Download - motivasi belajar
-
5/28/2018 motivasi belajar
1/152
1
UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE
QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKN
PADA SISWA KELAS IV SDN TALANG III
SKRIPSI
Oleh:
Nelly Maghfiroh
0 7 1 4 0 0 4 8
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAHJURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG 2010
-
5/28/2018 motivasi belajar
2/152
2 UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODEQUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKN
PADA SISWA KELAS IV SDN TALANG III
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Tarbiyah Universitas Islam NegeriMalang
Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Guna
Memperoleh Gelar Strata Satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh:
Nelly Maghfiroh
0 7 1 4 0 0 4 8
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
JURUSAN PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH
FAKULTAS TARBIYAH
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG 2010
-
5/28/2018 motivasi belajar
3/152
3 LEMBAR PERSETUJUANUPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE
QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKN PADA SISWA
KELAS IV SDN TALANG III SUMENEP
SKRIPSI
Oleh:
Nelly Maghfiroh
07140048
Telah disetujui Pada Tanggal 07 April 2010
Oleh Dosen Pembimbing
Mohammad. Samsul Ulum M.A
NIP. 19720806 200003 1 001
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Dra. Hj. Sulalah, M.Ag
NIP. 19651112 199403 2 002
-
5/28/2018 motivasi belajar
4/152
4 HALAMAN PENGESAHANUPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR MELALUI METODE
QUANTUM TEACHING PADA PELAJARAN PKN PADA SISWA KELAS
IV SDN TALANG III SARONGGI SUMENEP
SKRIPSI
Dipersiapkan dan disusun oleh
Nelly Maghfiroh(07140048)
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada tanggal
17 April 2010 dengan nilai
Dan telah dinyatakan diterima sebagai salah satu persyaratan
Untuk memperoleh gelar strata satu Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Pada tanggal: 17 April 2010
Ketua Sidang,
Samsul Susilawati M.Pd
NIP. 19760619200501 2 005
Sekretaris Sidang,
Moh. Samsul Ulum, M.A
NIP. 19720806 200003 1 001
Penguji Utama,
Dr. Hj. Sulalah, M. Ag
NIP.19651112199403 2 002
Pembimbing,
Moh. Samsul Ulum, M.A
NIP. 19720806 200003 1 001
Mengsahkan,
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
Dr. H. M. Zainuddin, M.A
NIP. 19620507 199503 1 001
-
5/28/2018 motivasi belajar
5/152
5 MOTTOKarena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. sesungguhnya sesudah
kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan),
ker jakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain .1
1Al-Qur an dan terjemahnya (Bandung: CV Penerbit J-Art, 2005), hlm.597
-
5/28/2018 motivasi belajar
6/152
6 NOTA DINAS PEMBIMBINGMoh. Samsul Ulum M.ADosen Fakultas Tarbiyah
Universitas Islam Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang
NOTA DINAS PEMBIMBING
Hal : Nelly Maghfiroh Malang, 07April 2010
Lamp : 4 (empat) Eksemplar
Kepada
Yth:
Dekan Fakultas Tarbiyah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang
di-
Malang
Assalamu alaikum Wr. Wb.
Setelah melakukan beberapa kali bimbingan, baik dari segi isi, bahasa,
maupun teknik penulisan, dan setelah membaca skripsi mahasiswa di bawah ini:
Nama : Nelly MaghfirohNIM : 07140048
Jurusan : PGMI
Judul Skripsi : Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode
Quantum Teaching Pada Pelajaran PKN Pada Siswa Kelas
IV SDN Talang III Sumenep
Maka selaku pembimbing, kami berpendapat bahwa skripsi tersebut sudah
layak diajukan untuk diujikan.
Demikian, mohon dimaklumi adanya.
Wassalamu alaikum Wr. Wb.
Pembimbing
Mohammad. Samsul Ulum M.A
NIP. 19720806 200003 1 001
-
5/28/2018 motivasi belajar
7/152
7 SURAT PERNYATAANDengan ini saya menyatakan, bahwa dalam skripsi saya ini tidak terdapat
karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan pada suatu
perguruan tinggi, dan sepengetahuan saya, juga tidak terdapat karya atau pendapat
yang pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali yang secara tertulis
diacu dalam naskah ini dan diterbitkan dalam daftar pustaka.
Malang, 07 April 2010
Nelly Maghfiroh
-
5/28/2018 motivasi belajar
8/152
8 PERSEMBAHANDibawah sejadah cinta dan kasih sayang-Nya
Oretan ini khusus q persembahkan kepada:
Bapak dan ibu (H. faishol Marzuki dan Hj. Siti Azizah)
Yang dengan setiap hentakan nafasnya telah membawaku kedunia ini
Dengan nada cinta dan irama do'a.
Guru alifku dan semua guru khususnya para asatidz PP. Annuqayah
Guluk-guluk yang dengan keuletannya telah mengantarku menuju
Terang benderangnya dunia keilmuan.
Kekasihku Herly Suhriyanto S.Ag yang dengan kesabarannya
Dan kesetiaannya mampu menaklukkan batu cadas hatiku
Mas Her ..akhirnya ku jadi mi l ikmu
Kakakk u dan adik -adikku ..
Dewasalah, kita masih punya Tuhan!
Keluarga besarku
Tarimakasihatas segenap motivasinya untuk senantiasa
berada dalam jalanNya.
Big thanks to sahabat-sahabatku yang telah menorehkan
Banyak nuansa dalam kafan putih kehidupanku,
SEMOGA MAAFMU MASIH TERSISA UNTUKKU !
-
5/28/2018 motivasi belajar
9/152
9 KATA PENGANTARAlhamdulilah, segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT,
yang selalu melimpahkan rahmat, taufiq, dan hidayah Nya, sehingga pada
kesempatan ini penulisan skrispi yang berjudul Upaya Peningkatan Presptasi
Belajar Melalui Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran PKN di SDN
Talang III Sumenep dapat terselesaikan dengan baik.
Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita
Nabi besar Muhammad SAW, yang telah membimbing kita dari jalan jahiliyah
menuju jalan Islamiyah, yakni Ad-Dinul Islam.
Penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa adanya bantuan, dorongan,
dan bimbingan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu dalam kesempatan ini penulis
mengucapkan terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam kepada:
1. Ayah, dan Ibu, serta segenap keluarga tercinta yang telah memberikan
kepecayaan, motivasi, do a, dan restu kepada kami.
2. Bapak Prof. Dr. H. Imam Suprayogo, selaku Rektor UIN Malang.
3. Bapak Dr. H. M. Zainuddin, M.A selaku Dekan Fakultas Tarbiyah UIN
Malang.
4. Ibu Dr. Hj. Sulalah, M. Ag, selaku Ketua Program Studi PGMI yang selalu
memberikan kritik dan saran demi kemajuan dan kebaikan kami.
5. Bapak Moh. Samsul Ulum M.A, selaku Dosen Pembimbing yang telah
memberikan bimbingan, arahan, serta dukungan, sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan dengan baik.
6. Bapak Drs. Sudiryo selaku Kepala Sekolah SDN Talang III Sumenep yang
telah memberikan kesempatan kepada kami untuk mengadakan penelitian di
SDN tersebut.
7. Bapak Moh. Syahwan, S.Pd selaku Guru bidang studi PKN yang juga
membimbing dan membantu dalam Pelaksanaan PTK.
-
5/28/2018 motivasi belajar
10/152
10 8. Segenap guru SD yang telah membantu kami dalam memperoleh data-datayang dibutuhkan.
9. Segenap teman teman seperjuangan PGMI yang telah membantu dalam
penyelesaian skripsi ini.
10.Semua pihak yang turut membantu dan memotivasi hingga selesainya tugas
akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih jauh dari
kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang kontruktif sangat kami
harapkan dari semua pihak dalam penyempurnaan skripsi ini.
Penulis berharap Semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak, sehingga dapat membuka cakrawala berpikir serta memberikan
setitik khazanah pengetahuan dalam dunia pendidikan. Demikianlah penulisan
skripsi ini apabila ada kurang lebihnya penulis mohon maaf yang sebesar-
besarnya.
Amiin-amiin ya Robbal Alamin.
Malang, 07 April 2010
Penulis
Nelly Maghfiroh
-
5/28/2018 motivasi belajar
11/152
11 DAFTAR ISIHALAMAN JUDUL............................................................................................... i
HALAMAN SAMPUL .......................................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN...............................................................................iii
HALAMAN PERSETUJUAN ............................................................................. iv
MOTTO.................................................................................................................. v
NOTA DINAS BIMBINGAN .............................................................................. vi
SURAT PERNYATAAN ....................................................................................vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .........................................................................viii
KATA PENGANTAR ..........................................................................................ix
DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xv
DAFTAR LAMPIRAN ......................................................................................xvi
ABSTRAK............................................................................................................. xi
BAB I PENDAHULUAN ..................................................................................... 1
A. Latar Belakang Masalah........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................... 6
C. Tujuan Penelitian...................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian.................................................................................... 8
E. Hipotesa penelitian ................................................................................... 8
F. Ruang Lingkup dan Keterbatasan Penelitian ......................................... 10
G. Sistematika Pembahasan ........................................................................ 11
-
5/28/2018 motivasi belajar
12/152
12 BAB II KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 13A. Tinjauan Tentang Metode Pembelajaran................................................ 13
B. Tinjauan Tentang Pembelajaran PKN Di SD ..15
1. Pengertian Pembelajaran PKN ......15
2. Tujuan Pembelajaran .16
3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKN . ...17
C. Tinjauan Tentang Metode Quantum Teaching.......................................18
1. Pengertian Quantum Teaching...........................................................18
2. Asas Utama Quantum Teaching.........................................................20
3. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching.....................................................22
4. Model Quantum Teaching..................................................................24
5. Kerangka Perencanaan Quantum Teaching........................................29
D. Tinjauan Tentang Prestasi.......................................................................32
1. Pengertian PrestasiBelajar............................................................... 32
2. Macam-Macam PrestasiBelajar .......29
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ...30
BAB III METODE PENELITIAN .................................................................... 42
A. Lokasi Penelitian .................................................................................... 42
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian ............................................................. 42
C. Prosedur Penelitian ................................................................................. 45
D. Kehadiran Peneliti .................................................................................. 51
E. Sumber dan Jenis Data ........................................................................... 52
F. Instrumen Penelitian ............................................................................... 53
-
5/28/2018 motivasi belajar
13/152
13 G. Teknik Pengumpulan Data ..................................................................... 53H. Teknik Analisis Data .............................................................................. 55
I. Pengecekan Keabsahan Data.................................................................. 57
J. Model dan Tahapan Peneliian ................................................................ 58
BAB IV PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN............................................. 64
A. Deskripsi Lokasi Penelitian.................................................................... 64
1. Sejarah Berdirinya MI Sumber Payung............................................ 64
2. Identitas Sekolah .. .64
3. Visi dan Misi ................................................................................... 65
4. Struktur Organisasi........................................................................... 67
5. Keadaan Guru................................................................................... 68
6. Jumlah Siswa .69
7. Sarana dan Prasarana........................................................................ 69
8. Kurikulum SDN................................................................................71
9. Kenaikan Kelas Dan Pelulusan.........................................................72
B. Paparan Data 72
1. Observasi 72
2. Pre Test 73
3. Hasil Test .. 73
C. Siklus Penelitian ..................................................................................... 74
1. Siklus I.............................................................................................. 74
a. Rencana Tindakan Siklus I ......................................................... 74
b. Pelaksanaan Tindakan Siklus I................................................... 76
-
5/28/2018 motivasi belajar
14/152
14 c. Observasi Siklus I....................................................................... 81d. Refleksi Siklus I ......................................................................... 84
e. Siklus II ...................................................................................... 86
f. Rencana Tindakan Siklus II ....................................................... 86
g. Pelaksanaan Tindakan Siklus II ................................................. 89
h. Observasi Siklus II ..................................................................... 96
i. Refleksi Siklus II ...................................................................... 100
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................... 102
BAB VI PENUTUP ........................................................................................... 107
A. Kesimpulan........................................................................................... 107
B. Saran..................................................................................................... 108
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
-
5/28/2018 motivasi belajar
15/152
15 DAFTAR GAMBARGambar I : Alur PTK............................................................................................ 51
Gambar II: Tahapan Penelitian Tindakan Kelas Model Lewin
Menurut Elliot ................................................................................. 59
-
5/28/2018 motivasi belajar
16/152
16 DAFTAR LAMPIRANLampiran 1 : Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................. 111
Lampiran 2 : Contoh Media Pembelajaran......................................................... 125
Lampiran 3 : Data Evaluasi ................................................................................ 128
Lampiran 4 : Instrumen ...................................................................................... 131
Lampiran 5 : Dokumentasi ................................................................................. 132
Lampiran 6 : Data Observasi.............................................................................. 133
Lampiran 7 : Silabus........................................................................................... 135
Lampiran 8 : Foto ............................................................................................... 140
Lampiran 9 : Surat Pengantar Penelitian ............................................................ 141
Lampiran 10: Surat Keterangan Telah Melaksanakan Penelitian ....................... 142
Lampiran 11: Bukti Konsultasi ........................................................................... 143
-
5/28/2018 motivasi belajar
17/152
17 ABSTRAKNelly Maghfirah, 2010, Upaya Peningkatan Prestasi Belajar Melalui Metode
Quantum Teaching Pada Pelajaran PKN Pada Siswa Kelas IVSDN Talang III Sumenep . Skripsi, Jurusan Pendidikan Guru
Madrasah Ibtidaiyah, Fakultas Tarbiyah, Universitas Islam
Negeri (UIN) Maulana Malik Ibrahim Malang,
DosenPembimbing: Moh. Samsul Ulum M.A
Kata Kunci :Metode, Quantum Teaching, Prestasi Belajar
Suatu lembaga pendidikan akan dapat bersaing secara kompetitif apabila
dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas. Guru memiliki peran yang sangat
penting dalam meningkatkan kualitas peserta didik terlepas seperti apapun latar
belakang siswa didiknya. Karena itu guru dituntut menguasai metode
pembelajaran yang sesuai dengan situasi dan kondisi siswa yang dihadapi.
Fenomena yang terjadi di SDN Talang III Sumenep, ada beberapa hambatan,
hambatan yang paling signifikan yaitu antusias siswa untuk belajar masih sangat
rendah sehingga hasil belajarnya kurang memuaskan. Menyikapi permasalahan
tersebut, maka perlu diterapkan metode yang lebih tepat. Untuk menanggulangi
hal itu telah benyak konsep metode pembelajaran aktif yang ditawarkan. Metode
pembelajaran aktif tampaknya merupakan salah satu jawaban atas permasalahan
tentang rendahnya mutu atau kualitas pembelajaran di SDN Talang III Sumenep.
Salah satunya adalah dengan menerapkan metode Quantum Teaching pada
pelajaran ini, diharapkan prestasi belajar siswa terus meningkat dan hasil
belajarnya akan memuaskan, sebab pada metode ini keaktifan siswa lebih di
utamakan.Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana penerapan
Quantum Teaching pada pelajaran PKN pada siswa kelas IV SDN Talang III
Sumenep, (2) Bagaimana peningkatan prestasi belajar melalui metode Quantum
Teaching pada pelajaran PKN pada siswa kalas IV SDN Talang III Sumenep, (3)
Apa sajakah hambatan yang dihadapi dalam penerapan Quantum Teaching pada
pelajaran PKN pada siswa kelas IV SDN Talang III Sumenep.
Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas dengan menggunakan
pendekatan penelitian kualitatif. Urutan kegiatan penelitian ini mencakup: (1)
perencanaan, (2) pelaksanaan, (3) pengamatan, (4) refleksi. Dalam pengumpulan
datanya menggunakan metode observasi, wawancara, dan dokumentasi.
Sedangkan untuk analisanya, penulis menggunakan aanalisis deskriptif kualitatif.
Untuk uji keabsahan data penulis menggunakan teknik triangulasi.Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan hasil pengamatan dan
wawancara maka penerapan Quantum teaching, mampu meningkatkan prestasi
belajar siswa. Berdasarkan dari hasil observasi yang dilakukan terdapat
peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata dari pre test sebesar
6,55 pada siklus I ini meningkat menjadi 7,93 atau sekitar 4%. Sedangkan pada
siklus II peningkatan prestasi belajar siswa yang semula nilai rata-rata pre test
sebesar 6,55 pada siklus II ini meningkat menjadi 8,66 atau sekitar 35%. Hal ini
-
5/28/2018 motivasi belajar
18/152
18 menunjukkann bahwa 90% siswa berhasil meningkatkan prestasi belajar PKNdengan hasil belajar yang baik, walaupun selama penerapan masih mengalami
beberapa hambatan, akan tetapi hal ini bukan berarti menafikan keberhasilan
penerapan quantum teaching dalam pelajaran PKN pada siswa kelas IV di SDNTalang III Sumenep karena dalam penerapan quantum teaching telah
menunjukkan hasilnya yaitu kegairahan dan kesenangan siswa dalam belajar,
suasana yang terlihat dinamis dan siswa menjadi aktif.
-
5/28/2018 motivasi belajar
19/152
19 BAB IPENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilakukan secara sadar
pada setiap individu atau kelompok untuk merubah sikap dari tidak tahu
menjadi tahu sepanjang hidupnya. Proses belajar mengajar adalah suatu
kegiatan yang di dalamnya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar
dalam konteks interaktif, dan terjadi interaksi edukatif antara guru dan siswa,
sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa baik perubahan pada tingkat
pengetahuan, pemahaman dan ketrampilan atau sikap. 2
Dalam kegiatan pembelajaran terdapat dua kegiatan yang sinergik,
yakni guru mengajar dan siswa belajar. Guru mengajarkan bagaimana siswa
harus belajar. Sementara siswa belajar bagaimana seharusnya belajar melalui
berbagai pengalaman belajar sehingga terjadi perubahan dalam dirinya dari
aspek kognitif, psikomotorik, dan afektif. Guru yang kompeten akan lebih
mampu menciptakan lingkungan yang efektif dan akan lebih mampu
mengelola proses belajar mengajar, sehingga hasil belajar siswa berada pada
tingkat yang optimal.
Seluruh lembaga pendidikan mempunyai fungsi dan tanggung jawab
yang sama dalam melaksanakan proses pendidikan yang di dalamnya terdapat
perencanaan, pelaksanaan serta evaluasi. Semua itu dilakukan bertujuan untuk
2Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Bandung : Bumi Aksara, 2001), hlm. 48
-
5/28/2018 motivasi belajar
20/152
20 mencetak generasi yang matang dalam segala bidang, baik sains, agama danpengetahuan lainnya. Sehingga diharapkan anak didik sepagai pusat
pembelajaran mampu menjadi manusia bermoral dan berpengetahuan.
SDN Talang III sebagai salah satu lembaga pendidikan juga sangat
menjunjung keberhasilan pembelajaran, sehingga siswa yang dihasilkan
mampu berperan dalam persaingan global. Usaha kearah tersebut sudah
banyak dilakukan oleh pihak lembaga terkait, dengan harapan akan mampu
menciptakan manajemen pembelajaran dengan baik, yang pada ujungnya akan
menjadikan sekolahyang berkualitas.
Namun pada kenyataannya, usaha yang di lakukan pihak sekolah
belum cukup membuahkan hasil. Hal itu dapat dilihat dari rendahnya prestasi
belajar yang dimiliki siswa. Dalam proses belajar mengajar, rata-rata siswa
kurang berminat terhadap pelajaran yang disampaikan oleh guru. Mereka
lebih mementingkan hal lain dari pada belajar, seperti menggambar, bicara
sendiri dan mengganggu teman-teman yang di dekatnya. Hal itu tentu sangat
mengganggu dan tidak memungkinkan untuk memperoleh hasil pembelajaran
yang maksimal.
Dalam kondisi yang demikian, tentu akan sangat berpengaruh terhadap
hasil belajar siswa. Jika kondisi seperti ini tidak secepatnya ditanggulangi,
maka sangat mungkin kualitas sekolah akan menjadi menurun, karena salah
satu indikator keberhasilan sekolah adalah mampu mencetak lulusan yang
baik.
-
5/28/2018 motivasi belajar
21/152
21 Berbagai permasalahan pembelajaran yang mengakibatkanmenurunnya prestasi belajar siswa tersebut, salah satunya terjadi pada
pembelajaran pendidikan kewarganegaraan (PKn). Pendidikan
Kewarganegaraan merupakan mata pelajaran yang secara umum bertujuan
untuk mengembangkan potensi individu warga negara Indonesia, sehingga
memiliki wawasan, sikap, dan keterampilan kewarganegaraan yang memadai
dan memungkinkan untuk berpartisipasi secara cerdas dan bertanggung jawab
dalam berbagai kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Di SDN Talang III tempat penelitian ini dilaksanakan, Pembelajaran
pendidikan kewarganegaraan masih cenderung berorientasi pada transfer
pengetahuan semata dengan metode yang monoton. Hal inilah yang
mengakibatkan kegagalan prestasi belajar siswa. Selain itu pembelajaran yang
digunakan masih menganut perspektif pembelajaran tradisional, yaitu
pembelajaran yang berpusat pada guru dan menjadikan siswa sebagai objek
pasif yang harus banyak diisi informasi. Padahal kenyataannya, siswa yang
mempunyai karakter beragam memerlukan sentuhan-sentuhan khusus dari
guru sebagai pendidik dan pelatih agar mampu mengambil makna dari setiap
informasi yang diterima. Untuk itu guru harus mampu menjadikan mereka
semua terlibat dan merasa senang selama proses pembelajaran.
Melihat dari semua permasalahan yang dipaparkan di atas, maka
dibutuhkan tindakan yang mampu mencari jalan keluarnya. Salah satu solusi
adalah penggunaan metode yang tepat, yaitu metode yang mampu membuat
seluruh siswa terlibat dalam suasana pembelajaran. Metode mengajar
-
5/28/2018 motivasi belajar
22/152
22 merupakan salah satu cara yang dipergunakan guru dalam mengadakanhubungan siswa pada saat berlangsungnya pengajaran. Oleh karena itu,
peranan metode mengajar sebagai alat untuk menciptakan proses belajar
mengajar.3
Salah satu alternatif yang dapat dilakukan oleh seorang guru guna lebih
mengaktifkan dan memunculkan prestasibelajar siswa di kelas yaitu dengan
menggunakan metode Quantum Teaching. Strategi ini dapat diterapkan pada
pembelajaran untuk mencapai kompetensi yang sudah ditetapkan dan
diketahui siswa dengan membagikan bahan ajar yang lengkap
Salah satu pakar pendidikan berhasil menciptakan cara baru dan
praktis untuk mempengaruhi keadaan mental pelajar yang dilakukan oleh
guru. Semua itu terangkum dalam Quantum Teaching yang berarti
pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada dalam diri siswa menjadi
sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri siswa itu sendiri maupun bagi orang
lain. Disinilah letak pengembangan metode pembelajaran Quantum Teaching,
yaitu menggubah bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar
momen belajar. Karena itulah guru harus tahu apa yang ada pada siswanya.
Begitu juga harus ada kerjasama yang solid antara guru dan siswa, bila guru
berusaha membimbing dan mengarahkan siswanya, maka diharapkan siswa
juga berusaha sekuat tenaga untuk mencapai hasil belajar. Dalam pelaksanaan
Quantum Teaching lebih menekankan pada emosioanal anak, sebagaimana
3Suryasubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah (Jakarta: Rineka Cipta1997) , hal: 43
-
5/28/2018 motivasi belajar
23/152
23 prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam QuantumTeachingyaitu "BawalahDunia Mereka ke Dunia Kita dan Antarkan Dunia kita ke Dunia Mereka".
4
Berdasar hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Supercamp
(sebuah program pemercepatan Quantum Learning yaitu perusahaan
pendidikan nasional), pemercepatan Quantum Teaching dapat meningkatkan
beberapa hasil daripada proses pembelajaran sebagai berikut;
1. 68 % meningkatkan motivasi belajar siswa
2. 73 % meningkatkan prestasi belajar siswa
3. 81 % meningkatkan rasa percaya diri siswa
4. 98 % melanjutkan penggunaan ketrampilan5
Sedangkan belajar itu sendiri adalah suatu proses yang kompleks
yang terjadi pada diri setiap orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu
terjadi karena adanya interaksi antara seseorang dengan lingkungannya6, dan
berdasarkan keyakinan orang mukmin dan penegasan Allah SWT, Islam
adalah satu-satunya agama yang diridhoi Allah dan diperintahkan kepada
manusia untuk memeluknya. Namun, manusia dengan segala kelemahan yang
ada padanya tidak akan dapat beragama Islam dengan mudah tanpa melalui
pendidikan, tanpa bantuan pihak lain untuk selanjutnya mampu membimbing
dirinya sendiri.7
Masalah-masalah sosial diharapkan dapat diatasi dengan
mendidik generasi muda untuk mencegah penyakit-penyakit sosial seperti
4Bobbi DePorter dkk,Quantum Teaching memperaktekkan Quantum Learning didalam
kelas,(Kaifa 2000), hal:75Bobbi DePorter, OP.Cit, hal.4
6Azhar Arsyad,Media pengajaran: (Raja Grafindo Persada,Jakarta 1997), hal.1
7Hery Noer Aly,Ilmu pendidikan Islam,(Logos, Jakarta 1999), hal. 1
-
5/28/2018 motivasi belajar
24/152
24 kejahatan, pengrusakan lingkungan, narkotika, pergaulan bebas dansebagainya.
Sebagai metode yang masih baru, Quantum Teaching merupakan
sesuatu yang baru dan asing bagi kebanyakan sekolah yang ada di Indonesia,
sehingga masih jarang sekolah-sekolah yang menerapkan metode ini dalam
melaksanakan pembelajaran. Melihat latar belakang diatas maka penulis
mengadakan penelitian yang dilaksanakan di SDN Talang III Saronggi
Sumenep, pemilihan metode quantum teaching oleh peneliti sangat sesuai
dengan kondisi dan situasi siswa. Karena peneliti memiliki asumsi bahwa
tidak ada metode yang terbaik namun yang ada adalah metode yang sesuai
dengan situasi dan kondisi yang terjadi di lapangan.
Berangkat dari permasalahan diatas maka penulis tertarik untuk
mengambil judul upaya peningkatan prestasi belajar melalui metode quantum
teaching pada pelajaran PKN pada siswa kelas IV SDN Talang III Sanggi
Sumenep.
B. Rumusan Masalah
Fokus rumusan masalah penelitian ini adalah penggunaan Quantum
Teaching pada pelajaran PKN di SDN Talang IIISaronggi-Sumenep.
Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan dalam beberapa subfokus
sebagai berikut:
1. Bagaimanakah penerapan Qantum Teaching sebagai upaya peningkatan
prestasi belajar pada pembelajaran PKN pada siswa kelas IV di SDN
Talang IIISaronggi-Sumenep?
-
5/28/2018 motivasi belajar
25/152
25 2. Bagaimanakah peningkatan prestasi belajar siswa melalui metodeQuantum Teaching pada pembalajaran PKN pada siswa kelas IV di SDN
Talang IIISaronggi-Sumenep?
3. Hambatan apa sajakahyang dihadapi dalam penerapan metode Quantum
Teaching sebagai upaya peningkatan prestasi belajar pada pembelajaran
PKN di SDN Talang IIISaronggi-Sumenep?
C. Tujuan Penelitian
Bertolak pada rumusan masalah diatas, maka penelitian ini memiliki
beberapa tujuan yaitu:
1. Mendeskripsikan bagaimanakah penerapan Quantum Teaching sebagai
upaya peningkatan prestasi belajar pada pembalajaran PKN pada siswa
kelas IV di SDN Talang IIISaronggi-Sumenep?
2. Mendeskripsikan bagaimanakah peningkatan prestasi belajar melalui
metode Quantum Teaching pada pembelajaran PKN pada siswa kelas IV
di SDN Talang IIISaronggi-Sumenep?
3. Mendeskripsikan hambatan apa sajakahyang di hadapi dalam penerapan
metode Quantum Teaching sebagai upaya peningkatan prestasi belajar
siswapada pelajaran PKN diSDN Talang IIISaronggi-Sumenep.
D. Manfaat Penelitian
Dengan penelitian ini, besar harapan peneliti agar penelitian ini bisa
bermafaat dan memberikan kontribusi dalam rangka peningkatan kualitas
pendidikan.
Adapun manfaat penelitian ini dapat disimpulkan antara lain:
-
5/28/2018 motivasi belajar
26/152
26 1. Menjadi bahan referensi untuk mengkaji tentang penerapan QuantumTeaching
2. Dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi guru dalam masalah metode
pembelajaran
3. Dengan mengetahui gambaran mengenai metode pembelajaran Quantum
Teachingmaka diharapkan dapat berguna untuk dijadikan pedoman dalam
peningkatan pendidikan.
4. Sebagai wawasan atau gambaran bagaimana guru mengelola kelas.
5. Dengan penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah keilmuan
bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya, sehingga dapat
mengembangkan pengetahuan dengan wawasan yang lebih luas secara
teoritis maupun praktis.
6. Sebagai bahan untuk memperluas pengetahuan peneliti dalam
mempersiapkan diri sebagai calon tenaga pendidik yang profesional.
E. Hipotesa Penelitian
Siswa kelas IV SDN Talang III terdiri dari anak-anak yang berumur
sepuluh tahun, jadi karakteristik anak-anak tersebut adalah anak-anak yang
masih senang bermain. Sedangkan metode Quantum Teaching adalah
pengubahan bermacam-macam interaksi yang ada dalam diri siswa menjadi
sesuatu yang bermanfaat baik bagi diri siswa itu sendiri maupun bagi orang
lain. Disinilah letak pengembangan metode pembelajaran Quantum Teaching,
yaitu menggubah bermacam-macam interaksi yang ada di dalam dan di sekitar
momen belajar.
-
5/28/2018 motivasi belajar
27/152
27 Dalam pelaksanaan Quantum Teaching lebih menekankan padaemosional anak, sebagaimana prinsip-prinsip yang dikembangkan dalam
Quantum Teaching yaitu "Bawalah Dunia Mereka ke Dunia Kita dan
Antarkan Dunia kita ke Dunia Mereka"8. Metode pengajaran dalam bentuk
Quantum Teaching tampak lebih komprehensip dibandingkan dengan
berbagai metode pengajaran yang telah ada sebelumnya. Dengan kata lain
bahwa dalam quantum teaching terkandung berbagai macam-macam metode
pengajaran yang diolah menjadi satu, seperti metode ceramah, tanya jawab,
demonstrasi, karya wisata, penugasan, pemecahan masalah, diskusi, simulasi,
eksperimen, penemuan, dan proyek atau unit. Berbagai ini satu dan lainnya
saling bersinergi membentuk Quantum Teaching.Maka dari itu pengajar dan
peneliti merasa bahwa metoe Quantm Teaching sesuai untk digunakan alam
pembelajaran PKN di kelas IV SDN Talang IIISaronggi-Sumenep.
Berdasar hasil penelitian yang dilaksanakan oleh Supercamp(sebuah
program pemercepatan Quantum Learning yaitu perusahaan pendidikan
nasional), pemercepatan Quantum Teaching dapat meningkatkan beberapa
hasil daripada proses pembelajaran sebagai berikut;
1. 68 % meningkatkan motivasi belajar siswa
2. 73 % meningkatkan prestasi belajar siswa
3. 81 % meningkatkan rasa percaya diri siswa
8Bobby DePorter, Mark Reardon, Sarah Singer, Nourie, Quantum Teaching
mempraktekkan Quantum learning di Ruang-ruang Kelas, (Kaifa, Bandung 2000), hal.07
-
5/28/2018 motivasi belajar
28/152
28 4. 98 % melanjutkan penggunaan ketrampilan9Oleh karena itu, dengan diterapkannya metode Quantum Teaching
pada siswa kelas IV SDN Talang III saronggi-Sumenep diharapkan akan
memberi kontribusi dan motivasi kepada siswa sehingga yang dulunya sulit
memahami dan menerapkan pelajaran PKN menjadi mudah, bahkan menjadi
materi yang disukai.
Dari uraian diatas peneliti dapat menarik suatu hipotesis:jika metode
Quantum Learning di terapkan dalam pembelajaran Pendidikan
Kewarganegaraan (PKN) pada siswa kelas IV di SDN Talang III Saronggi-
Sumenep, maka upaya untuk meningkatkan motivasi belajar siswa akan
tercapai.
F. Ruang Lingkup dan Pembatasan Masalah
Sesuai dengan judul skripsi yaitu Upaya Peningkatan Motivasi
Belajar Melalui Metode Quantum Teaching Pada Pelajaran PKN Pada Siswa
Kelas IV Di SDN Talang IIISumenep . maka peneliti membatasi pembahasan
yang akan dikaji yaitu menyangkut bagaimana proses perencanaan, dan
bagaimana penerapannya serta apa saja hambatan dalam penggunaan metode
Quantum Teaching pada pelajaran PKN sebagai upaya peningkatan motivasi
belajar siswa.
G.
Sistematika Pembahasan
Sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
9Bobbi DePorter, Op.Cit.hal,4
-
5/28/2018 motivasi belajar
29/152
29 BAB I :Pada bab ini menerangkan tentang pendahuluan yang meliputi:latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian,
manfaat penelitian, hipotesa penelitian, ruang lingkup dan
keterbatasan penelitian, dan sistematika pembahasan.
BAB II :Tinjauan pustaka dibahas pada bab ini. Yaitu membahas tentang
metode penbelajaran disekolah, pembelajaran PKN di Sekolah
Dasar yang meliputi pengertian, tujuan dan ruang lingkup mata
pelajaran PKN,tinjauan umum tentang Quantum Teaching yang
meliputi pengertian, asas-asas Quantum Teaching, prinsip-prinsip
Quantum Teaching, kerangka rancangan Quantum Teaching.
BAB III :Metode penelitian, membahas desain dan jenis penelitian,
prosedur penelitian, kehadiaran peneliti di lapangan, sumber dan
jenis data, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data,
instrumen penelitian, analisis data, pengecekan keabsahan data,
tahapan penelitian.
BAB IV :Paparan hasil penelitian, memaparkan deskripsi lokasi penelitian
yang meliputi sejarah SDN Talang III di Saronggi Sumenep,
identitas sekolah, sarana dan prasarana, visi, misi dan tujuan
sekolah, struktur organisasi sekolah, siklus penelitian yang
siklus I, dan siklus II.
BAB V :Analisa pembahasan
BAB VI :Kesimpulan dan saran, berisi tentang kesimpulan hasil penelitain
beserta saran-saran sebagai bahan pertimba
-
5/28/2018 motivasi belajar
30/152
30 BAB IIKAJIAN PUSTAKA
A. Metode Pembelajaran Di Sekolah Dasar
1. Pengertian Metode Pembelajaran
Realisasi interaksi belajar mengajar tidak lain merupakan
pengoprasionalan satu atau lebih metode-metode mengajar. Metode adalah
cara, yang di dalam fungsinya merupakan alat untuk mencapai tujuan. Metode
adalah cara-cara yang dilaksanakan untuk mengadakan interaksi belajar
mengajar dalam rangka mencapai tujuan pengajaran.
Metode dan juga teknik pengajaran merupakan bagian dari strategi
pengajaran. Metode pengajaran dipilih berdasarkan dari atau dengan
pertimbangan jenis srtategi pengajaran yang telah ditetapkan sebelumnya.
Begitu pula, oleh karena metode merupakan bagian yang integral dengan
sistem pengajaran maka perwujudannya tidak dapat dilepaskan dengan
komponen sistem pengajaran yang lain.
Adapun pembelajaran berasal dari kata dasar ajar , yang artinya
petunjuk yang diberikan kepada orang supaya diketahui. Dari kata ajar
ini
lahirlah kata kerja belajar , yang berati berlatih atau berusaha memperoleh
kepandaian atau ilmu dan kata pembelajaran berasal dari kata belajar yang
-
5/28/2018 motivasi belajar
31/152
31 mendapat awalan pem- dan akhiran an yang merupakan konflik nominal(bertalian dengan prefiks verbal meng-) yang mempunyai arti proses.
10
Pembelajaran ialah proses pemerolehan maklumat dan pengetahuan,
penguasaan kemahiran dan tabiat serta pembentukan sikap dan kepercayaan.
Dalam konteks pendidikan, guru biasanya berusaha sedaya upaya mengajar
supaya peserta didik dapat belajar dan menguasai isi pelajaran untukmencapai
suatu objektif yang ditentukan. Pembelajaran akan membawa kepada
perubahan pada seseorang.
Berikut beberapa definisi tentang pembelajaran yang dikemukakan oleh
para ahli:
a. Menurut Degeng, pembelajaran (atau ungkapan yang lebih dikenal
sebelumnya pengajaran ) adalah upaya untuk membelajarkan siswa.11
b. Pembelajaran adalah upaya membelajarkan siswa untuk belajar. Kegiatan
ini mengakibatkan siswa mempelajari sesuatu dengan cara yang lebih
efektif dan efisien.12
c. Pembelajaran adalah suatu usaha mengorganisasi lingkungan sehingga
menciptakan kondisi belajar bagi siswa.13
d. Kamus Dewan mentraktifkan pembelajaran sebagai proses belajar untuk
memperoleh ilmu pengetahuan dan menjalani latihan.
10Departemen Pendidikan dan kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia (Jakarta: Balai
Pustaka, 1990), hal: 66411
Muhaimin, Op.cit, hal: 18312
Muhaimin M.A, Strategi Belajar Mengajar, (Surabaya: Citra Media, 1996), hal: 9913
Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar (Jakarta: Bumi Aksara, 2001), hal: 48
-
5/28/2018 motivasi belajar
32/152
32 e. Menurut pandangan ahli kognitif, pembelajaran boleh ditraktifkan sebagaisatu proses dalam yang menghasilkan perubahan tingkah laku yang agak
kekal.
f. Aliran behavioris berpendapat bahwa pembelajaran adalah perubahan
dalam tingkah laku yaitu cara seseorang bertindak dalam suatu situasi.
Terdapat beberapa sebab teori-teoripembelajaran ini perlu dikuasai oleh
guru, diantaranya ialah:
a. Teori pembelajaran membantu guru memahami proses pembelajaran yang
berlaku di dalam diri pelajar itu sendiri.
b. Guru dapat memahami keadaan dan faktor yang mempengaruhi,
mempercepat atau melambatkan proses pembelajaran seseorang.
c. Guru dapat membuat ramalan yang tepat tentang hasil yang diharapkan
dari proses pengajaran dan pembelajaran.14
B.
Pembelajaran PKN di Sekolah Dasar
1. PengertianPembelajaran PKN
Penyelenggaraan pembelajaran merupakan salah satu tugas utama guru.
Sebagaimana yang di ungkapkan oleh Dimyati dan Mudjiono bahwa
pembelajaran tanpa diartikan sebagai kegiatan yang ditujukan untuk
membelajarkan siswa.15
Dikaitkan dengan pengertian pembelajaran, maka diperoleh sebuah
pengertian bahwa pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan adalah upaya
membelajarkan siswa untuk dapat memahami hakikat kewarganegaraan itu
14(http://ishakhothman.tripod.com/tugasan2apk.htm)
15Dimyati dan Mudjiono,Belajar dan Pembelajaran (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), hal; 114
http://ishakhothman.tripod.com/tugasan2apk.htm -
5/28/2018 motivasi belajar
33/152
33 sendiri. Selain itu juga dapat menerapkan pemahaman tentangkewarganegaraannya dalam kehidupan dirumah, sekolah, dan masyarakat
melalui kegiatan bimbingan, pengajaran atau latihan. Hal ini sesuai dengan
yang diungkapkan oleh Muhaimin bahwa pembelajaran adalah:
Suatu upaya membelajarkan peserta didik agar dapat belajar, butuh
belajar, terdorong belajar, mau belajar dan tertarik untuk terus menerus
mempelajari agama Islam, baik untuk kepentingan mengetahui bagaimana
cara beragama yang benar maupun mempelajari Islam sebagai pengetahuan.16
2. Tujuan Pembelajaran PKN
Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan bertujuan agar peserta
didik memiliki kemampuan sebagai berikut:
Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu
kewarganegaraan.
Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab dan bertindak secara
cerdas dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara serta anti
korupsi.
Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri
berdasarkan karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup
bersama dengan bangsa-bangsa lainnya.
Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara
langsung atau tidak langsung dengan memanfaatkan tekhnologi
informasi dan komunikasi.
16Muhaimin, Op.cit, 2002, hal: 183
-
5/28/2018 motivasi belajar
34/152
34 3. Ruang Lingkup Mata Pelajaran PKNRuang lingkup mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan meliputi
aspek-aspek sebagai berikut:
Persatuan dan kesatuan bangsa, meliputi: hidup rukun dalam perbedaan,
cinta lingkungan, kebanggaan sebagai bangsa Indonesia, Sumpah
Pemuda, Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia, partisipasi dalam
pembelaan negara, sikap positif terhadap Negara Kesatuan Republik
Indonesia, keterbukaan dan jaminan keadilan.
Norma, hukum dan peraturan, meliputi: tertib dalam kehidupan
keluarga, tata tertib di sekolah, norma yang berlaku di masyarakat,
peraturan-peraturan daerah, norma-norma dalam kehidupan berbangsa dan
bernegara, sistem hukum dan peradilan nasional, hukum dan peradilan
internasional.
Hak asasi manusia meliputi: hak dan kewajiban anak, hak, dan kewajiban
anggota masyarakat, instrumen nasional dan internasional HAM,
pemajuan, penghormatandan perlindungan HAM.
Kebutuhan warga negara meliputi: hidup gotong royong, harga diri
sebagai warga masyarakat, kebebasan berorganisasi, kemerdekaan
mengeluarkan pendapat, menghargai kep-itusan bersama, prestasi diri,
persamaan keduclukan warga negara.
Konstitusi negara meliputi: proklamasi kemerdekaan dan konstitusi yang
pertama, konstitusi-konstitusi yang pernah digunakan di Indonesia,
hubungan dasar negara dengan konstitusi.
-
5/28/2018 motivasi belajar
35/152
35 Kekuasaan dalam polotik, meliputi: pemerintahan desa dan kecamatan,pemerintahan daerahdan otonomi, pemerintah pusat, demokrasi dan sistem
politik, budaya politik, budaya demokrasi menuju masyarakat madam,
sistem pemerintahan, pers dalam masyarakat demokrasi.
Pancasila meliputi: Pancasila sebagai dasar negara dar ideologi negara,
proses perumusan Pancasila sebagai dasar negara, pengamalan nilai-nilai
Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, Pancasila sebagai ideologi terbuka.
Globalisasi meliputi: globalisasi . di lingkungannya, politik luar negeri
Indonesia di era globalisasi, dampak globalisasi, hubungan internasional dan
organisasi internasional, dan mengevaluasi globalisasi.
C. Metode Quantum Teaching
1. Pengertian Quantum Teaching
Quantum Teaching berasal dari dua kata yaitu "Quantum"yang berarti
interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya dan "Teaching" yang berarti
mengajar. Dengan demikian maka Quantum Teaching adalah orkestrasi
bermacam-macam interaksi yang ada didalam dan disekitar momen belajar.
Interaksi-interaksi ini mencakup unsur-unsur belajar yang efektif yang dapat
mempengaruhi kesuksesan siswa.17
Abuddin Nata, dengan mengutip
pendapatnya DePorter mengatakan bahwa Quantum Teaching adalah badan
ilmu pengetahuan dan metodologi yang digunakan dalam rancangan,
penyajian dan fasilitasi SuperCamp. Diciptakan berdasarkan teori-teori
pendidikan seperti Accelerated Learning (Lozanov), Multiple Intellegence
17Bobbi DePorter, Op.Cit. hal, 5
-
5/28/2018 motivasi belajar
36/152
36 Gardner), Neuro-Linguistic Programing (Ginder & Bandler), EksperientalLearning (Hahn), Socratic Incuiry, Cooperative Learning (Jhonson &
Jhonson), dan Element of Effective Intruction (Hunter). Quantum Teaching
merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi paket multisensori,
multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya akan
melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami, dan kemampuan murid untuk
berprestasi. Sebagai sebuah pendekatan belajar yang segar, mengalir, praktis
dan mudah diterapkan.18
Quantum Teaching yaitu sebuah metode pembelajaran yang terbukti
mampu meningkatkan motivasi belajar anak didik, meningkatkan prestasi,
meningkatkan rasa percaya diri, meningkatkan harga diri dan melanjutkan
penggunaan ketrampilan sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan.
Metode Quantum Teaching merupakan salah satu metode yang
dilukiskanmirip sebuah orkestra, dimana kita sedang memimpin konser saat
berada diruang kelas, karena disitu membutuhkan pemahaman terhadap
karakter murid yang berbeda-beda sebagaimana alat-alat musik yang berbeda
pula. Karenanya Quantum Teaching mengajarkan agar setiap karakter dapat
memiliki peran dan terlibat aktif dalam proses belajar mengajar sehingga
pembelajaran membawa kesuksesan.
Quantum Teaching menguraikan cara-cara baru yang memudahkan
proses belajar lewat pemaduan unsur seni dan pencapaian-pencapaian yang
terarah, apapun mata pelajarannya. Dengan menggunakan metodelogi
18Abudin Nata,Manajemen Mengatasi kelemahan Pendidikan Islam di
Indonesia,(Kencana, Jakarta 2003), hal.35
-
5/28/2018 motivasi belajar
37/152
37 Quantum Teaching, dapat menggabungkan keistimewaan-keistimewaanbelajar menuju bentuk perencanaan yang akan melejitkan prestasi siswa.
Quantum Teaching adalah penggubahan belajar yang meriah, dengan
segala nuansanya. Dan Quantum Teaching juga menyertakan segala kaitan,
interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan momen belajar. Quantum
Teaching berfokus pada hubungan dinamis dalam lingkungan kelas, interaksi
yang mendirikan landasan dan keterangan untuk belajar.
QuantumTeaching menawarkan suatu sintesis dari hal-hal yang dicari,
atau cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran yang
dilakukan guru melalui perkembangan hubungan, penggubahan belajar, dan
penyampaian kurikulum.
2. Asas Utama Quantum Teaching
Asas utama QuantumTeachingadalah Bawalah dunia mereka kedunia
kita, dan antarkan dunia kita kedalam dunia mereka. Asas ini terletak pada
kemampuan guru untuk menjembatani jurang antara dua dunia yaitu guru
dengan siswa. Artinya bahwa tidak ada sekat-sekat yang membatasi antara
seorang guru dan siswa sehingga keduanya dapat berinteraksi dengan baik.
Seorang guru juga diharapkan mampu memahami karakter, minat, bakat dan
fikiran setiap siswa, dengan demikian berarti guru dapat memasuki dunia
siswa.19
Inilah hal pertama yang harus dilakukan oleh seorang guru, untuk
mendapatkan hak mengajar, pertama-tama guru harus membangun jembatan
19Bobbi DePorter, Op.Cit. hal,84
-
5/28/2018 motivasi belajar
38/152
38 autentik memasuki kehidupan murid. Mengajar adalah hak yang harus diraih,dan diberikan oleh siswa, bukan oleh departemen Pendidikan. Belajar dari
segala definisinya adalah kegiatan full contact. Dengan kata lain, belajar
melibatkan semua aspek kehidupan manusia yang meliputi pikiran, perasaan,
dan bahasa tubuh, disamping pengetahuan sikap dan keyakinan sebelumnya
serta persepsi masa mendatang. Dengan demikian, karena belajar berurusan
dengan orang secara keseluruhan, hak untuk memudahkan belajar tersebut
harus diberikan oleh pelajar dan diraih oleh guru.
Bagaimana caranya? Yaitu dengan mengaitkan apa yang akan diajarkan
dengan sebuah peristiwa, pikiran, atau perasaan yang diperoleh dari kehidupan
rumah, sosial, atletik, musik, seni, rekreasi, atau akademis mereka. Setelah
kaitan terbentuk, guru bisa membawa siswa kedunia guru, dan memberi siswa
pemahaman guru mengenai isi dunia itu.
Ketika seorang guru sudah dapat memasuki dunia siswa dan diterima
dengan baik oleh siswa maka sudah saatnya pula siswa diajak untuk
memasuki dunia lain yang lebih luas sehingga apa yang dipelajari oleh siswa
tersebut dapat diterapkan pada situasi baru dalam kehidupan lingkungannya.
Dalam interaksi edukatif yang berlangsung terjadi interaksi yang
bertujuan. Guru dan anak didiklah yang menggerakkannya. Interaksi yang
bertujuan itu disebabkan gurulah yang memaknainya dengan menciptakan
lingkunganyang bernilai edukatif demi kepentingan anak didik dalam belajar.
Guru ingin memberikan layanan yang terbaik kepada anak didik, dengan
menciptakan lingkungan yang menyenangkan dan menggairahkan. Guru
-
5/28/2018 motivasi belajar
39/152
39 berusaha menjadi pembimbing yang baik dengan peranan yang arif danbijaksana, sehingga tercipta hubungan dua arah yang harmonis antara guru dan
murid.20
3. Prinsip-Prinsip Quantum Teaching
Selain asas utama QuantumTeaching juga memiliki prinsip atau yang
disebut oleh DePorter sebagai kebenaran tetap. Prinsip-prinsip ini akan
berpengaruh terhadap aspek QuantumTeachingitu sendiri, prinsip-prinsip itu
adalah:
1) Segalanya berbicara, maksudnya adalah segala hal yang berada dikelas
mengirim pesan tentang belajar. Menurut Islam prinsip ini berarti bahwa
segala sesuatu memiliki jiwa atau personalitas. Air, tanah, tumbuh-
tumbuhan, binatang, manusia dan sebagainya memiliki jiwa dan
personalitas. Oleh karenanya semua itu harus diperlakukan secara baik dan
diberikan hak hidupnya, dirawat dan disayang, sehingga semuanya
bersahabat dan bermanfaat bagi manusia.21
2) Segalanya bertujuan, semua yang kita lakukan memiliki tujuan. Semua
yang terjadi dalam penggubahan pembelajaran mempunyai tujuan. Prinsip
ini terdapat dalam Al-Qur'an surat Ali-Imron ayat 191, yaitu:
20Saiful Bahri Jamarah, Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif, (Rineke, Jakarta
2000), hal.5
21Abudin Nata, Op.Cit,hal.41
-
5/28/2018 motivasi belajar
40/152
40 Ayat ini berkaitan dengan ayat-ayat sebelumnya yang berbicara tentangsikap orang-orang yang berakal yang mampu meneliti segala ciptaan
Tuhan yang ada dilangit dan dibumi serta pergantian waktu siang dan
malam. Dengan berpegang pada prinsip ini, maka seorang yang berakal
akan selalu meneliti rahasia, manfaat, hikmah yang terkandung dalam
semua ciptaan Tuhan.
Pengalaman sebelum pemberian nama, maksudnya uraian,
penjelasan dan informasi tentang "sesuatu" sebelum siswa memperoleh
nama "sesuatu" itu untuk dipelajari. Atau dengan bahasa yang lebih mudah
yaitu mencari "sesuatu" sebelum diberi tahu tentang "sesuatu itu".
Dalam ajaran Islam seseorang terlebih dahulu disuruh percaya kepada
Allah, mengucapkan dua kalimah syahadah, melaksanakan sholat,
membaca Al-Qur'an dan mempraktekkan ajaran Islam lainnya. Hal ini
memberikan penjelasan terhadap sesuatu yang sudah dikuasai anak akan
lebih mantap dalam pengajaran, daripada lebih dahulu mengemukakan
teori yang sulit baru kemudian mempraktekkannya.
3) Akui setiap usaha, yaitu pengakuan setiap usaha yang berupa kecakapan
dan kepercayaan diri terhadap apa yang dilakukan oleh siswa, sebab
belajar itu mengandung resiko. Menghargai setiap usaha siswa sebagai
bentuk pengakuan atas kecakapan untuk menumbuhkan kepercayaan diri,
sekalipun usaha siswa kurang berarti.
4) Jika layak dipelajari maka layak pula dirayakan, artinya terdapat umpan
balik mengenai kemajuan dan meningkatkan emosi positif dengan belajar.
-
5/28/2018 motivasi belajar
41/152
41 4. Model Quantum TeachingModel QuantumTeachinghampir sama dengan sebuah simfoni, dalam
simfoni terdapat banyak unsur dan didalam Quantum Teaching unsur tersebut
digolongkan menjadi 2 bagian yaitu:
1) Unsur Konteks, yaitu unsur pengalaman yang meliputi:
a. Suasana yang memberdayakan, suasana kelas mencakup bahasa yang
dipilih oleh guru, cara menjalin simpati dengan siswa, dan sikap guru
terhadap sekolah serta belajar. Suasana yang penuh dengan
kegembiraan membawa kegembiraan pula dalam belajar. Mengutip
pendapatnya Walberg dan Greenberg (1997) DePorter mengatakan
bahwa dalam sebuah penelitian menunjukkan bahwa lingkungan sosial
atau suasana kelas adalah penentu psikologis utama yang
mempengaruhi belajar akademis. Suasana atau keadaan ruangan
menunjukkan arena belajar yang dipengaruhi oleh emosi. Bahan-bahan
kunci untuk membangun suasana yang bagus adalah niat, hubungan,
kegembiraan, dan ketakjuban, pengambilan resiko, rasa saling
memiliki dan keteladanan.
Jika seorang guru secara sadar menciptakan kesempatan untuk
membawa kegembiraan ke dalam pekerjaannya, kegiatan belajar
mengajar akan lebih menyenangkan. Kegembiraan ini membuat siswa
siap belajar dengan lebih mudah, dan bahkan dapat mengubah sikap
positif.
-
5/28/2018 motivasi belajar
42/152
42 b. Landasan yang kukuh, adalah kerangka kerja: tujuan, keyakinan,kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan aturan bersama yang memberi
guru dan siswa sebuah pedoman untuk bekerja dalam komunitas
belajar.Dalam mengorkestrasi landasan yang kukuh, ada unsur-unsur
dasar yang perlu diperhatikan yaitu tujuan, prinsip-prinsip dan nilai-
nilai, keyakinan yang kuat mengenai belajar dan mengajar,
kesepakatan, kebijakan, prosedur, dan peraturan yang jelas.
c. Lingkungan yang mendukung, adalah cara guru menata ruang kelas:
pencahayaan, warna, pengaturan meja dan kursi, tanaman, musik dan
semua hal yang mendukung proses belajar. Sebuah gambar lebih
berarti daripada seribu kata. Jika guru menggunakan alat peraga dalam
situasi belajar, akan terjadi hal yang menakjubkan. Bukan hanya
mengawali proses belajar dengan cara merangsang modalitas visual,
alat peraga juga secara harfiah menyalakan jalur syaraf seperti
kembang api dimalam lebaran. Beribu-ribu asosiasi tiba-tiba
diluncurkan kedalam kesadaran. Kaitan ini menyedikan konteks yang
kaya untuk pembelajaran yang baru. Untuk menciptakan dan
memperkuat jalur syaraf ini perlu dipertimbangkan dua unsur yaitu
pandangan sekeliling dan kaitan mata dan otak. Prinsip-prinsip yang
perlu dikembangkan dalam penataan lingkungan antara lain:22
Lingkungan kelas harus memudahkan siswa untuk bergerak.
22Cece Wijaya, Kemampuan Dasar guru dalam Proses Belajar Mengajar, (Remaja Rosda
Karya, Bandung1994), hal.133
-
5/28/2018 motivasi belajar
43/152
43 Kegiatan dan tugas-tugas harus menyenangkan siswa sehinggasiswa dengan penuh kepercayaan mengerjakannya dengan sebaik-
baiknya.
Lingkungan belajar harus memudahkan kelompok untuk berperan
serta dalam setiap kegiatan.
Lingkungan belajar harus memudahkan siswa dalam mencari dan
menemukan masalah dengan cermat. Lingkungan lain yang perlu
ditata adalah pusat-pusat belajar, yaitu perpustakaan, laboratorium
dan sebagainya.
d. Rancangan belajar yang dinamis, adalah penciptaan terarah unsur-
unsur penting yang bisa menumbuhkan minat siswa, mendalami
makna, dan memperbaiki proses tukar-menukar informasi.23
Seorang guru harus mengenali dan memahami modalitas dari
setiap siswa yang diajar karena dengan mengenalinya akan dapat
menyesuaikan pengajaran dengan modalitas visual, auditorial, dan
kinestetik. Menurut DePorter (2002:85) dengan mengutip
pendapatnya Bandler dan Grinder (1981) bahwa meskipun kebanyakan
orang memilki ketiga akses ketiga modalitas tersebut, hampir semua
orang cenderung pada salah satu modalitas belajar.
2) Unsur isi, yaitu penyajian informasi (ketrampilan penyampaian berbagai
macam kurikulum dan strategi dalam mengajar) pada murid yang meliputi:
23DePorter, Op.Cit, hal 14-15
-
5/28/2018 motivasi belajar
44/152
44 a. Penyajian yang prima, ada beberapa pedoman untuk mencapaipresentasi yang prima yaitu: pahamilah apa yang ada inginkan,
membina jalinan yang baik dengan siswa, bacalah mereka, targetkan
keadaan mereka, capailah modalitas mereka, manfaatkanlah ruangan
dan bersikaplah tulus.24
Seorang guru harus memberikan teladan tentang makna menjadi
seorang pelajar. Keteladanan, ketulusan, kongruensi dan kesiapsiagaan
guru akan memberdayakan dan mengilhami siswa untuk membebaskan
potensi milik mereka sebagai pelajar. Kemampuan guru
berkominukasi, digabungkan dengan rancangan pengajaran yang
efektif, akan memberikan pengalaman belajar yang dinamis bagi
siswa.
b. Fasilitas yang luwes, fasilitasi adalah seni dan ilmu untuk
memaksimalkan saat belajar dan bekerja dengan siswa, melompat
masuk kedalam kepala dan hati mereka untuk membuka dan
menjelajahi cara mereka untuk menyajikan dan memahami apa yang
mereka pelajari.
c. Ketrampilan belajar untuk belajar, apapun mata pelajarannya, siswa
belajar lebih cepat dan efektif jika mereka menguasai lima ketrampilan
penting ini, yaitu:
1. Konsentrasi terfokus
2. Cara mencatat
24DePorter, Op.Cit, hal.114
-
5/28/2018 motivasi belajar
45/152
45 3. Organisasi dan persiapan tes4. Membaca cepat
5. Teknik mengingat
Setiap siswa diharapkan mampu belajar dan memiliki
ketrampilan untuk belajar dengan efektif. Dengan mengetahui gaya
belajar masing-masing, mereka menyerap bahan pelajaran dengan cara
yang terbaik bagi mereka. Bila seseorang mampu mengenali tipe
belajarnya dan melalukan pembelajaran yang sesuai maka belajar akan
sangat menyenangkan dan memberikan hasil optimal.
Setiap orang memilki gaya belajar dan gaya bekerja yang unik.
Sebagian orang lebih mudah belajar visual, sebagian yang lain secara
auditorial, sebagian lain secara haptic/kinestetik. Dan teknik mengajar
yang diterapkan disekolah lanjutan mestinya hanya digunakan untuk
mengajar para pelajar dengan gaya belajar akademis, bukanlah metode
terbaik untuk meningkatkan standart mereka. Akan tetapi, merancang
kurikulum sekolah yang memungkinkan setiap pelajar diuji untuk
mengetahui gaya belajar mereka, bukanlah hal mustahiljika hal itu
bisa dilakukan, setiap gaya belajar anak mestinya dapat dilayani
disekolah.25
d. Ketrampilan hidup, dalam Quantum Teaching ini mengajarkan hidup
diatas garis. Diatas ada daya tanggap, yang didefinisikan sebagai
"kemampuan untuk menanggapi". Dengan kemampuan ini muncullah
25Dryden, Gordon; Vos, Jeanette,Revolusi Cara belajar (The Learning Revolution) Belajar
Akan Efektif Kalau Anda dalam Keadaan "Fun",(Bandung: Kaifa, 2002), hal.99
-
5/28/2018 motivasi belajar
46/152
46 pilihan dan kebebasan. Hidup diatas garis berarti bertanggung jawabatas tindakan sendiri dan mau memperbaiki jika perlu. Hal ini juga
berarti melihat pilihan yang ada, menentukan solusi, dan menemukan
cara untuk menjadi lebih efektif.
5. Kerangka Perencanaan Quantum Teaching
Kerangka perancangan Quantum Teaching lebih dikenal dengan
singkatan TANDUR, yaitu:26
a. Tumbuhkan, yaitu tumbuhkan minat, sertakan diri siswa, pikat mereka,
puaskan dengan AMBaK (Apakah Manfaatnya BagiKu).
b. Alami, yaitu ciptakan pengalaman umum yang dapat dimengerti oleh
semua pelajar, berikan siswa pengalaman belajar, tumbuhkan kebutuhan
untuk mengetahui. Hal ini sejalan dengan pendidikan akhlaq dan sopan
santun yang harus dilakukan dengan membiasakan, seperti membiasakan
berkata yang baik, menghormati kedua orang tua, mengerjakan sholat,
menolong orang lain, dan seterusnya.
c. Namai, yaitu penyediaan kata kunci, model, rumus, agar dapat
memuaskan, mengajarkan konsep, ketrampilan berpikir dan strategi
belajar. Hal ini sejalan dengan apa yang diajarkan Allah SWT kepada nabi
Adam as, mengenai nama-nama yang ada di alam ini, setelah Nabi Adam
mengalaminya.
d. Demonstrasikan, menyediakan kesempatan bagi siwa untuk menunjukkan
bahwa mereka tahu. Hal ini pernah dilakukan Nabi Adam AS dihadapan
26DePorter, Op.Cit, hal. 10
-
5/28/2018 motivasi belajar
47/152
47 malaikat ketika diminta oleh Allah untuk mendemonstrasikan hasildidikan-Nya, kejadian ini diabadikan dalan Al-Qur'an surat Al-Baqoroh
ayat 32 yang berbunyi
Artinya: "Mereka menjawab: "Maha suci Engkau, tidak ada yang kami
ketahui selain dari apa yang telah Engkau ajarkankepada kami,
sesungguhnya Engkaulah yang Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana".
(QS. Al_Baqoroh:32).
e. Ulangi, memperkuat koneksi saraf dan menumbuhkan rasa " Aku tahu
bahwa aku tahuini". Dalam hal ini menunjukkan apa yang telah dijarkan
oleh guru agar betul-betul terlihat hasilnya dan lebih mantap. Dalam hal
ini Ari Ginanjar Agustian berargumen bahwa untuk membentuk sebuah
karakter manusia unggul dibutuhkan mekanisme RMP (RepetitifMagic
Power) atau pengulangan yang terus menerus. Dalam RMP ini, energi
potensial yang maha dahsyat yang berada dalam diri setiap manusia
diubah menjadi energi kinetik secara berulang-ulang, sehingga
menghasilkan sebuah karakter manusia yang handal27
. Contoh
pengulangan ini dapat kita lihat dalam ibadah sholat, kalimat apa saja yang
anda baca ketika sholat? Sifat mulia apa saja yang anda baca ketika itu?
Dan berapa kalikah pengulangan itu anda lakukan?. Sholat merupakan
27Ari Ginanjar Agustian,Rahasia Sukses Membangkitkan ESQ power, Sebuah Inner
Journey melalui Al-Ihsan,(Arga, Jakarta 2003), hal.270
-
5/28/2018 motivasi belajar
48/152
48 pengulangan terhebat. Didalam QS Al-Anfal (rampasan Perang) 8:45diisyaratkan agar kita melakukan pengulangan.
"maka perkokohlah (berteguh hati) dan ingatlah Allah sebanyak-
banyaknya supaya kamu memperoleh kemenangan".
f. Rayakan,jika layak dipelajari maka layak pula untuk dirayakan. Memberi
pengakuan sangat berpengaruh terhadap kondisi psikologis belajar siswa.
Prinsip ini sejalan dengan adanya upacara tradisi yang ada dalam Islam,
seperti tradisi pemberian nama yang baik pada anak, menyembelih hewan
aqiqah untuknya dan menikahkannya jika dewasa, adalah merupakan
upaya perayaan yang didalamnya mengandung unsur-unsur pengakuan
terhadap keberadaan seseorang ditengah-tengah masyarakat.28
D. Tinjauan Umum Tentang PrestasiBelajar
1. Pengertian Prestasi Belajar
Kata prestasi belajar terdiri dari dua suku kata, yaitu Prestasi dan
belajar . Meskipun demikian kedua kata tersebut saling berhubungan antara
satu dengan yang lain.
Beberapa ahli sepakat bahwa prestasi adalah hasil dari suatu kegiatan.
Dimana hasil yang dimaksud adalah hasil yang memiliki ukuran atau nilai.
Dibawah ini merupakan pendapat para ahli dalam memahami kata prestasi
yaitu:
a. WJS Poerdarminta berpendapat, bahwa prestasi adalah hasil yang telah
dicapai (dilakukan, dikerjakan, dan lain sebagainya).
28Abudin Nata Op. Cit.hal,43
-
5/28/2018 motivasi belajar
49/152
49 b. Mas ud Khasan Abu Qodar, prestasi adalah apa yang telah diciptakan,hasil pekerjaan, hasil menyenangkan hati yang diperoleh dengan jalan
keuletan kerja.
c. Nasrun Harahap dan kawan-kawan memberi pengertian prestasi adalah
penilaian pendidikan tentang perkembangan kemajuan murid yang
berkenaan dengan penguasaan terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam
kurikulum.29
Dari pengertian yang dikemukakan oleh para ahli diatas, maka dapat
diambil kesimpulan bahwa prestasi adalah hasil yang dicapai dari suatu
kegiatan berupa penilaian terhadap proses yang telah dilalui. Dimana didalam
pendidikan, prestasi merupakan hasil dari pemahaman yang didapat serta
penguasaan nilai-nilai yang terdapat dalam kurikulum. Sehingga prestasi dapat
diukur dengan nilai yang di dapat dari pengadaan tes maupun evaluasi belajar.
Sedangkan pengertian belajar menurut para ahli antara lain adalah :
a. Hitzman berpendapat bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terjadi
dalam diri organisme (manusia atau hewan) disebabkan oleh pengalaman
yang dapat dipengaruhi oleh tingkah laku organisme tersebut.
b. Chaplin berpendapat bahwa belajar merupakan perolehan perubahan
tingkah laku yang relatif menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman.
29Saiful Bahri Djamarah,prestasi belajar dan kompetensi guru(Surabaya: Usaha Nasional, 1994),
hlm. 20-21
-
5/28/2018 motivasi belajar
50/152
50 c. Barlow, mengemukakan bahwa perubahan itu terjadi pada bidang kognitif,afektif, dan psikomotorik. Sedangkan sifat perubahan yang terjadi pada
bidang-bidang tersebut tergantung pada tingkat kedalaman belajar yang
dialami.30
Dari beberapa pendapat diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar
merupakan proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
perubahan baik kognitif, afektif, dan psikomotorik sebagai hasil dari
pengalaman seseorang berinteraksi dengan lingkungannya.
Prestasi belajar secara umum berarti suatu hasil yang dicapai dengan
perubahan tingkah laku yaitu melalui proses membandingkan pengalaman
masa lampau dengan apa yang sedang diamati oleh siswa dalam bentuk angka
yang bersangkutan dan hasil evaluasi dari berbagai aspek pendidikan baik
aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
Dengan demikian dapat ditarik kesimpulan bahwa kata prestasi pada
dasarnya adalah hasil yang diperoleh dari aktivitas. Sedangkan belajar adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan
dalam diri individu yaitu perubahan tingkah laku. Jadi prestasi belajar adalah
hasil yang diperoleh berupa kesan-kesan yang mengakibatkan perubahan diri
individu sebagai hasil dari aktivitas belajar.
30Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru(Bandung: PT TRemaja Rosda
Karya, 2004), hlm. 89-70
-
5/28/2018 motivasi belajar
51/152
51 2. Macam-Macam Prestasi BelajarMacam-macam prestasi belajar disini dapat diartikan sebagai tingkatan
keberhasilan siswa dalam belajar yang ditunjukkan dengan taraf pencapaian
prestasi.
Menurut Muhibbin Syah dalam bukunya psikologi belajar
mengemukakan :
pada prinsipnya, pengembangan hasil belajar ideal meliputi segenap
ranah psikologis yang berubah sebagai akibat pengalaman dan proses belajar
siswa .31
Dengan demikian prestasi belajar di bagi ke dalam tiga macam prestasi
diantaranya:
a. Prestasi yang bersifat kognitif (ranah cipta)
Prestasi yang bersifat kognitif yaitu: pengamatan, ingatan, pemahaman,
aplikasi atau penerapan, analisis (pemerikasaan dan penilaian secara teliti),
sisntesis(membuatpaduan baru dan utuh).
b. Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa)
Prestasi yang bersifat afektif (ranah rasa) yaitu meliputi: penerimaan,
sambutan, apresiasi (sikap menghargai), internalisasi (pendalaman),
karakterisasi (penghayatan). Misalnya seorang siswa dapat menunjukkan
sikap menerima atau menolak terhadap suatu pernyataan dari
31Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru(Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2004), hlm. 89-70.
-
5/28/2018 motivasi belajar
52/152
52 permasalahan atau mungkin siswa menunjukkan sikap berpartisipasidalam hal yang dianggap baik dan lain-lain.
c. Prestasi yang bersifat psikomotorik (Ranah Karsa)
Prestasi yang bersifat psikomotorik (ranah karsa) yaitu: ketrampilan
bergerak dan bertindak, kecakapan ekspresi verbal dan non verbal.
Misalnya siswa menerima pelajaran tentang adab sopan santun kepada
orang tua, maka si anak mengaplikasikan pelajaran tersebut dalam
kehidupan sehari-hari.
3. Faktor-Faktor Yang Menpengaruhi Prestasi Belajar
Prestasi belajar siswa banyak dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik
berasal dari dalam dirinya (Internal) maupun dari luar dirinya (eksternal).
Prestasi belajar yang dicapai siswa pada hakikatnya merupakan hasil interaksi
antara berbagai faktor tersebut. Oleh karena itu pengenalan guru terhadap
faktor yang dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa penting sekali artinya
dalam rangka membantu siswa mencapai prestasi belajar yang seoptimal
mungkin sesuai dengan kemampuan masing-masing.
Makmun dalam buku Mulyasa mengemukakan komponen-komponen
yang terlibat dalam pembelajaran, dan berpengaruh terhadap prestasi belajar
adalah:32
a. Masukan mentah menunjukkan pada karakteristik individu yang mungkin
dapat memudahkan atau justru menghambat proses pembelajaran.
32E. Mulyasa,Implementasi Kurikulum 2004 (Bandung:PT Remaja Rosda karya, 2005) hlm: 90
-
5/28/2018 motivasi belajar
53/152
53 b. Masukan instrumental, menunjuk pada kualifikasi serta kelengkapansarana yang diperlukan, seperti guru, metode, bahan, atau sumber dan
program.
c. Masukan lingkungan, yang menunjuk pada situasi, keadaan fisik dan
suasana sekolah, serta hubungan dengan pengajar dan teman.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar antara lain
adalah:
a. Faktor internal yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa, factor ini
terdiri dari:
1) Faktor fisiologis
a. Kondisi fisik, yang mana pada umumnya kondisi fisik
mempengaruhi kehidupan seseorang.
b. Panca indra
2) Faktor psikologis
Keadaan psikologis yang terganggu akan sangat berpengaruh terhadap
prestasi belajar siswa, adapun yang mempengaruhi faktor ini adalah:
a. Intelegensi adalah kesanggupan untuk menyesuaikan diri kepada
kebutuhan baru, dengan menggunakan alat-alat berfikir yang sesuai
dengan tujuan.
b. Minat, merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau
keinginan yang besar terhadap sesuatu. Oleh karena itu minat dapat
mempengaruhi pencapaian hasil belajar dalam mata pelajaran
tertentu.
-
5/28/2018 motivasi belajar
54/152
54 c. Bakat, menurut Zakiyah Darajat bakat adalah semacam perasaandan keduniaan dilengkapi dengan adanya bakat salah satu metode
berfikir.
d. Motivasi, menurut Mc Donald motivasi sebagai sebagai sesuatu
perubahan tenagadalam diri atau pribadi seseorang yang ditandai
oleh dorongan efektif dan reaksi-reaksi dalam usaha mencapai
tujuan.
e. Sikap, sikap adalah gejala internal yang berdimensi afektif berupa
kecenderungan untuk mereaksi dan merespon dengan cara yang
relatif tetap terhadap obyek orang, barang dan sebagainya, baik
secara positif maupun negatif.33
b. Faktor eksternal yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, meliputi:
1) Faktor lingkungan social
Faktor sosial menyangkut hubungan antara manusia yang terjadi dalam
berbagai situasi social. Lingkungan social sekolah seperti para guru,
para staf administrasi, dan teman-teman sekelas dapat mempengaruhi
semangat belajar seorang siswa.
2) Faktor lingkungan non social
Faktor lingkungan yang bukan sosial seperti lingkungan non sosial
seperti gedung, sekolah dan letaknya, rumah tempat tinggal keluarga
siswa dan letaknya, alat-alat belajar, keadaan dan waktu belajar yang
digunakan siswa.
33Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru(Bandung: PT Remaja Rosda
Karya, 2004), hlm. 152-154
-
5/28/2018 motivasi belajar
55/152
55 3) Faktor pendekatan belajarPendekatan belajar dapat dipahami sebagai segala cara atau strategi
yang digunakan siswa dalam menunjang keefektifan dan efisiensi
pembelajaran materi tertentu. Strategi dalam hal ini berarti seperangkat
operasional yang direkayasa sedemikina rupa untuk memecahkan
masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam upaya peningkatan
prestasi belajar antara lain:
a. Keadaan Jasmani
Untuk mencapai hasil belajar yang baik, diperlukan jasmani yang sehat,
karena belajar memerlukan tenaga, apabila jasmani dalam keadaan sakit,
kurang Gizi, kurang istirahat maka tidak dapat belajar dengan efektif.
b. Keadaan Sosial Emosional.
Peserta didik yang mengalami kegoncangan emosi yang kuat, atau
mendapat tekanan jiwa, demikian pula anak yang tidak disukai temannya
tidak dapat belajar dengan efektif, karena kondisi ini sangat
mempengaruhi konsentrasi pikiran, kemauan dan perasaan.
c. Keadaan lingkungan
Tempat belajar hendaknya tenang, jangan diganggu oleh perangsang-
perangsangdari luar, karena untuk belajar diperlukan konsentrasi pikiran.
Sebelum belajar harus tersedia cukup bahan dan alat-alat serta segala
sesuatu yang diperlukan.
-
5/28/2018 motivasi belajar
56/152
56 d. Memulai pelajaranMemulai pelajaran hendaknya harus tepat pada waktunya, bila merasakan
keengganan, atasi dengan suatu perintah kepada diri sendiri untuk
memulai pelajaran tepat pada waktunya.
e. Membagi pekerjaan
Sewaktu belajar seluruh perhatian dan tenaga dicurahkan pada suatu tugas
yang khas, jangan mengambil tugas yang terlampau berat untuk
diselesaikan, sebaiknya untuk memulai pelajaran lebih dulu menentukan
apa yang dapat diselesaikan dalam waktu tertentu.
f. Adakan control
Selidiki pada akhir pelajaran, hingga manakah bahan itu telah dikuasai.
Hasil baik menggembirakan, tetapi kalau kurang baik akan menyiksa diri
dan memerlukan latihan khusus.
g. Pupuk sikap optimis
Adakan persaingan dengan diri sendiri, niscaya prestasi meningkat dan
karena itu memupuk sikap yang optimis. Lakukan segala sesuatu dengan
sesempurna, karena pekerjaan yang baik memupuk suasana kerja yang
menggembirakan.
h. Menggunakan waktu
Menghasilkan sesuatu hanya mungkin, jika kita gunakan waktu dengan
efisien. Menggunakan waktu tidak berarti bekerja lama sampai habis
tenaga, melainkan bekerja sungguh-sungguh dengan sepenuh tenaga dan
perhatian untuk menyelesaikan suatu tugas yang khas.
-
5/28/2018 motivasi belajar
57/152
57 i. Cara mempelajari bukuSebelum kita membaca buku lebih dahulu kita coba memperoleh
gambaran tentang buku dalam garis besarnya.
j. Mempertinggi kecepatan membaca
Seorang pelajar harus sanggup menghadapi isi yang sebanyak-banyaknya
dari bacaan dalam waktu yang sesingkat-singkatnya. Karena itu harus
diadakan usaha untuk mempertinggi efisiensi membaca sampai perguruan
tinggi.
Selain faktor-faktor di atas, yang mempengaruhi prestasi belajar
adalah, waktu dan kesempatan. Waktu dan kesempatan yang dimiliki oleh
setiap individu berbeda sehingga akan berpengaruh terhadap perbedaan
kemampuan peserta didik. Dengan demikian peserta didik yang memiliki
banyak waktu dan kesempatan untuk belajar cenderung memiliki prestasi yang
tinggi dari pada yang hanya memiliki sedikit waktu dan kesempatan untuk
belaj
-
5/28/2018 motivasi belajar
58/152
58 BAB IIIMETODELOGI PENELITIAN
A. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SDN Talang IIISaronggi Sumenep, kelas
IV. SDNSaronggi terletak 1 km dari pusat kecamatan dan pasar Saronggi
kearah barat melalui jalur jalan raya ke saronggi. Tepatnya di jalan Sumber
Agung Desa Talang Sarongi Sumenep Madura.
B. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitan ini adalah pendekatan
kualitatif. Pemilihan pendekatan ini karena jenis penelitiannya adalah
penelitian tindakan kelas (PTK). Menurut Ratna dalam Arikunto, Pendekatan
kualitatif dalam penelitian ini digunakan dengan beberapa pertimbangan
sebagai berikut: (1) kejelasan unsur yaitu subyek sampel, subyek
penelitiannya adalah siswa kelas IV SDN Talang III Sumenep. Dan untuk
sumber data bersifat fleksibel. Karena hasil pengamatan, dan untuk
pengamatan berikutnya tidak selalu sama dengan pengamatan kedua kalinya,
(2) langkah penelitian, baru diketahui dengan mantap dan jelas setelah
penelitian selesai, (3) desain penelitian adalah fleksibel dengan langkah dan
hasil yang tidak dapat di pastikan sebelumnya, (5) pengumpulan data
dilakukan sendiri oleh peneliti, karena peneliti sebagai Human Instrumen
yang mengumpulkan data dari metode wawancara, angket, observasi kegiatan
-
5/28/2018 motivasi belajar
59/152
59 pembelajaran di kelas, dan (6) analisis data dilakukan bersama denganpengumpulan data.
34
Jenis penelitian ini adalah PTK, dalam istilah Bahasa Inggris adalah
Classroom Action Research (CAR). Dari namanya sudah menunnjukkan isi
yang terkandung di dalamnya, yaitu sebuah kegiatan penelitian yang
dilakukan di kelas. Karena ada tiga kata yang membentuk pengertian tersebut,
maka ada tiga pengertian yang diterangkan yaitu:
a. Penelitian menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan
menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data
atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang
menarik dan penting bagi peneliti.
b. Tindakan menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan
dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus
kegiatan untuk siswa.
c. Kelas dalam hal ini tidak terkait pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam
pengertian yang lebih spesifik.
Dengan menggabungkan batasan pengertian tiga kata inti, yaitu (1)
penelitian, (2) tindakan dan (3) kelas, segera dapat disimpulkan bahwa
penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa sebuah tindakan, yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama.35
34Ratna Restapaty, op. cit, hlm. 77
35Suharsimi Arikuntoro dkk, Penelitian Tindakan Kelas, (Bumi Aksara, Jakarta 2007), hal:
2-3
-
5/28/2018 motivasi belajar
60/152
60 MenurutRofiudin dalam Wahidmurni PTK merupakan penelitian yangbertujuan untuk memberikan sumbangan nyata bagi peningkatan
profesionalisme guru, menyiapkan pengetahuan, pemahaman dan wawasan
tentang prilaku guru mengajar dan siswa belajar.36
Sedangkan menurut
Hopkins (1993) penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang
mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif, suatu
tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang
untuk memehami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah
proses perbaikan dan perubahan.37
PTK mempunyai karakteristik tersendiri yang membedakan dengan
penelitian yang lain, diantaranya, yaitu: masalah yang diangkat adalah
masalah yang dihadapi oleh guru di kelas dan adanya tindakan (aksi) tertentu
untuk memperbaiki proses belajar mengajar di kelas.38
Dalam melaksanakan PTK harus mengacu pada desain penelitian
yang telah dirancang sesuai dengan prosedur penelitian yang berlaku.
Fungsinya sebagai patokan untuk mengtahui bentuk penerapan quantum
teaching sebagai upaya peningkatan prestasi belajar pada siswa kelas IV
SDN Talang III Sumenep.
36Wahidmurni, Nur Ali.. Penelitian Tindakan Kelas (Pendidikan Agama Dan Umum
Dari Teori Menuju Praktek Disertai Contoh Hasil Penelitian).(Malang: UM Press. 2008), hlm. 5137
Rochiati Wiriaatmadja, Metode Penelitian Tindakan Kelas, (Bandung : Remaja
Rosdakarya, 2007), hlm: 1138
Suharsimi Arikunto, dkk, op.cit, hlm. 109.
-
5/28/2018 motivasi belajar
61/152
61 DalamPTK urutan metode adalah sama dengan urutan langkah-langkahdalam siklus penelitian, yakni: (1) perencanaan, (2) implementasi, (3)
observasi, dan (4) refleksi.39
C. Prosedur Penelitian
Penelitian tindakan kelas proses pelaksanaannya dilakukan secara
bersiklus. Mengacu pada model Elliot maka prosedur penelitian tindakan
kelas dilakukan dengan mengidentifikasi masalah, memeriksa lapangan,
perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, refleksi dan revisi
perencanaan.40
1. Identifikasi masalah
Langkah awal, peneliti terlebih dahulu datang ke lokasi penelitian
untuk meninjau lokasi, sekaligus menemui Kepala Sekolah SDN Talang
III untuk minta izin melakukan penelitian di Sekolah yang dipimpinnya.
Setelah mendapat izin peneliti langsung diajak menemui guru Bidang
Studi PKN untuk melakukan koordinasi awal sambil menanyakan tentang
situasi, karakteristik kelas, serta strategi pembelajaran PKN yang selama
ini diterapkan.
2. Memeriksa lapangan
Setelah peneliti mengetahui model pembelajaran yang diterapakan
selama ini, maka peneliti mengadakan pemeriksaan lapangan dengan
melaksanakan pembelajaran dengan metode tradisional yang biasa
dilakukan, dengan maksud ingin mengetahui situasi pembelajaran. Untuk
39Wahidmurni, Nur Ali.. Op. Cit,hlm. 97
40Rochiati Wiriaatmadja Op cit, hal: 64
-
5/28/2018 motivasi belajar
62/152
62 mengetahui hasil dari pemeriksaan lapangan, maka peneliti mengadakanpre test yang akan dijelaskan pada bab IV.
3. Perencanaan
Setelah memperoleh data dari observasi lapangan, maka peneliti
mengadakan perencanaan perbaikan pada pertemuan selanjutnya.
Perencanaan adalah kegiatan perancangan untuk pemecahan masalah.41
Tahap ini berupa menyusun rancangan tindakan yang menjelaskan tentang
apa, mengapa, kapan, di mana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan
tersebut akan dilakukan.42
Perencanaan dalam penelitian ini dibuat
berdasarkan atas dasar: (1) hasil nilai pre-tes PKN kelas IV banyak yang
ada dibawah KKM, hal ini terkait dengan motivasi belajar PKN rendah,
karena belajar PKN itu membosankan, sebab selama guru mengajar hanya
begitu-begitu saja tidak ada perubahan yakni dengan ceramah dan latihan
yang dirasa kurang mengena; (2) dengan menerapkan metode Quantum
Teaching disertai dengan metode-metode pembelajaran yang lain dapat
memberikan pengalaman lebih konkrit, memotivasi serta mempertinggi
daya serap dan daya ingat siswa serta mampu memberikan pengalaman
baru yang diharapkan dapat meningkatkan kualitas belajar PKN.
Dalam tahap perencanaan peneliti menyusun rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP dibuat untuk dua kali siklus penelitian selama enam
kali pertemuan; dengan rincian siklus pertama dua kali pertemuan dan
41Ibid,..
42Suharsimi, Arikunto, dkk.. op. cit.,hlm. 75
-
5/28/2018 motivasi belajar
63/152
63 siklus ke dua tiga kali pertemuan. Dua kali pertemuan 70 menit dan tigakali pertemuan 105 menit.
Adapun beberapa tahap perencanaan perbaikan sebagai berikut:
a. Mempersiapkan dan merancang media pembelajaran
b. Mempersiapkan perangkat pembelajaran, seperti:
1) Membuat silabuspembelajaran
2) Membuat rencana pelaksanaan pembelajaran
3) Membuat modul pembelajaran
4) Membuat rancangan penilaian, dan lain-lain.
c. Mempersiapkan lembar observasi
Kriteria untuk menentukan bahwa pembelajaran dengan penggunaan
metode Quantum Teaching telah berhasil memecahkan masalah yang
sedang diupayakan pemecahannya dilakukan secara kualitas maupun
kuantitas. Secara kualitas dapat dilihat dari aktivitas siswa selama proses
pembelajaran seperti tingkat motivasi, keceriaan, keantusiasan dalam
mengikuti pelajaran, hal ini dapat dilihat dari pengamatan ataupun dengan
melakukan wawancara dengan para siswa yang dipilih sampelnya
berdasarkan pertimbangan tertentu.
Sedangkan secara kuantitatif dilakukan dengan cara melakukan tes.
Keberhasilan individual ditetapkan jika siswa mengalami ketuntasan
belajar di atas KKM.
-
5/28/2018 motivasi belajar
64/152
64 4. ImplementasiImplementasi merupakan pelaksanaan dari rencana yang telah dibuat,
terlampir. Dalam hal ini guru bertindak sebagai peneliti, sebagai pelaksana
kegiatan pembelajaran sekaligus pengamat.43
Menurut Latif dalam
Wahidmurni, Nur Ali, dalam tahap implementasi kemungkinan modifikasi
tindakan (mengubah rancangan) masih beoleh dilakukan asalkan masih
sesuai dengan strategi yang digunakan.44
Kegiatan tind