Modul PraktikumModul PraktikumELEKTRO PNEUMATIKELEKTRO PNEUMATIK
Laboratorium Otomasi IndustriJurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Manado2018
Oleh Team :Yoice R. Putung
Sukandar Sawidin
LEMBAR PENGESAHAN
MODUL PRAKTIKUM
ELEKTRO PNEUMATIK
Di susun Oleh :Yoice R. Putung, SST., MT
NIP. 1967 1013 200312 2 001Sukandar Sawidin, ST.,MT
NIP. 19641006 199203 1 005
Ketua Jurusan Teknik Elektro, Koordinator Program StudiD-IV Teknik Listrik,
Fanny J. Doringin, ST.,MT Johan F. Makal, SST., MTNIP.196704301992031003 NIP. 19640526 199803 1 001
iii
KATA PENGANTAR
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
Modul Praktikum Elektro Pneumatik.
Dimana penulisan ini tidak lain untuk menambah pengetahuan menganalisa,
sekaligus sebagai sumbangsi bahan bacaan Praktikum pada Politeknik Negeri Manado.
Penyusunan Modul Praktikum ini sebagai kebutuhan Mahasiswa dan Rekan-rekan
Dosen maupun Instruktur Politeknik Negeri Manado khususnya Jurusan Elektro untuk
menambah wawasan tentang Praktek Elektro Pneumatik.
Penulisan Modul Praktikum ini walaupun sudah diupayakan secara maksimal
namun tetap tidak terlepas dari kekurangan disana-sini, oleh karena itu saran dan kritik
yang sifatnya membangun sangat diharapkan dari para pembaca dan pemakai buku ini
demi untuk kesempurnaan isi dari Modul Praktikum ini.
Akhirnya penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam penyusunan buku ini. Akhir kata
semoga Modul Praktikum ini berfanfaat bagi yang membutuhkannya.
Manado, Desember 2018
PENULIS,
TEAM LAB. OTOMASI INDUSTRI
iv
DAFTAR ISI
Hal.
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR
ii
iii
DAFTAR ISI iv
PENGANTAR SISTEM PNEUMATIK1. Aplikasi Penggunaan Pneumatik 12. Diagram Alir dan Tata Letak Komponen 3
Topik I Kontrol Single Acting Cylinder dengan 3/2 WAYValve Single Solenoid
6
Topik
Topik
TopikTopik
Topik
Topik
TopikTopikTopik
Topik
Topik
Topik
Topik
II
III
IVV
VI
VII
VIIIIXX
XI
XII
XIII
XIV
Kontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY ValveSingle SolenoidKontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY ValveSingle Solenoid Hubungan Seri dan ParalelKontrol Latching Circuit pada Double Acting CylinderKontrol Dengan Limit Switch Dengan Double ActingCylinderKontrol Double Acting Cylinder Maju – Mundur SecaraContinue Dengan Limit SwitchKontrol Double Acting Cylinder Maju – Mundur SecaraContinue Dengan Proximity SwitchKontrol Double Acting Cylinder Dengan TimerKontrol Single Acting Cylinder Dengan CounterKontrol 2 Buah Double Acting Cylinder Dengan 5/2 WAYValve Single Solenoid (4 Step A+ A- B+ B-)Kontrol 2 Buah Double Acting Cylinder Dengan 5/2 WAYValve Double Solenoid (4 Step A+ B+ B- A-)Kontrol Auto dan Semi Auto 2 Buah Double ActingCylinder Dengan 5/2 WAY Valve Single dan DoubleSolenoid (4 Step A+ A- B+ B-)Kontrol Auto dan Semi Auto 2 Double Acting CylinderDengan 5/2 WAY Valve Double Solenoid denganmenggunakan Sensor Proximity dan Limit Switch(4 Step A+ B+ B- A-)Kontrol Auto dan Semi Auto 2 Double Acting CylinderDengan 5/2 WAY Valve Double Solenoid denganmenggunakan Counter, Timer dan Limit Switch(4 Step A+ B+ A- B-)
DAFTAR PUSTAKA
13
20
26
30
35
414549
53
59
65
71
77
83
1
PENGANTAR SISTEM PNEUMATIK
Istilah pneumatik berasal dari bahasa Yunani, yaitu ‘pneuma’ yang
berarti napas atau udara. Istilah pneumatik selalu berhubungan dengan teknik
penggunaan udara bertekanan, baik tekanan di atas 1 atmosfer maupun
tekanan di bawah 1 atmosfer (vacum). Sehingga pneumatik merupakan ilmu
yang mempelajari teknik pemakaian udara bertekanan (udara kempa). Jaman
dahulu kebanyakan orang sering menggunakan udara bertekanan untuk
berbagai keperluan yang masih terbatas, antara lain menambah tekanan
udara ban mobil/motor, melepaskan ban mobil dari peleknya, membersihkan
kotoran, dan sejenisnya. Sekarang, sistem pneumatik memiliki apliaksi
yang luas karena udara pneumatik bersih dan mudah didapat. Banyak industri
yang menggunakan sistem pneumatik dalam proses produksi seperti industri
makanan, industri obat-obatan, industri pengepakan barang maupun industri yang
lain. Belajar pneumatik sangat bermanfaat mengingat hampir semua industri
sekarang memanfaatkan sistem pneumatik.
Pneumatik bekerja dengan memanfaatkan udara yang dmampatkan
(compressed air). Udara yang dimampatkan akan didistribusikan pada sistem yang
ada sehingga kapasitas sistem terpenuhi. Untuk memenuhi kebutuhan udara yang
dimampatkan kita memerlukan Compressor (pembangkit udara bertekanan).
Komponen pneumatik beroperasi pada tekanan 8 sampai dengan 10 bar, tetapi
dalam praktek dianjurkan beroperasi pada tekanan 5 sampai dengan 6 bar untuk
penggunaan yang ekonomis.
1. Aplikasi Penggunaan Pneumatik
Penggunaan udara bertekanan sebenarnya masih dapat dikembangkan
untuk berbagai keperluan proses produksi, misalnya untuk melakukan gerakan
mekanik yang selama ini dilakukan oleh tenaga manusia, seperti
menggeser, mendorong, mengangkat, menekan, dan lain sebagainya.
Gerakan mekanik tersebut dapat dilakukan juga oleh komponen pneumatik,
2
seperti silinder pneumatik, motor pneumatik, robot pneumatik translasi, rotasi
maupun gabungan keduanya. Perpaduan dari gerakan mekanik oleh
aktuator pneumatik dapat dipadu menjadi gerakan mekanik untuk keperluan
proses produksi yang terus menerus (continue), dan flexibel.
Pemakaian pneumatik dibidang produksi telah mengalami kemajuan
yang pesat, terutama pada proses perakitan (manufacturing), elektronika, obat-
obatan, makanan, kimia dan lainnya. Pemilihan penggunaan udara bertekanan
(pneumatik) sebagai sistim kontrol dalam proses otomasinya, karena
pneumatik mempunyai beberapa keunggulan, antara lain: mudah diperoleh,
bersih dari kotoran dan zat kimia yang merusak, mudah didistribusikan
melalui saluran (selang) yang kecil, aman dari bahaya ledakan dan hubungan
singkat, dapat dibebani lebih, tidak peka terhadap perubahan suhu dan
sebagainya.
Udara yang digunakan dalam pneumatik sangat mudah didapat/diperoleh di
sekitar kita. Udara dapat diperoleh dimana saja kita berada, serta tersedia
dalam jumlah banyak. Selain itu udara yang terdapat di sekitar kita
cenderung bersih dari kotoran dan zat kimia yang merugikan. Udara juga dapat
dibebani lebih tanpa menimbulkan bahaya yang fatal. Karena tahan
terhadap perubahan suhu, maka penumatik banyak digunakan pula pada
industri pengolahan logam dan sejenisnya.
Secara umum udara yang dihisap oleh kompressor, akan disimpan dalam
suatu tabung penampung. Sebelum digunakan udara dari kompressor diolah
agar menjadi kering, dan mengandung sedikit pelumas. Setelah melalui
regulator udara dapat digunakan menggerakkan katub penggerak (aktuator),
baik berupa silinder/stang torak yang bergerak translasi, maupun motor
pneumatik yang bergerak rotasi. Gerakan bolak balik (translasi), dan berputar
(rotasi) pada aktuator selanjutnya digunakan untuk berbagai keperluan gerakan
yang selama ini dilakukan oleh manusia atau peralatan lain.
Beberapa bidang aplikasi di industri yang menggunakan media pneumatik dalam
hal penanganan material sbb:
3
a. Pencekraman benda kerjab. Penggeseran benda kerjac. Pengaturan arah benda kerja
Penerapan pneumatik secara umum :
a. Pengemasan (packaging)b. Makanan (feeding)c. Pengukuran (metering)d. Pengaturan buka dan tutup (door or chute control)e. Pemindahan material (transfer of materials)f. Pemutaran dan pembalikan benda kerja (turning and inverting of parts)g. Pemilahan bahan (sorting of parts)h. Pengusunan benda kerja (stacking of components)i. Pencetakan benda kerja (stamping and embosing of componens)
2. Diagram Alir dan Tata Letak Komponen
Diagram rangkaian harus digambar dengan tata cara penggambaran yang
benar. Karena hal ini akan memudahkan seseorang untuk membaca rangkaian,
sehingga mempermudah pada saat merangkai atau mencari kesalahan pada
sistem kendali pnumatik. Tata letak komponen diagram rangkaian harus
disesuaikan dengan diagram alir dari mata rantai kendali yaitu sebuah sinyal
harus mulai mengalir dari bawah menuju ke atas dari gambar rangkaian.
Yang dimaksud diagram skematik adalah diagram rangkaian yang digambar
tanpa mempertimbangkan lokasi tiap elemen kendali yang digunakan. Dalam
diagram ini yang lebih dipentingkan adalah fungsi atau logika kendalinya.
Dalam sistem kendali pnumatik dianjurkan bahwa semua silinder dan katup
kontrol arah digambarkan secara horisontal dengan silinder bergerak dari kiri ke
kanan, sehingga rangkaian lebih mudah dimengerti.
Diagram alir mata rantai kendali pnumatik dan elemen-elemennya
digambarkan sebagai berikut :
4
Gambar 1. Diagram Alir sistem Kendali Pnumatik
Pada sistem pengontrolan elektropneumatik dalam dua diagram rangkaian
terpisah, satu untuk bagian elektrik dan satu lagi untuk bagian pneumatik.
Pada sistem elektropneumatik terdapat 4 kelompok dasar yaitu :
1. Power Supply (Pasokan energi)· Arus listrik· Udara bertekanan
2. Elemen-elemen masukan (Sensor)· Limit switch· Tombol tekan· Proximity sensor
3. Elemen pemroses (Prosessor)· Switching logic· Katup solenoid· Converter Pneumatik ke Elektrik
4. Aktuator dan elemen kontrol akhir· Silinder· Motor· Katup kontrol akhir
6
Tujuan Praktikum :
1. Mahasiswa dapat mengerti stuktur dan Fungsi dari single acting cylinder2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM3. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol Single Acting Cylinder dengan 3/2 WAY Valve Single Solenoid
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan)1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) (Unit layanan udara) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) (distribusi udara) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) (selang pneumatik) 3 pieces5. Single Acting Cylinder (Silinder kerja tunggal) 1 piece6. 3/2 WAY Valve NC Single Solenoid (PN.13012) 1 piece
(Katup tunggal NC 2 ruang dengan 3 port)7. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit8. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit9. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit10. Relay (PN 13030) 1 Unit11. Cable Connector 3 piece
II. Identifikasi Masalah
1. Kontrol Langsung Single Acting CylinderSaat push button S1 ditekan Solenoid (SOL) akan bekerja untukmengalirkan udara yang bertekanan melalui port2 untuk menggerakkanCylinder maju penuh, bila push button S1 dilepas maka cylinder akankembali pada posisi semula.
2. Kontrol Tidak Langsung Single Acting CylinderSaat push button S1 ditekan Relay R1 akan bekerja dan anak kontak R1akan menutup sehingga Solenoid (SOL) bekerja untuk mengalirkan udarayang bertekanan melalui port2 untuk menggerakkan Cylinder maju penuh,bila push button S1 dilepas maka cylinder akan kembali pada posisi semula.
TOPIK I : Kontrol Single Acting Cylinder dengan 3/2 WAYValve Single Solenoid
7
III. Displacement Step Diagrama. Kontrol Langsung Single Acting Cylinder
b. Kontrol Tidak Langsung Single Acting Cylinder
IV. Rangkaian Elektro Pneumatik1. Kontrol langsung single acting cylinder
A0
1
S1
SOL1
A0
1
S1
R1
SOL1
40%
2
1 3SOL
0V
S1
+24V
SOL
1
8
2. Kontrol tidak langsung single acting cylinder
V. Prosedur Praktikum1. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)Kontrol Langsung Single Acting Cylindera. Aktifkan program aplikasi FluidSIMb. Klik File pilih New (Ctrl+N)c. Pilih Gambar 3/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Single Acting Cylinder drag ke lembar kerjad. Klik 2x pada gambar 3/2 Way Valvee. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electricallyf. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas)g. Klik OKh. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dihubungkan dengan One-way flow.i. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 40%.
Kemudian hubungkan dengan Single Acting Cylinderj. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dan.k. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Valve
Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V.l. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).m. Klik dan tahan pada tombol push button, lepas tombol push button,
perhatikan apa yang terjadi.n. Program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut dengan
Nama File Modul 1a.
40%
2
1 3SOL
0V
S1
+24V
R1
SOLR1
1 2
2
9
o. Untuk Kontrol Tidak Langsung Single Acting Cylinder
Tambahkan gambar Relay dan NO Relay (make switch) selanjutnyasama prosedurnya dengan Kontrol Langsung Single Acting CylinderProgram sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut dengan
Nama File Modul 1b.
2. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Single ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan tombol push button beberapa saat kemudian lepaskan.6. Buat analisa hasil praktikum.
- Bandingkan perbedaan metode kontrol langsung dan kontrol tidaklangsung
7. Matikan catu daya dan hand lever valve unit (unit katup tuas tangan)layanan udara setelah pratikum.
8. Membongkar / merapikan dan mengatur komponen pada tempatsemula.
10
V. Analisa Rangkaian Elektro PneumatikA. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
1. Kontrol langsung single acting cylinder
2. Kontrol tidak langsung single acting cylinder
11
B. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
1. Kontrol langsung single acting cylinder
2. Kontrol tidak langsung single acting cylinder
13
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat membuat kontrol double acting cylinder dengan Valve
Single Solenoid.2. Mahasiswa mampu membuat program kontrol simulasi menggunakan
Software FluidSIM3. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY Valve Single Solenoid.
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan)1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) (Unit layanan udara) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) (distribusi udara) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) (selang pneumatik) 3 pieces5. Single Acting Cylinder (Silinder kerja tunggal) 1 piece6. 5/2 WAY Valve NC Single Solenoid 1 piece7. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit8. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit9. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit10. Relay (PN 13030) 1 Unit11. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
1. Kontrol Langsung Double Acting CylinderSaat push button S1 ditekan Solenoid (SOL) akan bekerja untukmengalirkan udara yang bertekanan melalui port4 untuk menggerakkanCylinder maju penuh, bila push button S1 dilepas maka cylinder akankembali pada posisi semula.
2. Kontrol Tidak Langsung Double Acting CylinderSaat push button S1 ditekan Relay R1 akan bekerja dan anak kontak R1akan menutup sehingga Solenoid (SOL) bekerja untuk mengalirkan udarayang bertekanan melalui port4 untuk menggerakkan Cylinder maju penuh,bila push button S1 dilepas maka cylinder akan kembali pada posisi semula.
TOPIK II : Kontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY ValveSingle Solenoid
14
III. Rangkaian Elektro Pneumatik1. Kontrol langsung double acting cylindera. Dengan menggunakan 5/2 single solenoid valve
45%
45%
4 2
51
3SOL1
0V
+24V
SOL1
S1
1
b. Dengan menggunakan 5/2 double solenoid valve
45%
45%
4 2
51
3SOL1 SOL2
0V
+24V
SOL1
S1
SOL2
S2
1 2
2. Kontrol tidak langsung double acting cylindera. Dengan menggunakan 5/2 single solenoid valve
45%
45%
4 2
51
3SOL1
0V
+24V
S1
SOL1R1
R1
1 2
2
15
b. Dengan menggunakan 5/2 double solenoid
IV. Prosedur Praktikum1. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)Kontrol Langsung Double Acting Cylindera. Aktifkan program aplikasi FluidSIMb. Klik File pilih New (Ctrl+N)c. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Single Acting Cylinder drag ke lembar kerjad. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valvee. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electricallyf. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas)g. Klik OKh. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.i. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.j. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dank. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Valve
Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V.l. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yang
diinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
45%
45%
4 2
51
3SOL1 SOL2
0V
+24V
S1 S2
SOL1 SOL2R1 R2
R1 R2
1 2 3 4
3 4
16
m. Klik tombol push button, lepas tombol push button, perhatikan apayang terjadi.
p. Program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut denganNama File Modul 2a.
q. Untuk 5/2 double solenoid valve, simpan dengan nama file Modul 2b.c. Untuk Kontrol Tidak Langsung Double Acting Cylinder menggunakan
5/2 single solenoid valve dan menggunakan 5/2 double solenoidTambahkan gambar Relay dan NO Relay (make switch) selanjutnyasama prosedurnya dengan Kontrol Langsung Single Acting CylinderProgram sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut denganNama File Modul 2c dan Modul 2d.
2. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan tombol push button kemudian lepaskan. Perhatikan apa yang
terjadi.6. Buat analisa hasil praktikum.
- Bandingkan perbedaan metode kontrol langsung dan kontrol tidaklangsung
7. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelahpratikum
8. Membongkar dan mengatur komponen pada tempat semula.
17
V. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatika. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
1. Kontrol langsung double acting cylinder
2. Kontrol tidak langsung double acting cylinder
18
b. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
1. Kontrol langsung double acting cylinder
2. Kontrol tidak langsung double acting cylinder
20
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat membuat kontrol Hubungan Seri dan Paralel dengan
double acting cylinder2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM3. Mahasiswa mampu untuk merangkai hubungan seri dan paralel untuk
Kontrol Double Acting Cylinder.4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY Valve Single Solenoid.
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan)1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 3 pieces5. Double Acting Cylinder 1 piece6. 5/2 WAY Valve Single Solenoid (PN.13012) 1 piece7. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit8. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit9. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit10. Relay (PN 13030) 1 Unit11. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
1. Dua buah pushbutton S1 dan S2 harus ditekan bersama-sama untukmembuat silinder maju. Apabila salah satu atau dua-duanya dilepas,silinder akan kembali ke posisi semula.
2. Ada dua pilihan untuk membuat silinder maju. Apabila S1 atau S2 ditekansilinder maju, dan jika dilepas dua-duanya silinder mundur.
TOPIK III : Kontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY Valve Single SolenoidHubungan Seri dan Paralel
21
1. Rangkaian Kontrol Hubungan Seri
45%
45%
4 2
51
3SOL1
0V
+24V
S1
SOL1R1
R1
S2
1 2
2
2. Rangkaian Kontrol Hubungan Paralel45
%
45%
4 2
51
3SOL1
0V
+24V
S1
SOL1R1
R1S2
1 2 3
3
III. Prosedur Praktikum1. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)Kontrol Hubungan Seria. Aktifkan program aplikasi FluidSIMb. Klik File pilih New (Ctrl+N)c. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Single Acting Cylinder drag ke lembar kerjad. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valvee. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electricallyf. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas)g. Klik OKh. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.
22
i. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.
j. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Pushbutton NO (make) dan
k. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke ValveSolenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V.
l. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
m. Tekan tombol Shift dan Klik tombol S1 , Klik tombol S2 sesaatkemudian lepaskan tombol S2, perhatikan apa yang terjadi.
n. Untuk kontrol hubungan Seri, bila program sudah sesuai yangdiinginkan Save Program tersebut dengan Nama File Modul 3a.
o. Untuk kontrol hubungan paralel , simpan dengan nama file Modul3b.
2. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Untuk Kontrol Hubungan Seri, Tekan tombol S1 dan S2 bersamaan
sesaat kemudian lepaskan. Perhatikan apa yang terjadi.6. Untuk Kontrol Hubungan Paralel, tekan tombol S1 atau S2 sesaat
kemudian lepaskan. Perhatikan apa yang terjadi.7. Buat analisa hasil praktikum.8. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum9. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
23
IV. Analisa Rangkaian Elektro PneumatikA. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
1. Kontrol Hubungan Seri
2. Kontrol Hubungan Paralel
26
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat membuat kontrol Latching Circuit dengan double acting
cylinder2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM3. Mahasiswa mampu merangkai Latching Circuit untuk Kontrol Double
Acting Cylinder.4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY Valve Single Solenoid.
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan) 1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 3 pieces5. Double Acting Cylinder 1 piece6. Single Acting Cylinder 1 piece7. 5/2 WAY Valve Single Solenoid 1 piece8. 3/2 WAY Valve Single Solenoid 1 piece9. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit10. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit11. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit12. Relay (PN 13030) 1 Unit13. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
Bila push button S1 ditekan maka Relay (R1) akan bekerja dan anak kontakRelay (R1) dari NO menjadi NC sehingga Silinder bergerak maju(walaupun push button S1 telah dilepas) dan bila tombol push button S2ditekan maka Relay tidak bekerja dan silinder kembali pada posisi semula.
TOPIK IV : Kontrol Latching Circuit pada Double Acting Cylinder
27
III. Rangkaian Kontrol Latching Circuit
45%
45%
4 2
51
3SOL1
0V
+24V
S1
SOL1R1
R1R1
S2
2
1 3SOL1
45%
1 2 3
23
IV. Prosedur Praktikum1. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)a. Aktifkan program aplikasi FluidSIMb. Klik File pilih New (Ctrl+N)c. Pilih Gambar 5/2 Way Valve dan 3/2 Way Valve, Compressor Air
Supply , One-way flow control valve dan Single Acting Cylinder dragke lembar kerja
d. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve dan 3/2 Way Valvee. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electricallyf. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas)g. Klik OKh. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.i. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder dan SingleActing Cylinder.
j. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Pushbutton NO (make) dan
k. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke relay, keValve Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V (lihat gambar).
28
l. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
m. Klik tombol S1 dan lepaskan, perhatikan apa yang terjadi, Kliktombol S2, perhatikan apa yang terjadi.
n. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebutdengan Nama File Modul 4.
2. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan tombol S1 kemudian lepaskan. Perhatikan apa yang terjadi.6. Tekan tombol S2 kemudian lepaskan. Perhatikan apa yang terjadi..7. Buat analisa hasil praktikum.8. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum9. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
V. Analisa Rangkaian Elektro PneumatikA. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
29
B. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
30
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat membuat kontrol dengan Limit Switch dengan double
acting cylinder2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.3. Mahasiswa dapat menggunakan 3/2 WAY Valve Single Solenoid untuk
kontrol single acting cylinder dan 5/2 WAY Valve double solenoid kontroldouble acting cylinder.
4. Mahasiswa mampu merangkai dengan push button (S1) dan Limit Switchuntuk Kontrol single acting cylinder dan Double Acting Cylinder.
5. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik padaKontrol single acting cylinder dan Double Acting Cylinder .
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan) 1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 3 pieces5. Double Acting Cylinder 1 piece6. Single Acting Cylinder 1 piece7. 5/2 WAY Valve Single Solenoid 1 piece8. 3/2 WAY Valve Single Solenoid 1 piece9. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit10. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit11. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit12. Limit Switch 1 Unit13. Relay (PN 13030) 1 Unit14. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
Bila push button S1 ditekan maka Relay (K1) akan bekerja dan anak kontakRelay (K1) dari NO menjadi NC sehingga Silinder bergerak maju (walaupunpush button S1 telah dilepas) dan bila menyentuh limit switch silinder akanmundur dengan sendirinya (kembali pada posisi semula).
TOPIK V : Kontrol Dengan Limit Switch Dengan Double Acting Cylinder
31
III. Rangkaian Kontrol Dengan Push Button dan Limit Switch
1. Dengan Kontrol 3/2 WAY Valve Single Solenoid
0V
+24V
S1
SOL1R1
R1R1
2
1 3SOL1
45%
LS
LS
1 2 3
23
2. Dengan Kontrol 5/2 WAY Valve Double Solenoid
IV. Prosedur Praktikum1. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)a. Aktifkan program aplikasi FluidSIMb. Klik File pilih New (Ctrl+N)c. Pilih Gambar 5/2 Way Valve dan 3/2 Way Valve, Compressor Air
Supply , One-way flow control valve dan Single Acting Cylinder dragke lembar kerja
d. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve dan 3/2 Way Valvee. Pilih sebelah kiri dan kanan Pneumatically/Electrically untuk 5/2 Way
Valve.
0V
+24V
S1
SOL1R1
R1
45%
LS
R2 SOL2
R2LS45
%
4 2
51
3SOL1 SOL2
1 2 3 4
3 4
32
f. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electrically untuk 3/2 Way Valve.g. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas) untuk 3/2 Way Valveh. Klik OKi. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.j. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder dan SingleActing Cylinder.
k. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Pushbutton NO (make) dan
l. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke ValveSolenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V.
m. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
n. Klik tombol S1 dan lepaskan, perhatikan apa yang terjadi.o. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 5.
2. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan tombol S1 kemudian lepaskan. Perhatikan apa yang terjadi.6. Buat analisa hasil praktikum.7. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum8. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
33
V. Analisa Rangkaian Elektro PneumatikA. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
B. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
35
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat membuat kontrol Double Acting Cylinder Maju-Mundur
Secara Continue.2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM untuk kontrol Double Acting Cylinder Maju-Mundur SecaraContinue.
3. Mahasiswa mampu merangkai menggunakan saklar dan push button sertaLimit Switch untuk Kontrol Double Acting Cylinder.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik padaKontrol Double Acting Cylinder.
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan) 1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 3 pieces5. Double Acting Cylinder 1 piece6. 5/2 WAY Valve Single Solenoid 1 piece7. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit8. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit9. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit10. Limit Switch 2 piece11. Relay (PN 13030) 1 Unit12. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
1. Bila Saklar S1 ditekan maka Relay (K1) akan bekerja dan anak kontakRelay (K1) dari NO menjadi NC sehingga Silinder bergerak maju, bilamenyentuh limit switch2 (LS2) silinder akan mundur dan bila menyentuhlimit switch1 (LS1) silinder akan bergerak maju demikian seterusnyasampai saklar S1 ditekan kembali untuk berhenti.
TOPIK VI : Kontrol Double Acting Cylinder Maju – Mundur Secara ContinueDengan Limit Switch
36
2. Bila push button S1 ditekan maka Relay (K1) akan bekerja dan anakkontak Relay (K1) dari NO menjadi NC sehingga Silinder bergerak maju,bila menyentuh limit switch2 (LS2) silinder akan mundur dan bilamenyentuh limit switch1 (LS1) silinder akan bergerak maju demikianseterusnya sampai push button S2 ditekan untuk berhenti.
III. Rangkaian Kontrol Gerakan Double Acting Cylinder maju mundursecara continue
a. Apabila tombol Saklar S1 ditekan, silinder maju mundur secaracontinue. Dan apabila tombol saklar S1 ditekan lagi silinder akanberhenti di posisi semula.
0V
+24V
SOL1R1
R1
45%
LS1 LS2
R2 SOL2
R2LS2
45%
4 2
51
3SOL1 SOL2
LS1
S1
1 2 3 4
3 4
b. Apabila tombol push button S1 ditekan silinder maju mundur secaracontinue dan bila tombol push button S2 ditekan, silinder akanberhenti di posisi semula.
37
0V
+24V
SOL1R1
R2
45%
R2 SOL2
R3R1
45%
S1
LS1 LS2
4 2
51
3SOL1 SOL2
S2
R1
LS1
LS2
R3
1 2 3 4 5 6
23
5 6
IV. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO(Software)
a. Aktifkan program aplikasi FluidSIMb. Klik File pilih New (Ctrl+N)c. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Single Acting Cylinder drag ke lembar kerjad. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve.e. Pilih sebelah kiri dan kanan Pneumatically/Electrically untuk 5/2 Way
Valve.f. Klik OKg. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.h. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder dan SingleActing Cylinder.
i. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Pushbutton NO (make) dan
j. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke ValveSolenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V.
k. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
l. Klik saklar S1 untuk gambar a., perhatikan apa yang terjadi.
38
m. Untuk menghentikan Silinder bergerak maju-mundur Saklar S1ditekan kembali.
n. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebutdengan Nama File Modul 6a.
o. Untuk gambar b. Push Button S1 ditekan, perhatikan apa yangterjadi.
p. Untuk menghentikan Silinder bergerak maju-mundur Push Button S2ditekan.
q. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebutdengan Nama File Modul 6b.
2. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan Saklar S1 (untuk gambar a). Perhatikan apa yang terjadi.6. Tekan kembali Saklar S1, perhatikan apa yang terjadi.7. Tekan Push Button S1 (untuk gambar b), perhatikan apa yang terjadi.8. Tekan Push Button S2, perhatikan apa yang terjadi.9. Buat analisa hasil praktikum.10. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum11. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
39
V. Analisa Rangkaian Elektro PneumatikA. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
B. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
41
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat membuat kontrol Maju-Mundur Secara Continue
dengan Proximity pada double acting cylinder.2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.3. Mahasiswa mampu merangkai menggunakan push button dan
proximity Switch untuk Kontrol Double Acting Cylinder.4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik
pada Kontrol Double Acting Cylinder untuk bergerakan maju mundursecara continue.
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan) 1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 3 pieces5. Double Acting Cylinder 1 piece6. 5/2 WAY Valve Single Solenoid 1 piece7. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit8. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit9. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit10. Proximity Switch 2 piece11. Relay (PN 13030) 1 Unit12. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
Bila push button S1 ditekan maka Relay (R1) akan bekerja dan anak kontakRelay (R1) dari NO menjadi NC sehingga Silinder bergerak maju bilamenyentuh Sensor Proximity2 (PS2) silinder akan mundur dan bilamenyentuh Sensor Proximity1 (PS1) silinder akan bergerak maju demikianseterusnya sampai push button S2 ditekan untuk berhenti.
TOPIK VII : Kontrol Double Acting Cylinder Maju – Mundur Secara ContinueDengan Proximity Switch
42
III. Rangkaian Kontrol Gerakan continue maju mundur denganmenggunakan proximity switch
0V
+24V
S1
S2
SOL1R1
R1
R2 R3
R2
SOL2
R3
PS1 PS2
PS1 PS2
40% 40
%
4 2
51
3SOL1 SOL2
R1
1 2 3 4 5 6 7 8
23
7 8
IV. Prosedur Praktikum1. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6
FESTO (Software)a. Aktifkan program aplikasi FluidSIMb. Klik File pilih New (Ctrl+N)c. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Single Acting Cylinder drag ke lembar kerjad. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve.e. Pilih sebelah kiri dan kanan Pneumatically/Electrically untuk 5/2 Way
Valve.f. Klik OKg. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.h. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder dan Single ActingCylinder.
i. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Pushbutton NO (make) dan
j. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke ValveSolenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V.
k. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
l. Klik Push Button S1 ditekan., perhatikan apa yang terjadi.
43
m. Untuk menghentikan Silinder bergerak maju-mundur Push Button S2ditekan.
n. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebutdengan Nama File Modul 7.
2. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan Push Button S1, perhatikan apa yang terjadi.6. Tekan Push Button S2, perhatikan apa yang terjadi.7. Buat analisa hasil praktikum.8. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum9. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
V. Analisa Rangkaian Elektro PneumatikA. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
44
B. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
45
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat mengerti stuktur dan Fungsi dari double acting
cylinder serta penggunaan Timer.2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.3. Mahasiswa mampu merangkai menggunakan push button, Limit
Switch, Timer ON-Delay dan OF- Delay untuk Kontrol DoubleActing Cylinder.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatikpada Kontrol Double Acting Cylinder.
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan) 1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 3 pieces5. Double Acting Cylinder 1 piece6. 5/2 WAY Valve Single Solenoid 1 piece7. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit8. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit9. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit10. Limit Switch 1 piece11. Digital Modul Timer 1 Unit12. Relay (PN 13030) 1 Unit13. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
Bila push button S1 ditekan maka Relay (R1) akan bekerja dan anak kontakRelay (R1) dari NO menjadi NC sehingga timer ON-Delay (T1) aktif, setelah3 detik Silinder bergerak maju, bila menyentuh limit switch1 (LS1), timerOFF-Delay (T2) aktif, setelah 3 detik silinder akan bergerak mundurkembali pada posisi semula (stop).
TOPIK VIII : Kontrol Double Acting Cylinder Dengan Timer
46
Kontrol Double Acting Cylinder Dengan Timer ON-Delay dan OFF-Delay+24V
0V
R1
R1
T1 3
R1 T1
SOL1 SOL2
4 2
51
3SOL1 SOL2
40%
40%
R1
T2 3
T2S1
LS1
LS1
1 2 3 4 5 6
234
5 6
III. Prosedur Praktikuma. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6
FESTO (Software)1. Aktifkan program aplikasi FluidSIM2. Klik File pilih New (Ctrl+N)3. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Single Acting Cylinder drag ke lembar kerja4. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve.5. Pilih sebelah kiri dan kanan Pneumatically/Electrically untuk 5/2 Way
Valve.6. Klik OK7. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.8. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.9. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dan10. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Valve
Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V.
47
11. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
12. Klik Push Button S1 ditekan., perhatikan apa yang terjadi.13. Ketika Silinder menyentuh Limit Swict maka silinder berhenti.14. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 8.
b. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan Push Button S1, perhatikan apa yang terjadi.6. Bila silinder menyentuh limit switch , perhatikan apa yang terjadi.7. Buat analisa hasil praktikum.8. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum9. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
IV. Analisa Rangkaian Elektro PneumatikA. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
48
B. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
V. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
49
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat mengerti stuktur, Fungsi dari Single acting cylinder dan
Counter.2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.3. Mahasiswa mampu merangkai menggunakan push button, Limit Switch
dan Counter untuk Kontrol Single Acting Cylinder.4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik pada
Kontrol Single Acting Cylinder dengan Counter.
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan) 1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 3 pieces5. Double Acting Cylinder 1 piece6. 5/2 WAY Valve Single Solenoid 1 piece7. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit8. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit9. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit10. Limit Switch 1 piece11. Digital Counter 1 Unit12. Relay (PN 13030) 1 Unit13. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
Bila push button S1 ditekan sebanyak 5x maka Counter1 (C1) akan bekerja
dan anak kontak Counter (C1) dari NO menjadi NC sehingga Relay (R1) aktif
dan anak kontak Relay (R1) dari NO menjadi NC sehingga Solenoid (SOL1)
bekerja untuk menggerakkan Silinder maju, bila menyentuh limit switch1
(LS1), silinder akan bergerak mundur kembali pada posisi semula (stop).
TOPIK IX : Kontrol Single Acting Cylinder Dengan Counter
50
III. Rangkaian Kontrol Single Acting Cylinder Dengan Counter
+24V
0V
R1
R1
SOL1
4 2
51
3SOL1
40%
40%
C1 5
C1LS1
LS1
S1
1 2 3 4 5
4 5
IV. Prosedur PraktikumA. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)1. Aktifkan program aplikasi FluidSIM2. Klik File pilih New (Ctrl+N)3. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Single Acting Cylinder drag ke lembar kerja4. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve.5. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electrically.6. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas).7. Klik OK8. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.9. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 40%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.10. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dan11. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Relay
Counter kemudian ke Relay lalu Valve Solenoid selanjutnya dari ValveSolenoid ke 0V (perhatikan gambar rangkaian).
51
12. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
13. Klik Push Button S1 ditekan.sebanyak 5x, perhatikan apa yangterjadi.
14. Ketika Silinder menyentuh Limit Swict maka silinder berhenti.15. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 9.
B. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan Push Button S1, perhatikan apa yang terjadi.6. Bila silinder menyentuh limit switch , perhatikan apa yang terjadi.7. Buat analisa hasil praktikum.8. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum9. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
V. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik1. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
52
2. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
VI. Kesimpulan
Dari hasil praktikum Software dan Hardware diperoleh :
53
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat membuat kontrol 4 Step dengan 2 buah Double
acting cylinder2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.3. Mahasiswa mampu merangkai Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder
dengan 2 buah 5/2 WAY Valve Single Solenoid menggunakan pushbutton dan limit switch.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatikpada Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder.
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan) 1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 5 pieces5. Double Acting Cylinder 2 piece6. 5/2 WAY Valve Single Solenoid 2 piece7. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit8. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit9. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit10. Limit Switch 4 piece11. Relay (PN 13030) 1 Unit12. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
1. Bila push button Semi Auto ditekan Relay (R1) aktif dan anak kontakRelay (R1) dari NO menjadi NC sehingga Solenoid (SOL1) bekerjauntuk menggerakkan Silinder A maju, bila menyentuh LS2 Solenoid(SOL2) bekerja untuk menggerakkan silinder A mundur bila menyentuhLS1 silinder A berhenti dan silinder B bergerak maju bila menyentuhLS4 silinder B mundur dan bila meyentuh LS3 silinder B berhenti.
TOPIK X : Kontrol 2 Buah Double Acting Cylinder Dengan 5/2 WAY ValveSingle Solenoid (4 Step A+ A- B+ B-)
54
2. Bila push button Auto ditekan Relay (R0) aktif dan anak kontak Relay(R0) dari NO menjadi NC sehingga Relay (R1) aktif dan Solenoid(SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju, bila menyentuhLS2 Solenoid (SOL2) bekerja untuk menggerakkan silinder A mundurbila menyentuh LS1 silinder A berhenti dan silinder B bergerak majubila menyentuh LS4 silinder B mundur dan bila meyentuh LS3 silinderB berhenti dan Silinder A maju-mundur lagi demikian pula silinder Bmaju-mundur lagi demikian seterusnya sampai tombol Stop ditekanuntuk berhenti.
III. Displacement Step Diagram
Dua buah double acting cylinder bergerak secara berurutan dengangerakan seperti yang terlihat pada Displacement Step Diagram di bawahini:
Tombol Start (S1) ditekan, silinder A maju. Setelah silinder A beradadidepan penuh, silinder B maju. Setelah silinder B di depan penuh,silinder A mundur. Dan setelah silinder A berada di belakang penuhsilinder B mundur.Apabila tombol Stop, semua silinder akan kembali keposisi semula.
41 2 3
Cylinder A0
1
Cylinder B0
1
5= 1
55
IV. Rangkaian Kontrol 4 Step, 2 Buah Double Acting Cylinder dengan 2buah 5/2 WAY Valve Single Solenoid
45%
45%
LS1 LS2
4 2
51
3SOL1
45%
45%
LS3 LS4
4 2
51
3SOL2
0V
+24V
S_AUTO
R1
LS3
R4
R1
R1
LS2 R2
R3
R2
LS1 R3
R4
R3
LS4 R4
SOL1
R1
R2
SOL2
R3
R4
R2R0
STOP
R0 R0AUTO
A+ A- B+ B-
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
24
5612
78
12 91013
11313
56
V. Prosedur PraktikumA. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)1. Aktifkan program aplikasi FluidSIM2. Klik File pilih New (Ctrl+N)3. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Double Acting Cylinder drag ke lembar kerja4. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve.5. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electrically.6. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas).7. Klik OK8. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.9. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.10. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dan11. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Relay, lalu ke
Valve Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V (perhatikangambar rangkaian).
12. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
13. Klik Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.14. Klik Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.15. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 10.
B. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.6. Tekan Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.7. Buat analisa hasil praktikum.8. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum9. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
57
VI. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik1. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
2. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
59
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat membuat kontrol 4 Step dengan Double acting
cylinder.2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.3. Mahasiswa mampu merangkai Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder
dengan 2 buah 5/2 WAY Valve Double Solenoid.4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatik
pada Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder.
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan) 1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 5 pieces5. Double Acting Cylinder 2 piece6. 5/2 WAY Valve Double Solenoid 2 piece7. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit8. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit9. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit10. Limit Switch 4 piece11. Relay (PN 13030) 1 Unit12. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
1. Bila push button Semi Auto ditekan Relay (R1) aktif sehingga Solenoid(SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju, bila menyentuhLS2 Solenoid (SOL3) bekerja untuk menggerakkan silinder B maju bilamenyentuh LS4 SOL4 bekerja dan silinder B mundur dan bila menyentuhLS3 silinder B berhenti dan SOL 2 bekerja Silinder A bergerak mundurdan berhenti bila menyentuh LS1.
2. Bila push button Auto ditekan Relay (R0) aktif sehingga Relay (R1)aktif dan Solenoid (SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju,bila menyentuh LS2 Solenoid (SOL3) bekerja untuk menggerakkansilinder B maju bila menyentuh LS4 silinder B mundur bila menyentuhLS3 silinder B mundur dan berhenti, kemudian silinder A bergerak
TOPIK XI : Kontrol 2 Buah Double Acting Cylinder Dengan 5/2 WAY ValveDouble Solenoid (4 Step A+ B+ B- A-)
60
mundur sampai menyentuh LS1, Silinder A maju lalu silinder B maju-mundur kemudian silinder A mundur demikian seterusnya sampai tombolStop ditekan untuk berhenti.
III. Displacement Step Diagram
Dua buah double acting cylinder bergerak secara berurutan dengangerakan seperti yang terlihat pada Displacement Step Diagram di bawahini:
Tombol Start (S1) ditekan, silinder A maju. Setelah silinder A beradadidepan penuh, silinder B maju. Setelah silinder B di depan penuh,silinder B mundur. Dan setelah silinder B berada di belakang penuhsilinder A mundur.Apabila tombol Stop, semua silinder akan kembali keposisi semula.
41 2 3
Cylinder A0
1
Cylinder B0
1
5= 1
61
IV. Rangkaian Kontrol 4 Step, 2 Buah Double Acting Cylinder dengan 2buah 5/2 WAY Valve Double Solenoid
45%
45%
LS1 LS2
4 2
51
3SOL1 SOL2
45%
45%
LS3 LS4
0V
+24V
S_AUTO
R1
LS1
R4
R1
R1
LS2 R2
R3
R2
LS4 R3
R4
R3
LS3 R4
SOL1
R1
R2
SOL3
R2
R2R0
STOP
R0 R0AUTO
A+ B+ B- A-
SOL4
R3
4 2
51
3SOL3 SOL4
R3 R4
R4
R1
SOL2
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15
24
5612
15 7813
12 91014
13 1115
314
V. Prosedur PraktikumA. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)
1. Aktifkan program aplikasi FluidSIM2. Klik File pilih New (Ctrl+N)3. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Double Acting Cylinder drag ke lembar kerja4. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve.5. Pilih sebelah kiri dan kanan Pneumatically/Electrically.6. Klik OK7. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.
62
8. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.
9. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push buttonNO (make) dan
10. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Relay, lalu keValve Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V (perhatikangambar rangkaian).
11. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
12. Klik Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.13. Klik Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.14. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 11.
B. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)10. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.11. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.12. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
13. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.14. Tekan Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.15. Tekan Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.16. Buat analisa hasil praktikum.17. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum18. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
63
VI. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik1. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
2. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
65
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat membuat kontrol 4 Step Dengan 5/2 WAY Valve
Single dan Double Solenoid pada Double Acting Cylinder.2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.3. Mahasiswa mampu merangkai Kontrol Auto dan Semi Auto 2 buah
Double Acting Cylinder dengan 5/2 WAY Valve single dan DoubleSolenoid.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatikpada Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder.
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan) 1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 5 pieces5. Double Acting Cylinder 2 piece6. 5/2 WAY Valve Single Solenoid 1 piece7. 5/2 WAY Valve Double Solenoid 1 piece8. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit9. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit10. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit11. Limit Switch 4 piece12. Relay (PN 13030) 1 Unit13. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
1. Bila push button Semi Auto ditekan Relay (R1) aktif sehingga Solenoid(SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju, bila menyentuhLS2 Solenoid (SOL2) bekerja untuk menggerakkan silinder A mundur bilamenyentuh LS1 silinder A berhenti dan silinder B bergerak maju bilamenyentuh LS4 silinder B mundur dan bila meyentuh LS3 silinder Bberhenti.
2. Bila push button Auto ditekan Relay (R0) aktif sehingga Relay (R1)aktif dan Solenoid (SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju,bila menyentuh LS2 Solenoid (SOL2) bekerja untuk menggerakkan
TOPIK XII : Kontrol Auto dan Semi Auto 2 Buah Double Acting CylinderDengan 5/2 WAY Valve Single dan Double Solenoid(4 Step A+ A- B+ B-)
66
silinder A mundur bila menyentuh LS1 silinder A berhenti dan silinder Bbergerak maju bila menyentuh LS4 silinder B mundur dan bila meyentuhLS3 silinder B berhenti dan Silinder A maju-mundur lagi demikian pulasilinder B maju-mundur lagi demikian seterusnya sampai tombol Stopditekan untuk berhenti.
III. Displacement Step Diagram
Dua buah double acting cylinder bergerak secara berurutan dengangerakan seperti yang terlihat pada Displacement Step Diagram di bawahini:
Tombol Start (S1) ditekan, silinder A maju. Setelah silinder A beradadidepan penuh, silinder B maju. Setelah silinder B di depan penuh,silinder A mundur. Dan setelah silinder A berada di belakang penuhsilinder B mundur.Apabila tombol Stop, semua silinder akan kembali keposisi semula.
41 2 3
Cylinder A0
1
Cylinder B0
1
5= 1
67
IV. Rangkaian Kontrol 4 Step, 2 Buah Double Acting Cylinder dengan 5/2WAY Valve Single Solenoid dan Double Solenoid
45%
45%
LS1 LS2
4 2
51
3SOL1
45%
45%
LS3 LS4
4 2
51
3SOL2 SOL3
0V
+24V
S_AUTO
R1
LS3
R4
R1
R1
LS2 R2
R3
R2
LS1 R3
R4
R3
LS4 R4
SOL1
R1
R2
SOL2
R3
R4
R2R0
STOP
R0 R0AUTO
A+ A- B+ B-
SOL3
R4
R1
1
2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
24
5612
14 78
12 91013
1114
313
V. Prosedur PraktikumA. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)
1. Aktifkan program aplikasi FluidSIM2. Klik File pilih New (Ctrl+N)3. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Double Acting Cylinder drag ke lembar kerja4. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve yang pertama.5. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electrically.6. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas).7. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve yang kedua8. Pilih sebelah kiri dan kanan Pneumatically/Electrically.9. Klik OK
68
10. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.
11. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.
12. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Pushbutton NO (make) dan
13. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Relay, lalu keValve Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V (perhatikangambar rangkaian).
14. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
15. Klik Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.16. Klik Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.17. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 12.
B. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.6. Tekan Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.7. Buat analisa hasil praktikum.8. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum9. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
69
VI. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik1. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
2. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
71
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat membuat kontrol 4 step dengan 5/2 WAY Valve
Single dan Double Solenoid pada Double acting cylinder.2. Mahasiswa mampu membuat kontrol simulasi menggunakan Software
FluidSIM.3. Mahasiswa mampu merangkai Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder
dengan 5/2 WAY Valve Ssingle dan Double Solenoid menggunakan 2buah Sensor proximity dan 2 buah Limit Switch
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatikpada Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder.
I. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan) 1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 5 pieces5. Double Acting Cylinder 2 piece6. 5/2 WAY Valve Single Solenoid 1 piece7. 5/2 WAY Valve Double Solenoid 1 piece8. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit9. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit10. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit11. Limit Switch 4 piece12. Relay (PN 13030) 1 Unit13. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
1. Bila push button Semi Auto ditekan Relay (R1) aktif sehingga Solenoid(SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju, bila menyentuhSensor Proximity2 (P2) maka SOL2 bekerja dan silinder B akan majudan bila menyentuh LS4 SOL3 bekerja dan silinder B mundur dan bilameyentuh LS3 silinder B berhenti. Dan menggerakkan Silinder AMundur bila menyentuh P1 maka Silinder A berhenti.
TOPIK XIII : Kontrol Auto dan Semi Auto 2 Double Acting Cylinder Dengan 5/2WAY Valve Single dan Double Solenoid dengan menggunakan SensorProximity dan Limit Switch (4 Step A+ B+ B- A-)
72
2. Bila push button Auto ditekan Relay (R0) aktif sehingga Relay (R1)aktif dan Solenoid (SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju,bila menyentuh Sensor Proximity2 (P2) maka SOL2 bekerja dan silinderB akan maju dan bila menyentuh LS4 maka SOL3 bekerja dan silinder Bmundur dan bila meyentuh LS3 silinder B berhenti. Dan menggerakkanSilinder A Mundur bila menyentuh P1 maka Silinder A berhenti,demikian seterusnya sampai tombol Stop ditekan untuk berhenti.
III. Displacement Step Diagram
Dua buah double acting cylinder bergerak secara berurutan dengangerakan seperti yang terlihat pada Displacement Step Diagram di bawahini:
Tombol Start (S1) ditekan, silinder A maju. Setelah silinder A beradadidepan penuh, silinder B maju. Setelah silinder B di depan penuh,silinder B mundur. Dan setelah silinder B berada di belakang penuhsilinder A mundur.Apabila tombol Stop, semua silinder akan kembali keposisi semula.
41 2 3
Cylinder A0
1
Cylinder B0
1
5= 1
73
IV. Rangkaian Kontrol 4 Step, 2 Buah Double Acting Cylinder dengan 5/2WAY Valve Single dan Double Solenoid menggunakan Sensor Proximitydan Limit Switch
V. Prosedur PercobaanA. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)
1. Aktifkan program aplikasi FluidSIM2. Klik File pilih New (Ctrl+N)3. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Double Acting Cylinder drag ke lembar kerja4. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve5. Pilih sebelah kiri dan kanan Pneumatically/Electrically.6. Klik OK7. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.
4 2
51
3SOL1
45%
45%
A CylinderP1 P2
+24V
0V
R1
R1
SOL1
STOP
R0
R0
AUTO R0
R2
R4
R1
4 2
51
3SOL2 SOL3
45%
45%
LS3 LS4B Cylinder
R2
R3
LS4 R3
R4
LS3 R4
R2
SOL2
R1 R2 R3
R4 R3
4 STEP = A+ B+ B- A-
SOL_6
R3
SOL3
P1
P2
SOR1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
17
26
789
14
91015
111216
15 13514
74
8. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.
9. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push buttonNO (make) dan
10. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Relay, lalu keValve Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V (perhatikangambar rangkaian).
11. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
12. Klik Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.13. Klik Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.14. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 13.
B. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.6. Tekan Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.7. Buat analisa hasil praktikum.8. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum9. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
75
VI. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik1. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
2. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
77
Tujuan Praktikum :1. Mahasiswa dapat membuat kontrol 4 Step menggunakan Counter,
Timer dan Limit Switch pada Double acting cylinder.2. Mahasiswa mampu membuat program kontrol simulasi menggunakan
Software FluidSIM.3. Mahasiswa mampu merangkai Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder
dengan 5/2 WAY Valve Single dan Double Solenoid menggunakanpush button, Counter, Timer dan Limit Switch.
4. Mahasiswa dapat memasang dan merangkai komponen pneumatikpada Kontrol 2 buah Double Acting Cylinder.
. Peralatan dan Bahan
1. Compressed Air Supply (Sumber udara bertekanan) 1 Unit2. Air Service Unit (PN. 12101) 1 Unit3. Air Distributor (PN.120012) 1 piece4. Pneumatic hose (6mm) 5 pieces5. Double Acting Cylinder 2 piece6. 5/2 WAY Valve Double Solenoid 2 piece7. Power Supply DC 24 V / 5 A 1 Unit8. Emergency Switch (PN.13025) 1 Unit9. Push Button Switch (PN.13033) 1 Unit10. Limit Switch 4 piece11. Relay (PN 13030) 1 Unit12. Digital Timer Digital 1 Unit13. Digital Counter 1 Unit14. Cable Connector sufficiently
II. Identifikasi Masalah
1. Bila push button Semi Auto ditekan sebanyak 5x (Counter 5x) Timer ON-Delay akan aktif, setelah 3 detik Relay (R1) aktif sehingga Solenoid(SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju, bila menyentuhLimit Switch2 (LS2) silinder A akan mundur dan bila menyentuh LimitSwitch1 (LS1) silinder A berhenti dan SOL2 bekerja silinder B bergerakmaju bila menyentuh LS4 maka SOL3 bekerja sehingga silinder B mundurdan bila meyentuh LS3 silinder B berhenti.
Praktikum XIV : Kontrol Auto dan Semi Auto 2 Double Acting CylinderDengan 5/2 WAY Valve Double Solenoid dengan menggunakanCounter, Timer dan Limit Switch (4 Step A+ B+ A- B-)
78
2. Bila push button Auto ditekan Relay (R0) aktif sehingga Relay (R1)aktif dan Solenoid (SOL1) bekerja untuk menggerakkan Silinder A maju,bila menyentuh Limit Switch2 (LS2) silinder A akan mundur dan bilamenyentuh Limit Switch1 (LS1) silinder A berhenti dan SOL2 bekerjasilinder B bergerak maju bila menyentuh LS4 maka SOL3 bekerjasehingga silinder B mundur dan bila meyentuh LS3 silinder B berhenti danSilinder A maju-mundur lagi demikian pula silinder B maju-mundur lagidemikian seterusnya sampai tombol Stop ditekan untuk berhenti.
III. Displacement Step Diagram
Dua buah double acting cylinder bergerak secara berurutan dengangerakan seperti yang terlihat pada Displacement Step Diagram di bawahini:
Tombol Start (S1) ditekan, silinder A maju. Setelah silinder A beradadidepan penuh, silinder B maju. Setelah silinder B di depan penuh,silinder A mundur. Dan setelah silinder A berada di belakang penuhsilinder B mundur.Apabila tombol Stop, semua silinder akan kembali keposisi semula.
41 2 3
Cylinder A0
1
Cylinder B0
1
5= 1
79
IV. Rangkaian Kontrol 4 Step, 2 Buah Double Acting Cylinder dengan 5/2WAY Valve Double Solenoid menggunakan Counter, Timer dan LimitSwitch
45%
45%
LS1 LS2
4 2
51
3SOL1
45%
45%
LS3 LS4
4 2
51
3SOL2 SOL3
0V
+24V
R1
LS3
R4
R1
R1
LS2 R2
R3
R2
LS1 R3
R4
R3
LS4 R4
SOL1
R1
R2
SOL2
R3
R4
R2R0
STOP
R0R0AUTO
A+ A- B+ B-
SOL3
R4
C1 3
LS4C1
T1 3
S_AUTO
T1
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18
28
6 7 91016
1112
16 131417
1518
717
V. Prosedur PraktikumA. Simulasi Kontrol Elektro Pneumatik Dengan FluidSIM®3.6 FESTO
(Software)
1. Aktifkan program aplikasi FluidSIM2. Klik File pilih New (Ctrl+N)3. Pilih Gambar 5/2 Way Valve, Compressor Air Supply , One-way flow
control valve dan Double Acting Cylinder drag ke lembar kerja4. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve yang pertama.5. Pilih sebelah kiri Pneumatically/Electrically.6. Pilih sebelah kanan Spring-returned (pegas).7. Klik 2x pada gambar 5/2 Way Valve yang kedua
80
8. Pilih sebelah kiri dan kanan Pneumatically/Electrically.9. Pilih sebelah kiri dan kanan Pneumatically/Electrically.10. Klik OK11. Pada gambar Compressor Air Supply hubungkan dengan Input Port 1.
Dan Output Port 2 dan Port 4 dihubungkan dengan One-way flow.12. Pada gambar One-way flow control atur level tekanan angin 45%.
Kemudian hubungkan dengan Double Acting Cylinder.13. Selanjutnya pilih gambar Electrical Connection 24V dan 0V, Push
button NO (make) dan14. Hubungkan Push button NO dengan sumber 24V lalu ke Relay, lalu ke
Valve Solenoid selanjutnya dari Valve Solenoid ke 0V (perhatikangambar rangkaian).
15. Untuk melihat apakah program yang dibuat sudah sesuai dengan yangdiinginkan, simulasi program dengan meng-click icon Start (F9).
16. Klik Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.17. Klik Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.18. Bila program sudah sesuai yang diinginkan Save Program tersebut
dengan Nama File Modul 14.
B. Kontrol Elektro Pneumatik (Hardware)1. Siapkan peralatan / bahan yang diperlukan sesuai Hasil simulasi
Rangkaian Kontrol Elektro Pneumatik pada FluidSIM.2. Sambungkan dengan kabel koneksi sesuai gambar rangkaian hasil
simulasi pada program FluidSIM.3. Sambungkan selang pneumatik pada Air Service Unit ke Air
Distributor lalu ke Single Solenoid kemudian ke Double ActingCylinder.
4. Aktifkan Power Supply 24 Volt DC dan Compressor Air Supply.5. Tekan Push Button Semi Auto, perhatikan apa yang terjadi.6. Tekan Push Button Auto, perhatikan apa yang terjadi.7. Buat analisa hasil praktikum.8. Matikan catu daya dan hand lever valve unit layanan udara setelah
pratikum9. Membongkar dan rapikan / mengatur komponen pada tempat semula.
81
VI. Analisa Rangkaian Elektro Pneumatik1. Simulasi dengan Program aplikasi FluidSIM
2. Rangkaian Pengawatan (Hardware)
83
DAFTAR PUSAKA
1. Margiono Abdullah, Pengendalian Mesin Industri SecaraElektroPneumatik, 2016.
2. Software FluidSIM® 3.6 FESTO Version 3.6h/1.003 Pneumatics User’sGuide, 04/20/2004.
3. Pneumatics exercise Basic Level, FESTECH Factory Automation ExpertGroup, 706, Darung technotown 5, 439, Kasan-Dong, Kumchun-Ku,Seoul, Korea, 2010.
4. Pneumatics exercise Advanced Level, FESTECH Factory AutomationExpert Group, 706, Darung technotown 5, 439, Kasan-Dong, Kumchun-Ku, Seoul, Korea, 2010.
5. Sistem Kontrol Elektro Pneumatik 1 dan 2 Direktorat Pembinaan SMK,Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2013.
6. Wirawan, Pramomo, Bahan Ajar PNEUMATIK-HIDROLIK, TeknikMesin Fakultas Teknik Universitas Negeri Semarang, 2013.
7. Wisnu Tri Nugroho, Limit Switch Dan Sensor Pada Pneumatik danElektroPneumatik, Direktorat Pembinaan SMK, Kementerian Pendidikandan Kebudayaan, 2017.