Transcript

LAPORAN OBSERVASI BENDUNG SIMONGAN

Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Bangunan Air

Dosen Pengampu :

Dr. Eng. Yeri Sutopo, MPd., M. T.

Disusun Oleh :

1. Ni’matul Maghfiroh 5113413014

2. Roikhatun 5113413031

3. Evi Kristianingrum 5113413053

4. Yudi Sutanto 5113413058

5. Rohman Asnanto 5113413072

TEKNIK SIPIL, S1

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2016

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB 1 PENDAHULUAN .................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ............................................................................ 1

1.2 Rumusan Masalah ...................................................................... 2

1.3 Tujuan ........................................................................................ 2

1.4 Manfaat ...................................................................................... 3

1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan ................................................ 3

1.6 Metoda Penyusunan Laporan ..................................................... 3

BAB II LANDASAN TEORI .............................................................. 4

2.1 Pengertian Bendung ................................................................... 4

2.2 Klasifikasi Bendung ................................................................... 5

2.3 Tata letak dan Bagian-bagian Bendungan .................................. 5

BAB III PEMBAHASAN .................................................................... 11

3.1 Letak Bendung Simongan ........................................................ 11

3.2 Kondisi Bendung Simongan .................................................... 11

3.3 Bagian-bagian Bendung ........................................................... 13

3.4 Fungsi Bendung Simongan ...................................................... 18

3.5 Perawatan Bendung Simongan ................................................ 18

3.6 Kegiatan Penggantian .............................................................. 20

3.7 Petugas Bendung ...................................................................... 21

BAB IV PENUTUP .............................................................................. 22

4.1 Kesimpulan .............................................................................. 22

4.2 Saran ........................................................................................ 22

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................... 23

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bendung atau pelimpah adalah suatu bangunan yang dibuat dari pasangan

batu kali, bronjong atau beton, yang terletak melintang pada sebuah sungai

yang tentu saja bangunan ini dapat digunakan pula untuk kepentingan lain

selain irigasi, seperti untuk keperluan air minum, pembangkit listrik atau

untuk pengendali banjir.

Menurut macamnya bendung dibagi dua, yaitu bendung tetap dan bendung

sementara, bendung tetap adalah bangunan yang sebagian besar konstruksi

terdiri dari pintu yang dapat digerakkan untuk mengatur ketinggian muka air

sungai sedangkan bendung tidak tetap adalah bangunan yang dipergunakan

untuk meninggikan muka air di sungai, sampai pada ketinggian yang

diperlukan agar air dapat dialirkan ke saluran irigasi dan petak tersier.

Kota Semarang merupakan ibukota provinsi Jawa Tengah, dengan jumlah

penduduk sekitar 1,3 juta jiwa. Letak kota Semarang yang sangat strategis

sebagai simpul transportasi regional menjadikan kota Semarang mempunyai

kelengkapan sarana prasarana fisik sehingga dapat meningkatkan

pertumbumbuhan ekonomi. Seiring dengan pertumbuhan kota Semarang yang

berjalan dengan cepat, hal tersebut menyebabkan perubahan tata guna lahan di

kota Semarang. Selain masalah tersebut bersamaan dengan perkembangan

kemajuan kota Semarang pasti juga timbul masalah yang kompleks.

Kota Semarang dalam beberapa tahun terakhir ini menghadapi

permasalahan yang cukup sulit, yaitu setiap tahun selalu mengalami bencana

banjir dimusim penghujan dan kekkurangan air dimusim kemarau. Masalah

kekurangan air akan semakin buruk di mas mendatang karena perkembangan

penduduk terpusat di daerah perkotaan. Selain itu penurunan tanah di wilayah

pesisir kota telah meningkat dalam decade terakhir dan akan terus meningkat

karena eksploitasi air dan tanah yang berlebihan oleh sector industry.

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 2

Bangunan hidraulik seperti bendung adalah bangunan sipil yang cukup

beresiko jika terjadi kerusakan ataupun tidak lagi memiliki keamanan yang

sesuai dengan kriteria perencanaan, sehingga dapat menimbulkan kegagalan

bendung menyadap air setiap waktu, menganggu fungsi sungai seperti sedia

kala, dan banjir yang berdampak negatif di hulu bendung yang dapat

menyebabkan korban jiwa.

Begitu pula dengan bendung Simongan yang berada di Sungai Garang

yang terletak di kota Semarang, memiliki fungsi untuk mengurangi banjir

yang terjadi di Kota Semarang. Bahkan dahulu kala bendung Simongan

tersebut juga difungsikan untuk Irigasi di Kota Semarang. Oleh karena itu

dalam studi ini kami akan membahas tentang bagian-bagian yang terdapat di

bendung Simongan, apakah sudah sesuai dengan standar perencanaan bendung

di sebuah kota ataukah belum sesuai dengan ketentuan perencanaan dilihat

dari segi kelengkapan struktur yang terdapat di bendung Simongan kota

Semarang tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Dari latar belakang diatas dapat diambil rumusan masalah sebagai berikut:

a. Bagaimana kondisi Bendung Simongan?

b. Apa saja bagian bangunan bendung yang terdapat pada Bendung

Simongan?

c. Apa saja fungsi Bendung Simongan?

d. Bagaimana perawatan Bendung Simongan?

1.3 Tujuan

Adapun tujuan dari observasi yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Mengetahui kondisi Bendung Simongan.

b. Mengetahui bagian bangunan bendung yang terdapat pada Bendung

Simongan.

c. Mengetahui fungsi Bendung Simongan.

d. Mengetaui perawatan pada Bendung Simongan.

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 3

1.4 Manfaat

Manfaat yang didapat dari observasi antara lain:

a. Mengetahui secara langsung kondisi Bendung

b. Menambah penguasaan materi kuliah dari hasil observasi secara langsung

pada bangunan bendung

c. Dapat membandingkan antara teori dengan kondisi dilapangan pada

bendung

1.5 Tempat dan Waktu Pelaksanaan

Tempat : Bendung Simongan

Hari,tanggal : Sabtu, 12 Maret 2016

1.6 Metode Penyusunan Laporan

Metode yang digunakan dalam penyusunan laporan ini adalah sebagai

berikut :

a. Metode observasi

Dalam hal ini data diperoleh dari pengamatan secara langsung di

lapangan pada Bendung Simongan.

b. Metode wawancara / interview

Melakukan wawancara secara langsung dengan pihak-pihak yang

terlibat dalam pengoperasian Bendung Simongan.

c. Metode Study kepustakaan

Data-data diperoleh dari referensi lain seperti buku, literatur ataupun

diktat yang sesuai dengan bahasan laporan demi menunjang kesempurnaan

pembahasan di dalam laporan.

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Bendung

Menurut standar tata cara perencanaan umum bendung, yang diartikan

dengan bendung adalah suatu bangunan air dengan kelengkapan yang

dibangun melintang sungai atau sudetan yang sengaja dibuat untuk

meninggikan taraf muka air atau untuk mendapatkan tinggi terjun. Sehingga

air dapat disadap dan dialirkan secara gravitasi ke tempat yang

membutuhkannya. Sedangkan bangunan air adalah setiap pekerjaan sipil yang

dibangun dibadan sungai untuk berbagai keperluan.

Berdasarkan Standar Nasional Indonesia 03-2401-1991 tentang pedoman

perencanaan hidrologi dan hidraulik untuk bangunan di sungai adalah

bangunanini dapat didesain dan dibangunan sebagai bangunan tetap, bendung

gerak, atau kombinasinya, dan harus dapat berfungsi untuk mengendalikan

aliran dan angkutan muatan di sungai sedemikian sehingga dengan

menaikkan muka airnya, air dapat dimanfaatkan secara efisien sesuai dengan

kebutuhannya.

Definisi bendung menurut analisa upah dan bahan BOW (Burgerlijke

Openbare Werken), bendung adalah bangunan air (beserta kelengkapannya)

yang dibangun melintang sungai untuk meninggikan taraf muka air sehingga

dapat dialirkan secara gravitasi ke tempat yang membutuhkannya. Fungsi

utama dari bendung adalah untuk meninggikan elevasi muka air darisungai

yang dibendung sehingga air bisa disadap dan dialirkan ke saluran lewat

bangunan pengambilan (intake structure), dan untuk mengendalikan aliran,

angkutan sedimen dan geometri sungai sehingga air dapat dimanfaatkan

secara aman, efisien, dan optimal, (Mawardi & Memet, 2010).

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 5

2.2 Klasifikasi Bendung

Bendung berdasarkan fungsinya dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Bendung penyadap, digunakan sebagai penyadap aliran sungai untuk

berbagai keperluan seperti untuk irigasi, air baku, dan sebagainya.

b. Bendung pembagi banjir, dibangun di percabangan sungai untuk mengatur

muka air sungai, sehingga terjadi pemisahan antara debit banjir dan debit

rendah sesuai dengan kapasitasnya.

c. Bendung penahan pasang,dibangun di bagian sungai yang dipengaruhi

pasang surut air laut antara lain untuk mencegah masuknya air asin.

Berdasarkan tipe strukturnya bendung dapat dibedakan atas :

a. Bendung tetap

b. Bendung gerak

c. Bendung kombinasi

d. Bendung kembang kempis

e. Bendung bottom intake

Ditinjau dari segi sifatnya, bendung dapat pula dibedakan

a. Bendung permanen seperti bendung pasangan batu, beton, dan kombinasi

beton dan pasangan batu.

b. Bendung semi permanen seperti bendung bronjong, cerucuk kayu, dan

sebagainya.

c. Bendung darurat, yang dibuat oleh masyarakat pedesaan seperti bendung

tumpukan batu, dan sebagainya.

2.3 Tata letak bendung dan Bagian-bagian Bendung

Bendung tetap yang terbuat dari pasangan batu untuk keperluan irigasi

terdiri atas berbagai komponen yang mempunyai fungsi masing-masing.

Komponen utama bendung itu yakni :

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 6

a. Tubuh bendung

Antara lain dari ambang tetap dan mercu bendung dengan bangunan

peredam energinya.

Gambar 2.1. Denah Bangunan Utama

b. Bangunan Pengambilan (Inteke)

Antara lain terdiri dari lantai/ambang dasar,pintu, dinding banjir, pilar

penempatan pintu, saringan sampah, jembatan pelayan, rumah pintu dan

perlengkapan lainya.

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 7

Gambar 2.2. Potongan bsngunan pengambilan dengan bangunan penguras

bawah

c. Bangunan pembilas

Dengan undersluice, pilar penempatan pintu, pintu bilas, jembatan

pelayan, rumah pintu, saringan batu, dan perlengkapan lainya.

Gambar 2.3. bangunan penguras dengan pintu penguras

d. Bangunan Pengelak

Bangunan pengelak adalah bagian dari bangunan utama yang benar-benar

dibangun di dalam air. Bangunan ini diperlukan untuk memungkinkan

dibelokkannya air sungai ke jaringan irigasi, dengan jalan menaikkan

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 8

muka air sungai atau dengan memperlebar pengambilan di dasar sungai

seperti pada tipe bendung saringan bawah bottom rack weir. Bila

bangunan tersebut juga akandipakai untuk mengatur elevasi air di sungai,

maka ada dua tipe yang dapat digunakan adalah bendung pelimpah (weir)

dan bendung gerka (barrage).

e. Bangunan Penguras

Untuk mencegah masuknya bahan sedimen kasar ke dalarn jaringan

saluran irigasi, bandung perlu dilengkapi dengn bangunan penguras yang

terletak pada tubuh bendung tepat di hilir bangunan pengarnbilan. Jika

pada kedua sisi dari sungai dibuat bangunan pengambilan maka bangunan

penguras juga dibuat pada kedua sisinya.

1) Penguras bawah

Bangunan penguras bawah atau yang dikenal undersluice adalah plat

beton mendatar di depan dan setinggi ambang pengambilan, diantara

pintu pengambilan, pintu penguras dan pilar.

2) Pintu Penguras

Pintu penguras dibangun sebagai terusan dari tubuh bendung di dekat

dan di sebelah hilir arnbang pengarnbilan. Tingginya pintu penguras

sarna dengan tinggi bendung sehingga dapat dilimpasi air banjir

diatasnya.

f. Kantong Lumpur

Bangunan kantong lumpur merupakan pembesaran potongan melintang

saluran sampai panjang tertentu untuk mengurangi kecepatan aliran dan

memberi kesempatan pada sedimen untuk mengendap. Bangunan ini

terletak pada bagian awal dari saluran primer persis di belakang bangunan

pengambilan.

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 9

Gambar 2.4. Tipe tata letak kantong lumpur

g. Bangunan Pelindung

1) Bangunan krib, matras batu, pasangan batu kosong danlatau dindng

pengarah guna melindungi bangunan terhadap kerusakan akibat

penggerusan dan sedimentasi.

2) Bangunan tanggul banjir untuk melindungi lahan yang berdekatan

terhadap genangan akibat banjir.

3) Bangunan saringan bongkah untuk meindungi pengambilanlpembilas

bawah agar bongkah tidak menyumbat bangunan selama terjadi banjil.

4) Bangunana tanggul penutup untuk menutup bagian sungai lama atau,

bila bangunan pengelak dibuat di kopur, untuk mengelakkan sungai

melalui bangunan tersebut

h. Bangunan perlengkapan lain

Yang harus ada pada bendung antara lain yaitu tembok pangkal, sayap

bendung, lantai udik dan dinding tirai, pengarah arus tanggul banjir, dan

tanggul penutup atau tanpa tanggul, penangkap sedimen atau tanpa

penangkap sedimen, tangga, penduga muka air, dan sebagainya.

Pengaturan penempatan bagian-bagian bendung tersebut, sedemikian

rupa sehingga dapat memenuhi fungsinya. Yang paling penting dalam

penempatan bagian- bagian bendung ini yaitu bangunan intake dan pembilas

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 10

selalu terletak berdampingan dan menjadi satu kesatuan. Bangunan tubuh

bendung ditempatkan tegak lurus aliran sungai dan pilar pembilas.

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 11

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Letak Bendung Simongan

Secara geografis Bendungan Simongan terletak di desa Simongan,

Kecamatan Semarang Barat, Kota Semarang dengan posisi 110.40199° BT

dan 06.99319° LS.

Gambar 3.1 Lokasi Bendung Simongan

Sumber : (Sumber : www.googlemaps.com)

3.2 Kondisi Bendung Simongan

Bendung Simongan merupakan bangunan air yang dibuat di Kali Garang

berupa bendung tetap dengan lebar bendung 67,4 m dan tinggi 5,6 m yang

berfungsi untuk menangkap air sungai guna keperluan penggelontoran kota

Semarang dengan melalui alur sungai asli, yaitu Kali Semarang yang terletak

pada sisi kanan bendung dan pengambilan pada sisi kiri bendung yang

berfungsi sebagai saluran penggelontor.

Seperti yang telah didefenisikan sebelumnya, bendung adalah suatu

bangunan yang dibangun melintang sungai untuk meninggikan taraf muka air

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 12

sungai dan atau membendung aliran sungai sehingga aliran sungai bisa

disadap dan dialirkan secara grafitasi ke daerah yang membutuhkanya.

Bagian hilir dari Bendung Simongan ini adalah pengelak banjir untuk

wilayah Semarang Bagian Barat yang dikenal dengan nama Banjir Kanal

Barat (BKB). Bendung Simongan dibangun pada masa Hindia Belanda tahun

1300an. Perencanaan bendung Simongan telah dilakukan sejak tahun 1994,

kemudian dimulai proses pelaksanaan fisiknya pada tahun 1999 hingga tahun

2003.

Pengoperasian dari Bendung Simongan ini adalah sebagai penagkap air

pada musim kemarau dengan membuka kedua intake kanan dan kiri, dan

sebagai penerus banjir ke BKB dengan menutup kedua pintu intake kanan dan

kiri.Bendung Simongan berupa bendung tetap, sehingga pada saat banjir

terjadi penaikan muka air yang limpas ditubuh bendung dan backwater.

Dengan berubahnya tata guna lahan diatas Bendung Simongan,

mengakibatkan peningkatan debit banjir sehingga bangunan Bendung

Simongan, mengakibatkan peningkatan debit banjir sehingga bangunan

bendung tersebut tidak sesuai lagi dengan kondisi sungai sekarang. Hal ini

terlihat pada kejadian banjir pada bulan Januari tahun 1990.

Pada awal pembangunan bendungan Simongan juga berfungsi untuk

memenuhi air irigasi untuk daerah sekitar bendung. Namun untuk sekarang ini

saluran irigasi sudah tidak difungsikan lagi. Dan saluran irigasi yang ada

dialih fungsikan sebagai saluran pengambilan (intake).

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 13

Gambar 3.2. kondisi bendung Simongan

3.3 Bagian-bagian Bendung

Konstruksi sebuah bendung memiliki bagian-bagian tertentu. Bagian-

bagian ini menopang seluruh konstruksi bendung. Setiap bagian memiliki

detail dan fungsi yang khusus. Bagian-bagian inilah yang akan bekerja agar

operasional suatu bendung dapat berjalan dengan baik.

Bagian-bagian bendung terdiri dari:

a. Tubuh Bendung (Weir)

Tubuh bendung merupakan struktur utama yang berfungsi untuk

membendung laju aliran sungai dan menaikkan tinggi muka air sungai dari

elevasi awal. Tubuh bendung dibuat melintang pada aliran sungai. Tubuh

Bendung Simongan terdiri dari beton.

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 14

Gambar 3.3. Tubuh Bendung Simongan

Sumber: Dokumentasi Pribadi

b. Bangunan Intake

Terdapat 9 bangunan intake pada Bendung Simongan, dengan rincian

7 buah pada sisi kanan dan 2 buah pada sisi kiri. Bangunan intake adalah

suatu bangunan pada bendung yang berfungsi sebagai penyadap aliran

sungai, mengatur pemasukan air dan sedimen serta menghindarkan

sedimen dasar sungai dan sampah masuk ke intake. Terletak di bagian sisi

bendung, di tembok pangkal dan merupakan satu kesatuan dengan

bangunan pembilas. Bangunan intake terdiri dari lantai/ ambang dasar,

pintu, dinding banjir, pilar penempatan pintu, jembatan pelayan, dan

rumah pintu. Untuk intakenya merupakan intake biasa dengan pintu

berlubang satu dan terletak tegak lurus terhadap sumbu sungai.

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 15

Gambar 3.4. Bangunan intake Bendung Simongan Sisi Kiri

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Gambar 3.5. Bangunan intake Bendung Simongan Sisi Kanan

Sumber: Dokumentasi Pribadi

c. Bangunan Penguras

Pada Bendung Simongan terdapat 2 buah bangunan penguras yang

terletak pada kanan dan kiri bendung. Hal ini disebabkan letak daripada

pintu pengambilan pada Bendung Simongan terletak pada sebelah kiri dan

kanan bendung. Bangunan penguras ini berfungsi untuk menguras bahan-

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 16

bahan endapan yang ada pada sebelah udik pintu tersebut. Untuk membilas

kandungan sedimen dan agar pintu tidak tersumbat, pintu tersebut akan

dibuka setiap harinya selama kurang lebih 60 menit. Bila ada benda-benda

hanyut mengganggu eksploitasi pintu penguras, sebaiknya

dipertimbangkan untuk membuat pintu menjadi dua bagian, sehingga

bagian atas dapat diturunkan dan benda-benda hanyut dapat lewat

diatasnya.

Gambar 3.6. bangunan penguras kiri bendung

Sumber: Dokumentasi Pribadi

d. Pelimpah

Bangunan pelimpah pada bendung berguna untuk penguatan bendungan

dan memperlambat aliran air yang datang dari hulu sungai.

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 17

Gambar 3.7. bangunan pelimpah

Sumber: Dokumentasi Pribadi

e. Pulau-pulau Penguat Bendung

Pulau-pulau pada Bendungan Simongan terbentuk karena sedimentasi,

keberadaan pulau-pulau ini justru berguna untuk penguatan bendung.Pada

saat terjadi banjir, pulau tersebut bisa menciptakan ketinggian yang dalam

di bagian hilir sungai sehingga bendung menjadi stabil.

Gambar 3.7. pulau-pulau penguat bendung

Sumber: Dokumentasi Pribadi

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 18

f. Kantong Lumpur

Kantong lumpur digunakan untuk menahan lumpur yang terbawa air yang

akan masuk ke intake. Sehingga pada saluran intake tidak terjadi

sedimentasi.

Gambar 3.8. kantong lumpur bendung Simongan

3.4 Fungsi Bendung Simongan

Fungsi Bendung Simongan yang lain ;

1. Untuk kebutuhan irigasi

2. Untuk kebutuhan air minum

3. Pembagi atau pengendali banjir

4. Sebagai pembilas pada beberapa keadaan debit sungai

5. Menghambat laju aliran sungai

3.5 Perawatan Bendung Simongan

Perawatan adalah usaha-usaha untuk mempertahankan kondisi dan fungsi

bangunan, tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti. Menurut

Bayu Wanapati selaku petugas pengawas Bendung Simongan kegiatan

perawatan, meliputi :

1) Perawatan Rutin

Perawatan rutin adalah usaha-usaha untuk mempertahankan kondisi

dan fungsi bangunan, tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 19

diganti. Dan dilaksanakan setiap waktu. Perawatan rutin terhadap

bangunan bendung meliputi :

a) Pengecekan ketinggian air pada bendung yang dilakukan setiap pagi

dan sore hari

b) Pertumbuhan rumput di bangunan yang akan mengganggu fungsi harus

dipotong atau dibersihkan;

c) Sampah-sampah atau timbunan pengganggu (ganggang, eceng gondok

plastik, dan lain-lain) yang mengganggu kapasitas debit saluran harus

dibersihkan;

d) Lubang-lubang pada tanggul dan longsoran-longsoran kecil pada tebing

saluran jika akan menimbulkan bocoran/mengganggu aliran harus

segera diperbaiki;

e) Bagian-bagian yang bekerja pada pintu harus dapat bergerak bebas,

harus dilumasi dengan gemuk dan dibersihkan dari kotoran;

f) Bagian pintu yang mudah berkarat dan keropos harus di cat. Kegiatan

perawatan rutin dilaksanakan secara swakelola.

2) Perawatan Berkala

Perawatan berkala adalah usaha-usaha untuk mempertahankan kondisi dan

fungsi bangunan, tanpa ada bagian konstruksi yang diubah atau diganti. Dan

dilaksanakan secara berkala. Perawatan berkala untuk bangunan bendung

dilakukan sebagai berikut :

a) Endapan lumpur di sepanjang saluran atau bangunan harus diangkat dan

normalisasi profil saluran setiap tahun pada saat pengeringan;

b) Pintu air atau papan petunjuk operasional dan papan duga setiap 2 (dua)

tahun sekali harus di cat kembali;

c) Memperbaiki pintu yang macet dan bangunan yang rusak ringan;

d) Tanaman air, pepohonan dan semak-semak liar yang besar-besar harus

dibongkar atau dibersihkan.

Kegiatan perawatan berkala dilaksanakan secara swakelola dan atau

diborongkan. Pada saat melakukan survey, kelompok kami menjumpai sebuat

alat amfibi untuk membersihkan lumpur dan endapan.

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 20

Kegiatan Perbaikan

Perbaikan adalah usaha-usaha untuk mengembalikan kondisi dan fungsi

bangunan. Kegiatan perbaikan, meliputi :

1) Perbaikan Darurat

Perbaikan darurat adalah usaha-usaha perbaikan dengan maksud agar

bangunan dapat segera berfungsi. Perbaikan darurat meliputi kegiatan

perbaikan yang sifatnya rusak dimana kerusakan diakibatkan oleh bencana

alam dan kelalaian manusia; misal : tanggul jebol, pintu air macet.

2) Perbaikan Permanen

Perbaikan permanen adalah usaha-usaha perbaikan untuk mengembalikan

kondisi dan fungsi bangunan yang sifatnya merupakan peningkatan perbaikan

darurat maupun memperbaiaki kerusakan akibat bencana alam atau kelalaian

manusia dengan dibuat desain yang baru sehingga hasil perbaikannya bersifat

permanen. Kegiatan permanen meliputi :

a) tanggul longsor cukup berat;

b) tanggul bocor cukup berat;

c) sayap bangunan patah cukup berat;

d) koperan bangunan patah;

e) pintu air rusak berat;

f) pelindung talud runtuh;

Kegiatan perbaikan dilaksanakan dengan cara diborongkan, sehingga perlu

didukung dengan desain baru.

3.6 Kegiatan Penggantian

Penggantian adalah usaha-usaha pemeliharaan untuk mengganti

seluruh/sebagian komponen prasarana fisik, fasilitas dan perlatan bendung

yang secara ekonomis, fungsi dan kondisinya tidak layak dipakai lagi.

Kegiatan penggantian, meliputi :

a) Penggantian pintu-pintu air yang sudah rusak berat;

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 21

b) Alat ukur yang tidak berfungsi diganti dengan alat ukur yang baru;

c) Bagian dari peralatan elektrik-mekanis dan lain-lain dalam kurun waktu

tertentu diganti yang baru;

Kegiatan penggantian dilaksanakan dengan cara diborongkan.

3.7 Petugas Bendung

Petugas pemeliharaan merangkap sebagai petugas operasi bendung.

Jumlah personel petugas disesuaikan dengan tingkat urgensi dan besarnya

bangunan. Petugas pemeliharaan diharuskan :

a) Cakap dan terampil dalam pemeliharaan bendung;

b) Memahami fungsi bendung;

Gambar 3.8. Wawancara dengan Petugas Pengawas Bendung Simongan

Gambar 3.9. foto anggota kelompok

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 22

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 23

BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

a. Bendung Simongan termasuk jenis bendung tetap dengan lebar bendung

67,4 m dan tinggi bendung 5,6 m.

b. Kondisi infrastruktur Bendung Simongan masih baik karena telah

mengalami perbaikan

c. Bangunan Intake pada Bendung Simongan berjumlah 9 buah (7 bagian

kanan dan 2 bagian kiri)

d. Bangunan penguras pada Bendung Simongan terdapat 2 buah yang terletak

pada kanan dan kiri bendung.

e. Fungsi Bendung Simongan yang lain ;

Untuk kebutuhan irigasi

Untuk kebutuhan air minum

Pembagi atau pengendali banjir

Sebagai pembilas pada beberapa keadaan debit sungai

Menghambat laju aliran sungai

f. Perawatan pada bendung Simongan dilakukan dengan 2 cara, yaitu

perawatan rutin dan perawatan berkala yang dilakukan oleh petugas

pengawas bendung.

4.2 Saran

a. Kondisi lingkungan sekitar Bendung Simongan agar lebih dijaga

kebersihannya.

b. Menghimbau kepada warga sekitar agar tidak melakuakn kegiatan MCK di

Bendung Simongan.

Tugas Bangunan Air |Observasi Bendung Simongan 24

DAFTAR PUSTAKA

Dirjen Pengairan, 1991, Himpunan Peraturan Perundang-undangan di Bidang

Perairan Tingkat Nasional

KP-06 (Kriteria Perencanaan Bagian Parameter Bangunan)

file:///E:/bendung/Untitled%20Document.html


Top Related