Download - Modul Praktikum TPAH
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
1/28
MATERI 1
PENGENALAN ENTOMOPATOGEN
Patogen adalah mikroorganisme infeksio yang membuat luka atau
membunuh inangnya. Beberapa patogen menyebabkan penyakit pada tanaman dan
hewan, akan tetapi banyak juga mikroorganisme yang berguna. Beberapa patogen
berguna untuk mengendalikan gulma, antagonis terhadap patogen penyakit
tumbuhan, dan menyebabkan penyakit pada serangga atau arthropoda lain.
Patogen serangga merupakan mikroorganisme yang hidup sebagai parasit pada
serangga. Patogen serangga memasuki tubuh serangga melalui dua jalan, yaitu:
1. Ketika inang menelan individu patogen selama proses makan passive entry !.". Ketika patogen masuk melalui penetrasi langsung ke kutikula serangga
active entry !.
Perpindahan penyakit serangga dapat terjadi dari serangga yang sakit ke
serangga yang sehat horizontal transmission !, dan bisa juga terjadi dari serangga
ke progeni#offspring nya yang sering dikenal dengan vertical transmission .
$eperti mikroorganisme infeksio lainnya, patogen serangga mempunyai perilaku
spesifik di udara, air, dan yang lain. $pora bakteri, proto%oa, dan mikrosporidia
selalu &epat berada di bawah suspensi air. 'kan tetapi, spora &endawan yang
sangat ke&il dan ringan akan terbawa angin. (ematoda aktif men&ari inang.
Karakteristik spesifik dan stadia infektif patogen sangat dipengaruhi bagaimana
patogen itu kontak dan menginfeksi inangnya.
)ikroorganisme patogen sangat rentan terhadap faktor lingkungan. $edikit
sekali patogen yang bisa bertahan hidup dalam beberapa jam pada sinar mataharilangsung. Beberapa juga sangat rentan pada kondisi kering, temperature tinggi,
freezing , dan beberapa kemikal lainnya. Kemampuan stadia infektif patogen untuk
bertahan di luar inangnya adalah faktor utama pengembangan mikrobial
insektisida. $emua patogen serangga mempunyai sebaran inang spesifik yang
mana mereka bisa survive dan bereproduksi. Beberapa patogen mempunyai inang
yang sangat spesifik dan ada juga yang mempunyai sebaran inang yang luas.
$ebaran inang ini penting dalam introduksi patogen introduksi tertentu ke habitat
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
2/28
baru. Bakteri, fungi, nematoda, virus, dan proto%oa adalah mikroorganisme umum
yang menjadi patogen serangga, yang diantaranya telah tersedia se&ara komersial
sebagai insektisida biologi.
*abel 1. Patogen yang tersedia se&ara komersial sebagai insektisida
mikrobial +lint dan reistadt, 1-- !
Patogenesis Entomopatogen
/ntuk menyelesaikan se&ara lengkap siklus hidupnya, kebanyakan patogen
harus kontak dengan inangnya, masuk ke dalam tubuh si inang, bereproduksi di
dalam satu atau lebih jaringan inang, dan mempunyai propagul untuk kontak dan
menginfeksi inang baru. *erdapat proses serial di dalam biologi patogen yang
meliputi kontak dengan inang, penetrasi, reproduksi, keluarnya propagul patogen
dari inang, penyebaran, dan persistensi propagul patogen di lingkungan.
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
3/28
Kontak 0nang*idak seperti parasitoid dan predator, kebanyakan patogen serangga tidak
mempunyai stadia mobil sehingga kontak dengan inang tidak dihasilkan oleh
proses aktif men&ari tetapi terjadi se&ara pasif pada beberapa stadia dari patogen seperti spora &endawan oleh angin, hujan, atau oleh serangga. umlah
kontak di antara sebuah populasi patogen dan inangnya dideterminasikan oleh
spatial pattern dari propagul patogen relatif pada distribusi spasial inang dan
survival propagul patogen dengan waktu. Kontak antara propagul berbagai
tipe patogen dan inang merupakan proses random yang dimediasi oleh proses
abiotik . Penetrasi 0nang
Ketika propagul patogen telah kontak dengan inang, tubuh inang harus
dipenetrasi untuk men&apai jaringan yang peka. Kebanyakan bakteri, virus,
dan proto%ia masuk ke tubuh arthropoda melalui dinding tipis dari midgut
setelah tertelan. *ertelannya makanan yang terkontaminasi oleh patogen
adalah mekanisme penting untuk arthropoda yang mempunyai alat mulut
pengunyak dan kontradiksi dengan serangga yang mempunyai alat mulut
pengisap yang relatif bebas dari makanan yang terkontaminasi patogen.
(ematoda dan &endawan mampu penetrasi ke dalam inang arthropoda.
(ematoda mungkin masuk inang melalui midgut setelah tertelan atau aktif
masuk melalui mulut atau juga masuk se&ara langsung melalui luka atau
spirakel, atau juga se&ara mekanik mepenetrasi langsung kutikula
menggunakan stilet. 2endawan masuk ke tubuh inang melalui penetrasi
langsung ke kutikula. Penetrasi dilakukan oleh hifa yang memproduksi en%im
yang mampu menghan&urkan kutikula serangga.
a
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
4/28
b3ambar 1. *ransmisi patogen a: hori%ontal inter#intra generasi! dan b: vertikal.
4eproduksi dalam aringan 0nang$etelah patogen mempenetrasi inang, proses selanjutnya adalah reproduksi
pada satu atau beberapa jaringan inang. aringan ini juga akan mempengaruhi
jumlah propagul patogen yang diproduksi per berat inang. Keluarnya Propagul Patogen dari 0nang
Proses setelah reproduksi adalah progeni dari patogen yang harus kontak
dengan inang lain untuk melanjutkan siklus hidupnya. Pada beberapa patogen
dimana transmisi dilakukan seara vertikal dari induk ke anak, kontak terjadidengan kontaminasi telur kemudian baru didepositkan ke lingkungan. Pada
kebanyakan patogen, propagul dilepas se&ara bebas kembali ke lingkungan
dan kemudian akan kontak dengan inangnya. Penyebaran dan Persistensi Propagul Patogen di 5ingkungan
$etelah propagul patogen keluar maka proses selanjutnya adalah bagaimana
propagul itu tersebar dan persisten di alam. Keberlanjutan populasi patogen
serangga di alam tergantung sekali pada kontaknya dengan inang baru. 6leh
sebab itu, patogen sangat memerlukan adaptasi, baik penyebaran maupun persistensinya di alam.
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
5/28
Faktor yang mempengaruhi keefektikan entomopatogen
a. 'sal isolat patogen serangga b. Kerapatan konidia&. /mur dan stadia perkembangan inangd. 7aktu aplikasi.
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
6/28
MATERI 2
I OLA I !AM"R ENTOMOPATOGEN #ENGAN METO#E "MPAN
ERANGGA $ Insect Bait Method
%
amur entomopatogen dapat diperoleh dari dalam tanah menggunakan
metode umpan serangga. /mumnya serangga yang digunakan sebagai umpan
adalah ulat hongkong Tenebrio molitor !. 0nfeksi jamur entomopatogen terjadi
akibat adanya kontak konidia melalui sistem pernafasan serangga dan &elah di
antara segmen tubuh serta bagia ekor serangga.
Konidia memenetrasi kutikula serangga dengan bantuan en%im pengurai,
antara lain kitinase, lipase, amylase, fosfatase, esterase, dan protease serta ra&un
dari golongan destruksin, beauverisin, dan mikotoksin yang menghambat produksi
energi dan protein. 'kibat gangguan dari toksin tersebut, gerakan serangga
menjadi lambat, perilaku tidak tenang, kejang8kejang, dan akhirnya mati. $etelah
serangga mati jamur membentuk klamidiospor di dalam tubuh serangga,
selanjutnya tubuh serangga akan ditumbuhi oleh konidia jamur.
A&at' wadah#toples, &awan petri, pinset, kain kasa, timbangan, ayakan 9 mesh, bunsen, objek glass, &over glass, kamera, alat tulis.
(ahan' sampel tanah, ulat hongkong instar ;, a, (a62l
1>, media P '.
Meto)e'
1* Trapping
)enyiapkan alat dan bahan
$ampel tanah dibersihkan dari perakaran tanaman dan diayak dengan ayakan 9
mesh
)enimbang sampel tanah sebanyak ; gr.
$ampel tanah dimasukkan ke dalam wadah
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
7/28
*anah dilembabkan dengan a
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
8/28
MATERI +
#IL"TION PLATE
Iso&asi (akteri )an !amur )engan Meto)e #i&ution P&ate
alam mengisolasi mikroba yang terdapat di alam harus digunakan
berbagai media biakan karena tidak satupun media yang dapat menumbuhkan
semua mikroba. Penentuan jumlah mikroba menggambarkan jumlah
mikroorganisme yang terdapat dalam sampel dan mampu tumbuh dalam media
dengan suhu inkubasi yang digunakan. )aka dari itu, diperlukan sebuah metode
untuk isolasi 5ay, 1--?!.
Proses isolasi bakteri bertujuan untuk mendapatkan kultur murni, yaitu
kultur yang hanya terdiri dari satu jenis bakteri maupun jamur. ari tahap isolasi
ini diharapkan akan didapatkan satu strain patogen serangga. Proses isolasi bakteri
patogen serangga menggunakan mekanisme Dilution Plate , diadopsi dari teknik
isolasi yang dilakukan oleh jauhari dan $astrahidayat " =! yang mengisolasi
mikroorganisme lain dengan proses sebagai berikut:
3ambar ". 0solasi dengan metode pengen&eran
$e&ara sederhana proses ini dilakukan dengan memasukkan tanah dan
dien&erkan pada a
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
9/28
A&at
8 mikrotube 1,@ ml8 mikropipet8 tip8 timbangan analitik 8 laminar air flow &abinet8 bunsen8 alkohol = >
(ahan
8 sampel tanah8 a
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
10/28
8 setelah koloni8koloni petogen serangga tumbuh tumbuh, maka dilakukan
purifikasi menggunakan jarum ose untuk mendapatkan satu spesies atogen
serangga. Pada tahap terakhir dilakukan identifikasi patogen serangga
sesuai karakteristik.
Penanaman suspensi dapat dilakukan dengan dua teknik yaitu pour plate
dan spread plate .
a! )etode tuang pour plate !
Pada metode tuang ini media yang digunakan media &air dengan
suhu ?@ 2. *ahapan yang dilakukan ialah dengan memasukkan suspensi
pengen&eran sebanyak ,1 ml terlebih dahulu ke dalam &awan petri dan
ditambahkan media &air. 2awan petri kemudian digoyang membentuk
angka delapan.
b! )etode sebar spread plate !
)etode sebar dilakukan ketika media yang digunakan ialah media
yang telah ditung dalam &awan petri dan mengeras. $uspensi pengen&eran
sebanyak ,1 ml dimasukkan ke dalam &awan petri dan diratakan dengan
menggunakan sti&k 5.
Purifikasi (akteri )an !amur
Pemurnian purifikasi ! dilakukan pada setiap koloni bakteri dan jamur
yang dianggap berbeda berdasarkan morfologi makroskopis meliputi warna dan
bentuk koloni. Purifikasi dilakukan untuk mendapatkan kultur murni bakteri dan
jamur yag diinginkan. Proses purifikasi ini di&o&okkan dengan morfologi
makroskopisya. )asing8masing mikroorganisme tersebut diambil dengan jarum
ose, kemudian ditumbuhkan lagi pada &awan petri yang berisi natrium agar ('!
untuk bakteri dan Potato Dextrose Agar P '! untuk jamur. ari beberapa koloni
jamur yang tumbuh pada &awan petri, jika terdapat koloni yang memiliki &iri
makro sama maka diambil salah satu koloni untuk dipurifikasi.
Pemurnian jamur dilakukan dengan menggambil koloni dengan
menggunakan jarum ose dan diletakkan di tengah pada media baru. Cal ini
berguna untuk memisahkan koloni8koloni jamur dan agar miselium tumbuh
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
11/28
dengan baik. Pemurnian bakteri dilakukan dengan menggunakan ose dan di streak
pada media baru. Bakteri akan tumbuh pada 1 A "? jam sedangkan jamur kurang
lebih ; hari.
A&at
8 ose8 alkohol = >- laminar air flo cabinet - bunsen
(ahan
8 media pertumbuhan (' dan P '8 hasil isolasi
Prose)ur Pe&aksanaan
8 mengambil 1 ose koloni bakteri dan ditanam pada media ('8 mengambil 1 ose koloni jamur dan ditanam pada media P '
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
12/28
MATERI ,
PENGAMATAN MA-RO -OPI #AN MI-RO -OPI
(A-TERI #AN !AM"R
+ungi adalah mikroorganisme tidak berklorofil, berbentuk hifa atau sel
tunggal, eukariotik, berdinding sel dari kitin atau selulosa, berproduksi seksual
atau aseksual. alam dunia kehidupan fungi merupakan kingdom tersendiri,
karena &ara mendapatkan makanannya berbeda dengan organisme eukariotik
lainnya yaitu melalui absorpsi 3andjar, 1---!.
$ebagian besar tubuh fungi terdiri dari atas benang8benang yang disebut
hifa, yang saling berhubungan menjalin sema&am jala yaitu miselium. )iselium
dapat dibedakan atas miselium vegetative yang berfungsi meresap menyerap
nutrient dari lingkungan, dan miselium fertile yang berfungsi dalam reproduksi
3andjar, 1---!.
+ungi tingkat tinggi maupun tingkat rendah mempunyai &iri khas yaitu
berupa benang tunggal atau ber&abang8&abang yang disebut hifa. +ungi dibedakan
menjadi dua golongan yaitu kapang dan khamir. Kapang merupakan fungi yang
berfilamen atau mempunyai miselium, sedangkan khamir merupakan fungi bersel
tunggal da tidak berfilamen. +ungi merupakan organisme menyerupai tanaman,
tetapi mempunyai beberapa perbedaan yaitu :
*idak mempunyai kolorofil )empunyai dinding sel dengan komposisi berbeda Berkembang biak dengan spora *idak mempunyai batang , &abang, akas dan daun *idak mempunyai system vesi&ular seperti pada tanaman Bersifat multiseluler tidak mempunyai pembagian fungi masing 8 masing
bagian seperti pada tanaman.
+ungi ada yang bersifat parasit dan ada pula yang bersifat saprofit. Parasit
apabila dalam memenuhi kebutuhan makanannya dengan mengambil dari benda
hidup yang ditumpanginya, sedangkan bersifat saprofit apabila memperoleh
makanan dari benda mati dan tidak merugikan benda itu sendiri. +ungi dapat
mensintesis protein dengan mengambil sumber karbon dari karbohidrat misalnya
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
13/28
glukosa, sukrosa, atau maltose!, sumber nitrogen dari bahan organi& atau
anorganik, dan mineral dari substratnya. 'da juga beberapa fungi yang dapat
mensintesis vitamin8vitamin yang dibutuhkan untuk pertumbuhan biakan sendiri,
tetapi ada juga yang tidak dapat mensintesis sendiri sehingga harus mendapatkan
dari substrat, misalkan tiamin dan biotin widjoseputro, " @!.
Baik &endawan yang bersahaja maupun &endawan yang tingkat tinggi
tubuhnya mempunyai &iri yang khas, yaitu berupa benang tunggal ber&abang8
&abang yang disebut miselium, atau berupa kumpulan benang8benang yang padat
menjadi satu. Canya golongan ragi $a&&haromy&etes! itu tubuhnya berupa sel8sel
tunggal &iri kedua adalah &endawan tidak mempunyai klorofil, sehingga hidupnya
terpaksa heterotrof 7aluyo, " @!.
2endawan berbiak se&ara vegetative dan generative dengan berbagai
ma&am spora. )a&am spora yang terjadi dengan tiada perkawinan adalah :
a. $pora biasanya yang terjadi karena protoplasma dalam suatu sel tertentu
berkelompok8kelompok ke&il, masing8masing mempunyai membran serta inti
sendiri. $el tempat terjadinya spora ini disebut sporangium, dan sporanya
disebut sporangiospora. b. Konidiospora yaitu spora yang terjadi karena ujung suatu hifa berbelah8belah
seperti tasbih. alam hal ini tidak ada sporangium, tiap spora disebut
konidiospora atau konidia saja, sedang tangkai pembawa konidia disebut
konidiosfor.&. Pada beberapa spesies, bagian8bagian miselium dapat membesar serta
berdinding tebal, bagian itu merupakan alat membesar serta berdinding tebal,
bagian itu merupakan alat pembiak yang disebut klamidiospora spora yang
berkulit tebal!.
d. ika bagian8bagian miselium itu tidak menjadi lebih besar daripada aslinya,maka bagian8bagian itu disebut artospora serupa batu bata!, oidiospora atau
oidia serupa telur! saja 7aluyo," @ !.
Kebanyakan spesies &endawan dapat membiak se&ara vegetative maupun
se&ara generatife. Pembiakan se&ara generative atau seksual dilakukan dengan
isogamete atau dengan heterogamete arisogamet !. Pada beberapa spesies
perbedaan morfologi antara jenis sel kelamin itu belum nampak sehingga
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
14/28
semuanya kita sebut isogamete, kadang8kadang kita beri tanda pengenal D dan 8 ,
untuk membedakan jenisnya 7aluyo," @ !.
Pada beberapa spesies lain tampak adanya perbedaan mengenai besar
ke&ilnya gamet8gamet, sehingga untuk itu ada penyebutan mikrogamet sel
kelamin jantan ! dan makrogamet sel kelamin betina!. i dalam keadaan yang
serba optimum, maka &endawan membiak dengan &epat sekali. Canya
kekeringanlah merupakan faktor pembatas bagi pertumbuhannya 7aluyo, " @ !.
+ungi dapat ditemukan pada arena substrat, baik di lingkungan darat,
perairan, maupun udara. *idaklah sulit menemukan fungi di alam, karena bagian
vegetativnya yang umumnya berupa miselium berwarna putih mudah terlihat pada
substrat yang membusuk kayu lapuk, buah E buahan yang terlalu masak,
makanan yang membusuk!. Konidianya atau tubuh buahnya dapat mempunyai
aneka warna merah, hitam, jingga, kuning, krem, putih, abu8abu, &oklat, kebiru8
biruan, dan sebagainya! pada daun, batang, kertas, tekstil, kulit dan lain8lain.
*ubuh buah fungi lebih men&olok karena langsung dapat dilihat dengan mata
kasat, sedangkan miselium vegetative yang menyerap makanan hanya dapat
dilihat dengan menggunakan mikrosokop 7aluyo, " @!.
$pora kapang berproduksi se&ara aseksual dengan menghasilkanarthokonidia, blastokonidia, klamisdospora, konidia, sporangiospora, dan se&ara
seksual dengan menghasilkan akospora, basidiospora dan %igospora.
4i%hoid adalah bentuk hifa vegetative mirip akar dari tumbuhan yang
dapat ber&abang8&abang seperti jari8jari pada tangan, tetapi dapat juga berbentuk
sangat sederhana, yaitu hanya seperti jari tunggal. Perhatikan letak dari rhi%oid
pada hifa, apakah langsung berhadapan dengan sporangiosfor atau terdapat pada
stolon 7aluyo, " @!.
-arakteristik !amur
1. Kandungan air Pada umumnya 2endawan benang lebih tahan terhadap kekeringan dibanding
khamir atau bakteri. (amun demikian, batasan pendekatan! kandungan air
totol pada makanan yang baik untuk pertumbuhan 2endawan dapat
diestimasikan, dan dikatakan bahwa kandungan air dibawah 1?81@ > pada
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
15/28
biji8bijian atau makanan kering dapat men&egah atau memperlambat
pertumbuhan 2endawan.". $uhu
Kebanyakan 2endawan termasuk dalam kelompok mesofilik, yaitu dapat
tumbuh pada suhu normal. $uhu optimum untuk kebanyakan 2endawan
sekitar "@o 2 E ; o 2, namun beberapa tumbuh baik pada suhu "@ o 2 E ;= o 2
atau lebih, misalnya pada spesies Aspergilus sp!;. Kebutuhan oksigen dan derajat keasaman
2endawan benang biasanya bersifat aerob, yang membutuhkan oksigen untuk
pertumbuhannya. Kebanyakan 2endawan dapat tumbuh pada interval PC
yang luas PC ". 8 .@ !, walaupun pada umumnya 2endawan lebih suka
pada konidia asam.?. Kebutuhan makanan (utrisi !2endawan pada umumnya mampu menggunakan berma&am8ma&am makanan
dari yang sederhana sampai yang kompleks. Kebanyakan 2endawan memiliki
berma&am8ma&am en%im hidrolit, yaitu amylase, pektinose, proteinose, dan
lipase.
Pengamatan Morfo&ogi .en)a/an se0ara Makroskopis )an Mikroskopis
2endawan yang akan diamati, ditumbuhkan terlebih dahulu ke dalam mediumP ' di dalam &awan petri kemudian diinkubasi selama = hari. Berdasarkan
3andjar, et. 'l 1---: ?! hal8hal yang perlu diamati saat pengamatan makroskopis
2endawan adalah warna koloni, warna sebalik koloni, tekstur koloni, diameter
koloni, ada atau tidaknya exudate drop , %onasi, radial furro dan gro ing zone .
Cal8hal yang perlu di&atat juga adalah umur biakan medium untuk pertumbuhan
dan suhu inkubasi.
3ambar ;. Proses memindahkan biakan dari &awan.
Berdasarkan *%ean dkk 1--=: 1@ ! pengamatan mikroskopis 2endawan
meliputi bentuk konidia, diameter konidia, panjang dan lebar konidia. Panjang
dan lebar konidia diukur menggunakan mikroskop trinokular dengan bantuan
aplikasi axio visio rel ?.= atau menggunakan mikroskop &ahaya perbesaran ? F
1 dengan bantuan mikrometer okuler.
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
16/28
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
17/28
3ambar ?. Peletakan koloni pada gelas objek untuk pengamatan mikroskopis.
#eskripsi Morfo&ogi .en)a/an
"eauveria bassiana Balsamo
$e&ara morfologis "! bassiana berwarna putih sehingga dikenal dengan
sebutan #hite Muscardine $teinhaus, 1-9;!. 2endawan ini mempunyai konidia
yang bersel satu dan bentuknya oval bulat, tidak berwarna hyaline !. Pada substrat
yang sesuai spora akan tumbuh dan berke&ambah membentuk tabung ke&ambah,
kemudian tabung ke&ambah ini membentuk hifa berupa filamen yang panjang dan
ber&abang. $elanjutnya akan membentuk suatu massa hifa yang disebut miselium.
Konidiofornya fertil, ber&abang8&abang dan berbentuk %ig8%ag sebagai &iri khas
"! bassiana , sedang miselium di bawahnya menggelembung. Konidia akan
tumbuh dan berkembang setelah ;8= hari dalam media. 2endawan ini dapat
tumbuh dan berkembang pada pC ;,;8 ,@ sedangkan pC optimumnya adalah 9,=
$teinhaus, 1-9;G 'leAopaulus H )ims, 1-=-!. Beberapa toAin yang diproduksi
oleh "! bassiana yaitu Beauveri&in, Bassianolidae, 2y&losporin ', dan 6osporein
Iey et al, " 1!.
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
18/28
3ambar @. amur "eauveria bassiana a: pada media P ', b: tanda panah
menunjukkan konidiofor "! bassiana ber&abang8&abang dan
berbentuk %ig%ag, &: bentuk konidia "! bassiana .
Metarhizium anisopliae
Burgner 1-- !, menemukan bahwa suhu optimum pertumbuhan &endawan
ini adalah "@ o2. Kisaran pC untuk pertumbuhan &endawan ini antara ;,;8 ,@.
)iselium &endawan ini bersekat, diameter 1,- 8",-= m, konidiofor bersusun
tegak, berlapis dan ber&abang yang dipenuhi konidia. Konidia bersel satu dan
berbentuk bulat silinder dengan ukuran -,-?A;,-9 m. Pada awal pertumbuhan
koloni &endawan ini berwarna putih, kemudian akan berubah menjadi warna hijau
gelap saat konidia matang dan dilanjutkan dengan pembentukan spora. $pora
yang berwarna hijau ini yang memberi istilah green muscardin fungus pada M!
anisopliae *anada dan Kaya, 1--;!. )etabolit sekunder yang dihasilkan
&endawan ini adalah mikotoksin yang disebut destruksin, yang merupakan
siklodepsipeptide dengan lima asam amino Brousseau et al ., 1--9!.
3ambar 9. Bentuk koloni dan mikroskopis isolat jamur Metarhizium sp!
pada media $ 'J *ri%elia et al, " 1?!
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
19/28
$erticillium lecanii immermann
Koloni yang berumur 1 hari pada media beras, media oatmeal atau P '
berwarna putih atau krem, menyerupai kapas tipis seperti tak berwarna, pu&at atau
kuning tua deep yellow!. $! lecanii mempunyai konidiofor yang berbentuk fialid
horls ! seperti huruf I, yang merupakan &iri khasnya, fialid lembut, ukuran
bervariasi tergantung pada strain dan umur biakan, dari .@819 A . 81." m
sampai ; 8? A "8"." m. $etiap konidiofor mendukung @81 konidia yang
terbungkus dalam kantung lendir. Konidia tunggal, berkembang pada ujung fialid,
berbentuk silinder hingga elips dengan ukuran ".;8;.? A 181.; m sampai =."81 A
".18".9 m, tidak berwarna hyaline!. $uhu optimum berkisar 1@8; o2, dengan
kelembaban lebih dari - > 'leAopaulus H )ims 1-=-!. Beberapa toAin yang
diproduksi oleh $! lecanii yaitu 2y&losporin ', ip&oloni& a&id, dan
CydroAy&arboAyli& a&id Iey et al , " 1!.
3ambar =. amur Ierti&illium le&anii a: pada media P ', b: tanda panah
menunjukkan konidiofor yang berbentuk fialid whorls!, dan &:
bentuk konidia I. le&anii.
.iri .iri Makroskopis )an Mikroskopis (akteri
"acillus subtilis
"! subtilis diketahui se&ara luas sebagai bakteri saprofit, tidak menyebabkan
penyakit pada tanaman, dapat hidup dalam kondisi anaerob tanpa oksigen!,
bersifat 3ram positif, dan membentuk spora, serta menghasilkan beberapa jenis
senyawa antimikroba seperti basitrasin, basilin, basilomisin B, difisidin,
oksidifisidin, lesitinase, dan subtilisin $upriadi, " 9!.
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
20/28
"! subtilis ialah jenis bakteri yang umum ditemukan di banyak tempat, yaitu
di tanah, air, udara dan materi tumbuhan yang terdekomposisi Patil et al " -!.
$elain itu, bakteri tersebut dapat beradaptasi pada kondisi termal, yaitu dengan
suhu "@ 2, ;@ 2 dan ? 2 selama " hari, didapatkan bahwa "! subtilis dapat
tumbuh optimal pada suhu ;@ 2 tetapi masih dapat bertahan pada suhu ? .
)enurut )ayanti dan 'riesyady " 1 ! identifikasi bakteri "! subtilis
dapat didasarkan pada karakteristik bakteri di tabel ;.
(o
.
Karakteristik "! subtilis
1 Bentuk *ak beraturan" *epian Ber&abang, berombak ; Llevasi *imbul? /kuran Besar @ *ekstur 5embut9 Penampakan Kusam= Pigmen (on pigmen
6ptikal *embus &ahaya*abel ". Karakteristik "!subtilis )ayanti dan 'riesyady, " 1 !
3ambar . Bentuk mikroskopis B. subtilis.
Pseudomonas flourescens
P! fluorescens termasuk ke dalam bakteri yang dapat ditemukan di mana saja
ubi%uitous!, sering kali ditemukan pada bagian tanaman permukaan daun dan
akar! dan sisa tanaman yang membusuk, tanah dan air, sisa8sisa makanan yang
membusuk, serta kotoran hewan. 2iri yang men&olok dan mudah dilihat dari P!
fluorescens adalah kemampuannya menghasilkan pigmen pyoverdin dan atau
fena%in pada medium KingB sehingga terlihat berpijar bila terkena sinar /I. P!
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
21/28
fluorescens telah dimanfaatkan sebagai agens hayati untuk beberapa jamur dan
bakteri patogen tanaman. Kemampuan P! fluorescens menekan populasi patogen
diasosiasikan dengan kemampuan untuk melindungi akar dari infeksi patogen
tanah dengan &ara mengkolonisasi permukaan akar, menghasilkan senyawa kimia
seperti antijamur dan antibiotik, serta kompetisi dalam penyerapan kation +e
$upriadi, " 9!.
A&at
- sinar ultraviolet
(ahan
8 bakteri B$ dan P+
Prose)ur Pe&aksanaan
8 melakukan pengamatan bakteri B$ dan P+ se&ara morfologis. Bakteri
mengamati warna koloni, bentuk, tepi dan elevasi.8 mengamati bakteri P+ pada sinar ultraviolet. Bakteri P+ akan
meman&arkan sinar kebiruan dibawah /I.
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
22/28
MATERI
PER(AN3A-AN MA AL !AM"R #AN (A-TERI
Perbanyakan massal &endawan dapat dilakukan dengan metode shaker dan
metode aerator.
Meto)e Aerator
2endawan ditumbuhkan pada media P ' dan diinkubasi selama ?8= hari
sampai miselium tumbuh. $etelah miselium tumbuh memenuhi permukaan media,
dapat dilakukan perbanyakan missal. 1 ml a
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
23/28
petri. Kemudian miselium MdikerokN menggunakan jarum ose hingga seluruh
miselium luruh. $etelah itu, larutan dimasukkan ke dalam botol yang berisi media
LK3 Lkstrak Kentang 3ula!. Botol ditutup rapat menggunakan alumunium foil
dan plasti& wrap, kemudian dishaker dengan ke&epatan 1" rpm selama = hari.
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
24/28
MATERI 4
PER5IT"NGAN -ERAPATAN -ONI#IA !AM"R
.ara menghitung kerapatan koni)ia 6amur
Kualitas jamur dapat diamati berdasarkan kerapatan dan viabilitas konidia
jamur. Perhitungan kerapatan konidia dilakukan dengan &ara suspensi konidia dari
perlakuan perbanyakan isolat diambil sebanyak 1 ml. Kemudian haema&ytometer
ditetesi suspensi tersebut. Kerapatan konidia dihitung di bawah mikroskop
binokuler perbesaran ? A. engan menggunakan rumus 3abriel dan 4iyatno
1- -! sebagai berikut:
. 7 t8$n*9% 9 1: 4
Keterangan :2 : kerapatan spora per ml larutant : jumlah total spora dalam kotak sampel yang diamatin : jumlah kotak sampel @ kotak besar A 19 kotak ke&il!A : ,"@ faktor koreksi penggunaan kotak sampel skala ke&il pada haemo&ytometer
Iiabilitas konidia ditentukan setelah suspensi konidia diinkubasikan
selama "? jam. $atu tetes suspensi diteteskan pada ka&a preparat dan ditutup
dengan gelas penutup, lalu jumlah konidia yang berke&ambah dihitung, demikian
pula yang tidak berke&ambah. Perhitungannya dilakukan pada bidang pandang di
bawah mikroskop dengan perbesaran ? A, dengan menggunakan rumus 3abriel
dan 4iyatno 1- -! sebagai berikut:
; 7 g8$g < u% 9 1:: =
-eterangan '
I : perke&ambahan spora viabilitas!
g : jumlah spora yang berke&ambah
u : jumlah spora yang tidak berke&ambah
Langkah Perhitungan -oni)ia !amur*
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
25/28
*andai tabung reaksi ', B, 2 yang berisi a
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
26/28
",@ A 1 9
umlah konidium jamur yang terdapat didalam susupensi pada tabung 2 adalah
",@ A 1 9 konidium#ml.
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
27/28
#AFTAR P" TA-A
'leAopaulus 2 , )ims 27. 1-=-. 0ntrodu&tory )y&ology. ; rd ed. (ew Jork: ohn
7iley H $ons. 1== hlm.Brousseau 2, 3. 2harpentier, and $. Bellon&ik. 1--9. $usseptibility of $pru&e
Budworm, 2horistoneura fumiferana 2lemens, to estruAins,
2y&lodepsipeptidi& )y&otoAin of )etarhi%ium anisopliae. ournal of
0nvertebrata Pathology 9 : 1 81 ".
Burgner , 3 Lagles, ) Burgess, P Pro&opis, ) 4ogers, )uir, 4 Prit&hard, '
Co&king and ). Priest. 1-- . isseminated 0nvasive 0nfe&tion ue to
)etarrhi%ium anisopliae in an 0mmuno&ompromised 2hild. ournal of
2lini&al )i&robiology. 11?9811@ .
jauhari, $. dan 0. 4. $astrahidayat. " =. Pengendalian Cayati dan Pengelolaan
Cabitat. )alang : 5embaga Penerbitan +akultas Pertanian /nibraw. 0$B(
-=-@ @99".
Lffendy *.'., 4obby $eptiadi, 'bdullah $alim, dan 'bdul )a%id. " 1 . amur
Lntomopatogen 'sal *anah 5ebak i $umatera $elatan dan Potensinya
$ebagai 'gens Cayati 7alang $angit &eptocorisa oratorius +.!. urusan
Cama dan Penyakit *umbuhan +akultas Pertanian /niversitas $riwijaya
3andjar 0, 4' $amson , K. van den *weel8Iermeulen, '. 6etari and 0. $antoso.
1---. Pengenalan kapang tropik umum. akarta: Jayasan 6bor 0ndonesia.
5ay, B., 7. 1--?. 'nalisis )ikroba di 5aboratorium. akarta: P*. 4aaja 3rafindo
Prasada. Clm: 1";.
)ayanti, B. dan C. . 'riesyady. " 1 . 0dentifikasi keberagaman bakteri pada
'ommersial-(eed Pengolah 5imbah 2air.
(uraida dan Casyim '. " -. 0solasi, 0dentifikasi, dan Karakterisasi amur
Lntomopatogen ari 4i%osfir Pertanaman Kubis. Balai Penelitian
*anaman $ayuran. Bandung. . Cort. 1- ?!: ?1-8?;".
Patil, $. I., 3.'. Bathe, '. I. Patil, and K. $alunkea. 4esear&h 'rti&le Produ&tion
of bioflo&&ulant eAopolisa&&haride by "acillus subtilis .
Purnomo C. " 1 . Pengendalian Cayati. Penerbit 'ndi. Jogyakarta.
-
7/25/2019 Modul Praktikum TPAH
28/28
$aragih, $., . " . enis8jenis +ungsi pada Beberapa *ingkat Kematangan
3ambut. $kripsi epartemen Kehutanan +akultas Pertanian /niversitas
$umatera /tara.
$hofa, Burhanuddin. *anpa tahun. *ersedia di
http:##bahrudinshofa.blogspot.&om#" 1;# ;#laporan8perhitungan8
mikroorganisme.html !. iakses pada 1; )aret " 1?.
$teinhaus L'. 1-9;. 0nse&t )i&robiology. (ew Jork: 2omsto&k Publishing
2ompany, 0n&.
$upriadi. " 9. 'nalisis 4esiko 'gens Cayati untuk Pengendalian Patogen pada
*anaman. urnal 5itbang Pertanian. Iolume "@ ;!: ?=.
*anada J. and CK. Kaya, 1--;. 0nse&t Pathology. '&ademi& Press, 0n&. 2alifornia.
*ri%elia, 4eflinaldon, $hinta C2, $amer. " 1?. Keanekaragaman 2endawan
Lntomopatogen pada ri%osfir pertanaman &abai dataran tinggi dan dataran
rendah di $umatera Barat. BioL*0: 19981=;.
*%ean $$, 5$ Csieh, 7 7u. 1--=. 'ltas of entomopathogeni& fungi from
*aiwan. 2oun of 'gri&, *aipei: vii D "1? hlm.
Iey ', Coagland 4L and Butt *). " 1. *oAi& metabolites of fungal bio&ontrol
agents. 0n: Butt *), a&kson 2, )agan ( eds! +ungi as bio&ontrol agents:Progress, problems and potential. 2'B 0nternational, Bristol: ;118;?9.
7aluyo, 5ud. " @. )ikrobiologi 5ingkungan. )alang: /niversitas
)uhammadiyah )alang.
http://bahrudinshofa.blogspot.com/2013/03/laporan-perhitungan-mikroorganisme.htmlhttp://bahrudinshofa.blogspot.com/2013/03/laporan-perhitungan-mikroorganisme.htmlhttp://bahrudinshofa.blogspot.com/2013/03/laporan-perhitungan-mikroorganisme.htmlhttp://bahrudinshofa.blogspot.com/2013/03/laporan-perhitungan-mikroorganisme.html