Sintesis Model Tata Pemerintahan
Nurul Faizah | 25415023
CAN WE GO HOME AGAIN?B. Guy Peters (1996). The Future of Governing: Four Emerging Models --- Chapter 6
Pendahuluan1
Pentingnya Konteks2
Permasalahan Umum dan Solusi yang Tidak Biasa3
Pencocokan Masalah dan Solusi4
Bagaimana Kita Bisa Ikut Campur Tangan?5
Model pemerintahan tradisional memicu kemunculan empat alternatif model pemerintahan:
1. model pemerintahan pasar2. model pemerintahan partisipatif3. model pemerintahan fleksibel 4. model pemerintahan deregulasi
Menyebabkan keberagaman implikasi struktural, managerial, pembuatan kebijakan, dan public interest
Pendahuluan1
Pasar Partisipasi Fleksibel Deregulasi
Koordinasi Invisible hand Bottom up Pergantian organisasi
Keinginan pribadi pemimpin
Deteksi/koreksi kesalahan Sinyal pasar Sinyal politik
Tidak menginstitusikan kesalahan
Menerima lebih banyak kesalahan
Sistem pelayanan masyarakat
Digantikan dengan mekanisme pasar Mengurangi hierarki Menggunakan
pegawai tidak tetapMenghilangkan aturan
Akuntabilitas Melalui pasar Melalui keluhan konsumen
Rekomendasi yang tidak jelas
Melalui ex post control
_____________________WAKTU_________________________
Pentingnya Konteks2
Kemenangan model pasar yang diperlihatkan saat keruntuhan blok soviet melegitimasi pemecahan masalah sosial ekonomi
Kemunculan pemikiran Zeitgeist mengenai model partisipatory yang menganggap masyarakat mampu mengatasi permasalahan pemerintahan jika insitusi besar khususnya di sektor publik keluar dari kebiasaannya
Masa “scarcity” merupakan setiap pemikiran mengenai bagaimana membuat fungsi pemerintahan lebih baik melalui 2 pilihan prinsip yaitu mekanisme penyimpanan uang atau mengurangi ukuran sektor public
“scarcity” menjadi komponen utama dalam pemikiran ekonomi dan menjadi pemikiran lebih, dalam politik ekonomi sejak pertengahan 1970 (Rose and Peters)
Para penganjur keempat model (terutama pasar dan participatory) mendukung masing2 model pemerintahan tersebut tetapi tidak membicarakan bagaimana teknik aplikasi untuk membuktikan bahwa model tersebut bekerja.
_______________PENGATURAN NASIONAL______________
o Sebagian besar perbandingan politik menggunakan “Negara bagian” sebagai unit analisis
o Ide mengenai perubahan direspon oleh beberapa negara dan menjadi stimulus umum yang menghasilkan pandangan bernilai mengenai sistem administrasi dan politik
o Perubahan-perubahan tersebut kebanyakan dihasikan oleh negara-negara Anglo Amerika
Pentingnya Konteks2
1. Mengapa negara-negara bagian Anglo Amerika menjadi pusat reformasi dunia?
2. Bagaimana tarif reformasi ketika mereka diambil dari konteks itu dan ditempatkan ke dalam lingkungan politik dan administrasi diferensial?
_______________PENGATURAN NASIONAL______________
o Negara-negara Anglo-America menjadi “rumah” bagi para pendukung perusahaan dan pasar bebas. Contoh: penerapan TQM dalam pemerintahan (Walters 1992)
o Negara-negara Anglo-America lebih membutuhkan berbagai penerapan tipe reformasi dibandingkan negara lain. Hal ini disebabkan oleh ketidak percayaan publik dan kurang terintegrasinya birokrasi kepada masyarakat sipil.
o Kurangnya perbedaan peran antara konstitusi pelayanan publik dengan teori politik, menyebabkan aplikasi dari teknik manajemen sektor swasta ke pelayanan publik bukan menjadi hal yang radikal.
Contoh: model pasar mengenai pembayaran performa yang sukses diimplementasikan di Norwegia dan Swedia, ide mengenai membentuk agensi baru dan pemerintahan deregulasi di Belanda, model deregulasi dan desentralisasi di Perancis (1994), perubahan di negara Jerman yang bahkan paling tidak tertarik dengan ide tersebut.
Pentingnya Konteks2
____________________KOORDINASI_____________________
Keempat model pemerintahan menawarkan pandangan berbeda mengenai bagaimana mencapai koordinasi dan koherensi di sektor publik
Permasalahan Umum dan Solusi yang Tidak Biasa3
Model Pasar - Model pasar dianggap mempunyai alat
koordinasi - Pasar bebas mempunyai kemampuan
mengkoordinasikan penjual dan pembeli untuk menghasilkan harga
- Perwakilan pemerintah pusat menjadi instrument untuk mengesankan beberapa tujuan dan arahan pemerintah
Model Partisipasi- Digambarkan sebagai hal yang dibawa secara bottom up
Model Fleksibel - Koordinasi muncul dengan sendirinya- Masalah koordinasi dianggap selalu
berubah tergantung isu politik
Model Deregulasi- Peraturan yang membutuhkan koordinasi tidak akan terlaksana dengan memadai
- Diberikan pemahaman bahwa tujuan dapat dicapai dengan lebih murah dan efektif jika dilakukan koordinasi
_________DETEKSI DAN KOREKSI KESALAHAN___________
Permasalahan Umum dan Solusi yang Tidak Biasa3
Model Pasar • Merupakan model yang paling mudah dan
sederhana dalam menangani error detection dan coreection, tapi juga paling kurang efektif
• Asumsinya pasar akam mengatasi masalah• Aliran informasi dalam organisasi sektor
publik tidak sebaik yang diasumsikan • Konsumerisme dalam pasar menyediakan
kesempatan untuk mendeteksi kesalahan sekaligus juga memiliki banyak limitasi
Model Partisipasi• Menempatkan kemauan masyarakat untuk
lebih aktif berpartisipasi dalam proses politik dan administrasi
• Mengutamakan keterlibatan publik dari berbagai strata dalam proses pengambilan kebijakan
Model Fleksibel • Bertumpu pada kefleksibelannya untuk
menggeneralisasi arti dari koreksi kesalahan
Model Deregulasi• Secara sederhana membersihkan regulasi
yang tidak penting dan kontraproduktif dalam sektor publik sebagai langkah untuk memperbaiki kesalahan
• Dalam visi deregulatory model pembuat keputusan harus mampu membuat keputusan tanpa melihat beban yang akan diterima, demikian juga pada publik dan politisi
_____________PELAYANAN MASYARAKAT_______________
Permasalahan Umum dan Solusi yang Tidak Biasa3
Model Pasar • ASN dianggap bukan pelayan tetapi
sekelompok individu yang diagungkan yang menggunakan kantor dan uang publik untuk kepentingan pribadi
• Diperlukan perubahan mendasar model karir tradisional dan sistem personel yang terintegrasi dapat dieliminasi
• Membutuhkan banyak pergerakan antara sektor publik dan swasta
Model Partisipasi• ASN dalam model tradisional dilihat sebagai
sistem hierarki dari pangkat dan tingkatan berusaha menciptakan kesetaraan yang lebih besar dalam organisasi
Model Fleksibel • ASN dianggap faktor yang menyulitkan dalam
mewujudkan good governance karena sifatnya yang permanen
Model Deregulasi• Memiliki kesamaan dengan pendekatan model
pasar banyak membongkar struktur legal dan peraturan tentang manajemen personel di sektor publik
• Model deregulator dalam perubahannya menginginginkan profesionalitas dan jenjang karir yang bisa dimanage
o Keempat model tersebut banyak menyediakan konsep ideologis tentang government dan governing
o Masing –masing penganut model menganggap model trsebut sebagai solusi dari seluruh permasalahan pemerintahan bukan solusi tersendiri untuk masalah yang tersendiri pula.
o Perlu adanya pandangan yang lebih berbeda dan terstruktur mengenai masalah dan prospek dari governing terdapat validitas terhadap seluruh hal mengenai sektor publik termasuk model tradisional yang melatarbelakangi perubahan
o Usaha untuk menghubungkan setiap pendekatan kepada masalah dan situasi yang lebih spesifik Mencari kecocokan masalah dan solusi dalam situasi pemerintahan dengan model pemerintahan yang ditawarkan
Pencocokan Masalah dan Solusi4
Pencocokan Masalah dan Solusi4
Model Pasar Beberapa sektor publik telah menyediakan
pelayanan yang secara prinsip marketable (Rose et al, 1985)
Marketisasi pelayanan mungkin dibatasi konsepsi mengenai pelayanan itu sendiri
Dibatasi juga dengan ketidaktepatan kebijakan dimana efisiensi dianggap bukan hal yang utama.
Model Partisipasi Beberapa tipe program dan kebijakan
membutuhkan model partisipasi lebih dari yang lain
Perlu adanya keterlibatan publik yang lebih besar terhadap pengambilan kebijakan
Model Fleksibel Cocok diterapkan untuk kebijakan narkoba
dan program yang mempunyai target spesifik
Model Deregulasi Beberapa telah diaplikasikan ke hampir
keseluruhan sektor public Model ini kurang fokus dalam membedakan
tipe organisasi dan aturan
_____________KELEMAHAN PENDEKATAN______________
kesuksesan implementasi model karena adanya kecocokan masalah dengan pendekatan model
bahaya paling prinsip dari setiap model adalah asumsi bahwa setiap mekanisme model akan bekerja dengan baik untuk setiap kebijakan dan isu
masalah paling umum adalah adanya kesulitan spesifik yang muncul dari setiap model
_________________IMPLIKASI EMPIRIS__________________
Apa yang harus pemerintah lakukan? prediksi empiris tentang kesuksesan dan kegagalan prediksi empiris bagaimana mengadopsi satu atau lebih pola
perubahan administrasi
Pencocokan Masalah dan Solusi4
o Tujuan penulisan bukan untuk mendorong pemilihan diantara keempat alternatif pilihan model tetapi implikasi dari pilihan tersebut
o Tiap model mengakibatkan timbulnya biaya yang ditanggung oleh masyarakat maupun pelaku pemerintahan
o Pertanyaan mendasar bagi para analis dan masyarakat adalah komponen mana dalam sistem lama yang harus ditinggalkan atau dipertahankan
o Sistem lama secara keseluruhan menempatkan nilai yang tinggi terhadap akuntabilitas dan pelayanan publik
Bagaimana Kita Bisa Ikut Campur Tangan?5
META GOVERNANCE ANDPUBLIC MANAGEMENT
B. Guy Peters (2010). The New Public Governance (Stephen P. Osborne)
Apa yang dimaksud Meta-Governance?
Reformasi: Menuju Negara Terdesentralisasi
Kebutuhan Akan Meta Governance
Strategi Meta-Governance
1
2
3
4
Meta governance digambarkan sebagai proses pelimpahan wewenang tata kelola pemerintahan
Perubahan sektor publik di masa lalu menjadi alasan utama kebutuhan akan meta-governance
Dikonseptualisasikan sebagai pengendalian lingkungan/situasi tindakan di dalam sektor publik
Apa yang dimaksud Meta-Governance?1
Kedua versi reformasi cenderung menjauhkan atau mengurangi birokrasi pemerintahan dalam sektor publik
Konsep NPM (New Public Management) mengubah sektor publik seperti sektor swasta
NPM juga dipandang sebagai teori secara umum dalam governing dominasi politik dalam governing dianggap tidak efisien
Alternatif prinsip untuk NPM adalah serangkaian reformasi partisipatif yang dirancang tidak hanya untuk masyarakat tapi juga ASN dari eselon rendah
Reformasi partisipatif mengembangkan konsep “governance” sebagai sarana untuk memberikan pelayanan dan pembuat kebijakan
Model birokrasi hierarkis konvensional dan demokrasi perwakilan konvensional dianggap ketinggalan zaman
Reformasi: Menuju Negara Terdesentralisasi2
Kebutuhan Akan Meta Governance3
Meta Governance
-Pengambilan Keputusan-Partisipasi-Koordinasi
-Akuntabilitas
Konsep NPM dan Governance
Reformasi Sektor Publik
Pengambilan Keputusan Partisipasi Koordinasi Akuntabilitas
konsep demokrasi perwakilan dimana suara terbanyak menjadi keputusan
Konsep jaringan atau “governance” dirancang untuk lebih melibatkan aktor lainnya dalam proses pemerintahan, tidak hanya saat pemilu
Strategi umum reformasi decentering yaitu fokus pada manajemen dan efisiensi dalam organisasi atau kebijakan
Dikonseptualisasi-kan sebagai mekanisme untuk mengakkan kontrol atas organisasi dan aksi publik, dan perbaikan sarana program
Strategi meta-governance menyediakan cara pemberian arah sementara pada saat yang sama mempertahankan keuntungan dari reformasi
Pilihan strategi meta-governance merupakan upaya penegasan beberapa keseimbangan kekuasaan dalam pembuatan kebijakan sektor publik, pelibatan pelaku diluar pemerintahan dalam prosesnya dan pengakuan terhadap keunggulan politik.
Terdapat 5 instrumen meta-governance yaitu manajemen kinerja, manajemen strategi, anggaran, personel dan benang merah, hukum lunak dan kepercayaan serta nilai-nilai
Strategi Meta-Governance4
TERIMA KASIH
DiskusiMeta governance dan hubungannya dengan 4 model pemerintahan?• Meta governance membicarakan 4 model untuk menggambarkan kelemahan-
kelemahan model tradisional governance of governance Implikasi meta governance dalam pemerintahan?• Digunakan dalam pemerintahan yang menggunakan lebih dari 1 model pemerintahan• Desentralisasi penyerahan urusan pusat ke pemerintah daerah atau pihak swasta
(termasuk urusan privatisasi)Implikasi meta governance dalam penerapannya terhadap kelembagaan khususnya yang menyangkut PWK & Mitigasi Bencana?• PWK (multi sector, hierarki) masing-masing sector >< hierarki memiliki tata kelola
sendiri-sendiri namun bisa saling berkaitan. Dalam kaitannya dengan mitigasi bencana dapat dilihat dari 4 kuadran kebencanaan dan hierarki penanganan bencana.