Download - PD Kepala Leher

Transcript
Page 1: PD Kepala Leher

K e p a l a & L e h e r

Page 2: PD Kepala Leher

Kepala

• Wajah

• Mata

• Mulut

• Lidah

• Telinga

Page 3: PD Kepala Leher

Facies Hypocratespada peritonoitis berat danpenyakit hati yang berat. Spider Naevi

Wajah

Page 4: PD Kepala Leher

Wajah Myastenia gravis.Ptosis dan rahang bawah yang intermitten drop

Malar Rash pada SLE & mitral stenosis

Virilisme pada wanita usia 25 tahun Oleh karena hiperplasia adrenocortical

Page 5: PD Kepala Leher

Cushing Syndrome•Moon face dengan pipi yang memerah• Pertumbuhan rambut yang berlebih (kumis)

Acromegali • Wajah memanjang• Penonjolan tulang dahi, hidung dan rahang bawah.• Jaringan lunak pada bibir, hidung dan telinga membesar.

Page 6: PD Kepala Leher

Myxedema • Edema lebih nyata di sekitar mata, non-pitting• Rambut kasar dan alis-mata tipis.• Kulit kering

Nephrotic Syndrome• Wajah sembab dan pucat• Sembab pertama muncul disekitar mata, Mata menjadi sipit bila edema bertambah berat.

Page 7: PD Kepala Leher

MataPenilaian mata: 1. Occular Symmetry:

kelemahan/pemendekan salah satu otot yang mengontrol gerakan bola mata deviasi ke medial atau lateral kontralateral otot yang terganggu

2. Eye Lid Symmetry: Kedua kelopak mata menutupi mata dengan porsi yang sama. Kerusakan saraf yang mengotrolnya (Saraf kranial 3 dan 7) menyebabkan kelopak mata atas dan bawah akan terlihat lebih rendah dari mata yang normal.

Pasien tidak dapat menutup dengan sempurna Kelopak mata atas kiri oleh karena disfungsi saraf kranial 7

Page 8: PD Kepala Leher

3. Sclera: Normal sklera : putih. Pada gangguan fungsi hati dan darah Menyebabkan hyperbilirubinemia kuning = ikterus

.

Pale Conjunctiva, due to severe anemiaNormal Appearing Conjunctival Reflection, Lower Lid

4. Conjunctiva

Anemis

Page 9: PD Kepala Leher

Conjunctivitis

Subconjunctival bleeding

Page 10: PD Kepala Leher

Stellwag’s sign(lid retraction)

Methode Nafzinger’s untuk menilai penonjolan bola mata yang ringan

ExoftalmusPenonjolan bola mata yang ringan sampai berat, mengenai satu atau kedua bola mata.

Exoftalmos ringan1. Stellwag’s sign

Pelebaran fisura palbebra oleh karena retraksi kelopak mata atas yang disebabkan tonic contraction otot lurik m.levator palpebrae superioris

Page 11: PD Kepala Leher

2. Von Graefe’s signPenderita diminta untuk mengikuti gerakan naik-turun yang lambat dari jari telunjuk pemeriksa.Positif bila kelopak mata atas tertinggal saat penderita melihat kebawah.

Exoftalmos sedangPenonjolan hampir padaseluruh bola mata yang disebabkan peningkatan deposit lemak. Pada pemeriksaan dengan metode Nafzinger’s terlihat dengan jelas penonjolan bolamata.

Page 12: PD Kepala Leher

Joffroy’s signPenderita diminta untuk sedikit Menundukkan kepala, kemudian melihat jari telunjuk pemeriksa yang berada diatas kepala penderita.Positif bila tidak terjadi lipatan kulit pada kulit dahi penderita.

Page 13: PD Kepala Leher

Exoftalmos berat.Terjadi karena edema intra-orbita yang disebabkan peningkatan deposisi lemak intra orbita. Ditandai dengan :1. Intra-orbital congestion = mata selalu berair,terutama pagi hari (misdiagnosa

dengan konjungtivitis) + dilatasi pembuluh darah.2. Peningkatan tekanan bola mata (dengan penekanan b.m yang ringan)3. Oftalmoplegia (muscular paresis) = Moebius’s sign

= kesulitan untuk konvergensi.

Page 14: PD Kepala Leher

Mulut

Normal

Tonsil membesar

Page 15: PD Kepala Leher

Lidah

Leucoplakia Geographical tongue

= Chronic Superficial GlossitisPenebalan epitel lidah yang telah kehilangan papil berwarna putih(abu-abu) dan dasar merah terang Sering mendahului suatu kanker (namun tidak selalu).

Tanpa gejala, dan corakan biasa berubah setelah dua hari. Biasa terjadi post operasi peritonitis, dan pemberian antibiotika.Perubahan corak terjadi karena regenerasi Epitel yang cepat. Hilang setelah 7 hari.Bila kondisi tetap buruk, maka corakan lidah akan tetap ada.

Page 16: PD Kepala Leher

Telinga

Gouty tophus

Page 17: PD Kepala Leher

Lymph nodes of the head and neck

LeherKelenjar limfe regional

Page 18: PD Kepala Leher

Palpating Anterior Cervical Lymph Nodes

Page 19: PD Kepala Leher

Tehnik palpasi kelenjar limfe submandibular, (lakukan sedikit fleksi kepala pasien )

Palpasi kelenjar limfeSuprclavicular. Minta pasien untuk mengang-kat kedua bahu, pemeriksaan dilakukan dari belakang pasien

Page 20: PD Kepala Leher

Finding the Angle of Louis:The wooden Q-tips highlight the different slopes of the sternum and manubrium. The point at which the Q-tips cross is the Angle of Louis

Page 21: PD Kepala Leher

Determining the CVP

1. Posisi pasien 450

dengan tempat tidur2. Miringkan kepala kekiri.

Perhatikan pulsasi. Bedakan pulsasi yang disebabkan arteri karotid atau Vena jugularis. (Bandingkan dengan pulsasi arteri radialis, bila sinkron=pulsasi arteri karotis. Pulsasi vena akan menyebar)

3. Ukur jarak antara pulsasi dengan angulus Ludovisi / Louis. Jarak antara angulus ludovisi dengan atrium kanan = 5 cmCVP = (jarak puncak pulsasi – angulus ludovisi) + 5 cm.N = 7-9 cm

Page 22: PD Kepala Leher

Arteri karotis:1. Lokasi : Jari 2&3 meraba tepat disamping thyroid cartilage (adams apple).

Pulsasi dengan mudah dapat diraba.Aterosklerosis, stenosis aorta dan penurunan performa ventrikel akan melemahkan pulsasi.Jangan menekan kedua arteri karotis bersamaan (menurunkan cerebral blood flow).

2. Getar/thrill? (Palpasi;terjadi oleh karena arus turbulensi) pada penekanan oleh kelenjar tiroid yang membesar (koloid goiter)

Page 23: PD Kepala Leher

Yang harus ditentukan:1. Pembesaran :

• Unilateral vs. bilateral? • Permukaan/kontur : nodul (mono/multi), difusa• Mobilitas (mobil/immobil) : bergerak dengan menelan ?• Bila curiga suatu Ca, periksa kelenjar limfe regional.• Konsistensi

2. Nyeri / tidak

Kelenjar Tiroid

Page 24: PD Kepala Leher

Kelenjar Tiroid

Metode Pizzillo’sPemeriksaan kelenjar tiroid pada penderita dengan leher yang pendekdan lapisan lemak subkutan yang tebal

Penderita diminta menekan kepala kebelakng dan kedua Lengannya menekan occipital kearah depan

Page 25: PD Kepala Leher

Hashimoto’s disease• Seluruh kelenjar tiroid membesar dan salah satu lobus kelenjar dapat lebih besar• Pada palpasi konsistensi lebih kenyal dari koloid goiter dan kurang menonjol dibanding multinodular.• Ciri khas kontur kelenjar dapat dengan jelas ditentukan

Page 26: PD Kepala Leher

Referensi

1. Bates Barbara, A Guide to Physical Examination, 3rd ed, Lippincott Company

2. Bailey’s Hamilton, Demonstrations of Physical Sign in Clinical Surgery, Alain Clain (ed), 17th Edition.

Page 27: PD Kepala Leher

Terima Kasih


Top Related