Download - Menulis Efektif

Transcript
  • Menulis Efektif

  • KIAT PENYUSUNAN KALIMAT EFEKTIFkiat pengulangan

    (1) Untuk menguasai kemahiran menulis diperlukan latihan, latihan, dan sekali lagi latihan.

    (2) Rhonald sangat aman. Teknologi micorgrain Rhonald memberikan perlindungan maksimum bagi lambung. Sedemikian aman hingga kita perlu Rhonald Rhonald dapat diminum setiap saat.

    (3) Mengarang bukanlah pekerjaan yang sukar, yang membuat Anda susah dan tersiksa. Mengarang bukanlah momok, yang membuat orang harus ketakutan. Mengarang adalah pekerjaan yang menarik, yang membuat orang bahagia.

    (4) John Davy menuntut maskapai penerbangan Malaysian Airlines System (MAS) agar membayar ongkos tes darahnya, Selasa pekan lalu. Tentara Australia ini takut ketularan penyakit menular. Pasalnya, dalam penerbangan menuju Sydney, Australia, awal September, tiba-tiba seorang penumpang bernama Louis Helen Wardan jatuh pingsan. Davy, yang cekatan, langsung menolong wanita berusia 29 tahun itu. la melakukan pernafasan buatan dengan menyedot dan mengembuskan udara lewat mulut si korban.

  • Pengedepanan Konidin melenyapkan batuk dengan melegakan tenggorokan Anda. Konidin, tablet batuk dengan formulasi khusus dari Konimex untuk meredakan batuk dengan cepat. Konidin telah terbukti kemanjurannya.Mengarang bukanlah pekerjaan yang sukar, yang membuat Anda susah dan tersiksa. Mengarang bukanlah momok, yang membuat orang harus ketakutan. Mengarang adalah pekerjaan yang menarik, yang membuat orang bahagia.

  • PenyejajaranYang dilakukannya selama ini di kampung adalah mengurus harta pusaka, mengerjakan sawah, menjenguk sanak famili, dan membersihkan kuburan nenek. Penelitian dilakukan dengan tiga tahap, yakni menyusun proposal, melaksanakan penelitian, dan membuat laporan

  • pengaturan variasi kalimat(1) Subroto datang ke rumah Cepluk. Di sanalah dia bertemu Cepluk yang pertama kali.(2) Kemarin saya meminjam buku dari perpustakaan. Buku itu saya baca tadi malam dan sekarang akan saya kembalikan.(3) Anda harus mau dan berani menghadapi berbagai usaha penyelewengan. Jangan ragu-ragu! Jangan takut-takut! Mengapa? Anda semua adalah tunas-tunas pemimpin bangsa yang terandalkan.(4) Persebaya akan bermain di Ujung Pandang. Kemenangan harus dipetik dari pertandingan itu, sekalipun dengan risiko berbahaya.

  • Pengembangan Paragraf

    1. Persyaratan Kesatuan Pada hakikatnya, paragraf adalah satu kesatuan atau keutuhan pikiran yang lebih luas daripada kalimat, Setiap paragraf mengandung satu gagasan dasar dan satu atau sejumlah gagasan pengembang. Gagasan dasar itu dikemukakan ke dalam kalimat topik.

    Contoh: Indonesia masih dapat disebut sebagai negara agraris. Lebih dari 80% penduduk Indonesia hidup sebagai petani di pedesaan. Sebagian besar di antara petani itu adalah petani tradisional. Sebagian kecil telah menjadi petani modern yang ditandai dengan rekayasa teknologi pertanian. Kelompok yang terakhir itu telah mendapatkan dan memanfaatkan perkembangan teknologi pertanian.

  • Persyaratan Pengembangan persyaratan pengembangan ini dengan membaca paragraf contoh berikut! Pusatkan perhatian Anda pada gagasan dasar yang dituangkan dalam kalimat topik (di awal paragraf, bercetak tebal) dan gagasan-gagasan pengembangnya yang dituangkan dalam kalimat-kalimat lanjutannya.Contoh: Nasib warga Desa Singosari, Kecamatan Kebomas, Gresik, mirip sebuah tragedi. Mereka menggusur diri dari habitat asli, tidur di bawah tenda-tenda darurat mirip pengungsi, korban perang, atau bencana alam. Memang masih terbuka untuk diperdebatkan adakah bencana di desa itu? Mungkin tidak. Yang ada justru proyek pembangunan fisik. Substansi pembangunan justru untuk kesejahteraan manusia dan masyarakat Indonesia seutuhnya. Tetapi, di kalangan ahli sosiologi begitu populer jargon "growth without development" (pertumbuhan tanpa perkembangan). Artinya, pembangunan menjadi bersifat parsiai karena ada yang tak tersentuh, bahkan merasa terpinggirkan dan menjadi kelompok marginal. Dalam kasus rakyat Singosari, jargon itu terasa aktual sekali.

  • 3. Persyaratan Kepaduan atau Koherensi Kesatuan memiliki arti ketunggalan isi gagasan yang dijamin oleh adanya satu gagasan dasar dan sejumlah gagasan pengembang. Kepaduan berarti keserasian hubungan antargagasan dalam paragraf yang berarti juga keserasian hubungan antarkalimat dalam paragraf. Keserasian itu menyebabkan alur gagasan atau informasi yang terungkap dalam paragraf lancar. Kelancaran itu memudahkan pembaca untuk memahami

    Contoh:Pada waktu itu tenaga manusia merupakan sumbangan utama yang sangat dibutuhkan dalam program pembangunan Kerajaan Romawi. Tenaga manusia yang puluhan ribu jumlahnya diorganisasi secara rapi untuk membuat jalan, saluran irigasi, ataupun gedung-gedung yang penting. Dengan tenaga manusia, dijalankanlah mesin-mesin pengangkat barang dan benda-benda berat, pemompaan air, penggerak perahu, dan sebagainya. Pendek kata, tenaga manusia menjadi sumber energi utama.

  • 4. Persyaratan Kekompakan atau KohesiPersyaratan kepaduan dinyatakan oleh adanya hubungan antargagasan yang serasi. Hubungan itu diungkapkan melalui hubungan antarkalimat. Persyaratan kekompakan mengatur hubungan antarkalimat yang diwujudkan oleh adanya bentuk-bentuk kalimat atau bagian kalimat yang cocok dalam paragraf. Kekompakan dipilah dalam dua kategori, yakni kekompakan struktural dan kekompakan leksikal. Kekompakan struktural ditandai oleh adanya hubungan struktur kalimat-kalimat yang digunakan dalam paragraf, sedangkan kekompakan leksikal ditandai oleh kata-kata yang digunakan dalam paragraf untuk menandai hubungan antarkalimat atau bagian paragraf.

    kalimat dalam pengungkapan gagasan yang berbeda, seperti contoh berikut ini.Darah biru itu darah biru saya sendiri. Pabrik ini milik saya sendiri. Duit ini duit saya sendiri. Modal saya adalah hasil usaha saya sendiri. Borjuis, ya, borjuis saya sendiri. Kalau Mas Menggung memang sakti mandraguna seperti Bung Karno, silakan. Untuk bisa sakti, tak bisa memasak. Tak bisa pakai senjata. Belanda kalah, Jepang juga kalah. Ini juga fakta.

  • Aspek isi, aspek bahasa, aspek ejaan dan tanda baca, dan aspek teknis.Aspek isi menyangkut gagasan yang Anda kemukakan dalam karangan. Agar Anda memiliki pegangan dalam memperbaiki aspek isi, pertanyaan-pertanyaan berikut dapat Anda gunakan sebagai pemandu. 1. Apakah isi karangan Anda sudah sistematis, baik dari segi hubungan logis maupun dari segi hubungan kronologis? 2. Apakah isi karangan Anda sudah lengkap dalam arti bahwa gagasan yang terungkap sudah memenuhi kebutuhan? 3. Apakah isi karangan Anda sudah akurat dalam arti bahwa butir-butir gagasan Anda sudah benar diukur dari gagasan yang dibutuhkan. 4. Apakah isi karangan Anda sudah memadai diukur dari kebutuhan informasi yang diperlukan oleh calon pembaca?

  • Aspek kedua adalah aspek bahasa. Pertanyaan-pertanyaan berikut dapat Anda pakai sebagai pemandu.1. Apakah ragam bahasa yang Anda gunakan sudah sesuai dengan ragam yang dibutuhkan dalam karangan.2. Apakah kata-kata yang Anda gunakan sudah termasuk kata-kata yang tepat diukur dari pemilihan kata atau diksi?3. Apakah kalimat-kalimatnya sudah termasuk kalimat yang efektif baik diukur dari kejelasan gagasan, variasi kalimat, maupun diukur dari kaidah struktur kalimat?

  • Aspek ketiga adalah aspek ejaan dan tanda baca. Untuk memperbaiki ejaan dan tanda baca, pertanyaan-pertrfnyaan berikut berguna bagi Anda.1. Apakah ejaan yang Anda gunakan dalam draf sudah sesuai dengan kaidah penggunaan ejaan yang berlaku sebagaimana diatur dalam Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan?2. Apakah tanda baca yang Anda gunakan sudah mengikuti kaidah penggunaan tanda baca sebagaimana diatur dalam Ejaan Bahasa Indonesia Yang Disempurnakan?

  • Aspek yang keempat yang perlu Anda perbaiki adalah aspek teknik penulisan. Hal-hal teknis itu menyangkut teknik penggunaan margin (kiri, kanan, atas, bawah), teknik penomoran, teknik penulisan pustaka, teknik pengutipan, dan teknik tampilan visual, seperti label, organigram, diagram, gambar, dan denah. Pertanyaan berikut dapat Anda gunakan sebagai pemandu perbaikan setiap teknik tersebut.1. Apakah nomor yang Anda gunakan sudah sesuai dengan sistem penomoran yang benar?2. Apakah penulisan daftar pustaka yang Anda lakukan sudah sesuai dengan ketentuan-ketentuan teknis penulisan daftar pustaka?3. Apakah kutipan sudah Anda tuliskan sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam teknik penulisan kutipan pustaka?


Top Related