-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
1/15
BAB I
TUJUAN PERCOBAAN
Tujuan dari pengujian kekerasan ini adalah untuk mengetahui angka kekerasan dari suatu
bahan, hal ini merupakan salah satu siat mekanik !ang penting, "engetahui angka kekerasan
suatu bahan, "engetahui pengaruh perlakuan panas terhadap kekerasan bahan dan
"engetahui uji kekerasan se#ara Pengukuran $ekerasan Brinnel , %i#kers dan Rk'ell(
BAB II
TINJAUAN PU)TA$A
2.1 Pengertian Kekerasan
$ekerasan *+ardness adalah salah satu siat mekanik *"e#hani#al pr&perties dari suatu
material( $ekerasan suatu material harus diketahui khususn!a untuk material !ang dalam
penggunaan!a akan mangalami pergesekan *ri#ti&nal &r#e, dalam hal ini bidang keilmuan
!ang berperan penting mempelajarin!a adalah Ilmu Bahan Teknik *"etallurg! Engineering(
$ekerasan dideinisikan sebagai kemampuan suatu material untuk menahan beban identasi
atau penetrasi *penekanan( -idunia teknik, umumn!a pengujian kekerasan menggunakan .
ma#am met&de pengujian kekerasan, !akni /
0( Brinnel *+B 1 B+N
2( Rk'ell *+R 1 R+N
3( %ikers *+% 1 %+N.( "i#r& +ardness *Namun jarang sekali dipakai4red
Pemilihan masing4masing skala *met&de pengujian tergantung pada /
a( Permukaan material
b( Jenis dan dimensi material
#( Jenis data !ang diinginkan
d( $etersedian alat uji
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
2/15
2.2 Pengujian Kekerasan
Terdapat tiga jenis umum mengenai ukuran kekerasan !ang tergantung #ara melakukan
pengujian !aitu/
2(2(0( "et&de g&resan * scratch hardness
"et&de g&resan merupakan perhatian utama para ahli mineral( Pengukuran kekerasan
berbagai mineral dan bahan4bahan !ang lain, disusun berdasarkan kemampuan g&resan satu
sama !ang lain( Ada beberapa met&de dalam pengujian kekerasan antara lain/
a. "et&de skala Mohs
"et&de Mohs disebut juga met&de abrasi atau uji kekerasan( )kala ini terdiri atas 05
standar mineral disusun berdasarkan kemampuann!a untuk dig&res, seperti tampak padaTabel 2(0( "ineral !ang paling lunak pada skala ini adalah talk *kekerasan g&res 0,
sedangkan intan mempun!ai kekerasan 05( )kala "&hs tidak #&k untuk l&gam, karena
interval skala pada nilai kekerasan tinggi tidak benar( 6&gam !ang paling keras mempun!ai
harga kekerasan pada skala "&hs, antara . sampai 7( Pengujian ini digunakan untuk
mengukur kekerasan batuan( Prinsip kerjan!a adalah mineral atau batuan dig&res dengan
mineral lain !ang memiliki kekerasan tinggi(
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
3/15
Tabel )kala "&hs
"aterial standar "&hs "aterial lain Angka $ekerasan
)kala "&hs $n&&p
Talc 0 2 Pb 0 s1d 2 8
Gypsum 2 32
Cu 2 s1d 3 .5
Calcite 3 025
Mild Steel 3 s1d . 055
Fluorite . 085
Apatite 8 .55
Feldspar 9 895
: ;
Quartz ; ;55
Martensitic steel ; s1d 7 ;55
Topaz 7 0355
Hard Cr latin! 7 0755
Corundum < 0755
:C < s1d 05 0755
"iamond 05 9555
*%ander %&&rt,=e&rge( Metallo!raphy#
b( "et&de Jarum Pengg&res dari Intan
"et&de ini dilakukan dengan #ara mengukur kedalaman atau lebar g&resan pada
permukaan benda uji !ang dibuat &leh jarum pengg&res !ang terbuat dari intan( Beban
sebesar 3 kg digunakan dan lebar g&resan diukur melalui mikr&sk&p dengan rumus/
H =10
4
d2
dimana + > nilai kekerasan g&resan
d > lebar g&resan dalam mikr&meter(
2(2(2( "et&de 6ekukan * indentation hardness
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
4/15
-ari ketiga #ara pengujian kekerasan, indentation hardness adalah !ang ban!ak
digunakan( Pengetesan ini dapat dilakukan terhadap l&gam hasil perlakuan panas * Heat
treatment ( $dentation hardness terdiri dari/
0( "et&de Brinell
"et&de ini pertama kali dilakukan &leh Brinell pada tahun 0
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
5/15
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
6/15
)kalaBeban "a!&r
*$gTipe Indent&r Tipe "aterial Uji
A 950109D b&la intan
keru#ut
)angat keras, tungsten,
karbida
B 055 0109D b&la
$ekerasan sedang, bajakarb&n rendah dan
sedang, kuningan,
perunggu
C 085 Intan keru#ut
Baja keras, paduan !ang
dikeraskan, baja hasil
temperin!
- 055 017D b&la
Besi #&r, paduan
alumunium, magnesium
!g dianealing
E 055 Intan $eru#ut Baja ka'akan
95 0109D b&la$uningan !ang
dianealing dan tembaga
= 085 017D b&laTembaga, berilium,
&s&r, perunggu
+ 95 017D b&la Pelat alumunium, timah
$ 085 @D b&laBesi #&r, paduan
alumunium, timah
6 95 @D b&la Plastik, l&gam lunak
" 055 @D b&la Plastik, l&gam lunak
R 95 @D b&la Plastik, l&gam lunak
) 055 D b&la Plastik, l&gam lunak
% 085 D b&la Plastik, l&gam lunak
Tabel )kala $ekerasan )uperi#ial Rk'ell
)kala $ndenter Beban "a!&r * kg
08N "iamond 08
35N "iamond 35
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
7/15
.8N "iamond .8
08T 0109 in( 'all 08
35T 0109 in( 'all 35
.8T 0109 in( 'all .808: 017 in( 'all 08
35: 017 in( 'all 35
.8: 017 in( 'all .8
(. "et&de )ickers
"et&de ini mirip dengan met&de 'rinell tetapi penetrat&r !ang dipakai berupa intan
berbentuk piramida dengan dasar bujur sangkar dan sudut pun#ak 0395( Beban !ang
digunakan biasan!a 0 s1d 025 kg F9G(
=ambar Cara Pengukuran -iameter pada $dentor %i#kers
2
21 d d d +=
278.,0
*
H) =
dimana/
P > Beban !ang ditetapkan
6 > Panjang diag&nal rata4rata
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
8/15
=ambar the )ickers "iamonds+piramids $dentor
=ambar "a#am ?"a#am 6ekukan !ang -ihasilkan Penumbuk Intan
6ekukan !ang benar !ang dibuat &leh penumbuk piramida intan harus berbentuk bujur
sangkar *a( Akan tetapi, sering juga ditemukan pen!impangan pada pengujian %i#kers(
6ekukan bantal jarum pada gambar *b adalah akibat pengukuran terjadin!a penurunan l&gam
disekitar permukaan piramida !ang datar( $eadaan demikian terdapat pada l&gam4l&gam
!ang dilunakkan dan mengakibatkan pengukuran panjang diag&nal berlebih( 6ekukan
berbentuk t&ng pada *# terdapat pada l&gam4l&gam !ang mengalami pr&ses pengerjaan
dingin( Bentuk demikian diakibatkan &leh penimbunan ke atas l&gam4l&gam disekitar
permukaan penumbuk
.( Uji $ekerasan "ikr& * Microhardness Tester
"et&de ini menggunakan prinsip indentasi !ang digunakan untuk mengukur kekerasan
benda4benda mikr&( enetrator n!a adalah intan dengan perbandingan diag&nal panjang dan
pendek sekitar ;/0( Intan tersebut berupa intan kasar !ang dibentuk sedemikian menjadi
bentuk piramida(( Angka kekerasan knoop *$+N adalah beban dibagi luas pr&!eksi lekukan
!ang tidak akan kembali ke bentuk semula(
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
9/15
=ambar The ,noop diamond+pyramid indenter
Angka kekerasan ,noop *$+N dirumuskan sebagai berikut
-"ieter Goer!e . Mechanical Metallur!y#
C
,H/
* A 2
==
dimana P > beban !ang diterapkan *kg
A p > luas pr&!eksi lekukan !ang tidak pulih ke bentuk semula
6 > panjang diag&nal !ang lebih panjangC > k&nstanta untuk setiap penumbuk
0. "et&de Meyer
"et&de "e!er hampir sama dengan "et&de Brinell, !ang membedakan adalah pada
"e!er !ang diperhatikan adalah pro1ected area pada bekas indentasi sedangkan pada Brinell
adalah pada luas area permukaan( Rata ? rata tekanan antara permukaan indent&r dan
indentasin!a sama dengan beban dibagi pro1ected area dari bekas indentasi.
2r
π
=
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
10/15
Cara menghitung kekerasan dengan met&de "e!er atau "+N %
2
.
d
MH/
π
=
dimana
"+N > nilai kekerasan "e!er
P > Beban !ang diberikan
d > diameter penekanan
)eperti uji kekerasan Brinell, uji kekerasan Meyer memiliki satuan kg1mm2( Uji
Meyer kurang sensiti2 dibandingkan dengan uji kekerasan Brinell( Untuk pengerjaan
pendinginan pengujian kekerasan Meyer lebih konstan dan valid dibandingkan dengan uji
kekerasan Brinell !ang hasiln!a ber 2luktuasi( Uji kekerasan Meyer lebih 2undamental dalam
perhitungan kekerasan indentasi namun se#ara praktekn!a jarang digunakan untuk pengujian
kekerasan
=ambar Alat Penguji $ekerasan "e!er
9( "et&de $eru#ut *+RC
"et&de ini termasuk met&de Rk'ell !ang dalam penerapann!a menggunakan
indent&r berupa sebuah batu intan berbentuk piramida dengan sudut pun#ak 025°
Pada met&de ini beban a'al dipasang sebesar 05 kg dan ujung keru#ut masuk sedikit ke
dalam bahan( +al ini pertama kali dilakukan agar terhindar dari ketidakrataan permukaan(
)elanjutn!a penunjuk jam diset pada kedudukan 055(
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
11/15
6alu beban utama sebesar 0.5 kg dipasang, sehingga beban seluruhn!a sebesar 085 kg
!ang men!ebabkan keru#ut masuk lebih dalam lagi dan penunjuk jam kembali( )etelah
beberapa saat beban utama diambil kembali, maka keru#ut tersebut merapat kembali karena
bentuk elastis dari bahan !ang diukur( Penunjuk jam ukur akan berputar sedikit naik,
kedudukan penunjuk saat itulah din!atakan dalam +RC *dengan skala 5 s1d 055(
=ambar Perbandingan Penetrat&r dari met&de Brinell dan Rk'ell
Berdasarkan gambar perbandingan diatas sudah dapat kita simpulkan bah'a met&de ini han!a
sesuai untuk specimen !ang strukturn!a h&m&gen saja( +al ini dikarenakan ujung penetrat&r memiliki
luas permukaan !ang sempit sehingga tidak dapat me'akili struktur permukaan specimen !ang
strukturn!a heter&gen
;( "et&de ,noop "iamond Microhardness Test
"et&de !ang dikembangkan di Amerika )erikat ini menggunakan indenter intan piramida !ang
didesain untuk memberikan penekanan tipis dan panjang, panjangn!a adalah tujuh kali lebih besar
dari lebarn!a, dan sekitar 35 kali lebih besar dari kedalamann!a ( Bentuk ini memberikan keuntungan
lebih daripada met&de %i#kers, karena dapat memberikan keakuratan !ang lebih tinggi dalam
perhitungan nilai kekerasan(
Nilai kekerasan ,noop, +$ adalah sebagai berikut/
HK =14,229 L
d2
dimana
+$ > nilai kekerasan ,noop
6 > beban !ang diberikan
d > panjang dari diag&nal pada mi#r&meter(
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
12/15
=ambar Schematic o2 diamond+point indenter and plan vie& o2 the indentation area
7( "et&de Peluru
Pada dasarn!a met&de ini sama dengan met&de keru#ut, han!a pada met&de ini
menggunakan penetrator sebuah peluru baja !ang dikeraskan dengan diameter 0109 in#i
menggunakan beban tertentu dalam bahann!a( )kala !ang dipakai adalah 35 s1d 035, dengan
skala 35 dianggap beban !ang lunak dan 035 adalah beban !ang paling keras(
Prinsip kerjan!a mula4mula peluru ditekan pada bahan dengan beban a'al sebesar 05 kg,
kemudian ditambahkan beban utama sebesar diameter bekas indentasi(
8( $etebalan spesimen minimal 05 d *d > diameter bekas indentasi(
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
13/15
Tabel "a#am4"a#am "et&de $ekerasan 6ekukan
2(2(3( "et&de pantulan * rebound 3 dynamic hardness
Pada pengukuran kekerasan dinamik, biasan!a penumbuk dijatuhkan ke permukaan
l&gam dan kekerasan din!atakan &leh energi tumbukn!a( Skeleroskop Shore * shore
scleroscope, !ang merupakan #&nt&h paling umum dari suatu alat penguji kekerasan dinamik
mengukur kekerasan !ang din!atakan dengan tinggi lekukan atau tinggi pantulan( )tandar
!ang digunakan pada met&de scleroscope shore adalah A)T" C4779( ( A)T" C4799
merupakan American society 2or testin! and materials dengan spesiikasi C4799 !ang
merupakan material untuk mesin mesin penguji !ang merupakan paduan atau #ampuran dari
carbon chromium vanadium tun!sten atau k&mbinasi cobalt atau standar k&nHersi
kekerasan dari l&gam( "et&de $ekerasan Sklereskop ditunjukan dengan angka !ang
diberikan &leh tinggin!a ujung palu ke#il setelah dijatuhkan dalam tabung gelas dalam
ketinggian 05 in#h *285 mm terhadap permukaan benda uji(
"et&de scleroscope shore
"et&de $ekerasan Sklereskop ditunjukan dengan angka !ang diberikan &leh tinggin!a
ujung palu ke#il setelah dijatuhkan dalam tabung gelas dalam ketinggian 05 in#h *285 mm
terhadap permukaan benda uji (
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
14/15
2.3 Nilai Konversi Kekerasan
asilitas untuk meng&nHersi pengukuran kekerasan pada satu skala menjadi skala !ang
lain sangat diinginkan( Namun, karena kekerasan merupakan siat material !ang tidak
ditetapkan dengan baik dan karena perbedaan eksperimen antara berma#am4ma#am teknik,
sebuah skema k&nHersi !ang luas tidak ditemukan( -ata k&nHersi kekerasan telah ditentukan
se#ara eksperimen dan ditemukan bergantung pada tipe dan karakteristik material( -ata
k&nHersi !ang paling dapat diper#a!a ada pada gambar di ba'ah ini(
=ambar Perbandingan dari
beberapa skala kekerasan
BAB II
ALAT DAN BAHAN YANG DIGNAKAAN
-
8/16/2019 Laporan Uji Kekerasan Politeknik Negeri Sriwijaya by Teknik Energi
15/15
1. Pengujian $ekerasan )e#ara Brinnel /
a( Tembaga
b( Pnetrat&r * B&la Baja
#( Amplas $asar dan +alusd( Alat $ikir
e( Alat Penekan
( Alat Pengukur -iameter 6ingkaran * Pr&je#t Pr&!ekt&r
2. Pengujian $ekerasan )e#ara %i#kers /
a( Baja ang -ikeraskan
b( Pnetrat&r * Intan $eru#ut atapun B&la Baja
#( Amplas $asar dan +alus
d( Alat Penekane( Alat Pengukur -iameter 6ingkaran * Pr&je#t Pr&!ekt&r
3. Pemgujian $ekerasn )e#ara Rk'ell
a( Baja ang -ikeraskan
b( Pnetrat&r * Intan $eru#ut
#( Amplas $asarr dan +alus
d( Rk'ell +ardness Tester * Alat Penguji $ekerasan Rk'ell