1.00 L> r..h.it 481.00000 481.000.00- '-2 MCB 2.00 unit 1st -27 48.800.00 97,600.00

i ~ """kMLll 18.00 bh L'lt·(llj 11.019.1' 1U6,348.1'

~ Sll<Jtr'lII1Wi 9.00 bh !.n·09 14.059.46 U5.S35.H-~ SIIdM "'" 181lO bh L~-10 17,OIB4 '106,348.17

~ Wtnp!.l Sl 18 Wottt 9.00 bh IstU 13~~14 ll2.09I..Z&r 7- -

Lampu TIJTl(O 18walt 36.00 bh Tobir 200,00000 1,200,001).00

l 8 ktStalasi ~lI'li. &300 tiM, I>t 16 1~.OOOOO 4.12S.000.00

9 Pen..nlDl ,pedrdin fns~Ifi.' 2.00 unit T,k.sir 1.500,000.00 3,000,000.00

S.mtDlm 16.370,92'-"

~IX I'£I(fRJAAN IAl~N-- - ---1 Tullsa.ASfoLaI'YUIda'~tunlt!pn 4.00 unl. T~bit 5,000.000.00 70,ooq.ooo.00

~s._

-r-- 20,000,000,00-1 X I'DCfRJMN SAN!TMI

1 pa~.1 buah klextt)ongink pot'~ ~t.a;a INA 9.00 bh s..lX.le 2S6,3!UO 7,3(l6,R78.70

Page 56: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

50 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

2 P... 1 b ... h kr.., 1/2' 9.00 bh SJX.I30 23A9618 208.166.52

3 ~It, 'I'tStalu:Si air ben.h ...~Ir ko\Ot 9.00 un" Tauh 1.500.000.00 22.!>OO.OOO.OO

4 Affour iantM 9.00 bit S.lX.I4t l3.159.29 208,413.&1

5 ~. ~It tank sedemo~ ($T·l)(buis bot"") 5.00 bit TitsJl 1.66$.541.32 8,342,106.60

e I't,_ 5.00 unit OIhlt -- 33U70.96 1,658.354.80

1 a.tc_.., 500 h. UlObIt T.ksI, 600.000.00 1,100,000.00

8 PorN>aeltll,llltt pump too unn T.~~, 3.000,000.00 6,000.000.00

9 ""'uankunlnpn 9.00 bit T.kslr 1.5,000.00 135,000.00

10 lIumilh_ 1.00 unit ral.:\f, SOO.ooo.OO l.iJOI).ooo.ooIJ Ground rt:HlVOl, 1 m:3 2.00 unit T.UI, 3,000.000.00 6,000,000.00

SWrotoi •• ..s60.Ut.7~

x.!_ I'fKfRliWi KU!lM(UDABAJA - - - -...;.-- - --- -- -- -1 uk) kudio-Irudob.IJo IWf 115 • 90 un.oo .. BA.IX 1. 16,119.14 91~13.Sl7.!>O2 RIpptlt '..ndH leOtII mm 3!>O.00... Takslr 9.000.00 J.lSO.OOO.OO1 Sp.annt.f btil bfolon di.a.16 mm 71.OJ I« T."~r 9.000.00 639,1$0.00

~ .!!_adt ,'!!!!_'""•.,..~ Umm ]9-90 ~ - _!:I.sif !OOOCl!. 119.10000

S ~un<l_nt( 9.00 bit Toksl, 15.000.00 135,000.00

6 Bout..,Pur di.I. 19 mm 108.00 bit T....... 1l-S00.00 1350.000.00

7 Gordin,bolO<h4nnlllps 125 CI'rl U54.30 .. 1lA.1X.1I 16.279.7. 20.419.617.88

S Ta_be<l 9.00 unit T... s.I, 5.000.000.00 45.000.000.00

9_ ~u aort>aos ..... k______ 2.00 ~ ~\sI,_ t- 10.000.000.00 I- 20.000.000 00Subrotot 1IlJt8&.A9S.U

TOTAl ~OU.789,454.86- --- -f- - r- --TOTAl. Dteut.AlICAN 1,029.790.000.00

Page 57: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

51

Pelaporan merupakan suatu mekanisme dan prosesmemberikan keterangan dan penjelasan disertai denganberbagai macam bukti mengenai suatu bentuk jenis usahatertentu. Pelaporan dilakukan oleh pelaku jenis usahakepada pihak-pihak yang membantu keterlaksanaan jenisusaha tersebut.

Dalam konteks pemberdayaan wakaf procluktif,pelaporan bantuan pemberdayaan wakaf produktif dilakukanoleh nazhir kepada Direkrur Jenderal Blmbingan MasyarakatIslam Kementerian Agama Republik Indonesia.

Menurut Peraturan Direktur jenderal BimbinganMasyarakat Islam Nomor Dj.II/503 Tahun 2007 tentangPengelolaan Bantuan Pemberdayaan Wakaf Produktifdisebutkan bahwa pelaporan sebagai suatu bentukpertanggungjawaban nazhirmengenai bantuanpemberdayaanwakaf produktif dilakukan melalui tiga cara, yaitu:

A. PELAPORAN

PELAPORAN, MONITORINGDAN EVALUASI

Bab 4

Page 58: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

52 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktlf

Monitoring adalah kegiatan untuk memantau,mengenclalikan clanmengarnati setiap tahapan rnanajernenclan langkah kegiatan mulai clari persiapan sampaipelaksanaannya. Monitoring seyogianya clilakukan secaraterus menerus dalam setiap tahapan proses. Dalamkegiatan formal clapat clilakukan secara periodik, baiklangsung maupun tidak langsung, atau secara insiclentilsesuai kebutuhan.

Dalam dunia usaha yang berbentuk baclan hukum,monitoring dapat clilakukanoleh suatu bagian atau bagiankhusus yang memiliki wewenang untuk melakukan

B. MONITORING

Disarnping itu, pelaporan juga dapat dianggap perlu danpenting disampaikan kepada pihak masyarakat untuk lebihmenekankan sisi tanggungjawab yang amanah mengenaipemberdayaan wakaf produktif yang ada di sekitar mereka.Laporan tersebut clapat disampaikan secara lisan clalamberbagai forum masyarakat, seperti rapat/rnusyawarah desaatau juga forum-forum lain yang dianggap patut clan layak.

1. Nazhir rnenyampaikan laporan pemanfaatan bantuansecara berkala setiap 3 (tiga) bulan, dengan menyertakanbukti-bukti pengeluaran dana kepada Direktur jenderal.

2. Nazhir menyampaikan laporan hasil keuntunganpemberdayaan kepada Direktur jenderal setiap 6 (enam)bulan, baik dalam pengelolaan barang maupun jasa yangdialokasikan untuk kepentingan kebajikan umum.

3. Setelah capaian Breah EvenPoint/BEP(masa titik impas),nazhir harus melaporkan kepada Direktur jenderal.

Page 59: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Pelaporan, Monitoring dan Evaluasi --- Bab 4 53

Keenam fungsi dari tugas pengawasan tersebutseyogyanya ada dan dijalan di setiap perusahaan sehinggaperkembangan perusahaan dapat dipantau dan diketahuikelebihan dan kelemahannya.

pemanta uan terhadap seluruh mekanisme kerja perusahaandimana kewenangan itu biasanya terdapat pada dewankomisaris. Bersama-sama dengan dewan direksi, dewankomisaris memiliki 6 kewenangan yang terkait denganfungsinya sebagai suatu pihak yang mengawasi danmemantau perkembangan perusahaan. Sebagaimanadisinggung oleh Wallace dan Zinklin (2005: 115), di antarakewenangan tersebut yaitu:1. Mengkaji dan mengadopsi suatu perencanaan strategis2. Memantau bisnis perusahaan3. Mengidentifikasi resiko-resiko yang bersifat prinsip4. Merencanakan pergantian manajernen5. Menjalankan program-program yang berhubungan

dengan investor dan kebijakan komunikasi denganpara pihak yang bekerjasama

6. Meyakinkan bahwa pengendalian internal tetap berjalan(exist), diantaranya yang berkaitan dengan sisteminformasi manajemen yang ada.

Page 60: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

54 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

2. Teknik MonitoringMonitoring dapat dilakukan dengan cara, observasi,wawancara dan studi dokumentasi yang bertujuanuntuk mengetahui kemajuan pelaksanaan kebijakan,program dan kegiatan, menggali hambatan dalampelaksanaan dan memastikan sampai dimana tujuandan sasaran dapat dicapai berdasarkan indikator­indikator yang telah ditentukan sebelumnya.

1. Tujuana. Memperoleh informasi tentang perkembangan

perusahaan dan masalah yang dihadapi.b. Memantau proses dan keluaran perusahaan.c. Memperoleh informasi tentang situasi, kondisi dan

faktor internal-eksternal yang memengaruhi kinerjaperusahaan,

Page 61: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Pelaporan,Monitoring dan Evaluasi-- Bab4 55

Evaluasi adalah proses yang secara sistematismengumpulkan dan menganalisis data dan informasiuntuk menilai kelayakan serta pencapaian sasaran dantujuan kebijakan, program dan kegiatan, baik pada tahapperencanaan, pelaksanaan maupun pascakegiatan. Ataudengan pengertian lain, evaluasi merupakan prosesuntuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan danmenganalisis data, menyimpulkan hasil evaluasi yang telahdicapai, memeras hasil menjadi rumusan kebijakan, danmenyajikan informasi (rekomendasi) untuk pembuatankeputusan pada tahap selanjutnya.

C. EVALUASI

Dalam konteks wakaf produktif, pemantauan dapatdilakukan dengan melibatkan pihak-pihak yang selamaini memiliki hubungan dengan pengelolaan wakaf, sepertinazbir atau pihak lainnya.

Page 62: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

56 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

3. Prinsip Evaluasia. Terencana, artinya evaluasi harus direncanakan

secara matang; siapa yang melaksanakan, kapanwaktunya, metode yang digunakan serta bagaimanacara melaksanakannya.

2. Teknik EvaluasiTeknik evaluasi adalah cara yang digunakan dalam

melakukaan penilaian dan pengkajian terhadap obyeksasaran dan atau hasil suatu program dan kegiatan. Caraini bisa dalam bentuk studi lapangan, anlisis data danlain-lain. Untuk itu indikator pencapaian suatu program!kegiatn menjadi penting untuk ditetapkan sebelumnya.

a. Mengukur dan atau menilai kebijakan, program dankegiatan yang ditetapkan dan dilaksanakan gunamenentukan kuantitas dan kualitasnya berdasarkanindikator yang telah ditetapkan.

b. Mengukur dan menilai perkembangan dan keberhasilanprogram dan kegiatan.

c. Mernperoleh rnasukan untuk menyusun rencanakebijakan, program dan kegiatan yang akan datang.

l. TujuanSecara umum, dalam konteks pelaksanaan suatu jenis

usaha, evaluasi dilakukan untuk menghindari kesalahanperhitungan pembiayaan, memilih strategi terbaik dariberbagai alternatif strategis yang ada, meningkatkanefisiensi iklan secara general, dan melihat apakah tujuansudah tercapai (Duncan, 2005). Secara khusus, tujuanevaluasi diantaranya:

Page 63: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Pelaporan. Monitoring dan Evaluasi-- Bab 4 57

Monitoring Evaluasi1. Dilakukan ketika program sedang Dilakukanketikaprogram sedang dan

berjalan setelah berjalan2. Dilakukan oleh pihak internal Dilakukanpihakinternal dan eksternal3. Melihatketerlaksanaan program, 1. Memperoleh fakta atau kebenaran

faktor pendukung dan penghambat dari suatu program beserta

4. Komponen: perencanaan,dampaknya.

pelaksanaan, pengaduan rnasalah, 2. Komponen: perencanaan dan tujuan,manajernen, hubungan dengan masalah dan kendala. manajemen,pelanggan dan investor, administrasi administrasi keuangan, hubungankeuangan, dan pelaporan dengan pelanggan, investor, atau

shareholder, pelaporan.

b. Relevan, artinya harus sesuai dengan maksud dantujuan, baik menyangkut evaluasi hasil, perbaikan,penempatan maupun hal-hal lain yang berkaitandengan kebijakan, program dan kegiatan yang berartijuga mernenuhi suatu tingkat validitas tertentu.

c. Obyektif, artinya menggunakan standar dan prosedurtertentu, tanpa pengaruh dan intervensi unsur lain­lain.

d. Spesifik, artinya mempunyai kaitan dengan kekuatandan kelemahan sehingga mencerminkan daya bedadan batasan secara jelas

e. Terpadu, artinya mencakup seluruh unsur-unsuryang terkait dalam kebijakan dan program, baikyang dinilai maupun unsur penilaiannya.

f. Dapat dibuktikan, artinya c1atadan informasi benar­benar sesuai dengan hasil yang c1iperolehdan dapatdipercaya.

g. Layak, Artinya alat evaluasinya sederhana, praktis,mudah dilaksanakan dan mudah diolah sesuaidengan sumber daya yang tersedia.

h. Berkesinambungan, Artinya kegiatan yang teratur,berkelanjutan dari waktu ke waktu.

Page 64: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

58 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan WakafProduktif

Untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadapwakaf produktif, alangkah baiknya jika melibatkan pihak­pihak yang selama ini berhubungan dengan pengelolaanwakaf, jika perlu melibatkan unsur masyarakat mengingatketerlaksanaan wakaf memiliki aspek sosial mu'amalahdemi untuk memperkuat pengelolaan dan pelaksanaanwakaf produktif

Page 65: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Penutup -- Bab 5 59

Perkembangan wakaf produktif yang terjadi di berbagaibelahan dunia sepertinya belum memberikan motivasi yangkuat bagi masyarakat Indonesia untuk melakukan hal serupa.Ribuan hektar harnparan [ana dan gedung ang berstatussebagai harta benda wakaf masih banyak yang berstatus"pengangguran' dalam arti belum digunakan dan dimanfaatsecara optimal. Data survey menunjukkan bahwa terdapatsekitar 23 % lembaga wakaf yang menyatakan tanah wakafmereka menghasilkan produktifitas ekonomi yang bermanfaatbagi banyak pihak.

Pedoman ini merupakan panduan untuk menyusunsuatu proposal mendapatkan bantuan dan/atau kerjasarnabagi upaya pengembangan wakaf produktif di Indonesia.Penggunaan pedoman ini diharapkan dapat berlaku umum,yaitu bagi siapapun yang ingin menyusun suatu proposalbantuan dan/atau kerjasarna dengan berbagai pihak untukmemberdayakan dan mengembangkan wakaf produktif.Sebagai suatu panduan, diharapkan pedoman ini dapatmembangkitkan motivasi masyarakat dan mempermudah

PENUTUP

Bab 5

Page 66: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

60 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

mereka untuk mendapatkan tawaran bantuan dan/ataukerjasama yang bermanfaat dan menguntungkan, baik secaraekonomi dan sosial yang tidak terlepas dari nilai ibadah.

Sebagai pedoman yang bersifat umum, maka diharapkanbagi setiap pengguna pedoman ini untuk menyesuaikandengan kondisi, kebutuhan, dan konteks lokalitasnyamasing-rnasing agar dapat melakukan kelenturan-kelenturanmenu rut kebutuhan dan jenis tawaran bantuan serta peluangkerjasama yang ada, di mana seluruh proses dan hasilakhirnya pun juga tidak menyimpang dari ketentuan yangberlaku.

Page 67: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 61

C. TIJ.JUAN

B. GAMBARAN UMUM1. Riwayat Wakaf2. Kondisi Harta Wakaf saat ini3. Riwayat Nazhir4. Visi dan Misi Nazhir5. Latarbelakang pemilihan jenis usaha berdasarkan:

a) Hasil Pengamatan jenis usahab) Hasil pengamatan terhadap pesainglusaha sejenis

yang adac) Cara dan strategi yang dipakaid) Kapasitas dan kemampuan Nazhir dan pengelola

jenis usaha

1 Nama Nazhlr (Pemohon)2 Nama Usaha3 A1amat Usaha4 Tujuan Wakif5 Peruntukan (Mauquf Alaih)6 Ketua Nazhir7 Target Pasar (konsumen yang dibidik)_8 Prospek Pengembangan Usaha9 [umlah Dana10 Renca.na Penggu_naan Dana11 Efek Usaha bagi Mauquf A1alh dan Iingkungan

setempat12 Perkiraan Pendapatan dan Reneana Penggunaan

Pendapatan

A. RINGKASAN EKSEKUTIF

SISTEMATIKA PROPOSAL

IAMPIRANI

Page 68: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

62 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

1. Ketentuan ini berlaku untuk rencana awal menjalankan jenis usaha2. Ketentuan ini untuk pengembangan jenis usaha

: Rp.

E. KONDISI USAHA SAAT INI21. Historis

a) Tahun berdirib) Alamat awal tahun berdiri :c) Pendirid) Modal awal

Strategi InternalStrategi Eksternal Kekuatan (Strenght) Kelemahan (Weakness)

Peluang (OpportuniY)

Ancaman (Threats)

3. Formulasi strategis:

Paktor Internal:11 Kekuatan (Strenght) I2 J Kelemahan (Weal..71ess) IPaktor Bksternal:1 I Peluang (Opportunity) I2 I Ancaman (Threats) I

2. Analisis Usaha melalui Analisis SWOT:

1. Pemetaan jenis Usaha dengan instrumen:

D. ]ENIS USAHA YANG AKAN DIJAIANKAN1

Page 69: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 63

G. RENCANA OPERASIONAL1. Rencana Produksi2. Perijinan3. Teknik dan Biaya Produksi4. Manajemen Ketersediaan Barang5. Rencana Pengembangan Produk

No Lokasi Jumlah Media Biaya/PP Jumlah12dst

c) Distribusi

No MediaPromosi Blaya Unit [umlah12Dst

b) Promosi

No Nama Produk Ouantitv Harza Beli Harza Jual12dst

F. RENCANA PEMASARAN1. Segmentasi2. Target Pasar3. Posisi Produk4. Bauran Pemasaran

a) Produk dan Harga

e) Jumlah Karyawanf) Asset Usaha saat ini

2. Manajemen yang ada

Page 70: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

64 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

K. RENCANA KEUANGAN1. Rencana Penjualan dan Pendapatan (AnalisisBEP)2. Rencana Pengeluaran3. Proyeksi Keuntungan4. Rencana Pengembalian Pinjaman (jika ada)5. Rencana Alokasi Keuntungan COlo):

a) Untuk investorb) Untuk Mauquf'alaib (sebutkan mauquf

'alaihnya)c) Untuk Nazbir (maksimurn 10%)

I. LAPORAN KEUANGAN NAZHIRJ. KEBUTIJIIAN DANA

1. Untuk Persiapan & Perijinan2. Untuk menyiapkan Lokasi3. Untuk sarana produksi4. Modal Kerja (bahan baku, upah, operasional)5. Untuk Pemasaran (terrnasuk promosi)6. Untuk pengembangan

H. MANAJEMEN DAN ORGANISASI PELAKSANA1. Komisaris/Pengawas2. Penanggungjawab3. Manajer Pelaksana4. Konsultan Pendamping5. Keuangan6. Dan lain-lain yang dianggap perlu

Page 71: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 65

IAMPIRAN-GAMBARBANGUNAN

DAFfARISIA. RINGKASAN EKSEKUTIF (EXECUTIVE SUMMARY)B. PENDAHULUANc. TUJUAND. JENIS USAHA YANG DIJALANKANE. KONDISI USAHA SAAT INIF. RENCANA PEMASARANG. RENCANA OPERASIONALH. KEBUTUHAN DANA1. RENCANA KEUANGANJ. KEMANDIRIAN PENGELOLAANK. PENUTUP

WAKAF PRODUKTIF DAN BISNIS CENTREYAYASAN MUSLIMIN KOTA PEKALONGAN

CONTOHPROPOSAL WAKAF PRODUKTIF

IAMPIRAN II

Page 72: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

66 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

B. PENDAHULUAN1. Gambaran Umum

Krisis yang melanda bangsa Indonesia, bencana alam,dan pertikaian antar-kelompok dinilai oleh para ahli bukanhanya disebabkan oleh invasi ekonomi global, melainkanjuga bersumber dari persoalan moral bangsa. Pembangunannasional dirasakan belum menyentuh secara maksimal padaaspek yang terakhir ini, yaitu pembangunan akhlakul karimahdalam bidang pengembangan sumber daya manusia.

1 Nama Nazhir (Pemohon) Yayasan Muslimin Kota PekaJongan2 Nama Usaha Bisnis Centre3 Alamat Usaha Jl Galah Mada No.5 Pekalongan Jawa

Tengah. Telp. 0285-4218124 Tujuan Wakif Pemberdayaan Tanah Wakaf untuk

kesejahteraan umat5 Peruntukan (Mauquf'Alaih) Pengembangan Pendidikan6 Ketua Nazhir Hj. SIt! Alsyah7 Targat Pasar (konsumen yang dibidik) Masyarakat Umum8 Prospek Pengembangan Usaha Minimarket, penginapan, parkir, toilet

umum, convention hall (ruangpertemuan)

9 [umlah Dana Rp. 3.595.850.000,- (Tiga Milyar LimaRatus SembUan Puluh Lima [uta DelapanRatus Lima Pulub Ribu Rupiah)

10 Rencana Penggunaan Dana -, Unit Ruko : 1.029.743.000,- Unit Wisma : 1.289.836.000,-- Unit Pendidikan & Ibadah :

1.276.271.000,-11 Uek Usaha bagl Mauqu[ Alalh dan Keuntungan secara ekononu

Ungkungan setempat Kemandirian ekonomiPemberdayaan sosial dan agama bagimasyarakat

12 Perkiraan Pendapatan dan Rencana Rp. 506.920.000,-/tahun denganPenggunaan Pendapatan perencanaan: untuk mencapai titik

impas (Break Even Point). pengembalianinvestasi, pemberdayaan pelaku usahakecil, dan santunan kepada dhuo'afa.

A. RINGKASAN EKSEKUITF

Page 73: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 67

2. Kondisi Harta Wakaf Saat iniSaat ini, tanah wakaf seluas 1.336m2 terdapat bangunan

gedung yang sudah tua dengan fungsi mama sebagai tempatpendidikan Taman Kanak-Kanak dengan jumlah murid yangpadat kelas. Kondisi seperti ini menjadi salah satu faktorpendorong bagi pengembangan tanah wakaf uatuk dibangungedung pusat bisnis dan pendidikan yang lebih memadai.

Pada tahun 19S0-an, tanah wakaf Yayasan MusliminPekalongan seluas ± 1.336 rrr' yang diatasnya terdapatgedung-gedung tua dinilai sudah tidak layak huni dan banyakbermunculan saran untuk menjadikannya sebagai tempat yanglebih produktif dan bermanfaat bagi masyarakat, khususnyaummat Islam. Tetapi untuk mewujudkan berbagai sarantersebut membutuhkan berbagai macam sumber daya dansumber dana yang tidak sedikit. Di Tengah-tengah keinginantersebut, Departemen Agama mernbuka penawaran bantuanberupa Pengembangan Wakaf Produktif bagi masyarakatuntuk mendayagunakan dan mengembangkan wakafproduktif yang ada di lingkungan masyarakat.

Melalui program tersbut, Yayasan Muslimin berupayamengembangkan wakaf dengan mengganti dan membangungedung pusat perekonomian umat serta tempat pendidikandini dengan ditunjang fasilitas beribadah masjid.Keterpaduantersebut akan menghasilkan keuntungan dan manfaatbagi pengelola, jarnaah dan masyarakat sekitar. Sehinggadari pemasukan berbagai kegiatan ekonomi produktiftersebut, yayasan dapat mandiri untuk memelihara danmengembangkan gedung serta melakukan pembinaan bagipengusaha kecil (UKM) yang menjadi mitra binaan danmemberikan sebagian keuntungan bagi para dhu 'afa sertapihak-pihak lain yang rnembutuhkan.

Page 74: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

68 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

c. roJUANPengembangan Wakaf Produktif mela1uipembangunan PusatBisnis memiliki beberapa tujuan, diantaranya:1. Memberdayakan harta wakaf yang sudah ada sebagai

lahan produktifitas ekonomi yang bernilai ibadah dansosia1

2. Membangun beberapa aspek usaha yang menguntungkandan bermanfaat bagi masyarakat.

3. Latar Belakang Pemilihan Jenis UsahaKeputusan untuk membangun pusat bisnis, selain

disebabkan oleh faktor sebagaimana disebutkan di atas,juga didorong oleh hasil pengamatan dan masukan dariberbagai pihak terhadap peluang bisnis yang ada di sekitartempat beradanya Yayasan Muslimin. Dari segi letak tanahwakaf, Yayasan Musliminberada berdekatan dengan StasiunPengisian Bahan Bakar MinyakUmum Utama, super market,tempat pemberhentian bus dan angkutan kota. Di sebelahdepan juga terdapat Stasiun Kereta Api, sementara sepanjangjalan ini pun banyak terdapat ruko yang selalu ramaidikunjungi masyarakat.

Dengan cara 'membangun pusat bisnis, tempat ibadahdan tempat pendidikan, maka sangat berpeluang untukmendatangkan hasil karena kondisi tersebut belum terdapatdi wilayah ini. Strategiyang dipakai adalah membuka peluangkerjasama dengan beberapa investor atau memanfaatkanpeluang bantuan pengembangan Wakaf Produktif olehDepartemenAgama.

Hal tersebut sangat diperlukan karena kapasitaspengelola harta wakaf oleh Yayasan Muslimin belum cukuprnemadai sehingga membutuhkan bantuan dari banyak pihakuntuk mewujudkan ambisi yang ada.

Page 75: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 69

Faktor Internal:- Harta Wakafberupa tanah seluas 1.336 m1- YayasanMuslimindengan pengurus yang berjiwa

1 Kekuatan (Strellght) peluangkeras- Lembagapendldikan Taman Kanak-kanak

dengan prestasi yang sangat baikKeterbatasan Sumber-dana

2 Kelemahan (Weakness) - Terdapat beberapa pengurus yayasan yangmemlJkiketerbatasan kemampuan m811ajerial

Faktor Eksterncd:- Dukungandari aspek geografis- Kejnglnandart beberapa calon Investor

1 Peluang (Opporttllliry) Program Pemberdayaan WakafProduktifDepartemenAgama

- Hadirnya investor asing dan besar yang2 Ancaman (Threats) melakukan lnvasi ekonoml secars besar-besaran,

2. Analisis Usaha melalui Analisis SWOT

110 J• .,. UnM PoI.Jw.aa Wakru \\'ibyah S"'''1"8." KOMitl M£salaD Potell!liaatini

1 PuRt Bi.niJ YIl)'iIAn 2006 K_ MD"... ! Godu", K.temat1l,aD P.",~mba OCI'D(!WI MusUmln P"ltolon&311 Uruum tua !!Umb.l"<IaM haJU l"wfpendtd,k.... ruehl. untuk umukru.. [ld, WIsh ",,"e_robanson produJn:llil..~ woW barta ... llaf ..konomi yangpert.muon, bemiltllbacWlmmimorl<", dan.os,.1penglnapan,MO 9 unit,3reatl!!rbubdaD"'.d=pe)

D. JENIS USAHA YANG AKAN DIJALANKAN1. Pemetaan jenis Usaha dengan instrumen:

3. Mengembangkan manfaat hasil usaha bagi kebutuhanmasyarakat yang membutuhkan.

Page 76: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

70 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

: Tanah dan gedung

I: Rp.-c) Pendirid) Modal awale) jumlah Karyawanf) Asset Usaha saat ini

2. Manajemen yang adaa. Pembina : 5 orangb. Pengawas : 5 orang

: 1958: J1. Gajah Mada No.5Pekalongan

E. KONDISI USAHA SAAT INI1. Historis

a) Tahun berdirib) Alamat awal tahun berdiri

SlratelJllnternolStrategl E/(Sternal Kekuatan (Strenght) Kelemahan(Weaknez)

- Membuat perencanaan . Melall\1kanpembmaanpengembangan harta menajerial bagi penguruswakaf yayasan

. MengaJukanbanruan Konkrertsast pengajuan

PeJuang(Opportuniy)pemberdayaan Wakaf bantuan pemberdayaanProduknf Wakafproduktlfke

. Menarlk mlnat para DepanemenAgamainvestor - Melakukan konsultasi

perancanganpembanguan pusat btsnts

- Melakukankerjasarnadengan pemertntah danberbagai pihak untukmembentuk kesadaran

Ancaman (Threats)pubUkmengenatdampskinvasi ekonomi massifMembangun skemapersamgan ekonomlyang Islami, sehat danbermanfaat

3. Formulasi strategis:

Page 77: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 71

: 508 m2: 254 m2: 254 m2

b. Minimarket dan penginapan1) Lantai I2) Lantai II

G. RENCANA OPERASIONAL1. Rencana-bangunPusat bisnis yang dibangun di atas lahan tanah wakafseluas 1.336m2 akan dibagi dalam beberapa lahan danunit bangunan, yaitu:a. Unit pendidikan,masjiddan ruang pertemuan : 589m2

1) Lantai I : 271 m22) Lantai II : 318 m2

No Nama Produk Quantity Harga Satuan Harga]ual/Sewa/pendapatan

1 Karnar standar VAN 4 Rp.40.000/hari Rp.25.920.000/tahun2 Karnar standar AC 10 Rp.lOO.OOO/hari Rp.

108.000.000/tahun3 KamarVIP 3 Rp.200.000/hari Rp.64.800.000/tahuD4 Mini Market 1 Rp.85.000.000/tahun5 Ruko 9 unit Rp.l0.000.000/thn Rp,90.000.000 /tahun6 Raung Pertemuan 1 Rp.SOO.OOO/hari Rp.S4.000.000/tahun7 [asa Parkir 2 Rp.l00.000/hari Rp.36.000.000/tahun8 ToiletUmum 4 Rp.20.000/har! Rp.43.200.000/tahun

3. Posisi Produk4. Produk dan Harga

2. Target Pasar

Masyarakat Umum dari berbagaimacam golonganMasyarakat Umum dari berbagaimacam golonganKompetitif

1. SegmentasiF. RENCANA PEMASARAN

1 orang ketua dan 3 orang wakil ketua1 orang sekretaris dan 3 orang wakilsekretaris1 orang bendahara dan 3 orang wakilbendahara

c. Pengurus

Page 78: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

72 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

3. Perencanaan PelaksanaanPerencanaan pelaksanaan pembangunan pusat bisnis

melalui pemberdayaan Wakaf Produktif ini akan dilakukandengan mekanisme sebagai berikut:a. Perencanaan teknis dilakukan dengan melibatkan

Konsultan Perencanab. Perkiraan waktu pernbangunan antara 6 - 10 bulanc. Pelaksanan pembangunan adalah panitia pembangunand. Pengawasan pembangunan dilakukan oleh Tim dan

konsultan pengawas

7) Plafond-pyan8) Finishing

b. Perkerasan

6) Penutup Lantai

2) Dinding3) Struktur4) Rangka atap dan gording

: Struktur flootplat,batu belah

: Bata rnerah diplester: Beton bertulang: Baja IWFChannellipsdan baja

: Asbes gelombangbesar

: Keramik motif 60 x60 dan 30 x 30

: Hardflef 1 x 2 m: Cat tembok:ATB

5) Penutup atap

2. Teknik Rancang-banguna. Unit Gedung

1) Pondasi

: 390m2: 195m2: 195m2: 580 m2

c. Ruko 9 unit1) Lantai I2) Lantai II

d. Area Terbuka dan Landscape

Page 79: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 73

2. Rencana Pengelolaan Keuangan pasca Titik-Impas(BEP)

Rencana Pengelolaan Keuangan pusat bisnis iniakan digunakan untuk beberapa komponen yang dihirungsetiap tahunnya dengan asumsi pendapatan per-tahun,yaitu:

Rp. 3.595 450 oroRp. 506.920.000~ 7,09 Tahun

Harga Mod.aLtetap_pe.rtaPendapatan pertahun

I. RENCANA KEUANGAN1. Analisis Break Even Point (BEP) atau Estimasi Titik

ImpasBerdasarkan kebutuhan dana sebesar Rp.

3.595.450.000,- (Tiga Milyar Lima Ratus SembilanPuluh LimaJuta Empat Ratus LimaPuluh Ribu Rupiah),rnaka dibutuhkan waktu sekitar 7 (tujuh) tahun untukmencapai titik impas. Penghitungannya adalah:

H. KEBUTUHAN DANADana yang dibutuhkan untuk pembangunan Pusat

Bisnis Yayasan Muslimin Kota Pekalongan sebesar Rp.3.595.450.000,-(Tiga MilyarLimaRatus Sembilan Puluh Limajuta Empat Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah). Kebutuhandana tersebut direncanakan untuk dapat diperoleh melaluiProgram Pemberdayaan Wakaf Produktif DepartemenAgamasebanyak Rp. 2.000.000.000,- (Dua Milyar Rupiah), berasaldari investor sebanyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu MilyarRupiah), dan sisanya dari donatur yang tidak mengikat.

Page 80: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

74 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

J. KEMANDIRIAN PENGELOLAANPemberdayaan Wakaf Produktif Pusat Bisnis Yayasan

Muslimin ota Pekalongan ini akan dikelola dengan konsephemandirian, yaitu pengelolaan profesional amanaholeh Sumber Daya Manusia Pengurus Yayasan denganmemaksimalkan fungsi fasilitas asset yang bersifat ekonomiproduktif, yaitu:1. Mini market akan dilaksanakan dengan bekerjasama

dengan lernbaga usaha sejenis yang memiliki jaringanluas dengan mengedepankan perekonomian dan targetkeuntungan (profit) tertentu.

2. Unit pertokoan disewakan untuk umum untuk dapatmendukung keberadaan penginapan dan wisata belanjabagi kepadatan lalu-lintas jalur Pantura.

3. Perhotelan/penginapan dikonsep dengan nuansakekeluargaan dengan kesan nyaman dan dikelola secaraprofesional oleh Tim Manajerial untuk memelihara,rnelengkapi sarana penginapan sesuai permintaan pasardan pemasarannya dengan target profit yang ditentukanyaitu 30%dari 360 had sewa.

4. Ruang pertemuan dikelola secara profesional olehTim Manajerial untuk memelihara, melengkapi saranapertemuan sesuai permintaan pasar dan pemasarannya

a. Pemeliharaan dan peningkatan sarana : Rp. 120.000.000,-b. Pembinaan pelaku usaha : Rp. 75.000.000,-c. Santunan yatim piatu dan dhu'afa : Rp. 95.000.000,-d. Pengembangan keilmuan umat : Rp. 75.000.000,e. Pembinaan Wakaf Produktif pada Lembaga sejenis

: Rp. 91.000.000,-f. CadanganKasYayasan (10%) : Rp. 50.692.000,-

Page 81: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 75

dr.BasyrrAc~ad

Mengetahui,Walikota Pekalongan

M.__NDfel, MSiSekretaris

Hj ._sui AisyahKetua

Yayasan Muslimin Kota Pekalongan

Juli 2006Pekalongan,

K.PENUTIJPDemikian uraian singkat proposal ini dibuat, dengan

harapan dapat dikabulkan demi mendukung upaya YayasanMuslimin Kota Pekalongan dalam memperoleh dukungandana untuk membangun berbagai program yang bermanfaatbagi umat.

dengan target profit yang ditentukan yaitu 30% dari 360hari sewa.

5. jasa parkir dikelola dengan memberdayakan kelompokanak-anak jalanan dengan target profit yang ditentukan.

6. Jasa toilet umum dikelola melalui cara dilelang kepadapihak umum dengan mempertimbangkan berbagai aspekkelayakan.

Page 82: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

76 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

SIi;eJe 1 1SO

TAMPAK DEPAN

IAMPIRANGAMBARBENTUKBANGUNAN

Page 83: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 77

Page 84: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

78 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

Page 85: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 79

Page 86: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

80 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

DEliAH KUSEl! L2S;;:t!ii'2IiI

~~'=:t-::'~ __ 11_,.-_._.~_n....111......_1'_L!~-"~

DENAH KUSEl! L 1$lfiLi :&i5

II ••::"-"7_",-~q.,...l1li:1_ ... ' __"' __ ~f_.21_""".,_N._"_~'1IIIIIOIlI

,:.,,,

;;;._._

"1"!'n"

'!:> •• lI~i"....}.. I!~,

III.!-------~---

I~.-"':.-hr·,.

Page 87: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

lampiran-Iampiran 81

Menimbang : bahwa dalam rangka efektivitas pelaksanaanbantuan wakaf produktif, dipandang perluditetapkan Peraturan Direktur ]endera!Bimbingan Masyarakat Islam tentangPengelolaan Bantuan Pemberdayaan WakafProduktif;

Mengingat 1. Undang-undang Nomor 41 Tahun 2004tentang Wakaf CLembaranNegara RITahun2004 Nomor 159, Tambahan LembaranNegara RINomor 4459);

2. Peraturan Pemerintah RI Nomor 42 Tahun2006tentang Perturan Pelaksanaan Undang­undang Nomor 41 Tahun 2004 tentangWakaf (Lernbaran Negara RI Tahun 2006Nomor 105, Tambahan Lembaran NegaraRINomor 4667);

3. Peraturan Presiden Nomor 42 Tahun2002 tentang Pedoman PelaksanaanAnggaran Pendapatan dan Belanja Negara

DIREKTURJENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT ISLAM,

DENGAN RAHMAT 1lJHAN YANG MAlIA ESA

PERATIJRAN DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT ISlAM

NOMOR Dj.II/503 TAHUN 207TENTANG

PEMBERDAYAAN WAKAF PRODUKTIF

Page 88: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

82 Pedoman Penyusunan Proposal Pernberdayaan Wakaf Produktif

sebagaimana elah diu bah terakhir denganKeputusan Presiden Nomor 72 Tahun2004;

4. Peraturan Presiden Nomor 94 Tahun 2006tentang Perubahan Ketiga atas PeraturanPresiden Nomor 9 Tahun 2005 tentangKedudukan, Tugas, Fungsi, dan SusunanOrganisasi dan Tata Kerja KernenterianNegara Republik Indonesia;

5. Peraturan Presiden Nomor 17 Tahun 2007tentang Perubahan Ketujuh atas PeraturanPresiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang UnitOrganisasi dan Tugas Eselon I KementerianNegara Republik Indonesia;

6. Keputusan Menteri Agama Nomor 480Tahun 2Q03 tentang Perubahan atasKeputusan Menteri Agama Nomor 373Tahun 2002 tentang Organisasi dan TataKerja Kantor Wilayah Departemen AgamaProvinsi dan Kantor Departemen AgamaKabupaten/Kota;

7. Peraturan Menteri Agama Nomor 2 Tahun2006 tentang Mekanisme PelaksanaanPernbayaran atas Beban AnggaranPendapatan dan Belanja Negara diLingkungan Departemen Agama,

8. Peraturan Menteri Agama Nomor 3 Tahun2006 ten tang Organisasi dan Tata KerjaDepartemen Agarna;

Page 89: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-iampiran 83

BABIKETENTUAN UMUM

Pasal IDalam Peraturan Direktur jenderal Bimbingan MasyarakatIslam ini yang dimaksud dengan:1. Pemberdayaan wakaf produktif adalah pemberdayaan

harta benda wakaf yang memiliki potensi dan manfaatekonomi secara efektif dan efisien untuk kepentinganibadah dan memajukan kesejahteraan umum.

2. Bantuan pemberdayaan wakaf produktif adalah pemberiandana yang berasal dari APBN kepada Nazhir yang dikeloladan dikembangkan untuk kepentingan ibadah dankesejahteraan umum.

3. Nazhir adalah sebagaimana c1iatur c1alamUndang-undangNomor 41 Tahun 2004 tentang Wakaf.

4. Direktur jenderal adalah Direktur Jenderal BimbinganMasyarakat Islam.

5. Kepala Kanwil adalah Kepala Kantor Wilayah DepartemenAgama Provinsi.

6. KepaJa Kandepag adalah Kepala Kantor DepartemenAgama Kabupaten/Kota.

MEMUI1JSKAN

Menetapkan PERATURA!'l" DIREKTUR JENDERALBIMBINGAN MASYARAKAT ISLAMTENTANG PENGELOLAAN BANTUANPEMBERDAYAANWAKAF PRODUKTIF.

MEMlITUSKAN

Page 90: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

84 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

(1) Nazhir sebagaimana dimaksud dalam pasal 2, memilikikesanggupan dan bersedi bertanggung jawab untuk:a. melaksanakan program kegiatan sesuai dengan

proposal yang diajukan,b. memanfaatkan dana bantuan untuk mernajukan

pemberdayaan wakafc. melakukan upaya efisiensi pemanfaatan dana dengan

menlngkatkan peran serta masyarakat melalui swa­kelola,

d. kesediaan diaudir oleh pengawas internal

Pasa13

Nazhir penerima bantuan adalah yang mernberdayakanharta benda wakaf sesuai dengan peruntukannya melaluipeningkatan usaha-usaha yang memiliki nilai ekonomis,untuk kepentingan ibadah dan kesejahteraan umum.

BABIIKUALIFIKASI PENERIMA BANTIJAN

Pasa12

7. Kepala KUA adalah Kepala Kantor Urusan AgamaKecamatan.

8. BreakEvenPointadalah keadaan dimana tingkat penjualandan total biaya pada tingkat volume produksi atau volumepenjualan tertentu, sehingga tidak memperoleh laba dantidak menderita suatu kerugian.

9. Cash Flow atau aliran keuangan adalah suatu perkiraanmengenai keluar/rnasuk dana tunai terjadi.

Page 91: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 85

(2) Permohonan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dalamberbentuk proposal pemberdayaan wakaf produktif yangmemuat:a. alasan pemilihan gagasan usaha dan manfaat dari

gagasan pembangunan, daya dukung potensi ekonomidi sekitar lokasi dan kondisi sosial masyarakat,peluang pasar, perkembangan dan penetapan pangsapasar, perkiraan biaya investasi, biaya operasi danpemeliharaan, kebutuhan modal kerja, sumberpembiayaan, perkiraan pendapatan dan dampak dari

(1) Bantuan pemberdayaan wakaf produktif adalah bantuandiberikan kepada nazhir organisasi dan/atau badanhukum yang mengajukan permohonan.

BABmPERMOHONAN DAN PENllAIAN

Pasa14

(2) Kesanggupan dan kesediaan bertanggung jawabsebagaimana dimaksud pada ayat (1) dinyatakan olehnazhir dalam bentuk pernyataan tertulis.

Departemen Agama atau pengawas eksternallainnyabila diperlukan,

e. dalam hal usaha-usaha pemberdayaan wakaf yangdilakukan telah melampaui Break Even Point,nazhir bersedia mengalihkan pemanfaatan bantuanpemberdayaan wakaf produktif kepada nazhirlainnya.

Page 92: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

86 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

(3) Proposal sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dilampiridengan:a. bukti sertipikat hak milik/wakaf atau foto copy yang

telah dilegalisir oleh Badan Pertanahan setempat,b. rekomendasi pemberdayaan wakaf proc1uktif dati

kepala XUA (Kantor Urusan Agama), Kepala KantorDepartemen Agama Kota/Kabupaten dan KepalaKantor Wilayah Departemen Agama Provinsi;

c. keterangan bahwa nazhir terdaftar pada KUAsetempat,atau pengesahan nazhir oleh kepala KUAsetempat;

d. izin mendirikan bangunan, site plane tata kota,dan susunan penanggung jawab pelaksanapernbangunan,

e. surat pernyataan kesanggupan nazhir mencari danapendamping, apabila Rencana Anggaran Belanjamelebihi nilai bantuan yang akan diberikan:

f. rekening bank atas nama nazhir;g. surat penunjukan penanggung jawab atau pengelola

langsung dari nazhir organisasi;

usaha terhadap perekonomian masyarakat secarakeseluruhan;

b. perhitungan Break Even Point dan Cash Flow,c. rencana anggaran belania, analisa harga satuan, harga

satuan bahan dan upah kerja;d. gambar rancangan gedung dengan fasilitas kegiatan

dan desain Islami yang dibuta oleh KonultanPerencana.

Page 93: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 87

(3) Apabila diperlukan, Tim Seleksi dapat memanggil nazhirpemohon untuk melakukan presentasi.

(2) Kriteria dan stanclar teknis penilaian ditetapkan oleh TimSeleksi;

(1) Tim Seleksi rnelakukan penilaian terhadap setiapperrnohonan yang meliputi:a. Aspek urnum. status tanah, kesesuaian peruntukan,

pengesahan nazhir, dan kelengkapan rekomendasi;b. Aspek khusus: rencana anggaran belanja, rencana

pembangunan termasuk gam bar bangunan, CashFlow dan perhitungan Break Even Point.

Pasa16

(2) Tim Seleksi sebagaimana dimaksud ayat (1) dibentukoleh Direktur jenderal.

(1) Direktur jenderal menetapkan calon penerirna bantuanberclasarkan pertimbangan rekomendasi Tim SeleksiBantuan Pemberdayaan Tanah Wakaf Produktif;

Pasa15

h. copy akte notaris dan copy pengesahan DepartemenHukum dan Hak Asasi Manusia bagi nazhir berbadanhukum; dan

1. data pendukung lainnya yang diperlukan.

Page 94: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

88 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

(1) Nazhir penerima bantuan wajib melakukan pengelolaankegiatan atau program sesuai dengan usulan pemohon.

Pasa19

Nazhir penerima bantuan wajib mengumumkan pada papanyang mudah diketahui umum bahwa pengembangan kegiatandibantu oleh Departemen Agama melalui wakaf, contoh:a. "Pembangunan gedung ..... ini dibiayai dan atau/dibantu

Departernen Agama untuk pemberdayaan wakaf",b. "Pengembangan kegiatan ..... ini dibiayai dan atau/dibanru

Departemen Agama untuk pemberdayaan wakaf".

Pasal S

(3) Nazhir bertanggung jawab melakukan pengelolaandengan membuat pembukuan keuangan.

(2) Nazhir melaporkan penerimaan bantuan sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) kepada Direktur ]enderal Cq.Direktur Pemberdayaan Wakaf dengan melampirkanbukti penerimaan.

0) Dana bantu an pemberdayaan wakaf produktif dikirimsecara langsung kepada nazhir peneriman bantuanmelalui bank yang ditunjuk.

BABIVPENGIRIMAN DAN PENGELOIAAN

Pasa17

Page 95: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 89

(2) Dalam hal ada laporan pengaduan dan/atau bentuklainnya dari warga masyarakat, pejabat sebagaimanadimaksud dalam ayat (1) segera melakukan klarifikasidan/atau pengecekan, dan melalui pejabat setingkat diatasnya secara berjenjang melaporkan kepada DirekturJenderal.

(1) Pembina an dan pengawasan pengelolaan bantuanpemberdayaan wakaf produktif dilakukan:a. tingkat pusat oleh Dire ktu r jenderal sehari-hari

dilaksanakan oleh Direktur Pemberdayaan Wakaf;b. tingkat provinsi oleh Kepala Kanwil sehari-hari

dilaksanakan oleh pejabat yang membidangi tugasperwakafan,

c. tingkat kab/kota oleh Kepala Kandepag sehari-haridilaksanakan oleh pejabat yang membidangi tugasperwakafan;

d. tingkat kecamatan oleh Kepala KUA.

BABVPEMBINAAN DAN PENGAW ASAN

PasallO

(2) Dalam hal pelaksanaan kegiatan sebagaimana dimaksuddalam ayat (1) tidak dapat dilakukan nazhir wajibmemberitahukan kepada Direktur Pemberdayaan Wakaf.

(3) Perubahan kegiatan/atau program kerja hanya dapatdilakukan atas persetujuan Direktur PemberdayaanWakaf.

Page 96: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

90 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

(3) Sanksi administratif sebagaimana dimaksud dalam ayat(2) dapat berupa:

(1) Penyalahgunaan penggunaan bantaun dan/ataupelanggaran lainnya oleh nazhir dapat dikenakan sanksiberdasarkan peraturan perundang-undangan.

(2) DirekturJenderal dapat mengenakan samksi administratifatas pelaksanaan kegiatan yang tidak sesuai denganproposal, dan ketentuan dalam peraturan ini.

BABVllSANKSIPasal12

(3) Setelah capaian Break Even Point, nazhir harusmelaporkan kepada Direktur Jenderal.

(2) Nazhir menyampaikan laporan hasil keuntunganpernberdayaan kepada Direktur jenderal setiap 6 (enam)bulan, baik dalam pengelolaan barang rnaupunjasa yangdialokasikan untuk kepentingan kebajikan umum.

(1) Nazhir menyampaikan laporan pemanfaatan bantuansecara berkala setiap 3 (tiga) bulan, dengan menyertakanbukti-bukti pengeluaran dana kepada Direktur Jenderal.

BABVIPERTANGGUNGJAWABAN DAN PELAPORAN

Pasalll

Page 97: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Lampiran-Iampiran 91

DIREK11JJlJENDERAL

Ditetapkan di JakartaPada tanggal 22 Oktober 2007

(1) Pada saat Peraturan ini mulai berlaku, PeraturanDirektur jenderal Bimbingan Masyarakat Islam danPenyelenggaraan Haji Nomor D 185Tahun 2006 dicabutdan dinyatakan tidak berlaku.

(2) Peraturan ini berlaku pada tanggal ditetapkan.

BABVIllKETENTIJAN PENUTIJP

Pasal13

a. p~ringatan tertulis,b. dalam hal peringatan sebagaimana dimaksud pada

huruf a diabaikan, dapat ditindaklanjuti denganmelaporkan kepada Inspektoratjenderal DepartemenAgama.

Page 98: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

92 Pedoman Penyusunan Proposal Pemberdayaan Wakaf Produktif

Al-Kasibi, Muhammad Abis Abdullah. 2004. HukumWakaf Kajian Konternporer Pertama dan Terlengkaptentang Fungsi dan Pengelolaan Wakaf sertaPenyelesaian atas Sengketa Wakaf Jakarta: DomperDhuafa Republika.

David, F. R. 2006. Manajemen Strategi. Konsep. EdisiKesepuluh. Jilid 1. Jakarta: Salemba Empat.

Duncan, Tom. 2005. Principles of Advertising & ts«:Second Edition. Mc.Graw-Hill

Fransiska, Imelda Yuliyanti. 2009. Inventory Control danPerencanaan Bahan Baku diIndustri Manufacturingpada PT Indofood Sukses Malemur,Medan. Skripsi,tidak diterbitkan.

Hippel, E.V. 1985. 'Learning from Lead Users' dalam Kotler,P. 1993.Manajemen emasaran.Jilid 2 (Terjemahan).Edisi keenam. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Horngren, Charles T., at. el. 1994. Cost Accounting:Managerial Emphasis. 8th edition. Upper Sadie River:Plentice Hall, New Jersey.

Departemen Agama RI. 2007. Pedoman PengelolaanWakafTunai.Jakarta: Departemen Agama RI.

Kasali, R. 1998. Membidik Pasar Indonesia. Segrnentasi,Targeting dan Positioning. Jakarta: PT. GramediaPustaka Utama.

Kementerian Agama RI. 2011. Profile Percontohan WakafProduktif. Jakarta: Kementerian Agama RI.

Kotler, Philip. 2000. Manajemen Pemasaran. EdisiMilenium. Jakarta: Erlangga.

DAFTAR PUSTAKA

Page 99: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Daftar Pustaka 93

Ries AI dan]. Trout. 2002. Positioning. TheBattlefor YourMind. Jakarta: Salemba Empat.

Setiadi, N. ]. 2003. Perilaku Konsurnen. Konsep danImplikasi untuk Strategi dan Peneiitian Pemasaran.Edisi Pertarna. Jakarta: Prenada Media.

Wallace, Peter and Zinklin, John. 2005.Mastering Businessin Asia: Corporate Governance. Singapore: JohnWiley and Sons (Asia) Pte Ltd.

http://deddyedward. blogdetie. com/page/8

Page 100: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

94 Pedoman Penyusunan Proposal PemberdayaanWakaf Produktif

: Drs. H. Sutami, M.Pd.I: H.Mardjuni, S.Sos: Drs. H. Ahmad Zamroni: H. Thobib AIAsyhar, S.Ag, M.Si: 1. Firdaus Indriawan2. H. Edy Winarso, S.Ag3. Moh. Yasir Arafat, SE, ME4. Ibnu Tsalis Kurniawan, SE5. Sri Agustina Johariah, SE6. Murni, SH7. Vita Fitriyah, SE

TIM PENYUSUN

Penanggung J awabKetuaWakil KetuaSekretarisAnggota

Page 101: pedoman penyusunan proposal pemberdayaan-2012.pdf

Top Related