Transcript
Page 1: MSI Newsletter 3rd edition

www.saimenjemputimpian.wordpress.comwww.sekolahalamindonesia.org

Berjuangdengan Sampah

dan Barang Bekas demi Sekolah Impian

It’s Time to Execute!

INSPIRASI:

Mendukung Proyek MSI?

EdISI 03 / MARET-MEI 2011

msi newsletter

dONASI: Yayasan Alamku (lahan)

BNI Syariah: 20 8747 300 Bank Syariah Mandiri:16 900 2000 6

Page 2: MSI Newsletter 3rd edition

2

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

Tim Proyek Menjemput Sekolah Impian (MSI)

Sekolah Alam IndonesiaPenasihat

Ahmad Juwaini (Ketua Dewan Sekolah)Hudori Az (Ketua Majelis Syuro Guru)

Ketua Syuro Dewan Kelas

Penanggung JawabIman Santoso (Ketua Yayasan Alamku)

KetuaEriko Arsito

Sekretaris & BendaharaMohammad Agung

Wakil SekretarisSamsuri

Widhiarto

Wakil BendaharaIstidamatir Rohmah

Divisi FundraisingWendy Isnandar (Lead)

Agus Abdul WahidAziz Ismail

Lucy LusantySri Alderina

Ida Nurhaida

Divisi KomersialAchmad Sadat (Lead)Nugroho Widiyantoro

Hikmat Kurnia

Divisi Finansial & PerencanaanEndro Nurtjahjo

Divisi Pengembangan InfrastrukturJofianto Bledoeg (Lead)

Wendy BaleBambang Riyanto

Januar K. WatimenaAbdul Rahman

SekretariatAde Ardian

MSI Newsletter diterbitkan oleh Tim Menjemput Sekolah Impian

Sekretariat: Kantor Yayasan AlamkuSekolah Alam Indonesia

Jl. Anda 7X Ciganjur, Jakarta Selatan

E-mail: [email protected]

www.sekolahalamindonesia.org/proyek www.flickr.com/photos/sai-msi.

DONASI:a.n. Yayasan Alamku (lahan)BNI Syariah: 20 8747 300

Bank Syariah Mandiri: 16 900 2000 6

The Years of

Execution

Sejak peluncuran Proyek Menjemput Sekolah Impian (MSI) tahun lalu, berbagai upaya telah dilakukan. Upaya itu, antara lain, membuat

perangkat-perangkat yang diperlukan agar Komunitas Sekolah Alam Indonesia (SAI) dapat segera menggulirkan AKSI NYATA menggalang dana besar untuk mewujudkan Kampus SAI baru yang menjadi impian.

Pada Oktober tahun lalu diadakan fundraising workshop MSI untuk anggota Komunitas SAI. Pesertanya didaulat menjadi DUTA MSI. Telah pula digelar 38 kali rapat pekanan untuk perencanaan dan koordinasi. Divisi infrastruktur juga melakukan beberapa kali survei guna mencari masukan tentang desain yang terbaik untuk Kampus Impian yang akan dibangun. Banyak lagi upaya lain yang dilakukan Tim MSI maupun Komunitas SAI. Salah satu yang penting dari upaya-upaya tersebut adalah tersusunnya Program-Program Fundraising yang siap dijadikan amunisi untuk mewujudkan Sekolah Impian.

Proposal dan format presentasi MSI telah selesai disiapkan. Juga telah tersusun program-program MSI dengan lebih detail, yang semakin siap dieksekusi. Seluruh program itu bisa dibaca dalam Newsletter ini. Memang, program-program yang sudah ada masih perlu terus dipertajam, dan itu menjadi tugas Komunitas SAI. Satu hal yang pasti, waktu terus berjalan dan Insya Allah Sekolah Impian semakin dekat.

Sekarang, saatnya Komunitas SAI bersama mengeksekusi program-program MSI yang sudah disusun. Bukan waktunya lagi bertanya “apa itu MSI?” “kenapa perlu dana sedemikian besar?” atau pertanyaan lain yang sifatnya looking back. Pertanyaan semacam itu mungkin lebih cocok dilontarkan oleh pihak eksternal SAI dan menjadi tugas Komunitas SAI untuk menjawabnya.

Komunitas SAI harus move on untuk semakin mendekat ke Sekolah Impian! Meminjam satu prinsip dari sebuah perusahaan multinasional ternama: Think Big, Start Small, and Move Fast. Kini, waktunya melakukan akselerasi penuh yang hanya bisa dicapai dengan EKSEKUSI!

Good bye start up phase and welcome execution phase!

(Tim MSI)

Page 3: MSI Newsletter 3rd edition

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

3

BekAlProgram Barang Bekas jadi Amal (BekAl) menjadi salah satu aksi nyata untuk mendukung MSI. Program ini diprakarsai Ida Nurhaida, orangtua Salsa. BekAl bermula dari pengelolaan sampah plastik dan kertas yang bisa didaur ulang. Programnya berkembang ke pengelolaan barang bekas yang diperoleh dari internal maupun eksternal komunitas SAI.“Alhamdulillah sampai saat ini dari BekAl sudah terkumpul dana 8 jutaan dan disalurkan ke MSI. Mudah-mudahan ke depannya semakin banyak anggota komunitas yang ikut aktif menyalurkan dan mengelola BekAl di SAI,” kata Ida.Penanggung Jawab Proyek MSI yang juga Ketua Yayasan Alamku, Iman Santoso, menilai BekAl merupakan ide luar biasa untuk mendapatkan dana bagi MSI. Selain itu, program ini sangat ramah lingkungan, karena mengurangi sampah yang tidak terpakai dan memanfaatkan barang-barang yang dianggap tidak berguna lagi.“Saya terkesan dengan ide dan daya juang Ibu Ida serta orangtua lainnya yang melaksanakan Program BekAl. Sedikit bicara langsung bekerja. Semoga hal ini memicu Komunitas SAI untuk membuat program-program terobosan baru,” katanya.

Kunjungan ke FreeportPT. Freeport Indonesia menjadi perusahaan besar pertama yang menerima kehadiran Tim MSI untuk memberikan presentasi. Di kantor Freeport, Gedung Plaza 89, Kuningan, Jakarta, Kamis, (5/5), selama dua jam lebih Tim MSI yang diwakili Iman Santoso, Wendy Isnandar, Yudha Kurniawan, Wendy Bale, dan Driantama mengajak Freeport untuk ikut mendukung Proyek MSI. Presentasi itu mengarah pada beberapa hal yang dapat ditindaklanjuti. Misalnya, Freeport terkesan dengan program pengelolaan sampah dan barang bekas yang telah dilakukan SAI. Freeport juga tertarik untuk menjajaki kemungkinan SAI menjadi salah satu referensi peningkatan kemampuan guru dan metode pembelajaran untuk sekolah-sekolah di Papua yang didukung Freeport.

“Skema lain, seperti hibah untuk pembangunan perpustakaan, launching plus seminar buku Character Building atau program lain akan dibicarakan kemudian,” ungkap Ketua Divisi Fundraising MSI, Wendy Isnandar.Ia menambahkan, sebagai upaya lebih memperkenalkan SAI, Freeport telah diundang untuk berkunjung ke Kampus SAI. Kunjungan tersebut juga akan dimanfaatkan untuk mendiskusikan lebih detail kerja sama yang akan dilakukan.“Proyek tersebut bagus sekali, karena merupakan perpaduan antara pendidikan dan lingkungan dimana dua hal tersebut juga merupakan dua prioritas utama dalam program CSR yang dilakukan PT Freeport Indonesia,” kata Corporate Communications Dept. PT Freeport Indonesia, Ramdani Sirait, saat dimintai pendapatnya setelah mendengar presentasi tentang SAI dan Proyek MSI.Menurutnya, ada peluang dukungan dari berbagai perusahaan apabila SAI memiliki program pelatihan untuk sekolah-sekolah lain agar mereka memiliki manajemen yang sama dengan SAI. ***

Dari Program BekAl hingga Kunjungan ke FreeportPada Mei 2011, perjalanan Proyek Menjemput Sekolah Impian (MSI) memasuki bulan kesembilan sejak diluncurkan pada Agustus tahun lalu. Selama sembilan bulan ini, Tim MSI dan Komunitas SAI telah melakukan bermacam cara untuk mewujudkan Sekolah Impian. Ada Program Wakaf, Shodaqoh, Infaq, dan lainnya. Bersamaan dengan itu, konsep program-program MSI terus disempurnakan. “Kini waktunya untuk eksekusi. Seluruh konsep program telah siap untuk dijalankan,” kata Ketua Tim MSI, Eriko Arsito.

Mengumpulkan dan menata: Ida Nurahaida, orangtua siswa, pemrakarsa program BekAl, bersama Lila, juga orangtua siswa, menata barang-barang bekas yang telah terkumpul.

Page 4: MSI Newsletter 3rd edition

4

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

PROGRAM “BekAl” untuk Sekolah Impian

Ida Nurhaida (orangtua Salsa), salah satu orangtua siswa Sekolah Alam Indonesia (SAI), terinspirasi oleh tayangan di sebuah stasiun televisi untuk bergerak bersama orangtua murid lainnya memanfaatkan barang bekas menjadi sangat berarti bagi Proyek Menjemput Sekolah Impian (MSI). Inisiatif orangtua yang telah diadopsi menjadi Program MSI ini diberi nama Barang Bekas jadi Amal (BeKAl). Berikut ini wawancara dengan Ida Nurhaida tentang BekAl.

Bagaimana cerita munculnya gagasan tentang BekAl? Terinspirasi oleh DAAI TV dalam program acara pengelolaan sampah, kebersihan lingkungan dan program menyelamatkan bumi, serta penggalangan dana untuk kegiatan sosial. Saya tergugah untuk mengaplikasikannya di SAI. Diawali dengan mengelola sampah plastik dan kertas yang bisa didaur ulang kemudian dikumpulkan di pengepul sampah. Selanjutnya, dengan dukungan gagasan dari komunitas SAI, berlanjut ke pengelolaan

barang bekas seperti sekarang ini, yang kami beri nama BekAl (Barang Bekas jadi Amal). Semoga menjadi salah satu lahan amal baik bagi kita semua.

BekAl merupakan bentuk perhatian orangtua murid terhadap MSI. Sejauh ini seperti apa respon komunitas SAI (terutama orangtua) terhadap BekAl?Meskipun mengandalkan media informasi yang terbatas, yaitu secara lisan kepada tiap orang, namun alhamdulillah respon komunitas SAI cukup baik. Hal ini terlihat dari jumlah barang bekas yang terkumpul cukup banyak. Terkadang tempat menyimpan barang bekas di Pojok BekAl (di antara dua kontainer) sampai penuh. Alhamdulillah sampai saat ini dari BekAl sudah terkumpul dana 8 jutaan dan disalurkan ke MSI. Mudah-mudahan ke depannya semakin banyak anggota komunitas yang ikut aktif menyalurkan dan mengelola BekAl di SAI.

Siapa saja yang mengelola BekAl?Waktu itu saya ditunjuk sebagai “Presiden BekAl” atau lebih tepatnya “Ibu Sampah” (ha..ha..ha..) oleh Pak Wendy Isnandar, Ketua Tim Fundraising MSI. Namun, semua anggota komunitas bisa ikut serta mengelola BekAl. Konsepnya gotong royong. Selama ini saya bersama dengan ibu-ibu anggota komunitas SAI lainnya, Ibu Nining (Ortu Tazkia TKA Moo), Ibu Nunung (Ortu Innoe SD5) dan beberapa Ortu lainnya, dibantu Tim Kebun SAI untuk mengangkut barang.Transportasi untuk menjemput barang bekas yang berukuran besar biasanya menggunakan mobil Ibu Ine (Ortu Zeyn TKA Moo) atau ortu lain yang stand by atau mobil sewaan.Pengelolaan BekAl berdasarkan jenisnya. Sampah recycle (kertas, kerdus, plastik) diangkut oleh pengepul sampah di Jalan Sadar, biasanya satu minggu sekali. Barang layak pakai dijual di bazaar BekAl di lapangan parkir SAI satu bulan sekali pada minggu pertama setiap bulannya atau bergabung dengan kegiatan-kegiatan besar di SAI. Barang-barang rusak diangkut oleh Mall Rongsok dari Tanah Baru.

Hingga saat ini, seperti apa perkembangan BekAl?Seperti yang sudah saya sampaikan tadi, respon anggota komunitas cukup baik. Sehingga, untuk ukuran program baru di SAI, perkembangan BekAl juga cukup baik. Bahkan, saat ini beberapa orangtua murid menitipkan barangnya, baru maupun bekas, untuk dijual dengan prinsip bagi hasil. Agar kedepannya bisa berkembang lebih baik, kami membutuhkan dukungan tenaga untuk

wawancara:

Ida Nurahaida, orangtua siswa, pemrakarsa program BekAl.

Page 5: MSI Newsletter 3rd edition

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

5

menaksir harga barang, mengecek dan memperbaiki peralatan elektronik, dokumentasi dan promosi. Hasil dari BekAl ini juga perlu dilakukan pencatatan dengan baik sehingga lebih akuntabel dan auditabel.

 Bagaimana caranya untuk bisa bergabung ikut mengelola BekAl?Mudah sekali, cukup hubungi saya di nomor 0813-88331430.

 Kalau ingin menyalurkan barang ke BekAl, seperti apa kriteria barangnya?Jenis barang yang kami terima terbagi menjadi dua kategori. Pertama, SaKe (sampah kering), di antaranya sampah kertas (koran, majalah, kertas HVS, brosur, poster, karton, kardus, amplop, kuitansi, dan lain-lain); sampah plastik (botol atau gelas air kemasan, botol aki, botol bekas minyak goreng, tutup air galon, plastik PP/PE/HD); sampah tetrapak (kardus bekas minuman kotak atau santan); sampah kaleng (bekas minuman, susu bubuk, biskuit, sarden/kornet, cat, oli, dan lain-lain); besi bekas. Bukan sampah kantong kresek dan styrofoam, karena tidak bisa diberikan ke pengepul sampah. Kedua, BaBe (barang bekas), di antaranya perlengkapan sekolah, buku bacaan, pakaian (baju, tas, sepatu), aksesoris perempuan, mainan, alat elektronik, CD/VCD/DVD, sepeda, handphone, kayu, besi, roda bayi, tempat tidur, dan lain-lain.Pada prinsipnya segala jenis barang bekas, baik dalam kondisi normal ataupun rusak, kami terima. Alat elektronik rusak total, masih bernilai ekonomis beberapa kali lipat dibandingkan sampah kering. Inilah yang perlu diketahui oleh semua anggota komunitas SAI. Untuk barang BekAl yang berukuran kecil bisa langsung dibawa ke SAI, menghubungi Pak Sam, ditempatkan di Pojok BekAl, di antara dua kontainer. Untuk barang yang berukuran besar dan perlu transportasi, bisa menghubungi saya di nomor di atas.

Apa pandangan ibu tentang MSI?MSI merupakan ladang amal bagi donatur, maupun pengelolanya. Menjemput sekolah impian Sekolah

Alam Indonesia dibutuhkan kerja jamaah untuk mewujudkannya. Tentu hal itu tidak mudah, dan menjadi tantangan bagi komunitas untuk lebih kreatif. Mendukung MSI bisa dilakukan dalam berbagai bentuk, seperti materi dan tenaga. Salah satunya melalui BekAl.

Dengan BekAl diharapkan semua anggota komunitas, baik siswa, guru, karyawan maupun orangtua bisa terlibat. Bahkan anggota masyarakat maupun anggota keluarga besar komunitas—seperti nenek, kakek, paman, bibi—bisa terlibat menjadi donatur. Bentuk dukungan lain yang sangat penting, yang tidak boleh dilupakan adalah doa, karena tanpa campurtangan Allah SWT, apa yang kita lakukan sia-sia. Harapan saya terangkum dalam kata ‘BekAl’. Bekal dunia untuk mewujudkan MSI dan bekal akhirat menjadi catatan amal baik di

Yaumil Akhir. Mudah-mudahan kami diberikan istiqomah dalam menjalankannya, dan Sekolah Impian Sekolah Alam Indonesia dapat segera terwujud. Insya Allah. ****

Mengawasi penerimaan barang-barang elektronik bekas yang disumbangkan oleh anggota komunitas Sekolah Alam Indonesia untuk dijual kembali.

Lapak pakaian bekas layak pakai yang diselenggarakan oleh anggota komunitas dan terbuka untuk masyarakat sekitar.

Page 6: MSI Newsletter 3rd edition

6

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

Begitu Proyek Menjemput Sekolah Impian (MSI) ini diluncurkan, saya berharap proyek ini seperti Outing Project bagi seluruh komunitas dalam mewujudkan sekolah dengan lahan yang sesuai harapan kita.

Sudah banyak sekali Outing Project yang dilakukan oleh setiap level kelas dalam setiap tahun ajaran. Bahkan, kadang dalam satu tahun ajaran ada dua Outing Project yang cukup besar. Besar dalam pendanaan, besar dalam persiapan, dan besar dalam perencanaan.

Yang paling akhir dan agak ‘tidak realistis’ adalah Outing Project-nya Sekolah Lanjutan (SL) 7 ke Banda Neira, Ambon, Maluku. Persiapan dan perencanaan Outing ke Banda Neira dilakukan oleh siswa, didampingi guru kelas. Melihat perkembangan dalam pendanaan Outing yang lumayan ‘sangat besar’, tujuan ke Banda Neira memunculkan suara: ‘gak jadi berangkat kali nih’. Ini termasuk Outing Project yang sulit direalisasikan. Namun, berkat dukungan, kegigihan, kerja keras terutama siswa kelas, termasuk guru dan orang tua dalam merealisasikan mimpinya untuk berangkat ke Banda Neira, Alhamdulillah Outing Project Banda Neira terealisir pada 14 - 22 Mei 2011.

Membangun mimpi untuk berangkat outing ke suatu wilayah biasa dibangun oleh guru sejak memasuki tahun ajaran. Karena guru telah menyiapkan rencana pembelajaran dalam satu semester ke depan, atau satu tahun ke depan terutama untuk Outing Plan, maka mimpi, keinginan, kebutuhan merealisasikan Outing Plan sudah dapat disosialisasikan. “Mencuri” info sedikit, persiapan Outing Ujung Kulon yang biasa dilakukan kelas 5 sudah dirapatkan oleh orang tua kelas 4 saat ini, sebelum anak-anak mereka naik ke kelas 5 bahkan. Ini terjadi karena orang tua sangat ingin merealisasikan Outing Project kelas tersebut. Sangat disayangkan bila mereka tidak mengalami outing seperti layaknya kelas 2 tersebut pada angkatan sebelumnya.

Untuk seluruh stakeholder di Sekolah Alam Indonesia, inilah Outing Project kita bersama: Menjemput Sekolah Impian.

Likulli marhalatin rijaluha. Pada Setiap masa, memiliki tokohnya sendiri, sesuai dengan fokus masanya. Tokoh bukanlah orang yang diberi peran atau amanah saja, namun tokoh dapat berarti orang yang mau mengambil perannya. Kalau kita merasa sebagai tokoh (orang yang mau berperan) pada masa ini, saat inilah kita beraksi, bergerak untuk merealisasikan peran-peran kita.

Pak Dasayoga Isbanu Jaya, sebagai ketua Yayasan Sekolah Alam Indonesia saat itu, di masa-masa kita melaksanakan rapat maraton mewujudkan kampus Rawa Kopi menyatakan, “....yang paling kasihan angkatan pertama ya bu, karena mereka belum sempat merasakan belajar di Rawa Kopi dengan lahan yang rapi.” Namun, anak-anak kita yang lain yang merasakan belajar di Rawa Kopi akan senantiasa mensyukuri apa yang sudah mereka alami. Theme Song Rawa Kopi, yang kemudian mengalun mengiringi langkah-langkah kita merealisasikan Kampus Rawa Kopi.

Mimpi melahirkan kebutuhan, kebutuhan melahirkan energi untuk merealisasikan.

Kesadaran akan kebutuhan untuk merealisasikan mimpi ini akan menumbuhkan kemampuan berpikir kita bersama, kesadaran untuk kita bekerja bersama, dan juga untuk terus menerus menumbuhkan kekuatan bersama dalam merealisasikannya. Kekuatan yang utama dari sebuah mimpi sebenarnya adalah kemampuannya untuk menumbuhkan kerja dalam

Mendukung Proyek MSI?Oleh Tri Puji ‘Chache’ Hindarsih, Guru SAI

inspirasi:

Page 7: MSI Newsletter 3rd edition

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

7

mudahan yang sedikit ini yang aku lakukan dapat meringankan langkahku menuju SyurgaMu kelak, Amin.”

Teringat kisah Rasulullah SAW dalam proyek menggali parit ketika menghadapi perang Khandaq. Menggali parit adalah strategi yang belum pernah ada di wilayah itu dan belum tentu teruji keberhasilannya. Dalam suasana yang sangat mencekam, karena situasi perang. Dalam suhu udara yang sangat panas dan harus mengeluarkan peluh keringat (biasanya panas udara gurun tidak menimbulkan keringat). Bahkan dalam situasi kelaparan yang sangat, sehingga Rasulullah SAW mengganjal perutnya dengan batu, kemudian terkabarlah berita gembira runtuhnya Syam dan Persia.

Pelajaran kehidupan yang senantiasa dapat kita baca dan jelaskan. Perencanaan yang terlihat sulit sekali pun akan lebih mudah direalisasikan, dibandingkan merealisasikan proyek yang belum pernah sekali pun direncanakan.

Berat sama dipikul, ringan sama dijinjing. Sebenarnya, permasalahan bukan pada berat atau ringan, dengan dipikul atau dijinjing, tetapi pada kata sama. Tidak ada kelebihan pada diri seseorang yang ditempatkan di depan dibandingkan dengan peran orang yang berada di barisan belakang asalkan sama-sama bekerja. Apa pun yang mampu kita kerjakan, berarti di situlah peran kita. Ambillah peran terbaik yang dapat kita lakukan.

Wallahu A’lam bish showab . . . .

merealisasikannya secara terus menerus sampai mimpi itu berganti dengan mimpi-mimpi yang lain. Tidak berhenti.

Mimpi kita saat ini adalah merealisasikan sebuah sekolah dengan lahan sendiri, yang dapat kita optimalkan untuk lahan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar anak-anak kita. Kebutuhan ini yang melahirkan energi bagi kita semua untuk merealisasikannya.

Tidak ada yang tidak mungkin.

Memulai sesuatu dari seorang diri, atau sedikit pengikut, adalah hal yang sangat berat untuk dilakukan. Begitu pula dengan perkembangan Sekolah Alam Indonesia. Apalagi, pada awalnya pemahaman pendidikan seperti yang kita lakukan ini adalah sesuatu yang baru sama sekali. Membutuhkan semangat, kerja keras, daya juang dan komitmen untuk membangun bersama. Berawal dengan sedikit teman namun saling menguatkan, kemudian memberikan seluruh pengorbanan yang mampu dilakukan dalam merealisasikan awal berdirinya sekolah alam, 13 tahun yang lalu.

Oleh sebab itu, rasa kepemilikan itu menjadi begitu tinggi, lebih karena membangun ini secara bersama-sama, seluruh unsur dalam komunitas memaknainya sebagai saham pengorbanan. (Hiks hiks . . . . sekolah alam Indonesia menjadi sebagian dari darah yang mengalir dalam darahku . . . .). Kepemilikan yang mampu melahirkan doa tulus yang senantiasa kupanjatkan, “Ya Alloh, mudah-

Desain awal lanskap dan infrastruktur sekolah impian oleh Tim Infrastrukstur Proyek Menjemput Sekolah Impian (MSI).

Page 8: MSI Newsletter 3rd edition

8

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

Menjalankan program fundraising/penggalangan dana untuk Proyek Menjemput Sekolah Impian (MSI) yang mentargetkan dana senilai 30 Miliar rupiah tentu bukan pekerjaan yang mudah dan sederhana. Dana 30 miliar bukan sedikit. Untuk ukuran siapa pun. Dana sebesar itu bukanlah dana yang bisa dalam sekejap akan kita mudah dapatkan. Ini dalam kondisi normal. Dalam kondisi yang luar biasa tentu saja masih mungkin bila tiba-tiba dana tersebut bisa kita dapatkan. Misalnya, jika tiba-tiba ada billionaire yang terketuk hatinya dan menghibahkan dananya untuk MSI. Dalam kondisi normal, proses menuju seseorang terketuk hatinya itulah yang merupakan bagian dari program memasarkan Proyek MSI.

Dalam dunia marketing (pemasaran) ada proses yang menggambarkan tentang tahapan seseorang atau organisasi bisa terlibat dan ikut menjadi pendukung program atau proyek yang akan dijalankan. Tahapan adalah sebuah keniscayaan yang harus kita jalankan jika ingin dapat mengajak berbagai pihak terlibat dan mendukung Proyek MSI. Berikut ini adalah tahapan tersebut.

Tahap 1: Awareness - tahapan untuk membuat orang mengetahuiLangkah pertama adalah membuat orang, lembaga, institusi dan calon donatur mengetahui tentang Proyek MSI. Ini tahapan paling awal dari semua tahapan “memasarkan” Proyek ini. Ukuran keberhasilan dalam tahapan ini adalah ibarat orang ditanya “apakah anda tahu ada Proyek MSI?,” maka jawabannya adalah “Saya tahu ada Proyek MSI”. Dalam tahapan ini tidak ditargetkan orang mengerti apa dan bagaimana proyek ini dijalankan dsb. Bentuk-bentuk kegiatan di tahapan ini pun masih sangat sederhana, misalnya pembuatan spanduk atau baliho yang menyebutkan adanya Proyek ini.

Tahap 2: Understanding - tahapan untuk membuat orang mengerti Setelah mengetahui tentang Proyek MSI, maka tahapan berikutnya adalah bagaimana orang atau institusi tidak

Memasarkan Proyek Menjemput Sekolah ImpianOleh Iman Santoso, Ketua Yayasan Alamku

Awareness

Understanding

Involvement

decision

hanya sekedar tahu tapi mengerti lebih dalam tentang Proyek ini. Dalam tahapan ini targetnya yaitu orang sudah bisa menjawab pertanyaan “Why”, “Who”, “When” “Where” and “How” dst. Orang sudah bisa menjelaskan apa isi program-program yang ada di Proyek MSI. Bentuk kegiatan pada tahapan ini misalnya sosialisasi proyek, pembuatan blog atau website, pembuatan newsletter, pembuatan proposal, pembuatan paket presentasi dll.

Tahap 3: Involvement – tahapan untuk membuat orang terlibat Setelah orang mengerti, tahapan berikutnya adalah bagaimana membuat orang atau sebuah institusi terlibat langsung dalam Proyek ini. Pada tahapan ini sejatinya kita sudah mulai berhasil meyakinkan orang atau institusi tersebut bahwa Proyek ini memang patut dan pantas untuk mendapat perhatian dan bahkan dukungan. Dengan bahasa lain kita telah berhasil mengetuk hati orang tersebut. Bentuk keterlibatan bisa bermacam-macam cakupannya, mulai dari berdonasi, terlibat dalam Proyek, ikut mempromosikan Proyek kepada pihak lain, memberikan input dan saran dll.

Page 9: MSI Newsletter 3rd edition

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

9

Tahap 4: Conscious Decision – tahapan untuk membuat orang mengambil keputusan untuk mendukung Tahapan yang paling tinggi dalam proses ini adalah tahapan di mana orang atau institusi secara sadar mengambil keputusan untuk sepenuhnya memberikan dukungan dan bantuannya untuk Proyek ini secara total dan terus menerus/berkelanjutan. Dalam tingkatan tertinggi bahkan orang atau institusi tersebut sudah merasa ikut memiliki keberadaan dan kesuksesan Proyek. Inilah target tertinggi kita dalam memasarkan Proyek ini. Jika saja semua pihak mulai dari komunitas SAI sendiri dan para pihak yang kita ajak bisa berada pada level ini, maka Insya Allah mimpi Menjemput Sekolah Impian akan segera bisa terwujud.

Khusus untuk seluruh anggota komunitas SAI, sudahkah anda mengetahui, mengerti, terlibat dan kemudian secara totalitas merasa memiliki dan mendukung Proyek MSI? Pertanyaan ini perlu kita jawab masing-masing sebagai bekal kita sebelum mengajak pihak lain menjadi pendukung Proyek ini. Setelah itu, mari bersama bahu-membahu mengajak dan mencari sebanyak mungkin orang dan institusi untuk menjadi pendukung Proyek kebaikan ini. Mari Menjemput Sekolah Impian!

Corporate Social Responsibility ExpoPada 2-4 Mei 2011, digelar CSR Expo di Balai Kartini, Jakarta. Acara ini merupakan ajang pameran dan promosi program Corporate Social Repsonsibility (CSR) yang dijalankan oleh beberapa perusahaan terutama yang bergerak di bidang energi. Di antara pesertanya adalah BPMIGAS, Chevron, Total, Vico, bp, Medco, Pertamina, PLN, Newmont Nusa Tenggara, Freeport, dan Antam.

Berdasarkan siaran pers yang dikeluarkan oleh BPMIGAS, setiap tahun dana CSR sekira 250 miliar rupiah dianggarkan oleh perusahaan-perusahaan tersebut sebagai bentuk tanggung jawab sosial kepada daerah di mana perusahaan-perusahaan tersebut beroperasi.

Wakil dari Sekolah Alam Indonesia ikut hadir dalam rangka bertemu dengan para praktisi CSR dari perusahaan-perusahaan tersebut. Kunjungan pertama pada 3 Mei 2011 dilakukan oleh Tim Proyek MSI. Dalam kunjungan tersebut, Tim MSI berkeliling ke seluruh stand peserta pameran untuk memperkenalkan SAI dan MSI sekaligus membuka jalur komunikasi dan menjajaki kemungkinan dapat berkunjung ke perusahaan-perusahaan tersebut untuk memperkenalkan SAI dan sekaligus mempresentasikan Proyek MSI.

Pada hari berikutnya, 4 Mei 2011, siswa siswi dan guru Kelas 4 melakukan kunjungan ke CSR Expo dan melakukan presentasi dengan tema energi, sesuai dengan tema yang sedang menjadi fokus di kelas 4 tersebut. Pada hari sebelumya memang secara khusus, Bapak Elan Biantoro, Kepala Dinas Humas & Hubungan Kelembagaan BPMIGAS, meminta kepada Tim MSI agar siswa siswi SAI bisa diajak berkunjung ke acara tersebut.

Semoga dengan perkenalan dan kunjungan tersebut terjalin hubungan baik antara SAI dan institusi-institusi tersebut sehingga untuk selanjutnya mereka bisa memberikan dukungannya bagi SAI dan khususnya Proyek MSI.**

Mengunjungi dan presentasi: Siswa SD kelas 4 SAI, yang sedang mempelajari energi di semester ini, berkunjung dan melakukan presentasi di CSR Expo perusahan tambang dan energi di Balai Kartini, 4 Mei lalu.

Page 10: MSI Newsletter 3rd edition

10

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

persawahan, jauh dari lingkungan padat.

Bentuk Lahan: Meminimalisir lahan bentukan, memanfaatkan kontur tanah yang ada, sekaligus untuk aktivitas belajar mengajar.

Struktur: Seluruhnya menggunakan tiang penyangga dari bambu (bambu Betung). Pemanfaatan bambu secara maksimal—untuk tiang struktur, kursi, meja, dan lain-lain—dengan lebih dulu diolah sesuai kebutuhan.

Ruang: Semua ruangan tampak terbuka lebar, tanpa dinding, kecuali railing untuk safety. Ada ruangan berpendingin buatan (AC). Alasannya, pada saat suhu udara sangat lembab, beberapa murid yang belum terbiasa menjadi sakit. Mereka mendapat perlakuan khusus dengan ditempatkan di ruangan berpendingin buatan.

Lantai: Dilapisi semen, mengikuti bentuk denah yang sangat dinamis, melingkar, setengah lingkaran, meliuk, mengikuti konsep form follow function.

dinding: Hampir tidak digunakan, kecuali untuk railing dari belahan bambu, toilet, dan pagar lingkungan.

Penutup Atap: Dari alang-alang, tanpa bahan pelapis lain.

Fundraising: Pendanaan berasal dari orangtua murid dan Corporate Social Responsibility (CSR). Sistem subsidi silang dilakukan sebagai perimbangan operasional sekolah. Perkembangan dan pengembangan sekolah dilakukan dengan mempromosikan sekolah ‘unik’ ini ke luar negeri. Dengan isu global warming yang sedang populer, keberadaan sekolah ini menjadi menarik bagi perusahaan-perusahaan yang memiliki dana CSR besar. ***

Referensi dari Green School Bali

aktivitas:

Ketua Tim Menjemput Sekolah Impian (MSI), Eriko Arsito, di sela kegiatannya di Bali pada pertengahan Mei lalu, menyempatkan diri berkunjung ke Green School untuk mencari referensi pembuatan desain bangunan Proyek MSI yang terbaik. Ada banyak hal menarik dan unik dari Green School yang bisa dipelajari oleh Komunitas SAI.

Lokasi: Green School terletak di Jalan Raya Sibang Kaja, Banjar Saren, Abiansemal, Badung, Bali. Dari Denpasar perjalanan dapat ditempuh kurang lebih 45 menit. Lokasinya “dibelakang” Banjar (desa) Saren, Abiansemal. Mengambil posisi dinding bukit persawahan desa tersebut, memanfaatkan dinding bukit sebagai aktivitas ‘luar ruang’. Kontur datar digunakan sebagai bangunan utama dan kelas, sementara ketinggian masing-masing ruangan beragam mengikuti level (dari kontur) tanah yang naik turun.

Lingkungan: Karena berada di daerah pedesaan, maka udaranya cukup sejuk. Masih banyak pohon,

Bentukan ruang kelas yg dinamis dan terbuka.

Ruang terbuka tempat siswa beraktivitas.

Page 11: MSI Newsletter 3rd edition

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

11

Tulisan di bawah ini menggambarkan secara singkat tentang Proyek Menjemput Sekolah Impian (MSI). Disajikan berangkat dari pertanyaan-pertanyaan yang sering ditujukan kepada Tim MSI.

penggalangan dana dari para donatur individu, perusahaan, atau lembaga pemerintah dan non-pemerintah, misalnya berbentuk sponsorship, wakaf, donasi, dan lainnya. Seluruh anggota komunitas SAI memiliki kesempatan dan hak yang sama untuk menggalang dana dari berbagai sumber serta melalui berbagai cara yang mampu dilakukannya.

Bagaimana mekanisme pertanggungjawaban dananya?Setiap dana yang diterima akan dipertanggungjawabkan oleh Tim MSI. Laporan Tim MSI disampaikan melalui berbagai sarana yaitu surat menyurat, presentasi dalam pertemuan, menempelkan laporan di papan pengumuman, pembuatan newsletter tiga bulanan, dan pengelolaan blog yang beralamat di www.saimenjemputimpian.wordpress.com. Untuk menghindari penyusutan nilai uang, dana yang sudah terkumpul dikonversi ke dalam berbagai bentuk instrumen keuangan yang aman, seperti logam mulia.

Tim MSI juga berencana memutar dana yang terkumpul ke dalam bentuk-bentuk investasi yang aman yang akan membuat dana tersebut menghasilkan dana tambahan. Bentuk investasi tersebut, misalnya, sebagai modal untuk pembuatan dan penjualan merchandising Proyek MSI seperti kaos dan lain-lain.

Bagaimana cara membantu mewujudkan “mimpi” ini?Ada banyak program penggalangan dana yang memungkinkan setiap orang atau perusahaan untuk memberikan donasinya. Bagi anggota komunitas SAI, dukungan dalam bentuk uang dapat berbentuk wakaf, shodaqoh, atau infaq, dan berbagai bentuk lainnya. Dukungan tidak harus berbentuk uang atau materi, tetapi bisa juga dengan cara menghubungkan Tim MSI dengan pihak eksternal SAI yang potensial dapat membantu Proyek ini. Dukungan dari pihak eksternal SAI, seperti perusahaan, dapat berbentuk sponsorship, dana Corporate Social Responsibility (CSR), dan lainnya.***

Ingin Tahu Proyek MSI?

Apa itu Proyek MSI?Menjemput Sekolah Impian (MSI) adalah proyek pengadaaan lahan dan pembangunan kampus Sekolah Alam Indonesia (SAI) yang baru. Proyek ini resmi diluncurkan pada 21 Agustus 2010 di Kampus SAI Ciganjur, bersamaan dengan acara buka bersama komunitas SAI. Saat ini, kampus SAI di Ciganjur dan Rawa Kopi masih menempati lahan sewa. MSI adalah mimpi seluruh komunitas SAI untuk segera dapat memiliki lahan sendiri.

Berapa perkiraan biaya yang diperlukan?Sekira Rp 30 miliar. Rinciannya, Rp 20 miliar untuk pembelian lahan dua hektar, Rp 8 miliar untuk pembangunan kampus, sisanya Rp 2 miliar diperuntukkan untuk pengadaan perlengkapan sekolah, mengisi perpustakaan, dan lainnya. Target tersebut diharapkan tercapai dalam lima tahun. Mengenai lahan yang akan dibeli, Tim MSI telah melakukan survei, salah satu calonnya berada di jalan Pasir, Ciganjur.

Siapa yang terlibat dalam Proyek ini?Seluruh anggota komunitas SAI (orangtua, guru, murid) terlibat dalam Proyek ini. Sedangkan secara formal, telah dibentuk Tim MSI yang beranggotakan wakil dari orangtua murid dan guru. Penanggung jawab Proyek adalah Ketua Yayasan Alamku. Setiap saat keanggotaan Tim MSI terbuka untuk bertambah. Selain Tim, ada Duta MSI yang turut aktif membantu penggalangan dana. Duta MSI beranggotakan komunitas SAI yang menjadi peserta fundraising workshop MSI yang digelar pada 30 Oktober 2010.

Sumber dan bentuk penggalangan dana yang sudah dan akan dilakukan?Ada dua sumber penggalangan dana yaitu internal dan eksternal komunitas SAI. Dari sisi internal, misalnya melalui wakaf, infaq, shadaqoh, kupon dan lainnya. Sedangkan dari sisi eksternal, dilakukan

Ruang terbuka tempat siswa beraktivitas.

Page 12: MSI Newsletter 3rd edition

msi newsletter EdISI 2 / dESEMBER-FEBRUARI 2011

12

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

1. Kupon MSI a. Bertujuan menggalang dana secara spontan dari

masyarakat umum. b. Besarnya nilai kupon Rp 5.000,- dan Rp 10.000,-.c. Duta Kupon MSI adalah orang yang ingin

berpartisipasi menyebarkan kupon dengan cara mengambil kupon MSI dari Koordinator Program Kupon MSI dan menyebarkannya dimanapun sesuai kemampuannya (di tempat tinggal, keluarga besar, kantor, komunitas, organisasi, dll.)

d. Duta Kupon melaporkan dan menyetorkan dana kupon kepada Koordinator Program setiap bulan (tanggal 5).

Koordinator: Sri Alderina (HP: 085216766171; E-mail: [email protected])

2. Wakaf Tunai a. Program pemberian wakaf dalam sekali

pembayaran tanpa ikatan komitmen lebih lanjut. b. Keuntungan Berwakaf Tunai:

• Dana yang diwakafkan tidak akan berkurang jumlahnya. Sebaliknya, dana itu akan berkembang melalui investasi yang dijamin aman, dengan pengelolaan secara amanah, bertangung jawab, profesional, dan transparan.

• Hasil investasi dana wakaf akan bermanfaat untuk mendukung Proyek MSI.

• Manfaat yang berlipat itu menjadi pahala wakif yang terus mengalir meski sudah meninggal dunia, sebagai bekal di akhirat.

Koordinator: Agus Wahid (HP: 081919161616; E-mail: [email protected])

3. Wakaf Tunai Angsuran

a. Program perencanaan wakaf tunai dengan cara menyetor secara bertahap (perbulan, triwulan, semester, atau tahunan).

b. Keuntungan Berwakaf Tunai Angsuran:• Mudah dilakukan, karena bisa berwakaf

dengan nilai berapapun, atas nama kita atau keluarga.

• Jumlah dana yang diwakafkan tidak akan berkurang. Sebaliknya, akan berkembang melalui investasi yang dijamin aman, dengan pengelolaan secara amanah, bertangung jawab, profesional, dan transparan.

• Hasil investasi dana akan bermanfaat untuk mendukung Proyek MSI.

• Manfaat yang berlipat itu menjadi pahala

wakif yang terus mengalir, sebagai bekal di akhirat.

• Berinvestasi untuk akhirat yang terencana secara periodik.

Koordinator: Agus Wahid (HP: 081919161616; E-mail: [email protected])

4. Wakaf Tunai Angsuran for Kids a. Program perencanaan wakaf tunai oleh wakif anak-

anak atau siswa/siswi dengan cara penyetoran wakaf bertahap (perbulan, triwulan, semester, tahunan).

b. Keuntungan Berwakaf Tunai Angsuran for Kids:• Mudah dilakukan, karena bisa berwakaf dengan

nilai berapapun, atas nama anak. • Jumlah dana yang diwakafkan tidak

akan berkurang. Sebaliknya, akan berkembang melalui investasi yang dijamin aman, dengan pengelolaan secara amanah, bertangung jawab, profesional, dan transparan.

• Hasil investasi dana akan bermanfaat untuk mendukung Proyek MSI.

• Manfaat yang berlipat itu menjadi pahala wakif yang terus mengalir, sebagai bekal di akhirat.

• Berinvestasi untuk akhirat yang terencana secara periodik.

• Salah satu cara mendidik anak atau siswa/siswi untuk menjadi dermawan, peduli terhadap kondisi lingkungannya, dan mempunyai investasi akhirat. Dana wakaf bisa berasal dari pemberian orangtua maupun menyisihkan sebagian uang jajan anak atau siswa/siswi.

Koordinator: Agus Wahid (HP: 081919161616; E-mail: [email protected])

5. Barang Bekas Jadi Amal (BekAL)a. Program yang digalang orangtua murid dengan

memanfaatkan barang bekas yang diperoleh dari internal maupun eksternal komunitas SAI untuk dijual kembali.

b. Menjadikan barang bekas menjadi sangat bermanfaat untuk mendukung Proyek MSI, sekaligus membuat rumah Anda menjadi lebih rapi dan nyaman.

c. Memfasilitasi orangtua dan anak-anak atau siswa/siswi yang ingin memanfaatkan barang bekas menjadi bernilai berharga bagi SAI.

d. Membantu menjualkan barang-barang bekas layak pakai (konsinyasi).

Program-Program Fundraising

Page 13: MSI Newsletter 3rd edition

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

13

e. Menerima barang bekas berbentuk sampah kertas, sampah plastik, sampah tetrapak, besi bekas, dan barang-barang lain yang masih bagus serta bisa digunakan.

Koordinator: Ida Salsa (HP: 081388331430; E-mail: [email protected])

6. Infaq/Shodaqoha. Menggalang dana dari masyarakat umum dan

komunitas SAI. b. Besarnya nilai infaq/shodaqoh tidak tentukan

dan dibatasi.c. Mendukung operasional Proyek MSI serta

merupakan investasi dunia dan akhirat.d. Memberi peluang kepada komunitas SAI

(orangtua, guru, anak-anak) untuk mendukung Proyek MSI sesuai kemampuan dan melalui cara yang berbeda-beda, seperti melalui Kencleng, Kaleng Infaq, Seribu Sehari, dll.

Koordinator: Endro (HP: 08151607901; E-mail: [email protected])

7. Penjualan Merchandisea. Program penjualan merchandise dengan sasaran

komunitas SAI dan masyarakat umum.b. Kesempatan bagi orangtua/komunitas SAI yang

memiliki kreativitas membuat merchandise untuk ikut membantu Proyek MSI.

c. Melalui merchandise, keberadaan SAI dan Proyek MSI semakin diketahui luas oleh masyarakat.

Koordinator: Mitzi Maharani (HP: 081384634215; E-mail: [email protected])

8. Jasa Konsultasi dan Pelaksana Rancang Bangun a. Program pemberian jasa konsultasi dan

pelaksanaan pembangunan rumah, kantor, dll., termasuk interior.

b. Dikelola oleh orangtua murid yang memiliki keahlian di bidang bangunan dan interior.

c. Sasarannya adalah masyarakat umum dan khususnya orangtua murid yang membutuhkan jasa konsultasi desain bangunan, interior, atau pemborong bangunan.

d. Sebagian dana dari jasa konsultasi atau keuntungan dari pemborongan pembangunan dapat mendukung Proyek MSI.

e. Keuntungan: Bangunan dapat dikerjakan dan diselesaikan dengan baik/berkualitas serta sekaligus mendukung Proyek MSI.

Koordinator: Anfaq Teky Ridwan (HP: 081315803781; E-mail: [email protected]) dan Bambang Riyanto (HP: 081809927100: E-mail: [email protected])

9. Pelatihan/Seminar/Workshopa. Program pelatihan yang terkait keahlian tertentu

untuk komunitas SAI dan masyarakat umum.b. Kesempatan bagi orangtua untuk membantu

Proyek MSI sesuai keahliannya, seperti ahli di bidang perpajakan, kesehatan, motivasi, penulisan, seni, dll.

c. Dana yang terkumpul dari kegiatan pelatihan digunakan untuk mendukung Proyek MSI.

Koordinator: Ade Ardian (HP: 081381445533; E-mail: [email protected])

10. Komunitas Kreatifa. Program yang memberi kesempatan luas kepada

komunitas SAI untuk melakukan kegiatan penggalangan dana secara individu.

b. Kesempatan bagi orangtua untuk membantu Proyek MSI sesuai keahliannya, seperti penjualan karya seni yang hasilnya didonasikan untuk Proyek MSI.

Koordinator: Sri Alderina (HP: 085216766171; E-mail: [email protected])

11. donasi dan Sponsorshipa. Program penggalangan donasi dari donatur-

donatur potensial di dalam dan di luar negeri.b. Menginventaris donatur potensial, mengajukan

proposal Proyek MSI, dan melakukan presentasi secara langsung.

c. Upaya penggalangan dana besar dari para donatur, seperti program Corporate Social Responsibility (CSR) yang disediakan perusahaan atau lembaga.

d. Bentuk-bentuk sponsorship seperti bantuan membangun perpustakaan, saung, lapangan futsal, dll.

e. Kesempatan bagi orangtua untuk membantu Proyek MSI dengan ikut mengajukan proposal atau menghubungkan Tim MSI kepada donatur potensial yang dikenalnya.

Koordinator: Ade Ardian (HP: 081381445533; E-mail: [email protected])

Page 14: MSI Newsletter 3rd edition

14

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

LAPORAN PENERIMAAN dANA MSI

No Tanggal donatur Jumlah (Rp) Ket.

Saldo per 10 NOVEMBER 2010 81,335,000

1 11-Nov-10 Indah Masnuh 10,000,000 Wakaf

2 19-Nov-10 Vita Dewi Fitria 1,000,000 Wakaf

3 20-Nov-10 Pemasukan Voucher 3,780,000 Infaq

4 4-Dec-10 Hamba Allah 1,000,000 Wakaf

Subtotal penerimaan bulan November 15,780,000

Saldo per 10 dESEMBER 2010 97,115,000

1 15-Dec-10 Hilda Yanuarti 1,000,000 Wakaf

2 16-Dec-10 Aris Winarno 1,500,000 Wakaf

3 16-Dec-10 Rahadi MM 2,000,000 Wakaf

4 21-Dec-10 Nusaiba (SD 3) 500,000 Infaq

Subtotal penerimaan bulan Desember 5,000,000

Saldo per 10 JANUARI 2011 102,115,000

1 11-Jan-11 Dipa M A Wibowo 500,000 Infaq

2 12-Jan-11 Hamba Allah 3,000,000 Wakaf

3 12-Jan-11 Karyawan Chevron 260,000 Infaq

4 12-Jan-11 Ibu-ibu Saung 100,000 Infaq

5 12-Jan-11 Novi Hardian 100,000 Infaq

6 12-Jan-11 SL8 250,000 Infaq

7 17-Jan-11 Hamba Allah 1,000,000 Wakaf

8 1-Feb-11 Hamba Allah 1,000,000 Wakaf

9 2-Feb-11 Guru-Guru SAI 20,000,000 Wakaf

10 8-Feb-11 Hamba Allah 1,000,000 Wakaf

Subtotal penerimaan bulan Januari 27,210,000

Saldo per 10 FEBRUARI 2011 129,325,000

1 11-Feb-11 Crew IFSA 300,000 Infaq

2 17-Feb-11 Setyanto 200,000 Infaq

3 17-Feb-11 Ghozi Fikri Robbani 500,000 Infaq

4 5-Mar-11 Driantama 7,500,000 Wakaf

Subtotal penerimaan bulan Februari 8,500,000

Mohon kepada semua donatur untuk memberikan informasi nama dan besarnya donasi melalui sms ke no 08129155904 (Ibu Isti) setelah melakukan setoran.

Biaya Operasional

TOTAL PENGELUARAN MEI 2010-FEB 2011 9,414,400

MARET 2011

operasional 100,000

cetak MSI Newsletter edisi 2 3,500,000

MEI 2011

cetak digital proposal dan profil 185,000

operasional 100,000

Pengeluaran Maret - Mei 2011 3,885,000

TOTAL PENGELUARAN per akhir Mei 2011 13,299,400

LAPORAN KEUANGAN

No Tanggal donatur Jumlah (Rp) Ket.

Saldo per 10 MARET 2011 137,825,000

1 1 Mar 11 BNI Syariah 5,000,000 Sponsorship

2 18 Mar 11 Hamba Allah 5,000,000 Wakaf

3 28 Mar 11 Lyra Puspa 2,000,000 Wakaf

4 28 Mar 11 Seribu Sehari Ciganhur 1,510,000 Infaq

5 30 Mar 11 Fatimah 10,000,000 Wakaf

6 5 Apr 11 Hamba Allah 555,550 Infaq

7 5 Apr 11 Hamba Allah 458,300 Infaq

8 7 Apr 11 Hamba Allah 278,000 Infaq

Subtotal penerimaan bulan Maret 2011 24,801,850

Saldo per 10 MARET 2011 162,626,850

1 13 Apr 11 Kls 2 Longitued 707,900 Infaq

2 13 Apr 11 Kls 2 Longitued 272,700 Infaq

3 29 Apr 11 Setyanto 200,000 Infaq

4 29 Apr 11 Setyanto 200,000 Infaq

5 29 Apr 11 Rais, SD1 Vitamin 372,100 Infaq

6 29 Apr 11 Seribu sehari Rawa Kopi

247,000 Infaq

7 29 Apr 11 Rina (Ortu Syayid) 500,000 Infaq

8 4 May 11 Market Day 305,000 Infaq

9 5 May 11 Kls 2 Longitued 124,700 Infaq

Subtotal penerimaan bulan April 2011 2,929,400

Saldo per 10 APRIL 2011 165,556,250

1 10 May 11 Pegawai BNI Syariah 410,000 Infaq

2 25 May 11 Hamba Allah 278,500 Infaq

3 31 May 11 Bambang (Ortu Ach Syauqi)

5,000,000 Wakaf

4 3 Jun 11 Hamba Allah 2,000,000 Wakaf

Subtotal penerimaan bulan Mei 2011 7,688,500

Saldo per 10 MEI 2011 173,244,750

Total Wakaf : Rp 152,000,000, 80 dinar, 5 dirham, 200 USd, 32 RBTotal Infaq : Rp 16,244,750Sponsorship : Rp 5,000,000

PENERIMAAN LAIN17 Feb 11 Wakaf tunai dari rekening LAZ 75 dinar 3 Jun 11 Hamba Allah (ortu kls 2 Longitude dan Sebesi 5 dinar, 5 dirham Hamba Allah 200 USD Hamba Allah 32 RB

Page 15: MSI Newsletter 3rd edition

Telah tersedia koleksi T-shirt s@ipro

msi newsletter EdISI 03 / MARET-MEI 2011

15

“This is an amazing & very unique school with some wonderful values & some

wonderful concerns to education,”

Jim HarissonLEA Hertfordshire, England.

“The first time I see this school, I’m very impressed,”

Prof. Joel C. KuipersGeorge Washington University.

Rp 60.000UKURAN: S, M, LPilihan warna sesuai dengan yang ditampilkan.

Pemesanan:Ibu Mitzi Maharani (HP: 081384634215; E-mail: [email protected])

1

45a

5b

5c

23

Page 16: MSI Newsletter 3rd edition

Top Related